Diare
-
Upload
narina-avi-septiyanti -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
description
Transcript of Diare
! "!
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Posyandu
1. Pengertian
Menurut Kemenkes RI (2011), Posyandu merupakan salah satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
2. Penyelenggara Posyandu
Menurut Kemenkes RI (2011), kegiatan rutin Posyandu
diselenggarakan dan digerakkan oleh Kader Posyandu dengan bimbingan
teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Pada saat penyelenggaraan
Posyandu minimal jumlah kader adalah 5 (lima) orang. Jumlah ini sesuai
dengan jumlah langkah yang dilaksanakan oleh Posyandu, yakni yang
mengacu pada sistim 5 langkah. Kegiatan yang dilaksanakan pada setiap
langkah serta para penanggungjawab pelaksanaannya secara sederhana
dapat diuraikan sebagai berikut.
! #!
sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di lapangan
ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.
2. KLASIFIKASI
Menurut Depkes RI (2011), Jenis diare ada dua, yaitu Diare akut,
Diare persisten atau Diare kronik. Diare akut adalah diare yang
berlangsung kurang dari 14 hari, sementara Diare persisten atau diare
kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Diare
dikalsifikasikan lebih rinci menurut gejalanya pula yaitu ada tiga derajat
dehidrasi, yaitu diare tanpa dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan/
sedang, dan diare dengan dehidrasi berat. Cara mengetahuinya dengan
melihat klasifikasi gejala seperti berikut.
3. PENYEBAB
Menurut Longo & Fauci (2010), diare dapat disebabkan oleh
bakteri yang bersifat invasif dan non invasif. Bakteri invasif menyebabkan
kerusakan pada dinding usus sehingga terjadi nekrosis dan ulserasi. Diare
yang terjadi bercampur dengan lendir dan darah. Contoh dari bakteri
invasif yaitu Enteroinvasif E. Coli (EIEC), S. paratyphi, Shigella, dan lain
- lain. Bakteri non invasif mempunyai toksin yang dapat terikat pada
mukosa usus halus, namun tidak merusak mukosa. Mekanisme kerja toksin
! $%!
2. Sadar atau tidak sadar?
3. Lemas atau terlihat sangat mengantuk?
4. Apakah anak gelisah?
5. Berikan minum, apakah dia mau minum? Jika iya, apakah ketika
minum ia tampak sangat haus atau malas minum?
6. Apakah matanya cekung atau tidak cekung?
7. Lakukan cubitan kulit perut (turgor). Apakah kulitnya kembali
segera, lambat, atau sangat lambat (lebih dari 2 detik) ?
Setelah menjawab pertanyaan tersebut lalu diklasifikasikan kedalam
kategori berikut.
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut Longo & Fauci (2010) kultur fese tidak diperlukan pada
diare 24 jam atau diare dengan air yang banyak. Pemeriksaan secara
mikrobiologi perlu dilakukan pada pasien dengan dehidrasi, dan feses
yang berdarah atau bernanah. Kultus feses perlu dilakukan pada diare yang
dicurigai karena Salmonella, Shigella, dan Campylobacter. Selain itu perlu
dilakukan pemeriksaan abdommen dan rektal untuk mengetahui distensi,
suara usus, dan ada tidaknya massa. Pemeriksaan serum elektrolit hanya
diperlukan pada anak dengan dehidrasi parah atau severe diarrhea.
! &&!
memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan
mereka.
• Bahasa : Bicara dengan baik menggunakan dua kata.
Setelah kami melakukan penilaian KPSP ( data terlampir ) pada anak (
kasus ) didapatkan jumlah jawabannya “Ya” = 10. Sehingga interpretasinya
tidak ada gangguan tumbuh kembang pada anak.
! Diagnosis
Menurut Depkes RI (2011), Ada tiga derajat dehidrasi, yaitu diare tanpa
dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan/ sedang, dan diare dengan Dehidrasi
berat. Cara mengetahuinya dengan melihat klasifikasi gejala seperti berikut.
Berdasarkan tabel tersebut, maka pasien SR termasuk pada kategori diare
tanpa dehidrasi karena kesadaran pasien baik, mata tidak cekung, keinginan untuk
minum normal dan turgor segera kembali.
H. Rencana Pengelolaan dan Edukasi
Menurut Depkes RI (2011), terdapat Lima Langkah Tuntaskan Diare
(LINTAS DIARE), yaitu :
1. Berikan oralit
2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut- turut
! &'!
Secara keseluruhan, lingkungan di sekitar posyandu tidak terlalu
bersih karena disaat posyandu banyak binatang yang masuk seperti ayam,
burung merpati, dan kucing. Kondisi puskesmas juga gelap walaupun di saat
siang hari. Ibu bidan juga mengatakan sulit untuk melepaskan kader agar
dapat menjalankan posyandu sendiri karena para kader sulit untuk diberikan
pengertian dan ilmu yang berkaitan dengan kegiatan posyandu, sehingga
bidan yang seharusnya menjadi pengawas kegiatan ikut terjun langsung di
setiap kegiatan posyandu.
" Dokumentasi (foto) kegiatan pengukuran
! "%!