Diare

6
" BAB II LANDASAN TEORI A. Posyandu 1. Pengertian Menurut Kemenkes RI (2011), Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. 2. Penyelenggara Posyandu Menurut Kemenkes RI (2011), kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan digerakkan oleh Kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Pada saat penyelenggaraan Posyandu minimal jumlah kader adalah 5 (lima) orang. Jumlah ini sesuai dengan jumlah langkah yang dilaksanakan oleh Posyandu, yakni yang mengacu pada sistim 5 langkah. Kegiatan yang dilaksanakan pada setiap langkah serta para penanggungjawab pelaksanaannya secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut.

description

Kesehatan

Transcript of Diare

Page 1: Diare

! "!

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Posyandu

1. Pengertian

Menurut Kemenkes RI (2011), Posyandu merupakan salah satu

bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang

dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan

angka kematian ibu dan bayi.

2. Penyelenggara Posyandu

Menurut Kemenkes RI (2011), kegiatan rutin Posyandu

diselenggarakan dan digerakkan oleh Kader Posyandu dengan bimbingan

teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Pada saat penyelenggaraan

Posyandu minimal jumlah kader adalah 5 (lima) orang. Jumlah ini sesuai

dengan jumlah langkah yang dilaksanakan oleh Posyandu, yakni yang

mengacu pada sistim 5 langkah. Kegiatan yang dilaksanakan pada setiap

langkah serta para penanggungjawab pelaksanaannya secara sederhana

dapat diuraikan sebagai berikut.

Page 2: Diare

! #!

sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di lapangan

ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.

2. KLASIFIKASI

Menurut Depkes RI (2011), Jenis diare ada dua, yaitu Diare akut,

Diare persisten atau Diare kronik. Diare akut adalah diare yang

berlangsung kurang dari 14 hari, sementara Diare persisten atau diare

kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Diare

dikalsifikasikan lebih rinci menurut gejalanya pula yaitu ada tiga derajat

dehidrasi, yaitu diare tanpa dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan/

sedang, dan diare dengan dehidrasi berat. Cara mengetahuinya dengan

melihat klasifikasi gejala seperti berikut.

3. PENYEBAB

Menurut Longo & Fauci (2010), diare dapat disebabkan oleh

bakteri yang bersifat invasif dan non invasif. Bakteri invasif menyebabkan

kerusakan pada dinding usus sehingga terjadi nekrosis dan ulserasi. Diare

yang terjadi bercampur dengan lendir dan darah. Contoh dari bakteri

invasif yaitu Enteroinvasif E. Coli (EIEC), S. paratyphi, Shigella, dan lain

- lain. Bakteri non invasif mempunyai toksin yang dapat terikat pada

mukosa usus halus, namun tidak merusak mukosa. Mekanisme kerja toksin

Page 3: Diare

! $%!

2. Sadar atau tidak sadar?

3. Lemas atau terlihat sangat mengantuk?

4. Apakah anak gelisah?

5. Berikan minum, apakah dia mau minum? Jika iya, apakah ketika

minum ia tampak sangat haus atau malas minum?

6. Apakah matanya cekung atau tidak cekung?

7. Lakukan cubitan kulit perut (turgor). Apakah kulitnya kembali

segera, lambat, atau sangat lambat (lebih dari 2 detik) ?

Setelah menjawab pertanyaan tersebut lalu diklasifikasikan kedalam

kategori berikut.

6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Menurut Longo & Fauci (2010) kultur fese tidak diperlukan pada

diare 24 jam atau diare dengan air yang banyak. Pemeriksaan secara

mikrobiologi perlu dilakukan pada pasien dengan dehidrasi, dan feses

yang berdarah atau bernanah. Kultus feses perlu dilakukan pada diare yang

dicurigai karena Salmonella, Shigella, dan Campylobacter. Selain itu perlu

dilakukan pemeriksaan abdommen dan rektal untuk mengetahui distensi,

suara usus, dan ada tidaknya massa. Pemeriksaan serum elektrolit hanya

diperlukan pada anak dengan dehidrasi parah atau severe diarrhea.

Page 4: Diare

! &&!

memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan

mereka.

• Bahasa : Bicara dengan baik menggunakan dua kata.

Setelah kami melakukan penilaian KPSP ( data terlampir ) pada anak (

kasus ) didapatkan jumlah jawabannya “Ya” = 10. Sehingga interpretasinya

tidak ada gangguan tumbuh kembang pada anak.

! Diagnosis

Menurut Depkes RI (2011), Ada tiga derajat dehidrasi, yaitu diare tanpa

dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan/ sedang, dan diare dengan Dehidrasi

berat. Cara mengetahuinya dengan melihat klasifikasi gejala seperti berikut.

Berdasarkan tabel tersebut, maka pasien SR termasuk pada kategori diare

tanpa dehidrasi karena kesadaran pasien baik, mata tidak cekung, keinginan untuk

minum normal dan turgor segera kembali.

H. Rencana Pengelolaan dan Edukasi

Menurut Depkes RI (2011), terdapat Lima Langkah Tuntaskan Diare

(LINTAS DIARE), yaitu :

1. Berikan oralit

2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut- turut

Page 5: Diare

! &'!

Secara keseluruhan, lingkungan di sekitar posyandu tidak terlalu

bersih karena disaat posyandu banyak binatang yang masuk seperti ayam,

burung merpati, dan kucing. Kondisi puskesmas juga gelap walaupun di saat

siang hari. Ibu bidan juga mengatakan sulit untuk melepaskan kader agar

dapat menjalankan posyandu sendiri karena para kader sulit untuk diberikan

pengertian dan ilmu yang berkaitan dengan kegiatan posyandu, sehingga

bidan yang seharusnya menjadi pengawas kegiatan ikut terjun langsung di

setiap kegiatan posyandu.

" Dokumentasi (foto) kegiatan pengukuran

Page 6: Diare

! "%!