Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

26
Diketahui struktur portal dari beton f’c = 20 Mpa bekerja beban mati (DL), beban hidup (LL), dan beban gempa (EL) seperti pada gambar, dimensi balok 35 x 50 cm 2 , dan kolom 30 x 30 cm 2 , Penyelesaian : a. Menentukan Model Struktur 1) Tetapkan unti satuan ke kN.m.C 2) Pilih menu File – New Model, pada kotak dialog tentutan pilihan template Portal Frame, isikan data sebagai berikut : 3) Klik OK 4) Jendela 3 D dinonaktifkan, tampilkan jendela X-Z view, sehingga di layar monitor muncul tampilan seperti gambar dibawah ini :

description

Teknik Sipil

Transcript of Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

Page 1: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

Diketahui struktur portal dari beton f’c = 20 Mpa bekerja beban mati (DL), beban hidup (LL), dan beban gempa (EL) seperti pada

gambar, dimensi balok 35 x 50 cm2, dan kolom 30 x 30 cm2,

Penyelesaian :

a. Menentukan Model Struktur

1) Tetapkan unti satuan ke kN.m.C

2) Pilih menu File – New Model, pada kotak dialog tentutan pilihan template Portal Frame, isikan data sebagai berikut :

3) Klik OK

4) Jendela 3 D dinonaktifkan, tampilkan jendela X-Z view, sehingga di layar monitor muncul tampilan seperti gambar dibawah ini :

Page 2: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

5) Atur perletakan menjadi jepit, dengan cara klik pada semua titik/joint perletakan sehingga akan bertanda silang, kemudian pilih

menu Assign – Joint – Restrains.

6) Klik OK, sehingga ,model struktur menjadi seperti gambar di bawah ini :

Page 3: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

7) Pilih batang yang tidak digunakan, tekan tombol Delete dari keyboard, pilih menu View – Refresh Windows, maka akan

ditampilkan gambar berikut :

8) Untuk memberi penomoran batang dan titik, pilih menu View – Set Display Options, isikan ? pada label dan restraints, serta

Labels untuk Frames

9) Klik OK, sehingga akan ditampilkan :

Page 4: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

10) Penomoran yang diberikan tidak urut dan tidak rapih, sehingga perlu dilakukan pengaturan ulang pada nomor batang dan titik,

dengan cara piih menu Select – Select All, maka seluruh batang akan berubah titik – titik (berarti terpiih semua)

11) Klik menu Edit – Change Label

12) Pada kotak dialog Item Type pilih elemnt Labels – Frame, pilih menu Edit – Auto Relabel – All in List

13) Klik OK

14) Lakukan hal serupa untuk Item Type element Laberl – Joint, pilih menu Auto Relabel – All in List

15) Klik OK

16) Setelah dilakukan penomoran ulang, maka akan ditampilkan model dengan penomoran batang dan titik yang baru yang urut

dan rapi

b. Penetapan Penampang Struktur

1) Pilih menu Define – Material, akan tampil kotak dialog Define Materials, untuk mendefinisikan bahan beton pilih 4000Psi dan klik

Modify/Show Material

Page 5: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

2) Akan muncul kotak dialog Material Property, isikan Material Name and Display Color = CONC, Specified Concrete Compressive

Strength f’c = 20000. Untuk fy = fys = 400 Mpa = 400000 N bisa di edit melalui modus teks menggunakan Teks editor maupun

Wordped ataupun Notepad.

3) Klik OK

Page 6: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

4) Untuk menetapkan dimensi penampang, pilih menu Define – Frame/Cable Sections, akan muncul kotak dialog Frame Properties,

5) Pada kotak klik pada Add New Property, maka akam muncul kotak dialog Add Frame Section Property

6) Pilih Add Ractangular, kemudian muncul kotak dialog Rectangular Section, pada Section Name ketikkan B35x50, material

CONC, isikan dimensi t3 = 0,50 dan t2 = 0,35;

Page 7: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

7) Klik pada Reinforcement, sehingga ditampilkan Reinforcement Data, pilih Beam, kemudian klik OK, Klik OK

Page 8: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

8) Dengan cara yang sama, lakukan untuk menetapkan dmensi kolom, K30x30, Reinforcement Data, pilih Column

c. Penetapan Penampang Elemen Struktur

1) Pilih elemen balok pada model struktur dengan cara mengkliknya satu satu

2) Pilih menu Assign – Frame/Cable Section, akan muncul kotak dialog Frame Properties

3) Klik pada B35x50 di area Properties, kemudian klik OK maka section akan masuk ke dalam model

4) Ulangi langkah serupa untuk memberikan penampang pada elemen kolom dengan K30x30

Page 9: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

d. Penetapan Kondisi Pembebanan

1) Pengaturan jenis pembebanan yang bekerja dilakukan dengan cara pilih menu Define – Load Cases, akan muncul kotak dialog

Define Loads, pada kotak Load Name diubah Dead menjadi DL, tipenya DEAD, self wight multiplernya 1, klik Modify Load

2) Ubah DL menjadi LL untuk beban hidup, dengan tipe LIVE, dan self wight multipliernya 0, klik Add New Load

3) Ubah LL menjadi EL, tipe pilih QUAKE, self weight multipliernya 0, klik Add New Load

Page 10: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

4) Klik OK

e. Penentuan Beban Pada Struktur

1) Beban Mati

a) Pilih elemen balok (batang nomor 5 dan 7) untuk memasukkan beban mati, pilih menu Assign – Frame Loads – Distributed,

b) Maka akan muncul kotak dialog Frame Distributed Loads, ubah pada kotak dialog Load Case Name menjadi DL, isikan pada

kotak Uniform Load sebesar 3, klik Add to Existing Loads pada kotak Options

c) Klik OK

d) Pilih batang nomor 6, lakukan langkah seperti di atas, isikan Uniform Load sebesar 4, klik Add New Loads, klik OK

Page 11: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

e) Pilih batang nomor 10, lakukan seperti langkahdi atas, isikan Uniform Load sebesar 2, klik Add New Loads, klik OK

Page 12: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

f) Tampilkan model yang menerima beban mati sebagai berikut :

2) Beban Hidup

a) Pilih elemen balok (batang nomor 5 dan 7) untuk memasukkan beban mati, pilih menu Assign – Frame Loads – Distributed,

Page 13: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

b) Maka akan muncul kotak dialog Frame Distributed Loads, ubah pada kotak dialog Load Case Name menjadi LL, isikan pada

kotak Uniform Load sebesar 2, klik Add to Existing Loads pada kotak Options

c) Klik OK

d) Pilih batang nomor 6, lakukan langkah seperti di atas, isikan Uniform Load sebesar 3, klik Add New Loads, klik OK

Page 14: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

e) Pilih batang nomor 10, lakukan seperti langkahdi atas, isikan Uniform Load sebesar 1, klik Add New Loads, klik OK

Page 15: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

f) Tampilkan model yang menerima beban mati sebagai berikut :

3) Beban Gempa

a) Pilih joint nomor 5 dan 9 untuk memasukkan beban gempa, pilih menu Assign – Joint Loads – Forces, maka akan tampil kotak

dialog Joint Forces

b) Ubah Load Case Name menjadi EL dan isikan pada kotrak Force Global X sebesar 3, klik Add to Existing Loads pada kotak

Option,

Page 16: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

c) Klik OK

d) Tampilkan model yang menerima beban mati sebagai berikut :

f. Analisis Model

1) Simpan model melalui menu file Save As, ketik nama file yang dikehendaki.

2) Pilih menu Analyze – Set Analyze Option. Pada Fast FDOFs pipil XZ Plane

3) Klik OK

4) Pilih menu Analyze to Run, pada case Name pilih MODAL, klik Run/Do Not Run Case

Page 17: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

5) Klik Run Now

6) Model akan dianalisis sampai lengkap

7) Klik OK untuk menutup jendela analisis

8) Maka dilayar monitor akan tampil gambar seperti di bawah ini

Page 18: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

g. Penampilan Deformasi Struktur

1) Setelah analisis perhitunga selesai, maka akan dapat diperihatkan struktur yang mengalami deformasi.

2) Pilih menu Display Show Deformed Shape, Load case defaultnya adalah DL, apabila dikehendaki tampilan akibat beban yang

lain (LL, EL), tinggal melakkan perubahan pada Case/Combo Name-nya saja tinggal klik

3) Klik OK

4) Untuk melihat besaran gaya yang terjadi pada join, ubah dulu satuan dalam kN,mm, C

5) Klik pada joint yang dikendaki, lalu klik kanan dan biarkan pointer menunjuk pada jointnya, maka akan terlihat seperti gambar di

bawah ini

Page 19: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

h. Penampilan Gaya-Gaya Dalam

Hasil perhitungan analisis, akan dihasilkan gaya-gaya dalam berupa momen, gaya lintang, gaya normal, puntir, dan reaksi

perletakan. Untuk menampilkan gaya-gaya dalam, piih menu Display – Show Forces/Stresses – Frame/Cable, piih gaya dalamyang

akan ditampilkan.

Page 20: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

i. Pemeriksaan Tegangan Elemen

1) Piih menu Option – Preference – Concrete Design, maka akan ditampilkan kotak dialog Concrete Frame Design Frame for ACI

318-99, agar sesuai dengan SkSNI ’91 ubahlah koefisien – koefisiennya menjadi :

Page 21: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

2) Klik OK

3) Pilih menu Design – Concrete Frame Design – Strat Design/Check Strukture, akan ditampilkan floating window yang

memperlihatkan informasi tentang perancangan dan kontrol tegangan baja di sepanjang elemen

4) Klik kanan pada salah satu elemen, maka akan muncul Concrete Beam Design Information

Page 22: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

5) Untuk mengetahui hasil perhitungan secara detail klik pada tombol Flex Detail. Perhatikan Unit yang dipilih

6) Tampilan informasi detail dari hasil perhitungan pada elemen

7) Bila dilihat untuk nilai fy dan fys-nya belum sesuai maka harus dirubah dengan jalan di Save terlebih dahulu

8) Klik File – Export – SAP2000 .s2k text file

Page 23: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

9) Pilihpada bagian Material Properti

10) Klik OK

11) Klik Save

12) Buka jendela Windoww Explorer, cari file yg disimpan tadi ( contoh soal5.s2k ) klik kanan – Open With – WordPad

Page 24: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

13) Klik WordPad maka akan tampil jendela text editor berpa WordPad, ganti nilai fy = 400000 pada Material Properties 03a

maupun 03B

14) Klik save

15) Tutup WordPad-nya

16) Pergi ke SAP 2000, klik File – Import – SAP2000 V8 to V11 .s2k Text File

17) Muncul kotak dialog Import Tabular Database, pilih yang Add to Existing model

Page 25: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

18) Klik OK maka akan tampil kotak dialog seperti di bawah ini

19) Pilih nama file yang sudah di edit tadi, klik open, maka akan muncul kotak dialog Acces Database Import Log

Page 26: Diketahui Struktur Portal Dari Beton f

20) Klik Done

21) Ulangi langkah nomor 3 sampai nomor 5 untuk melihat kembali Tampilan informasi detail dari hasil perhitungan pada elemen,

maka nilai fy dan fys sudah berubah, lihat gambar bawah