DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar,...

96
1 DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

Transcript of DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar,...

Page 1: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

1

DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

Page 2: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

Abad 21 diramalkan banyak pihak sebagai milik kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

Kawasan ini diprediksi menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dunia menyaingi Eropa

dan Amerika serta dengan pengaruh global yang semakin kuat.

Kecenderungan tersebut juga terefleksikan dalam dinamika kawasan Asia Pasifik dan

Afrika serta lingkungan strategis yang diciptakannya vis a vis Indonesia. Indonesia sangat

berkepentingan dengan terpeliharanya stabilitas dan momentum pertumbuhan kawasan ini

mengingat lebih dari 75% total nilai perdagangan Indonesia berasal dari Asia Pasifik dan

Afrika. Kawasan ini juga menyumbangkan lebih dari 76% FDI (Foreign Direct Investment)

dan 68% wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Indonesia juga sangat

berkepentingan atas terpeliharanya lingkungan politik dan keamanan yang kondusif serta

suasana kerja sama yang konstruktif di kawasan ini yang merupakan lingkaran terdekat

politik luar negeri Indonesia. Di sisi lain, kawasan ini juga memiliki potensi kerawanan yang

cukup tinggi mengingat adanya berbagai konflik yang belum terselesaikan, termasuk krisis

kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah

dan krisis nuklir di Semenanjung Korea.

Upaya diplomasi Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika pada tahun 2017

menyeimbangkan respon atas perkembangan lingkungan strategis yang ada dan upaya

memajukan agenda nasional bidang kebijakan luar negeri, terutama kerja sama maritim,

penjagaan integritas wilayah, perluasan pasar ekspor Indonesia, dan sentralitas Indonesia

dalam perdamaian dan kemanan di kawasan.

Tahun 2017 juga merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Periode 2015-2019. Capaian kinerja selama tahun 2017

berperan sebagai titik hubung yang mengkoneksikan visi jangka menengah dengan capaian

target pada fase akhir RENSTRA. Secara keseluruhan, capaian kinerja tahun 2017

menunjukan hasil yang baik dan bahkan melampaui target yang telah ditetapkan.

Capaian kinerja pada tahun 2017 tentunya tidak terlepas dari kerja sama dan kerja

keras seluruh jajaran pegawai di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika serta semua

pihak terkait lainnya. Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang

setinggi-tingginya.

Melalui Laporan Kinerja ini diharapkan terbentuk pemahaman yang utuh serta

gambaran yang menyeluruh atas pelaksanaan kegiatan di Direktorat Jenderal Asia Pasifik

dan Afrika dalam rangka upaya perbaikan dan peningkatan yang berkelanjutan.

KATA PENGANTAR

Jakarta, 19 Maret 2018

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

Desra Percaya

Page 3: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

RINGKASAN EKSEKUTIF ii

+

Sebagai bagian pelaksanaan tugas Kementerian Luar Negeri, Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika telah menetapkan visi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika yakni

“Terwujudnya Wibawa Diplomasi Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika guna

Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai negara maritim untuk Kepentingan Rakyat” yang

selanjutnya dijabarkan dalam 4 (empat) misi yang saling berkaitan sekaligus merefleksikan

tema-tema prioritas berupa (i) Memperkuat peran Indonesia dalam kerjasama bilateral dan

regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika untuk memajukan kepentingan nasional; (ii)

Meningkatkan diplomasi ekonomi dan maritim di kawasan Asia Pasifik dan Afrika; (iii)

Mendorong tindak lanjut kerja sama Indonesia dengan negara-negara dan organisasi

regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang didukung oleh seluruh pemangku

kepentingan nasional; dan (iv) Memperkuat organisasi, manajemen dan kualitas sumber

daya manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.

Sepanjang tahun 2017 Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah

menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam kerangka upaya peningkatan perdagangan,

investasi dan pariwisata Indonesia dengan mitra di kawasan; kerjasama untuk mendukung

pengembangan konektivitas, infrastruktur, serta ekonomi maritim nasional; percepatan

penyelesaian proses delimitasi perbatasan; kerjasama keamanan lintas batas dan

pengembangan ekonomi wilayah perbatasan; intensifikasi dialog bilateral dan peningkatan

saling percaya termasuk melalui multitrack engagement; memajukan peran Indonesia dalam

resolusi konflik, penjagaan stabilitas, serta penguatan perdamaian di kawasan; dan

mendorong engagement pihak terkait di lingkup domestik dalam memanfaatkan serta

mengimplementasikan komitmen kerjasama internasional yang telah disepakati Indonesia

dengan mitra-mitra di kawasan. Selain itu, sepanjang tahun 2017 telah ditindaklanjuti

sebanyak 61 kesepakatan kerja sama bilateral dan 8 prakarsa/rekomendasi Indonesia pada

forum kerja sama intrakawasan. Implementasi dari kesepakatan serta

prakarsa/rekomendasi kerja sama internasional tersebut pada akhirnya diharapkan dapat

menciptakan nilai manfaat yang dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat Indonesia.

Sebagai tolok ukur dalam proses pencapaian visi dan misi serta tujuan, pada tahun

2017 Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika menetapkan 19 buah indikator kinerja utama

(IKU) beserta targetnya yang mencakup aspek-aspek manajemen/reformasi birokrasi, fungsi

diplomasi, serta penggalangan dukungan stakeholder di dalam dan luar negeri.

Secara keseluruhan, pada tahun 2017 Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

telah berhasil melampaui target-target yang ditetapkan dengan capaian sebesar 120%

(setara batas atas capaian pada sistem pengukuran kinerja instansi pemerintah).

IKHTISAR

Page 4: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

RINGKASAN EKSEKUTIF iii

Ringkasan tingkat capaian tahun 2017 pada masing-masing IKU tersaji sebagai

berikut:

Page 5: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

RINGKASAN EKSEKUTIF iv

Dinamika kawasan Asia Pasifik dan Afrika melahirkan tuntutan respon dan

kebutuhan inisiatif intervensi yang tidak selalu sama dari masa ke masa. Meskipun tidak

sepenuhnya comparable, capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika pada

tahun 2017 konsisten dengan trend peningkatan selama 5 tahun terakhir.

Dalam pelaksanaan tugas, ditemui berbagai tantangan dalam upaya pencapaian

sasaran-sasaran strategis. Untuk mengatasinya, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

mengupayakan perbaikan ke dalam sekaligus peningkatan koordinasi dengan mitra terkait

sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi kegiatan, seiring dengan konsep

yang dikedepankan Kementerian Luar Negeri yakni “diplomasi yang membumi” dan

“diplomasi untuk rakyat”.

Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2013 - 2017

Page 6: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 0

BAB I PENDAHULUAN

Page 7: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 1

A. Latar Belakang

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap institusi publik untuk menyusun dan

menyajikan Laporan Kinerja (LKj) atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan

anggaran negara yang telah dialokasikan. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Asia Pasifik

dan Afrika sebagai salah satu Satuan Kerja di Kementerian Luar Negeri telah melakukan

penyusunan LKj tahun 2017.

Laporan Kinerja disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2017

dan sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap satuan kerja di

lingkungan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, serta sebagai salah satu alat untuk

mendapatkan masukan bagi stakeholders demi perbaikan kinerja Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika.

Landasan yuridis formal penyusunan LKjDirektorat Jenderal Asia Pasifik dan

Afrikatahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri;

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025;

8. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

11. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara

Republik Indonesia;

13. Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2015 tentang Kementerian Luar Negeri;

14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah;

15. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Luar Negeri.

Page 8: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 2

B. Tugas dan Fungsi

Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri, pada Bab IV Pasal 152 menyatakan

bahwa Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mempunyai Tugas “menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelengaraan hubungan luar negeri dan

politik luar negeri pada lingkup bilateral, intrakawasan dan antarkawasan di Asia Pasifik dan

Afrika”.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan

pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup bilateral, intrakawasan dan

antarkawasan di Asia Pasifik dan Afrika;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan

pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup bilateral, intrakawasan dan

antarkawasan di Asia Pasifik dan Afrika;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan

hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup bilateral,

intrakawasan dan antarkawasan di Asia Pasifik dan Afrika;

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan hubungan

luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup bilateral, intrakawasan

dan antarkawasan di Asia Pasifik dan Afrika;

e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penyelenggaraan

hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup bilateral,

intrakawasan dan antarkawasan di Asia Pasifik dan Afrika;

f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika; dan

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri, Bab IV Pasal 154

disebutkan bahwa Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika terdiri

atas:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika;

b. Direktorat Asia Tenggara;

c. Direktorat Asia Timur dan Pasifik;

d. Direktorat Asia Selatan dan Tengah;

e. Direktorat Timur Tengah;

f. Direktorat Afrika; dan

g. Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika.

Adapun bagan struktur organisasi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika adalah

sebagai berikut:

Page 9: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 3

D. Aspek Strategis Organisasi

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika merupakan salah satu unsur di

Kementerian Luar Negeri yang menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di

bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada

lingkup bilateral, intrakawasan dan antarkawasan di Asia Pasifik dan Afrika. Dalam

menjalankan peran tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika senantiasa

mempertimbangkan berbagai aspek strategis yang ada, baik dalam ruang lingkup eksternal

maupun internal. Hal ini dinilai penting artinya, mengingat aspek strategis tersebut akan

sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, sasaran dan kinerja yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Dari sisi eksternal, kawasan Asia Pasifik dan Afrika merupakan wilayah dengan

dinamika politik, keamanan, ekonomi dan sosial budaya yang sangat kompleks. Kondisi

tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap implementasi politik luar negeri Indonesia

di kawasan. Sehubungan dengan hal itu, Indonesia harus dapat merumuskan dan

melaksanakan kebijakan luar negerinya secara tepat, sehingga dapat memperkuat pengaruh

Indonesia di kawasan serta meraih manfaat sebesar mungkin bagi perekonomian dan

kesejahteraan rakyat. Dalam konteks tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

menjalankan peran yang sangat strategis dalam mengemban misi politik luar negeri RI di

kawasan dan menjadi ujung tombak pelaksanaan kebijakan luar negeri RI di berbagai bidang.

Page 10: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 4

Dinamika yang terjadi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika secara umum memiliki

pengaruh yang sangat signifikan bagi perkembangan situasi global. Adanya pergeseran

karakteristik kepemimpinan beberapa negara di kawasan dengan munculnya para

technocrat leaders telah menyebabkan perubahan kebijakan politik di berbagai bidang,

termasuk dalam tataran hubungan antarnegara. Dari sisi keamanan, konflik dan ketegangan

di kawasan masih terjadi dan selalu berakibat pada tragedi kemanusiaan, antara lain: konflik

di Suriah, Yaman, Irak, Afghanistan, Darfur, Mali dan Republik Afrika Tengah, termasuk pula

di kawasan Asia Tenggara, seperti yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, dan di Marawi,

Filipina. Disamping itu, potensi konflik dan berbagai permasalahan bilateral di kawasan juga

masih terus berlangsung. Beberapa diantaranya adalah sengketa teritorial di Laut China

Selatan, proliferasi nuklir di Semenanjung Korea, instabilitas politik di Timur Tengah, serta

kejahatan lintas batas negara (illegal migrant, perdagangan obat-obat terlarang), terorisme,

dan lain sebagainya.

Apabila ditinjau dari segi peluang ekonomi, kawasan Asia Pasifik dan Afrika

merupakan wilayah yang sangat strategis, khususnya bagi kepentingan Indonesia. Lebih dari

75% total nilai perdagangan Indonesia berasal dari kawasan ini. Selain itu, kawasan ini juga

menyumbangkan lebih dari 76% FDI (Foreign Direct Investment) dan 68% wisatawan asing

yang berkunjung ke Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, potensi pasar kawasan Asia

Pasifik dan Afrika yang mencapai total sekitar 75% penduduk dunia, serta keberadaan

negara-negara pasar non-tradisional juga tentunya menjadi peluang positif yang dapat

dimanfaatkan oleh Indonesia. Hal ini menempatkan kawasan Asia Pasifik dan Afrika menjadi

basis yang penting dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Keberadaan

faktor tersebut tentunya akan sangat mendukung pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika, terutama dalam mengakses berbagai peluang kerja sama yang ada dengan

negara-negara di kawasan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, serta

pertahanan dan keamanan.

Dalam konteks kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia

Pasifik dan Afrika, diplomasi ekonomi mengacu kepada kepentingan pertumbuhan ekonomi

nasional yang inklusif. Kerja sama dan kemitraan strategis yang telah dibangun perlu

dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan nasional Indonesia, melalui berbagai fora

internasional, antara lain: Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan kerja sama

subregional Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area

(BIMP-EAGA). Disamping itu, sejalan dengan aspirasi Indonesia sebagai negara maritim,

diplomasi ekonomi dimaksud juga perlu untuk digalakkan, salah satunya melalui forum

Indian Ocean Rim Association (IORA). Kerja sama perekonomian dengan sejumlah negara

anggota IORA memiliki potensi yang besar dan perlu didorong, mengingat potensi

sumbangannya yang cukup besar bagi kepentingan nasional Indonesia. Dalam hal ini,

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tentunya memegang peranan penting bagi

keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia tersebut.

Dilihat dari perkembangan situasi nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam

kurun waktu lima tahun terakhir masih cenderung stabil. Disamping itu, para pelaku

ekonomi internasional juga telah mengakui berbagai potensi yang dimiliki Indonesia, baik di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika, maupun dunia. Hal ini tentunya akan semakin

mempermudah upaya menarik minat para counterparts di negara-negara kawasan Asia

Pasifik dan Afrika untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan. Sejalan

Page 11: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 5

dengan hal tersebut, posisi Indonesia sebagai salah satu dari negara demokrasi terbesar di

dunia, penerapan good governance, serta situasi keamanan yang relatif kondusif juga akan

memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan konektivitas dan memperkuat

pengaruh Indonesia di kawasan. Namun demikian, tentunya masih terdapat pula beberapa

agenda yang perlu menjadi perhatian dalam rangka peningkatan hubungan ekonomi dengan

negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, antara lain pembenahan infrastruktur,

serta upaya mempromosikan kerja sama internasional untuk meningkatkan minat dan

respon mitra bisnis Indonesia.

Sementara itu, dari sisi internal, pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah

ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika untuk tahun 2017 akan

dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM).

Jumlah SDM yang memadai dan profesional akan sangat membantu pelaksanaan tugas dan

fungsi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika. Sehubungan dengan itu, kegiatan

peningkatan wawasan, keahlian dan keterampilan SDM, serta pengadaan sarana prasarana

yang menunjang, merupakan salah satu kegiatan yang mendapat prioritas pada Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri, perangkat jabatan di Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika tersusun atas jabatan struktural dan kelompok jabatan fungsional.

Pada tahun 2017, sejumlah 45 dari 58 pos jabatan struktural telah terisi. Adapun pada

kelompok jabatan fungsional, dari 271 formasi yang tersedia, baru terisi 118 jabatan.

Meskipun jumlah SDM yang tersedia masih di bawah tingkat ideal, namun diupayakan

mengatasi tantangan yang ada dengan optimalisasi tenaga serta fleksibilitas dalam

pembagian tugas (job distribution).

Pelaksanaan kegiatan organisasi juga didukung oleh pengaturan arus instruksi

kerja standar yang telah dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika nomor 1381/SK/RO/04/2017S/04 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)

Mikro Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika. Hal ini berkontribusi pada peningkatan

efisiensi pelaksanaan kegiatan.

Secara umum, berdasarkan dinamika yang terjadi di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri harus dapat melaksanakan

kebijakan luar negeri secara tepat, sehingga dapat meraih manfaat ekonomi dan politik

sebesar mungkin bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Dalam

hal ini, dengan mempertimbangkan aspek strategis eksternal dan internal tersebut,

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika sebagai salah satu Satuan Kerja Eselon I di

lingkungan Kementerian Luar Negeri memiliki peran yang sangat strategis dalam

mengemban misi politik luar negeri RI di kawasan dan menjadi ujung tombak pelaksanaan

kebijakan luar negeri RI di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan

keamanan. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik

dan Afrika juga tentunya senantiasa bekerjasama dan bersinergi dengan berbagai

Kementerian/Lembaga terkait, serta Perwakilan RI di negara-negara kawasan Asia Pasifik

dan Afrika, sebagai “perpanjangan tangan” Pemerintah RI di luar negeri.

Page 12: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Page 13: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 6

A. Rencana Strategis 2015-2019

Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2016

sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2015-2019 mencakup

Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis yang telah diterjemahkan dengan grafik Balanced

Scored Card sebagai berikut :

Dukungan pihak-pihak yang berkepentingan dalam negeri

Diplomasi

Sta

keh

old

er

Inte

rnal

Bu

sin

ess P

rocess

Learn

ing

& G

row

th

S1. Kepemimpinan dan peran Indonesia yang

berpengaruh di kawasan Aspasaf

S2. Dukungan diplomasi di kawasan Aspasaf untuk Mewujudkan Peningkatan Pembangunan Nasional

B3. Dukungan dan komitmen nasional

yang tinggi atas kesepakatan

internasional di kawasan Aspasaf

B1. Diplomasi maritimpolkam dan perbatasan yang kuat di kawasan

Aspasaf

B2. Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang

kuat di Kawasan Aspasaf

Anggaran

L4. Pengelolaan

Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Ditjen

Aspasaf

SDM

L1. Implementasi Talent

Management di Ditjen Aspasaf

Organisasi dan Lingkungan Kerja

L2. Organisasi dan tata kelola yang baik

di Ditjen Aspasaf

L3. Peningkatan Engagement

Pegawai di Ditjen Aspasaf

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

Stakeholder: pemegang kepentingan yang memiliki hak dan kepentingan dalam sebuah sistem, diantaranya: Presiden, DPR, MPR, K/L, Pemda, LSM, Pemprov,

WNI/BHI. Perwakilan Asing, Media, Akademisi, Diaspora, LSM, WMN, Organisasi Internasional

Peta Strategi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

Page 14: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 7

Terwujudnya Wibawa Diplomasi guna Memperkuat Jati Diri Bangsa

sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat

1. Memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia sebagai negara

maritim dalam kerja sama internasional untuk memajukan

kepentingan nasional

2. Memantapkan peran Kementerian Luar Negeri sebagai penjuru

pelaksana hubungan luar negeri dengan dukungan dan peran aktif

seluruh pemangku kepentingan nasional

3. Mewujudkan kapasitas Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan

RI yang mumpuni

Terwujudnya Wibawa Diplomasi Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai negara maritim untuk

Kepentingan Rakyat

1. Memperkuat peran Indonesia dalam kerja sama bilateral dan

regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika untuk memajukan

kepentingan nasional

2. Meningkatkan diplomasi ekonomi dan maritim di kawasan Asia

Pasifik dan Afrika

3. Mendorong tindak lanjut kerja sama Indonesia dengan negara-

negara dan organisasi regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

yang didukung oleh seluruh pemangku kepentingan nasional

4. Memperkuat organisasi, manajemen dan kualitas Sumber Daya

Manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

Peran Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat

VISI KEMLU

MISI KEMLU

VISI DITJEN ASPASAF

MISI DITJEN ASPASAF

SASARAN STRATEGIS

DITJEN ASPASAF

Page 15: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 8

Program Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2017

adalah “Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri

serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika”,

yang kemudian dijabarkan menjadi Peningkatan Hubungan dan

Politik Luar Negeri melalui kerja sama di berbagai bidang di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang dilakukan oleh 7 Eselon II,

sebagai berikut:

o Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan

Afrika;

o Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan

Asia Selatan dan Tengah;

o Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan

Asia Timur dan Pasifik;

o Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan

Asia Tenggara;

o Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan

Timur Tengah;

o Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui

Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Asia Pasifik

dan Afrika;

o Dukungan manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.

PROGRAM DAN KEGIATAN

o Kepemimpinan Indonesia yang berpengaruh di Kawasan

Asia Pasifik dan Afrika

o Dukungan diplomasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

untuk Mewujudkan Peningkatan Pembangunan Nasional

o Diplomasi maritim dan polkam yang kuat di kawasan Asia

Pasifik dan Afrika

o Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang kuat di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika

o Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas

kesepakatan internasional di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika

o Implementasi Talent Management di Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika

o Organisasi dan tata kelola yang baik di Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika

o Peningkatan Engagement Pegawai di Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika

o Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

SASARAN PROGRAM

Page 16: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 9

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Renstra Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2015-2019 selanjutnya

menjadi referensi dalam menetapkan dokumen perencanaan tahunan, yaitu Rencana Aksi

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2017. Berdasarkan dokumen Rencana Aksi

tersebut dan disesuaikan dengan DIPA tahun 2017 yang telah ditetapkan, Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika menyusun Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017.

Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara dokumen PK Tahun 2017 dengan

PK periode sebelumnya. Dokumen PK Tahun 2013-2016 mengevaluasi tingkat capaian

kinerja dari segi pelaksanaan program/kegiatan internal (internal business process), yaitu:

“Peningkatan Peran Indonesia Di Kawasan Asia Pasifik Dan Afrika”, dengan indikator utama

berupa: “Persentase Kesepakatan Kerja Sama yang Ditindaklanjuti” dan “Persentase

Prakrasa/Rekomendasi pada Forum Kerja Sama Intrakawasan yang Ditindaklanjuti”.

Sementara itu, PK Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2017 disusun dengan

basis balanced scorecard (BSC) dan merupakan turunan (cascading) dari PK Kementerian

Luar Negeri. Komponen evaluasi capaian kinerja pada PK Tahun 2017 tidak hanya

difokuskan pada internal business process, namun juga pada perspektif stakeholders dan

faktor pengembangan kapasitas internal organisasi (learning and growth).

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

Tahun Anggaran 2017

Kode SS

Sasaran Program Kode IKU

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target

(1) (2) (3) (4) (5)

Stakeholders

S1 Kepemimpinan Indonesia yang berpengaruh di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika

S1.1 Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum regional Kawasan Asia Pasifik dan Afrika

60%

S2 Dukungan diplomasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika untuk Mewujudkan Peningkatan Pembangunan Nasional

S2.1 Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia

29

S2.2 Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia

16

S2.3 Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia

20

Page 17: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 10

Kode SS

Sasaran Program Kode IKU

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target

(1) (2) (3) (4) (5)

Internal Business Process

B1 Diplomasi maritim dan polkam yang kuat di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

B1.1 Jumlah kesepakatan hasil perundingan diplomasi maritim dan polkam di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

25

B1.2 Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia bidang kemaritiman dan polkam yang diterima di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

80%

B2 Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang kuat di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

B2.1 Jumlah kesepakatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

28

B2.2 Jumlah data economic intelligence negara atau wilayah akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

66

B2.3 Jumlah promosi Trade Tourism and Investment (TTI) di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

47

B2.4 Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang diterima di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

80%

B3 Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kesepakatan internasional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

B3.1 Persentase kesepakatan kerja sama bilateral di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindak lanjuti oleh stakeholder dalam negeri

80%

B3.2 Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri

80%

Learning & Growth

L1 Implementasi Talent Management di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

L1.1 Persentase pejabat di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan

50%

Page 18: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 11

Kode SS

Sasaran Program Kode IKU

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target

(1) (2) (3) (4) (5)

L2 Organisasi dan tata kelola yang baik di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

L2.1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu

85

L2.2 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

76

L3 Peningkatan Engagement Pegawai di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

L3.1 Indeks engagement pegawai di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

3

L4 Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

L4.1 Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

98%

L4.2 Persentase temuan BPK yang ditindaklanjuti di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

100%

L4.3 Persentase dokumen rencana kerja dan anggaran Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

100%

C. Program dan Kegiatan

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 di atas merupakan rujukan bagi pelaksanaan program

dan kegiatan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika pada tahun 2017. Adapun program

yang ditetapkan untuk tahun 2017 adalah: “Program Pemantapan Hubungan dan Politik

Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika”, yang

kemudian dijabarkan menjadi kegiatan Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri

melalui kerja sama di berbagai bidang di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang dilakukan

oleh 7 Eselon II, sebagai berikut:

1. Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Afrika; 2. Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Selatan dan Tengah; 3. Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Timur dan Pasifik; 4. Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Tenggara; 5. Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Timur Tengah; 6. Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intrakawasan

Asia Pasifik dan Afrika; 7. Dukungan manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Asia Pasifik

dan Afrika.

Page 19: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Page 20: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 12

A. Gambaran Umum Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran strategis Kementerian Luar Negeri

pada tahun 2017, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah berhasil melaksanakan

berbagai kegiatan sebagai perwujudan dari diplomasi ekonomi, diplomasi maritim, politik,

keamanan dan perbatasan, diplomasi sosial dan budaya, dukungan dan komitmen nasional

atas kesepakatan internasional di kawasan, serta upaya-upaya untuk meningkatkan peran

Indonesia di dunia internasional. Keberhasilan tersebut sekaligus mengindikasikan

tercapainya target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian

Kinerja Tahun 2017.

Pada tataran bilateral, kiprah diplomasi ekonomi, sosial dan budaya, diwujudkan

melalui penandatanganan kesepakatan kerja sama dalam berbagai bidang, antara lain:

energi, minyak bumi, gas alam dan sumber daya mineral, pertanian dan perikanan,

perdagangan dan investasi, budaya dan pariwisata, pendidikan, serta perbankan dan proyek

pembangunan. Diplomasi ekonomi juga diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan berbagai

kegiatan untuk mempromosikan potensi Trade, Tourism, and Investment (TTI) Indonesia di

negara-negara kawasan Asia Pasifik dan Afrika, baik melalui business forum and gathering,

familiarization trip, business mission and connection, economic dialogue, serta trade mission

and expo. Sementara itu, dari segi diplomasi maritim, politik, keamanan dan perbatasan,

telah disepakati beberapa perjanjian kerja sama bilateral, antara lain: memerangi illegal

fishing, memajukan tata kelola perikanan berkelanjutan, serta menjaga pertahanan dan

keamanan di daerah perbatasan.

Sepanjang tahun 2017, Indonesia juga telah secara aktif memainkan peranan penting

dalam upaya untuk mengatasi konflik sebagai wujud diplomasi kemanusiaan. Salah satu

diantaranya adalah upaya diplomasi kemanusiaan Indonesia di Rakhine State Myanmar yang

diwujudkan dengan inisiatif langkah 4+1 yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri kepada

Daw Aung San Suu Kyi pada saat kunjungan ke Myanmar tanggal 4 September 2017. Sebagai

tindak lanjut kunjungan tersebut, Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan,

antara lain: berupa makanan, pakaian, obat-obatan, dan tenda untuk pengungsi di

Bangladesh berjumlah 74 ton dan untuk masyarakat di Rakhine State sejumlah 20 ton.

Penyerahan bantuan kemanusiaan Indonesia bagi

pengungsi Rakhine State, Myanmar,

21 September 2017

Page 21: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 13

Pelaksanaan diplomasi kemanusiaan oleh Pemerintah Indonesia juga disinergikan

dengan upaya penyampaian bantuan oleh organisasi kemasyarakatan Indonesia, yaitu:

Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM). Sinergi tersebut antara lain

terwujud dalam bentuk bantuan bangunan sekolah bagi anak-anak Myanmar yang

diresmikan oleh Menteri Luar Negeri RI pada tanggal 21 Januari 2017 dan program

Humanitarian Assistance for Sustainable Community (HASCO) yang diluncurkan pada 31

Agustus 2017 dengan empat bidang, yaitu: pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi

dan peningkatan kapasitas.

Seiring dengan meningkatnya tantangan yang dihadapi dalam bidang keamanan,

yang antara lain ditunjukan dengan krisis keamanan di Marawi City Filipina, Indonesia juga

telah berinisiatif mengaktifkan forum trilateral bersama Malaysia dan Filipina untuk

memberantas dan mengatasi penyebaran terorisme di kawasan. Implementasi dari

kesepakatan trilateral tersebut adalah aktivitas patroli bersama, yaitu: trilateral maritime

patrol di Tarakan, Indonesia, 19 Juni 2017; trilateral air patrol di Subang, Malaysia, 12

Oktober 2017; dan trilateral port visit di Tawi-tawi, Filipina, 15 November 2017.

Menlu RI, Retno L.P. Marsudi pada saat peresmian gedung sekolah bantuan

masyarakat Indonesia yang dikoordinir oleh Pos

Keadilan Peduli Umat (PKPU), salah satu

anggota Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia (ALKI) untuk masyarakat Rakhine State, Myanmar,

21 Januari 2017

Penyerahan bantuan kemanusiaan Indonesia bagi

pengungsi Rohingya di Bangladesh,

Dhaka, 14 September 2017

Page 22: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 14

IORA Leader's Summit, Jakarta, 5 - 7 Maret 2017

Keberhasilan diplomasi Indonesia di dunia internasional terlihat dari beberapa

prakarsa/rekomendasi yang diterima pada forum intra dan antarkawasan, antara lain: Asia-

Pacific Economic Cooperation (APEC); Indian Ocean Rim Association (IORA); Pacific Islands

Forum (PIF), Asian Parliamentary Assembly (APA); Coral Triangle Initiative on Coral Reefs,

Fisheries and Food Security (CTI-CFF) Forum; serta Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-

Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA). Disamping itu, Indonesia juga berhasil

menjadi chair dan fasilitator/host dari berbagai pertemuan internasional. Posisi tersebut

memiliki arti strategis dalam upaya mempromosikan agenda nasional dan kontribusi

terhadap penyelesaian isu-isu global.

Terkait peningkatan dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri

dan kesepakatan internasional, telah ditindaklanjuti sebanyak 62 kesepakatan kerja sama

bilateral dan 8 prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intra dan

antarkawasan. Implementasi kesepakatan dan prakarsa/rekomendasi kerja sama dimaksud

merupakan capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, sebagaimana yang

telah ditetapkan melalui Indikator Kinerja Utama. Berbagai upaya tindak lanjut oleh

stakeholders tersebut pada akhirnya diharapkan dapat menciptakan nilai manfaat ekonomi,

keuangan, dan pembangunan yang optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Salah satu capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika yang

mendukung agenda nasional terkait poros maritim Indonesia adalah berbagai kerja sama

intra dan antarkawasan yang antara lain diwujudkan melalui forum Indian Ocean Rim

Association (IORA). Peningkatan kerja sama terkait poros maritim Indonesia tersebut

merupakan momentum yang sangat strategis di tengah keketuaan Indonesia pada forum

IORA. Kerja sama strategis melalui forum IORA difokuskan pada enam bidang, yaitu:

keamanan maritim, budaya perikanan dan perairan, energi, manajemen resiko bencana,

teknologi dan ilmu pengetahuan, pariwisata dan pertukaran budaya.

Dalam konteks keketuaan Indonesia pada forum IORA, sepanjang tahun 2017 telah

dilaksanakan berbagai pertemuan sebagai berikut:

1. IORA Leader's Summit, Jakarta, 5 - 7 Maret 2017 Konferensi Tingkat

Tinggi (Leaders’

Summit) IORA

diselenggarakan di

Jakarta pada tanggal 7

Maret 2017.

Pertemuan dihadiri

oleh 8 Kepala

Negara/Pemerintahan,

7 Wakil Kepala

Negara/Pemerintahan,

13 Menteri/Pejabat

Setingkat Menteri

negara anggota, mitra

wicara, 3 perwakilan

organisasi

Page 23: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 15

internasional (ASEAN, FAO, UNESCO) dan 1 negara tamu (Myanmar). KTT IORA 2017

merupakan Pertemuan Tingkat Tinggi IORA pertama sejak IORA berdiri tahun 1997.

Pertemuan ini juga sekaligus memperingati 20 tahun berdirinya IORA.

Rangkaian KTT IORA didahului oleh Pertemuan Pejabat Tinggi (CSO) pada 5 Maret

2017 dan Pertemuan Tingkat Menteri (COMM) pada 6 Maret 2017. CSO membahas

finalisasi IORA Concord dan sepakat mengubah penamaannya menjadi Jakarta

Concord. Jakarta Concord disetujui. COM juga mengadopsi 2 dokumen akhir, yakni

IORA Action Plan untuk tahun 2017 – 2021 dan Declaration on Preventing and

Countering Terrorism and Violent Extremism.

KTT IORA dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh seluruh negara anggota,

mitra dialog, organisasi internasional dan tamu undangan lainnya. Pada persidangan,

khususnya sesi plenary, persidangan dipimpin secara bergantian oleh Presiden RI,

Presiden Afrika Selatan dan Perdana Menteri Australia.

Jakarta Concord, sebagai outcome document pertemuan, secara resmi disahkan oleh

para pemimpin IORA. Dokumen tersebut ditandatangani oleh seluruh Kepala

Negara/Pemerintahan yang hadir. Dengan penandatanganan Jakarta Concord, para

pemimpin IORA berkomitmen untuk memperkuat kerja sama yang telah terbentuk

selama ini.

2. The 3rd IORA Blue Economy Core Group (BECG) Workshop, Mauritius, 9 - 11 April 2017. Pertemuan ke-3 Blue Economy

Core Group (BECG) Workshop

yang mengangkat tema

“Environmental Sustainability

and the Blue Economy in the

Indian Ocean Rim Region”.

Pada pertemuan tersebut,

Indonesia menekankan

pentingnya tindak lanjut

inisiatif Blue Economy,

sebagaimana dimandatkan

juga pada Jakarta Concord.

Disamping itu, disampaikan

pula upaya konkret Pemri

dalam implementasi konsep

Blue Economy, dengan best

practices pengembangan perikanan dan budi daya ikan berkelanjutan di Provinsi Nusa

Tenggara Barat. Disampaikan pula persiapan the 2nd IORA Ministerial Blue Economy

Conference, serta pokok-pokok Jakarta Declaration yang akan menjadi dokumen akhir

konferensi.

The 3rd IORA Blue Economy Core Group (BECG) Workshop, Mauritius, 9 - 11 April 2017

Page 24: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 16

3. The 1st IORA Workshop on Sustainable Tourism Destination, Mauritius, 1 - 6 Mei 2017.

Workshop pertama di bidang Sustainable Tourism Destination di IORA membahas isu-

isu terkait pengembangan kepariwisataan yang berkelanjutan, termasuk peluang dan

tantangan yang dihadapi serta pembahasan proyek-proyek terkait sustainable tourism

destination management.

Indonesia melakukan sharing best practice dengan negara-negara anggota IORA

terkait:

a. Prinsip-prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan yang menjadi prioritas

Pemri; dan

b. Pemanfaatan keterlibatan host communities dalam pembangunan pariwisata di Desa

Pemuteran, Bali, melalui revitalisasi lingkungan.

Pada forum tersebut, prakarsa/usulan Indonesia diterima sebagai salah satu proyek

potensial untuk prioritas manajemen pariwisata, yakni: Capacity-building on

Sustainable Tourism Destination, Observatory and Certification.

4. The 7th IORA Bi-annual Committee of Senior Officials (CSO) Meeting, Bali, 2 - 3 Agustus 2017.

Pertemuan 7th IORA Bi-annual Committee of Senior Officials (CSO) Meeting dilaksanakan

di Bali pada tanggal 2 – 3 Agustus 2017, dan merupakan pertemuan IORA terakhir

yang diselenggarakan Indonesia pada masa keketuaan periode 2015-2017. Pertemuan

dihadiri oleh 21 negara anggota, specialized agencies (Regional Centre for Science and

Transfer of Technology/RCSTT) dan Chair of Indian Ocean Studies (CIOS).

The 1st IORA Workshop on Sustainable Tourism Destination, Mauritius, 1 - 6 Mei 2017

Page 25: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 17

Pertemuan menyepakati sejumlah hal pokok sebagai berikut:

a. Amandemen IORA Charter :

- Perubahan Charter diperlukan untuk memuat hasil-hasil KTT IORA, khususnya

IORA Action Plan.

- Diharapkan amandemen Charter lebih bersifat fleksibel untuk dapat

mengantisipasi perkembangan IORA ke depan.

- Proses perubahan harus melibatkan seluruh anggota IORA.

b. Pemilihan Sekretaris Jenderal IORA periode 2018 - 2021:

- Troika IORA (Indonesia, Afrika Selatan dan Australia) dibantu incumbent Sekjen

IORA akan melakukan proses seleksi kepada para kandidat Sekjen

- Sekretrariat IORA akan memperbaharui kriteria pemilihan kandidat untuk

kemudian disirkulasi ke negara anggota guna mendapat tanggapan.

The 7th IORA Bi-annual Committee of Senior Officials (CSO) Meeting, di Bali, 2 - 3 Agustus 2017

Page 26: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 18

6. IORA Outreach Program

Sebagai upaya untuk memperkuat kerja sama dengan civitas akademika melalui

kegiatan diseminasi informasi mengenai hubungan dan kerja sama luar negeri,

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika melakukan sejumlah outreach program,

khususnya dalam rangka diseminasi hasil-hasil keketuaan Indonesia di forum IORA.

Tujuan dari program adalah untuk meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan

mengenai perkembangan kerja sama IORA serta memahami berbagai potensi kerja

sama yang dapat dikembangkan melalui peran Indonesia di IORA.

Outreach program tersebut dilaksanakan dengan beberapa universitas/perguruan

tinggi di Indonesia, sebagai berikut:

a. Universitas Sriwijaya, 14 Agustus 2017 dengan tema “Peran Indonesia di IORA dan

Organisasi Regional Lainnya di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika dalam Rangka

Mencapai Tujuan Nawa Cita”;

b. Universitas Jember, 30 Oktober 2017 dengan tema “IORA dan Pemberdayaan

Hubungan Historis Nusantara dan Timur Tengah: Menterjemahkan Kedekatan

Sejarah menadi Peluang Strategis”;

c. Universitas Islam Malang, 1 November 2017 dengan tema “IORA dan Masa Depan

Hubungan Indonesia-Timur Tengah”;

d. Universitas Lampung, 13 November 2017 dengan tema “IORA dan Peran Indonesia

sebagai Maritime Gateway Timur Tengah ke Pasifik”;

e. Universitas Airlangga, 15 November 2017 dengan tema “Indonesia-Australia

Relations: Challenges and the Way Forward – Potensi Perluasan Kerja Sama

Ekonomi, Sosial Budaya RI-Australia dalam Kerangka Kerja Sama Kemaritiman

Bilateral dan Regional IORA”;

f. Universitas Sumatera Utara, 27 November 2017 dengan tema “Indonesia dalam

Kerja Sama Regional IORA dan APEC: Manfaat, Peran dan Proyeksi ke Depan.”

Outreach program dengan Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, 14 Agustus 2017

Page 27: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 19

5. Maritime Safety and Security Programme, Semarang, 14 - 21 Agustus 2017.

Sebagai bagian dari tindak lanjut IORA Action Plan, Indonesia mengadakan “The

Maritime Safety and Security Programme” di Semarang pada tanggal 14 – 21 Agustus

2017. Program tersebut merupakan kerja sama Kementerian Luar Negeri dengan

Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC).

Tujuan pelaksanaan program adalah untuk meningkatkan kapabilitas dan

pengetahuan para penegak hukum dalam penanganan kejahatan maritim, memperkuat

hubungan kerja sama antar lembaga penegak hukum dan mengembangkan jejaring

antar sesama penegak hukum. Program tersebut juga sebagai forum untuk pertukaran

pengalaman di antara para penegak hukum, disamping untuk pengembangan jejaring.

Dengan mempertimbangkan posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim yang

terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, serta sesuai amanat Jakarta

Concord, maka

program

tersebut juga

mengundang

keikutsertaan

negara/organisa

si regional dari

kawasan Pasifik.

Program

tersebut diikuti

oleh 13 peserta

dari negara

anggota IORA

(Australia,

Bangladesh,

Comoros, India,

Indonesia,

Malaysia,

Mauritius,

Mozambique,

Oman, Somalia,

South Africa, Sri Lanka, dan Tanzania) dan Sekretariat IORA. Sebagai invited guests,

program tersebut juga diikuti oleh negara anggota MSG (Fiji, Solomon Islands, Timor-

Leste), dan Sekretariat MSG.

Para peserta program menyampaikan sejumlah rekomendasi, termasuk perlunya

pengembangan kerangka terkait keselamatan dan keamanan maritim di kawasan,

termasuk identifikasi common concern dan langkah-langkah yang dapat diterapkan.

Kerangka tersebut dapat berfungsi sebagai blueprint pengembangan strategi regional

untuk meningkatkan kerja sama di bidang tersebut.

Maritime Safety and Security Programme, Semarang, 14 - 21 Agustus 2017

Page 28: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 20

6. The 17th Meeting of the IORA Council of Ministers (COM), Durban, 14-20 Oktober 2017. Indonesia menyerahkan estafet keketuaan IORA kepada Afrika Selatan secara resmi

dalam The 17th Meeting of the IORA Council of Ministers (COM) yang diselenggarakan di

Durban tanggal 14 - 20 Oktober 2017. Pertemuan dibuka oleh Wakil Menteri Luar

Negeri RI, Dr. A.M. Fachir. Dalam pertemuan tersebut, dilakukan pembahasan terkait

komitmen negara-negara anggota IORA dalam penanganan isu-isu global, antara lain:

persamaan gender dan penguatan ekonomi kaum wanita; keamanan maritim dan

regional, blue economy, peningkatan inovasi dan penciptaan lapangan kerja serta

pembangunan ekonomi berkelanjutan.

7. Workshop on Marine Aquaculture and Fish Health Management, Situbondo, 22 - 27 November 2017.

Workshop on Marine Aquaculture and Fish Health Management dilaksanakan oleh

Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan

pada tanggal 22 – 27 November 2017 di Balai Pelatihan Budidaya Air Payau (BPBAP)

Situbondo dan Banyuwangi. Program ini dihadiri oleh 17 peserta dari 15 negara

anggota IORA yaitu Bangladesh, Uni Comoros, India, Kenya, Madagaskar, Malaysia,

Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania dan

Thailand. Fokus program adalah pada proses budidaya ikan kerapu, salah satu

komoditas ekspor yang bernilai tinggi.

The 17th Meeting of the IORA Council of Ministers (COM), Durban, 14 - 20 Oktober 2017

Page 29: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 21

Tujuan utama workshop adalah peningkatan kapasitas para ahli perikanan negara-negara anggota IORA melalui transfer informasi dan keahlian serta sharing best practices untuk memajukan sekaligus menghadapi tantangan yang dihadapi sektor perikanan budidaya. Selain itu, para peserta diharapkan dapat memperkuat kerja sama melalui pembangunan jejaring.

Workshop

merupakan

implementasi

dari hasil KTT

IORA,

utamanya

IORA Action

Plan. Workshop ini juga merupakan salah satu voluntary commitments Indonesia yang

disampaikan pada The 2nd IORA Ministerial Blue Economy Conference di Jakarta, 8 – 10

Mei 2017. Kegiatan workshop terdiri dari diskusi kelas, praktek laboratorium,

kunjungan ke Keramba Jaring Apung (KJA), kunjungan ke pembenihan kerapu serta ke

pusat pengalengan.

Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Namun demikian, disadari masih terdapat kendala dalam memenuhi target output yang

disebabkan berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Peserta dari Negara Anggota IORA mengunjungi keramba jarring apung di Situbondo, salah satu program Workshop on Marine Aquaculture and Fish Health Management,

Situbondo, 22 - 27 November 2017

Page 30: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 22

B. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2017

Dalam rangka menjamin tercapainya sasaran strategis agar lebih optimal, maka

Kementerian Luar Negeri melakukan penambahan dan penyempurnaan beberapa indikator

kinerja utama (IKU) yang digunakan pada periode sebelumnya. Penyesuaian yang dilakukan

diantaranya Perubahan IKU dan Target IKU serta Penetapan IKU Baru. Perubahan IKU

tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor:

84/B/RO/I/2017/01 Tahun 2017 tanggal 31 Januari 2017 tentang Perubahan Peta Strategi

dan Indikator Kinerja Utama Kementerian Luar Negeri Tahun 2017. Dengan demikian,

pengukuran tingkat capaian Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

pada tahun 2017 dilakukan dengan menggunakan IKU yang berbasis balanced scorecard

(BSC) dan merupakan turunan (cascading) dari IKU Kementerian Luar Negeri. Dengan

demikian, terdapat perbedaan signifikan antara IKU Tahun 2017 dengan IKU Tahun 2016.

Pada tahun 2016, rumusan IKU yang digunakan hanya meliputi perspektif internal

business process dengan sasaran strategis “Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas

kesepakatan internasional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika”, yaitu:

1. Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti;

2. Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan yang

ditindaklanjuti.

Sementara itu, rumusan IKU tahun 2017 meliputi komponen penilaian berdasarkan

perspektif pemangku kepentingan (stakeholders), pelaksanaan program/kegiatan internal

(internal business process), serta pengembangan kapasitas internal organisasi (learning and

growth), sebagai berikut:

1. Sasaran strategis berdasarkan perspektif stakeholders:

a. Kepemimpinan Indonesia yang berpengaruh di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika,

diukur dengan IKU: Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum regional

Kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

b. Dukungan diplomasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika untuk Mewujudkan

Peningkatan Pembangunan Nasional Dukungan diplomasi di kawasan Asia

Pasifik dan Afrika untuk Mewujudkan Peningkatan Pembangunan Nasional,

diukur dengan IKU:

- Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai

target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia;

- Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai

target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia;

- Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai

target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.

2. Sasaran strategis berdasarkan perspektif internal business process:

a. Diplomasi maritim dan polkam yang kuat di kawasan Asia Pasifik dan Afrika,

diukur dengan IKU:

- Jumlah kesepakatan hasil perundingan diplomasi maritim dan polkam di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika;

- Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia bidang kemaritiman dan

polkam yang diterima di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

Page 31: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 23

b. Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang kuat di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika, diukur dengan IKU:

- Jumlah kesepakatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di kawasan Asia

Pasifik dan Afrika;

- Jumlah data economic intelligence negara atau wilayah akreditasi di kawasan

Asia Pasifik dan Afrika;

- Jumlah promosi Trade Tourism and Investment (TTI) di kawasan Asia Pasifik

dan Afrika;

- Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan

budaya yang diterima di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

c. Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kesepakatan internasional di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika, diukur dengan IKU:

- Persentase kesepakatan kerja sama bilateral di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika yang ditindak lanjuti oleh stakeholder dalam negeri;

- Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan

dan antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti oleh

stakeholders dalam negeri.

3. Sasaran strategis berdasarkan perspektif learning and growth:

a. Implementasi Talent Management di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika,

diukur dengan IKU: Persentase pejabat di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan.

b. Organisasi dan tata kelola yang baik di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika, diukur dengan IKU:

- Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu;

- Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika;

c. Peningkatan Engagement Pegawai di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika,

diukur dengan IKU: Indeks engagement pegawai di Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika.

d. Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel di Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika, diukur dengan IKU:

- Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika;

- Persentase temuan BPK yang ditindaklanjuti di Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika;

- Persentase dokumen rencana kerja dan anggaran Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

IKU Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tersebut telah ditetapkan dengan Keputusan

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Nomor 1500/SK/RO/05/2017/04 tentang

Perubahan Peta Strategi/Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2017

Dengan demikian, secara detail capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika tahun 2017 dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut:

Page 32: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 24

Ta

be

l 3

.1 C

ap

aia

n K

ine

rja

Dit

jen

Asi

a P

asi

fik

da

n A

frik

a T

ah

un

20

17

Kem

luDi

tjen

Aspa

saf

S1

Kepe

mim

pina

n In

done

sia

yang

ber

peng

aruh

di

Kaw

asan

Asia

Pas

ifik d

an

Afrik

a

S1.1

Pers

enta

se ke

pem

impi

nan

Indo

nesia

pada

foru

m re

giona

l Kaw

asan

Asia

Pasif

ik da

n Af

rika

79,7

3%60

%

(Jum

lah

pert

emua

n ya

ng

dipi

mpi

n In

done

sia ÷

Jum

lah

pert

emua

n ya

ng

dise

paka

ti un

tuk d

ipim

pin

oleh

Indo

nesia

) x 1

00%

100%

166,

67%

120%

Lapo

ran

Delri

, res

olus

i, kep

utus

an,

pres

iden

tial/c

hairm

an st

atem

ent,

kert

as p

osisi

, sta

tem

ent D

elri.

S2.1

Jum

lah

nega

ra a

kred

itasi

di ka

was

an

Asia

Pas

ifik d

an A

frika

yang

men

capa

i

targ

et p

enin

gkat

an n

ilai p

erda

gang

an

deng

an In

done

sia

4829

Jum

lah

nega

ra a

kred

itasi

di w

ilaya

h As

ia P

asifi

k dan

Afrik

a de

ngan

peni

ngka

tan

nila

i

perd

agan

gan

deng

an

Indo

nesia

min

imal

3%

7726

5,52

%12

0%

Data

Nila

i Per

daga

ngan

yang

di

terb

itkan

Kem

enda

g dan

BPS

sert

a

lem

baga

stat

istik

resm

i di n

egar

a

akre

dita

si.

32

S2.3

Jum

lah

nega

ra a

kred

itasi

di ka

was

an

Asia

Pas

ifik d

an A

frika

yang

men

capa

i

targ

et p

enin

gkat

an ju

mla

h w

isata

wan

man

cane

gara

ke In

done

sia

5120

Jum

lah

nega

ra a

kred

itasi

di w

ilaya

h As

ia P

asifi

k dan

Afrik

a de

ngan

peni

ngka

tan

jum

lah

wisa

taw

an m

anca

nega

ra

ke In

done

sia m

inim

al 5

%

840

%40

%Da

ta P

ublik

asi o

leh

Bada

n Pu

sat

Stat

istik

dan

Kem

ente

rian

Pariw

isata

Jum

lah

nega

ra a

kred

itasi

di w

ilaya

h As

ia P

asifi

k dan

Afrik

a d

enga

n

peni

ngka

tan

nila

i inve

stas

i

asin

g ke

Indo

nesia

min

imal

3%

3723

1,25

%

Data

Pub

likas

i ole

h Ba

dan

Koor

dina

si

Pena

nam

an M

odal

(BKP

M) d

an

inst

ansi/

lem

baga

terk

ait d

enga

n

pena

nam

an m

odal

di n

egar

a

akre

dita

si.

S2

Duku

ngan

dip

lom

asi d

i

kaw

asan

Asia

Pas

ifik d

an

Afrik

a un

tuk M

ewuj

udka

n

Peni

ngka

tan

Pem

bang

unan

Nasio

nal

S2.2

Jum

lah

nega

ra a

kred

itasi

di ka

was

an

Asia

Pas

ifik d

an A

frika

yang

men

capa

i

targ

et p

enin

gkat

an n

ilai in

vest

asi a

sing

ke In

done

sia

1612

0%

Real

isasi

Ditje

n

Aspa

saf

Data

Duk

ung

Stak

ehol

ders

Kode

SS

Sasa

ran

Prog

ram

Kode

IKU

Indi

kato

r Kin

erja

Uta

ma

(IKU)

Targ

et

Form

ulas

i Kin

erja

Bata

s Tol

eran

si

Capa

ian

Capa

ian

Ditje

n

Aspa

saf

Page 33: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 25

Kem

luD

itje

n A

spas

af

B1.

1

Jum

lah

kese

paka

tan

hasi

l per

undi

ngan

dipl

om

asi m

arit

im d

an p

olk

am d

i

kaw

asan

Asi

a Pa

sifi

k da

n A

frik

a

5425

Jum

lah

kese

paka

tan

hasi

l

peru

ndin

gan

di b

idan

g

dipl

om

asi m

arit

im,

polk

am d

an p

erba

tasa

n

4417

6%12

0%

Rec

ord

s o

f D

iscu

ssio

n (R

oD

), Jo

int

Stat

emen

t, D

ecla

rati

on,

Jo

int

Co

mm

uniq

ue, L

ette

r o

f In

tent

,

Cha

irm

an's

No

te, M

emo

rand

um o

f

Und

erst

andi

ng, E

xcha

nge

of

No

tes,

Cha

irm

an's

Sta

tem

ent,

Sum

mar

y

Rec

ord

, Agr

eed

Min

utes

, Tre

aty,

Min

utes

of

Mee

ting

.

B1.

2

Pers

enta

se p

raka

rsa/

reko

men

dasi

Indo

nesi

a bi

dang

kem

arit

iman

dan

polk

am y

ang

dite

rim

a pa

da f

oru

m

regi

ona

l di k

awas

an A

sia

Pasi

fik

dan

Afr

ika

87,2

5%80

%

(Jum

lah

prak

arsa

/rek

om

enda

si

Indo

nesi

a ya

ng d

iter

ima

di

bida

ng k

emar

itim

an,

polk

am d

an p

erba

tasa

n ÷

Jum

lah

prak

arsa

/rek

om

enda

si

Indo

nesi

a ya

ng

disa

mpa

ikan

di b

idan

g

kem

arit

iman

, po

lkam

dan

perb

atas

an) x

100

%

96,3

%12

0,37

%12

0%

Lapo

ran

Del

egas

i RI (

Del

ri),

Pres

iden

tial

/Cha

irm

an S

tate

men

t,

Stat

emen

t D

elri

, Do

kum

en S

idan

g

Join

t St

atem

ent,

Rep

ort

of

the

Mee

ting

, Sum

mar

y o

f D

iscu

ssio

n,

Sum

mar

y R

eco

rd, J

oin

t C

om

mun

ique

,

Agr

eed

Min

utes

, Dec

lara

tio

n, k

erta

s

posi

si D

elri

, Sug

gest

ed P

oin

t o

f

Inte

rven

tio

n, A

gree

men

ts,

Mem

ora

ndum

of

Und

erst

andi

ng, P

lan

of

Act

ion,

Wo

rk P

lan,

Tre

aty,

Cha

rter

,

Med

ia R

elea

se, J

oin

t Pr

ess

Stat

emen

t

B2.

1

Jum

lah

kese

paka

tan

di b

idan

g ek

ono

mi,

sosi

al d

an b

uday

a di

kaw

asan

Asi

a

Pasi

fik

dan

Afr

ika

203

28

Jum

lah

kese

paka

tan

di

bida

ng e

kono

mi,

sosi

al

dan

buda

ya d

i Dir

ekto

rat

Asi

a Pa

sifi

k da

n A

frik

a

7526

7,86

%12

0%

Rec

ord

s o

f D

iscu

ssio

n (R

oD

), N

aska

h

Kese

paka

tan,

Dip

lom

atic

No

tes,

Jo

int

Stat

emen

t, D

ecla

rati

on,

Jo

int

Co

mm

uniq

ue, L

ette

r o

f In

tent

,

Cha

irm

an's

No

te, M

emo

rand

um o

f

Und

erst

andi

ng, E

xcha

nge

of

No

tes,

Sum

mar

y R

eco

rd, A

gree

d M

inut

es,

Trea

ty, M

inut

es o

f M

eeti

ng, L

apo

ran

Perw

akila

n R

I, D

atab

ase

kebi

jaka

n

perd

agan

gan,

Nas

kah

yang

disa

mpa

ikan

ole

h B

PPK

yang

dim

uat

di b

erba

gai m

edia

ber

baha

sa a

sing

B2

Dip

lom

asi E

kono

mi,

Sosi

al

dan

Bud

aya

yang

kua

t di

kaw

asan

Asi

a Pa

sifi

k da

n

Afr

ika

B2.

2

Jum

lah

data

eco

nom

ic in

telli

genc

e

nega

ra a

tau

wila

yah

akre

dita

si d

i

kaw

asan

Asi

a Pa

sifi

k da

n A

frik

a

112

66

Jum

lah

data

eco

nom

ic

inte

llige

nce

nega

ra a

tau

wila

yah

akre

dita

si d

i

kaw

asan

Asi

a Pa

sifi

k da

n

Afr

ika

6910

4,55

%10

4,55

%La

pora

n Pe

rwak

ilan

RI

Inte

rna

l Bu

sin

ess

Pro

cess

Rea

lisas

i Dit

jen

Asp

asaf

Cap

aian

Dit

jen

Asp

asaf

Dat

a D

uku

ng

Bat

as T

ole

ran

si

Cap

aian

B1

Dip

lom

asi m

arit

im d

an

polk

am y

ang

kuat

di

kaw

asan

Asi

a Pa

sifi

k da

n

Afr

ika

Ko

de

SSSa

sara

n P

rogr

amK

od

e IK

UIn

dik

ato

r K

iner

ja U

tam

a (I

KU

)

Targ

et

Form

ula

si K

iner

ja

Page 34: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 26

Kem

luDi

tjen

Aspa

saf

B2.3

Jum

lah

prom

osi T

rade

Tou

rism

and

Inve

stm

ent

(TTI

) di k

awas

an A

sia P

asifi

k

dan

Afrik

a

8947

Jum

lah

prom

osi T

rade

,

Trou

rism

, and

Inve

stm

ent

(TTI

)

5411

4,89

%11

4,89

%La

pora

n TT

I

B2.4

Pers

enta

se p

raka

rsa/

reko

men

dasi

Indo

nesia

di b

idan

g ek

onom

i, so

sial d

an

buda

ya y

ang

dite

rima

pada

foru

m

regi

onal

di k

awas

an A

sia P

asifi

k da

n

Afrik

a

89%

80%

(Jum

lah

prak

arsa

/rek

omen

dasi

Indo

nesia

yan

g di

terim

a di

bida

ng e

kono

mi,

sosia

l

dan

buda

ya ÷

Jum

lah

prak

arsa

/rek

omen

dasi

Indo

nesia

yan

g

disa

mpa

ikan

di b

idan

g

ekon

omi,

sosia

l dan

buda

ya) x

100

%

100%

125%

120%

Lapo

ran

Dele

gasi

RI (D

elri)

,

Pres

iden

tial/C

hairm

an S

tate

men

t,

Stat

emen

t Del

ri, D

okum

en S

idan

g

Join

t Sta

tem

ent,

Repo

rt o

f the

Mee

ting,

Sum

mar

y of

Disc

ussio

n,

Sum

mar

y Re

cord

, Joi

nt C

omm

uniq

ue,

Agre

ed M

inut

es, D

ecla

ratio

n, k

erta

s

posis

i Del

ri, S

ugge

sted

Poi

nt o

f

Inte

rven

tion,

Agr

eem

ents

,

Mem

oran

dum

of U

nder

stan

ding

, Pla

n

of A

ctio

n, W

ork

Plan

, Tre

aty,

Cha

rter

,

Med

ia R

elea

se, J

oint

Pre

ss S

tate

men

t

B3.1

Pers

enta

se k

esep

akat

an k

erja

sam

a

bila

tera

l di k

awas

an A

sia P

asifi

k da

n

Afrik

a ya

ng d

itind

ak la

njut

i ole

h

stak

ehol

der

dala

m n

eger

i

79%

80%

(Jum

lah

kese

paka

tan

kerja

sam

a ya

ng

ditin

dakl

anju

ti ÷

Jum

lah

kese

paka

tan

yang

aka

n

ditin

dakl

anju

ti) x

100

%

95,3

1%11

9,14

%11

9,14

%

Reka

pitu

lasi

doku

men

dar

i tin

dak

lanj

ut k

esep

akat

an b

erda

sark

an

lapo

ran

pert

emua

n/ke

giat

an, b

rafa

ks

perw

akila

n, su

rat d

ari/k

epad

a K/

L

tekn

is, p

erny

ataa

n pe

rs, l

iput

an

med

ia, p

idat

o pe

jaba

t

B3.2

Pers

enta

se p

raka

rsa/

reko

men

dasi

pada

foru

m k

erja

sam

a in

trak

awas

an d

an

anta

rkaw

asan

Asia

Pas

ifik

dan

Afrik

a

yang

diti

ndak

lanj

uti o

leh

stak

ehol

ders

dala

m n

eger

i

82,5

0%80

%

(Jum

lah

real

isasi

prak

arsa

/rek

omen

dasi

Indo

nesia

di F

orum

Kerja

sam

a In

trak

awas

an

dan

anta

rkaw

asan

yan

g

ditin

dakl

anju

ti ÷

Jum

lah

renc

ana

prak

arsa

/rek

omen

dasi

Indo

nesia

di F

orum

Kerja

sam

a In

trak

awas

an

dan

anta

rkaw

sam

yan

g

ditin

dakl

anju

ti) x

100

%

100%

125%

120%

Reka

pitu

lasi

prak

arsa

yan

g di

terim

a

dan

ditin

dakl

anju

ti be

rdas

arka

n

lapo

ran

pert

emua

n/ke

giat

an, b

rafa

ks

perw

akila

n, su

rat d

ari/k

epad

a K/

L

tekn

is, p

erny

ataa

n pe

rs, l

iput

an

med

ia, p

idat

o pe

jaba

t

Bata

s Tol

eran

si

Capa

ian

Form

ulas

i Kin

erja

B3

Real

isasi

Ditje

n

Aspa

saf

Capa

ian

Ditje

n

Aspa

saf

Data

Duk

ung

Duku

ngan

dan

kom

itmen

nasio

nal y

ang

tingg

i ata

s

kese

paka

tan

inte

rnas

iona

l

di k

awas

an A

sia P

asifi

k da

n

Afrik

a

Kode

SS

Sasa

ran

Prog

ram

Kode

IKU

Indi

kato

r Kin

erja

Uta

ma

(IKU

)

Targ

et

Page 35: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 27

Ke

mlu

Dit

jen

Asp

asa

f

L1

Imp

lem

en

tasi

Ta

len

t

Ma

na

ge

me

nt

di D

ire

kto

rat

Jen

de

ral A

sia

Pa

sifi

k d

an

Afr

ika

L1.1

Pe

rse

nta

se p

eja

ba

t d

i Dir

ekt

ora

t

Jen

de

ral A

sia

Pa

sifi

k d

an

Afr

ika

ya

ng

tela

h m

em

en

uh

i sta

nd

ar

kom

pe

ten

si

jab

ata

n

75

%

(da

ri s

elu

ruh

pe

jab

at

Ke

mlu

)

50

%

(da

ri s

elu

ruh

pe

jab

at

Dit

jen

Asp

asa

f)

[Ju

mla

h P

eja

ba

t (E

selo

n I

s.d

. II

) d

i lin

gku

nga

n

Dir

ekt

ora

t Je

nd

era

l Asi

a

Pa

sifi

k d

an

Afr

ika

ya

ng

tela

h m

em

en

uh

i

kom

pe

ten

si ja

ba

tan

÷

Jum

lah

Pe

jab

at

(Ese

lon

I

s.d

. II

) d

i lin

gku

nga

n

Dir

ekt

ora

t Je

nd

era

l Asi

a

Pa

sifi

k d

an

Afr

ika

] x

10

0%

37

,50

%7

5%

75

%La

po

ran

Ha

sil A

sess

me

nt

L2.1

Nila

i Re

form

asi

Bir

okr

asi

Ke

me

nlu

85

85

Nila

i Re

form

asi

Bir

okr

asi

Ke

me

nlu

ole

h K

eM

EN

PA

N

da

n R

B

77

,44

91

,11

%9

1,1

1%

Lap

ora

n I

nd

eks

Re

form

asi

Bir

okr

asi

da

ri K

em

en

teri

an

PA

N d

an

RB

L2.2

Nila

i eva

lua

si A

KIP

Dir

ekt

ora

t Je

nd

era

l

Asi

a P

asi

fik

da

n A

frik

a

75

(AK

IP K

em

lu)

76

(AK

IP D

itje

n

Asp

asa

f)

Nila

i Eva

lua

si A

KIP

Dit

jen

Asp

asa

f7

6,6

10

0,7

9%

10

0,7

9%

Lap

ora

n H

asi

l Eva

lua

si A

KIP

Dit

jen

Asp

asa

f d

ari

In

spe

kto

rat

Jen

de

ral

L3

Pe

nin

gka

tan

En

ga

ge

me

nt

Pe

gaw

ai d

i Dir

ekt

ora

t

Jen

de

ral A

sia

Pa

sifi

k d

an

Afr

ika

L3.1

Ind

eks

en

ga

ge

me

nt

pe

gaw

ai d

i

Dir

ekt

ora

t Je

nd

era

l Asi

a P

asi

fik

da

n

Afr

ika

3

(da

ri s

elu

ruh

pe

gaw

ai K

em

lu)

3

(da

ri s

elu

ruh

pe

gaw

ai D

itje

n

Asp

asa

f)

Ind

eks

Ha

sil S

urv

ey

En

gage

me

nt

Pe

gaw

ai

Dit

jen

Asp

asa

f

3,4

71

15

,67

%1

15

,67

%K

ue

sio

ne

r, L

ap

ora

n H

asi

l Su

rve

y

L4.1

Pe

rse

nta

se r

ea

lisa

si a

ngg

ara

n d

an

rea

lisa

si k

ine

rja

di D

ire

kto

rat

Jen

de

ral

Asi

a P

asi

fik

da

n A

frik

a

95

%

(da

ri a

ngg

ara

n

da

n k

ine

rja

Ke

mlu

)

98

%

(da

ri a

ngg

ara

n d

an

kin

erj

a D

itje

n

Asp

asa

f)

(50

% x

Re

alis

asi

An

gga

ran

) +

(5

0%

x

Re

alis

asi

Kin

erj

a)

10

1,4

2%

10

3,4

9%

10

3,4

9%

SP2

D, M

on

ito

rin

g d

an

eva

lua

si

an

gga

ran

da

n B

ap

pe

na

s, L

ap

ora

n

Kin

erj

a (

LKj)

Tri

wu

lan

an

, Ap

lika

si e

-

Kin

erj

a, M

atr

iks

Info

rma

si K

ine

rja

L4.2

Pe

rse

nta

se t

em

ua

n B

PK

ya

ng

dit

ind

akl

an

juti

di D

ire

kto

rat

Jen

de

ral

Asi

a P

asi

fik

da

n A

frik

a

10

0%

(Ju

mla

h t

em

ua

n B

PK

ya

ng

dit

ind

akl

an

juti

÷ T

ota

l

tem

ua

n B

PK

) x

10

0%

10

0%

10

0%

10

0%

Lap

ora

n K

eu

an

gan

, La

po

ran

Ha

sil

Pe

me

riks

aa

n B

PK

da

n A

PIP

L4.3

Pe

rse

nta

se d

oku

me

n r

en

can

a k

erj

a d

an

an

gga

ran

Dir

ekt

ora

t Je

nd

era

l Asi

a

Pa

sifi

k d

an

Afr

ika

ya

ng

sesu

ai d

en

gan

kete

ntu

an

pe

ratu

ran

pe

run

da

ng-

un

da

nga

n

10

0%

(Ju

mla

h d

oku

me

n r

en

can

a

kerj

a d

an

an

gga

ran

ya

ng

dis

usu

n s

esu

ai d

en

gan

kete

ntu

an

pe

ratu

ran

pe

run

da

ng-

un

da

nga

n ÷

To

tal d

oku

me

n r

en

can

a

kerj

a d

an

an

gga

ran

ya

ng

dis

usu

n)

x 1

00

%

10

0%

10

0%

10

0%

RK

A-K

/L (

TW

IV

), R

en

Ja (

TW

II)

,

Re

nSt

ra, P

K (

TW

I),

Dis

bu

rse

me

nt

Pla

n

(TW

I),

Re

nca

na

Aks

i (T

W I

)

25

42

,31

%

13

3,8

1%

12

0,0

0%

Da

ta D

uk

un

gS

asa

ran

Pro

gra

mK

od

e I

KU

Ind

ika

tor

Kin

erj

a U

tam

a (

IKU

)

Ta

rge

t

Form

ula

si K

ine

rja

Op

ini B

PK

: W

aja

r

Ta

np

a

Pe

nge

cua

lian

(WT

P)

L4

Pe

nge

lola

an

An

gga

ran

ya

ng

Op

tim

al d

an

Aku

nta

be

l di

Dir

ekt

ora

t Je

nd

era

l Asi

a

Pa

sifi

k d

an

Afr

ika

Re

alis

asi

Dit

jen

Asp

asa

f

L2

Org

an

isa

si d

an

ta

ta k

elo

la

yan

g b

aik

di D

ire

kto

rat

Jen

de

ral A

sia

Pa

sifi

k d

an

Afr

ika

BA

TA

S T

OLE

RA

NS

I R

AT

A-R

AT

A C

AP

AIA

N K

INE

RJA

DIT

JEN

AS

PA

SA

F T

AH

UN

20

17

Ba

tas

To

lera

nsi

Ca

pa

ian

TO

TA

L C

AP

AIA

N K

INE

RJA

DIT

JEN

AS

PA

SA

F T

AH

UN

20

17

RA

TA

-RA

TA

CA

PA

IAN

KIN

ER

JA D

ITJE

N A

SP

AS

AF

TA

HU

N 2

01

7

Ca

pa

ian

Dit

jen

Asp

asa

f

Lea

rnin

g a

nd

Gro

wth

Ko

de

SS

Page 36: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 28

Dalam tabel Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2017

di atas, apabila realisasi melebihi target yang telah ditetapkan, maka nilai persentase capaian

kinerja mengikuti ketentuan angka maksimum indeks capaian IKU sebesar 120%. Demikian

pula dengan nilai rata-rata capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun

2017.

Berdasarkan hasil perbandingan riil antara realisasi dan target untuk masing-

masing IKU, total capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika pada

tahun 2017 adalah sebesar 2.542,31%, atau dengan rata-rata capaian kinerja sebesar

133,81%. Mengikuti ketentuan indeks maksimal (batas toleransi capaian) IKU, maka

rata-rata capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika pada tahun 2017

mencapai 120%. Capaian kinerja pada tabel tersebut di atas telah sesuai dengan klaim

capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dalam aplikasi e-monev.

C. Analisis Pencapaian Sasaran Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

Dalam Rencana Strategis tahun 2015 – 2019, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika telah menetapkan Sasaran Strategis yang hendak dicapai, yaitu “Peran Indonesia di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat”. Berdasarkan tabel capaian kinerja

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, capaian Sasaran Strategis Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika pada tahun 2017 mencapai rata-rata maksimum 120%. Hal ini

menunjukkan bahwa capaian kinerja diplomasi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

pada tahun 2017 telah berhasil mendukung upaya peningkatan peran Indonesia di kawasan

Asia Pasifik dan Afrika.

Pencapaian Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika pada tahun

2017 sebesar 120% dapat dilihat dari analisa pencapaian masing-masing IKU sebagai

berikut:

1. SASARAN STRATEGIS

(S.1)

: KEPEMIMPINAN INDONESIA YANG BERPENGARUH DI

KAWASAN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Mengacu kepada pedoman Peta Strategi dan Manual Indikator Kinerja Utama (IKU)

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika yang merupakan turunan (cascading) dari Peta

Strategi dan Manual IKU Kementerian Luar Negeri, “Kepemimpinan Indonesia”

didefinisikan sebagai kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan

pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member

of bureau dan keberhasilan pencalonan Indonesia pada Organisasi Internasional (OI).

IKU S.1.1 : PERSENTASE KEPEMIMPINAN INDONESIA PADA FORUM

REGIONAL KAWASAN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Sepanjang tahun 2017, Kementerian Luar Negeri c.q. Direktorat Jenderal Asia Pasifik

dan Afrika terus berupaya mendorong peningkatan peran dan pengaruh Indonesia melalui

kepemimpinan di berbagai fora internasional. Kementerian Luar Negeri c.q. Direktorat

Page 37: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 29

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika berinisiatif dan memanfaatkan posisi Indonesia sebagai chair

dan host dari berbagai pertemuan internasional untuk mempromosikan agenda nasional dan

kontribusi Indonesia pada penyelesaian tantangan global di arena politik, ekonomi,

perubahan iklim dan lingkungan hidup, maritim, maupun pembangunan berkelanjutan.

Tabel 3.2 Capaian IKU S.1.1 Tahun 2017

IKU S.1.1 Informasi Kinerja Jumlah

Persentase Kepemimpinan

Indonesia pada forum regional

kawasan Asia Pasifik dan Afrika

Jumlah pertemuan yang dipimpin

Indonesia 16

Jumlah pertemuan yang disepakati

untuk dipimpin oleh Indonesia 16

Realisasi 100%

Target 60%

Capaian 166,67%

Batas Toleransi Capaian 120%

Dari target sebanyak 16 pertemuan pada forum regional kawasan Asia Pasifik

dan Afrika, Indonesia menjadi chair dan host dari 16 pertemuan, atau dengan realisasi

100% dari target 60% (capaian maksimal 120%). Beberapa capaian tersebut antara lain:

a. Host The 2nd MSG Police Ministers’ Meeting (MSG PMM), Jakarta, 13 – 14 Maret

2017

Melalui langkah-langkah diplomasi aktif, usulan Indonesia untuk menjadi host The 2nd

MSG Police Ministers’ Meeting (MSG PMM) diterima bulat. Pertemuan terselenggara dengan

sukses di Jakarta pada tanggal 13 – 14 Maret 2017.

Working Group on Regional Security

Strategy (WGRSS) dalam 2nd MSG Police Ministers’

Meeting (2nd MSG PMM) di Jakarta, 13 – 14

Maret 2017

Page 38: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 30

b. Host The 1st MSG Regional Security Strategy Working Group yang

diselenggarakan di Bandung tanggal 23 – 24 Oktober 2017

Indonesia juga terpilih menjadi tuan rumah The 1st MSG Regional Security Strategy

Working Group yang diselenggarakan di Bandung tanggal 23 – 24 Oktober 2017. Pertemuan

tersebut menyepakati Strategi Keamanan Regional untuk penanganan tindak kejahatan

berupa penyelundupan senjata, cybercrime, penyelundupan obat-obatan terlarang dan

terorisme.

c. Chair dan host IORA Leader’s Summit, Jakarta, 5-7 Maret 2017

Sejalan visi sebagai poros maritim dunia, Indonesia mampu menarik perhatian para

mitra di kawasan untuk bekerjasama lebih erat dalam bidang kelautan dengan menjadi tuan

rumah dan chair pada IORA Leader's Summit yang diselenggarakan di Jakarta tanggal 5 - 7

Maret 2017. Format Konferensi Tingkat Tinggi dengan kehadiran para Kepala Pemerintah

negara-negara anggota IORA merupakan yang pertama sejak organisasi tersebut berdiri

tahun 1997.

Indonesia memimpin diskusi yang berlangsung dalam tema ‘’Strengthening Maritime

Cooperation for a Peaceful, Stable and Prosperous Indian Ocean’’ yang dikaitkan dengan

beragam isu di kawasan termasuk keamanan maritim, manajemen perikanan, penanganan

bencana alam dan bantuan kemanusiaan, people-to-people exchange, perdagangan dan

investasi, serta pariwisata.

The 1st MSG Regional Security Strategy Working Group, Bandung, 23 – 24 Oktober 2017

The Prime Minister of Australia, The Hon Malcolm Turnbull MP, during press statement in IORA Leader’s Summit, Jakarta, 7 March 2017:

“I welcome President Widodo’s Jakarta Concord. This provides a roadmap for IORA’s future work and reaffirms our shared commitment to building peace, stability and prosperity in our region. The Concord is an important

statement of our shared values and objectives across the Indian Ocean.” (Official statement translated in Bahasa Indonesia, Tempo.co)

Page 39: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 31

d. Chair dan host The 7th IORA Bi-Annual Meeting of the Committee of Senior

Officials yang diselenggarakan di Bali tanggal 2 - 3 Agustus 2017

Dalam rangkaian kegiatan IORA, Indonesia menggelar The 7th IORA Bi-Annual Meeting

of the Committee of Senior Officials yang diselenggarakan di Bali tanggal 2 - 3 Agustus 2017.

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan terakhir yang diselenggarakan Indonesia dalam

kerangka keketuaan pada IORA periode 2015-2017. Pertemuan dihadiri oleh 21 negara

anggota, specialized agencies (Regional Centre for Science and Transfer of Technology/RCSTT)

dan Chair of Indian Ocean Studies (CIOS).

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Duta Besar Desra Percaya,

menjadi Chair pada The 7th IORA Bi-annual

Committee of Senior Officials (CSO) Meeting, Bali, 2 - 3 Agustus 2017

Presiden Joko Widodo menjadi Chair pada IORA Leader's Summit, Jakarta, 5 - 7 Maret 2017

Page 40: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 32

e. Chair The 17th Meeting of the IORA Council of Ministers (COM), Durban, 14-20

Oktober 2017.

Indonesia yang diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dr. A.M. Fachir, menjadi

chair dalam pertemuan The 17th Meeting of the IORA Council of Ministers (COM) yang

diselenggarakan di Durban pada tanggal 14-20 Oktober 2017. Dalam forum tersebut,

dilakukan serah terima keketuaan IORA secara resmi dari Indonesia kepada Afrika Selatan.

Pertemuan dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI yang memaparkan refleksi

berbagai capaian yang diraih selama keketuaan Indonesia, utamanya pelaksanaan KTT IORA

yang mencetuskan Jakarta Concord dan IORA Action Plan. Dalam kaitan tersebut, IORA

berperan untuk memperkuat arsitektur regional yang menciptakan iklim aman dan damai;

serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang seimbang. Pertemuan

mengadopsi Durban Communique, yang antara lain memuat komitmen implementasi Action

Plan guna mewujudkan visi Jakarta Concord.

f. Host Workshop on Marine Aquaculture and Fish Health Management, Situbondo,

22 - 27 November 2017.

Sebagai salah satu wujud kontribusi pada pembedayaan ekonomi masyarakat pesisir

negara-negara IORA, Indonesia berinisiatif sebagai host Workshop on Marine Aquaculture and

Fish Health Management yang diselenggarakan di Situbondo tanggal 22 - 27 November 2017

dan diikuti oleh 17 peserta dari 15 negara anggota IORA. Workshop diisi dengan pelatihan

budidaya kerapu serta sharing best practices untuk memajukan sekaligus menghadapi

tantangan yang dihadapi sektor perikanan budidaya.

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dr. A.M. Fachir, menjadi Chair pada The 17th Meeting of the IORA Council of Ministers (COM), Durban, 14-20 Oktober 2017

Page 41: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 33

Salah satu tantangan dalam pencapaian IKU S.1.1 adalah kondisi dan perkembangan

dalam negeri yang kurang kondusif, antara lain dengan adanya bencana alam yang terjadi di

Indonesia sepanjang tahun 2017. Kondisi tersebut menyebabkan tertundanya atau

terjadinya pembatalan kegiatan yang seharusnya dilaksanakan, sehingga menyebabkan

realisasi kegiatan pada tahun berjalan menjadi berkurang atau relatif kecil.

Dalam mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

senantiasa melakukan komunikasi dengan negara-negara mitra dalam rangka persiapan

pelaksanaan maupun pengaturan kegiatan yang akan diselenggarakan, termasuk

penjadwalan kembali dan/atau penggantian lokasi kegiatan dalam hal terjadi permasalahan

yang disebabkan karena faktor di luar dugaan.

Sebagai langkah solutif ke depan, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika perlu

meningkatkan koordinasi baik dengan unit-unit terkait di lingkungan Kementerian Luar

Negeri, Perwakilan RI, Kementerian/Lembaga atau instansi terkait lainnya maupun dengan

negara mitra, terutama dalam hal perencanaan kegiatan untuk tahun-tahun yang akan

datang dan monitoring kegiatan, sehingga memudahkan dalam proses pelaksanaan kegiatan

guna optimalisasi capaian kinerja.

2. SASARAN STRATEGIS

(S.2)

: DUKUNGAN DIPLOMASI DI KAWASAN ASIA PASIFIK

DAN AFRIKA UNTUK MEWUJUDKAN PENINGKATAN

PEMBANGUNAN NASIONAL

Kegiatan diplomasi yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika diarahkan agar tidak saja memproyeksikan kepentingan politik luar negeri Indonesia

ke panggung internasional, namun juga membawa dampak positif dalam peningkatan

Workshop on Marine Aquaculture and Fish Health Management, di Situbondo, 22 - 27 November 2017

Page 42: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 34

pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, kinerja diplomasi

dapat dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat luas di tanah air.

Pencapaian sasaran strategis S.2 Dukungan diplomasi untuk mewujudkan

peningkatan pembangunan nasional diukur dengan 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama,

yaitu:

Tabel 3.3 Capaian S.2 Tahun 2017

No IKU S.2 Target Realisasi Capaian

1 Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia (IKU S.2.1)

29 negara 77 negara 265,52%

2 Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia (IKU S.2.2)

16 negara 37 negara 231,25%

3

Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU S.2.3)

20 negara 8 negara 40%

Total Capaian S.2 536,77%

Rata-rata Capaian S.2 178,92%

Batas Toleransi Rata-rata Capaian S.2 120%

Dari tabel di atas, terlihat rata-rata capaian untuk sasaran strategis S.2

Dukungan diplomasi untuk mewujudkan peningkatan pembangunan nasional

mencapai maksimum 120%.

IKU S.2.1 : JUMLAH NEGARA AKREDITASI DI KAWASAN ASIA PASIFIK DAN

AFRIKA YANG MENCAPAI TARGET PENINGKATAN NILAI

PERDAGANGAN DENGAN INDONESIA

IKU peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia (IKU S.2.1) diturunkan ke

dalam capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, yaitu: “Jumlah negara

akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika dengan peningkatan nilai perdagangan dengan

Indonesia minimal 3%”.

Tabel 3.4 Capaian IKU S.2.1 Tahun 2017

IKU S.2.1 Target Realisasi Capaian

Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia

29 negara 77 negara 265,52%

Batas Toleransi Capaian IKU S.2.1 120%

Page 43: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 35

Berdasarkan data statisik dalam tabel di bawah, pada tahun 2017, jumlah negara

akreditasi yang mencapai target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia

minimal 3% untuk kawasan Asia Pasifik dan Afrika adalah sebesar 77 negara dari

target 29 negara (capaian maksimal 120%), atau sekitar 160% dari target yang

ditetapkan Kementerian Luar Negeri sebanyak 48 negara.

Tabel 3.5 Perbandingan Peningkatan Nilai Perdagangan Indonesia

dengan Negara Mitra di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika *

Tahun 2016 dan 2017

No. Negara Jan-Okt 2016

(Dalam Ribu USD) Jan-Okt 2017

(Dalam Ribu USD) Peningkatan

1 Bhutan 126,9 632 398,18

2 Liberia 17.999,40 85.734,40 376,32

3 Kepulauan Marshall 12.013,20 51.258,20 326,68

4 Tajikistan 521,3 2.196,00 321,22

5 Gabon 65.630,30 274.560,10 318,34

6 Uzbekistan 7.533,00 26.493,10 251,7

7 Bahrain 60.872,20 178.581,30 193,37

8 Uni Comoros 3.472,60 10.055,40 189,57

9 Kazakhstan 15.956,70 40.886,90 156,24

10 Iran 221.315,10 537.710,10 142,96

11 Togo 48.915,00 116.464,80 138,1

12 Cape Verde 396,6 906,5 128,57

13 Gambia 19.804,30 44.330,50 123,84

14 Mozambik 33.694,20 75.064,70 122,78

15 Somalia 32.964,60 67.447,50 104,61

16 Oman 195.250,70 398.951,20 104,33

17 Cook Islands 885,5 1.722,50 94,51

18 Swaziland 2.078,90 3.922,40 88,68

19 Mongolia 8.412,60 15.598,80 85,42

20 Madagaskar 87.435,70 161.380,60 84,57

21 Pantai Gading 85.452,20 156.150,80 82,73

22 Afghanistan 10.061,60 16.953,80 68,5

23 Sao Tome and Principe 762,9 1.276,10 67,27

24 Mauritania 52.368,50 87.025,30 66,18

25 Senegal 50.183,80 82.652,10 64,7

26 Sudan 60.263,60 99.184,00 64,58

27 Malawi 14.237,30 23.264,20 63,4

28 Botswana 145,1 236,5 63,03

29 Uganda 19.214,40 30.940,20 61,03

30 Burundi 462,4 739,4 59,9

31 Guinea Bissau 2.536,40 3.986,00 57,15

32 Nauru 239,2 371,4 55,3

33 Laos 8.429,30 12.924,50 53,33

34 Kiribati 1.512,00 2.309,00 52,71

35 Tunisia 51.325,40 76.943,40 49,91

36 India 10.359.023,70 14.845.783,10 43,31

37 Irak 72.650,00 103.987,10 43,13

Page 44: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 36

No. Negara Jan-Okt 2016

(Dalam Ribu USD) Jan-Okt 2017

(Dalam Ribu USD) Peningkatan

38 Kenya 183.542,90 252.795,90 37,73

39 Suriah 20.060,70 27.096,90 35,07

40 Myanmar 589.624,40 778.266,80 31,99

41 Kepulauan Solomon 11.099,20 14.536,30 30,97

42 Vanuatu 3.032,90 3.929,70 29,57

43 Persatuan Emirat Arab 2.398.958,60 3.082.343,10 28,49

44 Pakistan 1.661.769,20 2.133.699,30 28,4

45 Palestina 1.520,90 1.911,80 25,7

46 Bangladesh 1.104.162,60 1.378.264,40 24,82

47 Tiongkok 37.405.089,00 46.554.541,60 24,46

48 Angola 235.838,40 289.879,10 22,91

49 Filipina 4.976.949,20 6.066.186,40 21,89

50 Korea Selatan 11.225.889,20 13.593.942,50 21,09

51 Malaysia 11.638.080,40 14.011.733,70 20,4

52 Kamboja 366.796,20 441.576,20 20,39

53 Tanzania 198.723,50 237.891,10 19,71

54 Yordania 213.325,50 253.984,40 19,06

55 Kaledonia Baru 8.214,40 9.744,60 18,63

56 Selandia Baru 832.487,50 969.228,40 16,43

57 Mauritius 41.420,60 47.190,80 13,93

58 Tonga 2.465,40 2.808,60 13,92

59 Vietnam 4.935.776,70 5.594.981,70 13,36

60 Sri Lanka 250.586,90 283.177,00 13,01

61 Arab Saudi 3.394.024,10 3.832.768,10 12,93

62 Kamerun 79.567,20 89.764,40 12,82

63 Sierra Leone 21.187,60 23.903,20 12,82

64 Jepang 23.816.497,50 26.816.240,60 12,6

65 Benin 173.810,80 195.622,70 12,55

66 Singapura 21.517.262,90 24.079.142,00 11,91

67 Papua New Guinea 150.359,20 168.082,10 11,79

68 Thailand 11.757.092,20 13.043.800,70 10,94

69 Lebanon 63.456,90 68.980,80 8,71

70 Afrika Selatan 860.374,90 933.669,50 8,52

71 Hong Kong SAR 3.162.488,60 3.427.829,40 8,39

72 Nigeria 1.250.691,00 1.324.230,20 5,88

73 Timor Leste 185.536,50 195.513,20 5,38

74 Kuwait 380.388,90 400.696,90 5,34

75 Ghana 95.838,10 100.887,70 5,27

76 Libya 59.707,40 62.378,10 4,47

77 Australia 6.914.593,10 7.201.055,00 4,14

Sumber: website Kementerian Perdagangan (diakses tanggal 9 Januari 2018)

(* Nilai Perdagangan yang digunakan merupakan data Neraca Perdagangan RI dengan negara mitra

Untuk mengukur capaian peningkatan nilai perdagangan Indonesia dengan negara

mitra di kawasan Asia Pasifik dan Afrika pada tahun 2017 tidak dapat menggunakan data

perdagangan periode 1 tahun (Januari-Desember 2017), mengingat data yang tersedia pada

waktu penyusunan Laporan Kinerja (LKj) di awal tahun 2018 hanya meliputi periode

Page 45: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 37

Januari-Oktober 2017. Diperkirakan data perdagangan periode Januari-Desember 2017 baru

akan tersedia sekitar bulan Maret 2018.

Beberapa capaian nyata dari diplomasi ekonomi RI di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika antara lain:

1. Kontrak pembelian 1 unit pesawat buatan Indonesia (CN235-

220M Multi Purpose) produksi PT. Dirgantara Indonesia oleh

Angkatan Udara Senegal (senilai USD 28 juta) pada bulan Juni

2017. Kontrak tersebut merupakan kontrak pembelian pesawat

CN-235 ketiga yang dilakukan oleh Senegal.

2. Penjualan produk PT DI pada tahun 2017 juga terealisasi ke

Thailand yang membeli 2 unit NC 212i dan rencana delivery

pada tahun 2019 dengan nilai USD 13 juta per pesawat.

3. Kontrak pembelian 50 gerbong kereta api tipe Broad Gauge (BG) buatan

Indonesia, produksi PT.

Industri Kereta Api

(INKA) oleh

Bangladesh pada

tanggal 24 Juni 2017.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama PT. INKA, Agus Purnomo dengan Director General Rolling Stock yang mewakili Bangladesh Railway, Md. Shamsuzzaman,

disaksikan oleh Menteri Perkeretaapian Bangladesh, Md. Mazibul Hoque, di Bangladesh, 24 Juni 2017

Page 46: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 38

Dalam pencapaian IKU S.2.1, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi, antara lain:

a. Masih rendahnya motivasi para pelaku usaha untuk mengikuti kegiatan promosi

perdagangan di negara-negara pasar prospektif, karena adanya faktor

keterbatasan informasi yang dimiliki terkait potensi di negara-negara tersebut

serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan promosi

perdagangan di luar negeri.

b. Penerapan hambatan tarif dan non-tarif oleh negara mitra.

c. Belum terjalinnya kerja sama perbankan RI dengan beberapa negara di kawasan

Asia Pasifik dan Afrika, sehingga menyulitkan para pengusaha di kedua negara

dalam proses penyelesaian transaksi perdagangan.

d. Belum tersedianya skema pembiayaan ekspor impor yang efektif bagi

stakeholders kedua negara.

e. Biaya logistik perdagangan yang masih tinggi.

Untuk mengatasi tantangan yang sifatnya jangka pendek, Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika senantiasa meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Perwakilan RI

di luar negeri guna mengoptimalkan pemanfaatan market intelligence sebagai sumber data

dan informasi bagi para pengusaha nasional terkait berbagai potensi yang ada di negara-

negara pasar prosfektif. Selain untuk identifikasi peluang pasar, data tersebut juga dapat

digunakan stakeholders sebagai bahan masukan dalam pengembangan produk, mengetahui

hambatan perdagangan serta sistem jaringan logistik dan distribusi di negara akreditasi.

Dalam mengatasi tantangan yang bersifat jangka panjang, Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika akan mengupayakan berbagai langkah solutif ke depan, antara lain:

a. Mengintensifkan koordinasi dan kerja sama dengan Perwakilan RI serta

stakeholders terkait lainnya untuk peningkatan jumlah pelaksanaan program

promosi yang terpadu dan bersinergi, baik antarkementerian pemerintah,

maupun sektor pelaku usaha dan pelaku ekspor melalui pameran dagang, misi

dagang, instore promotion, serta buying mission. Salah satu kegiatan promosi

yang perlu ditingkatkan adalah pameran dagang berskala internasional yang

dilaksanakan di dalam negeri (seperti: Trade Expo Indonesia), sehingga dapat

diikuti oleh lebih banyak lagi pelaku usaha nasional dengan biaya yang relatif

lebih murah.

b. Mendorong dan menggalakkan secara berkesinambungan berbagai upaya

pembangunan pusat-pusat promosi produk potensi ekspor Indonesia di luar

negeri (misalnya: Indonesia Trading House dan House of Indonesia), baik yang

dilakukan oleh pemerintah melalui Perwakilan RI maupun melalui kerjasama

dengan pihak swasta.

c. Mendorong dilaksanakannya negosiasi terkait regulasi perdagangan bilateral

dengan negara mitra pada berbagai pertemuan di tingkat Pemerintahan. Selain

itu, akan diupayakan pula penjajakan kerja sama perdagangan dalam format

Preferential Trade Agreement (PTA) atau Free Trade Agreement (FTA) dengan

negara mitra.

d. Mendorong pembentukan kerja sama perbankan yang kuat antara RI dengan

negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, melalui rapat koordinasi dan

forum lainnya.

Page 47: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 39

e. Mendorong pembentukan dan implementasi skema pembiayaan yang efektif,

termasuk Penugasan Khusus Ekspor dan Counter Trade.

f. Mendorong pembentukan kerja sama pelayaran dan pengapalan barang antar

perusahaan logistik RI dengan negara mitra, kerja sama sea ports serta

pembentukan Bonded Logistic Centers.

IKU S.2.2 : JUMLAH NEGARA AKREDITASI DI KAWASAN ASIA PASIFIK DAN

AFRIKA YANG MENCAPAI TARGET PENINGKATAN NILAI INVESTASI

ASING KE INDONESIA

Ukuran capaian IKU terkait peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia (IKU S.2.2)

adalah: “Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika dengan peningkatan

nilai investasi asing ke Indonesia minimal 3%”.

Tabel 3.6 Capaian IKU S.2.2 Tahun 2017

IKU S.2.2 Target Realisasi Capaian

Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia

16 negara 37 negara 231,25%

Batas Toleransi Capaian IKU S.2.2 120%

Pada tahun 2017, jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

yang mencapai target dimaksud adalah sebanyak 37 negara dari target 16 negara

(capaian maksimal 120%), atau sekitar 115% dibandingkan target Kementerian Luar

Negeri sebanyak 32 negara.

Tabel 3.7 Perkembangan Realisasi Investasi Asing (FDI) Dari Negara-Negara di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika

Tahun 2016 dan 2017

No. Negara

Q3 2016 Q3 2017 Peningkatan

Nilai Investasi

Jumlah Proyek

Nilai Investasi

Jumlah Proyek

Nilai Investasi

Jumlah Proyek

1 Cook Islands 0,03 3 1 3 3.233,33% 0,00%

2 Brunei Darussalam 0,68 21 5,8 15 752,94% -28,57%

3 India 37,76 335 270,9 369 617,43% 10,15%

4 Yaman 0,75 7 2,4 21 220,00% 200,00%

5 Saudi Arabia 0,94 37 3 34 219,15% -8,11%

6 Philipina 24,16 40 68,7 30 184,35% -25,00%

7 Seychelles 47,33 93 130,3 91 175,30% -2,15%

8 Australia 145,66 542 315,2 542 116,39% 0,00%

9 Korea Selatan 743,81 1.944 1.366,50 2.26 83,72% 16,26%

10 Afrika Selatan 0,94 7 1,7 8 80,85% 14,29%

11 Pakistan 4,3 29 7,6 25 76,74% -13,79%

12 R.R. Tiongkok 1.589,79 1.205 2.737,40 1.465 72,19% 21,58%

13 Yordania 1,54 17 2,2 18 42,86% 5,88%

Page 48: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 40

No. Negara

Q3 2016 Q3 2017 Peningkatan

Nilai Investasi

Jumlah Proyek

Nilai Investasi

Jumlah Proyek

Nilai Investasi

Jumlah Proyek

14 Tanzania 0,07 1 0,1 1 42,86% 0,00%

15 Mauritius 560,67 172 779,6 181 39,05% 5,23%

16 Mauritania 0 2 3,5 3 - 50,00%

17 Sri Lanka 0 2 3,4 4 - 100,00%

18 Guinea 0 1 1,5 6 - 500,00%

19 Senegal 0 1 0,6 2 - 100,00%

20 Libya 0 1 0,4 1 - 0,00%

21 Maroko 0 4 0,1 5 - 25,00%

22 Marshall Island - - 2,8 14 - -

23 Suriah - - 2,4 6 - -

24 Kazakhstan - - 1 5 - -

25 Myanmar - - 0,6 3 - -

26 Burkina Faso - - 0,4 4 - -

27 Siera Leone - - 0,4 4 - -

28 Bangladesh - - 0,2 8 - -

29 Kamboja - - 0,2 1 - -

30 Pantai Gading - - 0,1 1 - -

31 Timor Leste - - 0,1 1 - -

32 Fiji - - 0,1 1 - -

33 Niger - - 0,1 1 - -

34 Maladewa - - 0 2 - -

35 Djibouti - - 0 2 - -

36 Namibia - - 0 1 - -

37 Somalia - - 0 1 - -

Keterangan: P: Jumlah Proyek Investasi I: Nilai Investasi (Dalam Juta Dollar AS) -Data yang tersedia adalah data periode Kuartal ke-3 (Januari-September) -Nilai Investasi 0 berarti nilainya kurang dari USD 100 ribu Sumber: BKPM (diakses tanggal 9 Januari 2018)

Untuk mengukur capaian peningkatan nilai investasi dari negara mitra di kawasan

Asia Pasifik dan Afrika ke Indonesia pada tahun 2017 tidak dapat menggunakan data

investasi periode 1 tahun (Januari-Desember 2017), mengingat data yang tersedia pada

waktu penyusunan Laporan Kinerja (LKj) di awal tahun 2018 hanya meliputi periode

kwartal ke-3 (Januari-September 2017). Diperkirakan data investasi periode Januari-

Desember 2017 baru akan tersedia sekitar bulan Maret 2018.

Beberapa capaian nyata dari diplomasi RI untuk meningkatkan jumlah FDI dari

negara-negara mitra di kawasan Asia Pasifik dan Afrika antara lain:

1. Kerja sama investasi RI-Singapura pada proyek

pembangunan Kendal Industrial Park (KIP), Jawa Tengah, dengan

niilai investasi US$ 360 juta dan dapat menyerap tenaga kerja

sebanyak 1.709 orang.

Page 49: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 41

2. Pada kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia 1-3

Maret 2017, telah dicapai komitmen investasi Arab

Saudi dalam bentuk Proyek Refinery Development

Master Plan di Cilacap senilai US$ 6 milyar. Selain itu,

Saudi Fund for Development berkomitmen menjalin

kerja sama pembiayaan pembangunan senilai US$ 1

milyar. Selain, itu dalam Forum Bisnis Indonesia-Arab

Saudi di sela-sela kunjungan, telah menghasilkan

transaksi senilai Rp. 2,8 triliun. Dalam kunjungan ini juga ditandatangani 11

kesepakatan kerja sama RI-Arab Saudi.

Kendal Industrial Park seluas

2.700 ha di Semarang, Jawa Tengah

Presiden Joko Widodo dan Raja

Arab Saudi, Salman bin

Abdulaziz, dalam kunjungan ke

Indonesia, Bogor, 1-3 maret 2017

Page 50: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 42

3. Sebagai hasil kunjungan Emir Qatar ke Indonesia, 17-18 Oktober 2017, kedua

negara berkomitmen,

antara lain untuk

meningkatkan kerja

sama di bidang

infrastruktur,

pariwisata, pelabuhan

dan bandara. Selain itu,

kunjungan telah

membuahkan hasil

nyata berupa investasi

Qatar di sektor energi

senilai lebih dari US$ 1

miliar untuk proyek

pembangunan

Pembangkit Listrik

Tenaga Gas Uap

(PLTGU) Sumatera

Bagian Utara

(Sumbagut) 134 berkapasitas 800 MW dan floating storage regasification

kerja sama Nebras Power (Qatar) dengan PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB)

dan PLN, serta investasi Nebras Power (Qatar) dalam bentuk pemilikan

saham PT. Paiton Energy sebesar 35,5% atau sebesar US$ 1,3 miliar.

Tantangan utama yang dihadapi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dalam

pencapaian target IKU S.2.2 antara lain: masih terdapatnya stigma negatif dari para investor

di negara akreditasi terhadap kondisi, iklim dan kebijakan invetasi Indonesia. Disamping itu,

masih terdapatnya persoalan tumpang tindih regulasi nasional juga menjadi salah satu faktor

penghambat pertumbuhan investasi.

Dalam mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

bekerjasama dengan Perwakilan RI, Kementerian/Lembaga terkait melalui Indonesia

Investment Promotion Center (IIPC), serta stakeholders lainnya untuk lebih mengintensifkan

dan meningkatkan penyelenggaraan kegiatan promosi investasi Indonesia, khususnya

kepada potential investors di luar negeri. Melalui kegiatan promosi tersebut, dilakukan pula

diseminiasi informasi terkait sektor-sektor utama investasi di Indonesia serta

perkembangan iklim dan reformasi kebijakan di Indonesia yang mendukung investasi.

Sebagai langkah solutif ke depan, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika akan

mengupayakan berbagai langkah sebagai berikut:

a. Meningkatkan koordinasi antara para pemangku kepentingan, khususnya

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah terkait guna mencegah adanya

tumpang tindih regulasi dalam bidang investasi. Seiring dengan hal tersebut,

akan diupayakan untuk mendorong percepatan review atas Perjanjian Promosi

dan Proteksi atas Penanaman Modal Asing (P4M), sehingga jaminan keamanan

dan proteksi hukum yang diberikan kepada investor asing dapat berimplikasi

positif pada ekonomi nasional di masa mendatang.

Presiden Joko Widodo

dan Emir Qatar, Syekh

Tamim bin Hamad Al

Thani, dalam kunjungan ke

Indonesia, Bogor, 18 Oktober

2017

Emir of Qatar, His Highness the Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani:

“The agreement signed between the two

countries to complete the follow-up of the

topics that have been agreed upon,

expressing optimism for positive results”

(Gulf Times, October 19, 2017)

Page 51: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 43

b. Meningkatkan kerja sama antara para pemangku kepentingan terkait dalam

upaya mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan promosi yang sifatnya terintegrasi

antara sektor investasi, perdagangan dan pariwisata (trade, tourism and

investment – TTI) serta budaya dan kuliner Indonesia, termasuk melibatkan

Pemerintah Daerah dan sektor swasta lainnya.

c. Meningkatkan kerja sama dengan Perwakilan RI untuk menggalakkan

pelaksanaan promosi investasi secara “door-to-door” kepada investor potensial

di negara akreditasi. Kegiatan ini selain untuk promosi investasi juga bertujuan

untuk dapat memperoleh feed back secara spesifik dari masing-masing investor

potensial terkait sektor yang dituju, kendala yang mungkin dihadapi di lapangan

serta upaya penyelesaiannya, serta kemungkinan perlunya fasilitasi business

matchmaking dengan stakeholders di Indonesia.

d. Mendorong pembentukan kesepakatan perlindungan investasi kedua pihak di

masing-masing negara melalui rapat koordinasi dan dialog dengan para

pemangku kepentingan terkait.

IKU S.2.3 : JUMLAH NEGARA AKREDITASI DI KAWASAN ASIA PASIFIK DAN

AFRIKA YANG MENCAPAI TARGET PENINGKATAN JUMLAH

WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA

Capaian IKU terkait peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU

S.2.3) dirumuskan sebagai: “Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia minimal 5%”.

Tabel 3.7 Capaian IKU S.2.3 Tahun 2017

IKU S.2.3 Target Realisasi Capaian

Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai target peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

20 negara 8 negara 40%

Pada tahun 2017, jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

minimal 5% mencapai 8 negara dari target 20 negara (capaian 40%), atau sebesar

15,7% dari target Kementerian Luar Negeri sebanyak 51 negara.

Tabel 3.8 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dari Kawasan Aspasaf Bulan Januari-Oktober 2016 dan Januari-Oktober 2017

No. Kebangsaan Jan – Okt 2016 Jan – Okt 2017 Pertumbuhan

1. Tiongkok 1,221,422 1,770,098 44.92%

2. India 301,964 396,515 31.31%

3. Oman 10,799 13,969 29.35%

4. Korea Selatan 290,134 327,818 12.99%

5. Philipina 124,386 136,247 9.54%

Page 52: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 44

No. Kebangsaan Jan – Okt 2016 Jan – Okt 2017 Pertumbuhan

6. Thailand 83,959 90,272 7.52%

7. Bahrain 1,903 2,011 5.68%

8. Jepang 434,352 458,714 5.61% Sumber: Kementerian Pariwisata (diakses tanggal 9 Januari 2018)

Untuk mengukur capaian peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dari

negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika ke Indonesia pada tahun 2017 tidak dapat

menggunakan data periode 1 tahun (Januari-Desember 2017), mengingat data yang tersedia

pada waktu penyusunan Laporan Kinerja (LKj) di awal tahun 2018 hanya meliputi periode

Januari-Oktober 2017. Diperkirakan data jumlah wisatawan mancanegara dari negara-

negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang berkunjung ke Indonesia periode Januari-

Desember 2017 baru akan tersedia sekitar bulan Maret 2018.

Dalam pencapaian IKU S.2.3, tantangan yang dihadapi antara lain:

a. Kurangnya pembuatan media informasi promosi pariwisata Indonesia (misalnya

brosur, DVD) dalam bahasa setempat selain bahasa Inggris.

b. Belum dikenalnya daerah-daerah tujuan wisata “beyond Bali” oleh wisatawan

mancanegara secara umum sebagai keragaman destinasi wisata Indonesia.

c. Sinergi dan koordinasi antara pemangku kepentingan dalam promosi pariwisata

juga masih relatif kurang, sehingga masih terdapat kegiatan promosi yang

dilakukan secara terpisah oleh pemerintah daerah dan pihak swasta dengan

tema promosi yang berbeda-beda. Kondisi tersebut menyebabkan rancangan

booth serta tema promosi yang kurang terintegrasi sebagai kesatuan “Promosi

Indonesia”.

d. Perkembangan penggunaan teknologi media sosial oleh wisatawan mancanegera

dalam perjalanan wisata belum diimbangi dengan pemanfaatan aplikasi media

sosial untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, seperti facebook, twitter,

youtube, blog, dan lain sebagainya.

e. Masih mahalnya biaya penerbangan menuju Indonesia, khususnya dari negara-

negara mitra yang belum memiliki penerbangan langsung ke Indonesia atau

belum terdapat kerja sama antar maskapai penerbangan dengan Indonesia.

f. Adanya berbagai kejadian yang mengancam keamanan, seperti tindakan

terorisme, serta faktor force majeure berupa bencana alam yang terjadi di

beberapa daerah tujuan wisata di Indonesia, antara lain: banjir (di Jawa Tengah

dan Yogyakarta), puting beliung (siklon Tropis Cempaka yang menimbulkan

cuaca ekstrem di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Lombok), tanah longsor,

gempa bumi (gempa di Poso, Sulawesi Tengah yang menyebabkan ditutupnya

tempat wisata Danau Tambing), gelombang pasang/abrasi serta letusan gunung

api (letusan Gunung Agung di Bali). Kondisi tersebut telah menyebabkan

beberapa negara mengeluarkan travel warning yang berdampak negatif

terhadap upaya pencapaian target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke

Indonesia.

Dalam upaya mengatasi tantangan yang dihadapi, Direktorat Jenderal Asia Pasifik

dan Afrika senantiasa bekerjasama dan berkoordinasi dengan Perwakilan RI dan

Kementerian/Lembaga terkait untuk:

Page 53: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 45

a. Menyampaikan masukan dan saran kepada pemangku kepentingan, terkait

promosi wisata, baik dalam bentuk peningkatan familiarization trip ke Indonesia

bagi awak media, travel writer dan tour operator, serta pengemasan paket-paket

wisata nasional yang menarik dengan harga kompetitif.

b. Pembuatan media informasi promosi (misalnya brosur, DVD) dalam bahasa

Inggris dan bahasa setempat.

c. Menggencarkan promosi pariwisata melalui berbagai media sosial terkini,

termasuk aplikasi Quick Response (QR) Code sebagai pengganti brosur cetak,

sehingga dengan media yang lebih sederhana dapat memuat informasi yang

lebih banyak dan dapat menjangkau lebih banyak wisatawan potensial.

d. Menyebarluaskan informasi mengenai upaya-upaya Pemri untuk meningkatkan

keamanan melalui berbagai media, disamping melakukan pendekatan kepada

Perwakilan negara mitra di Jakarta untuk dapat menurunkan status travel

warning yang dikeluarkan.

Selain itu, diupayakan pula berbagai langkah solutif antara lain:

a. Mendorong pelaksanaan kegiatan promosi pariwisata terintegrasi yang

mencakup Trade, Tourism, and Investment (TTI) dengan sistem tematik yang

disesuaikan dengan perkembangan waktu dan kecenderungan kebutuhan

konsumen. Untuk itu, perlu diupayakan kegiatan riset dan pengumpulan data

market intelligence yang aplikatif guna mengetahui pergerakan trend kebutuhan

wisata dari potential tourists di negara akreditasi. Diharapkan kegiatan promosi

dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan melibatkan lebih banyak

lagi pemangku kepentingan terkait.

b. Meningkatkan kerja sama dengan para stakeholders terkait untuk menggalakkan

revitalisasi serta penambahan infrastruktur pendukung pariwisata seperti hotel

dan layanan kesehatan, sarana dan prasarana penunjang wisata lainnya.

c. Mendorong penambahan perjanjian bebas visa dengan negara-negara yang

dinilai memiliki potensi besar sebagai penyumbang wisatawan.

d. Mendorong terbentuknya kerja sama antar maskapai penerbangan (code

sharing) dan mendorong kemungkinan penambahan jadwal dan pengadaan rute

penerbangan langsung ke Indonesia.

3. SASARAN STRATEGIS

(B.1)

: DIPLOMASI MARITIM, POLKAM DAN PERBATASAN

YANG KUAT DI KAWASAN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran strategis Kementerian Luar Negeri

pada tahun 2017, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah berhasil melaksanakan

berbagai kegiatan sebagai perwujudan dari diplomasi maritim, polkam dan perbatasan yang

kuat. Kiprah diplomasi tersebut dapat dilihat dari telah disepakatinya beberapa perjanjian

kerjasama, antara lain: memerangi illegal fishing, memajukan tata kelola perikanan

berkelanjutan, penerapan blue economy, serta menjaga pertahanan dan keamanan di daerah

perbatasan.

Page 54: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 46

Pencapaian sasaran strategis B.1 Diplomasi maritim, polkam dan perbatasan

yang kuat di kawasan Asia Pasifik dan Afrika diukur dengan 2 (dua) Indikator Kinerja

Utama, yaitu:

Tabel 3.9 Capaian B.1 Tahun 2017

No IKU B.1 Target Realisasi Capaian

1 Jumlah kesepakatan hasil perundingan diplomasi maritim dan polkam di kawasan Asia Pasifik dan Afrika (IKU B.1.1)

25 44 176%

2

Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia bidang kemaritiman dan polkam yang diterima pada forum regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika (IKU B.1.2)

80% 96,3% 120,37%

Total Capaian B.1 296,37%

Rata-rata Capaian B.1 148,19%

Batas Toleransi Rata-rata Capaian B.1 120%

Dari tabel di atas, terlihat rata-rata capaian untuk sasaran strategis B.1

Diplomasi maritim, polkam dan perbatasan yang kuat di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika mencapai maksimum 120%.

IKU B.1.1 : JUMLAH KESEPAKATAN HASIL PERUNDINGAN DI

BIDANG KEMARITIMAN, POLKAM DAN PERBATASAN DI

KAWASAN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Capaian IKU B.1.1 Jumlah kesepakatan hasil perundingan di bidang kemaritiman,

polkam dan perbatasan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.10 Capaian IKU B.1.1 Tahun 2017

IKU B.1.1 Target Realisasi Capaian

Jumlah kesepakatan hasil perundingan diplomasi maritim dan polkam di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

25 44 176%

Batas Toleransi Capaian IKU B.1.1 120%

Jumlah naskah kesepakatan hasil perundingan di bidang diplomasi maritim,

polkam dan perbatasan adalah sebanyak 44 naskah dari target 25 naskah (capaian

maksimum 120%), atau sekitar 81,5% dari target Kementerian Luar Negeri sebanyak 54

naskah. Beberapa naskah kesepakatan tersebut antara lain:

a. Persetujuan antara RI-Afrika Selatan mengenai pembebasan visa bagi pemegang

paspor diplomatik dan paspor dinas, Jakarta, 8 Maret 2017.

b. Persetujuan antara RI-Republik Angola mengenai pembebasan visa bagi

pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas, Jakarta, 11 April 2017.

Page 55: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 47

c. Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bidang kerja sama kelautan dan perikanan,

Jakarta, 1 Maret 2017.

d. Record of Discussion antara RI-India terkait Penetapan Batas ZEE RI-India, New

Delhi, 1-2 Juni 2017.

e. Deklarasi Bersama RI - Filipina tentang Pembukaan Jalur Konektivitas Laut

Bitung - Davao di Manila, 28 April 2017.

f. Record of Discussion Pertemuan Teknis ke-10 Perundingan Penetapan

Perbatasan ZEE RI - Viet Nam di Jakarta, 16-17 November 2017.

g. MoU between the Lao National Commission for Drug Control and the National

Narcotics Board of the Republic of Indonesia on the Cooperation in Controlling

Narcotic Drugs, Psychotropic Substances, Their Precursors and Chemicals, and

Drug Abuse, Jakarta, 12 Oktober 2017.

h. Joint Declaration on Maritime Cooperation between The Government of Australia

and The Government of The Republic of Indonesia, Sydney, 26 Februari 2017.

i. Grant Agreement Indonesia – Afghanistan untuk pembangunan klinik kesehatan

di Indonesia Islamic

Center (IIC) Kabul, 6

November 2017.

Hibah pembangunan

klinik tersebut

sebesar Rp. 16 miliar

merupakan salah

satu wujud nyata

dukungan Indonesia

pada proses

perdamaian,

rekonsiliasi dan

pembangunan di

Afghanistan.

Menlu RI, Retno L.P. Marsudi, bersama Menlu Afghanistan, Salahuddin Rabbani dalam penandatanganan Grant Agreement Indonesia – Afghanistan untuk

pembangunan klinik kesehatan di IIC, Kabul, 6 November 2017

Menlu RI, Retno L.P. Marsudi, bersama Menteri

Hubungan Eksternal Angola, Georges Rebelo

Pinto Chikoti, dalam penandatanganan

Persetujuan RI-Angola, Jakarta, 11 April 2017

Page 56: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 48

Dalam pencapaian IKU B.1.1, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika menghadapi

tantangan, antara lain:

a. Tidak terlaksananya perundingan yang telah direncanakan karena tidak adanya

respon dari negara mitra atas usulan Indonesia

b. Lamanya waktu negosisasi, pembahasan pertukaran draft kesepakatan, serta

finalisasi kesepakatan. Proses finalisasi yang memakan waktu relatif lama

disebabkan karena kesulitan dalam menyamakan pandangan antara Indonesia

dengan para negara mitra, serta proses konsolidasi yang alot dengan para

pemangku kepentingan dalam negeri, baik di tingkat nasional maupun daerah

yang turut memperlambat disepakatinya posisi Indonesia.

c. Adanya perubahan prioritas, geopolitik dan pergantian pemerintahan di negara

mitra yang menyebabkan batalnya pembentukan kesepakatan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

mengupayakan berbagai langkah sebagai berikut:

a. Melakukan komunikasi secara intensif melalui Kedutaan Besar RI di Negara

Mitra atau Kedutaan Besar Negara Mitra di Jakarta untuk mendapatkan

komitmen dilaksanakannya perundingan bilateral serta untuk menyamakan

persepsi atas program-program kerja sama yang akan disepakati.

b. Mengintensifkan pelaksanaan negosisasi bilateral dan pertemuan dengan negara

mitra terkait dalam upaya mempercepat proses finalisasi kesepakatan.

c. Apabila terjadi pembatalan pembentukan kesepakatan, diupayakan untuk

mendorong pelaksanaan pembahasan berbagai kesepakatan kerja sama baru

dengan negara mitra dalam koridor kepentingan nasional Indonesia di bidang

maritim, polkam dan perbatasan.

Sebagai langkah solutif ke depan, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika akan

melakukan berbagai upaya, antara lain:

a. Mengintensifkan komunikasi informal kepada negara mitra serta bekerjasama

dengan berbagai stakeholders terkait untuk dapat mendorong dilaksanakannya

negosiasi dan pertemuan pada tingkat pejabat tinggi kedua negara, sehingga

proses finalisasi kesepakatan dapat dilaksanakan lebih cepat.

b. Mengintensifkan koordinasi dan konsolidasi internal dengan stakeholders dalam

negeri guna penetapan posisi Pemerintah Republik Indonesia dan secara

konsisten berupaya untuk memastikan substansi perjanjian internasional sesuai

dengan kepentingan nasional serta peraturan perundang-undangan.

IKU B.1.2 : PERSENTASE PRAKARSA/REKOMENDASI INDONESIA

BIDANG KEMARITIMAN, POLKAM DAN PERBATASAN

YANG DITERIMA PADA FORUM REGIONAL DI KAWASAN

ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Capaian IKU B.1.2 Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia bidang kemaritiman,

polkam dan perbatasan yang diterima pada forum regional di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 57: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 49

Tabel 3.11 Capaian IKU B.1.2 Tahun 2017

IKU B.1.2 Informasi Kinerja Jumlah

Persentase

prakarsa/rekomendasi

Indonesia bidang kemaritiman,

polkam dan perbatasan yang

diterima pada forum regional di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika

Jumlah prakarsa/rekomendasi

Indonesia yang diterima di bidang

kemaritiman, polkam dan perbatasan

26

Jumlah prakarsa/rekomendasi

Indonesia yang disampaikan di bidang

kemaritiman, polkam dan perbatasan

27

Realisasi 96,3%

Target 80%

Capaian 120,37%

Batas Toleransi Capaian 120%

Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman,

polkam dan perbatasan yang diterima pada forum regional di kawasan Asia Pasifik

dan Afrika mencapai 96,3% dari target 80% (capaian maksimum 120%), atau dengan

jumlah realisasi 26 prakarsa/rekomendasi dari target sebanyak 27 prakarsa/rekomendasi.

Beberapa prakarsa/rekomendasi Indonesia tersebut antara lain:

a. Usulan Indonesia disambut baik dan dijadikan pokok bahasan dalam diskusi

pada Senior Officials’ Meeting (SOM) IORA di KTT IORA, Jakarta, 5-7 Maret 2017.

Prakarsa yang disampaikan antara lain: (1) kerjasama di bidang pengembangan

blue ocean economy (2) budidaya sumber-sumber kelautan (3) keamanan dan

pengamanan kemaritiman dari ancaman non-tradisional termasuk terorisme,

people smuggling.

b. Usulan Indonesia dalam kerja sama di bidang kemaritiman serta pengamanan

dan keamanan wilayah Samudera Hindia diterima dengan baik pada Council of

Ministers Meeting (COMM) di KTT IORA, Jakarta, 5-7 Maret 2017.

c. Pada pertemuan Asian Parliamentary Assembly (APA) 1st Executive Council

Meeting yang dilaksanakan tanggal 30 September - 4 Oktober 2017 di Phnom

Penh – Kamboja, usulan/rekomendasi Indonesia diadopsi menjadi kesepakan

forum. Usulan dimaksud yaitu: menambahkan operating paragraph pada 3

resolusi (Resolution on Good Governance, Resolution on Goood Parliamentary

Practice, Resolution on Asian Parliaments' Unwavering Support for the Palestinian

People), dan rekomendasi Indonesia untuk mencari mekanisme kontribusi yang

paling sesuai untuk masing-masing anggota pada Resolution Planning APA

Budget.

d. Lebih lanjut, pada pertemuan Sidang Pleno ke-10 Asia Parliamentary Assembly

(APA) di Istanbul tanggal 20-25 November 2017, Indonesia berhasil

mengegolkan usulan tentang: (i) komitmen penyelesaian target sustainable

development goals (SDGs), dan (ii) keterwakilan perempuan dalam Parlemen

dan pekerja migran. Rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum APA

tersebut tertuang dalam Istanbul Declaration sebagai outcome document.

Page 58: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 50

e. Pada pertemuan The 13th Pre-Senior Officials' Meeting (Pre-SOM 13) dan The

13th Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF)

Senior Officials' Meeting (SOM 13) di Manila tanggal 27 - 30 November 2017,

usulan/inisiatif Indonesia yang diterima sebagai kesepakatan bersama yakni:

Indonesia sebagai Chair Marine Protected Area (MPA) Technical Working Group

(TWG) sekaligus sebagai Co-Chair Threatened Species TWG periode 2018-2020.

Pertemuan juga menerima usulan Indonesia agar pada tahun 2018 Indonesia

menjadi tuan rumah (i) MPA Regional Exchange (REX), Q2 di Raja Ampat, (ii)

Governance Working Group (CMWG dan FRWG) Meeting April 2018, (iii) CCA Blue

Carbon Training, Q3 di Bali, serta (iv) Our Ocean Conference, 29-31 Oktober 2018

di Bali.

Tantangan utama yang dihadapi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dalam

pencapaian target IKU B.1.2 antara lain: kurang optimalnya respon dari negara mitra

terhadap usulan prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum regional di kawasan Asia

Pasifik dan Afrika. Selain itu, implementasi kesepakatan regional oleh negara anggota tidak

berjalan/tercapai secara maksimal karena kondisi di masing-masing negara.

Dalam mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

senantiasa melakukan upaya pendekatan dan koordinasi kepada pihak-pihak dan negara-

negara terkait guna mempromosikan usulan prakarsa/rekomendasi Indonesia sehingga

dapat diterima pada forum regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

Sebagai langkah solutif ke depan, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika akan

berupaya mengintensifkan pertemuan informal dan formal dalam rangka mempertemukan

mutual understanding atas national interest dengan negara mitra. Pertemuan akan

diupayakan untuk dapat dilaksankan 6-12 bulan sebelum pelaksanaan Forum Regional.

4. SASARAN STRATEGIS

(B.2)

: DIPLOMASI EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA YANG

KUAT DI KAWASAN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Wujud keberhasilan diplomasi ekonomi, sosial dan budaya sepanjang tahun 2017

dapat dilihat dari kesepakatan perjanjian kerjasama yang meliputi beberapa bidang, antara

lain: energi, pembiayaan proyek pembangunan, perbankan, pertanian dan perikanan,

pendidikan dan pelatihan diplomatik, kesehatan, energi (minyak, gas bumi dan mineral),

ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian dan perikanan, perdagangan dan investasi,

budaya dan pariwisata, kesehatan dan pendidikan, perbankan, serta UKM dan pembiayaan

proyek pembangunan.

Perwujudan diplomasi ekonomi juga dilaksanakan melalui berbagai kegiatan untuk

mempromosikan potensi trade, tourism, and investment (TTI) Indonesia di negara-negara

kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Untuk mendukung penyelenggaraan promosi TTI tersebut,

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mengkoordinir dan bekerjasama dengan

Perwakilan RI untuk menyediakan data economic intelligence guna memberikan gambaran

terkait peluang pasar yang ada di negara akreditasi.

Sejalan dengan hal tersebut, diplomasi juga terus dilaksanakan secara aktif melalui

Page 59: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 51

berbagai fora internasional, khususnya di tingkat intra dan antarkawasan guna

memperjuangkan kepentingan ekonomi dan pembangunan Indonesia.

Pencapaian sasaran strategis B.2 Diplomasi ekonomi, sosial dan budaya yang

kuat di kawasan Asia Pasifik dan Afrika diukur dengan 4 (empat) Indikator Kinerja

Utama, yaitu:

Tabel 3.12 Capaian B.2 Tahun 2017

No IKU B.2 Target Realisasi Capaian

1 Jumlah kesepakatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di kawasan Asia Pasifik dan Afrika (IKU B.2.1)

28 75 267,86%

2 Jumlah data economic intelligence negara atau wilayah akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika (IKU B.2.2)

66 69 104,55%

3 Jumlah promosi Trade, Tourism and Investment (TTI) di kawasan Asia Pasifik dan Afrika (IKU B.2.3)

47 54 114,89%

4

Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang diterima pada forum regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika (IKU B.2.4)

80% 100% 125%

Total Capaian B.2 612,30%

Rata-rata Capaian B.2 153,08%

Batas Toleransi Rata-rata Capaian B.2 120%

Dari tabel di atas, terlihat rata-rata capaian untuk sasaran strategis B.2

Diplomasi ekonomi, sosial dan budaya yang kuat di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

mencapai maksimum 120%.

IKU B.2.1 : JUMLAH KESEPAKATAN DI BIDANG EKONOMI, SOSIAL

DAN BUDAYA DI KAWASAN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Capaian IKU B.2.1 Jumlah kesepakatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.13 Capaian IKU B.2.1 Tahun 2017

IKU B.2.1 Target Realisasi Capaian

Jumlah kesepakatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

28 75 267,86%

Batas Toleransi Capaian IKU B.2.1 120%

Realisasi jumlah naskah kesepakatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya

Page 60: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 52

sebanyak 75 naskah kesepakatan dari target sebanyak 28 naskah (capaian maksimal

120%), atau dengan persentase sebesar 36,95% dari target Kementerian Luar Negeri

sebanyak 203 naskah. Beberapa naskah kesepakatan tersebut antara lain:

a. MoU Kerja Sama Bank Indonesia dan Bank Markazi Jomhouri Iran, 27 Februari

2017

b. MoU Kerja Sama Kelautan dan Perikanan RI - Srilanka, Jakarta, 8 Maret 2017.

c. MoU Kerja Sama Pendidikan antara RI - Republik Islam Afghanistan, Jakarta, 5

April 2017.

d. MoU Kerjasama Energi, khususnya Minyak dan Gas Bumi antara Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral RI dengan Kementerian Perminyakan India,

Jakarta, 20 April 2017.

e. Memorandum Saling Pengertian tentang Kontribusi Pendanaan Arab Saudi

untuk Pembiayaan Proyek Pembangunan antara Pemerintah Republik Indonesia

dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, Jakarta, 1 Maret 2017.

f. Memorandum Saling pengertian Kementerian Luar Negeri RI dan Departemen

Hubungan Internasional dan Kerja Sama Republik Afrika Selatan mengenai

kerjasama Pendidikan dan pelatihan Diplomatik, Jakarta, 8 Maret 2017.

g. Memorandum Saling pengertian Kementerian Luar Negeri RI dan Departemen

Hubungan Internasional dan Kerja Sama Republik Afrika Selatan mengenai

rencana aksi kemitraan strategis Indonesia-Afrika Selatan 2017-2021, Jakarta, 8

Maret 2017.

h. Persetujuan Umum antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Republik Angola tentang Kerjasama Ekonomi, Ilmiah, Teknik dan Kebudayaan,

Jakarta, 11 April 2017.

i. MoU RI - Filipina di bidang Pertanian, Filipina, 28 April 2017.

j. Memorandum of understanding between the Ministry of Health of the democratic

Republic of Timor Leste and the Ministry of Health of the Republic of Indonesia,

Jenewa, 24 Mei 2017.

k. Nota Kesepahaman antar Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan

Kementerian, Pengembangan Pedesaan dan Maritim, Serta Penangggulangan

Bencana Nasional Republik Fiji, 9 Agustus 2017.

l. MoU between the Ministery of Energy and Mineral Resources of the Republic of

Indonesia and The

National Energy

Administration of

The People's

Republic of China

on Energy

Cooperation,

Jakarta, 13

November 2017.

Penandatanganan MoU RI-Filipina di bidang pertanian, disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte,

Filipina, 28 April 2017

Page 61: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 53

Dalam pencapaian IKU B.2.1, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika menghadapi

tantangan, antara lain:

a. Tidak terlaksananya perundingan yang telah direncanakan karena tidak adanya

respon dari negara mitra atas usulan Indonesia

b. Lamanya waktu negosisasi, pembahasan pertukaran draft kesepakatan, serta

finalisasi kesepakatan. Proses finalisasi yang memakan waktu relatif lama

disebabkan karena kesulitan dalam menyamakan pandangan antara Indonesia

dengan para negara mitra, serta proses konsolidasi yang alot dengan para

pemangku kepentingan dalam negeri, baik di tingkat nasional maupun daerah

yang turut memperlambat disepakatinya posisi Indonesia.

c. Adanya perubahan prioritas, geopolitik dan pergantian pemerintahan di negara

mitra yang menyebabkan batalnya pembentukan kesepakatan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

mengupayakan berbagai langkah sebagai berikut:

a. Melakukan komunikasi secara intensif melalui Kedutaan Besar RI di Negara

Mitra atau Kedutaan Besar Negara Mitra di Jakarta untuk mendapatkan

komitmen dilaksanakannya perundingan bilateral serta untuk menyamakan

persepsi atas program-program kerja sama yang akan disepakati.

b. Mengintensifkan pelaksanaan negosisasi bilateral dan pertemuan dengan negara

mitra terkait dalam upaya mempercepat proses finalisasi kesepakatan.

c. Apabila terjadi pembatalan pembentukan kesepakatan, diupayakan untuk

mendorong pelaksanaan pembahasan berbagai kesepakatan kerja sama baru

dengan negara mitra dalam koridor kepentingan nasional Indonesia di bidang

ekonomi, sosial dan budaya.

Sebagai langkah solutif ke depan, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika akan

melakukan berbagai upaya, antara lain:

a. Mengintensifkan komunikasi informal kepada negara mitra serta bekerjasama

dengan berbagai stakeholders terkait untuk dapat mendorong dilaksanakannya

negosiasi dan pertemuan pada tingkat pejabat tinggi kedua negara, sehingga

proses finalisasi kesepakatan dapat dilaksanakan lebih cepat.

b. Mengintensifkan koordinasi dan konsolidasi internal dengan stakeholders dalam

negeri guna penetapan posisi Pemerintah Republik Indonesia dan secara

konsisten berupaya untuk memastikan substansi perjanjian internasional sesuai

dengan kepentingan nasional serta peraturan perundang-undangan.

IKU B.2.2 : JUMLAH DATA ECONOMIC INTELLIGENCE NEGARA ATAU

WILAYAH AKREDITASI DI KAWASAN ASIA PASIFIK DAN

AFRIKA

Capaian IKU B.2.2 Jumlah data economic intelligence negara atau wilayah akreditasi

di kawasan Asia Pasifik dan Afrika dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 62: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 54

Tabel 3.14 Capaian IKU B.2.2 Tahun 2017

IKU B.2.2 Target Realisasi Capaian

Jumlah data economic intelligence negara atau wilayah akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

66 69 104,55%

Batas Toleransi Capaian IKU B.2.2 104,55%

Sepanjang tahun 2017, telah dikumpulkan sebanyak 69 data economic

intelligence dari negara/wilayah akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, atau

dengan capaian sebesar 104,55% dari target sebanyak 66 data. Kinerja Ditjen Aspasaf

tersebut berkontribusi untuk pencapaian kinerja Kementerian Luar Negeri sebesar 61,6%

dari target 112 data.

IKU B.2.3 : JUMLAH PROMOSI TRADE TOURISM AND INVESTMENT

(TTI) DI KAWASAN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Capaian IKU B.2.3 Jumlah promosi Trade, Tourism and Investment (TTI) di kawasan

Asia Pasifik dan Afrika dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 63: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 55

Tabel 3.15 Capaian IKU B.2.3 Tahun 2017

IKU B.2.3 Target Realisasi Capaian

Jumlah promosi Trade, Tourism and Investment (TTI) di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

47 54 114,89%

Batas Toleransi Capaian IKU B.2.3 114,89%

Jumlah kegiatan promosi Trade, Tourism and Investment (TTI) yang telah

dilaksanakan pada tahun 2017 sebanyak 54 kegiatan dari 47 kegiatan (capaian

114,89%), dengan kontribusi sebesar 60,67% dari target Kementerian Luar Negeri

sebanyak 89 kegiatan. Beberapa kegiatan tersebut antara lain:

a. Fasilitasi kegiatan promosi TTI dalam kunjungan misi bisnis delegasi Tur Afrika

ke-1 Menlu RI ke Afrika Selatan, 6-7 Februari 2017.

b. Fasilitasi promosi ekspor produk furniture melalui The 14th Mebel Expo

Uzbekistan di Uzexpocenter, Tashkent, 1 Maret 2017.

c. Promosi TTI melalui kegiatan Bisnis Forum Indonesia - Arab Saudi, Jakarta, 3

Maret 2017.

d. Fasilitasi promosi ekspor

consumer goods pada

Pameran The 17th World

Food Uzbekistan, Tashkent,

29-31 Maret 2017.

e. Fasilitasi promosi

pariwisata Indonesia

dalam Kazakhstan

International Tourism Fair,

Kazakhstan, 19-21 April

2017.

Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi, dalam

pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional

Afrika Selatan, Maite Nkoana-Mashabane,

Cape Town, Afrika Selatan, 6 Februari 2017

Business Matchmaking dalam promosi pariwisata Indonesia pada Kazakhstan International Tourism Fair, 19-21 April 2017

Page 64: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 56

f. Fasilitasi kegiatan promosi TTI dalam kunjungan Menlu RI beserta delegasi

bisnis RI ke Nigeria, 3-6 Juni 2017.

g. Fasilitasi kegiatan promosi TTI dalam kunjungan misi bisnis delegasi Tur Afrika

ke-2 Menlu/Wamenlu RI ke Ethiopia, 11-13 Juni 2017.

h. Promosi TTI melalui kegiatan ‘’Indonesia-Middle East Annual Gathering on

Economy’’, Bandung, 8 - 10 Oktober 2017.

i. Business Gathering bekerjasama dengan KADIN dalam rangka promosi

perdagangan dan investasi dengan pengusaha dan investor Timur Tengah, di

BSD, Tangerang Selatan, Banten, 10 Oktober 2017.

j. Pelaksanaan Familiarization Trip Dep Magazine Vietnam ke Jakarta, Yogyakarta,

dan Bali, 4-11 Maret 2017

Menteri Luar Negeri membuka Indonesia-Nigeria Business Forum pada rangkaian kunjungan Africa Tour ke-2 “Indonesia means business with Africa”,

Lagos-Nigeria, 3 Juni 2017

Indonesia-Middle East Annual Gathering on Economy, Bandung, 8-10 Oktober 2017

Page 65: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 57

k. Promosi TTI melalui kegiatan Kunjungan Tim Indonesia Business Connection

(IBC) ke Timor-Leste, 17 - 20 Mei 2017.

l. Fasilitasi kegiatan promosi peluang investasi di Indonesia dalam Collective call of

Business Leader antara Presiden RI dengan 30 CEO perusahaan Jepang, pada

kesempatan kunjungan resmi Perdana Menteri Jepang ke Indonesia, Jakarta, 15-

16 Januari 2017.

Dalam pencapaian IKU B.2.3 tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

menghadapi tantangan, antara lain:

a. Jumlah pengusaha Indonesia yang ikut serta dalam kegiatan promosi TTI tidak

memenuhi kuota. Hal ini kemungkinan disebabkan karena masih adanya stigma

yang belum melihat beberapa negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika sebagai

pasar potensial.

b. Pembatalan acara pameran oleh pihak penyelenggara setempat, dikarenakan

dinamika situasi politik dan keamanan negara penyelenggara yang kurang

kondusif.

c. Masih rendahnya motivasi para pelaku usaha untuk mengikuti kegiatan promosi

perdagangan di negara-negara pasar prospektif, karena adanya faktor

keterbatasan informasi yang dimiliki terkait potensi di negara-negara tersebut

serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan promosi

perdagangan di luar negeri.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

bekerjasama dengan Perwakilan RI di luar negeri dan stakeholders terkait mengupayakan

berbagai langkah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kegiatan forum bisnis untuk memberikan sosialisasi kepada dunia

usaha nasional mengenai potensi dan peluang ekspor ke negara-negara di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika, khususnya ke pasar prosfektif (non-tradisional).

b. Terkait pembatalan acara promosi/pameran TTI oleh pihak penyelenggara

setempat, diupayakan untuk mendorong pihak penyelenggara untuk

menjadwalkan ulang kegiatan pameran/promosi atau mengarahkan anggaran

kegiatan promosi TTI ke event pameran/promosi TTI lainnya.

c. Meningkatkan kerja sama dengan Kementerian/Lembaga dan instansi terkait

guna mengupayakan sponsorship bagi UKM untuk mengikuti kegiatan promosi.

d. Mengoptimalkan pemanfaatan market intelligence sebagai sumber data dan

informasi bagi para pengusaha nasional terkait berbagai potensi yang ada di

negara-negara pasar prosfektif.

Sebagai langkah solutif ke depan, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika akan

melakukan berbagai upaya sebagai berikut:

a. Mengintensifkan koordinasi dan kerja sama dengan Perwakilan RI serta

stakeholders terkait lainnya untuk peningkatan jumlah pelaksanaan program

promosi, khususnya promosi perdagangan yang terpadu dan bersinergi, baik

Page 66: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 58

antarkementerian pemerintah, maupun sektor pelaku usaha dan pelaku ekspor

melalui pameran dagang, misi dagang, instore promotion, pembangunan pusat-

pusat promosi produk potensi ekspor Indonesia di luar negeri (misalnya:

Indonesia Trading House dan House of Indonesia), serta buying mission. Salah satu

kegiatan promosi yang perlu ditingkatkan adalah pameran dagang berskala

internasional yang dilaksanakan di dalam negeri (seperti: Trade Expo Indonesia),

sehingga dapat diikuti oleh lebih banyak lagi pelaku usaha nasional dengan biaya

yang relatif lebih murah.

b. Meningkatkan kerja sama antara para pemangku kepentingan terkait dalam

upaya mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan promosi yang sifatnya terintegrasi

antara sektor investasi, perdagangan dan pariwisata (trade, tourism and

investment – TTI) serta budaya dan kuliner Indonesia, termasuk melibatkan

Pemerintah Daerah dan sektor swasta lainnya. Promosi TTI tersebut dilakukan

dengan sistem tematik yang disesuaikan dengan perkembangan waktu dan

kecenderungan kebutuhan konsumen.

c. Meningkatkan kerja sama dengan Perwakilan RI untuk menggalakkan

pelaksanaan promosi TTI secara “door-to-door” kepada konsumen potensial di

negara akreditasi. Kegiatan ini selain untuk promosi TTI juga bertujuan untuk

dapat memperoleh feed back secara spesifik dari masing-masing konsumen

potensial, khususnya terkait kemungkinan perlunya fasilitasi business

matchmaking dengan stakeholders terkait di Indonesia, serta kendala yang

mungkin dihadapi di lapangan, sehingga dapat diupayakan penyelesaiannya.

IKU B.2.4 : PERSENTASE PRAKARSA/REKOMENDASI INDONESIA DI

BIDANG EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA YANG

DITERIMA PADA FORUM REGIONAL DI KAWASAN ASIA

PASIFIK DAN AFRIKA

Capaian IKU B.2.4 Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekonomi,

sosial dan budaya yang diterima pada forum regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.16 Capaian IKU B.2.4 Tahun 2017

IKU B.2.4 Informasi Kinerja Jumlah

Persentase

prakarsa/rekomendasi

Indonesia bidang ekonomi,

sosial dan budaya yang diterima

pada forum regional di kawasan

Asia Pasifik dan Afrika

Jumlah prakarsa/rekomendasi

Indonesia yang diterima di bidang

ekonomi, sosial dan budaya

32

Jumlah prakarsa/rekomendasi

Indonesia yang disampaikan di bidang

ekonomi, sosial dan budaya

32

Realisasi 100%

Target 80%

Capaian 125%

Batas Toleransi Capaian 120%

Page 67: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 59

Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekonomi, sosial

dan budaya yang diterima pada forum regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika

adalah sebesar 100% dari target sebesar 80% (capaian maksimal 120%), yaitu dengan

realisasi 32 prakarsa/rekomendasi dari target 32 prakarsa/rekomendasi. Beberapa

prakarsa/ rekomendasi tersebut antara lain:

a. Pada pertemuan APEC Economic Leaders Week (AELW) / KTT APEC ke - 25 yang

dilaksanakan di Danang-Vietnam, tanggal 6 - 11 November 2017,

prakarsa/inisiatif/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima,

antara lain: dampak negatif illegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF);

tindak lanjut Deklarasi Lima mengenai Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

(FTAAP); pembangunan konektivitas di daerah terpencil; pemberdayaan petani

dan nelayan untuk ketahanan pangan; internasionalisasi UMKM; dan

pembangunan sumber daya manusia di era digital.

b. Pada pertemuan The 56th APEC Telecommunications and Information Working

Group Meeting (TELWG - 56) yang dilaksanakan di Bangkok-Thailand tanggal 10-

15 Desember 2017, Indonesia menyampaikan perkembangan regulasi dan

kebijakan yang telah dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika

dalam mendorong kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di

Indonesia. Adapun rekomendasi Indonesia yang diterima berupa kerja sama

pembangunan infrastruktur dan layanan teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

c. Pada Symposium on Priorities for APEC 2018 and APEC Informal Senior Officials

Meeting (ISOM) yang dilaksanakan di Port Moresby-Papua New Guinea tanggal

5-6 Desember 2017, prakarsa/inisiatif/rekomendasi Indonesia di bidang

ekososbud yang diterima, antara lain: melanjutkan dan mendorong isu kerja

sama pembangunan pedesaan secara holistik dan fasilitasi akses pasar produk

pertanian untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

APEC Economic Leaders Week (AELW) KTT APEC ke-25, Danang-Viet Nam, 6-11 November 2017

Page 68: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 60

d. Pada Konsultasi Publik Indonesia - Australia Relations “Challenges and the Way

Forward - Potensi Perluasan Kerja Sama Ekonomi, Sosial - Budaya RI-Australia

dalam kerangka Kerja Sama Kemaritiman Bilateral dan Regional (IORA)” yang

dilaksanakan di Surabaya tanggal 14-16 November 2017, prakarsa/inisiatif/

rekomendasi Indonesia dalam bidang sosial budaya yang diterima, antara lain:

(i) Mendorong antusiasme dan semangat mahasiswa untuk menjadi pemimpin

masa depan; (ii) menyampaikan peluang peningkatan transaksi perdagangan

dengan Australia; (iii) mendapatkan masukan terkait upaya mendorong

information sharing dan penelitian dengan Australia.

e. Pada Pertemuan Tingkat Menteri Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-

Philippines - East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) ke-21, di Tarakan,

Kalimantan Utara pada tanggal 30 November - 3 Desember 2017, prakarsa

Indonesia dalam bidang ekososbud yang diterima, yaitu: usulan Priority

Infrastructure Projects (PIPs) dalam bidang pariwisata, konektivitas,

perdagangan, investasi, dan pendidikan yang termuat dalam Implementation

Blueprint 2017-2025 untuk mewujudkan BIMP-EAGA Vision 2025.

Tantangan utama yang dihadapi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dalam

pencapaian target IKU B.2.4 antara lain: kurang optimalnya respon dari negara mitra

terhadap usulan prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum regional di kawasan Asia

Pasifik dan Afrika. Selain itu, dihadapi pula tantangan yang berasal dari rendanya partisipasi

Pemerintah Daerah dan swasta lokal dalam penanganan proyek serta adanya kendala

pendanaan.

Dalam mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

senantiasa melakukan upaya pendekatan dan koordinasi kepada pihak-pihak dan negara-

negara terkait guna mempromosikan usulan prakarsa/rekomendasi Indonesia sehingga

dapat diterima pada forum regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Kementerian Luar

Negeri c.q. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika bersama dengan Kementerian

BIMP-EAGA 21st Ministerial Meeting, Tarakan, Kalimantan Utara,3 Desember 2017

Page 69: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 61

Koordinator Bidang Perekonomian mendorong koordinasi dan partisipasi aktif Pemerintah

Daerah dan swasta lokal untuk berperan aktif dalam kerja sama ekonomi sub-regional.

Sebagai langkah solutif ke depan, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika akan

berupaya mengintensifkan pertemuan informal dan formal dalam rangka mempertemukan

mutual understanding atas national interest dengan negara mitra. Pertemuan akan

diupayakan untuk dapat dilaksankan 6-12 bulan sebelum pelaksanaan Forum Regional.

5. SASARAN STRATEGIS

(B.3)

: DUKUNGAN DAN KOMITMEN NASIONAL YANG TINGGI

ATAS KESEPAKATAN INTERNASIONAL DI KAWASAN

ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Segala bentuk kesepakatan internasional antara Indonesia dengan negara mitra, baik

dalam konteks kerja sama bilateral maupun prakarsa/rekomendasi nasional yang terwujud

melalui fora intra dan antarkawasan tentunya diharapkan dapat menciptakan nilai manfaat

ekonomi, keuangan serta pembangunan yang optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Untuk itu, diperlukan berbagai upaya tindak lanjut dan implementasi riil hasil-hasil

keepakatan kerja sama serta prakarsa/rekomendasi nasional tersebut oleh para pemangku

kepentingan (stakeholders), khususnya di dalam negeri.

Pencapaian sasaran strategis B.3 Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi

atas kesepakatan internasional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika diukur dengan 2

(dua) Indikator Kinerja Utama, yaitu:

Tabel 3.17 Capaian B.3 Tahun 2017

No IKU B.3 Target Realisasi Capaian

1

Persentase kesepakatan kerja sama bilateral di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri (IKU B.3.1)

80% 95,31% 119,14%

2

Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri (IKU B.3.2)

80% 100 125%

Total Capaian B.3 244,14%

Rata-rata Capaian B.3 122,07%

Batas Toleransi Rata-rata Capaian B.3 120%

Dari tabel di atas, terlihat rata-rata capaian untuk sasaran strategis B.3

Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kesepakatan internasional di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika mencapai maksimum 120%.

Tantangan utama yang dihadapi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dalam

pencapaian target sasaran strategis B.3 antara lain:

Page 70: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 62

a. Perubahan kebijakan di tingkat nasional maupun daerah akibat adanya

perubahan kepemimpinan. Salah satu di antara perubahan kebijakan tersebut

adalah terjadinya perubahan nomenklatur pada sejumlah Kementerian yang

menghambat upaya tindak lanjut kesepakatan kerja sama bilateral maupun

regional.

b. Ketidaksiapan Kementerian/Lembaga teknis, Pemerintah Daerah serta

stakeholders terkait lainnya dalam pelaksanaan kesepakatan yang telah dicapai

secara bilateral maupun regional. Salah satu di antaranya adalah ketidaksiapan

data dari Pemerintah Daerah di Indonesia untuk mendukung tindak lanjut

kesepakatan kerja sama dalam bidang ekonomi dan investasi asing di daerah.

c. Kurangnya komitmen Kementerian/Lembaga teknis terkait, Pemerintah Daerah

serta stakeholders lainnya dalam menindaklanjuti kesepakatan kerja sama yang

telah dicapai secara bilateral maupun regional.

d. Ketidakjelasan penjuru/focal point di beberapa daerah dalam memfasilitasi

minat kerja sama, terutama di bidang ekonomi.

e. Keterbatasan anggaran dan SDM di Kementerian/Lembaga terkait, koordinasi

antar Kementerian/Lembaga yang masih lemah serta prioritas yang berbeda.

f. Kurangnya diseminasi informasi kesepakatan kerja sama yang telah dicapai

secara bilateral maupun regional kepada para stakeholders terkait.

Dalam mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

senantiasa melakukan berbagai upaya, antara lain:

a. Meningkatkan pertemuan dan komunikasi dengan Kementerian/Lembaga terkait

melalui rapat interkementerian dalam rangka penguatan koordinasi.

b. Bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk meningkatkan sinergi

dan integrasi program kerja yang sudah dan akan dilaksanakan, khususnya yang

terkait dengan tindak lanjut kesepakatan kerja sama yang telah dicapai secara

bilateral maupun regional.

Sebagai langkah solutif ke depan, perlu diupayakan berbagai langkah, antara lain:

a. Pembentukan forum komunikasi/koordinasi khusus antara Kementerian Luar

Negeri c.q. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dengan stakeholders terkait

sebagai wadah untuk melakukan diseminasi dan pembaruan informasi mengenai

kesepakatan kerja sama yang telah dicapai secara bilateral maupun regional.

Melalui forum tersebut, dapat dilakukan pula monitoring rencana tindak lanjut

kesepakatan kerja sama serta evaluasi terhadap realisasinya secara periodik.

b. Peningkatan kapasitas SDM, khususnya di Kementerian Luar Negeri c.q.

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika sebagai focal point dalam

memfasilitasi upaya tindak lanjut kesepakatan kerja sama.

IKU B.3.1 : PERSENTASE KESEPAKATAN KERJA SAMA BILATERAL DI

KAWASAN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA YANG

DITINDAKLANJUTI OLEH STAKEHOLDERS DALAM NEGERI

Capaian IKU B.3.1 Persentase kesepakatan kerja sama bilateral di kawasan Asia

Page 71: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 63

Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Tabel 3.18 Capaian IKU B.3.1 Tahun 2017

IKU B.3.1 Informasi Kinerja Jumlah

Persentase kesepakatan kerja

sama bilateral di kawasan Asia

Pasifik dan Afrika yang

ditindaklanjuti oleh stakeholders

dalam negeri

Jumlah kesepakatan kerja sama yang

ditindaklanjuti 61

Jumlah kesepakatan kerja sama yang

akan ditindaklanjuti 64

Realisasi 95,31%

Target 80%

Capaian 119,14%

Persentase kesepakatan kerja sama bilateral di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri adalah sebesar 95,31%

dari target sebesar 80% (capaian 119,14%), yaitu dengan realisasi 61 kesepakatan dari

target 64 kesepakatan. Beberapa tindak lanjut/implementasi kesepakatan tersebut oleh

stakeholders dalam negeri, antara lain:

a. Terjalinnya kerja sama antara PT. Transnusa Aviation Mandiri dengan Air Timor

dalam pembukaan rute penerbangan Kupang-Dili melalui kerja sama charter

flight. Penerbangan tersebut secara resmi dibuka pada tanggal 15 Desember

2017. Kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut/implementasi dari Air

Transport Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and

the Government of the Democratic Republic of Timor-Leste, Dili 27 Juli 2010.

b. Terjalinnya kerjasama antara beberapa perusahaan Indonesia dengan

perusahaan Nigeria, antara lain: PT Wijaya Karya dengan lima perusahaan Afrika

Selatan (Glowax, Maubane Fapital (Pty) Ltd, Shirdo Trading, Bols /NAFCOC) yang

tertarik dengan sektor konstruksi, pergudangan, properti, pengolahan limbah

dan pertambangan; PT. Charoen Pokphand bekerja sama dengan tiga potensial

partner (Afrigrow, Afriholding (Pty) Ltd dan International Trade and

Jumpa Pers Wakil Menteri Transportasi dan Komunikasi Timor Leste, Inacio Moreira

(tengah) didampingi Presiden Direktur TransNusa Aviation

Mandiri, Juvenile Jodjana (kedua dari kanan), dan

Direktur Air Timor, Fransisco de Iliveira (paling kiri)

Dili, 15 Desember 2017

Page 72: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 64

Commodities, Otto Mbanglala) dalam menjajaki peluang ekspor produk daging

dari Afsel ke Indonesia; Rainbow Roof Group dengan perusahaan distributor

Richard Zulu asal Afrika Selatan; PT Sungai Budi dan PT Musim Mas bekerja

sama dengan Advance Cash and Carry untuk ekspor soap noodle; serta PT Gajah

Tunggal bekerja sama dengan distributor produk ban motor di Afrika Selatan.

Kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut/implementasi dari Trade

Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the

Government of the Republic of South Africa, Cape Town, 20 November 1997.

c. Terjalinnya kerja sama antara Indonesia Exim Bank dengan tiga perusahaan

rekanan potensial di Nigeria dalam bidang fasilitasi pembiayaan. Kerja sama

tersebut merupakan tindak lanjut/implementasi dari Agreement between the

Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Federal

Republic of Nigeria on Economic and Technical Cooperation, Jakarta, 21 Desember

2000.

d. Terjalinnya kerja sama antara Universitas Islam Negeri (UIN) Malang dengan

beberapa perguran tinggi di Sudah (di bawah koordinasi Menteri Pendidikan

Tinggi Sudah). Kerja sama diwujudkan dengan pengiriman 5 orang dosen dan

guru besar Sudan untuk mengajar mahasiswa S2 dan S3 dalam bidang Bahasa

Arab, ilmu Al-Qur'an dan ekonomi Islam di UIN Malang. Pengiriman dilakukan

sejak tahun 2015 sampai Juni 2017. Kerja sama tersebut merupakan tindak

lanjut/implementasi dari MoU between the Government of the Republic of

Indonesia and the Government of the Republic of the Sudan concerning

Cooperation on Education and Religious Affairs, Jakarta, 15 October 2001.

e. Terlaksananya trilateral maritime patrol di Tarakan, Indonesia, 19 Juni 2017;

trilateral air patrol di Subang, Malaysia, 12 Oktober 2017; dan trilateral port visit

di Tawi-tawi, Filipina, 15 November 2017. Patroli tersebut merupakan tindak

lanjut dari Trilateral Cooperative Arrangement Indonesia-Malaysia-Filipina, yang

ditandatangani di Jakarta, 14 Juli 2016.

Satgas Trilateral Maritime Patrol Indonesia-Malaysia-

Filipina melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) di Gleadak Kapal Helly KRI

dr. Soeharso (SHS)-990 pada 17 Juni 2017, dalam

rangka memantapkan persiapan patroli bersama,

Tarakan, Indonesia

Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, dalam Peresmian Trilateral Maritime Patrol Indomalphi di Tarakan, Kalimantan Utara, 19 Juni 2017:

“…launching ini jadi garis awal dan momentum bersejaran untuk ketiga negara, dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja sama pertahanan di masa yang akan datang, dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan”

(Detik News, 22 Juni 2017)

Page 73: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 65

IKU B.3.2 : PERSENTASE PRAKARSA/REKOMENDASI PADA FORUM

KERJA SAMA INTRAKAWASAN DAN ANTARKAWASAN

ASIA PASIFIK DAN AFRIKA YANG DITINDAKLANJUTI

OLEH STAKEHOLDERS DALAM NEGERI

Capaian IKU B.3.2 Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama

intrakawasan dan antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti oleh

stakeholders dalam negeri, dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.19 Capaian IKU B.3.2 Tahun 2017

IKU B.3.2 Informasi Kinerja Jumlah

Persentase

prakarsa/rekomendasi pada

forum kerja sama intrakawasan

dan antarkawasan Asia Pasifik

dan Afrika yang ditindaklanjuti

oleh stakeholders dalam negeri

Jumlah realisasi prakarsa/rekomendasi

Indonesia di forum kerja sama

intrakawasan dan antarkawasan yang

ditindaklanjuti

8

Jumlah rencana prakarsa/rekomendasi

Indonesia di forum kerja sama

intrakawasan dan antarkawasan yang

ditindaklanjuti

8

Realisasi 100%

Target 80%

Capaian 125%

Batas Toleransi Capaian 120%

Prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan dan

antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam

negeri adalah sebesar 100% dari target sebesar 80% (capaian maksimum 120%),

yaitu dengan realisasi 8 prakarsa/rekomendasi dari target 8 prakarsa/rekomendasi.

Beberapa tindak lanjut/

implementasi prakarsa/

rekomendasi tersebut oleh

stakeholders dalam negeri, antara

lain:

a. Prakarsa/rekomendasi

Indonesia pada KTT

Pacific Islands Forum

(PIF) ke-48 di Apia,

Samoa, tanggal 4 – 8

September 2017, untuk

memperkuat

constructive engagement

antara negara anggota Penandatanganan Letter of Intent Kerja Sama Riset antara Maluku Corner dengan Mitra Lembaga Riset University of the South Pacific (USP) dan Fiji

National University (FNU), Suva, 18 November 2017

Page 74: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 66

PIF dengan Indonesia dalam berbagai sektor selaku Mitra Wicara di PIF.

Prakarsa tersebut ditindaklanjuti melalui kerja sama riset antara lembaga riset

Maluku Corner (MC) di Universitas Padjadjaran, Universitas Pattimura,

Universitas Khairun dan Parahyangan Center for International Studies

Universitas Katolik Parahyangan dengan University of the South Pacific dan Fiji

National University. Sepanjang tahun 2017, telah dilakukan 2 kali kunjungan

dosen ahli/peneliti Indonesia ke Fiji, yaitu pada bulan November dan Desember

2017. Kerja sama penelitian meliputi komparasi bidang pertanian, kehutanan

dan maritim antara Indonesia bagian timur dan Pasifik, kajian kebijakan

strategis Pasifik dalam menghadapi isu lingkungan dan bencana alam, serta

kajian perkembangan demokratisasi di Pasifik. Kerja sama dengan dua

universitas ternama di Pasifik tersebut terbentuk dengan dukungan dari Ditjen

Aspasaf berkolaborasi dengan KBRI Suva.

b. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan

Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Utara dan Balai Taman Nasional Kayan

Mentarang (TNKM) telah melaksanakan kegiatan promosi green ecotourism

“Visit The Heart of Borneo” dalam The 11th Heart of Borneo (HOB) Trilateral

Meeting, Tarakan, 11 - 12 Oktober 2017 sebagai salah satu upaya untuk

meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

Kegiatan promosi tersebut menampilkan informasi potensi green ecotourism

Indonesia, antara lain: keanekaragaman flora, fauna, budaya dan wisata alam

serta hasil kerajinan dan mempamerkan produk unggulan masyarakat Indonesia

di sekitar kawasan seperti anyaman rotan, manik, beras adan, garam gunung dan

gula tebu. The 11th HOB Trilateral Meeting dihadiri oleh 3 negara yaitu Brunei

Darussalam, Indonesia, dan Malaysia. Kegiatan tersebut merupakan tindaklanjut

dari prakarsa/rekomendasi Indonesia terkait dengan Green Ecotourism and

Destination Development in HoB, yang merupakan salah satu hasil pertemuan The

1st Meeting of the Heart of Borneo (HOB) Technical Committee on Joint Projects

and Activities, Malaysia, 19 - 20 Juli 2016.

Promosi Green Ecotourism Indonesia “Visit The Hearth of Borneo” dalam The 11th Hearth of Borneo Trilateral Meeting,

Tarakan, 11-12 Oktober 2017

Page 75: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 67

6. SASARAN STRATEGIS

(L.1)

: IMPLEMENTASI TALENT MANAGEMENT DI DIREKTORAT

JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Salah satu faktor penting yang mendukung keberhasilan pencapaian kinerja

organisasi adalah sumber daya manusia (SDM) yang dalam hal ini adalah seluruh jajaran

aparatur pelaksana di lingkungan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika. Untuk itu, SDM

harus dikelola dengan optimal, terutama dari segi kompetensinya dalam rangka

meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

Setiap aparatur pelaksana pada prinsipnya harus memiliki kecakapan, dedikasi,

keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan tanggung jawab dan posisinya dalam

organisasi. Namun demikian, seiring dinamika tantangan tugas di lapangan yang semakin

besar, maka tuntutan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap pagawai juga

semakin tinggi. Oleh karena itu, Ditjen Aspasaf senantiasa melakukan berbagai upaya talent

management berupa pembinaan, motivasi dan pengembangan potensi serta kompetensi SDM

yang dimiliki guna dapat memenuhi kriteria kondisi internal yang mencakup unsur

pengetahuan, keterampilan, interpesonal dan intrapersonal yang mampu menunjang

pencapaian kinerja organisasi secara optimal.

Tujuan penerapan talent management adalah untuk menciptakan Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika menjadi sebuah organisasi berkelanjutan yang memiliki kinerja tinggi

dan memenuhi tujuan serta sasaran strategis dan operasional yang telah ditetapkan sejalan

dengan pencapaian visi dan misi Kementerian Luar Negeri secara umum. Keberhasilan

implementasi talent management di lingkungan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

(sasaran strategis L.1) diukur dengan indikator “Persentase pejabat yang telah memenuhi

standar kompetisi jabatan” (IKU L.1.1) sebagai berikut:

Tabel 3.20 Capaian IKU L.1.1 Tahun 2017

IKU L.1.1 Informasi Kinerja Jumlah

Persentase pejabat di Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

yang telah memenuhi standar

kompetensi jabatan

Jumlah pejabat (eselon I dan II) di

lingkungan Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika yang telah

memenuhi kompetensi jabatan

3

Jumlah pejabat (eselon I dan II) di

lingkungan Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika

8

Realisasi 37,5%

Target 50%

Capaian 75%

Selama tahun 2017, “Persentase pejabat di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan” sebesar 37,5% dari target

50% (capaian 75%), atau dengan realisasi 3 orang pejabat dari target 8 orang pejabat.

Tantangan yang dihadapi dalam pencapaian IKU L.1.1, antara lain:

Page 76: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 68

a. Adanya standar kompetensi jabatan baru pada setiap jenjang jabatan di

Kementerian Luar Negeri yang mulai diterapkan pada awal tahun 2017. Standar

kompetensi jabatan baru tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi, proses bisnis,

peta jabatan dan analisa jabatan berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Luar Negeri. Dengan demikian, assessment pemenuhan standar

kompetensi jabatan untuk setiap pejabat eselon I dan II di lingkungan Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika hanya dapat dilakukan untuk pejabat yang baru

ditunjuk/dilantik pada tahun 2017, yaitu sebanyak 3 orang pejabat. Kondisi

tersebut menyebabkan realisasi yang lebih kecil dari target yang telah

ditetapkan sebanyak 8 orang pejabat.

b. Implementasi talent management tersebut hanya diterapkan untuk pejabat

eselon I dan II, dan belum diterapkan untuk seluruh pegawai di Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

akan melakukan upaya antara lain: meningkatkan koordinasi intensif dengan Biro Sumber

Daya Manusia - Kementerian Luar Negeri terkait dengan hasil assessment standar

kompetensi jabatan untuk setiap aparatur pelaksana yang telah diangkat/ditunjuk sebagai

pejabat eselon I dan II di lingkungan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.

Sebagai langkah solutif ke depan, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika akan

meningkatkan koordinasi dengan Biro SDM dan Biro Perencanaan dan Organisasi untuk:

a. Menyempurnakan peta jabatan dan standar kompetensi jabatan yang ada.

b. Menjajaki kemungkinan penerapan assessment kompetensi jabatan untuk

aparatur pelaksana selain unsur pimpinan eselon I dan eselon II. Ruang lingkup

assessment tersebut dapat diterapkan secara bertahap, dimulai dari pejabat

eselon III, serta pejabat eselon IV, pejabat fungsional dan para pelaksana pada

tahun-tahun selanjutnya.

Penyempurnaan peta jabatan dan standar kompetensi jabatan, serta pelaksanaan assessment

pada seluruh pegawai dinilai penting mengingat keterkaitannya dengan kualitas dan

kompetensi aparatur pelaksana sebagai suatu agregat yang bernilai strategik bagi

peningkatan kinerja serta keunggulan kompetitif organisasi.

7. SASARAN STRATEGIS

(L.2)

: ORGANISASI DAN TATA KELOLA YANG BAIK DI

DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Suatu organisasi pemerintah dinilai dapat mewujudkan good governance apabila

seluruh komponen dan proses di dalamnya dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip

kewajaran, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab dan kemandirian. Oleh karena itu,

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika secara berkesinambungan terus melakukan

berbagai upaya pembenahan dan penataan kembali sistem kelembagaan serta aparatur

sesuai prinsip good governance. Upaya tersebut pada akhirnya diharapkan dapat mendukung

keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Luar Negeri.

Page 77: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 69

Pencapaian sasaran strategis L.2 Organisasi dan tata kelola yang baik di

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika diukur dengan 2 (dua) Indikator Kinerja

Utama, yaitu:

Tabel 3.21 Capaian L.2 Tahun 2017

No IKU L.2 Target Realisasi Capaian

1 Nilai reformasi birokrasi Kementerian Luar Negeri (IKU L.2.1)

85 77,44 91,11%

2 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (IKU L.2.2)

76 76,60 100,79%

Total Capaian L.2 191,9%

Rata-rata Capaian L.2 95,95%

Dari tabel di atas, terlihat rata-rata capaian untuk sasaran strategis L.2

Organisasi dan tata kelola yang baik di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mencapai 95,95%.

IKU L.2.1 : NILAI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LUAR

NEGERI

Sebagai salah satu unit kerja eselon I di Kementerian Luar Negeri, pencapaian

sasaran strategis “Organisasi dan tata kelola yang baik di Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika” dinilai menggunakan indikator kinerja “Nilai reformasi birokrasi

Kementerian Luar Negeri”. Capaian IKU L.2.1 Nilai reformasi birokrasi Kementerian Luar

Negeri dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.22 Capaian IKU L.2.1 Tahun 2017

IKU L.2.1 Target Realisasi Capaian

Nilai reformasi birokrasi Kementerian Luar Negeri

85 77,44 91,06%

Capaian IKU L.2.1 91,11%

Pada tahun 2017, Kementerian Luar Negeri memperoleh nilai reformasi

birokrasi sebesar 77,4 dengan capaian 91,11% dari target nilai sebesar 85. Nilai

tersebut menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program reformasi birokrasi Kementerian

Luar Negeri dalam rangka mewujudkan good governance.

Tantangan utama yang dihadapi dalam pencapaian target IKU L.2.1 antara lain:

a. Belum adanya kesesuaian antara struktur organisasi dengan SDM yang ada

(masih adanya jabatan yang belum terisi), sehingga beberapa fungsi tertentu

dalam organisasi belum berjalan secara optimal. Kondisi tersebut pada

gilirannya akan mempengaruhi kinerja organisasi.

Page 78: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 70

b. SOP Mikro yang ada saat ini masih bersifat generik dan belum dapat dijadikan

sebagai pedoman untuk pelaksanaan suatu kegiatan (daily activities) Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika yang sifatnya lebih teknis. Disamping itu, belum

terdapat mekanisme evaluasi pelaksanaan SOP Mikro.

c. Sistem e-government belum digunakan secara menyeluruh dan terintegrasi

dalam organisasi.

d. Terkait penataan sistem manajemen SDM, assessment belum mencakup seluruh

pegawai. Selain itu, pemberian tunjangan kinerja belum didasarkan pada capaian

kinerja individu.

Dalam mengatasi tantangan tersebut, diperlukan berbagai upaya dan langkah

solutif ke depan, antara lain:

a. Meningkatkan penataan dan penguatan organisasi untuk mewujudkan

kesesuaian antara struktur organisasi dengan SDM yang ada. Kekurangan SDM

memiliki implikasi yang cukup signifikan dalam pencapaian target kinerja

organisasi. Dalam jangka pendek, dapat dilakukan optimalisasi SDM yang ada

untuk mencapai target kinerja. Namun demikian, untuk jangka panjang,

diperlukan adanya upaya perekrutan untuk memenuhi kesenjangan antara

ketersediaan SDM dengan bezetting yang ada.

b. Melaksanakan evaluasi SOP secara periodik dan menindaklanjuti hasil evaluasi

tersebut.

c. Meningkatkan penerapan/penggunaan e-governement yang terintegrasi dalam

organisasi.

d. Meningkatkan penataan Sistem Manajemen SDM, antara lain melalui

pelaksanaan assessment bagi seluruh pegawai serta penerapan sistem tunjangan

kinerja yang berbasis pada capaian kinerja individu.

e. Meningkatkan akuntabilitas, monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja melalui

suatu mekanisme pemantauan kinerja, pengumpulan data kinerja secara

terpadu, serta evaluasi kinerja internal secara periodik dan berkesinambungan.

IKU L.2.2 : NILAI EVALUASI AKIP DIREKTORAT JENDERAL ASIA

PASIFIK DAN AFRIKA

Penilaian terhadap implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) di dalam organisasi merupakan salah satu bentuk transparansi akuntabilitas kinerja

kepada publik. Evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dilaksanakan oleh

Inspektorat Jenderal Kementerian Luar Negeri melalui monitoring dan penilaian terhadap 5

(lima) komponen dasar manajemen kinerja yang meliputi: Perencanaan Kinerja, Pengukuran

Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Internal dan Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi.

Dalam hal ini, dilakukan evaluasi terhadap dokumen AKIP, seperti: Rencana Strategis

(Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Perjanjian Kinerja (PK), Laporan Kinerja (LKj),

Rencana Aksi, Realisasi Rencana Aksi dan dokumen-dokumen pendukung lainnya. Nilai yang

digunakan pada tahun 2017 merupakan hasil evaluasi terhadap dokumen AKIP Tahun

Anggaran 2016, mengingat evaluasi AKIP satu tahun anggaran dilaksanakan pada awal

semester II tahun berikutnya.

Page 79: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 71

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

memperoleh nilai AKIP Tahun 2016 sebesar 76,6 atau dengan kategori penilaian BB

(Sangat Baik). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan terhadap kualitas dokumen AKIP

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang

mencapai nilai 76,2 poin. Adapun rincian hasil penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.23 Hasil Evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

Tahun 2016

No. Komponen yang Dinilai Bobot Nilai Tahun 2016

1. Perencanaan Kinerja 30% 24,20

2. Pengukuran Kinerja 25% 18,13

3. Pelaporan Kinerja 15% 10,42

4. Evaluasi Kinerja 10% 6,35

5. Capaian Kinerja 20% 17,50

Nilai Hasil Evaluasi 100% 76,60

Tingkat Akuntabilitas Kinerja BB

Sumber : Surat Dinas Inpektorat Jenderal Kementerian Luar Negeri Nomor 03349/PW/10/2017/68/11 tertanggal 16 Oktober 2017 perihal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja pada Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri

Dengan demikian, capaian IKU L.2.2 Nilai reformasi birokrasi Kementerian Luar

Negeri dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.24 Capaian IKU L.2.2 Tahun 2017

IKU L.2.2 Target Realisasi Capaian

Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

76 76,60 100,79%

Capaian IKU L.2.2 100,79%

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika memperoleh nilai AKIP sebesar 76,6, atau dengan capaian 100,79% dari target nilai sebesar 76.

Tantangan utama yang dihadapi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dalam

pencapaian target IKU L.2.2 antara lain:

a. Belum dilakukannya reviu Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) secara

berkala.

b. Penetapan target kinerja belum sepenuhnya berorientasi pada outcome.

c. Perencanaan kegiatan dan anggaran yang belum sepenuhnya sesuai dengan

realisasi.

Page 80: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 72

Dalam mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

melakukan berbagai upaya dan langkah solutif ke depan, antara lain:

a. Reviu Dokumen RENSTRA akan dijadwalkan secara berkala untuk meninjau

kembali sasaran dan tujuan organisasi yang sekiranya perlu disesuaikan,

terutama dengan adanya perubahan pada Peta Strategi dan Indikator Kinerja

Utama (IKU) yang berbasis balanced scorecard (BSC) serta kebijakan Pimpinan

lainnya.

b. Menetapkan rumusan IKU Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika yang

berbasis balanced scorecard (BSC). IKU Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika tersebut merupakan cascading dari IKU Kementerian Luar Negeri. Dengan

demikian, diharapkan penetapan target kinerja pada periode berikutnya lebih

berorientasi pada hasil (outcome).

c. Mematangkan/meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan dan anggaran

untuk memperkecil gap antara rencana dan realisasi.

8. SASARAN STRATEGIS

(L.3)

: PENINGKATAN ENGAGEMENT PEGAWAI DI

DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Engagement pegawai merupakan suatu kondisi dimana pegawai cenderung merasa

puas dengan hasil pekerjaannya serta merasa memiliki keterlibatan, komitmen, keinginan

berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) yang tinggi terhadap organisasi. Dalam hal ini,

engagement pegawai sangat diperlukan tidak hanya untuk memberikan kepuasan kerja,

namun juga untuk menumbuhkan semangat, rasa saling percaya diri (trust), loyalitas serta

kebanggan terhadap pekerjaan dan organisasi. Dengan adanya peningkatan engagement,

diharapkan setiap pegawai dapat memberikan kinerja yang terbaik dalam mendukung

pencapaian kinerja organisasi.

Pencapaian Sasaran Strategis L.3 Peningkatan engagement pegawai di

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika diukur dengan IKU L.3.1 Indeks

engagement pegawai di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.

IKU L.3.1 : INDEKS ENGAGEMENT PEGAWAI DI DIREKTORAT

JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Pengukuran indeks dilakukan melalui survei kepada seluruh pegawai Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika yang dilakukan oleh Biro Sumber Daya Manusia. Survei

tersebut bertujuan untuk:

a. Menilai tingkat kepuasan pegawai terhadap kapasitas organisasi.

b. Menilai tingkat kontribusi dari setiap pegawai di lingkungan Ditjen Asia Pasifik

dan Afrika terhadap kinerja organisasi.

c. Menganalisis hubungan antara tingkat engagement dengan karakteristik

individu setiap pegawai.

Page 81: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 73

d. Menggali informasi mengenai faktor-faktor penghambat dan pendorong tingkat

engagement pegawai.

e. Merumuskan strategi employee engagement yang efektif guna meningkatkan

kinerja organisasi.

Dalam survei tersebut, data diperoleh dari “self-assessment” pegawai atas kinerjanya.

Masukan pegawai Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tentang kinerja tersebut

selanjutnya dibandingkan dengan tingkat kepuasan pegawai guna mengidentifikasi tingkat

engagement pegawai secara keseluruhan dan individual.

Survei engagement pegawai dilaksanakan secara online pada tanggal 14 November

2017 s/d 6 Desember 2017 dengan target seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Luar

Negeri. Adapun tingkat partisipasi responden dari Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

yang mengisi kuesioner secara lengkap berjumlah 64 pegawai atau 8,15% dari jumlah

populasi sebanyak 785 pegawai Kementerian Luar Negeri yang melakukan pengisian survei.

Berdasarkan survei yang dilakukan, nilai indeks engagement pegawai terhadap

kapasitas organisasi sebesar 3,47 atau dengan capaian 115,67% dari target yang telah

ditetapkan sebesar 3 poin. Nilai indeks engagement Direktorat Jenderal Asia Pasifik

dan Afrika tersebut lebih tinggi dari rata-rata nilai indeks engagement Kementerian

Luar Negeri secara umum sebesar 3,44 poin.

Tabel 3.25 Capaian IKU L.3.1 Tahun 2017

IKU L.3.1 Target Realisasi Capaian

Indeks engagement pegawai di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

3 3,47 115,67%

Capaian IKU L.3.1 115,67%

Tantangan utama yang dihadapi dalam pencapaian IKU L.3.1 antara lain:

a. Belum adanya data pembanding terhadap hasil survei, mengingat pengisian

survei bersifat self-asessment. Hal tersebut dinilai akan berdampak pada

objektivitas hasil survei.

b. Masih terdapatnya beberapa faktor yang berdampak negatif terhadap tingkat

kepuasan pegawai, antara lain: stress kerja yang relatif tinggi, pola

pengembangan karir serta sisitem pendidikan yang belum optimal.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu dilakukan upaya dan langkah solutif

ke depan, antara lain:

a. Pengadaan data pembanding dari hasil penilaian kinerja oleh atasan langsung by

system atau menggunakan data sekunder sejenis, seperti realisasi/capaian target

indikator kinerja dari masing-masing pegawai. Dengan demikian, diharapkan

dapat diperoleh analisa hasil survei yang lebih objektif.

Page 82: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 74

b. Mempertahankan dan meningkatkan dimensi yang telah dinilai baik, serta

mendorong upaya tindak lanjut dan perbaikan terhadap variabel yang menjadi

kendala peningkatan tingkat kepuasan pegawai, antara lain:

Variabel Penghambat

Tindak Lanjut

Stress Kerja Menyusun analisis beban kerja (ABK) dan menganalisis jabatan sesuai job desc, tanggung jawab dan kedudukannya, serta peningkatan sarana dan prasarana penunjang pekerjaan

Pengembangan Karir

Menyusun pola karir (career plan) yang jelas dan setara untuk setiap kelompok pegawai

Diklat Menyusun Training Need Analysis (TNA) dan Individual Development Plan (IDP), sehingga Diklat sesuai dengan kebutuhan pegawai/pengembangan karir dan tujuan organisasi

Dalam merumuskan kebijakan perbaikan di atas, agar dapat memperhatikan

tingkat kepuasan, capaian kinerja dan level engagement pada setiap kategori

(unit kerja, jabatan Kemenlu, jabatan ASN, gender, tingkat pendidikan, usia, masa

kerja PNS dan masa kerja ASN).

9. SASARAN STRATEGIS

(L.4)

: PENGELOLAAN ANGGARAN YANG OPTIMAL DAN

AKUNTABEL DI DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK

DAN AFRIKA

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika senantiasa berupaya untuk mewujudkan

pengelolaan keuangan yang optimal dan akuntabel mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, pelaporan, hingga dilakukannya evaluasi. Aspek optimalisasi dicapai melalui

penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target kinerja yang telah

ditetapkan. Sementara itu, aspek akuntabilitas dipenuhi melalui penerapan prinsip good

governance dalam pelaksanaannya, antara lain: keterbukaan, beriorientasi pada hasil,

profesionalitas, proporsionalitas, serta monitoring keuangan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) yang bebas dan mandiri.

Melalui kegiatan pengelolaan keuangan yang optimal dan akuntabel, kebutuhan

pendanaan kegiatan dapat direncanakan dengan baik, diupayakan pengadaannya, digunakan

untuk membiayai pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien, serta dibukukan dan

dilaporkan secara transparan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik. Dalam

konteks tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika memiliki aparatur pelaksana

dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam bidang financial management

untuk menjalankan sistem keuangan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Page 83: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 75

Pencapaian sasaran strategis L.4 Pengelolaan anggaran yang optimal dan

akuntabel di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika diukur dengan 3 (tiga) Indikator

Kinerja Utama, yaitu:

Tabel 3.26 Capaian L.4 Tahun 2017

No IKU L.4 Target Realisasi Capaian

1 Persentase realisasi anggaran dan realisasi kinerja di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (IKU L.4.1)

98% 95,02% 96,96%

2 Persentase temuan Badan Pemeriksa Keuangan yang ditindaklanjuti di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (IKU L.4.2)

100% 100% 100%

3

Persentase dokumen rencana kerja dan anggaran Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (IKU L.4.3)

100% 100% 100%

Total Capaian L.4 296,96%

Rata-rata Capaian L.4 98,99%

Dari tabel di atas, terlihat rata-rata capaian untuk sasaran strategis L.4

Pengelolaan anggaran yang optimal dan akuntabel di Direktorat Jenderal Asia Pasifik

dan Afrika mencapai 98,99%.

D. Analisis Perbandingan Capaian Sasaran Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika Periode 2016-2017

Capaian kinerja tahun 2017 tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan

capaian kinerja pada periode sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan

indikator kinerja yang digunakan dalam penilaian capaian kinerja pada tahun 2017, yang

berbasis pada balanced scorecard (BSC). Namun demikian, perbandingan dapat dilakukan

apabila capaian kinerja tahun 2017 dinilai menggunakan indikator kinerja yang sama dengan

periode sebelumnya.

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, IKU yang digunakan pada tahun

2015-2016 hanya meliputi perspektif internal business process dengan sasaran strategis

“Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kesepakatan internasional di kawasan

Asia Pasifik dan Afrika”, yaitu:

1. Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti oleh stakeholders

dalam negeri;

2. Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan yang

ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri.

Dengan demikian, perbandingan capaian kinerja tahun anggaran 2016 dan 2017

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 84: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 76

Tabel 3.31 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016-2017

IKU Komponen Formulasi Kinerja

Tahun 2016 Tahun 2017

Jumlah Target Realisasi Capaian Jumlah Target Realisasi Capaian

Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti

Jumlah realisasi kesepakatan kerja sama yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan

103

90% 101,98% 113,31%

61

80% 95,31% 119,14% Jumlah rencana kesepakatan kerja sama yang akan ditindaklanjuti/ diimplementasikan

101 64

Persentase prakarsa/ rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti.

Jumlah realisasi prakarsa/rekomendasi Indonesia di forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan

11

90% 100% 111,11%

8

80% 100% 125% Jumlah rencana prakarsa/rekomendasi Indonesia di forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti/ diimplementasikan

11 8

NILAI RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 112,21% 122,07%

Adapun perbandingan capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (dengan menggunakan IKU yang sama pada periode

2015-2017) dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.1 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2013-2017

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifk

dan Afrika menunjukkan nilai persentase lebih dari 100%. Dengan demikian, Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika secara umum telah memenuhi target kinerja dalam

meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dengan negara-negara dan organisasi regional

di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Hal ini juga menjadi indikasi bahwa penerapan sistem

akuntabilitas kinerja di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah berjalan semakin

baik dan terdapat keterkaitan yang jelas antara proses perencanaan kinerja, pelaksanaan

kegiatan, evaluasi dan monitoring kegiatan, serta pelaporan kinerja.

2013 2014 2015 2016 2017

110.62%103.88%

139.16%

112.21% 122.07%

Page 85: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 77

E. Analisis Perbandingan Capaian Sasaran Periode 2017 dengan target sasaran

dalam Renstra Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2015-2019,

Target Kementerian Luar Negeri Tahun 2017 dan RPJMN 2015-2019

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke-tiga (2015-2019)

disusun sebagai penjabaran dari Visi, Misi dan Program Aksi Pemerintah RI yang

implementasinya dirangkum dalam bentuk sembilan agenda prioritas nasional (Nawa Cita).

Salah satu agenda dalan Nawa Cita adalah “Menghadirkan kembali negara untuk

melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara”,

dengan beberapa sub-agenda, antara lain:

a. Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif;

b. Menguatkan jati diri sebagai negara maritim;

c. Memperkuat peran Indonesia dalam kerja sama global dan regional.

Sasaran, arah kebijakan dan strategi untuk masing-masing sub-agenda tersebut,

antara lain:

a. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif, difokuskan antara lain pada:

- Menguatnya diplomasi maritim,

- Penyelesaian masalah perbatasan darat dan laut serta Zona Ekonomi

Eksklusif (ZEE) dengan negara tetangga,

- Pelaksanaan doktrin Poros Maritim Dunia.

b. Menguatkan jati diri sebagai negara maritim, difokuskan antara lain pada:

- Meningkatkan operasi keamanan dan keselamatan di laut dan wilayah

perbatasan,

- Memperkuat kelembagaan keamanan laut,

- Intensifikasi dan ekstensifikasi operasi bersama,

- Pengelolaan sumber daya kelautan maritim bagi kesejahteraan rakyat,

- Mengintensifkan penegakan hukum dan pengendalian Illegal, Unreported and

Unregulated (IUU) Fishing serta kegiatan yang merusak di laut.

c. Memperkuat peran Indonesia dalam kerja sama global dan regional, difokuskan

antara lain pada:

- Menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam forum bilateral dan regional

- Peningkatan diplomasi politik yang seiring dengan target diplomasi ekonomi.

- Meningkatkan kerja sama ekonomi internasional di tingkat bilateral dan

regional

- Meningkatkan peran aktif dan kepemimpinan Indonesia di tingkat regional

dan global.

Berpedoman pada RPJMN tersebut, Kementerian Luar Negeri telah menyusun

Rencana Strategis (RENSTRA) yang akan dicapai selama periode 2015-2019. Terkait dengan

sub-bidang politik luar negeri, terdapat beberapa agenda priortas, antara lain: penanganan

perbatasan, penguatan diplomasi ekonomi, serta peningkatan peran Indonesia dalam kerja

sama global. Sasaran utama yang ingin dicapai adalah terwujudnya kepemimpinan dan peran

Indonesia dalam kerja sama internasional.

Untuk mendukung tercapainya agenda sub-bidang politik luar negeri yang ada dalam

Page 86: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 78

RENSTRA Kementerian Luar Negeri (cascading dari RPJMN 2015-2019), Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika telah menyusun RENSTRA 2015-2019 yang menjabarkan program

dan kegiatan yang dilaksanakan untuk periode lima tahun dengan fokus pada kawasan Asia

Pasifik dan Afrika. Program yang ditetapkan adalah “Program Pemantapan Hubungan dan

Politik Luar Negeri serta Optimalisasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika” untuk

mencapai sasaran “Peran Indonesia di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang

Meningkat”.

Perbandingan Capaian Sasaran Periode 2017 dengan target sasaran dalam Renstra

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2015-2019

Tahun 2017 merupakan salah satu periode pencapaian RENSTRA Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika. Selama paruh periode RENSTRA tersebut, Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika senantiasa mengoptimalkan pelaksanan program dan kegiatannya untuk

pencapaian target sasaran yang telah ditetapkan. Penjabaran program, sasaran strategis,

indikator serta perbandingan target capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen

RENSTRA Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015-2019 dengan realisasinya

pada tahun 2015-2017 adalah sebagai berikut*:

Tabel 3.32 Tabel Perbandingan Target Capaian Kinerja

sesuai RENSTRA 2015-2019 dengan Realisasinya

*Catatan: capaian kinerja tahun 2017 diklasifikasikan berdasarkan IKU yang sama dengan IKU tahun 2015-2016

Grafik 3.2 Trend Target dan Realisasi IKU Persentase Kesepakatan Kerja Sama

Bilateral yang Ditindaklanjuti

Grafik 3.3 Trend Target dan Realisasi IKU Persentase Prakarsa/Rekomendasi

Indonesia pada Forum Kerja Sama Intrakawasan yang Ditindaklanjuti

Page 87: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 79

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa realisasi kinerja untuk IKU

Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti dan IKU Persentase

Prakarsa/Rekomendasi Indonesia pada Forum Kerja Sama Intrakawasan yang

Ditindaklanjuti telah melampaui target yang ditetapkan dalam dokumen RENSTRA

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2015-2019. Hal ini menunjukkan semakin

optimalnya kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika hingga paruh periode

RENSTRA.

Perbandingan Realisasi Kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun

2017 dengan Target Realisasi Kementerian Luar Negeri Tahun 2017

Adapun perbandingan realisasi kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

Tahun 2017 dengan target realisasi Kementerian Luar Negeri tahun 2017 dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.33 Perbandingan Realisasi Kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

Tahun 2017 dengan Target Realisasi Kementerian Luar Negeri Tahun 2017

S1

Kepemimpinan Indonesia

yang berpengaruh di

Kawasan Asia Pasifik dan

Afrika

S1.1

Persentase kepemimpinan Indonesia

pada forum regional Kawasan Asia

Pasifik dan Afrika

79,73%

(Jumlah pertemuan yang

dipimpin Indonesia ÷

Jumlah pertemuan yang

disepakati untuk dipimpin

oleh Indonesia) x 100%

100%

S2.1

Jumlah negara akreditasi di kawasan

Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai

target peningkatan nilai perdagangan

dengan Indonesia

48

Jumlah negara akreditasi

di wilayah Asia Pasifik dan

Afrika dengan

peningkatan nilai

perdagangan dengan

Indonesia minimal 3%

77

32

S2.3

Jumlah negara akreditasi di kawasan

Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai

target peningkatan jumlah wisatawan

mancanegara ke Indonesia

51

Jumlah negara akreditasi

di wilayah Asia Pasifik dan

Afrika dengan

peningkatan jumlah

wisatawan mancanegara

ke Indonesia minimal 5%

8

Jumlah negara akreditasi di kawasan

Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai

target peningkatan nilai investasi asing

ke Indonesia

S2.2

Dukungan diplomasi di

kawasan Asia Pasifik dan

Afrika untuk Mewujudkan

Peningkatan Pembangunan

Nasional

S2

Indikator Kinerja Utama (IKU)Kode IKU

37

Jumlah negara akreditasi

di wilayah Asia Pasifik dan

Afrika dengan

peningkatan nilai investasi

asing ke Indonesia

minimal 3%

Jumlah negara akreditasi

di wilayah Asia Pasifik dan

Afrika dengan

peningkatan nilai investasi

asing ke Indonesia

minimal 3%

37

Realisasi Ditjen

Aspasaf 2017

Stakeholders

Kode SS Sasaran Program Formulasi KinerjaRealisasi Ditjen

Aspasaf 2017

Target Kemenlu

2017

Page 88: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 80

B1.1

Jumlah kesepakatan hasil perundingan

diplomasi maritim dan polkam di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika

54

Jumlah kesepakatan hasil

perundingan di bidang

diplomasi maritim,

polkam dan perbatasan

44

B1.2

Persentase prakarsa/rekomendasi

Indonesia bidang kemaritiman dan

polkam yang diterima pada forum

regional di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika

87,25%

(Jumlah

prakarsa/rekomendasi

Indonesia yang diterima di

bidang kemaritiman,

polkam dan perbatasan ÷

Jumlah

prakarsa/rekomendasi

Indonesia yang

disampaikan di bidang

kemaritiman, polkam dan

perbatasan) x 100%

96,3%

B2.1

Jumlah kesepakatan di bidang ekonomi,

sosial dan budaya di kawasan Asia

Pasifik dan Afrika

203

Jumlah kesepakatan di

bidang ekonomi, sosial

dan budaya di Direktorat

Asia Pasifik dan Afrika

75

B2

Diplomasi Ekonomi, Sosial

dan Budaya yang kuat di

kawasan Asia Pasifik dan

Afrika

B2.2

Jumlah data economic intelligence

negara atau wilayah akreditasi di

kawasan Asia Pasifik dan Afrika

112

Jumlah data economic

intelligence negara atau

wilayah akreditasi di

kawasan Asia Pasifik dan

Afrika

69

Realisasi Ditjen

Aspasaf 2017Kode SS Sasaran Program Kode IKU Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target Kemenlu

2017Formulasi Kinerja

B1

Diplomasi maritim dan

polkam yang kuat di

kawasan Asia Pasifik dan

Afrika

Internal Business Process

Page 89: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 81

B2.3

Jumlah promosi Trade Tourism and

Investment (TTI) di kawasan Asia Pasifik

dan Afrika

89

Jumlah promosi Trade,

Trourism, and Investment

(TTI)

54

B2.4

Persentase prakarsa/rekomendasi

Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan

budaya yang diterima pada forum

regional di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika

89%

(Jumlah

prakarsa/rekomendasi

Indonesia yang diterima di

bidang ekonomi, sosial

dan budaya ÷ Jumlah

prakarsa/rekomendasi

Indonesia yang

disampaikan di bidang

ekonomi, sosial dan

budaya) x 100%

100%

B3.1

Persentase kesepakatan kerja sama

bilateral di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika yang ditindak lanjuti oleh

stakeholder dalam negeri

79%

(Jumlah kesepakatan

kerjasama yang

ditindaklanjuti ÷ Jumlah

kesepakatan yang akan

ditindaklanjuti) x 100%

95,31%

B3.2

Persentase prakarsa/rekomendasi pada

forum kerja sama intrakawasan dan

antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika

yang ditindaklanjuti oleh stakeholders

dalam negeri

82,50%

(Jumlah realisasi

prakarsa/rekomendasi

Indonesia di Forum

Kerjasama Intrakawasan

dan antarkawasan yang

ditindaklanjuti ÷ Jumlah

rencana

prakarsa/rekomendasi

Indonesia di Forum

Kerjasama Intrakawasan

dan antarkawsam yang

ditindaklanjuti) x 100%

100%

Kode SSRealisasi Ditjen

Aspasaf 2017Formulasi Kinerja

Target Kemenlu

2017Indikator Kinerja Utama (IKU)Kode IKUSasaran Program

B3

Dukungan dan komitmen

nasional yang tinggi atas

kesepakatan internasional

di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika

Page 90: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 82

*Target Kemenlu 2017 merupakan hasil revisi target realisasi dalam RENSTRA Kementerian Luar Negeri tahun 2015-2019

L1

Implementasi Talent

Management di Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika

L1.1

Persentase pejabat di Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan Afrika yang

telah memenuhi standar kompetensi

jabatan

75%

(dari seluruh

pejabat Kemlu)

[Jumlah Pejabat (Eselon I

s.d. II) di lingkungan

Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika yang

telah memenuhi

kompetensi jabatan ÷

Jumlah Pejabat (Eselon I

s.d. II) di lingkungan

Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika] x 100%

37,50%

L2.1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu 85

Nilai Reformasi Birokrasi

Kemenlu oleh KeMENPAN

dan RB

77,44

L2.2Nilai evaluasi AKIP Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika

75

(AKIP Kemlu)

Nilai Evaluasi AKIP Ditjen

Aspasaf76,6

L3

Peningkatan Engagement

Pegawai di Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika

L3.1

Indeks engagement pegawai di

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika

3

(dari seluruh

pegawai Kemlu)

Indeks Hasil Survey

Engagement Pegawai

Ditjen Aspasaf

3,47

L4.1

Persentase realisasi anggaran dan

realisasi kinerja di Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika

95%

(dari anggaran

dan kinerja

Kemlu)

(50% x Realisasi

Anggaran) + (50% x

Realisasi Kinerja)

101,42%

L4.2

Persentase temuan BPK yang

ditindaklanjuti di Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika

(Jumlah temuan BPK yang

ditindaklanjuti ÷ Total

temuan BPK) x 100%

100%

L4.3

Persentase dokumen rencana kerja dan

anggaran Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika yang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-

undangan

(Jumlah dokumen rencana

kerja dan anggaran yang

disusun sesuai dengan

ketentuan peraturan

perundang-undangan ÷

Total dokumen rencana

kerja dan anggaran yang

disusun) x 100%

100%

L4

Pengelolaan Anggaran yang

Optimal dan Akuntabel di

Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan AfrikaOpini BPK: Wajar

Tanpa

Pengecualian

(WTP)

Target Kemenlu

2017Formulasi Kinerja

Learning and Growth

L2

Organisasi dan tata kelola

yang baik di Direktorat

Jenderal Asia Pasifik dan

Afrika

Realisasi Ditjen

Aspasaf 2017Indikator Kinerja Utama (IKU)Kode IKUSasaran ProgramKode SS

Page 91: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 83

Dari tabel tersebut, realisasi kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

secara umum memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pencapaian realisasi kinerja

Kementerian Luar Negeri. Beberapa realisasi kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik pada

tahun 2017 bahkan melebihi target Kementerian Luar Negeri, antara lain untuk IKU: Jumlah

negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang mencapai target peningkatan nilai

perdagangan dengan Indonesia dan Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Pasifik dan

Afrika yang mencapai target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia.

Capaian Sasaran Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2017 yang

Mendukung Pencapaian Sasaran Nasional dalam RPJMN Tahun 2015-2019

Salah satu agenda prioritas nasional dalam RPJMN 2015-2019 adalah

“memperkuat jati diri Indonesia sebagai negara maritim”. Untuk mendukung agenda

prioritas Pemerintah RI tersebut, Kementerian Luar Negeri c.q. Direktorat Jenderal Asia

Pasifik dan Afrika telah berhasil menginisiasi terlaksananya berbagai program kerja sama

maritim di kawasan, khususnya melalui momentum strategis keketuaan pada forum Indian

Ocean Rim Association (IORA) dengan fokus untuk menjadikan Indonesia sebagai poros

maritim dunia. Capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika melalui

forum IORA sepanjang tahun 2017 adalah dihasilkannya berbagai perjanjian kerja

sama strategis dan konsolidasi kelembagaan yang meliputi berbagai bidang, antara

lain: countering terrorism and violent extremism, blue economy, pengembangan

perikanan berkelanjutan, pengembangan pariwisata berkelanjutan, persamaan

gender dan penguatan ekonomi kaum wanita, keamanan maritim, serta pembangunan

ekonomi berkelanjutan.

Disamping itu, wujud nyata dari pencapaian target sasaran, arah kebijakan dan

strategi untuk sub-agenda dalam RPJMN 2015-2019 “Melaksanakan politik luar negeri yang

bebas aktif” adalah dengan dihasilkannya beberapa perjanjian/kesepakatan antara

Indonesia dengan negara mitra, antara lain:

a. Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bidang kerja sama kelautan dan perikanan,

Jakarta, 1 Maret 2017;

b. Record of Discussion antara RI-India terkait Penetapan Batas ZEE RI-India, New

Delhi, 1-2 Juni 2017;

c. Deklarasi Bersama RI - Filipina tentang Pembukaan Jalur Konektivitas Laut

Bitung - Davao di Manila, 28 April 2017;

d. Record of Discussion Pertemuan Teknis ke-10 Perundingan Penetapan

Perbatasan ZEE RI - Viet Nam di Jakarta, 16-17 November 2017.

F. Analisa Efisiensi Sumber Daya

Sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri, perangkat jabatan di Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika tersusun atas jabatan struktural dan kelompok jabatan fungsional.

Pada tahun 2017, sejumlah 45 dari 58 pos jabatan struktural telah terisi. Adapun pada

kelompok jabatan fungsional, dari 271 formasi yang tersedia, baru terisi 118 jabatan.

Meskipun jumlah SDM yang tersedia masih di bawah tingkat ideal, namun diupayakan

Page 92: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 84

mengatasi tantangan yang ada dengan optimalisasi tenaga serta fleksibilitas dalam

pembagian tugas (job distribution).

Pelaksanaan kegiatan organisasi juga didukung oleh pengaturan arus instruksi kerja

standar yang telah dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

nomor 1381/SK/RO/04/2017S/04 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Mikro

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika. Hal ini berkontribusi pada peningkatan efisiensi

pelaksanaan kegiatan.

Dalam jangka menengah dan jangka panjang, diharapkan efektivitas SDM dapat

semakin meningkat sejalan dengan terbukanya kesempatan pelatihan teknis profesi dan

pengayaan pemahaman substantive/konseptual yang dapat diikuti oleh pegawai di

lingkungan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.

Page 93: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 84

BAB IV PENUTUP

Page 94: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 85

A. Kesimpulan

Pada tahun 2017, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah berhasil mencapai

seluruh sasaran yang ditetapkan di dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017. Hal ini

dapat dilihat dari sisi fisik pelaksanaan kegiatan, dimana rata-rata tingkat capaian sasaran

kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika pada tahun 2017 mencapai maksimum

120%. Tingginya nilai capaian tersebut tentunya menandakan bahwa secara umum kinerja

Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika selama tahun anggaran 2017 telah berjalan secara

optimal.

B. Tantangan Utama

Tantangan utama yang dihadapi oleh Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya pada tahun 2017, antara lain:

1. Hambatan dalam melakukan sinkronisasi program kerja antara Ditjen Aspasaf

dengan Kementerian/Lembaga dan stakeholders terkait lainnya yang disebabkan

oleh adanya perbedaan program kerja prioritas, sehingga terdapat kesulitan dalam

melakukan koordinasi terkait kegiatan yang dilaksanakan. Hal tersebut juga

berdampak pada rendahnya komitmen K/L terkait dalam proses finalisasi draft

maupun tindak lanjut dokumen kesepakatan.

2. Ketidaksesuaian jadwal terkait pelaksanaan kegiatan-kegiatan pertemuan antara

Pejabat Tinggi RI dengan Pejabat Tinggi di negara mitra.

3. Dinamika perubahan situasi dan kondisi politik, ekonomi dan sosial, serta keamanan

di negara mitra yang menyebabkan terhambatnya proses finalisasi dokumen

perjanjian kerjasama.

4. Masih terdapat stigma negatif terhadap negara-negara pasar non-tradisional,

khususnya di kawasan Afrika dari K/L atau stakeholders terkait yang berdampak

pada kurang optimalnya diplomasi RI ke Afrika dan negara-negara pasar non-

tradisional lainnya.

5. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan

yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari adanya kesenjangan

antara jumlah kebutuhan pegawai dengan bezetting yang ada.

C. Upaya Mengatasi Tantangan

Menghadapi berbagai tantangan di atas, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

telah melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

1. Mendorong peningkatan koordinasi terkait sinkronisasi Program Kerja Prioritas K/L

di bawah supervisi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dengan

adanya keselarasan Program Kerja Prioritas, diharapkan pula dapat meningkatkan

komitmen K/L terkait dalam pelaksanaan kegiatan, khususnya dalam proses

finalisasi draft maupun tindak lanjut dokumen kesepakatan.

Page 95: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2017 86

2. Direktorat Jenderal Asia pasifik dan Afrika secara konsisten melakukan koordinasi

dengan Perwakilan negara mitra terkait dalam upaya penjadwalan ulang kegiatan

yang tertunda pada periode mendatang.

3. Melakukan kegiatan prioritas baru lainnya (new initiatives) yang belum terdapat

dalam Rencana Aksi tahun 2017 sesuai dengan arahan Pimpinan sebagai pengganti

kegiatan yang tidak dapat terlaksana dikarenakan berbagai faktor hambatan.

4. Mendorong peningkatan koordinasi dengan K/L terkait, Perwakilan RI di negara-

negara pasar non-tradisional, serta para stakeholders terkait lainnya, untuk dapat

mengoptimalkan pelaksanaan diplomasi RI dengan fokus pada pemanfaatan potensi

negara-negara pasar non-tradisional tersebut untuk kepentingan nasional.

5. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia yang ada dalam melaksanakan program dan

kegiatan yang telah direncanakan, berdasarkan pada skala prioritas dan sesuai

dengan arahan Pimpinan.

== o0o ==

Page 96: DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA … Ditjen Aspasaf 2017.pdf · kemanusiaan di Myanmar, overlapping claim di Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah ... Memperkuat Jati