diajukan oleh - STMIK Amikom...

13
i Sistem Pakar Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Budidaya Naskah Publikasi diajukan oleh Nurul Eryani 08.01.2451 Herlambang Kristiadji 08.01.2471 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Transcript of diajukan oleh - STMIK Amikom...

i  

Sistem Pakar Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Budidaya

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Nurul Eryani 08.01.2451

Herlambang Kristiadji 08.01.2471

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

YOGYAKARTA 2012

ii  

iii  

Expert System Suitability Of Land For Crop Cultivation

Sistem Pakar Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Budidaya

Nurul Eryani

Herlambang Kristiadji

Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The development of the world information and communication technology

currently causing the need for an application program to help each other with

other areas especially agriculture. In order to process agricultural production

can be well developed due to the plants that are grown are adapted to the land.

During this process of determining the plants to be grown are still manually.

To be able to resolve the problem as expected, then follows the author the

problem will be solved. "How to build an application to assist in determining the

type of plants that are appropriate for a particular land based, circumstances and

characteristics of soil?".

As for how to resolve the problem then the writer will create an application that

can be used to find out what type of plants grown on land with suitable soil

properties already determined or within this concept is already stored in the

database. Software that will use the author, among others, Net Beans, java, and

we use XAMPP for database.

Keyword : Expert System, Land Suitable, Desktop Aplication.

1  

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi saat ini mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Sehingga memudahkan kita dalam menyampaikan

informasi secara cepat dan akurat. Maka kami ingin menggabungkan dunia teknologi

dengan dunia pertanian. Tentang kesesuaian lahan dengan tanaman budidaya pada

khususnya.

Kesesuaian lahan adalah penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk

suatu penggunaan tertentu. Kelas kesesuaian suatu area dapat berbeda tergantung tipe

penggunaan lahan yang dipertimbangkan. Evaluasi kesesuaian lahan berhubungan dengan

evaluasi untuk penggunaan tertentu misalnya pada budidaya padi, jagung,dan sebagainya.

Evaluasi kesesuaian mempunyai tekanan pada mencari lokasi yang memilki sifat

– sifat positif dalam hubungan dengan keberhasilan produksi atau penggunaannya.

Penilaian kesesuaian lahan pada dasarnya dapat berupa pemilihan lahan tertentu. Hal ini

dapat dilakukan dengan menginterpretasikan peta tanah dalam kaitannya dengan

kesesuaiannya untuk berbagai tanaman dan tindakan pengelolaan yang diperlukan. Dalam

memilih lahan untuk tanaman tertentu dikenal ada dua tahapan untuk menemukan lahan

yang sesuai.

Tahap pertama dengan menilai persyaratan tumbuh tanaman yang akan diusahakan atau

mengetahui ciri - ciri tanah dan lokasi yang pengaruhnya bersifat negatif terhadap

tanaman. Tahapan kedua adalah mengidentifikasi dan membatasi lahan yang mempunyai

ciri - ciri yang diinginkan tetapi tanpa ciri yang tidak diinginkan.

Tahapan paling sulit dalam memilih lahan yang sesuai untuk tanaman tertentu

adalah menentukan persyarat – persyaratan yang diperlukan tanaman dalam hubungannya

dengan sifat – sifat tanah.

Oleh karena itu, kami sebagai penulis yang belajar di dunia informasi mencoba

untuk mengimplementasikan ilmu yang penulis dapatkan semaksimal mungkin untuk

mencoba membuat “Sistem Pakar Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Budidaya”.

2  

1.2 Rumusan Masalah

Perkembangan dunia teknologi Informasi dan komunikasi dewasa ini

menyebabkan diperlukannya sebuah program aplikasi untuk saling membantu dengan

bidang yang lain khususnya pertanian. Agar proses produksi pertanian dapat berkembang

dengan baik karena tanaman yang ditanam sudah disesuaikan dengan lahan yang ada.

Untuk dapat menyelesaikan masalah sesuai yang diharapkan, maka berikut

penulis rumuskan masalah yang akan dipecahkan.” Bagaimana membangun sebuah

aplikasi untuk membantu dalam menentukan jenis tanaman yang sesuai, bagi lahan

tertentu berdasarkan keadaan dan ciri tanah ? ”

1.3 Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah :

Maksud :

a. Sebagai syarat kelulusan program Diploma-3 jurusan Teknik Informatika pada

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer “ AMIKOM ”

Yogyakarta.

b. Menggabungkankan ilmu pengetahuan dibidang pertanian dan teknologi

informasi sehingga diharapkan nantinya hasil produksi tanaman dapat menjadi

lebih baik.

c. Membantu konsultan pertanian dalam menentukan jenis tanaman yang cocok

untuk ditanam pada lahan tertentu.

d. Menerapkan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh selama kuliah.

Tujuan :

a. Membuat aplikasi untuk membantu perkembangan, memaksimalkan penggunaan

lahan dengan tanaman yang sesuai sehingga hasil produksi di sektor pertanian

meningkat.

Memudahkan sebuah sektor pertanian dalam mengembangkan usahanya, karena

dapat dengan cepat mengetahui tanaman yang cocok untuk ditanam pada lahan tertentu.

3  

2 LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk

membantu mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang

atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992) “ Sistem pakar adalah sistem

perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu fakta dan teknik berfikir

dalam pengambilan keputusan dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan

masalah – masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam

bidang yang bersangkutan.”

Dalam penyusunannya sistem pakar mengkombinasikan kaidah – kaidah

penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang

diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua

hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses

pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Sistem pakar disusun oleh tiga modul utama (Staugaard, 1987) yaitu :

a. Modul penerimaan pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode )

Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar.

Proese mengumpulkan pengetahuan – pengetahuan yang akan digunakan untuk

pengambangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran

knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakarnya.

b. Modul Konsultasi ( Consultation Mode )

Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahaan

yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul

ini user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan

yang diajukan oleh sistem.

4  

c. Modul penjelasan ( Explanation Mode)

Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem

( bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh ).

2.2 Bahasa Pemrograman JAVA

Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) yang

dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak

hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai

sistem operasi dan bersifat open source.

Bahasa pemrograman java sendiri terbagi menjadi 3 edition, yaitu :

a. J2SE (Java 2 Standard Edition) Untuk aplikasi desktop.

b. J2EE (Java 2 Enterprise Edition) JSP, Servlet, EJB,XML, web

service.Untuk aplikasi web.

c. J2ME (Java 2 Micro Edition) Midlet

d. Untuk aplikasi mobile.

2.3 Perangkat Lunak Yang Digunakan

Perangkat lunak (software) adalah perangkat computer yang bebentuk

program atau instruksi yang dikenali computer. Software yang diguanakan dalam

pembuatan sistem pakar dengan bahasa java ini adalah MySQL Database Server,

bahasa pemrograman Java dengan netbeans IDE 6.7 dan XAMPP.

2.3.1 MySQL

MySQL merupakan database yang paling populer untuk membangun

aplikasi yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya.

MySQL dapat digunakan sebagai alternatif pilihan database yang dapat digunakan

untuk sistem database personal maupun organisasi. Administrator database

MySQL adalah individu yang bertanggung jawab untuk menyediakan sistem

database dan melakukan proses administrasi databasenya.

5  

2.3.2 NetBean IDE 6.7

NetBeans merupakan sebuah proyek open source yang sukses dengan

pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir

100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems mendirikan proyek open

source NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Hingga

akhirnya kini NetBeans menjadi milik Oracle. Saat ini terdapat dua produk :

NetBeans IDE dan NetBeans Platform.

The NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan - sebuah

piranti untuk pemrogram, menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan

menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java, namun dapat

mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas

Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan

bagaimana digunakan.

Tersedia juga NetBeans Platform, sebuah fondasi yang modular dan dapat

diperluas yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak dasar untuk membuat

aplikasi desktop yang besar. Mitra ISV menyediakan plug-in bernilai tambah yang

dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam Platform dan dapat juga digunakan

untuk membuat kakas dan solusi sendiri.

Kedua produk adalah kode terbuka (open source) dan bebas (free) untuk

penggunaan komersial dan non komersial. Kode sumber tersedia untuk guna

ulang dengan lisensi Common Development and Distribution License (CDDL).

2.3.3 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia

dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang

6  

mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.

2.4 Pola Pemanggilan Kelas Menggunakan MVC (model, view, controller).

Model View Controller (MVC) pertama kali diperkenalkan oleh Trygve

Reenskaug, pengembang software Smalltalk pada Xerox Palo Alto Research

Center pada tahun 1979. Konsep ini membantu memisahkan antara akses data

(data access) dengan logika bisnis (business logic). Secara lebih detail, MVC

dibagi menjadi 3 komponen yaitu :

Model

Model mewakili data dan aturan yang berkaitan dengan akses dan perubahan

terhadap data.

View

View menerjemahkan isi dari model. View mendefinisikan bagaimana

data dari model akan ditampilkan. Jika data dari model berubah, view harus

meng-update tampilan yang dibutuhkan. Hal tersebut dalam dilakukan dengan

menggunakan (1) push model yang mana view mendaftarkan dirinya kepada

model untuk mendapatkan notifikasi perubahan data, atau (2) pull model yang

mana view bertanggung jawab memanggil model ketika butuh mengambil data

terbaru.

Controller

Controller menerjemahkan interaksi pengguna (user) dengan view ke

dalam aksi yang terhadap model. Dalam aplikasi client GUI, interaksi pengguna

dapat berbentuk antara lain klik pada button atau pemilihan menu, sedangkan

dalam aplikasi web, dapat berupa request HTTP GET atau HTTP POST.

7  

3 IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Kemajuan teknologi dibidang komputer berkembang dengan pesat,

sehingga dapat membantu pengembangan dan penerapannya diberbagai bidang

yang ada. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang dapat membantu

konsultan dan masyarakat menentukan jenis tanaman yang paling sesuai untuk

ditanam dilahan tertentu sesuai ciri – ciri atau karakteristik lahan. Pengembangan

sistem ini adalah untuk memudahkan konsultan dalam mengambil keputusan

dalam menentukan jenis tanaman bagi suatu lahan, untuk mempersingkat waktu

penentuan dan pengambilan keputusan tentang jenis tanaman.

Sistem yang dirancang merupakan sebuah sistem untuk membantu

konsultan pertanian dalam menentukan jenis tanaman yang paling sesuai untuk

ditanam dalam sebuah lahan tertentu.

Aplikasi tersebut memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Menentukan jenis tanaman yang paling cocok,

2. Memasukkan nama tanaman baru beserta kriteria lahan.

8  

Desain dari aplikasi ini sebagai berikut :

1. Tampilan Login, untuk membatasi user dan sebagai keamanan sehingga

setelah itu baru muncul form menu utama.

2. Tampilan menu Utama memiliki tiga menu yang dapat dipilih oleh

pengguna yaitu “Menu”, “File”, “Help”. Submenu “File” berisi Login,

Logout, dan Exit yang berfungsi sesuai dengan namanya dan untuk

mempermudah penggunaan juga disediakan kombinasi tombol keyboard.

Submenu “Menu” berisi “Analisis”, dan “Edit Tabel Tanaman”, “Edit

Tabel Rule” yang memiliki fungsi masing – masing, dan nanti akan

dijelaskan pada pembahasan menu. Menu Help berisi submenu yang

terdiri dari “Help”, dan “About”.

3. Submenu Analisis berfungsi untuk memasukkan data yang diperoleh dari

hasil penelitian suatu lahan untuk dianalisa sehingga diperoleh hasil

berupa nama tanaman yang paling cocok (pada Form Hasil).

4. Submenu “Edit” berfungsi menambahkan data tanaman,dan syarat tumbuh

suatu tanaman berdasarkan lahan tertentu, juga jika suatu tanaman

mengalami perubahan syarat.

5. Submenu “Help” berisi beberapa keterangan dan cara penggunaan

aplikasi, sehingga pengguna bisa dengan mudah dan cepat mengerti fungsi

dan cara menggunakan aplikasi. Dalam menu ini dijelaskan fungsi masing

– masing form setiap Submenu.

6. Submenu “About” berisi tentang fungsi aplikasi, tujuan pembuatan

“Sistem Pendukung Keputusan Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman

Budidaya”, dan pengarahan fungsi aplikasi yaitu aplikasi ini ditujukan

untuk digunakan oleh konsultan pertanian.

9  

4 KESIMPULAN

Dari uraian dan penjelasan serta pembahasan keseluruhan materi pada

bab-bab sebelumnya dan dalam mengakhiri pembahasan “Sistem Pakar

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman budidaya“. Dengan selesainya

penyusunan tugas akhir dan pembuatan cd interaktif, maka penulis

mengambil kesimpulan, yaitu :

1. Untuk membuat sistem pakar harus melalui beberapa tahap yaitu :

mengumpulkan data, merancang konsep, merancang isi, merancang

form, memproduksi sistem, mengetes sistem, memelihara sistem,

implementasi sistem, pengembangan sistem.

2. Dengan adanya Sistem Pakar ini diharapkan dapat membantu

Konsultan dalam menentukan jenis tanaman yang layak untuk

dibudidayakan pada suatu lahan, agar mendapat hasil yang maksimal.

3. Bagi para konsultan sistem ini dapat membantu dalam pengambilan

keputusan dengan lebih cepat dan akurat.

4. Sistem pakar mampu memberikan nuansa lain, yaitu dalam bentuk

visualisasi GUI.

10  

DAFTAR PUSTAKA 

Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta : Penerbit ANDI. 

Hermawan Julius. 2005.  Membangun Decission Support System. Yogyakarta : Penerbit 

ANDI. 

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Penerbit 

ANDI. 

Materi kuliah PBO II.  D3TI STMIK AMIKOM, Yogyakarta, 2009 

Nugroho Bunafit. 2008. Membuat Aplikasi Sistem Pakar denagn PHP dan Dreamweaver. 

Yogyakarta : Penerbit Gava Media 

Sanjaya Ridwan. 2005. Pengolahan Database MySQL dengan Java2. Yogyakarta : 

Penerbit ANDI, Semarang : PROXIE. 

Sidik Betha. 2005. MySQL. Bandung : Informatika. 

Sitorus Santun. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan.Bandung : Penerbit Tarsito.