DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

9
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

Transcript of DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

Page 1: DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

Page 2: DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

LATAR BELAKANG

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang sudah dicanangkan oleh

Presiden RI melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2017 merupakan sebuah upaya untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Germas merupakan langkah promotif

dan preventif dalam menekan angka kesakitan dan angka kematian dalam rangka

mencapai Program Indonesia Sehat di tahun 2025.

Kabupaten Boyolali menindaklanjuti hal tersebut dengan diterbitkannya

Perbup Nomor 36 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di

Kabupaten Boyolali. Pelaksanaan Germas ini juga bertujuan untuk mencapai visi

misi Bupati Boyolali tahun 2021-2026 yaitu Melangkah Bersama Menata Bersama

Penuh Totalitas (Metal).

Pelaksanaan Germas perlu dilakukan secara menyeluruh oleh semua

komponen masyarakat. Rukun Tetangga (RT) yang merupakan komponen terkecil

dalam kelompok masyarakat. Rukun Tetangga (RT) memiliki peluang yang sangat

besar untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena dengan

terbentuknya Rukun Tetangga (RT) yang sehat maka akan membentuk Desa Sehat,

Kecamatan Sehat. Adanya Kecamatan Sehat akan membentuk Kabupaten Sehat

yang akhirnya dapat memenuhi capaian Program Indonesia Sehat.

Dalam mengimplementasikan Germas di Kabupaten Boyolali, maka

dibentuklah inovasi Kampung Germas. Kampung Germas Boyolali merupakan

bentuk upaya pemberdayaan masyarakat yang memberikan gambaran kepada

masyarakat tentang penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Penggerakan masyarakat di Kampung Germas dapat dimulai di wilayah yang

terkecil yaitu tingkat RT.

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan salah

satu fasilitas untuk penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kampung

Germas. UKBM yang selama ini ada di tingkat desa dapat dibentuk di setiap RT

secara terpadu agar semua masyarakat dapat menjangkau pos pelayanan kesehatan

dengan lebih mudah. Dengan adanya pelaksanaan UKBM yang terpadu di tingkat

RT maka masyarakat secara tidak langsung juga ikut mendukung pembentukan

Kampung Germas yang ada di Kabupaten Boyolali.

Page 3: DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5063) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6573).

b. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Pembagian Urusan

Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan

Terpadu.

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu.

e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.

f. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat.

g. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 35 Tahun 2017 tentang Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat di Provinsi Jawa Tengah.

h. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 36 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat di Kabupaten Boyolali.

i. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1529 Tahun 2010 tentang Pedoman

Umumn Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

j. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni

2001 tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu.

Page 4: DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

1) Mendekatkan pelayanan kesehatan dasar ke unit masyarakat terkecil

(tingkat RT)

2) Menjaring masalah kesehatan yang ada di tingkat RT untuk dapat

ditindaklanjut langsung dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.

Masyarakat tingkat RT dengan kelompok umur Bayi, Balita, Ibu Hamil,

Wanita Usia Subur (WUS), Pasangan Usia Subur (PUS), Remaja (10-18 tahun),

Usia Produktif (19-59 tahun), dan Lansia (> 60 tahun)

Sekretariat Pos Kesehatan RT ditentukan oleh Ketua RT atau Ketua Pos

Kesehatan RT.

Kegiatan Pos Kesehatan RT dapat dilaksanakan di rumah Ketua RT atau Ketua

Kader Pos Kesehatan RT atau tempat umum yang disepakati warga masyarakat

(Balai RT, dsb).

Kegiatan dilaksanakan satu kali dalam 1 bulan

Jadwal ditentukan dengan kesepakatan warga masyarakat

Pos Kesehatan RT (Posyandu Smart and Healthy) merupakan integrasi dari

berbagai pos program kesehatan diantaranya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

(Germas), Posyandu Balita, Posyandu Remaja, Posyandu Lansia dan Posbindu

Penyakit Tidak Menular yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa/

Lurah dengan tetap menjalankan fungsi dari masing-masing pos program

kesehatan.

Page 5: DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

- .

Pelaksanaan Kegiatan

Pos Kesehatan RT bisa dijadwalkan sebagai kegiatan mandiri atau dilaksanakan

bersamaan dengan kegiatan kemasyarakatan lainnya seperti rapat PKK, Dasa

Wisma, Karang Taruna, Pengajian, Arisan, dan lain-lain.

Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang ada di wilayah RT.

Sarana yang diperlukan, seperti tensimeter, timbangan dan lain-lain, dapat

menggunakan peralatan UKBM yang sudah berjalan sebelumnya

Kepala Desa/ Lurah membentuk Pos Kesehatan RT yang dipusatkan di

setiap RT dengan dukungan kebijakan (SK), Sumber Daya Masyarakat

(SDM) dan sarana prasarana.

Page 6: DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

Penanggungjawab

Ketua RT

Ketua

Ketua atau anggota TP PKK

RT

Anggota/ Kader

Ketua Dasa Wisma/ Anggota masyarakat yang berprofesi kesehatan dan Ketua atau anggota karang taruna

Page 7: DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

(Bayi dan balita, usia 0 bulan s.d 59 bulan, BUMIL, PUS, WUS)

(Kelompok usia produktif, 15-59 tahun)

(Kelompok usia 10-18 tahun)

(Semua komponen masyarakat)

Pos Kesehatan RT diselenggarakan dari kegiatan-kegiatan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular),

Posyandu Balita, Posyandu Remaja, Posyandu Lansia, Implementasi Germas dengan Indikator A-L,

dan Pemantauan Penyakit/ Masalah Kesehatan lainnya..

(Kelompok usia > 60 tahun)

Page 8: DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

Pos Kesehatan RT digerakkan oleh Kader Pos Kesehatan RT dengan bimbingan teknis dari Bidan Desa, Puskesmas dan Sektor terkait. Pada saat penyelenggaraan Pos Kesehatan RT jumlah kader adalah 2-5 orang. Dalam pelaksanaannya Pos Kesehatan RT tetap memberlakukan protokol kesehatan. - Bila 5 UKBM diselenggarakan beda hari pada Pos Kesehatan RT, maka pelaksanaannya dapat

mengikuti langkah-langkah yang sudah berjalan pada masing-masing UKBM. - Bila 5 UKBM diselenggarakan dalam satu hari pada Pos Kesehatan RT, maka dapat diberlakukan

pembagian jam/ shift untuk masing-masing UKBM dengan mengikuti langkah seperti di bawah ini.

PENDAFTARAN a. Pengisian daftar hadir b. Pemilahan sasaran dengan terpilah UKBM menggunakan Kartu berwarna

PENCATATAN Kader melakukan pencatatan hasil pengukuran ke dalam buku register dan

Buku / Kartu Pemantauan Kesehatan

PEMANTAUAN STATUS KESEHATAN

Kader melakukan pengukuran (Penimbangan Berat Badan (BB), Pengukuran Tinggi Badan (TB), Pengukuran Tekanan darah (TD), Lingkar Lengan Atas (LILA), Lingkar Perut, Laborat sederhana).

PELAYANAN Pelayanan kesehatan diberikan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan kesehatan masing-masing warga masyarakat, berupa rujukan dari kader ke tenaga kesehatan (apabila saat pelayanan tidak didampingi tenaga kesehatan/ Bidan Desa).

KONSELING DAN EDUKASI Konseling dan Edukasi diberikan sesuai kebutuhan dan permasalahan

kesehatan yang dialami masing-masing warga masyarakat.

Page 9: DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

Pencatatan dilakukan oleh Kader Pos Kesehatan RT, segera setelah kegiatan dilaksanakan. Pencatatan dapat dilakukan dengan menggunakan:

- Format baku sesuai dengan Sistem Informasi Posyandu (SIP) - Format baku sesuai pelaporan Posbindu PTM - Format baku sesuai pelaporan Posyandu Lansia - Format baku lain sesuai dengan UKBM yang akan dilaksanakan kegiatannya dengan

memperhatikan sasaran yang ada.

Keberhasilan dapat dilihat dari indikator Sumber Daya Manusia (SDM), Pelaksanaan Kegiatan, Hasil yang Dicapai dan Dampaknya. 1) Indikator Sumber Daya Manusia a) Jumlah kader dalam Pos Kesehatan RT b) Kader yang telah mendapatkan pelatihan 2) Indikator Pelaksanaan Kegiatan a) Tersedianya tempat untuk melaksanakan kegiatan Pos Kesehatan RT b) Tersedianya sarana dan prasarana kegiatan Pos Kesehatan RT c) Terlaksananya kegiatan di Pos Kesehatan RT e) Tersedianya buku/kartu pemantauan Pos Kesehatan RT. f) Adanya dokumentasi kegiatan dalam bentuk buku register atau buku pencatatan g) Tersedianya Petunjuk Teknis Pos Kesehatan RT 3) Indikator Hasil yang Dicapai a) Semua masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan di Pos Kesehatan RT b) Semua masyarakat yang memiliki masalah kesehatan telah tertangani c) Tersedianya pelaporan dan pencatatan Pos Kesehatan RT 4) Indikator Dampak a) Cakupan indikator Indonesia Sehat terpenuhi