Dinas Bina Marga Dan Pengairan Netto
-
Upload
angga-gaul -
Category
Documents
-
view
245 -
download
4
description
Transcript of Dinas Bina Marga Dan Pengairan Netto
BUPATI TOLITOLI
PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015
TENTANG
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR
KABUPATEN TOLITOLI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TOLITOLI,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 55 Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 10 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Tolitoli, serta untuk mengoptimalkan kinerja kelembagaan dan pelayanan masyarakat pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tolitoli;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tolitoli.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Perpu Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 9 Tahun 2000 tentang Perubahan Nama Kabupaten Daerah Tingkat II Buol Tolitoli Menjadi Kabupaten Tolitoli (Lembaran Daerah Tahun 2000 seri D Nomor 8);
2
5. Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor Tahun 2014 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Tolitoli.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TOLITOLI TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN TOLITOLI
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tolitoli. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggara Urusan
Pemerintah Daerah oleh Pemerintah Daerah Dan DPRD menurut asas Otonomi dan Tugas Pembantuan dengan Prinsip Otonomi seluas luasnya dalam system dan Prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
4. Bupati adalah Bupati Tolitoli. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tolitoli sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tolitoli. 7. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Daerah, Badan dan Kecamatan;.
8. Dinas Daerah adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. 9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten
Tolitoli. 10. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air adalah Dinas Bina Marga dan Sumber
Daya Air Kabupaten Tolitoli yang disingkat DISBIMASDA.
BAB II SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tolitoli, Terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, meliputi:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian: 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan 3. Sub Bagian Program.
c. Bidang Pelayanan Jasa Konstruksi, meliputi: 1. Seksi Pengujian Mutu 2. Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi, meliputi:
3
3. Seksi Pengendalian Jasa Konstruksi. d. Bidang Bina Marga, meliputi:
1. Seksi Jalan; 2. Seksi Jembatan; dan 3. Seksi Peralatan dan Perbekalan
e. Bidang Sumber Daya Air, meliputi: 1. Seksi Sumber Daya Air dan Irigasi 2. Seksi Tata Guna Air dan Pemberdayaan Penggunaan Air, dan 3. Seksi Sungai, Rawa dan Pantai
f. Bidang Pemeliharaan dan Rehabilitasi, meliputi: 1. Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jalan; 2. Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jembatan; dan 3. Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air.
g. UPTD; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 3
Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air adalah unsur pelaksana urusan Pemerintahan di Bidang Bina Marga dan Sumber Daya Air yang menjadi kewenangan Daerah dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 4
Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang bina marga dan sumber daya air.
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. perumusan kebijakan teknis di bidang bina marga dan sumber daya air; b. penyusunan program kegiatan di bidang bina marga dan sumber daya air; c. pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang sumber daya air, jalan dan
prasarana wilayah; d. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, pengembangan, rehabilitasi dan
pengembangan operasional serta pemeliharaan dan pembangunan bidang sumber daya, jalan dan prasarana wilayah;
e. pengamanan dan pemantauan air serta rekomendasi penggunaan dan pemanfaatan air;
f. pengamanan dan pemantauan jalan dan prasarana wilayah daerah;
4
g. pelaksanaan pemulihan kerusakan akibat bencana banjir dan bencana alam lainnya serta usaha-usaha pengendalian erosi dan abrasi pantai lokal;
h. pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;
i. penyelenggaraan UPTD dan jabatan fungsional; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
BAB IV PEMBAGIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu Kepala Dinas
Pasal 6
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam megkoordinasikan, merumuskan sasaran, membina, mengarahkan, menyelenggarakan, mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 7
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air mempunyai fungsi : a Perumusan kebijakan teknis lingkup bidang Bina Marga dan sumber daya air; b. Penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan, kebinamargaan dan sumber daya air; c. Pengkoordinasian dan pengendalian seluruh kegiatan pada unit kerja dinas; d. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas pejabat struktural dan staf di lingkungan
dinas; e. Pelaporan pelaksanaan tugas dinas sebagai pertanggungjawaban; f. Pembinaan dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya; g. Menetapkan program kerja di bidang bina marga dan sumber daya air
berdasarkan rencana pembangunan daerah yang diimplementasikan dalam rencana kegiatan sekretariat dan masing – masing bidang teknis;
h. Membuat perumusan kebijakan teknis bidang Bina Marga dan sumber daya air berdasarkan kewenangan yang ada;
i. Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat sesuai bidang tugasnya; j. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas – tugas staf sesuai
dengan bidangnya masing – masing; k. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepda staf; l. menyampaikan laporan pertanggungjawaban kinerja kepada bupati melalui
sekretaris daerah; dan m. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas pokok dan
fungsinya.
5
Bagian Kedua Sekretariat
Pasal 8
Sekretariat adalah unsur staf Dinas yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Pasal 9
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas kesekretariatan pengelolaan administrasi urusan umum, kepegawaian, keuangan dan perencanaan pada semua unit satuan kerja Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air .
Pasal 10
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 9, Sekretaris mempunyai fungsi : a. menyelenggarakan urusan umum; b. menyelenggarakan urusan kepegawaian; c. menyelenggarakan urusan keuangan, perbendaharaan dan aset; d. menyelenggarakan urusan perencanaan dan program; dan e. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
Pasal 11
(1) Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan c. Sub Bagian Program.
(2) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 12
(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris di bidang urusan umum dan kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi, sebagai berikut: a. melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, perlengkapan
dan rumah tangga; b. menyiapkan bahan penyusunan kebutuhan pegawai c. melaksanakan urusan pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan
kewajiban pegawai, pembinaan pegawai dan tata usaha kepegawaian; dan d. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Pasal 13
(1) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris menyelenggarakan urusan keuangan dan aset Dinas;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan Keuangan dan Aset Dinas;
6
b. melaksanakan pengelolaan perbendaharaan; c. melaksanakan pengelolaan pembukuan keuangan Dinas; d. melaksanakan kegiatan pengelolaan survey dibidang keuangan skala dinas; e. menerima dan mencatat tanda terima benda berharga dan bukti penerimaan; f. menerima dan mencatat pengeluaran/pengambilan benda berharga; g. menghitung dan merinci persediaan benda berharga; h. melaksanakan inventarisasi dan pendistribusian aset dinas; dan i. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Pasal 14
(1) Kepala Sub. Bagian Program mempunyai tugas pokok membantu sekretaris dalam melaksanakan perencanaan, pengendalian, pembinaan dan evaluasi program.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub. Bagian Program mempunyai fungsi : a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventariskan
permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan tugas-tugas yang berkaitan dengan penyusunan program;
b. menyiapkan dan menyusun rencana kerja tahunan secara periodik; c. menyiapkan dan menyusun bahan pengendalian kegiatan dinas; d. melaksanakan kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan program/kegiatan
dinas serta menyiapkan tindak lanjut hasil monitoring; e. menyiapkan bahan dan memfasilitasi pelaksanaan rapat koordinasi baik di
tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi; f. menyiapkan Bahan evaluasi pelaksanaan program dinas, menyusun profil
dinas, menyusun Renstra, menyusun TAPKIN dan menyusun LAKIP Dinas; g. mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kegiatan
Anggaran (RKA) dan Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) dari masing-masing Bidang dan Kesekretariatan;
h. melaksanakan pengelolaan laporan kegiatan masing-masing bidang; i. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja Sub Bagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
Bagian Ketiga Bidang Pelayanan Jasa Konstruksi
Pasal 15
Bidang Pelayanan Jasa Konstruksi merupakan unsur pelaksana Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air di Bidang Pelayanan Jasa Konstruksi yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 16
Kepala Bidang Pelayanan Jasa Konstruksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas menyusun program dan kegiatan, menjabarkan kebijakan teknis dan melakukan pembinaan di Bidang Pelayanan Jasa Konstruksi.
Pasal 17
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 16, Kepala Bidang Pelayanan Jasa Konstruksi mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. penyusunan kebijakan teknis bidang pelayanan jasa konstruksi;
7
b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang pelayanan jasa konstruksi; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan
kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang pelayanan jasa konstruksi;
d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang pelayanan jasa konstruksi;
e. mengatur kegiatan kegiatan bidang pelayanan jasa konstruksi; f. melaksanakan bimbingan teknis kegiatan pelayanan jasa konstruksi; g. mengevaluasi program kegiatan bidang pelayanan jasa konstruksi; h. melaksanakan kegiatan tanggap darurat di bidang bidang pelayanan jasa
konstruksi; i. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Pasal 18
(1) Bidang Pelayanan Jasa Konstruksi terdiri dari a. Seksi Pengujian Mutu; b. Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi; c. Seksi Pengendalian Jasa Konstruksi.
(2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Pasal 19
(1) Kepala Seksi Pengujian Mutu mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan dan memfasilitasi kegiatan Pengujian Mutu;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pengujian Mutu mempunyai fungsi : a. menyusun perencanaan pengujian bahan bangunan dan konstruksi; b. melaksanakan pendataan ketersediaan bahan bangunan; c. merencanakan dan melaksanakan pembinaan teknis quality control bagi
pengguna dan penyedia jasa konstruksi; d. melaksanakan pengendalian mutu pekerjaan jasa konstruksi di bidang bina
marga dan sumber daya air; e. melaksanakan administrasi dan sewa-menyewa alat laboratorium; f. melaksanakan operasional dan pemeliharaan alat laboratorium; g. menyiapkan bahan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan laboratorium bidang
pekerjaan umum; h. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dan pihak lain dalam rangka
pelaksanaan pengujian laboratorium bidang pekerjaan umum; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Pasal 20
(1) Kepala Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian Pembinaan Jasa Konstruksi;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi mempunyai fungsi : a. mensosialisasikan peraturan perundang-undangan jasa konstruksi; b. melaksanakan pengaturan dan pembinaan pada kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan konstruksi;
8
c. melaksanaan pemantauan dan pembinaan terhadan badan usaha jasa konstruksi;
d. melaksanakan pelayanan izin usaha jasa kostruksi (IUJK); e. merencanakan dan melaksanakan pembinaan teknis terhadap pengguna dan
penyedia barang/jasa; f. melaksanakan pelaporan sistem informasi pembinaan jasa konstruksi
(SIPJAKI); dan g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Pasal 21
(1) Kepala Seksi Pengendalian Jasa Konstruksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan dan menyediakan petunjuk tekhnis Pengendalian Jasa Konstruksi;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pengendalian Jasa Konstruksi mempunyai fungsi : a. melaksanakan administrasi dan teknis penyelenggaraan Pengendalian Jasa
Konstruksi; b. melaksanakan administrasi dan teknis penyelenggaraan pengendalian dan
pengujian mutu konstruksi; c. melaksanakan administrasi dan teknis penyelenggaraan Pengendalian Jasa
Konstruksi; dan d. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Bagian Keempat Bidang Bina Marga
Pasal 22
Bidang Bina Marga merupakan unsur pelaksana Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air di Bidang Bina Marga yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 23
Kepala Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan teknis, pendampingan serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Bidang Bina Marga.
Pasal 24
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 23, Kepala Bidang Bina Marga mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis untuk penetapan status jalan kabupaten dan jalan
desa; b. perumusan kebijakan teknis untuk penetapan kelas jalan menurut fungsinya; c. pengaturan pemanfaatan daerah jalan yang terdiri dari Daerah Pengawasan Jalan
(DAWASJA), Daerah Milik Jalan (DAMIJA) dan Daerah Manfaatan Jalan (DAMAJA);
9
d. penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;
e. pelaksanaan dokumentasi/leger jalan dan pengembangan sistem jaringan jalan; f. pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan di bidang
peralatan dan perbekalan; dan g. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya Pasal 25
(1) Bidang Bina Marga, terdiri dari : a. Seksi Jalan; b. Seksi Jembatan; dan c. Seksi Peralatan dan Perbekalan
(2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pda ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Pasal 26
(1) Kepala Seksi Jalan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam melakukan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pendampingan pada pembangunan Jalan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi Jalan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program seksi jalan; b. Penyelenggaraan program pembangunan dan peningkatan jalan; c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan; d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan; e. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang – undangan
kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan seksi jalan;
f. Menyelenggarakan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan; g. Mencari, mengumpulkan, menghimpunkan serta mengolah data dan informasi
yang berhubungan dengan seksi jalan; h. Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijaksanaan, pedoman
dan petunjuk teknis mengenai jalan; i. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan pembiayaan pembangunan dan
peningkatan jalan meliputi jalan kabupaten/kota/desa; j. menyiapkan bahan dalam rangka pengembangan dan pengelolaan
manajemen jalan; k. Menyiapkan baha evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan; l. Menyiapkan bahan pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan dan
peningkatan jalan; m. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi jalan sesuai dengan sumber
data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan bagi atasan;
n. Memberikan saran pertimbangan pada kepala bidang tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil bidang tugasnya;
o. Melakukan koordinasi antar seksi dalam bidang bina marga untuk mencapai keselarasan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan;dan
p. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
10
Pasal 27
(1) Kepala Seksi Jembatan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pembangunan Jembatan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Jembatan mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. Menyusun program seksi pembangunan jembatan; b. Melaksanakan penyusunan program pembangunan jembatan; c. Melakukan pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan; d. Melaksanakan evaluasi program dan kegiatan; e. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang – undangan,
kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan – bahan lain nya yang berhubungan dengan jembatan;
f. Menyelenggarakan kegiatan Pembangunan jembatan; g. Mencari, mengumpulkan, menghimpun serta mengolah data dan informasi
yang berhubungan dengan pembangunan jembatan; h. Menyiapkan bahan – bahan dalan rangka penyusunanan kebijaksanaan,
pedoman dan petunjuk teknis mengenai pembangunan jembatan; l. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan pembiayaan pembangunan
jembatan; j. Menyiapkan bahan evaluasi kinerja penyelenggaraan pembangunan jembatan; k. Menyiapkan bahan pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan
jembatan; l. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan jembatan sesuai
dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan bagi atasan; dan
q. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 28
(1) Kepala Seksi Peralatan dan Perbekalan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan bimbingan, fasilitasi dan pendampingan terhadap penyediaan Peralatan dan Perbekalan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Peralatan dan Perbekalan mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. Menyusun dan membuat daftar inventarisasi peralatan dan perbekalan serta
membuat rencana operasionalisasi peralatan dan perbekalan; b. Menyelenggarakan administrasi penyerahan dan pengambilan peralatan dan
melakukan pengawasan operator; c. Menyelenggarakan administrasi penyerahan dan pengambilan perbekalan; d. Membuat pelaporan hasil pemeriksanaan peralatan dan perbekalan; e. melaksanakan pemeriksaan peralatan dan perbekalan secara periodik; f. mengkoordinasikan penyelenggaraan pengadaan dan perbaikan peralatan
serta pengadaan perbekalan; g. Menyediakan suku cadang peralatan; dan i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya. \\\\\
11
Bagian Kelima Bidang Sumber Daya Air
Pasal 29
Bidang Sumber Daya Air merupakan unsur pelaksana Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 30
Kepala Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan teknis serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan di bidang sumber daya air.
Pasal 31
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Kepala Bidang Sumber Daya Air mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi konservasi, pendayagunaan dan
pengendalian daya rusak air; b. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi penyelenggaraan irigasi dan bina
manfaat; c. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi perencanaan teknis dibidang sumber
daya air; d. melaksanakan pengawasan terhadap pembangunan dan pemeliharaan prasarana
sumber daya air; e. merencanakan dan menyusun program kerja bidang sumber daya air yang meliputi
sumber daya air dan irigasi, tata guna air dan pemberdayaan penggunaan air serta sungai rawa dan pantai;
f. menyiapkan bahan petunjuk teknis bidang sumber daya air; g. Melaksanakan koordinasi dalam penghimpunan data sebagai bahan informasi; h. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang teknis; i. Mengusulkan program-program bidang sumber daya air serta pelatihan aparatur
internal dinas; j. melaksanakan evaluasi dan monitoring bidang sumber daya air; k. melaksanakan konsultasi dan koordinasi secara horizontal dan vertikal sesuai
dengan kewenangan; dan m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
Pasal 32
(1) Bidang Sumber Daya Air terdiri dari : a. Seksi Sumber Daya Air dan Irigasi; b. Seksi Tata Guna Air dan Pemberdayaan Penggunaan Air; dan c. Seksi Sungai, Rawa dan Pantai.
(2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
Pasal 33
(1) Kepala Seksi Sumber Daya Air dan Irigasi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis dan pendampingan pada kegiatan sumber daya air dan Irigasi;
12
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Sumber Daya Air dan Irigasi mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. penyusunan program seksi sumber daya air dan Irigasi; b. penyelenggaraan program sumber daya air, pengembangan dan pengelolaan
jaringan Irigasi; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan, program dan
kegiatan; d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan; e. merencanakan kegiatan seksi sumber daya air, pengembangan dan
pengelolaan jaringan Irigasi sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan peraturan;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan seksi sumber daya air dan Irigasi;
g. mencari, mengumpulkan, meghimpun serta mengolah data dan informasi yang berhubugan dengan seksi sumber daya air dan Irigasi;
h. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis mengenai bidang tugas seksi sumber daya air, pengembangan dan pengelolaan jaringan Irigasi;
i. menyiapakan bahan pembentukan dan rapat-rapat komisi irigasi; j. menyiapkan bahan rekomendasi pemberian izin pembangunan, pemanfaatan,
pengubahan dan/atau pembongkaran bangunan dan/atau saluran irigasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder dalam daerah irigasi;
k. menyiapkan bahan pembangunan dan peningkatan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi;
l. menyiapkan bahan operasional dalam pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1.000 ha;
m. melaksanakan pengelolaan aset irigasi; n. membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi sumber daya air dan Irigasi
sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan bagi atasan; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 34
(1) Kepala Seksi Tata Guna Air dan Pemberdayaan Pengunaan Air mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam melakukan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis tata guna air dan pemberdayaan pengunaan air;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Tata Guna Air dan Pemberdayaan Pengunaan Air mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. penyusunan program seksi tata guna air dan pemberdayaan penggunaan air; b. penyelenggaraan program tata guna air dan pemberdayaan penggunaan air; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan, program dan
kegiatan; d. penyelenggaraan operasi dan pemeliharan jaringan irigasi dengan
mengoptimalkan peran serta petugas O&P serta Pengguna irigasi; e. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan;
13
f. merencanakan kegiatan seksi tata guna air dan pemberdayaan penggunaan air sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan peraturan;
g. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan kebijaksanaan teknis, pedoman dan ptunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan seksi tata guna air dan pemberdayaan pengunaan air;
h. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis mengenai bidang tugas seksi tata guna air dan pemberdayaan pengunaan air;
i. menyusun dan menyelenggarakan program pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipatif melalui peran masyakat petani yang tergabung dalam perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan gabungan perkumpulan petani pemakai air (GP3A);
j. menyiapkan materi, sarana pembinaan dan pelatihan; k. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pelatihan pemanfaatan dibidang tata
guna air dan pemberdayaan penggunaan air; l. mengkoordinasikan dan membantu penyusunan produk hukum daerah tentang
tata guna air dan pemberdayaan penggunaan air; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Pasal 35
(1) Kepala Seksi Sungai, Rawa dan Pantai mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis kegiatan Sungai, Rawa dan Pantai;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sungai, Rawa dan Pantai mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja seksi sungai, rawa dan pantai; b. menyusun rencana pengelolaan dan pemanfaatan sungai, rawa dan pantai; c. melaksanakan pembangunan prasarana pengelolaan sungai, rawa dan
perlindungan pantai; d. melaksanakan operasional dan pemeliharaan prasarana sungai, rawa dan
pantai; e. menyelenggarakan pengendalian daya rusak air pada sungai, rawa dan
pantai; f. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam
pelestarian aliran sungai, rawa dan wilayah pantai; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Bagian Keenam Bidang Pemeliharaan dan Rehabilitasi
Pasal 36
Bidang Pemeliharaan dan Rehabilitasi merupakan unsur pelaksana Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 37
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Rehabilitasi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan teknis serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Bidang pemeliharaan dan rehabilitasi.
14
Pasal 38
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 37, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Rehabilitasi mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi penyelenggaraan pemeliharaan dan
rehabilitasi; b. merencanakan dan menyusun program kerja bidang pemeliharaan dan rehabilitasi
yang meliputi pemeliharaan dan rehabilitasi jalan, pemeliharaan dan rehabilitasi jembatan dan pemeliharaan dan rehabilitasi sumber daya air;
c. memberi tugas kepada para kepala seksi dalam pengelolaan urusan pemeliharaan dan rehabilitasi jalan, pemeliharaan dan rehabilitasi jembatan dan pemeliharaan dan rehabilitasi sumber daya air;
d. menyiapkan bahan petunjuk teknis bidang pemeliharaan dan rehabilitasi; e. melaksanakan koordinasi dalam penghimpunan data sebaga bahan informasi; f. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang teknis; g. mengusulkan program-program bidang pemeliharaan dan rehabilitasi serta serta
pelatihan aparatur internal dinas; h. melaksanakan konsultasi dan koordinasi secara horizontal dan vertikal sesuai
dengan kewenangan; dan i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
Pasal 39
(1) Bidang Pemeliharaan dan Rehabilitasi, terdiri dari : a. Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jalan; b. Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jembatan; dan c. Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air.
(2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Pasal 40
(1) Kepala Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jalan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis dan pendampingan pada kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi Jalan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepalas Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jalan mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. penyusunan program seksi pemeliharaan dan rehabilitasi Jalan; b. melaksanakan survey data jalan; c. menyiapkan bahan dalam rangka pengembangan dan pengelolaan
manajemen pemeliharaan dan rehabilitasi jalan; d. menyusun spesifikasi umum, teknik pokok pemeliharaan dan rehabilitasi jalan; e. menyusun leger jalan, Status, nomor dan fungsi jalan; f. menyusun data laporan kondisi jalan; g. menyiapkan rencana pengembangan dan prasarana jalan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Pasal 41
(1) Kepala Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jembatan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam melakukan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis Pemeliharaan dan rehabilitasi jembatan;
15
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jembatan mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. penyusunan program seksi pemeliharaan dan rehabilitasi Jembatan; b. melaksanakan survey data jembatan; c. menyusun spesifikasi umum, teknik pokok pemeliharaan dan rehabilitasi
jembatan; d. menyiapkan bahan dalam rangka pengembangan dan pengelolaan
manajemen pemeliharaan dan rehabilitasi jembatan e. menyusun leger jembatan, status, nomor dan fungsi jembatan; f. menyusun data laporan kondisi jembatan; g. menyiapkan rencana pengembangan dan prasarana jembatan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Pasal 42
(1) Kepala Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi sumber daya air;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi pemeliharaan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. penyusunan program seksi pemeliharaan dan rehabilitasi sumber daya air; b. menyusun spesifikasi umum, teknik pokok pemeliharaan Sumber Daya Air;
c. menyiapkan bahan operasional, pemeliharaan dan bahan rehabilitasi pada sungai, rawa dan pantai;
d. melaksanakan pengawasan pemeliharaan dan rehabilitasi Sumber Daya Air; e. menyiapkan laporan kemajuan pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi
sumber daya air; f. menyusun data laporan kondisi prasarana Sumber Daya Air; g. menyiapkan rencana pengembangan dan prasarana Sumber Daya Air ; dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Bagian Ketujuh UPTD
Pasal 43
(1) Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). (2) Pembentukan UPTD sebagaimana dimaksuf pada ayat (1), melalui Keputusan
Bupati.
Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 44
Pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, dapat dibentuk kelompok Jabatan Fungsional yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Bina Marga dan
16
Sumber Daya Air sesuai dengan bidang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pasal 45
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya;
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh jabatan fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas;
(3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Jenis dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB V TATA KERJA
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan dan unit organisasi serta Kelompok Jabatan Fungsional di Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air wajib menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan unit kerja maupun dengan unit kerja lain.
Pasal 47
Setiap pimpinan satuan organisasi di Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai peraturan perundang-undangan.
Pasal 48
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan unit kerjanya bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
Pasal 49
Setiap Pimpinan Satuan Organisasi di Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing.
Pasal 50
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan Iebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
Pasal 51
Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
BAB VI HAK MEWAKILI
Pasal 52
Apabila Kepala Dinas berhalangan melaksanakan tugas, secara langsung Sekretaris mewakili dan apabila Sekretaris berhalangan, Sekretaris dapat menunjuk satu orang
17
Pejabat yang berada satu tingkat lebih rendah yang bertindak untuk dan atas nama Kepala Dinas.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
(1) Untuk penjabaran lebih lanjut terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ini, setiap pemangku jabatan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air wajib menyusun uraian tugasnya masing-masing dengan berpedoman pada Peraturan Bupati ini;
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas.
Pasal 54
Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, Peraturan Bupati Tolitoli Nomor : 23 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tolitoli (Berita Daerah Nomor 23 Tahun 2008), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 55
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tolitoli.
Ditetapkan di Tolitoli Pada tanggal 2 Januari 2015
BUPATI TOLITOLI, MOH SALEH BANTILAN Diundangkan di Tolitoli pada tanggal 2 Januari 2015
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TOLITOLI,
H. ISKANDAR A. NASIR, SH.,MM NIP.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,
MUSTARING, SH.,MM.,MH
NIP. 19650302 199303 1 006
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR TAHUN 2014
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI TAHUN 2014 NOMOR….