perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN ... · Ayam petelur putih berasal dari galur...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DI CV. SARI

MAKMUR FARM KABUPATEN SUKOHARJO

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar

Ahli Madya Agribisnis Peternakan Program D III Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jurusan / Program Studi

Agribisnis Peternakan

Oleh :

IBNU MUHAMMAD JA’FAR ASH SHI DIQI

H3408020

PROGRAM DIPLOMA III AGRIBISNIS PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011


commit to user

ii

MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DI CV.SARI

MAKMUR FARM KABUPATEN SUKOHARJO

TUGAS AKHIR

Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh

IBNU MUHAMMAD JA’FAR ASH SHI DIQI

H3408020

Telah dipertahankan dihadapan dosen penguji

Pada hari / tanggal : 22 Juli 2011

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Susunan Tim Penguji

Pembimbing / Penguji I

Ratih Dewanti, SPt.M.Sc

198203312005012002

Penguji II

Wara Pratitis, S.S,S.Pt.MP

197304222000032001

Surakarta, 22 Juli 2011

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS. NIP. 195602251986011001


commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Laporan yang berjudul manajemen pemeliharaan ayam petelur di CV.Sari

Makmur Farm Kabupaten Sukoharjo. Penulis menyadari bahwa laporan dapat

diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ir. Wartoyo, SP.MS selaku Koordinator Program D III Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Wara Pratitis, S.S,S.Pt.MP selaku Ketua Minat Program Studi D III Agribisnis

Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

sekaligus sebagai penguji magang.

4. Ratih Dewanti, SPt.M.Sc sebagai pembimbing magang.

5. Bapak Hermanto karim selaku kepala CV. Sari Makmur Farm kabupaten

Sukoharjo dan seluruh karyawan di CV.Sari Makmur Farm atas bantuannya.

6. Keluarga besar D.III Agribisnis Peternakan, Agribisnis Hortikultura,

Agribisnis Agrofarmaka dan THP angkatan 2008.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini tidak lepas dari

kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, 22 Juli 2011

Penulis


commit to user

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Tujuan Magang ................................................................................. 2

1. Tujuan Umum ............................................................................... 2

2. Tujuan Khusus .............................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4

A. Topografi Kabupaten Sukoharjo ......................................................... 4

B. Ayam Petelur ...................................................................................... 4

C. Perkandangan ...................................................................................... 6

D. Pakan ................................................................................................... 9

E. Kesehatan dan Penyakit Ayam ........................................................... 14

F. Pemasaran ........................................................................................... 15

III. METODE PELAKSANAAN ................................................................. 17

A. Lokasi Kegiatan Magang Perusahaan ................................................. 17

B. Aspek yang Dikaji............................................................................... 17

C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 17

D. Sumber Data........................................................................................ 18

IV. HASIL PEMBAHASAN ......................................................................... 19

A. Kondisi Umum Perusahaan................................................................. 19

B. Sejarah Perusahaan ............................................................................. 19

C. Struktur Organisasi ............................................................................. 19

D. Personalia Perusahaan ......................................................................... 21

E. Sarana dan Prasarana .......................................................................... 21

F. Uraian Kegiatan ................................................................................. 23


commit to user

v

1. Pengenalan Kondisi Umum Perternakan ...................................... 23

2. Kegiatan Umum Pemelihaaan Ayam peterlur ............................. 23

3. Perkandangan ................................................................................ 23

4. Pemeliharaan ayam fase starter ..................................................... 24

a. Pemberian ransum dan minum................................................ 25

b. Perkandangan fase starter ....................................................... 25

c. Penanganan Kesehatan............................................................ 27

5. Pemeliharaan Fase Grower ........................................................... 28


b. Perkandangan fase grower ...................................................... 29

c. Penanganan Kesehatan............................................................ 30

6. Pemeliharaan Fase Layer ............................................................. 30


b. Perkandangan fase layer ......................................................... 31

c. Managemen Kesehatan ........................................................... 33

d. Pengambilan Telur .................................................................. 33

e. Pemasaran ............................................................................... 34

V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 35

A. Kesimpulan ......................................................................................... 35

B. Saran ................................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37

LAMPIRAN .................................................................................................... 38


commit to user

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya jumlah penduduk

dan SDM manusia, serta kesadaran akan pentingnya gizi berdampak pada meningkatnya

sumber pangan yang mengandung Protein hewani seperti telur. Peningkatan jumlah

penduduk dan SDM manusia setiap tahun juga berpengaruh meningkatnya kebutuhan akan

telur, terutama telur ayam. Begitu lebar peluang usaha ayam ras petelur, banyak

bermunculan usaha ayam ras petelur di Indonesia, salah satunya CV. Sari Makmur Farm.

Secara umum kegiatan manajemen dalam usaha peternakan ayam petelur dibagi

menjadi dua, yaitu manajemen yang pertama dilakukan untuk keperluan hidup ayam petelur

seperti kandang, pakan dan kesehatan. Manajemen yang kedua adalah yang menunjang

keberhasilan usaha yang secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan ayam petelur

meliputi seleksi, pemilihan ternak yang memiliki produksi yang baik, pemotongan paruh

(debeaking), pencatatan produksi (recording), peremajaan (replacement) dan lain

sebagainya.

Keberhasilan dalam usaha peternakan ayam petelur dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti pakan, bibit dan manajemen. Bibit yang unggul tidak akan menunjukan produktivitas

yang tinggi apabila tidak diimbangi dengan pemberian pakan yang baik. Demikian pula bibit

yang baik serta pakan yang diberikan berkualitas tinggi tanpa diimbangi dengan manajemen

yang baik dan benar, juga tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Ketiga faktor

tersebut merupakan satu kesatuan yang sangat mempengaruhi keberhasilan proses produksi

peternakan.

Perusahaan peternakan ayam petelur CV. Sari Makmur Farm yang berlokasi di CV.

Sari Makmur Farm yang berlokasi di Dusun Wonosari RT. 03/RW.13, Desa Polokarto,

Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo memiliki populasi ayam petelur sebanyak

60.000 ekor. Lokasinya berada di tepi jalan raya utama yang menghubungkan kota

Karanganyar denganWonogiri. CV. Sari Makmur Farm telah menerapkan manajemen yang

baik dalam kegiatan produksi perusahaan. Berdasarkan potensi, kemudahan akses ke

perusahaan dan penerapan manajemen yang baik oleh perusahaan serta populasi ayam


commit to user

petelur yang memenuhi syarat jumlah, maka perusahaan peternakan ayam petelur CV. Sari

Makmur Farm layak dijadikan sebagai tempat magang mahasiswa.

Mahasiswa dengan magang dilapangan dapat melihat secara langsung bagaimana

sebuah perusahaan menjalankan manajemennya. Mahasiswa diharapkan mampu menyerap

berbagai macam ilmu yang diperoleh di perusahaan tersebut, membandingkannya dengan

teori yang di dapat dari bangku perkuliahan sehingga menjadi seorang ahli madya dan

diharapkan dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk berwirausaha setelah lulus dari

kuliah nanti.

B. Tujuan magang

1. Tujuan Umum, antara lain :

a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara teori dengan

penerapanya di dunia kerja (lapangan) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

sehingga dapat merupakan bekal bagi mahasiswa setelah terjun di masyarakat.

b. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang agribisnis peternakan.

c. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang berbagai kegiatan agribisnis peternakan.

d. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan Instansi Pemerintah,

Perusahaan Swasta dan masyarakat, dalam rangka meningkatkan kualitas Tri Dharma

Perguruan Tinggi.

2. Tujuan Khusus, antara lain :

a. Mengetahui kondisi umum di Sari Makmur Farm.

b. Melihat dan memahami secara langsung proses kegiatan pemeliharaan ayam petelur

yang dilakukan di Sari Makmur Farm.

c. Mengetahui segala aspek yang terkait dengan kegiatan magang yang dilakukan di

Sari Makmur Farm.

d. Mengetahui tentang penanganan penyakit yang timbul dan juga cara pencegahan

penyakit.

e. Mengetahui jenis, pakan, bibit, perkandangan, pemasaran, dan juga teknologi yang

digunakan dalam manajemen pemeliharaan ayam petelur.


commit to user

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kondisi Geografis

Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten terkecil di Propinsi Jawa Tengah, Secara

geografis, terletak diantara Bagian ujung timur 110. 57O LS, Bagian Ujung Sebelah Barat

110 42O LS, Bagian Ujung Sebelah Utara 7 32O BT, Bagian Ujung Sebelah Utara 7 49O

32.00O BT. Dengan luas 46,666 Km2, atau 1,43% luas wilayah Propinsi Jawa Tengah.

Kabupaten Sukoharjo memiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut :

Sebelah utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar

Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten

Wonogiri

Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten

Secara topografi terdiri atas daerah, dataran rendah dan perbukitan. Daerah dataran

rendah merupakan kawasan di bagian Utara, daerah perbukitan merupakan kawasan di

bagian Selatan dan Timur. Sesuai dengan letak geografis, dipengaruhi iklim daerah tropis

yang dipengaruhi oleh angin muson dengan 2 musim, yaitu musim kemarau pada bulan April

– September dan musim penghujan antara bulan Oktober – Maret. Curah hujan tahunan rata-

rata sebesar 2.790 mm, suhu udara berkisar antara 230C sampai dengan 340C, dengan

kelembaban udara tahunan rata-rata 77%.

Kabupaten Sukoharjo dalam suatu sistem hidrologi, merupakan kawasan yang berada

pada aliran sungai Bengawan Solo, mengalir beberapa sungai yang tergolong besar seperti

yaitu Sungai Bengawan Solo, Sungai proyek Waduk Gajah Mungkur, sebagai daerah aliran,

dengan sendirinya merupakan daerah limpasan debit air dari sungai yang melintas dan sering

mengakibatkan terjadinya banjir pada musim penghujan.

Pola tata guna lahan terdiri dari Perumahan, Tegalan, Kebun campuran, Sawah,

Perusahaan, Jasa, Industri dan Penggunaan lainnya dengan sebaran sawah sebesar 45,26 %,

dan lahan bukan sawah 54,74%, dari lahan sawah tersebut terdiri dari 70,17% irigasi teknis,

irigasi setengah teknis 8,98%, irigasi sederhana 9,17% dan sawah tadah hujan 11,67 %.

B. Ayam Petelur


commit to user

B1. Tipe Ayam Petelur Putih.

Tipe ayam petelur ringan mempunyai badan yang ramping, mata bersinar,

bulunya berwarna putih bersih, telur dengan kerabang berwarna putih dan berjengger

merah. Ayam petelur putih berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur white

leghorn sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia

dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki dan

menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial. Ayam petelur putih mampu

bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai ayam petelur,

memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada

kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan sensitif

terhadap cuaca panas, keributan, dan ayam mudah kaget yang menyebabkan ayam ini

produksinya akan cepat turun. (Rasyaf, 1990), (Yahya, 1979).

B2. Tipe Ayam Petelur Coklat.

Bobot tubuh ayam tipe ayam petelur cokelat cukup berat, namun beratnya masih

berada diantara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Ayam petelur coklat disebut

juga tipe ayam petelur medium, karena tubuh ayam tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat

gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak.

Ayam petelur coklat disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Warna bulu dan kerabang

yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat. Dipasaran orang

mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna

kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan

rasa relatif sama. Satu hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat

lebih mahal daripada telur putih, karena telur cokelat lebih berat daripada telur putih dan

produksinya telur cokelat lebih sedikit dari pada telur putih. Ayam petelur merupakan

ayam yang akan di pelihara untuk dimanfaatkan telurnya dalam suatu usaha komersial

dan memenuhi kriteria sebagai alat produksi yang mampu bertelur banyak (Rasyaf,

1994), (Yahya, 1979).

Ayam ras petelur merupakan hasil berbagai perkawinan silang dan seleksi yang

rumit dan diikuti dengan upaya perbaikan manajemen pemeliharaan secara terus

menerus. Akibatnya ayam petelur bisa disebut sebagai hewan ternak yang kurang baik.


commit to user

Kesalahan dari segi manajemen pemeliharaan akan mengakibatkan kerugian yang tidak

sedikit (Abidin, 2004).

Setelah masa awal berakhir maka tiba saatnya ayam memasuki masa remaja atau

fase grower. Perubahan yang terlihat hanya dari ukuran tubuhnya yang semakin

bertambah dan bulu yang mulai lengkap. Selain itu kelamin sekunder juga sudah mulai

tampak. Ayam petelur periode grower adalah ayam yang hidup antara umur 7- 16

minggu (Rasyaf, 1994).

Contoh tipe ayam petelur misalnya bangsa ayam leghorn terutama yang berbulu

putih, bangsa ayam minorca, contoh strain hy line. Ayam tipe petelur yang berukuran

normal juga mempunyai varietas yang berukuran mini, misalnya mini leghorn (Yahya,

1979) .

C. Perkandangan

1. Kandang open house

Kandang open house adalah kandang yang dindingnya dibuat dengan sistem

terbuka, yang biasa terbuat dari kawat burung atau bambu sehingga menjamin hembusan

angin bisa masuk dalam kandang dan bisa memanfaatkan pergantian sinar matahari.

Dinding kandang di tutup dengan tirai yang berfungsi sebagai ventilasi. Dilapangan

bentuk kandang yang umum dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau open house,

baik sistem panggung maupun sistem postal dengan lantai beralaskan sekam, serutan

gergaji kayu dan beberapa peternak pernah juga menggunakan jerami. Model kandang

terbuka memberikan kontribusi yang kurang bagus bila dibandingkan dengan model

kandang sistem tertutup (Ahmadi, 2008)

2. Kandang Close house

Kandang close house adalah kandang yang dindingnya dibuat dengan sistem

tertutup dengan rapat sehingga sinar matahari, ventilasi dan kelembapan kandang diatur

dengan mesin yang memerlukan kontruksi kandang tertentu. Kandang sistem tertutup

atau close house merupakan sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan

panas, kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang ada

dalam kandang, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan oksigen bagi

ayam. Kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini mampu meminimalkan


commit to user

pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan mengedepankan produktivitas yang

dipunyai ayam (Ahmadi, 2008).

Jenis lantai kandang ada 3:

1. Kandang lantai litter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi,

pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni.

Biasanya di pakai sebagai kandang ayam starter atau grower.

2. Kandang slat, kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri

dari bambu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk

membuang tinja ayam dan langsung ketempat penampungan. Keunggulan kandang

full slat yaitu : kotoran ayam jatuh ke kolong kandang sehingga lantai tetap kering

dan bersih.

3. Kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan

perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan

kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% dikiri (Windasari, 2010).

Sirkulasi udara kandang yang berada di daerah tropis seperti di Indonesia ini sangat

penting. Udara di dalam kandang yang pengap dan bau dapat menurunkan produksi. Sirkulasi

udara kandang yang penting berujuan untuk keluarnya CO2 dan bau ammonia yang dapat

menggangu kesehatan ayam (Rasyaf, 2008).

Dinding kandang terbuka dengan menggunakan anyaman kawat, kayu atau bambu

dengan diameter 2 cm, dimaksud agar kotoran ayam dapat jatuh ke tanah sehingga kandang

tetap bersih. Kandang, selain berfungsi untuk melindungi ayam dari iklim seperti hujan,

panas matahari, dan anginya juga berfungsi melindungi dari gangguan manusia atau

binatang. Kandang bagi ayam ras petelur juga diharapkan meningkatkan produksi ayam

dengan memberikan rasa nyaman bagi ayam yang dipelihara (Sudaryani dan Santosa, 1997).

Kebutuhan luas lantai atau kepadatan anak ayam di masa awal (hingga 5-6 minggu),

yaitu 11-16 DOC/m2. Untuk ayam petelur tipe ringan atau putih, setiap 1 m2 dapat diisi oleh

16 ekor anak ayam, sedangkan ayam petelur cokelat cukup 11 ekor. Kandang dengan kotak

cage, posisi tempat minum dibuat diatas tempat ransum, sebab ayam lebih suka makan

daripada minum. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah agar tempat minum tidak cepat

kotor.Tempat minum dapat dibuat dari bambu yang dipasang memanjang , sepanjang jalur

kotak-kotak cage. Kandang cage individu yang tiap cage berisi satu ekor ayam melebihi


commit to user

kelebihan yaitu memudahkan pengontrolan produksi dan kesehatan ayam, begitu pula

pengapkiran ayam yang sakit atau dibawah produksi standar, konsumsi ransum mudah

dikontrol, sehingga persaingan konsumsi antar ayam dapat dihindari serta kanibalisme pada

ayam petelur dapat dihindari (Rasyaf, 2008).

Lokasi kandang harus tersedia sumber air yang cukup, terutama pada musim

kemarau. Air merupakan kebutuhan mutlak untuk ayam karena kandungan air dalam tubuh

ayam mencapai 70% (Fadilah, 2004).

Kandang yang digunakan dalam pemeliharaan ayam petelur sangat beranekaragam,

masing- masing dapat dibedakan atas dasar fungsi dan kegunaanya, model lantai, pengisian

kandang, atap kandang dan kelangsungan penempatan ayam di dalam kandang. Atap

kandang sistem monitor sangat menunjang sirkulasi udara dalam kandang (Sudarmono,

2003)

Kandang sistem baterai berbentuk kotak cage terbuat dari kawat atau bambu. Ukuran

setiap kotak 40x30x40. Biasanya dibuat rangkaian terdiri dari beberapa buah, (4-5 buah)

(Suprijatna, E. Umiyati, A. Ruhyat, K. 2005).

D. Pakan

C1. Ransum ayam Starter

Pada umur 0 – 4 minggu merupakan fase starter dimana terjadi pembelahan dan

pertumbuhan sel yang tinggi. Sehingga pada fase ini merupakan kunci awal untuk

mencapai keberhasilan pencapaian bobot badan. Pada fase ini kesempatan kita untuk

mengejar target bobot badan sehingga pakan yang diberikan harus mempunyai nilai

nutrisi yang baik buat pertumbuhan otot. Secara umum keberhasilan pada fase ini

dipengaruhi oleh kualitas DOC, Pakan serta Lingkungan, yang dimaksud disini yaitu

bahwa untuk mencapai pertumbuhan yang standar maka harus didukung dengan kualitas

DOC yang baik, kondisi lingkungan yang kondusif serta kualitas pakan yang baik

(Suprijatna, E. Umiyati, A. Ruhyat, K, 2005).

DOC ayam petelur yang baik adalah DOC yang mempunyai bobot antara 34-38 g,

seragam, lincah serta tidak mengalami cekaman stress dan dehidrasi. Sedangkan kondisi

lingkungan harus mendukung seperti kondisi biosecurity yg baik, kondisi brooder

dengan suhu yang ideal, tingkat kepadatan maupun peralatan kandang yang cukup

memadai. Pakan yang baik adalah pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada


commit to user

fase kritis ini misalnya kandungan protein minimal 20.5 % dan kandungan energi

minimal 2950 Kcal berbentuk fine crumble. Memasuki minggu ke-4 maka dapat

dilakukan penimbangan secara random kurang lebih 20% untuk mengetahui uniformity

ayam. Dan segera dipisahkan untuk ayam yang dibawah 300g untuk dilakukan

treatment perpanjangan pemakaian pakan starter. Pada praktiknya sering peternak

memakai pakan starter sampai umur 7-8 minggu. Setelah itu diganti dengan pakan

grower. (Suprijatna, E. Umiyati, A. Ruhyat, K, 2005.).

Fase starter harus diperhatikan juga mengenai manajemen pemberian pakannya,

pemrograman vaksinasi serta perlakuan pemberian feed additives untuk mendukung

immunity ayam seperti penambahan vitamin C ataupun larutan elektrolit. Untuk

mengkondisikan DOC supaya cepat beradaptasi dengan lingkungan maka dapat

dilakukan dengan cara langsung memberikan pakan pada DOC yang baru ditebar.

Keuntungan dengan cara ini maka DOC akan sesegera mungkin mengoptimalkan

fungsi-fungsi organ pencernaan sehingga kandungan kuning telur sebagai cadangan

makanan akan segera terserap habis, karena jika kuning telur tidak segera terserap habis

maka akan mengganggu pertumbuhan DOC itu sendiri. Selain itu juga harus dilakukan

potong paruh pada umur 8 – 10 hari, hal ini agar memudahkan DOC mengkonsumsi

pakannya. Fase starter 0-4 minggu didalam kandang postal maka pemberian pakan bisa

diberikan ad libitum (habis langsung diisi) bisa lebih dari 8 kali perhari. Pemberian

pakan dengan jalan ini selain untuk mengejar target bobot badan juga akan membuat

ukuran tembolok akan lebih besar sehingga akan mendorong pencapaian feed intake

pada waktu memasuki fase produksi. Pada fase ini harus diperhatikan jumlah feeder dan

tempat air di dalam kandang brooder (Maulana I., dan ferry, 2001).

Tabel 1. Kandungan ransum ayam starter

Kandungan pakan Persentase (%) Air 11 – 13,5 Protein kasar 19-21 Lemak kasar 3-6 Serat kasar 4-6 Abu 4-7 Energy Metabolisme 3000kcal/kg

Sumber : (Anggorodi, R. 1979)

C2. Nutrien ransum ayam grower


commit to user

Manajemen suatu perusahaan untuk mencapai performa produksi layer masih

panjang. Setelah DOC mulai tumbuh besar mencapai bobot 500 gram pada umur 6

minggu maka ayam-ayam tersebut telah dikelompokkan pada fase grower dimana pada

fase ini mulai dominan pembentukan otot-otot tulang yang akan membentuk “frame”

dari ayam layer tersebut. Fase grower juga harus disesuaikan pakan yang akan

diberikan. Pakan pada fase grower mengandung protein 16 – 18 % dengan level energi

sebesar 2750 – 2800 kcal. Fase grower kalsium yang diberikan sebagian berbentuk

granular kurang lebih 3 mm. Pemberian sumber kalsium dengan ukuran tersebut

bermanfaat untuk perkembangan gizzard yang lebih baik (Maulana I., dan ferry, 2001).

fase grower juga harus dilakukan potong paruh yang kedua. Bisa dilakukan

antara umur 8 – 10 minggu. Lebih cepat dilakukan potong paruh maka akan lebih

memudahkan pencapaian feed intake dan tentunya target bobot badan juga mudah

didapat. Memasuki umur 12 – 13 minggu maka ayam dara tersebut sudah siap untuk

dipindahkan ke kandang baterai. Umur 12-13 minggu biasa dikatakan awal persiapan

bertelur dan mengharuskan agar Feed intake minimal mencapai 80 gram/ekor/hari.

Pencapaian feed intake harian maka akan mendorong kematangan reproduksi saat mulai

menginjak umur 16 minggu. Kematangan reproduksi ini dapat dilihat dengan kondisi

jengger dan pial yang berwarna merah darah. Warna merah pada jengger diakibatkan

dari aktivitas hormon-hormon reproduksi, sebaliknya jika warnanya lebih pucat maka

disarankan untuk melakukan treatment penambahan mineral Se dan Vit E untuk

memacu kematangan reproduksi yang lebih baik. Perlakuan intensitas penyinaran yang

baik dapat memacu kinerja kematangan hormon reproduksi yaitu 10 -20 lux, dengan

lama penyinaran 12-15 jam (Maulana I., dan ferry, 2001).

Memasuki fase pre-lay maka pakan yang diberikan pun harus sesuai yaitu

protein minimal harus 17% dengan energi minimal 2700 kcal. Energi disini lebih rendah

dikarenakan agar tidak terjadi over fat deposition di abdominal maupun di saluran

reproduksi, selain itu kalsium yang disediakan minimal 2% dengan proporsi yang

berukuran 3 mm lebih dari 60%. Pada fase grower diharapkan adanya peningkatan

density asam amino. Tercukupinya kebutuhan asam aminonya maka ayam akan bertelur

tepat waktu dan dapat mencapai puncak produksinya sesuai dengan standar yang

dikeluarkan dari perusahaan pembibitan ayam (Maulana I., dan ferry, 2001).


commit to user

Tabel 2. Nutrien ransum ayam grower

Kandungan pakan PAR S (%)

Air 12

Protein kasar 18,5

Lemak kasar 3-7

Serat kasar 6

Abu 8

Kalsium 0,9-1,1

Phospor 0,6-1,0

Sumber : PT. JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk

C3.Tabel 3 Konsentrat ransum ayam layer

Kandungan pakan Persentase (%) Air Max 12 Protein kasar Min 34-36 Lemak kasar Min 3 Serat kasar Max 8 Abu Max 30 Kalsium Min 10 Fosfor Min 1,10 Energi Metabolisme 2711kcal/kg

Sumber : (Anggorodi, R. 1979)

Ayam petelur membutuhkan sejumlah unsur gisi untuk hidupnya, misalnya

bernafas, peredaran darah, bergerak, dan fungsi- fungsi fisiologis lainya. Disamping itu,

untuk ayam yang sedang bertelur di butuhkan juga untuk produksi telur. Kebutuhan

yang pertama itu disebut dengan kebutuhan hidup pokok dan yang kedua untuk

produksi. Untuk hidup pokok dan hidup produksi, ayam membutuhkan protein, energi,

vitamin, dan mineral (Rasyaf, 1994)

Menurut Abidin (2004), kualitas pakan merupakan hal yang sangat penting

karena ayam ras petelur sangat peka terhadap terjadinya penurunan kualitas pakan,

terutama proteinya. Penurunan kualitas pakan akan direspon secara langsung oleh ayam

ras petelur dengan penurunan laju pertumbuhan dan terhambatnya produksi telur.

Ransum adalah sekumpulan bahan- bahan makanan ternak yang memenuhi

persyaratan nutrisi dan disusun dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Tujuan utama untuk memberikan ransum dan inti utama yang terkandung dalam


commit to user

ransum itu adalah usaha untuk memenuhi gizi ternak atau unggas itu sendiri (Rasyaf,

1992).

Energi yang terdapat di semua bahan makanan, terutama makanan biji- bijian

dan lemak. Jagung kuning, bekatul, bungkil kelapa, tepung ubi kayu, bungkil kacang

tanah dan juga bungkil kedelai juga mengandung energi (Rasyaf, 1993).

Kebutuhan ayam sehari- hari pada ayam yang sedang tumbuh dibagi dalam tiga

bagian : (1) protein yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan; (2) protein untuk

hidup pokok (3) protein untuk pertumbuhan bulu (Anggorodi, 1979).

Selain protein dan energi, masih ada vitamin dan mineral yang juga dibutuhkan

oleh ayam. Keduanya dibutuhkan dalam jumlah lebih kecil bila dibandingkan dengan

protein dan energi tadi (Rasyaf, 1994). Sebagian besar kebutuhan bagi unggas telah

diketahui dengan tepat terutama bagi vitamin- vitamin yang jumlahnya tidak cukup

dalam ransum sehari- hari (Anggorodi, 1985).

Ransum yang merata dan homogen, harus dilakukan pencampuran dengan

teknik yang benar. Pencampuran bahan baku yang beragam ini dapat dilakukan secara

mekanik dan manual. Secara mekanik dapat dilakukan dengan mesin pengaduk atau

disebut feed mixer, sedangkan pengadukan secara manual dapat menggunakan sekop

atau drum (Sudarmono, 2003).

Pakan yang dikonsumsi ayam petelur tergantung beberapa faktor antara lain :

bangsa ayam, temperatur lingkungan, kandungan energi dalam pakan dan fase produksi

(wahju, 1992).

E. Kesehatan

Menurut Abidin (2004), menjaga kebersihan kandang merupakan satu langkah

strategis mengurangi populasi bibit penyakit di sekitar ayam, Karakteristik yang paling

menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai tepat- tempat yang kotor, sehingga jika

peternak berkeinginana mememerangi bibit penyakit, ia harus menjaga kebersihan kandang


commit to user

dan lingkungan sekitar. Hal itu busa dicapai dengan melakukan program sanitasi dan

disinfektsi kandang secara rutin.

Pada prinsipnya ayam akan tetap sehat jika total energi dan bahan nutrisi lain yang

dikonsumsi sesuai standar kebutuhan masing- masing strain. Monitoring yang ketat terhadap

tingkat konsumsi pakan setiap hari, secara tidak langsung peternak meningkatkan daya tahan

tubuh ayam menghadapi bibit penyakit yang ada. Lingkungan ayam yang nyaman juga dapat

mengurangi level stres pada ayam. Daya tahan tubuh ayam akan lebih baik jika dalam

lingkungan yang kadar amoniak rendah, tidak berdebu, cukup oksigen, temperatur dan

kelembapan sesuai, dan tidak terlalu padat (Abidin, 2004).

Menurut Rasyaf (1992) pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan dua cara, cara

pertama adalah melelui tata laksana harian dan yang kedua melalui obat vaksin. Keduanya

digunakan bersama dan saling mendukung satu sama yang lain. Tata laksana. Pencegahan

melalui tata laksana harian pada prinsipnya adalah menciptakan suasana tenang, bersih, dan

nyaman di peternakan. Pencegahan penyakit virus dilakukan dengan cara vaksinasi.

Vaksinasi adalah suatu tindakan dimana hewan dengan sengaja dimasuki gen

penyakit (disebut antigen) yang telah dilemahkan dengan tujuan untuk merangsang

pembentuk daya tahan atau daya kebal tubuh terhadap suatu penyakit, dan aman untuk tidak

menimbulkan penyakit. Kekebalan tubuh optimal bila vaksinasi diberikan pada kondisi yang

optimal (Rasyaf, 1990)

Lamanya dan kuatnya reaksi vaksin dan kekebalan penyakit yang diperoleh

tergantung dari imunitas yang diperoleh pada saat vaksinasi mula- mula. Jadi cara pemberian,

persiapan dan hal- hal lain harus dilakukan dengan betul pada saat vaksinasi pada pertama

kali. Daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit yang akan diperoleh akan lebih baik bila

ayam lebih sehat dan kuat kondisinya (Yahya, 1980).

Tabel 4. Program Vaksinasi

Umur (Hari) Vaksin 4 ND Clone + IB

9 Gumboro 14 AI 19 ND Lasota 24 Pox 30 Coryza 35 ILT

Sumber : (Anggorodi, 1979).


commit to user

F. Pemasaran

Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberikan

harga, melakukan promosi dan mendistribusikan ide, barang dan jasa untuk menciptakan

pertukaran yang memenuhi kebutuhan individu dan organisasi. Dalam manajemen suatu

pemasaran di butuhkan suatu riset pemasaran. Riset pemasaran adalah suatu fungsi yang

menghubungkan konsumen, pelanggan pemasan dengan melalui informasi- informasi dengan

luar untuk mengidentifikasi peluang dan masalah pemasaran, menghasilkan dan

mengevaluasi upaya pemasaran, memantau kinerja pemasaran sebagai suatu proses. Riset

pemasaran menspesifikasi suatu informasi untuk menghadapi isu- isu dan mendesain metode

pengumpulan data, menganalisis hasilnya dan mengkomunukasikan hasil temuan dan

implikasinya (Mc. Daniel. 2001).

Pengumpulan informasi pasar sebenarnya merupakan kegiatan yang harus terus

dilakukan oleh peternak selama selama menjalankan usaha. Perubahan harga di sektor

peternakan sangat cepat, terutama harga produk ternak unggas. Seorang peternak ayam ras

petelur, misalnya harus dapat menyerap informasi dengan cepat perubahan harga telur

meningkat dan menurun serta jenis dan kualitas telur yang diinginkan oleh konsumen. Selain

itu, peternak harus dapat menyerap informasi penjulan petelur yang mampu memberikan

peluang lebih baik (F, Rahadi. Rudi Hartono, 2003).

Pasar adalah sekelompok orang atau situasi yang telah ada dan yang potensial tempat

dimana suatu produk dapat memenuhi satu atau beberapa kebutuhan. Segmentasi terus

menerus menciptakan pasar yang hyper-fragmented yang mengurangi peluang kesuksesan

produk- produk baru . Memandang pasar sebagai tempat yang tepat dan bermanfaat, tetapi

pada saat yang sama konsep ini membutuhkan kepekaan kita terhadap perubahan

pasar(Kotler, 2002).


commit to user

I. METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi Kegiatan Magang Perusahaan

Kegiatan magang manajemen pemeliharaan ayam petelur ini dilaksanakan di CV.

Sari Makmur Farm yang berlokasi di Dusun Wonosari RT. 03/RW.13, Desa Polokarto,

Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa tengah. Magang dilaksanakan selama satu

bulan terhitung mulai tanggal 16 Februari sampai 18 Maret 2011.

B. Aspek Yang Dikaji

1. Pengamatan secara umum mengenai keadaan umum dari perusahaan diantaranya sejarah

perkembangan perusahaan, kondisi perusahaan, dan struktur organisasi.

2. Pengamatan secara khusus mengkaji tentang tata cara manajemen pemeliharaan ayam

petelur.

C. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengambilan data yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan

meliputi :

1. Pengamatan observasi, wawancara,

a. Bangunan kandang

1) Mengukur dan mengetahui bahan bangunan yang digunakan.

2) Mengetahui peralatan yang digunakan dan kegunaannya.

b. Bibit ayam

1) Mengetahui jenis strain DOC yang dipelihara.

2) Mengetahui jumlah DOC yang dipelihara dan melakukan penimbangan untuk

mengetahui bobot badan ayam.

c. Manajemen pakan ayam petelur

1) Mengetahui jenis ransum dan bentuk ransum yang diberikan untuk setiap farm

pemeliharaan.

2) Mengetahui jumlah frekuensi dan waktu pemberian pakan.

3) Mengetahui konsumsi pakan dan feed cost ratio (FCR).

d. Pengendalian penyakit

1) Mengetahui jenis penyakit dan obatnya serta cara pemberian.


commit to user

2) Mengetahui berbagai macam vaksin dan cara pemberiannya.

3) Mengetahui jenis suplemen (vitamin dan antibiotik).

4) Mengetahui frekuensi pembersihan kandang, tempat pakan, dan tempat minum

ayam petelur.

e. Pelaksanaan kegiatan magang di perusahaan

1) Kegiatan pemeliharaan fase starter, grower, layer.

2) Kegiatan Program vaksinasi dan penanganan kesehatan.

3) Kegiatan pemberian pakan dan air minum.

4) Kegiatan sanitasi.

5) Kegiatan pengambilan dan sortir telur.

D. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat data yang dikumpulkan ada dua jenis

data yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dari

responden seperti manajer perusahaan, staf, anak kandang, dan masyarakat sekitar

perusahaan.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber. Dalam

kegiatan Magang Perusahaan ini yang menjadi data sekunder adalah data yang diambil

dari buku, catatan yang diperoleh selama berada di CV. Sari Makmur Farm yang

berhubungan dengan kegiatan magang Perusahaan.


commit to user

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Perusahaan

Perusahaan Peternakan CV. Sari Makmur Farm Wonosari RT. 03/RW.13 Dusun

Wonosari, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa tengah. Letak

perusahaan sangat strategis untuk peternakan ayam petelur, karena selain dekat dengan

sungai untuk pembuangan limbah cair juga akses menuju peternakan mudah dijangkau.

B. Sejarah Perusahaan

Perusahaan Peternakan Sari Makmur Farm merupakan perusahaan ayam petelur

mulai dari Day Old Chick (DOC), grower, sampai layer. Perusahaan Peternakan Sari

Makmur Farm Wonosari merupakan perusahaan milik perorangan didirikan pada tahun 2000

oleh bapak Hermanto Karim yang berasal dari Solo Baru. Perusahaan Peternakan CV. Sari

Makmur Farm Dusun Wonosari, RT.03/RW.13, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto,

Kabupaten Sukoharjo. Daerah ini merupakan daerah yang strategis untuk peternakan ayam

petelur karena terletak di pinggir jalan raya, ketersediaan air melimpah, dan topografi yang

landai dan tidak di tengah pemukiman penduduk.

Awal usaha bapak Hermanto karim memelihara 8000 ekor dengan strain hy line.

Dengan ketekunan dan keuletan yang tinggi, peternakan inipun mengalami peningkatan yang

cukup baik setiap tahunya. Hingga kini populasi ayam di CV.Sari Makmur Farm pada bulan

februari 2011 mencapai 74.172 ekor yang terdiri dari starter 7.680 ekor, grower 7.592 ekor,

dan layer 58.900 ekor.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan sangat penting untuk kelangsungan usaha

dan harus ada untuk menentukan suatu tugas dan tanggung jawab suatu perusahaan.

Perusahaan CV. Sari Makmur Farm merupakan perusahaan pribadi maka struktur organisasi

perusahaan ini sangat sederhana dapat dilihat pada Gambar 1.

Manajer

Administrasi

Pegawai gudang pakan

Kepala gudang pakan

Pegawai kandang

Mandor kandang

Kepala keamanan

Pegawai keamanan

Kepala gudang telur

Pegawai gudang telur


commit to user

Gambar 1. Struktur organisasi di CV. Sari Makmur Farm

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing kedudukan adalah sebagai

berikut:

1. Manajer/ pemilik

Manajer memberikan instruksi kepada administrasi dan juga menerima laporan atas

perkembangan perusahaan.

2. Administrasi

Mengelola setiap administrasi perusahaan dan mengawasi gudang pakan dan telur

3. Mandor kandang

Mandor kandang bertanggung jawab atas kesehatan ayam dan mengawasi pegawai

kandang

4. Kepala gudang pakan

Kepala gudang pakan bertanggung jawab atas semua kegiatan di gudang pakan seperti

memeriksa dan menimbang bahan baku yang datang dari suplier dan sampai proses

pencampuran bahan baku.

5. Kepala gudang telur

Kepala gudang telur bertanggung jawab atas semua kegiatan di gudang telur seperti

seleksi telur, penimbangan, dan kegiatan lainya. Kepala gudang telur juga bertanggung

jawab atas pekerja gudang telur.

6. Pegawai gudang pakan

Pegawai di gudang pakan melakukan semua kegiatan di gudang pakan mulai menangani

bahan baku yang datang sampai proses pencampuran bahan baku.

7. Pegawai gudang telur


commit to user

Pegawai di gudang telur melakukan semua kegiatan di gudang telur seperti pengumpulan

telur, penimbangan dan kegiatan lainya.

8. Anak kandang

Anak kandang mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki setiap kandang yang

rusak.

D. Personalia Perusahaan

Tenaga kerja yang ada di perusahaan CV. Sari Makmur farm berjumlah 52 orang.

Tenaga kerja yang ada di perusahaan tidak harus memiliki keahlian khusus. Tingkat

pendidikan tenaga kerja di CV. Sari Makmur farm dapat dilihat pada Table 1.

Tabel 5. Tingkat pendidikan pekerja di CV. Sari Makmur Farm.

No Bidang pekerjaan Tingkat

pendidikan

Jumlah (orang)

1 Administrasi SMEA 1

2 Mandor kandang STM 2

3 Kepala gudang pakan SMEA-SMA 2

4 Kepala gudang telur STM 1

5 Pekerja pakan SMA-STM 8

6 Pekerja telur SMP-SMA 11

8 Pekerja kandang SD-SMP 27

Sumber : CV Sari Makmur Farm

E. Sarana Dan Prasarana

1.Sarana

a. Mobil pick up 2 unit yang berguna untuk mempermudah transportasidan

distribusi telur.

b. Timbangan digital 2 unit untuk penimbangan telur sebelum dikemas.

c. Genset 3000 watt untuk kebutuhan listrik mixer berkapasitas 1 ton.

d. Mesin mixer kapasitas 1 ton untuk pencampuran bahan pakan yang akan digunakan

sebagai pakan layer.

e. Thermometer digital 7 buah berfungsi sebagai alat memantau dan untuk mengetahui

suhu kandang.


commit to user

f. Lemari es untuk menyimpan vaksin selama vaksin datang dan akan digunakan.

g. Termos es untuk membawa vaksin menuju kandang agar vaksin tidak cepat rusak.

h. Mesin pemotong rumput1 unit untuk memotong rumput di daerah perkandangan agar

tidak dapat digunakan sebagai media berkembang bibit penyakit.

2. Prasarana

a. Bagian administrasi memiliki 1 unit komputer yang bertujuan untuk menyimpan data

perusahaan.

b. Jalan sebagai media transportasi untuk mempermudah berjalanya aktifitas misalkan

pendistribusian telur ke gudang telur.

c. Perkandangan di CV. Sari Makmur Farm fungsinya sebagai tempat ternak beraktifitas

dan berlindung.

d. Mess karyawan berfugsi sebagai tempat untuk beristirahat karyawan perusahaan.

e. Ruang administrasi ditujukan untuk pendataan yang bersangkutan dengan keuangan

misalkan gaji karyawan.

f. Gudang telur berfungsi untuk tempat penampungan telur dari kandang juga sebagai

tempat mensortir telur menjadi beberapa kelas yang kemudian baru dipasarkan.

g. Gudang pakan yang berfungsi sebagai tempat penampungan pakan dan tempat

pencampuran bahan pakan.

F. Uraian Kegiatan

1. Pengenalan Kondisi Umum Peternakan

Kegiatan ini meliputi pengenalan dengan tenaga kerja dan pengenalan lokasi

sekitar peternakan CV. Sari Makmur Farm. Maksud kegiatan magang ini untuk

mengenalkan mahasiswa dengan pekerja kandang dan kondisi sekitar peternakan agar

kegiatan magang di perusahaan dapat berjalan lancar, tanpa hambatan sedikitpun dan

mahasiswa mendapatkan manfaat yang maksimal.

2. Kegiatan umum pemeliharaan ayam petelur


commit to user

Kegiatan magang di perusahaan CV. Sari Makmur Farm secara keseluruhan yaitu

meliputi pencampuran ransum, pemberian pakan dan minum, pembersihan kandang,

pengobatan dan vaksinasi, pengambilan telur, penyeleksian telur, dan sanitasi kandang.

3. Perkandangan

Peternakan ayam petelur CV. Sari Makmur Farm merupakan peternakan yang

memelihara ayam petelur fase starte, fase grower, dan fase layer. Jumlah kandang ayam

tersebut berjumlah 33 kandang yang terdiri 1 kandang starter, 2 kandang grower,30

kandang layer. Setiap kandang mempunyai ukuran kandang yang berbeda, tetapi pada

dasarnya bahan bangunanya sama.

Kandang ayam fase starter yang berada di peternakan CV. Sari Makmur Farm

merupakan kandang ayam tertutup yang berjajaran. Kandang ini berbentuk panggung

dengan lantai dari cor dan atap dari asbes. Kandang ini mempunyai ketinggian 40cm dari

tanah, lebar kandang 5m, dan panjang kandang 40m. Kandang DOC membujur dari timur

ke barat untuk memelihara 8.000 ekor ayam.

Kandang ayam fase grower merupakan kandang battery setiap kandang yang

terdiri dari 4 ekor yang berukuran panjang:35 lebar:38 tinggi:32 dan kapasitas 2 ekor

dengan ukuran panjang:35 lebar:24 tinggi:32 kandang ini mampu menampung ayam

grower sebanyak 8.000 ekor ayam.

Kandang ayam fase layer peternakan CV. Sari Makmur Farm merupakan kandang

tipe battery yang membujur dari barat ke timur. Dengan tipe individu setiap battery tiap

satu ekor ayam. Bahan bangunan atap terbuat dari asbes, tiang dari kayu dan battery dari

anyaman besi. Kontruksi lantai tiap battery miring agar telur dapat mudah diambil oleh

petugas. Ukuran battery yaitu panjang: 36cm lebar: 18cm tinggi depan: 34cm dan tinggi

belakang: 28cm.

4. Pemeliharaan ayam fase starter

Jenis ayam yang dipelihara di peternakan CV. Sari Makmur Farm adalah strain hy

line yang berasal dari PT. HYBRIDA INDONESIA dengan jumlah ayam antara 7.500

sampai 8.000 ekor yang kurang lebih antara 2 sampai 3 bulan sekali setiap periode. Tahap

persiapan kandang sebelum masuk yaitu sanitasi kandang dengan desinfektan syperkiller

dengan dosis 30 gr untuk 100 liter air. Tanah bawah kandang diberi kapur dan ditutup


commit to user

rapat. Lama pemeliharaan fase starter yaitu 6 minggu dan ayam sudah pindah ke kandang

grower.

Pada persiapan berikutnya yaitu dengan membuat brooder sebanyak 8 tempat

dengan 6 buah lampu 60 watt dan 1 buah gasolec setiap brooder. Setelah brooder dan

lampu terpasang maka tahap selanjutnya melapisi brooder dengan Koran sebanyak 3

lapis. Setelah Koran terpasang selanjutnya menyiapkan nampan tempat pakan sebanyak

20 buah dan tempat minum sebanyak 16 galon. Apabila persiapan sudah selesai DOC

siap dimasukkan.

a. Pemberian ransum dan minum

DOC yang datang pertama kali pada hari pertama diberi air minum dengan

dicampur air gula. Pemberian gula setiap 8.000 ekor sebanyak 4 kg dan selanjutnya

diberikan secara ad libitum disetiap gallon. Pemberian air minum di berikan setiap

pagi dan tempat minum dibersihkan.

Fase starter peternakan CV. Sari Makmur Farm menggunakan pakan jadi

BROILER I pada umur 1-23 hari dan PAR-DOC pada umur 24-42 hari yang berasal

dari PT. JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk. Pemeliharaan ayam fase starter

dimulai dari DOC yang baru datang sampai umur 42 hari.

Tabel 6. Nutrien ransum ayam Starter (Umur 1-22 hari)

Kandungan pakan BR I (%)

Air 12

Protein kasar 21

Lemak kasar 7

Serat kasar 5

Abu 7

Kalsium 0,9-1,1

Phospor 0,6-0,9


Tabel 7. Nutrien ransum ayam Starter (23-42 hari)

Kandungan pakan PAR-DOC (%)

Air 12

Protein kasar 21,5


commit to user

Lemak kasar 3-7

Serat kasar 6

Abu 8

Kalsium 0,9-1,1

Phospor 0,6-1,0


Tabel 8. Frekuensi pemberian ransum ayam petelur fase starter

Umur (hari) Frekuensi ( kali)

1- 15 5

16- 42 4

Sumber : CV. Sari Makmur Farm

Tabel 9. Konsumsi pakan rata-rata ayam petelur(gram/ekor/hari)

Konsumsi pakan

Umur(minggu) Jenis pakan Jumlah

1 BR I 11

2 BR I 20

3 BR I 25

4 PAR DOC 29

5 PAR DOC 33

6 PAR DOC 37


b. Perkandangan fase starter

CV. Sari Makmur Farm menggunakan kandang postal dalam memelihara

ayam fase starter. Di CV. Sari Makmur Farm memiliki satu kandang untuk

pemeliharaan ayam fase starter. Kandang berukuran panjang 45 meter dan lebar 5

meter yang di sekat menjadi 8 bagian. Tinggi alas kandang dengan tanah adalah 1

meter. Kandang ini berkapasitas 8000 ekor.

1) Bentuk atap dan bahan


commit to user

Untuk kandang starter atap terbuat dari asbes dengan menggunakan atap sistem

monitor untuk semua bangunan kandang. Menurut Sudamono (2003) Atap sistem

monitor sangat menunjang fungsi sirkulasi udara dalam kandang. Atap kandang

berfungsi untuk melindungi ayam dari panas dan hujan serta mempengaruhi suhu

dan kelembaban di kandang.

2) Dinding dan alas kandang

CV. Sari Makmur Farm menggunakan sistem kandang terbuka dengan bahan

kawat ram yang berfungsi sebagai ventilasi. Dalam hal ini perusahaan

menggunakan kayu sebagai pelengkap untuk mengatur besarnya ventilasi yang

dipasang semi permanen. Menurut Sudaryani dan Santosa (1997) menyatakan

bahwa dinding kandang terbuka dengan menggunakan anyaman kawat, kayu, atau

bambu dengan diameter 2 cm berfungsi sebagai ventilasi. Sedangkan untuk alas

terbuat dari dari anyaman bambu yang lebarnya 2 cm. Hal ini bermaksud agar

kotoran ayam dapat jatuh ke tanah sehingga kandang tetap bersih.

3) Ventilasi

Pengaturan ventilasi /buka tutupnya tirai yang terbuat dari kayu pada fase starter

sangat perlu dilakukan agar sirkulasi udara menjadi lancar. Udara di dalam

kandang yang pengap dan bau dapat menggangu pertumbuhan anak ayam serta

memicu munculnya bibit penyakit. Menurut Rasyaf (2008) bahwa sirkulasi udara

kandang yang berada di daerah tropis seperti di Indonesia ini sangat penting.

Udara di dalam kandang yang pengap dan bau dapat menurunkan produksi.

Dalam hal ini yang penting adalah keluarnya CO2 dan bau ammonia yang dapat

mengganggu kesehatan ayam.

4) Kepadatan kandang

Masa awal fase starter, DOC di pelihara di dalam chick guard, yang terbuat dari

seng setinggi 50 cm. Chick guard berukuran panjang 3 meter dan lebar 3 meter

menampung 1000 ekor. Pelebaran kandang dilakukan seminggu sekali. Fungsi

dari chick guard adalah untuk membatasi ruang gerak ayam, sehingga anak ayam

selalu disekitar pemanas. Setelah ayam berumur 21 hari chick guard dilepas.

Kebutuhan luas kandang dapat disesuaikan dengan umur ayam dan kepadatanya

dapat dilihat pada Tabel 10.


commit to user

Tabel 10. Kepadatan ayam fase starter

Umur (minggu) Kepadatan ekor/m2

1 (1-3 hari) 50 (4-7 hari) 40

2 20-30 3 15 4 10 5 10 6 8-10


c. Penanganan kesehatan

Manajemen kesehatan ayam fase starter CV. Sari Makmur Farm sangat

memperhatikan sekali suhu kandang dengan memantau suhu yang berkisar 28-33 oC,

dan diikuti pengambilan koran satu per satu setiap tiga hari sekali untuk mengurangi

kadar amoniak didalam kandang. Pemberian vitamin dan antibiotik selalu dilakukan

untuk menjaga kesehatan ayam adapun vitamin yang diberikan pirivat, protek all, dan

nutria stress dan antibiotic colaban, coccin, dan respirosan.

Langkah yang dilakukan oleh peternak untuk mencegah timbulnya penyakit

yang disebabkan oleh virus, perusahaan melakukan program vaksinasi yang ketat.

Tabel 11. Program vaksin di CV. Sari Makmur Farm

Umur Vaksin

4 ND

9 Gumboro

15 IB-120

18 Gumboro

22 ND dan AI

30 Cacar

35 ILT


5. Pemeliharaan fase grower

Ayam grower dipelihara dalam kandang battery mulai umur 6 minggu sampai 17

minggu. Sebelum kandang diisi ayam maka kandang disemprot desinfekyan dan bagian

tanah ditaburi dengan kapur.



commit to user

Pemberian pakan ayam fase grower diberikan sehari dua kali yaitu pada jam

07.00 dan 14.30. Teknik pemberian pakan yaitu dengan memasukkan pakan dalam rel

dorong dan diperkirakan dapat dibagi rata dan ayam dapat makan bersamaan. Ransum

ayam grower merupakan pakan setengah jadi yang dicampur sendiri dengan mixer

selama 45 menit. Pemberian air diberikan secara ad libitum mulai pagi setelah

pemberian ransum selesai petugas membersihkan tempat minum dan mengisi

kembali.

Tabel 12. Nutrien ransum ayam grower

Kandungan pakan PAR S (%)

Air 12

Protein kasar 18,5

Lemak kasar 3-7

Serat kasar 6

Abu 8

Kalsium 0,9-1,1

Phospor 0,6-1,0


Tabel 13. Konsumsi pakan rata-rata ayam fase Grower(gram/ekor/hari)

Konsumsi pakan

Umur(minggu) Jenis pakan Jumlah

7 PAR S 43

8 PAR S 48

9 PAR S 53

10 PAR S 58

11 PAR S 63

12 PAR S 68

13 PAR S 72

14 PAR S 75

15 PAR S 77

16 PAR S 79



commit to user

` b. Perkandangan fase grower

Pemeliharaan fase grower dilakukan pada umur 7-16 minggu. Perkandangan

fase grower hampir sama dengan kandang fase layer menggunakan kotak cage

dengan ukuran panjang 35 cm, lebar 38 cm dan tinggi kandang 32 cm dan kapasitas 2

ekor dengan ukuran panjang:35 lebar:24 tinggi:32. Setiap rangkaian terdiri dari 4

kotak cage. Kotak cage untuk kandang grower lantai dibuat datar berbeda dengan

kotak cage fase layer yang lantainya dibuat miring, bagian depan lebih rendah dari

pada yang belakang, yang berfungsi agar telur dapat memutar kedepan menuju ke

tempat telur. Kotak cage untuk kandang grower tidak terdapat tempat telur. Kotak

cage terbuat dari kawat. Menurut Suprijatna, E. Umiyati, A. Ruhyat, K, 2005, bahwa

kandang baterey berbentuk kotak terbuat dari kawat atau bambu. Ukuran setiap kotak

40x30x40, biasanya dibuat rangkaian terdiri dari beberapa buah (4-5 buah).

Peralatan yang digunakan pada pemeliharaan fase grower meliputi tempat

pakan, tempat minum, thermometer, tong tempat pakan, bambu yang berfungsi untuk

meratakan pakan, gayuh buat menebarkan pakan serta kain lap untuk membersihkan

tempat pakan dan tempat minum. Tempat pakan terbuat dari pipa paralon yang

dibelah menjadi dua. Ukuran diameternya adalah 15 cm dan panjangnya

menyesuaikan dengan panjangnya rangkaian kotak cage. Tempat minum juga terbuat

dari pipa paralon yang dibelah menjadi dua dengan diameter 10 cm dan panjang

menyesuaikan dengan panjangnya kotak cage. Menurut Rasyaf (2008) menyatakan

bahwa posisi tempat minum dibuat diatas tempat ransum sebab ayam lebih suka

makan daripada minum. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah agar tempat minum

tidak cepat kotor.

b. Program kesehatan

Manajemen kesehatan pada ayam fase grower yaitu memeberikan vitamin dan

antibiotic sesuai dengan situasi. Program vaksinasi dilakukan selama tiga kali yaitu

pada umur 45 hari diberi vaksin coriza, umur 54 hari vaksin ND clone + IB dan 60

hari vaksin cacing.

6. Pemeliharaan fase layer

Fase layer adalah fase dimana pemeliharaan ayam harus benar- benar baik untuk

mendapatkan produk telur yang maksimal. Ayam dimasukkan dalam kandang layer pada


commit to user

umur 18 minggu hingga 82 minggu yang kemudian dijual sebagai ayam konsumsi.

Pemeliharaan ayam petelur meliputi :


Pemberian pakan ayam fase grower diberikan sehari dua kali yaitu pada jam 07.00

dan 14.30. Teknik pemberian pakan yaitu dengan memasukkan pakan dalam rel dorong

dan diperkirakan dapat dibagi rata dan ayam dapat makan bersamaan. Ransum ayam

grower merupakan pakan setengah jadi yang dicampur sendiri dengan mixer selama 45

menit. Pemberian aur diberikan secara ad libitum mulai pagi setelah pemberian ransum

selesai petugas membersihkan tempat minum dan mengisi kembali.

Tabel14. Kandungan nutrien bahan pakan fase layer

Kandungan

pakan

Protein

kasar

Lemak

kasar

Serat

kasar

Kalsium Phospor

Jagung1) 9 3.7 2.9 0.02 0.23

Bekatul1) 12 13 12 0.20 1

Konsentrat2) 36.5 7 7 11-12 1.5

Sumber : 1) Hartadi, 1997 2) PT. JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk

Tabel 15. Susunan ransum ayam fase layer

No Bahan Pakan Layer (%)

1 Jagung1) 50

2 Bekatul1) 15

3 Kosentrat jadi2) 35

Jumlah 100

No Kandungan nutrient Layer (%)

1 Protein kasar (%) 19

2 Lemak kasar (%) 6,25

3 Serat kasar (%) 5,7

4 Kalsium (%) 4,24


commit to user

5 Phospor (%) 0.76

Sumber : 1) (Hartadi, 1997) 2) PT. JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk Hasil perhitungan berdasarkan tabel 14 dan 15.

Tabel 16. Konsumsi pakan rata-rata ayam fase layer(gram/ekor/ hari)

Konsumsi pakan

Umur(minggu) Jumlah

17 82

18 85

19 88

20 91

21 94

22 97

23 99

24 107

25 112

26 114

27 114

28-82 116


b. Perkandangan Fase Layer

Kandang yang dipakai di perusahaan ini adalah kandang battery berbentuk

kotak cage yang terbuat dari kawat besi dengan ukuran panjang 36 cm, lebar 18 cm

dan tinggi bagian belakang 34 cm serta tinggi depan 28 cm, berisi 1 ekor ayam.

Kandang dibuat dari rangkaian yang terdiri dari 4 buah . Menurut Rasyaf (2008)

kandang cage individu yang tiap cage berisi satu ekor ayam mempunyai kelebihan

yaitu memudahkan pengontrolan produksi dan kesehatan ayam , begitu pula

pengapkiran ayam yang sakit atau dibawah produksi standar, konsumsi ransum


commit to user

mudah dikontrol sehingga persaingan konsumsi antar ayam dapat dihindari serta

kanibalisme pada ayam petelur dapat dihindari.

Temperatur rata-rata lingkungan dalam perusahaan CV. Sari Makmur Farm

sebesar 28 – 32 0C. Hal ini menyebabkan produksi telur kurang maksimal karena

dengan suhu yang tinggi konsumsi pakan menurun dan ayam mudah terserang

penyakit. Menurut rasyaf (2008) Ayam ras yang ada di Indonesia berasal dari negara

beriklim dingin yang mempunyai 4 musim. Oleh karena itu, kebanyakan ayam ras ini

akan berproduksi optimal pada temperature 18-210C. Kisaran temperatur ini hanya

dapat dicapai di dataran tinggi Indonesia yang termasuk daerah tropis (panas-

lembab). Panas lingkungan yang tinggi akan mengurangi nafsu makan ayam petelur

yang memang sudah sedikit. Berkurangnya konsumsi ransum akan mengganggu

kebutuhan nutrisi bagi hidup dan produksi telur.

Letak bangunan kandang membujur dari barat ke timur, hal ini dimaksudkan

agar sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang serta pada siang harinya

dapat melindungi ayam dari panas sinar matahari. Menurut Rasyaf (2008) Harus

terkena sinar matahari, tetapi jangan sampai terkena sinar matahari sepanjang masa.

Walaupun arah jendela kandang menghadap ke timur dan sisi lain ke barat, tetapi

dengan sistem atap lebar maka terik matahari siang dan menjelang sore itu dapat

dihindari.

Peralatan yang digunakan dalam pemeliharaan fase layer sama dengan

peralatan yang digunakan dalam pemeliharaan fase grower. Peternakan CV. Sari

Makmur Farm menggunakan tempat pakan dan minum berjumlah satu buah dengan

bentuk memanjang untuk setiap baris dan tingkatan sehingga pakan dan air minum

merata untuk setiap individu ayam. Tempat minum dibersihkan setiap pagi dengan

menggunakan kain lap. Menurut Abidin (2003) bahwa tempat minum ayam

sebaiknya dibersihkan sehari sekali karena kebersihan peralatan kandang seperti

tempat air minum merupaka syarat mutlak kesehatan ayam.

c. Manajemen kesehatan ayam layer

Manajemen kesehatan ayam layer yang dilakukan setiap hari yaitu melakukan

control Kandang. Pengontrolan kandang dilakukan dengan cara mengelilingi kandang

dan mengecek feses ayam, feses yang agak encer dan berwarna agak kehijauan diberi


commit to user

antibiotik sesuai dengan dosis pengobatan. Selain dari pada itu untuk menjaga ayam

agar selalu dalam keadaan sehat pemberian vitamin dan antibiotik dosis pencegahan

selalu diberikan secara bergantian.

Langkah yang diambil agar ayam terhindar dari penyakit yang disebabkan

karena virus maka program vaksinasi diberikan sesuai dengan jadwal yang ditentukan

perusahaan.

d. Pengambilan telur

Proses pengambilan telur di CV. Sari Makmur Farm sehari dilakukan sebanyak

empat kali yaitu pada jam 08.30, 11.00, 13.00, 15.00. Produksi telur maksimal

terdapat pada pagi hari sebanyak 85 persen. Produksi telur di CV. Sari Makmur Farm

setiap hari 51.452 butir. Pengambilan telur dilakukan secara manual oleh pekerja

kandang dengan menggunakan eggs tray. Telur yang terkumpul di samping kandang

kemudian diambil pekerja gudang telur menggunakan kendaraan untuk dibawa ke

gudang. Telur yang yang sudah sampai di gudang lalu di seleksi dan di timbang.

Penyeleksian telur berdasarkan besar, utuh, warna telur, dekik, BS. Setelah

penyeleksian telur selesai telur ditempatkan di peti dan eggs tray, ditimbang kembali

dan di pasarkan.

e. Pemasaran

e1.Produksi Telur

CV. Sari Makmur Farm berupa telur dan ayam afkir. Pemasaran telur di CV.

Sari Makmur Farm ada dua tempat yaitu Jakarta dan Solo. Upaya perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan telur di Jakarta yaitu perusahaan bekerja sama dengan peternak

lain. Telur yang dikirim ke Jakarta adalah telur yang berkualitas baik yaitu telur yang

seragam dan kerabang tidak tipis.

Kualitas dan klasifikasi telur ada empat yaitu : kualitas AA yang ciri- cirinya

kualitas kulit telur harus bersih dan bentuk kulit telur harus normal dan halus.

Kualitas A dengan cirri- cirri kulit telur juga harus bersih,tidak retak atau berkerut,

mulus, dan normal. Kualitas B cirri- cirinya kulit telur bersih, tidak pecah atau retak

dan boleh agak tidak normal, misalnya sedikiy lonjong. Kualitas Cciri- cirinya kulit

telur bersih dan boleh kotor sedikit, kulit tidak pecah atau retak dan boleh tidak

normal.


commit to user

Telur yang kerabangnya tipis dan kualitas kurang baik ditempatkan pada

tempat khusus dan dikirim ke pedagang solo. Telur yang pecah dikemas pada pecah

dan dibungkus setiap plastic sebanyak enam buah dan dijual dengan harga Rp

2.500,00/kg harga telur kualitas baik CV. Sari Makmur Farm pada bulan maret Rp

12.900,00/ kg dan telur berkualitas jelek Rp 11.000,00/kg.

e2.Ayam afkir

CV. Sari Makmur Farm berumur 82 minggu. Sistim pemasaran ayam afkir

yaitu pedagang tengkulak mengadakan transaksi untuk menentukan harga. Apabila

transaksi sudah dilakukan dan kesepakatan harga sudah ada maka tengkulak datang

ke peternakan dengan mobil untuk mengangkut ayam. Ayam afkir CV. Sari Makmur

Farm bulan maret seharaga Rp 10.700 /kg.


commit to user

I. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Di peternakan CV. Sari Makmur Farm strain ayam yang digunakan yaitu strain Hy line.

2. Pakan yang digunakan untuk fase Starter yaitu BR - I (umur1-22 hari) PAR - DOC (23-

42 hari), fase Grower PAR - S (7-12minggu), fase layer di CV. Sari Makmur Farm

mencampur pakan sendiri dari bahan jagung, bekatul, konsentrat untuk mendapatkan

protein 19%.

3. Konsumsi pakan ayam fase layer sebesar ± 116 gr/ekor/hari.

4. Konversi pakan ayam petelur fase layer sebesar 2,07.

5. Sanitasi kandang menggunakan syperkiller.

6. Kandang di perusahan CV. Sari Makmur Farm fase starter menggunakan kandang postal,

fase grower kotak cage, dan fase layer kotak cage.

B. Saran

1. Sebaiknya di CV. Sari Makmur Farm ayam yang sudah tua segera di apkir, karena

produksinya sudah sangat menurun dan kualitas telurnya sudah tidak bagus, serta tingkat

kematian ayam tinggi.

2. Dilakukan pemeriksaan kesehatan setiap hari dan pemisahan ayam sakit dengan ayam

sehat serta melakukan pengobatan secara individual terhadap ayam yang sakit dengan

segera.

3. Kandang fase starter ditempatkan agak jauh dari fase grower dan layer karena pada fase

starter mudah terserang penyakit

4. Tempat pakan yang berlubang sebaiknya segera diperbaiki supaya tidak banyak pakan

yang terbuang sia-sia yang dapat mengakibatkan meningkatnya biaya pakan.

5. Perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan yang intensiv pada karyawan agar

kemampuan dan semangat kerja karyawan meningkat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN ... · Ayam petelur putih berasal dari galur...

Documents

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MANAJEMEN ... · Ayam petelur putih berasal dari galur...