Distribusi penjualan komoditi

download Distribusi penjualan komoditi

of 8

Transcript of Distribusi penjualan komoditi

  • 8/17/2019 Distribusi penjualan komoditi

    1/8

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perdagangan sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu, baik dalam bentuk kegiatan

    barter hingga ke bentuk perdagangan yang menggunakan mata uang. Perbedaan kebutuhan

    dan sumber daya yang dimiliki oleh setiap wilayah merupakan faktor yang mendukung

    terjadinya perdagangan antar wilayah. Perdagangan terjadi karena disatu sisi suatu wilayah

    tidak dapat memenuhi kebutuhan akan barang yang inginkan diwilayahnya sendiri dan disisi

    lain terdapat wilayah yang memiliki kelebihan sumber daya, sehingga untuk saling

    memenuhi kebutuhan mereka melakukan pertukaran melalui perdagangan.

    Perkembangan sistem perdagangan di dunia yang terus meningkat membawa pengaruh pada

    semakin berkembangnya peranan pemasaran. Pemasaran tidak lagi dipandang sebagai alat

    untuk memperlancar proses penyampaian barang dan jasa yang dihasilkan, melainkan juga

    sebagai sarana untuk membantu perusahaan dalam melihat perkembangan pasar,

    mempertahankan pasar sasaran yaitu pelanggan dan dapat memperluas sasaran serta untuk 

    memperoleh laba yang optimal.

  • 8/17/2019 Distribusi penjualan komoditi

    2/8

    2

    Pemasaran merupakan salah satu kegiatan fungsional suatu perusahaan yang berperan

    penting demi kelangsungan hidup perusahaan agar bisa berkembang dan mendapatkan laba.

    Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

    menetapkan konsep pemasaran yang tepat guna meraih pangsa pasar yang besar.

     Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 7), pemasaran diartikan sebagai suatu proses

    sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang

    mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk 

    dan nilai dengan orang lain.

    Para pemasar menggunakan alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar

    sasaran mereka, alat-alat tersebut membentuk suatu bauran pemasaran yang didasarkan

    sebagai berikut :

    1. Kebijakan produk 

    Kotler dan Keller (2009 : 6), klasifikasi barang dibedakan menjadi 4 (empat) golongan

    yaitu :

    a. Barang sehari-hari (convenience goods)

    Adalah barang yang didapatkannya dengan segera dan dengan usaha yang minimum.

    Contohnya : minuman ringan, sabun, dan surat kabar.

    b. Barang belanja (shopping goods)

    Adalah barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan

    kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Contohnya : perabot, pakaian, mobil bekas, dan

    peralatan rumah tangga utama.

  • 8/17/2019 Distribusi penjualan komoditi

    3/8

    3

    c. Barang khusus (specialty goods)

    Mempunyai karakteristik atau identifikasi merek yang unik di mana ada cukup banyak 

    pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contohnya : mobil,

    komponen stereo, peralatan fotografi, dan busana pria.

    d. Barang yang tak dicari (unsought goods)

    Adalah barang yang tak dikenal konsumen atau biasanya tak terpikirkan untuk dibeli,

    seperti detektor asap.

    2. Kebijakan harga

    Harga merupakan suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar

    yang tepat bagi produk atau jasa.

    Kotler dan Amstrong (2008 : 79), harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh

     pelanggan untuk memperoleh produk.

    3. Kebijakan promosi

    Kegiatan promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan membuat

    konsumen tertarik untuk melakukan pembelian dan menambah jumlah pembelian.

    Kotler dan Amstrong (2008 : 79), promosi berarti aktivitas yang mengkomunikasikan

    keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya (produk).

    4. Kebijakan saluran distribusi

    Saluran distribusi berfungsi untuk memperlancar arus penyampaian barang dan jasa dari

    pihak produsen ke pihak konsumen.

  • 8/17/2019 Distribusi penjualan komoditi

    4/8

    4

     Menurut Kotler dan Keller (2009 : 106), saluran distribusi adalah sekelompok organisasi

     yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang

    disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi.

    Sebagian perusahaan tidak memasarkan barang mereka kepada konsumen secara langsung,

    diantara mereka terdapat sekelompok perantara yang melaksanakan beragam fungsi.

    Perantara ini membentuk saluran pemasaran atau disebut juga saluran distribusi.

    Menurut Kotler dan Keller (2009 : 106), saluran distribusi adalah sekelompok organisasi

    yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang

    disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran distribusi merupakan seperangkat alur

    yang diikuti produk atau jasa setelah produksi, berakhir dalam pembelian dan digunakan oleh

    konsumen. Dalam melaksanakan saluran distribusinya perusahaan harus memutuskan jumlah

    perantara yang akan digunakan pada setiap tingkat saluran. Ada 3 strategi yang tersedia,

    yakni:

    1. Distribusi eksklusif, yakni distribusi yang sangat membatasi jumlah perantara.

    2. Distribusi selektif, bergantung pada beberapa perantara, namun tidak semuanya bersedia

    menjual produk tertentu.

    3. Distribusi insentif, dimana produsen menempatkan barang dan jasa di sebanyak mungkin

    gerai.

    Lebih lanjut David A. Revzan di dalam buku Basu Swastha DH (2008 : 285) menjelaskan

    saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke

    perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.

  • 8/17/2019 Distribusi penjualan komoditi

    5/8

    5

    Salah satu perusahaan yang menggunakan saluran distribusi untuk memasarkan komoditinya

    kepada konsumen adalah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), PT Perkebunan Nusantara

    VII (Persero) adalah perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis dan agroindustri.

    Perantara yang melaksanakan fungsi saluran distribusi komoditi teh PTPN VII (Pesero)

    adalah PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB Nusantara)

    Berbagai komoditi hasil perkebunan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dapat dilihat

    dalam Tabel 1 berikut.

    Tabel 1. Daftar Komoditi Hasil Perkebunan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)Tahun 2014

    No. Nama Komoditi Produk Olahan

    1. Kelapa Sawit CPO, PK, PKO, PKM

    2. Tebu Tetes (Molasses)

    3. Teh

    Mutu I : BOP, BOPF, PF, DUST, BP, BT

    Mutu II : BP II, BT II, PF II, DUST II, DUST III, DUST IV,

    FANN II, FANN III

    Off Grade : BM, FLUFF, POWDER, RMIT OG

    4. KaretSIR 3CV, SIR 3L, SIR 3WF, SIR 10, SIR 20

    RSS I, RSS II, RSS III, Cutting A

    Sumber : PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)

    Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) memiliki 4

    (empat) jenis komoditi. Salah satu komoditi hasil perkebunan PT Perkebunan Nusantara VII

    (Persero) adalah teh, selain dapat langsung dikonsumsi, teh juga sangat bermanfaat bagi

    kesehatan karena teh produksi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah teh yang masih

    sangat alami dan belum tercampur dengan bahan lain sehingga dapat berfungsi sebagai obat

    bagi beberapa penyakit.

  • 8/17/2019 Distribusi penjualan komoditi

    6/8

  • 8/17/2019 Distribusi penjualan komoditi

    7/8

    7

    memilih perusahaan yang akan menjadi pembeli dengan mengajukan penawaran secara

    langsung dan terbuka kepada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara. Kemudian

    perusahaan yang menawar dengan harga tertinggi ditetapkan sebagai pemenang jika menurut

    PT KPBN harga yang ditawarkan tersebut memenuhi kriteria harga yang ditetapkan.

    Sedangkan komoditi teh yang dijual melalui bid offer adalah komoditi teh yang tidak terjual

    dalam tender.

    Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan analisis

    lebih lanjut mengenai saluran distribusi yang dijalankan pada komoditi teh PT Perkebunan

    Nusantara VII (Persero) yaitu saluran distribusi eksklusif. Saluran distribusi eksklusif 

    memiliki keunggulan dibandingkan saluran distribusi lainnya. Saluran distribusi eksklusif 

    memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan kendali atas tingkat jasa dan output yang

    ditawarkan oleh penjual perantara, dan mendapatkan penjualan yang lebih berdedikasi dan

    berpengetahuan. Saluran distribusi eksklusif lebih memerlukan kemitraan yang lebih erat

    antara PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) sebagai produsen dan PT Kharisma

    Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) sebagai penjual perantara.

    1.2 Permasalahan

    Masalah yang dihadapi oleh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah sulitnya

    perusahaan pembeli untuk melakukan pembelian komoditi teh PT Perkebunan Nusantara VII

    (Persero) secara langsung, hal ini dikarenakan seluruh sistem penjualan komoditi teh PT

    Perkebunan Nusantara VII (Persero) harus melalui PT KPB Nusantara sebagai mitra usaha.

  • 8/17/2019 Distribusi penjualan komoditi

    8/8

    8

    Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan diteliti adalah :

    “Apakah saluran distribusi komoditi teh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)

    Bandar Lampung sudah baik?”

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

    1.3.1 Tujuan Penulisan

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan saluran

    distribusi komoditi teh yang dijalankan oleh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).

    1.3.2 Manfaat Penulisan

    Manfaat penelitian ini adalah :

    1. Bagi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

    pertimbangan dalam memotivasi para mitra usaha untuk bekerja sama dan meningkatkan

    penjualan komoditi teh.

    2. Bagi penulis yaitu sebagai laporan akhir perkuliahan dan pengembangan serta pengetahuan

    yang diperoleh selama perkuliahan, khususnya yang berhubungan dengan saluran distribusi

    produk.

    3. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, penelitian ini diharapkan dapat

    dijadikan sebagai referensi dalam upaya untuk memperluas pengetahuan dibidang

    manajemen pemasaran.