pengaruh jenis kelamin pada kurva persalinan
-
Upload
hendra-brahmantyo-ratsmananda -
Category
Documents
-
view
39 -
download
0
description
Transcript of pengaruh jenis kelamin pada kurva persalinan
Pengaruh Jenis Kelamin pada Kurva PersalinanAlison G. Cahill, MD, MSCI; Kimberly A. Roehl, MPH; Anthony O. Odibo, MD, MSCE;
Qiuhong Zhao, MS; George A. Macones, MD, MSCE
Pendahuluan
• Jenis kelamin laki-laki merupakan faktor resiko dari persalinan caesar
• mungkin berhubungan dengan ukuran fetus, karena fetus laki-laki cenderung lebih besar daripada fetus perempuan
• Kami ingin mengetahui pengaruh dari jenis kelamin fetus terhadap kala 1 fase aktif persalinan aterm
BAHAN DAN METODE
• Peserta penelitian ini merupakan bagian dari penelitian cohort selama 4 tahun di Washington University Medical Center di St. Louis, MO, antara Juli 2004 dan Juni 2008.
• Ibu hamil yang diikutkan adalah mereka dengan usia gestasi minimal 37 minggu dan 0 hari, kehamilan tunggal, yang memiliki data mengenai tingkat gas tali pusat pada saat persalinan
BAHAN DAN METODE…(2)
• Membandingkan durasi dan kurva persalinan kala 1 berdasarkan jenis kelaminnya dan melakukan analisis berdasarkan pertimbangan paritas dan jenis persalinan.
• Menggunakan pengukuran regresi berulang dengan fungsi polinomial.
• Analisis data menggunakan perangkat lunak XTMIXED (version 11.1; StataCorp, College Station, TX)
BAHAN DAN METODE…(3)• Analisis yang utama adalah waktu pertambahan dilasi serviks
mulai dari 4-10 cm, dengan peningkatan sebesar 2 cm (misalnya, 4-6 cm)
• Berat badan lahir dipertimbangkan secara kontinu dan dikotom (sekitar 4000g) dan digolongkan berdasarkan kategorinya (setiap peningkatan 500g); station fetus juga dipertimbangkan
• Model terakhir yang digunakan untuk memperkirakan hubungan antara jenis kelamin fetus dan kurva persalinan disesuaikan hanya dengan faktor-faktor yang signifikan secara statistik: paritas, anestesi regional, kadar prostaglandin, dan berat badan lahir.
• Analisis ini diulang berdasarkan penggolongan paritas dan tipe persalinan (induksi vs. augmentasi vs. spontan)
HASIL• Dari 2400 persalinan
aterm konsekutif, 2372
persalinan memenuhi
kriteria analisis ini.
• Terdapat kesamaan
antara wanita yang
memiliki fetus laki-laki
dengan wanita yang
memiliki fetus
perempuan
Gambar 1
Wanita yang memiliki fetus laki-laki memiliki kala 1 fase aktif yang lebih lama daripada wanita yang memiliki fetus perempuan
Tabel 2
Tabel 3
Gambar 2
PEMBAHASAN
• Kami menemukan bahwa wanita yang memiliki fetus laki-laki mengalami persalinan kala 1 yang lebih lama daripada wanita yang memiliki fetus perempuan
• Jenis kelamin fetus, yang seringkali diketahui pada saat onset persalinan, adalah salah satu dari banyak faktor yang membantu dokter untuk memperkirakan diagnosis persalinan kala 1 lama, sehingga dapat mencegah persalinan caesar yang tidak perlu
Pembahasan…(2)
• wanita yang memiliki fetus laki-laki memiliki resiko 20% lebih besar untuk mengalami persalinan yang lama dan menjalani operasi caesar pada persalinan kala 1, dibandingkan dengan wanita yang memiliki fetus perempuan
Sheiner dkk
• jenis kelamin laki-laki merupakan faktor resiko dari persalinan caesar, dengan resiko 12% lebih besar daripada wanita yang memiliki fetus perempuan
Melamed dkk
• ini mengajukan hipotesis bahwa jenis kelamin laki-laki memiliki resiko yang lebih besar untuk terjadinya makrosomia, karena makrosomia merupakan faktor resiko dari persalinan caesar selama persalinan kala 1
Peneliti dari kedua penelitian
Pembahasan…(3)
• Pentingnya penemuan faktor-faktor lain yang mempengaruhi persalinan akan sangat berguna dan membantu dokter dalam menegakkan diagnosis prolong atau arrest sehingga dapat menurunkan jumlah persalinan caesar.
• Temuan kami menunjukkan bahwa batasan “normal” untuk persalinan kala 1 fase aktif lebih lama pada wanita yang memiliki fetus laki-laki.
• Informasi ini dapat digunakan untuk membantu manajemen klinis dari persalinan dan menentukan perlu tidaknya persalinan caesar untuk persalinan yang lama pada fetus laki-laki.
THANK YOU