DISERTASI MUSEUM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA … · ABSTRAK Belakangan ini ... wisata budaya di...
Transcript of DISERTASI MUSEUM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA … · ABSTRAK Belakangan ini ... wisata budaya di...
i
DISERTASI
MUSEUM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
BUDAYA DI KAWASAN UBUD
IDA BAGUS KADE SUBHIKSU
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
DISERTASI
MUSEUM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
BUDAYA DI KAWASAN UBUD
IDA BAGUS KADE SUBHIKSU
NIM 1090771008
PROGRAM DOKTOR
PROGRAM STUDI DOKTOR PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
MUSEUM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
BUDAYA DI KAWASAN UBUD
Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor
pada Program Studi Doktor Pariwisata,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
IDA BAGUS KADE SUBHIKSU
NIM 1090771008
PROGRAM DOKTOR
PROGRAM STUDI DOKTOR PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
iv
Disertasi Ini Telah Diuji pada Ujian Tertutup
Tanggal: 16 Nopember 2015
Panitia Punguji Disertasi Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No: 3826/UN14.4/HK/2015, Tanggal 6 Nopember 2015
Ketua:
Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A.
Anggota:
1. Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt
2. Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc
3. Prof. Dr. I Komang Gde Bendesa, M.A.D.E.
4. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., MSi.
5. Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH.,MS
6. Dr. Ir. A.A.P. Agung Suryawan Wiranatha, MSc.
7. Dr. I Made Suradnya, SE., MSc
vi
UCAPAN TERIMAKASIH
Om Swastiastu,
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji dan syukur ke
hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya, disertasi dengan judul
“Museum Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Kawasan Ubud”, dapat
diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan serta dorongan
dari berbagai pihak, sulit rasanya bagi penulis untuk dapat menyelesaikan
disertasi ini. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Yang terhormat Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD (KEMD), selaku
Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), selaku
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana. Prof. Dr. Made Budiarsa,
MA selaku Asisten Direktur I, dan Prof. Made Sudiana Mahendra, Ph.D, selaku
Asisten Direktur II pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Prof. Dr. I
Komang Gde Bendesa, M.A.D.E selaku Ketua Program Studi Doktor Pariwisata
Universitas Udayana, Ir. AAP. Agung Suryawan Wiranatha, MSc., PhD selaku
Sekretaris Program Studi Doktor Pariwisata Universitas Udayana.
Secara khusus diucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. I Wayan Ardika,
MA., sebagai Promotor yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah
memberikan ilmu serta pengetahuannya untuk membimbing, menasehati, dan
sekaligus mensukseskan penulis untuk dapat menyelesaikan pendidikan dan
penelitian pada program doktor pariwisata Universitas Udayana, dan Prof. Dr.
Nyoman Darma Putra, M.Litt selaku Ko-promotor I yang telah membimbing,
serta mengarahkan disertasi ini menjadi lebih baik, serta Dr. I Nyoman Madiun,
MSc., yang telah membimbing, serta memberikan masukan-masukan disertasi ini
menjadi lebih baik.
Kepada para penguji Prof. Dr. I Komang Gde Bendesa, M.A.D.E., Prof.
Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE.,MM., Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH.,MS., Dr. Ir.
A.A.P. Agung Suryawan W.,MSc., dan Dr. I Made Suradnya, MSc., yang telah
vii
meluangkan waktu untuk memberikan masukan membangun sehingga disertasi ini
menjadi lebih baik.
Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh staf sekretariat Program Studi
Doktor Pariwisata, Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah
memberikan dukungan dan motivasi selama perkuliahan hingga disertasi ini dapat
terselesaikan. Rekan-rekan karyasiswa Program Studi Doktor Pariwisata
Program Pascasarjana Universitas Udayana angkatan 2010 khususnya Dr. Eka
Mahadewi, Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.MA., MA., Dr. I Wayan Suardana,
SST.Par., M.Par., dan Dr. I Nyoman Sudiarta, SE., MP.Par., Dr. I Nyoman
Sunarta, MSi atas dukungan dan jalinan kerjasama yang baik selama perkuliahan
hingga saat ini.
Secara khusus pula, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada Made Mangku Pastika selaku Gubernur Bali yang telah
memberikan ijin dan dukungan dana kepada penulis untuk melanjutkan studi pada
Program Doktor.
Kepada Keluarga yang selalu mendoakan kesuksesan studi serta Istri Dr.
Ida Ayu Made Puspani, M.Hum., dan putri Ida Ayu Indira Juwita Sari, SE., serta
Putra Ida Bagus Putra Wijaya, SE., penulis yang dengan sabar dan penuh
pengertian telah banyak berkorban secara material maupun moral selama
mengikuti pendidikan dan penyelesaian disertasi ini.
Demikian pula penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu atas dukungan yang diberikan
kepada penulis. Akhirnya, Tuhanlah yang akan membalas semua budi baik yang
telah diberikan kepada penulis, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat
untuk pengembangan ilmu kepariwisataan, manfaat praktis bagi para praktisi
pariwisata, dan bagi para pengelola destinasi pariwisata Bali.
Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.
Denpasar, Desember 2015
Ida Bagus Kade Subhiksu
viii
MUSEUM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI KAWASAN
UBUD
ABSTRAK
Belakangan ini terjadi perubahan atribut beberapa museum di Ubud untuk
dapat lebih menarik minat wisatawan mengunjungi museum sebagai daya tarik
wisata budaya. Beberapa museum berusaha menambah koleksinya, dan
menambahkan atribut selain koleksi utamanya sehingga berpotensi berubahnya
idealisme, fungsi, dan peran museum. Tantangan lain yang dihadapi oleh para
pengelola museum adalah semakin berkembangnya daya tarik wisata lainnya,
seperti adanya penambahan atribut destinasi wisata Ubud, semula dikenal sebagai
destinasi wisata dengan daya tarik kesenian seperti tari, museum, dan kini
bertambah menjadi destinasi yoga, adventure, dan sebagainya.
Melihat situasi tersebut, maka dirumuskan beberapa pokok permasalahan
sebagai berikut ini: (1) Bagaimanakah museum sebagai daya tarik wisata menurut
pengelola di kawasan Ubud? (2) Bagaimanakah museum sebagai daya tarik wisata
menurut wisatawan di kawasan Ubud? (3) Bagaimanakah hubungan museum-
museum dengan komponen kepariwisataan ditinjau dari perannya sebagai daya
tarik wisata budaya di kawasan Ubud?. Penelitian tentang museum ini dilakukan
di Kawasan Ubud karena Ubud telah menjadikan museum sebagai daya tarik
wisata budaya di kawasan tersebut, yakni yakni Museum Puri Lukisan, Museum
Neka, Museum Rudana, Museum ARMA, dan Museum Blanco.
Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori manajemen museum,
pemasaran, dan daya tarik wisata budaya. Penelitian ini melibatkan partisipasi 82
wisatawan mancanegara, 79 wisatawan nusantara sebagai responden, lima orang
pemilik museum, dan dua orang profesinal sebagai informan.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Menurut pengelola, museum
berfungsi sebagai daya tarik wisata dan menjadi sumber informasi sejarah, sumber
informasi masa lalu, media pelestarian seni budaya, dan aktualisasi karya luhur
telah tertuang dalam cita-cita para pendirinya untuk dapat mengambil peran
sebagai pelestari seni budaya terutama hasil karya seni lukis dan patung. (2)
Museum sebagai daya tarik wisata budaya menurut wisatawan di kawasan Ubud
telah dikelola dengan baik dan telah sesuai dengan harapan wisatawan. Persepsi
wisatawan terhadap sebagai daya tarik wisata budaya pada penelitian ini ditinjau
dari unsur aristektur museum, kolekasi, layout, kualitas pelayanan, kebersihan,
keindahan, dan keramahan, menunjukkan bahwa delapan unsur tersebut telah
sesuai dengan harapan wisatawan, baik itu wisatawan mancanegara maupun
nusantara. (3) Museum-museum di kawasan Ubud mampu mempertahankan dan
meningkatkan citra Ubud sebagai kawasan pariwisata budaya, dan memiliki
hubungan yang harmonis dengan komponen pariwisata lainnya.
Keyword: Museum, Daya Tarik Wisata, Pariwisata Budaya, Wisatawan,
Pengelola Museum.
ix
MUSEUMS AS CULTURAL TOURISM ATTRACTIONS IN UBUD
ABSTRACT
Recently, there has been a shift in the attributes of several museums in
Ubud in order to attract more tourists to visit museums as cultural tourism
attractions. Some museums have expanded their collections and add other
attributes to complement their main collections, which as the potential to alter the
idealism, functions, and roles of museums. Another challenge faced by museum
operators is the development of other tourism attractions, such as the addition of
tourism destination attributes in Ubud, which was initially known as tourism
destinations that offered art and culture such as dance performances and
museums, and now have expanded into yoga destination, adventure destination,
and so on.
Based on these factors, the problem statements in this research are
formulated as follows: (1) How are museums as tourism attractions in Ubud area,
from the perspective of operators? (2) How are museums as tourism attractions in
Ubud area, from the perspective of visitors? (3) How is the relationship between
museums and other tourism components when examined from the role of
museums as cultural tourism attractions in Ubud area?. This research on museums
was conducted in the Ubud area because Ubud has made museums as the cultural
tourism attractions in the area, which include Museum Puri Lukisan, Neka Art
Museum, the Rudana Museum, Agung Rai Museum of Art (ARMA), and the
Blanco Museum.
This research is based on the theories of museum management, marketing,
and theories on cultural tourism attraction. The research involved the participation
of 82 foreign visitors and 79 domestic visitors as respondents, in addition to five
museum owners and two museum professionals as informants.
The conclusion of this research are as follows: (1) From the perspective of
museum operators, museums function as cultural tourism attractions, as sources of
historical information, as the media for cultural preservation, and the actualization
of the noble objective of the museum founders, which is to take the role as
preservers of culture particularly in the form of paintings and sculptures. (2)
Museums as cultural tourism attractions, according to visitors to the Ubud area, have been well managed and in accordance to the visitors’ expectations. The
perception of visitors on cultural tourism attractions in this research is observed
from the elements of museum architecture, collections, layout, service quality,
cleanliness, beauty, and hospitality, which indicates that all eight factors have
been satisfactory, for both foreign and domestic tourists visiting the Ubud
museums. (3) The museums have been able to sustain and improve the image of
Ubud as a destination for cultural tourism, and have been able to maintain
harmonious relationships with other tourism components.
Keywords: Museums, Tourism Attractions, Cultural Tourism, Visitors, Museum
Operators
x
RINGKASAN
MUSEUM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI KAWASAN
UBUD
Belakangan ini terjadi perubahan atribut beberapa museum di Ubud untuk
dapat lebih menarik minat wisatawan mengunjungi museum sebagai daya tarik
wisata budaya. Beberapa museum berusaha menambah koleksinya, dan
menambahkan atribut selain koleksi utamanya sehingga berpotensi berubahnya
idealisme, fungsi, dan peran museum. Museum sebagai lembaga pelestari budaya,
pendidikan bagi masyarakat, dan rekreasi yang menarik serta berkualitas bagi
wisatawan mesti tetap dapat dipertahankan.
Dari sisi pengelolaan museum sebagai daya tarik wisata, pengelola
dituntut mampu memenuhi harapan wisatawan sebagai pengunjungnya. Pada sisi
yang lainnya, pengelola berjuang untuk dapat mempertahankan museumnya agar
tetap memiliki idealisme sebagai lembaga pelestari budaya, pendidikan bagi
masyarakat, dan rekreasi bagi wisatawan.
Tantangan lain yang dihadapi oleh para pengelola museum adalah semakin
berkembangnya daya tarik wisata lainnya, seperti adanya penambahan atribut
destinasi wisata Ubud, semula dikenal sebagai destinasi wisata dengan daya tarik
kesenian seperti tari, museum, dan kini bertambah menjadi destinasi yoga,
adventure, dan sebagainya. Melihat situasi tersebut, maka perlu diteliti apakah
museum masih menjadi daya tarik wisata yang kuat untuk Ubud?. Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan
sebagai berikut ini: (1) Bagaimanakah museum sebagai daya tarik wisata menurut
pengelola di kawasan Ubud? (2) Bagaimanakah museum sebagai daya tarik wisata
menurut wisatawan di kawasan Ubud? (3) Bagaimanakah hubungan museum-
museum dengan komponen kepariwisataan ditinjau dari perannya sebagai daya
tarik wisata budaya di kawasan Ubud?.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan
data melalui pengamatan langsung, wawancara mendalam, penyebaran angket dan
studi kepustakaan. Penyajian hasil analisis dilakukan secara formal dalam bentuk
tabel dan gambar serta informal naratif. Analisis statistik sederhana seperti rata-
rata hitung, distribusi frekwensi dan sejenisnya dipergunakan untuk melengkapi
analisis kualitatif. Penelitian ini juga memanfaatkan fenomena sosial yang ada
tentang keberadaan museum di Ubud yang dimanfaatlan sebagai daya tarik wisata
budaya. Hasil penelitian diharapkan mampu membentuk pola hubungan museum
sebagai daya tarik wisata budaya dengan komponen pariwisata lainnya untuk
mewujudkan pariwisata budaya yang berkesinambungan khususnya di kawasan
Ubud. Penelitian tentang museum ini dilakukan di Kawasan Ubud karena Ubud
telah menjadikan museum sebagai daya tarik wisata budaya di kawasan tersebut,
xi
yakni yakni (1) Museum Puri Lukisan, (2) Museum Neka, (3) Museum Rudana,
(4) Museum ARMA, dan (5) Museum Blanco.
Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori manajemen museum,
pemasaran, dan daya tarik wisata budaya. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung,
wawancara mendalam, penyebaran angket dan studi kepustakaan. Penyajian hasil
analisis dilakukan secara formal dalam bentuk tabel dan gambar serta informal
naratif. Analisis statistik sederhana seperti rata-rata hitung, distribusi frekwensi
dan sejenisnya dipergunakan untuk melengkapi analisis kualitatif. Penelitian ini
juga memanfaatkan fenomena sosial yang ada tentang keberadaan museum di
Ubud yang dimanfaatlan sebagai daya tarik wisata budaya. Penelitian ini
dilakukan di Kawasan Ubud yang berlokasi di Kabupaten Gianyar, melibatkan
partisipasi 82 wisatawan mancanegara, 79 wisatawan nusantara sebagai
responden, lima orang pemilik museum, dan dua orang profesional sebagai
informan.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Menurut pengelola, museum
berfungsi sebagai daya tarik wisata dan menjadi sumber informasi sejarah, sumber
informasi masa lalu, media pelestarian seni budaya, dan aktualisasi karya luhur
telah tertuang dalam cita-cita para pendirinya untuk dapat mengambil peran
sebagai pelestari seni budaya terutama hasil karya seni lukis dan patung. (2)
Museum sebagai daya tarik wisata budaya menurut wisatawan di kawasan Ubud
telah dikelola dengan baik dan telah sesuai dengan harapan wisatawan. Persepsi
wisatawan terhadap museum sebagai daya tarik wisata budaya pada penelitian ini
ditinjau dari unsur aristektur museum, kolekasi, layout, kualitas pelayanan,
kebersihan, keindahan, dan keramahan, menunjukkan bahwa delapan unsur
tersebut telah sesuai dengan harapan wisatawan, baik itu wisatawan mancanegara
maupun nusantara. (3) Museum-museum di kawasan Ubud mampu
mempertahankan dan meningkatkan citra Ubud sebagai kawasan pariwisata
budaya, dan memiliki hubungan yang harmonis dengan komponen pariwisata
lainnya.
Temuan penelitian ini adalah (1) Masing-masing museum memiliki
persamaan dalam hal penamaan, idealisme, koleksi, strategi promosi, jenis
pengunjung, pengelolaan, dan penerapan sistem informasi. Keunikan masing-
masing museum terlihat dari penambahan atribut koleksi, bentuk bangunan,
pengaturan ruang pajang, dan pelayanan wisatawan. (2) Museum-museum sebagai
daya tarik wisata budaya di kawasan Ubud, mampu mandiri secara finansial
karena pengelolaanya menyatukan antara kepentingan ekonomi dan non ekonomi
dengan menjalankan unit bisnis sebagai pendukung keberlanjutan museum. (3)
Museum-museum di kawasan Ubud telah mampu menjadi daya tarik wisata
budaya karena masing-masing memiliki keunikan tersendiri, dan mampu
xii
memenuhi harapan wisatawan sebagai lembaga pelestari seni budaya, pendidikan,
dan rekreasi yang berkualias di kawasan pariwisata Ubud selain daya tarik wisata
lainnya. (4) Keberadaan museum telah menjadi daya tarik wisata yang mampu
memikat minat wisatawan datang ke Ubud, dan sesuai dengan predikat Ubud
sebagai desa seni budaya. Museum-museum di kawasan Ubud telah menjalankan
perannya sebagai lembaga pelestari karya seni budaya khususnya seni lukis dan
patung, sebagai sarana pendidikan sejarah seni budaya bagi masyarakat, dan
wahana rekreasi bagi wisatawan. (5) Museum di kawasan Ubud memiliki
hubungan yang harmonis dengan komponen pariwisata lainnya seperti akomodasi,
transportasi, usaha perjalanan wisata, dan masyarakat lokal. Keberadaan museum
juga mendapat dukungan dari berbagai komponen seperti pemerintah, komponen
industri pariwisata, dan masyarakat lokal.
Penelitian ini menyarankan beberapa rekomendasi sebagai berikut: (1)
para pengelola akomodasi, para pramuwisata, dan pemerintah semakin
mendorong dan menjadikan museum sebagai daya tarik wisata karena museum
memiliki peran lain yang lebih luhur sebagai lembaga pelestari seni budaya,
lembaga pendidikan budaya bagi generasi muda, dan memberdayakan masyarakat
lokal dalam hal penyerapan tenaga kerja. (2) Agar perubahan peran dan fungsi
museum tetap berada pada koridor tugas dan fungsi museum, maka para pengelola
museum diharapkan tetap konsisten pada idealisme pendirian museum yakni
sebagai lembaga pelestari, edukasi, dan peran lainnya yang telah ditetapkan oleh
lembaga permuseuman pada tingkat internasional maupun tingkat nasional. (3)
Saran untuk masyarakat agar turut mensukseskan program pemerintah untuk
mencintai museum dalam bentuk melakukan kunjungan ke museum, memberikan
dukungan kepada para pengelola museum untuk dapat merasakan bahwa usaha
pembangunan museum yang telah dilakukannya bermanfaat untuk masyarakat,
sebagai lembaga pelestari budaya, dan menjalankan peran pendidikan bagi
masyarakat.
Masyarakat juga diharapkan dapat mendukung program revitalisasi
museum yang telah diprogramkan oleh pemerintah untuk dapat menjadikan
museum sebagai jendela budaya bangsa, ruang publik yang dapat diakses oleh
semua masyarakat, dan sebagai media pembelajaran. Menjadikan museum
sebagai pranata sosial yang mampu membangkitkan kebanggaan dan
memperkukuh jadi diri bangsa Indonesia.
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................. v
UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
RINGKASAN .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH ...................... xx
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 19
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 19
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 20
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL
PENELITIAN.........................................................................................
21
2.1 Penelitian tentang Museum di Bali .......................................................... 21
2.2 Penelitian tentang Museum di Luar Bali .................................................. 27
2.3 Konsep....................................................................................................... 34
2.3.1 Kawasan Pariwisata .................................................................... 34
2.3.2 Daya Tarik Wisata ...................................................................... 35
2.3.3 Museum Sebagai Daya Tarik Wisata.......................................... 37
2.4 Teori ......................................................................................................... 38
2.4.1 Manajemen Museum................................................................... 38
xiv
2.4.2 Fungsi Museum.......................................................................... 42
2.4.3 Pemasaran Museum................................................................... 45
2.4.4 Daya Tarik Wisata .................................................................... 51
2.4.5 Museum sebagai Daya Tarik Wisata......................................... 54
2.4.6 Peran Museum dalam Kluster Industri Pariwisata Budaya....... 59
2.4.7 Museum dalam Pariwisata Budaya............................................ 64
2.4.8 Museum sebagai Daya Tarik Wisata Budaya .......................... 69
2.5 Model Penelitian..................................................................................... 73
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................... 76
3.1 Rancangan Penelitian.............................................................................. 76
3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................... 76
3.3 Jenis dan Sumber Data............................................................................ 78
3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................... 79
3.5 Penentuan Informan dan Responden....................................................... 80
3.6 Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 81
3.7 Analisis Data........................................................................................... 81
3.8 Penyajian Hasil dan Analisis Data.......................................................... 82
BAB IV. KARAKTERISTIK MUSEUM-MUSEUM OBJEK PENELITIAN
85
4.1 Gambaran Umum Kawasan Ubud .......................................................... 85
4.2 Karakteristik Museum di Kawasan Ubud................................................ 90
4.3 Persamaan dan Perbedaan Museum sebagai Daya Tarik Wisata Budaya
di Kawasan Ubud .....................................................................................
126
BAB V. MUSEUM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA
MENURUT PENGELOLA...................................................................
131
5.1 Idealisme Pendirian Museum ................................................................... 131
5.2 Keunikan Museum ................................................................................... 135
5.3 Usaha Pelestarian Budaya ........................................................................ 139
xv
5.4 Peran Museum Bagi Pariwisata ............................................................... 144
BAB VI. MUSEUM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA
MENURUT WISATAWAN...............................................................
149
6.1 Profil Responden ...................................................................................... 149
6.2 Museum sebagai Daya Tarik Wisata Budaya menurut Wisatawan ......... 169
6.3 Persepsi Wisatawan terhadap Museum sebagai Daya Tarik Wisata
Budaya di Kawasan Ubud ........................................................................
189
BAB VII. HUBUNGAN MUSEUM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
BUDAYA DENGAN KOMPONEN KEPARIWISATAAN DI
KAWASAN UBUD..........................................................................
193
7.1 Hubungan Museum sebagai Daya Tarik Wisata dengan Komponen
Kepariwisataan di Ubud.............................................................................
193
7.2 Peran Museum di Kawasan Ubud ............................................................ 202
7.3 Peran dan Hubungan Museum dengan Komponen Kepariwisataan
sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Ubud............................................
203
BAB VIII. PENUTUP ....................................................................................... 211
8.1 Simpulan .................................................................................................. 211
8.2 Temuan Penelitian ................................................................................... 214
8.3 Saran ........................................................................................................ 216
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
219
LAMPIRAN ....................................................................................................... 225
xvi
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
1.1 Daftar Nama Museum di Bali.........................................................
11
1.2 Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Bali Tahun 2002-2014
15
1.3 Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Museum di Bali Tahun
2010-2015 .....................................................................................
16
4.1 Data Kunjungan Wisatawan Museum Puri Lukisan Tahun 2009-
2014 .............................................................................................
99
4.2 Kunjungan Wisatawan Museum Neka Tahun 2009-2014 ..........
108
4.3 Kunjungan Wisatawan Museum RudanaTahun 2009-2014 ........
114
4.4 Kunjungan Wisatawan Museum ARMA Tahun 2009-2014 .......
119
4.5 Kunjungan Wisatawan Museum Blanco Tahun 2010-2014 .......
126
6.1 Sebaran Berdasarkan Jumlah Responden .......................................
150
6.2 Responden Menurut Kebangsaannya ..............................................
151
6.3 Responden Menurut Pekerjaan .......................................................
153
6.4 Responden Menurut Rekomendasi .................................................
155
6.5 Responden Menurut Frekwensi Kunjungan ....................................
156
6.6 Responden Menurut Jenis Lukisan yang disukai .............................
157
6.7 Responden Menurut Niatan Berkunjung Kembali .........................
158
6.8 Responden Menurut Tujuan Kunjungan Berikutnya.......................
159
6.9 Responden Menurut Sebaran Responden .........................................
160
6.10 Responden Menurut Kota Asal ........................................................
161
xvii
6.11 Responden Menurut Pekerjaan ........................................................
162
6.12 Responden Menurut Rekomendasi ................................................
163
6.13 Responden Menurut Frekwensi Kunjungan .....................................
164
6.14 Responden Menurut Jenis Lukisan yang disukai ............................
165
6.15 Responden Menurut Rencana Datang Kembali ...............................
165
6.16 Responden Menurut Rencana Kunjungan berikutnya ....................
167
6.17 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Arsitektur ..........
170
6.18 Persepsi Responden Nusantara Berdasarkan Arsitektur ................
171
6.19 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Koleksi ..............
172
6.20 Persepsi Responden Nusantara Berdasarkan Koleksi ....................
173
6.21 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Layout ..............
175
6.22 Persepsi Responden Nusantara Berdasarkan Layout ...................
175
6.23 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Fasilitas ............
176
6.24 Persepsi Responden Nusantara Berdasarkan Fasilitas .................
177
6.25 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Informasi ..........
178
6.26 Persepsi Responden Nusantara Berdasarkan Informasi ................
179
6.27 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Kualitas
Pelayanan ........................................................................................
180
6.28 Persepsi Responden Nusantara Berdasarkan Kualitas Pelayanan ..
180
6.29 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Kebersihan .........
183
6.30 Persepsi Responden Nusantara Berdasarkan Kebersihan ...............
183
6.31 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Keindahan..........
184
6.32 Persepsi Responden Nusantara Berdasarkan Keindahan................
185
6.33 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Keamanan........... 187
xviii
6.34 Persepsi Responden Nusantara Berdasarkan Keamanan ................
187
6.35 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Keramahan .........
188
6.36 Persepsi Responden Mancanegara Berdasarkan Keramahan ..........
189
6.37 Persepsi Wisatawan terhadap Museum sebagai Daya Tarik Wisata
Budaya ...............................................................................................
190
xix
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
2.1 Fungsi Manajemen...........................................................................
41
2.2 Diagram Pengelolaan Museum Integratif........................................
50
2.3 Level Pengelolaan dan Hubungan Sistem Informasi.....................
67
3.1 Peta Pulau Bali ...............................................................................
77
3.2 Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)........................
83
4.1 Peta Kawasan Pariwisata Ubud .......................................................
86
4.2 Perbandingan Kunjungan pada Daya Tarik Wisata di Kabupaten
Gianyar .........................................................................................
88
4.3 Museum Puri Lukisan Ubud ............................................................
92
4.4 Struktur Organisasi Museum Puri Lukisan .....................................
96
4.5 Museum Neka Ubud .......................................................................
100
4.6 Struktur Organisasi Museum Neka .................................................
107
4.7 Museum Rudana Ubud ....................................................................
110
4.8 Struktur Organisasi Museum Rudana .............................................
112
4.9 Museum ARMA (Agung Rai Museum Art) ....................................
115
4.10 Struktur Organisasi ARMA .............................................................
118
4.11 Museum Blanco ...............................................................................
121
4.12 Struktur Organisasi Museum Blanco ..............................................
123
7.1 Model Ideal Daya Tarik Wisata Museum ....................................... 204
xx
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH
ARMA : Agung Rai Museum of Art
Disparda : Dinas Pariwisata Daerah
AMA : American Marketing Association
ICOM : International Council of Museums Code of Ethics for Museums
MPRB : Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi)
Wisnu : Wisatawan Nusantara
Wisman : Wisatawan Mancanegara
ESS : Executive Support System (Sistem Pendukung Eksekutif)
DSS : Decision Support System (Sistem Pendukung Keputusan)
MIS : Management Information System (Sistem Informasi
Pengelolaan)
TPS : Transaction Process System (Sistem Pemrosesan Transaksi)
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Hal
1 Biodata Informan Penelitian ..........................................................
225
2 Angket Penelitian ...........................................................................
245
3 Tabulasi Data Wisatawan Mancanegara................................... ....
253
4
Tabulasi Data Wisatawan Nusantara ............................................. 259
5 Hasil Observasi ..............................................................................
265
6 Daftar Riwayat Hidup Peneliti ....................................................... 268