Disampaikan oleh: Bupati Pasaman Barattnp2k.go.id/filemanager/files/Rakornis 2018/Sesi 4_01_03 -...

33
Disampaikan oleh: Bupati Pasaman Barat PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (TKPKD) DALAM SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PENCEGAHAN ANAK KERDIL (STUNTING) DI KABUPATEN PASAMAN BARAT Disampaikan pada Rapat Koordinasi Mendorong Konvergensi/Integrasi Program Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) di Wilayah Prioritas Jakarta, 21-23 November 2018

Transcript of Disampaikan oleh: Bupati Pasaman Barattnp2k.go.id/filemanager/files/Rakornis 2018/Sesi 4_01_03 -...

Disampaikan oleh:

Bupati Pasaman Barat

PERAN TIM KOORDINASI

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DAERAH (TKPKD) DALAM SINERGITAS

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PENCEGAHAN ANAK KERDIL

(STUNTING)

DI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Disampaikan pada

Rapat Koordinasi Mendorong Konvergensi/Integrasi Program Percepatan

Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) di Wilayah Prioritas

Jakarta, 21-23 November 2018

Gambaran Umum Pasaman Barat

Analisa Belanja Publik untuk Penanggulangan Kemiskinan (termasuk Analisa Stunting)

Pemanfaatan Dana Desa untuk Intervensi Stunting

SISTEMATIKA PAPARAN

KONDISI UMUM PASAMAN BARAT

KAB. PASAMAN

SUMATERA UTARA

Lembah Melintang

PASAMAN BARAT

Sei.Beremas

Ranah Batahan

Koto Balingka

Sei. Aua

Sasak Ranah Pasisie

Gn. Tuleh

Luhak NanDuo

PASAMAN

Talamau

KAB. AGAM

Kinali

Luas Wilayah : 3887,77 KM2

Batas Wilayah :

Utara : Kab. Mandailing Natal

Selatan : Kab. Agam

Timur : Kab. Pasaman

Barat : Samudera Indonesia

Kabupaten Pasaman Barat terdiri dari :

11 Kecamatan

19 Nagari

212 Jorong

Jumlah Penduduk (2017) : 427.295 jiwa

Laki-Laki =216.093

Perempuan = 211.202

SR : 102

BAPPEDA PASBAR, 2018

5.13 5.

42

5.33

5.27

5.12 5.

59

5.43

5.34

5.09

5.15 5.

45

5.35

6.23

5.78

5.75

5.81 6.

08

6.12

5.62Kab/Kota

ProvinsiSumateraBarat (5,29%)

Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Sumatera Barat Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2017

Keterangan: Pertumbuhan ekonomi Pasaman Barat berada di posisi

ke-12 dari 19 Kab/kota di Sumatera Barat, lebih tinggi dari rata-

rata Propinsi Sumatera Barat

6.54

6.03

5.70

5.33

5.35

y = -0.308x + 6.714

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

2013 2014 2015 2016 2017

Sumber :BPS (PDRB)

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pasaman Barat

Tahun 2013-2017

Keterangan: Pertumbuhan ekonomi Pasaman Barat menunjukkan

trend penurunan dalam 5 (lima) tahun terakhir

14

.67

7.7

9 9.0

6

7.3

5

5.5

6

8.4

6

7.5

9

7.1

5

7.4

1

7.2

1

6.6

8

7.2

6

4.7

4

3.6

6

2.0

1

6.1

7

5.3

5

5.8

8

5.2

0

Kab/Kota

Nasional

(10,12%)

Provinsi

Sumatera Barat

(6,87%)

Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan (%) Provinsi Sumatera Barat 2017

Keterangan: Angka Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat lebih

tinggi dari rata-rata Propinsi Sumatera Barat namun lebih rendah

dari rata-rata nasional

7.86

7.08

7.93

7.40

7.26

6.60

6.80

7.00

7.20

7.40

7.60

7.80

8.00

2013 2014 2015 2016 2017

Perkembangan Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat

Tahun 2013-2017

Keterangan: Angka Kemiskinan Pasaman Barat berfluktuasi

dalam 5 (lima) tahun terakhir dengan trend penurunan,

dari 7,86% pada tahun 2013 menjadi 7,26% pada tahun

2017.

56

.33 6

7.3

1

66

.15

64

.48

68

.12

67

.15

68

.73

66

.30

62

.91

65

.86

68

.71

63

.92

79

.23

75

.54

69

.07

74

.54

77

.67

76

.34

74

.51Kab/Kota

Provinsi

Sumatera

Barat

(71,24%)

Posisi Relatif Indeks Pembangunan Manusia

Propinsi Sumatera Barat Tahun 2017

Keterangan: IPM Pasaman Barat Tahun 2017 63,92, lebih rendah dari

rata-rata Propinsi Sumatera Barat maupun nasional.

68.31

68.90 69.5570.18

70.8168.91

69.3669.98

70.7371.24

63.9264.56

65.2666.03

66.83

y = 0.628x + 67.666

y = 0.603x + 68.235

y = 0.729x + 63.133

2013 2014 2015 2016 2017

Nasional Provinsi Sumatera Barat Kab. Pasaman Barat

Relevansi Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2013-2017

Keterangan: IPM Pasaman Barat dalam 5 (lima) tahun terakhir,

tumbuh lebih cepat daripada IPM Propinsi Sumatera Barat maupun

nasional.

PERIODE ANALISA: NOVEMBER 2017 – SEPTEMBER 2018

Makro

Bappeda

BPKD

Kelompok Kesehatan

Dinas Kesehatan

Pemberdayaan Masy.

RSUD

Kelompok Pendidikan

Dinas Pendidiikan

Bappeda

Kelompok Infrastruktur

Dinas PU-PR

Dinas Perkim

Kelompok Sosial

Dinas Sosial

Bappeda

Kelompok Tenaga Kerja

Disnaker

Penanaman Modal

1. KELEMBAGAAN TKPKD

2. MEKANISME

Penetapan SK Pokja

• By Name, untuk menghindari pergantian personil selama proses analisis

Pendampingan oleh TNP2K

• ToT Analisa Belanja Publik

• Workshop di Kabupaten

• Workshop di Daerah

Fasilitasi oleh TKPKD

• Pertemuan Tim di Kabupaten

• Pendampingan oleh Bappeda

• FGD

3. TAHAPAN ANALISIS

Identifikasi Masalah

Analisa Posisi Relatif

Analisa Perkembangan AntarWaktu

Analisa Efektivitas

Analisa Relevansi Perkembangan

Analisa Keterkaitan

Mengidentifikasi Akar Masalah dari Isu Strategis Yang Diperoleh dari Idntifikasi Masalah

Analisa Priroritas Intervensi Wilayah

Menganalisa wilayah-wilayah prioritas intervensi sesuai permasalahan

Analisa Anggaran

Menganalisa Alokasi Anggaran untuk Menyelesaikan Masalah

Penulisan Naskah

25.7

3

27.4

2

39.8

8

38.6

7

32.9

5

33.6

0

31.2

7

27.0

0

40.5

6

36.1

7

26.9

3

32.0

9

22.5

8

31.8

5

26.3

8

29.6

2

24.4

4

28.0

2

25.9

8

Kab/Kota Nasional (29,6) Provinsi Sumatera Barat (30,6)

Posisi Relatif Stunting Pada Balita

Propinsi Sumatera Barat tahun 2017

Keterangan: Prevalensi Stunting Pasaman Barat Tahun 2017 lebih

tinggi dari Rata-Rata Propinsi maupun Rata-Rata Nasional

IDENTIFIKASI MASALAH

34.14

32.2332.09

31.00

31.50

32.00

32.50

33.00

33.50

34.00

34.50

2015 2016 2017

Perkembangan antar Wakatu Stunting 0-

59 Bulan Kabupaten Pasaman Barat

Tahun 2015 s/d 2017

34.1432.23 32.09

2015 2016 2017

Analisis Efektifitas Prevalensi Stunting

Kab.Pasaman Barat Tahun 2015 -2017

IDENTIFIKASI MASALAH

29.00 27.5029.60

27.60

25.50

30.60

34.14

32.23 32.09

y = 0.3x + 28.1

y = 1.5x + 24.9

y = -1.0258x + 34.871

2015 2016 2017

Nasional Provinsi Sumatera Barat Kab. Pasaman Barat

Relevansi Stunting pada balita 0-59 Bulan

Di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015-2017

Trend nasional y= 0,3x+28,1, prevalensi stunting naik

Trend Propinsi y =1,5x+24,9, prevalensi stunting turun

Trend Pasaman Barat y=-1,0258x+34,871

Sumber: Profil Kesehatan Propinsi Sumbar

RINGKASAN HASIL IDENTIFIKASI MASALAH STUNTING DI KABUPATEN

PASAMAN BARAT

Prevalensi Stunting Pada

umur 0-59 Bulan

Posisi Relatif

Perkembangan Antar

Waktu (Trend

Menurun)

Efektivitas (Efektif)

Relevansi Perkemban

gan (Relevan)

Lebih Tinggi

dari Rata-Rata

Propinsi dan

Nasional

IDENTIFIKASI MASALAH

THEORY OF CHANGE (TOC) PREVALENSI STUNTING DI KABUPATEN PASAMAN BARATP

RO

GR

AM

Tu

juan

jk.p

end

ekT

uju

an J

k. M

enen

gah

Tu

juan

Jk.

M

enen

gah

Tu

juan

Jk.

Pan

jan

g

Phase

Program Penanggulangan Penyakit Menular

Program Peningkatan

keselamatan ibu melahirkan & Anak

Program Pengembangan

Lingkungan Sehat

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat

Program Program Upaya Pelayanan

Kesehatan

Meningkatnya Peran serta Masyarakat

- % Posyandu Aktif

Menigkatnya Ketersediaan Tenaga Kesehatan :

- Rasio Dokter- Rasio Bidan

- Rasio Nutrisionis- Rasio Sanitarian

Meningkatnya pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil :

- % K1- % K4

Meningkatnya Derajat Kesehatan Ibu Hamil

- % Bumil KEK% Bumil Anemia% Fe ibu Hamil

Meningkatnya Derajat Kesehatan Balita- Asi Eksklusif

- IDL- Vit A pada Bayi dan Balita

Program peningkatan keberdayaan

masyarakat perdesaan (DPMN)

Menurunnya Prevalensi penyakit pada Bayi dan Balita

- % Diare pada Balita- % Pemberian Obat cacing pada balita

- % Bayi Sakit

MENURUNNYA PREVALENSI STUNTING

IK: Prevalensi Stunting32,09% (th 2017)

1

Meningkatnya Derajat Kesehatan Bayi :

- % BBLR

- % Bayi Prematur

Meningkatnya Konsumsi energi dan Protein /Kapita

- % Konsumsi Energi/Kapita/Hari- % Konsumsi Protein /Kapita/Hari

Meningkatnya Status Gizi Balita- % Balita Gizi Buruk

- % Balita Gizi Kurang

Meningkatkan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Bayi

dan Balita- % Balita ditimbang

- DDTK Pada Bayi dan balita

Meningkatnya Ketersediaan Pangan Rumah Tangga

- % Skor pola pangan harapan

Meningkatnya sanitasi layak-% Air minum layak

% STBM% Jamban Sehat

Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Remaja Putri :

- % Pemberiian Fe pada Remaja Putri Noted : data dr Dinas Pendidikan

Program Peningkatan

Ketahanan Pangan

Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Bayi :

- % Kunjungan Neonatus- % Cakupan Pelayanan Kesehatan

Bayi

Program Kesehatan Reproduksi

Remaja (DP2KB)

Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

2 3 4 5 6 7 8 9

Program Penyiapan tenaga

Pendamping kelompok Bina

Keluarga (DP2KB)

Program Pengembangan

Model Operasional BKB-Posyabdu Padu (DP2KB)

10 11

A. Intervensi Gizi Spesifik

Keterkaitan Intervensi Gizi Spesifik

Kabupaten Pasaman Barat2014-2017

B. Intervensi Gizi Sensitif

Analisa Keterkaitan Intervensi Bidang Gizi Sensitif

Kabupaten Pasaman Barat2014-2017

PRIORITAS INTERVENSI WILAYAH

PRIORITAS INTERVENSI WILAYAH

PRIORITAS INTERVENSI WILAYAH

Kec. Sungai

Beremas

Kec. Ranah Batahan

Kec. Koto …Kec. Sungai Aur

Kec. Lembah

Malintang Kec. Gunung Tuleh

Kec. Talamau

Kec. Pasaman

Kec. Luhak Nan Duo

Kec. Sasak Ranah

Pasisie

Kec. Kinali

46.00

51.00

56.00

61.00

66.00

71.00

76.00

81.00

86.00

91.00

1.00 11.00 21.00 31.00 41.00

Pro

pors

i R

um

ah

Tan

gga d

en

gan

Air

Min

um

Layak (%

)

Stunting 0-59 Prop

Pengelompokan Wilayah berdasarkan Stunting 0-59 Prop dan Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%) Kab. Pasaman

Barat - 2016Sumber :Profil Kesehatan Propinsi Sumbar

PRIORITAS INTERVENSI WILAYAH

Kec. Sungai Beremas

Kec. Ranah Batahan

Kec. Koto Balingka

Kec. Sungai Aur

Kec. Lembah

Malintang

Kec. Gunung Tuleh

Kec. Talamau

Kec. Pasaman

Kec. Luhak Nan Duo

Kec. Sasak Ranah

Pasisie

Kec. Kinali

31.00

41.00

51.00

61.00

71.00

81.00

91.00

101.00

1.00 11.00 21.00 31.00 41.00

Pro

pors

i R

um

ah

Tan

gga d

en

gan

San

itasi Layak (%

)

Stunting 0-59 Prop

Pengelompokan Wilayah berdasarkan Stunting 0-59 Prop dan Proporsi

Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%) Kab. Pasaman Barat - 2016

Sumber :Profil Kesehatan Propinsi Sumbar

PRIORITAS INTERVENSI WILAYAH

PENGANGGARAN

Pada Tahun Anggaran 2018, Anggaran untuk intervensi stunting di

Kabupaten Pasaman Barat mencapai Rp. 151.327.479.839,- Yang terdiri dari:

a) Intervensi gizi spesifik = Rp. 13,7 Milyar

b) Intervensi Gizi Sensitif = Rp. 157,5 Milyar

Program strategis 3x 1000 (jamban gratis, renovasi rumah, dan listrik gratis)

Memanfaatkan Dana Desa

Penguatan fungsi Koordinasi melalui TKPKD dan Tim Koordinasi Penanganan Stunting

Strategi

Penganggaran

Program strategis 3x 1000 (jamban gratis, renovasi rumah,

dan listrik gratis)

Program 3x1000 berupa bantuan jamban gratis, renovasi rumah

tidak layak huni, dan listrik gratis sudah dijalankan sejak TA

2016, dilaksanakan oleh OPD dan Kecamatan

Sejak Tahun 2017, program prioritas ini diperkuat dengan

dukungan dana nagari (dana desa)

PENGANGGARAN

Kerjasama dengan TNI untuk pembangunan jamban bagi

masyarakat

PEMANFAATAN DANA DESA

Keharusan bagi Nagari mengalokasikan minimal 10% anggarannya untuk Pengentasan Kemiskinan

Mengakomodir program penanganan stunting pada Peraturan Bupati tentang Penyusunan Anggaran Nagari

Melimpahkan pengelolaan seluruh Polindes dari Dinas Kesehatan ke Nagari, sehingga Nagari bisa mengalokasikan anggaran untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di Polindes

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Tim Koordinasi Penanganan Stunting yangterdiri dari OPD TKPKD

Tim Analisis Belanja Publik yang terdiri dari Kasubbag Program pada OPD TKPKD

Mengakomodir isu penanganan stunting pada dokumen perencanaan daerah

Penyusunan Regulasi, seperti Peraturan Bupati tentang GERMAS untuk penurunan Stunting

Integrasi program lintas-OPD, seperti pencanangan Kampung KB di lokasi prioritas penanganan stunting (10 Nagari)