Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1

30
 DINA MI K A PO L I T IK I S L A M DI INDO NE S IA Dari Masa Ode Baru Sampai Masa Reformasi Dr. Sukamto ENLIGHTENMENT mengubah paradigma, mencerahkan pikiran, & memberkati bangsa

Transcript of Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 1/30

 

DINAMIKA POLITIK ISLAM

DI INDONESIADari Masa Ode Baru Sampai Masa Reformasi

Dr. Sukamto 

ENLIGHTENMENTmengubah paradigma, mencerahkan pikiran, & memberkati bangsa

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 2/30

 

 

ENLIGHTENMENT

Merupakan sebuah kelompok belajar komunitas muda Kristenyang bersifat independen. ENLIGHTENMENT diharapkan dapatmenjadi sebuah lembaga pengkajian teologi kontekstual untukmemfasilitasi orang-orang percaya dalam mengekspresikan nilaidan imannya di tengah-tengah berbagai perubahan yang terjadidalam masyarakat; sekaligus berfungsi sebagai wadah untukpengembangan daya nalar dan wawasan para calon pemimpinKristen.

Dr. Sukamto dosen Dinamika Politik Islam di Indonesia dan SejarahPerjumpaan Islam Kristen pada Institut Teologi Indonesia (INTI)Bandung. Alamat kontak: [email protected] atauwww.amossukamto.blogspot.com

 

2

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 3/30

 

 

DINAMIKA POLITIK ISLAM

DI INDONESIA:Dari Masa Ode Baru Sampai Masa Reformasi

Dr. Sukamto 

ENLIGHTENMENT

Bandung 2008

3

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 4/30

 

 

DINAMIKA POLITIK ISLAM DI INDONESIA DARIMASA ORDE BARU SAMPAI 

REFORMASI

1. Pendahuluan

Ulama besar K. H. Abdul Wahab Chasbullah mengatakan bahwa:“If someone is able to separate sugar from its sweetness, he will be able to separate Islamic religion from politics ” (Samson1978:213). Dalam teologi Islam agama dan politik tidak dapatdipisahkan, karena menurut pemahaman Islam, Kitab Suci al-

Qur’an memperlakukan kehidupan manusia sebagai suatukeseluruhan yang organik. Artinya, semua bidang kehidupanmanusia harus dibimbing oleh petunjuk-petunjuk yang bersumberdari al-Qur’an (Ma’arif 1985:11), termasuk di dalamnya adalahkehidupan politik. Karena itu kiranya tidak dibesar-besarkanuntuk mengatakan bahwa perkembangan politik di Indonesiatidak bisa dilepaskan dari perjuangan politik Islam di Indonesia.Membahas dinamika politik di Indonesia hampir sama artinya

membahas dinamika politik Islam di Indonesia.Dalam perjalanannya, kiprah politik Islam di panggungkekuasaan Indonesia banyak mengalami pasang surut. Masaawal Orde Baru sampai akhir tahun 1980-an bisa dikatakanbahwa politik Islam di Indonesia banyak berada di luar arenakekuasaan, sehingga seorang ahli Indonesia dari Barat yangbernama Ruth T. McVey pernah menulis sebuah artikel yang

4

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 5/30

 

berjudul “Faith as the Outsider: Islam in Indonesian Politics” 1 halyang sama diungkapkan oleh Wertheim bahwa kaum Muslim diIndonesia sebagai kaum “majority with a minority mentality ”.2 

Namun, berkat perjuangan yang tidak pernah mengenal lelahlabel yang diberikan Samson dan Wertheim tersebut sejak awaltahun 1990-an perlahan-lahan gugur dengan sendirinya. PolitikIslam di Indonesia hampir mendekati ke arah cita-cita yangdiharapkan, cita-cita yang diimpikan. Hampir setiap sudutpanggung kekuasaan politik di Indonesia sudah ada di dalamgenggamannya. Tentu penulis sebagai seorang non -Muslimsangat memberikan apresiasi atas keberhasilan yang dicapaioleh teman-teman dari Muslim. Tulisan ini merupakan wujudapresiasi penulis terhadap keberhasilan tersebut, sekaligussebagai ungkapan rasa kagum atas perjuangan, pergumulanyang dilakukan tanpa mengenal lelah.

Mengingat begitu luasnya topik yang berkaitan dengan politikIslam di Indonesia maka tulisan ini hanya membahasperkembangan secara singkat politik Islam di Indonesia darimasa Orde Baru sampai masa Post Suharto. Perkembangan

politik Islam masa pra-kemerdekaan sampai Orde Lama akandibahas secara singkat sebagai latar belakang untuk memahamiperkembangan politik Islam pada masa Orde Baru sampai masaPost Suharto. Uraian tulisan ini dibagi ke dalam lima bagian.Bagian pertama, membahas dinamika politik Islam pada masapra-kemerdekaan, kedua dinamika politik Islam pada masakemerdekaan sampai Orde Lama, ketiga dinamika politik Islammasa awal Orde Baru sampai akhir tahun 1980-an, keempat

1Artikel ini diterbitkan dalam sebuah buku yang diedit oleh

James P. Piscatori (ed.), Islam in the Political Process, (New York:Cambridge University Press, 1983).

2Lihat W. F. Wertheim, “Indonesian Moslems under Sukarno

and Suharto: Majority with Minority Mentality”, dalam B.B. Hering (ed.),Studies on Indonesia Islam, ed. B.B. Hering, (Townsville: OccasionalPaper No. 19, Center for Southeast Asian Studies, James CookUniversity, 1989):15-35.

5

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 6/30

 

dinamika politik Islam masa akhir 1980-an sampai tahun 1998,dan kelima dinamika politik Islam pada masa post Suharto.

2. Masa Pra-Kemerdekaan

Banyak teori yang diajukan berkaitan dengan waktu datangnyaIslam ke nusantara. Seminar sejarah masuknya Islam keIndonesia yang diadakan di Medan pada tahun 1963menyimpulkan bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesiapada abad pertama Hijriah (abad ke 7/8 M) (Sjamsudduha1987:22). Namun rumusan ini masih merupakan hipotesa

sejarah belaka, karena tidak ada bukti kuat yangmendukungnya.3

Terlepas dari perdebatan tentang awal mula Islam masuk keIndonesia, Islamisasi di nusantara sudah mulai terjadi sejak abadke 13. Penyebaran Islam di nusantara menurut Ricklefsberlangsung dalam dua proses:

Pertama, penduduk pribumi berhubungan

dengan agama Islam dan kemudianmenganutnya. Kedua, orang-orang asing Asia(Arab, India, Cina, dll.) yang telah memelukagama Islam bertempat tinggal secarapermanen di suatu wilayah Indonesia,

3Mengenai karangan-karangan yang membahas teori-teori

tentang kedatangan Islam di Indonesia lihat G. W. J. Drewes, “NewLight on the Coming of Islam to Indonesia?” BKI  124 (1968):433-459;Ibrahim Buchari, Sejarah Masuknya Islam dan Proses Islamisasi di Indonesia , (Jakarta: Publicita, 1971); Risalah Seminar Masuknya Islam ke Indonesia , (Medan: Panitia Seminar, 1963). Mengenai kedatanganIslam di Jawa lihat M. C. Ricklefs, “Six Centuries of Islamization inJava,” dalam Conversion to Islam, Nehemia Levtzion, ed., (New York:Holmes & Meier Publishers, inc, 1979):100-128; Azyumardi Azra,Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Akar Pembaharuan Islam Indonesia, (Jakarta: Kencana,2004): 1-19.

6

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 7/30

 

melakukan perkawinan campuran, danmengikuti gaya hidup lokal sampai sedemikianrupa, sehingga sebenarnya mereka itu sudah

menjadi orang Jawa atau Melayu atau anggotasuku lainnya (1994:3).

Dengan penguasaan cabang-cabang perdagangan India danCina, Islam terus menyebar melalui pos-pos perdagangan dinusantara dari abad ke-13 sampai abad ke-17. PerkembanganIslam di Jawa juga dipengaruhi oleh perubahan situasi di pesisirutara Jawa pada abad ke 14. Perkembangan pelabuhan dagangdi pesisir Jawa menyebabkan masyarakat pesisir lebih banyak

berhubungan dengan saudagar-saudagar Islam dari Melayu,Arab, Gujarat dan Persia. Mereka (orang-orang Arab, India,Cina) mulai menetap di kota-kota dekat pelabuhan di Jawa.Melalui hubungan dagang, orang Jawa pesisir lebih banyakmempunyai akses terhadap pengetahuan Islam, sehingga tidakmengherankan kalau masyarakat Jawa pesisir sudah menjadiIslam sekurang-kurangnya pada akhir abad ke-15. Pendapat inicukup berasalan karena selama pertengahan pertama abad ke-

16 banyak para adipati di pesisir utara Jawa –Banten, Cirebon,Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Surabaya- memeluk Islam danmelepaskan diri dari kekuasaan Majapahit (Jay 1971:145; Geertz1982:33). Sehingga Geertz menggambarkan kerajaan Majapahitpada masa itu sebagai berikut: “. . . pada akhirnya (Majapahit)hanya merupakan sebuah keraton tanpa daerah, sebuah rumahupacara keagamaan yang kosong yang tidak lama kemudianambruk sama sekali” (1982:33).

Setelah melepaskan diri dengan Majapahit kota-kota pelabuhantersebut kemudian menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang becorakIslam. Menjelang dasawarsa ketiga dari abad ke-16 Demak dibawah Raden Patah berhasil mengungguli kerajaan-kerajaanlainnya dan kemudian menjadi pusat atau dalam istilah Geertzmenjadi primus inter pares, dari seluruh peradaban Islam yangbaru tumbuh di daerah-daerah pesisir (Geertz 1982:33, Graafdan Pigeaud 2003:38-81).

7

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 8/30

 

Melalui kekuasaan Demak inilah Islam berkembang baik kewilayah Barat maupun ke wilayah Timur. Pada masa kekuasaanDemak terbentuk pola hubungan antara institusi agama dengan

negara seperti yang pernah terjadi hubungan kekristenan dengannegara di Eropa. Misalnya, Ambrosius berkeyakinan bahwakaisar dan pemerintah adalah prajurit Allah, pemerintah harusmendukung gereja (End 1988:84).4 Di sisi lain sesudahkekaisaran Romawi runtuh maka raja-raja baru (Jerman,Perancis, Inggris) merasa berkuasa atas gereja dan merekalahyang mengangkat para uskup-uskup (End 1988:125).

Meskipun tidak sama persis, pola hubungan agama dan negara

seperti tersebut di atas juga bisa ditemui di Kerajaan IslamDemak. Imam Masjid Demak yang pertama Pangeran Bonangdiangkat oleh Pangeran Ratu di Demak (Graaf dan Pigeaud2003:54), demikian juga berlaku bagi imam-imam berikutnya(Makdum Sampang, Kiai Pambayun, Pengulu Rahmatullah)sampai imam yang keempat yaitu Sunan Kudus. Artinyakedudukan para imam-imam pada waktu itu amat tergantungpada raja-raja Demak, sebagai pelindung mereka (Graaf dan

Pigeaud 2003:57). Di sisi lain untuk mengukuhkan kehormatansekaligus kekuasaan maka pemimpin agama jugamenganugerahkan gelar bagi raja dengan nama Sultan AhmadAbdu’l-Arifin, sebuah pengungkapan betapa tinggi nilainya gelarIslam tersebut (Graaf dan Pigeaud 2003:57). Dalam tradisi politikIslam, raja (penguasa) merupakan seorang “defender of faith”  (Jay 1971:146).

Setelah kematian Sultan Trenggono terjadi permusuhan di antara

keluarga Istana yaitu antara Arya Penangsang dan Adiwijaya(Jaka Tingkir). Arya Penangsang berasal dari Jipang (terletak dipertemuan antara Demak dengan Pati) dan Adiwijaya berasaldari Pajang (terletak di Sukoharjo) (Marijan 1998). Permusuhan

4Ketika kaisar Theodius mau menghukum orang-orang Kristen

yang membakar sinagoge orang Yahudi. Ambrosius menuntut padakaisar supaya mereka diampuni. Akhirnya Theodosius tunduk (End1988:84).

8

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 9/30

 

ini akhirnya dimenangkan oleh Pajang. Adiwijaya kemudianmemindahkan ibukota kerajaan dari Demak ke wilayahpedalaman Jawa. Kerajaan Pajang ini menjadi akar dari

kerajaan “Islam” Mataram.Pada waktu bangsa kolonial —pembawa Agama Katolik danKristen— masuk ke nusantara, Islam sudah menyebar dibeberapa wilayah di Indonesia. Kehadiran bangsa kolonialmenjadikan Islam menjadi lebih penting dalam arti politik daripada dalam arti religius yaitu menjadi titik pusat identitas untukmelawan penguasa Kristen dan asing (Benda 1980:30). Kontakantara orang Islam Indonesia dengan Timur Tengah pada akhir

abad ke-19 juga telah mendorong timbulnya organisasi dikalangan Islam baik yang bersifat keagamaan (Muhammadiyah,Persatuan Islam) maupun yang bersifat ekonomi dan politik(Syari’at Islam) pada aras urban.

Pada akhir penjajahan Jepang tahun 1945 Jawa sudah menjadiIslam yang semakin dekat dengan cita-cita peradaban santri. Halini disebabkan oleh kebijakan-kebijakan Jepang terhadap Islamyang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemajuan

Islam terutama menjelang kemerdekaan Indonesia. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah: pembentukan Kantor Urusan Agama(Shumubu ); Madjlis Sjuro Muslimin Indonesia (Masyumi) dandibentuknya Hizbullah (Tentara Allah atau Golongan Allah).Artinya menjelang kemerdekaan Indonesia kekuatan Politik Islamsudah cukup menguat. Hal ini tampak pada cita-cita para tokohIslam untuk menjadikan Islam sebagai dasar negara yangdiperjuangkan pada perumusan dasar negara Indonesia sebelum

dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

3. Masa Kemerdekaan Sampai Orde Lama

Pada akhir masa penjajahan Jepang masyarakat kelompok elitmodern Indonesia terbagi dalam beberapa kelompok yaitu

9

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 10/30

 

kelompok Islam, Islam netral5 sering disebut dengan kelompoknasionalis, komunis, dan Kristen. Masing-masing kelompok inimengusung ideologinya sendiri-sendiri. Namun dalam

perjuangan ideologi negara, faksi-faksi ini bisa disederhanakanmenjadi dua kelompok yaitu kelompok yang menginginkanIndonesia berdasarkan agama yaitu Islam dan kelompok yangmenginginkan Indonesia berdasarkan ideologi non-agama yaitukelompok nasionalis.

Perbedaan dua kelompok tentang dasar negara tampak ketikabunyi sila pertama dari Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa”dipersoalkan oleh kelompok Islam. Menurut kelompok Islam

pencantuman sila pertama tidaklah jelas, maka perlu ditambahdengan kata-kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islambagi pemeluk-pemeluknya”. Tentu tambahan tujuh kata inikemudian menimbulkan perdebatan yang alot  antara kelompoknasionalis dengan kelompok Islam. Untuk memecahkanketegangan tersebut maka dibentuk panitia 96 (Maarif 1985:107;Boland 1985:27; Anshari 1997:28). Melalui pergumulan yangsulit pada tanggal 22 Juni 1945 dicapai satu modus vivendi  

dengan merumuskan suatu gentle agreement  tentangPembukaan Undang-undang Dasar yang oleh Yamin dokumenini dinamakan Piagam Jakarta –  The Jakarta Charter  (Maarif1985:107; Boland 1985:27; Anshari 1997:27-43). Ini berarti cita-cita kelompok Islam sampai pada detik ini terakomodasi dan bisadianggap sebagai kemenangan kelompok Islam.

5Kelompok Islam yang tidak memperjuangkan Islam sebagai

dasar negara.

6Disebut 9 karena terdiri dari 9 orang. Meskipun dianggap

mewakili semua kelompok namun bisa dikatakan bahwa kelompokIslam lebih dominan. Mereka itu adalah Soekarno (nasionalis);Mohammad Hatta (Islam, nasionalis); A. A. Maramis (Kristen);Abikoesno Tjokrosoejiwo (PSII); Abdul Kahar Muzakkir(Muhammadiyah); Haji Agus Salim (Islam); Achmad Soebarjo (Islam,nasionalis); Abdul Wahid Hasjim (NU); Muhammad Yamin (nasionalis).

10

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 11/30

 

Kemenangan kelompok Islam ini berubah ketika pada tanggal 18Agustus 1945 tepat sehari setelah Indonesia menyatakankemerdekaan-nya atas keberatan dari kelompok nasionalis dan

orang Kristen dari Indonesia bagian Timur tujuh kata dalamPiagam Jakarta tersebut dihapus dari naskah pembukaan UUD1945.7

Tentu dengan terjadinya peristiwa tersebut menjadikan sejumlahkelompok Islam merasa dikhianati. Sebagaimana diungkapkanoleh Anshari:

Segera setelah para nasionalis yang Islamimengetahui bahwa, Indonesia merdeka, yangturut mereka perjuangkan, bahkan berdasarkanPiagam Jakarta pun tidak, maka “the majority of the muslim population felt disappointed”  (1997:57).

Kekalahan ini oleh generasi Islam berikutnya dipandang sebagaikekalahan dan kelemahan politik wakil-wakil umat Islam (Maarif1985:109; Latif 2005:342-345). Natsir melihat keberatan orang

Kristen dari Indonesia Timur tersebut disebut sebagai ultimatum.Menurut Natsir peristiwa itu tidak boleh dilupakan (Husaini2002:59). Bentuk kekecewaan umat Islam pada keputusantersebut muncul ke permukaan dalam bentuk pemberontakan dibeberapa daerah dengan tujuan mendirikan negara Islam.Misalnya, di Jawa Barat Kartosuwirjo pada tanggal 7 Agustus1949 memproklamasikan Negara Islam Indonesia. KaharMuzakar mengadakan pemberontakan di Sulawesi Selatan padatahun 1952 dan Daud Beure’eh memproklamasikan Negara Islamdi Aceh sebagai bagaian dari Negara Islam Indonesia yangdiproklamasikan oleh Kartosuwirjo. Namun pemberontakan-pemberontakan ini justru melemahkan perjuangan politik Islam

7Uraian lengkap peristiwa yang membahas peristiwa ini bisa

dibaca dalam Mohammad Hatta, Memoir , (Jakarta: Tintamas,1978):454-457 dan Endang Saifuddin Anshari, Piagam Jakarta 22 Juni 1945: Sebuah Konsensus Nasional Tentang Dasar Negara Republik Indonesia (1945-1949), (Jakarta: Gema Insani Press, 1997):50-58.

11

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 12/30

 

pada masa Orde Baru. Karena berbagai pemberontakantersebut menjadikan Orde Baru selalu curiga terhadap Islampolitik.

Pada masa Pemilu 1955 jika dilihat dari perjuangan dasar negaramaka dari semua partai yang mengikuti Pemilu bisa dibagi dalamtiga kubu yaitu: kubu Islam, Nasionalis, dan Sosial-ekonomi.Pada masa ini lagi-lagi sebagian kubu Islam yang menginginkanIndonesia berdasarkan Syariat Islam mengalami kekecewaan.Hal ini disebabkan dalam Pemilu 1955 tidak ada satupun diantara aliran-aliran pokok dalam masyarakat Indonesia yangtampil sebagai pemenang. Sehingga dalam konstituante tidak

ada mayoritas tunggal.

Partai-partai Islam atau blok Islam yang memperjuangkan Islamsebagai dasar negara yaitu Masjumi, NU, PSII, Perti, AKUI, PPTI,Gerakan Pilihan Sunda, L.M.Idrus Effendi meraih 230 kursi.Mereka harus berhadapan dengan Blok nasionalis yangmemperjuangkan Pancasila sebagai dasar negara yaitu PNI, PKI,Parkindo, Partai Katolik, PSI, IPKI, PRN, dll., meraih 274 kursi,dan blok sosial-ekonomi memperoleh kursi 10.8 Dengan

perolehan kursi sebanyak 230 maka harapan blok Islam untukmemperjuangkan Islam sebagai dasar negara menjadi semakintidak realis. Hal ini terbukti ketika Konstituante yang sudahterbentuk memulai sidangnya pada tanggal 10 November 1956 diBandung tidak bisa mencapai kata sepakat tentang masalahrumusan dasar negara yaitu, Negara Pancasila atau NegaraIslam (Maarif 1984:75; Boland 1985:85; Anshari 1997:65-107).Melihat kebuntuan ini, melalui dekrit tanggal 5 Juli 1959 Presiden

Sukarno menyatakan kembali ke UUD 1945 dan setelah iniIndonesia memasuki masa pemerintahan Demokrasi Terpimpin(Maarif 1984:75; Anshari 1997:109-115). Meskipun begituperjuangan menjadikan Islam sebagai dasar negara RI tidak

8Pembagian blok berdasarkan pembagian yang dibuat oleh

Adnan Buyung Nasution dalam The Aspiration for Constitutional Government in Indonesia: A Socio-legal Study of the Indonesian Konstituante 1956-1959, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1992).

12

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 13/30

 

berarti sudah berakhir. Karena dalam setiap tahapan sejarah RIselalu ada kelompok Islam yang berjuang untuk cita-cita tersebut.

4. Masa Awal Orde Baru sampai Akhir 1980-an

Harapan umat Islam untuk bisa ambil banyak bagian dalampolitik di Indonesia setelah ikut membantu menumpas pengikutPKI pada awal pemerintahan Orde Baru tidak terwujud. MenurutFacry Ali, hal ini disebabkan oleh warisan kesalahpamahan daripemerintah kolonial yang menganggap Islam sebagai sumberpemberontakan dan munculnya berbagai pemberontakan

kelompok Islam  seperti DI/TII (Nasution, Mindayun, Gesuri1990:37), pemerintah Orde Baru cenderung fobi  terhadapgerakan politik umat Islam. Hubungan Islam dengan negarapada masa ini (1967-1982) oleh Bakir disebut dengan periodeantagonistik. Pada masa ini negara diselimuti mitospembangkangan umat Islam dan Islam sendiri masih kentaldengan corak politik ideologisnya (1996:108). 

Islamic fobia  dikalangan pemerintah baru ini diduga olehbeberapa tokoh Islam juga disebabkan oleh kuatnya pengaruhCSIS bagi kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru terhadapIslam. Sebagaimana disinyalir oleh beberapa tokoh Islam,menguatnya militansi politik Islam pasca G-30-S PKI 1965 telahmampu menyatukan gerakan politik Ali Moertopo dengan elitKatolik-Cina seperti Harry Tjan Silalahi; Sofyan Wanandi danJusuf Wanandi.9 Pada tahun 1971 mereka mendirikan sebuahlembaga think-thank yang diberi nama CSIS (Center for Strategic

and International Studies) (Anderson 2000:250). CSIS menuruttokoh Islam mempunyai pengaruh besar terhadap pemerintahanSuharto lebih dari 15 tahun, dan mampu menciptakanatmosphere bahwa musuh besar pemerintah adalah Islam

9Secara informal, sejumlah warga negara keturunan Cina, seperti

Liem Bian-Kie, Harry Tjan Silalahi, dan Panglaykim, telah memberikanpengaruh politik yang besar dari dalam kelompok kaki tangan OperasiKhusus dari Ali Murtopo (Anderson 2000:250, catatan kaki no. 52).

13

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 14/30

 

(Suhadi 2002). Sehingga Effendy berpendapat bahwa, “FaktorKristen dalam politik Indonesia muncul secara agak mencolokpada dua puluh tahun pertama kekuasaan Orde Baru” (1999:138-

139).Fusi partai-partai Islam ke dalam PPP pada tahun 1973 jugadianggap sebagai penciutan kekuatan Islam dalam bidangpolitik.10 Bisa dikatakan bahwa pada awal kekuasaan Suhartoyang mendapat posisi penting adalah orang-orang Islam darikubu sekuler dan kalangan Kristen. Sebagaimana politikBelanda yang lebih memberi kesempatan kepada aristokrat Jawauntuk menduduki posisi-posisi penting di birokrasi, pemerintah

Orde Baru juga melakukan hal yang sama. Sehingga pada awalOrde Baru Kebatinan justru memperoleh kemajuan dengankepemimpinan militer yang berlatar Jawa abangan. Seperti yangdinyatakan oleh Indonesianis Wertheim bahwa:

After General Suharto seized power, it became increasingly clear that he wanted to keep the stricker Muslims in check. Within the Army leadership, the Javanese abangan element is 

strongly predominant, even so more so than in the Sukarno period (1974:93).

Umat Islam yang sudah terpinggirkan dalam panggung politik inimenjadi semakin kecewa ketika MPR yang terbentuk dari hasilPemilu 1971 pada tahun 1973 berdasarkan GBHN Tap. MPR RINo IV/MPR/1973/22 Maret, menetapkan kebatinan mendapatpengesahan secara hukum dan disejajarkan dengan agama-

 10

Pada Pemilu 1971 terdapat 10 kontestan partai politik yaitu:Golkar, NU, Parmusi, PNI, PSII, Parkindo, Katolik, Perti, IPKI, danMurba. Faksi-faksi kelompok partai politik ini kemudian disederhanakanmenjadi dua partai yaitu (1) Partai Persatuan Pembangunan (PPP)merupakan penggabungan partai-partai Islam NU, Parmusi, PSII, danPerti, (2) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) merupakan penggabunganpartai-partai nasionalis dan Kristen yaitu PNI, Parkindo, Katolik, Perti,IPKI, dan Murba. Penyederhanaan ini sesuai dengan UU No. 3 Tahun1975 tentang Partai Politik dan Golkar.

14

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 15/30

 

agama lainnya (Subagya 1989:124), sehingga Hefner melihat halini sebagai perlawanan MPR terhadap Islam terorganisir(2001:150). Sampai tahun 1973 proses abangisasi  pada

birokrasi kekuasaan baik pada sipil maupun militer bolehdikatakan cukup berhasil. Salah satu tujuan abangisasi  iniadalah untuk mengimbangi kekuatan politik Islam. Kekuatanpolitik Islam oleh ORBA dipandang sebagai ancaman kedua yangpatut diperhitungkan setelah Partai Komunis Indonesia (PKI).

Perubahan posisi Politik Islam di Indonesia mulai terjadi padaakhir tahun 1970-an. Hal ini disebabkan oleh kebangkitan secaramenyeluruh (holistic revival ) yang terjadi di kalangan Islam pada

akhir 1970-an. Seperti bagian-bagian dunia Islam lainnya,Indonesia mengalami kebangkitan Islam pada akhir tahun 1970-an. Kebangkitan ini bukan hanya terjadi ditingkat urban tetapi

  juga di daerah-daerah yang dulunya merupakan kantongkejawen.11 Hefner menyatakan:

. . . para antropolog dan wartawan melaporkanbahwa Islam normatif membuat kemajuan besardi daerah-daerah yang pernah menjadi basis

nasionalisme sekuler, sementara kejawenmengalami penurunan (2001:156 bnd. Kim1998, Pranowo 1993).

11 Hefner menyatakan bahwa “usaha meningkatkan pendidikantinggi juga dibarengi program yang mengesankan, yaitu pembangunaninfrastruktur yang disponsori Departemen Agama, yang fokus utamanyaadalah membangun Masjid, mushola, dan madrasah terutama didaerah-daerah yang komitmen keislamanya masih lemah.Pembangunan masjid di Jawa Timur dan Jawa Tengah menampakkanpeningkatan yang pesat. Di Jawa Timur jumlah masjid meningkat dari15.374 buah pada tahun 1973 menjadi 17.750 buah pada tahun 1979,pad tahun 1984 meningkat menjadi 20.648 buah, dan pada tahun 1990meningkat menjadi 25.655 buah” (2001:215).

15

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 16/30

 

Daerah-daerah yang dulunya mengalami konversi ke Hindu danKristen pada masa 1990-an mulai banyak yang kembali keIslam.12

Di tingkat kelas menengah Islam juga berkembang sangatsignifikan. Pada tahun-tahun 1950-an dan awal 1960-anuniversitas-universitas negeri di Indonesia menjadi bentengkelompok nasionalisme sekuler, sedangkan komunitas santriadalah faksi yang lemah di organisasi-organisasi mahasiswa(Hefner 2001:218). Bahkan Nurcholish Madjid mengatakanbahwa “Pada tahun 1950-an kalau ada mahasiswa sholat iadiejek teman-temannya . . . (Nasution, dkk., 1990:35). Akan

tetapi, hal ini menjadi berbeda ketika pada akhir tahun 1970-anberkembang dengan cepat sebuah gerakan ibadah kampus yangdiberi nama Gerakan Salman (Hefner 2001:218). Gerakan inimulanya dikembangkan di Masjid Salman Institut TeknologiBandung (ITB). Kemudian pada awal tahun 1980-an gerakan initelah menjadi ciri kehidupan kampus hampir di setiap universitasdi Indonesia (Hefner 2001:219) misalnya: Institute PertanianBogor (IPB) dengan Al-Ghifari; Universitas Gadjah Mada (UGM)

dengan Shalahuddin-nya (Marijan 1998). Gerakan inimembangkitkan kesadaran Islam di tengah-tengah lingkungananak-anak muda khususnya mahasiswa dan di lingkunganmenengah kota (Howell 2001:710).

Di sisi lain menurut Nurcholish Madjid sejak awal 1980-an telahterjadi ledakan intelektual Islam yang disebabkan sejak tahun1950 yaitu sejak dimasukkan kurikulum agama dalam sekolahumum banyak kalangan santri yang memasukkan sekolah anak-

anaknya ke sekolah umum, sehingga pada tahun 1962 atau 1963banyak terjadi lonjakan jumlah santri yang masuk universitas.Maka setelah enam atau tujuh tahun kemudian, mereka menjadiboom sarjana Islam yang pertama (Nasution, dkk., 1990:35).Demikian juga Dawam Rahardjo mengatakan bahwa pada tahun1980-an bermunculan penyandang Ph.D., seperti Amien Rais,

12Peralihan dari Hindu ke Islam bisa dilihat dalam studi Beatty

(2001) yang dilakukan di daerah Banyuwangi.

16

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 17/30

 

Kuntowijoyo, Yahya Muhaimin, dimana komitmen merekaterhadap Islam sangat kuat (Nasution, dkk., 1990:35). Berkatpendidikan modern yang mereka peroleh, mereka mampu

mengembangkan kecakapan baik intelektual maupun profesionalmereka. Hal ini melahirkan suatu proses yang disebutembourgeisement atau priyayisasi kaum santri (Anwar 1994:33).Pada tahun 1980-an para lulusan ini menduduki jabatanmenengah di birokrasi, mereka melakukan perubahan daridalam, sehingga mendorong terjadinya Islamisasi di kalanganpara birokrat (Anwar 1994:33). Gelombang umat Islam yangbelajar keluar negeri menurut Marwah Daud Ibrahim telahmengubah image  Islam. Islam itu universal, sangat terbuka,kosmopolit bukan image  seperti Islam itu sarungan, Islam itufanatik (Nasution, dkk., 1990:31). Seperti yang dikatakan olehAnwar:

Bertahap namun pasti, predikat atau olok-olokyang ditujukan kepada kalangan santri sebagai“kaum sarungan”, atau tesis Wertheim yangpernah mengemukakan bahwa kaum muslimin

Indonesia tidak lebih dari majority with a minority complex  gugur dengan sendirinya(1994:33).

Demikian juga hasil observasi Schwarz menyatakan bahwa “No longer is Islam seen as the opiate of the unducated and economically deprived ” (1994:74).13

Kebangkitan Islam pada bagian akhir tahun 70-an dan 80-antersebut berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah14 yang cenderung mengakomodasi aspirasi umat Islam. Hal yang

13Lihat Howard M. Federspiel, “Muslim Intellectuals and

Indonesia’s National Development,” Asian Survey  XXXI:3 (March1991):232-246; R. Murray Thomas, “The Islamic Revival and IndonesianEducation,” Asian Survey XXVIII:9 (September 1988):897-914.

14Keputusan No. 70 tahun 1978 tentang Pedoman Penyiaran

Agama dan keputusan tentang Bantuan Luar Negeri kepada lembagakeagamaan di Indonesia dengan No. 77 tahun 1978.

17

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 18/30

 

sebelumnya sangat jarang terjadi. Ini merupakan sebuah tandabahwa kekuatan politik Islam sudah mulai tampak dalam birokrasipemerintahan sejak tahun 1980-an.

5. Akhir 1980-an sampai 1998 

Jika pada tahun 1970-an Suharto sangat berhati-hati terhadapIslam, namun pada akhir 1980-an Suharto dengan parapembantunya mulai merangkul kalangan Muslim danmeninggalkan mereka yang non-Muslim dan abangan . Hal inidisebabkan dukungan dari pihak militer untuk mengokohkan

kekuasaannya sudah mulai melemah (ICG 2001:12; Ramage2002:139). Seperti yang diamati oleh Bruinessen bahwa sejak1987 Soeharto terlibat konflik terbuka dengan sang JenderalBeny Moerdani seorang tokoh militer Katolik yang sangatberpengaruh (1999:311). Pada awal tahun 1980-an pengaruhdan peranan politik CSIS juga mulai merosot. Hal ini tampakpada Munas III Golkar tahun 1983, kelompok Tanah Abanghanya mendapat dua kursi, sedangkan Sudarmono atas

rekomendasi Suharto terpilih sebagai ketua Golkar periode 1983-1988 (Suhadi 2002; Bruinessen 2002). Di bawah kepemimpinanSudharmono, Golkar secara intensif melakukan pendekatandengan Ormas-ormas Islam. Tahun-tahun setelah ini merupakantahun-tahun rujuknya pemerintah dengan kelompok Islam, yangditandai dengan semakin akomodatif-nya pemerintah terhadapkepentingan Islam. Sikap akomodatif pemerintah ini ditunjukkandengan diberlakukannya dua Undang-undang pada tahun 1989

yaitu Undang-undang Peradilan Agama dan Sistem PendidikanNasional. Kasus Monitor juga merupakan pertanda baikhubungan Islam dengan pemerintah.

Puncak bulan madu antara pemerintah dengan Islam terjadi padatahun 1990 yaitu ketika Presiden Suharto pada tanggal 6Desember 1990 memukul bedug sebagai tanda secara resmidibukanya Kongres Nasional I ICMI di Malang Jawa Timur.Feillard menyebut peristiwa ini sebagai “puncak rujuknya antara

pemerintah dengan Islam politik” (1999:400). Pendirian ICMI ini

18

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 19/30

 

mempunyai dampak besar terhadap wacana politis maupunideologis pada tahun 1990-an (Ramage 2002:134).15

Bulan madu Islam dengan pemerintah ini menghantarkan

beberapa kebijakan pemerintah yang mengadopsi aspirasi umatIslam. Misalnya, sejak dikeluarkan SK Dirjend Dikdasmen052/C/Kep/D/1982 siswi Muslimah dilarang memakai seragamsekolah dengan menggunakan Jilbab, namun pada tahun 1990banyak protes dilakukan atas kebijakan tersebut, maka padatahun 1991 jilbab diijinkan. Dalam kabinet pemerintahan yangbaru, yang dibentuk setelah pemilu 1992, menteri-menteri Kristenyang sudah lama mengendalikan departemen-departemen

keuangan diganti dengan menteri-menteri Muslim yang punyahubungan dengan ICMI. Pada tahun 1993 SDSB ditutup atasdesakan dari Umat Islam. Demikian juga Suharto untukmeyakinkan komitmennya terhadap Islam maka pada tahun 1991dengan keluarganya naik haji ke Mekkah.

Pada waktu krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997,akhirnya Suharto tidak bisa mempertahankan sebagai orangnomor satu di Republik Indonesia sehingga pada tanggal 21 Mei

1998 dia menyerahkan kekuasaanya pada Habibie.

6. Post Suharto

Setelah mengalami pembungkaman selama bertahun-tahun dibawah kekuasaan Suharto, politik Islam berkembang denganbegitu pesatnya pada masa post Suharto. Pada masa ini politikIslam boleh dikatakan telah mencapai titik pijak yang sangat kuatdi Indonesia. Politik Islam bangkit, kebangkitan tersebut ditandai

15Lihat pembahasan secara mendetail tentang sejarah berdirinya

ICMI pada Tempo 8 Desember 1990; Robert W. Hefner, “Islam, State,and Civil Society: ICMI and The Strggle for the Indonesian MiddleClass,” Indonesia  56 (October 1993):1-35. Diterjemahkan ke dalamBahasa Indonesia dengan judul ICMI dan Perjuangan menuju Kelas Menengah  Indonesia, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995); Civil Islam: Islam dan Demokratisasi di Indonesia , (Yogyakarta: ISAI, 2001):225-280

19

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 20/30

 

oleh beberapa fenomena yang hampir tidak muncul kepermukaan pada masa Orde Baru yaitu:

Pertama, kegairahan pembentukan partai politik Islam. Pada

masa Suharto dikeluarkan dua kebijakan berkaitan dengan partaipolitik yaitu: (1) Undang-undang No. 3 tahun 1975 tentang PartaiPolitik dan Golkar. Undang-undang ini membatasi pembentukanpartai politik baru di Indonesia. (2) Pada tahun 1985 ditetapkanUndang-undang Azas Tunggal Pancasila No. 8. Pokok dariundang-undang ini adalah bahwa setiap oranisasi politik, sosialmaupun keagamaan harus menggunakan Pancasila sebagaidasar ideologi. Artinya bahwa setiap partai politik harus

menggunakan Pancasila sebagai dasar negara, tidak ada asaslain kecuali Pancasila. Situasi seperti ini menjadi berubahsetelah Suharto turun dari kekuasaannya. Setelah menggantikanSuharto sebagai presiden RI, B.J. Habibie memberi ijin untukterbentuknya partai politik baru. Jika dibandingkan dengankelompok agama lain maka sebagian besar dari partai politikbaru tersebut berasal dari kelompok Islam. Menjelang PEMILU1999 sudah terdapat 35 buah partai Islam yang mendaftarkan diri

ke Departemen Kehakiman dan setelah diadakan seleksi olehTim sebelas yang lolos sebagai kontestan PEMILU 1999 sebesar20 partai Islam dari 48 partai politik. Pada pemilu 2004 jika dilihatbukan hanya dari asas yang dipakai tetapi juga simbol, nama,dan basis masa pendukung maka terdapat tujuh partai politikyang boleh dikatakan sebagai wakil dari partai politik Islam yaitu:Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera,Partai Bulan Bintang, Partai Persatuan Nahdlatul UmmahIndonesia, dan Partai Bintang Reformasi. Kelima partai tersebutberasaskan Islam. Dua partai yang mengandalkan basis masapendukung dari umat Islam yaitu Partai Amanat Nasional dariMuhammadiyah dan Partai Kebangkitan Bangsa dari NU. Hasilperolehan suara partai politik Islam pada Pemilu post Suharto jikadibandingkan dengan pemilu sebelumnya sebagai berikut:

20

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 21/30

 

Berdasarkan grafik di atas pada masa pasca Suharto partai Islammendapat suara yang cukup signifikan pada pemilu 1999memperoleh 35,5% dari total suara yang masuk dan pada pemilu

2004 memperoleh 38,35% dari total suara yang masuk.Lonjakan perolehan suara pada pemilu 2004 didapat PartaiKeadilan Sejahtera, pada pemilu 1999 Partai Keadilan hanyamemperoleh 1,36% suara sedangkan pada pemilu 2004

melonjak menjadi 7,34%.

Persentasi Perolehan Suara Partai Politik Islam

Dari Tahun 1955-2004

43.72%

27.12%29.29%27.78%25.97%

17.01%

22.43%

35.50%38.35%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

1955 1971 1977 1982 1987 1992 1997 1999 2004

Kedua, maraknya gerakan Islam garis keras. Masa paskaruntuhnya pemerintahan Suharto mulai muncul berbagaiorganisasi Islam radikal. Para pemimpin Islam radikal yangsempat mengungsi ke luar negeri pada zaman Suharto, pada

masa runtuhnya rezim Suharto mulai berdatangan kembali keIndonesia. Ciri khas dari gerakan Islam radikal adalah sifatintoleransi dalam melihat the others . Kelompok ini sangateksklusif baik dalam pergaulan sosial mereka sehari-hari maupundalam teologi mereka. Sebagaimana diungkapkan oleh MochtarBuchori (1986) bahwa:

Justifikasi radikal sering dilontarkan olehmasyarakat karena biasanya para pengikut

Islam radikal bersikap intoleran, baik berupa

21

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 22/30

 

fundamentaalistik-intoleran, ekstrim-intoleran,maupun militan-intoleran (dikutip oleh Fananie,Sabardila, dan Purnanto 2002:13).

Bahkan menurut Khaled Abou El Fadl seorang Profesor HukumIslam di Fakultas Hukum UCLA, Amerika Serikat bahwakelompok puritan ini biasanya tidak hanya puas menjalani hidupmenurut tuntutan doktrin keagamaan yang mereka yakini, tetapisecara aktif juga tidak puas dengan semua alternatif jalan hidupyang lain (2003:21). Lebih lanjut El Fadl mengatakan bahwa:”mereka tidak sekedar berupaya memberdayakan diri, tetapi jugasecara agresif berusaha melemahkan, mendominasi, atau

menghancurkan orang lain” (2003:21).

Kelompok Muslim radikal yang dibentuk sekitar kejatuhanSuharto misalnya Front Komunikasi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah(FKASWJ) yang dikenal dengan Laskar Jihad-nya; FrontPembela Islam (FPI); Majelis Mujahidin Indonsia (MMI), Jamaahal-Ikhwan al-Muslimin Indonesia (JAMI) dan Jamaah Islamiyah(JI).16

Meskipun wilayah dan cara kerjanya berbeda namun organisasiIslam radikal mempunyai tujuan, goal yang sama yaitumendirikan Daulah Islamiyah  dan penegakkan syari’ah  Islam diIndonesia khususnya dan Asia pada umumnya.

16Fenomena gerakan Islam radikal paska runtuhnya Suharto

tidak akan dibahas secara detail. Banyak buku dan artikel yang telahmembahas gerakan ini. Untuk tingkat internasional misalnya: OliverRoy, Geneaologi Islam Radikal, (Yogyakarta: Genta Press, 2005), untukIndonesia baca Endang Turmudi, Riza Sihbudi, eds., Islam dan Radikalisme di Indonesia, (Jakarta: LIPI Press, 2005), Martin vanBruinessen, ”Genealogies of Islamic Radicalism in Post-SuhartoIndonesia” dalamhttp://www.let.uu.nl/~martin.vanbruinessen/personal/publications/genealogies_islamic_radicalism.htm, untuk tingkat lokal baca ZainuddinFananie, Atiqa Sabardila, dan Dwi Purnanto, Radikalisme Keagamaan & Perubahan Sosial, (Surakarta: Muhammadiyah University Press,2002).

22

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 23/30

 

Ketiga, menguatnya kembali perjuangan untuk menegakkansyariat Islam di Indonesia. Pasa masa Suharto isu tentangPiagam Jakarta tabu untuk dibicarakan, namun kini perjuangan

penegakkan syariat Islam mulai marak kembali. Perjuangan initerutama dilakukan oleh kelompok Islam radikal dan cita-cita inimenjadi ciri khas perjuangan Politik Islam Post Suharto. GerakanIslam yang memperjuangkan syariat Islam di Indonesia bertindakdalam dua pola: (1) pola kekuasaan politik yaitu dengan caramelakukan lobi-lobi kekuasaan (DPR, MPR, dan partai politik)dan (2) pola kultural menuju kekuasaan yaitu dengan caradakwah di masyarakat dengan strategi menguasai masyarakatterlebih dahulu kemudian mengislamkan kekuasaan (Zada2002:32).

Pada tahun 1999 dikeluarkan UU No. 44 tentangpenyelenggaraan keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Acehsebagai awal pelaksanaan Syariat Islam di Aceh, kemudiandisusul tuntutan penegakan syariat Islam di beberapa daerah diIndonesia misalnya Sulawesi Selatan, Riau, Banten, Cianjur,Tasikmalaya, Kebumen, Indramayu, Pamekasan, dan lain-lain.17

 

7. Kesimpulan

Kiprah politik Islam di panggung kekuasaan Indonesia banyakmengalami pasang surut. Masa awal Orde Baru sampai akhirtahun 1980-an bisa dikatakan bahwa politik Islam di Indonesiabanyak berada di luar arena kekuasaan. Keadaan seperti Situasiini mulai mengalami perubahan pada akhir tahun 1970-an, hal inidisebabkan oleh kebangkitan secara menyeluruh (holistic revival )yang terjadi di kalangan Islam pada akhir 1970-an. KebangkitanIslam pada bagian akhir tahun 70-an dan 80-an tersebutberpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yangcenderung mengakomodasi aspirasi umat Islam.

17Lihat Taufik Adnan Amal dan Samsu Rizal Panggabean, Politik 

Syariat Islam: Dari Indonesia hingga Nigeria, (Jakarta: Alvabet, 2004).

23

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 24/30

 

Pada akhir 1980-an Suharto dengan para pembantunya mulaimerangkul kalangan Muslim, puncak bulan madu antarapemerintah dengan Islam terjadi pada tahun 1990 yaitu ketika

Presiden Suharto pada tanggal 6 Desember 1990 memukulbedug sebagai tanda secara resmi dibukanya Kongres Nasional IICMI di Malang Jawa Timur. Pendirian ICMI ini mempunyaidampak besar terhadap wacana politis maupun ideologis padatahun 1990-an. Namun bulan madu tersebut tidak berlangsunglama karena kemudian Suharto turun dari kekuasaannya.

Pada masa post Suharto bermunculan partai politik yangberasaskan Islam yaitu: Partai Persatuan Pembangunan, Partai

Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang, Partai PersatuanNahdlatul Ummah Indonesia, dan Partai Bintang Reformasi. Cirikhas perjuangan Politik Islam Post Suharto banyak ditandaidengan keinginannya untuk memberlakukan Syariat Islam diIndonesia.

24

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 25/30

 

Daftar Pustaka:

Anderson, Benedict R. O’G

2000 Kuasa-Kata: Jelajah Budaya-budaya Politik diIndonesia. Revianto Budi Santoso, trans.Yogyakarta: Mata Bangsa. (Asli: Language andPower: Exploring Political Cultures in Indonesia,Ithaca, New York, 1990).

Anshari, Endang Saifuddin1997 Piagam Jakarta 22 Juni 1945 Sebuah Konsensus

Nasional Tentang Dasar Negara Republik Indonesia(1945-1949). Jakarta: Gema Insani Pers.

Benda, J.1980 Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Indonesia

Pada Masa Pendudukan Jepang. Jakarta: PustakaJaya. (Asli The Crescent and the Rising Sun:Indonesian Islam Under the Japanese Occupation1942-1945. Den Haag: van Hoeve, 1958).

Boland, B. J.1985 Pergumulan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Grafiti

Pers.

Bruinessen, Martin van1999 Rakyat Kecil, Islam dan Politik (Bab 7: Negara Islam

atau Islam Negeri? Lima Puluh Tahun Hubungan

Islam-Negara di Indonesia. Yogyakarta: Bentang.

End, Van Den1988 Harta Dalam Bejana: Sejarah Gereja Ringkas.

Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Fadl, Khaled Abou El2003 “Toleransi dalam Islam.” Cita dan Fakta Toleransi

Islam: Puritanisme versus Pluralisme. Bandung:

25

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 26/30

 

Arasy.Fananie, Zainuddin, Atiqa Sabardila, dan Dwi Purnanto

2002 Radikalisme Keagamaan & Perubahan Sosial.

Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Feillard, Andrée1999 NU vis-à-vis Negara: Pencarian Isi, Bentuk dan

Makna. Yoyakarta: LKiS.

Geertz, Clifford1982 Islam yang Saya Amati: Perkembangan di Maroko

dan Indonesia. Jakarta: Yayasan Ilmu-ilmu Sosial.

Graaf, H.J. De & Th. Pigeaud2003 Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Tinjauan Sejarah

Politik Abad XV dan XVI. Jakarta: Grafiti dan KITLV.

Hefner, Robert W.2001 Civil Islam: Islam dan Demokratisasi di Indonesia.

Jakarta: ISAI.

Jay, Robert R.1971 “History and Personal Experience Religious and

Political Conflict in Java.” Dalam Religion andChange in Contemporary Asia. Minneapolis:University of Minnesota Press.

Latif, Yudi

2005 Inteligensia Muslim dan Kuasa: GenealogiInteligensia Muslim Indonesia Abad ke-20.Bandung: Mizan, 2005.

Maarif, Ahmad Syafii1985 Studi tentang Percaturan dalam Konstituante: Islam

dan Masalah Kenegaraan. Jakarta: LP3ES.

McVey, Ruth

26

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 27/30

 

1983 “Faith as the Outsider: Islam in Indonesia Politics.”Dalam Islam in the Political Process. J.P. Piscatori,ed. Hal. 199-225.

Pranowo, M. Bambang1993 “Partai Politik dan Islamisasi di Pedesaan Jawa.”

Dalam Pembangunan dan Kebangkitan Islam diAsia Tenggara. Saiful Muzani, ed. Hal. 178-195.Jakarta: LP3ES.

Ramage, Douglas E.2002 Percaturan Politik di Indonesia: Demokrasi, Islam,

dan Ideologi Toleransi. Terj. Hartono Hadikusumo.Yogyakarta: Mata Bangsa. (Asli Politics inIndonesia: Democracy, Islam and The Ideology ofTolerance. London: Routledge, 1995).

Ricklefs, M.C.1994 Sejarah Indonesia Modern. Terj. Dharmono

Hardjowidjono. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press. (Asli: 1981.)

Samson, Allan1978 “Conception of Politics, Power, and Ideology in

Contemporary Indonesian Islam.” Dalam PoliticalPower and Communication in Indonesia. Diedit olehKarl Jackson and Lucian Pye. Berkeley: Universityof California Press.

Schwarz, Adam1994 A Nation in Waiting: Indonesia in the 1990’s.

Australia: Allen & Unwin.

Sjamsudduha1987 Penyebaran dan Perkembangan Islam, Katolik,

Protestan di Indonesia. Surabaya: Usaha Nasional.

Wertheim, W.F.

27

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 28/30

 

1974 “Islam Before and After the Elections.” DalamIndonesia after the 971 Ellections. Oey Hang Lee,ed. Hal. 88-96. Kuala Lumpur: Oxford University

Press.

Wertheim, W. F.1989 “Indonesian Moslems under Sukarno and Suharto:

Majority with Minority Mentality.” Dalam Studies onIndonesia Islam. Diedit oleh B.B. Hering. Townsville:Occasional Paper No. 19, Center for SoutheastAsian Studies, James Cook University.

JurnalAnwar. M. Syafi’I

1994 “Membaca Dialektika Politik Akomodasi Islam danNegara dalam Orde Baru.” Bina Darma 12:46(September):25-38.

Effendy, Bahtiar1999 “Pandangan Keagamaan dan Politik Islam Terhadap

Keterkaitan Antara Kolonialisme dan Kristenisasi.”Unisia 40:XXVI:IV.

Howell, Julia Day2001 “Sufism and the Indonesian Islamic Revival.” The

Journal of Asian Studies 60:3 (August):701-729.

Husaini, Adian

2002 “Syariat Islam di Indonesia: Problem MasyarakatMuslim Kontemporerl.” Tashwirul Akar 12:57-73.

Kim, Hyung Jun.1998 “Unto You Your Religion and Unto Me My Religion:

Muslim-Christian Relations in a Javanese Village's.”Sojourn 13 (1):62-85.

Internatioanal Crisis Group2001 “Indonesia: Violence and Radical Muslims.”

28

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 29/30

 

Indonesia Briefing (10 October):1-18.Zada, Khamami

2002 “Wacana Syariat Islam: Menangkap Potret Gerakan

Islam di Indonesia.” Tashwirul Afkar (12):27-38.

WebsiteMarijan, Kacung

1998 “Islamization of Java: From Hindu-BuddhistKingdoms to New Order Indonesia.” Jurnal StudiIndonesia 8, no. 2 (Agustus). Online. Internet.(http://psi.ut.ac.id). Akses 8 Mei 2002.

Suhadi2002 “Kontestasi Islam-Kristen Paska Institusionalisasi

Agama-agama di Indonesia.” LKiS Online Edisi II.Online. Internethttp://news.lkis.org/arsip2/gagas.php. Acessed4/29/02.

Majalah

Nasution, Amran, dkk.1990 “Setelah Boom Sarjana Islam.” Tempo (8

Desember):34-37.

29

5/13/2018 Dinamika Politik Islam Di Indonesia 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-politik-islam-di-indonesia-1 30/30

 

Sukamto dilahirkan pada tanggal 16 Juli1968 di sebuah desa terpencil bernamaTrisobo, wilayah Kecamatan Boja,

Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.Menempuh pendidikan dasarnya di SDNTrisobo. Pendidikan menengah pertamaditempuh di SMPN Kebun Merbuh, Kendal;Kemudian melanjutkan di SMEA YPPMBoja, Kendal. Pendidikan Teologi ditempuhdi STT PESAT, Salatiga (1987-1991) meraihDiploma 3 Misiologi; Institut Theologia Solo(INTHEOS) (1991-1992) meraih gelarSarjana Theologia (S.Th.); Asian Center for

Theological Studies and Mission (ACTS), Seoul Korea (1994-1996)dengan gelar Master of Divinity (M.Div.). Meraih gelar Doctor ofTheology (Th.D) in Mission pada Konsorsium Program PascasarjanaKristen (KPPK) bekerja sama dengan Fuller Theological Seminary,School of Intercultural Studies (SIS), dengan menulis disertasiKetegangan Yang Tiada Pernah Berakhir:  Pola Hubungan yang Mengubah dan Berubah Antara Islam dengan Kristen di Indonesia Dari Tahun 1966 sampai Tahun 2005 . Menikah dengan Rinna Handajanipada tanggal 25 Agustus 1996 dikaruniai dua orang putri bernamaAdilla Charisma Sukamtoputri dan Florencia Nuhoni Trah Utami.

Mengajar di beberapa Sekolah Tinggi Teologi di Jawa Tengah (STTPESAT Salatiga; STT INTHEOS Solo; STT NUSANTARA Salatiga; STTEFATA Salatiga) dari tahun 1996-1999. Tahun 2000 hijrah ke Bandungbekerja bagi Institute for Community and Development Studies (ICDS).Tahun 2004 menjadi pengajar purna waktu di Institut Teologi Indonesia(INTI) Bandung. Sejak tahun 2006 menjabat Pembantu Rektor II.

Menulis beberapa artikel populer yang dimuat di Majalah Bahana,misalnya: Sekuler Humanisme; Pendidikan dan Kaum Miskin; Gereja Korea Mundur di Tengah-tengah Kesuksesan; dan Ibadah dan Keadilan. Karya ilmiah diterbitkan oleh Jurnal Pelita Zaman, JurnalStudi Pembangunan dan Kemasyarakatan, dan Jurnal Transformasi.Menjadi co-editor dan penulis buku Misi Holistis , penulis bukuPendekatan Kuantitatif Untuk Penelitian Keagamaan  dan Rahasia Keberhasilan Gereja di Korea .

30