Difraksi Sinar-X
description
Transcript of Difraksi Sinar-X
Pendahuluan
Sejak ditemukannya, sinar-x telah umum
dipergunakan untuk tujuan pemeriksaan tidak
merusak pada material maupun manusia. Disamping
itu, sinar-x dapat juga digunakan untuk
menghasilkan pola difraksi tertentu yang dapat
digunakan dalam menganalisa kualitatif dan
kuantitatif material.
Sinar-x adalah gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang sekitar 0,2 sampai 2,5 A
(panjang gelombang cahaya tampak adalah sekitar
6000 A). Teori tentang difraksi sinar-x
dikemukakan pertama kali oleh Von Laue (1912),
dari Universitas Munich (Jerman), dan
dikembangkan lebih lanjut oleh W. H. Bragg, dari
Universitas Leed (inggris).
Logika dibalik teori ini adalah asumsi bahwa
seandainya suatu kristal terdiri dari atom-atom
yang tersusun secara teratur dan periodik dalam
ruang dan jarak antar atom hampir sama dengan
panjang gelombang sinar-x, maka kristal tersebut
dapat berfungsi sebagai kisi-kisi yang
menghamburkan cahaya. Dengan konsep ini dan
mengingat bahwa sinar-x mempunyai pangjang
yang saling menghilangkan karena fasanya berbeda
dan ada juga yang saling menguatkan karena
fasanya sama. Berkas sinar-x yang saling
menguatkan itulah yang disebut sebagai berkas
difraksi. Hukum Bragg merupakan perumusan
matematik tentang persyaratan yang harus dipenuhi
agar berkas sinar-x yang dihamburkan tersebut
merupakan berkas difraksi yang secara umum,
difraksi orde n dari bidang (h k l) dengan jarak
antar bidang d’, dapat dianggap sebagai difraksi
orde 1 dari bidang (nh nk nl) yang berjarak
d=d’/n , sehingga:
n λ = 2 d’ sin θ
λ = 2 d sin θ
dimana, λ adalah panjang gelombang sinar-x, dan θ
adalah sudut difraksi. Ada dua faktor yang perlu
diingat:
1. Sinar datang, bidang normal terhadap bidang
difraksi, dan berkas difraksi selalu sebidang.
2. Sudut antara berkas sinar difraksi dan
berkas sinar transmisi adalah 2θ. Sudut 2θ inilah
yang diukur pada percobaan difraksi, bukan θ.
Metoda difraksi dapat dibagi atas 3 jenis,
yaitu metoda Laue, Metoda kristal berputar dan
metoda serbuk. Dalam metoda Laue, θ dibuat tetap
lain adalah untuk:
1. Penentuan struktur kristal
2. Penentuan ukuran sel satuan
3. Analisis kualitatif identifikasi unsur /
senyawa
4. Analisis komposisi kimia
5. Pengukuran tekstur
Jika Hukum Bragg ditulis sebagai: sin θ = λ/2d
maka arah difraksi hanya ditentukan oleh jarak
antar bidang (d), jarak antar bidang tersebut
bergantung pada ukuran dan bentuk sel satuannya,
karena itu arah difraksi hanya ditentukan oleh
ukuran dan bentuk sel satuan saja. Sebaliknya
jika arah difraksi tertentu, maka bentuk sel
satuan dapat ditentukan pula, karena setiap
sistim kristal mempunyai pola urutan difraksi
tertentu yang menghasilkan urutan s (lihat
Gambar. 1) berikut:
Gambar 1. Indeks Miller Sistim Sel Satuan
Sedangkan ukuran sel satuan (kisi kristal, a)
1/d2 = (h2+k2)/a2 + l2/c2
Hexagonal
1/d2 = 4/3{(h2+hk+k2)/a2} + l2/c2
Teknik difraksi sinar-x dapat digunakan pula
untuk analisis kualitatif karena setiap unsur
atau senyawa mempunyai pola difraksi tertentu,
dengan demikian jika pola unsur atau senyawa
tersebut diketahui, maka unsur atau senyawa
tersebut dapat diidentifikasi.
Hasil difraksi serbuk dengan difraktometer
adalah berupa pola difraksi yang berisi data
intensitas dan sudut difraksinya. Jarak antar
bidang dapat dihitung dengan hukum Bragg. Karena
sangat banyak sekali unsur/ paduan/senyawa
organik/senyawa anorganik dan material yang telah
ditemukan, maka pola-pola difraksinya telah
tersedia dan telah dikelompokkan.
Abrianto Akuan @ Teknik Metalurgi - UNJANI 6
Abrianto Akuan @ Teknik Metalurgi - UNJANI 7
Abrianto Akuan @ Teknik Metalurgi - UNJANI 8