Distribusi Anak Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin

download Distribusi Anak Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin

of 2

description

Hasil Analisis Tabel Distribusi Anak sekolah Berdasarkan..

Transcript of Distribusi Anak Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin

DISTRIBUSI ANAK SEKOLAH BERDASARKAN JENIS KELAMIN

NoJenis KelaminF%

1Laki-laki19949.75 %

2Perempuan20150.25 %

JUMLAH400100 %

Berdasarkan data yang didapat pada anak sekolah kelas 1,2, dan 3 di SD 1 - SD 7 Kemenuh berjumlah 400 orang. Dengan jumlah laki-laki 199 orang (49.75%) dan jumlah perempuan sebanyak 201 orang (50.25%).

DISTRIBUSI SAMPEL MENURUT STATUS GIZIMean : 0.24Minimum : -3.90Maximum : 9.21Status Gizi anak sekolah berkisar antara -3.90 sampai 9.21, dengan rata-rata 0.24 (SD=1.45)NoKategoriJumlah%

1Sangat Kurus20.5%

2Kurus143.5%

3Normal30877%

4Gemuk399.75%

5Obesitas379.25%

TOTAL400100.0%

Berdasarkan data diatas, rata-rata status gizi anak sekolah berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur (IMT/U) normal sebanyak 77%. Namun masih terdapat status gizi anak sekolah yang bermasalah sebanyak 23%. Yaitu dengan status gizi sangat kurus sebanyak 0.5%, status gizi kurus sebanyak 3.5%, status gizi gemuk sebanyak 9.75%, dan status gizi obesitas sebanyak 9.25%.

Status gizi anak sekolah ditentukan dengan menggunakan indeks pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut Umur (IMT/U) yaitu klasifikasi sangat kurus dengan ambang batas < -3 SD, Kurus dengan ambang batas -3 SD sampai dengan < -2 SD, Normal dengan ambang batas -2 SD sampai dengan 1 SD, Gemuk dengan ambang batas >1 SD sampai dengan 2 SD, dan obesitas dengan ambang batas >2 SD. Dari data pada tabel distribusi sampel anak sekolah berdasarkan status gizi menggunakan indeks IMT menurut Umur (IMT/U), didapat bahwa rata-rata status gizi anak sekolah adalah status gizi Nomal sebanyak 308 orang atau 77% dari total keseluruhan sampel dan 23% atau sebanyak 92 orang mengalami masalah status gizi seperti sangat kurus dengan jumlah 2 orang (0.55%), kurus dengan jumlah 14 orang (3.5%), gemuk dengan jumlah 39 orang (9.75%), dan obesitas dengan jumlah 37 orang (9.25%).Terdapat 92 orang (23%) sampel yang mengalami masalah status gizi. Hal ini diperkirakan disebabkan oleh penyakit infeksi ataupun masalah gizi yang pernah dialami pada masa lampau. Terjadinya status gizi sangat kurus, kurus, gemuk dan obesitas disebabkan oleh faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung meliputi asupan makanan dan penyakit infeksi yang mungkin diderita. Faktor tidak langsung yaitu ketahanan pangan keluarga, pola pengasuhan anak, dan pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan. Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi sangat kurus dan kurus dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan dalam jangka panjang efek sangat kurus dan kurus yang ditimbulkan oleh masalah gizi kurang adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit.Anak yang gemuk atau kelebihan berat badan memiliki risiko untuk tetap gemuk atau menjadi obesitas di saat dewasa, yang pada akhirnya akan meningkatkan risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes dan jantung. Gizi berlebih dan obesitas harus ditangani dengan perencanaan gizi yang tepat bagi anak-anak pada 1.000 hari pertama kehidupannya (usia dalam kandungan hingga usia dua tahun). Perencanaan gizi harus dilakukan oleh orang tua karena dapat membentuk landasan untuk masa depan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak sehingga menciptakan anak-anak, keluarga dan bangsa yang sehat, cerdas dan kuat.