dialok kebenaran

60
HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010 BAB V BAB V BAGAIMANA DENGAN TUHAN ? BAGAIMANA DENGAN TUHAN ? Setelah membuktikan materi bukanlah pemilik kesempurnaan, Setelah membuktikan materi bukanlah pemilik kesempurnaan, sekarang sekarang bagaimana dengan Tuhan? Apakah Tuhan itu adalah bagaimana dengan Tuhan? Apakah Tuhan itu adalah pemilik kesempurnaan? Sekirannya betul, apa buktinya? pemilik kesempurnaan? Sekirannya betul, apa buktinya? Ketahuilah, semua pernyataan diatas premisnya lompat. Dan Ketahuilah, semua pernyataan diatas premisnya lompat. Dan karena karena premisnya lompat kita tidak bisa jawab! Yang logis premisnya lompat kita tidak bisa jawab! Yang logis adalah, sebelum kita adalah, sebelum kita membuktikan Tuhan itu sempurnah, dan membuktikan Tuhan itu sempurnah, dan Tuhan adalah sang pemilik Tuhan adalah sang pemilik kesempurnaan. Terlebih dahulu yang kesempurnaan. Terlebih dahulu yang harus kita, apakah Tuhan ada atau harus kita, apakah Tuhan ada atau tidak ada? Jika ada, apa tidak ada? Jika ada, apa buktinya? Nanti setelah dibuktikannya Tuhan itu ada, buktinya? Nanti setelah dibuktikannya Tuhan itu ada, barulah berlaku pertanyaan tentang kesempurnaan Tuhan. barulah berlaku pertanyaan tentang kesempurnaan Tuhan. Karena, bagaimana Karena, bagaimana mungkin kita membicarakan kesempurnaan mungkin kita membicarakan kesempurnaan Tuhan, sementara adanya Tuhan Tuhan, sementara adanya Tuhan belum kita bicarakan. Jadi belum kita bicarakan. Jadi sebaiknya, diskusi kita mesti di awali ada dan tidak sebaiknya, diskusi kita mesti di awali ada dan tidak adanya adanya Tuhan. Tuhan. Pembuktian Adanya Tuhan Pembuktian Adanya Tuhan Berkenaan dengan pembuktian adanya Tuhan, telah diumpulkan Berkenaan dengan pembuktian adanya Tuhan, telah diumpulkan beberapa beberapa pendapat dan argumentasi, yang kami lakukan dalam pendapat dan argumentasi, yang kami lakukan dalam bentuk “Dialog Ketuhanan”, dibeberapa Universitas dalam bentuk “Dialog Ketuhanan”, dibeberapa Universitas dalam wilayah kota Makassar. Olehnya itu, tidak ada wilayah kota Makassar. Olehnya itu, tidak ada salahnya jika salahnya jika kita terlebih dahulu melihat sejauh mana pendapat dikalangan kita terlebih dahulu melihat sejauh mana pendapat dikalangan mahasiswa pada umumnya tentang pembuktian keberadaan Tuhan. mahasiswa pada umumnya tentang pembuktian keberadaan Tuhan. Dan sejauh Dan sejauh mana mereka dapat mempertahankan argumentasinya. mana mereka dapat mempertahankan argumentasinya. Nanti setelah itu barulah Nanti setelah itu barulah dibahas tentang pembuktian Tuhan dibahas tentang pembuktian Tuhan berdasarkan pendapat dan argument yang berdasarkan pendapat dan argument yang logis. logis. Demi Demi kelancaran Dialog itu, oleh panitia Dialog tersebut kami di kelancaran Dialog itu, oleh panitia Dialog tersebut kami di perkenalkan sebagai orang yang di undang khusus datang yang perkenalkan sebagai orang yang di undang khusus datang yang berbeda keyakinan berbeda keyakinan dengan para peserta. Dan kami menyusun dengan para peserta. Dan kami menyusun ulang dialog tersebut, yang inti ulang dialog tersebut, yang inti perdebatannya kurang lebih perdebatannya kurang lebih seperti apa yang tersusun sebagai berikut. seperti apa yang tersusun sebagai berikut. 65 65 Pengantar Dialog Pengantar Dialog Selamat malam! Saudara-saudara sekalian. Dua hari yang lalu, Selamat malam! Saudara-saudara sekalian. Dua hari yang lalu, kelompok kami kelompok kami mendapat undangan dari penitia, yang mendapat undangan dari penitia, yang berisikan, meminta kesediaan kelompok berisikan, meminta kesediaan kelompok kami untuk mengutus kami untuk mengutus

description

dialok kebenaran

Transcript of dialok kebenaran

Page 1: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

BAB VBAB VBAGAIMANA DENGAN TUHAN ?BAGAIMANA DENGAN TUHAN ?

Setelah membuktikan materi bukanlah pemilik kesempurnaan,Setelah membuktikan materi bukanlah pemilik kesempurnaan, sekarangsekarang bagaimana dengan Tuhan? Apakah Tuhan itu adalah pemilikbagaimana dengan Tuhan? Apakah Tuhan itu adalah pemilik kesempurnaan? Sekirannya betul, apa buktinya? Ketahuilah, semuakesempurnaan? Sekirannya betul, apa buktinya? Ketahuilah, semua pernyataan diatas premisnya lompat. Dan karenapernyataan diatas premisnya lompat. Dan karena premisnya lompatpremisnya lompat kita tidak bisa jawab! Yang logis adalah, sebelum kitakita tidak bisa jawab! Yang logis adalah, sebelum kita membuktikanmembuktikan Tuhan itu sempurnah, dan Tuhan adalah sang pemilikTuhan itu sempurnah, dan Tuhan adalah sang pemilik kesempurnaan.kesempurnaan. Terlebih dahulu yang harus kita, apakah Tuhan ada atauTerlebih dahulu yang harus kita, apakah Tuhan ada atau tidak ada?tidak ada? Jika ada, apa buktinya? Nanti setelah dibuktikannya Tuhan itu ada,Jika ada, apa buktinya? Nanti setelah dibuktikannya Tuhan itu ada, barulah berlaku pertanyaan tentang kesempurnaan Tuhan. Karena,barulah berlaku pertanyaan tentang kesempurnaan Tuhan. Karena, bagaimanabagaimana mungkin kita membicarakan kesempurnaanmungkin kita membicarakan kesempurnaan Tuhan,Tuhan, sementara adanya Tuhansementara adanya Tuhan belum kita bicarakan. Jadi sebaiknya, diskusibelum kita bicarakan. Jadi sebaiknya, diskusi kita mesti di awali ada dan tidakkita mesti di awali ada dan tidak adanya Tuhan.adanya Tuhan.

Pembuktian Adanya TuhanPembuktian Adanya TuhanBerkenaan dengan pembuktian adanya Tuhan, telah diumpulkanBerkenaan dengan pembuktian adanya Tuhan, telah diumpulkan beberapabeberapa pendapat dan argumentasi, yang kami lakukan dalampendapat dan argumentasi, yang kami lakukan dalam bentuk “Dialog Ketuhanan”, dibeberapa Universitas dalam wilayahbentuk “Dialog Ketuhanan”, dibeberapa Universitas dalam wilayah kota Makassar. Olehnya itu, tidak adakota Makassar. Olehnya itu, tidak ada salahnya jika kita terlebih dahulusalahnya jika kita terlebih dahulu melihat sejauh mana pendapat dikalanganmelihat sejauh mana pendapat dikalangan mahasiswa pada umumnyamahasiswa pada umumnya tentang pembuktian keberadaan Tuhan. Dan sejauhtentang pembuktian keberadaan Tuhan. Dan sejauh mana merekamana mereka dapat mempertahankan argumentasinya. Nanti setelah itu barulahdapat mempertahankan argumentasinya. Nanti setelah itu barulah dibahas tentang pembuktian Tuhan berdasarkan pendapat dandibahas tentang pembuktian Tuhan berdasarkan pendapat dan argument yangargument yang logis.logis. Demi kelancaran Dialog itu, oleh panitia DialogDemi kelancaran Dialog itu, oleh panitia Dialog tersebut kami ditersebut kami di perkenalkan sebagai orang yang di undang khususperkenalkan sebagai orang yang di undang khusus datang yang berbeda keyakinandatang yang berbeda keyakinan dengan para peserta. Dan kamidengan para peserta. Dan kami menyusun ulang dialog tersebut, yang intimenyusun ulang dialog tersebut, yang inti perdebatannya kurang lebihperdebatannya kurang lebih seperti apa yang tersusun sebagai berikut.seperti apa yang tersusun sebagai berikut.

6565Pengantar DialogPengantar DialogSelamat malam! Saudara-saudara sekalian. Dua hari yang lalu,Selamat malam! Saudara-saudara sekalian. Dua hari yang lalu, kelompok kamikelompok kami mendapat undangan dari penitia, yang berisikan,mendapat undangan dari penitia, yang berisikan, meminta kesediaan kelompokmeminta kesediaan kelompok kami untuk mengutus salah satukami untuk mengutus salah satu anggotanya agar datang pada acara “Dialoganggotanya agar datang pada acara “Dialog Ketuhanan” yangKetuhanan” yang dilakukan seperti pada kesempatan ini. Dan dari kelompokdilakukan seperti pada kesempatan ini. Dan dari kelompok kami. Sayakami. Saya lah yang di utus. Kenapa saya yang di utus? Sederhana saja, saya dilah yang di utus. Kenapa saya yang di utus? Sederhana saja, saya di utus hanya karena forum ini adalah forum Mahasiswa, dan saya jugautus hanya karena forum ini adalah forum Mahasiswa, dan saya juga adalahadalah Mahasiswa. Makanya, saya lah yang di utus. Hal ini gunaMahasiswa. Makanya, saya lah yang di utus. Hal ini guna adanya kesejajaranadanya kesejajaran intlektual antara saudara dan saya, sehingga tidakintlektual antara saudara dan saya, sehingga tidak ada lagi alasan bahwa kita tidakada lagi alasan bahwa kita tidak sejajar dalam hal intelektual. Dansejajar dalam hal intelektual. Dan seperti yang kita ketahui bersama pula, bahwaseperti yang kita ketahui bersama pula, bahwa penyebab utamapenyebab utama kenapa kita harus berdialog tentang “Ketuhanan”. Hal ini dikenapa kita harus berdialog tentang “Ketuhanan”. Hal ini di karenakankarenakan kalian dan saya sangat berbeda kayakinan dalam hal ke-Tuhanan.kalian dan saya sangat berbeda kayakinan dalam hal ke-Tuhanan.

Page 2: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Kalian mayakini bahwa Tuhan itu ada, dan saya tidak meyakiniKalian mayakini bahwa Tuhan itu ada, dan saya tidak meyakini keyakinan kaliankeyakinan kalian tentang adanya Tuhan. Tetapi di sisi lain, saya ingintentang adanya Tuhan. Tetapi di sisi lain, saya ingin sekali mengikuti apa yangsekali mengikuti apa yang kalian yakini tersebut. Asalkan saja apakalian yakini tersebut. Asalkan saja apa yang kalian yakini itu terbukti benar.yang kalian yakini itu terbukti benar. Olehnya itu perkenankan saya Olehnya itu perkenankan saya mempertanyakan tentang kebenaran keyakinanmempertanyakan tentang kebenaran keyakinan kalian.kalian.

Perdebatan IPerdebatan IPenulis Penulis : : “Karena kalian percaya bahwa Tuhan itu ada. Sekarang,“Karena kalian percaya bahwa Tuhan itu ada. Sekarang,

dari manadari mana kalian bisa tahu bahwa Tuhan itu ada?”kalian bisa tahu bahwa Tuhan itu ada?”Peserta Peserta : : “Kami mengetahui bahwa Tuhan itu ada, karena adanya“Kami mengetahui bahwa Tuhan itu ada, karena adanya

alam ini.alam ini. Tuhan kami lah yang menciptakan alam ini. KarenaTuhan kami lah yang menciptakan alam ini. Karena mustahil alam inimustahil alam ini ada begitu saja. Pastilah ada yangada begitu saja. Pastilah ada yang menciptakannya, yakni Tuhan kami”menciptakannya, yakni Tuhan kami”

Penulis Penulis : : “Apakah ketika kalian melihat alam ini, lantas kalian“Apakah ketika kalian melihat alam ini, lantas kalian mengatakan bahwamengatakan bahwa Tuhan itu ada?“Tuhan itu ada?“

Peserta Peserta :: “Ia benar…” “Ia benar…”Penulis Penulis : : “Artinya, adanya Pencipta yang kalian klaim sebagai“Artinya, adanya Pencipta yang kalian klaim sebagai

Tuhan, kalianlahTuhan, kalianlah yang memikirakan, setelahyang memikirakan, setelah melihat alam?”melihat alam?”Peserta Peserta : : “Ia benar demikian…”“Ia benar demikian…”

6666Penulis Penulis : “Jika demikian, berarti Tuhan kalian itu adalah hasil dari: “Jika demikian, berarti Tuhan kalian itu adalah hasil dari

buatan pikiranbuatan pikiran kalian, karena setelah melihat alam, kaliankalian, karena setelah melihat alam, kalian berfikir bahwa Tuhan lahberfikir bahwa Tuhan lah yang menciptakan alam. Terusyang menciptakan alam. Terus kenapa kalian mau menyembah yangkenapa kalian mau menyembah yang kalian buat sendirikalian buat sendiri dalam pikiran kalian. Dan apa bedanya dengandalam pikiran kalian. Dan apa bedanya dengan orang yangorang yang membuat patung, lantas dia menyembahnya. Bukankah inimembuat patung, lantas dia menyembahnya. Bukankah ini adalah sebuah kebodohan semata”adalah sebuah kebodohan semata”

Merekapun terdiam dengan kebingungan. NampaknyaMerekapun terdiam dengan kebingungan. Nampaknya mereka belummereka belum mengetahui betul kelemahan argumentasimengetahui betul kelemahan argumentasi mereka.mereka. Perdebatan ke-II Masih berhubungan dengan ciptaanPerdebatan ke-II Masih berhubungan dengan ciptaan dandan pencipta.pencipta.

Peserta Peserta :: “Bukti adanya Tuhan, Karena adanya ciptaan. Karena yang“Bukti adanya Tuhan, Karena adanya ciptaan. Karena yang namanyanamanya ciptaan itu mestilah membutuhkan pencipta.ciptaan itu mestilah membutuhkan pencipta. Olehnya itu, karena alamOlehnya itu, karena alam ini ciptaan, pastilah adaini ciptaan, pastilah ada penciptanya”penciptanya”

Penulis Penulis : : “Apa buktinya bahwa alam ini adalah ciptaan?““Apa buktinya bahwa alam ini adalah ciptaan?“Peserta Peserta :: “Tentu saja alam ini ciptaan, karena mustahil dia ada begitu“Tentu saja alam ini ciptaan, karena mustahil dia ada begitu

saja. Karenasaja. Karena segala sesuatu yang ada pastilah ada yangsegala sesuatu yang ada pastilah ada yang mengadakan, termasuk alammengadakan, termasuk alam ini”ini”

Penulis Penulis :: “Apakah Tuhan kalian ada?““Apakah Tuhan kalian ada?“Peserta Peserta : : “Ia Tuhan kami ada …”“Ia Tuhan kami ada …”Penulis Penulis : : “Kalau begitu, Tuhan kalian pun ciptaan. Karena kalian“Kalau begitu, Tuhan kalian pun ciptaan. Karena kalian

mengatakanmengatakan bahwa setiap yang ada itu pastilah ada yangbahwa setiap yang ada itu pastilah ada yang

Page 3: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

mengadakan. Dan karenamengadakan. Dan karena Tuhan kalian ada, maka TuhanTuhan kalian ada, maka Tuhan kalian pun ada yang mengadakan. Dankalian pun ada yang mengadakan. Dan jika Tuhan kalian adajika Tuhan kalian ada yang mengadakan berarti Tuhan kalian bukanyang mengadakan berarti Tuhan kalian bukan TuhanTuhan (pencipta), melainkan ciptaan”(pencipta), melainkan ciptaan”

Peserta Peserta :: “Tidak.., tidak seperti itu maksud kami““Tidak.., tidak seperti itu maksud kami“Penulis Penulis : : “Maksud kalian bagaimana?““Maksud kalian bagaimana?“Peserta Peserta : : “Maksud kami, setiap yang ada pastilah ada yang“Maksud kami, setiap yang ada pastilah ada yang

mengadakan, kecualimengadakan, kecuali Tuhan kami”Tuhan kami”

6767PenulisPenulis : : “Atas dasar apa kalian mengecualikan Tuhan kalian?”“Atas dasar apa kalian mengecualikan Tuhan kalian?”Peserta Peserta : : “Tentu saja terjadi pengecualian bagi Tuhan kami, karena“Tentu saja terjadi pengecualian bagi Tuhan kami, karena

Tuhan kamiTuhan kami adalah pencipta. Dan segala sesuatu yang adaadalah pencipta. Dan segala sesuatu yang ada itu adalah ciptaan Tuhanitu adalah ciptaan Tuhan kami”kami”

Penulis Penulis : : “Apa buktinya bahwa Tuhan kalian pencipta?”“Apa buktinya bahwa Tuhan kalian pencipta?”Peserta Peserta : : “Ya.. , tentu saja karena adanya ciptaan (alam)““Ya.. , tentu saja karena adanya ciptaan (alam)“Penulis Penulis : : “Artinya, adanya Tuhan kalian (Pencipta) karena adanya“Artinya, adanya Tuhan kalian (Pencipta) karena adanya

ciptaan (alam)?ciptaan (alam)?Peserta Peserta : : “Ia.., seperti itulah““Ia.., seperti itulah“Penulis Penulis : : “Jika seperti itu berarti, Tuhan kalian itu bukan pencipta.“Jika seperti itu berarti, Tuhan kalian itu bukan pencipta.

Karena adanyaKarena adanya Tuhan kalian di karenakan adanya ciptaanTuhan kalian di karenakan adanya ciptaan yakni alam. Dengan kata lainyakni alam. Dengan kata lain alam ini lah yang menjadialam ini lah yang menjadi Tuhan, karena alam lah yang mengadakanTuhan, karena alam lah yang mengadakan Tuhan kalianTuhan kalian sehingga Tuhan kalian dapat dikatakan ada. Hal inisehingga Tuhan kalian dapat dikatakan ada. Hal ini sebagaimana yang kalian katakan, yaitu adanya Tuhan kaliansebagaimana yang kalian katakan, yaitu adanya Tuhan kalian karenakarena adanya ciptaan (alam)”adanya ciptaan (alam)”

Peserta Peserta : : “Ah .. siapa bilang, justru adanya pencipta, telah terbukti“Ah .. siapa bilang, justru adanya pencipta, telah terbukti karena adanyakarena adanya ciptaan“ciptaan“

Penulis Penulis : : “Kalian lah yang bilang.., kalian mengatakan adanya“Kalian lah yang bilang.., kalian mengatakan adanya pencipta “karena”pencipta “karena” adanya ciptaan. Kalian harus ketahui,adanya ciptaan. Kalian harus ketahui, ketika kalian mengunakan “karenaketika kalian mengunakan “karena adanya”, Pada kalimatadanya”, Pada kalimat adanya pencipta karena adanya ciptaan. Iniadanya pencipta karena adanya ciptaan. Ini bermaknabermakna adanya pencipta itu di karenakan atau di sebabkan adanyaadanya pencipta itu di karenakan atau di sebabkan adanya ciptaan. Dengan kata lain ciptaan lah yang mengadakanciptaan. Dengan kata lain ciptaan lah yang mengadakan penciptapencipta sehingga pencipta itu ada. Dan ini berarti ciptaansehingga pencipta itu ada. Dan ini berarti ciptaan sebagai pencipta dansebagai pencipta dan pencipta sebagai ciptaan. Karenapencipta sebagai ciptaan. Karena sekiranya tidak ada ciptaan,sekiranya tidak ada ciptaan, berdasarkan pernyataan kalianberdasarkan pernyataan kalian pencipta itu tidak ada.pencipta itu tidak ada.

Peserta Peserta :: “Sepertinya anda belum memahami jawaban kami. Kami kan“Sepertinya anda belum memahami jawaban kami. Kami kan sudahsudah katakan bahwa dengan adanya alam sebagai ciptaan,katakan bahwa dengan adanya alam sebagai ciptaan, telah membuktikantelah membuktikan adanya Tuhan sebagai pencipta“adanya Tuhan sebagai pencipta“

Penulis Penulis :: “Sesungguhnya, kalianlah yang tidak memahmi pertanyaan“Sesungguhnya, kalianlah yang tidak memahmi pertanyaan saya.saya. Sekarang begini saja, kalian tinggal memilih. Apakah Sekarang begini saja, kalian tinggal memilih. Apakah karena adanya alam sehingga Tuhan dapat ada (alam lebihkarena adanya alam sehingga Tuhan dapat ada (alam lebih dahulu daripada Tuhan) atau kerena Tuhan lah sehinggadahulu daripada Tuhan) atau kerena Tuhan lah sehingga alam ada (alam lebih dahulu barulah Tuhan)?”alam ada (alam lebih dahulu barulah Tuhan)?”

Page 4: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Peserta Peserta : : “Yaa.. tentu saja karena adanya Tuhanlah sehingga alam“Yaa.. tentu saja karena adanya Tuhanlah sehingga alam ada atau adanya penciptalah sehingga adanya ciptaan”ada atau adanya penciptalah sehingga adanya ciptaan”

Penulis Penulis : : “Apakah ini berarti bahwa ciptaan tidak layak sebagai“Apakah ini berarti bahwa ciptaan tidak layak sebagai sebab adanyasebab adanya pencipta. Karena jika layak berarti ciptaanlahpencipta. Karena jika layak berarti ciptaanlah sebagai sebab adanyasebagai sebab adanya pencipta, yang berdampak ciptaanpencipta, yang berdampak ciptaan sebagai pencipta dan pencipta sebagaisebagai pencipta dan pencipta sebagai ciptaan”ciptaan”

Peserta Peserta :: “Ia…, tentu saja haruslah seperti itu““Ia…, tentu saja haruslah seperti itu“Penulis Penulis : : “Jika seperti ini adanya, maka layakkah kalian mengatakan“Jika seperti ini adanya, maka layakkah kalian mengatakan

bahwabahwa adanya alam (Ciptaan) sehingga Tuhan ada, yangadanya alam (Ciptaan) sehingga Tuhan ada, yang berdampak bahwaberdampak bahwa alam ini lebih dahulu ada dari pada Tuhanalam ini lebih dahulu ada dari pada Tuhan kalian”kalian” Untuk kedua kalinya mereka kembali terdiam.Untuk kedua kalinya mereka kembali terdiam.

Perdebatan Ke-IIIPerdebatan Ke-IIIPenulis Penulis : : “kenapa bisa ..Ya .., kalian percaya pada Tuhan yang“kenapa bisa ..Ya .., kalian percaya pada Tuhan yang

kalian tidak biskalian tidak bisa a buktikan adanya. Apakah keyakinan kalianbuktikan adanya. Apakah keyakinan kalian memang tidak terbukti?”memang tidak terbukti?”

Peserta Peserta : : “Tidak…, Tuhan ada. Karena kami sangat meyakininya.“Tidak…, Tuhan ada. Karena kami sangat meyakininya. Dan karenaDan karena anda tidak meyakininya, makanya anda tidakanda tidak meyakininya, makanya anda tidak pernah menerima tentangpernah menerima tentang adanya Tuhan kami. Berbedaadanya Tuhan kami. Berbeda dengan kami. Olehnya itu jika anda ingindengan kami. Olehnya itu jika anda ingin tahu adanya Tuhan,tahu adanya Tuhan, yakini dulu!yakini dulu!

Penulis Penulis : : “Jadi…, Apakah kalian sudah mengetahuinya, setelah“Jadi…, Apakah kalian sudah mengetahuinya, setelah meyakininya?meyakininya?

Peserta Peserta : : “Ya..,tentu saja kami telah mengetahuinya!”“Ya..,tentu saja kami telah mengetahuinya!”Penulis Penulis : : “Kalau begitu, jelaskan pengetahuan kalian itu?”“Kalau begitu, jelaskan pengetahuan kalian itu?”Peserta Peserta : : “Tuhan kami tidak perlu dijelaskan dengan pengetahuan.“Tuhan kami tidak perlu dijelaskan dengan pengetahuan.

Cukup denganCukup dengan keyakinan kami”keyakinan kami”Penulis Penulis : : “Artinya, kalian tidak tahu!”“Artinya, kalian tidak tahu!”Peserta Peserta : : “Kenapa…., Kalau kami tidak tahu. Yang pentingkan“Kenapa…., Kalau kami tidak tahu. Yang pentingkan

keyakinan”keyakinan”

6969Penulis Penulis :: ”Bagaimana kalian bisa menyakini sesuatu yang anda Tidak”Bagaimana kalian bisa menyakini sesuatu yang anda Tidak

tahutahu keberadaanya?”keberadaanya?”Peserta Peserta :: “Begini saja.., Yakinilah dulu. Nanti juga anda akan tahu“Begini saja.., Yakinilah dulu. Nanti juga anda akan tahu

bahwa Tuhanbahwa Tuhan itu ada”itu ada”Penulis Penulis : : “Bagaimana mungkin anda menyuruh meyakini sesuatu“Bagaimana mungkin anda menyuruh meyakini sesuatu

yang tidak ada”yang tidak ada”Peserta Peserta : : “Agar Tuhan itu ada, anda yakini terlebih dahulu..!”“Agar Tuhan itu ada, anda yakini terlebih dahulu..!”Penulis Penulis : : “Sungguh aneh keyakinan kalian!““Sungguh aneh keyakinan kalian!“Peserta Peserta : : “ Apa-nya yang aneh?“ Apa-nya yang aneh?Penulis Penulis : : “Ya.., tentu saja aneh. Tadi kalian mengatakan bahwa“Ya.., tentu saja aneh. Tadi kalian mengatakan bahwa

adanya Tuhanadanya Tuhan kerena kita yakini. Jadi sekiranya kalian tidakkerena kita yakini. Jadi sekiranya kalian tidak yakin, apakah Tuhanyakin, apakah Tuhan kalian masih ada?kalian masih ada?

Peserta Peserta : : “Pernyataan anda itu mustahil, karena kami selalu yakin“Pernyataan anda itu mustahil, karena kami selalu yakin akan adanyaakan adanya Tuhan”Tuhan”

Page 5: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Penulis Penulis : : “Oke… Jika seperti itu jawaban kalian. Sekarang saya“Oke… Jika seperti itu jawaban kalian. Sekarang saya tanya, apakahtanya, apakah karena kalian yakin sehingga Tuhan kaliankarena kalian yakin sehingga Tuhan kalian ada? Sehingga adanya Tuhanada? Sehingga adanya Tuhan kalian tergantung padakalian tergantung pada keyakinan kalian. Atau adanya Tuhan kaliankeyakinan kalian. Atau adanya Tuhan kalian tidak tergantungtidak tergantung pada keyakinan kalian?pada keyakinan kalian?

Peserta Peserta : : “Tuhan kami tidak tergantung pada keyakinan kami”“Tuhan kami tidak tergantung pada keyakinan kami”Penulis Penulis : : “Kalau begitu, atas dasar apa kalian menyuruh saya“Kalau begitu, atas dasar apa kalian menyuruh saya

meyakini Tuhanmeyakini Tuhan dahulu yang nantinya mengakibatkan Tuhandahulu yang nantinya mengakibatkan Tuhan itu ada? Sementara adanyaitu ada? Sementara adanya Tuhan kalian tidak tergantungTuhan kalian tidak tergantung sama keyakinan”sama keyakinan”

Peserta ke-2Peserta ke-2 : : Salah seorang peserta mengangkat bicara serayaSalah seorang peserta mengangkat bicara seraya membantahmembantah argumentasi temannya sendiri, dan berkata,argumentasi temannya sendiri, dan berkata, ”Tidak…, Tuhan kami ada”Tidak…, Tuhan kami ada karena kami yakin dia ada!karena kami yakin dia ada!

Penulis Penulis :: “Jika demikian, Tuhan kalian tergantung sama keyakinan“Jika demikian, Tuhan kalian tergantung sama keyakinan kalian.kalian. Sehingga, agar Tuhan kalian ada, kalian harus yakinSehingga, agar Tuhan kalian ada, kalian harus yakin dulu. Atau agardulu. Atau agar Tuhan kalian tetap ada, kalian harus selaluTuhan kalian tetap ada, kalian harus selalu yakin!yakin!

Peserta ke-2Peserta ke-2 : : “Yaa.. Kurang lebih seperti itulah!“Yaa.. Kurang lebih seperti itulah!Penulis Penulis : : “Kalau begitu, Tuhan kalian bukan Tuhan, karena masih“Kalau begitu, Tuhan kalian bukan Tuhan, karena masih

membutuhkanmembutuhkan keyakinan kalian agar di ada. Dan kalian lebihkeyakinan kalian agar di ada. Dan kalian lebih hebat dari Tuhan kalian,hebat dari Tuhan kalian, karena Tuhan masih membutuhkankarena Tuhan masih membutuhkan kalian. Kenapa bukan kalian sajakalian. Kenapa bukan kalian saja yang jadi Tuhan! Toh jugayang jadi Tuhan! Toh juga kalian lebih hebat dari Tuhan kalian”kalian lebih hebat dari Tuhan kalian”

Peserta Peserta : : “Tetapi, kami harus meyakini terlebih dahulu baru“Tetapi, kami harus meyakini terlebih dahulu baru mengetahuinya“mengetahuinya“

Penulis Penulis :: “Kalau begitu, keyakinan kalian tidak di dasari oleh“Kalau begitu, keyakinan kalian tidak di dasari oleh pengetahuan.pengetahuan. Sementara syarat meyakini sesuatu, haruslahSementara syarat meyakini sesuatu, haruslah di awali dengandi awali dengan pengetahuan. Karena mustahil meyakinipengetahuan. Karena mustahil meyakini sesuatu yang kita tidak ketahui.sesuatu yang kita tidak ketahui. Dengan kata lain, keyakinan Dengan kata lain, keyakinan kalian sesungguhnya tidak layak dikatakan keyakinan,kalian sesungguhnya tidak layak dikatakan keyakinan, melainkan hanya ketidak-tahuan yang dibungkus denganmelainkan hanya ketidak-tahuan yang dibungkus dengan keyakinan” Mereka kembali kebingungan. keyakinan” Mereka kembali kebingungan. Dan mencari dalilDan mencari dalil yang lebih kuat gunayang lebih kuat guna membuktikan kebenaran keyakinanmembuktikan kebenaran keyakinan mereka.mereka.

Perdebatan ke-IVPerdebatan ke-IVPeserta Peserta : : “Kami mengetahui Tuhan kami ada karena melihat dalam“Kami mengetahui Tuhan kami ada karena melihat dalam

Kitab kami.Kitab kami. Dan kitab kami itu mustahil salah. Karena KitabDan kitab kami itu mustahil salah. Karena Kitab kami mustahil salah,kami mustahil salah, maka kebenaran akan adanya Tuhan itumaka kebenaran akan adanya Tuhan itu pun mustahil salah.pun mustahil salah.

PenulisPenulis : “Jadi adanya Tuhan kalian karena kalian menemukannya : “Jadi adanya Tuhan kalian karena kalian menemukannya pada kitabpada kitab kalian yang tidak bisa salah?kalian yang tidak bisa salah?

Page 6: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Peserta Peserta : : “Ia ..Lah”“Ia ..Lah”Penulis Penulis : : “Artinya, sebelum kalian menemukannya di kitab, Tuhan“Artinya, sebelum kalian menemukannya di kitab, Tuhan

kalian belumkalian belum ada!”ada!”Peserta Peserta :: “Tentu saja tidak, Karena adanya Tuhan yang tertera pada“Tentu saja tidak, Karena adanya Tuhan yang tertera pada

kitab kami.kitab kami. Telah tertera sebelum kami membukanya“Telah tertera sebelum kami membukanya“Penulis Penulis : : “Apakah kalian tahu sebelum membukanya? Padahal“Apakah kalian tahu sebelum membukanya? Padahal

pernyataan kalianpernyataan kalian semula mengatakan bahwa bahwa kaliansemula mengatakan bahwa bahwa kalian tahu Tuhan karena melihattahu Tuhan karena melihat kitab. Artinya sebelum kaliankitab. Artinya sebelum kalian melihat kitab, kalian belummelihat kitab, kalian belum mengetahuinya!“mengetahuinya!“

Peserta Peserta : : “Meskipun kami tidak membuka kitab, tetap saja adanya“Meskipun kami tidak membuka kitab, tetap saja adanya Tuhan terteraTuhan tertera dalam kitab tersebut”dalam kitab tersebut”

7171Penulis Penulis : : “Pernyataan kalian yang mengatakan bahwa adanya“Pernyataan kalian yang mengatakan bahwa adanya

Tuhan yang terteraTuhan yang tertera dalam kitab tersebut, apakah sebelumdalam kitab tersebut, apakah sebelum anda membuka kitab, atau setelahanda membuka kitab, atau setelah membuka kitab?”membuka kitab?” MerekaMereka masih berfikir akan pertanyaan yang dilematis bagi mereka.masih berfikir akan pertanyaan yang dilematis bagi mereka. Tampaknya mereka semakin berhati-hati menjawab. KarenaTampaknya mereka semakin berhati-hati menjawab. Karena jika merekajika mereka menjawab, adanya Tuhan setelah membukamenjawab, adanya Tuhan setelah membuka kitab. Berarti mereka pun haruskitab. Berarti mereka pun harus menerima bahwa sebelummenerima bahwa sebelum membuka kitab Tuhan mereka belum ada. Dan bukanmembuka kitab Tuhan mereka belum ada. Dan bukan hanyahanya itu, merekapun harus menerima bahwa adanya Tuhanitu, merekapun harus menerima bahwa adanya Tuhan disebabkan karenadisebabkan karena mereka membuka kitab. Dan ini mustahil,mereka membuka kitab. Dan ini mustahil, karena jika adanya Tuhan disebabkankarena jika adanya Tuhan disebabkan karena membukakarena membuka kitab, berarti Tuhan bersebab. Dan jika Tuhan bersebab,kitab, berarti Tuhan bersebab. Dan jika Tuhan bersebab, makamaka dia bukan Tuhan lagi. Tetapi jika mereka memilihdia bukan Tuhan lagi. Tetapi jika mereka memilih jawaban, bahwa tampajawaban, bahwa tampa membuka kitab pun merekamembuka kitab pun mereka mengetahui Tuhan, berarti mereka mengugurkanmengetahui Tuhan, berarti mereka mengugurkan pernyataanpernyataan yang mereka bangun sendiri.yang mereka bangun sendiri.

Perdebatan ke-V. Masih seputar kitabPerdebatan ke-V. Masih seputar kitabPeserta Peserta : : “Maksud kami, bahwa Tuhan itu ada karena kami tahu dari“Maksud kami, bahwa Tuhan itu ada karena kami tahu dari

kitab, bukankitab, bukan berarti kami harus membuka kitab terlebihberarti kami harus membuka kitab terlebih dahulu. Akan tetapi adanyadahulu. Akan tetapi adanya Tuhan, memang telah terteraTuhan, memang telah tertera pada kitab kami yang tidak bisa salah. Jadipada kitab kami yang tidak bisa salah. Jadi pada umunyapada umunya kami mengetahui dari kitab. Meskipun Tampakami mengetahui dari kitab. Meskipun Tampa membukanya.membukanya. Karena di buka atau tidak tetap saja tercantum pada kitab.Karena di buka atau tidak tetap saja tercantum pada kitab. Adapun membuka kitab atau tidak, itu kan hanya masalahAdapun membuka kitab atau tidak, itu kan hanya masalah waktu saja”waktu saja”

Penulis Penulis :: “Kalau begitu, sebelum kitab kalian ada Tuhan pun belum“Kalau begitu, sebelum kitab kalian ada Tuhan pun belum ada?ada? Sebagaimana yang kalian katakan bahwa adanya TuhanSebagaimana yang kalian katakan bahwa adanya Tuhan karena terterakarena tertera dalam kitab!dalam kitab!

Peserta Peserta : : “Tetapi…, yang menurunkan kitab kan Tuhan!”“Tetapi…, yang menurunkan kitab kan Tuhan!”Penulis Penulis : : “Darimana kalian tahu, bahwa yang menurunkan kitab“Darimana kalian tahu, bahwa yang menurunkan kitab

adalah Tuhan?”adalah Tuhan?”Peserta Peserta : : “Ya… Tentu saja dari kitab!““Ya… Tentu saja dari kitab!“

Page 7: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Penulis Penulis : : “Dari mana kalian tahu, bahwa kitab diturunkan Oleh“Dari mana kalian tahu, bahwa kitab diturunkan Oleh Tuhan?”Tuhan?”

Peserta Peserta : : “Dari kitab!““Dari kitab!“

7272Penulis Penulis : : “Dari mana kalian tahu bahwa kitab itu adalah kitab?”“Dari mana kalian tahu bahwa kitab itu adalah kitab?”Peserta Peserta : : “Dari Tuhan, karena Tuhanlah yang menurunkan kitab!”“Dari Tuhan, karena Tuhanlah yang menurunkan kitab!”Penulis Penulis : : “Saya ini jadi bingung dengan argumentasi kalian yang“Saya ini jadi bingung dengan argumentasi kalian yang

berputar-putar”berputar-putar” Di awal kalian mengatakan tahu Tuhan dariDi awal kalian mengatakan tahu Tuhan dari kitab. Di sisi lain anda tahukitab. Di sisi lain anda tahu kitab bahwa ia kitab dari Tuhan.kitab bahwa ia kitab dari Tuhan. Bagaimana mungkin memastikanBagaimana mungkin memastikan sesuatu dengan sesuatusesuatu dengan sesuatu yang masih dipertanyakan. Kalian tidakyang masih dipertanyakan. Kalian tidak konsisten. Ataukonsisten. Atau bagaimana mungkin kalian memastikan adanya kitabbagaimana mungkin kalian memastikan adanya kitab dengandengan adanya Tuhan, sementara adanya Tuhan dipastikan olehadanya Tuhan, sementara adanya Tuhan dipastikan oleh kitab.kitab. Bagaimana kalian bisa menjelaskan cara berfikir yangBagaimana kalian bisa menjelaskan cara berfikir yang berputar sepertiberputar seperti ini?”ini?” Mungkin merekapun baru sadar bahwaMungkin merekapun baru sadar bahwa mereka melakukan kesalahan.mereka melakukan kesalahan.

Perdebatan ke-VIPerdebatan ke-VIPenulis Penulis :: “Sejauh ini, kalian belum bisa membuktikan kepada saya“Sejauh ini, kalian belum bisa membuktikan kepada saya

tentangtentang kebenaran keyakinan yang kalian yakini. Apakahkebenaran keyakinan yang kalian yakini. Apakah kalian mengundangkalian mengundang saya berdialog untuk menawarkansaya berdialog untuk menawarkan sebuah keyakinan yang tidak terbuktisebuah keyakinan yang tidak terbukti kebenarannya?kebenarannya? Sekiranya saya jadi kalian saya akan merasa malu sekaliSekiranya saya jadi kalian saya akan merasa malu sekali jikajika tetap mengganggap bahwa kayakinan saya benar. Apalagitetap mengganggap bahwa kayakinan saya benar. Apalagi menganggapnya paling benar. Ataukah kebenaran keyakinanmenganggapnya paling benar. Ataukah kebenaran keyakinan kaliankalian hanya sebuah anggapan. Ataukah hanya sebuahhanya sebuah anggapan. Ataukah hanya sebuah doktrin belaka!”doktrin belaka!”

Peserta Peserta : : “Masalahnya, dalam keyakinan kami Tuhan tidak perlu di“Masalahnya, dalam keyakinan kami Tuhan tidak perlu di pertanyakan.pertanyakan. Apalagi untuk dibuktikan! Nanti mengakibatkan Apalagi untuk dibuktikan! Nanti mengakibatkan kami musyrik. Dalam kitab kami, Allah berfiran; Haikami musyrik. Dalam kitab kami, Allah berfiran; Hai Muhammad, jika ummatmu menanyakan tentang-Ku. KatakanMuhammad, jika ummatmu menanyakan tentang-Ku. Katakan bahwa aku dekat. Makanya tidak perlu dipertanyakan lagi.bahwa aku dekat. Makanya tidak perlu dipertanyakan lagi. Lagi pula Tuhan tidak perlu diketahui karena dia tidak dapatLagi pula Tuhan tidak perlu diketahui karena dia tidak dapat diketahui!”diketahui!”

Penulis Penulis :: “Apa yang anda maksud kan dengan musyrik?” Dan“Apa yang anda maksud kan dengan musyrik?” Dan sekiranya Tuhansekiranya Tuhan kalian tidak dapat di ketahui, buat apakalian tidak dapat di ketahui, buat apa kalian disuruh menyembahkalian disuruh menyembah kepada-Nya. Apakah kaliankepada-Nya. Apakah kalian disuruh menyembah ketidaktahuan kalian?“disuruh menyembah ketidaktahuan kalian?“

7373Peserta Peserta :: “Musyrik dalam agama kami, sama dengan“Musyrik dalam agama kami, sama dengan

mempersekutukan Tuhan?mempersekutukan Tuhan? Atau bisa juga mengangap adaAtau bisa juga mengangap ada Tuhan lain selain Allah”Tuhan lain selain Allah”

Penulis Penulis :: “Terus, apa hubungannya mempertanyakan Tuhan dengan“Terus, apa hubungannya mempertanyakan Tuhan dengan kemusyrikan?”kemusyrikan?”

Page 8: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Peserta Peserta : : “Poko“Pokokknya ayat tersebut melarang kami menanyakannya ayat tersebut melarang kami menanyakan Tuhan? Lagi pulaTuhan? Lagi pula para ustad-ustad kami mengatakan sepertipara ustad-ustad kami mengatakan seperti itu juga!”itu juga!”

Penulis Penulis : : “Yang mana anda maksud dengan kata larangan? Pada“Yang mana anda maksud dengan kata larangan? Pada kalimat yangkalimat yang anda kutib tadi. Saya justruh menangkap,anda kutib tadi. Saya justruh menangkap, bahwa kalimat yang andabahwa kalimat yang anda kutib dari kitab kalian justrukutib dari kitab kalian justru membuka peluang untuk mengenalnya!membuka peluang untuk mengenalnya!

Peserta Peserta : : “Ah.. , itu kan hanya penafsiran anda saja yang tidak“Ah.. , itu kan hanya penafsiran anda saja yang tidak mempercayainya”mempercayainya”

PenulisPenulis :: “Kalau begitu, itu kan hanya penafsiran kalian saja yang “Kalau begitu, itu kan hanya penafsiran kalian saja yang menafsirkanmenafsirkan panafsiranku!”panafsiranku!”

Peserta Peserta : : “Tetapi jika anda telah menafsirkan bahwa makna dari“Tetapi jika anda telah menafsirkan bahwa makna dari ayat tersebut,ayat tersebut, yang menurut saudara membuka peluangyang menurut saudara membuka peluang untuk lebih mengenal Tuhanuntuk lebih mengenal Tuhan kami. Itu telah membuktikankami. Itu telah membuktikan bahwa anda telah menerima keberadaanbahwa anda telah menerima keberadaan Tuhan kami”Tuhan kami”

Penulis Penulis : : “Apakah ketika kalian menafsirkan penafsiran saya,“Apakah ketika kalian menafsirkan penafsiran saya, apakah itu berartiapakah itu berarti anda telah menerimah pernyataan saya?”anda telah menerimah pernyataan saya?”

Peserta Peserta : : “Ya.. Tentu saja kami menerimanya!”“Ya.. Tentu saja kami menerimanya!”Penulis Penulis : : “Misalnya, saya menafsirkan bahwa apa yang kamu yakini“Misalnya, saya menafsirkan bahwa apa yang kamu yakini

itu tidakitu tidak benar, dan kalian mengatakan bahwa itu hanyabenar, dan kalian mengatakan bahwa itu hanya penafsiran saya saja.penafsiran saya saja. Apakah itu berarti anda telahApakah itu berarti anda telah menerimah pendapat saya?”menerimah pendapat saya?”

Peserta Peserta : : “Ya.. , belum tentu kami menerimnya!”“Ya.. , belum tentu kami menerimnya!”Penulis Penulis :: “Kalau begitu, ketika saya menafsirkan kalimat dalam kitab“Kalau begitu, ketika saya menafsirkan kalimat dalam kitab

kalian,kalian, apakah itu berarti saya telah menerimanya? Kalianapakah itu berarti saya telah menerimanya? Kalian makin plin plan sajamakin plin plan saja dalam berargumentasi. Se-se kali kaliandalam berargumentasi. Se-se kali kalian mengatakan menerimnya,mengatakan menerimnya, kemudian membahtahnya lagi.kemudian membahtahnya lagi. Apakah seperti ini keyakinan kalian?”Apakah seperti ini keyakinan kalian?” Nampaknya merekaNampaknya mereka semakin terdesak, dan forum agak mulai memanas,semakin terdesak, dan forum agak mulai memanas, dandan mereka pun mulai kehilangan rasionalitasnya.mereka pun mulai kehilangan rasionalitasnya.

7474Perdebatan ke-VIIPerdebatan ke-VIIPeserta Peserta :: “Percuma saja anda menyuruh kami membuktikan“Percuma saja anda menyuruh kami membuktikan

keberadaan Tuhankeberadaan Tuhan kami. Tuhan kami gaib sifatnya. Dankami. Tuhan kami gaib sifatnya. Dan mustahil anda dapat melihatnya!mustahil anda dapat melihatnya!

Penulis Penulis :: Saya kan juga tidak menyuruh kalian untuk memperlihatkanSaya kan juga tidak menyuruh kalian untuk memperlihatkan TuhanTuhan kalian sama saya. Saya hanya meminta buktikankalian sama saya. Saya hanya meminta buktikan bahwa Tuhan kalian itubahwa Tuhan kalian itu ada”ada”

Peserta Peserta :: “Kami tadi sudah katakan, Tuhan kami gaib! Kenapa anda“Kami tadi sudah katakan, Tuhan kami gaib! Kenapa anda tetap suruhtetap suruh kami membuktikannya? Mungkin anda kurangkami membuktikannya? Mungkin anda kurang kerjaan, sampai-sampaikerjaan, sampai-sampai Tuhan mau dibuktikan yang jelas-Tuhan mau dibuktikan yang jelas-jelas gaib”jelas gaib”

Penulis Penulis :: “Okelah, jika kalian mengatakan bahwa Tuhan kalian gaib!“Okelah, jika kalian mengatakan bahwa Tuhan kalian gaib! TetapiTetapi apakah gaibnya Tuhan kalian, bermakna bahwa Tuhanapakah gaibnya Tuhan kalian, bermakna bahwa Tuhan kalian Tidakkalian Tidak ada?”ada?”

Page 9: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Peserta Peserta :: “Tidak juga, gaibnya Tuhan kami bukanlah berarti bahwa“Tidak juga, gaibnya Tuhan kami bukanlah berarti bahwa Tuhan kamiTuhan kami tidak ada!”tidak ada!”

Penulis Penulis :: “Jika demikian, kenapa kalian menjadikan alasan bahwa“Jika demikian, kenapa kalian menjadikan alasan bahwa dengan gaibnyadengan gaibnya Tuhan kalian sehingga kalian tidak bisaTuhan kalian sehingga kalian tidak bisa membuktikan adanya? Apakahmembuktikan adanya? Apakah Tuhan kalian hanyaTuhan kalian hanya merupakan khayalan saja. Yang keberadaanyamerupakan khayalan saja. Yang keberadaanya hanya dalamhanya dalam pikiran kalian saja. Di luar pikiran Tuhan kalian tidakpikiran kalian saja. Di luar pikiran Tuhan kalian tidak punyapunya keberadaan. Sebagaimana se-ekor naga yang diyakini olehkeberadaan. Sebagaimana se-ekor naga yang diyakini oleh orangorang Cina, yang menganggap bahwa naga itu ada. PadahalCina, yang menganggap bahwa naga itu ada. Padahal keberadaan nagakeberadaan naga hingga hari ini tidak pernah terbukti.hingga hari ini tidak pernah terbukti. Ataukah khayalan lain sepertiAtaukah khayalan lain seperti superman, yang dikhayalkansuperman, yang dikhayalkan oleh orang-orang amerika? Yang juga tidakoleh orang-orang amerika? Yang juga tidak terbukti adanya diterbukti adanya di alam realitas!“alam realitas!“

Peserta Peserta :: “Pokonya Tuhan kami tidak bisa dilihat” Dan apakah anda“Pokonya Tuhan kami tidak bisa dilihat” Dan apakah anda bisbisa a membuktikan sesuatu yang gaib? Karena jangan sampaimembuktikan sesuatu yang gaib? Karena jangan sampai hanya kamihanya kami yang disuruh membuktikan sesuatu yangyang disuruh membuktikan sesuatu yang andapun tak dapatandapun tak dapat melakukannya?”melakukannya?”

Penulis Penulis :: “Apakah kalian percaya adanya Energi?”“Apakah kalian percaya adanya Energi?”Peserta Peserta :: “Anda dulu yang menjawab pertanyaan kami? Kok malah“Anda dulu yang menjawab pertanyaan kami? Kok malah

anda yanganda yang balik bertanya!”balik bertanya!”7575Penulis Penulis :: “Pertanyaan saya, itulah jawaban saya! Karena tidak“Pertanyaan saya, itulah jawaban saya! Karena tidak

selamanyaselamanya pertayaan itu harus di jawab langsung denganpertayaan itu harus di jawab langsung dengan berupa jawaban. Bisa jugaberupa jawaban. Bisa juga dengan berupa pertanyaan yangdengan berupa pertanyaan yang mengandung jawaban. Yang jika kalianmengandung jawaban. Yang jika kalian sering mengunakansering mengunakan akal kalian, niscaya kalian akan mengetahui jawabanakal kalian, niscaya kalian akan mengetahui jawaban daridari pertanyaan tersebut!”pertanyaan tersebut!” Butuh waktu bagi mereka untukButuh waktu bagi mereka untuk memikirkan apa yang saya maksud.memikirkan apa yang saya maksud. Tetapi tetap saja merekaTetapi tetap saja mereka mempertahankan keyakinan mereka.mempertahankan keyakinan mereka.

Perdebatan ke-VIII pada seputar akalPerdebatan ke-VIII pada seputar akalPeserta Peserta : : “Tetapi akal kan sangat terbatas.., berbeda dengan“Tetapi akal kan sangat terbatas.., berbeda dengan

agama?”agama?”Penulis Penulis :: “Kalian mengatakan bahwa akal itu terbatas dan“Kalian mengatakan bahwa akal itu terbatas dan

mengkritiknya.mengkritiknya. Sekarang saya Tanya kalian. Ketika kalianSekarang saya Tanya kalian. Ketika kalian mengatakan akal terbatas,mengatakan akal terbatas, apakah kalian mengunakan akal-apakah kalian mengunakan akal-kah atau tidak mengunakan akal?”kah atau tidak mengunakan akal?”

Peserta Peserta : : “Ya.. , tentu saja pakai akal!”“Ya.. , tentu saja pakai akal!”Penulis Penulis :: ”Jika kalian menggunakan akal, berarti pernyataan kalian pun”Jika kalian menggunakan akal, berarti pernyataan kalian pun

terbatas,terbatas, tentang keterbatasan akal. Hal ini sebagaimanatentang keterbatasan akal. Hal ini sebagaimana pernyataan kalianpernyataan kalian sendiri. Yang mengatakan bahwa akalsendiri. Yang mengatakan bahwa akal terbatas. Dan bagaimana mungkinterbatas. Dan bagaimana mungkin kalian mengkritik akalkalian mengkritik akal dengan mengunakan akal? Siapa yang mengkritikdengan mengunakan akal? Siapa yang mengkritik siapa?”siapa?”

Peserta Peserta :: “Tetapi, kami dilarang mengunakan akal dalam membahas“Tetapi, kami dilarang mengunakan akal dalam membahas agama. Kamiagama. Kami cukup dengan pakai kitab saja. Karena kitabcukup dengan pakai kitab saja. Karena kitab kami mustahil salah! Dankami mustahil salah! Dan akal masih bisa salah!”akal masih bisa salah!”

Page 10: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Penulis Penulis :: “Ketika kalian mengatakan bahwa Kitab kalian mustahil“Ketika kalian mengatakan bahwa Kitab kalian mustahil salah, apakahsalah, apakah berdasarkan akal atau bukan?”berdasarkan akal atau bukan?”

Peserta Peserta :: “Tentu saja bukan!”“Tentu saja bukan!”Penulis Penulis :: “Artinya.., pernyataan kalian itu tidak masuk akal?”“Artinya.., pernyataan kalian itu tidak masuk akal?”Peserta Peserta :: “Bukan seperti itu maksud kami. Ketika kami memustahilkan“Bukan seperti itu maksud kami. Ketika kami memustahilkan

kesalahankesalahan pada Kitab kami, itu berdasarkan kitab kami juga.pada Kitab kami, itu berdasarkan kitab kami juga. Yakni, bahwa tidakYakni, bahwa tidak ada keraguan di dalamnya! Bukanada keraguan di dalamnya! Bukan berdasarkan akal kami!”berdasarkan akal kami!”

7676Penulis Penulis :: “Ketika kalian mengatakan bahwa Kitab lah yang“Ketika kalian mengatakan bahwa Kitab lah yang

memustahilkan adanyamemustahilkan adanya kesalahan pada Kitab kalian, apakahkesalahan pada Kitab kalian, apakah berdasarkan akal atau bukan?”berdasarkan akal atau bukan?”

Peserta Peserta :: “Maksud pertanyaan anda bagaimana?”“Maksud pertanyaan anda bagaimana?”Penulis Penulis :: “Maksud saya seperti itu! Seperti pertanyaan saya. Apakah“Maksud saya seperti itu! Seperti pertanyaan saya. Apakah

maksud darimaksud dari pertanyaan saya masih kurang jelas juga bagipertanyaan saya masih kurang jelas juga bagi kalian? Sehinggakalian? Sehingga pertanyaan saya, kalian masihpertanyaan saya, kalian masih mempertanyakannya kejelasannya. Danmempertanyakannya kejelasannya. Dan jika memang belumjika memang belum jelas, tolong katakan apanya yang tidak jelas?”jelas, tolong katakan apanya yang tidak jelas?”

Peserta Peserta :: “Sebenarnya anda ini datang hanya untuk menyalahkan“Sebenarnya anda ini datang hanya untuk menyalahkan keyakinan kamikeyakinan kami saja!”saja!”

Penulis Penulis :: “Pernyataan kalian yang mengatakan bahwa saya datang“Pernyataan kalian yang mengatakan bahwa saya datang untukuntuk menyalahkan keyakinan kalian, berarti keyakinanmenyalahkan keyakinan kalian, berarti keyakinan kalian sebelumkalian sebelum kedatangan saya, awalnya benar?”kedatangan saya, awalnya benar?”

Peserta Peserta : : “Tentu saja benar. Dan benar seratus persen”“Tentu saja benar. Dan benar seratus persen”Penulis Penulis :: “Jika memang benar, ya.. seharusnya anda buktikan bahwa“Jika memang benar, ya.. seharusnya anda buktikan bahwa

keyakinankeyakinan anda benar!”anda benar!”Peserta Peserta : : “Sangat susah kami membuktikan pada orang tidak se-“Sangat susah kami membuktikan pada orang tidak se-

keyakinan samakeyakinan sama kami. Makanya anda terimah dulukami. Makanya anda terimah dulu kebenaran keyakinan kami”kebenaran keyakinan kami”

Penulis Penulis : : “Artinya, kebenaran Tuhan kalian itu hanya berlaku pada“Artinya, kebenaran Tuhan kalian itu hanya berlaku pada orang yangorang yang seyakinan kalian saja!”seyakinan kalian saja!”

Peserta Peserta : : “Ya..harus seperti itu”“Ya..harus seperti itu”Penulis Penulis :: “Kalau begitu, Tuhan kalian itu bukan Tuhan semesta alam,“Kalau begitu, Tuhan kalian itu bukan Tuhan semesta alam,

karenakarena hanya Tuhannya golongan kalian saja!”hanya Tuhannya golongan kalian saja!”Peserta Peserta :: “Ah…Siapa bilang.., justru Tuhan kami adalah Tuhan semesta“Ah…Siapa bilang.., justru Tuhan kami adalah Tuhan semesta

alam.alam. Tetapi jika ada agama lain yang meyakini lain, ya..ituTetapi jika ada agama lain yang meyakini lain, ya..itu hak mereka. Yanghak mereka. Yang jelas Tuhan kami adalah Tuhan semestajelas Tuhan kami adalah Tuhan semesta alam”alam”

Penulis Penulis :: “Oke.., jika betul Tuhan kalian adalah Tuhan semesta alam,“Oke.., jika betul Tuhan kalian adalah Tuhan semesta alam, sekarangsekarang anda buktikan pernyataan anda!”anda buktikan pernyataan anda!”

Peserta Peserta :: “Jika anda mau melihat buktinya, silahkan anda membuka“Jika anda mau melihat buktinya, silahkan anda membuka kitab kami!kitab kami! Dalam kitab kami dikatakan bahwa TuhanDalam kitab kami dikatakan bahwa Tuhan kamilah yang menciptakankamilah yang menciptakan alam semesta dan dialah Tuhanalam semesta dan dialah Tuhan semesta alam”semesta alam”

Page 11: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

7777Penulis Penulis :: “Masalahnya.., dalam kitab agama lain juga demikian. Bahwa“Masalahnya.., dalam kitab agama lain juga demikian. Bahwa

TuhanTuhan merekalah yang menciptakan alam ini! Bagaimanamerekalah yang menciptakan alam ini! Bagaimana anda biasanda bias menjelaskan masalah ini”menjelaskan masalah ini”

Peserta Peserta :: ”Tetapi kitab kami lebih sempurna””Tetapi kitab kami lebih sempurna”Penulis Penulis :: “Tetapi menurut mereka pun kitab-nya-lah yang sempurnah”“Tetapi menurut mereka pun kitab-nya-lah yang sempurnah”Peserta Peserta :: “Itu kan menurut mereka saja!”“Itu kan menurut mereka saja!”Penulis Penulis :: “Itu kan menurut kalian saja!”“Itu kan menurut kalian saja!”Peserta Peserta :: “Tetapi Nabi kami pernah berkata, bahwa Agama-mu adalah“Tetapi Nabi kami pernah berkata, bahwa Agama-mu adalah

agama-muagama-mu dan silahkan anda menyembah Tuhan yang andadan silahkan anda menyembah Tuhan yang anda yakini. Dan agamayakini. Dan agama kami adalah Agama kami. Dan biarlahkami adalah Agama kami. Dan biarlah kami menyembah Tuhan yangkami menyembah Tuhan yang kami yakini! Dan kami inginkami yakini! Dan kami ingin mengikuti perkataan Nabi kami. Olehnyamengikuti perkataan Nabi kami. Olehnya itu jika anda tetapitu jika anda tetap saja tidak percaya kebenaran agama dan Tuhan kamisaja tidak percaya kebenaran agama dan Tuhan kami Terserah anda saja. Tetapi biarkan kami juga meyakiniTerserah anda saja. Tetapi biarkan kami juga meyakini Agama danAgama dan Tuhan kami!”Tuhan kami!”

Penulis Penulis :: “Jika demikian, sekarang saya tanya sama kalian. Ketika Nabi“Jika demikian, sekarang saya tanya sama kalian. Ketika Nabi kaliankalian berkata seperti itu, apakah sebelum membuktikanberkata seperti itu, apakah sebelum membuktikan kebenaran Agamakebenaran Agama yang Beliau bawah, atau setelahyang Beliau bawah, atau setelah membuktikan kebenaran Agama yangmembuktikan kebenaran Agama yang Beliau bawah?Beliau bawah?

Peserta Peserta : : “Ya…Tentu saja setelah membuktikan kebenaran Agama“Ya…Tentu saja setelah membuktikan kebenaran Agama kami!”kami!”

Penulis Penulis :: “Kalau begitu, kalian tidak berhak mengatakan hal yang“Kalau begitu, kalian tidak berhak mengatakan hal yang sama. Karenasama. Karena kalian belum bisa membuktikan kebenarankalian belum bisa membuktikan kebenaran Agama kalian. BerbedaAgama kalian. Berbeda dengan Nabi kalian yang telahdengan Nabi kalian yang telah membuktikannya!”membuktikannya!”

Peserta Peserta :: “Tetapi dari pernyataan anda, secara tidak langsung bahwa“Tetapi dari pernyataan anda, secara tidak langsung bahwa andaanda menyetujui kebenaran Agama kami. Dan karena andamenyetujui kebenaran Agama kami. Dan karena anda bilang pada awalbilang pada awal dialog ini, bahwa anda akan mengikutidialog ini, bahwa anda akan mengikuti keyakinan kami, jika keyakinankeyakinan kami, jika keyakinan kami benar. Maka, andakami benar. Maka, anda harus ikut dengan keyakinan kami”harus ikut dengan keyakinan kami”

Penulis Penulis :: “Kalian ini rupanya lagi kebingungan! Seingat saya, saya“Kalian ini rupanya lagi kebingungan! Seingat saya, saya tidak pernahtidak pernah membenarkan agama kalian! Dan adapun sayamembenarkan agama kalian! Dan adapun saya membenarkan bahwamembenarkan bahwa Nabi kalian telah membuktikanNabi kalian telah membuktikan kebenaran Agama kalian, itu punkebenaran Agama kalian, itu pun berdasarkan pernyataanberdasarkan pernyataan kalian, yang tentunya masih harus sayakalian, yang tentunya masih harus saya pertanyakanpertanyakan kebenarannya. Jadi saya sebenarnya hanya berusahakebenarannya. Jadi saya sebenarnya hanya berusaha mengugurkan argumentasi kalian berdasarkan argumentasimengugurkan argumentasi kalian berdasarkan argumentasi kalian juga.kalian juga. Terlepas dari unsur pembenaran argumentasiTerlepas dari unsur pembenaran argumentasi kalian. Hal ini dikalian. Hal ini di karenakan argumentasi kalian salingkarenakan argumentasi kalian saling bertentangan. Misalnya, kalian maubertentangan. Misalnya, kalian mau mencontoh argumentasimencontoh argumentasi Nabi kalian, disisi lain kalian dalam konteksNabi kalian, disisi lain kalian dalam konteks yang berbeda.yang berbeda. Dan kalian mengklaim bahwa kontesknya sama. ApanyaDan kalian mengklaim bahwa kontesknya sama. Apanya yangyang sama? Kalian belum membuktikan kebenaran Keyakinansama? Kalian belum membuktikan kebenaran Keyakinan kalian,kalian, dan Nabi kalian sudah. Apakah anda layakdan Nabi kalian sudah. Apakah anda layak menyamakannya. Sekali lagimenyamakannya. Sekali lagi anda harus ingat, sayaanda harus ingat, saya

Page 12: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

mengatakan ini, bukan berarti saya telahmengatakan ini, bukan berarti saya telah membenarkan Nabimembenarkan Nabi kalian. Karena tentunya saya akan masihkalian. Karena tentunya saya akan masih mempertanyakan,mempertanyakan, Bahwa dari mana kalian tahu bahwa Nabi kalian ituBahwa dari mana kalian tahu bahwa Nabi kalian itu seorangseorang Nabi? Sehingga kalian mempercayainya! Olehnya itu,Nabi? Sehingga kalian mempercayainya! Olehnya itu, sebaiknya kalian buktikan dulu bahwa Nabi kalian benar,sebaiknya kalian buktikan dulu bahwa Nabi kalian benar, dengandengan menjawab pertanyaan saya!”menjawab pertanyaan saya!”

Peserta Peserta :: “Tentu saja dari Tuhan, karena Tuhan-lah yang mengutus“Tentu saja dari Tuhan, karena Tuhan-lah yang mengutus Nabi”Nabi”

Penulis Penulis :: “Jawaban kalian ini pun rancu. Karena bagaimana mungkin“Jawaban kalian ini pun rancu. Karena bagaimana mungkin kaliankalian mengatakan bahwa Nabi kalian itu adalah seorangmengatakan bahwa Nabi kalian itu adalah seorang Nabi, dan kalianNabi, dan kalian mengetahuinya dari Tuhan. Sementaramengetahuinya dari Tuhan. Sementara Tuhan, kalian belumTuhan, kalian belum mengetahuinya. Jawaban kalian dapatmengetahuinya. Jawaban kalian dapat saya terimah, jika Tuhan kaliansaya terimah, jika Tuhan kalian telah terbukti!. Dan karenatelah terbukti!. Dan karena Tuhan kalian belum terbukti adanya, makaTuhan kalian belum terbukti adanya, maka pernyataan kalianpernyataan kalian yang mengatakan bahwa kalian tahu Nabi dari Tuhanyang mengatakan bahwa kalian tahu Nabi dari Tuhan itu punitu pun juga belum terbukti! Kalian ini sesungguhnya inginjuga belum terbukti! Kalian ini sesungguhnya ingin membuktikan sesuatu dengan sesuatu yang tidak terbukti”membuktikan sesuatu dengan sesuatu yang tidak terbukti”

Perdebatan ke-IXPerdebatan ke-IXPenulis Penulis :: “Kenapa kalian pada diam semua! Apakah kalian baru“Kenapa kalian pada diam semua! Apakah kalian baru

menyadarimenyadari kelemahan keyakinan kalian?”kelemahan keyakinan kalian?”Peserta Peserta :: “Tunggu dulu…! Selama ini hanya kami saja yang disuruh“Tunggu dulu…! Selama ini hanya kami saja yang disuruh

membuktikanmembuktikan Keberadaan Tuhan kami! Agar adil, sekarangKeberadaan Tuhan kami! Agar adil, sekarang anda yang membuktikananda yang membuktikan bahwa Tuhan kami ada!”bahwa Tuhan kami ada!”

Penulis Penulis :: “Kalian ini sebenarnya bodoh. Bagaimana mungkin anda“Kalian ini sebenarnya bodoh. Bagaimana mungkin anda menyuruh sayamenyuruh saya membuktikan Tuhan kalianmembuktikan Tuhan kalian Bukankah sayaBukankah saya tidak mempercayai keyakinan kalian akan adanya Tuhantidak mempercayai keyakinan kalian akan adanya Tuhan kalian. Lagi pula kan saya sudahkalian. Lagi pula kan saya sudah bilang, bahwa saya tidakbilang, bahwa saya tidak ber-Agama seperti kalian ber-Agama. Anehber-Agama seperti kalian ber-Agama. Aneh ya...., kalian yangya...., kalian yang percaya Tuhan dan saya disuruh membuktikannya”percaya Tuhan dan saya disuruh membuktikannya”

Peserta Peserta :: “Lantas apa Agama anda?”“Lantas apa Agama anda?”Penulis Penulis :: “Apakah kalian belum disampaikan sama panitia, bahwa saya“Apakah kalian belum disampaikan sama panitia, bahwa saya

ini tidakini tidak ber-Agama!”ber-Agama!” Tidak ber-Agama yang kami maksud,Tidak ber-Agama yang kami maksud, karena dalam Islam sendiri tidakkarena dalam Islam sendiri tidak mengenal istilah Agama.mengenal istilah Agama. Islam mengunakan kata “Din”. Adapun Agama berasalIslam mengunakan kata “Din”. Adapun Agama berasal daridari kata sanskerta ( A= Tidak, Gama= Kacau ). Ada juga yangkata sanskerta ( A= Tidak, Gama= Kacau ). Ada juga yang mengatakanmengatakan Agama itu berasal dari bahasa Sangkrit. SepertiAgama itu berasal dari bahasa Sangkrit. Seperti Prof.DR. Harun Nasution. BeliauProf.DR. Harun Nasution. Beliau mengatakan Agama berartimengatakan Agama berarti A=Tidak, Gam= Pergi. Jadi Agama= Tidak Pergi.A=Tidak, Gam= Pergi. Jadi Agama= Tidak Pergi. Saya punSaya pun tidak tahu, apakah yang dimaksud Prof Harun Nasution itutidak tahu, apakah yang dimaksud Prof Harun Nasution itu sama dengansama dengan bahasa sanskerta yang kami maksud! Tetapibahasa sanskerta yang kami maksud! Tetapi yang pasti, dalam Islam sangat jauhyang pasti, dalam Islam sangat jauh dari pada makna keduadari pada makna kedua istilah tersebut.istilah tersebut.

Peserta Peserta :: “Apa yang anda maksud dengan tidak ber-Agama?”“Apa yang anda maksud dengan tidak ber-Agama?”Penulis Penulis :: “Ya.., tidak ber-Agama kebalikan dari apa yang anda maksud“Ya.., tidak ber-Agama kebalikan dari apa yang anda maksud

dengandengan ber-Agama”ber-Agama”

Page 13: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Peserta Peserta :: “Tetapi anda pun harus membuktikan bahwa Tuhan kami“Tetapi anda pun harus membuktikan bahwa Tuhan kami tidak ada?”tidak ada?”

Penulis Penulis :: “Kalian ini makin aneh saja! Apakah mungkin saya“Kalian ini makin aneh saja! Apakah mungkin saya membuktikanmembuktikan sesuatu yang Tidak ada!”sesuatu yang Tidak ada!”

Peserta Peserta :: “Kalau begitu kita sama dong!”“Kalau begitu kita sama dong!”Penulis Penulis :: “Sama apanya?”“Sama apanya?”Peserta Peserta :: “Ya.. , sama-sama tidak bisa membuktikan kebanaran“Ya.. , sama-sama tidak bisa membuktikan kebanaran

keyakinan kitakeyakinan kita masing-masing!”masing-masing!”Penulis Penulis :: “Kalian ini rupanya, lebih bodoh dari pada yang saya kira.“Kalian ini rupanya, lebih bodoh dari pada yang saya kira.

Tadi kanTadi kan kalian yang meyakini bahwa Tuhan itu ada.kalian yang meyakini bahwa Tuhan itu ada. Makanya buktikan bahwaMakanya buktikan bahwa Tuhan itu ada. Dan sekiranya kalianTuhan itu ada. Dan sekiranya kalian tidak dapat membuktikan adanyatidak dapat membuktikan adanya Tuhan kalian, berarti apaTuhan kalian, berarti apa yang kalian yakini tentang adanya Tuhanyang kalian yakini tentang adanya Tuhan kalian tidak benarkalian tidak benar atau tidak terbukti. Dan adapun kalian menyuruh sayaatau tidak terbukti. Dan adapun kalian menyuruh saya membuktikan ketidaan Tuhan kalian, Itu berarti andamembuktikan ketidaan Tuhan kalian, Itu berarti anda menyuruh sayamenyuruh saya meyakini dulu adanya Tuhan kalian. Karenameyakini dulu adanya Tuhan kalian. Karena hanya sesuatu yang ada lahhanya sesuatu yang ada lah yang dibuktikan adanya. Tetapiyang dibuktikan adanya. Tetapi jika sesuatu itu tidak ada, ya tidak usahjika sesuatu itu tidak ada, ya tidak usah di buktikan, karenadi buktikan, karena jika saya membuktikannya, berarti saya telahjika saya membuktikannya, berarti saya telah mengagapnyamengagapnya ada. Justruh saya malah tidak mau membicarakannya.ada. Justruh saya malah tidak mau membicarakannya. KarenaKarena apakah kalian mau membicarakan sesuatu yang tidak ada?apakah kalian mau membicarakan sesuatu yang tidak ada? AtauAtau apakah kalian bisa membuktikan bahwa “Segi tigaapakah kalian bisa membuktikan bahwa “Segi tiga bersisi empat itubersisi empat itu ada?” Sehingga meyakini adanya!”ada?” Sehingga meyakini adanya!”

Lambat-laun mereka pun makin sadar bahwa mereka tidakLambat-laun mereka pun makin sadar bahwa mereka tidak dapatdapat mempertahankan kebenaran keyakinan mereka. Tetapimempertahankan kebenaran keyakinan mereka. Tetapi yang sportif mengakuyang sportif mengaku hanya sebagian saja. Dan sebagianyahanya sebagian saja. Dan sebagianya lagi lebih memilih apatis. Meskipun merekalagi lebih memilih apatis. Meskipun mereka sadar bahwasadar bahwa yang selama ini mereka pegang tidak dapat di pertahankanyang selama ini mereka pegang tidak dapat di pertahankan lagi.lagi. Sebenarnya masih banyak contoh-contoh argumentasiSebenarnya masih banyak contoh-contoh argumentasi mereka, tetapi dengan apamereka, tetapi dengan apa yang kami tuliskan semoga dapatyang kami tuliskan semoga dapat mewakilinya. Sehingga dapat membantu untukmewakilinya. Sehingga dapat membantu untuk memahamimemahami penjelasan tentang pembuktian keberadaan Tuhan.penjelasan tentang pembuktian keberadaan Tuhan. DariDari beberapa kali dilakukan dialog semacam ini, tidak satupunbeberapa kali dilakukan dialog semacam ini, tidak satupun daridari mahasiswa yang dapat membuktikan keberadaan Tuhan.mahasiswa yang dapat membuktikan keberadaan Tuhan. Meminjam istilah KarenMeminjam istilah Karen Amtrong, bahwa Tuhan itu adalahAmtrong, bahwa Tuhan itu adalah sosok figur yang kabur ( A History Of God,sosok figur yang kabur ( A History Of God, Nizam press 2001).Nizam press 2001). Dan sadarkah anda bahwa pernyataan ini adalah tamparanDan sadarkah anda bahwa pernyataan ini adalah tamparan bagi anda orang-orang yang ber-Din. Anda adalah orang yangbagi anda orang-orang yang ber-Din. Anda adalah orang yang meyakini adameyakini ada Tuhan. Seharusnya Tugas anda memberikanTuhan. Seharusnya Tugas anda memberikan argumentasi dari apa yang kitaargumentasi dari apa yang kita yakini.yakini.

Agumentasi yang logisAgumentasi yang logisAgar pembahasan ini adil dan tidak subjektif, pertama yangAgar pembahasan ini adil dan tidak subjektif, pertama yang harus kitaharus kita lakukan adalah, menetapkan kapan sesuatu itulakukan adalah, menetapkan kapan sesuatu itu dapat dikatakan benar (definisidapat dikatakan benar (definisi kebenaran)? Dan apa yangkebenaran)? Dan apa yang

Page 14: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

kita jadikan untuk menilai sesuatu itu dapat dikatakankita jadikan untuk menilai sesuatu itu dapat dikatakan benarbenar (parameter kebenaran)? Yang nantinya dari sini lah kita(parameter kebenaran)? Yang nantinya dari sini lah kita berangkat. Karenaberangkat. Karena sekiranya kita belum sepakat dalam halsekiranya kita belum sepakat dalam hal ini, maka apa pun hasil dari pembicaraanini, maka apa pun hasil dari pembicaraan kita akan kembalikita akan kembali menjadi mentah.menjadi mentah. Sesuatu itu dapat di katakan benar, jika apaSesuatu itu dapat di katakan benar, jika apa yang dipahami (ide) sesuaiyang dipahami (ide) sesuai dengan realitas (kenyataan). Jadi,dengan realitas (kenyataan). Jadi, “KEBENARAN : IDE = R“. Sebagai contoh:“KEBENARAN : IDE = R“. Sebagai contoh: “Anda memahami“Anda memahami bahwa manusia berkaki dua. Dan ternyata realitasnyabahwa manusia berkaki dua. Dan ternyata realitasnya manusiamanusia berkaki dua. Kesesuaian antara pahaman (ide) andaberkaki dua. Kesesuaian antara pahaman (ide) anda dan realitas itulah yang didan realitas itulah yang di maksud kebenaran” Ataumaksud kebenaran” Atau misalnya, Bunyi Teori Geosentris: “Demokritus danmisalnya, Bunyi Teori Geosentris: “Demokritus dan kaumkaum gerejawan sebelum abad pertengahan (baca pula: Sebelumgerejawan sebelum abad pertengahan (baca pula: Sebelum masa renaisan dimasa renaisan di Eropa), memahami bahwa pusat dari tataEropa), memahami bahwa pusat dari tata surya adalah bumi. Sehingga mataharisurya adalah bumi. Sehingga matahari lah yang mengelilingilah yang mengelilingi bumi. Padahal kenyataan di alam realitas, bumi lah yangbumi. Padahal kenyataan di alam realitas, bumi lah yang mengelilingi matahari, dan matahari lah sebagai pusat tatamengelilingi matahari, dan matahari lah sebagai pusat tata surya. Ketidaksesuaiansurya. Ketidaksesuaian antara apa yang dipahami olehantara apa yang dipahami oleh Demokritus dan kaum gerejawan dengan realitasDemokritus dan kaum gerejawan dengan realitas itulah yangitulah yang kita maksud dengan kesalahan. Tetapi jika sesuaikita maksud dengan kesalahan. Tetapi jika sesuai sebagaimana bunyisebagaimana bunyi dari teori Heliosentrisnya Copernicusdari teori Heliosentrisnya Copernicus (1473-1543), bahwa bumi lah yang(1473-1543), bahwa bumi lah yang mengelilingi matahari,mengelilingi matahari, maka antara apa yang dipahami Copernicus denganmaka antara apa yang dipahami Copernicus dengan realitasrealitas terjadi kesesuaian. Olehnya itu, teori tersebut dikatakanterjadi kesesuaian. Olehnya itu, teori tersebut dikatakan benar.benar. Sekarang yang mau dibuktikan, kebenaran dariSekarang yang mau dibuktikan, kebenaran dari pahaman kita tentangpahaman kita tentang Tuhan. Apakah yang kita pahamiTuhan. Apakah yang kita pahami tentang Tuhan itu ada, sesuai dengantentang Tuhan itu ada, sesuai dengan realitasnya. Dalamrealitasnya. Dalam artian apa yang dipahami sesuai dengan realitas?artian apa yang dipahami sesuai dengan realitas? Selanjutnya,Selanjutnya, kita menetapkan apa yang kita jadikankita menetapkan apa yang kita jadikan parameter (Tolok Ukur) untuk menilaiparameter (Tolok Ukur) untuk menilai suatu kebenaran?suatu kebenaran?

Secara umum dalam aliran pemikiran dunia dalam menilaiSecara umum dalam aliran pemikiran dunia dalam menilai sebuahsebuah kebenaran terbagi atas lima mashab pemikiran:kebenaran terbagi atas lima mashab pemikiran: a.a. Kaum sophis dan relativis : Sebenarnya kaum sophis danKaum sophis dan relativis : Sebenarnya kaum sophis dan relativis tidak layak direlativis tidak layak di masukkan dalam pembicaraan kita.masukkan dalam pembicaraan kita. Karena kaum sophis sendiri mengingkariKarena kaum sophis sendiri mengingkari kebenaran adanyakebenaran adanya realitas, baik itu realitas dalam pahaman maupun relitasrealitas, baik itu realitas dalam pahaman maupun relitas diluar pahaman. Hal ini seperti yang dikatakan (Georgias 430-diluar pahaman. Hal ini seperti yang dikatakan (Georgias 430-380 sm) salah380 sm) salah seorang tokoh sophisme:“Tidak ada yang ada”seorang tokoh sophisme:“Tidak ada yang ada” dalam bukunya On Nature ordalam bukunya On Nature or the Non-Eksistent., (Pyrrho 360-the Non-Eksistent., (Pyrrho 360-270 sm-lihat Falsafatuna, Hal, 66, catatan270 sm-lihat Falsafatuna, Hal, 66, catatan kaki) juga turutkaki) juga turut mengingkari adanya penilaian yang benar. Demikian punmengingkari adanya penilaian yang benar. Demikian pun hal82hal82 nya dengan kaum relativisme seperti Ludwignya dengan kaum relativisme seperti Ludwig Wittgenstein dalamWittgenstein dalam “Tractatusnya” yang mengingkari“Tractatusnya” yang mengingkari kebenaran suatu pahaman. Saya tidak maukebenaran suatu pahaman. Saya tidak mau membicarakanmembicarakan pahaman ini lebih dalam karena ujung-ujungnya merekapunpahaman ini lebih dalam karena ujung-ujungnya merekapun tidak mengakui adanya kebenaran. Jangankan mengakuitidak mengakui adanya kebenaran. Jangankan mengakui

Page 15: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

adanya kebenaran,adanya kebenaran, adanya “ada” pun menurut mereka, ituadanya “ada” pun menurut mereka, itu tidak ada. Dan tidak perlu pusing untuktidak ada. Dan tidak perlu pusing untuk mengugurkanmengugurkan Teorinya. Karena Teori yang diproklamirkan gugur dan salahTeorinya. Karena Teori yang diproklamirkan gugur dan salah dengan sendirinya. Hal ini berdasarkan pernyataannya sendiridengan sendirinya. Hal ini berdasarkan pernyataannya sendiri yangyang mengingkari adanya kebenaran, termasuk kebenaranmengingkari adanya kebenaran, termasuk kebenaran teorinya. Sementara yangteorinya. Sementara yang kita bicarakan adalah parameterkita bicarakan adalah parameter kebenaran. Jadi jelas tidak ketemu. Tetapi bagikebenaran. Jadi jelas tidak ketemu. Tetapi bagi yang inginyang ingin mendalaminya silahkan anda membuka “Falsafatuna”mendalaminya silahkan anda membuka “Falsafatuna” karangankarangan Ayatullah Muhammad Baqir Ash Shadr (MizanAyatullah Muhammad Baqir Ash Shadr (Mizan cetakan VII 1999) ataucetakan VII 1999) atau “Tajalliyat Ilahi” karangan DR. Ir“Tajalliyat Ilahi” karangan DR. Ir Dimitri Mahayana. M. Eng─Semoga AllahDimitri Mahayana. M. Eng─Semoga Allah senantiasasenantiasa merahmatinya. b. Kaum Empiris : Mereka, kaum empirismerahmatinya. b. Kaum Empiris : Mereka, kaum empiris beranggapan bahwa satu-satunya yangberanggapan bahwa satu-satunya yang dapat dijadikandapat dijadikan parameter kebenaran yakni, ”Panca Indra dengan metodeparameter kebenaran yakni, ”Panca Indra dengan metode eksprimen” Sebagaimana yang telah kita bahas pada Bab IIeksprimen” Sebagaimana yang telah kita bahas pada Bab II tulisan ini, bahwatulisan ini, bahwa panca indra hanya dapat menangkap hal-panca indra hanya dapat menangkap hal-hal yang material (baca pulahal yang material (baca pula Akcidental) dari suatu realitas.Akcidental) dari suatu realitas. Dan jangkauannya-pun terbatas, sehinggaDan jangkauannya-pun terbatas, sehingga sangat tidak layaksangat tidak layak digunakan untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Karenadigunakan untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Karena jika kita mengunakan dalam membuktikan keberadaanjika kita mengunakan dalam membuktikan keberadaan Tuhan, berarti kita telahTuhan, berarti kita telah meletakkan Tuhan dalam posisi yangmeletakkan Tuhan dalam posisi yang terbatas. Dan jika Tuhan berada padaterbatas. Dan jika Tuhan berada pada posisi yang Terbatas,posisi yang Terbatas, berarti dia bukan Tuhan lagi. Karena sebagaimanaberarti dia bukan Tuhan lagi. Karena sebagaimana maklum,maklum, sesuatu yang terbatas itu membutuhkan sebab yaknisesuatu yang terbatas itu membutuhkan sebab yakni pembatasnya.pembatasnya. Dan sesuatu yang bersebab pastilah memilikiDan sesuatu yang bersebab pastilah memiliki awal dan akhir, dan jika Tuhanawal dan akhir, dan jika Tuhan memiliki awal dan akhir,memiliki awal dan akhir, berarti sebelum awal Tuhan itu tidak ada. Dan jikaberarti sebelum awal Tuhan itu tidak ada. Dan jika sebelumsebelum awal Tuhan tidak ada, berarti agar Tuhan ada mestilah Tuhanawal Tuhan tidak ada, berarti agar Tuhan ada mestilah Tuhan didi adakan. Dan jika Tuhan di adakan berarti dia bukan Tuhanadakan. Dan jika Tuhan di adakan berarti dia bukan Tuhan melainkan ciptaan.melainkan ciptaan. c. Kaum Idealis : Berbeda dengan kaumc. Kaum Idealis : Berbeda dengan kaum sophis, kaum idealis utamanya idealismsophis, kaum idealis utamanya idealism modern tetapmodern tetap mengakui adanya realitas. Tetapi adanya realitas yang diakuimengakui adanya realitas. Tetapi adanya realitas yang diakui oleholeh mereka hanya relitas di dalam pahaman. Hal ini sepertimereka hanya relitas di dalam pahaman. Hal ini seperti yang katakan bapakyang katakan bapak Idealisme modern George BerkeleyIdealisme modern George Berkeley (1685-1753) bahwa :“sesuatu itu untuk ada(1685-1753) bahwa :“sesuatu itu untuk ada berartiberarti mengetahui atau di ketahui (Esse est percipi)“ Dengan katamengetahui atau di ketahui (Esse est percipi)“ Dengan kata lain sesuatulain sesuatu itu tak mungkin dapat dikatakan ada selamaitu tak mungkin dapat dikatakan ada selama sesuatu itu tidak mengetahui atausesuatu itu tidak mengetahui atau tidak di ketahui. Dantidak di ketahui. Dan karena yang mengetahui itu adalah jiwa dan yangkarena yang mengetahui itu adalah jiwa dan yang diketahuidiketahui adalah konsepsi atau pahaman (ide), maka realitas obyektifadalah konsepsi atau pahaman (ide), maka realitas obyektif ituitu (realitas di luar pahaman itu tidak ada), karena tidak di(realitas di luar pahaman itu tidak ada), karena tidak di ketahui. Jadi merekaketahui. Jadi mereka (kaum idelis) menganggap bahwa tolok(kaum idelis) menganggap bahwa tolok ukur kebenaran adalah pahaman atauukur kebenaran adalah pahaman atau ide. atau apa kata ide,ide. atau apa kata ide, itu lah yang benar ( baca pula obyektif).(Lihatitu lah yang benar ( baca pula obyektif).(Lihat Falsafatuna,Falsafatuna, cetakan ke-VII hal-73). Sebenarnya jika kita mau meninjaucetakan ke-VII hal-73). Sebenarnya jika kita mau meninjau lebihlebih dalam lagi, sesungguhnya kaum idealis ini adalahdalam lagi, sesungguhnya kaum idealis ini adalah

Page 16: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

sophis yang malu-malu,sophis yang malu-malu, tetapi kita tidak akan masuk ketetapi kita tidak akan masuk ke pembahasan itu. Yang jelas bagi kita, apakahpembahasan itu. Yang jelas bagi kita, apakah ide atauide atau pahaman yang menurut mereka obyektif dapat di jadikanpahaman yang menurut mereka obyektif dapat di jadikan parameterparameter dalam pembuktian keberadaan Tuhan? Ketahuilah,dalam pembuktian keberadaan Tuhan? Ketahuilah, sekiranya kita setujusekiranya kita setuju dengan kaum Idealis, berarti untukdengan kaum Idealis, berarti untuk membuktikan keberadan Tuhan di luarmembuktikan keberadan Tuhan di luar pahaman tidak usahpahaman tidak usah kita bahas. Bukankah kaum idealis tidak mengakui adanyakita bahas. Bukankah kaum idealis tidak mengakui adanya sesuatu di luar pahaman! Lagi pula mengenai adanya Tuhansesuatu di luar pahaman! Lagi pula mengenai adanya Tuhan dalam pahamandalam pahaman kita tidak perdebatkan. Tetapi apakahkita tidak perdebatkan. Tetapi apakah adanya Tuhan di luar pahaman jugaadanya Tuhan di luar pahaman juga terbukti? Dan tentunyaterbukti? Dan tentunya hal ini di luar jangkauan kaum Idealis. Jadi sangat tidakhal ini di luar jangkauan kaum Idealis. Jadi sangat tidak nyambung membahas apakah Tuhan punya realitas, dengannyambung membahas apakah Tuhan punya realitas, dengan mengunakanmengunakan pahaman saja. Bukan hanya itu, idealis jugapahaman saja. Bukan hanya itu, idealis juga akan mengakibatkan sesuatu ituakan mengakibatkan sesuatu itu menjadi subyektif. Misalnyamenjadi subyektif. Misalnya saja dalam ide orang ateis, Tuhan itu tidak ada.saja dalam ide orang ateis, Tuhan itu tidak ada. Dan dalamDan dalam ide orang beragama Tuhan itu ada. Jika seperti ini, yangide orang beragama Tuhan itu ada. Jika seperti ini, yang mana kitamana kita terimah sebagai kebenaran? Apakah Tuhan adaterimah sebagai kebenaran? Apakah Tuhan ada dan sekaligus tidak ada?dan sekaligus tidak ada? Contoh inipun masih antara orangContoh inipun masih antara orang ateis dengan orang yang ber-Agama. Belumateis dengan orang yang ber-Agama. Belum lagi antara oranglagi antara orang ber-Agama sendiri. Yang tentunya lebih subyektif lagi.ber-Agama sendiri. Yang tentunya lebih subyektif lagi. Sebagai contoh, dalam ide atau pahaman orang Islam TuhanSebagai contoh, dalam ide atau pahaman orang Islam Tuhan itu satu yakniitu satu yakni Allah. Tetapi kristen berpemahaman lain yakniAllah. Tetapi kristen berpemahaman lain yakni Trinitas. (Tuhan bapak, TuhanTrinitas. (Tuhan bapak, Tuhan anak, Ruh kudus), Hindu punanak, Ruh kudus), Hindu pun berbeda, Budha juga demikian. Dan lucunyaberbeda, Budha juga demikian. Dan lucunya mereka semuamereka semua masing-masing mengklaim bahwa Pahamannya-lah yangmasing-masing mengklaim bahwa Pahamannya-lah yang benar.benar. Sementara yang kita cari adalah kebenaran yangSementara yang kita cari adalah kebenaran yang obyektif.,yang tentunya dapatobyektif.,yang tentunya dapat diterimah entah ia ateis atauditerimah entah ia ateis atau anti teis maupun berteis. Jadi pahaman yanganti teis maupun berteis. Jadi pahaman yang menurut kaummenurut kaum idealis adalah sesuatu yang obyektif, sesungguhnya sangatidealis adalah sesuatu yang obyektif, sesungguhnya sangat subyektif. Dan karena subyektif, kita tidak dapatsubyektif. Dan karena subyektif, kita tidak dapat menjadikannya parametermenjadikannya parameter kebenaran.kebenaran. d. Kaum Skriptualis :d. Kaum Skriptualis : Kaum ini berangapan bahwa para meter kebenaran adalahKaum ini berangapan bahwa para meter kebenaran adalah kitab. Apa kata kitab itulah yang benar. Jadi ketika kitabkitab. Apa kata kitab itulah yang benar. Jadi ketika kitab mengatakan bahwamengatakan bahwa Tuhan itu ada, maka Adanya Tuhan ituTuhan itu ada, maka Adanya Tuhan itu mutlak benar. Tetapi betulkah kitabmutlak benar. Tetapi betulkah kitab dapat dijadikan Tolokdapat dijadikan Tolok ukur kebenaran? Bukankah banyak kitab! Jadiukur kebenaran? Bukankah banyak kitab! Jadi pertanyaanpertanyaan selanjutnya, kitab yang mana yang dijadikan parameterselanjutnya, kitab yang mana yang dijadikan parameter kabenaran?kabenaran? Masalahnya dalam kitab agama islam Tuhan ituMasalahnya dalam kitab agama islam Tuhan itu ada Yakni Allah, dan kitabnyaada Yakni Allah, dan kitabnya yang beragama kristen punyang beragama kristen pun lain, begitupun orang Hindu, Budha, dan banyaklain, begitupun orang Hindu, Budha, dan banyak lagi. Ujunglagi. Ujung dari perdebat ini adalah kerelatifan. Olehnya itu, tidak layakdari perdebat ini adalah kerelatifan. Olehnya itu, tidak layak membuktikan keberadaan Tuhan dengan kitab. Selain relatifmembuktikan keberadaan Tuhan dengan kitab. Selain relatif juga menyalahijuga menyalahi hukum tertib keberadaan. Di manahukum tertib keberadaan. Di mana membuktikan sebab dengan menggunakanmembuktikan sebab dengan menggunakan akibat atauakibat atau percaya kitab dulu baru Tuhan. Ini akan mangakibatkanpercaya kitab dulu baru Tuhan. Ini akan mangakibatkan urutan dariurutan dari rukun iman menjadi berubah, yakni percayarukun iman menjadi berubah, yakni percaya

Page 17: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

adanya kitab terlebih dahulu baruadanya kitab terlebih dahulu baru percaya adanya Tuhan. Halpercaya adanya Tuhan. Hal ini pun telah berulang kali dicontohkan bantahanyaini pun telah berulang kali dicontohkan bantahanya dalamdalam “Dialog Ke-Tuhanan”. Tetapi perlu diingat, ketika dikatakan“Dialog Ke-Tuhanan”. Tetapi perlu diingat, ketika dikatakan bahwabahwa tidak bisa menggunakan kitab dalam pembuktiantidak bisa menggunakan kitab dalam pembuktian adanya Tuhan, bukan berartiadanya Tuhan, bukan berarti kitab ditolak! Kita setuju, jikakitab ditolak! Kita setuju, jika kitab itu mutlak benar,. tetapi anda juga haruskitab itu mutlak benar,. tetapi anda juga harus punya alasanpunya alasan yang memutlakkan bahwa kitab itu mutlak benar atau kitabyang memutlakkan bahwa kitab itu mutlak benar atau kitab andalah yang benar, karena semua orang bisa bilang bahwaandalah yang benar, karena semua orang bisa bilang bahwa kitab-nya-lah yangkitab-nya-lah yang mutlak benar, jika hanya dilakukanmutlak benar, jika hanya dilakukan dengan pengklaiman. Satu-satunya alas andengan pengklaiman. Satu-satunya alas an yang dapatyang dapat memutlakkan kebenaran kitab yaitu, ketika dibuktikan bahwamemutlakkan kebenaran kitab yaitu, ketika dibuktikan bahwa kitabkitab ini datangnya dari yang maha mutlak. Dengan kata lainini datangnya dari yang maha mutlak. Dengan kata lain kita haruskita harus membuktikan keberadaan Tuhan dulu danmembuktikan keberadaan Tuhan dulu dan membuktikan bahwa Tuhan mutlakmembuktikan bahwa Tuhan mutlak benar, sertabenar, serta membuktikan bahwa Tuhan lah yang menurunkan kitab yangmembuktikan bahwa Tuhan lah yang menurunkan kitab yang didi anggap mutlak benar itu.anggap mutlak benar itu. e. Akal : Parameter yang terakhire. Akal : Parameter yang terakhir adalah akal. Adapun orang yang yangadalah akal. Adapun orang yang yang menjadikan akal sebagimenjadikan akal sebagi parameter kebenaran biasa di sebut kaum rasionalis.parameter kebenaran biasa di sebut kaum rasionalis. Perlu diPerlu di catat, rasionalis yang di maksud di sini bukanlah seperticatat, rasionalis yang di maksud di sini bukanlah seperti rasionalismerasionalisme barat (Rene Descartes 1596-1650) yangbarat (Rene Descartes 1596-1650) yang sebenarnya seorang Idelisme malumalu.sebenarnya seorang Idelisme malumalu. Dalam kesempatanDalam kesempatan ini, tentunya tidak usah lagi dijelaskan keungulanini, tentunya tidak usah lagi dijelaskan keungulan akal,akal, karena telah dibahas pada Bab III dalam lembaran-lembarankarena telah dibahas pada Bab III dalam lembaran-lembaran ini. ini.

SekarangSekarang pembahsan terfokus tentang bagaimana cara untukpembahsan terfokus tentang bagaimana cara untuk mengugurkan akal,mengugurkan akal, sebagaimana telah digugurkannya kesebagaimana telah digugurkannya ke empat parameter sebelumnya. Tetapi,empat parameter sebelumnya. Tetapi, tolong jangan andatolong jangan anda menyuruh saya mengugurkan akal! Bukan berarti saya tidakmenyuruh saya mengugurkan akal! Bukan berarti saya tidak mau, saya memang tidak mampu melakukanya. Sebaiknyamau, saya memang tidak mampu melakukanya. Sebaiknya anda saja yanganda saja yang mengugurkannya. Asal dengan syarat janganmengugurkannya. Asal dengan syarat jangan anda menggunakan akal, karenaanda menggunakan akal, karena tidak layak mencela sesuatutidak layak mencela sesuatu yang sesuatu itu kita gunakan sendiri! Lagi pulayang sesuatu itu kita gunakan sendiri! Lagi pula jika andajika anda menyuruh saya mengugurkan akal, nanti apa yang sayamenyuruh saya mengugurkan akal, nanti apa yang saya gunakangunakan dalam membuktikan keberadaan Tuhan, karenadalam membuktikan keberadaan Tuhan, karena akal-lah sebagai satu-satunyaakal-lah sebagai satu-satunya parameter yang dapatparameter yang dapat diterimah oleh semua orang, selama orang itu berakal.diterimah oleh semua orang, selama orang itu berakal. Olehnya itu, pembuktian keberadaan Tuhan mestilahOlehnya itu, pembuktian keberadaan Tuhan mestilah mengunakan akal. BAGAIMANA AKAL MEMBUKTIKANmengunakan akal. BAGAIMANA AKAL MEMBUKTIKAN KEBERADAAN TUHAN Dengan bermodalkan akal dan kriteriaKEBERADAAN TUHAN Dengan bermodalkan akal dan kriteria kebenaran yang telah disepakati bersama, maka,kebenaran yang telah disepakati bersama, maka, pembahasan akan masuk pada pokok permasalah yakni,pembahasan akan masuk pada pokok permasalah yakni, apakah Tuhan memiliki realitas ( baca pula: apakah Tuhanapakah Tuhan memiliki realitas ( baca pula: apakah Tuhan memiliki keberadaan di luar pahaman)? memiliki keberadaan di luar pahaman)? Pembahasan di mulaiPembahasan di mulai dengan membahas realitas itu sendiri.dengan membahas realitas itu sendiri. Ketahuilah, bahwaKetahuilah, bahwa realitas yang ditangkap dalam pahaman (ide), terdirirealitas yang ditangkap dalam pahaman (ide), terdiri atasatas

Page 18: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

dua. Pertama, dari segi ‘keberadaan’ realitas tersebut, yangdua. Pertama, dari segi ‘keberadaan’ realitas tersebut, yang dalam bahasadalam bahasa Indonesia disebut “ada”, yang dalam bahasaIndonesia disebut “ada”, yang dalam bahasa Inggris disebut “eksistensi”, dalamInggris disebut “eksistensi”, dalam bahasa Arab disebutbahasa Arab disebut dengan “wujud”. Jadi ada-nya, eksistensi-nya, dan wujudnyadengan “wujud”. Jadi ada-nya, eksistensi-nya, dan wujudnya sebuah realitas itu sama saja. Kedua, dari segi keapaansebuah realitas itu sama saja. Kedua, dari segi keapaan realitas tersebut, yangrealitas tersebut, yang dalam bahasa Indonesia di sebut apa-dalam bahasa Indonesia di sebut apa-nya, dalam bahasa Inggris di kenal dengannya, dalam bahasa Inggris di kenal dengan istilah esensi-nyaistilah esensi-nya dan dalam bahasa Arab di sebut mahiya-nya. Jadi Apanya,dan dalam bahasa Arab di sebut mahiya-nya. Jadi Apanya, esensinya, mahiyanya, semuanya sama saja. Adapun untukesensinya, mahiyanya, semuanya sama saja. Adapun untuk membuktikanmembuktikan kebenaran pernyataan bahwa setiap realitaskebenaran pernyataan bahwa setiap realitas yang ditangkap dalam pahaman (ide)yang ditangkap dalam pahaman (ide) terdiri atas dua, andaterdiri atas dua, anda tinggal mengajukan dua pertanyaan. Yakni, pertanyaantinggal mengajukan dua pertanyaan. Yakni, pertanyaan eksistensi atau keberadaan realitas. Misalnya, adakaheksistensi atau keberadaan realitas. Misalnya, adakah realitasnya? Dan pertanyaanrealitasnya? Dan pertanyaan esensi atau ke-apaan realitas.esensi atau ke-apaan realitas. Misalnya, apa realitas itu?Misalnya, apa realitas itu?

Sebagai contoh, kita ambil buku yang sedang anda baca.Sebagai contoh, kita ambil buku yang sedang anda baca. “Buku” yang“Buku” yang anda baca adalah salah satu contoh dari sebuahanda baca adalah salah satu contoh dari sebuah realitas. Dua hal yang di tangkaprealitas. Dua hal yang di tangkap dalam pahaman dibuktikandalam pahaman dibuktikan dengan mengajukan pertanyaan esensi dan eksistensi.dengan mengajukan pertanyaan esensi dan eksistensi. ApaApa ini? Jawabanya adalah “buku”. Adakah realitasnya?ini? Jawabanya adalah “buku”. Adakah realitasnya? Jawabannya “Ada”. JadiJawabannya “Ada”. Jadi dari realitas tersebut ada dua haldari realitas tersebut ada dua hal yang ditangkap (baca pula: hadir) dalamyang ditangkap (baca pula: hadir) dalam pahaman. Jika daripahaman. Jika dari segi esensi, maka yang ditangkap adalah buku. Dan jika darisegi esensi, maka yang ditangkap adalah buku. Dan jika dari segi eksistensi, maka jawabannya adalah “ada”. Hal ini punsegi eksistensi, maka jawabannya adalah “ada”. Hal ini pun berlaku pada semuaberlaku pada semua realitas. Entah itu pohon, rumah, kursi,realitas. Entah itu pohon, rumah, kursi, dan sebagainya. Adapun skemanya kurangdan sebagainya. Adapun skemanya kurang lebih sebagailebih sebagai berikut:berikut:

Skemanya:Skemanya:WujudWujudEksistensiEksistensiAdanyaAdanyaRealitasRealitasApanyaApanyaEsensiEsensi

Mahiya Skema IMahiya Skema ISenganja tidak dibahas substansi dan aksiden dari sebuahSenganja tidak dibahas substansi dan aksiden dari sebuah realitas, karenarealitas, karena itu adalah bagian dari esesnsi. Dan karenaitu adalah bagian dari esesnsi. Dan karena pembahasan ini berkenaan denganpembahasan ini berkenaan dengan Eksistensi (ada-nya)Eksistensi (ada-nya) Tuhan. Maka konsekwensinya, kita tidak lagi berdiskusi diTuhan. Maka konsekwensinya, kita tidak lagi berdiskusi di wilayah esensi apalagi substansi dan aksiden.. Jadi diskusiwilayah esensi apalagi substansi dan aksiden.. Jadi diskusi kita terfokus padakita terfokus pada wilayah eksistensi atau hanyawilayah eksistensi atau hanya membicarakan ada dan tidak adanya Tuhan saja. Ketahuilah,membicarakan ada dan tidak adanya Tuhan saja. Ketahuilah, realitas dari segi eksistensinya (ada-nya), yang hadir dalamrealitas dari segi eksistensinya (ada-nya), yang hadir dalam

Page 19: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

pahaman, terbagi atas tiga. Yakni;“Mustahil ada-nya,pahaman, terbagi atas tiga. Yakni;“Mustahil ada-nya, Mungkin ada-nya, dan PastiMungkin ada-nya, dan Pasti ada-nya”ada-nya”

Skemanya:Skemanya:1 2 31 2 3pasti adanyapasti adanyamungkin adanyamungkin adanyamustahil adanyamustahil adanyaWujudWujudEksistensiEksistensiAdanyaAdanyaRealitasRealitas

Skema IISkema IIMustahil Ada-nya : Mustahil Ada-nya : Dari segi adanya realitas yang hadir dalam pahaman,Dari segi adanya realitas yang hadir dalam pahaman, meliputi juga hal-hal yang mustahil “ada-nya” di luarmeliputi juga hal-hal yang mustahil “ada-nya” di luar pahaman atau non eksistensi. pahaman atau non eksistensi. MisalnyaMisalnya ;;1. 1. Segi tiga yang bersisi empat. Apakah segi tiga bersisiSegi tiga yang bersisi empat. Apakah segi tiga bersisi

empat ada diluarempat ada diluar pahaman (punya realitas)? Siapa punpahaman (punya realitas)? Siapa pun yang menjawab pasti ia mengatakanyang menjawab pasti ia mengatakan mustahil adanyamustahil adanya (tidak punya realitas). Dan memang terbukti mustahil,(tidak punya realitas). Dan memang terbukti mustahil, karenakarena jika ia segitiga pastilah tidak bersisi empat. Dan jikajika ia segitiga pastilah tidak bersisi empat. Dan jika bersisi empat pastilahbersisi empat pastilah bukan segi tiga.bukan segi tiga.

2. 2. Sebahagian yang lebih besar dari keseluruhan. Apakah adaSebahagian yang lebih besar dari keseluruhan. Apakah ada sebahagian yangsebahagian yang lebih besar dari keseluruhan? Ataulebih besar dari keseluruhan? Atau apakah ada Kabupaten yang lebih besarapakah ada Kabupaten yang lebih besar dari Propinsinya?dari Propinsinya? Dan apakah ada Fakultas yang lebih besar dariDan apakah ada Fakultas yang lebih besar dari Universitasnya? Tentu jawabannya sama. Yakni mustahilUniversitasnya? Tentu jawabannya sama. Yakni mustahil ada-nya.ada-nya. Jadi dari segi ada-nya yang mustahil adanya,Jadi dari segi ada-nya yang mustahil adanya, tetaplah mustahil. Dantetaplah mustahil. Dan karena mustahil adanya, kita batasikarena mustahil adanya, kita batasi pembahasannya sampai di sini saja. Karenapembahasannya sampai di sini saja. Karena toh jugatoh juga hasilnya akan menjadi mustahil. Lagi pula untuk apa kitahasilnya akan menjadi mustahil. Lagi pula untuk apa kita membahasmembahas yang tidak ada (non eksistensi) yang sampaiyang tidak ada (non eksistensi) yang sampai kapanpun tidak bisa ada! Mungkin Ada-nya : Dari segi ada-kapanpun tidak bisa ada! Mungkin Ada-nya : Dari segi ada-nya realitas, yang hadir dalam pahamannya realitas, yang hadir dalam pahaman meliputi juga hal-meliputi juga hal-hal yang mungkin adanya di luar pahaman. hal yang mungkin adanya di luar pahaman.

Misalnya:Misalnya: 1. 1. Manusia pergi ke planet pluto. Apakah ada manusia pergiManusia pergi ke planet pluto. Apakah ada manusia pergi

ke planet Pluto?ke planet Pluto? Jawabannya, bukan mustahil dan bukanJawabannya, bukan mustahil dan bukan juga pasti melainkan “mungkin”. Haljuga pasti melainkan “mungkin”. Hal ini tidak bisaini tidak bisa dimustahilkan dan juga tidak bisa dipastikan. Hal ini hanyadimustahilkan dan juga tidak bisa dipastikan. Hal ini hanya biasbias dimungkinkan. Ini tidak bisa dipastikan adanya,dimungkinkan. Ini tidak bisa dipastikan adanya,

Page 20: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

karena dari segi adanyakarena dari segi adanya manusia pergi ke planet Plutomanusia pergi ke planet Pluto belum pasti. Ini tidak bisa pula dimustahilkan,belum pasti. Ini tidak bisa pula dimustahilkan, karena tidakkarena tidak tertutup kemungkinan ada manusia yang pergi ke planettertutup kemungkinan ada manusia yang pergi ke planet pluto.pluto. Sebagai contoh, orang tua dahulu, mengatakanSebagai contoh, orang tua dahulu, mengatakan bahwa mustahil ada besi biasbahwa mustahil ada besi bias terbang! Dan ternyata hariterbang! Dan ternyata hari ini terbukti ada besi besi bisa terbang (pesawat).ini terbukti ada besi besi bisa terbang (pesawat). SehinggaSehingga apa yang dikatakan oleh orang dahulu itu salah. Merekaapa yang dikatakan oleh orang dahulu itu salah. Mereka belumbelum mampu membedakan mana hal-hal yang mustahilmampu membedakan mana hal-hal yang mustahil dan mana hal-hal yangdan mana hal-hal yang mungkin. Besi bisa terbang itumungkin. Besi bisa terbang itu adalah sesuatu yang mungkin.adalah sesuatu yang mungkin.

2.2. Manusia berkaki tujuh. Apakah ada manusia yang berkakiManusia berkaki tujuh. Apakah ada manusia yang berkaki tujuh? Jawabannyatujuh? Jawabannya mungkin saja ada. Sebagaimanamungkin saja ada. Sebagaimana maklum, tidak bisa dipastikan dan juga tidakmaklum, tidak bisa dipastikan dan juga tidak bisadimustahilkan keberadaannyabisadimustahilkan keberadaannya

Jadi dari kedua contoh di atas dapatlah dibedakan hal-halJadi dari kedua contoh di atas dapatlah dibedakan hal-hal yang mana saja yang bersifat mungkin ada-nya dan hal-halyang mana saja yang bersifat mungkin ada-nya dan hal-hal yang bersifat mustahil ada-nya. Perlu juga di ketahui bahwayang bersifat mustahil ada-nya. Perlu juga di ketahui bahwa hal-hal yang bersifat mungkin dapat menjadi ada, jika adahal-hal yang bersifat mungkin dapat menjadi ada, jika ada yang mengadakan. Hal ini berangkat dari prinsip;”sesuatuyang mengadakan. Hal ini berangkat dari prinsip;”sesuatu yang tak punya mustahil memberi“. Misalnya sesuatu yangyang tak punya mustahil memberi“. Misalnya sesuatu yang mungkin. Mustahil sesuatu yang mungkin dapat menjadi pastimungkin. Mustahil sesuatu yang mungkin dapat menjadi pasti ada-nya tampa ada yang memastikan ada-nya. Dan jika diaada-nya tampa ada yang memastikan ada-nya. Dan jika dia pasti adanya tampa ada yang memastikan ada-nya berartipasti adanya tampa ada yang memastikan ada-nya berarti dia tidak dalam posisi mungkin. Melainkan dia pasti adanya.dia tidak dalam posisi mungkin. Melainkan dia pasti adanya. Sementara dia adalah mungkin. Dan karena dia adalahSementara dia adalah mungkin. Dan karena dia adalah sesuatu yang mungkin adanya atau tidak memiliki kepastiansesuatu yang mungkin adanya atau tidak memiliki kepastian keberadaan, berdasarkan prinsip tersebut maka, jika yangkeberadaan, berdasarkan prinsip tersebut maka, jika yang mungkin ingin menjadi pasti, mestilah ada yangmungkin ingin menjadi pasti, mestilah ada yang memastikannya. Sebagaimana maklum, segala sesuatu yangmemastikannya. Sebagaimana maklum, segala sesuatu yang mustahil dan segala sesuatumustahil dan segala sesuatu yang mungkin tentunya tidakyang mungkin tentunya tidak layak di lekatkan pada Tuhan, karena jika Tuhanlayak di lekatkan pada Tuhan, karena jika Tuhan mustahilmustahil ada-nya, berarti pembicaraan kita terhenti. Begitupun jikaada-nya, berarti pembicaraan kita terhenti. Begitupun jika TuhanTuhan mungkin adanya. Berarti ia harus membutuhkanmungkin adanya. Berarti ia harus membutuhkan sesuatu di luar dirinya agar dapatsesuatu di luar dirinya agar dapat menjadi ada. Dan jika diamenjadi ada. Dan jika dia (mungkin) membutuhkan sesuatu untuk menjadi ada,(mungkin) membutuhkan sesuatu untuk menjadi ada, berartiberarti dia bersebab. Dan jika dia bersebab, berarti dia bukan Tuhandia bersebab. Dan jika dia bersebab, berarti dia bukan Tuhan melainkanmelainkan ciptaan. Maka dari itu, sebaiknya pembicaraanciptaan. Maka dari itu, sebaiknya pembicaraan tentang segala sesuatu yangtentang segala sesuatu yang mustahil dan segala sesuatumustahil dan segala sesuatu yang mungkin kita tinggalkan saja karena tentunyayang mungkin kita tinggalkan saja karena tentunya anda dananda dan saya tidak mau berangkat dari argument yang mustahil dansaya tidak mau berangkat dari argument yang mustahil dan argumentargument yang masih mungkin. Bukankah sesuatu yangyang masih mungkin. Bukankah sesuatu yang mungkin hanya melahirkanmungkin hanya melahirkan kemungkinan juga. Dan yangkemungkinan juga. Dan yang mustahil hanya melahirkan kemustahilan pula!mustahil hanya melahirkan kemustahilan pula! SertaSerta bukankah kita semua membutuhkan kepastian?bukankah kita semua membutuhkan kepastian?

Page 21: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Pasti Ada-nya :Pasti Ada-nya : Dari segi ada-nya segala realitas yang hadir dalam pahaman,Dari segi ada-nya segala realitas yang hadir dalam pahaman, meliputi juga hal-hal yang bersifat pasti ada-nya di luarmeliputi juga hal-hal yang bersifat pasti ada-nya di luar pahaman. Misalnya,pahaman. Misalnya, kepastian ada-nya matahari, kepastiankepastian ada-nya matahari, kepastian ada-nya alam, kepastian ada-nya manusia,ada-nya alam, kepastian ada-nya manusia, dan kepastiandan kepastian ada-nya segala sesuatu yang pasti ada-nya. Termasukada-nya segala sesuatu yang pasti ada-nya. Termasuk kepastiankepastian Ada-nya “ADA”. Dan ternyata, segala sesuatu yangAda-nya “ADA”. Dan ternyata, segala sesuatu yang pasti adanya di luar pahaman,pasti adanya di luar pahaman, yang di tangkap dalamyang di tangkap dalam pahaman terdiri atas dua; Pertama, pasti ada-nya karenapahaman terdiri atas dua; Pertama, pasti ada-nya karena diridiri sendiri. Kedua pasti ada-nya karena yang lain. Pasti ada-nyasendiri. Kedua pasti ada-nya karena yang lain. Pasti ada-nya karena dirikarena diri sendiri yaitu, “ADA”. Dan pasti ada-nya karenasendiri yaitu, “ADA”. Dan pasti ada-nya karena yang lain yaitu, Alam/Manusia.yang lain yaitu, Alam/Manusia.

Skemanya:Skemanya:IdeIdeWujudWujudEksistensiEksistensiAdanyaAdanyaRealitas pastiRealitas pastiadanyaadanyakarena dirikarena dirisendirisendiriKarenaKarena yang lainyang lainAdaAdaManusia/Manusia/AlamAlam

Skema IIISkema IIIAnda mungkin bertanya, kenapa langsung ditentukan bahwaAnda mungkin bertanya, kenapa langsung ditentukan bahwa yang pastiyang pasti adanya itu terbagi dua? semoga, semua yangadanya itu terbagi dua? semoga, semua yang kami katakan kami buktikan pulakami katakan kami buktikan pula kebenaran-nya.kebenaran-nya. PASTI ADA-NYA KARNA DIRI SENDIRI = ‘ADA’PASTI ADA-NYA KARNA DIRI SENDIRI = ‘ADA’ Betulkah “ADA” adalah yang pasti adanya karena diri sendiri?Betulkah “ADA” adalah yang pasti adanya karena diri sendiri? Jika betul,Jika betul, apa buktinya? Kami akan menjawabnya denganapa buktinya? Kami akan menjawabnya dengan memberikan beberapamemberikan beberapa argumentasi sebagai berikut;argumentasi sebagai berikut; 1.1. Sekiranya “ADA” ada karena yang lain, berarti ‘Dia’ di ada-Sekiranya “ADA” ada karena yang lain, berarti ‘Dia’ di ada-kan. Dan jika ‘Dia’kan. Dan jika ‘Dia’ di ada-kan, berarti sebelumnya ‘Dia’ tidakdi ada-kan, berarti sebelumnya ‘Dia’ tidak ada. Dan pernyataan ini terbuktiada. Dan pernyataan ini terbukti salah. Karena apakah “ADA”salah. Karena apakah “ADA” sebelumnya tidak ada? Jika sebelumnya “ADA”sebelumnya tidak ada? Jika sebelumnya “ADA” tidak ada,tidak ada, berarti ‘Dia’ bukan “ADA”. Melainkan ketiadaan. Dan andaberarti ‘Dia’ bukan “ADA”. Melainkan ketiadaan. Dan anda harusharus tahu hanya sesuatu yang tidak ada-lah yang di ada-tahu hanya sesuatu yang tidak ada-lah yang di ada-kan. Tetapi jika sesuatu itukan. Tetapi jika sesuatu itu telah ada, dengan alasan apa lagitelah ada, dengan alasan apa lagi sehingga ‘Dia’ ingin di ada-kan. Bukankahsehingga ‘Dia’ ingin di ada-kan. Bukankah ‘Dia’ telah ada.‘Dia’ telah ada. Bahkan ‘Dia’-lah “ADA” itu sendiri!Bahkan ‘Dia’-lah “ADA” itu sendiri! 2. Pernyataan “ADA” di2. Pernyataan “ADA” di adakan itu pun mustahil. Karena apakah ada yang mengadakan itu pun mustahil. Karena apakah ada yang meng adaada kan “ADA”? Jawabanya ada dua kemungkinan:kan “ADA”? Jawabanya ada dua kemungkinan:

Page 22: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Pertama ;“Tidak ADA”.Pertama ;“Tidak ADA”. Jika jawaban ini yang kita ambilJika jawaban ini yang kita ambil berarti, betul lah bahwa “ADA” itu tidak adaberarti, betul lah bahwa “ADA” itu tidak ada yangyang mengadakan. Kemungkinan Kedua ; “ADA”. Jika kemungkinanmengadakan. Kemungkinan Kedua ; “ADA”. Jika kemungkinan keduakedua yang kita ambil bahwa ADA yang mengadakan “ADA”yang kita ambil bahwa ADA yang mengadakan “ADA” maka pertanyaannya,maka pertanyaannya, Apakah ADA yang mengada-kan “ADA”Apakah ADA yang mengada-kan “ADA” itu identik? Jika identik berarti satu.itu identik? Jika identik berarti satu. Dan jika tidak identikDan jika tidak identik berarti ADA yang mengadakan “ADA” itu mestilahberarti ADA yang mengadakan “ADA” itu mestilah Tidak ADA.Tidak ADA. Dan Jika kita memilih identik berarti satu. Dan jika satu,Dan Jika kita memilih identik berarti satu. Dan jika satu, berartiberarti ADA yang mengadakan “ADA” itu Adalah “ADA”ADA yang mengadakan “ADA” itu Adalah “ADA” (dirinya). Dengan kata(dirinya). Dengan kata lain “ADA” itu ada karena dirinyalain “ADA” itu ada karena dirinya sendiri. Atau ‘Dia’ ada bukan karena yangsendiri. Atau ‘Dia’ ada bukan karena yang lain.lain. DariDari penjelasan singkat di atas, terbuktilah bahwa yang pastipenjelasan singkat di atas, terbuktilah bahwa yang pasti adanya karena diriadanya karena diri sendiri = “ADA”.sendiri = “ADA”.PASTI ADANYA KARENA YANG LAIN = ALAM/ MANUSIAPASTI ADANYA KARENA YANG LAIN = ALAM/ MANUSIA Pertanyaan selanjutnya, kenapa alam/manusia diposisikanPertanyaan selanjutnya, kenapa alam/manusia diposisikan pasti ada-nyapasti ada-nya karena yang lain? Alam/manusia diposisikankarena yang lain? Alam/manusia diposisikan pasti adanya karena yang lain,pasti adanya karena yang lain, karena jika alam dan manusiakarena jika alam dan manusia berada pada posisi pasti ada-nya karena diri sendiri,berada pada posisi pasti ada-nya karena diri sendiri, akanakan mengakibatkan yang pasti ada-nya karena diri sendiri itumengakibatkan yang pasti ada-nya karena diri sendiri itu menjadi lebih darimenjadi lebih dari satu. Yakni “ADA” dan Alam/ Manusia. Dansatu. Yakni “ADA” dan Alam/ Manusia. Dan jika pasti ada-nya karena diri sendirijika pasti ada-nya karena diri sendiri lebih dari satu, makalebih dari satu, maka keberadaan mereka satu sama lain saling membatasi. Dankeberadaan mereka satu sama lain saling membatasi. Dan mengakibatkan keberadaan mereka terbatas. Sementara kitamengakibatkan keberadaan mereka terbatas. Sementara kita tahu bahwa yangtahu bahwa yang terbatas pastilah membutuhkan pembatasterbatas pastilah membutuhkan pembatas dan jika mereka membutuhkandan jika mereka membutuhkan pembatas berarti merekapembatas berarti mereka bersebab yakni batasanya. Dan sesuatu yang bersebabbersebab yakni batasanya. Dan sesuatu yang bersebab pastilah memiliki awal dan akhir. Dan jika mereka memilikipastilah memiliki awal dan akhir. Dan jika mereka memiliki awal, berarti sebelumawal, berarti sebelum awal mereka tidak ada. Dan jikaawal mereka tidak ada. Dan jika mereka tadinya tidak ada dan menjadi ada,mereka tadinya tidak ada dan menjadi ada, berarti mereka diberarti mereka di ada-kan. Sementara kita tahu, tidak ada yang mengadakanada-kan. Sementara kita tahu, tidak ada yang mengadakan “ADA”. Dan jika “ADA” pasti adanya kerena diri sendiri,“ADA”. Dan jika “ADA” pasti adanya kerena diri sendiri, sementara yang pastisementara yang pasti adanya karena diri sendiri itu mustahiladanya karena diri sendiri itu mustahil lebih dari satu, berarti manusia/alamlebih dari satu, berarti manusia/alam mestilah di terposisikanmestilah di terposisikan ada karena yang lain.ada karena yang lain.ALAM DAN MANUSIA DI-ADA-KAN OLEH ADAALAM DAN MANUSIA DI-ADA-KAN OLEH ADAAlam dan manusia di ada-kan oleh “ADA”, karena adanyaAlam dan manusia di ada-kan oleh “ADA”, karena adanya “ADA”-lah“ADA”-lah sehingga alam dan manusia menjadi ada. Dansehingga alam dan manusia menjadi ada. Dan sekiranya tidak ada “ADA” makasekiranya tidak ada “ADA” maka alam dan manusia bahkanalam dan manusia bahkan segala sesuatu akan kehilangan keberadaan (Tidaksegala sesuatu akan kehilangan keberadaan (Tidak Ada).Ada). Sebagai bukti, kita akan mengajukan pertanyaan eksistensiSebagai bukti, kita akan mengajukan pertanyaan eksistensi padapada alam/manusia. Apakah alam/manusia bisa dikatakanalam/manusia. Apakah alam/manusia bisa dikatakan ada, jika tidak ada “ADA”?ada, jika tidak ada “ADA”? Ataukah dapatkah alam/manusiaAtaukah dapatkah alam/manusia dapat ada, jika alam/manusia tidak ada (tidakdapat ada, jika alam/manusia tidak ada (tidak punyapunya keberadaan)? Jawabannya hanya dua kemungkinan.keberadaan)? Jawabannya hanya dua kemungkinan. KemungkinanKemungkinan pertama, “bisa”. Dalam artian meskipunpertama, “bisa”. Dalam artian meskipun alam/manusia tidak punya keberadaanalam/manusia tidak punya keberadaan (tidak ada), dapat(tidak ada), dapat

Page 23: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

juga dikatakan ada. Jawaban ini terbukti salah, karena jikajuga dikatakan ada. Jawaban ini terbukti salah, karena jika alam/manusia meskipun tidak ada, tetapi tetap di katakanalam/manusia meskipun tidak ada, tetapi tetap di katakan ada, berarti ada danada, berarti ada dan tidak ada akan menjadi identik. Dan jikatidak ada akan menjadi identik. Dan jika ada dan tidak ada menjadi identik, kitaada dan tidak ada menjadi identik, kita tidak bisa menilaitidak bisa menilai yang mana ada dan yang mana tidak ada. Dan berimplikasiyang mana ada dan yang mana tidak ada. Dan berimplikasi akan menghancurkan semua keberadaan. Karena bukankahakan menghancurkan semua keberadaan. Karena bukankah keberadaan segalakeberadaan segala sesuatu = ketiadaan segala sesuatu.sesuatu = ketiadaan segala sesuatu. Kemungkinan kedua, “tidak bisa”. DalamKemungkinan kedua, “tidak bisa”. Dalam artianartian alam/manusia hanya dapat dikatakan ada, jika ada-nyaalam/manusia hanya dapat dikatakan ada, jika ada-nya “ADA”. Artinya,“ADA”. Artinya, alam/manusia agar dia ada pastilahalam/manusia agar dia ada pastilah membutuhkan “ADA”. Dan kemungkinan inimembutuhkan “ADA”. Dan kemungkinan ini terbukti benar,terbukti benar, karena jika tidak “ADA”, maka segala sesuatu akankarena jika tidak “ADA”, maka segala sesuatu akan kehilangankehilangan keberadaan (tidak ada). Sehingga tidak adakeberadaan (tidak ada). Sehingga tidak ada sesuatu pun yang dapat ada jika tidaksesuatu pun yang dapat ada jika tidak ada “ADA”. Hal iniada “ADA”. Hal ini berlaku pada segala sesuatu yang ada, baik di alam pikiran,berlaku pada segala sesuatu yang ada, baik di alam pikiran, alam bahasa, ataupun alam realitas.alam bahasa, ataupun alam realitas. Kebutuhan segalaKebutuhan segala sesuatu akan “ADA” ini begitu universalnya sehinggasesuatu akan “ADA” ini begitu universalnya sehingga kitakita tidak dapat menolaknya. Bahkan untuk menolaknya-pun kitatidak dapat menolaknya. Bahkan untuk menolaknya-pun kita membutuhkanmembutuhkan “ADA” agar penolakan itu menjadi ada.“ADA” agar penolakan itu menjadi ada. Olehnya itu, kebutuhan segala sesuatuOlehnya itu, kebutuhan segala sesuatu pada “ADA” itupada “ADA” itu bersifat terus menerus, selalu dan setiap saat.bersifat terus menerus, selalu dan setiap saat. SebagaiSebagai contoh pada diri anda, bahwa anda senantiasa membutuhkancontoh pada diri anda, bahwa anda senantiasa membutuhkan “ADA”. Misalnya ketika anda ingin membaca buku. Apakah“ADA”. Misalnya ketika anda ingin membaca buku. Apakah anda bisa membacaanda bisa membaca buku, jika “ADA”-nya keinginan andabuku, jika “ADA”-nya keinginan anda untuk membaca buku, itu tidak ada? Danuntuk membaca buku, itu tidak ada? Dan ketika membacaketika membaca pun, dapatkah anda melihat tulisan-tulisan tersebut jikapun, dapatkah anda melihat tulisan-tulisan tersebut jika keber-keber- “ADA”-an yang melihat dan yang dilihat tidak ada?“ADA”-an yang melihat dan yang dilihat tidak ada? Dan dapatkah anda bernafasDan dapatkah anda bernafas jika keber-“ADA”-an nafas danjika keber-“ADA”-an nafas dan yang dinafasi, itu tidak ada. Bahkan dapatkahyang dinafasi, itu tidak ada. Bahkan dapatkah anda hidup jikaanda hidup jika keber-“ADA”-an kehidupan anda, itu tidak ada? Dankeber-“ADA”-an kehidupan anda, itu tidak ada? Dan muaranyamuaranya adalah, dapatkah anda ADA jika keberadaan ADA-adalah, dapatkah anda ADA jika keberadaan ADA-nya anda, itu tidak ada?nya anda, itu tidak ada? Berdasarkan penjelasan di atas,Berdasarkan penjelasan di atas, dapatlah kiranya anda sadar dandapatlah kiranya anda sadar dan mengetahui, betapa karenamengetahui, betapa karena ada-nya “ADA” kita dapat ada. Dan kita senantiasaada-nya “ADA” kita dapat ada. Dan kita senantiasa membutuhkan “ADA” agar tetap meng -ADA. Anda bisamembutuhkan “ADA” agar tetap meng -ADA. Anda bisa bayangkan jika kitabayangkan jika kita tidak di berikan keber-ADA-an oleh “ADA”tidak di berikan keber-ADA-an oleh “ADA” yang mengakibatkan kita tidak ada.yang mengakibatkan kita tidak ada. Apakah kita dapat diApakah kita dapat di sebut, di bicarakan, dipikirkan, dianggap, sementara kitasebut, di bicarakan, dipikirkan, dianggap, sementara kita tidak ADA. Adakah orang yang ingin membicarakan,tidak ADA. Adakah orang yang ingin membicarakan, memikirkan, menganggapmemikirkan, menganggap sesuatu yang tidak ada? Betapasesuatu yang tidak ada? Betapa tidak berartinya diri kita! Olehnya itu,tidak berartinya diri kita! Olehnya itu, sebagaimana layaknyasebagaimana layaknya jika kita di berikan sesuatu, adalah sebuah kemestian jikajika kita di berikan sesuatu, adalah sebuah kemestian jika kitakita berterima kasih kepada sang pemberi sesuatu tersebut. Danberterima kasih kepada sang pemberi sesuatu tersebut. Dan ini sangat logis,ini sangat logis, karena anda ditanya bahwa yang mana lebihkarena anda ditanya bahwa yang mana lebih logis: “Apakah ketika diberi danlogis: “Apakah ketika diberi dan anda berterimakasih”. Atauanda berterimakasih”. Atau

Page 24: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

“anda diberi dan tidak berterimaksih”. Adapun“anda diberi dan tidak berterimaksih”. Adapun silogismenya:silogismenya:I. I. Manusia/alam diberikan keberadaan oleh “ADA”.Manusia/alam diberikan keberadaan oleh “ADA”.II.II. Sesuatu yang diberi logisnya berterima kasih kepada siSesuatu yang diberi logisnya berterima kasih kepada si pemberi.pemberi.Kesimpulan : Kesimpulan : Manusia/alam logisnya berterima kasih kepada “ADA”.Manusia/alam logisnya berterima kasih kepada “ADA”.

Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan, jika manusia inginAkan tetapi, yang menjadi pertanyaan, jika manusia ingin berterima kasihberterima kasih kepada “ADA”. Apakah mengunakan carakepada “ADA”. Apakah mengunakan cara (Manusia) atau cara “ADA”? Di sini(Manusia) atau cara “ADA”? Di sini ada dua pilihan. Jikaada dua pilihan. Jika memilih cara manusia, kemungkinan ini kurang logis danmemilih cara manusia, kemungkinan ini kurang logis dan lemah. Kurang logis dan lemah karena masih memungkinkanlemah. Kurang logis dan lemah karena masih memungkinkan adanya kesalahanadanya kesalahan dalam melakukan cara berterima kasih.dalam melakukan cara berterima kasih. Bisa jadi apa yang manusia anggapBisa jadi apa yang manusia anggap berterima kasih, malahberterima kasih, malah sebuah penghinaan di hadapan “ADA”. Sebagai analogi,sebuah penghinaan di hadapan “ADA”. Sebagai analogi, jikajika orang Indonesia ingin berterimah kasih atau memuji orangorang Indonesia ingin berterimah kasih atau memuji orang Iran maka diaIran maka dia tidak bisa menggunakan cara berterimah kasihtidak bisa menggunakan cara berterimah kasih dan memuji ala Indonesia. Dengandan memuji ala Indonesia. Dengan memberikan ibu jari yangmemberikan ibu jari yang menghadap ke atas, karena bagi orang Iran caramenghadap ke atas, karena bagi orang Iran cara tersebuttersebut adalah sebuah penghinaan. Jadi haruslah ia mengunakanadalah sebuah penghinaan. Jadi haruslah ia mengunakan cara berterimahcara berterimah kasih atau memuji ala Iran. Yakni,kasih atau memuji ala Iran. Yakni, memberikan jempol dengan menghadapmemberikan jempol dengan menghadap kebawah. Jadikebawah. Jadi kemungkinan yang logis yaitu kita harus mengunakan carakemungkinan yang logis yaitu kita harus mengunakan cara “ADA”.“ADA”. Karena hanya ada dua cara yang kita pilih, dan pilihanKarena hanya ada dua cara yang kita pilih, dan pilihan pertama telah gugur,pertama telah gugur, berarti tinggal pilihan kedua! Caraberarti tinggal pilihan kedua! Cara seperti kedua lah yang menjaminseperti kedua lah yang menjamin kesempurnaan carakesempurnaan cara berterimah kasih─sebagaimana maklum.berterimah kasih─sebagaimana maklum. BerdasarkanBerdasarkan argument di atas berarti di sini manusia dituntut untukargument di atas berarti di sini manusia dituntut untuk sempurna dalam berterimakasih, yang persis sepertisempurna dalam berterimakasih, yang persis seperti diinginkan “ADA”. Jadidiinginkan “ADA”. Jadi ketika kita berterimah kasih haruslahketika kita berterimah kasih haruslah mengunakan cara “ADA”. Dan karena kitamengunakan cara “ADA”. Dan karena kita harus berterimahharus berterimah kasih dengan cara “ADA”, maka sebuah kemestian ataukasih dengan cara “ADA”, maka sebuah kemestian atau konsekwensi logisnya, “ADA” harus memberikan carakonsekwensi logisnya, “ADA” harus memberikan cara berterimakasih. Adapunberterimakasih. Adapun silogismenya:silogismenya:I. I. Manusia mesti berterimakasih kepada “ADA”Manusia mesti berterimakasih kepada “ADA”II.II. Cara berterimakasih mestilah sebagaimana yangCara berterimakasih mestilah sebagaimana yang diinginkan oleh ADAdiinginkan oleh ADAKesimpulan :Kesimpulan : “ADA” harus menurunkan atau mengajarkan cara“ADA” harus menurunkan atau mengajarkan cara berterimakasih sebagaimana yang diinginkan-Nya.berterimakasih sebagaimana yang diinginkan-Nya.

Dari penjelasan yang agak panjang tentang “ADA”,Dari penjelasan yang agak panjang tentang “ADA”, kesimpulan pertamakesimpulan pertama yang kita dapat petik, bahwa “ADA”yang kita dapat petik, bahwa “ADA” mesti menurunkan cara berterimah kasihmesti menurunkan cara berterimah kasih yang benar. Tetapiyang benar. Tetapi

Page 25: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

sekiranya “ADA” hanya menurunkan cara berterimah kasihsekiranya “ADA” hanya menurunkan cara berterimah kasih saja, maka ini pun masih memungkinkan terjadinyasaja, maka ini pun masih memungkinkan terjadinya kekeliruan dalam berterimahkekeliruan dalam berterimah kasih nantinya! Sebagai analogikasih nantinya! Sebagai analogi lagi, sebuah produsen mobil Jepang, ketikalagi, sebuah produsen mobil Jepang, ketika mengirim mobilmengirim mobil untuk di gunakan di Indonesia, prudusen tersebut tidakuntuk di gunakan di Indonesia, prudusen tersebut tidak mungkinmungkin hanya memberikan petunjuk penggunakan mobilhanya memberikan petunjuk penggunakan mobil tersebut saja, karena jika hanyatersebut saja, karena jika hanya berbekal petunjuk atau caraberbekal petunjuk atau cara mengunakan mobil saja, lantas kita sudah beranimengunakan mobil saja, lantas kita sudah berani mengendarai mobil tersebut, ini masih memungkinkanmengendarai mobil tersebut, ini masih memungkinkan terjadinya kesalahan dalamterjadinya kesalahan dalam mengunakan mobil tersebut.mengunakan mobil tersebut. Minimal, menabrakkan mobil tersebut. Hal ini dapatMinimal, menabrakkan mobil tersebut. Hal ini dapat terjaditerjadi dikarenakan keterbatasan dalam memahami petujuk yangdikarenakan keterbatasan dalam memahami petujuk yang diberikan olehdiberikan oleh prudusen dalam hal mengunakan mobil.prudusen dalam hal mengunakan mobil. Olehnya itu, sebagai produsen mobilOlehnya itu, sebagai produsen mobil yang pintar, selainyang pintar, selain memberikan cara pengunaan mobil dengan benar. Ia jugamemberikan cara pengunaan mobil dengan benar. Ia juga harusharus mengirimkan sebuah tenaga ahli untuk mengajarkanmengirimkan sebuah tenaga ahli untuk mengajarkan cara mengunakan mobilcara mengunakan mobil tersebut dengan baik. Yang tentunyatersebut dengan baik. Yang tentunya tenaga ahli ini sudah mengetahui secaratenaga ahli ini sudah mengetahui secara sempurna carasempurna cara mengunakan moibl dengan baik. Sehingga memustahilkanmengunakan moibl dengan baik. Sehingga memustahilkan adanyaadanya kesalahan. Demikian pun hal-nya dengan “ADA”.kesalahan. Demikian pun hal-nya dengan “ADA”. Untuk menjamin tidakUntuk menjamin tidak terjadinya kesalahan dalam berterimahterjadinya kesalahan dalam berterimah kasih, haruslah “ADA” mengirim pulakasih, haruslah “ADA” mengirim pula semacam utusan (bacasemacam utusan (baca pula: guru) yang mempraktekkan atau mengajarkanpula: guru) yang mempraktekkan atau mengajarkan manusiamanusia cara berterimah kasih yang benar. Dan melalui orang ataucara berterimah kasih yang benar. Dan melalui orang atau guru ini lahguru ini lah manusia dapat mengetahui cara berterimah kasihmanusia dapat mengetahui cara berterimah kasih tersebut.tersebut. Jadi kesimpulan kedua yang kita dapat petik dari Jadi kesimpulan kedua yang kita dapat petik dari “ADA”, yakni “ADA”“ADA”, yakni “ADA” haruslah mengutus seorang guru yang haruslah mengutus seorang guru yang sempurna guna menjamin kesempurnaansempurna guna menjamin kesempurnaan cara berterimacara berterima kasih. Adapun kasih. Adapun silogismenya sebagai berikut:silogismenya sebagai berikut:I.I. “ADA” memberikan cara berterima kasih sebagaimana“ADA” memberikan cara berterima kasih sebagaimana

yang diinginkan-Nya.yang diinginkan-Nya.II.II. Untuk menjamin kesempurnaan cara berterimakasiUntuk menjamin kesempurnaan cara berterimakasi

sebagaimanasebagaimana yang diinginkan mestilah ada pembimbingyang diinginkan mestilah ada pembimbing (guru).(guru).

Kesimpulan :Kesimpulan : “ADA” mestilah mengutus pembimbing untuk menjamin“ADA” mestilah mengutus pembimbing untuk menjamin kesempurnaan cara terimakasihkesempurnaan cara terimakasih

Sejauh ini akal telah membuktikan bahwa ”ADA” sebagaiSejauh ini akal telah membuktikan bahwa ”ADA” sebagai tempattempat berterimah kasih. Dan untuk berterimah kasih “ADA”berterimah kasih. Dan untuk berterimah kasih “ADA” harus menurunkan caraharus menurunkan cara berterimah kasih dan seorang guruberterimah kasih dan seorang guru yang menyampaikan sekaligus mengajarkanyang menyampaikan sekaligus mengajarkan cara berterimahcara berterimah kasih tersebut. Dan berdasarkan akal pula, sebelum manusiakasih tersebut. Dan berdasarkan akal pula, sebelum manusia mengetahui apa dan bagaimana cara berterimah kasih itu?mengetahui apa dan bagaimana cara berterimah kasih itu? Dan siapa guru itu?Dan siapa guru itu? Manusia harus mengetahui terlebih Manusia harus mengetahui terlebih dahulu siapa “ADA” itu, yang telahdahulu siapa “ADA” itu, yang telah menurunkan caramenurunkan cara

Page 26: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

berterimah kasih, dan seorang guru yang membimbingberterimah kasih, dan seorang guru yang membimbing manusiamanusia nantinya. Olehnya itu, pembahasan ini mestilahnantinya. Olehnya itu, pembahasan ini mestilah kembali kepada pengenalankembali kepada pengenalan “ADA”. “ADA”.

“Setiap akibat mestilah lahir dari sebabnya“Setiap akibat mestilah lahir dari sebabnyaApakah ini berarti dengan mengetahui akibat kita telah mengetahuiApakah ini berarti dengan mengetahui akibat kita telah mengetahuisebabnya? Tetapi dari mana anda tahu bahwa akibat ini lahir darisebabnya? Tetapi dari mana anda tahu bahwa akibat ini lahir dari

sebabnya. Atausebabnya. Ataudari mana ada tahu bahwa akibat ini adalah akibat. Sementaradari mana ada tahu bahwa akibat ini adalah akibat. Sementara

sebabnya pun andasebabnya pun andabelum mengetahuinya?belum mengetahuinya?Olehnya itu saudaraku ketahuilah sebab itu yang dengannya engkauOlehnya itu saudaraku ketahuilah sebab itu yang dengannya engkau

mengetahuimengetahuiakibatnya”akibatnya”Untuk memudahkan, memahami dan sekaligus menguatkanUntuk memudahkan, memahami dan sekaligus menguatkan

argumentasiargumentasiini, ada beberapa pengantar tentang prinsip dan sifat-sifat “ADA”,ini, ada beberapa pengantar tentang prinsip dan sifat-sifat “ADA”,

yang dengannyayang dengannyakita dapat membahasnya. Jadi harus diidentifikasi terlebih dahulu ciri-kita dapat membahasnya. Jadi harus diidentifikasi terlebih dahulu ciri-

ciriciri“ADA” tampa membatasinya.“ADA” tampa membatasinya.Dalam kebenaran prinsip tersebut anda bisa saja punya pilihan lainDalam kebenaran prinsip tersebut anda bisa saja punya pilihan lain

sehinggasehinggatidak setuju dengan pembahsan ini. Tetapi ketidak-setujuan andatidak setuju dengan pembahsan ini. Tetapi ketidak-setujuan anda

bukan berartibukan berartimempengaruhi kebenaran argument tersebut. Dan jika anda setujumempengaruhi kebenaran argument tersebut. Dan jika anda setuju

anda bisaanda bisamelanjutkan membaca buku ini. Adapun prinsip-prinsipnya sebagaimelanjutkan membaca buku ini. Adapun prinsip-prinsipnya sebagai

berikut;berikut;9696I. Apakah anda memilih (ADA sama dengan ADA) atau anda memilihI. Apakah anda memilih (ADA sama dengan ADA) atau anda memilih

(ADA(ADAsama dengan TIDAK ADA)? Jika anda memilih ADA sama dengan ADA!sama dengan TIDAK ADA)? Jika anda memilih ADA sama dengan ADA!Pembahasan dapat dilanjutkan. Tetapi jika anda memilih ADA samaPembahasan dapat dilanjutkan. Tetapi jika anda memilih ADA sama

dengandenganTIDAK ADA! Berarti pembahasan dihentikan. Pembahasan dihentikanTIDAK ADA! Berarti pembahasan dihentikan. Pembahasan dihentikankarena hasilnya juga akan percuma. Sebagaimana maklum, jika ADAkarena hasilnya juga akan percuma. Sebagaimana maklum, jika ADA

samasamadengan TIDAK ADA berarti dia identik. Dan jika dia identik, kita tidakdengan TIDAK ADA berarti dia identik. Dan jika dia identik, kita tidak

dapatdapatmenilai yang mana ADA dan yang mana TIDAK ADA. Olehnya itumenilai yang mana ADA dan yang mana TIDAK ADA. Olehnya itu

pilihanpilihankedua ini mutlak salah. Lagi pula pemikiran seperti ini sudahkedua ini mutlak salah. Lagi pula pemikiran seperti ini sudah

digugurkan didigugurkan diawal-awal pembahasan tentang kaum sophis dan relativis. Jadi pilihanawal-awal pembahasan tentang kaum sophis dan relativis. Jadi pilihanpertamalah yang benar yakni ADA sama dengan ADA. Atau ADA samapertamalah yang benar yakni ADA sama dengan ADA. Atau ADA samadengan dirinya yakni ADA. Jadi ADA sama dengan ADA bermaksudkandengan dirinya yakni ADA. Jadi ADA sama dengan ADA bermaksudkan

Page 27: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

bahwa ADA sama dengan dirinya.bahwa ADA sama dengan dirinya.II. Apakah anda memilih (TIDAK ADA sama dengan TIDAK ADA) atauII. Apakah anda memilih (TIDAK ADA sama dengan TIDAK ADA) atau

andaandamemilih (TIDAK ADA sama dengan ADA)? Jika anda memilih alternatifmemilih (TIDAK ADA sama dengan ADA)? Jika anda memilih alternatifpertama, berarti pembahasan dapat dilanjutkan. Tetapi jika memilihpertama, berarti pembahasan dapat dilanjutkan. Tetapi jika memilih

alternatifalternatifkedua, sebagaimana maklum pembahasan akan terhenti. Karena jikakedua, sebagaimana maklum pembahasan akan terhenti. Karena jika

TIDAKTIDAKADA sama dengan bukan dirinya yakni ADA. Berarti TIDAK ADA danADA sama dengan bukan dirinya yakni ADA. Berarti TIDAK ADA danADA menjadi identik. Sedangkan jika mereka identik, maka akan tidakADA menjadi identik. Sedangkan jika mereka identik, maka akan tidak

bisabisadibedakan mana yang TIDAK ADA dan yang ADA. Sehingga tidak bisadibedakan mana yang TIDAK ADA dan yang ADA. Sehingga tidak bisamenilai TIDAK ADA dan ADAnya segala sesuatu. Selanjutnya jika tidakmenilai TIDAK ADA dan ADAnya segala sesuatu. Selanjutnya jika tidakbisa menilai TIDAK ADA dan ADAnya sesuatu maka, TIDAK ADA danbisa menilai TIDAK ADA dan ADAnya sesuatu maka, TIDAK ADA danADAnya sesuatu akan kehilangan maknanya. Jadi yang benar adalahADAnya sesuatu akan kehilangan maknanya. Jadi yang benar adalah

TIDAKTIDAKADA sama dengan TIDAK ADA (baca pula: TIDAK ADA sama denganADA sama dengan TIDAK ADA (baca pula: TIDAK ADA sama dengandirinya yakni TIDAK ADA).dirinya yakni TIDAK ADA).III. Apakah anda memilih (ADA tidak sama dengan TIDAK ADA) atauIII. Apakah anda memilih (ADA tidak sama dengan TIDAK ADA) atau

andaandamemilih (ADA sama dengan Tidak ADA)? Jika anda memilih alternatifmemilih (ADA sama dengan Tidak ADA)? Jika anda memilih alternatifpertama, pembahasan dapat dilanjut. Dan jika memilih alternatif keduapertama, pembahasan dapat dilanjut. Dan jika memilih alternatif keduasebagaimana maklum pembahasan terhenti. Jadi yang benar adalah,sebagaimana maklum pembahasan terhenti. Jadi yang benar adalah,

ADAADAtidak sama dengan TIDAK ADA.tidak sama dengan TIDAK ADA.9797IV. Apakah kita memilih ( TIDAK ADA tidak sama dengan ADA) atau kitaIV. Apakah kita memilih ( TIDAK ADA tidak sama dengan ADA) atau kitamemilih (TIDAK ADA tidak sama dengan TIDAK ADA)? Jika kitamemilih (TIDAK ADA tidak sama dengan TIDAK ADA)? Jika kitamemilih alternatif pertama maka, pembahasan dapat dilanjut. Dan jikamemilih alternatif pertama maka, pembahasan dapat dilanjut. Dan jika

kitakitamemilih alternatif kedua maka sebagaimana maklum pembahasanmemilih alternatif kedua maka sebagaimana maklum pembahasan

terhenti.terhenti.Jadi yang benar, TIDAK ADA tidak sama dengan ADA.Jadi yang benar, TIDAK ADA tidak sama dengan ADA.V. Apakah anda memilih (ADA mustahil menjadi sama dengan TIDAKV. Apakah anda memilih (ADA mustahil menjadi sama dengan TIDAK

ADA)ADA)atau (ADA mustahil menjadi sama dengan ADA)?atau (ADA mustahil menjadi sama dengan ADA)?Jika anda memilih alternatif pertama maka pembahasan dapat dilanjut.Jika anda memilih alternatif pertama maka pembahasan dapat dilanjut.

TetapiTetapijika memilih alternatif kedua, sebagaimana maklum pembahasanjika memilih alternatif kedua, sebagaimana maklum pembahasan

terhenti.terhenti.Sehingga yang benar adalah, ADA mustahil menjadi sama denganSehingga yang benar adalah, ADA mustahil menjadi sama dengan

TIDAKTIDAKADA.ADA.VI. Apakah anda memilih (TIDAK ADA mustahil menjadi sama denganVI. Apakah anda memilih (TIDAK ADA mustahil menjadi sama dengan

ADA)ADA)atau memilih (TIDAK ADA mustahil menjadi sama dengan TIDAK ADA)?atau memilih (TIDAK ADA mustahil menjadi sama dengan TIDAK ADA)?

Page 28: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Jika anda memilih alternatif pertama, maka pebahasan dapatJika anda memilih alternatif pertama, maka pebahasan dapat dilanjutkan.dilanjutkan.

Tetapi jika anda memilih alternatif kedua pembahasan terhenti.Tetapi jika anda memilih alternatif kedua pembahasan terhenti. SehinggaSehingga

yang benar, TIDAK ADA mustahil menjadi sama dengan ADA.yang benar, TIDAK ADA mustahil menjadi sama dengan ADA.Berdasarkan ke enam argument di atas, maka kesimpulannya jika diBerdasarkan ke enam argument di atas, maka kesimpulannya jika dipadatkan sebagai berikut;padatkan sebagai berikut;ADA sama dengan ADA, ADA tidak sama dengan TIDAK ADA, ADAADA sama dengan ADA, ADA tidak sama dengan TIDAK ADA, ADA

mustahilmustahilmenjadi sama dengan TIDAK ADA (IDENTIK). TIDAK ADA sama denganmenjadi sama dengan TIDAK ADA (IDENTIK). TIDAK ADA sama denganTIDAK ADA, TIDAK ADA tidak sama dengan ADA, TIDAK ADA mustahilTIDAK ADA, TIDAK ADA tidak sama dengan ADA, TIDAK ADA mustahilmenjadi sama dengan ADA (IDENTIK). Sehingga kesimpulan umum-nyamenjadi sama dengan ADA (IDENTIK). Sehingga kesimpulan umum-nya

yaitu,yaitu,“selain ADA adalah ke-TIADA-an”.“selain ADA adalah ke-TIADA-an”.Ketahuilah, prinsip di atas adalah prinsip dari segala prinsip ilmuKetahuilah, prinsip di atas adalah prinsip dari segala prinsip ilmupengetahuan, yang biasa di sebut dengan prima principia. Prinsip ini dipengetahuan, yang biasa di sebut dengan prima principia. Prinsip ini di

susun olehsusun olehAristoteles. Yang sebagian Ulama mengatakan Nabi-nya kaumAristoteles. Yang sebagian Ulama mengatakan Nabi-nya kaum

intelaktual. Jikaintelaktual. Jikaanda menolak prinsip tersebut, sebaiknya anda berhenti sajaanda menolak prinsip tersebut, sebaiknya anda berhenti saja

menolaknya. Karenamenolaknya. Karenapenolakan anda tidak berarti. Bukankah menolak sama dengan tidakpenolakan anda tidak berarti. Bukankah menolak sama dengan tidak

menolak.menolak.9898Dan Pembahasan inipun tidak akan menunggu persetujuan, apakahDan Pembahasan inipun tidak akan menunggu persetujuan, apakah

anda mauanda mausetuju atau tidak dengan prinsip tersebut. Yang jelas, pembahasan inisetuju atau tidak dengan prinsip tersebut. Yang jelas, pembahasan ini

terusterusberlanjut dengan berangkat dari argumen di atas yang mutlakberlanjut dengan berangkat dari argumen di atas yang mutlak

kebenaran-nya.kebenaran-nya.Berdasarkan argument di atas di ketahui bahwa ADA itu :Berdasarkan argument di atas di ketahui bahwa ADA itu :“ADA” itu tunggal“ADA” itu tunggalPeryataan bahwa ada itu tunggal terbukti benar, karena “ADA”-nyaPeryataan bahwa ada itu tunggal terbukti benar, karena “ADA”-nyasegala sesuatu dari segi “ADA-nya” terbukti tunggal. Sebagai contoh;segala sesuatu dari segi “ADA-nya” terbukti tunggal. Sebagai contoh;

rumah,rumah,pohon, kursi dan segala sesuatu dari segi ADA-nya (eksistensi)pohon, kursi dan segala sesuatu dari segi ADA-nya (eksistensi)

semuanya tunggalsemuanya tunggalyakni “ADA”. Yang membedakan mereka satu sama lain yakni dari segiyakni “ADA”. Yang membedakan mereka satu sama lain yakni dari segikeapaannya (esensi). Kebenaran hal ini dapat dibuktikan dengankeapaannya (esensi). Kebenaran hal ini dapat dibuktikan dengan

mengajukanmengajukanpertanyaan eksistensi dan esensi.pertanyaan eksistensi dan esensi.Pertanyaan “eksistensi” : Adakah realitas rumah, pohon, kursi, danPertanyaan “eksistensi” : Adakah realitas rumah, pohon, kursi, dan

segalasegalasesuatu? Jawabannya hanya satu. Yakni, “ADA”. Karena hal ini punsesuatu? Jawabannya hanya satu. Yakni, “ADA”. Karena hal ini pun

berlaku bagiberlaku bagi

Page 29: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

segala sesuatu. Jadi ada-nya matahari, bintang, bulan, manusia, buku,segala sesuatu. Jadi ada-nya matahari, bintang, bulan, manusia, buku, hewan danhewan dan

sebagainya, adalah tunggal yakni “ADA”.sebagainya, adalah tunggal yakni “ADA”.Pertanyaan “esensi” : Apakah itu? Jawaban-nya akan banyak, rumah,Pertanyaan “esensi” : Apakah itu? Jawaban-nya akan banyak, rumah,pohon, kursi, dan banyak lagi. Jadi yang membuat banyaknya sesuatupohon, kursi, dan banyak lagi. Jadi yang membuat banyaknya sesuatu

adalahadalahketika dilihat dari segi esensinya. Bukan dari segi ADA-nyaketika dilihat dari segi esensinya. Bukan dari segi ADA-nya

(eksistensinya).(eksistensinya).Contoh lain: Bayangkan jika ada sesuatu, sebutlah X. Dan sesuatuContoh lain: Bayangkan jika ada sesuatu, sebutlah X. Dan sesuatu

yang lain,yang lain,sebutlah Y. Jika X ada, keadaanya akan sama persis jika Y ada. Artinyasebutlah Y. Jika X ada, keadaanya akan sama persis jika Y ada. Artinya

keberada-keberada-an X identik dengan keber-ada-an Y. Yakni sama-sama ada.an X identik dengan keber-ada-an Y. Yakni sama-sama ada.Pernyataan bahwa “ADA” tidak tunggal pun mustahil. Karena jika ADAPernyataan bahwa “ADA” tidak tunggal pun mustahil. Karena jika ADAitu lebih dari satu. Maka, timbul pertanyaan. Apakah ADA yangitu lebih dari satu. Maka, timbul pertanyaan. Apakah ADA yang

pertama itu samapertama itu samadengan yang kedua. jika sama berarti satu. Dan jika berbeda makadengan yang kedua. jika sama berarti satu. Dan jika berbeda maka

ADA yangADA yangkedua itu mestilah TIDAK ADA. Dan ini pun berlaku bagi ADA yangkedua itu mestilah TIDAK ADA. Dan ini pun berlaku bagi ADA yang

ketiga, keketiga, keempat dan seterusnya.empat dan seterusnya.Bukti lain, apakah ADA selain “ADA”? Jawaban-nya hanya dua Jawaban,Bukti lain, apakah ADA selain “ADA”? Jawaban-nya hanya dua Jawaban,pertama; ADA. Jika jawaban ini diambil, timbul pertanya-an. Apakahpertama; ADA. Jika jawaban ini diambil, timbul pertanya-an. Apakah

ADAADAsebagai ADA yang kedua itu sama dengan “ADA” itu sendiri. Jika samasebagai ADA yang kedua itu sama dengan “ADA” itu sendiri. Jika sama

berartiberartisatu (identik). Dan jika beda mestilah ADA yang kedua itu TIDAK ADA.satu (identik). Dan jika beda mestilah ADA yang kedua itu TIDAK ADA.9999Jawaban kedua; TIDAK ADA. Jawaban inilah yang benar. KarenaJawaban kedua; TIDAK ADA. Jawaban inilah yang benar. Karena

bukankahbukankahselain “ADA” adalah “KETIDAAN”.selain “ADA” adalah “KETIDAAN”.“ADA” itu tidak bersebab“ADA” itu tidak bersebabPertama, jika “ADA” bersebab berarti dia bukan ada karena diri sendiri.Pertama, jika “ADA” bersebab berarti dia bukan ada karena diri sendiri.Sementara kita telah membuktikan bahwa “ADA” ada karena diriSementara kita telah membuktikan bahwa “ADA” ada karena diri

sendiri. Jadisendiri. Jadipernyataan “ADA” itu bersebab mustahil.pernyataan “ADA” itu bersebab mustahil.Kedua, Jika “ADA” bersebab, berarti “ADA” diada-kan. Dan jika “ADA”Kedua, Jika “ADA” bersebab, berarti “ADA” diada-kan. Dan jika “ADA”di adakan, berarti sebelumnya Tidak ada. Dan ini terbukti mustahil.di adakan, berarti sebelumnya Tidak ada. Dan ini terbukti mustahil.

KarenaKarena“ADA” selalu ADA dan mustahil menjadi sama dengan TIDAK ADA.“ADA” selalu ADA dan mustahil menjadi sama dengan TIDAK ADA.“ADA” itu tidak tersusun“ADA” itu tidak tersusunPertama: Sesuatu yang tersusun mesti lebih dari satu. Misalnya duaPertama: Sesuatu yang tersusun mesti lebih dari satu. Misalnya dua

buahbuahkursi yang tersusun. Mustahil menyusun sesuatu yang tunggal.kursi yang tersusun. Mustahil menyusun sesuatu yang tunggal.

Tunggal dalamTunggal dalamartian hakiki. Dan karena “ADA” telah dibuktikan Tunggal, maka “ADA”artian hakiki. Dan karena “ADA” telah dibuktikan Tunggal, maka “ADA”

Page 30: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

mustahil tersusun. Lagi pula makna dari kata tersusun pun bermaknamustahil tersusun. Lagi pula makna dari kata tersusun pun bermakna suatu yangsuatu yang

jamak. Minimal sesuatu yang terdiri atas beberapa bagian. Sementarajamak. Minimal sesuatu yang terdiri atas beberapa bagian. Sementara “ADA”“ADA”

tidak jamak (tunggal).tidak jamak (tunggal).Kedua : Sesuatu yang tersusun pastilah membutuhkan penyusun.Kedua : Sesuatu yang tersusun pastilah membutuhkan penyusun.

MustahilMustahilsesuatu itu tesusun dengan sendirinya (kebetulan), sebagaimanasesuatu itu tesusun dengan sendirinya (kebetulan), sebagaimana

maklum bahwamaklum bahwakebetulan adalah sebuah ketiadaan. Dan jika ‘Dia’ membutuhkankebetulan adalah sebuah ketiadaan. Dan jika ‘Dia’ membutuhkan

penyusun,penyusun,berarti ‘Dia’ bersebab. Dan ini terbukti mustahil, sebagaimana yangberarti ‘Dia’ bersebab. Dan ini terbukti mustahil, sebagaimana yang

telah kitatelah kitabuktikan bahwa “ADA” tidak bersebab.buktikan bahwa “ADA” tidak bersebab.“ADA” itu awal dan sekaligus akhir“ADA” itu awal dan sekaligus akhirApakah ada yang lebih awal dari pada “ADA”? Jawabannya hanya duaApakah ada yang lebih awal dari pada “ADA”? Jawabannya hanya duakemungkinan. Jawaban pertama; ADA. Jika jawaban ini yang diambil,kemungkinan. Jawaban pertama; ADA. Jika jawaban ini yang diambil,

makamakatimbul pertanyaan, apakah ADA-nya yang awal itu sama dengan “ADA”timbul pertanyaan, apakah ADA-nya yang awal itu sama dengan “ADA”

ituitu100100sendiri? Jika sama berarti satu. Dan jika satu berarti dirinya. Dan jikasendiri? Jika sama berarti satu. Dan jika satu berarti dirinya. Dan jika

tidak sama,tidak sama,berarti mesti TIDAK ADA. Jawaban kedua; TIDAK ADA. Jika jawaban iniberarti mesti TIDAK ADA. Jawaban kedua; TIDAK ADA. Jika jawaban ini

yangyangdiambil, berarti betullah bahwa “ADA” dialah yang awal. Karena jikadiambil, berarti betullah bahwa “ADA” dialah yang awal. Karena jika

ada yangada yanglebih awal dari “ADA” dan bukan diri-Nya, Maka mestilah dia sebuahlebih awal dari “ADA” dan bukan diri-Nya, Maka mestilah dia sebuah

ketiadaan.ketiadaan.Dalam artian TIDAK ADA.Dalam artian TIDAK ADA.Apakah ada yang lebih akhir dari pada “ADA”? Jawabannya hanya DuaApakah ada yang lebih akhir dari pada “ADA”? Jawabannya hanya Duakemungkinan. Jawaban Pertama; “ADA”. Jika jawaban ini yang diambil,kemungkinan. Jawaban Pertama; “ADA”. Jika jawaban ini yang diambil,

makamakatimbul pertanyaan apakah ADA-nya yang akhir itu sama dengantimbul pertanyaan apakah ADA-nya yang akhir itu sama dengan

“ADA”? Jika“ADA”? Jikasama berarti satu. Jika satu berarti dirinya. Dan jika beda, berartisama berarti satu. Jika satu berarti dirinya. Dan jika beda, berarti

mestilah tidakmestilah tidakada. Jawaban kedua; TIDAK ADA. Jika jawaban ini diambil. Maka,ada. Jawaban kedua; TIDAK ADA. Jika jawaban ini diambil. Maka,

betullahbetullahbahwa tidak ada yang mengadakan “ADA”. Karena jika ada berarti diri-bahwa tidak ada yang mengadakan “ADA”. Karena jika ada berarti diri-

Nya.Nya.Dan jika ada tetapi bukan dirinya, berarti mestilah ketiadaan. DalamDan jika ada tetapi bukan dirinya, berarti mestilah ketiadaan. Dalam

artianartianTIDAK ADA.TIDAK ADA.Logika matematikanya sebagai berikut : “Ketahuilah, seluruh bilanganLogika matematikanya sebagai berikut : “Ketahuilah, seluruh bilangan

didi

Page 31: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

awali oleh angka 1. Misalnya, 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Jadi yang awalawali oleh angka 1. Misalnya, 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Jadi yang awalsesungguhnya adalah 1 (Satu) dan yang ada pun dari segi adanyasesungguhnya adalah 1 (Satu) dan yang ada pun dari segi adanya

hanya satu.hanya satu.Adapun angka 2, berasal dari 1+1. Dan 3 berasal dari 1+1+1 atauAdapun angka 2, berasal dari 1+1. Dan 3 berasal dari 1+1+1 atau

2+1. 4 berasal2+1. 4 berasaldari 1+1+1+1 atau 3+1, dan seterusnya sampai tidak terbatas = N+1.dari 1+1+1+1 atau 3+1, dan seterusnya sampai tidak terbatas = N+1.

Jadi yangJadi yangawal 1 (satu) dan yang akhir 1 (satu). Jadi kesimpulannya yang awal 1awal 1 (satu) dan yang akhir 1 (satu). Jadi kesimpulannya yang awal 1

(satu) dan(satu) danyang akhir (satu). Sementara kita tahu bahwa hanya ada (1) satu yangyang akhir (satu). Sementara kita tahu bahwa hanya ada (1) satu yang

(1) satu.(1) satu.Yaitu, “ADA”. Perlu juga di ketahui, argumen ini hanya untukYaitu, “ADA”. Perlu juga di ketahui, argumen ini hanya untuk

memudahkanmemudahkanpembahasan saja, karena sangat tidak layak ketunggalan “ADA”pembahasan saja, karena sangat tidak layak ketunggalan “ADA”

dimatematiskan.dimatematiskan.Tidak layak karena ketunggalan “ADA” bukanlah sesuatu yangTidak layak karena ketunggalan “ADA” bukanlah sesuatu yang

berbilang,berbilang,ketunggalan-Nya bukan angka. Ketunggalan-nya tak terperikan. Takketunggalan-Nya bukan angka. Ketunggalan-nya tak terperikan. Tak

terperikanterperikankarena angka satu pun membutuhkan “ADA” agar angka satu itu ada.karena angka satu pun membutuhkan “ADA” agar angka satu itu ada.

DemikianDemikianpun awal dan akhirnya tak terperikan. Karena awal dan akhir punpun awal dan akhirnya tak terperikan. Karena awal dan akhir pun

butuh “ADA”butuh “ADA”Agar dapat Ada. Awal dan akhir akan kehilangan makna jika tidakAgar dapat Ada. Awal dan akhir akan kehilangan makna jika tidak

punya keber-punya keber-ADA-an.ADA-an.101101“ADA” itu gaib dan sekaligus nyata.“ADA” itu gaib dan sekaligus nyata.Sesuatu dapat dikatakan gaib, jika sesuatu itu tidak dapat dijangkauSesuatu dapat dikatakan gaib, jika sesuatu itu tidak dapat dijangkau

oleholehpanca indra. Dalam artian, tidak dapat dilihat, di dengar, di kecap, dipanca indra. Dalam artian, tidak dapat dilihat, di dengar, di kecap, di

cium, dicium, diraba. Jadi untuk membuktikan bahwa “ADA” itu gaib, pembahasanraba. Jadi untuk membuktikan bahwa “ADA” itu gaib, pembahasan

tinggaltinggalmembutikan bahwa “ADA” itu tidak dapat di jangkau oleh kelima indramembutikan bahwa “ADA” itu tidak dapat di jangkau oleh kelima indra

tersebut.tersebut.1. Indra penglihatan. (mata). Ketahuilah, mata hanya dapat1. Indra penglihatan. (mata). Ketahuilah, mata hanya dapat

menangkap dua halmenangkap dua halsaja dari realitas. Yaitu warna dan bentuk suatu realitas. Sebagaisaja dari realitas. Yaitu warna dan bentuk suatu realitas. Sebagai

contohcontohselembar kertas: Jika kita menggunakan indra penglihatan, maka yangselembar kertas: Jika kita menggunakan indra penglihatan, maka yang

dilihat,dilihat,a). Warna-nya dalam hal ini putih, jika kertasnya berwana putih. b).a). Warna-nya dalam hal ini putih, jika kertasnya berwana putih. b).

BentuknyaBentuknyasegi empat panjang. Jika berbentuk segi empat panjang. Jadi selainsegi empat panjang. Jika berbentuk segi empat panjang. Jadi selain

warna danwarna dan

Page 32: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

bentuk, tiada lagi yang dapat dilihat oleh indra. Adapun yangbentuk, tiada lagi yang dapat dilihat oleh indra. Adapun yang berkenaanberkenaan

dengan “ADA”-nya kertas tersebut itu di luar persepsi indrawi (bacadengan “ADA”-nya kertas tersebut itu di luar persepsi indrawi (baca pula: dipula: di

luar jangkauan penglihatan). “ADA” tidak dapat di jangkau olehluar jangkauan penglihatan). “ADA” tidak dapat di jangkau oleh penglihatan,penglihatan,

karena penglihatan sendiri membutuhkan “ADA” untuk dia ada (bacakarena penglihatan sendiri membutuhkan “ADA” untuk dia ada (baca pula:pula:

untuk dia melihat). Mungkin anda bertanya. jika sekiranya “ADA” tidakuntuk dia melihat). Mungkin anda bertanya. jika sekiranya “ADA” tidak didi

lihat, kenapa dapat diketahui bahwa “ADA” itu ada? Ketahuilahlihat, kenapa dapat diketahui bahwa “ADA” itu ada? Ketahuilah sahabatku,sahabatku,

pengetahuan tentang “ADA”, berkenaan dengan akal (baca pula;pengetahuan tentang “ADA”, berkenaan dengan akal (baca pula; wilayahwilayah

akal). Dan bukan wilayah penglihatan. Hal ini berangkat dari prinsipakal). Dan bukan wilayah penglihatan. Hal ini berangkat dari prinsip bahwabahwa

segala sesuatu yang ada pastilah mengetahui keberadaan-nya. Dansegala sesuatu yang ada pastilah mengetahui keberadaan-nya. Dan karenakarena

proses mengetahui itu wilayah akal, maka akal lah yang memilikiproses mengetahui itu wilayah akal, maka akal lah yang memiliki peran.peran.

2. Indra pendengaran (telinga). Adapun telinga, hanya mampu2. Indra pendengaran (telinga). Adapun telinga, hanya mampu menangkap suaramenangkap suara

atau bunyi yang di timbulkan dari realitas. Misalnya : “Suara motor”.atau bunyi yang di timbulkan dari realitas. Misalnya : “Suara motor”. TelingaTelinga

hanya mampu mendengar suara tersebut, entah merdu atau tidak,hanya mampu mendengar suara tersebut, entah merdu atau tidak, tergantungtergantung

suaranya. Adapun berkenaan “ADA”-nya motor, “ADA”-nya suara, akalsuaranya. Adapun berkenaan “ADA”-nya motor, “ADA”-nya suara, akal lahlah

yang mengetahui-nya sehingga kita dapat mekatakan-nya atauyang mengetahui-nya sehingga kita dapat mekatakan-nya atau menilainyamenilainya

“ADA”.“ADA”.3. Indra penciuman (hidung). Demikian pun halnya dengan hidung.3. Indra penciuman (hidung). Demikian pun halnya dengan hidung.

Hidung hanyaHidung hanyamampu menangkap bau atau aroma dari suatu realitas. Adapunmampu menangkap bau atau aroma dari suatu realitas. Adapun

mengenaimengenaiADA-nya bau atau aroma tersebut, itu di luar wilayah hidung.ADA-nya bau atau aroma tersebut, itu di luar wilayah hidung.

SebagaimanaSebagaimanamaklum akal lah yang mengetahuinya sehingga dapat kita mengetahuimaklum akal lah yang mengetahuinya sehingga dapat kita mengetahuikeberadaan-nya.keberadaan-nya.1021024. Indra pengecapan (lidah). Lidah hanya dapat menangkap rasa dari4. Indra pengecapan (lidah). Lidah hanya dapat menangkap rasa dari sebuahsebuahrealitas. Entah itu asin, manis, pahit, hambar, asam, dan sebagainya,realitas. Entah itu asin, manis, pahit, hambar, asam, dan sebagainya, tak lebihtak lebihdari itu. Adapun berkenaan dengan ADA-nya rasa tersebut. ADA-nyadari itu. Adapun berkenaan dengan ADA-nya rasa tersebut. ADA-nya manis,manis,

Page 33: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

ADA nya pahit dan seterusnya, adalah wilayah akal.ADA nya pahit dan seterusnya, adalah wilayah akal.5. Indra perabaan (kulit). Indra perabaan hanya dapat menangkap5. Indra perabaan (kulit). Indra perabaan hanya dapat menangkap kasar dankasar danhalus, tajam dan tumpul, lembek dan keras dan sebagainya.halus, tajam dan tumpul, lembek dan keras dan sebagainya. SelebihnyaSelebihnyasebagaimana maklum, adalah wilayah akal.sebagaimana maklum, adalah wilayah akal.Dari pembuktian jangkauan ke lima indra di atas diketahui bahwa tidakDari pembuktian jangkauan ke lima indra di atas diketahui bahwa tidakada satupun dari ke lima indra tersebut yang mampu menjangkaunyaada satupun dari ke lima indra tersebut yang mampu menjangkaunya atauataumenyentuh “ADA”, yang dengannya telah membuktikan bahwa “ADA”menyentuh “ADA”, yang dengannya telah membuktikan bahwa “ADA” itu gaib.itu gaib.Selanjutnya, kami akan membuktikan bahwa “ADA” itu nyata!Selanjutnya, kami akan membuktikan bahwa “ADA” itu nyata!Sebenarnya tidak sulit membuktikan bahwa “ADA” itu nyata. KarenaSebenarnya tidak sulit membuktikan bahwa “ADA” itu nyata. Karena telahtelahterbukti dengan sendirinya. Meminjam istilah Mulla Sadra ra. Tidak adaterbukti dengan sendirinya. Meminjam istilah Mulla Sadra ra. Tidak ada yangyanglebih nyata dari pada “ADA” ( wujud). Atau eksistensi. Saya sendirilebih nyata dari pada “ADA” ( wujud). Atau eksistensi. Saya sendiri berfikirberfikirbahwa, saking nyata-nya “ADA” makna dari kata nyata pun takbahwa, saking nyata-nya “ADA” makna dari kata nyata pun tak sepadan dengansepadan dengankenyataan akan diri-Nya. Meskipun demikian, tetap saja akan diberikankenyataan akan diri-Nya. Meskipun demikian, tetap saja akan diberikan argumenargumenuntuk membuktikan bahwa “ADA” itu nyata, bahkan sangat nyata.untuk membuktikan bahwa “ADA” itu nyata, bahkan sangat nyata.Perlu diketahui, bahwa nyata-nya “ADA” yang dimaksud disiniPerlu diketahui, bahwa nyata-nya “ADA” yang dimaksud disini tentunyatentunyabukan bermakna materi, karena jika bermakna materi, berarti ADAbukan bermakna materi, karena jika bermakna materi, berarti ADA berdimensi,berdimensi,dan jika berdimensi, berarti dia menempati ruang dan waktu. Dan jikadan jika berdimensi, berarti dia menempati ruang dan waktu. Dan jika menepatimenepatiruang dan waktu, maka “ADA” itu terbatasi oleh ruang dan waktu. Danruang dan waktu, maka “ADA” itu terbatasi oleh ruang dan waktu. Dan jikajikaterbatas, berarti ada sesuatu selain diri-NYA yakni batasan-nya. Danterbatas, berarti ada sesuatu selain diri-NYA yakni batasan-nya. Dan jika adajika adasesuatu selain diri-Nya maka ada dua keberadaan atau lebih. Dansesuatu selain diri-Nya maka ada dua keberadaan atau lebih. Dan semuasemuapernyataan di atas terbukti salah. Sebagaimana maklum bahwa kitapernyataan di atas terbukti salah. Sebagaimana maklum bahwa kita telahtelahmembuktikan bahwa ADA itu tunggal. Selanjutnya, jika nyatanyamembuktikan bahwa ADA itu tunggal. Selanjutnya, jika nyatanya “ADA”“ADA”bermakna materi. Sedangkan kita tahu materi adalah sesuatu yangbermakna materi. Sedangkan kita tahu materi adalah sesuatu yang bergerak ataubergerak ataubisa juga sebuah ketiadaan (Lihat Bab IV). Dan sesuatu yang bergerakbisa juga sebuah ketiadaan (Lihat Bab IV). Dan sesuatu yang bergerak pastilahpastilahbutuh penggerak,dan jika dia butuh penggerak, berarti dia bersebabbutuh penggerak,dan jika dia butuh penggerak, berarti dia bersebab yaituyaitu

Page 34: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

pengeraknya. Sementara kita telah membuktikan bahwa “ADA” tidakpengeraknya. Sementara kita telah membuktikan bahwa “ADA” tidak bersebab!bersebab!Jadi sebaiknya kita melepaskan peradigma materialisme kita.Jadi sebaiknya kita melepaskan peradigma materialisme kita.103103Adapun nyata yang kita bahas di sini, bermakna sesuatu yang dapat diAdapun nyata yang kita bahas di sini, bermakna sesuatu yang dapat diketahui, dapat dikenal, dan dapat dibuktikan ADA-nya. Sebagai contoh:ketahui, dapat dikenal, dan dapat dibuktikan ADA-nya. Sebagai contoh: “ADA”-“ADA”-nya buku yang anda baca. Sekarang jika diajukan pertanyaannya buku yang anda baca. Sekarang jika diajukan pertanyaan eksistensi: Adakaheksistensi: Adakahrealitas buku dari segi adanya? Jawabanya hanya dua kemungkinan.realitas buku dari segi adanya? Jawabanya hanya dua kemungkinan. JawabanJawabanpertama. “ADA”. Jika jawaban ini diambil, berarti terbuktilah bahwapertama. “ADA”. Jika jawaban ini diambil, berarti terbuktilah bahwa “ADA” itu“ADA” itunyata, karena dapat di ketahui. Jawaban kedua. “TIDAK ADA”. Jikanyata, karena dapat di ketahui. Jawaban kedua. “TIDAK ADA”. Jika jawaban inijawaban iniyang kita ambil, maka timbul pertanyaan. Jika sekiranya adanya bukuyang kita ambil, maka timbul pertanyaan. Jika sekiranya adanya buku TIDAKTIDAKADA, lantas yang anda baca memangnya sebuah ketiadaan? MustahilADA, lantas yang anda baca memangnya sebuah ketiadaan? Mustahilmemandang, mensifati sesuatu apapun tampa mengetahuimemandang, mensifati sesuatu apapun tampa mengetahui keberadaanya terlebihkeberadaanya terlebihdahulu. Olehnya itu, kemungkinan tidak nyata-nya ADA mustahil.dahulu. Olehnya itu, kemungkinan tidak nyata-nya ADA mustahil. Contoh yangContoh yangpaling dekat yakni pada diri kita: “Apakah ADA-nya diri anda dari segipaling dekat yakni pada diri kita: “Apakah ADA-nya diri anda dari segi ADA-nyaADA-nyatidak nyata? ”Jika anda jawab tidak nyata. Berarti yang menjawabtidak nyata? ”Jika anda jawab tidak nyata. Berarti yang menjawab adalah sebuahadalah sebuahketiadaan baca pula ketidaknyataan. Dan ini terbukti mustahil. Jadiketiadaan baca pula ketidaknyataan. Dan ini terbukti mustahil. Jadi jawaban yangjawaban yanglogis yaitu ADA-nya diri kita dari segi ADA-nya itu nyata dan sangatlogis yaitu ADA-nya diri kita dari segi ADA-nya itu nyata dan sangat nyata.nyata.“ADA” itu maha kaya“ADA” itu maha kayaSeseorang atau sesuatu dapat di katakan kaya, jika seseorang atauSeseorang atau sesuatu dapat di katakan kaya, jika seseorang atau sesuatusesuatutersebut ada sesuatu yang di milikinya. Sehingga kaya identik dengantersebut ada sesuatu yang di milikinya. Sehingga kaya identik dengan ada-nyaada-nyasesuatu yang dimiliki.. Misalnya, kita hanya dapat mengatakansesuatu yang dimiliki.. Misalnya, kita hanya dapat mengatakan seseorang itu kayaseseorang itu kayakarena orang tersebut ada rumah-nya, ada hotelnya, ada restoran-nya,karena orang tersebut ada rumah-nya, ada hotelnya, ada restoran-nya, adaadauangnya, ada mobilnya, dan memiliki ada-ada yang lain. Dengan katauangnya, ada mobilnya, dan memiliki ada-ada yang lain. Dengan kata lain, oranglain, orangitu kaya karena memiliki keberadaan. Jadi sekiranya andaitu kaya karena memiliki keberadaan. Jadi sekiranya anda mendengarkanmendengarkanungkapan seperti: “Orang itu sangat berada, mereka adalah keluargaungkapan seperti: “Orang itu sangat berada, mereka adalah keluarga yangyang

Page 35: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

berada”. Makna dari kata “berada” dari kalimat tersebut adalah kaya.berada”. Makna dari kata “berada” dari kalimat tersebut adalah kaya. Jadi dalamJadi dalamhal ini kaya diidentik-kan dengan keber-ada-an sesuatu, karenahal ini kaya diidentik-kan dengan keber-ada-an sesuatu, karena mustahilmustahilseseorang dapat dikatakan kaya jika tidak ada sesuatu yang diseseorang dapat dikatakan kaya jika tidak ada sesuatu yang di milikinya.milikinya.Selanjutnya, miskin dapat dikatakan miskin, jika tidak ada sesuatuSelanjutnya, miskin dapat dikatakan miskin, jika tidak ada sesuatu yang diyang dimiliki-nya, sehingga miskin identik dengan ketiadaan sesuatu yang dimiliki-nya, sehingga miskin identik dengan ketiadaan sesuatu yang di milikinya.milikinya.Misalnya, kita hanya dapat mengatakan bahwa orang itu miskin jikaMisalnya, kita hanya dapat mengatakan bahwa orang itu miskin jika orangorangtersebut tidak ada uang-nya (miskin uang), tidak ada rumah-nyatersebut tidak ada uang-nya (miskin uang), tidak ada rumah-nya (miskin rumah),(miskin rumah),104104tidak ada ilmu-nya (miskin ilmu), dan sebagainya. Dengan kata laintidak ada ilmu-nya (miskin ilmu), dan sebagainya. Dengan kata lain orangorangtersebut miskin karena keti-ada-an sesuatu yang dimilikinya.tersebut miskin karena keti-ada-an sesuatu yang dimilikinya.Sekarang, bagaimana dengan “ADA”? Seperti yang anda ketahui,Sekarang, bagaimana dengan “ADA”? Seperti yang anda ketahui, bahwabahwakaya hanya dapat dikatakan kaya jika dia ber-ada. Bagaimana dengankaya hanya dapat dikatakan kaya jika dia ber-ada. Bagaimana dengan “ADA” itu“ADA” itusendiri? Yang karena dirinya sesuatu atau seseorang dapat dikatakansendiri? Yang karena dirinya sesuatu atau seseorang dapat dikatakan kaya! Dankaya! Danyang senangtiasa ADA dan mustahil TIDAK ADA? Bahkan kekayaan ituyang senangtiasa ADA dan mustahil TIDAK ADA? Bahkan kekayaan itu sendirisendiriakan kehilangan makna (baca pula; tidak berarti) jika tidak ada “ADA”.akan kehilangan makna (baca pula; tidak berarti) jika tidak ada “ADA”. DanDan“ADA” itu mustahil miskin. Karena ‘Dia’ tidak pernah TIDAK ADA?“ADA” itu mustahil miskin. Karena ‘Dia’ tidak pernah TIDAK ADA?“ADA” jelas dengan sendirinya sekaligus penjelas bagi yang“ADA” jelas dengan sendirinya sekaligus penjelas bagi yanglainlainSesuatu dapat di katakan jelas dengan sendirinya, jika sesuatuSesuatu dapat di katakan jelas dengan sendirinya, jika sesuatu tersebuttersebuttidak membutuhkan sesuatu selain dirinya untuk di ketahui adanyatidak membutuhkan sesuatu selain dirinya untuk di ketahui adanya (baca pula:(baca pula:penjelasan). Berdasarkan definisih tersebut, apakah “ADA”penjelasan). Berdasarkan definisih tersebut, apakah “ADA” membutuhkanmembutuhkansesuatu selain dirinya untuk di ketahui ADA-nya ( baca pula: Apakahsesuatu selain dirinya untuk di ketahui ADA-nya ( baca pula: Apakah “ADA” kita“ADA” kitalah yang menjelaskan sehingga di ketahui keber-ada-an-Nya)? Jikalah yang menjelaskan sehingga di ketahui keber-ada-an-Nya)? Jika pernyataan inipernyataan inibenar, maka “ADA” membutuhkan sesuatu selain dirinya. Jika “ADA”benar, maka “ADA” membutuhkan sesuatu selain dirinya. Jika “ADA”membutuhkan sesuatu selain dirinya berarti dia bersebab. Danmembutuhkan sesuatu selain dirinya berarti dia bersebab. Dan sebagaimanasebagaimanamaklum ini terbukti mustahil. Yang benar adalah bahwa karena ada-maklum ini terbukti mustahil. Yang benar adalah bahwa karena ada-nya “ADA”nya “ADA”

Page 36: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

lah sehingga diri-Nya dapat di ketahui. Dalam artian “ADA” itu sendirilah sehingga diri-Nya dapat di ketahui. Dalam artian “ADA” itu sendiri yangyangmemperkenalkan diri-Nya dengan diri-Nya.memperkenalkan diri-Nya dengan diri-Nya.Ketahuilah, tak satupun di segenap alam ini yang lebih jelas dari padaKetahuilah, tak satupun di segenap alam ini yang lebih jelas dari pada“ADA”. Justruh karena adanya “ADA” sehingga segala sesuatu menjadi“ADA”. Justruh karena adanya “ADA” sehingga segala sesuatu menjadi jelas.jelas.Anda bisa bayangkan sendiri jika keber-ada-an segala sesuatu tidakAnda bisa bayangkan sendiri jika keber-ada-an segala sesuatu tidak “ADA”?“ADA”?Masih adakah sesuatu yang jelas? Dapatkah sesuatu itu jelas jikaMasih adakah sesuatu yang jelas? Dapatkah sesuatu itu jelas jika sesuatu itu tidaksesuatu itu tidakada? Apakah jelas bagi kita segi tiga yang bersisi empat? Fakultasada? Apakah jelas bagi kita segi tiga yang bersisi empat? Fakultas yang lebihyang lebihbesar dari universitas? Sesuatu yang bukan dirinya? Ataukah ketiadaanbesar dari universitas? Sesuatu yang bukan dirinya? Ataukah ketiadaan ituitusendiri, apakah jelas bagi kita? Silahkan anda menjawabnya sendiri?sendiri, apakah jelas bagi kita? Silahkan anda menjawabnya sendiri? KarenaKarenadiskusi ini tidak membahas sesuatu yang tidak ada?diskusi ini tidak membahas sesuatu yang tidak ada?105105Pernyataan “ADA” dapat di jelaskan dengan sesuatu selain dirinyaPernyataan “ADA” dapat di jelaskan dengan sesuatu selain dirinya mutlakmutlaksalah, karena bagaimana mungkin sesuatu tersebut dapatsalah, karena bagaimana mungkin sesuatu tersebut dapat menjelaskan “ADA”,menjelaskan “ADA”,sementara sesuatu tersebut membutuhkan “ADA” sehingga dia ADA.sementara sesuatu tersebut membutuhkan “ADA” sehingga dia ADA. BahkanBahkanpenjelas pun membutuhkan “ADA” agar penjelas itu dapat “ADA”.penjelas pun membutuhkan “ADA” agar penjelas itu dapat “ADA”. SehinggaSehinggaapakah mungkin penjelas mau menjelaskan sesuatu yang lebih jelasapakah mungkin penjelas mau menjelaskan sesuatu yang lebih jelas dari dirinya.dari dirinya.Atau apakah mungkin penjelas dapat menjelaskan sesuatu yangAtau apakah mungkin penjelas dapat menjelaskan sesuatu yang dengannyadengannyadirinya dapat menjadi jelas!dirinya dapat menjadi jelas!“ADA” itu tidak terbatas.“ADA” itu tidak terbatas.Apakah ada yang membatasi “ADA”? Hanya ada dua jawaban. JikaApakah ada yang membatasi “ADA”? Hanya ada dua jawaban. Jikajawaban pertamanya: ADA, mestilah identik. Jika tidak identik makajawaban pertamanya: ADA, mestilah identik. Jika tidak identik maka tidak ada.tidak ada.Dan jika jawaban kedua-nya TIDAK ADA. Yaa.. memang tidak ada.Dan jika jawaban kedua-nya TIDAK ADA. Yaa.. memang tidak ada. KarenaKarenaselain “ADA” adalah ketiadaan.selain “ADA” adalah ketiadaan.Selanjutnya, begaimana mungkin ketiadaan dapat membatasi “ADA”.Selanjutnya, begaimana mungkin ketiadaan dapat membatasi “ADA”.Bukankah dirinya tidak ada. Jangankan untuk membatasi “ADA”,Bukankah dirinya tidak ada. Jangankan untuk membatasi “ADA”, membatasimembatasidirinya pun tidak ada. Olehnya itu sangat mustahil “ADA” itu terbatas.dirinya pun tidak ada. Olehnya itu sangat mustahil “ADA” itu terbatas. SebagaiSebagaibukti, kita bisa menyebutkan sesuatu tempat yang paling jauh,bukti, kita bisa menyebutkan sesuatu tempat yang paling jauh, katakanlah ujungkatakanlah ujung

Page 37: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

dunia. Sekiranya ujung dunia ada, diapun tidak mampu membatasidunia. Sekiranya ujung dunia ada, diapun tidak mampu membatasi “ADA” karena“ADA” karenaujung dunia pun “ADA”. Artinya “ADA” lagi “ADA” di ujung dunia.ujung dunia pun “ADA”. Artinya “ADA” lagi “ADA” di ujung dunia.Pernyataan “ADA” itu terbatas, terbukti salah, karena jika “ADA”Pernyataan “ADA” itu terbatas, terbukti salah, karena jika “ADA” terbatasterbatasberarti ada sesuatu selain dirinya, yaitu batasannya. Dan jika adaberarti ada sesuatu selain dirinya, yaitu batasannya. Dan jika ada sesuatu selainsesuatu selaindirinya, berarti ada dua keberadaan atau lebih. Sementara telahdirinya, berarti ada dua keberadaan atau lebih. Sementara telah terbukti bahwaterbukti bahwa“ADA” itu tunggal. Lagi pula bagaimana mungkin “ADA” itu terbatas?“ADA” itu tunggal. Lagi pula bagaimana mungkin “ADA” itu terbatas?Sementara selain “ADA” adalah katiadaan. Jika dipahami bahwaSementara selain “ADA” adalah katiadaan. Jika dipahami bahwa ketiadaan dapatketiadaan dapatmembatasi “ADA” berarti ketiadaan bukan ketiadaan, melainkanmembatasi “ADA” berarti ketiadaan bukan ketiadaan, melainkan keberadaan.keberadaan.Buktinya dia bisa membatasi sesuatu dan ini terbukti mustahil, karenaBuktinya dia bisa membatasi sesuatu dan ini terbukti mustahil, karena yangyangnamanya ketiadaan tidak punya keberadaan.namanya ketiadaan tidak punya keberadaan.“ADA” itu tidak terikat ruang dan waktu.“ADA” itu tidak terikat ruang dan waktu.Jika “ADA” terikat ruang dan waktu berarti “ADA” terbatas. SementaraJika “ADA” terikat ruang dan waktu berarti “ADA” terbatas. Sementarakita telah buktikan bahwa “ADA” itu tidak terbatas. Lagi pula jikakita telah buktikan bahwa “ADA” itu tidak terbatas. Lagi pula jika “ADA” terikat“ADA” terikat106106ruang dan waktu, berarti ruang dan waktu lebih dahulu ada dari padaruang dan waktu, berarti ruang dan waktu lebih dahulu ada dari pada “ADA”,“ADA”,sehingga untuk adanya “ADA” membutuhkan ruang dan waktu. Hal inisehingga untuk adanya “ADA” membutuhkan ruang dan waktu. Hal inimanandakan ada sesuatu yang lebih awal dari pada “ADA” yakni ruangmanandakan ada sesuatu yang lebih awal dari pada “ADA” yakni ruang dandanwaktu, sekaligus membuktikan “ADA” itu bersebab yakni ruang danwaktu, sekaligus membuktikan “ADA” itu bersebab yakni ruang dan waktu.waktu.Kedua pernyataan ini terbukti salah, kerena kita telah membuktikanKedua pernyataan ini terbukti salah, kerena kita telah membuktikan bahwabahwa“ADA” dialah yang awal dan tidak bersebab.“ADA” dialah yang awal dan tidak bersebab.Bukti bahwa “ADA” itu tidak terikat ruang dan waktu, kita dapatBukti bahwa “ADA” itu tidak terikat ruang dan waktu, kita dapatmengujinya dengan menanyakan keber-ADA-an sesuatu yang manamengujinya dengan menanyakan keber-ADA-an sesuatu yang mana sesuatu itusesuatu ituberada pada tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda. Misalnya,berada pada tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda. Misalnya, masyarakatmasyarakatyang ber-ada di Brasil dan masyarakat yang berada di Indonesia dariyang ber-ada di Brasil dan masyarakat yang berada di Indonesia dari segi keberada-segi keberada-annya itu sama yakni masyarakat tersebut sama-sama ada. Jika tidakannya itu sama yakni masyarakat tersebut sama-sama ada. Jika tidak samasamaberarti salah satunya tidak ada dan ini terbukti mustahil. Demikian punberarti salah satunya tidak ada dan ini terbukti mustahil. Demikian pun dengandenganmasyarakat Eropa, masyarakat Afrika, dari segi adanya itu identik.masyarakat Eropa, masyarakat Afrika, dari segi adanya itu identik. MeskipunMeskipun

Page 38: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

mereka berada pada ruang dan waktu yang berbeda. Bahkan antaramereka berada pada ruang dan waktu yang berbeda. Bahkan antara galaksi Bimagalaksi Bimasakti dan galaksi Andromeda yang perbedaan jaraknya milliaran tahunsakti dan galaksi Andromeda yang perbedaan jaraknya milliaran tahun cahaya jikacahaya jikadi tinjau dari segi adanya tetaplah identik yakni sama-sama ada.di tinjau dari segi adanya tetaplah identik yakni sama-sama ada.Pernyataan bahwa “ADA” itu terikat ruang dan waktu mustahil, karenaPernyataan bahwa “ADA” itu terikat ruang dan waktu mustahil, karena“ADA” untuk ada tidak membutuhkan ruang dan waktu. Justru ruang“ADA” untuk ada tidak membutuhkan ruang dan waktu. Justru ruang dandanwaktulah yang terikat dengan “ADA”, karena agar ruang dan waktuwaktulah yang terikat dengan “ADA”, karena agar ruang dan waktu menjadi adamenjadi adadia butuh “ADA”. Dan jika tidak ada “ADA” maka ruang dan waktudia butuh “ADA”. Dan jika tidak ada “ADA” maka ruang dan waktu menjadimenjadikehilangan keberadaan (baca pula tidak ada).kehilangan keberadaan (baca pula tidak ada).Segalanya datang dari “ADA” dan kembali ke “ADA”.Segalanya datang dari “ADA” dan kembali ke “ADA”.Prinsip akal mengatakan bahwa: “Sesuatu yang tak punya mustahilPrinsip akal mengatakan bahwa: “Sesuatu yang tak punya mustahilmemberi”. Misalnya, jika anda tidak punya uang, mustahil anda dapatmemberi”. Misalnya, jika anda tidak punya uang, mustahil anda dapatmemberikan seseorang uang, karena sebagaimana maklum jangankanmemberikan seseorang uang, karena sebagaimana maklum jangankan untukuntukmemberikan seseorang uang, untuk memberikan diri anda uang punmemberikan seseorang uang, untuk memberikan diri anda uang pun mustahil.mustahil.Bukankah anda sendiri tidak memiliki uang. Demikian pun hal-nyaBukankah anda sendiri tidak memiliki uang. Demikian pun hal-nya dengandengan“ketiadaan”. Adalah sangat mustahil segala sesuatu yang ada ini:“ketiadaan”. Adalah sangat mustahil segala sesuatu yang ada ini: Adanya saya,Adanya saya,adanya anda, adanya matahari, bulan, bintang, berasal dari ketiadaan.adanya anda, adanya matahari, bulan, bintang, berasal dari ketiadaan. BagaimanaBagaimana107107mungkin ketiadaan dapat memberikan keberadaan kepada segalamungkin ketiadaan dapat memberikan keberadaan kepada segala sesuatu,sesuatu,sementara sesuatu yang akan diberikan itu tidak “ADA”. Bahkansementara sesuatu yang akan diberikan itu tidak “ADA”. Bahkan jangankan untukjangankan untuksesuatu yang akan diberikan itu, untuk diri-nyapun tidak ada. Olehnyasesuatu yang akan diberikan itu, untuk diri-nyapun tidak ada. Olehnya ituituketahuilah saudaraku, bahwa segala sesuatu ini berasal dari “ADA”,ketahuilah saudaraku, bahwa segala sesuatu ini berasal dari “ADA”, karena hanyakarena hanyaDialah yang dapat memberikan keberadaan kepada segala sesuatu.Dialah yang dapat memberikan keberadaan kepada segala sesuatu. Entah ituEntah ituruang, waktu, jin, manusia, kehidupan dan sebagainya. Mustahil selainruang, waktu, jin, manusia, kehidupan dan sebagainya. Mustahil selain “ADA”“ADA”memberikan anda sesuatu, karena selain “ADA” adalah ketiadaan.memberikan anda sesuatu, karena selain “ADA” adalah ketiadaan.““ Duhai dikau yang ‘ADA’ …Duhai dikau yang ‘ADA’ …Hanya karena-Mu kami ada….Hanya karena-Mu kami ada….Kami tak akan mampu berterima kasih atas pemberian keberdaan-Kami tak akan mampu berterima kasih atas pemberian keberdaan-Mu…Mu…Sebagaimana layaknya keberdaan-Mu di terimakasihi….Sebagaimana layaknya keberdaan-Mu di terimakasihi….Oh.. betapa berharganya keberadaa-Mu…Oh.. betapa berharganya keberadaa-Mu…

Page 39: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Yang segala sesuatu akan musnah tampa diri-Mu…Yang segala sesuatu akan musnah tampa diri-Mu…Karena bukankah terima kasih kami….Karena bukankah terima kasih kami….Membutuhkan keberadaan yang datangnya dari-Mu juga….Membutuhkan keberadaan yang datangnya dari-Mu juga….Yang membuat kami mesti berterima kasih lagi….Yang membuat kami mesti berterima kasih lagi….Adakah yang mampu menandingi nilai dari pemberian-Mu…Adakah yang mampu menandingi nilai dari pemberian-Mu…Keluh lidah menyebut tandingann-ya..Keluh lidah menyebut tandingann-ya..Lemah akal memikirkan padanan-nya..Lemah akal memikirkan padanan-nya..Karena bukankah adanya lidah dan akal juga membutuhkanKarena bukankah adanya lidah dan akal juga membutuhkan keberadaan-keberadaan-Mu”Mu”Selanjutnya, mustahil pula segala sesuatu akan kembali padaSelanjutnya, mustahil pula segala sesuatu akan kembali pada ketiadaan.ketiadaan.Karena bagaimana mungkin segala sesuatu kembali pada ketiadaan,Karena bagaimana mungkin segala sesuatu kembali pada ketiadaan, bukankahbukankahketiadaan itu sendiri tidak ada! Lantas segala sesuatu akan kembaliketiadaan itu sendiri tidak ada! Lantas segala sesuatu akan kembali kemana?kemana?Apakah kita akan kembali pada ketiadaan tempat kembali? JadiApakah kita akan kembali pada ketiadaan tempat kembali? Jadi ketahuilahketahuilah108108saudaraku, hanya ada satu tempat kembali yakni “ADA”. Dialah, yangsaudaraku, hanya ada satu tempat kembali yakni “ADA”. Dialah, yang segalanyasegalanyadatang dari-Nya dan akan kembali pada-Nya.datang dari-Nya dan akan kembali pada-Nya.Tidak ada yang serupa dengan “ADA”Tidak ada yang serupa dengan “ADA”Apakah ada yang serupa dengan “ADA”? Jawabannya hanya dua.Apakah ada yang serupa dengan “ADA”? Jawabannya hanya dua.Pertama, ADA. Jika jawabanya ADA berarti identik yakni dirinya sendiri.Pertama, ADA. Jika jawabanya ADA berarti identik yakni dirinya sendiri. DanDanjika tidak identik, mestilah TIDAK ADA. Jawaban kedua, TIDAK ADA. Jikajika tidak identik, mestilah TIDAK ADA. Jawaban kedua, TIDAK ADA. Jikajawabannya tidak ada. Yaa memang tidak ada. Selesai urusan. Lagijawabannya tidak ada. Yaa memang tidak ada. Selesai urusan. Lagi pula jika adapula jika adayang serupa dengan diri-Nya. Berarti ada dua keberadaan yang diyang serupa dengan diri-Nya. Berarti ada dua keberadaan yang di serupakan. Danserupakan. Danini mustahil, karena telah terbukti bahwa “ADA” itu tunggal.ini mustahil, karena telah terbukti bahwa “ADA” itu tunggal.“ADA” itu sumber dari segala sumber energi.“ADA” itu sumber dari segala sumber energi.Ketahuilah, Inti dari energi adalah gerak. Mustahil ada gerak tampaKetahuilah, Inti dari energi adalah gerak. Mustahil ada gerak tampapengerak, karena setiap gerak pastilah membutuhkan penggerak.pengerak, karena setiap gerak pastilah membutuhkan penggerak. MustahilMustahilpengerak ini bergerak, karena jika dia bergerak maka dia bukanpengerak ini bergerak, karena jika dia bergerak maka dia bukan pengerak,pengerak,melainkan gerakan yang harus membutuhkan pengerak lagi. Mustahilmelainkan gerakan yang harus membutuhkan pengerak lagi. Mustahil rantairantaigerak-pengerak, gerak-pengerak ini tidak berujung, karena jika tidakgerak-pengerak, gerak-pengerak ini tidak berujung, karena jika tidak berujungberujungmengakibatkan nihilnya semua gerak. Olehnya itu haruslah sampaimengakibatkan nihilnya semua gerak. Olehnya itu haruslah sampai pada pengerakpada pengerakyang tidak bergerak atau pengerak pertama, yang berfungsi sebagaiyang tidak bergerak atau pengerak pertama, yang berfungsi sebagai sumber darisumber dari

Page 40: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

segala sumber gerak. Dan karena energi identik dengan gerak, makasegala sumber gerak. Dan karena energi identik dengan gerak, maka sumber darisumber darisumber energi identik dengan sumber dari segala sumber gerak. Dansumber energi identik dengan sumber dari segala sumber gerak. Dan karena kitakarena kitatelah tahu bahwa sumber dari segala sumber gerak adalah pengeraktelah tahu bahwa sumber dari segala sumber gerak adalah pengerak pertama (bacapertama (bacapula: pengerak yang tidak bergerak). Maka, pengerak pertamapula: pengerak yang tidak bergerak). Maka, pengerak pertama mestilah adalahmestilah adalahsumber dari segala sumber energi.sumber dari segala sumber energi.Pengerak pertama itu mestilah “ADA” itu sendiri. Karena semua gerakPengerak pertama itu mestilah “ADA” itu sendiri. Karena semua gerakakan kehilangan geraknya jika “ADA” menghentikan pemberianakan kehilangan geraknya jika “ADA” menghentikan pemberian keberadaan padakeberadaan padagerak tersebut yang membuat gerak itu dapat bergerak. Dan apakahgerak tersebut yang membuat gerak itu dapat bergerak. Dan apakah gerak dapatgerak dapatbergerak jika gerak tersebut tidak memiliki keberadaan untukbergerak jika gerak tersebut tidak memiliki keberadaan untuk bergerak?bergerak?Selanjutnya, Hanya “ADA”-lah pengerak yang tidak bergerak, karenaSelanjutnya, Hanya “ADA”-lah pengerak yang tidak bergerak, karena jikajika“ADA” bergerak, pertayaan kemudian, mau bergerak kemana?“ADA” bergerak, pertayaan kemudian, mau bergerak kemana? Bukankah hanyaBukankah hanyadiri-Nyalah yang ada. Dan selain dirinya adalah ketiadaan. Apakahdiri-Nyalah yang ada. Dan selain dirinya adalah ketiadaan. Apakah harusharusdikatakan bahwa “ADA” itu dapat saja bergerak, yakni bergerakdikatakan bahwa “ADA” itu dapat saja bergerak, yakni bergerak menujumenuju109109ketiadaan! Tetapi bagaimana mungkin “ADA” itu bergerak menuju ke-ketiadaan! Tetapi bagaimana mungkin “ADA” itu bergerak menuju ke-suatusuatuketiadaan. Sementara ketiadaan itu sendiri tidak ada. Dan lebihketiadaan. Sementara ketiadaan itu sendiri tidak ada. Dan lebih mustahil lagimustahil lagiketiadaan ini dapat berefek pada “ADA”, sehingga “ADA” itu dapat sajaketiadaan ini dapat berefek pada “ADA”, sehingga “ADA” itu dapat saja menjadimenjaditidak ada. Janggankan memberikan efek pada “ADA”, untuk dirinyapuntidak ada. Janggankan memberikan efek pada “ADA”, untuk dirinyapun itu tidakitu tidakada.ada.Sebagai tambahan, terkadang selain gerak, energi juga sering kali diSebagai tambahan, terkadang selain gerak, energi juga sering kali diidentikkan dengan “daya” sering juga dengan “usaha”. Namun apapunidentikkan dengan “daya” sering juga dengan “usaha”. Namun apapun definisinyadefinisinyatentang energi tetaplah semuanya membutuhkan “ADA” agar energitentang energi tetaplah semuanya membutuhkan “ADA” agar energi yang diyang didefenisikan tersebut dapat ada. Sebagai contoh; “Daya”, tetap sajadefenisikan tersebut dapat ada. Sebagai contoh; “Daya”, tetap saja membutuhkanmembutuhkanpendaya. Usaha tetap saja membutuhkan peng-usaha. Oleh karena itupendaya. Usaha tetap saja membutuhkan peng-usaha. Oleh karena itu saudaraku,saudaraku,bukanlah sesuatu yang berlebihan jika “ADA” adalah sebagai sumberbukanlah sesuatu yang berlebihan jika “ADA” adalah sebagai sumber dari segalahdari segalahsumber energi.sumber energi.

Page 41: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

“ADA” adalah kebenaran itu sendiri.“ADA” adalah kebenaran itu sendiri.Benar hanya dapat di katakan benar, jika apa yang dipahami sesuaiBenar hanya dapat di katakan benar, jika apa yang dipahami sesuai dengandenganrealitasnya. Dan ternyata “ADA” pun demikian. Karena adanyarealitasnya. Dan ternyata “ADA” pun demikian. Karena adanya pemahaman kitapemahaman kitatentang “ADA” dari segi adanya. Dan adanya realitas yang di pahamitentang “ADA” dari segi adanya. Dan adanya realitas yang di pahami tentangtentang“ADA” dari segi adanya, itu identik yakni sama-sama “ADA”. Dan“ADA” dari segi adanya, itu identik yakni sama-sama “ADA”. Dan karenakarenaidentik, berarti terjadi kesesuaian yang dengannya dapat di katakanidentik, berarti terjadi kesesuaian yang dengannya dapat di katakan sebuahsebuahkebenaran.kebenaran.Sebenarnya, ada berjuta-juta argumen untuk membuktikan bahwaSebenarnya, ada berjuta-juta argumen untuk membuktikan bahwa “ADA”“ADA”itu adalah segala sesuatu yang tak terperikan, karena segala sesuatuitu adalah segala sesuatu yang tak terperikan, karena segala sesuatu yang adayang adapastilah menjadi argument (baca pula: bukti) tentang “ADA”. Namunpastilah menjadi argument (baca pula: bukti) tentang “ADA”. Namun dalamdalampembahasan yang singkat ini, cukuplah kiranya sebagai acuan awalpembahasan yang singkat ini, cukuplah kiranya sebagai acuan awal untukuntukmengetahui sang “ADA”. Minimal sebatas apa yang didiskusikan.mengetahui sang “ADA”. Minimal sebatas apa yang didiskusikan.Perlu diketahui bahwa apa yang dipaparkan, adalah sebatas apa yangPerlu diketahui bahwa apa yang dipaparkan, adalah sebatas apa yang kamikamipahami saja tentang keberadaan itu sendiri, yang boleh jadi berbedapahami saja tentang keberadaan itu sendiri, yang boleh jadi berbeda dengan apadengan apayang anda pahami. Tidak didapat dipungkiri bahwa pahaman tentangyang anda pahami. Tidak didapat dipungkiri bahwa pahaman tentang ADAADAtentunya bergeradasi sebanyak hembusan nafas manusia. Olehnya itutentunya bergeradasi sebanyak hembusan nafas manusia. Olehnya itu saudarakusaudarakutak satupun manusia yang berani mengingikari segala keberadaan,tak satupun manusia yang berani mengingikari segala keberadaan, asalkan diaasalkan diaseorang manusia (baca pula: berakal). Menghadapi “ADA” semuaseorang manusia (baca pula: berakal). Menghadapi “ADA” semua argumentasiargumentasi110110akan terhenti menyaksikan kebenarannya. Kebenaran adanya realitasakan terhenti menyaksikan kebenarannya. Kebenaran adanya realitas dan adanyadan adanyarealitas kebenaran.realitas kebenaran.Andapun bisa melihat sendiri, dalam diskusi ini tak satupun dikutibAndapun bisa melihat sendiri, dalam diskusi ini tak satupun dikutib ayatayatdalam membahas “ADA”. Baik itu al’qur’an, injil, weda, tripitaka, dandalam membahas “ADA”. Baik itu al’qur’an, injil, weda, tripitaka, dansebagainya. Kita hanya mengunakan parameter yang telah buktikansebagainya. Kita hanya mengunakan parameter yang telah buktikan terlebihterlebihdahulu kebenaran argumentasinya. Jadi tidak ada lagi alasan untukdahulu kebenaran argumentasinya. Jadi tidak ada lagi alasan untuk berapologi ria.berapologi ria.Berangkat dari penjelasan dia atas kita masih menyisah-kan duaBerangkat dari penjelasan dia atas kita masih menyisah-kan dua pertayaanpertayaan

Page 42: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

mendasar yaitu; Tuhan sendiri bagaimana? Dan siapa pula pemilikmendasar yaitu; Tuhan sendiri bagaimana? Dan siapa pula pemilikkesempurnaan?kesempurnaan?“ADA” sebagai “ADA” adalah Tuhan itu sendiri.“ADA” sebagai “ADA” adalah Tuhan itu sendiri.Sekiranya Tuhan itu bukan “ADA” berarti Tuhan yang dimaksud ituSekiranya Tuhan itu bukan “ADA” berarti Tuhan yang dimaksud itu agaragardia ada pastilah membutuhkan “ADA”. Dan jika Tuhan membutuhkandia ada pastilah membutuhkan “ADA”. Dan jika Tuhan membutuhkan ADA,ADA,berarti Tuhan bersebab (baca pula: tercipta). Dan jika Tuhan bersebabberarti Tuhan bersebab (baca pula: tercipta). Dan jika Tuhan bersebab berarti Diaberarti Diabukan Tuhan, karena mana ada Tuhan yang bersebab (ciptaan). Lagibukan Tuhan, karena mana ada Tuhan yang bersebab (ciptaan). Lagi pula jikapula jikaTuhan bersebab, berarti Tuhan terbatasi oleh sebabnya. Dan jikaTuhan bersebab, berarti Tuhan terbatasi oleh sebabnya. Dan jika Tuhan terbatasi,Tuhan terbatasi,berarti Dia bukan Tuhan. Karena mana ada Tuhan yang terbatas.berarti Dia bukan Tuhan. Karena mana ada Tuhan yang terbatas.Berbeda dengan “ADA”. “ADA” sebagai “ADA” adalah tidak tercipta,Berbeda dengan “ADA”. “ADA” sebagai “ADA” adalah tidak tercipta,tidak terbatas, tunggal, tidak terikat ruang dan waktu, sumber daritidak terbatas, tunggal, tidak terikat ruang dan waktu, sumber dari segala sumbersegala sumberenergi, dan seterusnya. Olehnya itu ketahuilah saudaraku, bahwaenergi, dan seterusnya. Olehnya itu ketahuilah saudaraku, bahwa “ADA” mestilah“ADA” mestilahidentik dengan Tuhan itu sendiri. Dengan kata lain “ADA” sebagaimanaidentik dengan Tuhan itu sendiri. Dengan kata lain “ADA” sebagaimana “ADA”“ADA”adalah Tuhan itu sendiri.adalah Tuhan itu sendiri.“ADA” adalah sang pemilik kesempurnaan.“ADA” adalah sang pemilik kesempurnaan.Sesuatu dapat dikatakan sempurnah, jika sesuatu itu memilikiSesuatu dapat dikatakan sempurnah, jika sesuatu itu memilikikesempurnaan. Dan karena sesuatu hanya dapat di katakankesempurnaan. Dan karena sesuatu hanya dapat di katakan sempurnah karenasempurnah karenamemiliki kesempurnaan, maka pastilah kesempurnaan itu sendirimemiliki kesempurnaan, maka pastilah kesempurnaan itu sendiri adalah sesuatuadalah sesuatuyang sempurnah. Hal ini berdasarkan prinsip bahwa sesuatu ituyang sempurnah. Hal ini berdasarkan prinsip bahwa sesuatu itu pastilah memilikipastilah memilikidirinya (baca pula: sama dengan dirinya). Artinya, kesempurnaan itudirinya (baca pula: sama dengan dirinya). Artinya, kesempurnaan itu mesti tidakmesti tidakmembutuhkan lagi sesuatu selain didiri-Nya. Karena bukankah diri-Nyamembutuhkan lagi sesuatu selain didiri-Nya. Karena bukankah diri-Nya telahtelahsempurnah. Dengan kata lain, Syarat mesti kesempurnaan, ketikasempurnah. Dengan kata lain, Syarat mesti kesempurnaan, ketika tidaktidakmembutuhkan sesuatu-pun selain dirinya.membutuhkan sesuatu-pun selain dirinya.111111“ADA” adalah pemilik kesempurnaan itu sendiri. Karena “ADA” tidak“ADA” adalah pemilik kesempurnaan itu sendiri. Karena “ADA” tidakmembutuhkan sesuatu pun selain diri-Nya. Bukankah segala sesuatumembutuhkan sesuatu pun selain diri-Nya. Bukankah segala sesuatu telah adatelah adapada dirinya. Lagi pula untuk apa “ADA” membutuhkan sesuatu selainpada dirinya. Lagi pula untuk apa “ADA” membutuhkan sesuatu selain diri-Nya,diri-Nya,sementara sesuatu selain diri-Nya adalah ketiadaan. Dan bagaimanasementara sesuatu selain diri-Nya adalah ketiadaan. Dan bagaimana mungkinmungkin

Page 43: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

ketiadaan dapat memberikan sesuatu kepada “ADA”, sementaraketiadaan dapat memberikan sesuatu kepada “ADA”, sementara dirinyapun tidakdirinyapun tidakada. Jangankan memberikan sesuatu untuk “ADA” untuk dirinyapunada. Jangankan memberikan sesuatu untuk “ADA” untuk dirinyapun tidak ada.tidak ada.Kesempurnaan mestilah identik dengan “ADA”. Karena jikaKesempurnaan mestilah identik dengan “ADA”. Karena jika kesempurnankesempurnantidak identik dengan “ADA”, maka kesempurnaan membutuhkantidak identik dengan “ADA”, maka kesempurnaan membutuhkan “ADA” agar dia“ADA” agar diamenjadi “ADA”. Dan karena dia membutuhkan “ADA”, berarti dia tidakmenjadi “ADA”. Dan karena dia membutuhkan “ADA”, berarti dia tidaksempurnah, karena masih membutuhkan sesuatu selain dirinya, yaitusempurnah, karena masih membutuhkan sesuatu selain dirinya, yaitu sebabnya.sebabnya.Apa cara berterimah kasih tersebut?Apa cara berterimah kasih tersebut?Untuk menentukan cara berterimakasih tersebut, sebaiknya kitaUntuk menentukan cara berterimakasih tersebut, sebaiknya kita tetapkantetapkandulu ciri-ciri cara berterimakasih tersebut, tentunya ciri-ciri ini didulu ciri-ciri cara berterimakasih tersebut, tentunya ciri-ciri ini di dapatkan daridapatkan dariapa yang disimpulkan oleh akal kita tentang hubungan Tuhan (ADA)apa yang disimpulkan oleh akal kita tentang hubungan Tuhan (ADA) yang dalamyang dalamhai ini sebagai sebab dengan cara berterimakasih sebagai akibat. Ciri-hai ini sebagai sebab dengan cara berterimakasih sebagai akibat. Ciri-ciri tersebutciri tersebutdapat dijadikan parameter untuk menilai benar salahnya sebuah jalandapat dijadikan parameter untuk menilai benar salahnya sebuah jalan atau kosepatau kosepterimakasih. Semoga dengan seperti ini pembahasan lebih objektif.terimakasih. Semoga dengan seperti ini pembahasan lebih objektif. AdapunAdapunkesimpulan tersebut:kesimpulan tersebut:PERTAMA: Cara berterimakasih ini haruslah menceritakan tentang ciri-PERTAMA: Cara berterimakasih ini haruslah menceritakan tentang ciri-ciriciriTuhan, sebagai pelengkap apa yang ditemukan oleh akal. Argumen iniTuhan, sebagai pelengkap apa yang ditemukan oleh akal. Argumen ini berangkatberangkatdari prinsip keselarasan sebab akibat. Yakni setiap sebab hanyadari prinsip keselarasan sebab akibat. Yakni setiap sebab hanya melahirkanmelahirkanakibatnya saja, dan setiap akibat hanya lahir dari sebabnya saja.akibatnya saja, dan setiap akibat hanya lahir dari sebabnya saja. Sebagai contoh,Sebagai contoh,sebuah garam hanya akan melahirkan rasa asin saja. Dan rasa asinsebuah garam hanya akan melahirkan rasa asin saja. Dan rasa asin tentulah lahirtentulah lahirdari garam saja, serta sekaligus rasa asin menceritakan tentangdari garam saja, serta sekaligus rasa asin menceritakan tentang keberadaan garam.keberadaan garam.Adalah mustahil jika garam melahirkan manis dan asin lahir dari gula,Adalah mustahil jika garam melahirkan manis dan asin lahir dari gula,demikianpun sebaliknya.demikianpun sebaliknya.KEDUA: Sebuah konsep terimakasih tersebut harus langkap dalamKEDUA: Sebuah konsep terimakasih tersebut harus langkap dalam artian memuatartian memuatpandangan:pandangan:1121121. Pandangan tentang Tuhan.1. Pandangan tentang Tuhan.2. Pandangan tentang alam2. Pandangan tentang alam3. pandangan tentang manusia.3. pandangan tentang manusia.

Page 44: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

Dan setiap masing-masing dari pandangan tersebut berisikan tigaDan setiap masing-masing dari pandangan tersebut berisikan tiga aturan lagi,aturan lagi,yakni:yakni:a) Memiliki dimensi kognitif ; Dalam hal ini sebuah sistem pengetahuana) Memiliki dimensi kognitif ; Dalam hal ini sebuah sistem pengetahuan tentangtentangKetiga hal diatas yaitu, pandangan tentang Tuhan, alam, dan manusia.Ketiga hal diatas yaitu, pandangan tentang Tuhan, alam, dan manusia.b) Memiliki dimensi apektif ; Sebuah kondisi kejiwaan terhadap apab) Memiliki dimensi apektif ; Sebuah kondisi kejiwaan terhadap apa yang telahyang telahdiketahui dalam dimensi kognitif.diketahui dalam dimensi kognitif.c) Memiliki dimensi psikomotorik ; Petunjuk teknis atau serangkaianc) Memiliki dimensi psikomotorik ; Petunjuk teknis atau serangkaian tindakan,tindakan,tentang apa yang telah diketahui dan yang dijiwainya. Sehinggatentang apa yang telah diketahui dan yang dijiwainya. Sehingga mampumamputermanifestasikan dalam kehidupan.termanifestasikan dalam kehidupan.Adapun argumen kemestian kelengkapan konsep berterimakasih ini,Adapun argumen kemestian kelengkapan konsep berterimakasih ini, berangkatberangkatdari keserbacukupan (kesempurnaan) pada diri Tuhan itu sendiri, yangdari keserbacukupan (kesempurnaan) pada diri Tuhan itu sendiri, yang dengannyadengannyatidak keluar dari-Nya sebuah kekurangan. Dalam dalil kausalitas,tidak keluar dari-Nya sebuah kekurangan. Dalam dalil kausalitas, bahwa setiapbahwa setiapsebab yang sempurna, mestilah melahirkan akibat yang sempurnasebab yang sempurna, mestilah melahirkan akibat yang sempurna pula. Danpula. Dankarena konsep terimakasih ini berasal dari sesuatu yang sempurnakarena konsep terimakasih ini berasal dari sesuatu yang sempurna maka diapunmaka diapunharus sempurna.harus sempurna.KETIGA: Cara berterimakasih ini mestilah tidak bertentangan denganKETIGA: Cara berterimakasih ini mestilah tidak bertentangan dengankecendrungan fitrawih manusia. Baik fitrah dari segi substansikecendrungan fitrawih manusia. Baik fitrah dari segi substansi kemanusiaan,kemanusiaan,maupun aksidental kemanusiaan. Fitrah dalam tataran substansialmaupun aksidental kemanusiaan. Fitrah dalam tataran substansial kemanusiaankemanusiaanyakni sebuah kondisi dan keadaan yang dengannya Tuhanyakni sebuah kondisi dan keadaan yang dengannya Tuhan menciptakan manusia,menciptakan manusia,merujuk kepada keadaan esensial kemaujudan manusia. Ia adalahmerujuk kepada keadaan esensial kemaujudan manusia. Ia adalah sesuatu yangsesuatu yangada dalam esensi penciptaan manusia itu sendiri dan berjalinada dalam esensi penciptaan manusia itu sendiri dan berjalin berkelindan denganberkelindan dengansubstansinya (lihat, telah 40 hadis Imam Khomeini buku kedua, hal:substansinya (lihat, telah 40 hadis Imam Khomeini buku kedua, hal: 10).10).Sebagaimana maklum, bahwa substansi kemanusiaan itu adalah akalSebagaimana maklum, bahwa substansi kemanusiaan itu adalah akal manusia.manusia.Artinya apa, hal-hal yang berkenaan dengan kecenderungan alamiahArtinya apa, hal-hal yang berkenaan dengan kecenderungan alamiah akal manusiaakal manusiaseperti menginginkan kesempurnaan mutlak, berfikir, keinginan untukseperti menginginkan kesempurnaan mutlak, berfikir, keinginan untuk mengenalmengenalpenciptanya serta tunduk terhadap penciptanya itu fitrah. Jadipenciptanya serta tunduk terhadap penciptanya itu fitrah. Jadi mengenal Tuhan,mengenal Tuhan,

Page 45: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

penyembahan terhadap Tuhan, menuntut ilmu, kritis terhadappenyembahan terhadap Tuhan, menuntut ilmu, kritis terhadap sesuatu, mencarisesuatu, mencari113113kebenaran itu adalah sesuatu yang fitrawih dalam diri manusia.kebenaran itu adalah sesuatu yang fitrawih dalam diri manusia. Adapun fitrah dariAdapun fitrah darisegi aksidentil kemanusian yakni sebuah kecendrungan alamiahsegi aksidentil kemanusian yakni sebuah kecendrungan alamiah manusia di lihatmanusia di lihatdari aspek jasadnya/fisik (Bilogis), seperti kebutuhan tubuh manusiadari aspek jasadnya/fisik (Bilogis), seperti kebutuhan tubuh manusia untukuntukmakan, minum, seks, ngantuk, dan hal-hal lain yang berhubunganmakan, minum, seks, ngantuk, dan hal-hal lain yang berhubungan dengandengankecendrungan biologis. Olehnya itu, jika ada sebuah ajaran (konsepkecendrungan biologis. Olehnya itu, jika ada sebuah ajaran (konsep terimahterimahkasih) yang melarang untuk berfikir (baca pula: mengunakan akal),kasih) yang melarang untuk berfikir (baca pula: mengunakan akal), MelarangMelarangmempertanyakan Tuhan, melarang untuk makan minum yang dapatmempertanyakan Tuhan, melarang untuk makan minum yang dapat merusakmerusakkesehatan atau dalam kadar yang berlebihan, melarang berhubungankesehatan atau dalam kadar yang berlebihan, melarang berhubungan seks, ituseks, itusemuanya akan tertolak dengan sendirinya.semuanya akan tertolak dengan sendirinya.KEEMPAT: Konsep terimakasih ini mestilah mampu menjawab tuntutanKEEMPAT: Konsep terimakasih ini mestilah mampu menjawab tuntutan zaman.zaman.Ini merupakan konsekewensi logis dari sifat Tuhan itu sendiri, yaituIni merupakan konsekewensi logis dari sifat Tuhan itu sendiri, yaitu dialah yangdialah yangawal dan dialah yang akhir, olehnya itu Ia mengetahui segala sesuatuawal dan dialah yang akhir, olehnya itu Ia mengetahui segala sesuatu yang diyang dibutuhkan manusia dan alam untuk berterimakasih pada dirinya. Jadibutuhkan manusia dan alam untuk berterimakasih pada dirinya. Jadi sejak adanyasejak adanyaalam ini, konsep tersebut mesti mampu menjawab semuaalam ini, konsep tersebut mesti mampu menjawab semua problematika umatproblematika umatmanusia hingga berakhirnya alam ini.manusia hingga berakhirnya alam ini.KELIMA: Konsep tersebut haruslah memiliki kebenaran yang bersifatKELIMA: Konsep tersebut haruslah memiliki kebenaran yang bersifat niscayaniscayalagi rasional. Bukan sesuatu ajaran yang bersifat mungkin atau berupalagi rasional. Bukan sesuatu ajaran yang bersifat mungkin atau berupa kumpulankumpulanasumsi-asumsi belaka. Melainkan merupakan realitas kebenaran yangasumsi-asumsi belaka. Melainkan merupakan realitas kebenaran yang taktakterbantahkan lagi. Olehnya itu, kebenarannya haruslah argumentatifterbantahkan lagi. Olehnya itu, kebenarannya haruslah argumentatif lagi objektif,lagi objektif,dalam artian, jika sebuah konsep terimaksih mengatakan dirinyadalam artian, jika sebuah konsep terimaksih mengatakan dirinya adalah jalan yangadalah jalan yangbenar, maka ia harus pula memiliki alasan pembenar dan alasanbenar, maka ia harus pula memiliki alasan pembenar dan alasan kebenaran.kebenaran.KEENAM: Konsep tersebut mestilah meceritakan pula tentang guruKEENAM: Konsep tersebut mestilah meceritakan pula tentang guru yangyang

Page 46: dialok kebenaran

HMI KOMISARIAT PGSD UNM PAREPARE PERIODE 2009-2010

nantinya mengajarkan konsep terimakasih secara benar. Sebagaimananantinya mengajarkan konsep terimakasih secara benar. Sebagaimana maklum,maklum,adalah sebuah keniscayaan untuk menjamin kemuntlakan sebuah caraadalah sebuah keniscayaan untuk menjamin kemuntlakan sebuah cara terimakasihterimakasihini, mestilah ada seorang guru yang diutus oleh Tuhan untuk mengajakini, mestilah ada seorang guru yang diutus oleh Tuhan untuk mengajak kita untukkita untukmenyempurna sebagaimana kesempurnaan itu sendiri mengajarkanmenyempurna sebagaimana kesempurnaan itu sendiri mengajarkan ajarannyaajarannyakepada guru tersebut.kepada guru tersebut.114114Dari keenam kriteria yang telah kita diskusikan diatas. Anda bisa sajaDari keenam kriteria yang telah kita diskusikan diatas. Anda bisa sajatidak setuju dan membuat kirteria-kriteria baru agar cocok dengantidak setuju dan membuat kirteria-kriteria baru agar cocok dengan ajaran atauajaran ataukonsep anda. Terserah! Asal saja dapat dipertanggung jawabkan. Tohkonsep anda. Terserah! Asal saja dapat dipertanggung jawabkan. Toh juga akanjuga akanterseleksi secara alamiah mana ajaran yang benar dan terbukti benar.terseleksi secara alamiah mana ajaran yang benar dan terbukti benar.Dari keenam parameter (ciri-ciri) konsep yang benar, akalDari keenam parameter (ciri-ciri) konsep yang benar, akal menyimpulkanmenyimpulkanbahwa untuk menemukan jalan yang benar tersebut, mestilah mencaribahwa untuk menemukan jalan yang benar tersebut, mestilah mencari guru yangguru yangmambawa ajaran atau konsep tersebut. Pembahasan tentang gurumambawa ajaran atau konsep tersebut. Pembahasan tentang guru tersebut kitatersebut kitaakan bahas pada Bab selanjutnya.akan bahas pada Bab selanjutnya.Olehnya itu saudaraku, cari dan ketahuilah jalan yang benar itu.Olehnya itu saudaraku, cari dan ketahuilah jalan yang benar itu. SebuahSebuahjalan keselamatan, bukan jalan kesesatan dan kebingungan. Tentunyajalan keselamatan, bukan jalan kesesatan dan kebingungan. Tentunya andapunandapunsetuju bahwa sangat tidak logis ketika kita berjalan tetapi tidaksetuju bahwa sangat tidak logis ketika kita berjalan tetapi tidak mengetahuimengetahuijalanan yang kita lalui akan berakhir dimana dan membawa kitajalanan yang kita lalui akan berakhir dimana dan membawa kita kemana.kemana.