DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

25
DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BEDAH RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (BERARTI) I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemiskinan menyebabkan seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar bagi diri dan keluarganya yang mencakup kebutuhan fisik, mental, dan sosial. Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan keluarga tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial. Untuk menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang baik maka harus dipenuhi syarat fisik yaitu aman sebagai tempat pelindung, secara mental memenuhi rasa kenyamanan dan secara sosial dapat menjaga privasi setiap anggota keluarga, menjadi media bagi pembinaan dan pendidikan keluarga. Dengan terpenuhinya salah satu kebutuhan dasar berupa rumah yang layak huni, diharapkan tercapai ketahanan keluarga. Pada kenyataannya untuk mewujudkan rumah yang memenuhi persyaratan tersebut bukanlah hal yang mudah. Bagi sebagian besar masyarakat yang tergolong keluarga miskin, rumah hanyalah sebagai tempat singgah keluarga tanpa memperhitungkan kelayakannya dilihat dari segi fisik, mental dan sosial. Ketidakberdayaan masyarakat memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni berbanding lurus dengan pendapatan dan pengetahuan tentang fungsi rumah itu sendiri. Bertolak dari latar belakang di atas Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk terlibat dalam Program Bedah Rumah Rakyat Tidak Layak Huni. Agar pelaksanaan Program Bedah Rumah Rakyat Tidak Layak Huni dapat terlaksana secara efisien, efektif serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka dipandang perlu untuk menyusun Petunjuk teknis Program Bedah Rumah Tidak Layak Huni. B. Maksud dan Tujuan. 1. Maksud : sebagai acuan bagi para penyelenggara program BERARTI dalam pelaksanaan PB dan PK RTLH

Transcript of DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

Page 1: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN

PERTANAHAN

KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

PROGRAM BEDAH RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (BERARTI)

I. PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang.

Kemiskinan menyebabkan seseorang tidak dapat memenuhi

kebutuhan dasar bagi diri dan keluarganya yang mencakup

kebutuhan fisik, mental, dan sosial. Rumah merupakan salah satu

kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap orang.

Rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan

keluarga tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan

sosial. Untuk menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang

baik maka harus dipenuhi syarat fisik yaitu aman sebagai tempat

pelindung, secara mental memenuhi rasa kenyamanan dan secara

sosial dapat menjaga privasi setiap anggota keluarga, menjadi media

bagi pembinaan dan pendidikan keluarga. Dengan terpenuhinya salah

satu kebutuhan dasar berupa rumah yang layak huni, diharapkan

tercapai ketahanan keluarga.

Pada kenyataannya untuk mewujudkan rumah yang memenuhi

persyaratan tersebut bukanlah hal yang mudah. Bagi sebagian besar

masyarakat yang tergolong keluarga miskin, rumah hanyalah sebagai

tempat singgah keluarga tanpa memperhitungkan kelayakannya

dilihat dari segi fisik, mental dan sosial. Ketidakberdayaan

masyarakat memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni berbanding

lurus dengan pendapatan dan pengetahuan tentang fungsi rumah itu

sendiri.

Bertolak dari latar belakang di atas Pemerintah Daerah

Kabupaten Timor Tengah Utara melibatkan seluruh komponen

masyarakat untuk terlibat dalam Program Bedah Rumah Rakyat

Tidak Layak Huni.

Agar pelaksanaan Program Bedah Rumah Rakyat Tidak Layak

Huni dapat terlaksana secara efisien, efektif serta mencapai tujuan

yang telah ditetapkan, maka dipandang perlu untuk menyusun

Petunjuk teknis Program Bedah Rumah Tidak Layak Huni.

B. Maksud dan Tujuan.

1. Maksud : sebagai acuan bagi para penyelenggara program

BERARTI dalam pelaksanaan PB dan PK RTLH

Page 2: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

2. Tujuan : agar pelaksanaan PB dan PK RTLH dapat dilaksanankan

dengan lebih terarah, efisien, efektif, dan akuntabel sesuai

manfaat ketentuan yang berlaku.

II. SYARAT PENERIMA BANTUAN.

Sebagai penerima Bantuan Program BERARTI maka harus dipenuhi

syarat sebagai berikut:

1. Syarat administratif :

a. Penerima manfaat program BERARTI adalah perseorangan yang

tergabung dalam KMPS.

b. Penerima manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan MBR yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. penduduk daerah yang sudah berkeluarga;

2. memiliki lahan;

3. belum memiliki rumah atau memiliki dan menempati rumah

satu-satunya dengan kondisi tidak layak huni;

4. diutamakan belum pernah memperoleh bantuan

perumahan/yang sejenisnya dari Pemerintah Pusat,

Pemerintah Provinsi ataupun Pemerintah Daerah;

5. berpenghasilan paling banyak senilai upah minimum provinsi

ditambah 30 % (tiga puluh persen);

6. diutamakan yang telah memiliki keswadayaan dan berencana

membangun atau meningkatkan kualitas rumahnya;

7. wajib membentuk kelompok masyarakat; dan

8. bersedia membuat pernyataan kesanggupan menyelesaikan

pembangunan rumahnya.

2. Syarat teknis :

a. Atap terbuat dari genteng/ seng/ asbes dengan kondisi rusak;

b. Lantai terbuat dari tanah/ semen dengan kondisi rusak;

c. Dinding rumah terbuat dari bambu/ kayu/ tembok dengan

kondisi rusak/tembok yang sudah usang/ berlumut;

d. Belum pernah mendapatkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni

(RTLH); dan

e. Kesiapan swadaya karena bantuan Program BERARTI bersifat

stimulan.

III. PELAKSANAAN KONSTRUKSI

1. Ketentuan Program BERARTI

a. diutamakan untuk peningkatan kualitas dengan komponen

dinding bangunan, atap dan lantai, sehingga memenuhi

kecukupan minimal luas dan kualitas bangunan serta kesehatan

rumah;

Page 3: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

b. kecukupan minimal kualitas dan kesehatan bangunan

sebagaimana dimaksud pada angka 1 terdiri atas :

1) lantai terbangun dari rabat beton bertekstur halus;

2) dinding terbangun dari batu bata atau batako terpasang rapi

dengan diplester bagian dalam rumah;

3) atap dari bahan seng gelombang;

4) terdapat pintu dan jendela dengan ukuran standar umum

setempat dan ventilasi udara untuk kecukupan cahaya

matahari dan sirkulasi udara yang masuk ke dalam rumah;

5) terdapat jamban sehat sebagai sarana sanitasi rumah tangga.

c. Bantuan BERATI tidak dapat digunakan untuk biaya :

1) Pemasangan keramik, plafon dan upah kerja; dan

2) Pembelian bahan bangunan antara lain berupa Multiplex,

Triplex, dan keramik lantai.

2. Ketentuan Pelaksanaan Konstruksi

Penerima Bantuan melaksanakan rehab rumah atau peningkatan

kualitas rumah harus sesuai dengan spesifikasi teknis antara lain :

a. Spesifikasi teknis untuk Pembangunan Baru

(1) PEKERJAAN GALIAN PONDASI

a. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan/peralatan - peralatan dan alat-alat bantu yang

diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini;

2. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi

untuk pekerjaan sub struktur, seperti yang

disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan yang

tercantum dalam gambar.

2. Pengurugan/pengisian kembali bekas galian dilakukan

selapis demi selapis, dan di tumbuk sampai padat

3. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada

dasar setiap galian masih terdapat akar-akar tanaman

atau bagian-bagian gembur, maka harus dikeluarkan

sedang lubang-lubang diisi kembali dengan pasir,

disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali

dasar yang waterpas

4. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan

galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera

disingkirkan dari halaman pekerjaan.

5. Jika terdapat kedalaman yang berbeda dari galian yang

berdekatan, maka galian harus dilakukan terlebih

dahulu pada bagian yang lebih dalam dan seterusnya.

Page 4: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

(2) PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang

diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.

b. Persyaratan Bahan

Bahan untuk urugan tersebut menggunakan material bekas

galian atau dengan mendatangkan dari lokasi lain dan harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Jenis tanah adalah pasir urug.

2. Tanah harus tidak mengandung akar, kotoran seperti

puing bekas bongkaran, bekas dinding bata, beton dan

bahan organis lainnya.

3. Tidak mengandung batuan yang lebih besar dari 10 cm.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi

lapis dengan tebal maksimal tiap-tiap lapisan 20 cm

tanah lepas dan dipadatkan.

2. Pada lokasi yang diurug harus diberi patok-patok,

ketinggian sesuai dengan ketinggian rencana.

3. Pada daerah yang basah/ada genangan air, harus dibuat

saluran-saluran sementara untuk mengeringkan lokasi-

lokasi tersebut.

4. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau

kotoran, sampah dan sebagainya.

5. Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan, harus

diurug kembali sehingga mencapai kerataan yang

ditetapkan.

6. Bagian permukaan yang dinyatakan padat harus

dipertahankan, dijaga dan dilindungi agar jangan sampai

rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air

hujan, panas matahari dan sebagainya.

7. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan

bahan tersebut harus dicampur dengan cara menggaruk

atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan yang

kepadatannya sama.

8. Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan

kapadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui

pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai

dengan lapisan berikutnya.

Page 5: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

(3) PEKERJAAN URUGAN PASIR/SIRTU PADAT

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh

hasil pekerjaan yang baik.

b. Pekerjaan urugan pasir urug/sirtu dilakukan di atas

dasar galian tanah, di bawah lapisan lantai kerja

2. Persyaratan Bahan

a. Sirtu yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang

bersih, tajam, dan keras, bebas dari lupur, tanah

lempung, dan lain sebagainya.

b. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan

tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-

bahan organik lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Lapisan sirtu padat dilakukan lapis demi lapis

maksimum tiap lapis 5 cm, hingga mencapai tebal padat

yang diisyaratkan dalam gambar.

b. Tebal lapisan sirtu minimum 15 cm padat atau sesuai

yang ditujukan dalam gambar. Ukuran tebal yang

dicantumkan dalam gambar adalah ukuran tebal padat.

(4) PEKERJAAN URUGAN KEMBALI BEKAS GALIAN PONDASI

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan, peralatan, dan alat-alat bantu lainnya yang

diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan

baik.

2. Persyaratan Bahan

Persyaratan bahan harus sesuai dengan yang diuraikan

dalam point 3.

(5) PEKERJAAN BEKISTING

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan

pelaksanaan untuk menyelesaikan pekerjaan beton

2. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua ukuran-ukuran penampang Struktur Beton

yang tercantum dalam gambar stuktur adalah ukuran

bersih penampang beton, tidak termasuk

plesteran/finishing.

Page 6: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

b. Acuan yang direncanakan sedemikian rupa sehingga

tidak ada perubahan bentuk dan cukup kuat

menampung beban-beban sementara maupun tetap

sesuai dengan jalannya pengecoran beton.

c. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-

kotoran yang melekat seperti potongan-potongan

kawat, paku, tahi gergaji, tanah dan sebagainya.

d. Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi

yang ukuran, kerataan/kelurusan, elevasi dan

posisinya sesuai dengan gambar-gambar konstruksi.

e. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu

sebelum pengecoran. Harus diadakan tindakan untuk

menghindari terkumpulnya air pembasahan tersebut

pasa sisi bawah.

f. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa

sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya

air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak

berubah bentuk) dan tidak bergoyang.

g. Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran)

dari bekisting kolom atau dinding harus ada bagian

yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

3. Pembongkaran

a. Pembongkaran dilakukan sesuai yang dimana bagian

konstruksi yang dibongkar cetakannya harus dapat

memikul berat sendiri dan beban-beban

pelaksanaannya.

b. Cetakan-cetakan bagian konstruksi dibawah ini boleh

dilepas dalam waktu sebagai berikut:

- Sisi-sisi balok dan kolom yang tidak terbebani 7 hari.

- Sisi-sisi balok dan kolom yang terbebani 21 hari.

c. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan

dibuka, tidak bergelombang, berlubang, atau retak-

retak dan tidak menunjukkan gejala keropos/tidak

sempurna.

d. Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati,

tidak dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan

pada beton dan material-material lain disekitarnya,

dan pemindahan acuan harus dilakukan sedemikian

rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan akibat

benturan pada saat pemindahan.

e. Seluruh bahan-bahan bekas acuan yang tidak terpakai

harus dibersihkan dan dibuang pada tempat-tempat

yang ditentukan.

Page 7: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

(6) PEKERJAAN PONDASI

a. Galian Pondasi

1. Galian tanah untuk pondasi dilakukan dengan

kedalaman sesuai dengan gambae terlampir, akan

ditentukan oleh pengawas dilapangan

2. Dasar dari lobang harus rata dan waterpas.

3. Pengukuran harus dilakukan seteliti mungkin

b. Semua tumpukan tanah atau batu akibat galian di urug

kembali bekas galian dan tempat-tempat yang lebih rendah

diratakan kembali.

c. Pasangan Pondasi

1. Pemasangan pondasi dilakukan setelah pengawas

lapangan menyetujui secara tertulis dimensi dan

kedalaman tertentu.

2. Pondasi terdiri dari pondasi batu. Pondasi batu kali terdiri

dari pemasangan aanstamping batu kali dan pasangan

batu kali

3. Aanstamping batu kali kosong setebal 20 cm, sela-selanya

diisi dengan pasir urug, kemudian digenangi dengan air

dan ditimbun sampai padat.

4. Pondasi batu kali terdiri idari pasangan batu kali dengan

adukan 1Pc : 5 psr dengan ukuran ketebalan, bentuk dan

penempatannya harus sesuai dengan gambar rencana.

Pondasi yang kelihatan harus diplester dengan adukan 1

Pc:4Psr

Bahan-bahan yang harus dipakai berkualitas baik, sebelum

pemasangan harus mendapatkan persetujuan dari pengawas.

(7) PEKERJAAN BETON BERTULANG

a) Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk

menyelesaikan semua pekerjaan beton berikut

pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar,

baik untuk pekerjaan Struktur Bawah/Pondasi maupun

Struktur Atas.

b) Peraturan-peraturan

Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya,

maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan

sebagai berikut:

1. Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk

Bangunan Gedung (SK SNI T- 15-1991-03).

2. Pedoman Beton 1989.

Page 8: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

3. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia

(PUBI-1982)

c) Keahlian dan Pertukangan

Tukang harus bertanggung jawab terhadap seluruh

pekerjaan beton sesuai dengan ketentuan-ketentuan

yang disyaratkan, termasuk ketentuan, tolerensi dan

penyelesaian.

d) Persyaratan Bahan

1. Semen

Semua semen yang digunakan adalah semen portland

lokal yang tersedia di toko-tokobahan bangunan dan

yang memenuhi peraturan-peraturan relevan yang

tercantum pada pasal ini butir 2.

2. Agregat

Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan

pasir beton, harus memenuhi syarat-syarat :

a. Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada

pasal ini butir 6.

b. Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur

dengan tanah/tanah liat atau kotoran-kotoran

lainnya).

3. Air

Air yang digunakan untuk semua pekerjaan adalah

air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-

bahan kimia (asam alkali), minyak atau lemak dan

memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia.

Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali

tidak diperkenankan untuk dipakai.

4. Besi Beton (Steel Bar)

Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi

syarat-syarat:

a. Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada

pasal ini butir 6.

b. Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan

minyak/karat dan tidak cacat (retak- retak,

mengelupas, luka dan sebagainya).

c. Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang

tercantum dalam gambar dan bahan tersebut

dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-

ketentuan Peraturan Beton Indonesia.

d. Mempunyai penampang yang sama rata.

Page 9: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

e) Syarat-syarat Pelaksanaan

Pada dasarnya pelaksanaan Pekerjaan beton Bertulang

harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan

yang ditentukan

(8) PEKERJAAN DINDING BATU BATA/BATU MERAH

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pasangan batu bata/batu merah ini meliputi

pekerjaan dinding bangunan

2. Persyaratan bahan-bahan yang digunakan

a. Semen

b. Pasir

c. Air

d. Batu bata/batu merah

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Seluruh dinding dari pasangan batu bata dengan aduk

campuran 1 PC : 5 Pasir

b. Setelah kering permukaan pasangan disiram air.

c. Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi

dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan.

d. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap,

setiap tahap maximum 24 lapis per harinya

e. Pelubangan akibat pemasangan perancah pada pasangan

batu bata sama sekali tidak diperkenankan.

f. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap

bagian pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek

besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih

dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton

dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-

kurangnya 30 cm.

g. Tidak diperkenankan memasang batu bata yang patah

lebih dari dua.

h. Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus

menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah

diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya.

(9) PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

a. Plesteran

b. Plesteran kedap air

c. Plesteran halus/aci halus

2. Persyaratan Bahan

Page 10: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

a. Plesteran adalah campuran 1 Pc: 5 Pasir

b. Aduk plesteran ini untuk menutup semua permukaan

dinding pasangan batu bata bagian dalam dan luar

bangunan

c. Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan

air yang dibuat sedemikian rupa sehingga mendapat

campuran yang homogen. Plesteran ini adalah pekerjaan

finishing yang dilaksanakan setelah adukan plesteran

sebagai lapisan dasar berumur 7 hari (sudah kering

benar)

d. Semua jenis adukan plesteran di atas harus disiapkan

sedemikian rupa sehingga selalu segar, belum

mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.

e. Permukaan semua adukan plesteran harus diratakan.

Permukaann plesteran tersebut khususnya plesteran

halus harus rata, tidak bergelombang, penuh dan

padat, tidak berongga serta berlubang, tidak

mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang

membuat cacat.

f. Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran pada

permukaan pasangan batu bata dan beton,

permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa

bekisting

g. Pekerjaan plesteran halus adalah semua permukaan

pasangan batu bata dan beton yang akan di cat.

h. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan

permukaan dinding

i. Tebal plesteran minimal 1,5 cm, maksimal 2 cm.

j. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga

pengeringan berlangsung dengan wajar, tidak secara

tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi

permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan

melindungi dari terik matahari langsung dengan bahan

penutup yang dapat mencegah penguapan air secara

cepat.

k. Pembasahan tersebut adalah selama 7 hari setelah

pengacian selesai, harus selalu disiram dengan air

sekurang-kurangnya dua kali sehari sampai jenuh.

l. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan

plesteran dilakukan sebelum plesteran beruinur lebih

dari 2 minggu.

Page 11: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

(10) PEKERJAAN DAUN PINTU KAYU

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,

bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya

untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai

hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

b. Pekerjaan pembuatan daun pintu kayu dipasang pada

seluruh detail sesuai yang dinyatakan/ditunjukkan

dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan rangka dari kayu kelas I atau kelas II

b. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering

dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-

retak, mata kayu dan cacat lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-

bahan pintu di tempat pekerjaan harus ditempatkan

pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik,

tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari

kerusakan dan kelembaban.

b. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk

rangka kayu dan penguat lain, agar tetap terjamin

kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga

kerapihan, tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat

bekas penyetelan.

c. Semua permukaan kayu harus diserut halus, rata.

lurus dan siku sisi-sisinya satu sama lain.

d. Daun pintu setelah dipasang halus rata, tidak

bergelombang, tidak melintir dan semua peralatan

dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

(11) PEKERJAAN KOSEN KAYU

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pembuatan kosen kayu meliputi seluruh

detail yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan kosen dari kayu kelas I atau kelas II

b. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering

dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti

retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat

pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat

Page 12: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca

langsung dari kerusakan dan kelembaban.

b. Harus diperhatikan semua sambungan dalam

pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan

penguat lain yang diperlukan hingga terjamin

kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga

kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak

tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas

penyetelan.

c. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus

dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya dan di

lapangan sudah dalam keadaan siap untuk

penyetelan/ pemasangan.

d. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan

ukuran jadi.

e. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar

dan diperhatikan ukuran, bentuk profil, type kosen

dan arah pembukaan pintu/jendela

f. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen

harus lurus dan siku, sehingga mekanisme

pembuatan pintu/jendela bekerja dengan sempurna.

g. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata

diberi penguat angker diameter minimum 10 mm.

Pada setiap sisi kosen pintu yang tegak dipasang 3

angker dan untuk sisi kosen jendela 2 angker.

h. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap

benturan dan pengotoran akibat pelaksanaan pekerjaan

lain.

(12) PEKERJAAN JENDELA DAUN KACA

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,

bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya

untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai

hasil pekerjaan yang baik dan sempurna

b. Pekerjaan dan pembuatan pintu jendela kaca

dipasang di seluruh detail yang

dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas

sulfida maupun bercak- bercak, tidak bergelombang

dan harus mcmenuhi standar bahan yang berlaku di

Indonesia.

Page 13: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

b. Rangka mutu dan persyaratan bahannya sama seperti

bahan yang digunakan untuk kosen. Ukuran rangka

pintu jendela sesuai yang ditunjukkan dalam detail

gambar.

3. Syarat-syarat Pelaksnaan

a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti

petunjuk gambar kerja, persyaratan-persyaratan atau

sesuai petunjuk direksi. Pekerjaan ini harus

dilaksanakan dengan keahlian dan ketelitian.

b. Syarat dan Mutu

1. Dimensi.

2. Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh

melebihi dari 3 mm. Toleransi lebar dan panjang

tidak boleh melebihi 2 mm.

3. Kesikuan.

c. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus

mempunyai sudut siku serta tepi potongan yang rata

dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang

diperkenankan adalah 1.5 mm/in

d. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat

pemotong karea khusus, sesuai standar pabrik. Sisi-

sisi kaca yang tampak maupun tidak akibat

pemotongan harus digurinda dan dihaluskan sampai

berbentuk tembereng.

e. Pekerjaan Pemasangan Kaca.

Sebelum pemasangan kaca, semua rangka pemegang

sudah terpasang sesuai dengan gambar kerja dan

persyaratan pekerjaan untuk bahan rangka pemegang

tersebut. Tepi kaca pada sambungan atau antara

kaca dengan rangka pemegang harus diberi sealant

atau dempul khusus untuk menutupi celah dengan

rangka seperti yang disyaratkan dalam gambar kerja.

f. Kualitas Pekerjaan

1. Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca

akibat pemasangan list maupun skrup.

2. Kaca harus telah terkunci dengan baik, sempurna

dan tidak bergeser dari rangka pemegang dan list

yang ada.

3. Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh

bergelombang, retak dan tergores.

Page 14: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

(13) PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan

a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan

tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan dan alat-alat

bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan

perawatan dari seluruh alat-alat yang dipasang pada

daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail

yang disebutkan/ditentukan dalam gambar.

2. Lingkup Pekerjaan

a. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai

dengan ketentuan gambar.

b. Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun

pintu

c. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau

bahan finish lainnya yang menempel pada kunci harus

dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari

sisi atas permukaan lantai ke atas. Engsel tengah di

pasang di tengah-tengah antara kedua engsel

tersebut.

b. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari

permukaan lantai setempat.

c. Engsel sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan

karat dan cukup kuat, misalnya Stainlees steel.

(14) PEKERJAAN RANGKA / KAP ATAP

1. Lingkup Pekerjaan

a. Berkaitan dengan pekerjaan rangka atap dan penutup

atap bangunan sesuai dengan gambar, bahan-bahan

dan alat bantu pengangkutan yang diperlukan untuk

penyelesaian pekerjaan.

b. Pekerjaan rangka atap terdiri dari pekerjaan kuda-

kuda gording, dan lisplank

c. Kap Atap termasuk penutup atap disesuaikan dengan

gambar rencana yang telah ditentukan.

2. Bahan

a. Bahan kayu yang digunakan untuk rangka atap

adalah kayu kelas I atau kelas II

Page 15: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

b. Semua bagian kayu tersebut harus lurus dan kering,

tidak cacat/keropos dan lain-lain, yang menunjukkan

bahwa kayu tersebut barmutu baik.

c. Bahan penutup adaah dengan menggunakan atap

seng BJLS 0,20 Kalisco.

3. Metode Pelaksanaan

a. Untuk kuda-kuda dan gording dibuat dari kayu kelas I

atau kelas II yang berkualitas baik (cukup kering)

dengan ukuran sesuai gambar kerja terlampir.

Permukaan atas gording harus diketam halus dan

lurus. Penyambungan gording harus memakai

sambungan bibir miring berkait

b. Seluruh permukaan rangka kayu seperti gording

harus dioles dengan residu sampai rata

c. Untuk penutup atap pada bangunan ini memakai atap

seng BJLS 0,20 Kalisco.

(15) PEKERJAAN LANTAI

1. Lingkup Pekerjaan

a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga

kerja, bahan-bahan, peralatan dalam ha ini alat-alat

bantu yang berhubungan dengan terlaksanannya

pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan

yang baik.

b. Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan urugan bawah

lantai, pekerjaan pemasangan lantai tumbuk 1pc :

3kerikil : 5pasir.

2. Persyaratan Bahan

a. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai

dengan persyaratan PBI 1997(NI-2)PVBB dan NI-8

b. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih

dahulu harus diperlihatkan kepada pengawas

lapangan.

3. Metode Pelaksanaan

a. Untuk pasangan yang langsung diatas tanah, maka

tanah yang akan dipasang sub lantai harus

dipadatkan untuk mendapatkan permukaan yang rata

dan padat sehingga diperoleh daya dukung yang

maksimun

b. Seluruh ruangan ditimbun dengan tanah urug dan

pasir urug. Mulai dari permukaan tanah sampai

permukaan lantai. Timbunan yang disyaratkan harus

merupakan permukaan yang keras, bersih dan bebas

Page 16: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

alkali, asam maupun bahan organik lainnya yang

dapat mengurangi mutu pasangan. Tebal lapisan pasir

urug minimum 10 cm

c. Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan sub lantai cor

beton setebal 5 cm atau sesuai dengan gambar

campuran 1pc : 3kerikil : 5pasir Sub lantai beton cor

permukaan harus benar-benar rata, dengan

memperhatikan kemiringan lantai didaerah basah dan

atau teras.

b. Spesifikasi teknis untuk Peningkatan Kualitas

1. PEKERJAAN BETON BERTULANG

a) Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk menyelesaikan

semua pekerjaan beton berikut pembersihannya sesuai yang

tercantum dalam gambar, baik untuk pekerjaan Struktur

Bawah/Pondasi maupun Struktur Atas.

b) Peraturan-peraturan

Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka

sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan:

1. Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan

Gedung (SK SNI T- 15-1991-03).

2. Pedoman Beton 1989.

3. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-

1982)

c) Keahlian dan Pertukangan

Tukang harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan

beton sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan,

termasuk ketentuan, tolerensi dan penyelesaian.

d) Persyaratan Bahan

1. Semen

Semua semen yang digunakan adalah semen portland

lokal yang tersedia di toko-toko bahan bangunan dan

memenuhi peraturan-peraturan relevan yang tercantum

pada pasal ini butir 6

2. Agregat

Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir

beton, harus memenuhi syarat-syarat :

a. Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal

ini butir 6.

b. Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan

tanah/tanah liat atau kotoran-kotoran lainnya).

Page 17: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

3. Air

Air yang digunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan

adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung

bahan-bahan kimia (asam alkali), minyak atau lemak dan

memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia. Air

yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak

diperkenankan untuk dipakai.

4. Besi Beton (Steel Bar)

Semua basi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-

syarat:

a. Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal

ini butir 6

b. Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat

dan tidak cacat (retak- retak, mengelupas, luka dan

sebagainya).

c. Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum

dalam gambar dan bahan tersebut dalam segala hal

harus memenuhi ketentuan-ketentuan Peraturan Beton

Indonesia.

d. Mempunyai penampang yang sama rata.

e) Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Pelaksanaan pergantian beton bertulang yg sudah

retak/patah didasarkan atas rekomendasi tim teknis

2. Beton yang diganti dibuat sesuai persyaratan teknis

2. PEKERJAAN DINDING BATU BATA/BATU MERAH

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pasangan batu bata/batu merah ini meliputi

pekerjaan dinding bangunan yang akan direhab akibat retak,

atau pergantian dari dinding bebak ke pasangan batu

merah/batu bata

2. Syarat.-syarat Pelaksanaan

a. Seluruh dinding dari pasangan batu bata dengan aduk

campuran 1 PC : 5 Pasir

b. Setelah kering permukaan pasangan disiram air.

c. Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi

dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan.

d. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap

tahap maximum 24 lapis per harinya

e. Pelubangan akibat pemasangan perancah pada pasangan

batu bata sama sekali tidak diperkenankan.

f. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap

bagian pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek besi

Page 18: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu

ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan

bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-

kurangnya 30 cm.

g. Tidak diperkenankan memasang batu bata yang patah lebih

dari dua.

h. Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus

menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah diplester

(lengkap acian) pada kedua belah sisinya.

3. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

a. Plesteran

b. Plesteran kedap air

c. Plesteran halus/aci halus

d. Dan/atau seperti ketentuan dalam Gambar Kerja.

Pekerjaan plesteran ini, untuk semua permukaan

pasangan batu bata baru serta permukaan beton yang

terlihat dinyatakan tampak ataupun yang diperlukan

untuk difinish.

2. Persyaratan Bahan

a. Plesteran adalah campuran 1 Pc: 5 Pasir

b. Aduk plesteran ini untuk menutup semua permukaan

dinding pasangan batu bata bagian dalam dan luar

bangunan

c. Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air

yang dibuat sedemikian rupa sehingga mendapat campuran

yang homogen. Plesteran ini adalah pekerjaan finishing

yang dilaksanakan setelah adukan plesteran sebagai

lapisan dasar beruinur 7 hari (sudah kering benar)

d. Semua jenis adukan plesteran di atas harus disiapkan

sedemikian rupa sehingga selalu segar, belum mengering

pada waktu pelaksanaan pemasangan.

e. Permukaan semua adukan plesteran harus diratakan.

Permukaann plesteran tersebut khususnya plesteran

halus harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat,

tidak berongga serta berlubang, tidak mengandung

kerikil ataupun benda-benda lain yang membuat cacat.

f. Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran pada

permukaan pasangan batu bata dan beton, permukaan

beton harus dibersilikan dari sisa-sisa bekisting

g. Pekerjaan plesteran halus adalah semua permukaan

Page 19: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

pasangan batu bata dan beton yang akan difinish dengan

cat.

h. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan

permukaan dinding

i. Tebal plesteran minimal 1,5 cm, maksimal 2 cm.

j. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan

berlangsung dengan wajar, tidak secara tiba-tiba. Hal ini

dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran

setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik

matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat

mencegah penguapan air secara cepat.

k. Pembasahan tersebut adalah selama 7 hari setelah

pengacian selesai, harus selalu disiram dengan air

sekurang-kurangnya dua kali sehari sampai jenuh.

l. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan

plesteran dilakukan sebelum plesteran beruinur lebih

dari 2 minggu.

4. PEKERJAAN DAUN PINTU KAYU

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk

pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil

pekerjaan yang baik dan sempurna.

b. Pekerjaan pembuatan daun pintu kayu dipasang pada

seluruh detail sesuai yang dinyatakan/ditunjukkan dalam

gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan rangka dari kayu kelas I atau kelas II

b. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan

permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata

kayu dan cacat lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-

bahan pintu di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada

ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak

terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan

dan kelembaban.

b. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka

kayu dan penguat lain, agar tetap terjamin kekuatannya

dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh

ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

c. Semua permukaan kayu harus diserut halus, rata. lurus

Page 20: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

dan siku sisi-sisinya satu sama lain.

d. Daun pintu setelah dipasang halus rata, tidak

bergelombang, tidak melintir dan semua peralatan dapat

berfungsi dengan baik dan sempurna.

5. PEKERJAAN KUSEN KAYU

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pembuatan kosen kayu meliputi seluruh detail

yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan kosen dari kayu kelas I atau kelas II

b. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan

permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak,

mata kayu dan cacat lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat

pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan

sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung

dari kerusakan dan kelembaban.

b. Harus diperhatikan semua sambungan dalam

pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan penguat

lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan

memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk

bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang

atau cacat bekas penyetelan.

c. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan

siku-siku satu sama lain sisi-sisinya dan di Lapangan

sudah dalam keadaan siap untuk

penyetelan/pemasangan.

d. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan

ukuran jadi.

e. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan

diperhatikan ukuran, bentuk profil, tipe kosen dan arah

pembukaan pintu/jendela

f. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen

harus lurus dan siku, sehingga mekanisme pembuatan

pintu/jendela bekerja dengan sempurna.

g. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata

diberi penguat angker diameter minimum 10 mm. Pada

setiap sisi kosen pintu yang tegak dipasang 3 angker dan

untuk sisi kosen jendela 2 angker.

h. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan

dan pengotoran dari akibat pelaksanaan pekerjaan lain.

Page 21: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

6. PEKERJAAN JENDELA DAUN KACA

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk

pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil

pekerjaan yang baik dan sempurna

b. Pekerjaan dan pembuatan pintu jendela kaca dipasang

diseluruh detail yang dinyatakan/ditunjukkan dalam

gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas

sulfida maupun bercak- bercak, tidak bergelombang dan

harus mcmenuhi standar bahan yang berlaku di Indonesia.

b. Rangka mutu dan persyaratan bahannya sama bahan yang

digunakan untuk kosen. Ukuran rangka pintu jendela

sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

3. Syarat-syarat Pelaksnaan

a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk

gambar kerja, persyaratan-persyaratan atau sesuai

petunjuk direksi. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan

keahlian dan ketelitian.

b. Syarat dan Mutu

1. Dimensi.

2. Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh kurang

dari 3 mm. Toleransi lebar dan panjang tidak boleh

melebihi 2 mm.

3. Kesikuan.

a. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus

mempunyai sudut siku serta tepi potongan yang rata dan

lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan

adalah 1.5 mm/in

b. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat

pemotong kaea khusus, sesuai standar pabrik. Sisi-sisi

kaca yang tampak maupun tidak akibat pemotongan harus

digurinda dan dihaluskan sampai berbentuk tembereng.

c. Pekerjaan Pemasangan Kaca.

Sebelum pemasangan kaca, semua rangka pemegang

sudah terpasang sesuai dengan gambar kerja dan

persyaratan pekerjaan untuk bahan rangka pemegang

tersebut. Tepi kaca pada sambungan atau antara kaca

dengan rangka pemegang harus diberi sealant atau

dempul khusus untuk menutupi celah dengan rangka

seperti yang disyaratkan dalam gambar kerja.

Page 22: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

d. Kualitas Pekerjaan

1. Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat

pemasangan list maupun skrup.

2. Kaca harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan

tidak bergeser dari rangka pemegang dan list yang ada.

3. Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh

bergelombang, retak dan tergores.

7. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan

a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan

tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan dan alat-alat bantu

lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan yang

bermutu baik dan sempurna.

b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan

perawatan dari seluruh alat-alat yang dipasang pada daun

pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail yang

disebutkan/ditentukan dalam gambar.

2. Lingkup Pekerjaan

a. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan

ketentuan gambar.

b. Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu

c. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan

finish lainnya yang menempel pada kunci harus dibersihkan

dan dihilangkan sama sekali.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi

atas permukaan lantai ke atas. Engsel tengah di pasang di

tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

b. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari

permukaan lantai setempat.

c. Engsel sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan karat dan

cukup kuat, misalnya stainlees steel.

8. PEKERJAAN CAT EMULSI

1. Lingkup Pekerjaan

Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar dan dalam

sesuai permintaan

2. Syarat-syarat Bahan

a. Semua bahan cat yang digunakan adalah: cat produk

Mowilex atau setara cat dinding luar/exterior.

b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi

ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

Page 23: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak

terdapat cacat (retak, lubang dan pecah-pecah).

b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya

perbaikan pekerjaan pada bidang pengecatan.

c. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak

dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau

mengurangi mutu pengecatan.

d. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum

dilapis dengan cat dasar, bahan plamur dari produk yang

sama dengan cat yang digunakan.

e. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label

pabrik pembuatnya.

f. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur

merata, tidak terdapat noda-noda pada permukaan

pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan

akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.

9. PEKERJAAN PENGECATAN KAYU

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pengecatan ini dilakukan meliputi pengecatan

permukaan kayu yang direncanakan

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan

garam.

b. Bahan harus masih tersegel baik dalam kemasannya dan

tidak cacat.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak

terdapat cacat (retak, lubang dan pecah-pecah).

b. Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan

halus dengan bahan amplas besi dan setelah memenuhi

persyaratannya barulah siap untuk dimulai pekerjaan

pengecatan .

c. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya

perbaikan pekerjaan pada bidang pengecatan.

d. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak,

minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak

atau mengurangi mutu pengecatan serta dalam keadaan

kering.

Page 24: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

10. PEKERJAAN RANGKA / KAP ATAP

1. Lingkup Pekerjaan

a. Berkaitan dengan pekerjaan rangka atap dan penutup

atap bangunan sesuai dengan bentuk bangunan

b. Pekerjaan pergantian rangka atap terdiri dari kayu yg

sudah rusak akibat cuaca maupun rayap

c. Kap Atap termasuk penutup atap sesuai dengan gambar

rencana yang telah ditentukan.

2. Bahan

a. Bahan kayu yang digunakan untuk rangka atap adalah

kayu kelas I atau kelas II

b. Semua bagian kayu tersebut harus lurus dan kering,

tidak cacat/keropos dan lain-lain, yang menunjukkan

bahwa kayu tersebut barmutu baik.

c. Bahan penutup adaah dengan menggunakan atap seng

BJLS 0,20 kalisco

3. Metode Pelaksanaan

a. Untuk kuda-kuda dan gording dibuat dari kayu kelas I

atau kelas II yang berkualitas baik (cukup kering)

dengan ukuran sesuai gambar kerja terlampir.

Permukaan atas gording harus diketam halus dan lurus.

Penyambungan gording harus memakai sambungan bibir

miring berkait

b. Seluruh permukaan rangka kayu seperti gording harus

dioles dengan residu sampai rata

c. Untuk penutup atap pada bangunan ini memakai atap

seng BJLS 0,20 kalisco.

11. PEKERJAAN LANTAI

1. Lingkup Pekerjaan

a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,

bahan-bahan, peralatan dalam ha ini alat-alat bantu yang

berhubungan dengan terlaksanannya pekerjaan ini

sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik.

b. Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan urugan bawah lantai,

pekerjaan pemasangan lantai tumbuk 1pc : 3kerikil :

5pasir.

2. Persyaratan Bahan

a. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan

persyaratan PBI 1997(NI-2)PVBB dan NI-8

b. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih

dahulu harus diperlihatkan kepada pengawas lapangan.

Page 25: DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN …

3. Metode Pelaksanaan

a. Untuk pasangan yang langsung diatas tanah, maka tanah

yang akan dipasang sub lantai harus dipadatkan untuk

mendapatkan permukaan yang rata dan padat sehingga

diperoleh daya dukung yang maksimun

b. Seluruh ruangan ditimbun dengan tanah urug dan pasir

urug. Mulai dari permukaan tanah sampai permukaan

lantai. Timbunan yang disyaratkan harus merupakan

permukaan yang keras, bersih dan bebas alkali, asam

maupun bahan organic lainnya yang dapat mengurangi

mutu pasangan. Tebal lapisan pasir urug minimum 10 cm

c. Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan sub lantai cor

beton setebal 5 cm atau sesuai dengan gambar campuran

1 pc 3 kerikil : 5 pasir Sub lantai beton cor permukaan

harus benar-benar rata, dengan memperhatikan

kemiringan antai didaerah basah dan atau teras.

3. Ketentuan waktu pelaksanaan

Penerima Bantuan harus menggunakan dana untuk pembangunan

rumah atau peningkatan kualitas rumah dalam waktu yang

ditentukan dalam petunjuk pelaksanaan ini, dengan ketentuan :

a. penerima Bantuan harus melaksanakan kegiatan pembangunan

baru atau peningkatan kualitas rumah dengan progress paling

sedikit 40% (tiga puluh perseratus) paling lambat 45 (empat puluh

lima) hari kalender sejak tanda tangan kontrak dengan PPK; dan

b. penyelesaian pembangunan baru atau peningkatan kualitas

rumah dengan progress 100% (seratus perseratus) paling lambat

120 (seratus dua puluh) hari kalender.

IV. PENUTUP.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kabupaten Timor Tengah Utara

digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksaan agar dicapai

hasil kegiatan yang diharapkan sesuai dengan Ketentuan Peraturan

Perundang - undangan yang berlaku.

Kefamenanu, 06 maret 2019

Plt. Kepala Dinas Perumahan Rakyat,

Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Antonius Kapitan, ST

NIP. 19670311 200012 1 004