DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17...

30
DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 SEPTEMBER 2014

Transcript of DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17...

Page 1: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS

JAKARTA, 17 SEPTEMBER 2014

Page 2: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

a. Rasio elektrifikasi mencapai 100% (81,4% pada tahun 2014)

b. Akses air minum layak mencapai 100% (68.5% pada tahun 2014)

c. Sanitasi layak mencapai 100% (60.5% pada tahun 2014)

d. Akses perumahan layak mencapai 100%

Kerangka Pikir Kebijakan Pembangunan

Bidang Infrastruktur RPJMN 2015-2019

SASARAN RPJMN 2015-2019 ISU STRATEGIS

PENINGKATAN KETERSEDIAAN

INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR

PENINGKATAN KETAHANAN AIR, PANGAN DAN ENERGI

PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL

Slide - 2

Gambaran Umum

saat ini 1. Kondisi jalan khusunya jalan

daerah kurang memadai

2. Pembangunan Kereta api masih

terbatas.

3. Kurang berimbangnya komposisi

moda dalam bidang transportasi

4. Kinerja yang kurang kompetitif

dari sektor Pelabuhan

5. Jaringan Transportasi Udara yang

melebihi kapasitas

6. Rendahnya Rasio Elektriikasi –

Krisis Energi

7. Kurangnya infrastruktur sumber

daya air – Krisis Pangan dan

Managemen Bencana

8. Kapasitas cadangan air masih

terbatas– Krisis Air

KERANGKA PELAKSANAAN

Kerangka Pendanaan: APBN dan Non-APBN

Kerangka Regulasi

Kerangka Kelembagaan

KEBIJAKAN & STRATEGI

• Peningkatan bauran energi (diversifikasi energi), konservasi energi dan iklim investasi infrastruktur energi dan ketenagalistrikan

• Peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyediaan rumah baru layak huni dan meningkatkan kualitas hunian MBR

• Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi di tingkat nasional, kabupaten/kota, dan masyarakat

• Optimalisasi neraca air domestik

• Peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa • Peningkatan cakupan pemenuhan dan kualitas

layanan air baku • Pengendalian daya rusak air • Peningkatan kapasitas kelembagaan,

ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air

• Pembangunan Transportasi Multimoda dan transportasi yang mendukung Sislognas.

• Membangun transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan.

• Membangun transportasi yang terintegrasi dengan investasi untuk mendukung Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan.

• Mendorong pembangunan fixed/wireline broadband infrastruktur broadband di daerah perbatasan negara.

• Mempercepat implementasi e-government dengan mengutamakan prinsip keamanan, interoperabilitas dan cost effective.

• Mengembangkan Transportasi Massal Perkotaan

e. Kondisi mantap jalan mencapai 100%

(94 % pada tahun 2014) f. Biaya logistik menurun

menjadi 20% terhadap PDB (27% pada tahun 2014)

g. Pangsa Pasar Angkutan Umum menjadi 32%

(23% pada tahun 2014) h. Fixed broadband populasi

30% (kota) dan 6% (desa) dan mobile broadband 100% populasi

i

i. Areal irigasi yang dilayani waduk menjadi 20%

(11% pada tahun 2014)i. j. Kapasitasi air baku menjadi

109,5 m3/detik

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI MASSAL

PERKOTAAN

PENINGKATAN EFEKTIVITAS, SERTA EFISIENSI PEMBIAYAAN

DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

Arahan RPJPN

(untuk RPJMN III

Pemenuhan Infrastruktur

dasar:

• Rasio Elektrifikasi 100%

• Akses Air kepada sumber

air bersih 100 %

• Permukiman kumuh 0%

Dimulainya pemanfaatan

tenaga nuklir dan pembangkit

listrik

Page 3: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

PENDAHULUAN

3

Page 4: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

• Mencapai pendapatan per kapita setara dengan negara middle income pada tahun 2025

• Tingkat pengangguran di bawah 5% • Jumlah rakyat miskin di bawah 5% penduduk • Meningkatkan Human Development Index (HDI) serta Gender

Development Index (GDI) negara

2010 PDB: USD 700 Miliar

Pendapatan/kapita

USD 3,000

2025 PDB: USD 4.0 – 4.5

Triilliun

Pendapatan/kapita

USD 14,250 – 15,500

2045 PDB: USD 15.0 –

17.5 Trilliun

Pendapatan/Kapita

USD 44,500 – 49,000

Sasaran

RPJPN

PDB Per Kapita – Negara

Pembanding Sumber: IMF Data, 2012; in US Dollars

Malaysia USD 16,794

Thailand USD 9.503

Philippines USD 4,410

Vietnam USD 3,788

China USD 9.300

Untuk mencapai status

negara Middle Income

Indonesia pada 2025

memerlukan

pendapatan per kapita

sebesar USD 14,000

• Beberapa arahan dalam bidang infrastruktur yang perlu diperhatikan

adalah:

• Pemenuhan kebutuhan layanan dasar:

• Pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien pencapaian rasio elektrifikasi rumah

tangga dan elektrifikasi perdesaan sebesar 100%.

• Terpenuhinya penyediaan air minum dan sanitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar

masyarakat 100% akses kepada sumber-sumber air bersih

• Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung,

didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien,

dan akuntabel kota tanpa permukiman kumuh.

• Dimulainya pemanfaatan tenaga nuklir untuk pembangkit listrik.

• Pemenuhan kebutuhan dasar ini harus dilakukan seiring dengan upaya

untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional melalui pembangunan

infrastruktur

Slide - 4

Arah RPJMN III dalam RPJPN

Page 5: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

$-

$2.000,00

$4.000,00

$6.000,00

$8.000,00

$10.000,00

$12.000,00

$14.000,00

$16.000,00

10%

11%

12%

Proyeksi Pertumbuhan PDB per Kapita Sumber: BPS Data, 2012, Proyeksi Bappenas

2012: USD 3,563

Indonesia memerlukan pertumbuhan

nominal 12% untuk mencapai pendapatan

per kapita 14,000 pada tahun 2025

-15,00%

-10,00%

-5,00%

0,00%

5,00%

10,00%

(15,00)

(10,00)

(5,00)

-

5,00

10,00

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dibandingkan investasi dalam Infrastruktur (1997 – 2013)

Growth

Total InfrastructureInvestment Share ofGDP, %

Investasi dalam infrastruktur mempunyai dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Peningkatan investasi dapat meningkatkan pertumbuhan PDB ke tingkat 12% yang diperlukan untuk

mencapai status Middle Income Country.

5

Page 6: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

The Global Competitiveness Index World Economic Forum 2013-2014 Sumber: World Economic Forum 2013-2014

“Selama beberapa tahun

belakangan ini GCI WEF

melabelkan infrastrukur

sebagai salah satu faktor

yang menentukan bisnis dan

investasi dalam rangka

peningkatan daya saing global

Indonesia “

Tahun

2013

Indonesi

a

Malaysia Thailand Vietnam Philippines

Infrastrukt

ur 82 25 61 110 98

Jalan 78 23 42 102 87

Kereta Api 44 18 72 58 89

Pelabuhan 89 24 56 98 116

Angkutan

Udara 68 20 34 92 113

Listrik 89 37 58 95 93

Telepon

Selular 62 27 49 21 81

Telepon

Tetap 82 79 96 88 109

Daya Saing Infrastruktur -1

Slide - 6

Page 7: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Daya Saing Infrastruktur -2

Kinerja yang buruk dari sektor Pelabuhan

• Kendala utama dari sektor pelabuhan adalah

rendahnya waktu bongkar-muat selama 8 hari di

pelabuhan Tanjung Priok. Waktu bongkar-muat ini lebih

lama dibandingkan dengan pelabuhan di Thailand yaitu

selama 5 hari dan di Singapura selama 1.2 hari.

Kondisi jalan yang buruk

mengakibatkan berkurangnya

kecepatan

• Kualitas jalan yang rendah, terutama di

daerah

• Kondisi jalan menjadi berbahaya

ditambah dengan tingkat kemacetan

yang tinggi

• Menyebabkan jarak tempuh di

Indonesia menjadi 2.6 jam untuk jarak

100 km.

Waktu Tempuh (jam/100km)

Jaringan Transportasi Udara yang melebihi

kapasitas

• Semenjak diberlakukannya deregulasi pada tahun

2004, perkembangan transportasi udara meningkat

menjadi double digit setiap tahunnya, sementara

perkembangan bandara yang lambat tidak dapat

mengejar laju permintaan.

Lambatnya pembaharuan dan

pembangunan pada sektor kereta api

• Pertumbuhan di sektor kereta api hanya

7.7% dari total 4,800 km adalah jalur ganda,

dimana kereta penumpang dan barang

menggunakan jalur yang sama

• Efisiensi waktu pada jaringan sektor

tersebut sangat rendah.

Kurang berimbangnya komposisi

moda dalam bidang transportasi

• Tingginya pengguna kendaraan

pribadi menjadi sumber kemacetan di

kota-kota besar.

• Menurut survey, Jakarta didominasi

dengan kendaraan pribadi sebanyak

62.2%, yang berarti sekitar 10 juta

komuter melakukan perjalanan setiap

harinya.

35

45

55

65

75

85

95

1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014P

AS

SE

NG

ER

S

(M

illio

n

Pa

ssen

ger

s P

er A

nn

um

)

Year

Top 10 Airports of Passengers in the World

1st:ATLANTAGA

2nd:BEIJING

3rd:LONDON

4th:CHICAGOIL

5th:TOKYO,JP

6th:LOSANGELESCA

7th:PARIS

8th:DALLAS/FORTWORTHTX

9th:JAKARTA

10th:DUBAIJakarta

7,700%

13,400%

18,00%

28,400%

38,800%

41,100%

Indonesia

Thailand

Malaysia

India

China

Japan

Rasio Double Tracking Jalur KA (%)

Pangsa Moda (%)

2,3

14

25

62,2

46

11

12,9

20

63

22,6

19

0

0% 50% 100%

Jakarta

Taipei

Hong Kong

Rail Private Transport

Non-Rail Public Transport Others

1,1

2

3

3

4

4

5

8

0 5 10

Singapore

Hong Kong

France

Australia, NZ

UK, Los Angeles (USA)

Malaysia (Port Klang)

Thailand

Tanjung Priok

Waktu Tunggu / Dwelling Time (hari)

25,1

20,4

18,1

16,3

11,4

10,1

9,9

0 10 20 30

Indonesia

Thailand

China

Korea

Jepang

Eropa

USA

Biaya Logistik (persen terhadap PDB)

Page 8: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN

8

Page 9: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN

Penguatan Konektivitas Nasional untuk Mencapai Keseimbangan

Pembangunan

STRATEGI TRANSPORTASI

1

2

4

3

1

2

4

3

STRATEGI TELEKOMUNIKASI DAN INFORMASI

Pengembangan Sistem Transportasi Yang Saling Terintegrasi Antar Moda dengan

Pembangunan Terminal Terpadu Untuk Pelayanan Perpindahan Penumpang dan Barang

Secara Cepat dan Nyaman.

Pembangunan Prasarana Transportasi Terutama Angkutan Laut Untuk Mendukung dan

Berorientasi Kepada Fasilitasi Kebutuhan Distribusi Logistik Nasional.

Pembangunan Prasarana Transportasi di Daerah Terluar Terdalam dan Perbatasan Dengan

Pembangunan Bandara dan Pelabuhan Serta Mengoptimal Subsidi Angkutan Perintis Untuk

Daerah Tersebut.

Pembangunan dan Peningkatan Prasarana Transportasi Yang Mendukung Pengembangan

Industri dan Pariwisata Nasional Sesuai dengan RIPIN dan KSPN.

Penataan ulang alokasi frekuensi dan mengeksplorasi pembangunan satelit

nasional untuk pertahanan keamanan, penginderaan jauh, pemulihan

bencana dsb.

Transformasi USO .

Melalui melakukan moratorium pembangunan pusat data pemerintah dan

mewajibkan penggunaan alamat surel go.id untuk komunikasi aparatur

pemerintah.

Memastikan seluruh aparatur pemerintah dan siswa paham TIK

Page 10: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

• >100%

• 70 %,

• Pengembangan dan Pembangunan Bandara Baru

dalam Coverage area (Jangkauan Pelayanan) untuk

mengatasi kepadatan arus penumpang.

• Sistem Intra dan Suprastruktur Bandara termasuk IT

dan Control System Bandara.

Outcome KPI

Kondisi Sekarang Target Sesuai Middle

Income Country*

Input KPI

Indikator

Transportasi

Ferry

• Kapasitas

Bandara Kota

Besar

• Waktu

Pelayanan

• Penambahan armada dalam negeri untuk mengangkut

barang dalam negeri untuk ekspor dan impor

• Peremajaan kapal –kapal tua dengan scrapping/

pembangunan kapal baru di galangan kapal indonesia.

• Pembangunan 2 pelabuhan Hub internasional pada sisi

barat (ALKI 1) dan sisi Timur (Alki 3) : Pel Kuala Tanjung

dan Pelabuhan Bitung.

• Peningkatan sistem informasi kepelabuhanan

• Penambahan jumlah 76 rute perintis

Transportasi

Udara

• Terkoneksinya lintas

penyeberangan di Kep.

Nusantara

• Terpenuhinya frekuensi

pelayanan lintas

penyeberangan utama

100 %

• 65%

• 35%

• 95%

• 85%

• Pengembangan pelabuhan yang mengubungkan Sabuk

Utara, Tengah dan Selatan dan lintas antara sabuk sabuk

tersebut

• Peningkatan kualitas dan penambahan jumlah armada

kapal penyeberangan

• Penyediaan subsidi operasi penyeberangan perintis yang

terintegrasi dengan moda lainnya

Transportasi

Laut

• Jumlah Armada

Nasional

(pengangkut)

• Berkurangnya

kapal berumur

>25 thn

• Pelabuhan Trans

Shipment

Internasional

• Dwelling Time

Pealbuhan Utama

• 10%

• 70 %,

• -

• 6-7 hari

• 95 %

• 95%,

• 20%

• 50%

• 2 Pel

• 3-4 hari

Logistik • Menurunnya

biaya logistik

(terhadap PDB)

• Menurunnya

waktu pelayanan

sebesar 9%

• Terkoneksinya multi moda transportasi.

• Bekurangnya biaya logistik sebesar 5%

• Waktu Pelayanan prima berbasis IT (Information

Technology)

• 20%

• 9%

Sasaran-1

• 27%

*)tidak semua pembanding tersedia 10

Page 11: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Jalan • Kondisi mantap

Jalan Nasional (%)

Jalan Propinsi (%)

Jalan Kabupaten /Kota

• Waktu rata-rata

(no./100 km)

• 94%

• 54%

• 45%

• 100%

• 75%

• 60%

• Pembenahan jalan nasional (4%) serta jalan daerah

(21%)

• Pelebaran (47%) jalan nasional

• Meningkatkan jumlah jalan nasional (5,200 km,) dan

jalan daerah (214,000 km) • 2.6 jam • 1,5 jam

Sasaran-2 Outcome KPI

Kondisi Sekarang Target sesuai Middle

Income Country*

Input KPI

Indikator

Perkeretaapian • Jumlah pangsa

pasar barang (%) • 2 %

< 75 %

> 25%

• 6 %

• > 80 %

• < 25%

Penambahan fasilitas perkeretaapian

• Jalur kereta api (1.660 km)

• Jalur kereta perkotaan (760 km)

• Gerbong lokomotif (1,720 units)

• Gerbong kereta (12,220 units)

• Gerbong barang (9,625 units)

• Gerbong kereta kota (2,631 units)

Negara Pembanding: Thailand (sema indikator)

Telekomunikasi

dan Informatika

• Fixed Broadband

• Mobile Broadband

• Tingkat TIK literacy

• Sistem e-government

• Fixed broadband rumah tangga perkotaan 71% (20Mbps) dan 30% populasi

, perdesaan 49% (10 Gbps) dan 6% populasi

• Mobile broadband perkotaan 100% (1Mbps), perdesaan 52% (1 Mbps)

• Tingkat e-literacy mencapai 75%

• Index e-government mencapai 3,4 (skala 4.0)

*)tidak semua pembanding tersedia

• Ketepatan

keberangkatan

/kedatangan KA

• Menurunnya rasio

kecelakaan KA

11

Page 12: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Dukungan Sektor Industri dalam Pembangunan Infrastruktur

12

Industri Infrastruktur

Rekayasa Konstruksi

Beton Pra Cetak

Beton Prategang

Sarana Transportasi

Pesawat

Kereta Api

Kapal

Material Baja

Semen

Aspal

Jasa Konstruktsi

Untuk menjawab tantangan pembangunan

infrastruktur yang berdaya saing tinggi dan

untuk mengurangi bottleneck yang terjadi

saat ini, diperlukan percepatan pembangunan

dengan dukungan dari sektor industri

terutama industri sarana transportasi,

industri material, industri, komponen

konstruksi, industri jasa konstruksi.

Dukungan Industri dalam negeri diharapkan

dapat mendukung dalam pelaksanaan

proyek-proyek yang menjadi proyek

strategis. Daya saing Industri dalam

negeri perlu ditingkatkan agar dapat

mengimbangi perusahaan asing yang akan

masuk pada saat pasar tunggal ASEAN 2015

berlaku.

Page 13: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

KEBUTUHAN PENDANAAN

13

Page 14: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Penjelasan

Pelaksanaan

Jumlah Investasi

(trilliun rupiah)

Pendanaan

Skenario Penuh

(100%)

Skenario Parsial

(75%) Skenario Dasar

(50%)

Mencapai standar

internasional pada

tahun 2020

6,541

Mencapai 75% standar

Internasional pada tahun 2020

dan 100% standar pada tahun

2025

4,781

• Pagu hutang yang kini

(22.5%)

• Penerapan pendanaan

off-balance sheet

• KPS 20%

Dimungkinkan melalui

penerapan strategi

implementasi yang

terkoordinasi dan

komitmen yang kuat

3,561

Melalui penerapan

strategi implementasi

yang tepat

Mencapai 50% standar

Internasional pada tahun 2020

dan 100% standar pada tahun

2030

Mungkin melalui

• Rasio hutang yang

ditetapkan (16.9%)

• Penerapan pendanaan

off-balance sheet

• KPS 15%

Skenario Pendanaan

Dalam Triliun Rupiah

• Pagu hutang dinaikkan

hingga 31% (saat ini

22.5%)

• Penerapan pendanaan off-

balance sheet

• KPS di atas 20%

Pelaksanaannya memerlukan

komitmen ekstra dan

kepemimpinan yang kuat dan

didukung reformasi (birokrasi)

yang menyeluruh

Page 15: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Keperluan Investasi Infrastruktur RPJMN 2015-2019 (trilliun rupiah)

Sektor Skenario Penuh

(100%)

Skenario Parsial

(75%)

Skenario Dasar

(50%)

Jalan Raya 1,274 851 637

Perkeretaapian 278 222 140

Transportasi Perkotaan 155 115 75

Transportasi Laut 563 424 282

Ferry dan ASDP 91 80 60

Transportasi Udara 182 165 100

Ketenagalistrikan 1,080 762 714

Energi dan Gas 535 420 268

Sumber Daya Air 1,091 845 645

Cipta Karya (Air Bersih dan Limbah) 666 450 330

Cipta Karya (Perumahan Rakyat) 384 247 180

Teknologi Komunikasi dan Informatika 242 200 130

Jumlah Keperluan Investasi 6,541 4,781 3,561

Keperluan Investasi Infrastruktur RPJMN 2015-2019

Keperluan Investasi (prioritas) 5,452 T

Page 16: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

APBN + APBD

Selisih

Pendanaan

(Financing Gap)

BUMN – 6%

KPS – 20%

Off Balance

Sheet – 2%

sekitar Rp. 350T

sekitar Rp. 1,090T

sekitar Rp. 2,741T

1. Angka menunjukkan nilai investasi murni (CAPEX) dan rehabilitasi besar, belum

termasuk biaya operasi dan pemeliharaan rutin

2. Angka masih bersifat sementara

Skema

Pembiayaan

Alternatif

Sumber Pembiayaan Infrastruktur

RPJMN 2015-2019

Sasaran

Investasi

Infrastruktur

(Infrastuktur

Strategis Rp.

5,452 Trilliun)

Kesenjangan

Pendanaan -

50%

sekitar Rp. 93T } APBN + APBD

– 22% sekitar Rp. 1,178T

Page 17: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

PENUTUP

17

Page 18: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

PENUTUP

1. Krisis Infrastruktur

Indonesia saat ini akan memasuki pembangunan jangka menengah ketiga (2015-2019) sehingga diperlukan percepatan pembangunan infrastruktur untuk memenuhi target pembangunan jangka panjang tahun 2025 diantaranya mencapai kualitas middle income country.

2. Indikasi Kebutuhan Pendanaan dan Peluang Sektor Industri

Untuk mengatasi krisis infrastruktur dibutuhkan dana yang mencapai 5.452 T yang bersumber dari APBN, APBD, BUMN, KPS, dan Creative Financing.

3. Dukungan Industri

• Percepatan pembangunan infrastruktur tersebut membutuhkan dukungan lintas sektor termasuk sektor industri seperti Industri manufaktur sarana, industri material (semen, aspal, baja) industri jasa konstruksi, dan industri komponen kontruksi (termasuk industri beton pracetak dan prategang).

• Besarnya potensi proyek –proyek infrastruktur tersebut perlu dimanfaatkan oleh sektor industri dalam negeri melalui peningkatan daya saing (baik aspek finansial, teknis, maupun kapasitas SDM). Bahkan sektor industri dalam negeri berpeluang untuk berkiprah di pasar ASEAN dan pasar global. Sebaliknya, jika industri dalam negeri belum siap maka perusahaan asing yang justru memanfaatkan peluang tersebut.

18

Page 19: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

TERIMA KASIH

19

Page 20: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

LAMPIRAN I PROYEK STRATEGIS

20

Page 21: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

• Dalam rangka menunjang Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) di Pulau Sumatera, saat ini infrastruktur jalan sudah

terhubungkan, sementara pembangunan Jalur KA yang mendukung WPPI Lhoksemawe dan Dumai akan dibangun pada RPJMN

2015-2019. Untuk menunjang distribusi pertanian bagian selatan Sumatera, akan dibangun Jalur Kereta Api Rejosari – Bakauheni

dan Simpang – Tanjung Apiapi.

Page 22: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Seluruh Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) di Pulau Jawa, sudah terhubungkan dengan Jalur Ganda KA Lintas Utara

Jawa dan Jalan Pantura. Sementara itu, untuk wilayah pertanian yang mendominasi bagian selatan Jawa akan didukung dengan

pembangunan jalan lintas selatan dan jalur ganda KA pada RPJMN 2015-2019.

Page 23: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Untuk mendukung sistem logistik di Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) di Pulau Kalimantan, akan dibangun Pelabuhan

Maloy untuk bagian timur dan Pelabuhan Pantai Kijing (sedang dibahas dengan Kementerian Perhubungan dan PT Pelindo II).

Sementera itu, untuk mendukung konektivitas WPPI bagian selatan akan dibangun Jalur KA Tanjung – Martapura- Banjarmasin.

Page 24: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Dalam rangka mendukung WPPI bagian Utara Sulawesi, sedang dibangun Pengembangan Pelabuhan Bitung dan Jalan Tol Manado- Bitung

sedangkan unuk mendukung WPPI dan kawasan pertanian bagian Selatan Sulawesi akan dibangun Jalur KA Makassar – Parepare.

Untuk menunjang WPPI di Sulawesi Tenggara akan dibangun jalan akses perbatasan Sulsel-Sultra. Sementara itu, mempertimbangkan

industri aspal Buton yang kini sedang berkembang, diusulkan kawasan WPPI baru di Buton yang sudah ditunjang dengan infrastruktur yang

baik

Page 25: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Untuk mendukung pariwisata di Pulau Bali, akan dibangun Bandara Bali Utara sedangkan untuk wilayah nusa tenggara akan

dikembangkan beberapa pelabuhan yang menunjang wilayah kepulauan terdalam dan perbatasan.

Page 26: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Dalam rangka pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) wilayah Maluku Utara akan diselesaikan Jalan

Lintas Halmahera sedangkan untuk menunjang Maluku sebagai wilayah kepulauan akan dikembangkan akses laut berupa

pengembangan pelabuhan dan pengadaan kapal perintis.

Page 27: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

Dalam rangka menunjang pertumbuhan di Wilayah Papua pada RPJMN 2015-2019, akan diselesaikan pembangunan Jalan Trans

Papua. Disamping itu, untuk menunjang pemerataan pembangunan di wilayah pegunungan tengah. Disamping itu, untuk menunjang

distribusi logistik di Papua akan dikembangkan Pelabuhan Timika.

Page 28: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

LAMPIRAN II PROGRAM AKSI UNGGULAN

28

Page 29: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

PROGRAM AKSI: PENGEMBANGAN TRANSPORTASI MULTIMODA

Target : 1. Pembangunan Jalan akses (tol) dan

Jalur Kereta Api akses Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas dan Tanjung Perak.

2. Pembangunan jalan akses (tol) dan Kereta Api Bandara di Kualanamu, Soekarno Hatta.

PROGRAM AKSI:

TRANSPORTASI MULTIMODA

Page 30: DIREKTUR TRANSPORTASI, BAPPENAS JAKARTA, 17 …knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/10/... · didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang ... Prasarana

PROGRAM AKSI:

SISTEM LOGISTIK NASIONAL

30

Membangun Pelabuhan Hub

Internasional Kuala Tanjung untuk Kawasan Barat

Indonesia dan untuk Kawasan Timur

Indonesia di Bitung.

Pengembangan Perkeretaapian Nasional: 1. Menyelesaikan Kereta Api Selatan Pulau

Jawa 2. Membangun Jalur KA Pulau Sumatera

(Aceh, Riau, dan Lampung) 3. Membangun KA Kalimantan dan Sulawesi.

Pengembangan short sea

shipping untuk mengurangi beban

angkutan jalan di sisi utara Pulau

Jawa

Pembangunan Jalur Kereta Api

• Sumatera 1.308 km

• Jawa 2.224 km

• Sulawesi 213 km

• Kalimantan 93 km

Total Kebutuhan pendanaan 177 Triliun

Pembangunan Pelabuhan Berskala

Internasional

• Pelabuhan Kuala Tanjung (selesai

2017)

• Pelabuhan Bitung (selesai

2017)

• Pelabuhan Maloy (selesai

2018)

• Pelabuhan Pontianak Baru (selesai

2018)