perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA...

87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENGURANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 NGRANDU KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: FATHUL AFIF ADI NUGROHO X 7108674 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENGURANGAN

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS I

SD NEGERI 2 NGRANDU KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Oleh:

FATHUL AFIF ADI NUGROHO

X 7108674

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENGURANGAN

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS I

SD NEGERI 2 NGRANDU KABUPATAN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh:

FATHUL AFIF ADI NUGROHO

X 7108674

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana

Pendidikan Program Pendidkan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pengurangan Melalui

Penggunaan Media Benda Konkret dalam Pembelajaran Matematika pada

Siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran

2009/2010.

Oleh :

Nama : Fathul Afif Adi Nugroho

NIM : X7108609

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji :

Nama Terang :

Ketua : Drs. Sukarno, M.Pd

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd

Anggota I : Drs. Kartono, M. Pd

Anggota II : Drs. Shaifuddin, M. Pd, M.Sn

Tanda Tangan

…………………

…………………

…………………

…………………

Disahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Fathul Afif Adi Nugroho. NIM X7108674. Upaya Meningkatkan Kemampuan

Berhitung Pengurangan Melalui Penggunaan Media Benda Konkret dalam

Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngrandu

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi, Surakarta, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung

pengurangan melalui penggunaan media benda konkret kelas I SD Negeri 2

Ngrandu Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.

Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah peningkatan kemampuan berhitung pengurangan, sedangkan variabel

tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media benda

konkret.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah

siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu Kecamatan Geyer Kabupatan Grobogan yang

berjumlah 23 anak. Peneliti dalam memilih subjek bukan secara individual, tetapi

secara klasikal. Pengumpulan data dilakukan dengan, observasi, tes, dokumen.

Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis dan interaktif yang

mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa tindakan kelas

pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pada kemampuan

berhitung pengurangan ditandai meningkatnya kemampuan berhitung untuk

materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara

pendek dengan rata-rata kelas 77,5 dengan persentase siswa memperoleh nilai

diatas 60 sebanyak 76%, untuk materi pengurangan bilangan dua angka tanpa

teknik meminjam dengan cara panjang rata-rata siswa 63,17 dengan persentase

siswa yang memperoleh nilai di atas 60 sebanyak 53%. Untuk materi pengurangan

bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang diulang pada

siklus II dan menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Semula nilai rata-

ratanya pada siklus I hanya 63,17 pada akhir siklus II nilai rata-ratanya 82,82

dengan persentase siswa yang memperoleh nilai di atas 60 sebanyak 91,3%.

Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran

matematika materi berhitung pengurangan tanpa teknik meminjam melalui

penggunaan media benda konkret dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas I

SD Negeri 2 Ngrandu tahun Pelajaran 2009/2010.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Fathul Afif Adi Nugroho. NIM X7108674. The Efforts to Improve

Numeracy Skills of Subtraction by Using Concrete-objects Media in

Learning Mathematics on the First Grade Students of Ngrandu 2 Grobogan

Residence State Elementary School 2009/2010 Academic Year. Thesis,

Surakarta, Faculty of Teacher Training and Education. Universitas Sebelas Maret

Surakarta, April 2010.

The purpose of this research is to improve numeracy skills of subtraction

by using concrete-objects media on the First Grade Students of Ngrandu 2 State

Elementary School, Geyer District,Grobogan Residence.

The variable that became the changing target in this classroom action

research is the improvement of numeracy skills of subtraction, while the action

variable which is used in this research is the use of concrete-object media.

This research form is a classroom action research by using two cycles. Each cycle

consists of four stages: planning, action, observation, and reflection. As the

research object is the first grade students of Ngrandu 2 State Elementary School,

Geyer District, Grobogan Residence come to 23 children. The researcher, in

selecting an object, does not prefer individually, but classically. The data

collection is carried out by observation, test, and document.

The data analysis technique used is interactive model, which has

threecomponents, namely data reduction, data presentation, and conclusion or

verification.

Based on this research, it can be concluded that the classroom action in the first

sequence showed a skill improvement in numeracy skills of subtraction which is

indicated with improving numeracy skills for subtraction subject of two digits

number without borrowing techniques using a short method with class average of

77.5, with the percentage of students received a score up to 60 as much as 76%,

for the subtraction subject of two digits number without borrowing technique

using a long method, the received average of students is 63.17 with the percentage

of students who get score up to 60 amounts to 53%. For the subtraction subjects of

two digits number without borrowing techniques with long method repeated in the

second sequence and it showed a significant improvement. Firstly, the average

rating in the first sequence was only 63.17; at the end of the second sequence, the

average rating was 82.82 with the percentage of students who get score up to 60

amounts to 91.3%. Thus, it can be proposed as a recommendation that learning

mathematics of subtraction numeracy subjects without any borrowing techniques

by using concrete-object media can improve the ability of the first grade students

at Ngrandu 2 State Elementary School 2009/2010 academic year.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Pelajarilah ilmu dan mengajarlah kamu, rendahkanlah dirimu terhadap guru-

gurumu dan berlakulah lemah lembut terhadap murid-muridmu.

(Terjemahan HR. Tabrani)

‘’Man jadda wa jadda ‘’

Barang siapa bersungguh –sungguh pasti akan berhasil.

(Pepatah Bangsa Arab)

Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina

(Hadits Nabi Muhammad SAW)

Hal –hal besar tidak bisa dicapai scara tiba-tiba melainkan melalui perpaduan

dari serentetan hal-hal kecil yang dilakukan dengan baik dan sempurna

(Vicent Van Gogh)

Ujian bagi seseorang yang sukses bukanlah pada kemampuan nya untuk

mencegah munculnya masalah , tetapi pada waktu menghadapi dan

menyelesaikan setiap kesulitan saat masalah terjadi

(David J. Schartz)

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada :

Ayah, Ibu, dan adik tercinta serta keluarga besar

penulis

Keluarga besar SD Negeri 2 Ngrandu

Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan

Siswa-siswi kelas I SD Negeri 2 Ngrandu

Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan tahun

pelajaran 2009/2010

Keluarga besar kos Bapak Agung Wijayanto

Rekan-rekan mahasiswa S1 PGSD dan

Almamaterku

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat,

hidayah serta inayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan.

Skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung

Pengurangan Melalui Penggunaan Media Benda Konkret dalam

Pembelajaran Matematika pada Siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu Tahun

Pelajaran 2009/2010. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas sebelas Maret Surakarta, Juli 2010 Ini diajukan untuk

memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan berhasil

tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam

penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada

semua pihak, khususnya kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. R. Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kartono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku

Pembimbing I yang membimbing hingga selesainya skripsi ini.

4. Drs. M. Shaifuddin, M.Pd, M.Sn. selaku Pembimbing II yang mengarahkan

dan membimbing hingga selesainya skripsi ini.

5. Ibu Endang Rahayu selaku Kepala Sekolah SD Negeri 2 Ngrandu Kecamatan

Geyer Kabupaten Grobogan yang telah mengijinkan mengadakan penelitian

di SD tersebut.

6. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan

karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu saran dan

viii

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga

skripsi ini dapat memberi manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca

umumnya.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 4

2. Manfaat Praktis ...................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 6

1. Hakikat Kemampuan Berhitung Matematika......................... 6

a. Pengertian Matematika ........................................................ 6

b. Pembelajaran Matematika.................................................... 8

c. Pengertian kemampuan ........................................................

10

d. Berhitung ............................................................................ 10

e. Kemampuan Berhitung ........................................................ 12

f. Pengurangan ........................................................................ 13

2. Hakikat Media Benda konkret ............................................... 14

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Pengertian Media ................................................................. 14

b. Ciri-Ciri Media................................................................ .... 15

c. Manfaat Media................................................................ ..... 17

d. Guru dan Media Pembelajaran ............................................ 17

e. Pengertian Benda Konkret .................................................. 19

f. Karakteristik Media benda konkret .................................... 20

g. Langkah-langkah Penggunaan Media Benda Konkret.... .... 20

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................. 21

C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 23

D. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 25

1. Tempat Penelitian .................................................................. 25

2. Waktu Penelitian ................................................................... 25

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ........................................................ 25

C. Subjek Penelitian ........................................................................... 26

D. Sumber Data ................................................................................... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 27

F. Validitas Data .................................................................................. 28

G. Analisis Data .................................................................................. 29

H. Indikator Pencapaian ..................................................................... 30

I. Prosedur Penelitian ......................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian .................................................................. 36

B. Deskripsi Kondisi Awal .................................................................. 38

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian ................................................. 40

1. Tindakan Siklus I ................................................................... 40

2. Tindakan Siklus II .................................................................. 53

D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ...................................... 62

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ......................................................................................... 68

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Implikasi ......................................................................................... 69

C. Saran ......................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71

LAMPIRAN

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Frekuensi Nilai Hasil Belajar Berhitung Pengurangan

Siswa Kelas I Sebelum Tindakan ........................................................ 39

Tabel 2. Frekuensi Nilai kemampuan Berhitung Pengurangan Siswa Kelas I

pada Siklus I ......................................................................................... 47

Tabel 3. Daftar Nilai Kemampuan Berhitung Pengurangan Siswa

Pertemuan ke-1 Siklus I ....................................................................... 51

Tabel 4. Daftar Nilai Kemampuan Siswa pada Pertemuan ke-2

Siklus I ................................................................................................. 52

Tabel5. Daftar Nilai Kemampuan Siswa pada Pertemuan ke-1

Siklus II ............................................................................................... 56

Tabel 6. Daftar Nilai Kemampuan Siswa pada Pertemuan

ke-2 Siklus II ...................................................................................... 58

Tabel 7. Data Frekuensi Nilai Berhitung Pengurangan Siswa Kelas I

SD Negeri 2 Ngrandu pada siklus II ................................................. 59

Tabel 8. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

Siklus I dan Siklus II ............................................................................ 62

Tabel 9. Aktivitas Guru dalam Pembelajran Siklus I dan Siklus II .................. 63

Tabel 10. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kelas Sebelum dan Sesudah Tindakan

Siklus I dan Siklus II ........................................................................... 65

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir .............................................................................. 24

Gambar 2. Spiral Tindakan .................................................................................. 26

Gambar 3. Skema Proses Analisis Interaktif ...................................................... 30

Gambar 4. Tahapan Siklus I dan II ....................................................................... 35

Gambar 5. Media Benda Konkret yang Digunakan

dalam Materi Berhitung Pengurangan ................................................ 37

Gambar 6. Grafik Nilai Sebelum Tindakan .......................................................... 39

Gambar 7. Operasi Pengurangan dengan Media Kelereng ................................... 42

Gambar 8. Operasi Pengurangan dengan Media Kelereng ................................... 44

Gambar 9. Grafik Nilai Siklus Matematika Siswa Kelas I SD Negeri 2

Ngrandu pada Siklus I ........................................................................ 48

Gambar 10. Operasi Pengurangan dengan Media Kelereng ................................. 55

Gambar 11. Operasi Pengurangan dengan Media Kelereng ................................ 57

Gambar 12. Grafik Nilai Berhitung Pengurangan pada Siklus II ......................... 60

Gambar 13. Grafik Nilai Rata-rata Sebelum Tindakan , Siklus I, dan

Siklus II ............................................................................................ 66

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pembelajaran Siklus-I ....................................................... 73

Lampiran 2. Rencana Pembelajaran Siklus-II ...................................................... 83

Lampiran 3. Soal-soal Sebelum Tindakan ........................................................... 94

Lampiran 4. Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus I .... 95

Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I ... 96

Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus II ... 97

Lampiran 7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus

II ......................................................................................... 98

Lampiran 8. Rekapitulasi Nilai Materi Berhitung Pengurangan Sebelum

tindakan ......................................................................................... 99

Lampiran 9. Rekapitulasi Nilai Materi Berhitung Pengurangan Siklus I ............. 100

Lampiran10. Rekapitulasi Nilai Materi Berhitung Pengurangan Siklus II ........... 101

Lampiran11. Gambar Media Benda Konket ......................................................... 102

Lampiran12. Foto-foto Penelitian ........................................................................ 103

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang berkembang seiring itu pula berkembang

tingkat pendidikan baik di sekolah dasar maupun tinggi. Untuk mengikuti

perkembangan jaman maka perlu adanya suatu langkah atau perbaikan dalam

penyelenggaraan pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu jalur yang sangat strategis untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia keseimbangan

pembangunan nasional. Di era globalisasi peningkatan kualitas dan kuantitas

sumber daya manusia mutlak diperlukan. sumber daya manusia saat ini maupun

yang akan datang merupakan penentu keberhasilan suatu bangsa. Salah satu cara

meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan

Salah satu mata pelajaran yang masuk kelompok akademik adalah

matematika. Karena termasuk salah satu mata pelajaran akademik, maka banyak

orang tua, juga guru yang memiliki harapan besar agar para siswa mempunyai

prestasi yang baik.

Di sekolah tujuan bidang studi yang diajarkan guru di kelas diantaranya

adalah pembelajaran matematika yang mengarahkan siswa memiliki kemampuan

berfikir obyektif, cermat, kritis, analisis dan logis. Agar dapat memenuhi

kemampuan tersebut, kemampuan utama dan pertama yang harus dimiliki setiap

peserta didik adalah kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang

dipandang merupakan landasan dan wahana pokok bagi siswa untuk menggali dan

mengembangkan pengetahuan dan teknologi ( Depdikbud : 1992 )

Kenyataan yang kita hadapi di sekolah-sekolah pada umumnya, mata

pelajaran matematika masih merupakan momok bagi sebagian siswa. Ini dapat

kita lihat dari rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap konsep dasar

matematika, rendahnya prestasi siswa pada mata pelajaran matematika, sehingga

berakibat pada tidak tercapainya prestasi belajar mata pelajaran matematika yang

diharapkan bersama oleh guru dan orang tua siswa.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bagi seorang guru, kenyataan ini tidak boleh dipandang sebagai suatu

hambatan yang harus disingkiri, tetapi harus dipandang sebagai suatu tantangan

yang harus dihadapi, dicari akar permasalahannya, dan dicari pula jalan keluarnya

atau solusinya, sehingga permasalahan dapat diselesaikan, dan prestasi belajar

mata pelajaran matematika dapat tercapai sesuai harapan guru dan orang tua

siswa.

Sebagai seorang guru tentunya sudah memahami betul bahwa untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan oleh UU No 20

Tahun 2003, bukanlah hal yang mudah. Belum lagi guru dihadapkan pada

permasalahan baru dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang

lebih dikenal dengan KTSP, pada kurikulum tersebut guru dituntut harus bisa

menyusun sendiri kurikulum tersebut agar dapat dilaksanakan pada sekolah yang

menjadi tempatnya bekerja.

Pada kehidupan nyata tidak selamanya harapan yang besar terwujud

dalam kenyataan yang sesuai. Pada kasus ini contohnya harapan para siswa

memiliki prestasi belajar matematika yang memuaskan, kenyataannya banyak

siswa yang prestasi belajar matematikanya justru rendah.

Salah satu bagian mata pelajaran matematika yang masih sulit untuk

dipahami para siswa kelas satu adalah materi tentang Pengurangan Bilangan

Bulat. Pada pembelajaran matematika materi pokok tentang berhitung

pengurangan di SD Negeri 2 Ngrandu kelas 1 Kecamatan Geyer, ternyata setelah

penulis menganalisa hasil ulangan formatif belum menunjukkan hasil yang

memuaskan karena siswa yang tuntas baru mencaai 34,7% (8 siswa) sedangkan

yang belum tuntas mencapai 65, 1% (15 siswa) dengan nilai ketuntasan minimal

60 dan jika tidak ditindak lanjuti maka dikawatirkandi kelas selanjutnya akan

mengalami berbagai kesulitan dalam mengikuti mata pelajaran karena

kemampuan berhitung merupakan dasar kemampuan yang harus dimiliki setiap

siswa dalam jenjang sekolah dasar dan terutama di kelas rendah.

Penyebab rendahnya nilai ulangan matematika siswa kelas I SD Negeri 2

Ngrandu Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan yaitu kurangnya kemampuan

siswa dalam menggunakan media. Hal lain yang mempengaruhi kurang

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terampilnya siswa dalam menggunakan media disebabkan karena guru

menggunakan metode ceramah lebih banyak daripada melaksanakan praktek

secara langsung dengan siswa. Jadi siswa tidak bisa menerima pelajaran yang

telah disampaikan guru sehingga kemampuan yang dimiliki siswa kurang dari

yang diharapkan. Perkembangan siswa usia sekolah dasar pada hakikatnya berada

dalam tahap operasi konkret, karena itu untuk pengajaran matematika di sekolah

dasar terutama pada penanaman konsep atau pengertian tentang operasi

pengurangan sangat dibutuhkan media pembelajaran yang tepat.

Media merupakan bagian dari proses kegiatan pembelajaran, hendaknya

guru harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang

pemahaman media pembelajaran. Arief S. Sadiman, dkk (2008: 6) menjelaskan

bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual

serta peralatannya, media hendaknya dimanipulasi, dapat dilihat, dapat didengar

dan dibaca.

Media benda konkret diharapkan dapat membantu siswa dalm memahami

pelajaran berhitung dimana siswa kelas awal cenderung menangkap hal-hal yang

bersifat nyata karena siswa kelas satu dalam perkembangan pra operasioanl

konkret menurut Piaget dalam Karso (2000: 16) menyatakan bahwa

perkembangan kognitif anak ada empat tahap, yaitu (1) tahap senso motorik usia

0-2 tahun; (2) tahap pra operasional konkret usia 2-8 tahun; (3) tahap operasinal

konkret 8- 14 tahun; dan (4) tahap operasional formal usia diatas 14 tahun.

Dari uraian yang telah di paparkan diatas agar siswa mempunyai prestasi

belajar matematika yang baik sesuai KKM yang diharapan maka salah satunya

dalam proses pembelajaran menggunakan media Benda konkret. Hal inilah yang

mendorong penulis untuk mengambil judul PTK “ UPAYA MENINGKATKAN

KEMAMPUAN BERHITUNG PENGURANGAN MELALUI PENGGUNAAN

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 NGRANDU KABUPATEN

GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut dapat di rumuskan: “Apakah

melalui penggunaan media benda konkret dapat meningkatkan kemampuan

berhitung pengurangan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas 1 SD

Negeri 2 Ngrandu Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan tahun Pelajaran

2009/2010?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan

kemampuan berhitung pengurangan melalui penggunaan media benda konkret

dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu

Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2009/2010.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang kemampuan berhitung

pengurangan dengan menggunakan media benda konkret bagi siswa kelas I.

b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Dengan media benda konkret kemampuan berhitung pengurangan siswa

dapat meningkat dan pengetahuan yang didapat lebih bermakna.

2) Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran

matematika berhitung pengurangan.

b. Bagi Guru

1) Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai alternatif dalam pemilihan

dan penentuan media yang digunakan sehingga pembelajaran berhitung

pengurangan dapat berjalan menyenangkan dan bermakna.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi berharga bagi guru agar

lebih memahami karakter siswa serta lingkungan sekolah sehingga dapat

menentukan media pembelajaran yang paling tepat dan menyenangkan

untuk kompetensi dasar yang hendak diajarkan.

3) Dengan media benda konkret guru lebih mudah dalam meningkatkan

kemampuan siswa dalam berhitung pengurangan

c. Bagi Sekolah

1) Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai model pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa yang selanjutnya

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian bagi guru atau sekolah

lainnya sebagai cara baru dalam pembelajaran matematika di SD.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Hakikat Kemampuan Berhitung Matematika

a. Pengertian matematika

Mata pelajaran matematika adalah kumpulan bahan kajian dan pelajaran

tentang bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan

satu sama lain, sehingga dapat meningkatkan ketajaman penalaran siswa untuk

menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari dan kemampuan

berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta lebih

mengembangkan sikap logis, kritis, cermat, disiplin, dan menghargai kegunaan

matematika. Di bawah ini dikemukakan pendapat tentang matematika.

Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani Matheina atau mathenein

yang artinya mempelajari, namun diduga pula kata itu erat pula hubungannya

dengan kata sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan, atau

intelegensi menurut Andi Hakim (dalam Karso, 2000:39)

Menurut Bruner (dalam Karso, 2000: 40) belajar matematika adalah

belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat

di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-

konsep dan struktur matematika itu. Menurut Dienes (dalam Karso, 2000: 17)

berpendapat bahwa pada dasarnya matematika dapat dianggap sebagai pelajaran

tentang struktur dan mengklasifikasikan relasi-relasi antara stuktur.

Sedangkan menurut Ruseffendi (dalam Karso, 2000:39) “matematika itu

terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi,

aksioma-aksioma, dan dalil-dalil, di mana dalil-dalil setelah dibuktikan

kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering sering

disebut ilmu deduktif”. Menurut Johnson dan Rising (dalam Karso, 2008:46)

menyatakan bahwa “matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan

pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa- bahasa yang menggunakan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan

simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai arti dari pada bunyi,

matematika adalah ilmu tentang pola keteraturan pola atau ide, dan matematika itu

adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisan”.

Menurut Lerner (dalam Mulyono Abdurrahman, 2003: 252)

mengemukakan bahwa matematika di samping sebagai bahasa simbolis juga

merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat,

dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen kuantitas.

Menurut Reys (dalam Karso, 2000: 40) mengatakan bahwa “matematika

adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu

seni, suatu bahasa dan suatu alat”. Sedangkan menurut Kline (dalam Karso, 2008:

46) berpendapat bahwa “matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang

dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi beradanya itu terutama untuk

membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial,

ekonomi, dan alam”.

Taylor dan Francis Group (2008) dalam International Journal of

Education in Science and Technology: Mathematics is pervanding every study

and technique in our modern world. Bringing ever more sharpy into focus the

responsibilities laid upon those whose task it is to tech it. Most prominent among

these is the difficulty of presenting an interdisciplinary approach so that one

professional group may benefit from the experience of others. Matematika

mencakup setiap pelajaran dan teknik di dunia modern ini.Matematika

memfokuskan pada teknik pengerjaan tugas-tugasnya. Hal yang sangat mencolok

yaitu mengenai kesulitan dalam mengaplikasi pendekatan interdisciplinary (antar

cabang ilmu pengetahuan), oleh karena itu para pakar bisa memperoleh

pengetahuan dari cabang ilmu lain.

www.tandf.co.uk/.../0020739x.asp (10 mei 2010)

Berdasarkan pendapat dari para ahli matematika di atas dapat

disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan

penelaahan bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diantara hal-hal itu.untuk dapat memahami struktur serta hubungan-hubungannya

diperlukan penguasaan tentang konsep-konsep yang terdapat dalam matematika.

Hal ini berarti belajar matematika adalah belajar konsep dan struktur

yang terdapat dalam bahan-bahan yang sedang dipelajari, serta mencari hubungan

di antara konsep-konsep.

b. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika adalah proses kegiatan belajar mengajar

matematika. Kualitas pembelajaran matematika diharapkan meningkat apabila

siswa aktif mengikuti proses belajar mengajar dan guru mampu menerapkan

metode pembelajaran yang tepat dan mengoptimalkan pembelajaran kontekstual.

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar dewasa ini telah berkembang

amat pesat, baik materi maupun kegunaannnya. Dengan demikian setiap

penyusunan atau penyempurnaan kurikulum matematika (Kurikulum Berbasis

Kompetensi) perlu selalu mempertimbangkan perkembangan tersebut, baik

pengalaman masa lalu maupun kemungkinan masa depan.

Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar

melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen sebagai alat pemecahan

masalah melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi

melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan. Tujuan

pembelajaran matematika adalah melatih cara berpikir sistematis, logis, kritis,

kreatif dan konsisten.

Struktur kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi

matematika yang dibakukan dan harus dicapai oleh siswa pada akhir periode

pembelajaran. Standar kompetensi ini dirancang sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhan siswa dengan memperhatikan perkembangan pendidikan matematika di

dunia sekarang ini. Untuk mencapai kompetensi tersebut dipilih materi-materi

matematika dengan memperhatikan struktur keilmuan, tingkat kedalaman materi,

serta sifat esensial materi dan keterpakaiannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan umum pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar

yaitu:

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam

kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak

atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif

2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir

matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai

ilmu pengetahuan.

Sedangkan tujuan khusus pembelajaran matematika di Sekolah Dasar

(SD) adalah sebagai berikut:

1) Menumbuhkembangkan kemampuan berhitung (menggunakan bilangan

sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari)

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan

matematika

3) Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih

lanjut di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

4) Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin (Depdikbud, 1999:

31)

5) Tujuan tersebut dianggap telah dicapai apabila siswa telah memiliki sejumlah

kemampuan di bidang matematika.

Supaya dalam pembelajaran matematika dapat mencapai tujuan maka

perlu memperhatikan teori belajar matematika menurut Bruner dalam Gatot

Muhseto, dkk (2007:6) menyatakan bahwa dalam belajar matematika ada tiga

tahapan yaitu: enaktif, ikonik, dan simbolik.

Enaktif berkaitan dengan benda–benda konkret dalam belajar, ikonik

menunjukan sajian gambar atau diagram, simbolik memanipulasi simbol-sibol

atau lambang-lambang dari objek tertentu.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika

di SD pada dasarnya berawal dari hal yang konkret ke hal yang abstrak dan dari

yang sederhana ke yang lebih komplek.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Pengertian Kemampuan

Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia

(1996:628) kata kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa, berada,

kaya. Menurut kamus bergambar Nur Kasanah dan Didik Tuminto (2007: 423)

kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan atau kekuatan. Kemampuan menurut

Chapin (1997: 34) ability (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat,

kesanggupan) merupakan tenaga (kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan.

kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan

hasil latihan/praktek. (Robins, 2001: 46)

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan atau kekuatan untuk menguasai atau

mengerjakan sesuatu.

d. Berhitung

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer disebutkan bahwa

berhitung adalah Membilang (menjumlahkan, mengalikan, mengurangi, membagi,

dan sebagainya). (Peter Salim dan Yenny Salim, 2002: 532)

1) Pengertian Berhitung

Pengetahuan bilangan dan kalkulasinya memasuki semua cabang

Matematika, bahkan tidak jarang merupakan titik tolak suatu pengembangan

struktur dalam Matematika. Dengan demikian tidaklah salah kalau orang

mengatakan bahwa “berhitung” itu amat penting dan mendasar. Menurut

Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:253) berhitung

berarti mengerjakan hitungan. Berhitung adalah salah satu keterampilan dasar

yang perlu dikuasai. Berhitung termasuk bagian dari pembelajaran dari

Matematika yang lebih dikenal dengan Aritmatika. Arimatika berasal dari bahasa

Yunani yang artinya angka atau dulu disebut dengan ilmu hitung yaitu cabang

tertua Matematika yang mempelajari operasi dasar bilangan. Operasi dasar

tersebut adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Dali S. Naga dalam Mulyono Abdurrahman (2003: 253) menyatakan

bahwa aritmatika atau berhitung adalah cabang Matematika yang berkenaan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan sifat hubungan-hubungan bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan

mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian. Secara singkat aritmatika atau berhitung adalah pengetahuan tentang

bilangan”. Menurut Nur Kasanah dan Didik Tuminto (2007: 243) berhitung

adalah mengerjakan hitungan (menjumlahkan, mengurangi, dan lain sebagainya)”.

David Glover (2007: 26) In Arithmetic you add,subtract, multiply, and

divide numbers. You use arithmetic to find the answer to problems and sums. See

also addition, and subtraction. Aritmatika berhubungan dengan menjumlah,

mengurangi, mengali dan membagi bilangan yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah sehari-hari. Menurut Riyanto dalam

(http://rumahlaili.blogspot.com/ diakses tanggal 18 Mei 2010) berhitung secara

harfiah berarti cara menghitung dengan menggunakan angka-angka.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa berhitung termasuk

bagian dari pembelajaran matematika yang lebih dikenal dengan aritmatika yaitu

mempelajari tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Berhitung mempunyai banyak manfaat, diantaranya:

a. Agar anak kita dapat lebih memahami alam semesta dan hukum-hukum

yang berlaku di dalamnya.

b. Agar anak kita dapat melakukan perencanaan dan evaluasi dengan baik

saat dewasa nanti.

c. Agar anak-anak kita dapat membuat rancangan dan konstruksi dengan

benar.

d. Yang juga tidak kalah penting adalah agar anak-anak kita dapat berlaku

adil.

e. Kemudian agar mereka bisa berbelanja dengan benar.

f. Lalu juga agar mereka tidak mudah ditipu.

g. Dan tentu masih banyak lagi nilai pentingnya bagi kehidupan anak

kita.(www.ibuprofesional.org diakses tanggal 16 maret 2010).

2) Prinsip-PrinsipBerhitung

Prinsip-prinsip berhitung menurut petunjuk pengajaran berhitung

Depdikbud (1993: 1) adalah:

a) Proses belajar dalam berhitung seperti latihan (drill) menghafal dan

mengulang memang memadai tetapi akan lebih efektif apabila guru

mendorong kreativitas murid dengan membantu menanamkan pengertian

ide dasar dan prinsip-prinsip berhitung melalui kegiatan-kegiatan

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tersebut. Pengajaran berhitung yang dilandasi pengertian akan

mengakibatkan daya ingat dan daya transfer yang lebih besar.

b) Dalam menyajikan topik-topik baru hendaknya dimulai dari tahapan

yang paling sederhana menuju ke tahapan yang lebih kompleks, dari

lingkungan yang dekat dengan anak menuju ke lingkungan yang lebih

luas.

c) Pengalaman-pengalaman sosial anak dan penggunaan benda-benda

konkret perlu dilakukan guru untuk membantu pemahaman anak-anak

terhadap pengertian-pengertian dalam behitung.

d) Setiap langkah dalam mengajar berhitung hendaknya diusahakan melalui

penyajian yang menarik untuk menghindarkan terjadinya tekanan atau

ketegangan pada diri anak.

e) Setiap anak belajar dengan kesiapan dan kecepatannya sendiri-sendiri.

Tugas guru selain memotivasi kesiapan juga memberikan

pengalamanyang bervariasi dan efektif.

f) Latihan-latihan sangat penting untuk memantapkan pengertian dan

keterampilan. Karena itu latihan-latihan harus dilandasi pengertian.

Latihan akan sangat efektif apabila dilakukan dengan mengikuti prinsip-

prinsip penciptaan suasana yang baik. Latihan yang terlalu rumit, padat

dan melelahkan hendaknya dihindarkan untuk mencegah terjadinya

ketegangan. Berlatih secara berkala, teratur dengan mengulang kembali

secara ringkas, akan mendorong kegiatan belajar karena timbul rasa

menyenangi dan menghindarkan kelelahan.

g) Relevansi berhitung dengan kehidupan sehari-hari perlu ditekankan.

Dengan demikian pelajaran berhitung yang didapatkan anak-anak akan

lebih bermakna baginya dan lebih jauh lagi mereka dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu guru pelu

membuat persiapan yang terencana agar anak-anak mendapatkan

pengalaman belajar yang beragam dan fungsional. Mengabaikan

pemakaian berhitung dalam situasi yang fungsional selain membuat anak

bosan juga melepaskan anak dari pengalaman belajar yang hidup dan

penuh arti.

e. Kemampuan Berhitung

Nyimas Aisyah (2007: 6.5) “Kemampuan berhitung merupakan salah

satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan

bahwa semua aktivitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan ini”.

Menurut Bismo dalam (http://rumahlaili.blogspot.com/ diakses tanggal

18 Mei 2010) kemampuan berhitung adalah kemampuan seseorang yang

digunakan untuk memformulasikan persoalan Matematika sehingga dapat

dipecahkan dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah,

kurang, kali, dan bagi. Menurut Masykur dan Fathani dalam

(http://rumahlaili.blogspot.com/ diakses tanggal 18 Mei 2010) kemampuan

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berhitung adalah penguasaan terhadap ilmu hitung dasar yang merupakan

bagiandari Matematika yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan

pembagian.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berhitung adalah kemampuan yang memerlukan penalaran dan

keterampilan aljabar yang digunakan untuk memformulasikan persoalan

Matematika sehingga dapat dipecahkan dengan operasi hitung yang diperlukan

dalam semua aktivitas kehidupan manusia sehari-sehari.

Begitu pentingnya keterampilan berhitung ini, sehingga orang tua secara

sadar maupun tidak “memaksa” anak untuk segera menguasai berhitung dengan

baik. Begitu bersemangatnya orang tua dalam mendorong anak agar pandai

berhitung, sering kali kemudian menjadi kurang proporsional. Orang tua mulai

panik kalau anaknya dinilai terlambat menguasai keterampilan berhitung. Apalagi

bila orang tua melihat anak-anak yang sebaya sudah banyak yang menguasai

keterampilan berhitung dengan baik, kepanikanbisa berkembang menjadi

kejengkelan, kemarahan, dsb. Padahal seperti halnya keterampilan yang lain,

untuk dapat berhitungdengan baik diperlukan suatu proses:

1) Anak perlu untuk memahami bilangan dan proses membilang.

2) Kemudian mulai dikenalkan dengan lambang bilangan.

3) Setelah itu diajarkan konsep operasi hitung.

4) Baru kemudian dikenalkan aneka cara dan metode dalam melakukan

penghitungan.

f. Pengurangan

1) Pengurangan:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 616) menyatakan bahwa

“pengurangan adalah proses, cara, perbuatan mengurangi atau mengurangkan”.

Sedangkan menurut Kamus Besar Poerwadarminta (1983: 541) menyatakan

bahwa “pengurangan adalah perbuatan mengurangkan atau mengurangi”.

Atau pengertian lainnya adalah proses, cara, atau perbuatan

mengurangkan Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Peter Salim dan Yenny

Salim. (2002: 801)

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, pengurangan

adalah proses mengurangi atau mengurangkan.

Dalam melaksanakan pembelajaran pengurangan di sekolah dasar

terutama di kelas rendah yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 perlu memperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

1. Penanaman konsep pengurangan ,untuk menanamkan konsep pengurangan

guru hendaknya memulai dengan pengajaran penjumlahan dengan salah satu

bilangannya belum diketahui.

2. Pengenalan fakta dasar, beberapa fakta dasar dalam pengurangan perlu

dikenalkan kepada siswa.

3. Penguasasan fakta dasar pengurangan dengan memberikan latihan yang

cukup banyak terntang pengurangan.

2. Hakekat Media Benda Konkret

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

perantara atau penggemar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Arief S.

Sadiman, 2008: 7).

Media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat

menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajaran untuk menerima

pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Anitah Sri, 2009:5).

Kata media berarti alat, sarana, perantara, penghubung, atau yang terletak

diantara dua pihak. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, BP 2002).

Menurut Gagne dalam Hujair AH. Sanaky (2009: 3) media pendidikan atau

pengajaran didefinisikan sebagai berbagai jenis komponen atau sumber belajar

dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.

Sedangkan menurut Dinje Borman Rumumpuk dalam Hujair AH. Sanaky (2009:

6) menurut M. Sobry Sutikno (2007) mengatakan bahwa media jika dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Briggs dalam Hujair AH. Sanaky (2009: 4) mengatakan

media adalah segala wahana atau alat fisik yang dapat menyajikan pesan

serta merangsang pembelajar untuk belajar. Menurut Shramm dalam

Hujair AH. Sanaky (2009: 4) mengatakan bahwamedia adalah teknologi

pembawa informasi atau pesan intruksional. Menurut Bove dalam dalam

Hujair AH. Sanaky (2009: 3) media adalah sebuah alat yang mempunyai

fungsi menyampaikan pesan pembelajaran

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang

dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna

pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan

sempurna dan media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat

menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih

tujuan-tujuan belajar.

b. Ciri-Ciri Media

Ciri-ciri media pendidikan adalah sebagai berikut (1) Media pendidikan

identik dengan keperagaan yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan dapat diamati

melalui panca indera kita. (2) Tekanan utamanya terletak pada benda-benda atau

sesuatu yang dapat dilihat dan atau dapat didengar. (3) Media pendidikan

digunakan dalam rangka hubungannya dengan pengajaran antara murid dan guru.

(4) Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar baik di dalam

kelas atau di luar kelas.(5) Media pendidikan merupakan suatu perantara (media)

dan digunakan dalam rangka mendidik. (6) Media pendidikan mengandung aspek-

aspek sebagai alat dan sebagai teknik yang sangat erat kaitannya dengan metode

mengajar.

Di dalam pendidikan kita mengenal berbagai istilah peragaan. Ada yang

lebih senang menggunakan istilah peragaan. Tetapi ada pula yang menggunakan

istilah komunikasi peragaan. Dewasa ini telah mulai dipopulerkan istilah baru

yakni media pendidikan. Sedangkan dalam kepustakaan asing ada sementara ahli

yang menggunakan istilah Audio-Visual Aids. Untuk pengertian yang sama,

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

banyak pula ahli yang menggunakan istilah teaching material atau instructional

material.

Oleh karena beragamnya istilah tersebut, yang mempunyai tekanannya

sendiri, maka akan lebih baik jika kita mengambil salah satu diantaranya, dalam

hal ini istilah media pendidikan dianggap paling tepat. Sedangkan ciri-ciri umum

dari media pendidikan adalah sebagai berikut :

1) Media pendidikan identik artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal

dari kata raga, artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan

yang dapat diamati melalui pancaindera kita.

2) Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan didengar.

3) Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan dalam pengajaran, antara

guru dan siswa.

4) Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di luar

kelas.

5) Berdasarkan ciri nomor (3) dan (4), maka pada dasarnya media pendidikan

merupakan suatu perantara (medium dan media) dan digunakan dalam rangka

pendidikan.

6) Media pendidikan mengandung aspek; sebagai alat dan sebagai teknik, yang

sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.

Sedangkan fungsi media pembelajaran yaitu untuk merangasang

pembelajaran dengan:

1) Menghadirkan objek sebenarnya.

2) Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya.

3) Membuat konsep abstrak ke konsep yang konkret.

4) Memberi kesamaan persepsi.

5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak.

6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten.

7) Memberi suasana balajar yang tidak tertekan , santai, dan menarik sehingga

dapat mencapai tujuan pembelajaran.

c. Manfaat Media

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan manfaat media yaitu menurut Hamalik dalam Arsyad

(2006:25) merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut: (1) Meletakkan

dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme,

(2) Memperbesar perhatian siswa, (3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk

perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap, (4)

Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha

sendiri dikalangan siswa, (5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu,

terutama melalui gambar hidup, (6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat

membantu perkembangan kemampuan berbahaya, (7) Memberikan pengalaman

yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan

keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

d. Guru dan Media Pendidikan

Pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional. Karena itu diperlukan

kemampuan dan kewenangan. Kemampuan itu dapat dilihat pada kesanggupannya

menjalakan peranannya sebagai guru, pengajar, pembimbing, administrator, dan

sebagai pembina ilmu.

Salah satu segi pembina kemampuan itu, ialah sejauh manakah ia

menguasai media pendidikan di sekolah untuk kepentingan anak didiknya,

sehingga memungkinkan perkembangan mereka secara optimal sesuai dengan

tujuan pendidikan.

Dalam bidang ini, setiap guru akan berhadapan dengan setidak-tidaknya

lima tantangan, yakni :

1) Apakah ia memiliki pengetahuan, pemahaman dan pengertian yang cukup

tentang pendidikan?

2) Apakah ia memiliki keterampilan cara menggunakan media tersebut dalam

proses belajar mengajar di kelas?

3) Apakah ia mampu membuat sendiri alat-alat media pendidikan yang

dibutuhkan?

4) Apakah ia mampu melakukan penilaian terhadap media yang akan atau yang

telah digunakan?

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) Apakah ia memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang administrasi

media pendidikan?

Pengetahuan dan Pemahaman tentang media pendidikan. Setiap guru

harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media

pendidikan. Pengetahuan itu meliputi: (1) media sebagai alat komunikasi guna

lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (2) fungsi media dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan, (3) tentang proses-proses belajar, (4) hubungan

antara metode mengajar dan media pendidikan, (5) nilai atau manfaat media

pendidikan dalam pengajaran, (6) memilih dan menggunakan media pendidikan,

(6) berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, (7) media pendidikan dalam

setiap mata pelajaran, (8) usaha inovasi dalam media pendidikan, dan lain-lain.

Dilihat dari beberapa hal pokok yang telah dikemukakan di atas jelaslah

bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat

melengkapi dan merupakan bagian penting demi berhasilnya proses pendidikan

dan usaha pengajaran di sekolah.

Keterampilan memilih dan menggunakan media pendidikan. Guru tidak

cukup hanya memiliki pengetahuan kemediaan saja, akan tetapi juga harus

memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media tersebut dengan baik.

Untuk itu ia perlu mengalami latihan - latihan praktek secara kontinyu dan

sistematis, baik dalam reservice maupun dalam pelatihan pascajabatan inservice

training.

Memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan

kriteria-kriteria tertentu, yakni (1) tujuan mengajar, (2) bahan pelajaran, (3)

metode mengajar, (4) tersedianya alat yang dibutuhkan, (5) jalan pelajaran, (6)

penilaian hasil belajar, (7) pribadi guru, (8) minat dan kemampuan siswa, (9)

situasi pengajaran yang sedang berlangsung.

Dari sini dapat kita lihat bahwa antara media pendidikan dan faktor-

faktor pengajaran lainnya, sangat erat pertaliannya dan merupakan suatu jalinan

yang berantai.Untuk itu diperlukanketerampilan membuat media pendidikan,

berarti terampil dan menguasai teknik dan proses pembuatan suatu media

pendidikan yang berguna untuk suatu pelajaran tertentu.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Alat-alat yang dibuat harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1) Rasional, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh kita.

2) Ilmiah, sesuai dengan perkembangan akal dan mampu dipikirkan oleh

kita.

3) Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada, hemat.

4) Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek di sekolah dan bersifat

sederhana.

5) Fungsional,berguna dalam pelajaran, dapat digunakan oleh guru dan

siswa.

e. Pengertian Benda Konkret

Benda konkret yaitu benda yang sebenarnya dapat diamati secara

langsung oleh panca indera dengan cara melihat, mengamati dan memegangnya

secara langsung tanpa melalui alat bantu.

(http://www.martiningsih.co.cc/2008/04/04penelitian-tindakan-kelas-smp-kelas-

ix.html, diakses 4 April 2009)

Konkret mempunyai arti nyata untuk disentuh, dilihat dan diungkapkan

melalui kemampuan verbal. Contoh: (4 buah bola). Jadi dalam hal ini. Konkret

adalah sesuatu yang dapat di lihat secara sadar oleh panca indra semua orang,

sehingga akan mempunyai hasil sama. Dalam definisi konkret di sini terbagi

dalam beberpa hal. Lambang atau visualisasi, misalnya lambang 7 untuk

menggambarkan konsep bilangan tujuh, merah untuk menggambarkan konsep

warna, besar untuk menggambarkan konsep ruang, dan persegi empat untuk

menggambarkan konsep bentuk.

Media benda konkret yang dipakai disini dalam pembelajaran

matematika adalah kelereng dan sedotan, benda-benda tersebut diharapkan dapat

membantu anak dalam proses pembelajaran matematika khususnya berhitung

pengurangan selain itu telah disadari benar akan pentingnya alat-alat dan

perlengkapan pendidikan.

f. Karakteristik Media Benda Konkret

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Media benda konkret termasuk dalam media tiga dimensi. Media tiga

dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual

tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik

hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili

aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat

dibawa langsungke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia

sesungguhnya di mana bendaasli itu berada.

Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas

tidakmungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka

benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.

Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong

sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus

memerlukankeahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah

diperoleh di lingkungansekitar.

Moedjiono (1992) mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi

memiliki kelebihan-kelebihan: memberikan pengalaman secara langsung,

penyajian secarakongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek

secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur

organisasi secara jelas, dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Sedangkan kelemahan-kelemahannya adalah: tidak bisa menjangkau sasaran

dalam jumlah yang besar, penyimpanannyamemerlukan ruang yang besar dan

perawatannya rumit.

Dalam hal ini media benda konkret mempunyai kekuatan dan kelemahan

namun sacara umum media benda konkret mampu memberikan manfaat dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika khususnya berhitung pengurangan.

g. Langkah-langkah penggunaan media benda konkret

Guru mengunakan media benda konkret untuk memudahkan siswa dalam

melakukan kegiatan berhitung pengurangan dengan langkah-langkah sbb:

1) Guru mendemontrasikan cara mengunakan media benda konkret

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Secar langsung di hadapan siswa sebagai contoh untuk operasi

penguragan 15 dikurangi 4 dengan media kelereng, kelereng yang

berjumlah 15 kelereng diambil atau disihkan 4 buah kelereng

sehingga yang tersisa tinggal 11 kelereng.

2) Untuk operasi pengurangan dengan cara panjang terlebih dahulu

melakukan operasi penjumlahan karena dasar operasi

pengurangan cara panjang adalah penjumlahan puluhan dan

satuan sebagai contoh untuk operasi pengurangan 35-

13=......terlebih dahulu 30 kelereng ditambah 5 kelereng sehingga

menjadi 35 kelereng, kemudian mengambil10 kelereng baru

kemudian ditambah 3 keleng. kemudian baru mencari selisih

antara antara 30 kelereng dengan 10 kelereng dan 5 kelereng

dengan 3 kelereng, sehingga didapat hasil 12 kelereng.

3) Guru melakukan peraggan dengan menikut sertakan beberapa

siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.

4) Guru melatih siswa dalam melakukan operasi pengurangan

dengan media benda konkret secara berulang-ulang agar siswa

lancar dalam menggunakan media benda konkret.

B. Penelitian Yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang dipandang relevandengan penelitian ini

yaitu:

Susmiati dengan judul Pemanfaatan Media Pembelajaran Benda

Kongkret Meningkatkan Hasil Belajar IPA tentang Pesawat Sederhana di Kelas V

SDN Benerwojo Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan. Skripsi. Jurusan

PendidikanSekolah Dasar dan Pra Sekolah, FIP Universitas Negeri Malang.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) pemanfaatan media benda

konkret berhasil meningkatkan perolehan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti

sebanyak 16 siswa telah mencapai kriteria ketuntasan belajar yang diharapkan

yaitu skor 70, sementara ada 2 siswa yang belum bisa mencapai kriteria

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ketuntasan belajar disebabkan beberapa faktor. (2) Dampak pembelajaran dengan

memanfaatkan media benda konkret pada siswa kelas V SDN Benerwojo

Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan telah berdampak positif terhadap

aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran. Hal ini terbukti semua siswa(99,9%)

telah mencapai kriteria yang diharapkan.

Hasil penelitian M. Muktasim Zuwono dalam http: //digilib .unnes.ac.id/

gsdl/ collect/ skripsi/ archives/ HASH01c2/ d3c20582.dir/ doc.pdf, diakses 11 Mei

2010. Dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam

Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah

dengan Alat Peraga Kelereng dan Diskusi Kelompok bagi Siswa Kelas II SD

Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2005/2006”. Menyimpulkan bahwa dengan menggunakan alat peraga kelereng

dan diskusi kelompok pada pokok pembahasan perkalian dan pembagian bilangan

cacah dengan hasil sampai dengan 50 hasil belajar siswa dapat meningkat. Saran

yang dapat diajukan bahwa untuk menanamkan konsep perkalian dan pembagian

bilangan cacah guru dapat menggunakan alat peraga kelereng dan metode diskusi

kelompok.

(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH01c2/d3c20582.dir/d

oc.pdf, diakses 11April 2010)

Skripsi karya Saptorini Dwi tahun 2006 pembelajaran inkuiri

menggunakan media obyek fisik benda nyata untuk meningkatkan hasil belajar

siswa SMP pada pokok bahasan energy. Berdasarkan hasil penelitian diketahui

bahwa pembelajaran inkuiri dengan media obyek fisik benda nyata sebagai media

alternatif dalam pembelajaran fisika pokok bahasan energi di kelas VII SMP

Negeri 1 Godong dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu melalui

penerapan pembelajaran inkuiri dengan media obyek fisik benda nyata keaktifan

siswa dalam pembelajaran menjadi tinggi.

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH9224.dir/doc.pdf.

diakses 4 April 2010.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di atas dapat dijadikan tolak

ukur dan pembanding dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu terbukti

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan penggunaan media dalam pembelajaran mampu meningkatkan proses

maupun hasil pembelajaran. Secara khusus penggunaan media pembelajaran

berupa benda konkret dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam

menghitung pengurangan.

Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan peningkatan kemampuan

berhitung pengurangan dengan media benda konkret pada siswa kelas I SD Negeri

2 Ngrandu Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2009/2010.

C. Kerangka Berfikir

Guru dalam proses pembelajaran matematika materi berhitung

pengurangan pengajarannya masih konvensional dan belum menggunakan media

yang sesuai dengan materi pembelajaran sehingga kemampuan siswa dalam

berhitung pengurangan menjadi rendah diduga setelah guru menggunakan media

benda konkret dalam pembelajaran maka dapat meningkat kemampuan berhitung

pengurangan bilangan duangka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang dan

pendek dengan indikator mencapai KKM 60 setelah guru menyampaikan materi

pelajaran menggunakan media benda konkret pada siklus I dan siklus II maka

terjadi peningkatan kemampuan berhitung pengurangan dengan sasaran 70%

siswa mencapai KKM pada siklus I dan 90% siswa mencapai KKM pada siklus II.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat divisualisasikan dalam bentuk

gambar 1.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Hipotesis Tindakan

Gambar 1. Bagan kerangka berfikir

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari perumusan masalah, karena

hanya berdasarkan landasan teori, sedangkan hasil yang sebenarnya harus

dibuktikan lewat penelitian.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Melalui

penggunaan media benda konkret dapat meningkatkan kemampuan berhitung

pengurangan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas 1 SD Negeri 2

Ngrandu Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2009/2010.

Kondisi

Akhir

Tindaka

n

Guru dalam pembelajaran

matematika materi

berhitung pengurangan

masih konvensional dan

belum menggunakan media

yang sesuai dengan materi

pembelajaran

Kemampuan

berhitung

pengurangan

siswa rendah

Diduga melalui

penggunaan media benda

konkret dapat meningkatkan

kemampuan berhitung

pengurangan

Siklus I

Dalam pembelajaran

berhitung pengurangan

guru menggunakan media

benda konkret

Siklus II

Siswa dapat melakukan

pengurangan bilangan

dua angka tanpa teknik

meminjam dengan cara

panjang dengan target

siklus II adalah 90%

siswa mencapai KKM

dengan besar KKM

yaitu 60

Siklus I

Siswa dapat mengurangi

bilangan dua angka

tanpa teknik meminjam

dengan cara pendek dan

cara panjang dengan

target siklus I

adalah70% siswa dapat

mencapai KKM, dengan

besar KKM yaitu 60

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Ngrandu, Kecamatan Geyer,

Kabupaten Grobogan. Alasan memilih tempat penelitian adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini meningkatkan kemampuan menghitung pengurangan dalam

pembelajaran matematika pada siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngrandu melalui

penggunaan media benda konkret

b. Di SD Negeri 2 Ngrandu khususnya kelas I di dalam mata pelajaran matematika

pencapaian nilainya belum memenuhi harapan siswa dan guru, yaitu rata-rata

hanya 52,47.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010

selama 4 bulan yaitu bulan April sampai dengan Juli tahun 2010.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Karena data yang akan diperoleh atau dikumpulkan berupa data yang

langsung tercatat dari kegiatan di lapangan maka bentuk pendekatan yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya

adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). I G A K Wardhani, dkk., (2007: 13):

penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,

yaitu suatu Action Research yang dilakukan di kelas. Suwarsih

Madya(http://www.google.co.id/search?hl=id@search?hl=id&q=teknik+uji+walidit

as+penelitian&btnG=telusuri&meta, 20 April 2010) Penelitian Tindakan Kelas

merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditunjukkan untuk meningkatkan

situasi praktis yaitu tercapainya perbaikan dan meningkatnya situasi pembelajaran.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian untuk mengatasi permasalahan terkait

dengan kegiatan belajar mengajar yang terjadi pada suatu kelas.

Adapun model Penelitian Tindakan Kelas ini menggambarkan sebagai

serangkaian langkah yang membentuk siklus atau putaran tindakan. Setiap langkah

memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting) (Taggart (1998) dalam Zainal Aqib, 2006: 127).

Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2. Spiral Tindakan Kelas

Tahap-tahap di atas digambarkan sebagai siklus, yang dapat dilanjutkan ke

siklus berikutnya secara ulang sampai permasalahan yang dihadapi dapat

teratasi/terpecahkan. Pada tahap perencanaan berisi rencana pelaksanaan

pembelajaran yang disiapkan sebelum pelaksanaan tindakan. Kemudian dilakukan

tindakan sebagai implementasi perencanaan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngrandu Kecamatan

Geyer, Kabupaten Grobogan, tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah 23 siswa.

dengan rincian 13 siswa laki-laki dan 10 siswsa perempuan.

D. Sumber Data

Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji

dalam penelitian ini sebagian besar berupa kualitatif. Informasi tersebut akan digali

planning acting

reflecting observing

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dari berbagai sumber data dan jenis data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Subjek penelitian yaitu siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngrandu Kecamatan Geyer

Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2009/2010.

2. Arsip nilai ulangan harian hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan

media benda konkret.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai bentuk Penelitian Tindakan Kelas dan jenis sumber data yang

dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang aka digunakan dalam penelitian

ini adalah:

1. Observasi

Bentuk observasi dalam penelitian ini adalah observasi, dimana peneliti

(pengamat) dalam penelitian ini, berperan aktif dalam semua pembelajaran di

kelas. Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan

sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut, dan dengan observasi

ini akan diperoleh data-data mengenai seluruh aktivitas atau tingkah laku siswa

dalam pembelajaran yaitu data tentang sikap dan aktivitas siswa.

Observasi. Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung. Observasi

langsung (direct observation) adalah observasi yang dilakukan tanpa perantara

(secara langsung) terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan pada siswa

kelas I SD Negeri 2 Ngrandu untuk mengetahui kemampuan berhitung

pengurangan siswa dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berhitung

pengurangan berlangsung sebelum tindakn dan pada tindakan sikulus I dan

sikulus II dengan menggunakan media benda konkret.

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur kemampuan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Pemberian tes

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan yang diperoleh siswa

setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Tes berhitung pengurangan diberikan

pada awal penelitian untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa

dalam berhitung pengurangan. Selain itu tes ini dilakukan di setiap akhir siklus

untuk mengetahui peningkatan hasil berhitung pengurangan siswa. Dengan kata

lain tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan

kemampuan berhitung pengurangan siswa sesuai dengan siklus yang ada.

3. Dokumen

Dokumen merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam

penelitian kualitatif. Dokumen merupakan bahan tertulis ataupun film yang

digunakan sebagai sumber data, dokumen sejak lama digunakan sebagai sumber

data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan

untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Slamet dan Suwarto

2007: 53). Data yang diperoleh dari dokumen yaitu keadaan administrasi siswa

yang sudah ada.

Dokumen yang dikaji adalah arsip atau dokumen yang ada. Dokumen tersebut

antara lain Kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hasil berhitung

pengurangan siswa, pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Ngrandu yang berjumlah 23

siswa.

F. Validitas Data

Untuk menjamin validitas data dan pertanggung jawaban dapat dijadikan

dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan, teknik yang digunakan yaitu triangulasi

data atau trianggulasi sumber. Cara ini mengarahkan agar di dalam mengumpulkan

data, wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang

sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber

data yang berbeda. Dengan mengenali data dari sumber yang berbeda-beda dan juga

teknik pengumpulan data yang berbeda itu pun data sejenis bisa tertuju kemantapan

dan kebenarannya.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Dalam penelitian ini untuk mengkaji kesahihan data digunakan validitas isi

dan triangulasi metode. validitas isi disini adalah validitas yang berhubungan dengan

kemampuan instrumen untuk menggambarkan atau melukiskan secara tepat domain

perilaku yang akan diukur dalm hal ini peneliti mengukur kemampuan berhitung

pengurangan siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu yang berjumlah 23 siswa pada tahun

pelajaran 2009/2010 digunakan instrumen tes berhitung pengurangan.

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif Miles dan Huberman. Model analisis interaktif mempunyai tiga

buah komponen pokok yaitu: Reduksi data, Sajian data, Penarikan kesimpulan atau

verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses

pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu proses pemilihan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan informasi data yang telah muncul dari beberapa catatan tertulis

yang diperoleh di lapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang

menajamkan, membuang yang tidak perlu, mengarahkan, menggolongkan, dan

mengorganisasi data sehingga diperoleh suatu kesimpulan.

Dalam penelitian yang dilaksanakan di kelas I SD Negeri 2 Ngrandu peneliti

memperoleh beberapa data berupa nilai tes berhitung pengurangan siswa, observasi

kegiatan siswa, Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG), hasil wawancara guru.

Semua data tersebut digunakan dalam hasil penelitian, tetapi data Alat Penilaian

Kemampuan Guru (APKG) tidak diolah dan tidak disajikan dalam penyusunan

laporan.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang telah tersusun dan

memberikan kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data tersebut dengan menggabungkan berbagai informasi yang

telah didapat selama kejadian berlangsung.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dalam penelitian yang dilaksanakan di kelas I SD Negeri 2 Ngrandu, data

yang disajikan meliputi data yang berasal dari nilai tes kemampuan berhitung

pengurangan siswa, observasi kegiatan siswa, dan hasil wawancara guru.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses peninjauan kembali pada

benar tidaknya data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian. Setelah semua data

disajikan dalam laporan, peneliti menarik simpulan yang merupakan jawaban dari

hipotesis penelitian

Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dapat digambarkan dengan

skema pada gambar 3

Gambar 3

Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif Milles Huberman,

(2000: 19)

H. Indikator Pencapaian

Dengan adanya penelitian, maka akan adanya peningkatan kemampuan

berhitung pada pelajaran matematika, yaitu ;

Reduksi Data Sajian Data

Pengumpulan Data

Penarikan Kesimpulan

(Verifikasi)

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

1. Siswa yang berjumlah 23 dengan KKM sebesar 60 pada materi pengurangan

bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang dan pendek pada

siklus I sebesar 70% siswa mencapai KKM , dan pada siklus II siswa mampu

pengurangan bilangan tanpa teknik meminjam dengan cara panjang sebesar 90%

siswa mencapai KKM.

2. Meningkatnya kemampuan menghitung dengan ditunjukkan meningkatnya rata-

rata kelas dengan rata-rata 70.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus-siklus.Tiap-tiap

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah

didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui permasalahan yang

menyebabkan rendahnya kemampuan berhitung pada pelajaran matematika siswa

kelas I SD Negeri 2 Ngrandu dilakukan observasi dan wawancara terhadap kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Melalui langkah-langkah tersebut akan

dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan kemampuan belajar

matematika khususnya konsep pengurangan.

Berdasarkan hasil observasi, maka langkah yang paling tepat untuk

meningkatkan kemampuan berhitung pengurangan adalah dengan penanaman konsep

melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah

dikuasai siswa. Sehubungan hal tersebut, maka tindakan yang diduga paling tepat

adalah dengan menggunakan media bendakonkret dalam menjelaskan konsep

berhitung pengurangan dalam pembelajaran matematika.

Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini meliputi; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,

dan refleksi, dalam setiap siklus.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Secara rinci prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dijabarkan dalam

uraian berikut:

Siklus I

1) Tahap perencanaan

a. Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi.

b. Merencanakan skenario pembelajaran matematika dengan cara membuat

rencana pembelajaran (RPP)

c. Merencanakan kegiatan pembelajaran penggunaan media benda konkret.

d. Merencanakan kegiatan pembelajaran penggunaan media benda konkret.

e. Membuat media pembelajaran yang berhubungan dengan konsep berhitung

pengurangan yaitu media benda konkret.

2) Tahap pelaksanaan tindakan

a. Memberikan materi pembelajaran tentang berhitung pengurangan.

Menerangkan materi tentang berhitung pengurangan dengan menentuan ,

dengan menjelaskan pengurang dengan cara pendek dan cara panjang. Dengan

menerangkan pengurangan dengan cara pendek dan cara panjang maka siswa

mempunyai gambaran tentang konsep pengurangan dengan cara pendek dan

cara panjang

b. Menerapkan pembelajaran dengan penggunaan media benda konkret

Setelah guru menerangkan tentang konsep pengurangan, kemudian guru

menerapkan atau mendemonstrasikan penggunaan media benda konkret,

supaya siswa lebih paham tentang cara penggunaan media benda konkret.

Dalam demonstrasi media benda konkret yang dilaksanakan oleh guru,

sebagian siswa diajak langsung menggunakan media benda konkret.

c. Siswa belajar dengan menggunakan media benda konkret.

Setelah guru mendemonstrasikan penggunaan media benda konkret, kemudian

secara berkelompok siswa melaksanakan pembelajaran matematika tentang

konsep pengurangan dengan menggunakan media benda konkret. Setelah

siswa sudah mampu menggunakan media benda konkret dengan benar,

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kemudian guru memberikan soal tentang konsep pengurangan dengan

pemecahan masalah menggunakan media benda konkret.

d. Membantu siswa jika menemui kesulitan

Mendekati siswa jika terlihat kesulitan dalam menggunakan media untuk

mengerjakan soal, Kemudian guru membantu memecahkan masalah yang

dihadapi siswa.

e. Menilai hasil dari kemampuan siswa menggunakan media benda konkret

Melaksanakan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menggunakan

media benda konkret dari pelaksanaan mengerjakan soal matematika tentang

konsep berhitung pengurangan.

3) Tahap observasi

a. Melakukan pengamatan pada proses pembelajaran

Melaksanakan pengamatan ketika siswa menggunakan media benda konkret

dalam mengerjakan soal. Saat melaksanakan pengamatan guru biasa

menyimpulkan bahwa siswa sudah tepat atau belum dalam menggunakan

media benda konkret. Dan juga mengamati proses pembelajaran yang

dilaksanankan guru apakah sudah sesuai dengan rencana pembelajaran

b. Mengarahkan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

Memberikan pengarahan kepada semua siswa ketika siswa merasa kesulitan

dalam menerapkan media benda konkret. Dengan pengarahan dari guru siswa

melanjutkan menggunakan media benda konkret dalam mengerjakan soal.

c. Mengobservasi hasil penilaian

4) Tahap refleksi

Mengadakan refleksi dan evaluasi dari pembelajaran bila hasil refleksi dan

evaluasi siklus I menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berhitung

pengurangan tanpa teknik meminjam dengan cara pendek dan panjang. Siswa

kelas I tidak perlu dilanjutkan dengan menggunakan siklus II. Namun apabila

belum memperlihatkan adanya peningkatan kemampuan berhitung pengurangan

baik cara pendek maupun panjang maka dilanjutkan dengan siklus II yang

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

meliputi tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap

observasi. Selanjutnya sampai kemampuan menghitung pengurangan matematika

meningkat

Siklus II

1) Tahap perencanaan

a. Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi.

b. Merencanakan skenario pembelajaran matematika dengan cara membuat

rencana pembelajaran (RPP)

c. Merencanakan kegiatan pembelajaran penggunaan media benda konkret.

d. Merencanakan kegiatan pembelajaran penggunaan media benda konkret.

e. Membuat media pembelajaran yang berhubungan dengan konsep berhitung

pengurangan yaitu media benda konkret.

2) Tahap pelaksanaan tindakan

a. Memberikan materi pembelajaran tentang pengurangan. Dengan media benda

konkret siswa pengurangan dengan cara panjang. Dengan pengunaan media

benda konkret maka siswa mempunyai gambaran tentang pengurangan

dengan cara panjang.

b. Menerapkan pembelajaran dengan penggunaan media benda konkret tentang

konsep pengurangan dengan cara panjang kemudian guru menerapkan atau

mendemonstrasikan penggunaan media benda konkret, supaya siswa lebih

paham tentang cara penggunaan media benda konkret. Dalam demonstrasi

media benda konkret yang dilaksanakan oleh guru, sebagian siswa diajak

langsung menggunakan media benda konkret.

c. Siswa belajar dengan menggunakan media benda konkret.Setelah guru

mendemonstrasikan penggunaan media benda konkret, kemudian secara

berkelompok siswa melaksanakan pembelajaran matematika tentang

pengurangan dengan menggunakan media benda konkret. Setelah siswa sudah

mampu menggunakan media benda konkret dengan benar, kemudian guru

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

memberikan soal tentang konsep pengurangan bilangan dua angka tanpa

teknik meminjam dengan cara panjang.

d. Membantu siswa jika menemui kesulitan, Mendekati siswa jika terlihat

kesulitan dalam menggunakan media untuk mengerjakan soal, Kemudian guru

membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa.

e. Menilai hasil dari kemampuan siswa menggunakan media benda konkretdan

melaksanakan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menggunakan

media benda konkret dari pelaksanaan mengerjakan soal matematika tentang

pengurangan bilangan dua angka dengan cara panjang.

3) Tahap observasi

a.Melakukan pengamatan pada proses pembelajaran

Melaksanakan pengamatan ketika siswa menggunakan media benda konkret

dalam mengerjakan soal. Saat melaksanakan pengamatan guru biasa

menyimpulkan bahwa siswa sudah tepat atau belum dalam menggunakan

media benda konkret juga mengamati pelaksanan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru apakah sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran

b. Mengarahkan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

Memberikan pengarahan kepada semua siswa ketika siswa merasa sedikit ada

kesulitan dalam menerapkan media benda konkret. Dengan pengarahan guru,

siswa melanjutkan menggunakan media benda konkret dalam mengerjakan

soal.

c. Mengobservasi hasil penilaian

4) Tahap refleksi

Mengadakan refleksi dan evaluasi dari pembelajaran bila hasil refleksi dan

evaluasi siklus II menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menghitung

pengurangan, maka siswa kelas I tidak perlu dilanjutkan dengan menggunakan

siklus III. Namun apabila belum memperlihatkan adanya peningkatan

kemampuan berhitung pengurangan maka dibuat siklus III yang meliputi tahap

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi. Selanjutnya

sampai kemampuan menghitung pengurangan matematika meningkat.

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat digambarkan sebagai

berikut pada gambar 4

Gambar 4. Siklus I dan II

Sumber: Basuki Wibowo (2003: 17)

refleksi Tindakan

Observasi

Rencana I

Siklus I refleksi Tindakan

Observasi

Rencana

II

Siklus II

Siklus

Rekomendasi

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini lembaga peneliti mengadakan penelitian di suatu lembaga

pendidikan yaitu Sekolah Dasar Negeri 2 Ngrandu Kecamatan Geyer Kabupaten

Grobogan yang berada di desa yang terletak di desa yang yang berbatasan dengan

kabupaten lain yaitu Kabupaten Sragen.

SD Negeri 2 Ngrandu didirikan pada tahun 1984 berada di Dusun Tapen, Kelurahan

Ngrandu, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Merupakan salah satu Lembaga

Pendidikan Dasar yang menyiapkan generasi muda bangsa agar mempunyai landasan

ilmu yang kokoh dan berbudi pekerti mulia, serta membekali siswa dengan materi

keilmuan di tingkat pendidikan dasar. SD Negeri 2 Ngrandu berusaha meningkatkan

sarana dan prasarana untuk menunjang belajar siswa. Dari tahun ke tahun SD Negeri

2 Ngrandu selalu mengalami peningkatan baik kualitas maupun kuantitas. Diasuh

oleh tenaga pengajar yang professional di bidangnya dan rata – rata sudah lulus

Sarjana ( S1 ).

SD Negeri 2 Ngrandu dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan jumlah tenaga

pengajar seluruhnya ada 10 orang yaitu 4 guru kelas yang sudah pegawai negeri dan

2 guru kelas wiyata bakti, 1 guru Agama Islam yang sudah pagawai negeri, 1 guru

olah raga yang sudah pegawai negeri, dan 1 karyawan.

Demi kelancaran program-program sekolah dan semakin meningkatnya mutu

pendidikan di sekolah, maka segenap komponen pengelola baik kepala sekolah,

komite sekolah, guru, karyawan senantiasa berusaha melaksanakan tugas sesuai

dengan tanggung jawab masing-masing sebagaimana tertuang dalam program kerja

yang telah direncanakan pada setiap tahun pelajaran. Mekanisme kerja segenap

pengelola Sekolah Dasar Negeri 2 Ngrandu tersebut berada di bawah koordinasi dan

pengawasan kepala sekolah.

Fasilitas yang ada di sekolah ini cukup memadai. Berbagai jenis alat peraga dan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

media untuk berbagai mata pelajaran tersedia dengan lengkap, namun semua tidak

terawat dengan baik walaupun ada juga alat peraga dan media pembelajaran yang

tersedia di dalam kelas. Lebih jelasnya tentang salah satu media yang ada di SD

Negeri 2 Ngrandu dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Media benda konkret yang digunakan dalam pembelajaran berhitung

pengurangan

Media seperti gambar 5 berupa sedotan dan kelereng belum dimanfaatkan oleh guru

dengan baik dalam proses pembelajaran. Selain itu di sekolah ini tidak ada tempat

khusus untuk menyimpan media tersebut.

Karakter siswa-siswi kelas I tidak jauh berbeda dengan siswa kelas lain dalam

kegiatan belajar mata pelajaran matematika. Kebanyakan siswa menganggap

matematika sebagai suatu mata pelajaran yang sulit dan menakutkan yang nampak

pada hasil belajar yang belum tuntas sesuai KKM dan kemampuan dalam pelajaran

matematika khususnya kemampuan berhitung pengurangan masih kurang. Siswa

masih banyak tergantung pada guru dalam memahami materi, hal itu menyebabkan

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

rendahnya kemampuan berhitung serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika khususnya dalam berhitung pengurangan. Latar belakang ini yang

dijadikan pangkal dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung khususnya

dalam kemampuan berhitung pengurangan yang ditandai dengan meningkatnya hasil

belajar matematika.

Dengan penelitian ini diharapkan siswa SD Negeri 2 Ngrandu lebih tertarik dan

termotivasi untuk belajar matematika, sehingga kemampuan dalam berhitung

pengurangan siswa dapat meningkat.

B. Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian keadaan nyata yang ada di lapangan antara

lain:

1. Rendahnya kemampuan pemahaman matematika khususnya dalam

berhitung pengurangan yang ditunjukkan rendahnya nilai siswa.

Berdasarkan data hasil pengamatan langsung oleh peneliti pada tanggal 3

Mei 2010 dimana (peneliti juga sebagai guru di SD Negeri 2 Ngrandu),

terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas I

dalam menyampaikan pembelajaran matematika mengenai berhitung,

sebagai gambaran awal kegiatan pembelajaran di kelas I masih terdapat

banyak kekurangan, antara lain penyampaian materi kurang diperhatikan

siswa, karena guru dalam melaksanakan pembelajaran belum

menggunakan media yang sesuai sehingga suasana belajar kurang

menyenangkan, aktivitas siswa kurang, dan ketuntasan belajar mengenai

materi berhitung pengurangan pada siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu,

Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan belum berhasil.

Hasil tes awal materi berhitung pengurangan terdapat pada lampiran 9. Dari

lampiran 9 diperoleh tabel 1 di bawah ini :

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 1. Frekuensi Nilai Kemampuan Berhitung Pengurangan Siswa Kelas I SD

Negeri 2 Ngrandu Sebelum Tindakan:

Nomor Nilai Frekuensi Prosentase

1 91 – 100 0 0%

2 81 – 90 2 8,7%

3 71 – 80 1 4.3%

4 61 – 70 5 21,7%

5 51 – 60 5 21,7%

6 41 – 50 3 13%

7 31 – 40 3 13%

8 21 – 30 2 8,7%

9 10 – 20 2 8,7%

Jumlah 23 100%

Rata-rata 52,47 -

Berdasarkan tabel 1 persentase kemampuan berhitung pengurangan maka

dapat digambarkan pada grafik gambar 6.

0

2

1

5 5

3 3

2 2

0

1

2

3

4

5

6

91 - 100 81 - 90 71 - 80 61 - 70 51 - 60 41 - 50 31 - 40 21 - 30 10-20

FREKUEN

SI

NILAI

Gambar 6. Grafik Nilai matematika Siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngrandu

Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berdasarkan data nilai pada tabel 1 dapat dilihat bahwa sebelum

dilaksanakan tindakan, siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu sebanyak 23

siswa hanya 8 siswa atau 34,7% yang memperoleh nilai sesuai dan di atas

batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 15 siswa atau 65,1% memperoleh

nilai di bawah batas nilai ketuntasan yaitu 60. Maka peneliti melaksanakan

pembelajaran melalui media yang sesuai yaitu menggunakan media benda

konkret.

Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa pada tabel 1 diperoleh nilai rata-

rata kemampuan siswa menjawab soal dengan benar adalah 52,47 di mana

hasil tersebut masih di bawah rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak guru

sekaligus peneliti, dan sekolah yaitu sebesar 70. Besarnya persentase siswa

tuntas pada materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam

hanya 13% saja, dari pihak sekolah ketuntasan siswa diharapkan mencapai

lebih dari 70%. Dari hasil analisis tes awal tersebut, maka dilakukan tindak

lanjut untuk meningkatkan Kemampuan berhitung pengurangan siswa.

Dari hasil tes awal pada tabel di atas dapat disimpulkan sementara bahwa

pemahaman materi berhitung pengurangan oleh siswa kelas I SD Negeri 2

Ngrandu masih sangat kurang. Adanya beberapa indikator yang masih

memiliki porsi jawaban yang kurang dari 70% memberikan indikasi bahwa

siswa masih belum begitu paham pada beberapa indikator belajar materi

pokok berhitung pengurangan.

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus 1 dilaksanakan selama 1 minggu mulai tanggal 10 Mei 2010 sampai

15 Mei 2010 (2 kali pertemuan). Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

a. Perencanaan

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Dengan berpedoman Kurikulum Pendidikan Dasar kelas I berhitung pengurangan,

peneliti melakukan langkah-langkah untuk merencanakan pembelajaran melalui

media benda konkret antara lain:

1. Memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan berhitung

pengurangan. Alasan memilih pokok bahasan atau indikator tersebut adalah :

a. Pokok bahasan/indikator tentang berhitung pengurangan belum menggunakan

media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa sehingga materi

kurang dikuasai siswa, karena hal tersebut kemampuan berhitung

pengurangan siswa juga kurang.

b. Pokok bahasan/indikator tentang berhitung pengurangan belum menggunakan

media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam melakukan operasi

berhitung pengurangan.

c. Pokok bahasan /indikator tentang berhitung pengurangan tersebut nantinya

dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator yang telah dibuat.

Rencana pembelajaran yang disusun oleh peneliti memuat 2 kali pertemuan,

masing-masing pertemuan dalam waktu 2 jam pelajaran dilaksanakan dalam

minggu yang berbeda. Mengenai langkah-langkah dan susunan rencana

pembelajaran terlampir pada lampiran 1.

3. Menyiapkan instrument media benda konkret yang akan digunakan dalam

pembelajaran antara lain, sedotan dan kelereng.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media benda

konkret sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran yang

telah disusun pada siklus I dengan menggunakan media benda konkret ini akan

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Untuk pertemuan pertama materi yang

diajarkan yaitu pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara

panjang untuk pertemuan kedua materinya yaitu pengurangan bilangan dua angka

tanpa teknik meminjam dengan cara pendek.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Pertemuan ke - 1

Pada pertemuan ke-1 materi yang diajarkan tentang pengurangan bilangan dua angka

tanpa teknik meminjam dengan cara panjang. Sebagai kegiatan awal guru mengajak

bernyanyi lagu „‟satu-satu‟‟ dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa dan

mengarahkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Kegiatan inti dimulai dengan membagi siswa untuk menjadi empat kelompok (jumlah

siswa 23 anak). Siswa memperhatikan guru dalam mendemonstrasikan penggunaan

media benda konkret dalam melakukan operasi pengurangan bilangan 15-14

=..........(dengan cara panjang).

15=10 + 5

14=10 + 4 -

= 0 + 1

= 1

Gambar 7. 15 kelereng dikurangi 14 kelereng sehingga tinggal 1 kelereng

kemudian benda konkret berupa sedotan, batu kerikil, dan permen dan kelereng

diberikan kepada masing-masing kelompok. Siswa menggunakan media benda

konkret untuk melakukan operasi pengurangan bilangan

15-14 =..........(dengan cara panjang).

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Kemudian guru memberi lembar kerja untuk masing-masing kelompok. Siswa

mengerjakan lembar kerja dengan mengisi lembar jawaban pengurangan untuk

operasi hitung pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara

panjang dengan bilangan :

19-16=.....

15-12=....

18-6=.....

Guru membimbing siswa dalam kelompok menggunakan media benda konkret. Guru

juga mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam pembelajaran melalui lembar

observasi yang telah dipersiapkan. Sementara itu aktifitas guru dalam pembelajaran

diamati oleh teman sejawat. Setelah siswa mengerjakan lembar kerja dan

dikumpulkan, guru memberikan evaluasi dengan membagi lembar soal pada siswa.

Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi selama 15 menit dan setelah itu guru

memberikan penilaian secara individu.

Pertemuan ke -2

Pada pertemuan ke-2 materi matematika yang diajarkan tentang berhitung dengan

indikator pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara

pendek. Sebagai kegiatan awal guru mengajak siswa bernyanyi lagu “satu-satu”.

Guru menceritakan tentang permasalahan sehari- hari yang berhubungan dengan

pengurangan, siswa memperhatikan dan menanggapi permasalahan yang ada dengan

bertanya dan menjawab pertanyaan tentang pengurangan.

Kegiatan inti yaitu guru menggunakan media benda konkret sebagai sarana untuk

menghitung dalam pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

cara pendek untuk operasi hitung 15 – 14 =...

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 8. 15 kelereng dikurangi 14 kelereng sehingga tinggal 1 kelereng (cara

pendek)

Kemudian siswa secara berkelompok mencoba menyelesaikan soal berhitung

pengurangan yang diberikan oleh guru dengan menggunakan media benda konkret

dengan cara pendek dengan bilangan:

19-16=.....

15-12=....

18-6=.....

Guru membimbing siswa dalam menjawab soal dan siswa menggunakan media

benda konkret yang telah disediakan untuk menjawab soal mengenai pengurangan

bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara pendek.

Guru memadukan media benda konkret dengan metode diskusi yaitu dengan

memberi lembar kerja untuk masing-masing kelompok. Siswa mengerjakan lembar

kerja mengenai pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara

pendek dengan memperhatikan penggunaan media benda konkret sepeti yang telah

didemonstrasikan oleh guru. Pada tahap kegiatan ini guru juga memadukan media

benda konkret dengan metode demonstrasi.

Guru memberikan bantuan kepada siswa saat siswa mengalami kesulitan dalam

mengunakan media benda konkret. Kemudian guru mengamati aktivitas/partisipasi

siswa dalam pembelajaran melalui lembar observasi. Setelah siswa mengerjakan

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

lembar kerja dan dikumpulkan, guru memberikan evaluasi dengan membagi lembar

soal pada masing-masing siswa.

Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi selama 15 menit kemudian guru memberikan

penilaian secara individu.

c. Observasi

Dalam tahap ini guru kelas sebagai peneliti melaksanakan pemantauan terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret yang

dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan

perekaman dengan kamera foto dan. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data

mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan media benda konkret dengan

rencana pembelajaran yang telah disusun dan untuk mengetahui seberapa besar

pembelajaran dengan media benda konkret yang dilaksanakan menghasilkan

perubahan pada kemampuan berhitung pengurangan pada pembelajaran Matematika

siswa kelas I. Aktifitas yang dilaksanakan oleh guru adalah melaksanakan

pembelajaran dengan materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam

dengan cara panjang dan pendek dengan penerapan media benda konkret. Di dalam

pelaksanaan penelitian, peneliti juga melakukan pengawasan serta pembimbingan

terhadap siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan media benda konkret

tentang materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara

panjang dan pendek.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan dan ditujukan pada guru yang

terlampir pada lampiran 4, menunjukkan bahwa aktifitas dan keaktifan yang

dilaksankan oleh guru sudah cukup aktif dengan rata-rata skor 2,25.

Hal tersebut dapat terlihat dari hasil pengamatan peneliti. Peningkatan aktifitas dan

keaktifan guru terlihat pada pembelajaran dengan menggunakan media benda

konkret. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 4 dengan penjelasan sebagai

berikut, aktivitas guru yang cukup aktif yaitu: (1) Memberikan informasi secara tepat,

(2) menggunakan media benda konkret, (3) menggunakan berbagai sumber (4)

menggunakan waktu secara tepat sesuai perencanaan, (5) penuh perhatian terhadap

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

siswa, (6) memotivasi individu, (7) memotivasi kerja kelompok, (8) Melakukan

penilaian proses observasi, (9) memberikan tindak lanjut. Aktivitas guru yang aktif

yaitu: (1) menggunakan multi metode, (2) melakukan penilaian proses tanya jawab,

(3), melakukan penilaian hasil belajar/tes formatif.

Untuk aktifitas yang dilaksanakan oleh siswa yang pertama adalah mempelajari

materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang

dan pendek secara individu maupun secara kelompok dengan penggunaan media

benda konkret. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan dan ditujukan pada

lampiran 5, menunjukkan bahwa aktifitas dan keaktifan yang dilaksanakan oleh siswa

dikatakan cukup. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan rata-rata skor yaitu 2,42.

Sesuai dengan kriteria, skor 2 dikatakan cukup.

Penjelasan yang didapat dari lampiran 5 halaman adalah sebagai berikut, keaktifan

siswa dikatakan cukup yaitu:(1) aktif memperhatikan penjelasan dari guru, (2) aktif

menjawab pertanyaan dari guru, (3) rasa ingin tau dan keberanian siswa meningkat,

(4) aktif mengerjakan tugas individu. Sedangkan untuk aktivitas siswa yang tergolong

aktif yaitu: (1) Aktif menggunkan media benda konkret, (2) keaktifan dan inisiatif

siwa, (3) Aktif mengerjakan tugas-tugas kelompok

Setelah dilaksanakan tindakan siklus I, dengan menerapkan media benda konkret

dalam pembelajaran dan diperoleh kenaikan peningkatan keaktifan serta siswa maka

diperoleh data hasil penilaian belajar siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu pada

lampiran 8. Dari lampiran 8 diperoleh data seperti terlihat pada tabel 2.

Tabel 2. Data Frekuensi Nilai kemampuan berhitung pengurangan Siswa Kelas I SD

Negeri 2 Ngrandu pada Siklus I

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 91 – 100 0 0 % Istimewa

2 81 – 90 0 0% Baik sekali

3 71 – 80 8 32% Baik

4 61 – 70 5 21,7% Cukup

5 51 – 60 7 30,4% Hampir cukup

6 41 – 50 3 13% Kurang

7 31 – 40 0 0 % Kurang sekali

8 21 – 30 0 0 % Sangat kurang sekali

Jumlah 23 100 % -

Rata-rata 64,21 - -

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, siswa

yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sebanyak 3 siswa atau 13%, kategori

hampir cukup sebanyak 7 siswa atau 30,4 %, kategori cukup 5 siswa atau 21,7 %

kategori baik 8 siswa atau 32 %. Jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai

diatas 6,0 sebanyak 13 siswa atau 53,7%. Data frekuensi nilai matematika siswa

kelas I SD Negeri 2 Ngrandu pada tabel 2 dapat dilihat pada gambar 9

Gambar 9. Grafik Nilai Berhitung Siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngrandu pada Siklus I

0

1

2

3

4

5

6

7

8

21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

0 0

3

7

5

8

0 0

Fre

ku

ensi

Nil

ai

Nilai Siswa

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Berdasarkan lampiran 9, pelaksanaan pada siklus I ini dicapai nilai rata-rata kelas

64,21 pada pertemuan pertama rata-rata kelas 63,17 dan rata-rata kelas pada

pertemuan kedua 77,5, nilai rata-rata kelas 63,17 pada pertemuan pertama belum

mencapai ketuntasan yang sesuai harapan yaitu rata-rata kelas harus mencapai 70

mengenai materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

cara panjang sehingga perlu dilanjutkan dengan siklus II.

Pencapaian hasil yang diharapkan adalah tercapainya nilai

KKM yaitu nilai 60 atau lebih serta tercapainya nilai rata-rata kelas yaitu 70 atau

lebih pada materi yang diajarkan yaitu pengurangan bilangan dua angka dengan cara

panjang dan cara pendek. Dari hal tersebut maka pembelajaran dengan menggunakan

media benda konkret untuk materi pengurangan bilangan dua angka dengan cara

pendek sudah sesuai dengan yang diharapkan. Pada siklus I untuk materi

pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang belum

mencapai kriteria yang diharapkan. Maka dari itu sesuai dengan indikator pencapaian

yang telah dibuat akan dilanjutkan pada siklus II dengan target rata-rata kelas diatas

70 untuk materi pengurangan bilangan dua angka dengan cara panjang.

d. Refleksi

Data yang diperoleh dari pembelajaran materi pengurangan bilangan dua angka

melalui observasi kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi

yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan yang terlampir pada lampiran 4

dan 5, pembelajaran matematika telah menunjukkan peningkatan pada aktivitas dan

keaktifan siswa yaitu pada pengurangan dua angka tanpa teknik memimjam dengan

cara pendek. Perubahan menjadi lebih baik dikarenakan guru dalam melaksanakan

pembelajaran pada pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

cara pendek sudah menggunakan media benda konkret dengan baik serta

menggunakan langkah-langkah yang tepat, hal tersebut membuat siswa lebih mudah

memahami materi, karena siswa belajar dengan cara yang menyenangkan dan

menarik. Selain itu siswa juga ikut aktif dalam pembelajaran dengan melihat secara

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

langsung apa yang dipelajari dengan menggunakan benda konkret atau benda asli.

Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian penggunaan media benda konkret dalam

pembelajaran matematika mengenai berhitung pengurangan dua angka dengan cara

pendek.

Untuk materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara

panjang belum menunjukkan perubahan yang berarti, hal tersebut akan dituntaskan

pada siklus berikutnya yaitu siklus II. Berdasarkan kegiatan siklus I belum tuntasnya

pembelajaran matematika pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam

dengan cara panjang dikarenakan siswa belum memamahami hubungan penggunaan

media benda konkret dalam berhitung pengurangan cara panjang dan siswa masih

belum mengenl operasi penggurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam

dengan cara panjang. Siswa memerlukan waktu untuk memahamai materi dan lebih

mengenal pengurangan dengan cara panjang. Guru harus menggunakan langkah-

langkah yang mudah dipahami oleh siswa pada pembelajaran siklus II karena materi

pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang

memerlukan pemahaman materi lebih banyak dibandingkan dengan materi

pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara pendek. Hal

tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertemuan : I (satu)

Indikator : Pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara

panjang.

Media : Benda konkret berupa sedotan dan kelereng.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung siswa cukup

aktif memperhatikan penjelasan guru, namun beberapa siswa masih belum

mendalami materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

cara panjang karena masih baru mengenal cara tersebut. Hal ini dikarenakan masih

ada beberapa siswa yang belum mengetahui cara menggunakan media benda konkret

berupa sedotan kelereng, batu kerikil, sedotan dan permen dengan tepat.

Kemampuan pemahaman siswa dikatakan baik untuk materi pengurangan bilangan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara pendek, sehingga hasil belajar siswa

pada pertemuan ke-1 materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam

dengan cara panjang belum menunjukkan perubahan yang berarti, karena nilai rata-

ratanya kelas baru mencapai 63,17 dan siswa yang memperoleh nilai > 60 adalah 13

siswa (53%) dari 23 siswa.

Tabel 3. Daftar nilai kemampuan berhitung siswa pada pertemuan ke-1 siklus I

No Nilai No Nilai

1

2

3

4

5

6

7

8

9

75

65

55

57

59

60

70

75

59

14

15

16

17

18

19

20

21

22

58

57

56

68

72

65

50

70

70

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

10

11

12

13

40

75

42

70

23

75

Nilai rata-rata 63,17

Pembelajaran berhitung pengurangan berhasil apabila nilai rata-rata kelas lebih dari

70 dan siswa yang memperoleh nilai > 6,0 mencapai persentase 70%. Dengan

demikian nilai rata-rata kelas yang mencapai 63,17 dan siswa yang memperoleh nilai

> 6,0 adalah 13 atau 53% menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan

media benda konkret yang dilakukan belum berhasil.

Pertemuan : ke -2

Indikator : Pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara

pendek.

Media : Benda konkret berupa sedotan dan kelereng

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung siswa cukup

aktif memperhatikan penjelasan guru perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran

juga meningkat. Begitu pula perasan senang saat pembelajaran matematika terlihat

pada sebagian besar siswa. Dari pemantauan hasil belajar diperoleh nilai nilai rata-

rata kelas mencapai 77,5 dan siswa yang memperoleh nilai > 60 sebanyak 19 siswa

(76%) dari 23 siswa kelas I.

Pembelajaran berhasil apabila nilai rata-rata kelas lebih dari 70 dan siswa yang

memperoleh nilai > 60 mencapai persentase 70%. Dengan demikian data nilai rata-

rata kelas yang mencapai 67,32 dan siswa yang memperoleh nilai > 60 sebanyak 19

(76%) menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan media benda konkret

yang dilakukan berhasil untuk mencapai rata-rata kelas lebih dari 70. Daftar nilai

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Daftar nilai kemampuan berhitung siswa pada pertemuan ke-2 siklus I

No Nilai No Nilai

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

75

65

50

60

60

60

75

80

60

50

75

50

70

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

60

60

60

70

70

60

50

75

75

80

Nilai rata-rata 77,5

Dari perhitungan rata-rata kelas dan jumlah siswa yang memperoleh nilai rata-rata

kelas dalam setiap pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret pada

siklus I dapat diketahui bahwa 1 (satu) dari 2 (dua) pertemuan telah menunjukkan

perubahan yang signifikan pada kemampuan berhitung pengurangan bilangan dua

angka siswa kelas I. Sebagai catatan, untuk siswa yang memperoleh nilai kurang dari

rata-rata kelas harus diberikan perbaikan dengan menambah waktu belajar dan

bimbingan yang intensif supaya kemampuan berhitung siswa dalam pengurangan

bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang dapat meningkat.

Karena dari dua pertemuan pembelajaran yang menggunakan media benda konkret

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

hanya satu pembelajaran yang telah dapat menunjukkan perubahan yang signifikan

pada peningkatan nilai belajar matematika mengenai serta aktifitas siswa kelas I,

maka harus dilanjutkan pada siklus ke-2 untuk materi pengurangan bilangan dua

angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang.

2. Tindakan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam waktu satu minggu mulai 24 - 29 mei 2010 (2 kali

pertemuan). Tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi:

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus I diketahui

bahwa pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret yang dilaksanakan

pada pertemuan ke-1 tentang materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik

meminjam dengan cara panjang belum berhasil. Oleh karena itu peneliti kembali

menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret untuk

mengulang pembelajaran materi pelajaran matematika yaitu dengan indikator

pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang.

Langkah-langkah penyusunan rencana pembelajaran seperti siklus I. adapun indikator

yang dibuat sebagai dasar penyusunan rencana pembelajaran pada siklus II adalah

sebagai berikut :

1. Pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang.

Mengingat hasil analisis terhadap pekerjaan siswa pada siklus I tersebut sebagian

siswa masih mengalami kesalahan menjawab, maka rancangan kegiatan belajar

mengajarnya menekankan pada pemahaman penggunaan media benda konkret

sebagai alat dalam menghitung dalam pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik

meminjam dengan cara panjang. Jadi segala kegiatan ditujukan untuk memantapkan

dan memperluas pengetahuan siswa yang telah dipelajari sekaligus merupakan

pengulangan dari kegiatan pada pertemuan ke-1 siklus I.

Pembelajaran direncanakan dalam dua kali pertemuan 2 jam pelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Pembelajaran matematika dengan menggunakan media benda konkret sesuai dengan

rencana pembelajaran yang telah disusun.

Pertemuan ke-1

Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama. Guru memulai materi dengan

menjelaskan bahwa pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

cara panjang menekankan pada dasar penjumlahan bilangan guru

mendemonstrasikan penggunaan media benda konkret untuk bilangan 15 dikurangi

10 yaitu:

15 = 10 + 5

10= 10 + 0 _

= 0 + 5 = 5

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar 10. Pengurangan kelereng yang berjumlah 15 dikurangi 10 menjadi 5

kelereng

Siswa dengan bimbingan guru menggunakan media benda konkret sesuai dengan apa

yang diajarkan dan didemonstrasikan oleh guru kemudian siswa berlatih

menggunakan media benda konkret dengan kelompok masing-masing dengan operasi

bilangan 19 – 13 =.......

19 = 10 + 9

13 = 10 + 3 _

= 0 + 6 = 6

Siswa mengamati penjelasan dari guru kemudian siswa mencoba menggunakan

media benda konkret berupa sedotan, kelereng, batu kerikil, dan permen untuk

menghitung operasi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

cara panjang yang menekankan asal mula bilangan yang ada pada operasi

pengurangan tersebut.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan guru membagi lembar kerja secara kelompok

untuk dikerjakan secara kelompok. Guru mengamati siswa dalam menggunakan

media benda konkret. Guru juga memberikan bimbingan pada siswa yang

membutuhkan bimbingan dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Setelah selesai

mengerjakan soal-soal, kemudian guru melakukan evaluasi terhadap dengan

memberikan soal-soal berhitung pengurangan tanpa teknik meminjam dengan cara

panjang kepada masing-masing siswa. Daftar nilai dapat dilihat pada tabel 5.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 5. Daftar Nilai Kemampuan Berhitung Siswa pada Pertemuan ke-1 Siklus II

No Nilai No Nilai

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

80

70

65

68

74

71

85

90

70

67

85

52

77

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

67

69

70

80

85

70

58

80

85

90

Rata-rata 74,26

Pertemuan ke-2

Pada kegiatan awal setelah berdoa guru mengajak siswa bernyanyi lagu “satu-satu”

dan mengadakan tanya jawab tentang pelajaran kemarin sebagai apersepsi.

Langkah-langkah pembelajaranya adalah sebagai berikut :

1. Membagikan media benda konkret pada masing-masing kelompok yang terdiri

dari 4 kelompok yaitu kelompok A, B, C, D. Guru menjelaskan bahwa dasar

pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dangan cara panjang

adalah dengan penjumlahan puluhan dan satuan sehingga siswa perlu

memperhatikan operasi penjumlahan puluhan dan satuan tersebut.

2. Siswa memperhatikan penggunanan media benda konkret dalam operasi

pengurangan dengan cara panjang yang didemonstrasikan guru dengan operasi

bilangan 25 – 10 =........

25 = 20 + 5

10= 10 + 0 _

10 + 5 = 15

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Gambar 11. Pengurangan kelereng 25 dikurangi 10 kelereng menjadi 15 kelereng

3. Guru membimbing siswa dalam kelompok ketika menggunakan media benda

konkret dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.

Kegiatan tersebut agar siswa memahami betul mengenai pengurangan bilangan dua

angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang yang menggunakan dasar

penjumlahan bilangan puluhan dan satuan. Kegiatan dilanjutkan dengan membagi

lembar kerja dan siswa mengerjakan secara kelompok. Setelah selesai siswa

mengerjakan soal-soal evaluasi secara individu. Nilai dapat dilihat pada tabel 6

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 6. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan ke-2 siklus II

No Nilai No Nilai

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

90

80

75

70

84

81

95

100

80

66

100

59

85

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

76

74

75

95

100

80

60

93

90

100

Rata-rata 82,95

c. Observasi

Dalam tahap ini guru kelas sekaligus peneliti melaksanakan observasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret pada masing-

masing pertemuan. Observasi ini ditujukan pada aktivitas guru dalam melaksanakan

pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan hasil pembelajaran berhitung

pengurangan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan dan ditujukan pada aktivitas siswa

dalam pelaksanaan pembelajaran sudah meningkat, hal tersebut dapat diketahui

Penjelasan yang didapat dari lampiran 7 sebagai berikut, keaktifan siswa yang

tergolong cukup hanya satu kegiatan yaitu: Aktif mengerjakan tugas individu.

Keaktifan siswa yang tergolong aktif yaitu: (1) aktif dalam memperhatikan penjelasan

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dari guru dalam, (2) Aktif menggunakan media benda konkret, (3) Aktif menjawab

pertanyaan guru, (4) rasa ingin tahu dan keberanian siswa, (5) keaktifan dan inisiatif

siswa (6) aktif mengerjakan tugas-tugas kelompok.

Berdasarkan hasil observasi yang didapat dari lampiran 6 untuk aktifitas guru yang

tergolong cukup yaitu: (1) menggunakan waktu sesuai perencanan, (2) mwmotivasi

individu, (3) memberikan tindak lanjut. Sedangkan untuk aktivitas guru yang

tergolong aktif yaitu: (1) memberikan informasi secara tepat, (2) menggunakan media

benda konkret,(3) menggunakan berbagai sumber,(4) penuh perhatian terhadap siwa,

(5) memotivasi kerja kelompok, (6) menggunakan multi metode, (7) melakukan

proses observasi, (8) melakukan penilaian proses tanya jawab, (9) melakukan

penilaain hasil belajar/tes formatif

Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II dengan menerapkan penggunaan media

benda konkret pada pembelajaran matematika dengan diperoleh peningkatan

aktivitas siswa yang signifikan serta diperoleh data hasil penilaian kemampuan siswa

kelas I SD Negeri 2 Ngrandu yang terdapat pada lampiran 10 halaman. Berdasarkan

lampiran 10 diperoleh data seperti terlihat pada tabel 7.

Tabel 7. Data Frekuensi Nilai matematika Siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngrandu pada

Siklus II

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 91 – 100 4 17,39 % Istimewa

2 81 – 90 6 26,08 % Baik sekali

3 71 – 80 8 34,78% Baik

4 61 – 70 3 13 % Cukup

5 51 – 60 2 8,67 % Hampir cukup

6 41 – 50 0 0 % Kurang

7 31 – 40 0 0 % Kurang sekali

8 21 – 30 0 0 % Sangat kurang sekali

Jumlah 23 100 % -

Rata-rata 78,82 - Baik

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II, maka

didapat hasil keseluruhan nilai siswa di atas 6.0 sebanyak 4 siswa memperoleh

kategori istimewa atau 17,39% dari jumlah siswa keseluruhan, 6 siswa mendapat

kategori baik sekali atau 26,09 % dari jumlah siswa keseluruhan, 8 siswa mendapat

kategori baik atau 34,7% dari jumlah siswa keseluruhan, 3 siswa yang memperoleh

kategori cukup atau 13 % dari jumlah siswa keseluruhan, 2 siswa kategori nilai

hampir cukup atau 8,67% dari jumlah siswa keseluruhan, untuk nilai kurang, nilai

kurang sekali dan sangat kurang sekali sudah tidak ada.

Data pada tabel 7 dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada

gambar 12.

Gambar 12. Grafik Nilai kemampuan berhitung Siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngrandu

pada siklus II

Pelaksanaan pada siklus dua ini dicapai nilai rata-rata kelas 78,86 tentang

pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang. Pada

pertemuan I nilai rata-rata kelas 74,26 dan pada pertemuan ke II dengan rata-rata

kelas mencapai 82,95. Dari kedua pertemuan diperoleh rata-rata kelas keseluruhan

yaitu 78,82.

Pencapaian hasil yang diharapkan adalah tercapainya KKM yaitu nilai 60 atau bahkan

lebih, serta tercapainya nilai rata-rata kelas yaitu 70 pada materi pengurangan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

0 0 0

2

3

8

6

4 Fre

ku

ensi

Nil

ai

Nilai Siswa

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang. Keseluruhan data

yang diperoleh dalam kegiatan ini termasuk pencatatan hasil tes akan digunakan

sebagai bahan masukan untuk menganalisis perkembangan kemampuan siswa pada

pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang.

d. Refleksi

Hasil analisis data dan diskusi balikan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan media benda konkret pada siklus II, secara umum telah menunjukkan

perubahan yang signifikan, dimana aktivitas atau partisipasi siswa dalam

pembelajaran meningkat, mereka lebih banyak memperhatikan dan menjawab

pertanyaan guru, lebih berinisiatif dan kreatif dalam menggunakan media.

Pemahaman pada kemampuan berhitung pengurangan lebih meningkat, yang

tentunya berpengaruh terhadap hasil belajar pengurangan bilangan dua angka tanpa

teknik meminjam dengan cara panjang. Dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran

yang semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi hidup dan lebih menyenangkan.

Dari analisis hasil tes pada siklus II diketahui bahwa pertemuan pertama mencapai

nilai rata-rata kelas 74,26 dan siswa yang memperoleh

nilai > 6,0 sebanyak 21 siswa (91,3%). Pertemuan ke-2 nilai rata-rata kelas mencapai

82,95 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai > 6,0 sebanyak 21 siswa (91,3%).

Dari kedua pertemuan tersebut diperoleh rata-rata kelas 78,82 dengan jumlah siswa

yang mendapat nilai > 6,0 sebanyak 21 siswa.

Dari penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila

partisipasi siswa dalam pembelajaran berhitung pengurangan bilangan dua angka

tanpa teknik meminjam dengan cara panjang meningkat. Selain itu hasil yang dicapai

siswa melalui tes akhir pembelajaran mencapai nilai rata-rata kelas diatas 7.00 dan

persentase siswa yang memperoleh nilai > 6,0 mencapai 70% atau sejumlah 18 siswa.

Atas dasar ketentuan hasil yang diperoleh pada masing-masing pertemuan, maka

pembelajaran melalui media benda konkret dilaksanakan pada siklus II dikatakan

berhasil, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Namun guru harus

tetap melaksanakan bimbingan belajar untuk perbaikan kemampuan siswa yang

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

mendapatkan di bawah rata-rata kelas khususnya kepada dua siswa yang

berkebutuhan khusus dan melaksanakan pengayaan untuk siswa yang memperoleh

nilai di atas rata-rata kelas sebagai tindak lanjut.

D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya

peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Selain aktivitas juga diperoleh

peningkatan kemampuan berhitung pengurangan dengan media benda konkret pada

siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.

Peningkatan aktivitas siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I dan siklus II

No

. Aspek yang diamati

Siklus 1 Siklus 2

Kuran

g

Aktif

Cukup

Aktif Aktif

Kuran

g

Aktif

Cukup

Aktif Aktif

Skor 1 Skor 2 Skor

3 Skor 1 Skor 2

Skor

3

1 Aktif memperhatikan

penjelasan guru

2 Aktif menggunakan media

benda konkret

3 Aktif menjawab pertanyaan

guru

4 Rasa ingin tahu dan

keberanian siswa

5 Keaktifan dan inisiatif siswa

6 Aktif mengerjakan tugas

individu

7 Aktif mengerjakan tugas-

tugas kelompok

Jumlah 16 19

Rata-rata 2,28 2,71

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Dilihat dari tabel 8 halaman 62 maka diperoleh jumlah skor penilaian pada siklus 1

dan siklus 2. Pada siklus 1 keaktifan siswa dengan perolehan nilai rata-rata yaitu 2,28

sedangkan pada siklus 2 perolehan nilai rata-rata mencapai 2,71 dengan demikian

maka keaktifan dalam pembelajaran siswa sudah ada peningkatan kenaikan aktifitas

dengan tercapainya nilai rata-rata 2,71.

Dilihat dari tabel 8 diperoleh 7 anak dengan kriteria baik dan 13 anak dengan kriteria

cukup serta 3 anak dengan kriteria kurang rata-rata untuk siklus I. Pada siklus II

diperoleh 13 anak dengan kriteria baik dan 10 anak dengan kriteria cukup serta rata-

rata 2,9. Dilihat dari tabel 9. Dengan demikian maka keaktifan siswa dalam

pembelajaran matematika berhitung pengurangan sudah ada peningkatan kenaikan.

Setelah dilaksanakan penilaian keaktifan siswa maka keaktifan guru dalam

melaksanakan pembelajaran juga dinilai dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Aktifitas guru dalam pembelajaran siklus I dan siklus II

N

o. Aspek yang diamati

Siklus 1 Siklus 2

Kuran

g

Aktif

Cukup

Aktif Aktif

Kuran

g

Aktif

Cukup

Aktif Aktif

Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 1 Skor 2 Skor 3

1 Memberikan informasi secara

tepat

2 Menggunakan media benda

konkret

3 Menggunakan berbagai sumber

4 Menggunakan waktu secara tepat

sesuai perencanaan

5 Penuh perhatian terhadap siswa

6 Memotivasi individu

7 Memotivasi kerja kelompok

8 Menggunakan multi metode

9 Melakukan penilaian proses

observasi

10 Melakukan penilaian proses tanya

jawab

11 Melakukan penilaian hasil belajar /

tes formatif

12 Memberikan tindak lanjut

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Jumlah 27 33

Rata-rata 2,25 2,75

Dilihat dari tabel 9 halaman 63 maka diperoleh jumlah skor penilaian pada siklus 1

dan siklus 2. Pada siklus 1 keaktifan guru dengan perolehan nilai rata-rata yaitu 2,25

sedangkan pada siklus 2 perolehan nilai rata-rata mencapai 2,75, dengan demikian

maka keaktifan dalam pembelajaran guru sudah ada peningkatan kenaikan aktifitas

dengan tercapainya nilai rata-rata 2,75

Dari tabel 8 dan 9 halaman 62 dan 63 maka dapat diketahui peningkatan aktifitas

siswa dan guru dalam pembelajaran antara lain:

1. Peningkatan aktifitas siswa:

a. Siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan guru.

b. Siswa lebih aktif menggunakan media benda konkret.

c. Siswa lebih aktif menjawab pertanyaan guru.

d. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa untuk bertanya.

e. Keaktifan dan inisiatif siswa semakin.

f. Siswa lebih aktif dalam mengerjakan tugas kelompok.

Aktifitas siswa yang belum meningkat yaitu: Mengerjakan tugas individu

2. Peningkatan aktivitas guru:

a. Guru lebih aktif memberikan informasi secara tepat.

b. Guru lebih aktif menggunakan media benda konkret.

c. Guru lebih aktif menggunakan berbagai sumber.

d. Penuh perhatian terhadap siswa.

e. Guru lebih aktif memotivasi kerja kelompok.

f. Guru lebih aktif menggunakan multi metode.

g. Guru lebih aktif melakukan penilaian proses observasi.

h. Guru lebih aktif melakukan penilaian proses tanya jawab,

i. Guru lebih aktif melakukan tes hasil belajar/tes formatif.

Aktifitas guru yang belum meningkat yaitu: (1) menggunakan waktu secara tepat

sesuai perencanaan, (2) memotivasi individu, (3) memberikan tindak lanjut

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Dari lampiran 4 dan 6 serta tabel 8 di atas, maka dapat diketahui peningkatan

aktifitas siswa dalam pembelajaran antara lain:

3. Peningkatan aktivitas siswa:

a. Aktif memperhatikan penjelasan guru.

b. Aktif menjawab pertanyaan guru.

c. Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran.

d. Rasa ingin tahu siswa meningkat.

e. Keaktifan dalam kelompok.

Peningkatan kemampuan berhitung pengurangan siswa kelas I dapat dilihat dengan

adanya peningkatan persentase siswa memperoleh nilai di atas 60 serta tercapainya

nilai rata-rata kelas 70 atau lebih seperti yang tercantum dalam tabel frekuensi nilai

kemampuan berhitung pengurangan siswa kelas I kelas I SD Negeri 2 Ngrandu

sebelum tindakan, sesudah tindakan siklus I, dan sesudah tindakan siklus II.

Secara lebih rinci perkembangan kemampuan berhitung pengurangan siswa kelas I

SD Negeri 2 Ngrandu dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kelas Mata Pelajaran Sebelum, Sesudah

Tindakan Siklus I dan Siklus II.

Materi matematika

Rata-rata Nilai

No Sebelum Siklus I Siklus II

1 Pengurangan bilangan dua

angka tanpa teknik

meminjam dengan cara

panjang dan pendek

52,24 64,21 78,82

Berdasarkan tabel 10 dapat dibuat grafik nilai siswa sebelum tindakan, siklus I, siklus

II sebagai berikut.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Gambar 13. Grafik Nilai Rata-rata Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan media benda

konkret yang dilaksanakan pada siklus I sudah memperlihatkan peningkatan

kemampuan siswa pada pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam

dengan cara panjang dan cara pendek. Hal ini secara klasikal dibuktikan dengan

perolehan nilai rata-rata kelas diatas jumlah yang diharapkan yaitu 64,21 sehingga

perlu dilanjutkan pada siklus II. Untuk materi pengurangan bilangan dua angka tanpa

teknik meminjam dengan cara panjang secara klasikal dilihat dari nilai rata-rata kelas

belum memperlihatkan adanya peningkatan kemampuan berhitung pengurangan

dengan cara panjang. Meskipun peningkatan tersebut belum berhasil sesuai dengan

indikator pencapaian dalam penelitian ini, siklus I dikatakan berhasil untuk materi

pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara pendek.

Dengan demikian penelitian dilanjutkan pada siklus II untuk materi pengurangan

bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang.

Setelah dilaksanakan tindakan untuk materi pengurangan bilangan dua angka tanpa

teknik meminjam dengan cara panjang pada siklus II yang menekankan pada

pemahaman cara melakukan operasi hitung selama dua kali pertemuan, terlihat

adanya peningkatan kemampuan berhitung pengurangan dibandingkan dengan

siklus I.

Dari tabel 10 di atas pembelajaran melalui media benda konkret yang dilaksanakan

pada siklus II untuk materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam

dengan cara panjang dinyatakan berhasil, karena secara klasikal diperoleh rata-rata

kelas 74,26 untuk pertemuan I, dan rata-rata kelas 82,95 pada pertemuan II, dan 78,82

untuk rata-rata keseluruhan pertemuan pada siklus II.

Dari keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan

bahwa peningkatan kemampuan berhitung pengurangan siswa kelas I dapat

dilakukan melalui media benda konkret. Hal ini nampak jelas dengan adanya

peningkatan aktifitas siswa, dan peningkatan nilai rata-rata kelas pada setiap siklus

sebagaimana terlihat pada tabel 9.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran dengan

menggunakan media benda konkret dapat meningkatkan kemampuan berhitung

pengurangan pada siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu Kecamatan Geyer Kabupaten

Grobogan.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 68

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus

selama 4 kali pertemuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media

benda konkret dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas I SD Negeri 2

Ngrandu Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dapat dibuat kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan

kemampuan menghitung pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik

meminjam dengan ditandai meningkatnya hasil belajar Matematika untuk materi

pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang

dan cara pendek yang nilai rata-rata siswa mencapai 64,21 dengan persentase

siswa yang mencapai nilai di atas 6.0 sebanyak 53,7%. Namun untuk Materi

pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang

nilai rata-rata baru mencapai 63,17 dengan persentase siswa memperoleh nilai

diatas 6.0 sebanyak 13 siswa atau 56,52 % sehingga untuk materi pengurangan

bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang harus diulang

pada siklus II. Hasil pada siklus II telah menunjukkan peningkatan yang cukup

berarti, semula nilai rata-rata pada siklus I 64,21 dengan persentase siswa yang

mendapat nilai diatas 6,0 hanya 53,7% pada akhir siklus II nilai rata-rata

mencapai 82,95 dengan persentase siswa yang memperoleh nilai di atas 6,0

sebanyak 91,25%.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

2 siklus selama 4 kali pertemuan yang terdiri dari 2 kali pertemuan pada siklus I dan

2 kali pertemuan pada siklus II tersebut di atas, ternyata hipotesis yang dirumuskan

telah terbukti kebenarannya, artinya bahwa ternyata dengan menerapkan

pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret dalam pembelajaran

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

matematika dapat meningkatkan kemampuan berhitung pengurangan dalam

pembelajaran matematika pada siswa kelas I SD Negeri 2 Ngrandu tahun pelajaran

2009/2010. Dengan demikian pembelajaran Matematika dengan menggunakan media

benda konkret dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pembelajaran matematika di

kelas I sehingga kemampuan berhitung dapat meningkat.

B. Implikasi

Penetapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada

pembelajaran dengan penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran

Matematika. Model yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model

siklus, adapun prosedur penelitiannya terdiri dari 2 (dua) siklus. Siklus I dilaksanakan

selama 2 (dua) minggu untuk materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik

meminjam dengan cara panjang dan cara pendek, sedangkan siklus II dilaksanakan

selama 1(satu) minggu untuk mengulang satu materi yaitu pengurangan bilangan dua

angka tanpa teknik meminjam dengan cara panjang yang belum berhasil pada siklus I.

Dalam setiap tindakan atau siklus tediri dari 4 (empat) tahapan kegiatan, yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan ini

dilaksanakan berdaur ulang.

Sebelum melaksanakan tindakan dalam tahap siklus, perlu perencanaan. Perencanaan

ini selalu memperhatikan setiap perubahan yang dicapai pada siklus sebelumnya

terutama pada setiap tindakan yang dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa.

Hal ini didasarkan pada hasil analisis perkembangan dari pertemuan yang satu ke

pertemuan yang lain dalam satu siklus pertama sampai kedua.

Berdasarkan kreteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang diuraikan

pada bab IV, maka penelitian ini layak dipergunakan untuk membantu guru dalam

menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu perlu penelitian lanjut tentang

upaya guru mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret pada hakikatnya layak

digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan yang

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ...eprints.uns.ac.id/4655/1/Skripsi-Fathul_Afif_Adi_Nugroho.pdf · materi pengurangan bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

sejenis, terutama untuk mengatasi masalah peningkatan kemampuan berhitung siswa,

yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adanya kendala yang

dihadapi dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan media benda konkret

harus diatasi semaksimal mungkin. Oleh karena itu kreativitas dan keaktifan guru

sangat diperlukan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan

sebagai bahan pertimbangan dan sebagai bahan uraian penutup skripsi ini antara lain :

1. Bagi Guru

Peneliti menyarankan kepada para guru untuk mempertimbangkan menggunakan

media benda konkret dalam pembelajaran matematika pada materi pengurangan

bilangan dua angka tanpa teknik meminjam dengan cara pendek dan cara panjang

pada Sekolah Dasar.

2. Bagi Siswa

Hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran dengan penggunaan media

benda konkret dan selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru serta

meningkatkan usaha belajar sehingga kemampuan berhitung pengurangan pada

pembelajaran matematika dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi Sekolah

Peneliti menyarankan penyediaan media benda konkret sebagai media alternatif

materi berhitung pengurangan pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar.

DAFTAR PUSTAKA