perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi...

84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN METODE CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS GEOGRAFI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Skripsi Oleh: Marchella Yanualisa K5408036 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) DENGAN METODE CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS GEOGRAFI

PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MAGETAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Skripsi

Oleh:

Marchella Yanualisa

K5408036

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) DENGAN METODE CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS GEOGRAFI

PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MAGETAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

MARCHELLA YANUALISA

K5408036

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Marchella Yanualisa, K5408036. “STUDI KOMPARASI METODE

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN METODE

CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS GEOGRAFI PADA SISWA KELAS VII SMP

NEGERI 1 MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta.

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Agustus

2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

siswa terhadap siswa yang diajar dengan menggunakan Metode Problem Based

Learning (PBL) dan siswa yang diajar dengan menggunakan Metode Ceramah

Tanya Jawab dalam pembelajaran IPS Geografi, kompetensi dasar

“Mendeskripsikan Gejala Atmofser dan Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap

Kehidupan” pada siswa kelas VII semester II SMP Negeri 1 Magetan tahun

pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Populasinya

adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan tahun pelajaran

2011/2012. Sampel diambil dengan cara teknik acak sederhana. Sampel yang

terpilih adalah siswa kelas VII A dan VII I. Teknik pengumpulan data hasil

belajar siswa menggunakan teknik tes dalam bentuk tes obyektif pilihan ganda

dan tes uraian. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Uji-t pada

taraf signifikasi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPS Geografi antara siswa yang diajar dengan menggunakan

Metode pembelajaran Problem Based Learning dan siswa yang diajar dengan

menggunakan metode Ceramah Tanya Jawab pada kompetensi dasar

“Mendeskripsikan Gejala Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap

Kehidupan” pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Marchella Yanualisa, K5408036. “COMPARATIVE STUDY OF

LEARNING METHOD PROBLEM BASED LEARNING (PBL) AND QUESTION

ANSWER SPEECH METHOD ON THE STUDENTS’ LEARNING OUTCOME

OF SOCIAL SCIENCE GEOGRAPHY TO THE STUDENTS OF GRADE VII OF

SMP NEGERI 1 MAGETAN IN 2011/2012 ACADEMIC YEAR”. Thesis.

Surakarta. Faculty of Teacher Training and Educational Knowledge. Sebelas

Maret University, August 2012.

The objective of this study was to know the differences between the

students’ learning outcome to the students who were taught using Problem Based

Learning (PBL) method and the students who were taught using Question Answer

Speech method in learning Social Science Geography, on basic competence

"Describing the symptoms of Atmosphere and Hydrosphere and its impact on life"

on the students of grade VII semester II of SMP NEGERI 1 Magetan in 2011/2012

Academic Year.

This study used experimental research. The population was every student

of grade VII of SMP Negeri 1 Magetan in 2011/2012 Academic Year. The

samples were taken by using simple random technique. The selected samples were

the students of grade VII A and VII I. The data collection technique used test

technique in the form of objective multiple choice test and description test. The

data analysis technique used was the t-test analysis at a significance level of 5%.

The result of the study showed that there was the difference on the

students’ learning outcome of Social Science Geography between the students

who were taught using Problem Based Learning method and the students who

were taught using Question Answer Speech method on the basic competence

“Describing the symptoms of Atmosphere and Hydrosphere and its impact on

life” on grade VII students of SMP Negeri 1 Magetan.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak membebani Hamba-Nya melebihi kemampuannya.

( Al-Baqoroh :286)

Bermimpilah tentang apa yang kamu inginkan. Pergilah ke tempat-tempat

kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan. Karena kamu hanya

memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk

melakukan hal-hal yang kamu inginkan.

(Mario Teguh)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali nampak mustahil, kita baru yakin

kalu kita telah melakukannya dengan baik.

(Evelyn Underhill)

Never give up my dreams because one day my dream comes true

(Penulis)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini saya persembahkan kepada:

Mama dan bapak tercinta, terima kasih atas doa, dukungan dan

kesabarannya selama ini.

Adek-adekku, Dennis dan Rifa yang selalu membuat hari-hariku berwarna.

Keluarga di Sukomoro terima kasih selalu memberiku dorongan dan

menyayangiku sepenuh hati .

Motivation of my life ‘Luhan’ thanks for everything.

Teman-teman kos Idaman, terima kasih atas dukungan dan bantuannya

selama ini.

Nuzul, Lintang, Eka, Indah terimakasih untuk kebersamaannya selama ini.

Sahabat Geografi 08 yang kusayangi.

Almamater.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi

sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya

kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin

penelitian untuk menyusun skripsi ini.

2. Bapak Drs. Syaiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penelitian untuk menyusun skripsi

ini.

3. Bapak Dr. Moh. Gamal Rindarjono, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah

memberikan ijin penelitian untuk menyusun skripsi ini.

4. Ibu Dra. Inna Prihartini, M.S selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

yang telah memberikan motivasi dan saran.

5. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan banyak bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan penyusunannya.

6. Ibu Pipit Wijayanti, S.Si, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan banyak bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan penyusunannya.

7. Ibu Rahning Utomowati, S.Si, M.Sc selaku Pembimbing Akademik yang

dengan sabar membimbing penulis sejak awal masa studi hingga sekarang.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

8. Bapak/ Ibu dosen Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan

dan penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Drs. Djoko Santoso, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Magetan yang

telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian

10. Ibu Hartatie, S.Pd dan Ibu Kuswahyusi Musringah, S.Pd selaku guru mata

pelajaran IPS SMP Negeri 1 Magetan yang telah berkenan membantu

penelitian.

11. Siswa-siswi SMP Negeri 1 Magetan, terimakasih atas bantuan kalian.

12. Sahabat-sahabat Geografi 2008 yang selalu mewarnai hari-hariku, semoga

silaturahmi dan persahabatan indah kita takkan pernah putus.

13. Anak-anak kost “Idaman” (Mbak Yani, Muji, Mbak Fajar, Mbak Dewi, Rus,

Dita, Iin, Mbak Partini, Tiwi) yang selalu memberi semangat dan menemani

hari-hariku.

14. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Agustus 2012

Penulis,

Marchella Yanualisa

K5408036

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

PENGAJUAN ................................................................................................. ii

PERSETUJUAN ............................................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 6

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 6

1. Hakekat Belajar ........................................................................ 6

2. Pembelajaran ............................................................................ 7

3. Metode Pembelajaran ............................................................... 8

4. Metode Ceramah Tanya Jawab ................................................ 10

5. Metode Problem Based Learning ............................................ 14

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

6. Materi Pembelajaran ................................................................ 20

7. Hasil Belajar ............................................................................. 20

B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 25

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 30

D. Hipotesis........................................................................................ 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 33

1. Tempat Penelitian..................................................................... 33

2. Waktu Penelitian ...................................................................... 33

B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 34

1. Populasi Penelitian ................................................................... 34

2. Sampel Penelitian ..................................................................... 34

C. Rancangan penelitian .................................................................... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 36

1. Variabel Penelitian ................................................................... 36

2. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 36

3. Instrumen Penelitian................................................................. 37

4. Uji Coba Instrumen .................................................................. 38

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 42

1. Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 42

2. Uji Hipotesis ............................................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 46

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 46

B. Deskripsi Data ............................................................................... 50

1. Uji Instrumen Soal .................................................................... 50

2. Hasil Belajar .............................................................................. 53

C. Uji Prasayarat Analisis .................................................................. 58

1. Uji Normalitas ........................................................................... 58

2. Uji Homogenitas ....................................................................... 58

D. Pengujian Hipotesis....................................................................... 59

E. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................... 59

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 66

A. Kesimpulan ................................................................................... 66

B. Implikasi Hasil Penelitian ............................................................. 66

C. Saran .............................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN .................................................................................................... 71

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rata-rata nilai ujian semester genap sebelum diremidi .................. 2

Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning ............. 15

Tabel 2.2 Penggolongan Ranah Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom .... 23

Tabel 2.3 Penelitian yang relevan ................................................................... 27

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 33

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian ...................................................................... 35

Tabel 4.1 Daftar Sarana dan Prasarana Penunjang

KBM SMP N 1 Magetan ................................................................. 47

Tabel 4.2 Data Perlengkapan KBM (ruang teori dan praktek) ....................... 47

Tabel 4.3 Jumlah Siswa SMP Negeri 1 Magetan ............................................ 48

Tabel 4.4 Data Statistik Uji Validitas Soal Pilihan Ganda............................... 51

Tabel 4.5 Data Statistik Uji Validitas Soal Uraian .......................................... 51

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen

Tes Pilihan Ganda dan Uraian ......................................................... 52

Tabel 4.7 Indeks Kesukaran Instrumen Tes .................................................... 52

Tabel 4.8 Daya Beda Butir Soal Instrumen Tes .............................................. 53

Tabel 4.9 Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen ..................................... 53

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest

Dan Posttest Kelas Eksperimen .................................................... 54

Tabel 4.11 Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ........................................ 55

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol...... 55

Tabel 4.13 Data Statistik Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................. 56

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol ................................................................................ 57

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 58

Tabel 4.16 Rangkuman Hasil Analisis Uji t..................................................... 59

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Contoh Kerangka Pemikiran ........................................................ 32

Gambar 4.1 Histogram Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Eksprimen .............. 54

Gambar 4.2 Histogram Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol ................... 56

Gambar 4.3 Histogram Perbandingan Nilai Posttest Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol ................................................................................ 57

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1 Silabus ...................................................................................... 71

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen ... 74

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol.......... 108

Lampiran 4 Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas VII SMP....................... 128

Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Tryout ................................................................ 171

Lampiran 6 Soal Tryout ............................................................................... 173

Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Tryout ...................................................... 184

Lampiran 8 Lembar Jawaban Soal Tryout ................................................... 186

Lampiran 9 Kisi – kisi Soal Pretest dan Posttest ......................................... 187

Lampiran 10 Soal Pretest dan Posttest .......................................................... 189

Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ................................. 198

Lampiran 12 Lembar Jawaban Soal Pretest dan Posttest .............................. 200

Lampiran 13 Soal Diskusi .............................................................................. 201

Lampiran 14 Kunci Jawaban Soal Diskusi .................................................... 210

Lampiran 15 Data Nilai Siswa ....................................................................... 216

Lampiran 16 Uji Validitas Soal Pilihan Ganda .............................................. 220

Lampiran 17 Hasil Perhitungan Validitas Soal Pilihan Ganda ..................... 226

Lampiran 18 Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda .......................................... 227

Lampiran 19 Uji Validitas Soal Uraian.......................................................... 231

Lampiran 20 Hasil Perhitungan Validitas Soal Uraian ................................. 232

Lampiran 21 Uji Reliabilitas Soal Uraian ...................................................... 233

Lampiran 22 Taraf Kesukaran dan Daya Beda ButirSoal .............................. 235

Lampiran 23 Data Induk ................................................................................ 242

Lampiran 24 Data Pretest .............................................................................. 244

Lampiran 25 Data Posttest ............................................................................. 245

Lampiran 26 Uji Normalitas .......................................................................... 246

Lampiran 27 Uji Homogenitas ....................................................................... 250

Lampiran 28 Perhitungan Uji T ..................................................................... 252

Lampiran 29 Tabel R, Chi Square, T ............................................................. 253

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Lampiran 30 Foto Penelitian .......................................................................... 260

Lampiran 31 Perijinan .................................................................................... 263

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal

yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.

Pendidikan formal merupakan salah satu proses pendidikan yang berlangsung

di Indonesia meliputi beberapa jenjang yaitu jenjang pendidikan dasar, jenjang

pendidikan menengah, dan jenjang pendidikan atas. Proses pendidikan formal ini lebih

dikenal sebagai proses pendidikan di sekolah, dalam proses pendidikan di sekolah ada

proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan. Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu faktor internal dan faktor eksternal dimana faktor internal meliputi guru dan siswa

sedangkan faktor eksternal meliputi faktor di luar guru dan siswa seperti lingkungan

dan fasilitas belajar mengajar. Proses belajar mengajar akan berhasil apabila kedua

faktor tersebut dapat dikoordinasikan dengan baik. Salah satu faktor internal yang

memegang peranan sangat penting adalah metode pembelajaran yang digunakan guru.

Metode pembelajaran yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran, materi

pelajaran, bentuk pengajaran (kelompok atau individu), kemampuan pendidik dan

fasilitas yang tersedia.

Kegiatan belajar mengajar yang baik harus terjadi interaksi dua arah antara

guru dan siswa. Guru dalam menyampaikan informasi harus mendapat umpan balik

dari siswa. Siswa harus bertanya apabila ada materi yang belum jelas bahkan siswa

dapat mengoreksi kesalahan guru dalam menyampaikan materi jika siswa sudah tahu

terlebih dahulu dari sumber lain. Guru juga harus menerima hal tersebut dengan lapang

dada sehingga benar-benar terjadi proses belajar mengajar antara guru dengan siswa.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kegiatan pembelajaran akan semakin bermakna jika didukung dengan fasilitas belajar

yang memadai seperti adanya buku sebagai salah satu sumber belajar ataupun alat

peraga lainnya.

SMP Negeri 1 Magetan merupakan sekolah yang memiliki input atau

masukan siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik dibandingkan dengan sekolah

lain pada jenjang pendidikan yang sama di Kabupaten Magetan. Meskipun memiliki

input siswa dengan prestasi belajar yang baik tetapi hasil belajar IPS Geografi siswa

masih kurang maksimal. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan

wawancara dengan salah satu guru Mata Pelajaran IPS kelas VII di SMP Negeri 1

Magetan, dari empat materi pokok pelajaran IPS Geografi yang diberikan pada kelas

VII semester 2 di SMP Negeri 1 Magetan tahun pelajaran 2010/2011 antara lain Peta

Objek Geografi, Sketsa dan Peta Wilayah, Kondisi Geografis dan Penduduk, Gejala

Atmofser dan Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap Kehidupan menunjukkan bahwa

nilai rata-rata untuk materi pokok Gejala Atmofser dan Hidrosfer serta Dampaknya

Terhadap Kehidupan paling rendah.

Tabel 1.1: Daftar Rata-rata nilai Ujian Semester Genap sebelum diremidi untuk Mata

Pelajaran IPS Geografi pada Kompetensi Dasar Gejala Atmofser dan Hidrosfer serta

dampaknya terhadap kehidupan kelas VII SMP Negeri 1 Magetan Tahun Pelajaran

2010/2011:

Kelas VII A VII B VII C VII D VII E VII F VII G VII H VII I

Nilai

rata-

rata

68 70 69 68 72 69 67 69 66

Sumber: Daftar nilai Ujian Semester Genap siswa kelas VII Mata Pelajaran IPS Tahun

Pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan data tersebut dapat diperoleh kesimpulan rata-rata nilai tiap kelas

pada mata pelajaran IPS Geografi Kompetensi Dasar Gejala Atmofser dan Hidrosfer

serta dampaknya terhadap kehidupan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum di

SMP Negeri 1 Magetan yaitu 70. Berdasarkan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) guru IPS pada mata pelajaran IPS Geografi, adanya kesulitan belajar

yang dialami oleh siswa untuk pelajaran IPS Geografi dikarenakan kurang

bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan guru. Selain itu berdasarkan hasil

tanya jawab peneliti dengan guru IPS, mayoritas siswa mengesampingkan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pembelajaran Geografi karena dianggap hafalan semata menjadikan mereka malas

untuk memahaminya. Siswa kurang terdorong untuk mengembangkan kemampuan

berpikir sehingga mereka cenderung pasif dan bosan yang menyebabkan materi yang

disampaikan guru kurang bisa diserap sepenuhnya sehingga hasil belajar siswa kurang

maksimal. Berdasarkan permasalahan tersebut diharapkan guru mampu untuk membuat

suatu inovasi yang tepat saat menyajikan pelajaran Geografi, sehingga akan membuat

kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, kreatif dan lebih bermakna.

Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan

pembelajaran, salah satunya adalah metode ceramah yang disertai tanya jawab.

Metode tersebut pada dasarnya adalah penggabungan dari metode ceramah dengan

metode tanya jawab yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan dari metode

ceramah yang cenderung membuat siswa pasif, dan bosan dengan variasi tersebut,

materi pembelajaran dapat disampaikan secara praktis oleh guru dan dapat melatih

keberanian siswa untuk bertanya dan berpendapat, akan tetapi metode ceramah tanya

jawab juga mempunyai keterbatasan karena dalam metode tersebut, seorang guru

diposisikan sebagai sumber belajar utama bagi siswa dan bukan sebagai fasilitator

sehingga kreativitas siswa kurang berkembang. Pertanyaan yang diajukan oleh guru

terkadang membuat siswa merasa takut dan tegang serta waktu banyak terbuang

karena dengan jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk

memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.

Variasi metode pembelajaran yang lain dengan menerapkan metode

pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Metode pembelajaran PBL ini melatih

dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi

pada masalah dari kehidupan siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir. Prosedur

yang digunakan yaitu siswa dibagi berkelompok untuk mengidentifikasi pola atau

aturan yang disajikan guru, siswa mengorientasi, mengorganisasi, menyelidiki,

menganalisis dan akhirnya menemukan solusi. Kondisi yang tetap harus dipelihara

adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan

menyenangkan agar siswa dapat berpikir secara optimal. Diskusi dalam bentuk

kelompok sangat efektif untuk memudahkan siswa dalam memahami materi dan

memecahkan suatu permasalahan. Penerapan metode pembelajaran berdasarkan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

masalah dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena melalui

pembelajaran ini siswa belajar aktif bagaimana menggunakan konsep dan prosedur

pengetahuan mereka pada saat memecahkan masalah dengan anggota kelompoknya.

Metode PBL juga memiliki keterbatasan diantaranya membutuhkan waktu yang lama

dan proses pembelajarannya perlu ditunjang oleh buku yang dapat dijadikan

pemahaman dalam kegiatan belajar terutama membuat soal.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul ”Studi Komparasi Metode Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) Dengan Metode Ceramah Tanya Jawab Terhadap Hasil Belajar

IPS Geografi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Magetan Tahun Pelajaran

2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan di atas, timbul

beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar.

2. Perlu adanya metode atau yang tepat dalam penyampaian materi untuk mata

pelajaran IPS Geografi.

3. Kurang tertariknya siswa pada pelajaran IPS Geografi karena materi Geografi

dianggap hafalan dan siswa cenderung mengesampingkan / menggampangkan

pelajaran Geografi.

4. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menguasai pelajaran, hal ini terlihat pada

hasil belajar IPS Geografi siswa yang belum maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini diberikan untuk lebih mefokuskan topik masalah agar

dalam pengkajiannya lebih jelas dan terarah. Untuk itu pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan tahun ajaran 2011/2012

dan penggunaan metode pembelajaran Problem Based Learning dan metode Ceramah

Tanya Jawab pada kompetensi dasar “ Mendeskripsikan Gejala Atmofser dan Hidrosfer

serta dampaknya terhadap kehidupan”.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah maka dalam penelitian ini dikemukakan perumusan masalah yaitu: “Apakah

ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan Metode

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Metode Ceramah Tanya jawab

pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar

dengan menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) dan metode Ceramah

Tanya Jawab pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan tahun pelajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan wawasan

ilmu-ilmu pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi belajar siswa

dan peran serta siswa dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Mendorong siswa agar belajar lebih aktif dan bisa memecahkan masalah atau

persoalan yang dihadapi dalam mata pelajaran IPS Geografi.

2) Siswa dapat belajar bersosialisasi dengan cara memahami perbedaan-

perbedaan yang tumbuh dalam kelompok.

b. Bagi Guru

Memberikan masukan bagi guru untuk memperoleh pendekatan atau metode

pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS Geografi di kelas VII.

c. Bagi Penulis

Membekali penulis sebagai calon guru mengenai metode-metode mengajar

khususnya mengenai metode mengajar Problem Based Learning (PBL).

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakekat Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan

manusia. Sejak lahir manusia telah memulai kegiatan belajar untuk memenuhi

kebutuhan sekaligus mengembangkan dirinya. Oleh karena itu, belajar sebagai

suatu kegiatan telah dikenal dan bahkan disadari atau telah tidak dilakukan

manusia. Para ahli telah menjelaskan pengertian belajar yang berbeda antara ahli

yang satu dengan yang lain. Namun perlu diketahui bahwa disamping perbedaan,

terdapat pula kesamaan dalam definisi tersebut.

Beberapa ahli mendefinisikan belajar sebagai berikut:

a. Menurut Sanjaya (2011:112) “Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan

pengetahuan, belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang,

sehingga menyebabkan munculnya perubahan prilaku, aktivitas mental itu

terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari”.

b. Menurut Gino dkk. (2000:31) “Belajar adalah proses perubahan prilaku

secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar

individu, proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat melalui

berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, memahami sesuatu yang

dipelajari”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

suatu proses interaksi antara diri dengan lingkungannya, yang berupa proses

internalisasi yang dilakukan secara aktif dengan segenap pancaindera sehingga

melahirkan suatu pengalaman. Dari pengalaman yang satu ke pengalaman yang

lain akan menyebabkan perubahan tingkah laku pada individu yang belajar.

Perubahan itu mengenai segala aspek organisma atau pribadi seseorang. Karena

itu, sesorang yang belajar itu tidak sama dengan sebelumnya, karena ia lebih

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

sanggup menghadapi kesulitan memecahkan masalah atau menyesuaikan diri

dengan keadaan. Ia tidak hanya menambah pengetahuannya, tetapi dapat pula

menerapkannya secara fungsional dalam situasi-situasi kehidupan.

Belajar tidak senantiasa berhasil, tetapi seringkali ada hal-hal yang bisa

mengakibatkan kegagalan atau setidak-tidaknya menjadikan gangguan yang bisa

menghambat kemajuan belajar. Kegagalan atau keterlambatan kemajuan biasanya

ada faktor -faktor yang mempengaruhinya.

Menurut Syah (2004:132) ada tiga macam faktor yang mempengaruhi

belajar siswa :

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan

rohani siswa.

2) Faktor ekstern (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar

siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Ketiga faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain. Yang termasuk dalam faktor internal antara lain

kondisi umum jasmani, intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi. Sedangkan

yang termasuk faktor ekstern antara lain guru dan staf, keluarga, masyarakat,

teman, rumah, sekolah, peralatan dan alam. Yang termasuk faktor pendekatan

belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga semakin mendalam

cara belajar siswa maka semakin baik hasilnya.

2. Pembelajaran

Istilah pembelajaran sama dengan “instruction” atau “pengajaran”.

Pengajaran mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Bila

pengajaran diartikan sebagai perbuatan mengajar, tentunya ada yang mengajar

yaitu guru dan ada yang diajar yaitu siswa. Dengan demikian pengajaran diartikan

sebagai perbuatan belajar yang dilakukan oleh siswa dan mengajar oleh guru.

Kegiatan belajar mengajar merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

searah. Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang primer dalam kegiatan

belajar mengajar tersebut. Sedangkan mengajar adalah proses mengatur

lingkungan agar siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang

dimilikinya (Sanjaya 2011:102).

Pengertian pembelajaran menurut Gino (2000: 32) adalah suatu usaha

sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan

mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar-mengajar.

Sedangkan pembelajar harus disesuaikan dengan materi dan tujuan yang sudah

diterapkan sebelumnya. Dalam proses pembelajaran keaktifan siswa lebih

diutamakan sehingga mereka mempunyai kebebasan yang bertanggung jawab

untuk mengungkapkan ide atau gagasan dalam pikirannya.

3. Metode Pembelajaran

Menurut Sanjaya (2011:126) “Metode pembelajaran adalah upaya untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar

tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal”. Sebagai salah satu komponen

pembelajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari

komponen-komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar untuk

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Tidak ada satupun kegiatan

belajar mengajar tanpa metode, karena dengan metode dapat meningkatkan

motivasi siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Oleh karena itu, metode

pembelajaran memberi manfaat bagi guru selaku pengajar dan bagi siswa dalam

proses pembelajaran.

Metode pembelajaran yang telah dikembangkan saat ini antara lain metode

ceramah, ekspositori, tanya jawab, diskusi, pembagian tugas, eksperimen,

pembelajaran kooperatif, dan lain-lain. Pada prinsipnya tidak ada satupun metode

mengajar yang dapat dipandang sempurna dan cocok dengan semua pokok

bahasan yang ada dalam setiap bidang studi karena setiap metode mengajar pasti

memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda-beda.

Kenyataan ini tidak bisa dijadikan argumen mengapa seorang guru gagal

dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar. Seorang guru yang profesional dan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

kreatif justru hanya akan memilih metode mengajar yang lebih tepat setelah

menetapkan topik pembahasan, materi dan tujuan pengajaran serta jenis kegiatan

belajar siswa yang dibutuhkan. Menurut Lestari (2009: 21-23) Macam-macam

metode mengajar dapat diuraikan lebih jelas lagi sebagai berikut:

1. Metode Ceramah (Preaching Method)

Metode ceramah adalah penyajian pelajaran oleh guru dengan cara

memberikan penjelasan-penjelasan secara lisan kepada peserta didik.

Metode ceramah merupakan metode yang paling populer dan banyak

dilakukan guru. Selain mudah penyajiannya juga tidak banyak

memerlukan media.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam proses belajar

mengajar melalui transaksi dua arah atau two way traffics dari guru ke

peserta didik atau dari peserta didik kepada guru agar diperoleh jawaban

kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau peserta didik.

3. Metode Diskusi (Discussion Method)

Metode diskusi adalah proses interaksi antara dua atau lebih individu

yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan

masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai

pendengar saja.

4. Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok adalah suatu cara mengajar dimana siswa di

dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi

beberapa kelompok yang terdiri dari beberapa siswa, mereka bekerja

sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas tertentu

untuk dibahas dalam kelompok tersebut.

5. Metode Pemberian Tugas (Recitation Method)

Metode pemberian tugas adalah suatu cara interaksi belajar mengajar

yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta

didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau kelompok.

6. Metode Demonstrasi (Demonstration Method)

Metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instrumen/tim

guru menunjukkan/memperlihatkan sesuatu proses.

7. Metode Eksperimen (Eksperimental Method)

Metode eksperimen atau percobaan adalah salah satu cara mengajar

dimana siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati

prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya kemudian hasil

pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

8. Metode Simulasi (Simulation Method)

Metode simulasi adalah cara pengajaran dengan menggunakan suatu

tiruan untuk menggambarkan situasi sebenarnya agar diperoleh

pemahaman tentang hakikat suatu konsep, prinsip atau ketrampilan

tertentu.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

9. Metode Inkuiri (Inquiri Method)

Metode Inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan

atau tanpa bantuan guru yang melibatkan peserta didik dalam proses

mental dalam rangka penemuannya.

10. Metode Pengajaran Unit

Metode pengajaran unit adalah pengajaran yang mengarahkan kegiatan

peserta didik pada pemecahan suatu masalah yang dirumuskan dahulu

secara bersama-sama. Metode ini merupakan cara penyajian pelajaran

yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai

segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan

bermakna.

11. Metode Latihan Keterampilan (Drill Method)

Metode ini adalah suatu metode mengajar, dimana siswa diajak ke tempat

latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu,

bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan

sebagainya.

12. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)

Metode ini adalah suatu metode pengajaran yang mendorong siswa untuk

mencari dan memecahkan persoalan-persoalan dengan masalah nyata.

4. Metode Ceramah Tanya Jawab

Metode ceramah adalah metode yang paling sering digunakan dalam

kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan karena dalam prakteknya metode ini

memerlukan biaya yang murah dan tidak menuntut fasilitas-fasilitas yang rumit,

juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. Metode ceramah

adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan (Departemen Pendidikan Nasional,

2008:13). Berdasarkan definisi diatas berarti pada pengajaran ini guru memegang

peranan yang sangat penting karena pihak gurulah yang aktif dan pihak siswa

pasif, mendengarkan dengan teliti dan mencatat hal-hal yang penting.

Penggunaan metode ceramah sangat tergantung pada kemampuan guru.

Dalam metode ini pengajaran terpusat kepada guru. Guru berperan penuh dalam

proses kegiatan belajar mengajar. Keahlian guru dalam menguasai bahan,

lingkungan kelas, keterampilan berbahasa dan intonasinya sangat menentukan

keberhasilan metode ini. Metode ini akan menjadi metode yang membosankan

apabila guru tidak mampu menarik minat perhatian siswa dalam belajar.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa metode ceramah sering

digunakan (Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 13).

a. Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan.

Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang

lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan.

Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suara guru,

dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.

b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi

pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh

guru dalam waktu yang singkat.

c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.

Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu

ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

d. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena

sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan

ceramah.

e. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih

sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak

memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati

tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat

dilakukan.

Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa

kelemahan, di antaranya:

a. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas

pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling

dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya,

sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang

dikuasai guru.

b. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya

verbalisme.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

c. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering

dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun

secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali

tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang kemana-

mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.

d. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah

mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi

kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua

itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.

Pengajaran yang menggunakan metode ceramah, perhatian hanya terpusat

kepada guru sedangkan siswa hanya menerima secara pasif. Hal ini timbul kesan

siswa hanya sebagai objek yang selalu menganggap benar apa yang disampaikan

guru. Padahal posisi siswa selain sebagai penerima pelajaran ia juga menjadi

subjek pengajaran dalam arti individu yang berhak untuk aktif mencari dan

memperoleh sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.

Untuk meminimalisir dan meningkatkan keefektifan metode ceramah

maka dalam penelitian ini menggunakan variasi lain yaitu metode Tanya Jawab.

Metode Ceramah Tanya Jawab digunkan dengan memanfaatkan keunggulan yang

dimiliki dan mengatasi kekurangan dari metode ceramah.

Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan

terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat

yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa (Departemen Pendidikan,

2008:26). Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab.

Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung

antara guru.

Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam metode tanya jawab.

a. Tujuan utama penggunaan metode tanya jawab.

1) Untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah

dikuasai oleh siswa.

2) Untuk merangsang siswa berfikir.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum

dipahami.

b. Jenis pertanyaan

Pada dasarnya ada dua pertanyaan yang perlu diajukan, yakni pertanyaan

ingatan dan pertanyaan pikiran:

1) Pertanyaan ingatan, dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana

pengetahuan sudah tertanam pada siswa. Biasanya pertanyaan berpangkal

kepada apa, kapan, dimana, berapa, dan yang sejenisnya.

2) Pertanyaan pikiran, dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana

cara berpikir anak dalam menanggapi suatu persoalan. Biasanya

pertanyaan ini dimulai dengan kata mengapa, bagaimana.

c. Teknik mengajukan pertanyaan.

Berhasil tidaknya metode tanya jawab, sangat tergantung kepada tehnik guru

dalam mengajukan pertanyaannya. Metode tanya jawab biasanya

dipergunakan apabila:

1) Bermaksud mengulang bahan pelajaran

2) Ingin membangkitkan siswa belajar

3) Tidak terlalu banyak siswa

4) Sebagai selingan metode ceramah

(Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 26)

Sebagai salah satu metode interaksi edukatif, metode tanya jawab

mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya. Di

samping terdapat kelemahan-kelemahannya. Menurut Pandie (dalam

http://www.sarjanaku.com/2012/04/metode-tanya-jawab.html).

a. Kelebihan Metode Tanya Jawab:

1) Suasana kelas lebih hidup karena murid-murid berpikir aktif.

2) Sangat positif untuk melatih anak untuk berani mengemukakan pendapat

secara lisan dan teratur.

3) Murid yang biasanya malas memperhatikan menjadi lebih hati-hati dan

sungguh-sungguh mengikuti pelajaran.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

4) Walaupun pelajaran berjalan agak lambat tetapi guru dapat melakukan

kontrol terhadap pemahaman murid.

b. Kelemahan Metode Tanya Jawab:

1) Terjadi perbedaan pendapat/jawaban maka akan terjadi perdebatan sengit

sehingga mamakan waktu banyak untuk menyelesaikan, terkadang murid

mengalahkan pendapat guru.

2) Kemungkinan timbul penyimpangan dari pokok persoalan.

3) Memakan waktu yang lama untuk merangkum bahan pelajaran.

5. Metode Problem Based Learning (PBL)

a. Pengertian Problem Based Learning

Doig (1993) dalam Beringer (2007:445) mengemukakan bahwa:

“Problem Based Learning (PBL) is designed to develop problem-solving

strategies, disciplinary knowledge bases and skills simultaneously by placing

students in the active role of problem-solvers”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa metode PBL

dipusatkan pada keaktivan siswa dalam memecahkan masalah. Problem Based

Learning adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan

masalah dalam kehidupan nyata, lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk

mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah

mereka punyai sebelumnya sehingga dari ini akan terbentuk pengetahuan dan

pengalaman baru.

Hmelo-Silver (2004) dalam Hmelo-Silver dan Barrows (2006: 24)

mengemukakan bahwa:

“Problem Based Learning method is characteristically carried out in small,

facilitated groups and takes advantage of the social aspect of learning through

discussion, problem solving, and study with peers”

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa dalam Problem

Based Learning dapat diperoleh keuntungan dari aspek sosial pembelajaran

melalui diskusi, pemecahan masalah dan belajar bersama dengan teman-teman.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil merupakan poin utama dalam

penerapan PBL.

b. Karakteristik Problem Based Learning

Menurut Suci (2008:68), model pembelajaran berbasis masalah memiliki

karakteristik yang membedakan dengan model pembelajaran lainnya yaitu:

1. Pembelajaran bersifat student centered.

2. Pembelajaran terjadi pada kelompok-kelompok kecil.

3. Dosen atau guru berperan sebagai fasilitator dan moderator.

4. Masalah menjadi fokus dan merupakan sarana untuk mengembangkan

ketrampilan problem solving.

5. Informasi-informasi baru diperoleh dari belajar mandiri (self directed

learning).

Pengajaran berdasarkan masalah terdiri dari 5 langkah utama yang dimulai

dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri

dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kelima langkah tersebut disajikan

pada tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1. Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning

Tahap Tingkah Laku Guru

Tahap-1

Orientasi siswa

pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan

logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau

demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah,

memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan

masalah yang dipilih.

Tahap-2

Mengorganisasi

siswa untuk belajar

Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

Tahap-3

Membimbing

penyelidikan

individual maupun

kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi

yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Tahap-4

Mengembangkan

dan menyajikan hasil

karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan

model serta membantu mereka untuk berbagi tugas

dengan temannya.

Tahap-5

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses

yang mereka gunakan.

Sumber: Ibrahim & Nur dalam Trianto (2011:72)

c. Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

1) Melatih keterampilan memecahkan masalah.

2) Berperan sebagai orang dewasa.

3) Menjadi pebelajar yang mandiri.

4) Mendorong berbagai inkuiri, dialog, keterampilan sosial, dan berpikir

melalui kerjasama.

Muslimin (2002) dalam Darningwati (2008: 66)

d. Manfaat pembelajaran berdasarkan masalah yaitu:

1) students deciding on the information and skills they need to investigate

issues while building on their current knowledge to synthesise then

integrate new information.

2) students taking responsibility for the learning that occurs within their

group while instructors monitor and facilitate student learning.

3) students engaging with the learning experience more fully.

Pepper ( 2009: 129)

e. Kelemahan pembelajaran berdasarkan masalah

1) Pembelajaran metode PBL membutuhkan waktu yang lama.

2) Perlu ditunjang oleh buku yang dapat dijadikan pemahaman dalam kegiatan

belajar terutama membuat soal.

(Rizky Sina dalam http://www.Metode-Pembelajaran-Problem-Solving-

Dan-Problem-Based Learning. html)

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

f. Peran Guru dalam Pembelajaran Berdasarkan Masalah

1) Menyiapkan Perangkat Berpikir Siswa

Beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk menyiapkan siswa

dalam PBL adalah: 1) membantu siswa mengubah cara berpikir; 2)

menjelaskan apakah PBL itu? pola apa yang akan dialami oleh siswa?; 3)

memberi siswa ikhtisar siklus PBL, struktur dan batasan waktu; 4)

mengkomunikasikan tujuan, hasil, dan harapan; 5) menyiapkan siswa

untuk pembaruan dan kesulitan yang akan menghadang; dan 6) membantu

siswa merasa memiliki masalah.

2) Menekankan Belajar Kooperatif

PBL menyediakan cara untuk inquiry yang bersifat kolaboratif dan

belajar. Dalam proses PBL, siswa belajar bahwa bekerja dalam tim dan

kolaborasi itu penting untuk mengembangkan proses kognitif yang

berguna untuk meneliti lingkungan, memahami permasalahan, mengambil

dan menganalisis data penting, dan mengelaborasi solusi.

3) Memfasilitasi Pembelajaran Kelompok Kecil dalam Pembelajaran

Berdasarkan Masalah

Belajar dalam kelompok kecil lebih mudah dilakukan apabila

anggota berkisar antara 1 sampai 10 siswa atau bahkan lebih sedikit

dengan satu orang guru. Guru dapat menggunakan berbagai teknik belajar

kooperatif untuk menggabungkan kelompok-kelompok tersebut dalam

langkah-langkah yang beragam dalam siklus PBL untuk menyatukan ide,

berbagai hasil belajar, dan penyajian ide.

4) Melaksanakan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Guru mengatur lingkungan belajar untuk mendorong penyatuan dan

pelibatan siswa dalam masalah. Guru juga memainkan peran aktif dalam

memfasilitasi inquiry kolaboratif dan proses belajar siswa.

(Rusman, 2010: 234)

g. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Pelaksanaan dalam Problem Based Learning ini antara lain:

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1) Tugas-tugas Perencanaan

a) Penerapan tujuan

b) Metode pembelajaran berdasarkan masalah dirancang untuk mencapai

tujuan-tujuan seperti keterampilan menyelidiki, memahami peran orang

dewasa, dan membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri.

c) Merancang situasi masalah

d) Beberapa guru dalam pembelajaran berdasarkan masalah lebih suka

memberi kesempatan dan keleluasaan kepada siswa untuk memilih

masalah yang akan diselidiki, karena cara ini dapat meningkatkan motivasi

siswa.

e) Organisasi sumber daya dan rencana logistik

f) Dalam pembelajaran berdasarkan masalah siswa dimungkinkan bekerja

dengan beragam material dan peralatan, dan dalam pelaksanaannya bisa

dilakukan di dalam kelas, di perpustakaan, atau di laboratorium, bahkan

dapat pula dilakukan di luar sekolah.

2) Tugas Interaktif

a) Orientasi Siswa pada Masalah

b) Siswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berdasarkan masalah

adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, tetapi

untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah penting dan

untuk menjadi pembelajar yang mandiri.

c) Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar

d) Metode pembelajaran berdasarkan masalah membutuhkan pengembangan

ketrampilan kerjasama dianatara siswa dan saling membantu untuk

menyelidiki masalah secara bersama. Berkenaan dengan hal itu siswa

memerlukan bantuan guru untuk merencanakan penyelidikan dan tugas-

tugas pelaporan. Bagaimana mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok

belajar kooperatif berlaku juga dalam mengorganisasikan siswa ke dalam

kelompok pembelajaran berdasarkan masalah.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

e) Membantu penyelidikan Mandiri dan Kelompok

(1) Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai

sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka berpikir

tentang suatu masalah dan jenis informasi yang diperlukan untuk

memecahkan masalah tersebut.

(2) Guru mendorong pertukaran ide gagasan secara bebas dan penerimaan

sepenuhnya gagasan-gagasan tersebut merupakan hal yang sangat

penting dalam tahap penyelidikan dalam rangka pembelajaran

berdasarkan masalah.

(3) Puncak proyek-proyek pembelajaran berdasarkan masalah adalah

penciptaan dan peragaan artifak seperti laporan, poster, model-model

fisik, dan video tape.

f) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan pemecahan masalah

adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir

mereka sendiri, dan ketrampilan penyelidikan yang mereka gunakan.

3) Lingkungan Belajar dan Tugas-tugas Manajemen

Hal penting yang harus diketahui adalah bahwa guru perlu memiliki

seperangkat aturan yang jelas agar supaya pembelajaran dapat berlangsung

tertib tanpa gangguan, dapat menangani prilaku siswa yang menyimpang

secara cepat dan tepat, juga perlu memiliki panduan mengenai bagaimana

mengelola kerja kelompok.

4) Assesmen dan Evaluasi

Seperti halnya pembelajaran dalam metode pembelajaran kooperatif, dalam

metode pembelajaran berdasarkan masalah fokus perhatian pembelajaran tidak

pada perolehan pengetahuan deklaratif, oleh karena itu tugas penilaian tidak

cukup bila penilaiannya hanya dengan tes tertulis atau tes kertas dan pensil

(paper and pencil test).Teknik penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan

model pembelajaran berdasarkan masalah adalah menilai pekerjaan yang

dihasilkan siswa yang merupakan hasil penyelidikan mereka.

(Trianto, 2011:72)

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Adapun alasan digunakannya metode pembelajaran PBL dengan

pertimbangan sebagai berikut. Pertama, metode pembelajaran PBL merupakan

metode pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan keaktifan

siswa. Kedua, metode pembelajaran PBL merupakan suatu metode pembelajaran

yang membuat siswa belajar ke dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki

tingkat kemampuan yang berbeda. Penyelesaian tugas kelompok ini, setiap

anggota harus tahu materinya, tanggung jawab individual seperti ini memotivasi

siswa untuk meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya. Ketiga, metode

pembelajaran PBL menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan

dan berbicara sehingga memacu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan

mengembangkan segala potensi siswa secara optimal sehingga diharapkan prestasi

belajar siswa akan meningkat.

6. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran IPS Geografi yang diajarkan dalam penelitian ini

adalah pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan Gejala Atmofser dan Hidrosfer

serta Dampaknya Terhadap Kehidupan”. Materi selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4. Indikator yang harus dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran ini

adalah sebagai berikut: (a) Mendeskripsikan sifat-sifat fisik atmofser bumi, (b)

Mendeskripsikan cuaca dan iklim, (c) Menghitung suhu suatu daerah berdasarkan

ketinggian di atas permukaan laut, (d) Mengidentifikasi tipe hujan, (e)

Menganalisis proses terjadinya angin dan tipe-tipe angin, (f) Mendeskripsikan

siklus hidrologi serta dampaknya bagi kehidupan, (g) Mendeskripsikan manfaat

rawa, (h) Mengklasifikasikan jenis-jenis danau, (i) Menentukan jenis air tanah, (j)

Mengklasifikasikan ciri sungai dan jenis pola aliran sungai, (k) Mendeskripsikan

zone laut menurut letak dan kedalamannya, (l) Menafsirkan pengertian batas

landas kontinen laut teritorial dan Zone Ekonomi Eklusif (ZEE).

7. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa merupakan hasil usaha siswa dalam proses belajar.

Usaha tersebut dipengaruhi kondisi dan situasi tertentu. Hasil belajar siswa dalam

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

penelitian ini adalah keberhasilan siswa yang telah diperoleh yang ditunjukkan

dengan penilaian hasil belajar siswa yang berwujud angka. Menurut Sudjana

(2011:22) “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Menurut Bloom dalam Sudjana (2011: 23) ”Dalam sistem pendidikan

nasional rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan

instruksional pengklasifikasian hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah yaitu ranah

kognitif, afektif dan rahah psikomotorik”. Masing-masing ranah tersebut

dijelaskan sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesia dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah

dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

b. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu

penerimaan, jawaban atau refleksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yaitu (a) gerak

reflek, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d)

keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilam kompleks dan (f)

gerakan ekspresif dan interpretatif.

Ketiga ranah tersebut menjadi aspek penilain hasil belajar. Diantara ketiga

ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah

karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan

pelajaran. Pada penelitian ini, metode pembelajaran PBL digunakan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar dalam ranah kognitif. Metode tes digunakan

untuk memperoleh data tentang hasil belajar geografi siswa pada Kompetensi

Dasar Mendeskripsikan Gejala Atmofser dan Hidrosfer serta Dampaknya

Terhadap Kehidupan.

BerdasarkanTaksonomi Bloom (dalam Sudjana, 2011) ranah kognitif

berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek perilaku yaitu

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1) Pengetahuan, tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah

yang paling rendah. Namun tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe

hasil belajar berikutnya. Hafal menjadi prasarat bagi pemahaman. Hal ini

berlaku bagi semua bidang studi, baik bidang matematika, pengetahuan alam,

ilmu sosial maupun bahasa. Misalnya hafal suatu rumus akan menyebabkan

paham bagaimana menggunakan rumus tersebut.

2) Pemahaman, tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan.

Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang

dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan,

atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.

3) Aplikasi, penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus.

Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Mengulang-

ulang menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan

hafalan atau keterampilan.

4) Analisis, merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan

kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang

mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas

menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu, untuk beberapa hal memahami

prosesnya, untuk beberapa hal lain memahami cara bekerjanya, untuk hal lain

lagi memahami sistematikanya.

5) Sintesis, merupakan penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam

bentuk menyeluruh. Berpikir sintesis adalah berpikir divergen. Dalam

berpikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan.

Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam

pendidikan

6) Evaluasi, pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat

dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil dan lain-

lain. Mengembangkan kemampuan evaluasi yang dilandasi pemahaman,

aplikasi, analisis, dan sintesis akan mempertinggi mutu evaluasinya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dirangkum pada tabel 2.2 berikut:

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Tabel 2.2. Penggolongan Ranah Kognitif (Pengetahuan) Berdasarkan

Taksonomi Bloom

RANAHKOGNITIF-PENGETAHUAN(KNOWLEDGE)

Kategori

jenis

perilaku

Kemampuan internal Kata kerja operasional

Pengetahuan

(C1)

Mengetahui………

Misalnya:Istilah

Fakta

Aturan

Urutan

Metode

Mengidentifikasi

Menyebutkan

Memberinamapada

Menyusundaftar

Menggarisbawahi

Menjodohkan

Memilih

Memberikandefinisi

Pemahaman

(C2)

Menterjemahkan

Menafsirkan

Memperkirakan

Menentukan……..

Misalnya:Metode

Prosedur

Memahami……..

Misalnya:Konsep

Kaidah

Prinsip

Kaitanantara

Fakta

Isipokok

Mengartikan

Menginteprestasikan……

Misalnya:Tabel

Grafik

Bagan

Menjelaskan

Menguraikan

Merumuskan

Merangkum

Mengubah

Memberikancontohtentang

Menyadur

Meramalkan

Memperkirakan

Menerangkan

Penerapan

(C3)

Memecahkanmasalah

Membuatbagan&grafik

Menggunakan………….

Misalnya:Metode/prosedur

Konsep

Kaidah

Prinsip

Memperhitungkan

Membuktikan

Menghasilkan

Menunjukan

Melengkapi

Menyediakan

Menyesuaikan

Menemukan

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Analisa

(C4)

Mengenalikesalahan

Membedakan………..

Misalnya:Faktadari interprestasi

Datadari kesimpulan

Menganalisa…………

Misalnya:Strukturdasar

Bagian-bagian

Hubunganantara

Memisahkan

Menerima

Menyisihkan

Menghubungkan

Memilih

Membandingkan

Mempertentangkan

Membagi

Membuatdiagram/skema

Menunjukanhubunganantara

Sintesa

(C5)

Menghasilkan……………

Misalnya:Klasifikasi

Karangan

Kerangkateoritis

Menyusun…………..

Misalnya:Rencana

Skema

Programkerja

Mengkategorikan

Mengkombinasikan

Mengarang Menciptakan

Mendesain Mengatur

Menyusunkenmbali

Merangkaikan

Menghubungkan

Menyimpulkan Merancangkan

Membuatpola

Evaluasi

(C6)

Menilaiberdasarkannorma

internal….

Misalnya:Hasilkaryaseni

Mutukarangan

Mutuceramah Program

Penataranmenilaiberdasarkannorma

eksternal..

Misalnya:Hasilkaryaseni

Mutukarangan

Mutupekerjaan

penataran

Mempertimbangkan……………

Misalnya:Baik-buruknya

Pro-kontanya

Untungruginya

Memperhitungkan

Membuktikan Menghasilkan

Menunjukan Melengkapi

Menyediakan Menyesuaikan

Menemukan

Menurut Arikunto (1980:21) secara garis besar faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yaitu yang bersumber

dari dalam diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal, dan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai

faktor eksternal.

1. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor psikologis. Yang dapat

dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia, kematangan, dan

kesehatan, sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis

adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar.

2. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar dapat

diklasifikasikan menjadi dua juga, yakni faktor manusia (human) dan faktor

non manusia seperti alam, benda, hewan dan lingkungan fisik.

B. Penelitian Yang Relevan

Berikut ini disajikan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis :

Dyah Setianingrum (2011) dengan judul Studi Komparasi Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model Ekspositori Terhadap Hasil

Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IS Semester 2 SMA Al

Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah eksperimen semu dengan teknik analisis Uji-t dengan

prasyarat yaitu t-matching. Populasi sampel penelitian yang digunakan adalah

siswa kelas XI IPS SMA Al-Islam 1 Surakarta dengan sampel kelas XI IPS 4 dan

XI IPS 5. Hasil penelitian menunjukkan 1) Terdapat perbedaan hasil belajar

akuntasi siswa. Ditunjukkan dengan > yaitu 2,303 > 1,995 pada taraf

signifikansi 5% dan db= 75. 2) Model pembelajaran berdasarkan masalah lebih

efektif diterapkan daripada model pembelajaran ekspositori. Kelompok

eksperimen rata-rata nilai post-test sebesar 79,75 sedangkan pada kelompok

kontrol 74,76.

Efan Subiyantoro (2010) dengan judul Studi Komparasi Pembelajaran

Berbasis Masalah dan Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator

Explaining Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA 1 Ngawen

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Tahun Pelajaran 2009/2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimen dengan teknik analisis Uji-t. Populasi sampel penelitian yang

digunakan adalah siswa kelas XI IPS SMA 1 Ngawen Blora dengan sampel kelas

XI IPS 1 dan kelas XI IPS 3. Hasil penelitian menunjukkan 1) Terdapat

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Model Pembelajaran Kooperatif Student

Facilitator and Explaining. Ditunjukkan dengan > yaitu 2, 163 > 1,

994 pada taraf signifikansi 5% dan derajat bebas= 70. 2) Model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah lebih baik dari model Pembelajaran Kooperatif Student

Facilitator and Explaining. Ditunjukkan dengan rata-rata nilai posttest kelompok

Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebesar 6,898 sedangkan rata-rata

nilai posttest kelompok Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and

Explaining adalah sebesar 6,370.

Fery Mufarokhah (2007) dengan judul Pengaruh penggunaan model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Geografi di SMPN 8

Malang Tahun Ajaran 2006/2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Quasi Eksperimen dengan teknik analisis Uji t dengan menggunakan

program SPSS 10.0. Populasi sampel penelitian yang digunakan adalah siswa

kelas VIII SMPN 8 Malang tahun ajaran 2006/2007 dengan sampel kelas VIII G

dan VIII F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah dengan Model Ekspositori. Ditunjukkan dengan signifikansi

0,05 > yaitu 2, 184 > 1, 998 dan sig (0,032) < 0,05).

Haniah Nurlaili (2011) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning Dengan Media Komik Untuk Meningkatkan Keaktivan

Dan Hasil Belajar Geografi siswa Kelas XI IPS 2 SMA Al Islam 1 Surakarta Pada

Materi Pokok Lingkungan Hidup Tahun Ajaran 2010/2011. Metode yang

digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian adalah siswa

kelas XI IPS 2 sebanyak 41 anak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1)

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

pembelajaran komik dapat meningkatkan keaktivan belajar geografi siswa. Hal ini

dapat diketahui dari keaktivan belajar individu siswa pada kondisi awal ke siklus 1

rata-rata meningkat 15,9 %, keaktivan belajar siswa dalam kelompok dari kondisi

awal ke siklus 1 rata-rata meningkat 73,1 %. Sedangkan keaktivan individu siswa

dari siklus 1 ke siklus 2 rata-rata meningkat 20,8 %, keaktivan belajar siswa dalam

kelompok dari sikus 1 ke siklus 2 rata-rata meningkat 17,1 %. 2) Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media komik dapat

meningkatkan hasil belajar geografi. Hal ini dapat diketahui dari tercapainya

ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 sebanyak 63% dan pada siklus 2 sebanyak

80%.

Tabel 2.3 Penelitian yang relevan

No Nama Judul Metode Hasil

1. Dyah

Setianingrum

(2011)

Studi

Komparasi

Model

Pembelajaran

Berdasarkan

Masalah

Dengan Model

Ekspositori

Terhadap Hasil

Belajar Siswa

Dalam

Pembelajaran

Akuntansi Kelas

XI IS Semester

2 SMA Al Islam

1 Surakarta

Tahun Ajaran

2010/2011

Metode

Eksperimen

semu dengan

teknik analisis

Uji-t dengan

prasyarat yaitu

t-matching

1) Terdapat perbedaan prestasi

belajar antara siswa yang diajar

dengan menggunakan model

pembelajaran Berdasarkan

Masalah dengan model

pembelajaran Ekspositori yang

ditunjukkan dengan Ditunjukkan

dengan > yaitu

2,303 > 1,995 pada taraf

signifikansi 5% dan db= 75.

2) Prestasi belajar menggunakan

model pembelajaran berdasarkan

masalah lebih baik dibandingkan

dengan menggunakan model

pembelajaran Ekspositori yang

ditunjukkan dengan nilai rata-

rata kelompok kontrol sebesar

74,76 dan nilai rata-rata

kelompok eksperimen adalah

79,75.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2. Efan

Subiyantoro

(2010)

Studi

Komparasi

Pembelajaran

Berdasarkan

Masalah dan

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Student

Facilitator

Explaining

Terhadap Hasil

Belajar

Geografi Siswa

Kelas XI IPS

SMA 1 Ngawen

Tahun Pelajaran

2009/2010.

Metode

Eksperimen

dengan teknik

analisis

Uji-t

1) Terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar

siswa yang menggunakan Model

Pembelajaran Berdasarkan

Masalah dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Student

Facilitator and Explaining.

Ditunjukkan dengan

> yaitu 2, 163 > 1, 994

pada taraf signifikansi 5% dan

derajat bebas= 70.

2) Model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah lebih baik

dari model Pembelajaran

Kooperatif Student Facilitator

and Explaining. Ditunjukkan

dengan rata-rata nilai posttest

kelompok Model Pembelajaran

Berbasis Masalah adalah sebesar

6,898 sedangkan rata-rata nilai

posttest kelompok Model

Pembelajaran Kooperatif Student

Facilitator and Explaining adalah

sebesar 6,370

3. Fery

Mufarokhah

(2007)

Pengaruh

penggunaan

model

Pembelajaran

Berdasarkan

Masalah

Terhadap Hasil

Belajar

Geografi di

SMPN 8

Malang Tahun

Ajaran

2006/2007

Quasi

Eksperimen

dengan teknik

analisis

Uji t dengan

menggunakan

program SPSS

10.0.

Terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar

siswa yang menggunakan Model

Pembelajaran Berdasarkan

Masalah dengan Model

Ekspositori. Ditunjukkan dengan

signifikansi 0,05 >

yaitu 2, 184 > 1, 998 dan sig

(0,032) < 0,05).

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

4. Haniah

Nurlaili

(2011)

Penerapan

Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning

Dengan Media

Komik Untuk

Meningkatkan

Keaktivan Dan

Hasil Belajar

Geografi siswa

Kelas XI IPS 2

SMA Al Islam 1

Surakarta Pada

Materi Pokok

Lingkungan

Hidup Tahun

Ajaran

2010/2011.

Metode

Penelitian

Tindakan

Kelas.

1) Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL)

dengan media pembelajaran komik

dapat meningkatkan keaktivan

belajar geografi siswa. Hal ini

dapat diketahui dari keaktivan

belajar individu siswa pada

kondisi awal ke siklus 1 rata-rata

meningkat 15,9 %, keaktivan

belajar siswa dalam kelompok

dari kondisi awal ke siklus 1

rata-rata meningkat 73,1 %.

Sedangkan keaktivan individu

siswa dari siklus 1 ke siklus 2

rata-rata meningkat 20,8 %,

keaktivan belajar siswa dalam

kelompok dari sikus 1 ke siklus 2

rata-rata meningkat 17,1 %.

2) Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL)

dengan media komik dapat

meningkatkan hasil belajar

geografi. Hal ini dapat diketahui

dari tercapainya ketuntasan belajar

siswa pada siklus 1 sebanyak 63%

dan pada siklus 2 sebanyak 80%.

5. Marchella

Yanualisa

(2012)

Studi

Komparasi

Metode

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Dengan Metode

Ceramah Tanya

Jawab Terhadap

Hasil Belajar

Metode

eksperimen

dengan teknik

analisis uji-t

Terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar

siswa yang menggunakan

Metode Pembelajaran Problem

Based Learning dengan Metode

Ceramah Tanya Jawab.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Siswa Dalam

Pembelajaran

IPS Geografi

Pada Siswa

Kelas VII SMP

Negeri 1

Magetan Tahun

Pelajaran

2011/2012

C. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses terjadinya interaksi

siswa dan guru. Guru menyampaikan suatu materi pembelajaran disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran tersebut. Siswa dituntut aktif dalam mempelajari

materi, agar terjadi transfer pengetahuan yang baik perlu didukung oleh

kemampuan guru dalam menyampaikan materi. Tetapi kenyataan yang sering

dijumpai guru kurang dapat menyampaikan materi dan mentransfer

pengetahuan dengan baik kepada siswa yang berdampak pada hasil belajar

siswa yang tidak optimal. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini

diantaranya adalah penggunaan metode mengajar.

Penggunaan metode belajar harus disesuaikan dengan tujuan

pengajaran, materi pelajaran, bentuk pengajaran (kelompok atau individu),

kemampuan pendidik dan fasilitas yang tersedia. Guru harus senantiasa

mampu memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat, agar

siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Penelitian ini mengambil kelas yang mempunyai nilai rata-rata hampir

sama untuk dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diajar menggunakan

metode Problem Based Learning sedangkan kelompok kontrol merupakan

kelompok yang diajar menggunakan metode Ceramah Tanya Jawab.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Metode Problem Based Learning merupakan metode pembelajaran

yang berpusat pada keaktivan siswa, melatih dan mengembangkan

kemampuan berpikir untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada

masalah dari kehidupan siswa. Prosedur yang digunakan yaitu siswa dibagi

berkelompok untuk mengidentifikasi pola atau aturan yang disajikan guru,

siswa mengorientasi, mengorganisasi, menyelidiki, menganalisis dan

akhirnya menemukan solusi. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil

merupakan poin utama dalam penerapan PBL.

Metode ceramah tanya jawab merupakan variasi dari metode

ceramah. Materi pembelajaran disampaikan secara praktis oleh guru dan

dapat melatih keberanian siswa untuk berpendapat, dalam metode ceramah

tanya jawab guru diposisikan sebagai sumber belajar utama bagi siswa dan

bukan sebagai fasilitator sehingga kreativitas siswa kurang berkembang.

Kemudian dilakukan posttest kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Selanjutnya dibandingkan, sehingga dapat diperkirakan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajar dengan

menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) dan metode Ceramah

Tanya Jawab.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Secara skematis kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Dalam penelitian ini dapat diajukan hipotesis yaitu “Ada perbedaan hasil

belajar IPS Geografi antara siswa yang diajar dengan menggunakan Metode

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Metode Ceramah Tanya Jawab

pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan”.

Penggunaan Metode Pembelajaran

Kelompok Eksperimen

Metode Ceramah Tanya

Jawab

Metode Problem Based

Learning (PBL)

Kelompok Kontrol

Posttest Posttest

Dibandingkan

Ada perbedaan Tidak ada perbedaan

Hasil Belajar Hasil Belajar

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Magetan beralamat di Jalan

Kartini no. 4 Magetan Jawa Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Waktu Penelitian

Peneliti merencanakan waktu pelaksanaan penelitian ini dari bulan

Desember 2011 sampai dengan Agustus 2012. Waktu ini meliputi kegiatan

persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

2011 2012

Jadwal

Kegiatan

Des

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt

Persiapan

Penyusunan

Proposal

Penyusunan

Instrumen

Penelitian

Pengumpulan

data

Analisis data

Penulisan

laporan

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Sugiyono (2009:117) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Magetan tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 9 kelas

yaitu VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H, VII I dengan jumlah

populasi 270 siswa.

2. Sampel Penelitian

Menurut Hadi (2004:182), sampel adalah sebagian dari populasi.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random

sampling yaitu cara pengambilan sampel secara acak dengan sederhana.

Berdasarkan populasi tersebut dipilih 2 kelas dengan sistem undian dengan

maksud agar setiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi

sampel dalam penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengundi

kesembilan kelas yang menjadi anggota populasi. Undian tersebut dilaksanakan

satu tahap dengan dua kali pengambilan. Nomor undian yang pertama keluar

ditetapkan sebagai kelompok eksperimen, dan nomor undian yang keluar kedua

ditetapkan sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan undian maka terpilih kelas VII

A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII I sebagai kelas kontrol.

C. Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen. Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang paling tepat

untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat (Hadi 2004:427). Keunggulan

penelitian ekperimen adalah dapat menentukan apakah hubungan yang ada

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

merupakan hubungan sebab akibat, sedangkan pada penelitian korelasional hanya

dapat menunjukkan hubungan, bukan sebab-akibat.

Jenis desain eksperimen yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control

Group Design. Terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara

random. Kelompok pertama diberi perlakuan dan kelompok yang lain tidak.

Kelompok yang diberikan perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok

yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.

Siswa pada awal kegiatan penelitian dikenakan test awal (pretest) untuk

mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian untuk kelompok eksperimen

siswa diberi perlakuan dengan menggunakan metode PBL, sedangkan untuk

kelompok kontrol menggunakan metode Ceramah Tanya Jawab. Pada akhir

penelitian, siswa dikenakan tes akhir (posttest). Hasil kedua tes tersebut dipakai

sebagai data penelitian untuk kemudian diolah dan dibandingkan hasilnya dengan

analisis statistik.

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

Eksperimen (Metode PBL) X

Kontrol (Metode Ceramah Tanya Jawab)

(Sugiyono, 2009:112)

Keterangan:

Tabel diatas adalah bagan Pretest-Posttest Control Group Design (Desain Prates-

Pascates kelompok kontrol).

= hasil belajar siswa pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan Gejala

Atmofser dan Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap Kehidupan”

sebelum diberi perlakuan.

= hasil belajar siswa pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan Gejala

Atmofser dan Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap Kehidupan”

sesudah diberi perlakuan.

X = perlakuan dengan metode Problem Based Learning (PBL)

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tahap penelitian dalam rancangan ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel dalam penelitian.

2. Mengelompokkan sampel menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

3. Menyamakan kemampuan awal dengan memberikan pretest pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini bertujuan untuk

mengukur rata-rata kemampuan kognitif sebelum obyek diberi perlakuan.

4. Memberikan perlakuan X pada kelompok eksperimen, berupa penggunaan

metode Problem Based Learning (PBL).

5. Memberikan posttest pada kelompok eksperimen untuk mengukur rata-

rata kemampuan kognitif setelah diberi perlakuan X.

6. Memberikan posttest pada kelompok kontrol.

7. Membandingkan hasil posttest kedua kelompok dengan analisis uji-t.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Untuk keperluan pengambilan data, dalam penelitian ini terdapat dua buah

variabel bebas dan satu variabel terikat.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang

meliputi:

1) Metode Problem Based Learning (PBL)

2) Metode Ceramah Tanya Jawab

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS Geografi.

2. Metode Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah menentukan cara mengukur

variabel penelitian dan alat pengumpul data. Untuk mengukur variabel maka

diperlukan instrument yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini ada dua cara, yaitu metode dokumentasi dan metode tes.

a. Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto (2002:206) “Metode dokumentasi adalah mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya”.

Metode dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data

tentang sejarah SMP Negeri 1 Magetan, nama-nama siswa, data nilai ulangan

siswa kelas VII pada pelajaran IPS dan data-data lain yang dibutuhkan dalam

penelitian.

b. Metode Tes

Menurut Arikunto (2009:33), “Tes adalah suatu alat pengumpul informasi

tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes ini bersifat lebih resmi

karena penuh dengan batasan-batasan”. Pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan metode tes. Metode tes pada penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data tentang nilai kemampuan awal (pretest) dan posttest hasil

belajar geografi pada Kompetensi Dasar Gejala Atmofser dan Hidrosfer serta

Dampaknya Terhadap Kehidupan. Tes awal atau yang sering dikenal dengan

istilah pretest ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana materi

atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik.

Sementara itu, tes akhir atau posttest dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah

dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik. Fungsi

posttest adalah untuk menilai kemampuan murid mengenai materi

pelajaran sesudah pengajaran dan sebagai bahan acuan untuk melakukan

perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi

yang telah dilaksanakan.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini disusun relevan dengan variabel penelitian

dan metode pengumpulan data, yakni berupa tes formatif. Tes formatif

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah

mengikuti suatu program tertentu. Bentuk soal yang digunakan adalah tes obyektif

pilihan ganda atau multiple-choice test dan soal uraian atau essay. Langkah-

langkah pembuatan tes formatif terdiri dari:

a) Membuat kisi-kisi soal tes

b) Menyusun soal-soal tes

c) Menguji kualitas soal tes dianalisis validitas dan reliabilitasnya.

Sebelum tes diberikan pada subyek penelitian, soal-soal tes yang telah

dibuat kemudian akan di uji cobakan terlebih dahulu pada kelas lain yang tidak

digunakan sebagai subyek penelitian yang harus mempunyai kemampuan yang

sama dengan kelas lain yang digunakan dalam subyek penelitian. Tujuan dari uji

coba (tryout) instrument ini untuk mengetahui apakah soal tersebut layak atau

tidak sehingga perlu dilakukan uji instrument dengan menganalisis validitas dan

reliabilitas soal.

4. Uji Coba Instrumen

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrument tes

obyektif dan tes esai tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui

kualitas soal. Uji coba ditujukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.

a. Validitas

Sudjana (2011:12) menyatakan “Validitas berkenaan dengan ketetapan

alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa

yang seharusnya dinilai”. Suatu item soal yang valid mempunyai validitas yang

tinggi, sedangkan item yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.

Agar dapat diperoleh data yang valid, instrument atau alat mengevaluasinya

harus valid. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:72) untuk menghitung

validitas soal tes digunakan rumus korelasi product moment dari Person yaitu

:

Keterangan:

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah seluruh subjek

X = Skor tiap-tiap item soal

Y = Skor total subjek

Kriteria:

rxy > r tabel (0,05), maka item dinyatakan valid.

b. Reliabilitas

Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2009:86). Reliabilitas

soal dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20 sebagai berikut :

2

2

11

1 S

pqS

N

Nr

Dimana:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan.

p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar.

q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p).

= jumlah hasil perkalian antara p dan q.

n = banyaknya item.

s2 = variansi dari total.

(Arikunto, 2009:100-101)

Kriteria reliabilitasnya adalah:

Nilai Keterangan

0,00 rn < 0,20 sangat rendah

0,20 rn < 0,40 rendah

0,40 rn < 0,60 cukup

0,60 rn < 0,80 Tinggi

0,80 rn < 1,00 sangat tinggi

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

(Arikunto, 2002:100)

c. Indeks Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar, sehingga dapat dikerjakan semua anak dalam kelompok kelas tersebut.

Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan

siswa menjadi putus asa dan membuat siswa malas untuk mengerjakannya.

Menurut Arikunto (2009:208) untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat

digunakan rumus:

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kualifikasi indeks kesukaran sebagai berikut:

1,00-0,30 : Sukar

0,30-0,70 : Sedang

0,70-1,00 : Mudah

d. Daya Beda

Perhitungan daya beda adalah pengkuran sejauh mana suatu butir soal

mampu membedakan anak yang pandai dan anak yang kurang pandai

berdasarkan kriteria tertentu. Arikunto (2009:211) menyatakan bahwa “Daya

beda butir soal adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir

soal membedakan kelompok berprestasi tinggi (kelompok atas) dari

kelompok yang berprestasi rendah (kelompok bawah) dari peserta tes”.

Semakin tinggi nilai daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu

membedakan anak yang berprestasi tinggi dengan anak yang berprestasi

rendah.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Untuk mengetahui daya beda tersebut dapat digunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

D : Deskriminasi

J : Jumlah peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto, 2009:213)

Arikunto (2009:218) mengemukakan bahwa ketentuan yang sering

digunakan untuk menentukan daya beda sering diklasifikasikan sebagai

berikut:

1) D = < 0,00 : Tidak baik

2) D = 0,00-0,20 : Jelek

3) D = 0,20-0,40 : Cukup

4) D = 0,40-0,70 : Baik

5) D = 0,70-1,00 : Baik Sekali

Apabila langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan berarti persyaratan

butir tes sebagai alat pengumpul data telah dapat dipenuhi.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Dalam penelitian ini digunakan uji prasyarat yang terdiri dari uji

normalitas, dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

atau tidak, maka digunakan uji Liliefors, dengan langkah-langkah sebagai

berikut ini:

1) Pengamatan X1, X2, …Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ….Zn dengan rumus:

Z1 = SD

XX 1 dengan X rerata dan SD simpangan baku.

2) Data dari sampel kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor

tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal

baku. Kemudian dihitung peluang F( Zi ) = P ( Z Zi ).

4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek dengan subyek n yaitu

n

f i

n

i

1

iZ S

Keterangan :

fi : cacah Z dimana Z Zi

n : cacah semua observasi n

5) Statistik uji

iiobs ZSZFMaxL

6) Daerah kritik

DK = nobs LLL ,

7) Keputusan uji

Jika Lobs < Ltabel maka hipotesis H0 diterima. Sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

(Budiyono, 2004:170)

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas disini digunakan untuk menguji apakah variansi kedua

distribusi sama atau tidak, maka digunakan metode Bartlet, dengan langkah-

langkah sebagai berikut ini :

1) Hipotesis

H0 : 2

4

2

3

2

2

2

1 (sampel homogen)

H1 : 2

4

2

3

2

2

2

1 (paling sedikit terdapat satu variansi yang

berbeda atau sampel tidak homogen)

2) Statistik uji

22 loglog303,2

jj SfRKGfc

Keterangan :

f : derajat kebebasan untuk RKG = N – k

N : banyaknya seluruh nilai

k : cacah sampel

fj : derajat kebebasan untuk Sj2= nj – 1;j=1,2,….,k

nj : cacah pengukuran pada sampel ke-j

c =

ffjk

11

13

11

RKG = rataan kuadrat galat=f

SS j ;

2

2

21 jj

j

j

jj Snn

xxSS

3) Daerah Kritik

DK = 2

1;

22

kj

4) Keputusan Uji

Jika 2hitung < 2

j: k -1, maka kedua populasi homogen.

(Budiyono, 2004: 176)

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah langkah atau prosedur untuk menentukan

apakah hipotesis diterima atau ditolak. Untuk menguji hipotesis digunakan

analisis statistik dengan menggunakan rumus uji-t (t-test) pada taraf signifikansi

5% (=0,05). Rumus uji-t yang digunakan sebagai berikut:

dengan

S=

(Sudjana, 2002 : 239)

Keterangan:

t : harga distribusi eksperimen

: rata-rata skor kelompok eksperimen

: rata- rata skor kelompok kontrol

: jumlah subjek kelompok eksperimen

: jumlah subjek kelompok kontrol

S : standar deviasi gabungan

: tidak ada perbedaan mean antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol

: ada perbedaan mean antara kelas eksperimen dengan kelas

kontrol

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Kriteria pengujian:

Ho diterima jika = tidak ada perbedaan hasil belajar IPS Geografi

antara yang menggunakan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dengan Metode Ceramah Tanya Jawab pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan.

Ho ditolak jika = ada perbedaan hasil belajar IPS Geografi antara

yang menggunakana Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan

Metode Ceramah Tanya Jawab pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

SMP Negeri 1 Magetan terletak di Jalan Kartini Nomor 4, Kelurahan

Magetan, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan. Letak SMP Negeri 1

Magetan berbatasan dengan:

Sebelah Barat : SMK Negeri 2 Magetan

Sebelah Timur : Jalan Kartini

Sebelah Selatan : SMK Negeri 1 Magetan

Sebelah Utara : SD Negeri Magetan 1 dan 2

Lokasi SMP Negeri 1 Magetan terletak pada 7°39’29.13” LS dan

111°19’44.95” BT. Jalan Kartini dikenal dengan lingkungan pendidikan karena

selain SMP Negeri 1 Magetan, terdapat beberapa sekolah lainnya seperti SMK

Negeri 1 Magetan, SD Negeri Magetan 1, SD Negeri Magetan 2, TK Santa Maria

dan SD Santa Maria.

Dilihat dari lingkungannya SMP Negeri 1 Magetan memiliki tempat yang

sangat strategis untuk belajar selain didukung aksesbilitas transportasi yang

mudah didukung pula oleh lingkungan yang sangat tenang, udara yang sejuk

karena kawasannya terletak pada ketinggian 357 meter di atas permukaan air laut

dengan suhu udara berkisar 22° - 26° C. Walaupun SMP Negeri 1 Magetan

lokasinya di pusat ibukota kabupaten dan terletak di tepi jalan raya, bangunan

sekolah yang agak masuk dan tertutup menjadikan proses belajar mengajar cukup

nyaman sehingga para siswa dapat belajar dengan baik.

SMP Negeri 1 Magetan diresmikan sejak tanggal 5 September 1946 dan

sekolah memiliki luas 8926 . Sarana dan prasarana penunjang kelancaran

kegitan belajar mengajar secara umum cukup lengkap. Adapun rincian sarana dan

prasarana penunjang KBM terdapat dalam tabel 4.1-4.2 berikut ini.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 4.1 Daftar Sarana dan Prasarana Penunjang KBM SMP N 1 Magetan

Jenis Sarpras Jumlah Kondisi Jenis Sarpras Jumlah Kondisi

Ruang kepala

sekolah

1 Baik Ruang Parkir 2 Baik

Ruang wakasek 1 Baik Kamar Mandi 21 Baik

Ruang tamu 1 Baik Kantin 4 Baik

Ruang kelas 27 Baik Ruang OSIS 1 Baik

Laboratorium 3 Baik Ruang

Multimedia

1 Baik

Perpustakaan 1 Baik Ruang Satpam 1 Baik

Ruang Guru 1 Baik Masjid 1 Baik

Aula 1 Baik Gudang 1 Baik

Ruang BK 1 Baik Ruang Pramuka 1 Baik

Koperasi 1 Baik Ruang Penjaga 2 Baik

Ruang UKS 1 Baik Lapangan

olahraga

1 Baik

Ruang Tata

Usaha

1 Baik Laptop 20 Baik

Ruang ganti 2 Baik LCD 25 Baik Sumber : Buku Profil Sekolah SMP N 1 Magetan

Tabel 4.2. Data Perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar (ruang teori dan

praktek)

Komputer/Laptop Printer LCD Lemari TV/Audio Meja

Siswa Kursi Siswa

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

20 1 25 20 0 487 864

Sumber : Buku Profil Sekolah SMP N 1 Magetan

Kegiatan belajar mengajar di SMP N 1 Magetan didukung oleh tenaga

pengajar yang sudah berpengalaman dan bergelar sarjana (baik S1 maupun S2)

dengan jumlah total 63 guru yang terdiri 55 guru tetap dan 8 guru bantu, khusus

untuk guru IPS di SMP N 1 Magetan ada 7 orang yaitu 2 guru mengajar di kelas

VII, tiga guru mengajar di kelas VIII, dan 2 guru mengajar di kelas IX sedangkan

jumlah siswa tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 865 siswa, dengan rincian terdapat

pada tabel 4.3 berikut ini.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 4.3. Jumlah siswa SMP N 1 Magetan

Kelas Laki-laki Perempuan

VII 117 151

Total 268

Kelas Laki-laki Perempuan

VIII 122 141

Total 263

Kelas Laki-laki Perempuan

IX 142 192

Total 334 Sumber: Buku Profil Sekolah SMP N 1 Magetan

Kurikulum yang digunakan SMP N 1 Magetan tahun ajaran 2011/2012

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan

kurikulum operasional yang disusun dan dirancang oleh masing-masing sekolah

dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi dasar yang

dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Peta citra SMP Negeri 1 Magetan dapat dilihat dibawah ini:

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

B. Deskripsi Data

Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebasnya adalah metode Problem Based Learning (PBL) dan

metode Ceramah Tanya Jawab. Variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS

Geografi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan. Penelitian ini melibatkan 58

siswa yang terdiri dari 30 siswa kelas VII A dan 28 siswa kelas VII I SMP Negeri

1 Magetan tahun pelajaran 2011/2012 kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang

diberi pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL) dan kelas VII

I sebagai kelas kontrol yang diberi pembelajaran dengan metode Ceramah Tanya

Jawab.

Instrumen pada penelitian ini yang di uji cobakan berupa tes hasil belajar

IPS Geografi pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan Gejala Atmofser dan

Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap Kehidupan”. Sebelum instrumen

digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan instrumen adapun hasil uji

persyaratan dan analisis data uji coba pada lampiran.

1. Uji Intrumen Soal

Data yang digunakan adalah data hasil dari tryout soal yang dilaksanakan di

kelas VII D, dengan jumlah 30 siswa dilakukan tryout soal agar dapat diketahui

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda instrumen sebelum diujikan

pada kelas eksperimen dan kontrol.

a. Validitas Soal

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan di kelas VII D, diperoleh

hasil bahwa sebanyak 40 butir soal pilihan ganda diperoleh 30 soal yang valid

(rxy > rtabel = 0,361). 10 butir soal yang tidak valid adalah nomor 4, 9, 13, 14,

20, 22, 25, 33, 35, 36. Kemudian untuk soal uraian atau essay dengan jumlah

3 soal diperoleh hasil ketiga soal tersebut valid. Untuk bisa diujikan di kelas

kontrol dan kelas eksperimen maka 10 soal pilihan ganda yang tidak valid

tersebut tidak digunakan hanya 30 soal yang dapat digunakan, sedangkan

untuk soal uraian semua soal dapat digunakan untuk mengukur kemampuan

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

awal siswa dan mengukur kemampuan siswa setelah dikenai perlakuan

(posttes). Adapun tabel 4.4 data validitas soal sebagai berikut:

Tabel 4.4 Data Statistik Uji Validitas Soal Pilihan Ganda

No

soal r-hitung r-tabel keputusan

No

soal r-hitung r-tabel keputusan

1 0,419 0,361 Valid

21 0,431 0,361 Valid

2 0,392 0,361 Valid

22 0,349 0,361 Invalid

3 0,544 0,361 Valid

23 0,429 0,361 Valid

4 0,345 0,361 Invalid

24 0,404 0,361 Valid

5 0,544 0,361 Valid

25 -0,107 0,361 Invalid

6 0,416 0,361 Valid

26 0,498 0,361 Valid

7 0,504 0,361 Valid

27 0,422 0,361 Valid

8 0,502 0,361 Valid

28 0,413 0,361 Valid

9 0,275 0,361 Invalid

29 0,400 0,361 Valid

10 0,388 0,361 Valid

30 0,480 0,361 Valid

11 0,403 0,361 Valid

31 0,486 0,361 Valid

12 0,412 0,361 Valid

32 0,534 0,361 Valid

13 0,223 0,361 Invalid

33 0,302 0,361 Invalid

14 0,342 0,361 Invalid

34 0,414 0,361 Valid

15 0,408 0,361 Valid

35 -0,249 0,361 Invalid

16 0,481 0,361 Valid

36 0,100 0,361 Invalid

17 0,490 0,361 Valid

37 0,512 0,361 Valid

18 0,475 0,361 Valid

38 0,547 0,361 Valid

19 0,412 0,361 Valid

39 0,504 0,361 Valid

20 0,166 0,361 Invalid

40 0,397 0,361 Valid

Sumber: Data Hasil Olahan Uji Validitas (lampiran 17)

Tabel 4.5 Data Statistik Uji Validitas Soal Uraian

Sumber: Data Hasil Olahan Uji Validitas (lampiran 20)

Uji validitas diatas menggunakan rumus korelasi product moment oleh

Pearson. Sebagai contoh hasil perhitungan butir soal nomor 1 pilihan ganda

pada taraf signifikan 5% n= 30 dan rtabel 0,361 diperoleh rxy 0,419 (lampiran

No

Soal r-hitung r-tabel Keputusan

1 0,772 0,361 Valid

2 0,56 0,361 Valid

3 0,894 0,361 Valid

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

16). Hasil uji validitas pada tabel 4.4 dan 4.5 dapat disimpulkan dalam tabel

4.6 dibawah ini.

Tabel 4.6. Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Tes Pilihan Ganda dan Essay

Pokok

Bahasan Jml soal awal

Keputusan uji vaiditas Jml soal

akhir Valid Tidak valid

Atmosfer

dan

Hidrosfer

43 33 10 33

Sumber: Hasil Rekapan Uji Validitas Soal Pilihan Ganda dan Soal Uraian (lampiran 17 & 20)

b. Reliabilitas

Sebanyak 30 soal pilihan ganda dan 3 soal uraian yang valid kemudian

dilakukan uji reliabilitas. Diperoleh hasil perhitungan untuk soal pilihan

ganda dengan taraf signifikan 5%, jumlah butir soal (k) = 30, dan rtabel= 0,

361 diperoleh = 0,865, karena maka instrumen dikatakan

reliabel ( ) kemudian soal uraian dengan taraf

signifikan 5%, jumlah butir soal (k) = 3, dan rtabel= 0,361 diperoleh =

0,600, karena maka instrumen dikatakan reliabel

( ).

Berdasarkan kriteria indeks reliabilitas, instrumen tes soal pilihan

ganda memiliki reliabilitas sangat tinggi sedangkan untuk instrumen tes soal

uraian memiliki reliabilitas tinggi. Perhitungan uji reliabilitas instrumen tes

disajikan pada lampiran 18 dan 21.

c. Taraf kesukaran

Berdasarkan hasil uji coba diperoleh soal yang tingkat kesukarannya

mudah sebanyak 21 soal dan sedang 9 soal. Hasil perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 22 dan terangkum dalam tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7. Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal

Jumlah soal Indeks kesukaran

Total Sukar Sedang Mudah

30 0 9 21 30 Sumber: Hasil Rekapan Taraf Kesukaran Soal (lampiran 22)

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

d. Daya Beda

Berdasarkan hasil uji coba diperoleh soal yang daya pembedanya jelek

sebanyak 2 soal. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

22 dan terangkum seperti tabel berikut ini:

Tabel 4.8. Ringkasan Daya Beda Soal

Sumber: Hasil Rekapan Uji Daya Beda Butir Soal (Lampiran 22)

2. Hasil Belajar

a. Metode Pembelajaran Problem Based Learning

Kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dengan metode pembelajaran

Problem Based Learning mempunyai jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Pada

tahap pretest hasil penilaian menunjukkan bahwa nilai tertinggi = 76, nilai

terendah = 46, rata-rata 64,400, nilai tengah 64, dan standar deviasinya 7,454

sedangkan pada tahap posttes hasil penilaian menunjukkan nilai tertinggi 88,

nilai terendah 54, rata-rata = 73,267, nilai tengah 74, dan standar deviasinya

5,907 (lampiran 23).

Berdasarkan data pretest dan posttest kelas eksperimen dapat

disimpulkan dalam tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9. Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Data Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Sd

Pretest 30 76 46 64,400 7,454

Posttest 30 88 54 73,267 5,907

Sumber: Data hasil Olahan Pretest dan Posttest (lampiran 23)

Jumlah

butir

Daya beda Total

Tidak baik Jelek Sedang Baik Baik sekali

30 0 2 21 7 0 30

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Untuk lebih jelas data hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi pada tabel 4.10 berikut ini.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

No Interval Frekuensi

Pretest Posttest

1 41- 50 2 0

2 51 – 60 6 1

3 61-70 16 8

4 71- 80 6 20

5 81- 90 0 1

6 91- 100 0 0 Sumber: Data Olahan Nilai Prestest dan Posttest Kelas Eksperimen (lampiran 23)

Distribusi frekuensi nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dapat

diperjelas dalam histogram pada gambar berikut ini.

Gambar 4.1 Histogram Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Sumber: Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Berdasarkan histogram diatas antara nilai pretes dan posttest persebaran

tiap intervalnya tidak sama, pada nilai pretest sebagian besar siswa mendapat

nilai antara 61-70 dengan jumlah16 siswa, kemudian pada nilai posttest

sebagian besar siswa mendapat nilai antara 71-80 dengan jumlah 20 siswa.

Hasil rata-rata nilai pretest adalah 64,400 dan terjadi kenaikan pada rata-rata

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

nilai posttest setelah siswa diberi perlakuan dengan metode pembelajaran

PBL menjadi 73,267.

b. Metode Pembelajaran Ceramah Tanya Jawab

Kelas VII I sebagai kelas kontrol dengan metode pembelajaran ceramah

tanya jawab mempunyai jumlah siswa sebanyak 28 siswa dengan hasil pretest

menunjukkan nilai tertinggi = 76 nilai terendah = 48, rata-rata = 61,357, nilai

tengah = 61 dan standar deviasinya 7,140 (lampiran 23), sedangkan hasil

posttest menunjukan nilai tertinggi = 84, nilai terendah = 54, rata-rata =

69,000, nilai tengah = 70 dan standar deviasinya 6,313 (lampiran 23).

Berdasarkan data pretest dan posttest kelas kontrol dapat disimpulkan

dalam tabel 4.11 dibawah ini.

Tabel 4.11 Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Data Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Sd

Pretest 28 76 48 61,357 7,140

Posttest 28 84 54 69,000 6,313

Sumber: Data hasil Olahan Pretest dan Posttest (lampiran 23)

Untuk lebih jelas data hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi pada tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol

No Interval Frekuensi

Pretest Posttest

1 41- 50 1 0

2 51 – 60 13 2

3 61-70 12 16

4 71- 80 2 9

5 81- 90 0 1

6 91- 100 0 0 Sumber: Data Olahan Nilai Prestest dan Posttest Kelas Eksperimen (lampiran 23)

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Distribusi frekuensi nilai pretest dan posttest kelas kontrol dapat

diperjelas dalam histogram pada gambar berikut ini.

Gambar 4.2 Histogram Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

C. Pengujian Prasyaratan Analisis

Sumber: Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan histogram diatas antara nilai pretes dan posttest persebaran

tiap intervalnya tidak sama, pada nilai pretest sebagian besar siswa mendapat

nilai pada interval 51-60 dengan jumlah 13 siswa, kemudian pada nilai

posttest sebagian besar siswa mendapat nilai pada interval 61-70 dengan

jumlah 16 siswa. Hasil rata-rata nilai pretest adalah 61,357 dan nilai posttest

adalah 69,000.

c. Perbandingan Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Deskripsi statistik nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.13 . Data Statistik Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.

Posttest N Mean SD Nilai Min Nilai Max

Eksperimen 30 73,267 5,907 54 88

Kontrol 28 69,000 6,313 54 84

Sumber: Data Hasil Olahan Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (lampiran 23)

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Distribusi frekuensi nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

disajikan dalam tabel 4.14 berikut ini.

Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Nilai Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Interval Frekuensi

Eksperimen Kontrol

1 41- 50 0 0

2 51- 60 1 2

3 61-70 8 16

4 71- 80 20 9

5 81-90 1 1

6 91-100 0 0 Sumber: Data Olahan nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol (lampiran 23)

Distribusi frekuensi nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat diperjelas dalam histogram pada gambar berikut ini.

Gambar 4.3 Histogram Perbandingan Nilai Posttest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Sumber: Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan gambar 4.3 antara nilai postest kelas eksperimen dan kelas

kontrol terdapat perbedaan. Nilai posttest kelas eksperimen kebanyakan siswa

mendapat nilai pada interval 71-80 sebanyak 20 siswa dengan standar deviasi

sebesar 5,907 sedangkan pada kelas kontrol kebanyakan siswa mendapat nilai

pada interval 61-70 sebanyak 16 siswa dengan standar deviasi sebesar 6,313.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Hasil rata-rata nilai posttes kelas eksperimen adalah 73,267 dan nilai posttest

kelas kontrol adalah 69,000.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan metode pembelajaran

Problem Based Learning hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan

metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab dalam meningkatkan hasil

belajar siswa.

C. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum melaksanakan analisis variansi untuk menguji hipotesis

penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas. Data yang digunakan dalam uji persyaratan

analisis adalah nilai pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

1. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal

dari populasi yang normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji

adalah metode Liliefors. Hasil uji normalitas dengan taraf signifikansi 0,05

pada masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 4.15 dan selengkapnya

disajikan pada lampiran 26.

Tabel 4.15. Hasil Uji Normalitas

Kelas Harga Harga

Eksperimen 0,093 0,161

Kontrol 0,144 0,161

Sumber: Data uji normalitas (lampiran 26)

Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika < .

Harga pada masing-masing kelas dari tabel di atas, lebih kecil dari

sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas yang digunakan adalah uji Bartllet dengan taraf

signifikan 5%. Hasil uji homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

diperoleh nilai sebesar X2

hitung= 0.051, sedangkan nilai X2

tabel =3.841 (Lampiran

27). Hal ini menunjukkan bahwa X2

hitung = 0.051< X2

tabel =3.841, sehingga

dapat disimpulkan populasi variansi kedua kelompok sama / homogen.

D. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah uji prasyarat analisis terpenuhi. Untuk

mengetahui uji hipotesis analisis data yang digunakan adalah uji-t. Berikut

disajikan rangkuman analisis data hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan

metode pembelajaran Problem Based Learning dan metode ceramah tanya jawab.

Tabel 4.16. Rangkuman Hasil Analisis Uji-t

Hasil

Belajar

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol thitung

N Mean SD N Mean SD

Postest 30 73,267 5.907 28 69.000 6.313 2,659

Sumber: data hasil analisis posttest (lampiran 28)

Berdasarkan analisis data diatas untuk perbandingan hasil belajar posttest

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Keputusan uji hasil analisis data

menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung sebesar 2,659

sedangkan ttabel sebesar 1,673 sehingga H0 ditolak karena thitung > ttabel (lampiran

28). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar IPS Geografi yang

signifikan antara yang menggunakan Metode Problem Based Learning dengan

Metode Ceramah Tanya Jawab pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Magetan.

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

hasil belajar siswa antara yang diajar dengan menggunakan metode Problem

Based Learning (PBL) dengan metode ceramah tanya jawab ditinjau dari hasil

belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar pada pembelajaran IPS

Geografi pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan Gejala Atmofser dan

Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap Kehidupan”

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Magetan menggunakan populasi

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan dengan jumlah sampel dua kelas yaitu

kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII I sebagai kelas kontrol,

dimana kelompok eksperimen metode pembelajaran yang digunakan adalah

Problem Based Learning (PBL) sedangkan pada kelas kontrol menggunakan

metode pembelajaran ceramah tanya jawab. Penentuan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol ditentukan secara simple random yaitu dipilih 2 kelas dengan

sistem undian dengan maksud agar setiap kelas mempunyai kesempatan yang

sama untuk menjadi sampel dalam penelitian. Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara mengundi kesembilan kelas yang menjadi anggota populasi.

Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan tryout soal yang digunakan

untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda instrumen

soal. Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

sebanyak 40 butir soal pilihan ganda diperoleh 30 soal yang valid, kemudian

untuk soal uraian atau essay dengan jumlah 3 soal diperoleh hasil ketiga soal

tersebut valid. Setelah diketahui validitas intrumen tersebut kemudian dilakukan

uji reliabilitas soal, diketahui instrumen tes soal pilihan ganda memiliki

reliabilitas sangat tinggi sedangkan untuk instrumen tes soal uraian memiliki

reliabilitas tinggi. Selanjutnya dilakukan tes taraf kesukaran diketahui tidak ada

soal yang memiliki tingkat kesukaran sukar, soal yang memiliki tingkat kesukaran

sedang berjumlah 9, dan soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah berjumlah

21 soal. Setelah diketahui taraf kesukaran soal selanjutnya dilakukan uji daya

beda soal dapat diketahui bahwa soal dengan kriteria yang jelek berjumlah 2 soal,

kriteria soal sedang berjumlah 21 soal, dan kriteria soal baik berjumlah 7 soal.

Kegiatan penelitian dimulai dengan memberikan pretest kepada kelas

kontrol dan kelas ekperimen sebelum kelas diberi perlakuan. Pretest dilakukan

untuk mengetahui kemampuan awal masing-masing siswa pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Diperoleh hasil pretest untuk kelas eksperimen nilai rata-rata

64,400 dan Sd = 7,454, sedangkan kelas kontrol nilai rata-rata yang diperoleh

61,357 dan Sd = 7,140. Setelah melakukan pretest kemudian dilanjutkan dengan

memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Problem Based Learning (PBL) dan kelas kontrol dengan menggunakan metode

ceramah tanya jawab.

Proses pembelajaran pada kelas kontrol yaitu kelas VII I dengan metode

ceramah tanya jawab dilaksanakan 4 x pertemuan, tiap pertemuan dilaksanakan

selama 2 x 40 menit. Berikut langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam

proses pembelajaran ceramah tanya jawab: 1) Pembukaan (Apersepsi), 2)

Kegiatan inti berupa penyampaian materi pelajaran, 3) Penutup yang berisi

kesimpulan dan tanya jawab. Pembelajaran ceramah tanya jawab memiliki

kelebihan antara lain metode ceramah tanya jawab merupakan metode yang

murah dan mudah untuk dilakukan, dapat memberikan pokok-pokok materi yang

perlu ditonjolkan, dan guru dapat melakukan kontrol secara penuh terhadap

pemahaman murid, namun dalam pembelajaran ceramah tanya jawab juga

memiliki beberapa kekurangan diantaranya: guru memiliki dominasi penuh dalam

pembelajaran sehingga kurang melibatkan aktivitas siswa secara langsung,

membuat siswa jenuh dan bosan, kemungkinan timbul penyimpangan dari pokok

persoalan dan memakan waktu yang lama untuk merangkum bahan pelajaran.

Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen yaitu kelas VII A dengan

metode Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan 4 x pertemuan, tiap

pertemuan dilaksanakan selama 2 x 40 menit. Berikut langkah-langkah kegiatan

dalam proses pembelajaran PBL. 1) Pembukaan (Apersepsi) dengan pemberian

motivasi, pembagian kelompok, menginformasikan tujuan pembelajaran 2)

Kegiatan inti (penyajian) meliputi : a) Mengorientasikan siswa kepada masalah b)

Mengorganisasikan siswa untuk belajar c) Membantu penyelidikan mandiri dan

kelompok d) Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya e) Menganalisis

dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 3) Penutup yang berisi merangkum

materi yang telah dipelajari, melaksanakan tes dan pemberian pekerjaan rumah.

Pembelajaran dengan metode Problem Based Learning memiliki kelebihan

diantaranya merangsang pengembangan keterampilan berpikir siswa secara aktif,

kreatif dan menyeluruh, melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para

siswa mengahadapi dan memecahkan masalah secara kreatif apabila menghadapi

permasalahan dalam kehidupannya. Metode Problem Based Learning juga

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

memiliki kelemahan diantaranya proses pembelajarannya membutuhkan watu

yang lama dan perlu ditunjang oleh buku yang dapat dijadikan pemahaman dalam

kegiatan belajar terutama membuat soal.

Posttest dilaksanakan setelah kelas eksperimen diberi perlakuan dengan

menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning dan kelas kontrol

dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah tanya jawab, posttest

berfungsi untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap

kompetensi yang telah ditentukan. Kelas eksperimen diketahui rata-rata nilai 73,

267 dan Sd= 5,907, sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata 69,000 dan Sd=

6,313. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode ceramah tanya

jawab dimana guru diposisikan sebagai sumber belajar utama siswa dan guru

sebagai pusatnya, hasil belajar siswa lebih kecil dibandingkan dengan guru yang

menggunakan metode Problem Based Learning, metode yang melibatkan

keaktifan siswa, dan berpikir secara kreatif dengan metode PBL siswa lebih

termotivasi dan bersemangat dalam mempelajari dan memamahami materi

atmofser dan hidrosfer pada mata pelajaran IPS Geografi.

Uji prasyarat analisis dilakukan sebelum dilakukan uji hipotesis dengan

mengunakan uji normalitas dengan rumus Liliefors dan uji homogenitas dengan

rumus Bartllet. Uji normalitas dan homogenitas berdasarkan nilai pretest

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan uji normalitas

kelompok eksperimen diperoleh < yaitu 0,093 < 0,161, kelompok

kontrol < yaitu 0,144 < 0,161 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel

dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan uji

homogenitas diperoleh hasil X2hitung = 0.051< X

2tabel =3.841 sehingga disimpulkan

populasi variansi kedua kelompok sama / homogen.

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t. Hasil pengujian

hipotesis menunjukkan bahwa thitung = 2,659, ttabel 1,673 sehingga H0 ditolak

karena thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar IPS

Geografi antara yang menggunakan Metode Problem Based Learning dengan

Metode Ceramah Tanya Jawab, maka hipotesis “Ada perbedaan hasil belajar IPS

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Geografi antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) dan metode Ceramah Tanya Jawab pada siswa

kelas VII SMP Negeri 1 Magetan” terbukti. Perbedaan hasil belajar tersebut

diantaranya karena metode Problem Based Learning merupakan metode yang

melibatkan keaktifan siswa. Siswa dituntut berpikir kritis untuk dapat

memecahkan masalah yang sering terjadi di kehidupan mereka, dengan begitu

siswa akan mampu untuk menghubungkan antara teori yang mereka pelajari

dengan kehidupan nyata sehingga ingatan siswa terhadap materi lebih tahan lama.

Nilai rerata pretest pada kelas yang diajar menggunakan metode Problem

Based Learning sebesar 64,400 sedangkan nilai rerata posttest sebesar 73,267. Hal

ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Problem Based

Learning pada kelas eksperimen dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik

karena rata-rata nilai siswa meningkat. Proses pembelajaran dengan Problem

Based Learning dapat dilaksanakan dengan baik karena didukung pula oleh

beberapa hal diantaranya penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Magetan yang

merupakan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI). Sekolah tersebut juga

didukung oleh fasilitas belajar yang lengkap diantaranya ketersediaan LCD di tiap

kelas, kewajiban setiap siswa memiliki laptop dan ketersediaan hotspot area di

sekolah. Faktor-faktor pendukung itulah yang juga mendukung proses

pembelajaran dengan metode Problem Based Learning dapat dilaksanakan dengan

baik sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Pembelajaran Problem Based Learning memiliki lima langkah

pembelajaran. Kelima langkah tersebut meliputi: orientasi siswa pada masalah,

mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual

maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, kemudian

menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Orientasi siswa pada masalah, merupakan tahap yang pertama dilakukan

sebelum memulai pelajaran. Kegiatan ini dimulai dengan guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau

demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk

terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tahap yang kedua adalah mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru

membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

Setelah mengorganisasi siswa untuk belajar tahap selanjutnya adalah

membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Kegiatan ini dilakukan

oleh guru dengan memberikan dorongan kepada siswa untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan

dan pemecahan masalah.

Tahap selanjutnya adalah mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Merupakan tahapan dimana guru membantu siswa dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu

mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

Tahap yang terakhir adalah menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah. Pada tahap ini guru membantu siswa untuk melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang

mereka gunakan.

Metode pembelajaran PBL merupakan metode yang menggabungkan

kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, dan berbuat sehingga

memacu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan mengembangkan segala

potensi siswa secara optimal sehingga akan mampu meningkatkan hasil belajar

siswa. Proses pembelajaran tersebut tidak dijumpai pada pembelajaran dengan

menggunakan metode ceramah tanya jawab. Siswa yang diajar dengan metode

pembelajaran ceramah tanya jawab kurang dapat berinteraksi dan bekerjasama

dengan siswa yang lain, sehingga keaktifan dalam proses pembelajaran sangat

kurang. Selain itu, jumlah siswa yang banyak menyebabkan pertanyaan tidak

dapat disebarkan kepada seluruh peserta didik, sehingga peserta didik tidak

memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab maupun bertanya. Hasil

penelitian sebelumnya tentang penggunaan metode pembelajaran Problem Based

Learning telah dilakukan oleh 1) Fery Mufarokhah (2007) dengan metode

penelitian eksperimen diperoleh peningkatan rata-rata nilai geografi siswa yang

diajar dengan menggunakan metode Problem Based Learning meningkat 13,

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

541%. 2) Haniah Nurlalini (2011) dengan metode penelitian tindakan kelas,

diperoleh hasil bahwa penggunaan metode Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar geografi. Hal ini dapat diketahui tercapainya

ketuntasan belajar siswa sebanyak 80%. Berdasarkan kedua penelitian tersebut

dapat diasumsikan bahwa metode Problem Based Learning cocok digunakan pada

pelajaran geografi karena mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan hasil belajar IPS geografi antara yang menggunakan metode

pembelajaran Problem Based Learning dengan metode ceramah tanya jawab pada

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Magetan. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil

perhitungan dengan uji-t pada taraf signifikansi 0,05 % diperoleh harga thitung >

ttabel atau 2,659 > 1,673. Kelas yang diajar dengan metode Problem Based

Learning lebih baik dibandingkan kelas yang diajar dengan metode ceramah tanya

jawab yang ditunjukkan dari nilai rerata posttest pada kelas eksperimen sebesar

73,267 lebih tinggi daripada nilai rerata kelas kontrol sebesar 69,000.

B. Implikasi

Hasil penelitian yang menunjukkan penggunaan metode Problem Based

Learning (PBL) memberikan hasil belajar IPS geografi yang lebih baik daripada

penggunaan metode ceramah tanya jawab maka dapat dikemukakan bahwa

implikasi metode Problem Based Learning (PBL) sebagai variasi metode

pembelajaran memberikan sumbangan terhadap peningkatan hasil belajar IPS

geografi siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pemilihan

metode pembelajaran IPS Geografi utamanya pada kompetensi dasar

mendeskripsikan gejala atmofser dan hidrosfer serta dampaknya terhadap

kehidupan.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI .../Studi... · Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah penulis

sampaikan di atas, maka peneliti menyampaikan saran-saran yang diharapkan

dapat memberikan keberhasilan bagi siswa pada saat mengikuti proses belajar

mengajar.

1. Bagi Guru

Guru dapat menggunakan metode Problem Based Learning dalam

mengajarkan mata pelajaran IPS Geografi pada kompetensi dasar gejala atmofser

dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan, sebagai salah satu alternatif

metode yang efektif. Hal ini disebabkan PBL merupakan pembelajaran yang

berpusat pada keaktivan siswa dalam memecahkan masalah melalui kegiatan

kelompok, sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang

dipelajari.

2. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya mendorong dan memotivasi guru untuk selalu

berusaha mengembangkan metode pembelajaran yang merangsang siswa untuk

aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran salah satunya

dengan menggunakan metode Problem Based Learning utamanya pada pelajaran

IPS Geografi.

3. Bagi Peneliti lain

Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian

ini, masih terdapat beberapa kekurangan dalam hal, kurang meratanya partisipasi

siswa dalam kegiatan diskusi kelompok, kegiatan penyelidikan siswa yang

terbatas di dalam ruang lingkup kelas atau sekolah, dan jumlah jenis soal analisis

yang terbatas. Oleh karena itu disarankan pada peneliti lain untuk memperhatikan

aspek-aspek tersebut.