LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C....

105
PROGRAM KERJA MUSEUM BENTENG VREDEBURG DALAM MENINGKATAN WISATAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Oleh : IKA SETIA PAMBUDI C9407045 DIII USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 i

Transcript of LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C....

Page 1: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

PROGRAM KERJA MUSEUM BENTENG VREDEBURG DALAM MENINGKATAN WISATAWAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Oleh : IKA SETIA PAMBUDI

C9407045

DIII USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

i

Page 2: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Laporan Tugas Akhir : PROGRAM KERJA MUSEUM BENTENG

VREDEBURG DALAM MENINGKATAN

WISATAWAN

Nama Mahasiswa : Ika Setia Pambudi.

NIM : C9407045

Menyetujui,

Disetujui Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Suharyana, M.Pd Riyanto Soehardi, B.Sc

ii

Page 3: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

PENGESAHAN PANITIA PENGUJI

Judul Laporan Tugas Akhir : PROGRAM KERJA MUSEUM BENTENG

VREDEBURG DALAM MENINGKATAN

WISATAWAN

Nama Mahasiswa : Ika Setia Pambudi.

NIM : C9407045

Tanggal Ujian : 30 Juli 2010

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI

Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd (…………………….) Ketua Insiwi Febriary Setiasih, SS,MA (…………………….) Sekretaris Drs. Suharyana, M.Pd (…………………….) Penguji I Riyanto Soehardi, B.Sc (…………………….) Penguji II

Dekan

Drs. Sudarno, M.A NIP. 195303141985061001

iii

Page 4: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

MOTTO

Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal

kamulah orang-orang yang paling tinggi ( derajatnya ) jika kamu benar orang-orang

yang beriman.

( QS. Al Imron : 139 )

The process is more important than the result ( the most important thing is the process,

not the result ).

( Penulis )

iv

Page 5: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

PERSEMBAHAN

Sepenuh hati dan penuh rasa ikhlas, kupersembahkan

tulisan sederhanaku ini untuk :

1. Ibuku tercinta yang kini berada di sisi Ilahi, semoga

tulisan ini menjadi amal kebaikanmu.

2. Ayahku tersayang, atas doa dan semangatmu untukku.

3. Kakakku Mbak Yanti dan Mas Yuli dan keponakanku

Zahra untuk kasih sayang dan motivasinya.

4. Mas Langgeng atas segala kasih sayang dan

motivasinya.

v

Page 6: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan segala rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi guna

menyelesaikan program studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra

dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan laporan Tugas

Akhir ini namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat

teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, penulis sampaikan terima kasih

kepada :

1. Bapak Drs. Sudarno, M.A selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd selaku Ketua Program Diploma III Usaha Perjalanan

Wisata serta selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan petunjuk, saran-

saran dan pengarahan yang berharga sehingga memperlancar penyelesaian Laporan

Tugas Akhir ini.

3. Bapak Riyanto Soehardi, B.Sc selaku Pembimbing II yang turut pula memberikan

bimbingan dan pengarahannya sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan.

4. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S,M.Hum selaku Pembimbing Akademik yang

selama ini telah memberikan nasihat dan arahannya yang berharga bagi penulis.

vi

Page 7: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas

Maret yang telah memberikan ilmunya.

6. Ibu Dra. Sri Ediningsih, M. Hum selaku Kepala Museum Benteng Vredeburg yang

telah berkenan memberikan izin dan membantu pelaksanaan penelitian.

7. Bapak Suseno, Bapak M. Rosyd Ridlo, ibu Dra. Amin Sukrilah, dan segenap

karyawan Museum Benteng Vredeburg yang telah banyak memberi informasi dan

bimbingannya.

8. Sahabatku Oky, Riana, Ria, Santi, Nurma, Ganis, dan Mayar terima kasih atas

dukungan dan kenangan suka duka selama ini.

9. Teman-teman DIII UPW angkatan 2007 atas kekompakan dan motivasinya.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut membantu

dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan, oleh karena penulis menerima kritik dan saran yang membangun bagi

penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Walaupun disadari masih banyak kekurangan

dalam laporan ini, namun diharapkan laporan ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan dunia pariwisata.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

vii

Page 8: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

ABSTRAK

Ika Setia Pambudi, C9407045. 2010. PROGRAM KERJA MUSEUM BENTENG VREDEBURG DALAM MENINGKATKAN WISATAWAN. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) potensi Museum Benteng Vredeburg bagi wisata budaya di Yogyakarta, (2) pengembangan program-program kerja di Museum Benteng Vredeburg dalam meningkatkan wisatawan.

Sejalan dengan penelitian tersebut maka penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis diskripsi yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan disajikan secara diskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mempunyai potensi wisata budaya yang patut dikembangkan. Wisatawan dapat melihat dan menikmati sejarah perjuangan bangsa dalam bentuk diorama-diorama dan benda-benda museum baik realia maupun replika. Museum Benteng Vredeburg dalam mengembangkan potensi Museum Benteng Vredeburg mengadakan program-program kerja baik di dalam maupun di luar area Museum Benteng Vredeburg.

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa (1) Museum Benteng Vredeburg merupakan museum yang menempati bangunan bersejarah yang dibangun oleh Belanda di Yogyakarta selama masa kolonial di mana nilai-nilai luhur banyak terkandung didalamnya. Museum Vredeburg juga merupakan bangunan cagar budaya yang terdiri dari pintu gerbang, pavilion, barak prajurit, tembok benteng, dan gedung pengapit. Museum ini juga menyajikan banyak mengoleksi benda-benda sejarah perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan koleksi tersebut terdiri dari koleksi diorama, realia dan replika. Benda-benda yang menjadi koleksi museum Vredeburg merupakan tempat pelestarian seni budaya, yang dapat dilihat dari berbagai kegiatan antara lain penyelamatan benda-benda bernilai sejarah dan budaya, serta perawatan benda bernilai sejarah agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan generasi penerus bangsa; (2) pengembangan program-program kerja di Museum Benteng Vredeburg dalam meningkatkan wisatawan beraneka ragam. Mulai dari pameran keliling, museum masuk sekolah, travel dialog, kemah budaya, wisata sepeda onthel, seminar sampai pameran temporer. Secara umum semua program tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan wisatawan serta menumbuhkan rasa cinta terhadap nilai-nilai sejarah bangsa.

viii

Page 9: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

DAFTAR ISI JUDUL ........................................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI...................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................... v

KATA PENGANTAR.................................................................................................... vi

ABSTRAK

........................................................................................................................................ vii

i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

E. Kajian Pustaka ......................................................................................... 4

F. Metode Penelitian ................................................................................... 17

G. Teknik Analisis Data................................................................................ 19

H. Sistematika Penulisan .............................................................................. 19

BAB II. GAMBARAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ............... 21

A. Sekilas Tentang Yogyakarta .................................................................... 21

B. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta .................................... 23

C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata

Budaya di Yogyakarta.............................................................................. 25

BAB III. POTENSI MUSEUM BENTENG VREDEBURG........................................ 30

A. Letak Museum Benteng Vredeburg ......................................................... 30

B. Sejarah Berdirinya Benteng Vredeburg Yogyakarta ............................... 30

C. Penetapan Benteng Vredeburg Sebagai Museum Benteng Vredeburg

Yogyakarta ............................................................................................... 36

ix

Page 10: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

D. Komplek Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta................................ 38

E. Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta .................................. 48

F. Cara Perawatan Benda-Benda Koleksi Museum Benteng

Vredeburg Yogyakarta............................................................................. 53

BAB IV PENGEMBANGAN PROGRAM KERJA DAN UPAYA PENINGKATAN

WISATAWAN MUSEUM BENTENG

VREDEBURG YOGYAKARTA.................................................................. 54

A. Potensi Objek dan Daya Tarik Museum Benteng Vredeburg dilihat dari

Pendekatan 4A ......................................................................................... 54

B. Pengelolaan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta ........................... 63

C. Program-Program Kerja di Museum Benteng Vredeburg dalam

meningkatkan Wisatawan ........................................................................ 65

BAB IV. PENUTUP...................................................................................................... 72

A. Kesimpulan .............................................................................................. 72

B. Saran ........................................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 75

LAMPIRAN ................................................................................................................... 76

Page 11: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Narasumber Lampiran ..................................................................... 76

Lampiran 2 : Surat Keterangan....................................................................................... 77

Lampiran 3 : Struktur Organisasi dan Tata Kerja Museum Benteng

Vredeburg Yogyakarta............................................................................ 78

Lampiran 3 : Peta Lokasi Museum Benteng Vredeburg ................................................ 80

Lampiran 4 : Peta Wisata Yogyakarta............................................................................ 81

Lampiran 5 : Gambar pintu masuk dan bangunan museum........................................... 82

Lampiran 6 : Gambar bangunan dan halaman museum ................................................. 83

Lampiran 7 : Gambar bangunan dan wawancara dengan narasumber ........................... 84

Lampiran 8 : Gambar Koleksi Diorama ......................................................................... 85

Lampiran 9 : Gambar Koleksi Diorama ......................................................................... 86

Lampiran 10 : Gambar Koleksi Diorama ....................................................................... 87

Lampiran 11 : Gambar koleksi replika senjata............................................................... 88

Lampiran 12 : Gambar realia peralatan rumah sakit dan meja tamu.............................. 89

Lampiran 13 : Gambar realia mesin jahit dan kendhil ................................................... 90

Lampiran 14 : Gambar replika kunci batu dan realia topi baja ...................................... 91

Lampiran 15 : Gamabar realia mesin ketik dan tempat tidur ......................................... 92

Lampiran 16 : Gambar gerbang belakang dan pintu selatan .......................................... 93

Lampiran 17 : Gambar FKY 2010 di Museum .............................................................. 94

x

Page 12: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang

tersebar dari Sabang sampai Merauke sehingga Indonesia memiliki keanekaragaman

kebudayaan dan tradisi. Indonesia juga terkenal akan pesona alamnya yang

mengagumkan yang menyimpan berjuta hal menarik di dalamnya yang mampu

menunjang bagi sektor pariwisata.

Banyak pihak yang berharap bahwa sektor pariwisata akan mampu menjadi

pengganti pemasok devisa utama setelah peran migas karena pariwisata adalah salah

satu industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam

penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi

sektor-sektor produktivitas lainnya. Sebagai sektor yang kompleks, meliputi industri

klasik yang meliputi industri kerajinan tangan dan cinderamata. Penginapan dan

transportasi juga dipandang sebagai industri yang menunjang bagi dunia pariwisata.

Pengembangan pariwisata nusantara dilaksanakan sejalan dengan upaya

memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa, serta menanamkan jiwa semangat dan nilai-

nilai luhur bangsa dalam rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.

Terutama dalam bentuk penggalakan pariwisata remaja dan pemuda dengan lebih

meningkatkan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kepariwisataan.

Salah satu propinsi yang memliki potensi wisata adalah Daerah Istimewa

Yogyakarta, yang terletak disebelah selatan propinsi Jawa Tengah. Yogyakarta adalah

salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki beranekaragam kebudayaan yang

terwujud dalam bentuk objek maupun atraksi wisata. Yogyakarta juga dikenal sebagai 1

Page 13: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Kota Pelajar, kota seni, dan pariwisata serta Kota Budaya yang senantiasa menjaga dan

mempertahankan adat-istiadatnya.

Propinsi Yogyakarta memiliki 5 wilayah yaitu Kota Yogyakarta yang

merupakan pusat pemerintahan, kabupaten Sleman dengan pusat pemerintahan di

Beran, kabupaten Gunung Kidul dengan pusat pemerintahan di Wonosari, Kabupaten

Bantul dengan pusat pemerintahan di Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo dengan pusat

pemerintahan di Wates.

Salah satu objek wisata yang terkenal di Yogyakarta adalah Museum Benteng

Vredeburg. Museum Benteng Vredeburg. Lokasinya sangat mudah untuk ditemukan,

yakni terletak di ujung selatan Jalan Malioboro. Benteng tersebut memiliki nilai sejarah

yang sangat tinggi bagi perjuangan melawan penjajah. Sebelum dikenal dengan nama

Benteng Vredeburg seperti sekarang, benteng ini bernama Benteng Rustenburg

Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya Kasultanan

Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan

perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan

Hamengku Buwono I) adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut

campur urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu itu. Nama Perjanjian Giyanti, karena

traktat tersebut disepakati di Desa Giyanti, suatu desa yang terletak di dekat Surakarta (

Baparda DIY, 2007 : 10 )

Berdasarkan uraian di atas, penulis berusaha menangkap dan menggali potensi

wisata dari Museum Benteng Vredenburg. Dengan didukung dari data sejarah dan

pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg, maka dalam penyusunan tugas

3

Page 14: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

akhir ini penulis mengambil judul : Program Kerja Museum Benteng Vredeburg

dalam Meningkatkan Wisatawan

B. Perumusan Masalah

Berdasar dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis menyusun rumusan

masalah sebagai pemberi arah yang jelas bagi kegiatan-kegiatan pengumpulan data.

Adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah potensi Museum Benteng Vredeburg bagi wisata budaya di

Yogyakarta ?

2. Bagaimanakah usaha pengembangan program-program kerja di Museum Benteng

Vredeburg dalam meningkatkan wisatawan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang diadakan ini adalah untuk mengetahui dan

mendalami lebih jauh mengenai :

1. Potensi Museum Benteng Vredeburg bagi wisata budaya di Yogyakarta.

2. Pengembangan program-program kerja di Museum Benteng Vredeburg dalam

meningkatkan wisatawan

D. Manfaat Penelitian

4

Page 15: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Berdasarkan penulisan laporan tugas akhir ini, diharapkan nantinya dapat

bermanfaat bagi setiap pembaca sekaligus penulis sendiri, baik manfaat akademis

maupun manfaat praktis.

a. Manfaat Akademis :

1. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan

pembanding dalam melakukan penelitian yang sama.

2. Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang

memerlukan tambahan materi sebagai bahan pengembangan dari penelitiannya.

b. Manfaat Praktis

1. Untuk menambah pengetahuan baik bagi penulis maupun pembaca.

2. Memberi informasi bagi semua khalayak tentang objek wisata di Yogyakarta

khususnya tentang Museum Benteng Vredeburg.

E. Kajian Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari “Pari” dan

wisata. Pari yang berarti berulang-ulang dan Wisata adalah perjalanan atau berpergian.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wisata merupakan kegiatan bepergian

bersama-sama yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang

atupun untuk sekedar bertamasya atau piknik ( KBBI,1991 : 1130).

Menurut World Association of Travel Agents ( WATA ) wisata adalah

perlawatan keliling yang memakan waktu lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan

5

Page 16: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

oleh agen perjalanan disuatu kota dengan acara antara lain mengunjungi beberapa

tempat atau beberapa kota di dalam negeri maupun di luar negeri.

Tourism Society in Britain mendefnisikan Pariwisata sebagai kepergian orang-

orang untuk sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat di luar tempat

tinggal dan lingkungan kerja sehari-hari serta kegiatan mereka selama berada di tempat

tujuan tersebut. Kepergian orang-orang tersebut dapat dilukiskan dengan banyak orang

yang meninggalkan tempat kediaman atau rumah mereka untuk sementara waktu ke

tempat lain dengan tujuan benar-benar sebagai konsumen dan bukan untuk mencari

nafkah ( Nyoman S. Pendit, 2002 : 33 )

Menurut E. Guyer - Fleuler yang dikutip oleh Nyoman S. Pendit merumuska

Pariwisata sebagai berikut “ Pariwisata dalam arti modern adalah merupakan gejala

zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan atas kesehatan dan pergantian haw,

penilaian yang sadar dan menumbuh terhadap keindahan alam, kesenangan dan

kenikmatan alam semesta, dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya

pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat manusia sebagai hasil

perkembangan perniagaan, industry dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat

pengangkutan” ( Nyoman S. Pendit, 2002 : 34 ).

Robert Mc Intost dan Shashikant Supta, mencoba mengungkapkan bahwa

Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan,

bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan

melayani wisatawan ini serta para pengunjung lainnya ( Nyoman S. Pendit,

2002 : 34 )

Page 17: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Wisata adalah perjalanan dan persinggahan yang dilakukan oleh manusia di luar

tempat tinggalnya untuk berbagai maksud dan tujuan, tetapi bukan untuk tinggal

menetap di tempat yang dikunjungi atau disinggahi atau untuk melakukan pekerjaan

dengan mendapatkan upah,menurut H. Kodhyat yang dikutip oleh M.A. Desky ( M.A.

Desky, 1999 : 6 ).

Dari beberapa pendapat yang terurai di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pariwisata adalah rangkaian kegiatan perjalanan, bersifat sementara yang bertujuan

untuk menikmati objek dan daya tarik wisata serta produk-produk wisata yang ada di

tempat tujuan wisata.

2. Pengertian Budaya

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta Buddhayah yang berarti hal-hal yang

bersangkutan dengan budi dan akal. Dalam pengertian bahasa Inggris budaya adalah

culture, yang berasal dari bahasa Latin Colere yang berarti mengolah atau mengubah

atau mengolah alam. Budaya juga dapat diartikan sebagai pemikiran, akal budi atau

sesuatu yang sudah berkembang dan menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk diubah.

Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah sistem ide yang dimiliki oleh

masyarakat pendukung yang meliputi kepercayaan, pengetahuan, keseluruhan nilai

mengenai apa yang dianggap baik untuk dilakukan, diusahakan dan ditaatinya norma

berbagai jenis hubungan antara individu dalam masyarakat di keseluruhan cara

mengungkap perasaan dengan bahasa lisan, bahasa tulisan, nyanyian, tari tarian, musik,

lukisan dan penggunaan lambang. Wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat

meliputi 3 hal, yaitu :

Page 18: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

a. Wujud kebudayaan sebagai satu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-

norma dan peraturan. Kebudayaan ideal disebut juga tata kelakuan ( sistem

budaya )

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari

manusia dalam masyarakat ( sistem sosial ) yang menyangkut tindakan dan

kelakuan berpola dan manusia itu sendiri.

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda peninggalan manusia (Koentjaraningrat,

1990 : 186 )

Sedangkan kebudayaan menurut ilmu Antropologi adalah keseluruhan sistem

gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1990 : 180 )

3. Pengertian Wisata Budaya

Wisata budaya secara umum merupakan perjalanan yang bertujuan untuk

mengenal adat istiadat, kesenian, dan hasil-hasil sejarah baik yang berupa bangunan

candi, keraton, benteng, maupun makam atau petilasan para leluhur. Objek wisata

budaya adalah objek wisata yang bentuk dan wujudnya berupa monumentasi hasil

peradaban manusia di masa lampau maupun atraksi atau kegiatan budaya manusia.

Wisata Budaya adalah gerak atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh adanya

objek-objek wisata berwujud hasil-hasil seni budaya setempat, misalnya : adat istiadat;

upacara-upacara agama; tata hidup masyarakat setempat; peninggalan-peninggalan

sejarah; hasil-hasil seni dan kerajinan rakyat dan lain sebagainya ( R.S. Damardjati 2001

: 31 )

8

Page 19: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Menurut Oka A. Yoeti wisata budaya yaitu jenis wisata di mana motivasi orang-

orang untuk melakukan perjalanan disebabkan karena adanya daya tarik dari seni

budaya suatu tempat atau daerah. Jadi objek kunjungan adalah warisan nenek moyang

dan benda-benda kuno ( Oka A. Yoeti 1996 : 123 )

Wisata Budaya dalam industri pariwisata merupakan salah satu unsur utama dan

memegang peranan penting. Banyak wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat hanya

untuk mengamati adat istiadat suatu kelompok masyarakat dan cara hidup mereka,

kesenian, sejarah bangunan, candi, benteng, maupun benda- benda peninggalan sejarah

lainnya.

4. Pengertian Museum

Museum berasal dari bahasa Yunani Museion. Museion merupakan sebuah

bangunan tempat suci untuk memuja Sembilan Dewi Seni dan llmu Pengetahuan. Salah

satu dari sembilan Dewi tersebut ialah mouse, yang lahir dari maha Dewa Zous dengan

isterinya Mnemosyne. Dewa dan Dewi tersebut bersemayam di Pegunungan Olympus.

Museion selain tempat suci, pada waktu itu juga untuk berkumpul para cendekiawan

yang mempelajari serta menyelidiki berbagai ilmu pengetahuan, juga sebagai tempat

pemujaan Dewa Dewi.

Menurut ICOM ( International Council of Museeum ) Organisasi Permuseuman

Internasional dibawah Unesco dalam musyawarah umum ke IX di Copenhagen pada

tanggal 14 Juni 1974, bahwa yang dimaksud dengan museum adalah suatu lembaga

yang permanen yang melayami kepentingan masyarakat dan kemajuannya terbuka

untuk umum, tidak bertujuan mencari keuntungan, yang mengumpulkan, memelihara,

9

Page 20: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

meneliti, memamerkan dan mengkomunikasikan benda-benda pembuktian material

manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan rekreasi (

Barahmus DIY, 2001 : 5 )

Adapun Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan

Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum, mendefinisikan museum sebagai

lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda

bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang

upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Museum merupakan tempat untuk menyimpan, merawat, dan memamerkan

benda-benda yang mempunyai nilai-nilai tertentu seperti nilai sejarah, budaya dan lain

sebagainya. Sehingga museum juga dapat digunakan sebagai tempat tujuan wisata

khususnya bagi kalangan pelajar dan mahasiswa untuk menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan.

5. Macam-macam Pariwisata

Menyinggung tentang kepariwisataan tentunya tidak luput dari macam-macam

pariwisata . Adapun macam-macam pariwisata menurut Nyoman S. Pendit dalam

bukunya yang berjudul “Ilmu Pengetahuan Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana”

tahun 2002 adalah sebagai berikut :

a. Wisata Budaya

Seseorang melakukan perjalanan wisata atas dasar keinginan untuk memperluas

pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke

tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat

10

Page 21: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

mereka, budaya dan seni mereka. Sering perjalanan serupa ini disatukan dengan

kesempatan-kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan budaya.

b. Wisata Kesehatan

Hal ini dimaksud dengan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk

menukar keadaan dan lingkungan tempat tinggalnya, sehingga mengobati kelelahan-

kelelahan jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mandi

di sumber air panas untuk penyembuhan. Tempat yang beriklim udara menyehatkan

atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.

c. Wisata Olahraga

Ini dimaksudkan untuk wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan

dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mangambil bagian aktif

dalam pesta olahraga di suatu tempat atau Negara, seperti Olimpiade, Thomas Cup,

Uber Cup, dan lain-lain.

d. Wisata Komersil

Jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan

raya yang bersifat komersil seperti pameran industry, pameran dagang dan sebagainya.

Tidak jarang pameran atau pekan raya ini dimeriahkan dengan berbagai macam atraksi

dan pertunjukan kesenian.

e. Wisata Industri

Wisata industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau

mahasiswa atau orang-orang ke suatu komplek atau daerah perindustrian di man pabrik-

11

Page 22: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan tujuan mengadakan peninjauan atau

penelitian.

f. Wisata Politik

Wisata politik adalah perjalanan yang dilakukan untuk atau mengambil bagian

aktif dalam pariwisata kegiatan politik, misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta,

Perayaan 10 Oktober di Moskow dan sebagainya. Biasanya fasilitas akomodas, sarana

transportasi, dan atraksi yang beraneka ragam diadakan secara meriah bagi pengunjung

di dalam maupun luar negeri. Saat ini, peristiwa politik seperti tersebut di atas selalu

disertai dengan kegiatan dunia pariwisata.

g. Wisata Konvensi

Berbagai negara saat ini membangun wisata konvensi dengan menyediakan

fasilitas bangunan yang dilengkapi dengan ruangan-ruangan sidang bagi peserta suatu

konferensi, musyawarah, konvensi, atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional

maupun internasional.

h. Wisata Sosial

Wisata sosial adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah

untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk

mengadakan perjalanan misalnya buruh, petani, pelajar atau mahasiswa dan sebagainya.

i. Wisata Pertanian

Seperti halnya wisat industry, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian

perjalanan yang dilakukan proyek-proyek pertanian, perkebunan, lading pembibitan,

12

Page 23: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

dan sebagainya di mana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk

tujuan studi.

j. Wisata Maritim atau Bahari

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air seperti di danau,

sungai, pantai atau memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan,

kompetisi berselancar, balapan mendayung, berkeliling melihat taman laut dengan

pemandangan yang indah dari permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang

banyak dilakukan di daerah-daerah atau Negara-negara maritim di lautan Karibia,

Hawai, Tahiti, dan Fiji.

k. Wisata Cagar Alam

Jenis wisata ini banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang

mengkhususkan wisata dengan jalan wisata ke tempat cagar alam atau hutan lindung.

l. Wisata Buru

Kegiatan wisata ini dikaitkan dengan hobi berburu. Lokasi ini tentunya telah

dibenarkan oleh pemerintah sebagai daerah perburuan. Jenis wisata ini banyak

dilakukan di negara –negara yang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang

bibenarkan oleh pemerintah.

m. Wisata Pilgirim.

Wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, kepercayaan ataupun adat

istisdat masyarakat setempat. Wisata pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan maupun

rombongan ke tempat-tempat suci, ke makam-makam orang besar dan sebagainya.

13

Page 24: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

n. Wisata Bulan Madu

Suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan pengantin baru yang

sedang berbulan madu dengan fasilitas khusus dan tersendiri.

o. Wisata Petualangan

Wisata petualangan adalah jenis wisat yang melakukan kegiatan wisata seperti

masuk hutan belantara yang tadinya belum pernah dijelajahi, mendaki tebing terjal,

terjun ke dalam sungai yang curam, arum jeram dan menyusuri gua.

6. Pengertian Objek Wisata

Dalam dunia kepariwisataan segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk

dikunjungi dan dilihat disebut atraksi atau lazim disebut dengan objek wisata.

Menurut PP No 24 tahun 1979 menyatakan bahwa objek wisata adalah

perwujudan dari ciptaan manusia,tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan

tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan.

Pengertian lain menjelaskan bahwa objek wisata adalah segala sesuatu yang

menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu (Oka A. Yoeti,

1996 : 172 ).

Peran alam dan kebudayaan sebagai sumber daya kepariwisataan sangatlah besar

dan penting bagi keberadaan industri kepariwisataan itu sendiri. Hal in dapat terlihat

dari klasifikasi jenis objek dan daya tarik wisata dan wisata alam menempati prosentase

yang tertinggi. Banyak sekali macam dari objek wisata ini, misalnya objek wisata alam,

objek wisata budaya, dan masih banyak yang lain.

14

Page 25: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

7. Pengertian Wisatawan

Orang yang melakukan kegiatan wisata disebut dengan istilah wisatawan.

Wisatawan biasa disebut dengan pelancong maupun turis ( KBBI, 1991 : 1130 ). Para

wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata pada umumnya mempercayakan kepada

salah satu usaha jasa pariwisata yang ada , meskipun tidak jarang juga wisatawan yang

bepergian sendiri dan semua urusan ditangani sendiri.

Menurut A.J. Norwal yang dikutip oleh Nyoman S. Pendit , wisatawan adalah

seseorang yang memasuki wilayah Negara asing dengan maksud dan tujuan apapun

asalkan untuk tidak tinggal permanen atau untuk usaha-usaha yang teratur melintasi

perbatasan, dan yang mengeluarkan uangnya di Negara yang dikunjungi, dan uang yang

diperolehnya bukan dari Negara tersebut melainkan dari Negara lain ( Nyoman S.

Pendit 2002 : 35 )

Menurut M.A.Desky dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Perjalanan

Wisata” menyatakan bahwa pada umumnya wisatawan terdorong untuk melakukan

perjalanan karena berbagai faktor seperti :

1. Adanya bencana alam

2. Terjadinya peperangan

3. Keinginan mencari nafkah

4. Rasa ingin tahu

5. Untuk tujuan beribadah

6. Untuk tujuan pendidikan

7. Dalam rangka rekreasi

8. Ingin mencari kepuasan

15

Page 26: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

9. Dalam rangka berpetualang

8. Pengertian Konsep 4A

Di dalam pengembangan dan pengelolaan suatu objek wisata diperlukan suatu

metode agar dalam pelaksanaan program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan

lancar. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengembangan objek wisata

menurut James Spillane dalam buku Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekaysa

Kebudayaan tahun 1994 : 63 yaitu dengan analisis 4A ( Atraksi, Aksesbilitas,

Amenitas, Aktifitas )

a. Atraksi

Atraksi yang juga disebut dengan objek wisata merupakan potensi yang menjadi

pendorong kehadiran wisatawan ke suatu tujuan wisata. Daya tarik wisata dapat

digolongkan menjadi:

(1) Daya tarik alam, merupakan suatu obyek wisata yang didalamnya terdapat unsur

alam, fisik, fauna dan floranya.

(2) Daya tarik budaya, kebudayaan yang dimaksud tidak hanya meliputi kebudayaan

tinggi seperti kesenian atau peri kehidupan keraton dan sebagainya akan tetapi

juga meliputi adat istiadat dan segala kebiasaa yang hidup ditengah-tengah suatu

masyarakat seperti pakaiannya, cara berbiacara, kegiatannya, dan sebagainya.

(3) Daya tarik buatan manusia, bahwa manusia bisa menjadi atraksi wisata di dalam

suatu obyek wisata dan menarik kedatangan wisatawan untuk berkunjung ke

obyek tersebut

b. Aksesbilitas

16

Page 27: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Aksesbilitas adalah sarana yang memberi kemudahan bergerak untuk mencapai

daerah tujuan wisata. Aksesbilitas tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan : Kondisi

jalan (jaringan rute sejalan dengan angkutan transportasi seperti jalan, rel kereta api,

jalur udara) ; sistem transportasi seperti bus, kereta api, pesawat ; papan petunjuk

menuju daerah tujuan wisata.

c. Amenitas

Amenitas adalah fasilitas pendukung yang memberikan kemudahan bagi para

wisatawan dalam menikmati kegiatan wisata yang dilakukan di daerah tujuan wisata,

seperti akomodasi, restoran TIC, dan lain-lain.

Amenitas merupakan salah satu faktor penting dalam menganalisis objek wisata

karena faktor ini dinilai mempunyai kaitan yang erat dengan fasilitas-fasilitas yan ada di

objek, sehingga akan mempengaruhi kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke suatu

daerah tujuan wisata.

d. Aktifitas

Aktifitas adalah kegiatan wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan maupun

penduduk setempat di daerah tujuan wisata.

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

17

Page 28: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Penulis mengambil lokasi di Objek Wisata Museum Benteng Vredeburg yang

terletak di Jalan Jenderal A. Yani No. 6 Yogyakarta 55122.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-

unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Tujuan

observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang

berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas dan maka kejadian yang dilihat

dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. ( Afifuddin,

2009 : 134 ).

Observasi ke Museum Benteng Vredeburg dilakukan pada bulan 29 Mei samapi

14 Juni 2010 sebanyak 5 kali untuk mengamati lokasi objek, meneliti benda-benda

koleksi, mengambil gambar serta wawancara dengan pihak pengelola dan karyawan

Museum Benteng Vredeburg.

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu

kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Caranya adalah dengan

bercakap-cakap secara tatap muka ( Afifuddin, 2009 : 131 )

Penulis mencari data yang dibutuhkan melalui wawancara dan tanya jawab

langsung dengan pihak yang berkompetensi dengan masalah yang dikaji. Dalam hal ini

penulis mewawancarai pihak yang terkait yaitu Suseno, M. Rosyd Ridlo ( Staff Tourist

18

Page 29: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Information Museum Benteng Vredeburg ) dan Dra. Amin Sukrilah ( Ketua Kelompok

Kerja Pengkajian dan Pemeliharaan )

c. Studi Dokumentasi

Metode atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi

melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini merupakan

metode pengumpulan data yang berasal dari sumber nonmanusia. Dokumen-dokumen

yang dikumpulkan akan membantu peneliti dalam memahami fenomena yang terjadi di

lokasi penelitian dan membantu interpretasi data. Selain itu, dokumen dan data-data

literer dapat membantu dalam menyusun analisis dan melakukan validitas data. (

Afifuddin, 2009 : 141 ).

Dalam penyusunan tugas akhir ini memanfaatkan arsip yang berupa data jumlah

pengunjung tahun 2006 - 2009, struktur organisasi tahun 2010 dan benda koleksi

museum, sedangkan dokumentasi berupa foto-foto bangunan objek, foto-foto benda

koleksi museum sehingga akan memperjelas para pembaca tentang gambaran umum

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

G. Teknik Analisis Data

Setelah penulis mengumpulkan dan melihat data-data yang terkumpul

selanjutnya penulis mencoba menganalisis data dengan metode analisis deskripsi yaitu

menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah

difahami dan disimpulkan. Analisis deskripsi ini bertujuan untuk menggambarkan

secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang

19

Page 30: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

tertentu dan kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya sehingga semuanya

selalu dapat dikembalikan pada data yang diperoleh ( Saifuddin Azwar, 2010 : 7 )

H. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan yang meliputi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, teknik

analisis data dan sistematika penulisan.

Bab II Gambaran umum tentang Daerah Istimewa Yogyakarta yang mencakup

sekilas tentang Yogyakarta, kondisi geografis Daerah Istimewa Yogyakarta dan

museum-museum yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bab III Potensi benteng Vredeburg yang meliputi sejarah berdiri benteng

Vredeburg dan koleksi- koleksi yang ada di museum benteng Vredeburg.

Bab IV Pengembangan program kerja museum Museum Benteng Vredeburg

yang meliputi pameran temporer, museum masuk sekolah, travel dialog, pameran

keliling, kegiatan kemah budaya, wisata sepeda ontel dan seminar.

Bab V Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

20

Page 31: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

A. Sekilas Tentang Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta atau beberapa orang menyebutnya dengan

Jogjakarta, Yogya atau Jogja dan seringkali disingkat DIY adalah sebuah provinsi di

Indonesia yang terletak di bagian Tengah Pulau Jawa.

Yogyakarta adalah kota yang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya.

Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram (1575-1640), dan sampai sekarang ada

Kraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya.

Propinsi Daerah Yogyakarta merupakan Propinsi yang mempunyai status

sebagai Daerah Istimewa. Status Daerah Istimewa ini berkaitan dengan sejarah

terjadinya Propinsi ini, pada tahun 1945, sebagai gabungan wilayah Kesultanan

Ngayogyokarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman, yang menggabungkan diri

dengan wilayah Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945

oleh Sukarno dan Moh. Hatta.

Yogyakarta memiliki potensi pariwisata disetiap sudut kotanya. Di sana banyak

terdapat warisan budaya seperti benteng, kraton dan candi-candi yang berusia ribuan

tahun yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan besar zaman dahulu, di antaranya

adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Pada saat ini Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dipimpin oleh Sri Sultan

Hamengku Buwono X dan Kadipaten Pakualaman dipimpin oleh Sri Paduka Paku

Alam IX, yang sekaligus menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

21

Page 32: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

DIY. Keduanya memainkan peran yang menentukan dalam memelihara nilai-nilai

budaya dan adat istiadat Jawa dan merupakan pemersatu masyarakat Yogyakarta.

Pada hakekatnya, seni budaya yang asli dan indah, selalu terdapat didalam

lingkungan istana Raja dan di daerah-daerah sekitarnya. Sebagai bekas suatu Kerajaan

yang besar, maka Yogyakarta memiliki kesenian dan kebudayaan yang tinggi dan

bahkan merupakan pusat serta sumber seni budaya Jawa. Banyak peninggalan seni-

budaya yang masih dapat disaksikan di monumen dan candi-candi, istana Sultan yang

masih berkaitan dengan kehidupan istana. Kehidupan seni budaya di Yogyakarta

tampak masih berkembang pada kehidupan seni tari dan kesenian lainnya. Nilai-nilai

budaya masyarakat Yogyakarta, terungkap pula pada bentuk arsitektur rumah

penduduk, dengan bentuk joglonya yang banyak dikenal masyarakat di seluruh

Indonesia. Terkait dengan warisan budaya kuno yang disebutkan diatas, Kota

Yogyakarta juga dianggap sebagai pusat kebudayaan karena adanya berbagai bangunan

dan tempat bersejarah.

Kesenian yang dimiliki masyarakat Yogyakarta sangatlah beragam. Dan

kesenian-kesenian yang beraneka ragam tersebut terangkai indah dalam sebuah upacara

adat. Sehingga bagi masyarakat Yogyakarta, seni dan budaya benar-benar menjadi suatu

bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Kesenian khas di Yogyakarta antara lain

adalah kethoprak, jathilan, dan wayang kulit.

Sesuai namanya, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memang benar-benar

istimewa. Orang-orangnya sangat ramah. Wisatawan bisa menemukan senyum yang

tulus dan sapaan yang hangat dari masyarakat di setiap sudut kota ini. Pada umumnya

masyarakat Yogyakarta menyukai olahraga tradisional seperti panahan dan juga

22

Page 33: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

masyarakat di Yogyakarta sangat menyukai permainan burung perkutut. Mereka juga

percaya bahwa orang dapat menikmati hidup dengan mendengarkan kicauan burung.

Selain warisan budaya, Yogyakarta memiliki panorama alam yang indah.

Hamparan sawah nan hijau menyelimuti daerah pinggiran dengan Gunung Merapi

tampak sebagai latar belakangnya. Pantai-pantai yang masih alami dan indah dengan

mudah ditemukan di sebelah selatan Yogyakarta.

Yogyakarta dijuluki sebagai Kota Gudeg, selain itu Yogyakarta juga dijuluki

sebagai Kota Pelajar. Di kota ini terdapat universitas negeri tertua di Indonesia yaitu

Universitas Gadjah Mada (UGM) dan juga berbagai universitas swasta terkenal lainnya,

ada sekitar 123 macam institusi pendidikan di kota ini. Bisa dikatakan bahwa di kota ini

sebagian besar penduduknya relatif memiliki pendidikan sampai tingkat SMU (

Petunjuk Wisata Jogja 2007 )

B. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari 33 provinsi di

wilayah Indonesia dan terletak di Pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa

Yogyakarta dibagian selatan dibatasi Lautan Indonesia, sedangkan di bagian Timur

Laut, Tenggara, Barat, dan Barat Laut dibatasi oleh wilayah Povinsi Jawa Tengah yang

meliputi : Kabupaten Klaten disebelah Timur Laut, Kabupaten Wonogiri disebelah

Tenggara, Kabupaten Purworejo di sebelah Barat, Kabupaten Magelang di sebelah

Barat Laut.

Secara geografis, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di antara

7º 30‘ sampai dengan 8º15’ Lintang Selatan.110º sampai 0º52’ Bujur Timur. Luas

24

Page 34: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakrta, lebih kurang 3.186 Km2 berpenduduk 3.311.812

jiwa (data tahun 2000). Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi

terkecil setelah Provinsi DKI Jakarta, yang terbagi menjadi 5 Daerah Kabupaten / Kota,

yakni : Kota Yogyakarta, yang merupakan Ibu kota Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dengan luas 32,50 km2 ; Kabupaten Sleman dengan Ibukota Beran dengan

luas 574,82 km2 ; Kabupaten Gunungkidul dengan Ibukota Wonosari dengan luas

1.485,36 km2 ; Kabupaten Bantul dengan Ibukota Bantul dengan luas 506,85 km2 ;

Kabupaten Kulonprogo dengan Ibukota Wates dengan luas 586,27 km2 ( Depdikbud,

1994 : 11 )

Berdasarkan satuan fisiografis, Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari :

Pegunungan Selatan dengan luas ± 1.656,25 km2 dengan ketinggian 150 - 700 m ;

Gunung berapi dengan luas ± 582,81 km2 dengan ketinggian 80 - 2.911m ; Dataran

rendah antara Pegunungan Selatan dan Pegunungan Kulonprogo dengan luas ± 1215,62

km2 dengan ketinggian 0 - 80 m ; Pegunungan Kulonprogo dan Dataran Rendah

Selatan dengan luas ± 706,25 km2 dengan ketinggian 0 - 572 m

Ujung bagian Utara Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan puncak

gunung Merapi dengan ketinggian ± 2920 meter diatas permukaan laut merupakan salah

satu gunung api terakhir teraktif di dunia. Oleh para ahli gunung berapi (vulkanolog)

internasional, gunung api ini sangat terkenal karena bentuk letusannya yang khas, dan

sejenis dengan letusan gunung api Visuvius di Italia. Sampai saat ini gunung Merapi

masih sangat aktif. Puncaknya selalu mengepulkan asap ( Baparda DIY, 2007 : 1 )

25

Page 35: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

C. Museum – Museum ( Monumen ) Sebagai Objek Wisata Budaya di

Yogyakarta

Yogyakarta menyimpan banyak potensi wisata di dalamnya. Selain pesona alam

yang indah, Yogyakarta juga memiliki banyak bangunan-bangunan dan benda-benda

peninggalan sejarah yang disimpan di beberapa museum yang ada di Yogyakarta.

Museum-museum di Yogyakarta menyimpan bukti perjalanan budaya Jawa dan bukti-

bukti sejarah nasional. Monumen-monumen yang melambangkan kegagahan dan

patriotisme bangsa Indonesia. Berikut beberapa museum dan monumen yang ada di

Yogyakarta :

1. Monumen Yogya Kembali

Monumen yang terletak di Dusun Jongkang, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan

Ngaglik, Kapubaten Sleman ini berbentuk gunung, yang menjadi perlambang kesuburan

juga mempunyai makna melestarikan budaya nenek moyang pra sejarah.

Nama Monumen Yogya Kembali merupakan perlambang berfungsinya kembali

Pemerintahan Republik Indonesia dan sebagai tetengger sejarah ditarik mundurnya

tentara Belanda dari Ibukota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya

Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan petinggi lainnya pada tanggal

6 Juli 1949 di Yogyakarta.

Museum ini menyajikan koleksi antara lain 1.000 koleksi tentang Serangan Satu

Maret, di ujung selatan pelataran berdiri tegak sebuah dinding yang memuat 420 nama

pejuang yang gugur antara 19 Desember 1948 hingga 29 Juni 1949 serta puisi

Karawang Bekasi-nya Chairil Anwar untuk pahlawan yang tidak diketahui namanya,

seragam Tentara Pelajar dan kursi tandu Panglima Besar Jenderal Sudirman yang masih

26

Page 36: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

tersimpan rapi di sana. Sementara itu jalan utara dan selatan terhubung dengan tangga

menuju lantai dua pada dinding luar yang melingkari bangunan terukir 40 relief yang

menggambarkan peristiwa perjuangan bangsa mulai dari 17 Agustus 1945 hingga 28

Desember 1949 ( Barahmus DIY, 2001 : 9 )

Di Monumen Yogya Kembali Lantai teratas merupakan tempat yang paling

menarik yang disebut Ruangan Garbha Graha. Ruangan ini merupakan tempat hening

yang berbentuk lingkaran, dilengkapi dengan tiang bendera yang dipasangi bendera

merah putih di tengah ruangan, relief gambar tangan yang menggambarkan perjuangan

fisik pada dinding barat dan perjuangan diplomasi pada dinding timur. Ruangan Garbha

Graha itu berfungsi sebagai tempat mendoakan para pahlawan dan merenungi

perjuangan mereka.

2. Museum Sonobudoyo

Museum Sonobudoyo beralamat di Jl. Trikora No. 6 Yogyakarta 55122.

Museum ini mempunyai koleksi budaya telengkap kedua setelah museum utama di

Jakarta. Museum Sonobudoyo sarat simpanan benda-benda yang bermakna etnografi

dan arkeologi dari wilayah-wilayah kebudayaan Cirebon, Jawa Tengah, Yogyakarta,

Solo, Jawa Timur, Madura, Bali dan Lombok.

Koleksi tersebuat antara lain: sekitar 1200-an koleksi keris, keramik dari jaman

Neolithik, dan bebagai macam peninggalan dari abad ke-8, 9 dan 10 yang berupa topeng

dan wayang, gamelan, senjata-senjata kuno, dan beberapa benda budaya dari Bali.

Museum ini juga mempunyai koleksi buku-buku kuno tentang budaya Jawa ( Tontje

Tnunay, 1991 : 98 )

27

Page 37: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Koleksi dari museum ini yang paling menarik adalah koleksi batik. Koleksi

batik yang berada di ruang batik menyajikan berbagai motif batik daerah pesisiran (

Cirebon, Pekalongan, Lasem, Rembang ) dan Pedalaman ( Yogyakarta dan Surakarta ).

Batik yang dipamerkan antara lain batik motif Sidomukti, Gringsing, Merak Kenjer,

Jago Cirebon, kain Pradan, kain Simbar, kain Bleg Ketupat, dan sebagainya.

3. Museum Affandi

Museum Affandi yang terletak di Jalan Raya Yogyakarta-Solo, di Jl. Laksda

Adisutjipto 167 Yogyakarta 55281 atau tepatnya tepi barat Sungai Gajah Wong.

Museum Affandi dulunya merupakan kediaman sang maestro yang dibuka secara

pribadi oleh Affandi sejak tahun 1962 dan diresmikan tahun 1974.

Kompleks museum terdiri dari 3 buah galeri yang menyimpan berbagai koleksi

antara lain lukisan-lukisan Affandi yang berjumlah kurang lebih 300 buah, sejumlah

barang berharga semasa Affandi hidup, alat transportasi yang dipakainya dahulu,

bangunan rumah yang ditempati Affandi dan lukisan-lukisan karya pelukis lainnya (

Basuki Abdullah, S Sunjoyono, Rendra, Bagong Kusudiharjo, Barli,Wahdi, Popo

Iskandar ) yang berupa karya lukis pahat dan patung ( Barahmus DIY, 2001 :

29 )

Koleksi yang paling menarik adalah mobil Colt Gallan tahun 1976 yang

berwarna kuning kehijauan yang dimodifikasi sehingga menyerupai bentuk ikan.

4. Museum Dirgantara Mandala

Museum Dirgantara Mandala terletak di ujung utara Kabupaten Bantul

perbatasan dengan Kabupaten Sleman, tepatnya di komplek Pangkalan Udara TNI AU

Adi Sucipto Yogyakarta. Keberadaan Museum Dirgantara Mandala adalah untuk

28

Page 38: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

mengabadikan dan mendokumentasikan segala kegiatan dan peristiwa bersejarah bagi

TNI AU.

Museum Dirgantara Mandala ini banyak menampilkan sejarah kedirgantaraan

bangsa Indonesia serta sejarah perkembangan angkatan udara Republik Indonesia.

Bangunan Museum dibagi atas Ruang Utama, Ruang Kronologi, Ruang Alutsita Udara,

serta Ruang SKSD Palapa. Selain koleksi dalam bentuk dioramaterdapat juga koleksi

lain seperti lukisan berbagai pesawat terbang TNI AU dari tahun 1945 sampai sekarang,

foto-foto pimpinan TNI AU dari tahun 1946 sampai 1986, lambang-lambang TNI AU

dan sejumlah buku yang disimpan diperpustakaan ( Tontje Tnunay, 1991 : 143 )

Koleksi yang paling menarik adalah replika pesawat Dakota VT CLA milik

penerbangan India yang ditembak jatuh di Bantul oleh pesawat pemburu Kittyhawk

milik Belanda ketika hendak mendarat di Maguwo Yogyakarta.

5. Tugu Jogja

Tugu Jogja merupakan landmark Kota Yogyakarta yang paling terkenal.

Monumen ini berada tepat di tengah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan

Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro. Tugu Jogja yang berusia

hampir 3 abad memiliki makna yang dalam sekaligus menyimpan beberapa rekaman

sejarah kota Yogyakarta.

Tugu Jogja kira-kira didirikan setahun setelah Kraton Yogyakarta berdiri. Pada

saat awal berdirinya, bangunan ini secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula

Gusti, semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan. Semangat

persatuan atau yang disebut golong gilig itu tergambar jelas pada bangunan tugu,

tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk golong (bulat), sehingga

29

Page 39: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

disebut Tugu Golong-Gilig. Ketinggian bangunan tugu pada awalnya mencapai 25

meter.

Semuanya berubah pada tanggal 10 Juni 1867. Gempa yang mengguncang

Yogyakarta saat itu membuat bangunan tugu runtuh. Keadaan benar-benar berubah pada

tahun 1889, saat pemerintah Belanda merenovasi bangunan tugu. Tugu dibuat dengan

bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja

yang terlibat dalam renovasi itu. Bagian puncak tugu tak lagi bulat, tetapi berbentuk

kerucut yang runcing. Ketinggian bangunan juga menjadi lebih rendah, hanya setinggi

15 meter atau 10 meter lebih rendah dari bangunan semula. Sejak saat itu, tugu ini

disebut juga sebagai De Witt Paal atau Tugu Pal Putih. Perombakan bangunan itu

sebenarnya merupakan taktik Belanda untuk mengikis persatuan antara rakyat dan raja.

Namun, melihat perjuangan rakyat dan raja di Yogyakarta yang berlangsung

sesudahnya, bisa diketahui bahwa upaya itu tidak berhasil ( http:// Tugu Jogja,

Landmark Kota Jogja yang Paling Terkenal.htm diakses tanggal 11 Mei 2010 pukul

13.18 WIB )

BAB III POTENSI MUSEUM BENTENG VREDEBURG

A. Letak Museum Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 6

Yogyakarta 55121. Museum Benteng Vredeburg menempati area seluas 22.480 m2

dengan luas bangunan yang ada di dalam komplek Benteng Vredeburg adalah 8.483 m2 .

Lokasi Museum Benteng Vredeburg sangat sraategis karena berada di pusat kota

Yogyakarta. Karena letak yang sangat srategis ini maka kegiatan-kegiatan atau event-

Page 40: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

event besar, maupun kegiatan rutin tahunan berskala nasional maupun internasional

sering diselenggarakan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta ( Baparda DIY,

2009 : 3 )

B. Sejarah Berdirinya Benteng Vredeburg Yogyakarta

Vredeburg adalah sebuah benteng yang dibangun oleh Belanda di Yogyakarta

selama masa kolonial. Terletak di depan Gedung Agung, satu dari tujuh istana

kepresidenan di Indonesia.

Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait dengan lahirnya Perjanjian

Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan

Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I) adalah

merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri

Raja-raja Jawa pada waktu itu. ( Baparda DIY, 2009 : 4 )

Orang Belanda yang berperan penting dalam lahirnya Perjanjian Giyanti adalah

Nicolaas Harting yang menjabat sebagai Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa

(Gouveurneur en Directuer van Java’s noordkust) sejak bulan Maret 1754. Pada

hakekatnya perjanjian tersebut adalah perwujudan dari usaha untuk membelah Kerajaan

Mataram menjadi dua bagian, yaitu Kasuhunan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Perjanjian yang berhasil dikeluarkan karena campur tangan VOC selalu

mempunyai tujuan akhir memecah belah dan mengadu domba pihak-pihak yang

bersangkutan. Demikian pula dengan perjanjian Giyanti. Orang Belanda yang berperan

penting dalam lahirnya Perjanjian Giyanti tersebut adalah Nicolas Hartingh, yang

30

31

Page 41: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

menjabat Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa (Gouverneur en Directeur van Java

noordkust) sejak bulan Maret 1754.

Pada hakekatnya perjanjian tersebut adalah perwujudan dari usaha untuk

membelah Kerajaan Mataram menjadi dua bagian yaitu Kasunanan Surakarta dan

Kasultanan Yogyakarta. Untuk selanjutnya Kasultanan Yogyakarta diperintah oleh

Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono

Senopati Ing Alogo Adul Rachman Sayidin Panata Gama Khalifatulah I. sedang

Kasunanan Surakarta diperintahkan oleh Paku Buwono III.

Langkah pertama yang diambil oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I adalah

segera memerintahkan membangun kraton. Dengan titahnya Sultan segera

memerintahkan membuka Hutan Beringan di mana di tempat tersebut sudah terdapat

dusun Pacetokan. Sri Sultan Hamengku Buwono I mengumumkan bahwa wilayah yang

menjadi daerah kekuasaannya tersebut diberi nama Ngayogyakarta Adiningrat

(Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan ibukota Ngayogyakarta. Pemilihan nama ini

dimaksudkan untuk menghormati tempat bersejarah yaitu Hutan Beringan yang pada

jaman almarhum Sri Susuhunan Amangkurat Jawi (Amangkurat IV) merupakan kota

kecil yang indah. Di dalamnya terdapat istana pesanggrahan yang terkenal dengan

Garjitowati. Kemudian pada jaman Sri Susuhunan Paku Buwono II bertahta di

Kartasura nama pesanggrahan itu diganti dengan Ngayogya. Pada masa itu

dipergunakan sebagai tempat pemberhentian jenazah para bangsawan yang akan

dimakamkan di Imogiri.

Hutan kecil ini mula-mula adalah tempat peristirahatan Sunan Pakubuwono II

dengan nama Pesanggrahan Garjitowati. Untuk selanjutnya beliau menggantikan

32

Page 42: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

dengan nama Ayogya (atau Ngayogya). Nama Ngayogyakarta ditafsirkan dari

kata”Ayuda” dan kata “Karta”. Kata “a” berarti tidak dan “yuda” berarti perang. Jadi

“Ayuda” mengandung pengertian tidak ada perang atau damai. Sedangkan “Karta”

berarti aman dan tenteram. Jadi Ngayogyakarta dapat diartikan sebagai “Kota yang

aman dan tenteram”.

Disamping sebagai seorang panglima perang yang tangguh, Sri Sultan

Hamengku Buwono I, adalah juga seorang ahli bangunan yang hebat. Kraton

Kasultanan Yogyakarta permata dibangun pada tanggal 9 Oktober 1755. Selama

pembangunan keraton berlangsung, Sultan dan keluarga tinggal di Pesanggrahan

Ambarketawang Gamping, kurang lebih selama satu tahun. Pada hari Kamis Pahing,

tanggal 7 Oktober 1756 selama satu tahu. Meski belum selesai dengan sempurna, Sultan

dan keluarga berkenan menempatinya. Peresmian di asaat raja dan keluarganya

menempati kraton ditandai dengan candra sangkala “Dwi Naga Rasa Tunggal” Dalam

tahun Jawa sama dengan 1682, tanggal 13 Jimakir yang bertepatan dengan tanggal 7

Oktober 1756.

Setelah kraton mulai ditempati kemudian berdiri pula bangunan-bangunan

lainnya. Kraton dikelilingi tembok yang tebal. Di dalamnya terdapat beberapa bangunan

dengan aneka rupa dan fungsi. Bangunan kediaman sultan dan kerabat dekatnya

dinamakan Prabayeksa, selesai dibangun tahun 1546. Bangunan Sitihinggil dan

Pagelaran selesai dibangun tahun 1757. Gapura penghubung Dana Pertapa dan

Kemagangan selesai tahun 1751 dan 1763. Masjid Agung didirikan tahun 1771.

Benteng besar yang mengelilingi kraton selesai tahun 1777. Bangsal Kencana selesai

33

Page 43: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

tahun 1792. Demikian kraton Yogyakarta berdiri dengan perkembangan yang senantiasa

terjadi dari waktu ke waktu.

Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan oleh Sultan

Hamengku Buwono I, rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul. Sehingga pihak

Belanda mengusulkan kepada Sultan agar diijinkan membangun sebuah benteng di

dekat kraton. Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat menjaga

keamanan kraton dan sekitarnya. Akan tetapi dibalik dalih tersebut maksud Belanda

yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala perkembangan

yang terjadi dalam kraton. Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari

kraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi

bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi,

penyerangan dan blokade. Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut

dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka

memusuhi Belanda. Besarnya kekuatan yang tersembunyi dibalik kontrak politik yang

dilahirkan dalam setiap perjanjian dengan pihak Belanda seakan-akan menjadi

“kekuatan” yang sulit dilawan oleh setiap pemimpin pribumi pada masa kolonial

Belanda. Dalam hal ini termasuk pula Sri Sultan Hamengku Buwono I. Oleh karena itu

permohonan ijin Belanda untuk membangun benteng dikabulkan.

Sebelum dibangun benteng pada lokasinya yang sekarang (Museum Benteng

Vredeburg Yogyakarta), pada tahun 1760 atas permintaan Belanda, Sultan HB I telah

membangun sebuah benteng yang sangat sederhana berbentuk bujur sangkar. Di

keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut seleka atau bastion. Oleh

34

Page 44: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Sultan keempat sudut tersebut diberi nama Jaya (sudut barat laut), Jayapurusa (sudut

timur laut), Jayaprakosaningprang (sudut barat daya) dan Jayaprayitna (sudut tenggara)

Pada awal berdirinya bahwa benteng tesebut keadaannya masih sangat

sederhana. Tembok dari tanah yang diperkuatdengan tiang-tiang penyangga dari kayu

pohon kelapa dan aren. Bangunan di dalamnya terdiri atas bambu dan kayu dengan atap

ilalang.

Dalam perkembangan selanjutnya sewaktu W.H Ossenbrech menggantikan

kedudukan Nicolas Hartingh, tahun 1765 mengusulkan kepada Sultan agar benteng

diperkuat menjadi bangunan yang lebih permanen agar lebih menjamin keamanan. Usul

tersebut dikabulkan, selanjutnya pembangunan benteng dikerjakan dibawah pengawasan

seorang Belanda ahli ilmu bangunan yang bernama Ir. Frans Haak. Tahun 1767

pembangunan benteng dimulai. Menurut rencana pembangunan tersebut akan

diselesaikan tahun itu juga. Akan tetapi dalam kenyataannya proses pembangunan

tersebut berjalan sangat lambat dan baru selesai tahun 1787. Hal ini terjadi karena pada

masa tersebut Sultan yang bersedia mengadakan bahan dan tenaga dalam pembangunan

bentengm sedang disibukkan dengan pembangunan Kraton Yogyakarta, sehingga bahan

dan tenaga yang dijanjikan lebih banyak teralokasi untuk pembangunan kraton. Setelah

selesai bangunan benteng yang telah disempurnakan tersebut diberi nama Rustenburg

yang berarti “Benteng Peristirahatan”.

Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga

banyak merobohkan beberapa bangunan besar seperti Gedung Residen (yang dibangun

tahun 1824), Tugu Pal Putih, dan Benteng Rustenburg serta bangunan-bangunan yang

lain. Bangunan-bangunan tersebut segera dibangun kembali. Benteng Rustenburg segera

35

Page 45: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

diadakan pembenahan di beberapa bagian bangunan yang rusak. Setelah selesai

bangunan benteng yang semula bernama Rustenburg diganti menjadi Vredeburg yang

berarti “Benteng Perdamaian:. Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan antara

Kasultanan Yogyakarta dengan pihak Belanda yang tidak saling menyerang waktu itu (

Baparda DIY, 2009 : 5 )

Bentuk benteng tetap seperti awal mula dibangun, yaitu bujur sangkar. Pada

keempat sudutnya dibangun ruang penjagan yang disebut “seleka” atau “bastion”. Pintu

gerbang benteng menghadap ke barat dengan dikelilingi oleh parit. Di dalamnya

terdapat bangunan-bangunan rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistik, gudang

mesiu, rumah sakit prajurit dan rummah residen. Di Benteng Vredeburg ditempati

sekitar 500 orang prajurit, termasuk petugas medis dan para medis. Disamping itu pada

masa pemerintahan Hindia Belanda digunakan sebagai tempat perlindungan para

residen yang sedang bertugas di Yogyakarta. ( wawancara : M. Rosyd Ridlo, 29 Mei

2010 )

C. Penetapan Benteng Vredeburg Sebagai Museum Benteng Vredeburg

Yogyakarta

Setelah Belanda meninggalkan kota Yogyakarta, Benteng Vredeburg dikuasai

oleh APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia). Kemudian pengelolaan benteng

diserahkan kepada Militer Akademi Yogyakarta. Pada waktu itu Ki Hadjar Dewantara

pernah mengemukakan gagasannya agar Benteng Vredeburg dimanfaatkan sebagai

ajang kebudayaan. Akan tetapi gagasan itu terhenti karena terjadi peristiwa “Tragedi

Nasional” Pemberontakan G 30 S / PKI tahun 1965. Waktu itu untuk sementara

36

Page 46: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Benteng Vredeburg digunakan sebagai tempat tahanan politik terkait dengan peristiwa

G 30 S / PKI yang langsung berada dibawah pengawasan HANKAM.

Rencana pelestarian bangunan Benteng Vredeburg mulai lebih terlihat nyata

setelah tahun 1976 diadakan studi kelayakan bangunan benteng yang dilakukan oleh

Lembaga Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Setelah

diadakan penelitian maka usaha kearah pemugaran bangunan bekas Benteng Vredeburg

pun segera dimulai.

Tanggal 9 Agustus 1980 dilakukan penandatanganan piagam perjanjian antara

Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai pihak I dan Dr. Daud Jusuf (Mendikbud)

sebagai pihak II tentang pemanfaatan bangunan bekas Benteng Vredeburg. Dengan

pertimbangan bahwa bangunan bekas Benteng Vredeburg tersebut merupakan bangunan

bersejarah yang sangat besar artinya maka pada tahun 1981 bangunan bekas Benteng

Vredeburg di tetapkan sebagai benda cagar budaya berdasarkan Ketetapan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0224/U/1981 tanggal 15 Juli 1981. Tentang

pemanfaatan bangunan Benteng Vredeburg, dipertegas lagi oleh Prof. Dr. Nugroho

Notosusanto (Mendikbud RI) tanggal 5 November 1984 yang mengatakan bahwa

bangunan bekas Benteng Vredeburg akan difungsikan sebagai museum Perjuangan

Nasional yang pengelolaannya diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia.

Sesuai dengan Piagam Perjanjian serta surat Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Nomor 359/HB/85 tanggal 16 April 1985 menyebutkan bahwa perubahan-perubahan

tata ruang bagi gedung-gedung di dalam komplek benteng Vredeburg diijinkan sesuai

dengan kebutuhan sebagai sebuah museum. Untuk selanjutnya dilakukan pemugaran

37

Page 47: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

bangunan bekas benteng dan kemudian dijadikan museum. Tahun 1987 museum telah

dapat dikunjungi oleh umum. Pada tanggal 23 November 1992 bangunan bekas Benteng

Vredeburg secara resmi menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (ketika itu

Prof. Dr. Fuad Hasan) Nomor 0475/O/1992 dengan nama Museum Benteng

Yogyakarta.

Selanjutnya Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

Nomor : KM 48/OT.001/MKP/2003 tanggal 5 Desember 2003 Museum Benteng

Vredeburg Yogyakarta mempunyai Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi yaitu sebagai

museum khusus merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berkedudukan di lingkungan

Kementerian dan Kebudayaan Deputi Bidang Sejarah dan Purbakala yang bertugas

melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penelitian, penyajian, penerbitan

hasil penelitian dan memberikan bimbingan edukatif kultural mengenai benda dan

sejarah perjuangan bangsa Indonesia di wilayah Yogyakarta. ( Wawancara : M. Rosyd

Ridlo, 29 Mei 2010 )

D. Komplek Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai sebuah museum khusus

sejarah perjuangan nasional yang bertugas mengumpulkan, merawat, menyimpan,

meneliti dan mengkomunikasikan benda-benda bernilai sejarah baik berperan langsung

maupun tidak langsung dalam peristiwa sejarah. Nilai-nilai historis yang terkandung

dalam sebuah benda itulah yang menjadi aspek yang harus dilestarikan untuk

selanjutnya dapat dikomunikasikan kepada generasi muda secara berkesinambungan.

38

Page 48: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Sebagai benda yang telah menjadi bagian dari museum, untuk selanjutnya dalam ilmu

permuseuman benda-benda tersebut dinamakan koleksi museum. Secara keseluruhan,

koleksi Museum Benteng Vredeburg sampai sekarang berjumlah 6952, yang terdiri dari

15 miniatur peta, 55 diorama, 85 relief/patung, 32 lukisan, 2555 foto, 31 duratran, 5

film, 211 replika dan 3963 realia yang semuanya dipamerkan berkala secara bergantian

kecuali diorama ( Wawancara : Amin Sukrilah, 14 Juni 2010 )

Berikut komplek Bangunan Museum Benteng Vredeburg yang dapat dijabarkan

sebagai berikut :

a. Selokan atau Parit

Selokan atau parit ini dibuat dengan maksud sebagai rintangan paling luar

terhadap serangan musuh. Parit ini dibuat di sekeliling benteng dengan

perhitungan bahwa musuh akan dating dari segala arah. Tetapi dalam

perkembangan selanjutnya, parit sebagai sarana pertahanan sudah tidak urgen

lagi. Bahkan untuk tahun-tahun berikutnya parit hanya berfungsi sebagai sarana

drainage ( pembuangan ) saja. Untuk memberi kesan kepada masyarakat bahwa

sekeliling benteng terdapat parit, sisa parit masih dapat dilihat di bawah

jembatan depan gerbang sebelah barat. ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010

).

b. Jembatan

39

Page 49: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Pada masa awal Benteng Vredeburg dibangun, antara daerah dalam benteng dan

luar benteng dihubungkan dengan jembatan (jembatan angkat). Bekas –bekas

jembatan ini masih bisa ditemukan di sebelah barat, timur dan selatan. (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

c. Tembok Benteng

Lapisan pertahanan sesudah parit adalah tembok ( benteng ) yamg mengelilingi

komplek Benteng Vredeburg. Tembok ini memiliki tinggi 5 meter dan tebal 1

meter. Di sisi tembok bagian dalam juga terdapat anjungan yang berfungsi

sebagai tempat pertahanan, pengintaian, penempatan meriam-meriam kecil

maupun senjata tangan. Selain itu tembok ini juga memungkinkan jarak pandang

pengintaian maupun jarak tembak akan lebih leluasa. ( wawancara Suseno, 14

Juni 2010 ).

d. Pintu Gerbang Utama

Pintu gerbang dibangun sebagai sarana jalan keluar masuk atupun komplek

benteng. Mengingat konsep awal bahwa benteng dibangun dengan konsep

simetris maka pintu gerbang yang ada berjumlah empat ( selatan, timur, utara

dan barat ). Tetapi karena situasi keamanan saat itu yang tidak stabil, maka

konsep awal berubah. Sampai sekarang hanya ditemukan tiga pintu gerbang

yaitu sebelah barat, timur dan selatan. Di sebelah selatan , gerbang hanya dibuat

kecil atau lebih tepat disebut terowongan. Pintu gerbang utama barat terdiri dari

dua lantai. Pada perode 1765-1830 lantai atas diguanakan sebagai kantor

komando. Sedangkan laitai bawah baik di sisi kanan maupun kiri jalan

merupakan ruang jaga. Saat ini ruangan atas dimanfaatkan sebagai ruiang rapat.

40

Page 50: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Sedangkan ruangan bawah tetap sebagai ruang jaga Satpam dan ruang tiket.

( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

e. Pintu Gerbang Timur

Fungsi pintu gerbang timur dari periode 1765 -1830 dan tahun-tahun berikutnya

sama dengan pintu gerbang barat. Sedangkan lantai atas semula dipergunakan

sebagai pos pengamanan daerah disekitar benteng baik di dalam maupun di luar.

Saat ini pintu gerbang timur dimanfaatkan sebagai pintu masuk dari arah timur

sebagai kawasan 3 in 1 yaitu Taman Pintar, Taman Budaya, dan Museum

Benteng (wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

f. Gedung Pengapit Utara

Berfungsi sebagai kantor administrasi. Berdasarkan hasil penelitian bentuk asli,

bangunan yang ada merupakan bangunan asli dengan ornament-ornamen gaya

Yunani masa Renaisance. Hal ini menunjukkan usia yang relative lebih tua

dibandingkan dengan banyunan yang lain. Gaya atap yang lancip, menunjukkan

gaya Eropa dengan maksud mengurangi beban salju di musim salju. Ini

menunjukkan bahwa arsitektur untuk bangunan ini masih murni gaya Eropa (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

g. Gedung Pengapit Selatan

Fungsi telah mengalami perkembangan. Dilihat dari bentuknya memungkinkan

dimanfaatkan sebagai kantor administra. Namun ketika benteng tawanan yang

berderajad tinggi (tawanan kraton yang berpangkat tinggi) maka ruangan ini

41

Page 51: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

dimanfaatkan sebagai sel tahanan khusus. Juga ada kemungkinan ruangan ini

dipergunakan sebagai ruang tamu VIP. Hal ini terlihat dari bentuk dan

performance ruangan. Sekarang digunakan sebagai ruang tamu VIP (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

h. Barak Prajurit Barat

Terdiri dari dua lantai. Lantai bawah terdiri dari satu rangan luas dan empat

ruangan kecil. Dua ruang kecil di sebelah selatan di lantai bawah diperkirakan

merupakan fasilitas barak bagian bawah karena posisinya menyatu dengan ruang

lantai bawah. Sedangkan dua ruang kecil di utara diperkirakan sebagai ruang

pengawsan perwira jaga, karena ruang-ruang tersebut terpisahdengan barak.

Pemanfaatan sekarang sebagai ruang Pengenalan Museum ( wawancara Suseno,

14 Juni 2010 ).

i. Barak Prajurit Utara

Bangunan ini dipergunakan sebagai barak prajurit yang telah berkeluarga baik

dilanta bawah maupun lantai atas. Sekarang ruang lantai bawah dimanfaatkan

sebagai ruang diorama sejarah bangsa yang berisi peristiwa sejarang perjuangan

Sekitar Proklamasi Kemerdekaan. Sedangkan lantai atas dimanfaatkan sebagai

ruang pameran tidak tetap. ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

j. Bangunan Fasilitas Umum

Berdasarkan data bahwa di dalam benteng pernah dibangun rumah sakit, maka

bangunan ini diperkirakan sebagai rumah sakit. Ketika benteng dikuasai oleh

TNI bangunan ini dimanfaatkan sebagai mushola. Sekarang bangunan lantai

bawah dimanfaatkan sebagai Ruang Kerja Teknis. Lantai atas sebagai

42

Page 52: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

RuangSeminar dan Ruang Bioskop khusus Film Sejarah Perjuangan. (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

k. Societet Militaire

Bangunan ini adalah bangunan yang difungsikan sebagai ruang pertemuan. Hal

ini diperkuat adamnya data bahwa tahun 1838 di benteng ada societet militaire

yang likasinya di timur laut. Sekarang bangunan ini dimanfaatkan sebagai

Ruang Diskusi/Ceramah/Seminar di lantai atas, dan Ruang Diorama Sejarah

Perjuangan di lantai bawah. ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

l. Pavilion

Banguan ini berfungsi sebagai tempat tinggal perwira atau pavilion (guest

house). Hal ini sangat memungkinkan dengan adanya fasilitas-fasilitas

pelengkapnya seperti dapur, kamar mandi dan WC. Sewaktu di bawah kekuaaan

TNI, bangunan ini dimanfaatkan sebagai tempat tinggal prajurit maupun

perwira. Pada saat ini difungsikan sebagai guest house seperti semula (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

m. Gudang Mesiu

Bentuk bangunan dengan adanya peninggian-peninggian lantai dan tanpa jendela

tetapi hanya ventilasi saja, menguatkan dugaan bahwa fungsi bangunan ini

adalah sebagai gudang mesiu. Fungsi ini tetap bertahan dari tahun ke tahun

meskipun benteng mengalami pergantian penguasa. Pada saat ini dipergunakan

sebagai Strorage Museum ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

n. Dapur Utara

43

Page 53: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Pada masa benteng dikuasai oleh TNI bangunan dapur ini dimanfaatkan sebagai

rumah tinggal prajurit. Pada saat ini dimanfaatkan sebagai ruang Strorage

Museum ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

o. Sel / Ruang Tahanan

Bangunan ini dibangun dengan menempel pada anjungan sebelah barat. Adanya

peninggian lantai sewaktu ditemukan bangunan ini diduga merupakan tempat

tidur. Kemungkinan juga dimanfaatkan sebagai gudang. Pada saat ini digunakan

sebagai fasilitas ibadah di museum yaitu sebagai Mushola Putra dan Putri (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

p. Perumahan Perwira Utara I

Semula mempunyai fungsi sebagai tempat tinggal perwira. Dengan adanya

perubahan bentuk teras depan maka diperkirakan bangunan ini telah mengalami

perubahan fungsi yaitu sebagai kantor administrasi. Kemudian ketika benteng

digunakan oleh TNI tempat ini digunakan sebagai tempat tinggal prajuirit yang

telah berkeluarga. Sekarang bangunan ini merupakan tata pameran tetap Ruang

Diorama II ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

q. Perumahan Perwira Selatan I

Bangunan ini mempunyai susunan ruang yang terdiri dari teras depan, bangunan

utama, dan teras belakang, diperkirakan berfungsi sebagai perumahan perwira.

Dengan adanya perubahan teras depan menjadi ruang depan, diperkirakan

bangunan mulai dipergunakan sebagai perumahan prajurit atau perwira yang

telah berkeluarga, bukan untuk perwira saja. Hal ini diperkirakan terjadi ketika

44

Page 54: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

benteng digunakan oleh TNI. Sekarang difungsikan sebagai Ruang Diorama I

(wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

r. Gudang Senjata Ringan dan Barak Prajurit

Bangunan ini semula difungsikan sebagai barak prajurit di lantai atas dan

sebagai tempat penyimpanan senjata ringan di lantai bawah. Hal ini dikuatkan

dengan letaknya yang berdekatan dengan bangunan (N2) yang berfungsi sebagai

gudang senjata berat. Disamping itu juga berdekatan dengan ruang mesiu. Saat

ini merupakan Ruang Konservasi, fumigasi dan laboratorium di lantai bawah

dan ruang dokumentasi di lantai atas ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010

).

s. Gudang Senjata Berat

Bangunan ini berfungsi sebagai gudang senjata. Sedangkan keberadaan ruang-

ruang yang berdekatan diperkirakan mempunyuia fungsi yang berkaitan dengan

keberadaan gudang senjata ini, antara lain untuk perkantoran bagian administrasi

gudang, perawatan senjata, dan lain-lain. Saat ini dipergunakan sebagai kantor

Konservasi ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

t. Anjungan

Semula dibangun mengelilingi benteng bagian dalam sebagai sarana

pertahanan.di anjungan ini ditempatkan prajurit dengan senjata tangan dan

meriam yang dikonsentrasikan pada sudut anjungan. Tahun 1930, anjungan di

sudut timur dibongkar dan dibangun gedung Societet. Tahun 1998 anjungan

utara dibongkar dan dibangun terowongan untuk mengakses unit service baru di

utara benteng. Selanjutnya anjungan tidak punya arti strategi militer dan

45

Page 55: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

difungsikan sebagai sarana rekreasi dan kebun sayur. Pada saat ini anjungan

dimanfaatkan sebagai sarana untuk melihat kawasan nol km kota Yogyakarta

dan sekitarnya ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

u. Lapangan

Di antara bangsal-bangsal yang terdapat di dalam komplek Benteng Vredeburg

masih terlihat adanya lapangan di dalam komplek Benteng Vredeburg yang

relatif luas. Semula lapangan tersebut dimungkinkan untuk tempat persiapan

militer, latihan maupun upacara-upacara militer lainnya. Setelah Benteng

Vredeburg beralih fungsi sebagai tangsi militer yang memungkinkan prajurit

46

Page 56: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

membawa keluarganya, maka lapangan tersebut berubah sebagai halaman dan

tempat bermain ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

Adapun bangunan-bangunan di dalam komplek Benteng Vredeburg tersebut

dapat diuraikan dalam denah sebagai berikut :

Keterangan :

Bangunan Kode Fungsi sekarang Fungsi dahulu

A1 Jembatan dan kolam utama barat Jalan masuk dari arah barat dan parit pertahanan sisi barat

A2 Jembatan dan kolam timur Jalan masuk dari arah timur dan parit pertahanan sisi timur

A3 Kolam selatan Parit pertahanan sisi selatan

B1 Gerbang sebelah barat Bangunan gerbang utama sebelah selatan

B2 Gerbang sebelah timur Bangunan gerbang timur B3 Gerbang sebelah selatan Bangunan gerbang selatan C1 Ruang tamu VIP Bangunan sel tahanan khusus C2 Ruang bimbingan Bangunan kantor administrasi

D Ruang Pameran Tetap ( Realia ) dan Pengenalan

Bangunan barak prajurit barat

E Ruang Pameran Temporer dan Tetap Minirama III

Bangunan barak prajuri utara

F Ruang Audio Visual (bagian atas) dan Ruang Pokja Teknis (bagian bawah)

Bangunan fasilitas umum (hospital)

G Ruang Auditorium dan Pameran Tetap Minirama III

Bangunan pertemuan / Militaire Societet Hall

H Guest house Pavilion I Storage Koleksi Gudang Mesiu

J Perpustakaan Gudang perlengkapan non militer / logistik

K1 Storage Koleksi Dapur sebelah utara K2 Storage Koleksi Dapur sebelah selatan

L1 Ruang PPPK,gudang,mushola, dan art shop

Bangunan sel tahanan

L2 Ruang gudang Kamar mandi sebelah timur L3 Ruang gudang Kamar mandi sebelah selatan

M1 Ruang pameran tetap minirama II Bangunan perumahan perwira sebelah utara ( I )

47

Page 57: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

M2 Ruang pameran tetap minirama II Bangunan perumahan perwira sebelah utara ( II )

M3 Ruang pameran tetap minirama I Bangunan perumahan perwira sebelah selatan ( I )

M4 Ruang kantor kepala Museum dan Tata Usaha

Bangunan perumahan perwira sebelah selatan ( II )

M5 Kamar mandi Bangunan kamar mandi dan dapur(bagi penghuni M4) dan kamar mandi umum (selatan)

N1 Ruang perawatan, Fumigasi Gudang senjata ringan dan barak prajurit

N2 Laboratorium Konservasi Gudang senjata berat ( meriam )

O1 Anjungan barat laut Anjungan pertahanan sebelah barat laut.

O2 Anjungan barat daya Anjungan pertahanan sebelah barat daya

O3 Anjungan tenggara Anjungan pertahanan sebelah tenggara

P Tanah lapang(open space depan gerbang timur)

Bangunan utama(VIP Guest House)

Q Bengkel preparasi Bangunan garasi

R Tempat parkir karyawan Bangunan istal (kandang kuda), dapur

S Sumur Bangunan kamar mandi dan tempat sepeda.

Sumber : Arsip Museum Benteng Vredeburg

E. Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Museum Benteng Vredeburg menyajikan banyak koleksi yang berhubungan

dengan sejarah perjuangan bangsa. koleksi – koleksi tersebut antara lain :

1. Koleksi Realia

Koleksi realia adalah koleksi yang berupa benda (material) yang benar-benar

nyata bukan tiruan dan berperan langsung dalam suatu proses terjadinya peristiwa

sejarah yang punya arti penting dalam pembinaan dan atau pengembangan sejarah.

Koleksi realia ini diperoleh antara lain dari hibah dari masyarakat yang mempunyai

koleksi realia. Akan tetapi keasliannya perlu diuji terlebih dahulu. Koleksi realia

48

Page 58: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

antara lain berupa peralatan rumah tangga, senjata, peralatan dapur, naskah, pakaian,

dan lain-lain ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ). Berikut beberapa koleksi realia

Museum Benteng Vredeburg :

a. Mesin Jahit Engkel

Koleksi mesin jahit ini dipergunakan untuk memperbaiki pakaian para prajurit

anak buah Kolonel TB Simatupang yang bermarkas di rumah Kariyo Utomo

yang beralamat di Banaran, Kulon Progo tahun 1948-1959

b. Topi Baja

Topi baja milik Sdr. Ansor yang dipergunakan dalam perjuangan dalam masa

revolusi fisik tahun 1945-1949. Sdr Ansor adalah seorang pejuang yang aktif

dalam Laskar Hisbullah, BKR, TKR Batalyon 33, resimen 22 devisi III

Diponegoro, TRI Batalyon VI, TNI Batalyon 74 brigade X Garuda Mataram

devisi III Diponegoro.

c. Pedang Pertempuran Kota Baru

Pedang tersebut milik bpk Siswo Pawiro warga dusun Tirtosari Kretek Bantul

yang diperoleh sewaktu perjuangan melucuti senjata Jepang di Yogyakarta tahun

1945-1948.

d. Peralatan Kesehatan Rumah Sakit Santo Yusuf

Peralatan kesehatan ini berasal dari Rumah Sakit Santo Yusuf yang terletak di

dusun Banjar Sari Kulon Progo. Peralatan ini dipergunakan untuk membantu

warga sipil maupun militer korban perang pada masa Agresi Militer Belanda II

e. Meja Tamu TB Simatupang

49

Page 59: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Meja tersebut menjadi saksi sejarah perjuangan Kolonel TB Simatupang dalam

memimpin perang gerilya.

f. Kendil Dhalung

Kendil tersebut milik ibu Martopawiro alias mbah Sajuk yang bertempat tinggal

di Gunung Kidul. Kendil tersebut digunakan untuk merebus tiga butir telur ayam

kampong untuk Pangsar Soedirman yang beristirahat di rumahnya pada tanggal

27 Desember 1948 sejak pukul 16.00-23.00 WIB dalam perjalanan gerilya

menghadapi agresi militer Belanda II

g. Tempat menyarungkan pedang dan sepatu

Tempat menyalurkan pedang dan sepatu tersebut milik bapak Hadiharsono yang

beralamat di Grogol, Parangtritis, Kretek, Bantul. Beliau telah menjabat sebagai

Komandan Batalyon I Bantul sejak sebelum agresi militer Belanda II. Tempat

menyartungkan pedang dan sepatu dipakai oleh Hadiharsono dalam

mempertahankan kemerdekaan tahun 1948-1949 di Bantul.

2. Koleksi Replika

Koleksi replika yaitu koleksi berupa tiruan dari benda koleksi yang baik

bahan maupun ukurannya sama dengan aslinya. Hal ini disebabkan untuk

mendapatkan benda yang asli mengalami kesulitan. Tetapi mengingat besar arti dan

peranannya dalam pengembangan sejarah maka perlu dilestarikan yaitu dengan jalan

membuat replikanya. ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ). Benda-benda replika

tersebut antara lain :

a. Granat Gombyok

50

Page 60: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Dipakai pada masa revolusi fisik 1945-1949 di Yogyakarta. Pada saat itu rakyat

Indonesia masih berjuang melawan tentara Belanda yang masih ingin menjajah

Indonesia lagi melalui aksi Polisionilnya. Untuk memenuhi kebutuhan sernjata

maka pabrik senjata Demak Ijo Yogyakarta membuat berbagai macam senjata

yang masih sangat sederhana sebagai alat perjuangan. Salah satunya adalah

Granat Gembyok.

b. Senjata Lantakan

Senjata lantakan biasa dipergunakan oleh tentara VOC awal abad XIX. Karena

ada keterbatasan jumlah senjata untuk memenuhi kebutuhan senjata dalam usaha

mempertahankan kemerdekaan, maka senjata lantakan yang masih sangat

sederhana tetap masih dpergunakan oleh para pejuang pada revolusi fisik.

c. Kunci Montir dan Batu

Koleksi tersebut merupakan replika yang menjadi buktisejarah tentang

kekejaman G 30 S PKI tahun 1965 di Yogyakarta. Benda tersebut digunakan

oleh PKI untuk membunuh dua pahlawan revolusi yaitu brigadier Jenderal

Anumerta Katamso dan Kolonberl Anumerta Sugiyono.

d. Pakaian Kol. Katamso dan Letkol Sugiyono

Pakaian tersebut adalah pakaian yang digunakan oleh kedua perwira tinggi

Angkatan Darat yang meninggal dibunuh oleh PKI dalam tragedi G 30 S PKI

tanggal 2 oktober 1965.

3. Koleksi Foto dan Lukisan

51

Page 61: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Koleksi lain dari Museum Benteng Vredeburg adalah koleksi dalam bentuk foto

maupun lukisan yang bermilai sejarah baik dalam merintis, mencapai,

mempertahankan, maupun mengisi kemerdekaan. Semua ini merupakan bukti

materiil data sejarah. lain ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

4. Koleksi adegan peristiwa sejarah dalam bentuk minirama

Minirama merupakan sebuah penggambaran suatu peristiwa dengan sistem tiga

dimensi. Sampai saat ini Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah berhasil

menyajikan adegan peristiwa-peristiwa sejarah dalam bentuk minirama sebanyak 55

buah yang ditempatkan dalam empat ruang (ruang minirama I,II,III,dan IV)

Ruang minirama I secara selintas menggambarkan sebagian peristiwa sejarah yang

terjadi dalam kurun waktu sejak Perang Diponegoro sampai dengan masa

Pendudukan Jepang di Yogyakarta. Sebanyak 11 buah minirama. Ruang minirama II

secara selintas menggambarkan peristiwa-peristiwa sejarah sejak Proklamasi sampai

dengan Agresi Militer I, sebanyak 9 buah. Ruang minirama III, mengambarkan

secara selintas peristiwa sejarah sejak adanya Perjanjian Renville sampai dengan

Pengakuan Kedaulatan RIS, sebanyak 18 buah. Dan yang terakhir adalah ruang

minirama IV, menggambarkan secara selintas peristiwa sejarah sejak tahun 1951

sampai dengan tahun 1974, sebanyak 7 buah. lain ( wawancara Suseno, 14 Juni

2010 ).

F. Cara Perawatan Benda-Benda Koleksi Museum Benteng Vredeburg

Yogyakarta

52

Page 62: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Dalam pelestarian sejarah dan budaya, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

melakukan berbagai kegiatan seperti parawatan dan pemeliharaan benteng sebagai cagar

budaya, konservasi, fumigasi dan restorasi benda-benda sejarah perjuangan.

Pemeliharaan dan perawatan benteng sebagai benda cagar budaya dilakukan secara

bersama-sama dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. Sedangkan kegiatan

konservasi,fumigasi, dan restorasi terhadap benda-benda koleksi sejarah dilakukan

secara intern oleh petugas pemeliharaan dan perawatan museum setiap 1 minggu secara

berkala dan bergantian. ( Wawancara : Amin Sukrilah, 14 Juni 2010 )

53

Page 63: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

BAB III POTENSI MUSEUM BENTENG VREDEBURG

G. Letak Museum Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 6

Yogyakarta 55121. Museum Benteng Vredeburg menempati area seluas 22.480 m2

dengan luas bangunan yang ada di dalam komplek Benteng Vredeburg adalah 8.483 m2 .

Lokasi Museum Benteng Vredeburg sangat sraategis karena berada di pusat kota

Yogyakarta. Karena letak yang sangat srategis ini maka kegiatan-kegiatan atau event-

event besar, maupun kegiatan rutin tahunan berskala nasional maupun internasional

sering diselenggarakan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta ( Baparda DIY,

2009 : 3 )

H. Sejarah Berdirinya Benteng Vredeburg Yogyakarta

Vredeburg adalah sebuah benteng yang dibangun oleh Belanda di Yogyakarta

selama masa kolonial. Terletak di depan Gedung Agung, satu dari tujuh istana

kepresidenan di Indonesia.

Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait dengan lahirnya Perjanjian

Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan

Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I) adalah

merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri

Raja-raja Jawa pada waktu itu. ( Baparda DIY, 2009 : 4 )

Orang Belanda yang berperan penting dalam lahirnya Perjanjian Giyanti adalah

Nicolaas Harting yang menjabat sebagai Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa

(Gouveurneur en Directuer van Java’s noordkust) sejak bulan Maret 1754. Pada

30

Page 64: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

hakekatnya perjanjian tersebut adalah perwujudan dari usaha untuk membelah Kerajaan

Mataram menjadi dua bagian, yaitu Kasuhunan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Perjanjian yang berhasil dikeluarkan karena campur tangan VOC selalu

mempunyai tujuan akhir memecah belah dan mengadu domba pihak-pihak yang

bersangkutan. Demikian pula dengan perjanjian Giyanti. Orang Belanda yang berperan

penting dalam lahirnya Perjanjian Giyanti tersebut adalah Nicolas Hartingh, yang

menjabat Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa (Gouverneur en Directeur van Java

noordkust) sejak bulan Maret 1754.

Pada hakekatnya perjanjian tersebut adalah perwujudan dari usaha untuk

membelah Kerajaan Mataram menjadi dua bagian yaitu Kasunanan Surakarta dan

Kasultanan Yogyakarta. Untuk selanjutnya Kasultanan Yogyakarta diperintah oleh

Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono

Senopati Ing Alogo Adul Rachman Sayidin Panata Gama Khalifatulah I. sedang

Kasunanan Surakarta diperintahkan oleh Paku Buwono III.

Langkah pertama yang diambil oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I adalah

segera memerintahkan membangun kraton. Dengan titahnya Sultan segera

memerintahkan membuka Hutan Beringan di mana di tempat tersebut sudah terdapat

dusun Pacetokan. Sri Sultan Hamengku Buwono I mengumumkan bahwa wilayah yang

menjadi daerah kekuasaannya tersebut diberi nama Ngayogyakarta Adiningrat

(Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan ibukota Ngayogyakarta. Pemilihan nama ini

dimaksudkan untuk menghormati tempat bersejarah yaitu Hutan Beringan yang pada

jaman almarhum Sri Susuhunan Amangkurat Jawi (Amangkurat IV) merupakan kota

kecil yang indah. Di dalamnya terdapat istana pesanggrahan yang terkenal dengan

Page 65: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Garjitowati. Kemudian pada jaman Sri Susuhunan Paku Buwono II bertahta di

Kartasura nama pesanggrahan itu diganti dengan Ngayogya. Pada masa itu

dipergunakan sebagai tempat pemberhentian jenazah para bangsawan yang akan

dimakamkan di Imogiri.

Hutan kecil ini mula-mula adalah tempat peristirahatan Sunan Pakubuwono II

dengan nama Pesanggrahan Garjitowati. Untuk selanjutnya beliau menggantikan

dengan nama Ayogya (atau Ngayogya). Nama Ngayogyakarta ditafsirkan dari

kata”Ayuda” dan kata “Karta”. Kata “a” berarti tidak dan “yuda” berarti perang. Jadi

“Ayuda” mengandung pengertian tidak ada perang atau damai. Sedangkan “Karta”

berarti aman dan tenteram. Jadi Ngayogyakarta dapat diartikan sebagai “Kota yang

aman dan tenteram”.

Disamping sebagai seorang panglima perang yang tangguh, Sri Sultan

Hamengku Buwono I, adalah juga seorang ahli bangunan yang hebat. Kraton

Kasultanan Yogyakarta permata dibangun pada tanggal 9 Oktober 1755. Selama

pembangunan keraton berlangsung, Sultan dan keluarga tinggal di Pesanggrahan

Ambarketawang Gamping, kurang lebih selama satu tahun. Pada hari Kamis Pahing,

tanggal 7 Oktober 1756 selama satu tahu. Meski belum selesai dengan sempurna, Sultan

dan keluarga berkenan menempatinya. Peresmian di asaat raja dan keluarganya

menempati kraton ditandai dengan candra sangkala “Dwi Naga Rasa Tunggal” Dalam

tahun Jawa sama dengan 1682, tanggal 13 Jimakir yang bertepatan dengan tanggal 7

Oktober 1756.

Setelah kraton mulai ditempati kemudian berdiri pula bangunan-bangunan

lainnya. Kraton dikelilingi tembok yang tebal. Di dalamnya terdapat beberapa bangunan

33

Page 66: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

dengan aneka rupa dan fungsi. Bangunan kediaman sultan dan kerabat dekatnya

dinamakan Prabayeksa, selesai dibangun tahun 1546. Bangunan Sitihinggil dan

Pagelaran selesai dibangun tahun 1757. Gapura penghubung Dana Pertapa dan

Kemagangan selesai tahun 1751 dan 1763. Masjid Agung didirikan tahun 1771.

Benteng besar yang mengelilingi kraton selesai tahun 1777. Bangsal Kencana selesai

tahun 1792. Demikian kraton Yogyakarta berdiri dengan perkembangan yang senantiasa

terjadi dari waktu ke waktu.

Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan oleh Sultan

Hamengku Buwono I, rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul. Sehingga pihak

Belanda mengusulkan kepada Sultan agar diijinkan membangun sebuah benteng di

dekat kraton. Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat menjaga

keamanan kraton dan sekitarnya. Akan tetapi dibalik dalih tersebut maksud Belanda

yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala perkembangan

yang terjadi dalam kraton. Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari

kraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi

bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi,

penyerangan dan blokade. Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut

dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka

memusuhi Belanda. Besarnya kekuatan yang tersembunyi dibalik kontrak politik yang

dilahirkan dalam setiap perjanjian dengan pihak Belanda seakan-akan menjadi

“kekuatan” yang sulit dilawan oleh setiap pemimpin pribumi pada masa kolonial

Belanda. Dalam hal ini termasuk pula Sri Sultan Hamengku Buwono I. Oleh karena itu

permohonan ijin Belanda untuk membangun benteng dikabulkan.

Page 67: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Sebelum dibangun benteng pada lokasinya yang sekarang (Museum Benteng

Vredeburg Yogyakarta), pada tahun 1760 atas permintaan Belanda, Sultan HB I telah

membangun sebuah benteng yang sangat sederhana berbentuk bujur sangkar. Di

keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut seleka atau bastion. Oleh

Sultan keempat sudut tersebut diberi nama Jaya (sudut barat laut), Jayapurusa (sudut

timur laut), Jayaprakosaningprang (sudut barat daya) dan Jayaprayitna (sudut tenggara)

Pada awal berdirinya bahwa benteng tesebut keadaannya masih sangat

sederhana. Tembok dari tanah yang diperkuatdengan tiang-tiang penyangga dari kayu

pohon kelapa dan aren. Bangunan di dalamnya terdiri atas bambu dan kayu dengan atap

ilalang.

Dalam perkembangan selanjutnya sewaktu W.H Ossenbrech menggantikan

kedudukan Nicolas Hartingh, tahun 1765 mengusulkan kepada Sultan agar benteng

diperkuat menjadi bangunan yang lebih permanen agar lebih menjamin keamanan. Usul

tersebut dikabulkan, selanjutnya pembangunan benteng dikerjakan dibawah pengawasan

seorang Belanda ahli ilmu bangunan yang bernama Ir. Frans Haak. Tahun 1767

pembangunan benteng dimulai. Menurut rencana pembangunan tersebut akan

diselesaikan tahun itu juga. Akan tetapi dalam kenyataannya proses pembangunan

tersebut berjalan sangat lambat dan baru selesai tahun 1787. Hal ini terjadi karena pada

masa tersebut Sultan yang bersedia mengadakan bahan dan tenaga dalam pembangunan

bentengm sedang disibukkan dengan pembangunan Kraton Yogyakarta, sehingga bahan

dan tenaga yang dijanjikan lebih banyak teralokasi untuk pembangunan kraton. Setelah

selesai bangunan benteng yang telah disempurnakan tersebut diberi nama Rustenburg

yang berarti “Benteng Peristirahatan”.

Page 68: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga

banyak merobohkan beberapa bangunan besar seperti Gedung Residen (yang dibangun

tahun 1824), Tugu Pal Putih, dan Benteng Rustenburg serta bangunan-bangunan yang

lain. Bangunan-bangunan tersebut segera dibangun kembali. Benteng Rustenburg segera

diadakan pembenahan di beberapa bagian bangunan yang rusak. Setelah selesai

bangunan benteng yang semula bernama Rustenburg diganti menjadi Vredeburg yang

berarti “Benteng Perdamaian:. Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan antara

Kasultanan Yogyakarta dengan pihak Belanda yang tidak saling menyerang waktu itu (

Baparda DIY, 2009 : 5 )

Bentuk benteng tetap seperti awal mula dibangun, yaitu bujur sangkar. Pada

keempat sudutnya dibangun ruang penjagan yang disebut “seleka” atau “bastion”. Pintu

gerbang benteng menghadap ke barat dengan dikelilingi oleh parit. Di dalamnya

terdapat bangunan-bangunan rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistik, gudang

mesiu, rumah sakit prajurit dan rummah residen. Di Benteng Vredeburg ditempati

sekitar 500 orang prajurit, termasuk petugas medis dan para medis. Disamping itu pada

masa pemerintahan Hindia Belanda digunakan sebagai tempat perlindungan para

residen yang sedang bertugas di Yogyakarta. ( wawancara : M. Rosyd Ridlo, 29 Mei

2010 )

I. Penetapan Benteng Vredeburg Sebagai Museum Benteng Vredeburg

Yogyakarta

Setelah Belanda meninggalkan kota Yogyakarta, Benteng Vredeburg dikuasai

oleh APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia). Kemudian pengelolaan benteng

36

Page 69: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

diserahkan kepada Militer Akademi Yogyakarta. Pada waktu itu Ki Hadjar Dewantara

pernah mengemukakan gagasannya agar Benteng Vredeburg dimanfaatkan sebagai

ajang kebudayaan. Akan tetapi gagasan itu terhenti karena terjadi peristiwa “Tragedi

Nasional” Pemberontakan G 30 S / PKI tahun 1965. Waktu itu untuk sementara

Benteng Vredeburg digunakan sebagai tempat tahanan politik terkait dengan peristiwa

G 30 S / PKI yang langsung berada dibawah pengawasan HANKAM.

Rencana pelestarian bangunan Benteng Vredeburg mulai lebih terlihat nyata

setelah tahun 1976 diadakan studi kelayakan bangunan benteng yang dilakukan oleh

Lembaga Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Setelah

diadakan penelitian maka usaha kearah pemugaran bangunan bekas Benteng Vredeburg

pun segera dimulai.

Tanggal 9 Agustus 1980 dilakukan penandatanganan piagam perjanjian antara

Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai pihak I dan Dr. Daud Jusuf (Mendikbud)

sebagai pihak II tentang pemanfaatan bangunan bekas Benteng Vredeburg. Dengan

pertimbangan bahwa bangunan bekas Benteng Vredeburg tersebut merupakan bangunan

bersejarah yang sangat besar artinya maka pada tahun 1981 bangunan bekas Benteng

Vredeburg di tetapkan sebagai benda cagar budaya berdasarkan Ketetapan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0224/U/1981 tanggal 15 Juli 1981. Tentang

pemanfaatan bangunan Benteng Vredeburg, dipertegas lagi oleh Prof. Dr. Nugroho

Notosusanto (Mendikbud RI) tanggal 5 November 1984 yang mengatakan bahwa

bangunan bekas Benteng Vredeburg akan difungsikan sebagai museum Perjuangan

Nasional yang pengelolaannya diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia.

Page 70: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Sesuai dengan Piagam Perjanjian serta surat Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Nomor 359/HB/85 tanggal 16 April 1985 menyebutkan bahwa perubahan-perubahan

tata ruang bagi gedung-gedung di dalam komplek benteng Vredeburg diijinkan sesuai

dengan kebutuhan sebagai sebuah museum. Untuk selanjutnya dilakukan pemugaran

bangunan bekas benteng dan kemudian dijadikan museum. Tahun 1987 museum telah

dapat dikunjungi oleh umum. Pada tanggal 23 November 1992 bangunan bekas Benteng

Vredeburg secara resmi menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (ketika itu

Prof. Dr. Fuad Hasan) Nomor 0475/O/1992 dengan nama Museum Benteng

Yogyakarta.

Selanjutnya Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

Nomor : KM 48/OT.001/MKP/2003 tanggal 5 Desember 2003 Museum Benteng

Vredeburg Yogyakarta mempunyai Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi yaitu sebagai

museum khusus merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berkedudukan di lingkungan

Kementerian dan Kebudayaan Deputi Bidang Sejarah dan Purbakala yang bertugas

melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penelitian, penyajian, penerbitan

hasil penelitian dan memberikan bimbingan edukatif kultural mengenai benda dan

sejarah perjuangan bangsa Indonesia di wilayah Yogyakarta. ( Wawancara : M. Rosyd

Ridlo, 29 Mei 2010 )

J. Komplek Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai sebuah museum khusus

sejarah perjuangan nasional yang bertugas mengumpulkan, merawat, menyimpan,

38

Page 71: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

meneliti dan mengkomunikasikan benda-benda bernilai sejarah baik berperan langsung

maupun tidak langsung dalam peristiwa sejarah. Nilai-nilai historis yang terkandung

dalam sebuah benda itulah yang menjadi aspek yang harus dilestarikan untuk

selanjutnya dapat dikomunikasikan kepada generasi muda secara berkesinambungan.

Sebagai benda yang telah menjadi bagian dari museum, untuk selanjutnya dalam ilmu

permuseuman benda-benda tersebut dinamakan koleksi museum. Secara keseluruhan,

koleksi Museum Benteng Vredeburg sampai sekarang berjumlah 6952, yang terdiri dari

15 miniatur peta, 55 diorama, 85 relief/patung, 32 lukisan, 2555 foto, 31 duratran, 5

film, 211 replika dan 3963 realia yang semuanya dipamerkan berkala secara bergantian

kecuali diorama ( Wawancara : Amin Sukrilah, 14 Juni 2010 )

Berikut komplek Bangunan Museum Benteng Vredeburg yang dapat dijabarkan

sebagai berikut :

v. Selokan atau Parit

Selokan atau parit ini dibuat dengan maksud sebagai rintangan paling luar

terhadap serangan musuh. Parit ini dibuat di sekeliling benteng dengan

perhitungan bahwa musuh akan dating dari segala arah. Tetapi dalam

perkembangan selanjutnya, parit sebagai sarana pertahanan sudah tidak urgen

lagi. Bahkan untuk tahun-tahun berikutnya parit hanya berfungsi sebagai sarana

drainage ( pembuangan ) saja. Untuk memberi kesan kepada masyarakat bahwa

sekeliling benteng terdapat parit, sisa parit masih dapat dilihat di bawah

39

Page 72: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

jembatan depan gerbang sebelah barat. ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010

).

w. Jembatan

Pada masa awal Benteng Vredeburg dibangun, antara daerah dalam benteng dan

luar benteng dihubungkan dengan jembatan (jembatan angkat). Bekas –bekas

jembatan ini masih bisa ditemukan di sebelah barat, timur dan selatan. (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

x. Tembok Benteng

Lapisan pertahanan sesudah parit adalah tembok ( benteng ) yamg mengelilingi

komplek Benteng Vredeburg. Tembok ini memiliki tinggi 5 meter dan tebal 1

meter. Di sisi tembok bagian dalam juga terdapat anjungan yang berfungsi

sebagai tempat pertahanan, pengintaian, penempatan meriam-meriam kecil

maupun senjata tangan. Selain itu tembok ini juga memungkinkan jarak pandang

pengintaian maupun jarak tembak akan lebih leluasa. ( wawancara Suseno, 14

Juni 2010 ).

y. Pintu Gerbang Utama

Pintu gerbang dibangun sebagai sarana jalan keluar masuk atupun komplek

benteng. Mengingat konsep awal bahwa benteng dibangun dengan konsep

simetris maka pintu gerbang yang ada berjumlah empat ( selatan, timur, utara

dan barat ). Tetapi karena situasi keamanan saat itu yang tidak stabil, maka

konsep awal berubah. Sampai sekarang hanya ditemukan tiga pintu gerbang

yaitu sebelah barat, timur dan selatan. Di sebelah selatan , gerbang hanya dibuat

kecil atau lebih tepat disebut terowongan. Pintu gerbang utama barat terdiri dari

40

Page 73: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

dua lantai. Pada perode 1765-1830 lantai atas diguanakan sebagai kantor

komando. Sedangkan laitai bawah baik di sisi kanan maupun kiri jalan

merupakan ruang jaga. Saat ini ruangan atas dimanfaatkan sebagai ruiang rapat.

Sedangkan ruangan bawah tetap sebagai ruang jaga Satpam dan ruang tiket.

( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

z. Pintu Gerbang Timur

Fungsi pintu gerbang timur dari periode 1765 -1830 dan tahun-tahun berikutnya

sama dengan pintu gerbang barat. Sedangkan lantai atas semula dipergunakan

sebagai pos pengamanan daerah disekitar benteng baik di dalam maupun di luar.

Saat ini pintu gerbang timur dimanfaatkan sebagai pintu masuk dari arah timur

sebagai kawasan 3 in 1 yaitu Taman Pintar, Taman Budaya, dan Museum

Benteng (wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

aa. Gedung Pengapit Utara

Berfungsi sebagai kantor administrasi. Berdasarkan hasil penelitian bentuk asli,

bangunan yang ada merupakan bangunan asli dengan ornament-ornamen gaya

Yunani masa Renaisance. Hal ini menunjukkan usia yang relative lebih tua

dibandingkan dengan banyunan yang lain. Gaya atap yang lancip, menunjukkan

gaya Eropa dengan maksud mengurangi beban salju di musim salju. Ini

menunjukkan bahwa arsitektur untuk bangunan ini masih murni gaya Eropa (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

bb. Gedung Pengapit Selatan

41

Page 74: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Fungsi telah mengalami perkembangan. Dilihat dari bentuknya memungkinkan

dimanfaatkan sebagai kantor administra. Namun ketika benteng tawanan yang

berderajad tinggi (tawanan kraton yang berpangkat tinggi) maka ruangan ini

dimanfaatkan sebagai sel tahanan khusus. Juga ada kemungkinan ruangan ini

dipergunakan sebagai ruang tamu VIP. Hal ini terlihat dari bentuk dan

performance ruangan. Sekarang digunakan sebagai ruang tamu VIP (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

cc. Barak Prajurit Barat

Terdiri dari dua lantai. Lantai bawah terdiri dari satu rangan luas dan empat

ruangan kecil. Dua ruang kecil di sebelah selatan di lantai bawah diperkirakan

merupakan fasilitas barak bagian bawah karena posisinya menyatu dengan ruang

lantai bawah. Sedangkan dua ruang kecil di utara diperkirakan sebagai ruang

pengawsan perwira jaga, karena ruang-ruang tersebut terpisahdengan barak.

Pemanfaatan sekarang sebagai ruang Pengenalan Museum ( wawancara Suseno,

14 Juni 2010 ).

dd. Barak Prajurit Utara

Bangunan ini dipergunakan sebagai barak prajurit yang telah berkeluarga baik

dilanta bawah maupun lantai atas. Sekarang ruang lantai bawah dimanfaatkan

sebagai ruang diorama sejarah bangsa yang berisi peristiwa sejarang perjuangan

Sekitar Proklamasi Kemerdekaan. Sedangkan lantai atas dimanfaatkan sebagai

ruang pameran tidak tetap. ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

ee. Bangunan Fasilitas Umum

42

Page 75: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Berdasarkan data bahwa di dalam benteng pernah dibangun rumah sakit, maka

bangunan ini diperkirakan sebagai rumah sakit. Ketika benteng dikuasai oleh

TNI bangunan ini dimanfaatkan sebagai mushola. Sekarang bangunan lantai

bawah dimanfaatkan sebagai Ruang Kerja Teknis. Lantai atas sebagai

RuangSeminar dan Ruang Bioskop khusus Film Sejarah Perjuangan. (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

ff. Societet Militaire

Bangunan ini adalah bangunan yang difungsikan sebagai ruang pertemuan. Hal

ini diperkuat adamnya data bahwa tahun 1838 di benteng ada societet militaire

yang likasinya di timur laut. Sekarang bangunan ini dimanfaatkan sebagai

Ruang Diskusi/Ceramah/Seminar di lantai atas, dan Ruang Diorama Sejarah

Perjuangan di lantai bawah. ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

gg. Pavilion

Banguan ini berfungsi sebagai tempat tinggal perwira atau pavilion (guest

house). Hal ini sangat memungkinkan dengan adanya fasilitas-fasilitas

pelengkapnya seperti dapur, kamar mandi dan WC. Sewaktu di bawah kekuaaan

TNI, bangunan ini dimanfaatkan sebagai tempat tinggal prajurit maupun

perwira. Pada saat ini difungsikan sebagai guest house seperti semula (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

hh. Gudang Mesiu

Bentuk bangunan dengan adanya peninggian-peninggian lantai dan tanpa jendela

tetapi hanya ventilasi saja, menguatkan dugaan bahwa fungsi bangunan ini

adalah sebagai gudang mesiu. Fungsi ini tetap bertahan dari tahun ke tahun

43

Page 76: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

meskipun benteng mengalami pergantian penguasa. Pada saat ini dipergunakan

sebagai Strorage Museum ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

ii. Dapur Utara

Pada masa benteng dikuasai oleh TNI bangunan dapur ini dimanfaatkan sebagai

rumah tinggal prajurit. Pada saat ini dimanfaatkan sebagai ruang Strorage

Museum ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

jj. Sel / Ruang Tahanan

Bangunan ini dibangun dengan menempel pada anjungan sebelah barat. Adanya

peninggian lantai sewaktu ditemukan bangunan ini diduga merupakan tempat

tidur. Kemungkinan juga dimanfaatkan sebagai gudang. Pada saat ini digunakan

sebagai fasilitas ibadah di museum yaitu sebagai Mushola Putra dan Putri (

wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

kk. Perumahan Perwira Utara I

Semula mempunyai fungsi sebagai tempat tinggal perwira. Dengan adanya

perubahan bentuk teras depan maka diperkirakan bangunan ini telah mengalami

perubahan fungsi yaitu sebagai kantor administrasi. Kemudian ketika benteng

digunakan oleh TNI tempat ini digunakan sebagai tempat tinggal prajuirit yang

telah berkeluarga. Sekarang bangunan ini merupakan tata pameran tetap Ruang

Diorama II ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

ll. Perumahan Perwira Selatan I

Bangunan ini mempunyai susunan ruang yang terdiri dari teras depan, bangunan

utama, dan teras belakang, diperkirakan berfungsi sebagai perumahan perwira.

Dengan adanya perubahan teras depan menjadi ruang depan, diperkirakan

44

Page 77: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

bangunan mulai dipergunakan sebagai perumahan prajurit atau perwira yang

telah berkeluarga, bukan untuk perwira saja. Hal ini diperkirakan terjadi ketika

benteng digunakan oleh TNI. Sekarang difungsikan sebagai Ruang Diorama I

(wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

mm. Gudang Senjata Ringan dan Barak Prajurit

Bangunan ini semula difungsikan sebagai barak prajurit di lantai atas dan

sebagai tempat penyimpanan senjata ringan di lantai bawah. Hal ini dikuatkan

dengan letaknya yang berdekatan dengan bangunan (N2) yang berfungsi sebagai

gudang senjata berat. Disamping itu juga berdekatan dengan ruang mesiu. Saat

ini merupakan Ruang Konservasi, fumigasi dan laboratorium di lantai bawah

dan ruang dokumentasi di lantai atas ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010

).

nn. Gudang Senjata Berat

Bangunan ini berfungsi sebagai gudang senjata. Sedangkan keberadaan ruang-

ruang yang berdekatan diperkirakan mempunyuia fungsi yang berkaitan dengan

keberadaan gudang senjata ini, antara lain untuk perkantoran bagian administrasi

gudang, perawatan senjata, dan lain-lain. Saat ini dipergunakan sebagai kantor

Konservasi ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

oo. Anjungan

Semula dibangun mengelilingi benteng bagian dalam sebagai sarana

pertahanan.di anjungan ini ditempatkan prajurit dengan senjata tangan dan

meriam yang dikonsentrasikan pada sudut anjungan. Tahun 1930, anjungan di

sudut timur dibongkar dan dibangun gedung Societet. Tahun 1998 anjungan

45

Page 78: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

utara dibongkar dan dibangun terowongan untuk mengakses unit service baru di

utara benteng. Selanjutnya anjungan tidak punya arti strategi militer dan

difungsikan sebagai sarana rekreasi dan kebun sayur. Pada saat ini anjungan

dimanfaatkan sebagai sarana untuk melihat kawasan nol km kota Yogyakarta

dan sekitarnya ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

pp. Lapangan

Di antara bangsal-bangsal yang terdapat di dalam komplek Benteng Vredeburg

masih terlihat adanya lapangan di dalam komplek Benteng Vredeburg yang

relatif luas. Semula lapangan tersebut dimungkinkan untuk tempat persiapan

46

Page 79: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

militer, latihan maupun upacara-upacara militer lainnya. Setelah Benteng

Vredeburg beralih fungsi sebagai tangsi militer yang memungkinkan prajurit

membawa keluarganya, maka lapangan tersebut berubah sebagai halaman dan

tempat bermain ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

Adapun bangunan-bangunan di dalam komplek Benteng Vredeburg tersebut

dapat diuraikan dalam denah sebagai berikut :

Keterangan :

Bangunan Kode Fungsi sekarang Fungsi dahulu

A1 Jembatan dan kolam utama barat Jalan masuk dari arah barat dan parit pertahanan sisi barat

A2 Jembatan dan kolam timur Jalan masuk dari arah timur dan parit pertahanan sisi timur

A3 Kolam selatan Parit pertahanan sisi selatan

B1 Gerbang sebelah barat Bangunan gerbang utama sebelah selatan

B2 Gerbang sebelah timur Bangunan gerbang timur B3 Gerbang sebelah selatan Bangunan gerbang selatan C1 Ruang tamu VIP Bangunan sel tahanan khusus C2 Ruang bimbingan Bangunan kantor administrasi

D Ruang Pameran Tetap ( Realia ) dan Pengenalan

Bangunan barak prajurit barat

E Ruang Pameran Temporer dan Tetap Minirama III

Bangunan barak prajuri utara

F Ruang Audio Visual (bagian atas) dan Ruang Pokja Teknis (bagian bawah)

Bangunan fasilitas umum (hospital)

G Ruang Auditorium dan Pameran Tetap Minirama III

Bangunan pertemuan / Militaire Societet Hall

H Guest house Pavilion I Storage Koleksi Gudang Mesiu

J Perpustakaan Gudang perlengkapan non militer / logistik

K1 Storage Koleksi Dapur sebelah utara K2 Storage Koleksi Dapur sebelah selatan

L1 Ruang PPPK,gudang,mushola, dan art shop

Bangunan sel tahanan

47

Page 80: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

L2 Ruang gudang Kamar mandi sebelah timur L3 Ruang gudang Kamar mandi sebelah selatan

M1 Ruang pameran tetap minirama II Bangunan perumahan perwira sebelah utara ( I )

M2 Ruang pameran tetap minirama II Bangunan perumahan perwira sebelah utara ( II )

M3 Ruang pameran tetap minirama I Bangunan perumahan perwira sebelah selatan ( I )

M4 Ruang kantor kepala Museum dan Tata Usaha

Bangunan perumahan perwira sebelah selatan ( II )

M5 Kamar mandi Bangunan kamar mandi dan dapur(bagi penghuni M4) dan kamar mandi umum (selatan)

N1 Ruang perawatan, Fumigasi Gudang senjata ringan dan barak prajurit

N2 Laboratorium Konservasi Gudang senjata berat ( meriam )

O1 Anjungan barat laut Anjungan pertahanan sebelah barat laut.

O2 Anjungan barat daya Anjungan pertahanan sebelah barat daya

O3 Anjungan tenggara Anjungan pertahanan sebelah tenggara

P Tanah lapang(open space depan gerbang timur)

Bangunan utama(VIP Guest House)

Q Bengkel preparasi Bangunan garasi

R Tempat parkir karyawan Bangunan istal (kandang kuda), dapur

S Sumur Bangunan kamar mandi dan tempat sepeda.

Sumber : Arsip Museum Benteng Vredeburg

K. Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Museum Benteng Vredeburg menyajikan banyak koleksi yang berhubungan

dengan sejarah perjuangan bangsa. koleksi – koleksi tersebut antara lain :

5. Koleksi Realia

Koleksi realia adalah koleksi yang berupa benda (material) yang benar-benar

nyata bukan tiruan dan berperan langsung dalam suatu proses terjadinya peristiwa

sejarah yang punya arti penting dalam pembinaan dan atau pengembangan sejarah.

48

Page 81: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Koleksi realia ini diperoleh antara lain dari hibah dari masyarakat yang mempunyai

koleksi realia. Akan tetapi keasliannya perlu diuji terlebih dahulu. Koleksi realia

antara lain berupa peralatan rumah tangga, senjata, peralatan dapur, naskah, pakaian,

dan lain-lain ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ). Berikut beberapa koleksi realia

Museum Benteng Vredeburg :

h. Mesin Jahit Engkel

Koleksi mesin jahit ini dipergunakan untuk memperbaiki pakaian para prajurit

anak buah Kolonel TB Simatupang yang bermarkas di rumah Kariyo Utomo

yang beralamat di Banaran, Kulon Progo tahun 1948-1959

i. Topi Baja

Topi baja milik Sdr. Ansor yang dipergunakan dalam perjuangan dalam masa

revolusi fisik tahun 1945-1949. Sdr Ansor adalah seorang pejuang yang aktif

dalam Laskar Hisbullah, BKR, TKR Batalyon 33, resimen 22 devisi III

Diponegoro, TRI Batalyon VI, TNI Batalyon 74 brigade X Garuda Mataram

devisi III Diponegoro.

j. Pedang Pertempuran Kota Baru

Pedang tersebut milik bpk Siswo Pawiro warga dusun Tirtosari Kretek Bantul

yang diperoleh sewaktu perjuangan melucuti senjata Jepang di Yogyakarta tahun

1945-1948.

k. Peralatan Kesehatan Rumah Sakit Santo Yusuf

49

Page 82: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Peralatan kesehatan ini berasal dari Rumah Sakit Santo Yusuf yang terletak di

dusun Banjar Sari Kulon Progo. Peralatan ini dipergunakan untuk membantu

warga sipil maupun militer korban perang pada masa Agresi Militer Belanda II

l. Meja Tamu TB Simatupang

Meja tersebut menjadi saksi sejarah perjuangan Kolonel TB Simatupang dalam

memimpin perang gerilya.

m. Kendil Dhalung

Kendil tersebut milik ibu Martopawiro alias mbah Sajuk yang bertempat tinggal

di Gunung Kidul. Kendil tersebut digunakan untuk merebus tiga butir telur ayam

kampong untuk Pangsar Soedirman yang beristirahat di rumahnya pada tanggal

27 Desember 1948 sejak pukul 16.00-23.00 WIB dalam perjalanan gerilya

menghadapi agresi militer Belanda II

n. Tempat menyarungkan pedang dan sepatu

Tempat menyalurkan pedang dan sepatu tersebut milik bapak Hadiharsono yang

beralamat di Grogol, Parangtritis, Kretek, Bantul. Beliau telah menjabat sebagai

Komandan Batalyon I Bantul sejak sebelum agresi militer Belanda II. Tempat

menyartungkan pedang dan sepatu dipakai oleh Hadiharsono dalam

mempertahankan kemerdekaan tahun 1948-1949 di Bantul.

6. Koleksi Replika

Koleksi replika yaitu koleksi berupa tiruan dari benda koleksi yang baik

bahan maupun ukurannya sama dengan aslinya. Hal ini disebabkan untuk

mendapatkan benda yang asli mengalami kesulitan. Tetapi mengingat besar arti dan

50

Page 83: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

peranannya dalam pengembangan sejarah maka perlu dilestarikan yaitu dengan jalan

membuat replikanya. ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ). Benda-benda replika

tersebut antara lain :

e. Granat Gombyok

Dipakai pada masa revolusi fisik 1945-1949 di Yogyakarta. Pada saat itu rakyat

Indonesia masih berjuang melawan tentara Belanda yang masih ingin menjajah

Indonesia lagi melalui aksi Polisionilnya. Untuk memenuhi kebutuhan sernjata

maka pabrik senjata Demak Ijo Yogyakarta membuat berbagai macam senjata

yang masih sangat sederhana sebagai alat perjuangan. Salah satunya adalah

Granat Gembyok.

f. Senjata Lantakan

Senjata lantakan biasa dipergunakan oleh tentara VOC awal abad XIX. Karena

ada keterbatasan jumlah senjata untuk memenuhi kebutuhan senjata dalam usaha

mempertahankan kemerdekaan, maka senjata lantakan yang masih sangat

sederhana tetap masih dpergunakan oleh para pejuang pada revolusi fisik.

g. Kunci Montir dan Batu

Koleksi tersebut merupakan replika yang menjadi buktisejarah tentang

kekejaman G 30 S PKI tahun 1965 di Yogyakarta. Benda tersebut digunakan

oleh PKI untuk membunuh dua pahlawan revolusi yaitu brigadier Jenderal

Anumerta Katamso dan Kolonberl Anumerta Sugiyono.

h. Pakaian Kol. Katamso dan Letkol Sugiyono

51

Page 84: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Pakaian tersebut adalah pakaian yang digunakan oleh kedua perwira tinggi

Angkatan Darat yang meninggal dibunuh oleh PKI dalam tragedi G 30 S PKI

tanggal 2 oktober 1965.

7. Koleksi Foto dan Lukisan

Koleksi lain dari Museum Benteng Vredeburg adalah koleksi dalam bentuk foto

maupun lukisan yang bermilai sejarah baik dalam merintis, mencapai,

mempertahankan, maupun mengisi kemerdekaan. Semua ini merupakan bukti

materiil data sejarah. lain ( wawancara Suseno, 14 Juni 2010 ).

8. Koleksi adegan peristiwa sejarah dalam bentuk minirama

Minirama merupakan sebuah penggambaran suatu peristiwa dengan sistem tiga

dimensi. Sampai saat ini Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah berhasil

menyajikan adegan peristiwa-peristiwa sejarah dalam bentuk minirama sebanyak 55

buah yang ditempatkan dalam empat ruang (ruang minirama I,II,III,dan IV)

Ruang minirama I secara selintas menggambarkan sebagian peristiwa sejarah yang

terjadi dalam kurun waktu sejak Perang Diponegoro sampai dengan masa

Pendudukan Jepang di Yogyakarta. Sebanyak 11 buah minirama. Ruang minirama II

secara selintas menggambarkan peristiwa-peristiwa sejarah sejak Proklamasi sampai

dengan Agresi Militer I, sebanyak 9 buah. Ruang minirama III, mengambarkan

secara selintas peristiwa sejarah sejak adanya Perjanjian Renville sampai dengan

Pengakuan Kedaulatan RIS, sebanyak 18 buah. Dan yang terakhir adalah ruang

minirama IV, menggambarkan secara selintas peristiwa sejarah sejak tahun 1951

52

Page 85: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

sampai dengan tahun 1974, sebanyak 7 buah. lain ( wawancara Suseno, 14 Juni

2010 ).

L. Cara Perawatan Benda-Benda Koleksi Museum Benteng Vredeburg

Yogyakarta

Dalam pelestarian sejarah dan budaya, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

melakukan berbagai kegiatan seperti parawatan dan pemeliharaan benteng sebagai cagar

budaya, konservasi, fumigasi dan restorasi benda-benda sejarah perjuangan.

Pemeliharaan dan perawatan benteng sebagai benda cagar budaya dilakukan secara

bersama-sama dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. Sedangkan kegiatan

konservasi,fumigasi, dan restorasi terhadap benda-benda koleksi sejarah dilakukan

secara intern oleh petugas pemeliharaan dan perawatan museum setiap 1 minggu secara

berkala dan bergantian. ( Wawancara : Amin Sukrilah, 14 Juni 2010 )

53

Page 86: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

BAB IV

PENGEMBANGAN PROGRAM KERJA DAN UPAYA PENINGKATAN

WISATAWAN MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA

A. Potensi Objek dan Daya Tarik Museum Benteng Vredeburg Dilihat dari

Pendekatan 4A

Suatu objek wisata dalam pengembangan dan pengelolannya memerlukan suatu

metode atau analisis data yang lengkap untuk mempermudah pelaksanaan program yang

direncanakan dan mencapai target yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, penulis

menerapkan metode pengembangan objek wisata dengan analisis 4A ( Atraksi,

Aksesbilitas, Amenitas, Aktifitas ).

Analisis 4A tersebut dilakukan agar dalam merumuskan kajian permasalahan

penulis dapat mengetahui secara pasti dan lengkap menegenai atraksi wisata yang ada,

sarana prasarana yang dimiliki objek, akses yang bisa dipakai untuk menuju objek dan

aktifitas yang bisa dilakuakan oleh wisatawan maupun penduduk setempat di objek

wisata dalam hal ini di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Adapun hasil dari analisis penulis selama penelitian dan pengamatan di Museum

Benteng Vredeburg Yogyakarta berdasarkan analisis 4A adalah sebagai berikut :

1. Atraksi

Atraksi merupakan faktor pendorong utama kehadiran wisatawan ke suatu

tujuan wisata. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta adalah salah satu objek

wisata yang memiliki daya tarik dalam bidang budaya karena museum tersebut

menyajikan banyak koleksi benda-benda bersejarah khususnya yang berhubungan

dengan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Benda-benda 54

Page 87: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

yang menjadi koleksi disajikan dengan rapi. Salah satu yang menjadi daya tarik

tersebut karena tidak sedikit benda-benda yang ada di museum adalah benda-benda

asli ( realia ). “ Koleksi benda-benda museum di sini sebagian asli tapi ada juga

yang merupakan replika, miniatur dan foto-foto” ( wawancara : Suseno 14 Juni

2010 ).

Kota Yogyakarta yang mempunyai iklim relaif panas tetapi di Museum

Benteng Vredeburg yang terletak tepat di 0 km Kota Yogyakarta ini memiliki

suasana yang sejuk sehingga memberikan kenyamanan tersendiri bagi wisatawan

yang berkunjung ( Observasi, 14 Juni 2010 )

2. Aksesbilitas

Aksesbilitas adalah unsur penting dalam menganalisis suatu objek wisata

agar objek tersebut dapat dijangkau dengan mudah oleh wisatawan baik dari sarana

transportasi darat ataupun udara.

Dalam hal ini penulis melakukan analisis sesuai kenyataan yang ada di

lapangan selama menuju objek Museum Benteng Vredeburg dan pada saat berada di

objek. Adapun penulis memberikan uraian-uraian mengenai segi aksesbilitas

sebagai berikut :

a) Kondisi jalan

Kondisi jalan untuk menuju ke objek wisata Museum Benteng Vredeburg

ini sudah bagus, jalan sudah beraspal tetapi karena kondisi Jalan Malioboro yang

sempit sehingga sering terjadi kemacetan. Kendaran besar seperti bus pariwisata

bisa parkir tepat di depan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta atau bila

Page 88: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

penuh bisa parkir di depan Bank Indonesia atau Alun-Alun Kraton. ( Observasi,

13 Juni 2010 )

b) Sarana Transportasi

Museum Benteng Vredeburg dapat ditempuh dengan mudah karena

berada di pusat kota Yogyakarta, baik dengan kendaraan pribadi maupun

transportasi umum, antara lain :

(1) Dari bandara

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memilki bandara internasional

Adi Sucipto. Dari bandara Adi Sucipto untuk menuju objek Museum

Benteng Vredeburg diperlukan waktu sekitar 30 menit (sekitar 15 km)

dengan menggunakan taksi dengan biaya sekitar Rp. 40.000,00. Akan tetapi

lebih baik memilih taksi resmi bandara (taxi service) karena dapat

mengetahui kepastian biaya sebelum menggunakan jasa taksi tersebut.

Sedangkan untuk trasnportasi dari bandara yang menggunakan bus, dapat

memilih bus jurusan Jogja-Solo turun Janti, kemudian pilih bus jalur 10

menuju Benteng Vredeburg . Waktu tempuhnya sekitar 45 menit. (

Observasi, 13 Juni 2010 )

(2) Dari Stasiun

Ada banyak sarana transportasi yang siap mengantar wisatawan

menuju ke Museum Benteng Vredeburg. Hanya sekitar 5 menit dari stasiun

Tugu (sekitar 3 km) dengan menggunakan becak maupun andong. Selain itu

jalan kaki adalah pilihan yang tepat karena selain dekat, kita juga dapat

menikmati suasana Malioboro yang eksotis. ( Observasi, 13 Juni 2010 )

56

Page 89: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

(3) Dari terminal bus Giwangan

Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit (sekitar 10 km) untuk menuju

Museum Benteng Vredeburg dari Terminal Giwangan Yogyakarta. Dari

terminal kita bisa naik taksi atupun andong dan bus trans jogja trayek 3B.

Serta bus kota jalur 4. Akan tetapi perlu hati-hati dengan barang bawaan.(

Observasi, 13 Juni 2010 )

c) Papan Petunjuk

Sarana pelengkap berupa papan penunjuk menuju Museum Benteng

Vredeburg sudah ada dan terdapat di setiap titik jalan menuju ke objek. Papan

penunjuk terbuat dari pelat besi yang terpajang di pinggir jalan sehingga

memudahkan bagi para wisatawan yang belum pernah berkunjung ke

Yogyakarta ( Observasi, 13 Juni 2010 ).

3. Amenitas

Amenitas merupakan fasilitas pendukung demi kelancaran kegiatan

pariwisata dinilai mempunyai kaitan yang erat dengan fasilitas-fasilitas yang ada di

objek wisata sehingga akan mempengaruhi kenyamanan wisatawan yang

berkunjung ke suatu objek wisata.

Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di objek wisata Museum Benteng

Vredeburg, antara lain :

a) Akomodasi

58

Page 90: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Letak Museum Benteng Vredeburg sangat startegis yaitu di pusat kota

Yogyakarta sehingga banyak dijumpai hotel-hotel disekitar Museum Benteng

Vredeburg, antara lain : Hotel Ibis Malioboro (***Jl. Malioboro 52 -58 Yk),

Hotel Inna Garuda (****Jl. Malioboro no.18 Yk), Hotel Mutiara (*** Jl.

Malioboro 18 Yk), Hotel Mendut (**Jl. Pasar Kembang 49 Yk) ( Observasi, 13

Juni 2010 )

b) Rumah makan atau warung

Rumah makan atau warung yang ada di dalam Museum Benteng

Vredeburg ada dua yaitu warung minuman dan snack yang terletak disebelah

ruang informasi dan warung makan yang terletak di bagian belakang museum.

Kedua warung tersebut dikelola oleh koperasi museum. ( Observasi, 13 Juni

2010 )

c) TIC

TIC (Tourism Information Center) terdapat di bagian depan museum

sebelah kiri bergabung dengan ruang bimbingan (Observasi, 13 Juni 2010).

d) Jasa Komunikasi

Sistem komunikasi di area Museum Benteng Vredeburg sudah memadai

seperti jaringan internet ( hot spot area ), jasa telepon dan tepat diseberang jalan

terdapat kantor pos ( Observasi, 13 Juni 2010 ).

e) Penerangan

59

Page 91: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Fasilitas penerangan di Museum Benteng Vredeburg sudah memadai

meskipun di beberapa ruang pameran minirama memang sengaja dibuat redup. (

Observasi, 13 Juni 2010 ).

f) Air bersih

Ketersediaan air bersih di Museum Benteng Vredeburg sudah memadai,

khususnya untuk persediaan toilet dan air wudhu. ( Observasi, 13 Juni 2010 ).

g) Pos Keamanan

Di Museum Benteng Vredeburg sudah terdapat pos keamanan yang

beranggotakan 14 personil. Pos keamanan berada tepat di depan gerbang pintu

masuk utama yang berhadapan dengan loket pembelian tiket masuk. (

Observasi, 13 Juni 2010 ).

h) Jasa Pemandu

Museum Benteng Vredeburg menyediakan jasa pemandu yang siap membantu

wisatawan untuk memandu dan menerangkan semua hal yang berhubungan

dengan Museum Benteng Vredeburg. Jasa pemandu yang dimiliki museum

benteng Vredeburg sebanyak 5 orang. Dari lima orang tersebut yang mampu

berbahas Inggris dengan lancar sebanyak 3 orang. ( wawancara: Suseno 14

Juni 2010 ).

i) Mushola

Di Museum Benteng Vredeburg telah terdapat mushola yang berdekatan dengan

warung minuman. Mushola tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu mushola untuk

putra dan mushola untuk putri. Di sebelah utara mushola terdapat tempat wudhu.

( Observasi, 13 Juni 2010 ).

Page 92: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

j) Toilet

Di Museum Benteng Vredeburg sudah terdapat toilet yang bersih. Toilet

tersebut terdiri dari toilet putra dan toilet putri. ( Observasi, 13 Juni 2010 ).

k) Perpustakaan

Perpustakaan museum terletak di depan mushola. Koleksi perpustakaan museum

terdiri dari 70% buku-buku tentang sejarah perjuangan bangsa dan 30% buku-

buku ilmu pengetahuan umum juga disediakan sarana pembelajaran sejarah bagi

anak-anak dalam bentuk CD interaktif. ( wawancara: Suseno 14 Juni

2010 ).

l) Ruang Auditorium

Ruang seminar terdapat di lantai atas sebelah timur laut yang mampu

menampung audiens kurang lebih 100 orang. Ruangan ini dapat dimanfaatkan

sebagai ruang seminar, diskusi, sarasehan, dan lain-lain yang dapat

dimanfaatkan masyarakat umum kecuali untuk kepentingan partai. (

wawancara: Suseno 14 Juni 2010 ).

m) Ruang Audio Visual

Terletak di lantai atas gedung sebelah selatan. Gedung ini berkapasitas 100

orang. Ruang tersebut dimanfaatkan untuk pemutaran film, workshop, dan lain-

lain oleh masyarakat umum. Fasilitas yang terdapat di ruang tersebut adalah alat

audio visual, ruang ber-AC( wawancara: Suseno 14 Juni 2010).

n) Museum Shop

Di Museum Benteng Vredeburg sudah ada museum shop yang menjual

berbagai benda-benda khas Museum Benteng Vredeburg antara lain miniature

61

Page 93: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

patung pahlawan, relief pintu gerbang museum, miniature museum, kaos, stiker,

dan sebagainya serta museum shop juga menjual benda-benda khas Yogyakarta

diantaranya baju batik, topeng batik dan kerajianan silver. ( Observasi, 14 Juni

2010 ).

o) Papan Keterangan Objek

Papan keterangan objek untuk menuju ke Museum Benteng Vredeburg sudah

ada dan dapat terbaca jelas. Lokasi Museum Benteng Vredeburg ini juga mudah

untuk dituju karena berada tepat di jantung kota Yogyakarta yang mana pintu

gerbangnya terlihat megah dari jalan A. Yani ( Observasi, 13 Juni

2010 ).

4. Aktifitas

Aktifitas merupakan segala kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan

maupun penduduk setempat di daerah tujuan wisata. Kegiatan atau aktifitas ini

mempengaruhi lama tinggal wisatawan di suatu objek wisata. Berikut aktifitas yang

terdapat di Museum Benteng Vredeburg, antara lain :

a) Wisatawan

Pengunjuang dapat melihat dan menikmati benda-benda museum yang

terbagi dalam 4 ruang diorama dan ruang pameran yang terdapat di lantai dua.

Ketika peneliti melakukan observasi lapangan, ruang pameran sedang digunakan

untuk pameran Perjuangan Yogyakarya tahun 1945-1949.

Wisatawan yang datang berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg

sangat beragam dari kalangan pelajar mulai TK sampai dengan mahasiswa yang

kebanyakan datang rombongan dalam rangka kunjungan wisata sekolah.

62

Page 94: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Wisatawan mancanegara juga cukup banyak yang berkunjung di objek ini. (

Observasi, 13 Juni 2010 ).

Wisatawan yang datang di museum ini dapat belajar berbagai hal

mengenai sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan juga dapat menumbuhkan

rasa cinta tanah air setelah banyak mengetahui bagaimana sulitnya para

pahlawan dalam mencapai kemerdekaanb Bangsa Indonesia sekarang ini.

b) Penduduk

Penduduk setempat juga merupakan faktor penting dalam industri

pariwisata karena penduduk memiliki peran utama dalam melayani dan

memperlakukan wisatawan selama berada di objek wisata. Penduduk setempat

menyambut baik atas didirikannya Museum Benteng Vredeburg, selain berguna

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi wisatawan dan masyarakat

sendiri juga dapat meningkatkan pendapatan sebagai karyawan maupun

pengelola Museum Benteng Vredeburg, selain itu penduduk sekitar juga banyak

yang berjualan di sekitar Museum Benteng Vredeburg. ( Observasi, 13 Juni

2010 ).

Museum merupakan sarana pelestari warisan seni budaya bangsa dan jendela

budaya bangsa. Museum Benteng Vredeburg turut berperan dalam pengembangan

sejarah dan budaya melalui kegiatan penelitian dan pengkajian sejarah perjuangan,

lomba, ceramah, loka karya, workshop, pentas seni, baik diselenggarakan sendiri,

kerjasama institusi terkait, maupun memfasilitasi masyarakat melalui sarana dan

prasarana museum.

Museum merupakan tempat pelestarian seni budaya, yang dapat dilihat dari

berbagai kegiatan antara lain penyelamatan benda-benda bernilai sejarah dan budaya,

63

Page 95: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

serta perawatan benda bernilai sejarah agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan

generasi penerus bangsa. ( wawancara : M. Rosyd Ridlo, 14 Juni 2010

B. Pengelolaan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : KM

48/OT.001/MKP/2003 tanggal 5 Desember 2003 Museum Benteng Vredeburg

Yogyakarta mempunyai kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi yaitu sebagai museum

khusus merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berkedudukan di lingkungan

Kementerian dan Kebudayaan Deputi Bidang Sejarah dan Purbakala. Sumber dana

untuk berbagai keperluan museum diperoleh dari pemerintah pusat dan juga diperoleh

dana tambahan dari penjualan tiket masuk museum untuk wisatawan domestik Rp

2.500,- dan wisatawan mancanegara Rp. 10.000,- dan juga dari biaya penyewaan

gedung.

Struktur Museum Benteng Vredeburg terdiri dari :

1. Kepala Museum

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Di bawah Kepala Sub Bagian Tata Usaha, terdapat koordinator urusan antara lain :

a. Koordinator Urusan Keuangan, yang membawahi lima orang prsonil.

b. Koordinator Urusan Kepegawaian, yang membawahi dua orang personil.

c. Koordinator Urusan Perlengkapan dan Rumah Tangga, yang membawahi tujuh

orang personil.

d. Koordinator Urusan Keamanan, yang membawahi empat belas orang personil.

3. Kelompok Kerja yang diketuai seorang ketua Kelompok Kerja. Dalam hal ini dapat

dijabarkan meliputi :

a. Ketua Kelompok Kerja Pengkajian dan Pemeliharaan.

64

Page 96: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Di bawah Ketua Kelompok Kerja Pengkajian dan Pemeliharaan terdapat tiga

orang koordinator, yaitu :

1) Koordinator Pengkajian, membawahi lima orang personil

2) Koodianator Pemeliharaan, membawahi lima orang personil

3) Koodianator Dokumentasi dan Perpustakaan, membawahi empat orang

personil

b. Ketua Kelompok Kerja Penyajian dan Publikasi

Di bawah Ketua Kelompok Kerja Penyajian dan Publikasi terdapat tiga orang

koordinator, yaitu

1) Koodinator Bimbingan Edukasi, membawahi lima orang personil

2) Koodinator Penyajian, membawahi lima orang personil

3) Koodinator Humas, membawahi dua orang personil

C. Program-Program Kerja di Museum Benteng Vredeburg dalam Meningkatkan

Wisatawan

Pada saat ini secara perlahan namun pasti keberadaan museum sudah

mendapatkan perhatian di kalangan masyarakat luas. Hal ini merupakan titik terang bagi

pengelola museum untuk senantiasa menyajikan, memamerkan, mengkomunikasikan,

mempublikasikan mengenai eksistensi museum kepada masyarakat.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh kalangan pengelola/petugas Museum

Benteng Vredeburg agar museum dapat dikenal dan diketahui oleh masyarakat,

misalnya melalui publikasi. Cara publikasi di Museum Benteng Vredeburg dapat

dilakukan dengan cara menyebarkan liflet, buku panduan-panduan ke sekolah-sekolah,

65

Page 97: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

promosi melalui internet, media cetak ( Harian Bernas, Kedaulatan Rakyat, Merapi,

Harian Jogja ), promosi melalui media elektonik ( TVRI Yogyakarta, Jogja TV ), selain

itu Museum Benteng Vredeburg juga mengadakan berbagai program-program yang

bertujuan untuk mengenalkan museum kepada masyarakat luas agar tertarik

mengunjungi museum, antara lain :

1. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Masuk Sekolah

Selama ini perhatian museum kepada pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta

masih belum optimal dan perlu ditingkatkan lagi, terutama bagi pelajar yang berada di

daerah yang jauh dari kota ataupun museum. Mereka belum atau sedikit mengenal

museum karena kendala geografis, juga disebabkan karena museum bukan tujuan wisata

favorit. Kondisi pelajar yang demikian maka perlu pihak museum yang aktif

mengunjungi sekolah-sekolah yang ada di daerah yang jauh dari perkotaan dan

memperkenalkan mereka tentang arti penting museum. Kegiatan yang diawali tahun

2006 ini bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tahun 2006 kegiatan museum masuk sekolah diselenggarakan di aula Dinas Pendidikan

dan Olah Raga Kabupaten Kunung Kidul tahun 2007 bertempat di Monumen Radio PC

2 Playen Gunung Kidul, tahun 2008 diselenggarakan di Aula Dinas Pendidikan dan

Olah raga Gunung Kidul, tahun 2009 di Kantor Cabang Pendidikan Karang Mojo

Gunung Kidul. Tahun 2010 kegiatan museum masuk sekolah baru akan dilaksanakan

pada bulan Oktober yang akan datang. Kegiatan museum masuk sekolah untuk tahun

anggaran 2006-2010 difokuskan di daerah Gunung Kidul karena daerah ini secara

geografis dianggap jauh dari pusat kota.

Page 98: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Materi yang disajikan antara lain seminar yang menghadirkan pembicara-

pembicara yang mengangkat tema seputar sejarah dan budaya, dalam kegiatan ini

merupakan materi pancingan agar anak-anak menjadi tertarik dan pada akhirnya datang

mengunjungi museum. Kegiatan museum masuk sekolah ini berlangsung selama tiga

hari di masing-masing Kabupaten (wawancara: Suseno, 03 Juli 2010)

2. Travel Dialog

Program kegiatan travel dialog adalah kegiatan promosi yang dilakukan di luar

wilayah. Kegiatan yang dimulai pada tahun 2008 yang biasanya pada bulan Juni ini

merupakan kerjasama antara pemerintah dalam hal ini melalui Dinas Pariwisata di

seluruh Kota dan Kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta UPT Departemen

Kebudayaan dan Pariwisata serta pelaku bisnis pariwisata yang ditujukan untuk

meningkatkan jumlah kunjungan dan memperlama kunjungan dengan pilihan destinasi

wisata yang menarik dan unik.

Maksud dari kegiatan ini adalah sebagai salah satu sarana mempromosikan

Museum Benteng Vredeburg sebagai salah satu Objek Tujuan Wisata (OTW) kepada

pelaku bisnis wisata, calon mahasiswa, sekolah-sekolah agar Biro Perjalanan Wisata

dan wisatawan mengenal dan menjadikannya museum sebagai sebagai salah satu paket

tujuan wisatanya. Tujuan yang ingin dicapai adalah agar Biro Perjalanan Wisata

mengenal lebih baik tentang koleksi, fasilitas-fasilitas yang ada di Museum Benteng

Vredeburg termasuk keletakannya diantara objek-objek wisata lain di pusat kota

Yogyakarta. Kegiatan ini telah diselenggarakan di Propinsi Jawa Timur pada tahun

2008 yaitu Kabupaten Situbondo dan Kabupaten lumajang serta tahun 2009 di

Kabupaten Sumedang Jawa Barat. (wawancara: Suseno, 03 Juli 2010)

67

Page 99: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

3. Pameran Keliling

Salah satu peran museum di dalam masyarakat adalah sebagai media yang multi

fungsional bagi pelestarian, penyajian, pemanfaatan dan pengembangan budaya. Peran

penyajian merupakan peran aktif dari kehidupan budaya di masyarakat. Untuk itulah

maka Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta pada tahun anggaran 2009 tepatnya

bulan Agustus bekerja sama dengan Museum Ronggowarsito Jawa Tengah mengadakan

pameran keliling/temporer di wilayah Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa

Tengah sebagai upaya untuk mengoptimalkan kegiatan museum sekaligus sebagai

sarana untuk penyebarluasan informasi dan promosi museum. (wawancara: Suseno, 03

Juli 2010)

4. Kegiatan Kemah Budaya

Mulai tahun anggaran 2009 setiap bulan Agustus, Museum Benteng Vredeburg

menyelenggrakan Kemah Budaya tingkat Penggalang dan Penegak yang dilaksanakan

di tengah persiapan memperingati HUT RI. Kemah budaya yang dilaksanakan pada

tanggal 10 - 12 Agustus di Museum Benteng Vredeburg diisi dengan berbagai kegiatan

seperti kegiatan pramuka, lomba cerita sejarah, pentas seni serta kegiatan-kegiatan yang

bertema budaya. Kemah Budaya ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya generasi

penerus bangsa yang potensial, berkepribadian, kuat, handal, berpegang pada identitas

dan jatidirinya. (wawancara: Suseno, 03 Juli 2010)

5. Wisata Sepeda Onthel

68

Page 100: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Mulai tahun 2008 Museum Benteng Vredeburg menyelenggarakan Wisata

Sepeda Onthel. Kegiatan ini diselenggarakan secara rutin setiap seminggu sekali pada

hari sabtu dan atau minggu dengan peserta dari kalangan umum.

Wisata sepeda onthel bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap benda

sejarah serta mampu menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan. (wawancara:

Suseno, 03 Juli 2010)

6. Seminar / Ceramah

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan untuk mewujudkan suatu media apresiasi

bagi masyarakat tentang aspek sejarah dan budaya bangsa. Sedangkan tujuan dari

kegiatan tersebut adalah meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap aspek sejarah dan

budaya bangsa melalui kegiatan di museum. Adapun seminar yang telah dilaksanakan

bertemakan Historigrafi Pendidikan di Indonesia, Tinjauan Hastoris Sosial Kultural

Yogyakarta pada masa pendudukan Jepang, Peranan Pers Pada Masa Revolusi Fisik

serta Benteng Vredeburg sebagai Ruang Pubilk yang Harus Dilestarikan. Untuk tahun

2010 diselenggarakan pada bulan Mei seminar atau ceramah mengambil tema

Pendidikan Sejarah dan Masa Depan Bangsa. ( wawancara : Suseno 03 Juni 2010 )

7. Festival Kesenian Yogyakarta

Festival Kesenian Yogyakarta adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh

Departemen Pariwisata bekerja sama dengan Museum Benteng Vredeburg.

Diselenggarakan setiap setahun sekali mulai tahun 2010 diselenggarakan di Museum

Benteng Vredeburg Yogyakarta. Festival Kesenian Yogyakarta ini berlangsung selam

sebulan penuh dari tanggal 14 Juni – 14 Juli 2010. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

memasyarakatkan dan mendekatkan nilai-nilai kesenian kepada masyarakat luas.

69

Page 101: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Kegiatan ini antara lain diisi dengan berbagai seminar kesenian, workshop,

pameran benda-benda khas Yogyakarta, pentas seni, serta berbagai stand yang ikut

menambah semaraknya kegiatan tersebut (wawancara : Suseno, 03 Juli 2010 )

Data Pengunjung Museum Benteng Vredeburg dari Tahun 2006-2009

Dari tabel di atas dapat disimak bahwa secara garis besar terjadi peningkatan

arus wisatawan sejak tahun 2006-2009, hal ini dikarenakan program sosialisasi museum

yang dikembangkan oleh pihak Museum Benteng Vredeburg berhasil mencapai

tujuannya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke museum juga karena rasa

Jenis Pengunjung Pelajar N

o Tahun

TK SD SMP SMA Mhs

Wis Nus Wis Man Perpus Tamu Dinas

Lain-lain

Jumlah

1 2006 468 3515 6103 3313 1150 4134 571 33 206 32855 52571 2 2007 1457 4657 5719 1955 1325 7652 833 30 318 32214 56461 3 2008 924 4673 6008 2947 864 19215 1597 66 320 32519 68972 4 2009 1764 6497 6614 6120 1498 45124 2762 74 5124 32563 103662

Sumber : Arsip Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

70

Page 102: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

kesadaran akan pentingnya peran museum bagi masyarakat luas dalam pelestarian seni

dan budaya bangsa.

Akan tetapi untuk data pengunjung tahun 2006 dan 2008 khususnya pelajar

tingkat TK mengalami penurunan karena menurut pihak Museum hal ini bukan

termasuk program sasaran dari Museum Benteng Vredeburg. ( wawancara : Suseno, 14

Juni 2010

Data Pengunjung Museum Benteng Vredeburg dari Januari-Mei 2010

Dari tabel pengunjung Museum Benteng Vredeburg tahun 2010 di atas, dapat

dilihat jumlah wisatawan sedikit banyak dipengaruhi oleh kalender pendidikan. Pada

bulan Januari lebih banyak daripada bulan Februari dan Maret dikarenakan pada bulan

Januari berlangsung liburan Natal dan Tahun Baru. Sedangkan pada bulan April dan

Mei jumlah wisatawan yang berkunjung juga cukup banyak dikarenakan pada bulan-

bulan tersebut berlangsung liburan sekolah.

Jenis Pengunjung Pelajar N

o Bulan

TK SD SMP SMA Mhs

Wis Nus Wis Man Perpus PKL Tamu Dinas

Lain-lain

Jumlah

1 Januari 20 456 848 386 692 9124 156 33 11 13 600 12339 2 Februari 817 1227 278 200 64 6011 193 30 5 30 675 9530 3 Maret 70 20 834 1389 212 6082 218 66 7 164 413 9475 4 April 505 508 1634 1295 280 7535 293 74 7 5 548 12682 5 Mei 174 795 550 81 241 10113 265 52 - 182 225 12678

Sumber : Arsip Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

71

Page 103: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

Namun untuk bulan Februari dan Maret, wisatawan yang berkunjung di Museum

Benteng Vredeburg mengalami penurunan dikarenakan bertepatan dengan hari masuk

sekolah ( wawancara : Suseno, 14 Juni 2010 )

Page 104: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin MM. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Pustaka Setia

Baparda DIY. 2007. Petunjuk Wisata Jogja.

Barahmus DIY. 2001.Peran Museum bagi Kesinambungan Budaya.

Depdikbud. 1994. Dampak Pengembangan Pariwisata terhadap Kehidupan Sosial

Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.

James Spillane. 1994. Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekayasa

Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT Rineka Cipta

M.A. Desky. 1999. Manajemen Perjalanan Wisata. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa

Nyoman S. Pendit. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT.

Pradnya Paramitha.

Oka A. Yoeti. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa R.S. Damardjati. 2001. Istilah – Istilah Dunia Pariwisata. Jakarta : PT. Pradnya

Paramitha. Saifuddin Azwar, MA. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Tontje Tnunay. 1991. Yogyakarta Potensi Wisata. Klaten : CV Sahabat http://www.Tugu Jogja, Landmark Kota Jogja yang Paling Terkenal.htm ( diakses

tanggal 11 Mei 2010 pukul 13.18 WIB )

75

Page 105: LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi …/Program... · LAPORAN TUGAS AKHIR ... C. Museum-Museum (Monumen) Sebagai Objek Wisata ... pengamatan di objek Museum Benteng Vredenburg,