Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan...

20

Transcript of Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan...

Page 1: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju
Page 2: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

Pembina : Direksi Perum Perumnas

Pemimpin Umum : Maman

Wakil Pemimpin Umum : Maryana

Pemimpin Redaksi : Dian Rahmawati

Wakil Pemimpin Redaksi : Zidan Litansyah

Redaksi : Asrial Aras, Tatag Hastungkoro

Fotografer : Happy Mauludy

Desainer Grafis : Fesa Risana

Iklan & Sirkulasi : Arum Angesti, Tatag Hastungkoro

Alamat Redaksi : Kantor Pusat Perum Perumnas, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 11, Jakarta 13340

Telp : (021) 8194807, 8193802

Email : [email protected]

Web : www.perumnas.co.id

Find us:

facebook.com/ @infoperumnas

Follow us:

Rumah Kita

RUMAH KITA Februari 2014

DARI REDAKSI

infoperumnas

Follow us:

Salam jumpa,Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan Transformasi menuju Perumnas Baru. Perubahan sangat terlihat di area lobi atau lantai dasar kantor pusat Perumnas yang berlokasi di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Pada sebuah sudut marketing gallery berdiri dengan apik dan modern. Beberapa slogan terkait Transformasi menempel di beberapa sudut dinding yang selalu mencuri perhatian bagi mereka yang melihatnya, tentunya kalimat membangun dan provokatif terkait perubahan menuju yang lebih baik.

Di edisi kali ini, dengan segala keterbatasan waktu kami memohon maaf atas kekurangan yang ada. Namun kami coba menginformasikan berbagai informasi terkait Transformasi menuju Perumnas Baru. Selain itu kami juga menuangkan berbagai tulisan terkait industri properti secara global dan terkini.

Semoga apa yang kami sampaikan memberikan manfaat.

2

Ralat EDISI JANUARI 2014 :Halaman 6

Kekeliruan GambarSentra Land Semarang

Page 3: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

RUMAH KITA Februari 2014

CATATAN CEO

3

Kata “Transformasi” di lingkungan keluarga besar Perumnas sejak September tahun lalu terus terdengar, terlihat dan disuarakan.

Contohnya, di lobi atau lantai dasar kantor pusat Perumnas, Cawang, Jakarta Timur kata atau kalimat transformasi bertebaran dimana-mana. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tranformasi artinya adalah perubahan rupa.

Namun jika dimaknai slogan Transformasi menuju Perumnas Baru, ini sangat sesuai dengan Perumnas yang tahun 2014 ini akan menginjak usia 40 tahun. Dengan usianya yang tak muda lagi tentunya Perumnas harus tetap bersolek agar dapat eksis bersaing dalam kompetisi industri properti yang kian ketat. Nah, menyangkut transformasi ini juga, impian Kami ke depan ingin mewujudkan Perumnas Baru yang bersih, sehat dan terpercaya, dan komitmen ini sinkron dengan program Meneg BUMN untuk mewujudkan BUMN bersih. Dan ini juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari visi baru Perumnas yakni menjadi pengembang perumahan dan permukiman terpercaya di Indonesia.

Transformasi ini dilakukan dengan melihat pengalaman beberapa badan usaha milik Negara (BUMN) yang sukses melakukan bisnisnya. Hampir seluruhnya memilih jalan transformasi dengan melakukannya pada saat kondisi perusahaan sedang stabil dan kondusif. Jangan misalnya dalam kondisi bleeding-cash karena ini lebih sulit. Alhamdulillah Perumnas saat ini secara financial relatif bagus dan suasana kerja dan karyawan juga sedang kondusif , maka momentumnya tepat. Kondisi ini sejalan dengan Perumnas yang dalam 5 tahun terakhir kienerja perusahaan yang terus meningkat.

Semoga Perumnas bisa tampil lebih segar dalam tahun-tahun selanjutnya dan mampu bersaing dengan pengembang elit swasta lainnya. Karena saat ini Kita (Perumnas) juga melakukan transformasi produk. Namun sebagai BUMN yang diberi misi menyediakan rumah untuk rakyat, Perumnas tetap konsisten pada misinya membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Misi kita tetap sama, karena Perumnas memang ditugaskan mengemban sebuah misi mulia membangun perumahan untuk masyarakat menengah ke bawah. Namun, Perumnas sebagai sebuah perusahaan juga punya misi yang lain. Sebagai perusahaan harus tumbuh dan sehat secara financial. Karena itu, Kita melakukan transformasi produk agar tetap bisa bersaing lebih sehat dan tumbuh besar tanpa meninggalkan produk misi.

Saat ini sebanyak 80 persen bisnis Perumnas masih menjalankan program pemerintah di bidang perumahan sederhana, sedangkan 20 persen sisanya, Perumnas akan bersaing di pasar bebas menjual hunian komersial. Untuk hunian komersial, Perumnas akan membangun perumahan vertikal dan rumah-rumah tapak berkonsep township. Proyek yang tergolong baru tersebut adalah dengan brand Sentraland (mixed use development) seperti di Semarang, Pontianak, Surabaya dan di beberapa kota besar lainnya. Diversifikasi produk dilakukan dan dibutuhkan untuk menopang perusahaan dalam mengemban tugasnya menjalakan produk misi membangun rumah untuk MBR.

Mimpi Kita Sama,

TRANSFORMASI

Page 4: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

RUMAH KITA Februari 2014

4

Perlunya Dinas Perumahan

di DaerahRumah sebagai kebutuhan pokok. Perlu peran pemerintah daerah

untuk pengembangannya sehingga fokus dalam pembangunannya.

Backlog atau kekurangan pasokan perumahan yang kian membumbung merupakan masalah yang terus menjadi momok dalam

mensejahterakan rumah bagi masyarakat. Berbagai cara didorong untuk mengurai masalah kebutuhan primer tersebut. Seperti beberapa waktu Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengatakan, selama ini masih banyak keterbatasan yang dihadapi oleh Kemenpera untuk mengurangi defisit perumahan di Indonesia. Selain anggaran terbatas, banyak pemda yang belum sepenuhnya memberikan perhatian khusus kepada masalah perumahan.

“Selama ini kami terus menyosialisasikan berbagai program Kemenpera seperti rusun, bantuan pembiayaan melalui KPR FLPP, BSPS atau bedah rumah, serta pengembangan kawasan. Kami berharap pemda bisa membentuk dinas perumahan sehingga koordinasi dan pengawasan masalah perumahan di daerah bisa berjalan dengan baik,” ujar Djan.

Djan Farid mengatakan, untuk meningkatkan program rumah MBR, haknya akan memperjuangkan peningkatan jumlah anggaran di bidang perumahan. Dengan demikian, bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah dan masyarakat bisa meningkat. Menpera juga meminta dukungan para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk ikut memprioritaskan pembangunan perumahan bagi masyarakat miskin di daerahnya masing-masing. Rencananya Kemenpera akan memperjuangkan peningkatan anggaran perumahan ke depan melalui APBN-P.

Selain itu pemerintah juga terus mendorong agar pemerintah daerah di seluruh Indonesia

memprioritaskan pembangunan perumahan bagi masyarakat miskin di daerahnya masing-masing. Sesuai target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN), pengadaan perumahan sebanyak 1,35 juta unit. Namun sayangnya saat ini anggaran yang ada hanya cukup untuk membangun 100 ribu unit rumah. Peningkatan anggaran ini tentunya untuk meminimalis angka backlog tersebut.

Sementara itu jika menelisik pengembangan rumah murah untuk rakyat sebenarnya sudah berjalan sejak lama. Di era Presiden Soeharto, Perumnas sebagai developer milik pemerintah memiliki peran penting.

Pada masa tersebut Perumnas memang didorong untuk mengembangkan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Perumnas adalah mitra pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan. Dalam melakukan program ini Perumnas selalu bekerjasama dengan dinas pekerjaan umum, Bapeda dan kebanyakan proyeknya skala besar dengan jumlah rumah ribuan. Dan konsep Perumnas dengan pengembangan berukuran raksasa membentuk pertumbuhan baru di beberapa daerah di tanah air seperti di Depok, Bekasi, Tangerang dan lainnya.

Namun berjalannya waktu, Perumnas tak lagi dibentengi pemerintah dalam pembangunan perumahan, mau tak mau BUMN yang berdiri sejak tahun 1974 ini juga harus berkompetisi dengan developer swasta. Direktur Produksi Perumnas, Kamal Kusmantoro mengatakan, bauran produk yang variatif dengan adanya produk komersil (non subsidi) tak lain untuk membuat Perumnas bertahan. Tapi fokus kami memang tetap pada rumah murah untuk rakyat, komposisinya saja memang berubah tak lagi 100 persen,” jelasnya.

Page 5: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

RUMAH KITA Februari 2014

KEMENPERA

5

Dorong VertikalSelain mendorong rumah sederhana tapak (RST) subsidi, Kemenpera juga mendorong pemerintah daerah dan developer untuk membangunan hunian vertikal berupa rusunami. Pengembangan ini cocok dengan semakin mahalnya harga lahan di kota-kota besar dan ini merupakan bagian dari menyelesaikan kawasan kumuh di kota-kota besar. Menurut Menpera, upaya akan didorong dan diterapkan di sejumlah kota di Indonesia, guna memaksimalkan pemanfaatan lahan produktif secara tepat.

Karena untuk membangun rumah tapak menghabiskan tanah, terutama lahan yang produktif. Ke depan Kemenpera akan mendorong pembangunan hunian vertikal karena di beberapa kota-kota padat permukiman memang menjadi kebutuhan. Dia menyebutkan beberapa wilayah tersebut adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar dan Batam.

Lebih jauh Kamal bercerita, saat ini Perumnas juga banyak mengembangkan perumahan di pelosok negeri. Dan uniknya lokasi-lokasi pengembangan Perumnas saat ini kebanyakan di kawasan yang tak dijangkau developer swasta namun kebutuhannya tinggi. “Saat ini kita sedang membangun di Pulau Buru, lokasinya dari Maluku (Ambon) itu 8 jam. Jumlah unitnya 535 unit. Nilai ekonomi rumah ini seharusnya hampir diangka Rp 500 juta tapi kita jual diharga Rp200-an juta. Kemudian di Paseur kita sudah bangun tahap I sebanyak 500 unit sekarang masuk tahap II sebanyak 200 unit. Paseur ini lokasinya dari Kalimantan Timur naik speedboat 4 jam kemudian dilanjutkan dengan jalan darat. Lalu ada di Hulu Sungai Selatan dan banyak lagi di lokasi-lokasi yang tidak dapat dijangkau developer swasta,” jelas Kamal.

Page 6: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

RUMAH KITA Februari 2014

6

Bagi perusahaan yang berkutat dalam dunia perdagangan atau penjualan produk, promosi penjualan merupakan sesuatu

yang tidak bisa ditinggalkan. Tidak ada perusahaan yang tidak melakukan promosi produknya dalam menjalankan aktivitas pemasarannya. Promosi penjualan memegang peranan penting untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan. Semua usaha penjualan pasti mempunyai tujuan untuk menghasilkan omset penjualan dan tentunya menguntungkan. Namun tanpa didukung promosi penjualan yang baik omset penjualan optimal belum tentu bisa diraih bahkan bisa saja produk tak dilirik konsumen.

Hal ini disadari oleh Perumnas selaku perusahaan developer milik pemerintah yang telah banyak mengembangkan produk properti diberbagai daerah di tanah air. Terkait Transformasi menuju Perumnas Baru, Divisi Pemasaran dan Penjualan akan menjadi salah satu landasan penting dalam laju bisnis perusahaan ke depan. Divisi ini di dalamnya memiliki tiga departemen yang akan melakukan supporting terkait pemasaran dan penjualan produk Perumnas di seantero negeri.

Menurut GM Pemasaran & Penjualan Irwan Himawan, dalam divisi ini ada tiga departemen yang menopangnya dan saling bersinergi untuk mengawal sebuah produk. “Pertama adalah departemen peluang pasar yang tugasnya menganalisa lokasi dan peluang pasarnya sebelum sebuah proyek yang dikembangkan. Ini terkait dengan divisi pertanahan, jadi lintas divisi kerjanya yang memberikan referensi sebuah proyek bisa dikembangkan atau tidak,” tegas Irwan.

Selain itu ada departemen monitoring yang menganalisa secara simultan terkait pasar saat proyek sedang berjalan. Sehingga bisa memonitoring progres penjualan dan memonitoring harganya. Selanjutnya yang terakhir adalah departemen promosi, tugas bagian ini tak kalah penting karena seperti dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan, proyek dan promosinya.

Terkait Transformasi yang akan dilakukan Perumnas, departemen promosi adalah bagian yang tak terpisahkan. Direksi Perumnas sadar bahwa tanpa adanya promosi sebuah mega proyek sekali pun tak akan dilirik masyarakat. Apalagi Perumnas sebagai developer milik pemerintah yang sudah berkiprah dari tahun 1974 ini tentunya tetap harus melakukan promosi di tengah persaingan industri properti yang kian kompetitif. “Salah satu tujuan promosi adalah kembali mengingatkan kepada orang lain atau konsumen agar tidak lupa dengan merek produk atau produknya,” jelas Irwan.

Ya, usia produk terkadang akan membuat orang melupakan suatu brand produk yang pernah dibelinya atau dikenalnya. Selain karena usia produk, persaingan produk sejenis juga akan mempengaruhi pandangan dan inngatan suatu brand yang pernah dibelinya. Untuk itu dengan promosi diharapkan dapat member ingatan yang akan bisa mengingatkan kembali konsumen terhadap manfaat dan kelebihan suatu merek produk yang sudah pernah dibeli dan dipakainya. Hal ini sangat erat hubungannya dengan eksistensi produk dipasaran.

Penetrasi Pasar dengan Promosi

Pemasaran dan promosi bagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.

Page 7: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

RUMAH KITA Februari 2014

REGIONAL

7

Transformasi dan PromosiNah, terkait usia Perumnas yang kian dewasa, tahun ini akan menginjak di angka 40 tahun. Departemen promosi memiliki tugas tersendiri untuk menopang bisnis perusahaan dengan mengawal pemasaran proyek-proyek Perumnas yang sedang dan akan dikembangkan. Pola-pola promosi konvensional akan dikembangkan dengan melakukan promosi yang lebih mendekatkan kepada persaingan pasar dengan menguatkan kepada brand perusahaan dan produknya. “Seperti brosur proyek kita akan membuatnya berbeda-beda dan lebih menarik. Seperti rumah harga Rp 200 jutaan dengan rumah harga Rp 500 jutaan tentunya promosinya beda, ini dapat dilihat dari bentuk brosurnya sesuai dengan karakter proyek yang kita kembangkan,” tegas Irwan.

Selain itu kantor pemasaran yang merupakan muara penjualan akan dibenahi secara bertahap. Saat ini banyak proyek Perumnas kantor pemasarannya tak seragam. Ada yang menyatu dengan unit rumah contoh, ada yang di ruko milik sendiri dan menyewanya. Menurut Irwan dalam tahap awal akan ada perubahan seluruh kantor pemasaran, minimal ada standarisasi dengan adanya icon atau ciri yang menegaskan bahwa bangunan tersebut adalah kantor pemasaran proyek Perumnas, sehingga dimana pun proyek berada icon tersebut sebagai penandanya. Secara keseluruhan konsep kantor

pemasaran yang akan dikembangkan oleh departemen promosi seperti marketing gallery yang ada di kantor pusat Perumnas, modern dan membuat konsumen yang datang merasa nyaman. Rencananya konsep ini akan dikembangkan di proyek besar seperti Parung Panjang, Cilegon dan Karawang.

Terkait promosi melalui media pameran juga akan ditingkatkan frekuensinya. Departemen promosi akan menjadi dirigen dalam memainkan dan menyatukan frekuensi setiap proyek Perumnas yang ada diberbagai daerah. Mulai dari pameran yang dilakukan secara internal di

lokasi-lokasi strategis maupun yang diadakan pihak luar, tentunya dengan dukungan dari kantor pusat. Menurut Irwan promosi itu penting namun efeknya tidak langsung tidak seperti makan cabe, sehabis makan langsung terasa efeknya.

Hal ini penting dilalakukan dari pada berdiam diri karena efeknya baru dirasakan dalam waktu bulanan dan tahunan. “Pola promosi ini pun akan diikuti kegiatan lainnya seperti soft launching, launching hingga grand launching. Ketiganya bagian penting dan tentunya dengan acara-acara ini kita dapat mengukur dan menganalisa pasar. Seperti Sentraland Semarang, dari soft launching langsung melakukan grandlaunching dengan melakukan groundbreaking, padahal proyek baru berjalan setengah tahun dan ini karena animo positif dari konsumen yang merespon proyek Sentralan Semarang,” tutup Irwan.

Page 8: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

8

RUMAH KITA Februari 2014

Harga Tak Naik, Orientasi Pasar BerubahHarga terbaru hunian subsidi paska kenaikan BBM tak kunjung hadir. Developer merubah orientasi pasar.

Belum direalisasikannya penetapan harga baru bagi rumah tapak dan rumah susun milik (rusunami)

bersubsidi dinilai akan mendorong para pengembang beralih ke pengembangan properti komersil. Ya, hingga kini pemerintah melalui Kementerian Perumahan Takyat (Kemenpera) belum memutuskan di angka berapa harga terbaru hunian subsidi tersebut dipatok.

Maka tak dipungkiri developer dalam beberapa bulan ini lebih konsen bermain di rumah kelas komersil. Beralihnya para pengembang pada segmen kelas properti lain disebabkan ketentuan harga hunian bersubsidi lama akan sangat memberatkan pengembang dalam membangun proyek baru di 2014.

Mengingat sejak semester terakhir tahun lalu kenaikan harga material telah terjadi karena imbas naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Seperti diketahui, pada akhir Desember lalu Kementerian Perumahan Rakyat telah mengajukan

usulan harga baru kepada Kementerian Keuangan melalui surat No. 405/M/PB.01.01/12/2013 tentang Usulan Pemberian Fasilitas PPN atas Rumah Sederhana dan Rusunami. Surat tersebut mengusulkan harga baru yang meningkat 20 persen dari harga yang sebelumnya berlaku.

Namun, hingga saat ini Kemenkeu belum memberikan persetujuan terhadap kenaikan harga yang diusulkan. Persetujuan dari Menkeu yang dinantikan tersebut terkait dengan pemberian subsidi berupa pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen bagi pembelian rumah tapak dan rusunami bersubsidi. Adapun, Kemenpera mengusulkan kenaikan harga menjadi Rp105 juta-Rp165 juta.

Sedangkan untuk rusunami dari developer sendiri mengusulkan di angka Rp315 juta.Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kismantoro

Petrus mengungkapkan Kementerian Keuangan hingga saat ini masih belum bisa memastikan batasan harga hunian yang sesuai bagi fasilitas subsidi tersebut. Pemerintah belum bisa memastikan target waktu bagi penetapan fasilitas pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) yang disesuaikan dengan harga baru rumah tapak dan rumah susun milik (rusunami) bersubsidi.

Lebih jauh Kismatoro menerangkan soal kenaikan harga rumah subsidi ini masih naik-turun, ada tawar-menawar, maksudnya itu masih dalam analisis. Berapa yang mendapatkan pengecualian karena kan ada kenaikan harga barang, kenaikan harga tanah dan sebagainya. “Kementerian masih akan mengkaji seluruh informasi yang dibutuhkan guna menyesuaikan fasilitas tersebut. Kalau itu as soon as possible. Tidak bisa targetnya sampai ini atau kapan. Karena kalau masih membutuhkan informasi, ya kita minta,” jelasnya.

Page 9: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

RUMAH KITA Februari 2014

NASIONAL

9

Respon DeveloperTerkait belum diputuskannya harga baru rumah subsidi tersebut DPP REI (Realestate Indonesia) melalui Sekretaris Jenderalnya, Hari Raharta Sudrajat mengeluhkan berbagai kebijakan pemerintah yang dinilainya kontraproduktif dengan upaya pengentasan angka kekurangan (backlog) rumah di Indonesia.

“Sebetulnya, backlog kita kan tinggi atau banyak. Jadi, orang yang ingin beli rumah itu kan harusnya banyak. Jumlah yang tinggi tersebut tidak didukung oleh pemerintah. Sayangnya pemerintah seolah lebih berpihak pada industri otomotif ketimbang properti. Subsidi yang tersedia bagi masyarakat pencari rumah pun hanya terbatas pada bantuan uang muka. Kalau subsidi bensin itu kan hangus. Kalau subsidi itu harusnya bergulir. Menurut saya, pengusaha, kalau karena kesulitan ini usahanya tidak berjalan, mereka pasti jualan di luar FLPP karena yang mau beli juga ada,” ujar Hari.

Hari mengaku, perannya sebagai induk organisasi pun tak serta-merta bisa mengharuskan anggota asosiasi membangun rumah bersubsidi atau rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Perubahan regulasi yang terjadi setiap tahun, proses berlarut-larut, naiknya berbagai harga kebutuhan, serta peningkatan harga bahan bangunan pun menyulitkan pengembang memasok stok rumah bersubsidi.

Kenaikan harga BBM berimbas pada naiknya biaya produksi dan selain itu kenaikan harga tanah yang kian signifikan semakin menyulitkan developer. “Kita mau menjual 200.000 unit rumah saja kok susah, padahal harganya lebih rendah (dari mobil). Mobil harganya sudah Rp100 juta sampai Rp200 juta.

Rumah subsidi kita harganya berapa, cuma Rp88 juta, ini naik jadi Rp125 juta dan itu buat masyarakat lagi,”terang Hari.

Hari mengungkapkan, pengembang yang berada di bawah payung REI memang tetap bisa bertahan.

Namun, mereka terpaksa menjual rumah di luar FLPP. “Kami berpikir, kok tidak adil di bisnis perumahan ini susah banget, tapi di bisnis mobil enak banget. Kita bikin rumah kecil, mau rumah menengah, rumah atas, maka harus bikin jalan. Pengusaha mobil itu tak usah bikin jalan, tapi yang bikin macet itu mobil. Nggak adilnya di situ,” imbuhnya.

Kemudian, Hari juga mengungkapkan bahwa aturan rumah 1-2-3 sangat timpang jika dibandingkan dengan tidak adanya aturan untuk pengusaha maupun konsumen otomotif. Selain itu, mendukung pengusaha properti sebenarnya juga mendukung pengusaha Indonesia. Sementara itu, pengusaha otomotif berasal dari berbagai negara.

Page 10: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

10

RUMAH KITA Februari 2014

Kamal Kusmantoro,Direktur Produksi Perumnas

Berjalan Bersama Tranformasi

Bertemu dengan Kamal Kusmantoro, Direktur Produksi Perumnas seperti membaca buku putih perusahaan BUMN

yang bergerak dalam bidang perumahan. Dirinya mengaku Perumnas saat ini berbeda dengan tahun-tahun pertama didirikan hingga pertengahan tahun 90-an. Sejak pertama kali berdiri di tahun 1974 hingga 1995 Peurmnas adalah jagoan pembangunan perumahan karena memang semuanya full dukungan dari pemerintah pusat melalui APBN. Namun kini tak ada bantuan lagi, kita berkompetisi dengan swasta dalam menjual produk, maupun dalam pembelian lahan,” terang Kamal sambil tersenyum.

Momentum perusahaan yang terus menanjak pencapaiannya dan dengan rencana Tranformasi di tahun ini saat perusahaan genap berusia 40 tahun, Kamal berkata, mari kita kembalikan kejayaan Perumnas.

Walau diakui banyak hal yang harus dilakukan di tengah persaingan bisnis properti yang ketat dan tanggung jawab perusahaan sebagai developer plat merah yang membangun rumah untuk rakyat di seluruh Indonesia. Berikut petikan wawancara dengan beliau di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Page 11: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

11

Apa kabar Perumnas saat ini ?

Kita flash back, Perumnas saat pertama berdiri mendapatkan bantuan dari APBN, mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunannya. Kita sepeti memonopoli pembangunan rumah untuk rakyat, sehingga suplai seberapun besarnya akan diserap . Nah, kaitannya dengan era sekarang berbeda karena mekanisme pasar persaingan terbuka dan kita tak ada lagi dana dari pemerintah.

Tak dipungkiri kita terlambat berubah dan menyadarinya, kita harus ambil momentum tahun ini untuk mengembalikan kejayaan Perumnas. Saat ini kita telah menyiapkan landasan yang bagus dengan pencapaian target-target yang terangkum dalam RJP perusahaan.

Ada perubahan tergat selain pendapatan ?

Kita berkomitmen transformasi adalah tanggung jawab semua bidang tak terkecuali bagian produksi. Seperti dari sisi jenis produk, selama ini 80-90 persen untuk produk-produk subsidi, komersial hanya 10 persen. Beberapa waktu lalu rapat dengan Kementerian BUMN kita harus bergerak 70-30 persen titik awalnya di 2014 sesuai RJP, perubahan komposisi produk dan baurannya menjadi semakin variatif.

Sementara dari sisi bauran produk juga semakin variatif. Karena inilah kita dianggap orang diluar Perumnas sudah salah jalan, tapi ini sebenarnya salah dalam menyerap informasi saja. Sebetulnya yang mereka anggap kita lari dari awal perdirian Perumnas, seperti rumah tapak yang kita jualan ada yang Rp200 jutaan, Rp 300 jutaan kenapa komplain sedangkan developer lain jual dengan harga miliaran. Kenapa, karena persepsi mereka masih seperti dahulu, padahal sudah sejak lama kita juga tak mengunakan dana APBN. Untuk itu kita juga lebih kreatif menciptakan bauran produk yang variatif agar bisa bertahan.

Tapi apakah masih banyak produksi rumah subsidi ?

Masih, proyek kita banyak di daerah pelosok, seperti pualu Buru, ini lokasinya dicapai dari Maluku (Ambon) itu 8 jam. Jumlah unitnya 535 unit, nilai ekonominya seharusnya Rp 500-an uta tapi kita jual diharga Rp200-an juta. Seperti di Paser kita sudah bangun tahap I sebanyak 500 unit sekarang masuk tahap II sebanyak 200 unit. Paser ini lokasinya dari Kalimantan Timur naik speedboat 4 jam kemudian dilanjutkan dengan jalan darat. Lalu ada di Hulu Sungai Selatan dan banyak lagi di lokasi-lokasi yang tidak dapat dijangkau developer swasta.

Kembali kepada taget, apalagi yang akan dibenahi ?

Dalam hal kualitas kita akan terus berbenah. Sebelumnya Perumnas adalah mitra pemerintah daerah, kita mempersiapkan proyek dengan matang bekerjasama dengan PU, Bapeda dalam pengembangan proyek skala besar diberbagai daerah. Walau pun skala besar SDM kita cukup dan tidak meninggalkan kualitas, kita dulu mempunyai perangkat yang jelas dalam proyek-proyek, seperti ada laporan harian, mingguan, bulanan dengan kontraktor dan proyeknya ribuan.

Kemudian era ini kita tinggalkan, saat APBN hilang dan mekanisme pasar diberlakukan kebaikan ini tergerus karena merasa bangun dengan jumlah sedikit. Tapi malah menggiring kita dalam arah kualitas yang kurang baik. Dengan perjalanan waktu, kader-kader pengawas ini habis. Mudah-mudahan 2015 bisa ada kader pengawas lapangan sehingga bisa mengangkat kualitas produksi.

Mendorong pengawas lapangan, bagaimana caranya ?

SDM untuk sekarang pengawas lapangan sangat dibutuhkan, untuk itu kembali kita akan membuat kader pengawas lapangan

(SDM). Mereka juga tak kita lepas, kita buat perangkat-perangkatnya. Nantinya seperti tender kita buat dokumen yang benar dan berkas-berkasnya. Lalu ada format laporan harian, mingguan, bulanan apalagi teknologi saat ini sudah maju.

Karena bagi saya kualitas itu tanggung jawab bersama tak hanya bagian produksi saja. Caranya, sebelum asmen produksi melakukan pembangunan mereka harus terima berita acara dari bagian pertanahan, kemudian dari produksi kita matangkan dan mau dijual oleh bagian pemasaran, mereka juga menerima berita cara dan bisa saja complaint karena kualitas produk atau rumah buruk. Jadi semua punya hak untuk koreksi dan ini tanggung jawab bersama hingga kembali lagi ke bagian pertanahan untuk diurus sertifikatnya.Ini akan kita siapkan untuk berjalan bersama menuju Tranformasi. Karena kualitas perusahaan akan berujung pada kepercayaan konsumen. Ini akan kita dorong dan direksi akan komit memonitor semuanya dan mendrive agar berjalan agar berjalan baik dan hasilnya positif.

Selain berjalan bersama apalagi yang akan didorongnya ?

Karena terlalu lama tidur, pengawasan tak ada, makanya kita siapkan perangkatnya. Kita akan membuat produksi yang deviasinya sekecil mungkin, seperti unsur kayunya nol, kayu yang pabrikan, atap yang pabrikan. Agar kontraktor tak main mata, untuk itu akan ada standar produknya, begitu pun desainnya.

Ini bagian dari akan dibentuknya engineering center, inovasi poduk jalan terus. Kita memproduksi standarisasi dengan jelas, kusen pakai UPVC. Agar tidak mudah rusak dan miring, kita akan kontrak dengan pabrikan, tapi kita punya guidance. Mereka regional cari sendiri, karena tanpa diawasi produk akan bagus. Disamping itu sambil menunggu pengangkatan pengawas lapangan, tahun ini kita akan ambil secara random pengawasan lapangan dari kantor pusat. Kita bentuk tim yang menyidak proyek yang bermasalah secara berkesinambungan.

WAWANCARA

RUMAH KITA Februari 2014

Page 12: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

RUMAH KITA Februari 2014

12

Perumnas dan PT Bakrie Pangripta Loka terus berakselarasi membangun proyek Sentra Timur Residence yang berlokasi

di kawasan Pulo Gebang, Jakarta Timur. Berlokasi di bibir jalan tol lingkar luar Cakung-Cilincing yang merupakan bagian dari Sentra Primer Baru Timur (SPBT), proyek ini berdiri di atas lahan 7,9 hektar.

Di dalamnya rencananya terangkum 11 tower apartemen, 1 tower hotel bintang tiga plus, pusat belanja, ruko, dan hunian seperti Mutiara Platinum serta Mutiara Sanggraha. Saat ini progres di lapangan sudah memasuki pengembangan tahap II yang akan dilansir secara resmi pada semester kedua tahun ini. Sebelumnya pada tahap I sudah berdiri sebanyak 6 tower yakni Grey Tower (534 unit), Green Tower (434 unit), Yellow Tower (433 unit), Orange Tower (390 unit), Ruby Tower (420 unit), dan Tosca Tower (146 unit). Menurut Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto, pembangunan Sentra Timur dikebut pengerjaannya karena permintaan hunian, khususnya apartemen, di kawasan ini terus menguat. “Dari jumlah total 3.357 unit apartemen tahap I yang kami pasarkan, 90 persen terserap pasar. Tahun ini, kami akan melansir dan mengembangkan lima menara apartemen lagi dengan harga perdana mulai dari Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per unit,” jelas Himawan selepas acara seremoni topping off Ruby Tower dan serah terima kunci Orange Tower pada Februari lalu.

Direktur Proyek PT Bakrie Pangripta Loka, Djafarullah, menambahkan, tak hanya hunian yang akan kita kebut

pengerjaannya. Fasilitas penunjang lainnya pun tengah digarap. Sebut saja, fasilitas taman parkir, dan fasilitas taman bermain. “Sejak dikembangkan pada 2008 pasar menyambut antusias proyek ini. Terlebih dengan kehadiran Terminal Modern Sentra Timur Pulo Gebang, Stasiun Cakung, dan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), menjadikan Sentra Timur sebagai opsi investasi yang menjanjikan di masa depan,” ujarnya.

Untuk diketahui, Sentra Timur Residence merupakan bagian dari pengembangan raksasa kota mandiri dengan konsesi lahan seluas 40 hektar di kawasan SPBT. Himawan mengakui bahwa untuk membangun Sentra Timur cukup berat pada awalnya. Investor serta pembeli juga masih berfikir ulang untuk membeli unit apartemen di sini. Namun berkat perjuangan keras, proyek ini justru menjadi daya tarik sendiri dan sentra timur ini menjadi kawasan CBD terpadu yang banyak diminati para investor.

Lebih jauh Himawan mengaku pada waktu awal pembangunan kawasan ini banyak kendala dan sempat tidak berjalan mulus. Namun akhirnya pada 2007 saat proyek ini diresmikan oleh Presiden SBY terkait dimulainya pembangunan 1.000 tower rusunami proyek ini bisa berjalan. Awalnya banyak orang yang tidak yakin dengan proyek ini, karena belum ada fasilitas sama sekali waktu itu.

Namun, sekarang dirinya yakin kawasan ini akan menjadi sentra bisnis baru di Jakarta. “Pengembang memang banyak lebih tertarik mengembangkan di kawasan barat dan selatan. Namun karena dilengkapi

dengan sejumlah fasilitas seperti terminal Pulo Gebang, nantinya akan menjadi terminal terpadu di sentra timur,” jelasnya.

Diakui Himawan, SPBT masih jauh tertinggal ketimbang SPBB (Sentra Primer Baru Barat). Konektivitas dan infrastruktur masih menjadi kendala utama yang menghambat kemajuan SPBT. Kendati sebelumnya sudah banyak investor yang mengajak kerjasama, namun, karena kendala tadi, mundur satu per satu. “Ke depan, kami akan mulai menggarap pusat komersialnya. Kami terbuka untuk bekerjasama dengan investor lainnya selain dengan PT Bakrieland Development Tbk,” imbuh Himawan.

Saat ini sudah 3 tower yang dihuni dengan tingkat hunian mencapai 90 persen lebih dan tiga tower lainnya yang saat ini kondisinya sudah sold out. Rencananya pada tahun ini akan diluncurkan 5 tower apartemen baru di kawasan Sentra Timur ini dan proyeknya ditargetkan pada akhir 2015 sudah selesai.

Perumnas sebagai perusahaan BUMN dan mendapat tugas dari pemerintah untuk menyediakan hunian yang layak. Pihaknya tetap berkomitmen untuk menyasar masyarakat kelas menengah bawah yang selama ini masih cukup tinggi. “Kami masih komitmen dan tidak menyimpang dari tujuannya untuk membangun rumah yang tejangkau untuk masyarakat. Terutama masyarakat kelas bawah, dengan harga Rp300 jutaan masih jauh lebih baik dibandingkan dengan unit apartemen lainnya di Jakarta dan sekitarnya,” kata Himawan.

Page 13: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

RUMAH KITA Februari 2014

13

PembangunanSentra Timur Residence

Kian AgresifPerumnas dan mitranya lakukan topping off dan prosesi serah terima kunci

proyek Sentra Timur Residence. Bersiap luncurkan proyek tahap II.

PROYEK

Page 14: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

RUMAH KITA Februari 2014

14

Eksistensi PERUMNAS hingga saat ini tidak dapat dilepaskan begitu saja dari

dukungan dan kepercayaan masyarakat Indonesia. Untuk itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap para konsumennya, Perumnas menyelenggarakan Customer Gathering pararel di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung dan Makassar pada tanggal 19, 27 dan 28 Februari 2014 lalu. Sepenggal cerita menarik dari Customer Gathering yang dilakukan di area Sentra Timur Jakarta, dimana pengunjung yang hadir tidak hanya berasal dari penghuni Sentra Timur Residences tetapi juga dari penghuni dari

beberapa kawasan yang telah digarap PERUMNAS seperti Apartement Centerpoint, Pesona Metropolitan, dan Rusunawa Seruni.

Dihadiri oleh Bpk. Herry Irwanto, selaku Direktur Korporasi dan Pertanahan PERUMNAS, beberapa jajaran manamen PERUMNAS dan manajemen BPL, acara ini dikemas sebagai wadah untuk memberikan informasi mengenai perkembangan perusahaan dan produk-produk Perumnas yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah seorang pengunjung bernama July memaparkan bahwa tahun 2007 dirinya membeli dua unit

Apartement Centerpoint, “waktu itu saya beli satu unitnya 90 juta, sekarang harganya sudah melambung tinggi, yang satu saya sewain dan sudah balik modal malahan”, tuturnya. Acara semakin meriah dengan adanya hiburan dan juga doorprize yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung.

Perumnas bersih, Perumnas pengembang terpercaya di Indonesia!

Page 15: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

RUMAH KITA Februari 2014

EVENT

15

BUMN Bersih : Roadshow Employee, Business dan Customer Gathering

di Jakarta, Bandung dan Makassar

Page 16: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

INFO

RUMAH KITA Februari 2014

16

Habitat 67: Sudah nonton film “Lego the

Movie”? Atau anda punya hobi bermain permainan susun-menyusun a la Lego? Bagaimana

jadinya jika konsep dalam permainan Lego ini diterapkan dalam pembangunan rumah publik. Adalah Moshe Safdie, arsitek dari Kanada yang memiliki ide membangun hunian vertikal dari susunan modul-modul kubistik dengan beragam formasi yang dinamakan Habitat 67. Berawal dari thesis-nya di McGill University berjudul “A Case for City Living, A Study of Three Urban High Density Housing System for Community Development”, karya Safdie kemudian diikutkan dalam sebuah expo arsitektur internasional yang digelar di Montreal pada Tahun 1967 bertajuk Expo 67.

Konsep desain Habitat 67 adalah membangun hunian vertikal terjangkau di tengah kota, namun tidak menghilangkan kelebihan-kelebihan yang didapat oleh hunian landed di pinggiran kota. Kelebihan tersebut antara lain adanya taman, privasi, udara segar, sinar matahari yang cukup dan suasana sub urban yang masih bisa dirasakan di tengah kota. Kelebihan lain yang dihadirkan Habitat 67 adalah keberadaan teras yang luasnya bervariasi

di setiap unit. Habitat 67 dibangun dengan menyusun 354 kubus identik yang terbuat dari material prefabrikasi menjadi 158 unit apartemen siap huni yang dibangun dari satu sampai empat buah kubus. Setiap unit memiliki teras yang bervariasi, mulai dari 20 sampai 90 m2. Total area tertinggi dari Habitat 67 mencapai 12 lantai. Bentuk dasar dari kubus dicetak dalam sebuah rangkaian besi berukuran 38 x 17 feet, kemudian jaringan listrik dan mekanik disisipkan pada gubahan kubusnya besertaan dengan jendela dan lubang angin. Pada tahap finalisasi dipasang modul dapur beserta kamar mandi. Kubus prefabrikasi yang tiap unitnya memiliki berat sekitar 90 Ton tersebut dirangkai di atas permukaan tanah untuk kemudian disusun menggunakan crane menuju posisi yang telah didesain sedemikian rupa.

Habitat 67 yang dibangun sepanjang sungai St. Lawrence di Montreal ini memiliki cerita tersendiri dalam menyikapi keberhasilan sekaligus kegagalan yang dialaminya. Pada awalnya Habitat 67 didesain untuk 1000 unit hunian dan kemudian mengalami penurunan jumlah unit yang sangat drastis menjadi 158 unit. Hal ini tentu saja memengaruhi

biaya pembangunan kubus dari material prefabrikasi yang dirancang secara masal. Pada kenyataannya pengurangan jumlah tersebut mengakibatkan harga konstruksi per unit dari Habitat 67 tidak lagi terjangkau. Namun di sisi lain Habitat 67 merupakan proyek arsitektur yang telah sukses meredefinisi kehidupan perkotaan dengan hunian vertikal yang cenderung padat, seragam dan kehilangan identitas. Kegagalannya pun bisa dijadikan pelajaran bagi proyek-proyek pengembangan perumahan terjangkau dengan pemanfaatan material prefabrikasi. Pada akhirnya, tidak ada yang sia-sia dari sebuah inovasi. Jika boleh mengutip dari perkataan Begawan Lateral Thinking dan Creativity Edward de Bono, lebih baik memiliki banyak ide dan beberapa dari ide tersebut salah daripada selalu benar dengan tidak memiliki ide sama sekali.

(Kurniawan Primbada)

SebuaH MaHakarya kegagalan

Page 17: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

REGIONAL

RUMAH KITA Februari 2014

17

Dari sekian banyak rencana pengembangan Perumnas di tahun ini salah satunya terkonsetrasi di Kota Bengkulu. Melalui cabang Regional

II, Perumnas bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bengkulu untuk mengembangkan proyek jangka panjang. Kerjasama penandatangan pengembangan Kota Baru Bengkulu ini dilakukan langsung oleh Walikota Bengkulu H Helmi Hasan dan Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammada Nawir yang berlokasi di Aula Masjid At Taqwa, Anggut Atas, Bengkulu.

Lokasi kota baru ini berada di di wilayah Betungan Km 16 Kota Bengkulu dengan luas mencapai 100 hektar. Rencananya di kawasan ini selain dikembangkan perumaha juga akan dilengkapi berbagai sarana dan prasara seperti tempat wisata, ruang kesehatan, hutan kota, sarana pendidikan dan pusat belanja.

Pihak Pemerintah Kota Bengkulu merencanakan untuk tahap pertama dana yang disiapkan sekitar Rp 200 miliar. Dana ini untuk pembangunan perumahan, tempat wisata dan pusat perbelanjaan yang akan dijadikan sebagai pusat kota dari proyek ini. selain membangun rumah murah Perumnas juga akan mengembangkan rumah komersial sesuai dengan kemampuan masyarakat di kawasan tersebut.

Pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap, dalam enam bulan pertaman akan dilakukan proses perizinan, termasuk pada pembebasan lahan masyarkat dan mengenai syarat-syaratnya juga. Tahap berikutnya akan pengembanngan perumahan berbagai tipe dan paling lambat pembangunannya pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Muhammada Nawir, mengatakan Perumnas optimis dengan pembangunan perumahan ini walau kondisi pasar kurang baik karena imbas berbagai hal seperti BBM dan kondisi tahun politik. Keyakinan ini karena kebutuhan rumah masih cukup tingggi apalagi di kawasan atau kota-kota yang sedang berkembang.

Sementara itu Walikota Bengkulu mengatakan bahwa ketertarikan pihaknya bekerjasama dengan Perumnas tak lain karena kinerja Perumnas di berbegai daerah dalam membanguna perumahan cukup positif. Diharapkan dengan menggandeng Perumnas, kebutuhan perumahan di Bengkulu dapat terpenuhi dan juga pengembangan kota baru ini akan menjadi wajah baru kota Bengkulu dan menjadi penggerakan perekonomian.

Walikota Bengkulu yakin proyek ini akan menjadi sentra ekonomi baru di Bengkulu

Perumnas Kembangkan Kota Baru di Bengkulu

Page 18: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

TIPS

RUMAH KITA Februari 2014

18

Sukses Itu SimpelRahasia sukses sebenarnya simpel:

Disiplin. Hal ini dikemukakan oleh Dan S. Kennedy dalam bukunya, No B.S. Time Management.

Tetapi meski simpel menjalaninya tidaklah mudah. Inilah yang membuat banyak orang gagal disiplin yang akhirnya gagal untuk sukses.

Lalu bagaimana agar bisa disiplin?

Sadari pentingnya waktu. Jika kita menyadari betapa waktu itu penting, kita akan memiliki konsep yang berbeda tentang waktu, mampu menghargai waktu, mampu mengontrol penggunaan waktu, dan mampu meningkatkan potensi kita secara optimal. Dengan demikian akan mudah menemukan apakah waktu kita digunakan secara semestinya atau membuang-buangnya.

Mampu memanfaatkannya atau membuang kesempatan. Mampu mengontrolnya atau mengalir begitu saja. Untuk meningkatkan kesadaran itu, langkah pertama adalah menyadari masalah yang dihadapi dan kemungkinan gagalnya. Di samping itu sadari pula adanya kesempatan dan peluang untuk sukses.

Putuskan. Kesuksesan adalah hasil dari suatu keputusan. Tak bisa mengandalkan pada kebetulan. Karena itu harus berani membuat keputusan ke arah yang diinginkan. Lalu kembangkan sesuai dengan perkembangan waktu.

Action. Ada tiga macam action. Pertama, memulai sesuatu atau implementasi, mengikuti, dan menyelesaikan. Ketika kita membuat suatu keputusan, kita harus memulai melakukan sesuatu agar bisa mencapainya. Di situlah pentingnya action. Tanpa action keputusan tak akan pernah dijalankan.

Ketiga hal tersebut bisa mudah bisa sulit. Karena itu perlu disiplin untuk melakukannya. Disiplin sebaiknya tidak bergantung pada dorongan orang lain tetapi harus datang dari dalam diri sendiri. Jika kita disiplin, keajaiban bisa datang. Itulah sebabnya Brian Tracy menulis The Miracle of Self-Discipline: No Excuses! Atau Theodore Roosevelt menyebutkan, “With self-discipline most anything is possible”. Dengan disiplin yang datang dari dalam diri sendiri hampir segala keinginan bisa mungkin diraih.

andriewongso.com

Page 19: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju

TESTIMONI

RUMAH KITA Februari 2014

19

Tahun ini Perumnas genap 40 tahun. Sebuah perjalanan waktu yang panjang dan tentunya Perumnas tak muda lagi namun harus tetap bersolek. Dimata masyarakat tanggapan terhadap Perumnas memang beragam, namun ini adalah realita. Berikut petikan komentar terkait

Perumnas dari beberapa masyarakat yang datang menyambangi stand pameran Property Expo 2014 beberapa waktu lalu di Jakarta Convention Center.

Winarni AstutiPerumnas saya kenal sebagai pengembang yang khusus membangun rumah

murah bagi masyarakat. Seperti di Depok, Tangerang dan kota lain. Tapi melihat kondisi saat ini di beberapa kawasan Jakarta dan sekitarnya tak ada lagi

rumah murah. Saya sebagai masyarakat berharap Perumnas terus berperan menyediakan rumah murah bagi masyarakat. Karena saat ini di pasaran

perumahan rata-rata harganya tidak murah lagi. Semoga Perumnas dapat mengakomodir kebutuhan rumah bagi masyarakat menengah-bawah.

Saya mengenal Perumnas karena saat kuliah di sekitar Depok, Jawa Barat. Saat itu berfikir konsep perumahan yang dikembangkan oleh Perumnas cukup baik karena orang mengenal Depok identik dengan rumah Perumnas. Konsep yang dikembangkan perumahan dengan skala besar dan di sini Perumnas berperan sebagai pelopor pembangunan kota Depok sejak tahun 1980-an. Perumahan yang dikembangkan ini cukup rapi dan tertata, sehingga tidak menimbulkan kesan kumuh. Beda dengan perumahan yang dikembangkan secara individu, jadi berantakan lingkungan tidak tertata rapi dan ini menjadi masalah tersendiri nantinya.

Saat mendatangi stand pameran Perumnas saya jadi tahu dan mengerti saat ini Perumnas juga memasarkan produk lain seperti apartemen. Semoga

pembangunan apartemen murah ini bermanfaat bagi masyarakat di kota besar, seperti Jakarta. Karena saat ini rumah biasa (tapak) harganya sudah mahal dan

kalau pun murah lokasinya jauh dari pusat kota. Semoga Perumnas terus bisa membangun rumah murah bagi masyarakat dan masih memiliki lahan yang

strategis. Bahkan jika perlu Perumnas bekerjasama dengan BUMN lainnya dalam membangun, karena Perumnas memang developer.

Kata Mereka

Mira Yulita

Wirawan

Page 20: Dian Rahmawati - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2015/01/RUMAHKITA-201402.pdf · Perubahan terus terasa di tengah-tengah rencana besar mambangun landasan . Transformasi menuju