DISKUSIFebrile neutropenia merupakan komplikasi serius dari kemoterapi dengan angka kematian diperkirakan 7 - 10% [18,19]. Akibatnya,pasien neutropenia sering menerima G-CSF sebagai profilaksis primer terhadap infeksi, atau untuk mengurangi kebutuhan untuk penundaan atau pengurangan dosis kemoterapi. American Society of Clinical Oncology merekomendasikan bahwa profilaksis primer dengan G-CSF diberikan kepada pasien yang menjalani kemoterapi jika risiko pengembangan FN lebih dari 20% dengan diberikan kemoterapi regimen [20]. ABVD dianggap sebagai "risiko rendah" rejimen kemoterapi, dengan tingkat febrile neutropenia kurang dari 10%. G-CSF telah terbukti menurunkan tingkat FN pada pasien kemoterapi untuk tumor solid dan nonHodgkin limfoma [21], dan pasien yang menerima kemoterapi ABVD untuk HL sering menerima G-CSF untuk neutropenia berdasarkan bukti ini. Namun, ada keterbatasan data untuk mendukung penggunaan faktor penunjang pertumbuhan pada pasien dengan HL.Sebuah Cochrane 2008 meninjau dari 13 percobaan acak menyelidiki efek profilaksis G-CSF untuk pasien kemoterapi limfoma maligna ditemukan bahwa G-CSF mengurangi tingkat FN (risiko relatif 0,74, 95% CI 0,62, 0,89) dan infeksi, tapi tidak berdampak terhadap kelangsungan hidup secara keseluruhan [22]. Namun, 10 dari 13 studi yang terbatas untuk pasien dengan non-Hodgkin limfoma, dan hanya satu studi pasien dengan HL dilaporkan terhadap kejadian FN. Dalam studi ini, 47 pasien yang diberi terapi dengan rejimen MOPP (mustine, vincristine, prokarbazin dan prednisolon) atau MOPP / EVAP (etoposid, vinblastin, adriamycindan prednisolon) secara acak ditentukan diberikan profilaksis primer dengan G-CSF atau tanpa profilaksis [23]. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kejadian infeksi atau FN antara kelompok tersebut, dan penulis menyimpulkan bahwa penggunaan rutin G-CSF tidak menjamin penurunan infeksi maupun risiko FN.

Peneltian kami ini menyelidiki apakah pemberian dosis penuh kemoterapi ABVD utnuk HL tanpa penundaan dosis atau ditunjang dengan G-CSF berhubungan dengan peningkatan resiko FN. Kami melaporkan bahwa meskipun sebagian besar pasien mengalami neutropenia, hanya dua dari 33 (6%) pasien mengalami episode FN, yang dimana hal tersebut tidak terlalu signifikan perbedaannya dari angka FN yang dilihat dari pusat kami saat profilaksis sekunder G-CSF dan penundaan dosis rutin diberikan kepada pasien dengan ANC