Diskusi ICES RUU kebudayaan.docx

download Diskusi ICES RUU kebudayaan.docx

of 3

Transcript of Diskusi ICES RUU kebudayaan.docx

  • 8/16/2019 Diskusi ICES RUU kebudayaan.docx

    1/3

    Diskusi ICES

    Rabu, 24/12/2014

    Pemateri : Abdul halim

    RUU KEBUDAYAAN

    Sejarah, kilas balik latar belakan!

    Isi se"ara substanti# sehina menimbulkan $ertan%aan a$akah R&& ini

    dijadikan stratei kebuda%aan Ind'nesia dlm menhada$i (aman % terus

    berubah atau justru menderadasi nilai2 kebuda%aan!

    Pasal2 ambiu!kena$a di$erdebatkan!

    Setelah lebih dari 60 tahun merdeka, Republik Indonesia hingga kini belum memiliki

    Undang-Undang Kebudayaan. Dalam beberapa tahun terakhir memang sudah muncul acana

    tentang pentinganya UU Kebudayaan yang menyataka secara tegas bagaimana strategi

    kebudayaan Indonesia dalam menghadapi !aman yang terus berubah ini. D"R RI sendiri

    sekarang ini tengah menggodok Rancangan Undang-Undang #RUU$ Kebudayaan. RUU

    Kebudayaan usulan pemerintah dan D"R RI sendiri sempat dipersoalkan oleh para pelaku

    dan organisasi kesenian yang ada, di samping men%adi perdebatan hangat para kaum

    cendekia, budayaan, dan para pihak yang terkait dengan bidang ini.

    Koalisi Seni Indonesia sebagai sebuah lembaga yang didirikan untuk melakukan

     pengka%ian, pendidikan dan ad&okasi di bidang praktik seni dan budaya di Indonesia, telah

    mengumpulkan se%umlah dokumen mengenai RUU Kebudayaan tersebut, baik berupa naskah

    akademik maupun naskah RUU-nya sendiri, dan berbagai temuan telah didapatkan setelah

    membaca dan mengka%i RUU ini, antara lain'

    (. ta)sir mengenai kebudayaan menurut RUU tersebut masih sangat kon&ensional

    dan kurang mengikuti perkembangan mutakhir mengenai praktik seni dan

    kebudayaan di Indonesia secara khusus maupun di dunia internasional*

    +. RUU tersebut mencampuradukkan persoalan masyarakat adat, cagar budaya dan

     persoalan tradisi sebagai hal yang diatur dalam RUU ini, sedangkan, misalnya,

    cagar budaya telah memiliki regulasi sendiri yang sudah disahkan melalui UU o.

    (( ahun +0(0*

    . memiliki dasar yang harus dikritisi, karena semata-mata berdasarkan ketakutan

    terhadap pengaruh buruk globalisasi. /lasan itu menurut /bduh sangat absurb,

    karena Indonesia memiliki se%arah pan%ang terkait globalisasi. Kebudayaan

    Indonesia sudah lama bercampur dengan kebudayaan hina, 1indu, /rab, 2ropadan segala macam. kompleksnya persoalan kebudayaan tidak akan terselesaikan

  • 8/16/2019 Diskusi ICES RUU kebudayaan.docx

    2/3

    dengan adanya regulasi khusus untuk bidang ini, apalagi %ika itu berarti

     pembengkakan birokrasi dengan akan dibentuknya kementerian khusus

    kebudayaan, meskipun memang saat ini eenang mengenai kebudayaan selalu

    tumpang tindih antara kementerian pariisata dan ekonomi kreati) dan

    kementerian pendidikan dan kebudayaan*

    3. adanya pasal khusus dalam RUU tersebut yang menyinggung persoalan se%arah

    yang dita)sir dengan cara yang terburu-buru.

    4. 1anya ingin melestarikan dan mengelola kebudayaan yang sudah ada, sehingga

    menutup kemungkinan bagi perkembangan kebudayaan yang baru.

    6. 5asyarakat Indonesia yang plural mengakibatkan respon yang beraneka ragam

     pula.

    . Seharusnya dapat digunakan untuk mengambangkan kebudayaan, bukan untuk 

    membatasi.

    7. Komersialisasi atau industrialisasi kebudayaan.

    Intinya, RUU Kebudayaan yang akan segera disahkan tersebut memiliki banyak hal

    yang bisa menimbulkan konto&ersi ketika ia diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan

     bernegara, mengingat persoalan kebudayaan adalah persoalan yang sangat kompleks dan

    menyangkut ha%at hidup orang banyak. 8ebih %auh lagi, RUU ini tidak berisi materi dan

    konsep yang %elas dan kokoh mengenai strategi kebudayaan. Sekedar catatan, Komisi 9 yang

    menggodok RUU tersebut telah melakukan studi banding ke India, urki dan :unani tanpa

    ada pen%elasan lebih %auh kepada publik mengenai kenapa tiga negara tersebut yang men%adi

    tu%uan studi banding. ;leh karena itu, KSI berencana mengadakan )ocus group discussion

    yang diharapkan akan dihadiri oleh peneliti independen yang konsen dengan isu seni dan

     budaya, seniman, penga%ar dari lembaga pendidikan seni, praktisi kebudayaan, pengamat

    kebi%akan publik, pelaku bisnis dan se%aaran. Diharapkan dari erikut dra)t RUU Kebudayaan '

    (. RUU Kebudayaan #per +0(($

    +. RUU "engelolaan Kebudayaan #per /pril +0($

    . RUU Kebudayaan &ersi "an%a ++ ?anuari +0(3

    Dibaah ini adalah laporan ka%ian kerangka hukum untuk kegiatan kesenian dan kebudayaan

    oleh "S1K '

    http://www.koalisiseni.or.id/wp-content/uploads/2013/05/RUU-KEBUDAYAAN-PENJELASAN-DAN-COVER-2011.pdfhttp://www.koalisiseni.or.id/wp-content/uploads/2013/05/RUU-Pengelolaan-Kebudayaan-3-April-2013.pdfhttp://www.koalisiseni.or.id/wp-content/uploads/2014/06/RUU-Kebudayaan-Hasil-Panja-22-Januari-2014.pdfhttp://www.koalisiseni.or.id/wp-content/uploads/2013/05/RUU-Pengelolaan-Kebudayaan-3-April-2013.pdfhttp://www.koalisiseni.or.id/wp-content/uploads/2014/06/RUU-Kebudayaan-Hasil-Panja-22-Januari-2014.pdfhttp://www.koalisiseni.or.id/wp-content/uploads/2013/05/RUU-KEBUDAYAAN-PENJELASAN-DAN-COVER-2011.pdf

  • 8/16/2019 Diskusi ICES RUU kebudayaan.docx

    3/3

    "S1K @ 8aporan Ka%ian Kerangka 1ukum untuk Kegiatan Kesenian dan Kebudayaan

     )ahun 1*+0an, -E.RA P.I diberanus 'leh $emerintah

    http://www.koalisiseni.or.id/wp-content/uploads/2013/08/PSHK-Laporan-Kajian-Kerangka-Hukum-Untuk-Kegiatan-Kesenian-dan-Kebudayaan-2009.pdfhttp://www.koalisiseni.or.id/wp-content/uploads/2013/08/PSHK-Laporan-Kajian-Kerangka-Hukum-Untuk-Kegiatan-Kesenian-dan-Kebudayaan-2009.pdf