Distokia jalan lahir/reguler poltekkes surakarta

19
DISTOKIA JALAN LAHIR Dosen Pengampu : Henik Istikhomah, S.ST., M.Keb Poltekkes Kemenkes Surakarta

Transcript of Distokia jalan lahir/reguler poltekkes surakarta

DISTOKIA JALAN

LAHIR

Dosen Pengampu : Henik Istikhomah, S.ST., M.Keb

Poltekkes Kemenkes Surakarta

Anggota kelompok 4:

• Anggun Sholekah

• Fita Septiana

• Karisna Setyowati

• Lidya Aneke P

• Safitri Nur H

• Titis Haryani P.S.

• Yunita Dian P

DistokiaDistokia adalah kelambatan atau

kesulitan dalam jalannyapersalinan.

Distokia dapat disebabkankarena kelainan his ( his hipotonikdan his hipertonik ), karenakelainan besar anak, bentuk anak (hidrocefalus, kembar siam, prolapstali pusat ), letak anak (letaksungsang, letak melintang ), sertakarena kelainan jalan lahir.

Distokia Karena Jalan Lahir

Distokia karena kelainan jalan lahir dapat disebabkan adanya kelainan pada jaringan keras/tulang panggul dan kelainan pada jaringan lunak.

1. Distokia karena kelainan jaringan keras jalan lahir

a. Kesempitan Pintu Atas Panggul (pelvic inlet)

• Pintu atas panggul dianggap sempit kalaukonjugata vera (ukuran muka belakang) kurang dari10 cm atau kalau diameter transversa (ukuranmelintang) kurang dari 12 cm.

• Bisa juga melalui perkiraan diameter AnteriorPosterior – Pintu Atas Panggul dilakukan melaluipengukuran Conjugata Diagonalis secara manual(VT) dan kemudian dikurangi 1.5 cm .

Sehingga kesempitan pintu atas panggul seringditegakkan bila ukuran Conjugata Diagonalis kurangdari 11,5 cm.

b. Kesempitan Pintu Tengah Panggul (midpelvis)

Ukuran rata-rata Bidang Tengah Panggul :

• Diameter tranversa 10.5 cm

• Diameter Anterior Posterior (tepibawah Sagitalis Posterior sampaipertemuan S4 – S5) 11.5 cm

• Diameter Sagitalis Posterior ( titikpertengahan diameter interspinousdengan pertemuan S4 – S5) 5 cm

Kesempitan Pintu Tengah Panggul tidakdapat dinyatakan secara tegas sepertihalnya kesempitan PAP. Chen dan Huang (1982) :

BTP diperkirakan mengalami kesempitanbila jumlah dari Diameter Interspinous +DSP ( normal 10.5cm + 5cm = 15.5 cm)kurang dari 13.5 cm. Dugaan klinik adanyakesempitan BTP adalah bila padapemeriksaan panggul teraba adanyapenonjolan spina ischiadica yangmenyolok.

c. Kesempitan Pintu Bawah Panggul (pelvic outlet)

Ukuran rata-rata Bidang BawahPanggul:

• Diameter transversal (diameterantar tuberum) 11cm

• Diameter anterior posteriordari pinggir bawah sympisis keujung os. sacrum 11,5 cm

• Diameter sagitalis posteriordari pertengahan diameterantar tuberum ke ujung os.sacrum 7,5 cm

Maka menurut Thomas, distokia dapat terjadi kalau

jumlah ukuran antar tuberum dan diameter

sagitalis posterior < 15 cm (normal 11cm + 7,5 cm

= 18,5 cm). Distokia akibat kesempitan Pintu Bawah

Panggul saja jarang terjadi mengingat bahwa

kesempitan Pintu Bawah Panggul hampir selalu

disertai dengan kesempitan Bidang Tengah

Panggul.

2. Distokia karena kelainan jaringan lunak jalan lahir

a. Uterus : Kelainan kongenital (kelainan bawaan)

pada bentuknya.

• Unicornuate uterus (uterus unicornis)

Yaitu rahim yang mempunyai 1 “tanduk”

sehingga bentuknya seperti pisang. Sekitar

65% wanita memiliki kelainan jenis rahim ini

yang mempunyai semacam tanduk “kedua”

yang lebih kecil. Terkadang”tanduk”kecil ini

berhubungan dengan rahim dan vagina tetapi

yang sering terjadi adalah terisolasi dan tidak

berhubungan dengan keduanya.

• Septate uterus (uterus septus)

Yaitu kelainan rahim yang sebagian atau

seluruh dindingnya terbelah (seolah olah

mempunyai sekat) menjadi 2 bagian.Padahal

,bagian luarnya tampak normal saja kelainan

ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan

dalam ,tetapi terkadang tidak diketahui sampai

wanita yang bersangkutan mengalami

hambatan atau gangguan

kehamilan.Misalnya,sulit hamil atau sering

mengalami keguguran berulang.

• Bicornuate uterus(uterusbicornis)

Yaitu kelainan bentukrahim seperti bentuk hatimempunyai dindingdibagian dalamnya danterbagi 2 dibagian luarnya.Kelainan rahim ini yangpaling banyak ditemukandan dapat mempengaruhikemampuan reproduksiwanita .

• Uterus didelphys (uterus duplex)

Yaitu kelainan rahim yang memiliki “2leher rahim”sebagian besar kasus inimempunyai dinding yang memisahkanvagina menjadi 2 bagian.Wanitadengan kelainan ini tidak mengalamigejala apapun.Namun disayangkansampai saat ini penyebab dari berbagaijenis kelainan rahim tersebut belumdiketahui pasti.

Masalah yang mungkin

timbul karena kelainan

uterus adalah sebagai

berikut:

• Tidak mendapat haid.

• Sulit hamil.

• Keguguran berulang.

• Janin sungsang.

• Persalinan dini

(kelahiran bayi

prematur)

b. Serviks• Serviks kaku

• Serviks gantung :

Osteum Uteri Eksterna

membuka tetapi

Osteum Uteri Interna

tidak membuka

• Serviks konglumer : OUI

membuka tetapi OUE

tidak membuka

• Edema serviks

• Kanker serviks

c. Vagina

• Septum vagina

Jika septum vagina tidak lengkap dapat menyebabkan kepala janin susah untuk turun.

• Striktura

• Tumor

1. Kelainan rahim. Bagaimana penatalaksaannya jika ibu menginginkan kehamilan? (andini)

2. Servik kaku, bagaimana dialatasi dan penipisan, apakah dimungkikan lahir pervaginam? (vembi)

cara servik tidak kaku?

3. Kelainan uterus tidak dapat haid,

apakah jika haid tidak teratur mengindikasikan adanya kelainan uterus? (hanum)