perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Judul Pasar Seni di Sangiran Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual. B. Pemahaman Judul Berikut ini akan diuraikan perumusan judul berdasarkan terminologi beberapa satuan judul yaitu Pasar Seni di Sangiran Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual.” 1. Pasar Seni Pasar adalah tempat orang berjual beli, (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam pengertian sederhana, pengertian pasar adalah sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual- beli barang atau jasa (http://carapedia.com/pengertian_arti_definisi_pasar, diakses 05 Desember 2012) Seni adalah karya yg diciptakan dengan keahlian yg luar biasa, seperti tari, lukisan, ukiran (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sehingga “Pasar Seni” adalah sebuah tempat atau wadah yang menampung kegiatan jual beli seperti pasar pada umumnya, tetapi yang dijual merupakan barang-barang seni atau hasil cipta manusia dengan keahlian yang tinggi.

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul

Pasar Seni di Sangiran

Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pendekatan Arsitektur

Kontekstual.

B. Pemahaman Judul

Berikut ini akan diuraikan perumusan judul berdasarkan terminologi beberapa

satuan judul yaitu “Pasar Seni di Sangiran

Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pendekatan Arsitektur

Kontekstual.”

1. Pasar Seni

Pasar adalah tempat orang berjual beli, (Kamus Besar Bahasa

Indonesia). Dalam pengertian sederhana, pengertian pasar adalah sebagai

tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-

beli barang atau jasa (http://carapedia.com/pengertian_arti_definisi_pasar,

diakses 05 Desember 2012)

Seni adalah karya yg diciptakan dengan keahlian yg luar biasa,

seperti tari, lukisan, ukiran (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Sehingga “Pasar Seni” adalah sebuah tempat atau wadah yang

menampung kegiatan jual beli seperti pasar pada umumnya, tetapi yang

dijual merupakan barang-barang seni atau hasil cipta manusia dengan

keahlian yang tinggi.

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 2

2. Kawasan Sangiran

Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs Manusia Purba)

di Jawa, Indonesia. Sangiran terletak di sebelah utara Kota Solo dan

berjarak sekitar 15 km (tepatnya di desa krikilan, kec. Kalijambe,

Kab.Sragen).

Situs Sangiran memunyai luas sekitar 59, 2 km² (SK Mendikbud

070/1997) secara administratif termasuk kedalam dua wilayah

pemerintahan, yaitu: Kabupaten Sragen (Kecamatan Kalijambe,

Kecamatan Gemolong, dan Kecamatan Plupuh) dan Kabupaten

Karanganyar (Kecamatan Gondangrejo), Provinsi Jawa Tengah. Pada

tahun 1977 Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya. Oleh Karenanya Dalam

sidangnya yang ke 20 Komisi Warisan Budaya Dunia di Kota Marida,

Mexico tanggal 5 Desember 1996, menetapkan Sangiran sebagai salah

satu Warisan Budaya Dunia “World Heritage List” Nomor : 593. Dengan

demikian pada tahun tersebut situs ini terdaftar dalam Situs Warisan Dunia

UNESCO.

3. Pemberdayaan Masyarakat

Pada masa sekarang ini, pemberdayaan telah menembus berbagai

disiplin ilmu, sehingga banyak definisi pemberdayaan diberikan oleh para

ahli sesuai dengan bidang ilmu yang dikajinya. Konsep pemberdayaan

sebagaimana didefinisikan oleh Pranarka dan Moeljarto misalnya, lebih

mengacu pada konsep dasar terlalu umum, yaitu “upaya menjadikan

suasana kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi semakin efektif

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 3

secara struktural, baik di dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara,

regional, internasional, maupun dalam bidang politik, ekonomi, (Pranarka

dan Moeljarto 1996:56 ).

Konsep pemberdayaan dalam tulisan ini, diartikan sebagai upaya

untuk memampukan masyarakat di sekitar situs Sangiran dalam konteks

kepentingan pengelolaan warisan budaya, dengan cara mendorong,

memotivasi sekaligus membangkitkan kesadaran masyarakat akan potensi

yang dimilikinya, serta berupaya mengembangkannya untuk memperoleh

kemandirian dalam meningkatkan taraf hidupnya. Masyarakat di sekitar

situs arkeologi Sangiran adalah masyarakat yang bermukim di sekitar situs

Sangiran dalam wilayah administratif desa atau pun kecamatan dan

mereka yang memiliki interaksi dengan situs tersebut. Mereka inilah yang

diberdayakan tidak terbatas dari aspek ekonomi, tetapi juga aspek sosial,

budaya sesuai dengan keperluan.

4. Arsitektur Kontekstual

Konsep kontekstualisme dalam arsitektur mempunyai arti

merancang sesuai dengan konteks yaitu merancang bangunan dengan

menyediakan visualisasi yang cukup antara bangunan yang sudah ada

dengan bangunan baru untuk menciptakan suatu efek yang kohesif

(menyatu). Rancangan bangunan baru harus mampu memperkuat dan

mengembangkan karakteristik dari penataan lingkungan, atau setidaknya

mempertahankan pola yang sudah ada. Suatu bangunan harus mengikuti

langgam dari lingkungannya agar dapat menyesuaikan diri dengan

konteksnya dan memiliki kesatuan visual dengan lingkungan tersebut dan

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 4

memiliki karakteristik yang sama. Desain yang kontekstual merupakan

alat pengembangan yang bermanfaat karena memungkinkan bangunan

yang dimaksud untuk dapat dipertahankan dalam konteks yang baik.

(http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=75579, diunduh 05/09/2012)

Stuart Cohan dan Steven Hurtt, yang mengaku memperkenalkan

kontekstualisme, menyatakan bahwa kontekstualis bermaksud memeluk

spirit/jiwa bangunan-bangunan tua dan lingkungan yang bersejarah ke

dalam rancangan baru, bukan sekedar melalui bentuk. Dengan demikian

kontekstualisme dapat memberi tempat sekaligus membuka persoalan

dengan aliran/paham lain seperti environmentalism, konservasionism,

regionalism, postmodemism, dsb yang sedang berkembang (Charles

Jencks and Karl Kropf (ed.), 1997).

Dari uraian di atas, dapat diambil sebuah pemahaman mengenai “Pasar

Seni di Sangiran Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Dengan

Pendekatan Arsitektur Kontekstual”, merupakan sebuah penyelesaian dalam

upaya peningkatan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat di Sangiran

maupun eksistensi Situs Sangiran dengan menitik beratkan pada penyediaan

wadah, kegiatan beserta fasilitas pendukungnya melalui building arsitektural

dengan pendekatan konsep arsitektural kontekstual sebagai upaya

harmonisasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Perkembangan selanjutnya dari gagasan ini akan merujuk pada

pemahaman yang telah disebut di atas dengan tanpa mengurangi

kemungkinan akan berkembangnya ide pada saat proses berpikir,

merencanakan, dan merancang.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 5

C. Latar Belakang

1. Kondisi Kawasan Situs Sangiran

Sangiran merupakan situs terpenting untuk perkembangan

berbagai bidang ilmu pengetahuan terutama untuk penelitian di bidang

antropologi, arkeologi, biologi, paleoantropologi, geologi, dan tentu saja

untuk bidang kepariwisataan. Keberadaan Situs Sangiran sangat

bermanfaat untuk mempelajari kehidupan manusia prasejarah karena

situs ini dilengkapi dengan fosil manusia purba, hasil-hasil budaya

manusia purba, fosil flora dan fauna purba beserta gambaran

stratigrafinya.

Saat ini kawasan situs sangiran mulai di upayakan untuk

dikembangkan menjadi tujuan wisata bertaraf internasional. Sejak

dibangun pada 2005, Museum Manusia Purba Sangiran di Kecamatan

Kalijambe, akhirnya diresmikan penggunaannya oleh Wakil Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan yang juga pembuat Design Engineering Plan

Sangiran, Prof. Dr. Wiendu Nuryanti.

Pada awalnya Museum Sangiran dibangun di atas tanah seluas

1.000 m2 yang terletak di samping Balai Desa Krikilan. Sebuah museum

yang representatif baru dibangun pada tahun 1980 karena mengingat

semakin banyaknya fosil yang ditemukan dan sekaligus untuk melayani

kebutuhan para wisatawan akan tempat wisata yang nyaman. Bangunan

tersebut seluas 16.675 m2 dengan ruangan museum seluas 750 m2. Di

Museum Sangiran terus dilakukan pembenahan dan penambahan

bangunan maupun fasilitas pendukung untuk mempertegas

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 6

keberadaannya sebagai warisan dunia yang memiliki peran penting bagi

perkembangan ilmu pengetahuan maupun untuk menciptakan

kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini.

Museum Sangiran sekarang telah berevolusi menjadi sebuah museum

yang megah dengan arsitektur modern.

(http://www.museumindonesia.com/museum/19/1/Museum_Purbakala_

Sangiran_Sragen, diakses 03/09/2012)

Dengan adanya pembenahan yang terus menerus dilakukan,

Museum Sangiran sekarang ini telah menjadi sebuah museum arkeologi

yang bertaraf internasional. Sehingga museum ini dapat menjadi magnet

utama bagi kawasan Sangiran dalam menarik wisatawan.

Dari hasil penjualan tiket retribusi Museum Sangiran jumlah

kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang

cukup signifikan, yaitu rata-rata sebesar 25% pertahunnya. Jumlah

pengunjung Museum Sangiran tahun 2008-2012 :

Pengunjung tahun 2008 : 56.999, tahun 2009: 71.986, tahun 2010 :

116.896, tahun 2011 : > 130.000, tahun 2012 : > 177.000.

Gbr I. 1. Museum Sangiran Saat Ini Sumber: Dokumentasi Pribadi (2012)

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 7

Dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung di kawasan situs

Sangiran, diharapkan mampu menjadi potensi untuk penyediaan fasilitas

bagi pengunjung berupa Pasar Seni.

2. Perekonomian Masyarakat di Kawasan Situs Sangiran

Sejak pemerintah menetapkan kawasan Sangiran sebagai cagar

budaya pada 1977, banyak warga yang mencari nafkah sebagai perajin

batu. Saat ini ada 35 perajin di Krikilan. Karya-karya mereka dijual

sebagai suvenir di galeri dan kios yang tersebar di sekitar Museum

Sangiran.

Selain perajin batu, di kawasan sangiran masih terdapat kerajinan

yang lain yang dapat di angkat sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, antara lain, Kerajinan anyaman bambu di Bukuran, Kerajinan

garment (batik) di Plupuh, Kerajinan batok kelapa di Ngebung.

Gbr I. 2. Kerajinan Pahat Batu Krikilan Sumber: Dokumentasi Pribadi (2012)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 8

Perkembangan usaha penjualan souvenir mengalami beberapa

hambatan, salah satunya disebabkan karena adanya persaingan harga yang

ketat antar toko-toko souvenir dan penyajian barang dagangan yang ala

kadarnya. Karena penjual souvenir menjadikan rumah mereka sebagai

show room untuk barang dagangannya.

Sehingga diperlukan sebuah wadah yang diharapkan mampu

membantu masyarakat dalam penyajian barang dagangan souvenir dan

management agar meminimalisir persaingan harga antar pedagang maupun

pengerajin.

Gbr I. 3. Kerajinan Anyaman Bambu Dan Batok Kelapa Sumber: DED kawasan sangiran, 2007

Gbr I. 4. Kios Souvenir Di Sangiran Sumber: Dokumentasi Pribadi (2012)

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 9

3. Pendekatan Arsitektur Kontekstual Sebagai Arah Perancangan Pasar

Seni di Sangiran

Kata "kontekstual" di dalam perancangan arsitektur dan kota telah

banyak disalah-artikan dalam pengertian "regionalisme", "jati diri",

"kepribadian", bahkan menjadi pandangan kedaerahan yang sempit. Teori

tersebut bersamaan waktu dengan munculnya teori perancangan kelompok

Tendenza yaitu mazab rasionalisme baru di Eropa; ditulis oleh Aldo Rossi

dkk.

Padahal dalam beberapa kasus penyelesaian kawasan dengan

menggunakan pendekatan arsitektur kontekstual, tingkat keberhasilan

kawasan baru dalam mengangkat sebuah citra kawasan lama justru lebih

banyak ditemukan pada kawasan lama yang dapat memberi tempat

sekaligus membuka persoalan dengan aliran/paham lain seperti

environmentalism, konservasionism, regionalism, postmodernism, dsb.

Hal inilah yang kemudian dijadikan latar belakang bagi pendekatan

arsitektur kontekstual yang diambil sebagai upaya perancangan Pasar Seni

di Sangiran agar didapatkan keselarasan formalisme bangunan baru

dengan bangunan lama atau lingkungan lama dengan style arsitektur yang

tetap mempertimbangkan kontinyuitas visual lingkungan sekaligus minat

masyarakat terhadap arsitektur (fitting new buildings with the old).

Disamping itu, juga sebagai upaya pelestarian budaya dalam hal ini

bentuk-bentuk visual maupun fungsional bangunan tradisional di kawasan

Situs Sangiran.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 10

D. Permasalahan Dan Persoalan

1. Permasalahan

Bagaimana mewujudkan sebuah Pasar Seni yang diharapkan mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sangiran yang berbasis

pemberdayaan, serta mencitrakan fungsi bangunan melalui penekanan

desain Arsitektur kontekstual

2. Persoalan

a. Bagaimana pemilihan dan penataan site berdasarkan sirkulasi, kontur,

orientasi bangunan, pengaruh lingkungan dan zonifikasi yang sesuai

untuk pasar seni yang konteks terhadap lingkungan Sangiran.

b. Bagaimana pemilihan dan penerapan gaya arsitektur dalam pasar seni

yang sesuai dengan arsitektur kawasan Sangiran.

c. Bagaimana bentuk dasar massa, tampilan bangunan , dan pola tata

massa bangunan pasar seni yang mencerminkan keselarasan dengan

lingkungan sekitar.

d. Bagaimana penataan tapak dan pengolahan landskap yang sesuai

dengan kebutuhan peruangan untuk Pasar Seni agar tercipta

kesesuaian dengan lingkungan sekitar.

e. Bagaimana mengaplikasikan material-material lokal dalam pasar seni

agar tercipta keselarasan dengan lingkungan sekitar.

f. Bagaimana sistem struktur yang diaplikasikan pada bangunan pasar

seni.

g. Bagaiman sistem utilitas baik bangunan maupun landskap untuk

menciptakan keamanan dan kenyamanan pengguna pasar seni.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 11

E. Tujuan Dan Sasaran

1. Tujuan

Menghasilkan konsep perencanaan dan perancang Pasar Seni

berdasarkan karakter pemberdayaan masyarakat ditinjau segi pemenuhan

kebutuhan ruang beserta persyaratan teknis sekaligus dari segi

kenyamanan bagi pengguna bangunan serta merencanakan dan merancang

suatu bangunan yang representatif dari sisi fungsi, serta dapat

mencitrakan kegiatan yang ada melalui pendekatan desain arsitektur

kontekstual.

2. Sasaran

a. Konsep pemilihan dan penataan site berdasarkan sirkulasi, kontur,

orientasi bangunan, pengaruh lingkungan dan zonifikasi yang sesuai

untuk pasar seni yang konteks terhadap lingkungan Sangiran.

b. Konsep pemilihan dan penerapan gaya arsitektur dalam pasar seni

yang sesuai dengan arsitektur kawasan Sangiran.

c. Konsep bentuk dasar massa, tampilan bangunan , dan pola tata massa

bangunan pasar seni yang mencerminkan keselarasan dengan

lingkungan sekitar.

d. Konsep penataan tapak dan pengolahan landskap yang sesuai dengan

kebutuhan peruangan untuk Pasar Seni agar tercipta kesesuaian dengan

lingkungan sekitar.

e. Konsep pengaplikasian material-material lokal dalam pasar seni agar

tercipta keselarasan dengan lingkungan sekitar.

f. Konsep sistem struktur yang diaplikasikan pada bangunan pasar seni.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 12

g. Konsep sistem utilitas baik bangunan maupun landskap untuk

menciptakan keamanan dan kenyamanan pengguna pasar seni.

F. Lingkup Dan Batasan Pembahasan

1. Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan adalah lingkungan disiplin ilmu arsitektur

yaitu pada aspek fisik dan non fisik yang mendukung lingkupan arsitektur

yang terjadi. Sedangkan untuk hal-hal diluar bidang arsitektur, jika

dianggap mendasari dan menentukan faktor perancangan fisik, akan

dibahas secara garis besar dalam batas sebagai pertimbangan sesuai

dengan porsi yang terlibat. Pembahasan dilakukan berdasar pada data yang

ada sesuai dengan tujuan dan sasaran.

2. Batasan pembahasan

Batasan pembahasan adalah merumuskan konsep perencanaan dan

perancangan yang dapat digunakan dalam mendesain sebuah Pasar Seni di

Sangiran.

G. Metoda Pembahasan

Metoda pembahasan dilakukan dengan menggunakan metoda analisa

dengan proses pemikiran deduktif, untuk kemudian ditarik kesimpulan yang

ideal, melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Survey / Observasi

Pengamatan langsung pada objek sasaran secara fisik di kawasan situs

sangiran, serta kondisi lingkungan dan masyarakat di kawasan sangiran.

Serta melakukan pengamatan pasar seni yang lain yang telah ada, sebagai

bahan studi banding.

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 13

2. Studi literatur

Melakukan pengumpulan data dari buku – buku, tugas akhir, dan website

yang berhubungan dengan pasar seni, kawasan Sangiran, pemberdayaan

masyarakat, dan arsitektur kontekstual.

3. Studi komparasi

Untuk lebih mendukung obyek pembahasan, dilakukan juga studi banding

dari obyek yang memiliki latar belakang atau pendekatan konsep yang

hampir sama dengan obyek perencanaan dan perancangan. Studi

komparasi yang dilakukan dengan mempelajari preseden Pasar Seni yang

telah ada di Indonesia yakni Pasar Seni Ancol.

H. Sistematika Pembahasan

1. Tahap I: Pendahuluan

Pembahasan mengenai pengertian judul, latar belakang, permasalahan

dan persoalan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan, dan

metode pembahasan, serta sistematika pembahasan yang menjadi

pedoman dan dasar dalam perancangan Pasar Seni di Sangiran.

2. Tahap II: Tinjauan Teori

Mengulas tentang pasar seni, kajian pemberdayaan masyarakat, studi

kasus, serta pembahasan mengenai arsitektur kontekstual sebagai

ungkapan fisik fasilitas tersebut.

3. Tahap III: Tinjauan Kabupaten Sragen dan Spesifik Kawasan

Sangiran

Data Kabupaten Sragen sebagai lokasi kawasan wisata situs sangiran,

rencana dan program Pemkab Sragen yang terkait dengan pengembangan

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pasar... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I - 2 2. Kawasan Sangiran Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (Situs

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I - 14

Situs Sangiran dan pariwisata secara umum untuk mendukung program

Sangiran bertaraf internasional, serta gambaran mengenai kondisi

masyarakat di Sangiran.

4. Tahap IV: Pasar Seni di Sangiran yang direncanakan

Dari berbagai macam analisa dan kecenderunganya, disimpulkan

bentukan arsitektural yang tepat untuk selanjutnya diolah dalam

perancangan.

5. Tahap V: Analisa dan Konsep Perencanaan dan Perancangan

Menganalisa permasalahan yang mencakup segala aspek yang nantinya

merupakan pedoman untuk merencanakan dan merancang bentuk fisik

Pasar Seni di Sangiran meliputi analisa pola kegiatan, kebutuhan ruang,

besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan dalam bangunan lokasi,

persyaratan ruang, tata massa bangunan, tampilan bangunan, site,

pencapaian, orientasi, gubahan massa, pemilihan material, sistem struktur

dan utilitas bangunan.

6. Tahap VI: Konsep Perencanaan dan Perancangan

Dari berbagai macam analisa dan kecenderunganya, disimpulkan konsep

yang tepat untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam

perancangan.

Diakhiri dengan konsep desain akhir yang muncul dalam fisik perancangan

disertai penjelasannya.