DK I. Kasus Pendalaman KDB
-
Upload
dea-yasmine-armando -
Category
Documents
-
view
235 -
download
21
description
Transcript of DK I. Kasus Pendalaman KDB
Sesi 2: Pendalaman Kaidah Dasar Bioetika Panduan DK1: Kaidah Dasar Bioetika
Kaidah dasar bioetika dari Beauchamp and Childress banyak digunakan pada pertimbangan kasus-kasus etika dalam dunia kedokteran dan kesehatan. Kaidah dasar bioetika atau dikenal sebagi teori principlism ini dapat digunakan dalam pertimbangan kasus etika perorangan sehingga penerapannya banyak digunakan oleh dokter, dokter gigi, ahli farmasi, perawat, maupun tenaga kesehatan masyarakat. Etika Kesehatan Masyarakat yang melingkupi komunitas akan dipelajari lebih dalam pada diskusi IV.Diskusi kelompok I bertujuan agar mahasiswa memahami prinsip kaidah dasar bioetika yaitu Beneficence, nonmaleficence, autonomy, dan justice.
Cara mengerjakan: Mahasiswa telah diberikan kasus dan daftar tilik melalui SCELE
Tiap kelompok berdiskusi mengenai checklist Beneficence, Nonmaleficence, Autonomi, dan justice melalui kasus yang telah disediakan
Mahasiswa mendiskusikan kasus berdasarkan daftar tilik yang sesuai selama lebih kurang 20 menit
Apabila mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami poin-poin dalam checklist, mahasiswa dapat bertanya pada tutor kelompok
Apabila telah selesai dengan satu daftar tilik, mahasiswa dapat melanjutkan pada kasus dan daftar tilik berikutnya sampai keempat daftar tilik terbahas
Apabila sebelum waktu habis mahasiswa telah selesai dengan keempat KDB, minta mahasiswa untuk mendiskusikan kasus dengan checklist yang berbeda
Kasus Pemicu Beneficence
Bahan diskusi: BENEFICENCE
Ns. Sitta adalah perawat yang sangat memperhatikan pasiennya. Ia selalu datang lebih awal di tiap shift agar dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Seperti di hari Sabtu yang hujan deras hari itu, Ns. Sitta tetap hadir limabelas menit sebelum shiftnya untuk melakukan operan jaga dan membaca status rawat bangsal dengan lebih detil. Ns Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu. Ia kemudian menuliskan semua datanya pada lembar perawatan. Ketika dokter bangsal datang, Ns. Sitta memberikan laporan hasil pemeriksaannya dan mendiskusikan kemajuan perawatan pasien serta terapi lanjutan bagi pasien-pasien yang dirawatnya.
Check List Beneficence
KriteriaAdaTidak /BertentanganN/A
1. Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3. Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter
4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya
5. Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang
6. Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia
7. Pembatasan goal-based
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien
9. Minimalisasi akibat buruk
10. Kewajiban menolong pasien gawat-darurat
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan Golden Rule Principle
Bahan diskusi: NONMALEFICENCE
Dokter Prima adalah seorang Spesialis Bedah di kota Manokat, sebuah Ibu Kota Kabupaten. Selain berpraktek di RS Kabupaten, ia juga membuka praktek pribadi di rumhanya pada pagi hari sebelum ke RS dan sore setelah dinas di RS. Suatu pagi ditempat praktek pribadinya, ia kedatangan seorang pasien dari desa. Pasien itu korban tabrak lari, ia mengeluh nyeri perut kiri atas akibat benturan dengan sepeda motor yang menabraknya.Keadaan pasien saat datang masih sadar. Setelah diperiksa, dokter Prima segera menganjurkan pasien untuk masuk Rumah Sakit karena harus menjalani pengawasan lanjut yang ketat (observasi trauma tumpul abdomen), namun pasien menolak.
Karena ia adalah pasien terakhir, dokter Prima kemudian mengajak pasien untuk ke RS bersama-sama, disertai alasan perlu pemeriksaan darah untuk melihat parah tidaknya penyakit pasien. Pasien setuju. Dokter Prima berpesan agar hasil pemeriksaan segera disampaikan padanya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan Hb dan pada pemeriksaan fisik ulang, dr Prima menemukan perut mulai membesar dan kencang serta abdominal tap positif (terdapat cairan bebas/darah dalam rongga perut). Dokter Prima menyimpulkan sang pasien mengalami perdarahan dalam rongga perut yang kemungkinan diakibatkan oleh ruptur atau robeknya limpa. Dokter Prima langsung menjelaskan keadaan sakit penderita dan rencana untuk operasi laparatomi. Tapi walaupun sudah dijelaskan bahwa jika tidak dioperasi maka perdarahan dalam rongga perut akan berlangsung terus dan akan mengakibatkan kematian, pasien tetap menolak operasi namun bersedia masuk untuk perawatan. Beberapa jam kemudian kesadaran pasien makin menurun dan jatuh dalam keadaan tidak sadar. Tindakan yang harus segera diambil satu-satunya adalah operasi untuk menghentikan perdarahan. Dokter Prima akhirnya melakukan tindakan operasi. Pasca operasi pasien membaik dan pulang dalam keadaan sehat.Check List Nonmaleficence
KriteriaAdaTidak
/BertentanganN/A
1. Menolong pasien emergensi
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah :
pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat)/beresiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat)
dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut
tindakan kedokteran tadi terbukti efektif
manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami resiko minimal)
3.
4.
5.
6. Mengobati pasien yang luka
7. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)
8. Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien
9. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek
10. Mengobati secara proporsional
11. Mencegah pasien dari bahaya
12. Menghindari misrepresentasi dari pasien
13. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian
14. Memberikan semangat hidup
15. Melindungi pasien dari serangan
16. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan / kerumah-sakitan yang merugikan pihak pasien/keluarganya
Bahan diskusi: AUTONOMI
Pak Didik bekerja sebagai apoteker di Apotik Obat Murah. Hari itu ia melayani seorang pasien yang datang membawa resep dari dokter ahli penyakit dalam. Pasien meminta Pak Didik untuk menghitung terlebih dahulu biaya yang harus ia keluarkan untuk menebus keseluruhan obat. Setelah memberikan hitungan, pak Didik menanyakan apakah pasien akan menebus keseluruhan obatnya. Ia menjelaskan pada pasien bahwa seluruh obat yang diberikan adalah obat paten dan bukan obat generik. Pasien kemudian menanyakan berapa biaya yang perlu ia bayarkan apabila membeli obat generik. Ia juga menanyakan perbedaan dan persamaan obat paten dengan generik. Setelah memberitahukan hasil penghitungan dan menjelaskan persamaan dan perbedaan obat paten dan generik, Pak Didik menanyakan pada pasien, obat jenis apa yang ingin ditebus oleh pasien.
Check List Autonomi
KriteriaAdaTidak
/BertentanganN/A
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi
5. Menjaga rahasia pasien
6. Menghargai rasionalitas pasien
7. Melaksanakan informed consent
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
9. Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
Bahan diskusi: JUSTICE
Drg. Adi adalah dokter gigi umum yang berpraktek di daerah Elit di Menteng. Pasiennya banyak dan sebagian besar dari kalangan menengah keatas, pasien-pasienny banyak namun teratur karena dilayani sesuai urutan. Ketika sedang memeriksa pasiennya, tiba-tiba datang seorang ibu bersama anaknya, Tinoc yang jatuh sehingga giginya patah dan gusinya berdarah. Petugas loket melaporkan kondisi tersebut pada doikter Ady. Atas petunjuk drg Ady petugas diminta untuk menginformasikan kondisi tersebut pada pasien yang lain sebelum ibu tersebut dilayani. Pasien yang tengah menunggu tersebut menyetujuinya. Setelah dirawat dokter memberi obat yang menurut drg Ady bisa dibeli di apotik mana saja.
Check List Justice
KriteriaAdaTidak /BertentanganN/A
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, availability, quality)
5. Menghargai hak hukum pasien
6. Menghargai hak orang lain
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan)
8. Tidak melakukan penyalahgunaan
9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien
11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan kesehatan
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dll