Digitasi Peta
-
Upload
normapuspita -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of Digitasi Peta
-
Digitasi Peta
Digitasi Peta Secara Otomatis di Arcgis Mungkin anda sudah mengenal software digitasi peta secara
otomatis macam RasterVect ataupun Raster2Vector. Sekali lagi, saya mempromosikan piranti lunak GIS
dan mapping tercanggih saat ini; ESRI ArcGIS, untuk melakukan operasi yang sama, digitasi otomatis tanpa
kita kudu klak-klik tanpa henti. Kini, anda bisa menghemat tenaga dan menghindari jari telunjuk anda
menjadi tremor!
Aktifkan ArcMap dari menu Start> All Programs> ArcGIS> ArcMap. Dari View, tekan Add Data. Pilih file
gambar raster yang akan di-scan. Setelah muncul jendela Add Data, misalnya yang akan dipanggil adalah
peta.bmp. jangan langsung di-klik, lalu Add. dalam hal ini, yang musti kita lakukan adalah dengan klik
ganda file peta.bmp hingga kita bisa masuk dalam file raster tersebut, dan menemukan band RGB atau
Band_1, 2 dan 3. Misalnya, yang akan kita pilih adalah Band_1, tinggal klik sekali, lalu tekan Add, atau klik
ganda pada file Band_1. Tidak ada pengaruh signifikan untuk kita pilih band 1, 2 atau 3. singkatnya, semua
sama.
Pastikan anda sudah mengaktifkan ekstensi ArcScan, yaitu dari menu Tools> Extensions>ArcScan. Beri
tanda centang (V), lalu klik Close
Klik pada sembarang tempat kosong di menu bar atau button bar, lalu dari list yang ada, pilih ArcScan
Sekarang toolbar ArcScan sudah muncul, akan tetapi menu Vectorization tetap belum aktif. Hal ini
disebabkan karena belum ada shapefile atau fitur yang akan digunakan sebagai lokasi tujuan atau lokasi
penyimpanan hasil scanning. Karena itu, kita juga harus menampilkan shapefile yang akan dijadikan
sebagai lokasi penyimpanan hasil scanning. Dari tombol Add Data, dalam contoh ini kita panggil
scanning.shp
Apa sekarang menu Vectorization pada toolbar ArcScan sudah aktif? belum. Sekarang kita perlu mengatur
shapefile scanning dalam mode editing, yaitu dari toolbar Editor, tekan drop-down menu Editor, lalu pilih
Start Editing. maka menu-menu pada toolbar ArcScan akan menjadi aktif.
Dari menu Vectorization, pilih sub-menu Generate features hingga muncul jendela Generate Features. Di
bawah tulisan Choose the line layer to add the centerlines to:, akan muncul shapefile dimana kita bisa
jadikan target untuk penyimpanan hasil scanning. Anda bisa langsung menge-klik OK, maka hasil scanning
akan muncul di shapefile scanning.shp. Sekarang dari menu Editor, pilih sub-menu Stop Editing. Anda akan
ditanya apakah anda ingin menyimpan hasil editing (Do you want to save your edits?), pilih Yes.
Mengkonversi hasil digitasi otomat menjadi fitur poligon
Apabila anda tidak hanya sekedar menginginkan scanning dalam bentuk topologi line, akan tetapi anda
menginginkan hasil dalam bentuk topologi poligon, maka yang perlu anda lakukan sekarang adalah
menambahkan shapefile kosong dengan tipe poligon sebagai lokasi atau target penyimpanan hasil
konversi topologi garis menjadi poligon, dalam contoh ini, kita panggil shapefile bertopologi poligon
dengan nama fromline.shp.
Ubah mode editing dari menu Editor> Start Editing
Klik di sembarang tempat kosong di menu bar atau tool bar, lalu dari list yang ada, pilih Topology, sehingga
berikutnya akan muncul toolbar Topology.
-
Gunakan tool panah Edit Tool untuk menyeleksi seluruh bagian yang akan dikonversi menjadi topologi
poligon, dengan cara membuat seleksi dengan bentuk kotak melingkup keseluruhan fitur dari shapefile
scanning.shp..
Setelah seluruh bagian yang akan dikonversi terseleksi, maka tombol Construct Feature akan menjadi
aktif. Tinggal klik tombol tersebut, dan jangan lupa dari toolbar Editor, pada opsi Target:, yang anda pilih
adalah shapefile topologi poligon yang akan anda jadikan sebagai target/lokasi penyimpanan hasil
konversi. Berikutnya akan muncul jendela Construct Features, dimana akan ada kolom isian Cluster
Tolerance:, dan adapula Construction Options. Pada Construction Options, ada tiga opsi yang bisa anda
pilih:
(1) Create new polygon from selected features
Opsi ini secara otomatis akan langung membuat fitur poligon tanpa mempedulikan apakah dalam fitur
yang akan dijadikan sebagai wadah sudah memiliki fitur atau masih kosong.
(2) Create new polygons (considering existing features in target layer)
Untuk opsi ini, apabila layer target sudah memiliki fitur, maka poligon akan ditambahkan ke dalam fitur
yang sudah ada, sehingga apabila fiturnya saling bertampalan, maka secara otomatis fitur dari polyline
milik layer scanning dan fitur poligon yang sudah ada pada shapefile fromline akan saling diintersect,
sehingga akan terbentuk poligon yang merupakan gabungan dari fitur poligon yang sudah ada dengan
fitur hasil konversi yang sudah ter-construct alias tidak ada poligon yang saling betumpukan karena sudah
terintersect.
(3) Split existing features in target layer using selection
Untuk opsi ini, fitur poligon yang ada pada layer target akan di-split menggunakan garis-garis yang
membentuk fitur scanning.
Karena shapefile target kita masih kosong, maka opsi yang terpilih adalah Create new polygon from
selected features. Selanjutnya klik OK. Sekarang layer fromline anda sudah memiliki fitur berbentuk
poligon. dari menu Editor, pilih Stop Editing, lalu simpan perubahan yang sudah anda lakukan.
Tutorial ini saya praktikkan dengan menggunakan piranti lunak ESRI ArcGIS 9.2, dengan kontribusi dari
rekan saya; Bang Satrio. Saya dulu tidak sengaja menemukan fasilitas ini dengan menggunakan program
ESRI ArcGIS versi 9.0, dan dari pengamatan saya, operasi scanning ini hanya bisa dilakukan dengan syarat
bahwa file raster yang ditampilkan hanya memiliki 2 warna, yaitu hitam dan putih. Saya sedikit lupa
dengan langkah yang harus dilakukan pada ESRI ArcGIS 9.0, tapi secara garis besar tidak jauh beda dengan
tutorial ini.