perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal...

102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, SIZE, PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP TAX AVOIDANCE (Studi pada Perusahaan Pertambangan dan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: NURINDAH WAHYU UTAMI F1310067 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, SIZE,

PROFITABILITAS PERUSAHAAN

TERHADAP TAX AVOIDANCE

(Studi pada Perusahaan Pertambangan dan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh: NURINDAH WAHYU UTAMI

F1310067

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Diberi kelebihan, supaya kita bermanfaat bagi orang lain. Diberi kekurangan, supaya kita membutuhkan orang lain. ~YM~

Kita bisa bukan karena kita pandai, namun kita bisa karena kita biasa melakukannya. ~Leo Triandana Arizona~

Jangan menjadi pohon kaku yang mudah patah. Jadilah bambu yang mampu bertahan, Melengkung melawan terpaan angin ~Bruce Lee~

Mengeluh dan keluh kesah tidak akan menyelesaikan masalah. Seandainya dengan mengeluh masalah bisa selsesai, Maka semua orang akan menyelesaikan masalahnya dengan mengeluh. ~MQ~

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Aku persembahkan karya kecilku ini untuk:

Mama, Papa, Adik, Simbah, dan Teman-temanku

serta… Keluarga Besar Yustisia 2 ^^

J Luv U ALL

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan Rahmat dan

Krunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Struktur Corporate Governance, Size, dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Tax

Avoidance (Studi pada perusahaan Pertambangan dan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2009-2011)”, sebagai tugas akhir guna memenuhi syarat-syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret.

Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

banyak membantu selama proses penulisan laporan hasil penelitian ini. Dengan segala

kerendahan hati peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor Universitas sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Wisnu Untoro, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas sebelas Maret

Surakarta.

3. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Anis Widjajanto, SE, M.Si., Ak selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Drs. Sri Hanggana, M.Si., Ak selaku pembimbing Akademis yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama menjalani proses perkuliahan.

6. Dosen, Staf, dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah membantu dalam proses birokrasi penyelesaian skripsi ini.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Keluarga tercinta, Mama & Papa, Adikku Wahyu, Simbah Putri, sahabatku Ening dan

‘The Tripod”

8. Teman-teman kos Yustisia 2 yang selalu memberi semangat dan bantuan selama proses

penyelesaian Skripsi ini.

9. Teman-teman satu angkatan, mahasiswa S1 transfer 2010. Ayo kerjain skripsinya!

Masuk bareng, wisuda bareng ^^… SEMANGAT…!!!

10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Skripsi ini.

Penulis menyadari, laporan hasil penelitian ini masih banyak kekurangan, sehingga

saran dan kritik sangat diharapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini b isa bermanfaat

bagi semua pihak yang membutuhkannya di kemudian hari.

Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya

kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Surakarta,…. Januari 2013

Nurindah Wahyu Utami

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ......................................................................................................................... ii

ABSTRACT .......................................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ........................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................ 10

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 11

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori.................................................................................................... 12

2.1.1 Teori Agensi ............................................................................................. 12

2.2 Tax Avoidance (Penghindaran Pajak) ................................................................ 14

2.3 Corporate Governance ....................................................................................... 16

2.3.1 Pengertian dan Konsep Corporate Governance ..................................... 16

2.3.2 Manfaat Penerapan Corporate Governance ........................................... 18

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2.3.3 Struktur Corporate Governance .............................................................. 20

2.3.3.1 Komite Audit ............................................................................... 21

2.3.3.2 Kualitas Audit .............................................................................. 25

2.3.3.3 Latar Belakang Pendidikan Komite Audit ................................. 26

2.3.3.4 Kepemilikan Manajerial.............................................................. 28

2.3.3.5 Kepemilikan Institusional ........................................................... 29

2.3.4 Size ............................................................................................................ 30

2.3.5 Profitabilitas .............................................................................................. 31

2.4 Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 32

2.5 Pengembangan Hipotesis ................................................................................... 36

2.6 Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 41

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................. 43

3.1.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 43

3.1.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data ................................ 43

3.1.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 44

3.2 Definisi Variabel dan Pengukurannya ............................................................... 44

3.3 Metode Analisis Data ......................................................................................... 49

3.4 Pengujian Hipotesis ............................................................................................ 52

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Data .................................................................................................... 55

4.1.1 Seleksi Sampel.......................................................................................... 55

4.1.2 Statistik Deskriptif.................................................................................... 55

4.2 Pengujian Asumsi Klasik ................................................................................... 60

4.3 Pengujian Hipotesis ........................................................................................... 65

4.4 Pembahasan......................................................................................................... 69

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 73

5.2 Keterbatasan ........................................................................................................ 74

5.3 Saran .................................................................................................................... 74

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

III.1 Nilai Durbin Watson .................................................................................................... 51

IV.1 Ringkasan Prosedur Pengambilan Sampel ................................................................. 55

IV. 2 Statistik Deskriptif Perusahaan Sampel .................................................................... 56

IV.3 Hasil Uji Normalitas Sebelum Proses Transformasi Data ........................................ 61

IV.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Proses Transformasi Data ........................................... 62

IV.5 Hasil Uji Multikoliniearitas ......................................................................................... 63

IV.6 Hasil Uji Autokorelasi dengan Nilai Durbin-Watson Sebelum

Proses Transformasi Data .......................................................................................... 63

IV.7 Hasil Uji Autokorelasi dengan Nilai Durbin-Watson Setelah

Proses Transformasi Data .......................................................................................... 64

IV.8 Hasil Uji Ketepatan Perkiraan...................................................................................... 66

IV.9 Hasil Uji Simultan ....................................................................................................... 67

IV.10Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual ............................................................. 68

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Board of Director pada Two Tier System di Indonesia .................................. 19

2.2 Kerangka Pemikiran ........................................................................................................ 42

4.1 Uji Normalitas: Grafik Normal P-Plot (Sebelum Proses Transformasi) ..................... 61

4.2 Uji Normalitas: Grafik Normal P-Plot (Setelah Proses Transformasi) ....................... 62

4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas .......................................................................................... 65

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 2 Hasil Pengukuran Variabel

Lampiran 3 Output Hasil Pengolahan Data SPSS (Sebelum Transformasi)

Lampiran 4 Output Hasil Pengolahan Data SPSS (Setelah Transformasi)

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

NURINDAH WAHYU UTAMI

NIM. F1310067

THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE, SIZE, COMPANY PROFITABILITY ON TAX AVOIDANCE

(An Empirical Study on Public Companies Listed in Indonesian Stock Exchange 2009-2011)

This study aimed to examine the effect of corporate governance structure, size, and profitability of the company to tax avoidance. Structure of corporate governance is representated by the audit committee, audit quality, educational background of the audit committee, managerial ownership and instutisional ownership. Measuring tax avoidance in this study using the CASH ETR, that is the ratio of cash tax payment (cash taxes paid) on earnings before income tax (pretax incame), the cash to the company for payment of taxes divided by income before taxes. Samples that used in this study are secondary data mining and manufacturing of 90 companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in the year 2009-2011. Sample selection using purposive sampling technique and hypothesis testing using multiple regression analysis with SPSS 17.0.

Descriptive statistical test results showed an average of 59,3% CASH ETR indicated high levels of tax avoidance. Regression test results shows that variabel of the audit committee, audit quality, and educational background of the audit committee have a significant positive effect on tax avoidance, while managerial ownership, institutional ownership, size, and profitability not effect on tax avoidance. Key words: corporate governance, tax avoidance, cash etr.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKSI

NURINDAH WAHYU UTAMI

NIM. F1310067

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, SIZE, PROFITABILITAS PERUSAHAAN

TERHADAP TAX AVOIDANCE (Studi pada Perusahaan Pertambangan dan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur corporate governance, size, dan profitabilitas perusahaan terhadap tax avoidance. Struktur corporate governance direpresentasikan oleh komite audit, kualitas audit, latar belakang pendidikan komite audit, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional. Pengukuran tax avoidance dalam penelitian ini menggunakan CASH ETR yang merupakan rasio pembayaran pajak secara kas (cash taxes paid) atas laba perusahaan sebelum pajak penghasilan (pretax income), yaitu kas yang dikeluarkan perusahaan untuk pembayaran pajak dibagi dengan laba sebelum pajak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa 90 perusahaan pertambangan dan manufaktur yang terdaftar d i Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2011. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda dengan SPSS 17.0.

Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan rata-rata CASH ETR sebesar 59,3% mengindikasikan tingkat tax avoidance cukup tinggi. Hasil uji regresi menunjukkan variabel komite audit, kualitas audit, dan latar belakang pendidikan komite audit berpengaruh signifikan positif terhadap tax avoidance, sedangkan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, size, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Kata Kunci: corporate governance, tax avoidance, cash etr.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kasus tentang pajak telah banyak dibicarakan, termasuk yang terkait

dengan penghindaran pajak. Salah satu kasus penghindaran pajak yang terjadi

di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema

transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

kelemahan-kelemahan (loopholes) ketentuan perpajakan suatu Negara. KPC

meminimalkan beban pajak dengan cara menjual dengan lebih murah karena

memiliki pengaruh istimewa dengan perusahaan lain, (SPA FEUI). Di luar

Negeri skandal paling terkemuka adalah kasus Enron, dengan menciptakan

lebih dari 800 anak perusahaan di wilayah "bebas pajak" seperti Kepulauan

Cayman untuk menghindari pajak, (http://www.ctj.org).

Peraturan perundang-undangan perpajakan sangat mempengaruhi

perkembangan dunia bisnis. Pajak pendapatan yang dibayarkan perusahaan

kepada pemerintah dapat dikatakan sebagai beban bagi perusahaan dan

pemilik perusahaan, Sari dan Martani (2010). Hal senada juga diungkapkan

oleh Hardika (2007), perusahaan sebagai Wajib Pajak Badan menganggap

pajak merupakan suatu beban murni yang tidak memiliki kontribusi secara

langsung terhadap keuntungan perusahaan, dan mengurangi laba bersih. Oleh

karena itu, pemilik perusahaan menghendaki agar manajemen perusahaan

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melakukan tindakan agresif pajak, Chen et al., (2010). Tindakan agresif pajak

adalah tindakan yang bertujuan untuk mengurangi pendapatan kena pajak

melalui perencanaan pajak, Frank et al., (2009). Namun, tindakan agresif

pajak dapat menimbulkan biaya lain sebagai hasil dari agency problem, Sari

dan Martani (2010).

Suandy (2011:1) mengungkapkan, umumnya Wajib Pajak berusaha

untuk membayar pajak sekecil mungkin, karena dengan membayar pajak

berarti mengurangi kemampuan ekonomis Wajib Pajak. Dikarenakan hanya

memikirkan maksimalisasi laba sebesar-besarnya, maka banyak perusahaan

yang menerapkan efisiensi ketat terhadap biaya pajak. Namun, tindakan ini

seringkali tidak disertai dengan pertimbangan kemungkinan bahwa biaya pajak

tersebut suatu saat akan ditagihkan melalui pemeriksaan pajak. Tindakan

agresif pajak juga memungkinkan untuk mendapatkan sanksi atau pinalti dari

pejabat pajak, dan penurunan harga saham perusahaan. Penurunan harga saham

mungkin disebabkan karena pemegang saham lain menyadari bahwa tindakan

agresif pajak yang dilakukan oleh manajer bertujuan untuk ekstraksi sewa,

Desai dan Dharmapala (2006). Hal ini semakin meningkatkan risiko bagi

perusahaan yang tentunya akan berpengaruh pada kelancaran bisnisnya.

Tindakan efisiensi pajak timbul karena ada peluang yang dapat

dimanfaatkan, baik karena kelemahan peraturan perundang-undangan

maupun sumber daya manusia (fiskus), Hardika (2007). Minimalisasi beban

pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara legal maupun illegal.

Di Indonesia, tindakan efisiensi pajak didukung dengan adanya self

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

assessment system, yaitu sistem yang mewajibkan Wajib Pajak untuk

menghitung, melapor dan kemudian membayarkan sendiri pajak terutangnya.

Sistem ini mengakibatkan perbedaan besar dalam jumlah pajak (tax gap)

yang dihitung dan disetorkan oleh Wajib Pajak dengan yang terutang.

Mazur dan Plumley (2007) menyebutkan tiga komponen yang

menyebabkan tax gap, yaitu: (1) perbedaan karena Wajib Pajak telat melapor

atau tidak melaporkan pajak sama sekali (nonfilling gap), (2) perbedaan

karena adanya kesalahan dalam pelaporan, (3) perbedaan karena kurang bayar

(underpayment). Hal tersebut menunjukkan betapa lemahnya administrasi

perpajakan di Indonesia. Penyebab lemahnya administrasi perpajakan tersebut

karena pemerintah Indonesia belum mampu menciptakan sistem

penyelenggaraan pemerintahan yang baik sesuai dengan asas-asas dalam

Good Governance, Dyah (2008).

Perencanaan pajak (tax planning) bertujuan untuk mengefisiensikan

jumlah pajak yang akan ditransfer ke pemerintah, yang dapat dilakukan

dengan penghindaran pajak (tax avoidance), penghematan pajak (tax saving),

ataupun penyelundupan pajak (tax evasion), Zain (2007:43). Lebih lanjut,

Zain (2007:44) mendefinisikan penghindaran pajak (tax avoidance) sebagai

manipulasi penghasilan secara legal yang masih sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan untuk mengefisiensikan

pembayaran jumlah pajak yang terutang.

Seperti yang diungkapkan oleh Avi-Yonah (2006), bahwa tujuan

perpajakan di era modern adalah untuk meningkatkan pendapatan yang akan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah, mengurangi ketidakrataan

distribusi kekayaan dalam masyarakat, dan untuk mengatur aktivitas ekonomi

swasta. Dengan terpenuhi tujuan tersebut, maka baik pajak pendapatan dan

pajak konsumsi memiliki peran dalam kebijakan perpajakan modern. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa akomodasi perusahaan kepada berbagai

pihak salah satunya adalah dengan berkontribusi pada pemerintah melalui

pembayaran pajak.

Seperti yang dilansir oleh Sekretariat Kabinet Republik Indonesia,

dalam kurun waktu 2006-2011, penerimaan perpajakan berkontribusi rata-rata

70% terhadap total pendapatan negara dan hibah. Perpajakan ini terdiri dari

pajak dalam negeri (PPh, PPn, Cukai, PBB, BPHTB, dan pajak lainnya) dan

pajak perdagangan internasional (bea masuk dan bea keluar),

(http://www.setkab.go.id).

Organization for Economy Coorporation and Development (OECD)

menilai, Indonesia memiliki banyak potensi pajak dari sektor sumber daya

alam (SDA) yang masih belum terjangkau. Sehingga tarif pajak sektor

tersebut juga harus disesuaikan dengan eksplorasi yang dilakukan. Kedua

pihak, antara negara dan perusahaan juga harus sama-sama diuntungkan,

(http://bisnis.news.viva.co.id). Seperti informasi yang dimuat oleh harian

Kontan tanggal 27 Februari 2012, yang menyatakan bahwa disinyalir

pembayaran pajak oleh perusahaan pertambangan masih belum benar. Jumlah

produksi tambang dan harga jual yang dilaporkan ke negara belum sesuai

dengan keadaan sebenarnya. KPK menyatakan penyelamatan uang negara

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dari pertambangan, khususnya migas, mencapai Rp. 156 triliun. Hal tersebut

semakin memperjelas bahwa penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan

masalah utama bagi pemerintah, karena pajak perusahaan merupakan

kontribusi utama dan terbesar bagi pendapatan pemerintah dari sektor pajak,

Kholbadalov (2012).

Permasalahan ini didasari oleh teori agensi, dimana konflik yang

mungkin muncul antara manajer (agent) dan pemegang saham (principle)

merupakan hasil dari strategi perencanaan pajak agresif yang diadopsi oleh

perusahaan-perusahaan publik, Sartori (2010). Jika manajer didorong untuk

mengikuti kepentingan pemegang saham, mereka mungkin akan bertindak

untuk mengurangi beban pajak dan memaksimalkan keuntungan setelah

pajak. Di sisi lain, kemungkinan besar manajer akan berperilaku oportunis

memaksimalkan kepentingan mereka sendiri.

Laba merupakan dasar bagi pengenaan pajak. Dalam akuntansi, laba

diperoleh dari pendapatan dikurangi dengan beban. Laba sebelum pajak yang

tinggi akan berakibat pada pembayaran pajak yang tinggi juga, oleh karena

itu pemilik perusahaan menginginkan manajer untuk menekan beban pajak,

yakni dengan melaporkan laba yang rendah. Namun, di lain pihak manajer

juga menginginkan bonus. Manajer akan menerima bonus jika kinerjanya

bagus. Kinerja manajer diukur dengan laba yang diperoleh. Dengan laba yang

meningkat, maka bonus yang diperoleh manajer juga semakin meningkat.

Kinerja laba salah satunya dipengaruhi oleh efisiensi pembayaran

pajak perusahaan. Semakin efisien pengelolaan pajak perusahaan maka

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diharapkan semakin tinggi marjin laba yang dihasilkan perusahaan. Adanya

kompensasi terhadap manajemen diharapkan kinerja perusahaan melalui

efisiensi pembayaran pajak akan meningkat, Irawan (2011).

Penerapan GCG bermanfaat untuk mengurangi agency cost, yaitu

biaya yang harus ditanggung pemegang saham akibat pendelegasian

wewenangnya kepada manajemen, menurunkan cost of capital sebagai

dampak dikelolanya perusahaan secara sehat dan bertanggung jawab,

meningkatkan nilai saham perusahaan, serta menciptakan dukungan

stakeholders terhadap perusahaan (license to operate). Konsep Corporate

Governance dapat didefinisikan sebagai serangkaian mekanisme yang

mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional

perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan

(stakeholders), CGPI (2008).

OECD (2004) mensyaratkan prinsip utama untuk tata kelola

perusahaan yang baik harus didasarkan pada keterbukaan dan transparansi.

Bahkan, kerangka tata kelola perusahaan harus memastikan bahwa

pengungkapan yang tepat waktu dan akurat dibuat pada semua hal yang

material mengenai korporasi, termasuk situasi keuangan, kinerja,

kepemilikan, dan tata kelola perusahaan. Melalui tingkat transparansi yang

tinggi, manajer tidak dapat mengalihkan pendapatan dan tidak dapat

meningkatkan minat mereka untuk merugikan pemegang saham.

Selain itu, struktur kepemilikan juga dapat digunakan untuk

mengurangi konflik keagenan. Dengan kepemilikan manajerial, manajer akan

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memperoleh kedudukan yang sejajar dengan pemegang saham, sehingga

peningkatan kepemilikan manajerial akan memotivasi mereka untuk

meningkatkan kinerja dan bertanggung jawab dalam kemakmuran pemegang

saham, Ahmad dan Septriani (2008), sedangkan kepemilikan institusioanal

akan mendorong peningkatan efektivitas monitoring kinerja manajemen.

Investor institusional merupakan pemegang saham yang berbentuk institusi,

seperti Perusahaan Asuransi, Bank atau Institusi lain. Kepemilikan saham

yang terkonsentrasi oleh institusional investor akan leb ih mengoptimalkan

efektivitas pengawasan aktivitas manajemen karena besarnya dana yang

ditanamkan oleh mereka, Haryono (2005).

Selain penerapan struktur corporate governance, ukuran perusahaan

dan profotabilitas perusahaan diprediksi berpengaruh terhadap tax avoidance.

Perusahaan yang besar cenderung melaporkan kondisi keuanganya secara

lebih akurat dibandingkan perusahaan kecil, Nasution dan Doddy (2007).

Dengan pelaporan yang lebih akurat mengindikasikan bahwa tindakan

oportunis manajemen rendah, ini berarti bahwa manajer efisien dalam

melakukan tindakan manajemen laba sehingga aktivitas tax avoidance juga

rendah.

Selain itu, semakin profitable perusahaan maka perusahaan akan

memiliki pengendalian internal dan administrasi yang lebih baik sehingga

kewajiban pembayaran, pelaporan, pengungkapan pembukuan dan

objektivitas pelaporan relatif lebih handal, Mukhatob (2007). Dengan kata

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lain, perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan semakin

mengungkapkan kewajiban pajaknya.

Kajian tentang hubungan pajak dengan corporate governance telah

dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti Desai dan Dharmapala (2006),

Hanlon dan Slemord (2009), dan Sartori (2009). Desai dan Dharmapala

(2006) mengungkap hubungan negatif antara kompensasi insentif dengan

pajak. Hubungan negatif ini banyak terjad i pada perusahaan dengan tingkat

pemerintahan yang rendah, dengan asumsi oportunisme manajerial sebagai

faktor yang mendominasi. Hanlon dan Slemrod (2009) meneliti bagaimana

tanggapan pasar atas tindakan penggelapan pajak oleh perusahaan, penelitian

ini menunjukkan pasar yang berbanding negatif terhadap tindakan

penggelapan pajak. Namun dengan tata kelola perusahaan yang lebih baik

akan memberikan respon lebih positif. Sartori (2009) dalam penelitiannya

mengungkapkan bahwa tata kelola perusahaan memiliki pengaruh positif

dalam meningkatkan ketaatan pajak perusahaan, sehingga akan

meminimalkan agresivitas pajak.

Sartori (2010), dalam studinya menggunakan strategi pendekatan

pada perencanaan pajak. Pandangan tradisional dalam minimalisasi pajak

perusahaan menunjukkan bahwa nilai pemegang saham harus meningkat

dengan kegiatan minimalisasi pajak. Perspektif lembaga juga menunjukkan

bahwa tata kelola perusahaan harus menjadi penentu penting dari penilaian

dampak minimalisasi pajak atas nilai perusahaan. Hasil tersebut sejalan

dengan penelitian Dyreng et al., (2008), yang membuktikan bahwa pembayar

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pajak tingkat medium dan tingkat tinggi mengakibatkan ROA menjadi rendah

yang dipengaruhi oleh pengeluaran yang besar pada Research and

Development untuk pengembangan usaha.

Kholbadalov (2012), menguji pengaruh tax avoidance terhadap

biaya hutang dengan kepemilikan institusional sebagai pemoderasi. Hasilnya

menjelaskan bahwa kepemilikan institusional tidak memberikan pengaruh

yang siginifikan terhadap pengaruh tax avoidance dan biaya hutang.

Sedangkan Khurana dan Moser (2009), menjelaskan keterkaitan kepemilikan

institusional terhadap agresifitas pajak perusahaan, dengan

mengklasifikasikan kepemilikan institusional jangka panjang dan jangka

pendek. Hasilnya diketahui bahwa kepemilkan institusional jangka pendek

umumnya akan lebih agresif dalam penghematan pajaknya.

Penelitian juga telah dilakukan di Indonesia untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam melakukan tindakan tax

avoidance. Penelitian yang dilakukan oleh Pohan (2008) berhasil menemukan

bahwa variabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan rasio

tobin’s q mempunyai pengaruh negatif terhadap tax avoidance. Sedangkan

variabel komisaris independen, komite audit dan perata laba mempunyai

pengaruh yang positif terhadap tindakan tax avoidance.

Annisa (2011) menemukan hasil yang sedikit berbeda, dimana

elemen corporate governance, yaitu kualitas audit dan komite audit

berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas tax avoidance. Bukti juga

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan dewan komisaris tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tax avoidance.

Asfiyati (2012), meneliti tentang pengaruh corporate governance,

kepemilikan keluarga dan karakteristik perusahaan terhadap tax avoidance

pada 182 perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010. Hasilnya

membuktikan bahwa komite audit dan kualitas audit berpengaruh terhadap tax

avoidance yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan kepemilikan keluarga,

size dan multinational company (MNC) tidak memiliki pengaruh terhadap tax

avoidance.

Penelitian Sari dan Martani (2010) menemukan bahwa corporate

governance mempunyai hubungan negatif terhadap tindakan agresif pajak.

Bukti juga menjelaskan bahwa corporate governance memberikan efek

negatif terhadap hubungan antara kepemilikan keluarga dan tindakan agresif

pajak.

Hasil yang sama diungkapkan oleh Irawan (2011), penerapan CG

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pembayaran pajak.

Penerapan CG dapat mencegah perusahaan melakukan tax avoidance yang

berlebihan. Sedangkan, besarnya kompensasi direksi bukan merupakan hal

yang efektif terhadap usaha mengurangi pajak perusahaan. Sementara,

kepemilikan saham oleh direksi menunjukkan hubungan yang signifikan

terhadap usaha mengurangi pembayaran pajak perusahaan.

Tingginya kecenderungan perusahaan untuk melakukan tax

avoidance disebabkan oleh sistem pajak di Indonesia yang menerapkan self

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

assessment system, sehingga memotivasi untuk melakukan penelitian ini.

Terjadinya fenomena gap ini juga dikarenakan perusahaan-perusahaan di

Indonesia belum mampu menerapkan tata kelola perusahaan dengan baik.

Penelitian ini juga dimotivasi karena masih jarang sekali penelitian yang

dilakukan terkait tentang tax avoidance.

Dengan adanya permasalahan tersebut maka mendorong untuk

melakukan pengujian kembali guna mengetahui faktor apa sajakah yang

mempengaruhi tax avoidance. Dengan mengembangkan penelitian-penelitian

sebelumnya dan memberikan beberapa perbedaan. Pertama, dengan

menambahkan Latar Belakang Pendidikan Komite Audit sebagai proksi

struktur Corporate governance. Kedua, sampel penelitian yang digunakan

adalah perusahaan Pertambangan dan Manufaktur yang listing di BEI, dengan

memperluas tahun penelitian dari tahun 2009-2011. Ketiga, menggunakan

proksi yang berbeda dalam mengukur tax avoidance, yakni CASH ETR.

Dalam penelitian ini penulis ingin melakukan penelitian dengan judul

“PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, SIZE,

PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP TAX AVOIDANCE”.

1.2 Perumusan Masalah

Atas dasar pemaparan latar belakang masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian

ini adalah “Apakah Struktur Corporate Governance, Size, dan Profitabilitas

Perusahaan Berpengaruh terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pertambangan dan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI)?” Sesuai dengan perumusan masalah tersebut, maka dijabarkan

beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah struktur Corporate Governance yang direpresentasikan oleh

Komite Audit berpengaruh terhadap Tax Avoidance?

2. Apakah struktur Corporate Governance yang direpresentasikan oleh

Kualitas Audit berpengaruh terhadap Tax Avoidance?

3. Apakah struktur Corporate Governance yang direpresentasikan oleh

Latar Belakang Pendidikan Komite Audit berpengaruh terhadap Tax

Avoidance?

4. Apakah struktur Corporate Governance yang direpresentasikan oleh

Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Tax Avoidance?

5. Apakah struktur Corporate Governance yang direpresentasikan oleh

Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Tax Avoidance?

6. Apakah Size Perusahaan berpengaruh terhadap Tax Avoidance?

7. Apakah Profitabilitas Perusahaan berpengaruh terhadap Tax Avoidance?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai

tujuan:

1. Secara umum untuk memverifikasi teori yang telah ada dalam menjelaskan

mengenai pengaruh antara Struktur Corporate Governance, Size dan

Profitabilitas Perusahaan terhadap Tax Avoidance.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris

dengan menguji dan menganalisis pengaruh Struktur Corporate

Governance, Size dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Tax Avoidance

pada perusahaan-perusahaan Pertambangan dan Manufaktur yang terdaftar

di BEI tahun 2009-2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, antara lain bagi.

1. Akademisi. Hasil penelitian akan memberikan bukti empiris atas pengaruh

Struktur Corporate Governance, Size, dan Profitabilitas Perusahaan

terhadap Tax Avoidance. Sehingga diharapkan memberikan dorongan

untuk melakukan penelitian-penelitian lanjutan yang lebih baik dan

melengkapi penelitian yang telah ada.

2. Praktisi. Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan dalam

mengambil keputusan bisnis, terutama dalam manajemen pajaknya.

3. Regulator. Dari penelitian in i diharapkan agar Pemerintah, khususnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Badan Pengawas Pasar Modal dapat

menelaah kebijakan yang berlaku saat ini dengan membuat peraturan-

peraturan yang jelas dan tegas mengenai perpajakan di Indonesia.

Sehingga mempersempit celah perusahaan untuk melakukan penghindaran

pajak, baik secara legal maupun illegal.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Agensi

Untuk memahami konsep Corporate Governance maka

digunakanlah dasar perspektif hubungan keagenan. Teori agensi

menjelaskan tentang konsep pemisahan fungsi antara manajemen sebagai

agent dan pemegang saham atau pemilik perusahaan sebagai principle.

Dalam hal ini, principle merupakan pihak yang memberikan mandat

kepada agent untuk bertindak atas nama principle, sedangkan manajer

merupakan agent yang bertindak untuk kepentingan pemegang saham

yaitu untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham, Jensen dan

Meckling (1976).

Sunarto (2009), menjelaskan bahwa pada teori keagenan,

manajemen menyajikan laporan keuangan berdasarkan motivasi: (1)

opportunistic, motivasi ini mendorong manajemen melakukan manajemen

laba (earning management) dengan menyajikan laba yang cenderung lebih

tinggi daripada yang sesungguhnya, karena berpengaruh terhadap

kompensasi, (2) sedangkan dengan motivasi signaling, manajemen

cenderung menyajikan laba yang mempunyai kualitas, karena berpengaruh

terhadap evaluasi kinerja dan selanjutnya digunakan sebagai sinyal kepada

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

para pemegang saham. Akan tetapi informasi yang diterima terkadang

tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya, Hendriksen dan

Van Breda (2000). Kondisi tersebut dikenal dengan istilah asimetri

informasi (information asymmetric), karena manajemen yang mengelola

perusahaan, maka manajer yang lebih banyak mengetahui informasi

internal dan prospek perusahaan dibandingkan dengan pemegang saham.

Adanya information asymmetric antara manajer dan pemegang saham

menyebabkan adanya konflik kepentingan di antara mereka, Jensen dan

Meckling (1976).

Dalam hal ini, Masri dan Martani (2012) menjelaskan bahwa

konflik kepentingan terjadi karena di satu pihak manajer menginginkan

untuk meningkatkan kompensasi yang diterimanya, sedangkan di lain

pihak, pemegang saham menginginkan untuk menekan biaya pajak yang

dikeluarkan oleh perusahaan. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh

Alim (2009), bahwa konflik kepentingan terjadi karena adanya perbedaan

kebutuhan untuk meminimalkan jumlah pajak yang dibayar atau

menyajikan laporan keuangan high performance untuk kebutuhan para

pemegang saham, kreditor, dan investor. Manajer yang rasional akan

memilih kebijakan akuntansi yang sesuai dengan kepentingannya dalam

memaksimalkan expected utility-nya dan atau nilai pasar perusahaan.

Perilaku oportunis tersebut mendorong sang manajer untuk melakukan

tindakan manajemen laba.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Seperti yang diungkapkan oleh Scott (2003:379) bahwa, pajak

adalah salah satu motivasi yang menyebabkan terjadinya manajemen laba.

Manajemen laba dilakukan dengan menggunakan berbagai metode

akuntansi yang bertujuan untuk melakukan penghematan pajak. Pada

umumnya, manajemen akan melakukan income decreasing untuk

melakukan motivasi penurunan beban pajak, Alim (2009). Strategi earning

management untuk kepentingan pajak biasanya mempertimbangkan antara

manfaat pajak yang dihemat dengan risiko terdeteksinya earning

management yang dilakukan. Jika strategi yang dipilih agresif, maka pajak

yang dihemat akan dimaksimalkan, namun risiko terdeteksinya earning

management yang dilakukan juga akan besar, Badertscher et al., (2009).

Dengan adanya konflik kepentingan maka timbul agency cost,

yakni biaya yang dikeluarkan oleh principle untuk memantau aktivitas

manajer agar selaras dengan tujuan pemilik. Jansen dan Meckling (1976)

memaparkan biaya keagenan (agency cost) yang timbul akibat dari

masalah agensi terdiri dari.

a) The monitoring expenditures by the principle. Biaya monitoring yang

dikeluarkan oleh prinsipal untuk memonitor dan mengendalikan

perilaku agen.

b) The bonding expenditures by the agent. Biaya ini dikeluarkan oleh agen

untuk menjamin bahwa agen tidak akan menggunakan tindakan tertentu

yang akan merugikan prinsipal

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) The residual loss. Merupakan penurunan tingkat kesejahteraan prinsipal

maupun agen setelah adanya pengaruh agensi.

Herawaty (2008) menyatakan bahwa Good Corporate Governance

(GCG) menghasilkan berbagai mekanisme yang bertujuan untuk

meyakinkan bahwa tindakan manajemen selaras dengan kepentingan

pemegang saham terutama minority interest.

2.2 Tax Avoidance (Penghindaran Pajak)

Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pajak (DJP), selalu berusaha

untuk memperbaharui peraturan-peraturan perpajakan untuk meningkatkan

penerimaan pajak. Akan tetapi, di sisi lain perusahaan juga selalu berusaha

untuk menghemat pembayaran pajaknya yang dapat dilakukan dengan cara

yang legal yakni penghindaran pajak (tax avoidance) atau secara ilegal

dengan penggelapan pajak (tax evasion). Asumsi pajak sebagai biaya akan

memengaruhi laba (profit margin), sedangkan asumsi pajak sebagai distribusi

laba akan memengaruhi tingkat pengembalian atas investasi (rate of return on

investment). Secara ekonomis pajak merupakan unsur pengurang laba yang

tersedia untuk dibagi atau diinvestasikan kembali oleh perusahaan, Suandy

(2011:8).

Scott (2003:379) menjelaskan bahwa motivasi pajak adalah salah satu

alasan perusahaan untuk melakukan manajemen laba, yakni dengan tujuan

untuk meminimalkan pembayaran pajak. Selain sebagai fungsi budgeter,

pajak juga mempunyai fungsi regulerend yaitu fungsi pajak dalam mengatur

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tujuan-tujuan khusus Pemerintah dalam menjalankan kehidupan bernegara

dan bermasyarakat sesuai yang diharapkan.

Suandy (2011:18) mendefinisikan penghindaran pajak sebagai

rekayasa ‘tax affairs’ yang masih tetap dalam bingkai ketentuan perpajakan

(lawful). Penghindaran pajak dapat terjadi di dalam bunyi ketentuan atau

tertulis di undang-undang dan berada dalam jiwa dari undang-undang atau

dapat juga terjadi dalam bunyi ketentuan undang-undang tetapi berlawanan

dengan jiwa undang-undang.

Komite urusan fiskal dari Organization for Economic Cooperation

and Development (OECD) menyebutkan tiga karakter penghindaran pajak,

yaitu sebagai berikut.

a) Adanya unsur artifisial dimana berbagai pengaturan seolah-olah terdapat di

dalamnya, padahal tidak , dan ini dilakukan karena ketiadaan faktor pajak,

b) Memanfaatkan loopholes dari undang-undang atau menerapkan ketentuan-

ketentuan legal untuk berbagai tujuan, padahal bukan itu yang sebetulnya

dimaksudkan oleh pembuat undang-undang,

c) Kerahasiaan, dimana umumnya para konsultan menunjukkan alat atau cara

untuk melakukan penghindaran pajak dengan syarat Wajib Pajak menjaga

serahasia mungkin (Council of Executive Secretaries of Tax Organization).

Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1983 yang kemudian diubah dengan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 dan direvisi kembali dengan

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 yang terdapat dalam Pasal 29 ayat

(1) tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, disebutkan bahwa

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Direktorat Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji

kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam

rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

2.3 Corporate Governance

2.3.1 Pengertian dan Konsep Corporate Governance

Penerapan GCG bermanfaat untuk mengurangi agency cost, yaitu

biaya yang harus ditanggung pemegang saham akibat pendelegasian

wewenangnya kepada manajemen, menurunkan cost of capital sebagai

dampak dikelolanya perusahaan secara sehat dan bertanggung jawab, dan

meningkatkan nilai saham perusahaan, serta menciptakan dukungan

stakeholders terhadap perusahaan (license to operate). Konsep Corporate

Governance dapat didefinisikan sebagai serangkaian mekanisme yang

mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional

perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan

(stakeholders), CGPI (2008).

Konsep good corporate governance sudah lama dikenal di

negara-negara maju. Namun, di Indonesia konsep ini baru mulai menjadi

perhatian setelah terjadinya krisis moneter pada tahun 1997.

Diperkirakan krisis tersebut merupakan dampak dari rendahnya

kesadaran dan pemahaman terhadap prinsip GCG oleh perusahaan-

perusahaan di Indonesia, laporan CGPI (2004).

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan demikian, penerapan good corporate governance

dipercaya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Karena corporate

governance yang efektif dalam jangka panjang dapat meningkatkan

kinerja perusahaan dan menguntungkan para pemegang saham, Kawatu

(2009). Hastuti (2005) mendefinisikan good corporate governance

sebagai sistem yang mampu memberikan perlindungan dan jaminan hak

kepada stakeholders, termasuk di dalamnya adalah shareholders, lenders,

employees, executives, government, customers dan stakeholders lainnya.

Ada dua hal yang menjadi fokus utama dalam konsep GCG. Pertama,

pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan

benar dan tepat waktu. Kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan

pengungkapan secara akurat, tepat waktu dan transparan mengenai

seluruh informasi tentang kinerja perusahaan, kepemilikan dan

stakeholder, Sulistyanto dan Wibisono (2003).

Secara umum, prinsip-prinsip Good Corporate Governance

terdiri dari.

1. Fairness (keadilan), menjamin perlindungan hak-hak pemegang

saham, serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.

2. Transparancy (tranparansi), mewajibkan adanya suatu informasi yang

terbuka, tepat waktu, serta jelas dan dapat diperbandingkan yang

menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan dan

kepemilikan perusahaan.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Accountability (akuntabilitas), menjelaskan peran dan tanggungjawab

serta mendukung usaha menjamin penyeimbangan kepentingan

manajemen dan pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh

Dewan Komisaris.

4. Responsibility (pertanggungjawaban), memastikan dipatuhinya

peraturan-peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cermin

dipatuhinya nilai-nilai sosial.

2.3.2 Manfaat Penerapan Corporate Governance

CGPI (2011) menjelaskan bahwa Good Corporate Governance

akan memberikan manfaat, antara lain:

1) menjaga sustainability perusahaan;

2) meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan pasar;

3) mengurangi agency cost dan cost of capital;

4) meningkatkan kinerja, efisiensi dan pelayanan kepada stakeholders;

5) melindungi organ dari intervensi politik dan tuntutan hukum; dan

6) membantu terwujudnya good corporate citizen.

Undang-undang RI tentang Perseroan Terbatas (UUPT) Nomor 1

Tahun 1995 yang telah diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 40

tahun 2007 merupakan kerangka paling penting bagi perundang-

undangan yang ada mengenai corporate governance di Indonesia.

Berdasarkan UUPT, suatu perusahaan adalah suatu badan hukum

tersendiri dengan Direksi dan Komisaris yang mewakili perusahaan.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Indonesia menganut sistem dual board dalam struktur organisasi

internalnya, dimana adanya pemisahan fungsi dari board tersebut, yaitu

fungsi pengambilan kebijakan dan fungsi pengawasan. RUPS (Rapat

Umum Pemeganag Saham) berfungsi sebagai pengambilan keputusan

tertinggi yang menentukan arah, tujuan dan keberlangsungan perseroan;

Direksi merupakan pelaksana operasional dan atau mandataris RUPS;

sedangkan Dewan Komisaris adalah lembaga pengawas Direksi, FCGI

(2000). Dewan komisaris dapat membentuk suatu komite audit untuk

membantu menjalankan fungsi mereka. Komite audit diwajibkan

beranggotakan paling tidak satu orang komisaris independen. Dewan

komisaris dapat meminta kalangan luar, dengan berbagai keahlian,

pengalaman, dan kualitas lain yang dibutuhkan, untuk duduk sebagai

anggota komite audit guna mencapai tujuan dari komite audit tersebut,

Wardhani dan Joseph (2010).

Struktur umum suatu perusahaan berbentuk PT di Indonesia

adalah sebagai berikut.

Supervisi/Pengawasan

Sumber: FCGI 2000

Gambar 2. 1 Struktur Board of Director pada Two Tier System di Indonesia

Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Direksi

Dewan Komisaris

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Struktur yang dapat meminimalkan agency cost, dapat dikatakan

sebagai struktur tata kelola perusahaan yang baik. Agency cost

merupakan kerugian yang diderita pemegang saham sebagai akibat dari

perilaku manajemen yang menyimpang dalam memaksimalkan

kesejahteraan pemegang saham ditambah biaya yang dikeluarkan untuk

mengawasi perilaku tersebut, Irawan (2011).

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengkajian tentang pengaruh

struktur corporate governance terhadap kebijakan perpajakan yang

dilakukan oleh perusahaan. Proksi yang digunakan untuk mewakili

struktur corporate governance sama seperti yang digunakan oleh Annisa

(2011) dan Asfiyati (2012) yaitu komite audit dan kualitas audit, serta

menambahkan proksi baru, yakni latar belakan pendidikan komite audit.

Dalam penelitian ini tidak lagi menggunakan proksi Dewan Komisaris

Independen karena dari beberapa penelitian telah terbukti tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap tax avoidance. Hal tersebut dijelaskan

oleh Siregar dan Utama (2006) bahwa pengangkatan dewan komisaris

independen oleh perusahaan mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan

regulasi saja tapi tidak dimaksudkan untuk menegakkan Good Corporate

Governance (GCG) di dalam perusahaan.

2.3.3 Struktur Corporate Governance

Perwujudan good corporate governance, dimulai dengan struktur

governance. Governance berarti mengendalikan, memberi arahan.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan kata lain, siapapun yang menjadi pelaku dalam struktur

governance adalah seseorang atau badan yang mampu memberikan

arahan dan mengendalikan perusahaan agar tetap dikelola berdasarkan

visi dan misi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Ikatan Komite

Audit Indonesia (2006). Struktur corporate governance merupakan suatu

susunan organ di dalam perusahaan yang menjalankan fungsi tata kelola

sebagai pihak pengawas dan pihak yang menjalankan perusahaan,

Prawinandi et al., (2012).

2.3.3.1 Komite Audit

Sesuai dengan Surat Keputusan Bapepam Nomor 29/PM/2004

yang telah disempurnakan oleh Kep-643/BL/2012, Komite Audit

adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada

Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi

Dewan Komisaris.

Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No: Ke-

315/BEJ/06/2000 perihal: Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A:

Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa,

merupakan awal adanya Komite Audit pada perusahaan publik di

Indonesia. Bagian tersebut menyatakan bahwa dalam rangka

penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate

governance), perusahaan yang terdaftar di BEJ wajib memiliki

Komisaris Independen, Komite Audit, dan Sekretaris Perusahaan.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Komite audit mempunyai peran yang sangat penting dan

strategis dalam hal memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan

keuangan seperti halnya menjaga terciptanya sistem pengawasan

perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya good corporate

governance. Dengan berjalannya fungsi komite audit secara efektif,

maka control terhadap perusahaan akan lebih baik, sehingga konflik

keagenan yang terjadi akibat keinginan manajemen untuk

meningkatkan kesejahteraannya sendiri dapat diminimalisasi,

Rachmawati dan Triatmoko (2007).

Berdasarkan surat edaran dari Bapepam Nomor: SE-

03/PM/2000 dinyatakan bahwa tujuan Komite Audit adalah

membantu Dewan Komisaris untuk:

1) meningkatkan kualitas Laporan Keuangan;

2) menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat

mengurangi; kesempatan terjadinya penyimpangan dalam

pengelolaan perusahaan;

3) meningkatkan efektivitas fungsi internal audit maupun eksternal

audit; dan

4) mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan

Komisaris.

Komite Audit harus terdiri dari individu-individu yang mandiri

dan tidak terlibat dengan tugas sehari-hari dari manajemen yang

mengelola perusahaan. Komite audit juga harus memiliki pengalaman

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam melaksanakan fungsi pengawasan secara efektif. Syarat tersebut

adalah untuk memelihara integritas serta pandangan yang objektif

dalam laporan serta penyusunan rekomendasi yang diajukan oleh

Komite Audit, karena individu yang mandiri cenderung akan lebih

adil dan tidak memihak serta obyektif dalam menangani suatu

permasalahan, FCGI (2002).

Dalam pedoman GCG Indonesia (KNKG, 2006) dijelaskan

bahwa Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris untuk

memastikan:

1. laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum;

2. struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan

baik;

3. pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai

dengan standar audit yang berlaku; dan

4. tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen.

FCGI (2002) menyebutkan bahwa pada umumnya Komite

Audit mempunyai tanggung jawab pada tiga hal berikut.

1. Laporan Keuangan (Financial Reporting), untuk memastikan

bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen telah

memberikan gambaran yang sebenarnya tentang kondisi keuangan,

hasil usahanya, serta rencana dan komitmen jangka panjang.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Tata Kelo la Perusahaan (Corporate Governance), untuk

memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai undang-

undang dan peraturan yang berlaku, bahwa perusahaan telah

dijalankan sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku,

melaksanakan usahanya dengan beretika, melaksanakan

pengawasannya secara efektif terhadap benturan kepentingan dan

kecurangan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan.

3. Pengawasan Perusahaan (Corporate Control). Tanggung jawab

Komite Audit untuk pengawasan perusahaan termasuk di dalamnya

pemahaman tentang masalah serta hal-hal yang berpotensi

mengandung risiko dan sistem pengendalian intern serta memonitor

proses pengawasan yang dilakukan oleh auditor internal. Ruang

lingkup audit internal harus meliputi pemeriksaan dan penilaian

tentang kecukupan dan efektivitas sistem pengawasan intern.

Tanggung jawab komite audit dalam mengawasi laporan

keuangan dan melakukan pengawasan pada audit eksternal dapat

mengurangi sifat oportunistik manajemen dalam melakukan

manajemen laba, Kawatu (2009).

Keberadaan komite audit memiliki konsekuensi pada laporan

keuangan, yaitu: (1) berkurangnya pengukuran akuntansi yang tidak

tepat, (2) berkurangnya pengungkapan akuntansi yang tidak tepat dan

(3) berkurangnya tindakan kecurangan manajemen dan tindakan

illegal, Siallagan dan Machfoedz (2006).

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Seperti diatur dalam Kep-29/PM/2004 yang telah

disempurnakan oleh Kep-643/BL/2012 mengenai peraturan yang

mewajibkan perusahaan membentuk komite audit, tugas komite audit

antara lain :

1) melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan

dikeluarkan perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan

informasi keuangan lainnya;

2) melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan

perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan;

3) melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor

internal;

4) melaporkan kepada komisaris berbagai risiko yang dihadapi

perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi;

5) melakukan penelaahan dan melaporkan kepada dewan komisaris

atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten; dan

6) menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan rahasia perusahaan.

Jika komite audit melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya

dengan baik, maka akan mendorong perusahaan untuk selalu

mewujudkan prinsip-prinsip GCG, sehingga perusahaan akan selalu

bertanggung jawab terhadap kepentingan seluruh stakeholder.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2.3.3.2 Kualitas Audit

Di dalam teori keagenan disampaikan bahwa fungsi

pengauditan adalah salah satu mekanisme untuk mengurangi konflik

keagenan antara manajer dengan pemilik perusahaan. Kedua pihak

membutuhkan auditor untuk mengurangi ketidaksimetrisan informasi

antara pemilik dengan manajemen. Semakin besar konflik keagenan,

semakin tinggi biaya keagenan, dan semakin tinggi permintaan untuk

auditor yang berkualitas, Widiastuty dan Febrianto (2010).

Tujuan dari audit laporan keuangan adalah untuk memberikan

kepastian mengenai integritas dari laporan keuangan yang disajikan

oleh pihak manajemen. Kepastian mengenai relevansi dan keandalan

dari laporan keuangan perusahaan sangat diperlukan untuk membantu

pihak eksternal dalam mengambil suatu keputusan bisnis, Mayangsari

(2003).

Audit yang berkualitas adalah audit yang dilaksanakan oleh

orang yang kompeten dan orang yang independen. Auditor yang

kompeten adalah auditor yang memiliki kemampuan teknologi,

memahami dan melaksanakan prosedur audit yang benar, memahami

dan menggunakan metode penyampelan yang benar, dan lain

sebagainya. Sebaliknya, auditor yang independen adalah auditor yang

jika menemukan pelanggaran, akan secara independen melaporkan

pelanggaran tersebut. Probabilitas auditor akan melaporkan adanya

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pelanggaran atau independensi auditor tergantung pada tingkat

kompetensi mereka, Widiastuty dan Febrianto (2010).

Proksi yang sering digunakan dalam mengukur kualitas audit

adalah ukuran KAP. Siregar dan Utama (2002) mengasumsikan

bahwa KAP yang lebih besar akan melaksanakan audit yang lebih

berkualitas dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil, karena KAP

yang besar akan cenderung untuk lebih berhati-hati dalam

melaksanakan auditnya, terutama dalam melakukan prosedur-prosedur

audit baku. KAP Big Four dianggap lebih berkualitas karena para

auditornya telah dibekali dengan serangkaian pelatihan dan prosedur

serta memiliki program audit yang dianggap lebih akurat dan efektif

dibandingkan dengan KAP non Big Four, Isnanta (2008) dalam Guna

dan Herawaty (2010).

Sanjaya (2008) mengungkapkan bahwa auditor berkualitas dan

bereputasi yang ditunjukkan oleh kantor akuntan publik yang

berafiliasi dengan big four mampu mencegah dan mengurangi

manajemen laba. Salah satu alasan yang mendorong perusahaan

melakukan manajemen laba adalah untuk memperkecil jumlah

pendapatan kena pajak perusahaan.

2.3.3.3 Latar Belakang Pendidikan Komite Audit

Persyaratan Keanggotaan Komite Audit dijelaskan dalam

Keputusan Ketua BAPEPAM Kep-41/PM/2003 tanggal 22 Desember

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2003 tentang Peraturan Nomor IX.1.5. Peraturan tersebut berisi

tentang Pembentukkan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite

Audit, antara lain sebagai berikut.

1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan

pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik.

2. Salah seorang dari anggota Komite Audit memiliki latar belakang

pendidikan akuntansi atau keuangan.

3. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami

laporan keuangan

4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan

perundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-

undangan terkait lainnya.

5. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang

memberikan jasa audit dan atau non audit pada emiten atau

perusahaan publik yang bersangkutan dalam 1 (satu) tahun terakhir

sebelum diangkat oleh Komisaris sebagaimana dimaksudkan dalam

peraturan Nomor VIII A. 2 tentang Independensi Akuntan yang

memberikan Jasa Audit di Pasar Modal.

6. Bukan merupakan karyawan kunci emiten atau perusahaan publik

dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris.

7. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung

pada emiten atau perusahaan publik. Dalam hal anggota Komite

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka

dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah

diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada pihak lain.

8. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten atau

perusahaan publik, Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham

Utama Emiten atau perusahaan publik.

9. Tidak memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak

langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha emiten atau

perusahaan publik.

Tugas komite audit pada umumnya lebih banyak berhubungan

dengan proses penyusunan laporan keuangan dan audit. Oleh karena

itu sangat dibutuhkan orang yang memiliki pengalaman ataupun latar

belakang akuntansi dan keuangan. Penunjukan komite audit dengan

latar belakang, atau mungkin pengalaman di bidang akuntansi, lebih

memberikan kontribusi yang berdampak baik bagi efektifitas komite

audit, Wardhani dan Joseph (2010).

Dengan adanya keahlian keuangan, komite audit diharapkan

mampu mendeteksi adanya masalah dalam pelaporan keuangan.

Kemampuan ini diharapkan dapat memperkuat sistem internal kontrol

perusahaan yang kemudian akan berimbas pada terciptanya pelaporan

keuangan yang handal dan relevan.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2.3.3.4 Kepemilikan Manajerial

Berdasarkan proporsi saham yang dimiliki, struktur

kepemilikan dikelompokkan menjadi: Kepemilikan manajerial

(managerial ownership) dan kepemilikan institusional (institutional

ownership). Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham

dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan

keputusan perusahaan (direktur dan komisaris). Kepemilikan

institusional adalah proporsi pemegang saham yang dimiliki oleh

pemilik institusional seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan

investasi dan kepemilikan lain kecuali anak perusahaan dan institusi

lain yang memiliki hubungan istimewa (perusahaan afiliasi dan

perusahaan asosiasi), Pujiati dan Widanar (2009).

Banyak literatur yang berpendapat bahwa pemisahan

kepemilikan dari kontrol perusahaan menimbulkan agency problem

sebagai hasil dari konflik antara shareholders dan manajer, Jensen dan

Meckling (1976). Struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional) oleh beberapa peneliti dipercaya mampu

mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh

pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu

maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena

adanya kontrol yang mereka miliki, Wahyudi dan Pawestri (2006).

Dengan adanya kepemilikan saham, manajer akan merasakan

langsung manfaat dari keputusan yang diambilnya, demikian juga

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan

keputusan yang salah. Kepemilikan saham yang besar dari segi nilai

ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor. Secara teoritis

ketika kepemilikan manajemen rendah, maka insentif terhadap

kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan

meningkat. Dengan demikian kepemilikan manajemen terhadap

saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan

kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen, Jensen

dan Meckling (1976).

2.3.3.5 Kepemilikan Institusional

Pemegang saham dalam suatu perusahaan terdiri dari berbagai

kalangan, yang membentuk struktur kepemilikan di perusahaan

tersebut. Struktur kepemilikan dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan karena mereka

memiliki kontrol terhadap perusahaan, Wahyudi dan Pawestri (2006).

Investor institusional berperan aktif dalam meningkatkan tata

kelola perusahaan. Proporsi yang lebih besar dari kepemilikan saham

mereka di perusahaan tertentu, baik domestik maupun internasional

semakin memperkuat mereka dalam mempengaruhi keputusan

manajemen, Sabli dan Md Noor (2012).

Kemampuan investor institusional untuk mengawasi

manajemen telah banyak dinyatakan oleh beberapa peneliti. Murni

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan Adriana (2007), menyatakan bahwa investor institusional

berperan sebagai pengawas melalui investasinya. Jika investor

institusional tidak puas dengan kinerja manajemen, maka mereka

dapat menjual sahamnya. Seperti yang dijelaskan oleh Boediono

(2005), persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat

mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak

menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak

manajemen.

2.3.4 Size

Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki

biaya keagenan yang lebih besar daripada perusahaan kecil, Jensen dan

Meckling (1976). Sebagai upaya untuk mengurangi biaya keagenan

tersebut, perusahaan besar mungkin akan berusaha untuk

mengungkapkan informasi yang lebih banyak. Pengungkapan informasi

yang lebih banyak dilakukan karena perusahaan besar merupakan entitas

yang banyak disorot oleh pasar maupun publik secara umum.

Pengungkapan informasi yang lebih banyak merupakan salah satu upaya

perusahaan untuk mewujudkan akuntabilitas publik.

Diduga bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi besaran

pengelolaan laba perusahaan, Siregar dan Utama (2005). Ukuran

perusahaan dapat diukur dengan proksi total aktiva, penjualan, dan

kapitalisasi pasar. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak

perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin

dikenal oleh masyarakat, Sudarmadji dan Sularto (2007). Namun dari

ketiga proksi tersebut, total aktiva dianggap relatif lebih stabil dibanding

dengan proksi yang lain dalam mengukur ukuran perusahaan.

Rahmawati dan Baridwan (2006) membuktikan bahwa ukuran

perusahaan yang diukur dengan kapitalisasi pasar berpengaruh signifikan

positif terhadap manajemen laba perusahaan. Sehingga, dapat ditarik

kesimpulan bahwa manajer perusahaan besar mendapatkan insentif yang

lebih ketika dia melakukan manajemen laba demi mengurangi kos

politisnya.

Menurut Siregar dan Utama (2005), semakin besar ukuran

perusahaan biasanya informasi yang tersedia untuk investor dalam

mengambil keputusan sehubungan dengan investasi saham yang

ditanamkan dalam perusahaan tersebut semakin banyak. Oleh karena itu,

kualitas laporan keuangan harus reliabel, terbebas dari manajemen laba

karena dapat mengaburkan informasi yang tersedia. Terutama yang

berkaitan dengan minimalisasi laba untuk meminimalkan pendapatan

kena pajak, sehingga pembayaran pajak juga kecil.

Dari pengujian Siregar dan Utama (2006) diperoleh variabel yang

berpengaruh signifikan terhadap besaran manajemen laba adalah ukuran

perusahaan. Makin besar ukuran perusahaan, makin kecil tindak

manajemen labanya. Semakin kecil tindakan manajemen laba berarti

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

semakin kecil tindakan penghindarana pajak (tax avoidance) yang

dilakukan oleh perusahaan.

2.3.5 Profitabilitas

Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang sebesar-

besarnya. Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari rasio

profitabilitas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh

keuntungan dari operasionalnya. Profitabilitas merupakan suatu indikator

kinerja manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang

ditunjukkan dengan laba yang dihasilkan oleh perusahaan, Sudarmadji

dan Sularto (2007). Laba yang dihasilkan perusahaan selama tahun

berjalan dapat menjadi indikator terjadinya praktik manajemen laba

dalam suatu perusahaan. Biasanya manajemen laba dilakukan oleh

manajer untuk memanipulasi komponen laba rugi yang dilaporkan

perusahaan, Guna dan Herawaty (2010).

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) pada tingkat

penjualan, asset, dan modal saham. Ada tiga rasio yang dapat digunakan

dalam rasio profitabilitas, yaitu rasio Profit Margin, Return on Asset

(ROA) dan Return on Equity (ROE). Profit margin mengukur sejauh

mana perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan

tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu, atau biaya

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang tinggi untuk tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang

rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen, Hanafi dan

Halim (2009:27). Sehingga ada kemungkinan manajemen melakukan

manajemen laba, dalam hal ini terutama yang berkaitan dalam

mengurangi pendapatan kena pajak perusahaan.

2.4 Penelitian Terdahulu

Banyak penelitian yang menguji pengaruh dari faktor struktur

corporate governance di Indonesia (lihat Sari dan Martani 2010, Ujiyantho

dan Pramuka 2007, Kharis dan Suhardjanto 2012). Namun, berdasarkan studi

literatur, jarang dilakukan penelitian yang mempelajari secara komprehensif

mengenai pengaruh struktur corporate governance, size, dan profitabilitas

terhadap tax avoidance.

Dalam penelitian ini juga banyak menggunakan literatur yang

membahas mengenai manajemen laba. Seperti yang diungkapkan oleh

Asfiyati (2012), bahwa penelitian terkait GCG erat kaitannya dengan

manajemen laba karena masalah pajak secara tidak langsung berhubungan

dengan pola dan teknik manajemen laba.

Penelitian Pohan (2008) berusaha menguji secara parsial maupun

simultan pengaruh corporate governance, rasio tobin’s q, dan perata laba

terhadap penghindaran pajak pada perusahaan publik dengan menggunakan

statistik inferensia dalam menguji hipotesisnya. Corporate governance

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diwakili o leh variabel proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, dan komite audit. Model yang diajukan

adalah: Book-Tax Gap (BTD), positif (tidak ada penghindaran pajak) = 0,

negatif (ada penghindaran pajak) = 1; Komite audit tidak sesuai dengan

peraturan BEI =1, sesuai = 0; Rasio tobin q, Q > 1 = 0, Q < 1 = 1; Perata laba

= 1, bukan = 0. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semua variabel

mempunyai pengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak, dimana

kepemilikan institusi, kepemilikan manajerial, rasio tobin(1) berpengaruh

negatif yaitu mengurangi kemungkinan adanya tax avoidance atau tax

evasion, sedangkan komisaris independen, komite audit(1) dan perata laba(1)

berpengaruh positif yaitu menambah kemungkinan adanya tax avoidance dan

tax evasion.

Kepemilikan institusi dan kepemilikan manajerial yang berpengaruh

negatif menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan institusi semakin

baik kualitas corporate governance, sehingga makin kecil kemungkinan

adanya tax avoidance atau tax evasion, sedangkan pada kepemilikan

manajerial menunjukkan semakin besar konsentrasi pemilikan saham oleh

eksekutif semakin kecil kemungkinan adanya tax avoidance atau tax evasion.

Variabel komite audit(1) berpengaruh secara positif menunjukkan bahwa

keberadaan komite audit yang tidak sesuai dengan peraturan BEI (minimal

berjumlah tiga orang), akan meningkatkan tindakan manajemen dalam

perataan laba yang berkaitan dengan minimalisasi laba untuk kepentingan

pajak.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pohan (2009), melakukan penelitian kembali dengan bebrapa variabel

yang berbeda, yakni pengaruh ukuran perusahaan, manajemen laba, tarif

pajak efektif, dan konservatisme terhadap beda laba akuntansi dan laba pajak.

Ukuran perusahaan dan tarif efektif pajak berpengaruh positif tidak

signifikan, manajemen laba berpengaruh negatif secara signifikan, sedangkan

perata laba dan konservatisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap

beda laba akuntansi dan laba pajak.

Penelitian Guna dan Herawaty (2010), tentang pengaruh mekanisme

good corporate governance, independensi auditor, kualitas audit dan faktor

lainnya terhadap manajemen laba memperoleh bukti bahwa leverage, kualitas

audit, dan profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba, sedangkan

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris

independen, independensi auditor dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba. Sesuai dengan variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kualitas audit dan profitabilitas

kemungkinan juga berpengaruh terhadap tindakan tax avoidance, sedangkan

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, dan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Kesimpulan ini dibuat

karena manajemen laba merupakan cara yang digunakan manajer untuk

melakukan tax avoidance.

Khurana dan Moser (2009) menguji apakah kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap agresifitas pajak. Hasilnya menunjukkan bahwa

kepemilikan institisional yang tinggi secara umum lebih agresif dalam

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

meminimalkan pajak. Perusahaan yang secara relatif memiliki kepemilikan

institusional yang tinggi dalam jangka pendek akan lebih agresif dalam

minimalisasi pajak. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kepemilkan

institusional jangka pendek mempengaruhi manajemen untuk menjadi lebih

agresif dalam meminimalisasi pajak dalam upaya untuk memaksimalkan nilai

perusahaan dalam jangka pendek.

Sabli dan Md Noor (2012), berusaha menguji apakah mekanisme

internal dan eksternal corporate governance yang baik dapat memastikan

strategi perencanaan pajak yang lebih baik, sehingga mengakibatkan tarif

pajak efektif (ETR) yang dibayarkan oleh perusahaan lebih rendah. Hasil

empiris menunjukkan bahwa mekanisme internal dan eksternal tata kelola

perusahaan belum mempengaruhi perencanaan pajak perusahaan.

Asfiyati (2012) menguji pengaruh corporate governance, kepemilikan

keluarga, dan karakteristik perusahaan terhadap tax avoidance dengan sampel

182 perusahaan yang listing d i BEI pada tahun 2010. Hasilnya menunjukkan

bahwa komite audit dan kualitas audit berpengaruh terhadap tax avoidance.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan corporate governance di

Indonesia telah dapat mencegah tindakan penghindaran pajak yang dilakukan

perusahaan. Sedangkan variabel dewan komisaris independen, kepemilikan

keluarga, MNC, dan size tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Annisa (2011) meneliti pengaruh dari aktivitas corporate governance

terhadap tax avoidance pada perusahaan yang lsiting di BEI tahun 2008.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa element corporate governance yakni

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kualitas audit dan komite audit secara signifikan berpengaruh terhadap

aktivitas tax avoidance yang diukur dengan proksi book-tax gap, sedangkan

kepemilikan institusional dan dewan komisaris tidak berpengaruh secara

signifikan.

Penelitian Sari dan Martani (2010) menganalisis hubungan antara

kepemilikan keluarga, tata kelola perusahaan, dan agresivitas pajak. Dengan

menguji pengaruh mediasi tata kelola perusahaan pada hubungan antara

kepemilikan keluarga dengan agresivitas pajak. Menggunakan sampel

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun

2005-2008. Hasilnya telah memberikan gambaran awal bahwa perusahaan

keluarga di Indonesia cenderung memiliki agresivitas pajak yang lebih tinggi

dibandingkan perusahaan non-keluarga. Corporate governance relatif

memiliki hubungan negatif dengan agresivitas pajak, selain itu hubungan

antara kepemilikan keluarga dan agresivitas pajak dimediasi negatif oleh tata

kelola perusahaan.

2.5 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan pengaruh variabel independen terhadap dependen maka

dapat ditentukan hipotesis berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dapat

dikemukakan sebagai berikut:

1. Pengaruh Komite Audit terhadap Tax Avoidance

Kebaradaan Komite Audit sangat penting bagi perusahaan karena

merupakan komponen baru dalam sistem pengendalian perusahaan. Selain

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

itu Komite Audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham

dan Dewan Komisaris, Nasution dan Setiawan (2007). Penelitian Pohan

(2008) menemukan bukti bahwa variabel komite audit(1) berpengaruh

secara positif, yang menunjukkan bahwa keberadaan komite audit yang

tidak sesuai dengan peraturan BEI (minimal berjumlah tiga orang), akan

meningkatkan tindakan manajemen dalam perataan laba yang berkaitan

dengan minimalisasi laba untuk kepentingan pajak. Kemudian, Annisa

(2011) membuktikan, terdapat pengaruh signifikan komite audit terhadap

tax avoidance, sedangkan pada penelitian Asfiyati (2012) komite audit

berpengaruh signifikan negatif terhadap tax avoidance. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa semakin besar jumlah komite audit, maka

semakin rendah tindakan penghindaran pajak. Hipotesis dari variabel ini

adalah:

H1: Komite Audit berpengaruh negatif terhadap Tax Avoidance.

2. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Tax Avoidance

Cara yang dapat digunakan untuk mengurangi asimetri informasi

antara manajemen dengan para pemegang saham salah satunya adalah

dengan melakukan audit pada laporan keuangan perusahaan. Auditor yang

mempunyai kualitas tinggi mempunyai probabilitas yang lebih tinggi

untuk mencegah dan mendeteksi praktik-praktik akuntansi yang

dipertanyakan, serta melaporkan error dan irregularities, Isnugrahadi dan

Kusuma (2009).

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Klien yang berisiko lebih tinggi bisa saja memilih untuk

menggunakan auditor dengan kualitas yang lebih baik. Reputasi auditor

yang lebih baik pada masa lalu bisa saja digunakan oleh klien yang

memiliki proyek yang berisiko tinggi dan tidak terlalu menguntungkan

sebagai sinyal bahwa proyek perusahaan tidak seberisiko yang terlihat,

Widiastuty dan Febrianto (2010). Dari penjelasan tersebut dapat

disimpulkan bahwa pemilihan auditor yang berkualitas bertujuan menutupi

tindakan manajemen laba. Salah satu motivasi untuk melakukan tindakan

manajemen laba adalah untuk alasan meminimalkan beban pajak. Dengan

pemilihan auditor berkualitas, maka akan memberikan sinyal kepada para

pemakai laporan keuangan akan reliabilitas laporan keuangan yang

disajikan.

Penelitian Annisa (2011) membuktikan kualitas audit berpengaruh

signifikan, sedangkan pada penelitian Asfiyati (2012) kualitas audit

berpengaruh signifikan negatif terhadap tax avoidance. Pengaruh

signifikan negatif menunjukkan bahwa semakin baik kualitas audit maka

semakin dapat mendeteksi tindakan tax avoidance. Sehingga dapat ditarik

hipotesis:

H2: Kualitas Audit berpengaruh negatif terhadap Tax Avoidance.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Komite Audit terhadap Tax

Avoidance

Bapepam (2004) menghendaki bahwa setiap komite audit harus

terdiri dari minimal satu orang anggota yang merupakan ahli keuangan.

Keahlian di bidang keuangan penting bagi komite audit karena fungsi

utama dari komite tersebut adalah mengawasi proses pelaporan keuangan

sebuah perusahaan, Rahman dan Mohamed Ali (2006). Choi et al., (2004)

menyatakan bahwa anggota komite audit yang merupakan komisaris

independen yang ahli di bidang keuangan merupakan pihak yang efektif

untuk mengurangi manajemen laba. Hasil penelitian Wardhani dan Joseph

(2010) membuktikan bahwa latar belakang pendidikan mempunyai

dampak yang signifikan negatif terhadap manajemen laba. Semakin

banyak anggota komite audit yang memiliki latar belakang pendidikan

komite audit, maka semakin mengurangi tindakan tax avoidance. Untuk

meneliti hubungan antara keahlian di bidang keuangan yang dimiliki oleh

anggota komite audit dan tax avoidance ditarik hipotesis sebagai berikut:

H3: Latar Belakang Pendidikan Komite Audit berpengaruh negatif

terhadap Tax Avoidance.

4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Tax Avoidance

Jensen dan Meckling (1976), menyatakan bahwa salah satu cara

untuk mengurangi agency cost adalah dengan meningkatkan kepemilikan

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

saham oleh manajemen. Proporsi kepemilikan saham yang dikontrol oleh

manajer dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Kepemilikan

manajerial akan mensejajarkan kepentingan manajemen dan pemegang

saham (outsider ownership). Pohan (2008) menemukan bukti bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap tindakan tax

avoidance. Penelitian Irawan (2011), membuktikan kepemilikan

manajerial, yakni kepemilikan saham oleh direksi menunjukkan hubungan

yang signifikan terhadap usaha mengurangi pembayaran pajak perusahaan.

Dari penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H4: Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap Tax

Avoidance.

5. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance

Kepemilikan Institusional merupakan salah satu yang juga dapat

digunakan untuk mengurangi agency conflict. Perusahaan dengan tingkat

kepemilikan institusional tinggi umumnya lebih agresif dalam

minimalisasi pajak. Pohan (2008) menemukan bukti bahwa kepemilikan

institusional berpengaruh negatif terhadap tindakan tax avoidance.

Khurana dan Moser (2009) mengungkapkan bahwa perusahaan dengan

kepemilikan institusi yang besar dikaitkan dengan tingkat agresivitas pajak

yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa

kepemilikan institusional berpengaruh signifikan positif terhadap tax

avoidance. Annisa (2011), membuktikan kepemilikan institusional tidak

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berpengaruh secara signifikan terhadap tax avoidance. Kholbadalov (2012)

membuktikan bahwa kepemilikan institusional tidak memberikan

pengaruh yang siginifikan terhadap hubungan antara tax avoidance dan

biaya hutang.

H5 : Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap Tax

Avoidance.

6. Pengaruh Size terhadap Tax Avoidance

Pada dasarnya perusahaan yang besar selalu memperoleh laba yang

besar. Laba yang besar akan menarik perhatian pemerintah untuk

dikenakan pajak yang sesuai, Asfiyati (2012). Secara logika, tarif pajak

yang besar akan semakin memperbesar jumlah pajak yang dibayar,

sehingga akan semakin mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan

penghindaran pajak. Seperti yang diungkapkan oleh Rego (2003), bahwa

perusahaan yang besar akan semakin kompleks transaksinya sehingga akan

semakin memanfaatkan celah untuk melakukan tindakan tax avoidance.

Sabli dan Md Noor (2012) membuktikan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap tax planning, sedangkan

hasil penelitian Pohan (2009) membuktikan bahwa size perusahaan

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tax avoidance. Asfiyati

(2012) membuktikian bahwa size perusahaan berpengaruh signifikan

negatif terhadap tindakan tax avoidance. Maka, dapat ditarik kesimpulan:

H6: Size perusahaan berpengaruh positif terhadap Tax Avoidance.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Pengaruh Profitabilitas terhadap Tax Avoidance

Profitabilitas adalah suatu indikator kinerja manajemen dalam

mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang

dihasilkan, Sudarmadji dan Sularto (2007). Profitabilitas dalam bentuk

bersih dialokasikan untuk mensejahterakan pemegang saham dalam bentuk

membayar dividen dan laba ditahan, Nuringsih (2010). Apabila rasio

profitabilitas tinggi, berarti menujukkan adanya efisiensi yang dilakukan

oleh pihak manejemen. Laba yang meningkat mengakibatkan profitabilitas

perusahaan juga meningkat. Peningkatan laba mengakibatkan jumlah

pajak yang harus dibayar juga semakin tinggi. Atau dapat dikatakan ada

kemungkinan upaya untuk melakukan tindakan tax avoidance.

Profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba, Guna dan

Herawaty (2010). Mukhatob (2007) dalam penelitiannya membuktikan

bahwa semakin besar perusahaan dan semakin profitable perusahaan,

maka perusahaan akan memiliki pengendalian internal dan administrasi

yang lebih baik sehingga kewajiban pembayaran, pelaporan,

pengungkapan pembukuan dan objektivitas pelaporan relatif lebih handal.

Suwito dan Herawaty (2005) membuktikan variabel independen,

profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan

laba. Pengujian terhadap ROA oleh Aji dan Farahmita (2010)

mengindikasikan bahwa profitabilitas di tahun sebelumnya berpengaruh

negatif terhadap praktek perataan laba. Perataan laba merupakan salah satu

mekanisme untuk melakukan manajemen laba. Dan salah satu motivasi

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

manajemen laba adalah pengurangan pajak. Dari penjelasan tersebut dapat

ditarik hipotesis sebagai berikut:

H7: Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap Tax

Avoidance.

2.6 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka serta beberapa penelitian terdahulu,

maka peneliti mengindikasikan struktur corporate governance (Komite

Audit, Kualitas Audit, Latar Belakang Pendidikan Komite Audit,

Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional), Size, dan Profitabilitas

Perusahaan sebagai variabel independen serta tax avoidance sebagai variabel

dependen.

Dari landasan teori yang telah diuraikan di atas, maka disusun

hipotesis yang merupakan alur pikiran dari penelitian ini, kemudian

digambarkan dalam kerangka teoritis yang disusun sebagai berikut.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE:

Ha1 (-)

Ha2 (-)

Ha3 (-)

Ha4 (-)

Ha5 (+)

Ha6 (+)

Ha7 (+)

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran Penelitian

TAX AVOIDANCE

(CASH ETR)

a. Komite Audit

b. Latar Belakang Pendidikan Komite Audit

c. Size

d. Kepemilikan Manjerial

e. Kepemilikan Institusional

f. Profitabilitas (ROA)

g. Kualitas Audit

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

3.1.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian untuk menguji hipotesis yang

telah diajukan oleh peneliti. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan model regresi lin ier berganda, untuk melihat pengaruh

struktur corporate governance yang direpresentasikan oleh komite audit,

kualitas audit, latar belakang pendidikan komite audit, kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, serta pengaruh dari size dan

profitabilitas terhadap tax avoidance. Namun sebelumnya dilakukan uji

asumsi klasik terlebih dahulu untuk mengetahui apakah hasil estimasi

regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala

heterokedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi,

sehingga model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak

bias.

3.1.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data

Populasi dari penelitian ini adalah Perusahaan Pertambangan dan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2009-2011. Populasi ini dipilih karena berdasarkan Direktorat Jenderal

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pajak (DJP), pembayaran pajak oleh perusahaan tambang belum sesuai

dengan kondisi keuangan yang sebenarnya. Teknik pengambilan sampel

adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu suatu

teknik dimana yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini

adalah yang hanya memenuhi kriteri-kriteria yang telah ditentukan,

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

penelitian. Adapun kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

a. perusahaan pertambangan dan manufaktur yang terdaftar di BEI pada

tahun 2009-2011;

b. menerbitkan laporan keuangannya per 31 Desember setiap tahunnya;

c. memiliki data yang berkaitan dengan variabel penelitian; dan

d. tidak mengalami kerugian dalam laporan komersial dan laporan

keuangan pajak.

3.1.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data skunder, yakni data yang

mengacu pada informasi yang diperoleh dari sumber yang telah ada,

Sekaran (2006:60). Data yang digunakan berasal dari laporan keuangan

(financial report), laporan tahunan (annual report) perusahaan, dan

Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Annual report dan

laporan keuangan dapat diperoleh dari Indonesian Stock Exchange

(www.idx.co.id), website resmi perusahaan, dan pojok bursa FE UNS.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3.2 Definisi Variabel dan Pengukurannya

3.2.1 Variabel Dependen

Ada beberapa proksi yang digunakan dalam pengukuran tax

avoidance yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Perusahaan

melaporkan penghasilan kena pajak, pengembalian pajak, beban pajak

penghasilan, dan aset pajak penghasilan serta kewajiban keuangan

mereka dalam laporan keuangan.

Kebanyakan pengukuran tax avoidance diperoleh dengan

melakukan estimasi dari data laporan keuangan, karena laporan pajak

bersifat rahasia dan tidak dipublikasikan untuk umum.

Hanlon dan Hetzman (2010) merangkum berbagai pengukuran tax

avoidance dari berbagai literature, antara lain.

1) Effective Tax Rate (ETR).

2) Long Run Effective Tax Rates.

3) Book-tax Differences.

4) Discretionary or abnormal measure of tax avoidance.

5) Unrecognized tax benefits (UTB).

6) Tax shelter firm.

Pengukuran tax avoidance dalam penelitian ini berdasarkan

pengukuran yang dilakukan oleh Dyreng et al., (2010), yakni

menggunakan CASH ETR (cash effective tax rate) perusahaan, CASH

ETR merupakan rasio pembayaran pajak secara kas (cash taxes paid)

atas laba perusahaan sebelum pajak penghasilan (pretax income), yaitu

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kas yang dikeluarkan perusahaan untuk pembayaran pajak dibagi dengan

laba sebelum pajak. Pembayaran pajak secara kas terdapat dalam

Laporan Arus Kas pada pos pembayaran pajak penghasilan dari aktivitas

operasi. Sedangkan laba perusahaan sebelum pajak terdapat dalam

Laporan Laba Rugi pada pos laba sebelum pajak penghasilan. Semakin

besar CASH ETR mengindikasikan semakin rendah tingkat penghindaran

pajak, Budiman dan Setiyono (2012)

CASH ETR =

3.2.2 Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

struktur corporate governance, size, dan profitabilitas perusahaan.

Pengukuran variabel tersebut menggunakan proksi dan definisi sebagai

berikut.

3.2.2.1 Komite Audit

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan

Komisaris perusahaan untuk membantu Dewan Komisaris perusahaan

dalam melakukan pemeriksaan atau penelitian terhadap pelaksanaan

fungsi Direksi dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan serta

tugas penting berkaitan dengan sistem pelaporan keuangan melalui

pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan yang dilakukan oleh

manajemen dan auditor independen, (FCGI)

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan Surat Edaran Bapepam Nomor SE-03/PM/2000

menyatakan bahwa setiap perusahaan publik harus memiliki Komite

Audit yang bertugas membantu Dewan Komisaris dengan

memberikan pendapat profesional yang independen untuk

meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

pengelolaan perusahaan. Komite audit pada perusahaan publik

Indonesia terdiri dari sedikitnya tiga orang anggota dan diketuai oleh

Komisaris Independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang

independen. Komite Audit diukur dengan jumlah anggota Komite

Audit dalam suatu perusahaan.

KOMA

3.2.2.2 Kualitas Audit

Kualitas auditor didefin isikan sebagai persepsi para pemakai

laporan keuangan auditan tentang KAP yang mengaudit laporan

keuangan tersebut, Isnugrahadi dan Kusuma (2009).

Kualitas audit didasarkan pada besar kecilnya KAP yang

melakukan audit. Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big Four, maka

akan lebih independen karena dapat lebih bertahan dari tekanan

manajer.

Kualitas Audit diukur dengan menggunakan variabel dummy,

dimana perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four (PWC, Deloitte

Touche Tohmatsu, KPMG, Ernst & Young) akan diberi skor 1 dan

jika diaudit oleh selain KAP Big Four diberi skor 0, Rachmawati dan

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Triatmoko (2007). Di Indonesia KAP Big Four berafiliasi dengan

KAP Tanuredja, Wibisana & Rekan, KAP Osman Bing Satrio, KAP

Purwantono, Suherman & Surja, dan KAP Sidharta & Widjaja.

Dalam penelitian ini, Variabel kualitas audit dilambangkan

dengan KAP.

3.2.2.3 Latar Belakang Pendidikan Komite Audit

Variabel latar belakang pendidikan diukur dengan persentase

jumlah anggota komite audit yang memiliki latar belakang pendidikan

di bidang akuntansi atau keuangan atau pernah menduduki posisi

penting di bidang keuangan dalam suatu organisasi, Pamudji dan

Trihartati (2010).

EDUKA =

3.2.2.4 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh

manajemen secara pribadi atau saham yang dimiliki oleh anak

perusahaan bersangkutan beserta afiliasinya, Susiana dan Herawati

(2007). Kepemilikan manajerial diukur dengan menghitung presentase

(%) saham yang dimiliki oleh pihak manajemen yaitu manajer,

komisaris terafiliasi (diluar komisaris independen) dibagi dengan total

jumlah lembar saham yang beredar.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MNJ =

3.2.2.5 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham yang

dimiliki oleh investor institusional, yang mencakup Bank, Dana

Pensiun, Perusahaan Asuransi, Perseroan Terbatas dan Lembaga

Keuangan lainnya. Kepemilikan Institusional dinyatakan dalam

presentase (%) yang diukur dengan cara membandingkan jumlah

lembar saham yang dimiliki oleh Investor Institusional d ibagi dengan

jumlah lembar saham yang beredar, Desai dan Dharmapala (2006).

INST =

3.2.2.6 Size

Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva,

penjualan, dan kapitalisasi pasar, Guna dan Herawaty (2010). Ukuran

perusahaan diukur berdasarkan total aset yang dimiliki oleh

perusahaan. Pertimbangan in i karena total asset perusahaan relatif

lebih stabil dibandingkan dengan jumlah penjualan dan nilai

kapitalisasi pasar. Ukuran perusahaan dirumuskan sebagai berikut:

SIZE = Ln(Total Aset)

3.2.2.7 Profitabilitas

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rasio profitabilitas mengukur tingkat kinerja kuangan dari

suatu perusahaan. Biasanya rasio yang digunakan untuk mengukuar

rasio profitabilitas adalah Return on Asset (ROA) dan Return on

Equity (ROE). Penelitian ini menggunakan Return on Asset (ROA)

sebagai proksi dari variabel profitabilitas. Yaitu perbandingan antara

laba bersih yang terdapat dalam laporan laba rugi dengan total aset

dalam neraca per 31 Desember, Irawan (2011).

ROA

3.3 Metode Analisis Data

Dalam penelitian in i, untuk menganalisis pengaruh tiap variabel

independen dan dependen digunakan analisis regresi linier berganda.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan program SPSS for windows versi 17.0.

Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, antara lain:

3.3.1 Analisis Statistik Deskriptif

Pengujian statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan

gambaran atau deskripsi dan perilaku suatu data, Ghozali (2011:19).

Dalam penelitian ini statistik deskriptif dilihat dari nilai rata-rata

(mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3.3.2 Uji Asumsi Klasik

3.3.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas data dimaksudkan untuk menguji apakah

dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan

grafik normal probability p-plot dan Kolmogorov-Smirnov (1-

Sampel K-S). Bila nilai p-value > 0,05 maka data dinyatakan

berditribusi normal, Ghozali (2011:160).

3.3.2.2 Uji Multikoliniearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(Independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen, Ghozali (2011:105). Untuk

mendeteksi adanya multikolinearitas atau tidak dilakukan dengan

melihat n ilai dari VIF (Variance Influence Factor) dan Tolerance.

Bila nilai VIF < 10 dan tolerance > 0,10 maka model regresi yang

digunakan terbebas dari masalah multikoliearitas.

3.3.2.3 Uji Autokorelasi

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi,

Ghozali (2011:110). Pengujian ini menggunakan uji Durbin-Watson.

Jika nilai dU < d < 4-dU maka dapat dikatakan data terbebas dari

autokorelasi. Berikut adalah kriteria pengambilan keputusan dengan

menggunakan nila Durbin-Watson.

Tabel III. 1 Nilai Durbin-Watson

Jika Hipotesis nol Keputusan 0 < d < dL tidak ada autokorelasi positif ditolak dL tidak ada autokorelasi positif tidak ada keputusan 4-dL < d < 4 tidak ada autokorelasi negatif ditolak 4-du -dL tidak ada autokorelasi negatif tidak ada keputusan

du < d < 4-du tidak ada autokorelasi positif atau negatif diterima

Sumber: Ghozali (2011:111)

3.3.2.4 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual tetap maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas. Ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat pada

grafik scatterplot, yaitu titik yang menyebar secara acak, baik d i atas

maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Pengujian yang lebih valid

dapat dilakukan dengan meregresikan nilai absolute residual dengan

variabel independennya atau disebut uji glejser. Jika tingkat

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

signifikansinya > 5% maka data terbebas dari heterokedastisitas,

Ghozali (2011:139).

3.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan metode analisis regresi lin ier

berganda dengan program aplikasi SPSS 17.0. Regresi ini digunakan untuk

mengukur nilai Y dan seberapa besar pengaruh peran struktur corporate

governance yang meliputi variabel: ukuran komite audit, kualitas audit,

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, serta size dan profitabilitas

terhadap praktik tax avoidance.

Adapun model regresi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

CASH ETR : cash effective tax rate;

KOMA : jumlah komite audit;

EDUKA : latar belakang pendidikan komite audit;

KAP : kualitas audit;

MNJ : kepemilikan manajerial;

INST : kepemilikan institusional;

SIZE : size (ukuran perusahaan);

ROA : profitabilitas;

: konstanta;

: error; dan

1-7 : nilai koefisien variabel dari setiap variabel x.

CASH ETR 1 2 KAP 3EDUKA 4 5 6 7

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat

diukur dari Goodness of Fit. Secara statistik ketepatan fungsi tersebut dapat

diukur dari nilai statistik F, nilai statistik t, dan nilai koefisien determinasi.

Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak),

sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam

daerah dimana Ho diterima, Ghozali (2011:98).

3.4.1 Uji Ketepatan Perkiraan (Koefisien Determinasi (R2))

Pada intinya uji ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai R2 yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat

terbatas. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, untuk

jumlah variabel independen lebih dari dua, lebih baik menggunakan

koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R2), Ghozali

(2011:97).

3.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh

secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen, Ghozali

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(2011:98). Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada

derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis

alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara

serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

3.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen, Ghozali (2011:98). Apabila p-value < tingkat signifikansi,

maka variabel independen tersebut secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen, dengan demikian hipotesis diterima. Nilai t

dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5% (0,05).

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Data

4.1.1 Seleksi Sampel

Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan

keuangan tahunan perusahaan pertambangan dan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2011. Tabel IV. 1

menunjukkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel IV. 1 Ringkasan Prosedur Pengambilan Sampel

Kriteria Sampel Jumlah

a. Perusahaan Pertambangan dan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011

b. Data yang tidak berhasil diperoleh secara fisik baik di BEI maupun website perusahaan

c. Data yang tersedia secara fisik d. Data rusak, tidak lengkap, dan tidak memenuhi kriteria

244

(63)

181 (91)

Jumlah data yang dapat digunakan sebagai sampel 90 Sumber : Data IDX Statistics

Berdasarkan Tabel IV. 1 selama periode 2009-2011 terdapat

244 perusahaan pertambangan dan manufaktur. Setelah dilakukan

purposive sampling, jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria ada 30

perusahaan. Perusahaan tersebut tersedia selama tiga tahun jadi jumlah

total perusahaan yang dijadikan sampel untuk diolah adalah sebanyak

90 perusahaan.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4.1.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk melihat distribusi data yang

digunakan sebagai sampel. Statistik deskriptif menggambarkan

distribusi data yang terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai

rata-rata, dan nilai standar deviasi atas data yang digunakan dalam

penelitian ini. Berikut merupakan statistik deskriptif untuk masing-

masing variabel pada tahun 2009-2011.

Tabel IV. 2 Statistik Deskriptif Perusahaan Sampel

Variabel Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi

KOMA 3 5 3,16 0,447 EDUKA 0,25 1 0,681296 0,2516094 KAP 0 1 0,47 0,502 MNJ 0 0,8944 0,68638 0,1590043 INST 0 0,9654 0,621036 0,2152786 SIZE 69.783 79.037.486 8.792.943 14.393.74 ROA 0,0000 0,5843 0,103246 0,1009320 CASHETR 0,0632 8,2127 0,592345 1,0436389 Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder, 2012

Pengukuran tax avoidance dalam penelitian ini menggunakan

CASH ETR, yakni kas yang digunakan untuk pembayaran pajak yang

terdapat dari aktivitas operasi dibagi dengan laba sebelum pajak.

Pengukuran tax avoidance masih menggunakan estimasi berdasarkan

data laporan keuangan perusahaan karena data tentang pajak di

Indonesia tidak tersedia.

Berdasarkan nilai statistik deskriptif di atas, rata-rata variabel

dependen yaitu tax avoidance (CASHETR) perusahaan sampel adalah

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebesar 59,3%, nilai minimumnya sebesar 0,0632 dan nilai maksimum

sebesar 8,2127. Semakin besar CASH ETR mengindikasikan semakin

rendah tingkat penghindaran pajak. Hal itu berarti bahwa penghindaran

pajak yang dilakukan oleh perusahaan sampel cukup tinggi. Tindakan

penghindaran pajak yang cukup tinggi oleh perusahaan semakin

merugikan pemerintah, karena mengurangi pendapatan dari sektor

pajak.

Salah satu kasus penghindaran pajak di Indonesia yaitu kasus PT

Adaro yang menggunakan transfer pricing untuk menghindari

pembayaran pajak, yakni dengan menjual batubara kepada salah satu

perusahaan terafiliasi Coaltrade services International Pte Ltd dengan

harga miring. Praktik transfer pricing ini dilakukan untuk menghindari

pungutan pajak dalam negeri supaya penghasilan perusahaan atau

pemegang saham menjadi lebih tinggi, http://heheoye.wordpress.com

(2011). Kasus tersebut menunjukkan bahwa praktik penghindaran pajak

harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, terkait dalam hal ini

adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk membuat peraturan yang

lebih jelas dan detail sehingga tidak ada lagi celah-celah yang dapat

digunakan untuk menghindari pajak, dengan begitu penerimaan Negara

dari sektor pajak dapat diperoleh secara maksimal.

Agar fungsi pengawasan berjalan dengan baik, maka perlu

dibentuk komite audit sesuai dengan peraturan dari Bapepam Nomor:

Kep-29/PM/2004. Nilai rata-rata jumlah komite audit (KOMA) pada

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perusahaan sampel adalah 3,16. Hal in i menunjukkan bahwa rata-rata

perusahaan sampel memiliki komite audit berjumlah 3 hingga 4 orang

di dalam perusahaannya. Jumlah komite audit dalam perusahaan sampel

paling sedikit adalah berjumlah 3 orang, salah satunya adalah pada PT.

Cita Mineral Investindo dan jumlah tertinggi adalah 5 orang yakni PT.

Bumi Resources Tbk. Berdasarkan peraturan Bapepam persyaratan

jumlah minimal komite audit dalam suatu perusahaan adalah 3 orang,

sehingga rata-rata jumlah komite audit (KOMA) dalam penelitian ini

telah mencukupi persyaratan tersebut.

Salah satu kriteria wajib bagi anggota komite audit menurut

peraturan BAPEPAM adalah memiliki latar belakang pendidikan

akuntansi atau keuangan. Rata-rata perusahaan sampel memiliki komite

audit yang berlatar belakang akuntansi/keuangan (EDUKA) sebesar

68,2%. Jadi dapat disimpulkan bahwa perusahaan sampel mematuhi

peraturan dari Bapepam. Salah satu perusahaan yang mematuhi

peraturan tersebut adalah PT Medco Energi International Tbk, pada

tahun 2011 tertera dalam laporan tahunannya mengungkapkan.

“Berdasarkan Peraturan Pasar Modal dan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor IX.I.5, anggota Komite Audit harus terdiri dari minimal 1 komisaris independen dan 2 anggota independen dari luar Perseroan. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Ketua Komite Audit harus merupakan komisaris independen Perseroan. Anggota Komite Audit wajib memenuhi kriteria-kriteria berikut: 1) menjaga integritas tinggi dan kemampuan, pengetahuan

serta pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikan serta mampu berkomunikasi secara efektif;

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) salah satu anggota Komite Audit berasal dari latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan;

3) memiliki kemampuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan;

4) memiliki pengetahuan yang cukup tentang hukum dan peraturan pasar modal serta peraturan terkait lainnya…”

Variabel Kualitas Audit (EDUKA) diukur dengan dummy, jika

perusahaan sampel diaudit oleh KAP Big Four maka diberi skor 1 dan

jika diaudit oleh KAP non Big Four maka diberi skor 0. Dari hasil

statistik deskriptif diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,47. Hal tersebut

menjelaskan bahwa 47% perusahaan sampel menggunakan KAP Big

Four untuk mengaudit laporan keuangan mereka.

Kepemilikan manajerial diperlukan untuk menyelaraskan

perbedaan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Dalam

Tabel IV. 2 diketahui bahwa kepemilikan manajerial (MNJ) rata-rata

adalah sebesar 68,6%. Selama tiga tahun berturut-turut ada 38

perusahaan sampel yang kepemilikan manajerialnya 0%. Kepemilikan

manajerial paling banyak dimiliki oleh PT Adaro Tbk pada tahun 2009,

yakni sebesar 89,4%.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada Tabel IV. 2 diketahui

bahwa rata-rata jumlah kepemilikan institusional (INST) adalah 62,1%.

Selama tiga tahun berturut-turut kepemilikan institusional paling sedikit

dimiliki oleh PT Betonjaya Manunggal Tbk pada tahun 2009, yakni

sebesar 0%. Jumlah kepemilikan institusional paling banyak dimiliki

oleh PT Cita Mineral Investindo Tbk sebesar 96,5%.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Salah satu tolak ukur yang menandai besar kecilnya suatu

perusahaan adalah total aktiva. Pada variabel ukuran perusahaan (SIZE),

semakin besar nilainya menandakan perusahaan tersebut semakin besar,

karena mempunyai asset yang lebih banyak. Nilai yang terkecil adalah

69.783 dan nilai yang terbesar adalah 79.037.486 dengan nilai rata-rata

8.792.943 (dalam jutaan rupiah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

PT Bumi Resources Tbk memiliki total aktiva yang paling tinggi

dibandingkan perusahaan sampel yang lainnya, hal tersebut

mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang

baik dalam jangka waktu yang relatif lama dan stabil.

Untuk menghitung profitabilitas perusahaan digunakan return

on asset (ROA). Dari hasil statistik deskriptif diketahui nilai rata-rata

profitabilitas yang diukur dengan ROA sebesar 0,103 atau 10,3%

dengan nilai standar deviasi sebesar 0,1009320 yang berarti variasi data

sangat besar. Profitabilitas terendah sebesar 0,003295 dan terbesar

0,584324. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kemampuan dari

asset perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) pada

perusahaan sampel adalah sebesar 10,3%.

4.2 Pengujian Asumsi Klasik

Penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik yang terdiri dari

beberapa macam pengujian, meliputi: uji normalitas, multikolinearitas,

autokorelasi, dan heterokedastisitas. Untuk memenuhi syarat uji asumsi klasik

dilakukan proses transformasi. Dari proses transformasi tersebut terdapat 14

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

data yang terkena outlier sehingga harus dihapus dari sampel. Dengan begitu

jumlah sampel yang dapat digunakan adalah 76 perusahaan.

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji

normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis

normal probability plot dan uji kolmogornov-smirnov (K-S) dengan cara

membandingkan nilai probabilitas (p-value) yang diperoleh dengan taraf

signifikansi yang sudah ditentukan yaitu sebesar 0,05. Hasil pengujian

dapat dilihat pada halaman lampiran. Secara ringkas hasilnya dapat

ditunjukkan dalam Tabel IV. 3 dan Tabel IV. 4.

Model regresi yang baik adalah regresi yang mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil,

Ghozali (2011:160). Agar data memenuhi asumsi normalitas maka

dilakukan proses transformasi dengan cara membuang data outlier atau

yang disebut data pengganggu. Berikut adalah tabel hasil uji yang belum

memenuhi asumsi normalitas.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder, 2012

Gambar 4. 1 Uji Normalitas: Grafik Normal P-Plot (Sebelum Proses

Transformasi)

Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa uji normalitas residual

menunjukkan nilai residual tidak berdistribusi secara normal, hal ini dapat

dilihat dari titik-titik penyebaran yang masih jauh dari garis diagonalnya.

Untuk lebih meyakinkan maka dilakukan uji kolmogornov-smirnov seperti

yang terdapat pada tabel berikut.

Tabel IV. 3 Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi Data

Unstandardized Residual Kolmogornov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

2,368 0,000

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder, 2012

Dari Tabel IV. 3 diperoleh nilai K-S sebsesar 2,368 dengan

signifikansi 0,000 yang berarti residual tidak berdistribusi secara normal.

Untuk memenuhi normalitas data maka dilakukan proses

transformasi. Setelah dilakukan proses transformasi diketahui bahwa titik-

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

titik pada normal probability plot menyebar di sekitar garis diagonal dan

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa penyebaran data normal atau memenuhi asumsi klasik.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder, 2012

Gambar 4. 2 Uji Normalitas: Grafik Normal P-Plot (Setelah Proses

Transformasi)

Berdasarkan Tabel IV. 4 dapat dilihat bahwa nilai Kolmogornov-

Smirnov sebesar 0,616 dan tidak signifikan pada 0,05 (karena p = 0,842 >

0,05), maka dapat dinyatakan bahwa residual berdistribusi normal.

Tabel IV. 4 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Data

Unstandardized Residual Kolmogornov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

0,616 0.842

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder, 2012

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

Multikolinearitas terjadi jika nilai VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,1. Dari

hasil uji dengan SPSS yang ditunjukkan dalam Tabel IV. 5 diketahui nilai

tolerance dari model regresi menunjukkan tidak ada variabel independen

yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 (10%) dan nilai variance

inflation factor (VIF) yang lebih dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

Tabel IV. 5 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keputusan KOMA 0,779 1,284 tidak terdapat multikolinearitas EDUKA 0,909 1,100 tidak terdapat multikolinearitas KAP 0,477 2,094 tidak terdapat multikolinearitas MNJ 0,647 1,545 tidak terdapat multikolinearitas INST 0,619 1,615 tidak terdapat multikolinearitas ROA 0,851 1,175 tidak terdapat multikolinearitas SIZE 0,483 2,069 tidak terdapat multikolinearitas Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder, 2012

4.2.3 Uji Autokorelasi

Penelitian ini menggunakan uji durbin-watson dalam menguji

autokorelasi. Sebuah model dikatakan terbebas dari autokorelasi jika dU <

d < 4-dU, Ghozali (2011:111). Hasil uji autokorelasi sebelum transformasi

ditunjukkan dalam Tabel IV. 6

Tabel IV. 6 Hasil Uji Autokorelasi dengan Nilai Durbin-Watson (Sebelum

Transformasi Data) R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Square The Estimate Watson 0,258 0,067 -0,013 1,050348944 2,179

Sumber: Hasil Pengolahan Data Skunder, 2012

Dari tabel Durbin-Watson untuk n = 90, k=7 diperoleh nilai dL =

1,4939, dU = 1,8275 sehingga 4-dU = 2,1725. Dari Tabel IV. 6 d iketahui

bahwa nilai d = 2,179. Nilai d tersebut lebih besar dari 4-dU (2,1725),

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terkena autokorelasi. Oleh

karena itu perlu dilakukan proses transformasi untuk mengobatinya,

sehingga diperoleh hasil seperti pada Tabel IV. 7 berikut.

Tabel IV. 7 Hasil Uji Autokorelasi dengan Nilai Durbin-Watson (Setelah

Transformasi Data) R R Square Adjusted R

Square Std. Error of The

Estimate Durbin-Watson

0,753 0,566 0,522 0,141670153 1,860 Sumber: Hasil Pengolahan Data Skunder, 2012

Dari tabel Durbin-Watson untuk n = 76, k=7 diperoleh nilai dL =

1,4335, dU = 1,8330 sehingga 4-dU = 2,167. Dari Tabel IV. 7 diketahui

bahwa nilai d = 1,860. Nilai d tersebut terletak diantara dU (1,8330) dan 4-

dU (2,167), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari

autokorelasi.

4.2.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual antar

pengamatan tetap maka disebut homokedastisitas. Penelitian yang baik

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokeastisitas.

Penelitian ini menggunakan grafik scatterplot antara variabel dependen

(SRESID) dan variabel independen (ZPRED). Dikatakan tidak terjadi

heterokedastisitas jika tidak ada pola tertentu dari grafik scatterplot dan

titik yang menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0

pada sumbu Y.

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder, 2012

Gambar 4. 3 Hasil Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan grafik scatterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola

yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4.3 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

analisis regresi linier berganda. Persamaan regresi linear berganda disusun

untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen. Berdasarkan analisis regresi berganda menggunakan SPSS 17.0

diperoleh persamaan sebagai berikut:

CASHETR = -0,289 + 0,714 KOMA + 0,194 EDUKA + 0,334 KAP - 0,027

MNJ - 0,140 INST - 0,085 SIZE - 0,161 ROA

4.3.1 Uji Ketepatan Perkiraan (Koefisien Determinasi (R2))

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai R2

yang kecil menunjukkan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas, Ghozali (2011:97). Hasil

pengujian menggunakan SPSS didapatkan nilai koefisien determinasi

seperti yang tertera dalam Tabel IV. 8

Tabel IV. 8 Hasil Uji Ketepatan Perkiraan

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

0,753 0,566 0,522 0,141670153 Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder, 2012

Kelemahan mendasar dari penggunaan koefisien determinasi

adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

model. Oleh karena itu digunakan nilai Adjusted R2, karena nilainya dapat

naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam

model, Ghozali (2011:97). Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai

Adjusted R2 sebesar 0,522, nilai ini menunjukkan bahwa variabel

independen: komite audit, kualitas audit, latar belakang pendidikan komite

audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, size, dan

profitabilitas dapat menjelaskan variabel independen yaitu tax avoidance

yang diproksikan dengan CASH ETR pada perusahaan pertambangan dan

manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011 sebesar 52,2%,

sedangkan sisanya sebesar 47,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimodelkan dalam penelitian ini.

Standar Error of the Estimate (SEE) menunjukkan nilai

0,141670153 hal ini menunjukkan nilai yang kecil yang berarti estimasi

semakin tepat, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi layak

digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Sementara nilai R

sebesar 0,753 menunjukkan hubungan antara variabel dependen yaitu tax

avoidance (CASH ETR) dengan variabel independen yaitu komite audit,

kualitas audit, latar belakang pendidikan komite audit, kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, size, dan profitabilitas perusahaan

cukup kuat.

4.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan) pada

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perusahaan pertambangan dan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

2009-2011 maka dilakukan uji F (uji simultan). Untuk leb ih jelas hasil

perhitungan menggunakan SPSS disajikan dalam Tabel IV. 9.

Tabel IV. 9 Hasil Uji Simultan

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

Regression Residual Total

1,783 1,365 3,148

7 68 75

0,255 0,020

12,691 0,000

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder, 2012

Berdasarkan Tabel IV. 9 diperoleh nilai F hitung sebesar 12,691

dan signifikan pada 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Nilai F hitung leb ih

besar dari 4 dan probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berarti

bahwa model regresi in i menunjukkan tingkatan yang baik sehingga dapat

digunakan dalam memprediksi tindakan tax avoidance. Hal ini berarti

bahwa komite audit, kualitas audit, latar belakang pendidikan komite audit,

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, size dan profitabilitas

secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel

dependennya, yaitu tax avoidance (CASH ETR).

4.3.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statsitik t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil pengujian

signifikansi t pada Tabel IV. 10, dapat dilihat apakah variabel independen

secara individual mempengaruhi variabel dependen dengan asumsi

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

variabel independen lainnya konstan. Hasil pengujian dapat ditunjukkan

pada tabel di bawan ini.

Tabel IV. 10 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual

Variabel Independen

Koefisien t Sig.

(Constant) KOMA EDUKA KAP MNJ INST ROA SIZE

0,714 0,194 0,334 -0,027 -0,140 -0,085 -0,161

-0,813 7,896 2,313 2,889 -0,270 -1,379 -0,978 -1,401

0,419 0,000* 0,024* 0,005* 0,788 0,173 0,331 0,166

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder, 2012 p-value < 0,05)

Berdasarkan hasil perhitungan seperti dalam Tabel IV. 10 diperoleh

tiga variabel independen yang signifikan yaitu; variabel komite audit

(KOMA) dengan koefisien 0,714, nilai t hitung 7,896, dan signifikansi

sebesar 0,000 (p < 0,05); variabel latar belakang pendidikan komite audit

(EDUKA) dengan koefisien 0,194, n ilai t hitung 2,313 dan signifikansi

0,024; variabel kualitas audit (KAP) koefisien sebesar 0,334 (p < 0,05)

dengan nilai t hitung 2,889 dan signifikansi 0,005 (p < 0,05). Jadi Variabel

komite audit, latar belakang pendidikan, dan kualitas audit berpengaruh

signifikan terhadap tax avoidance, sedangkan variabel kepemilikan

manajerial (p-value = 0,788), kepemilikan institusional (p-value = 0,173),

profitabilitas (p-value = 0,331) dan size perusahaan (p-value = 0,166) tidak

berpengaruh signifikan karena p-value lebih besar dari 0,05, oleh karena

itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

institusional, profitabilitas, dan size perusahaan tidak berpengaruh

terhadap tax avoidance (CASH ETR).

Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

komite audit (KOMA), kualitas audit (KAP) dan latar belakang pendidikan

komite audit (EDUKA) berpengaruh terhadap tax avoidance, namun

dengan arah positif sehingga (H1, H2, H3, ditolak). Sedangkan kepemilikan

manajerial (MNJ), kepemilikan institusional (INST), ukuran perusahaan

(SIZE), dan profitabilitas (ROA) perusahaan tidak berpengaruh terhadap

tax avoidance, sehingga (H4, H5, H6, H7 ditolak).

4.4 Pembahasan

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah komite audit

berpengaruh terhadap tax avoidance. Berdasarkan pengujian hipotesis yang

telah dilakukan, hasilnya diperoleh p-value = 0,000 yang berarti lebih kecil

dari 0,05 serta menunjukkan koefisien positif 0,714. Hasil penelitian ini

berarti bahwa jumlah komite audit berpengaruh signifikan terhadap tax

avoidance. Dilihat dari nilai koefisiennya yang positif, dapat disimpulkan

bahwa apabila variabel lain tetap, adanya peningkatan jumlah satu satuan

komite audit, maka tindakan tax avoidance meningkat sebesar 71,4%. Hal

tersebut mungkin karena belum ada aturan yang rinci mengenai persyaratan

keanggotaan komite audit, seperti yang telah tertera dalam keputusan ketua

Bapepam-LK Nomor: Kep-643/BL/2012 sebagai penyempurnaan peraturan

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nomor IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK nomor Kep-

29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite

Audit yang baru berlaku sejak tanggal 7 Desember 2012, di antaranya adalah

diharuskannya anggota komite audit masuk dalam organisasi profesi komite

audit. Dengan adanya keharusan tersebut, kualitas anggota komite audit akan

lebih terjamin karena organisasi profesi akan memberikan berbagai pelatihan

agar kualitas anggotanya menjadi lebih baik. Hasil penelitian tersebut sesuai

dengan penelitian Annisa (2011), yakni terdapat pengaruh signifikan komite

audit terhadap tax avoidance.

Kualitas audit dalam penelitian ini berpengaruh positif signifikan

terhadap tax avoidance. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Annisa (2011). Reputasi auditor yang lebih baik pada masa lalu bisa saja

digunakan oleh klien yang memiliki proyek yang berisiko tinggi dan tidak

terlalu menguntungkan sebagai sinyal bahwa proyek perusahaan tidak

seberisiko yang terlihat, Widiastuty dan Febrianto (2010). Dari penjelasan

tersebut dapat disimpulkan bahwa pemilihan auditor yang berkualitas

bertujuan menutupi tindakan manajemen laba. Salah satu motivasi untuk

melakukan tindakan manajemen laba adalah untuk alasan meminimalkan

beban pajak. Dengan pemilihan auditor berkualitas, maka akan memberikan

sinyal kepada para pemakai laporan keuangan akan reliabilitas laporan

keuangan yang disajikan.

Latar belakang pendidikan keuangan/akuntansi yang dimiliki oleh

komite audit terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap tax avoidance.

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal ini tidak sejalan dengan pendapat Choi et al., (2004) yang menyatakan

bahwa komite audit yang merupakan komisaris independen yang ahli di

bidang keuangan merupakan pihak yang efektif untuk mengurangi

manajemen laba. Manajemen laba berkurang berarti tindakan tax avoidance

juga berkurang, karena manajemen laba merupakan cara untuk melakukan

tindakan penghindaran pajak dengan mengatur pelaporan laba.

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham yang dimiliki

oleh pihak manajemen. Dari hasil uji pada Tabel IV. 10 menunjukkan bahwa

p-value = 0,788 dan jauh dari signifikansi 0,05. Dengan demikian

disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap tax

avoidance. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pohan (2008), yang menyatakan bahwa kepemilikan

manajerial berpengaruh negatif terhadap tax avoidance.

Kepemilikan institusional memiliki p-value = 0,173 jauh lebih besar

dari tingkat signifikansi 5% dan menunjukkan koefisien negatif sebesar (-

0,140). Hal tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance. Koefisien negatif (-0,140) menunjukkan

bahwa apabila variabel lain tetap, maka peningkatan jumlah kepemilikan

institusional sebesar satu satuan maka menurunkan tax avoidance sebesar

14%. Hasil tersebut konsisten dengan hasil penelitian Annisa (2011), bahwa

kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif

terhadap tax avoidance.

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Size perusahaan berdasarkan pengolahan data diperoleh p-value =

0,166 jauh lebih besar dari nilai signifikansi 5% (0.05) dengan koefisien -

0,161 (negatif). Sehingga dapat disimpulkan size perusahaan tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance. Hasil tersebut tidak sejalan dengan

pendapat bahwa perusahaan yang besar akan melaporkan kondisinya secara

lebih akurat, sehingga manajer yang memimpin perusahaan yang lebih besar

akan memiliki kesempatan yang lebih kecil dalam memanipulasi laba

dibandingkan dengan manajer di perusahaan kecil, Nasution dan Setiawan

(2007). Hal ini tejadi karena nilai total aktiva dari suatu perusahaan bukan

merupakan tolak ukur yang sesuai untuk menentukan besar kecilnya

perusahaan, tapi dilihat dari tingkat kemakmuran dari perusahaan tersebut,

Atarwaman (2011). Hasil tersebut tidak konsisten dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Pohan (2009), yang menyatakan bahwa size perusahaan

berpengaruh signifikan positif terhadap tax avoidance.

Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dapat dilihat dari

tingkat profitabilitasnya. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan

ROA yang memiliki p-value = 0,331 lebih besar dari tingkat signifikansi

0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas dalam penelitian in i

tidak berpengaruh terhadap tindakan tax avoidance. Rasio profitabilitas yang

tinggi menunjukkan bahwa adanya efisiensi yang dilakukan oleh pihak

manajemen, Nuringsih (2010). Dengan rata-rata profitabilitas perusahaan

sampel sebesar 10,3%, mengindikasikan bahwa tindakan efisiensi yang

dilakukan manajemen cukup rendah. Hal tersebut mungkin yang menjadi

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

alasan mengapa variabel profitabilitas dalam penelitian ini tidak berpengaruh

terhadap tax avoidance. Nilai koefisien bertanda negatif sebesar (-0,085)

menunjukkan bahwa peningkatan profitabilitas berlawanan dengan tindakan

tax avoidance. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Suwito dan Herawaty

(2005), bahwa profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap perataan

laba.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

Setelah dilakukan analisis hasil pembahasan pada bab IV, maka pada bab

ini akan d ibahas mengenai kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan, dan saran

untuk penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan.

1. Struktur corporate governance yang direpresentasikan oleh komite audit

berpengaruh signifikan positif terhadap tax avoidance.

2. Struktur corporate governance yang direpresentasikan oleh kualitas audit

berpengaruh signifikan positif terhadap tax avoidance.

3. Struktur corporate governance yang direpresentasikan oleh latar belakang

pendidikan komite audit berpengaruh signifikan positif terhadap tax

avoidance.

4. Struktur corporate governance yang direpresentasikan oleh kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

5. Struktur corporate governance yang direpresentasikan direpresentasikan

oleh kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

6. Variabel size tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

7. Variabel profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap tax

avoidance.

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaruh... · di Indonesia adalah kasus Kaltim Prima Coal (KPC), yang melakukan skema transaksi untuk meminimalkan beban pajaknya dengan memanfaatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5.2 Keterbatasan

Variabel independen struktur corporate governance yang digunakan

dalam penelitian ini hanya terbatas pada ukuran komite audit, latar belakang

komite audit, kualitas audit, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan

institusional. Padahal, cakupan struktur corporate governance masih luas

seperti jumlah komite audit independen, jumlah dewan komisaris independen,

jumlah dewan direksi, latar belakang dewan komisaris.

5.3 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Akademisi. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel independen

lainnya, seperti jumlah komite audit independen, jumlah dewan komisaris

independen, jumlah dewan direksi, latar belakang pendidikan dewan

komisaris, dan sebagainya. Menggunakan seluruh jenis industri yang

terdaftar di BEI dan menambah tahun penelitian.

2. Praktisi. Perusahaan-perusahaan go public supaya lebih berhati-hati

dalam mengambil keputusan terkait dengan manajemen pajak yang

digunakan dalam perusahaan agar terhindar dari sanksi administrasi pajak.

3. Regulator. Hendaknya Direktorat Jenderal Pajak mempublis laporan

pembayaran pajak perusahaan dan memperbaiki peraturan pajak sehingga

mempersempit celah untuk dilakukan penghindaran pajak baik secara legal

maupun illegal.