Diagram di atas merupakan contoh dari Bank yang dimiliki ... · PDF fileLampiran . 8. Pejabat...

171
Lampiran 1 Pengendali Bank Pengendali Akhir > 10% saham PT. A > 10% saham PT. A1 > 10% saham BANK Diagram di atas merupakan contoh dari Bank yang dimiliki secara langsung oleh PT A1. Adapun pengendali dari pengendali pada diagram di atas adalah PT A, dan Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut maka Pengendali Akhir, PT. A, dan PT. A1 ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak Terkait dengan Bank. 124

Transcript of Diagram di atas merupakan contoh dari Bank yang dimiliki ... · PDF fileLampiran . 8. Pejabat...

Lampiran 1

Pengendali Bank

Pengendali Akhir

> 10% saham

PT. A

> 10% saham

PT. A1

> 10% saham

BANK

Diagram di atas merupakan contoh dari Bank yang dimiliki secara langsung oleh

PT A1. Adapun pengendali dari pengendali pada diagram di atas adalah PT A,

dan Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut maka Pengendali Akhir, PT. A,

dan PT. A1 ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak

Terkait dengan Bank.

124

Lampiran 2

Pengendali Bank secara

Bersama-sama

Pengendali Akhir

> 10% saham > 10% saham

PT. A PT. A2

> 10% saham

3% saham

PT. A1

7% saham

BANK

Pada Diagram di atas merupakan contoh pengendalian Bank yang dilakukan

melalui kepemilikan saham secara bersama-sama oleh PT A1 dan PT.A.

Pengendali dari PT. A1 adalah PT. A2 dan Pengendali Akhir. Sementara itu,

pengendali dari PT. A adalah Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut, maka

Pengendali Akhir, PT.A, PT.A1, dan PT.A2 ditetapkan sebagai pengendali Bank

sehingga merupakan Pihak Terkait dengan Bank.

125

Lampiran 3

Perusahaan yang Dikendalikan Bank

Pengendali Akhir

> 10% > 10%

saham saham

PT PT

> 10%

saham

3% saham

7% saham

BANK

> 10% Saham

> 10% Saham

PT. B1

PT. B > 10% Saham

Ultimate Subsidary

Pada Diagram di atas, PT. B1 merupakan perusahaan/badan yang dikendalikan

Bank. PT. B dan Ultimate Subsidary juga merupakan perusahaan yang berada

dibawah pengendalian Bank melalui PT. B1 secara berjenjang. Berdasarkan hal

tersebut, Ultimate Subsidary, PT. B, dan PT. B1 merupakan Pihak Terkait dengan

Bank.

126

Lampiran 4

Pengendali Lain

Pengendali Akhir

> 10% > 10%

Ultimate C

> 10%

h

3% saham > 10% Saham

7% saham

PT. C

BANK

> 10% Saham

> 10% Saham

PT. B1 > 10% Saham

PT B

> 10% Saham Ultimate Subsidary

Pada Diagram di atas, contoh dari pengendali lain dari perusahaan/badan yang

dibawah pengendalian Bank adalah PT. C dan Ultimate C. PT C memiliki 10%

(sepuluh perseratus) atau lebih saham PT. B1 yang merupakan perusahaan

dibawah pengendalian Bank. Sementara itu, Ultimate C adalah Pengendali dari

PT. C. Oleh karena itu PT. C dan Ultimate C merupakan pihak terkait.

127

Lampiran 5

Perusahaan Afiliasi

Pengendali Akhir

> 10% saham > 10% saham > 10% Saham dan merupakan porsi terbesar

> 25% Saham PT. A PT. A2

PT. D1

> 10% saham

3% saham PT. A1

7% saham

PT D1 2

> 25% Saham

> 25% Saham BANK

PT C

> 10% Saham > 10% Saham

PT D1 3

PT. D2

PT. B1

> 10% Saham > 25% Saham

PT B

PT. D2.1

> 10% Saham

Ultimate Subsidary

Pada diagram tersebut di atas dapat dilihat bahwa pihak-pihak yang ditetapkan

sebagai pengendali Bank, yaitu Pengendali Akhir dan PT. A. PT A, memiliki 25%

(dua puluh lima perseratus) atau lebih saham PT. D1.2. dan PT. D1.3. Sementara

itu pengendali akhir memiliki 10% (sepuluh perseratus) saham PT. D1 dan

kepemilikan saham tersebut merupakan porsi terbesar. Dengan demikian PT.

D1, PT. D1.2, dan PT. D1.3, ditetapkan pula sebagai Pihak Terkait dengan Bank.

Sementara itu, pengendali lain dari anak perusahaan Bank (PT.B1) adalah PT. C.

Dalam hal ini PT.C memiliki 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih saham

masing-masing PT. D2 dan PT. D2.1. Dengan demikian, PT. D2 dan PT. D2.1

ditetapkan sebagai Pihak Terkait dengan Bank.

Selain itu keluarga dari pengendali perorangan juga merupakan Pihak Terkait

dengan Bank. Demikian juga halnya dengan perusahaan-perusahaan yang

dimiliki oleh keluarga pengendali perorangan tersebut juga merupakan Pihak

Terkait.

128

Lampiran 6

Kontrak Investasi Kolektif

Pengendali Akhir

> 10% saham > 10% saham > 25% Saham

PT A

PT A2

PT. D1

> 25% Saham

> 10% saham

3% saham

PT A1

PT. D1.2

7% saham

> 25% Saham

BANK

PT. C

> 25% Saham

PT. D1.3

> 10% Saham

> 10% Saham

5%

PT. D2

4%

PT. B1

> 10% Saham

> 25% Saham

PT B

Manajer Investasi

5%

> 10% Saham

PT. D2.1

Ultimate Subsidary

Kontrak Investasi

Kolektif RD

Pada Diagram di atas, Bank beserta Pihak Terkait dengan Bank (PT. D1.3 dan PT.

B1) secara kumulatif memiliki lebih dari 10% (sepuluh perseratus) saham pada

Manajer Investasi yang mengelola portfolio Kontrak Investasi Kolektif RD.

Berdasarkan hal tersebut, maka penanaman dana pada Kontrak Investasi

Kolektif RD dan atau Penyediaan Dana kepada Manajer Investasi Kontrak

Investasi Kolektif RD ditetapkan sebagai Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait.

129

Lampiran 7

Pada Diagram diatas, Bank memberikan Kredit masing-masing kepada Peminjam

1, Peminjam 2, dan Peminjam 3. Dapat dilihat pada diagram tersebut Peminjam 1, dan Peminjam 2 dikendalikan

oleh 1 (satu) pihak yang sama, yaitu Pengendali. Pengendali memiliki masing-

masing 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih pada Peminjam 1 dan

Peminjam 2, sehingga Peminjam 1 dan Peminjam 2 digolongkan kedalam 1

(satu) kelompok Peminjam. Peminjam 3 dalam diagram tersebut dikendalikan

oleh pengendali yang sama dengan pengendali Peminjam 1 dan Peminjam 2.

Pengendalian terhadap Peminjam 3 oleh Pengendali dilakukan secara berjenjang

melalui Peminjam 1 dan Peminjam 2 dengan kepemilikan saham sebesar 15%

(lima belas perseratus) dan porsi kepemilikan ini adalah porsi terbesar. Dengan

demikian, Peminjam 1, Peminjam 2, dan Peminjam 3 digolongkan kedalam 1

(satu) kelompok Peminjam dan BMPK untuk keseluruhan kelompok Peminjam

tersebut tidak boleh melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dari Modal Bank.

130

Lampiran 8

Pejabat Eksekutif PT D1.3 duduk sebagai Direktur di perusahaan A, sehingga

perusahaan A menjadi Pihak Terkait. Salah satu Komisaris Bank memiliki lebih dari 25% saham di perusahaan B,

sehingga perusahaan B menjadi Pihak Terkait. Kepemilikan Komisaris Bank pada

perusahaan B dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebagaimana dijelaskan

dalam Pasal 8 ayat (3) PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum

Pemberian Kredit Bank Umum, antara lain melalui atau bersama-sama dengan

keluarga. Komisaris PT. C merupakan istri dari Direktur Bank. Oleh karena itu PT. C

merupakan Pihak Terkait.

131

Lampiran 9

Contoh Perhitungan BMPK Peminjam Bukan Pihak Terkait

Bank A memberikan fasilitas kredit kepada 3 debitur sebagai berikut: 1. debitur 1 dengan baki debet sejumlah Rp22.000.000.000,00 (dua puluh dua

miliar rupiah);

2. debitur 2 dengan baki debet sejumlah Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar

rupiah);

3. debitur 3 dengan baki debet sejumlah Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar

rupiah). Masing-masing debitur 1, debitur 2, dan debitur 3 mempunyai hubungan

pengendalian sehingga ketiganya digolongkan kedalam 1 (satu) kelompok

Peminjam yaitu kelompok Peminjam 123. Modal Bank A adalah sebesar

Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah). PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank

Umum menetapkan bahwa Penyediaan Dana Bank untuk debitur 1, debitur 2,

dan debitur 3 ditetapkan masing-masing paling tinggi 20% (dua puluh

perseratus) dari modal Bank yaitu sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh

miliar rupiah). Sementara itu, Penyediaan Dana Bank untuk kelompok Peminjam

123 ditetapkan paling tinggi 25% (dua puluh lima perseratus dari modal Bank

yaitu sebesar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah). Berdasarkan hal tersebut terdapat 2 (dua) pelanggaran ketentuan BMPK dari

Penyediaan Dana yang dilakukan Bank A sebagai berikut: A. Pelanggaran untuk Penyediaan Dana kepada debitur 1 sebesar {(22

miliar/100 miliar) x 100%} – 20% = 2%; dan

B. Pelanggaran untuk Penyediaan Dana kepada kelompok Peminjam 123 sebesar [{(22 miliar+3 miliar+3 miliar)/100 miliar} x 100%] – 25% = 3%.

132

Lampiran 10

Pembelian Tagihan/Kredit

Pihak yang wajib Penjual Bank

Membayar Tagihan/Kredit (pembeli)

piutang/kredit

Hutang Without Recourse Kredit

Kredit

(Piutang)

BMPK

Pihak yang wajib Penjual Bank

Membayar Tagihan/Kredit (pembeli)

piutang/kredit

Hutang With Recourse Kredit

Kredit

(Piutang)

BMPK

Diagram di atas merupakan contoh dari transaksi pengambilalihan tagihan

dalam rangka anjak piutang dan pembelian kredit. Untuk pengambilalihan tagihan dalam rangka anjak piutang atau pembelian

kredit dengan persyaratan tanpa janji untuk dibeli kembal-i (without recourse),

yang dimaksud dengan debitur adalah pihak yang berkewajiban untuk melunasi

piutang yang dialihkan.

Untuk pengambilalihan tagihan dalam rangka anjak piutang atau pembelian

kredit dengan persyaratan janji untuk membeli kembali (with recourse), yang

dimaksud dengan debitur adalah pihak yang menjual atau mengalihkan

tagihan/kredit.

133

Lampiran 11

Transaksi Repo

Penerbit SSB Bank A Bank B

(issuer) (Repo Party) (Reverse Party)

BMPK

Repo Party

Hutang

SSB

Repo

Tagihan

Repo

BMPK

Reverse Party

Pembelian Surat Berharga secara repo bagi Bank B (reverse party), ditetapkan

sebagai Penyediaan dana terhadap pemilik Surat Berharga yang dijual secara

repo (repo party), yakni terhadap Bank A. Sementara itu, bagi Bank A (repo

party), Surat Berharga yang direpokan diperhitungkan sebagai penyediaan dana

kepada penerbit Surat Berharga (issuer).

134

Lampiran 12

Transaksi Efek Beragun Aset

Bank A SPV

(Kreditur Asal) (Penerbit)

2. 3. Efek Beragun

Piutang True Sale Asset Non Redemption

Asset

Pinjam Pembayaran

Buy 4.

(Pass-Through) &

Meminjam

Reference Entity Bank B

(Investor)

(debitur)

Hutang BMPK

SSB

(EBA)

Penjelasan Diagram di atas adalah sebagai berikut. 1. Bank A mengadakan perjanjian pinjam meminjam dengan debitur (reference

entity) dan mencatatnya sebagai kredit. 2. Bank A, sebagai kreditur asal, kemudian menjual portofolio pinjaman yang

dimilikinya kepada special purpose vehicle (SPV) dengan memenuhi kondisi

true sale. Sebagai contoh, total portofolio pinjaman yang dijual adalah

sebesar Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) yang terdiri dari:

a. pinjaman kepada PT. Kredit, dengan jumlah sebesar Rp10.000.000,00

(sepuluh juta rupiah)

b. b. pinjaman kepada PT. Risiko, dengan jumlah sebesar Rp6.000.000,00

(enam juta rupiah); dan

c. pinjaman kepada PT Manajemen, dengan jumlah sebesar

Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah).

135

3. Atas portofolio pinjaman yang dibeli, SPV menerbitkan efek beragun aset

senilai Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah). Persyaratan dari efek

beragun aset tersebut adalah pass-through dan non-redemption. 4. Bank B membeli efek beragun aset yang diterbitkan SPV sebesar

Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). Pembelian efek beragun aset oleh Bank B yang bersifat pass-through dan non-

redemption sebagaimana digambarkan diatas, ditetapkan sebagai Penyediaan

Dana kepada masing-masing PT. Kredit, PT. Risiko, dan PT Manajemen.

Sementara itu, Penyediaan Dana yang diperhitungkan kedalam BMPK untuk

masing-masing PT. Kredit, PT. Risiko, dan PT Manajemen ditetapkan sebesar: A. PT. Kredit = (Rp10 juta/Rp20 juta) x harga beli efek beragun aset, yaitu Rp.10

juta = Rp 5 juta;

B. PT. Risiko = (Rp6 juta/Rp20 juta) x harga beli efek beragun aset, yaitu Rp.10

juta = Rp 3 juta;

C. PT. Manajemen = (Rp4 juta/Rp20 juta) x harga beli efek beragun aset, yaitu

Rp.10 juta = Rp 2 juta.

136

Lampiran 13

Contoh Transaksi Reksadana

Bank membeli Surat Berharga berupa reksadana terbuka (open-end mutual

funds) dengan harga beli sebesar Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).

Aset/instrumen yang mendasari sertifikat reksadana tersebut terdiri dari

obligasi PT.A sebesar 60% dan obligasi PT.B sebesar 40% dari nilai aset

reksadana tersebut. Sebagaimana diketahui reksadana terbuka ini tidak

memenuhi persyaratan non-redemption dimana investor dapat mencairkan

surat reksadana tersebut kepada manajer investasi sebelum jatuh tempo.

Berdasarkan hal tersebut, maka BMPK atas pembelian Surat Berharga reksadana

terbuka tersebut ditetapkan kepada: 1. Manajer investasi reksadana, dengan nilai sebesar harga beli, yaitu sebesar

Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah); dan

2. PT.A dan PT. B , yang masing-masing dihitung secara proporsional terhadap

harga beli reksadana tersebut, yaitu:

a. Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) x 60% = Rp12.000.000,00

(dua belas juta rupiah), untuk eksposur kepada PT.A; dan

b. Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) x 40% = Rp8.000.000,00

(delapan juta rupiah), untuk eksposur kepada PT.B.

137

Lampiran 14

Credit Default Swap

Premi

Protection Seller Protection Buyer

Pembayaran apabila terjadi

credit event

Reference Asset

138

Lampiran 15

Total Return Swap

Coupon + Margin tertentu

Protection Seller Protection Buyer

Pembayaran yang telah Coupon

disepakati + Kompensasi

kerugian nilai dari reference

asset

Reference Asset

139

Lampiran 16

Contoh Perhitungan Potential Future Credit Exposure

Bank A melakukan transaksi interest rate swap 3 (tiga) tahun dengan

perusahaan B pada tanggal 1 Maret 2005. Berdasarkan kontrak/perjanjian

interest rate swap tersebut, perusahaan B akan membayar kepada Bank A

bunga LIBOR 6 bulan berdasarkan nilai nosional sebesar Rp.1.000.000.000,00

(satu miliar rupiah). Sementara itu, atas pembayaran yang diterima dari

Perusahaan B, Bank A melakukan pembayaran kepada perusahaan B bunga

sebesar 5% per-annum berdasarkan nilai nosional yang sama sampai dengan

akhir periode transaksi. Ditetapkan pula dalam kontrak bahwa pertukaran

pembayaran bunga tersebut dilakukan setiap 6 (enam) bulan selama periode

transaksi. Potential Future Credit Exposure yang dihitung Bank sebagai penerima

bunga mengambang tersebut adalah sebagai berikut: 1. Nilai nosional = Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); 2. Jangka waktu sampai dengan waktu penyesuaian tingkat bunga (interest rate

adjustment) = 6 bulan. Berdasarkan tabel faktor konversi diatas, persentase

konversi yang digunakan untuk transaksi dengan jangka waktu < 1 (satu)

tahun (jangka waktu penyesuaian tingkat bunga) adalah 0%. Namun

demikian karena jangka waktu kontrak/perjanjian transaksi interest rate

swap adalah selama 3 (tiga) tahun, maka persentase konversi yang

digunakan adalah sebesar 0.5%;

3. Potential Future Credit Exposure = Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) x

0.5% = Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).

140

Apabila dalam transaksi diatas counterparty Bank A juga merupakan Bank lain,

maka Bank lain tersebut juga memperhitungkan Potential Future Credit

Exposure sebagai berikut: 1. Nilai nasional = Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); 2. Untuk penerimaan suku bunga tetap sebagaimana diatas tidak ada

penyesuaian tingkat bunga (interest rate adjustment). Dengan demikian,

jangka waktu kontrak/perjanjian transaksi interest rate swap tersebut

adalah selama 3 (tiga) tahun. Berdasarkan tabel faktor konversi diatas,

persentase konversi yang digunakan untuk jangka waktu

kontrak/perjanjian transaksi berdasarkan suku bunga untuk jangka waktu >

1 – 5 tahun adalah sebesar 0.5%. 3. Potential Future Credit Exposure bagi Bank adalah sebesar

Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) x 0.5% = Rp5.000.000,00 (lima juta

rupiah)

Penetapan Potential Future Credit Exposure dalam kaitannya dengan

Pelanggaran BMPK hanya dilakukan pada awal Penyediaan Dana.

141

Lampiran 17

Contoh Perhitungan Potential Future Credit Exposure untuk Transaksi yang

Dilengkapi Perjanjian Saling Hapus

Pada tanggal 1 Februari Bank A melakukan transaksi forward dengan Bank B

sebagai berikut: 1. Bank A membeli USD 600,000 (enam ratus ribu dollar) forward 6 bulan

dengan kurs USD/IDR Rp9,325;

2. Bank A membeli USD 400,000 (empat ratus ribu dollar) forward 6 bulan

dengan kurs USD/IDR Rp9,350;

3. Bank A menjual USD 350,000 (tiga ratus lima puluh ribu dollar) forward 6

bulan dengan kurs USD/IDR Rp9,400. Ketiga transaksi tersebut dilengkapi dengan perjanjian saling hapus dimana

pembayaran pada saat jatuh waktu akan dilakukan berdasarkan eksposur

bersih. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perhitungan Potential Future

Credit Exposure dilakukan sebagai berikut: A. Eksposur bersih untuk ketiga transaksi ini dihitung berdasarkan jumlah

nosional tagihan Bank A setelah dikurangi kewajiban kepada Bank B sebagai

berikut:

USD 600,000 x 9,325 = Rp5.595.000.000,00

USD 400,000 x 9,350 = Rp3.740.000.000,00

(USD 350,000 x 9,340) = (Rp3.269.000.000,00) +

Rp6.066.000.000,00, B. Eksposur kotor untuk transaksi ini dihitung berdasarkan jumlah nosional

tagihan Bank A tanpa dikurangi kewajiban kepada Bank B sebagai berikut:

USD 600,000 x 9,325 = Rp5.595.000.000,00

USD 400,000 x 9,350 = Rp3.740.000.000,00 +

Rp9.335.000.000,00

142

C. A gross untuk ketiga transaksi ini dihitung berdasarkan eksposur kotor transaksi

dikalikan dengan persentase konversi sebagaimana ditetapkan di table matriks

konversi diatas, yang dalam hal ini adalah sebesar 1% yaitu persentase

konversi untuk transaksi dengan insturmen dasar valuta asing yang

berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Dengan demikian A gross

adalah sebesar

Rp5.595.000.000,00 x 1% = Rp55.950.000,00

Rp3.740.000.000,00 x 1% = Rp37.400.000,00 +

Rp93.350.000,00 D. NGR untuk ketiga transaksi ini adalah Rp6.066.000.000,00/

Rp9.335.000.000,00 atau 0,65

E. A net = [(0,4 x Rp93.350.000,00) + (0,6 x 0,65 x Rp93.350.000,00) atau

Rp73.736.000,00

143

Lampiran 18

Contoh Perhitungan BMPK Penyediaan Dana yang Dijamin Prime Bank Berikut adalah contoh Penyediaan Dana pada Bank X yang dijamin Prime Bank

dengan data-data sebagai berikut: 1. Bank X memiliki Modal sebesar Rp1,500,000,00 juta. 2. Bank X memberikan Penyediaan Dana kepada:

a. PT.A, dalam bentuk Kredit sebesar Rp50.000 juta;

b. PT.B, dalam bentuk Surat Berharga sebesar Rp1.000.000 juta;

c. Bank C, dalam bentuk Penempatan jangka panjang sebesar Rp800.000

juta;

d. Bank Afiliasi dalam bentuk Penempatan di luar negeri sebesar

Rp700.000 juta; dan

e. PT. D, dalam bentuk Surat Berharga sebesar Rp200.000 juta.

PT.A, PT.B, Bank C, Bank Afiliasi dan PT. D adalah Pihak Terkait dengan Bank

X. Bank Afiliasi memenuhi kategori Prime Bank.

Total Penyediaan Dana Bank X adalah sebesar Rp2.750.000 juta 3. Bank X menerima SBLC sebesar Rp1.800.000,00 dari Bank Z yang merupakan

Prime Bank masing-masing sebesar Rp900.000,00 juta untuk Penyediaan

Dana kepada PT.B dan PT.C 4. Total Penyediaan Dana yang diperkenankan sesuai PBI Nomor 7/3/PBI/2005

tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum adalah sebesar 10%

(sepuluh perseratus) dari Modal Bank X, yaitu sebesar Rp.150.000.juta.

Untuk menentukan apakah dalam Penyediaan Dana Bank X terdapat

Pelanggaran/Pelampauan BMPK maka digunakan rumus sebagai berikut:

“Pelanggaran/Pelampauan BMPK = Jumlah Penyediaan Dana –

(Penempatan yang tidak diperhitungkan + SBLC yang diperhitungkan +

BMPK)”.

144

5. Penempatan yang tidak diperhitungkan adalah Penempatan kepada Prime

Bank, dalam hal ini adalah Bank Afiliasi, sebesar maksimum Modal Bank X

yaitu sebesar Rp1.500.000 juta. Sementara itu, Penempatan pada Bank

Afiliasi adalah sebesar Rp700.000 juta

6. SBLC yang diperhitungkan untuk Pihak Terkait adalah paling tinggi 90%

(sembilan puluh perseratus) dari Modal Bank X yaitu sebesar Rp1.350.000

juta untuk setiap Peminjam atau secara keseluruhan Penyediaan Dana

kepada Pihak Terkait. Berkaitan dengan hal tersebut, apabila kita melihat

SBLC yang diterima untuk masing-masing PT. B dan Bank C sebesar

Rp900.000 juta, maka keseluruhan SBLC ini dapat digunakan untuk masing-

masing exposure PT. B dan Bank C. Namun apabila kita melihat SBLC untuk

total Pihak Terkait, maka terdapat kelebihan SBLC yaitu sebesar Rp1.800.000

juta (total SBLC yang diterima) - Rp1.350.000 juta (SBLC yang dapat

diperhitungkan untuk BMPK keseluruhan Pihak Terkait), atau sebesar

Rp450.000 juta. Kelebihan sebesar Rp450.000 juta ini tidak dapat digunakan

untuk menjamin Penyediaan Dana kepada PT.A dan PT. D, termasuk

kelebihan eksposur BMPK kelompok. 7. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka Pelanggaran/Pelampauan BMPK

adalah sebesar:

a. Jumlah Penyediaan Dana Rp2.750.000 juta

b. Penempatan Yang Tidak (Rp700.000 juta)

Diperhitungkan

c. SBLC Yang Diperhitungkan (Rp1.350.000 juta)

d. BMPK (Rp.150.000.juta)

Pelanggaran/Pelampauan BMPK Rp550.000 juta

Mekanisme dan rumus perhitungan dalam contoh Penyediaan Dana Bank X

sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 7 berlaku pula untuk

Penyediaan Dana kepada Peminjam dan kelompok Peminjam yang bukan

merupakan Pihak Terkait dengan Bank serta Penyediaan Dana yang dijamin oleh

lembaga pembangunan multilateral.

145

Lampiran 19

Contoh Penyediaan Dana Kepada Anak Perusahaan

Bank ABC melakukan Penyertaan Modal sebesar 100% saham pada Bank DEF

(Rp35 miliar) dan 75% saham pada Bank GHI (Rp45 miliar atau 75% dari Rp60

miliar). Neraca individu dari ketiga perusahaan dalam setelah dilakukan

Penyertaan Modal tersebut adalah sebagai berikut:

(Rp1 = Rp1.000.000.000,00)

Bank ABC Bank DEF Bank GHI

ASET

Kas 50 45 40

Saldo pada bank sentral 200 - 100

Saldo pada bank lain 400 225 300

Obligasi pemerintah 650 440 610

Pinjaman kepada nasabah 1,500 1,350 900

Piutang kepada bank terkait 100 300 -

Penyertaan pada bank lain 80 - -

Aktiva lain-lain 20 - 50

3,000 2,360 2,000

KEWAJIBAN

Simpanan nasabah 2,400 - 1,300

Pinjaman dari bank lain 50 2,200 600

Hutang pada bank terkait 300 100 -

Modal saham 200 35 60

146

Bank ABC Bank DEF Bank GHI

Cadangan 50 25 40

3,000 2,360 2,000

Berdasarkan PBI BMPK, maka jumlah maksimum Penyediaan Dana yang dapat

dilakukan Bank ABC kepada masing-masing Bank DEF dan Bank GHI adalah 10%

(sepuluh perseratus) dari Modal Bank ABC atau sebesar Rp25 miliar. Hal ini

karena dengan kepemilikan 100% (seratus perseratus) pada Bank DEF dan 75%

(tujuh puluh lima perseratus) pada Bank GHI menyebabkan baik Bank DEF

maupun Bank GHI termasuk sebagai Pihak Terkait dengan Bank ABC. Dengan

demikian dengan melakukan Penyertaan sebesar masing-masing Rp35 miliar

dan Rp45 miliar Bank ABC telah melanggar BMPK.

147

Lampiran 20

148

Penyertaan Modal Bank ABC sebesar Rp80 miliar dapat dikecualikan dari ketentuan

BMPK antara lain sepanjang Bank dan investee bersedia memberikan komitmen

secara tertulis kepada Bank Indonesia untuk menerapkan pengawasan Bank dan

investee secara individual maupun secara konsolidasi. Penerapan Pengawasan

secara konsolidasi dapat digambarkan dalam ilustrasi yang menggambarkan proses

neraca yang terkonsolidasi untuk Grup ABC. Aset dan kewajiban intra-grup telah

eliminasi. Akun baru–minority interest–dibuat untuk mencerminkan 25% aset

bersih Bank GHI yang tidak dimiliki oleh Bank ABC.

Penerapan pengawasan secara konsolidasi dilakukan berdasarkan analisa terhadap

neraca individual Bank ABC, Bank DEF dan Bank GHI, maupun neraca konsolidasi.

Analisa individual maupun konsolidasi ini antara lain dapat dicontohkan dengan

perhitungan rasio modal berdasarkan bobot risiko dari Bank ABC secara

unconsolidated dan consolidated, menggunakan neraca dalam ilustrasi sebagai

berikut:

149

Dari sisi BMPK, penerapan pengawasan secara konsolidasi untuk eksposur yang

dimiliki masing-masing Bank dilakukan dengan menggunakan prinsip yang serupa

dengan perhitungan KPMM. Sebagai contoh PT. Z (bukan Pihak Terkait) memiliki

eksposur masing-masing dari Bank ABC dan Bank DEF sebesar Rp50 miliar dan

Rp20 miliar. Perhitungan BMPK untuk PT.Z dilakukan masing-masing untuk Bank

ABC, Bank DEF, dan secara konsolidasi sebagai berikut:

150

Sementara itu, untuk menentukan Pihak Terkait secara konsolidasi maka pihak-

pihak yang dikategorikan sebagai Pihak Terkait dari masing-masing Bank ABC,

Bank DEF, dan Bank GHI ditetapkan sebagai Pihak Terkait dalam perhitungan

BMPK secara konsolidasi dan jumlah keseluruhan eksposur untuk pihak-pihak

tersebut ditetapkan setinggi-tingginya sesuai dengan BMPK untuk Pihak Terkait.

Dalam PBI BMPK juga diatur bahwa Penyediaan Dana selain dari Penyertaan

Modal tetap merupakan komponen yang diperhitungkan dalam BMPK. Dalam

ilustrasi diatas ini dapat dicontohkan dengan pos “Piutang pada bank terkait”.

Dalam menghitung BMPK pos “Piutang pada bank terkait” ini yang digunakan

adalah jumlah gross sebelum dilakukan set-off.

151

Lampiran 21

Contoh Penyediaan Dana Kepada BUMN

BUMN A adalah BUMN yang bergerak di bidang pembangunan jalan tol. BUMN

A mempunyai 2 (dua) anak perusahaan yaitu PT. AP1 dan PT.2. BUMN A dan

anak perusahaannya (bukan Pihak Terkait) memperoleh Kredit dari Bank X

sebagai berikut: 1. BUMN A memperoleh kredit sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar

rupiah). Kredit yang diperoleh bertujuan untuk pembangunan kompleks

perkantoran BUMN A; 2. PT.AP1 memperoleh kredit sebesar Rp6.000.000.000,00 (enam miliar

rupiah); dan

3. PT.AP2 memperoleh kredit sebesar Rp4.000.000.000,00 (empat miliar

rupiah).

Penyediaan Dana yang diperhitungkan selain Penyediaan Dana secara langsung

kepada BUMN yang bersangkutan, maupun kepada kelompok BUMN tersebut.

Modal Bank X adalah sebesar Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).

BMPK Bank X kepada kelompok usaha BUMN A ditetapkan paling tinggi 25%

(dua puluh lima perseratus) dari Modal Bank, yaitu sebesar

Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah). Dengan demikian Bank X

masih dapat memberikan Penyediaan Dana kepada kelompok usaha BUMN A

sebesar Rp25.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dikurangi dengan Penyediaan

Dana yang ada sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) =

Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Apabila BUMN A mengajukan permohonan kredit baru yang bertujuan untuk

pembangunan jalan tol, maka Penyediaan Dana baru yang dapat diberikan

kepada BUMN A harus dihitung secara kumulatif, yaitu berdasarkan eksposur

152

yang telah dimiliki Bank atas kelompok usaha BUMN A terhadap batasan 30%

(tiga puluh perseratus) sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 40 ayat (1) PBI

BMPK sebagai berikut: A. Batas Maksimum Pemberian Kredit kepada BUMN untuk tujuan

pembangungan dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak = 30% (tiga

puluh perseratus) dari Modal Bank atau Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh

miliar). B. Total eksposur kumulatif yang telah ada = Rp20.000.000.000,00 (dua puluh

miliar rupiah).

Penyediaan Dana baru yang dapat diberikan untuk pembangunan jalan tol =

Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar) - Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar

rupiah) atau sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). BMPK ini

lebih besar Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dibandingkan apabila kredit

baru ini bukan untuk tujuan pembangungan dan mempengaruhi hajat hidup

orang banyak sebagaimana dijelaskan di PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas

Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum.

153

Lampiran 22

Contoh Pengelompokan Peminjam Dalam Beberapa Kelompok Peminjam

A W

47% 100% 50%

26%

B

E

39% 99%

G

85% 55%

C F 64%

Y Z

53%

D

Sebagai contoh Bank FSI memiliki debitur yaitu kelompok Peminjam A yang

terdiri dari B, C, D, E, F, dan G, serta kelompok Peminjam W yang terdiri dari X,

Y, Z, dan G. Adapun komposisi kepemilikan masing-masing kelompok Peminjam

A, dan kelompok Peminjam W, dapat dilihat pada Diagram di atas.

Bank FSI kemudian memberikan kredit pula kepada G, yang sebagaimana

digambarkan pada Diagram di atas dimiliki oleh E sebesar 26% dan Y sebesar

64%. E merupakan anggota kelompok Peminjam A sementara Y merupakan

anggota kelompok Peminjam W.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalam perhitungan BMPK eksposur yang

dimiliki Bank FSI atas G dihitung pula sebagai eksposur kepada kelompok

Peminjam A dan kelompok Pemijam W. Sebagai contoh apabila Modal Bank FSI

adalah sebesar Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), maka BMPK yang

154

diperhitungkan kepada masing-masing kelompok Peminjam A dan kelompok

Pemijam W adalah sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) dari Modal Bank

FSI, atau sebesar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah). Apabila

Penyediaan Dana kepada kelompok Peminjam A adalah sebesar

Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) dan kepada kelompok Peminjam

W adalah sebesar Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), maka

Penyediaan Dana yang diperkenankan kepada G harus mempertimbangkan

eksposur kepada kedua kelompok Peminjam sebagai berikut:

1. Penyediaan Dana kepada kelompok Peminjam A + Penyediaan Dana kepada

G < 25% dari Modal Bank, atau Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar

rupiah) + x < Rp25.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah); dan

2. Penyediaan Dana kepada kelompok Peminjam W + Penyediaan Dana kepada

G < 25% dari Modal Bank, atau Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar

rupiah) + x < Rp25.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah),

dimana x adalah jumlah maksimum Penyediaan dana yang dapat diberikan

kepada G sehingga apabila x ini ditambahkan kepada eksposur masing-masing

kelompok Peminjam A dan kelompok Peminjam W tidak melebihi 25% (dua

puluh lima perseratus) dari Modal Bank FSI. Berdasarkan hal tersebut, maka

Penyediaan Dana maksimum yang dapat diberikan kepada G adalah sebesar

Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan G ditetapkan sebagai anggota dari

masing-masing kelompok Peminjam A dan W.

Sebagaimana dijelaskan diatas, perhitungan eksposur Peminjam G dalam

kaitannya dengan menentukan jumlah eksposur dari masing-masing kelompok

Peminjam (A dan W) yang memiliki pengendalian terhadap Peminjam tidak

dihitung secara proporsional, kecuali apabila hubungan pengendalian

disebabkan semata-mata karena hubungan keuangan yang disebabkan oleh

adanya penjaminan.

155

Lampiran 23

Contoh Kelompok Peminjam Karena Terdapat Penjaminan

Bank BAS memberikan Penyediaan Dana kepada 3 debitur sebagai berikut: 1. PT. Trans, yaitu dalam bentuk Kredit sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah);

2. PT. Formasi, yaitu dalam bentuk Surat Berharga sebesar Rp250.000.000,00

(dua ratus lima puluh juta rupiah); dan

3. PT. Sama, yaitu dalam bentuk Kredit sebesar Rp150.000.000,00 (seratus lima

puluh juta rupiah).

Bank BAS menerima jaminan atas Kredit yang diberikan kepada PT. Sama

masing-masing dari PT. Trans sebesar 40% dan dari PT. Formasi sebesar 30%,

dari nilai Kredit yang diberikan kepada PT. Sama. Berdasarkan penjaminan yang

diberikan PT. Trans dan PT. Formasi, maka PT. Sama ditetapkan sebagai anggota

kelompok Peminjam dengan masing-masing PT. Trans dan PT. Formasi. Adapun

eksposur keseluruhan yang diperhitungkan dalam BMPK untuk masing-masing

kelompok Peminjam PT. Trans – PT. Sama dan PT Formasi – PT. Sama adalah

sebagai berikut:

PT. Trans – PT. Sama Nominal

PT. Trans Rp500.000.000,00

PT. Sama Rp150.000.000,00 x 60%

Total Rp590.000.000,00

Nominal

PT. Formasi – PT. Sama

PT. Formasi Rp250.000.000,00

PT. Sama Rp150.000.000,00 x 40%

Total Rp310.000.000,00

156

Sebagaimana dicontohkan diatas, eksposur PT. Sama untuk masing-masing

kelompok Peminjam PT. Trans – PT. Sama dan PT Formasi – PT. Sama dihitung

secara proporsional berdasarkan porsi dari masing-masing penjamin kredit PT.

Sama. Hal ini dilakukan apabila hubungan pengendalian semata-mata

disebabkan karena adanya penjaminan dan jaminan yang diberikan berbentuk

corporate guarantee.

157

Lampiran 1 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/21/DKBU tanggal 10 Agustus 2009

PEDOMAN PENYUSUNAN

LAPORAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT

BANK PERKREDITAN RAKYAT

BANK INDONESIA

DIREKTORAT KREDIT, BPR DAN UMKM

Tahun 2009

THI_adinda
TextBox
Lampiran 24

Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR II-1

BAB I

PENJELASAN UMUM

I. Tujuan Pelaporan

Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) oleh Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) yang disusun menurut buku pedoman ini

dimaksudkan untuk keperluan:

a. Pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam

penyediaan dana.

b. Penilaian tingkat kesehatan BPR.

c. Pembinaan dan pengawasan BPR secara individual.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka laporan BMPK harus

diisi secara benar dan lengkap serta disampaikan tepat waktu, dengan

mengacu pada pedoman yang berlaku.

II. BPR Pelapor

BPR pelapor adalah Kantor Pusat BPR.

III. Jenis Laporan

1. Laporan Penyediaan Dana Pihak Terkait.

2. Laporan Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait.

3. Laporan Pelampauan BMPK.

IV. Periode Laporan

Laporan BMPK disampaikan secara bulanan kepada Bank Indonesia.

I-1

159

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR I-2

V. Cara Pengisian Laporan

BPR pelapor melakukan pengisian data pada form entry data yang

tersedia dalam aplikasi data entry laporan BMPK BPR. Angka nominal

yang dilaporkan dalam ribuan rupiah, untuk angka kurang dari

Rp500,00 dibulatkan menjadi 0 (nol) dan untuk angka Rp500,00 atau

lebih dibulatkan menjadi 1 (satu).

Pada formulir sesuai jenis laporan telah disediakan sandi BPR, nama

BPR, alamat, bulan laporan, modal KPMM, BMPK Pihak Terkait,

individu Pihak Tidak Terkait dan kelompok Peminjam Pihak Tidak

Terkait.

VI. Lain-lain

Dalam hal terdapat penyediaan dana kepada Pihak Terkait yang

melampaui BMPK maka penyediaan dana tersebut dilaporkan pada

formulir Laporan Pelampauan BMPK dan pada formulir Penyediaan

Dana Pihak Terkait. Jumlah pelampauan Pihak Terkait tersebut menjadi

faktor pengurang dalam perhitungan BMPK Pihak Terkait.

160

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR II-1

BAB II

LAPORAN BMPK

II.1.1

LAPORAN PENYEDIAAN DANA PIHAK TERKAIT

dalam ribuan rupiah

Nama : MODAL KPMM :

Alamat : BMPK :

Bulan Laporan : PIHAK TERKAIT (10%) :

NO NAMA PEMINJAM/BANK

HUBUNGAN

KETERKAITAN

DENGAN BPR

PADA SAAT PEMBERIAN/

KUALITAS KETERANGAN

REALISASI PENYEDIAAN DANA

TANGGAL PENYEDIAAN

DANA/BAKI DEBET

AGUNAN LIKUID /

BAGIAN YANG

DIJAMIN

PENYEDIAAN DANA/BAKI

DEBET NETTO

I. JUMLAH PENYEDIAAN DANA NETTO

Pelanggaran BMPK .....%

II. JUMLAH PENYEDIAAN DANA YANG MELAMPAUI BMPK*)

JUMLAH PENYEDIAAN DANA YANG DIPERHITUNGKAN DALAM PERHITUNGAN BMPK (I – II)

NOMINAL PELANGGARAN BMPK

*) Harus sama dengan jumlah pelampauan BMPK pihak terkait yang terdapat dalam formulir pelampauan BMPK

N I H I L

Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang

muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

161

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR II-2

II.1.2

PENJELASAN LAPORAN PENYEDIAAN DANA

PIHAK TERKAIT

I. Modal KPMM

Yang dimaksud Modal KPMM adalah jumlah modal inti ditambah

modal pelengkap sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia

tentang KPMM BPR posisi per akhir bulan sebelum bulan laporan.

II. BMPK

BMPK adalah persentase maksimum realisasi penyediaan dana yang

diperkenankan terhadap modal BPR. BMPK Pihak Terkait sebesar 10%

dari modal KPMM.

III. Nama Peminjam/Bank

1. Nama Peminjam adalah nama nasabah perorangan atau

perusahaan/badan Pihak Terkait yang memperoleh fasilitas kredit

sesuai nama yang tercantum dalam perjanjian kredit.

2. Nama Bank adalah nama BPR Pihak Terkait yang menerima

penempatan dana dari BPR pelapor.

Diisi nihil apabila tidak terdapat penyediaan dana kepada Pihak Terkait.

IV. Hubungan keterkaitan dengan BPR

Hubungan keterkaitan dengan BPR adalah hubungan keterkaitan

Peminjam atau Bank penerima penempatan dana dari BPR dengan BPR

pelapor, sesuai pasal 7 PBI tentang BMPK BPR beserta penjelasannya.

Data Pihak Terkait diisi secara ringkas dan jelas.

162

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-3

Contoh:

Kredit kepada Pemegang Saham yang memiliki saham sebesar 15%

dari modal disetor, maka kolom ini diisi ”Pemegang Saham 15%”.

V. Tanggal

Tanggal adalah tanggal pencairan kredit/penyediaan dana yang diisi

dengan format tanggal/bulan/tahun (DD/MM/YYYY). Tata cara

pengisian tanggal adalah sebagai berikut:

1. Kredit rekening koran, tanggal diisi dengan tanggal pada saat baki

debet tertinggi pada bulan laporan. Dalam hal pada periode laporan

tidak terdapat mutasi kredit rekening koran maka tanggal diisi

dengan tanggal pada saat baki debet tertinggi pada bulan

sebelumnya.

2. Kredit dengan pencairan sekaligus, tanggal diisi dengan tanggal

pada saat pencairan.

3. Kredit dengan pencairan bertahap, tanggal diisi dengan tanggal

penarikan terakhir sampai dengan bulan laporan.

4. Penempatan dana dalam bentuk deposito, tanggal diisi dengan

tanggal penerbitan bilyet deposito.

5. Penempatan dana dalam bentuk tabungan, tanggal diisi dengan

tanggal pada saat saldo tertinggi pada bulan laporan.

VI. Penyediaan Dana/Baki Debet

Penyediaan dana/baki debet diisi sebagai berikut:

1. Penempatan dana dalam bentuk deposito diisi sebesar nominal

deposito sesuai yang tercantum dalam bilyet deposito.

2. Penempatan dana dalam bentuk tabungan diisi sebesar saldo

tabungan tertinggi pada bulan laporan.

163

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-4

3. Penempatan dana dalam bentuk kredit atau kredit yang diberikan

diisi sebesar baki debet dengan rincian sebagai berikut:

a. Kredit rekening koran, baki debet diisi dengan baki debet

tertinggi pada bulan laporan.

b. Kredit dengan pencairan sekaligus, baki debet diisi dengan

baki debet pada saat pencairan.

c. Kredit dengan pencairan bertahap, baki debet diisi dengan

baki debet sampai dengan penarikan terakhir pada bulan

laporan.

d. Kredit dengan angsuran, baki debet bulan pertama diisi

dengan nilai pencairan, baki debet bulan berikutnya diisi

dengan baki debet akhir bulan laporan.

VII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Agunan likuid adalah agunan yang mudah dicairkan seperti emas dan

logam mulia, SBI, tabungan dan deposito di BPR yang bersangkutan

yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa pencairan, dengan

nilai agunan sebagai berikut:

1. Agunan berupa tabungan dan deposito, diisi sebesar nilai yang

diblokir.

2. Agunan berupa SBI, diisi sebesar nilai nominal.

3. Agunan berupa emas dan logam mulia, diisi sebesar harga pasar

(market value).

Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian penyediaan dana

yang dijamin oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun

melalui BUMN atau BUMD sebagaimana diatur dalam pasal 15 huruf c

Peraturan Bank Indonesia No.11/13/PBI/2009 tanggal 17 April 2009

tentang BMPK BPR.

164

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-5

VIII. Penyediaan Dana/Baki Debet Netto

Penyediaan dana/baki debet netto merupakan hasil pengurangan secara

sistem antara kolom penyediaan dana/baki debet (angka VI) dengan

kolom agunan yang likuid/bagian yang dijamin (angka VII).

IX. Kualitas

Kualitas adalah kualitas kredit dan penempatan dana sebagaimana

diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva

Produktif dan Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif BPR yaitu :

(1) Lancar, (2) Kurang lancar, (3) Diragukan dan (4) Macet.

X. Keterangan

Keterangan adalah penjelasan BPR pelapor yang sekurang-kurangnya

memuat jenis penyediaan dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX,

Tabungan No. Rekening XXX, Kredit No. Akad XXX.

XI. Jumlah Penyediaan Dana Netto

Jumlah penyediaan dana netto adalah jumlah seluruh penyediaan dana

netto kepada Pihak Terkait.

XII. Jumlah Penyediaan Dana Yang Melampaui BMPK

Jumlah penyediaan dana yang melampaui BMPK adalah jumlah seluruh

penyediaan dana Pihak Terkait yang melampaui BMPK. Jumlah ini

harus sama dengan jumlah pelampauan BMPK Pihak Terkait di

formulir Pelampauan BMPK.

165

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-6

XIII. Jumlah Penyediaan Dana Yang Diperhitungkan Dalam

Perhitungan BMPK

Jumlah penyediaan dana yang diperhitungkan dalam perhitungan

BMPK merupakan hasil pengurangan jumlah penyediaan dana netto

(angka XI) dengan jumlah pelampauan BMPK (angka XII).

XIV. Nominal Pelanggaran BMPK

Nominal pelanggaran BMPK adalah selisih lebih antara jumlah

penyediaan dana yang diperhitungkan dalam perhitungan BMPK

(angka XIII) dengan nominal BMPK Pihak Terkait.

XV. Persentase Pelanggaran BMPK

Persentase pelanggaran BMPK adalah persentase perbandingan antara

pelanggaran BMPK (angka XIV) dengan Modal KPMM.

166

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR II-7

II.2.1

LAPORAN PELANGGARAN BMPK PIHAK TIDAK TERKAIT

dalam ribuan

rupiah

Nama : MODAL KPMM :

Alamat : BMPK :

Bulan Laporan : - PIHAK TIDAK TERKAIT (20%) :

- KELOMPOK PEMINJAM TDK TERKAIT (30%) :

:

NO NAMA PEMINJAM /

BANK

PADA SAAT PEMBERIAN/

PELANGGARAN

BMPK

PERSENTASE

PELANGGARAN

BMPK

KUALITAS KETERANGAN

REALISASI PENYEDIAAN DANA

TANGGAL PENYEDIAAN

DANA/BAKI DEBET

AGUNAN

LIKUID /

BAGIAN YANG

DIJAMIN

PENYEDIAAN

DANA/BAKI

DEBET NETTO

Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang

muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

167

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR II-8

II.2.2

PENJELASAN LAPORAN PELANGGARAN BMPK

PIHAK TIDAK TERKAIT

I. Modal KPMM

Modal KPMM adalah jumlah modal inti ditambah modal pelengkap

sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang KPMM

BPR posisi per akhir bulan sebelum bulan laporan.

II. BMPK

BMPK adalah persentase maksimum realisasi penyediaan dana yang

diperkenankan terhadap modal BPR, yang diatur sebagai berikut:

1. BMPK individu Pihak Tidak Terkait 20% dari modal KPMM.

2. BMPK kelompok Peminjam Pihak Tidak Terkait 30% dari modal

KPMM.

3. BMPK Penempatan Dana Antar Bank pada BPR lain Pihak Tidak

Terkait 20% dari modal KPMM.

III. Nama Peminjam/Bank

1. Nama Peminjam adalah nama nasabah perorangan atau

perusahaan/badan Pihak Tidak Terkait yang memperoleh fasilitas

kredit sesuai nama yang tercantum dalam perjanjian kredit. Apabila

Peminjam merupakan anggota kelompok Peminjam, pada saat entry

data agar melakukan penentuan kelompok Peminjam yang

bersangkutan sesuai dengan angka 4.11 pada Petunjuk Teknis

Aplikasi Data Entry.

2. Nama Bank adalah nama BPR Pihak Tidak Terkait yang menerima

penempatan dana dari BPR pelapor.

168

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-9

3. Dalam hal terdapat debitur kelompok, nama Peminjam/Bank

dilaporkan sebagai berikut:

a. Dalam hal terdapat pelanggaran BMPK kelompok Peminjam

namun secara individu tidak ada pelanggaran BMPK maka

yang dilaporkan adalah kelompok Peminjam yang melanggar

BMPK.

b. Dalam hal terdapat pelanggaran BMPK individu namun

secara kelompok Peminjam tidak ada pelanggaran BMPK

maka yang dilaporkan adalah individu yang melanggar

BMPK.

c. Dalam hal terdapat pelanggaran BMPK individu dan BMPK

kelompok Peminjam maka yang dilaporkan adalah individu

dan kelompok Peminjam yang melanggar BMPK.

Diisi nihil apabila tidak terdapat pelanggaran BMPK kepada Pihak

Tidak Terkait.

IV. Tanggal

Tanggal adalah tanggal pencairan kredit/penyediaan dana yang diisi

dengan format tanggal/bulan/tahun (DD/MM/YYYY). Tata cara

pengisian tanggal diisi dengan tanggal pertama kali penyediaan dana

melanggar BMPK.

V. Penyediaan Dana/Baki Debet

Penyediaan dana/baki debet diisi sebagai berikut:

1. Penempatan dana dalam bentuk deposito diisi sebesar nominal

deposito sesuai yang tercantum dalam bilyet deposito.

2. Penempatan dana dalam bentuk tabungan diisi sebesar saldo

tabungan tertinggi pada bulan laporan.

169

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-10

3. Penempatan dana dalam bentuk kredit atau kredit yang diberikan

diisi sebesar baki debet dengan rincian sebagai berikut:

a. Kredit rekening koran, baki debet diisi dengan baki debet

tertinggi pada bulan laporan.

b. Kredit dengan pencairan sekaligus, baki debet diisi dengan baki

debet pada saat pencairan.

c. Kredit dengan pencairan bertahap, baki debet diisi dengan baki

debet sampai dengan penarikan terakhir pada bulan laporan.

d. Kredit dengan angsuran, baki debet bulan pertama diisi dengan

nilai pencairan, baki debet bulan berikutnya diisi dengan baki

debet akhir bulan laporan.

VI. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Agunan likuid adalah agunan yang mudah dicairkan seperti emas dan

logam mulia, SBI, tabungan dan deposito di BPR yang bersangkutan

yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa pencairan, dengan

nilai agunan sebagai berikut:

1. Agunan berupa tabungan dan deposito, diisi sebesar nilai yang

diblokir.

2. Agunan berupa SBI, diisi sebesar nilai nominal.

3. Agunan berupa emas dan logam mulia, diisi sebesar nilai pasar

(market value).

Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian penyediaan dana

yang dijamin oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun

melalui BUMN atau BUMD sebagaimana diatur dalam pasal 15 huruf c

Peraturan Bank Indonesia No.11/13/PBI/2009 tanggal 17 April 2009

tentang BMPK BPR.

170

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-11

VII. Penyediaan Dana/Baki Debet Netto

Penyediaan dana/baki debet netto merupakan hasil pengurangan secara

sistem antara kolom penyediaan dana/baki debet (angka V) dengan

kolom agunan yang likuid/bagian yang dijamin (angka VI).

VIII. Kualitas

Kualitas adalah kualitas kredit dan penempatan dana sebagaimana

diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva

Produktif dan Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif BPR yaitu: (1)

Lancar, (2) Kurang lancar, (3) Diragukan dan (4) Macet.

IX. Pelanggaran BMPK

Pelanggaran BMPK adalah selisih lebih antara baki debet dan/atau

penempatan dana pada BPR lain terhadap nominal BMPK.

X. Persentase Pelanggaran BMPK

Persentase pelanggaran BMPK adalah persentase perbandingan antara

jumlah pelanggaran BMPK terhadap jumlah modal KPMM.

XI. Keterangan

Keterangan adalah penjelasan BPR pelapor yang sekurang-kurangnya

memuat jenis penyediaan dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX,

Tabungan No. Rekening XXX, Kredit No. Akad XXX.

171

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-12

II.3.1

LAPORAN PELAMPAUAN BMPK

dalam ribuan

rupiah

Nama : MODAL KPMM :

Alamat : BMPK :

Bulan Laporan : - PIHAK TERKAIT (10%) :

- PIHAK TIDAK TERKAIT (20%) :

- KELOMPOK PEMINJAM TDK TERKAIT (30%) :

NO NAMA PEMINJAM/

BANK KETERKAITAN

PADA SAAT LAPORAN PELAMPAUAN

BMPK

KUALITAS KETERANGAN PENYEDIAAN

DANA/BAKI DEBET

AGUNAN

LIKUID/BAGIAN

YANG DIJAMIN

PENYEDIAAN

DANA/BAKI

DEBET NETTO

(Rp) %

1

25

26 Terkait

27

28

Tidak Terkait

Individu

Tidak Terkait

Kelompok

Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang

muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

172

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR II-13

II.3.2

PENJELASAN LAPORAN PELAMPAUAN BMPK

I. Nama Peminjam/Bank

1. Nama Peminjam adalah nama nasabah perorangan atau

perusahaan/badan yang memperoleh fasilitas kredit sesuai nama

yang tercantum dalam perjanjian kredit. Apabila Peminjam

merupakan kelompok Peminjam, pada saat entry data diisi dengan

nama kelompok Peminjam yang bersangkutan.

Untuk Pihak Terkait diisi dengan jumlah seluruh debitur/bank

Pihak Terkait yang melampaui BMPK.

2. Nama Bank adalah nama BPR yang menerima penempatan dana

dari BPR pelapor.

3. Dalam hal terdapat lebih dari 25 Peminjam/Bank yang melampaui

BMPK maka pengisian untuk laporan pelampauan BMPK adalah

sebagai berikut:

a. Baris ke-1 s.d. ke-25 diisi dengan 25 Peminjam/Bank

berdasarkan pelampauan tertinggi.

b. Baris ke-26 diisi dengan jumlah rekening Pihak Terkait yang

melampaui BMPK apabila urutan pelampauan Pihak Terkait

tersebut setelah 25 pelampauan tertinggi.

c. Baris ke-27 diisi dengan jumlah rekening Pihak Tidak Terkait

individual Peminjam lainnya yang melampaui BMPK.

d. Baris ke-28 diisi dengan jumlah rekening Pihak Tidak Terkait

kelompok Peminjam lainnya yang melampaui BMPK.

4. Diisi nihil apabila tidak terdapat pelampauan BMPK.

173

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-14

II. Keterkaitan

Diisi dengan keterkaitan hubungan Peminjam/Bank dengan BPR

pelapor, yaitu ”Terkait” atau ”Tidak Terkait”.

III. Penyediaan Dana/Baki Debet

Penyediaan dana/baki debet diisi dengan baki debet/saldo/nominal

penyediaan dana yang melampaui BMPK pada akhir bulan laporan.

Dalam hal terdapat lebih dari 25 Peminjam/Bank yang melampaui

BMPK maka pengisian untuk laporan pelampauan BMPK adalah

sebagai berikut:

a. Baris ke-1 s.d. ke-25 diisi sebesar baki debet/saldo/nominal

penyediaan dana kepada 25 Peminjam/Bank berdasarkan

pelampauan tertinggi.

b. Baris ke-26 diisi sebesar jumlah keseluruhan penyediaan dana

Pihak Terkait yang melampaui BMPK apabila urutan pelampauan

Pihak Terkait tersebut setelah 25 pelampauan tertinggi.

c. Baris ke-27 diisi sebesar jumlah keseluruhan penyediaan dana

Pihak Tidak Terkait individual Peminjam lainnya yang melampaui

BMPK.

d. Baris ke-28 diisi sebesar jumlah keseluruhan penyediaan dana

Pihak Tidak Terkait kelompok Peminjam lainnya yang melampaui

BMPK.

IV. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Agunan likuid adalah agunan yang mudah dicairkan seperti emas dan

logam mulia, SBI, tabungan dan deposito di BPR yang bersangkutan

yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa pencairan, dengan

nilai agunan sebagai berikut:

174

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-15

- Agunan berupa tabungan dan deposito, diisi sebesar nilai yang

diblokir.

- Agunan berupa SBI, diisi sebesar nilai nominal.

- Agunan berupa emas dan logam mulia, diisi sebesar nilai pasar

(market value).

Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian penyediaan dana

yang dijamin oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun

melalui BUMN atau BUMD sebagaimana diatur dalam pasal 15 huruf c

Peraturan Bank Indonesia No.11/13/PBI/2009 tanggal 17 April 2009

tentang BMPK BPR.

Agunan dilaporkan per individual/kelompok Peminjam dengan nilai

agunan maksimal sebesar baki debet per rekening.

Dalam hal terdapat lebih dari 25 Peminjam/Bank yang melampaui

BMPK maka pengisian untuk laporan pelampauan BMPK adalah

sebagai berikut:

a. Baris ke-1 s.d. ke-25 diisi sebesar nilai agunan dari 25

Peminjam/Bank berdasarkan pelampauan tertinggi.

b. Baris ke-26 diisi sebesar nilai agunan dari jumlah keseluruhan

penyediaan dana Pihak Terkait yang melampaui BMPK apabila

urutan pelampauan Pihak Terkait tersebut setelah 25 pelampauan

tertinggi.

c. Baris ke-27 diisi sebesar nilai agunan dari jumlah keseluruhan

penyediaan dana Pihak Tidak Terkait individual Peminjam lainnya

yang melampaui BMPK.

d. Baris ke-28 diisi sebesar nilai agunan dari jumlah keseluruhan

penyediaan dana Pihak Tidak Terkait kelompok Peminjam lainnya

yang melampaui BMPK.

175

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-16

V. Penyediaan Dana/Baki Debet Netto

Merupakan hasil pengurangan antara kolom penyediaan dana/baki

debet (angka II) dengan kolom agunan yang likuid/dijamin (angka III).

VI. Pelampauan BMPK (Rp)

Pelampauan BMPK (Rp) adalah selisih lebih antara penyediaan

dana/baki debet netto (angka V) dengan BMPK yang diperkenankan.

VII. Pelampauan BMPK (%)

Pelampauan BMPK (%) adalah persentase perbandingan antara jumlah

pelampauan BMPK (Rp) sesuai angka VI terhadap jumlah modal

KPMM.

VIII. Kualitas

Kualitas adalah kualitas kredit dan penempatan dana sebagaimana

diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva

Produktif dan Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif BPR yaitu: (1)

Lancar, (2) Kurang lancar, (3) Diragukan dan (4) Macet.

Dalam hal terdapat satu individual/kelompok Peminjam yang mendapat

lebih dari satu fasilitas maka kualitas diisi dengan kualitas yang

dominan dan apabila terdapat lebih dari satu kualitas yang dominan

maka diisi dengan kualitas yang paling buruk dari yang dominan

tersebut.

IX. Keterangan

Keterangan adalah penjelasan BPR pelapor yang sekurang-kurangnya

memuat jenis penyediaan dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX,

Tabungan No. Rekening XXX, Kredit No. Akad XXX. Dalam hal jenis

176

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan BMPK BPR II-17

penyediaan dana merupakan hasil penggabungan lebih dari 1 (satu)

rekening maka keterangan tidak perlu diisi.

177

THI_adinda
Rectangle

PETUNJUK TEKNIS APLIKASI DATA ENTRY

LAPORAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT

BANK PERKREDITAN RAKYAT

DIREKTORAT KREDIT BPR DAN UMKM

BANK INDONESIA

2009

Lampiran 2 Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/ 21 /DKBU tanggal 10 Agustus 2009

THI_adinda
TextBox
Lampiran 25

BAB I PENDAHULUAN

Aplikasi Laporan Berkala Bank Perkreditan Rakyat terdiri dari :

1. Aplikasi Data Entry, yaitu aplikasi yang dipakai oleh masing-masing BPR untuk

melakukan Data Entry Laporan Berkala

2. Aplikasi web BPR adalah aplikasi yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk

melakukan pengiriman laporan ke database Laporan Berkala di Bank Indonesia.

Petunjuk Teknis ini merupakan pedoman penggunaan program aplikasi Data Entry

BPR sebagai sarana penyampaian Laporan Berkala. Dalam petunjuk teknis ini akan

dibahas mengenai spesifikasi dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan,

proses instalasi program data entry Laporan Berkala, proses inisialisasi data,

pemasukan data, cetak data, utility dan otoritas pemakai.

1.1. Konfigurasi S/W Dan H/W Minimum

Konfigurasi Software dan Hardware minimal yang harus dipenuhi untuk menjalankan

Aplikasi Data Entry Laporan Berkala adalah sebagai berikut:

1. Konfigurasi Software :

• Sistem Operasi : Microsoft Windows XP dan Vista

2. Konfigurasi Hardware :

• RAM :256MB

• Harddisk : 10 GB

• Monitor : SVGA 1024 x 768 pixel

• CD-ROM Drive

• Mouse, Keyboard.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 1 -

179

THI_adinda
Rectangle

1.2. Penjelasan Umum

Mengaktifkan program aplikasi BPR:

1. Pastikan komputer telah dilakukan instalasi (setup) program aplikasi BPR.

2. Untuk memanggil program BPR dari StartMenu | Program | BPR.

1.2.1. Struktur Menu Sistem

Secara garis besar perubahan-perubahan yang dilakukan pada aplikasi Laporan

Berkala BPR versi terbaru ini antara lain sebagai berikut:

a) Perubahan pada struktur menu laporan, disesuaikan dengan periode

pengiriman Laporan Berkala, yaitu 1Bulanan, 3Bulanan, 6Bulanan

dan 1Tahunan.

b) Penambahan laporan BMPK

c) Proses Inisialisasi, Data Entry, Laporan, Validasi, File Kirim, Export,

Import, Backup dan Restore data ditampilkan ke dalam masing-masing

menu Laporan Berkala.

1.2.2. Masukan dan Keluaran

Susunan menu masukan dan keluaran pada aplikasi Laporan Berkala BPR

dikelompokan sesuai dengan periode pengiriman laporan, yaitu 1

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 2 -

180

THI_adinda
Rectangle

Bulanan, 3 Bulanan. Adapun perincian masukan dan keluaran adalah sebagai

berikut:

a) Laporan 1 BULANAN:

1. Laporan Bulanan

Masukan yang diperlukan dalam modul laporan bulanan adalah sebagai

berikut:

1. Form 01 : Neraca Bulanan

2. Form 02 : Daftar Rincian Antarbank Aktiva

3. Form 03 : Daftar Rincian Kredit yang diberikan

4. Form 04 : Daftar Rincian Rupa-Rupa Aktiva

5. Form 05 : Daftar Rincian Tabungan

6. Form 06 : Daftar Rincian Deposito berjangka

7. Form 07 : Daftar Rincian Antarbank Pasiva

8. Form 08 : Daftar Rincian Rupa-Rupa Pasiva

9. Form 09 : Daftar Rincian Laba Rugi

Keluaran yang dihasilkan dalam modul laporan bulanan adalah sebagai berikut: 1. Form 01 : Neraca Bulanan

2. Form 02 : Daftar Rincian Antarbank Aktiva

3. Form 03 : Daftar Rincian Kredit yang diberikan

4. Form 04 : Daftar Rincian Rupa-rupa Aktiva

5. Form 05 : Daftar Rincian Tabungan

6. Form 06 : Daftar Rincian Deposito berjangka

7. Form 07 : Daftar Rincian Antarbank Pasiva

8. Form 08 : Daftar Rincian Rupa-rupa Pasiva

9. Form 09 : Daftar Rincian Laba Rugi

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 3 -

181

THI_adinda
Rectangle

2. Laporan BMPK

Masukan yang diperlukan dalam modul Laporan BMPK ini adalah

sebagai berikut:

1. Laporan BMPK

2. Kelompok Debitur

Keluaran yang dihasilkan dalam Laporan BMPK ini adalah sebagai berikut:

1. Laporan Penyediaan Dana Pihak Terkait

2. Laporan Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait

3. Laporan Pelampauan BMPK

b) Laporan 3 BULANAN:

1. Laporan Publikasi

Masukan yang diperlukan dalam modul Laporan Publikasi adalah sebagai

berikut:

1. Ratio

2. Pengurus

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 4 -

182

THI_adinda
Rectangle

BAB II INSTALASI

Terdapat 2 cara melakukan instalasi aplikasi Laporan Berkala versi 03.02 adalah

sebagai berikut:

1. Pada komputer yang sudah terinstal aplikasi Laporan Bulanan versi 02.02

2. Pada komputer yang belum ada aplikasi Laporan Bulanan

2.1. Pada komputer yang sudah terinstal aplikasi Laporan Bulanan versi

02.02

Bagi BPR yang telah menggunakan aplikasi Laporan Bulanan versi 02.02, maka sebelum

melakukan upgrade ke versi terbaru (03.02) berikut ini langkah-langkah yang harus

dilakukan terlebih dahulu sebagai berikut:

2.1.1. Backup Data

Sebelum melakukan upgrade ke versi terbaru maka Administrator harus membackup

data terlebih dahulu. Langkah-langkah membackup data sebagai berikut:

1. Masuk/login sebagai Administrator

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -5 -

183

THI_adinda
Rectangle

2. Pilih Utility lalu klik Backup

3. Klik Tombol Proses

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 6 -

184

THI_adinda
Rectangle

4. Proses Backup selesai. Klik Tombol OK

5. File backup akan disimpan di folder yang tertera di menu

6. Klik Tombol Keluar.

2.1.2. Uninstall Aplikasi yang Ada

Setelah selesai membackup data, lakukan proses uninstall program yang telah

ada.

1. Klik Menu Start-Program-Control Panel

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 7 -

185

THI_adinda
Rectangle

2. Dari Menu Control Panel klik Add/Remove Program

3. Muncul Window Add or Remove Programs. Pilih program BPR lalu klik

tombol Change/Remove.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 8-

186

THI_adinda
Rectangle

4. Klik Yes

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 9 -

187

THI_adinda
Rectangle

5. Klik Remove All

6. K lik OK

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 10 -

188

THI_adinda
Rectangle

2.1.3. Instalasi Aplikasi Versi 03.02

Setelah selesai melakukan uninstal program seperti pada point 2.1.2. diatas,

langkah berikutnya adalah melakukan instalasi aplikasi versi 03.02 dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Masukkan CD install aplikasi Data Entry BPR

2. Pada Windows, aktifkan menu Windows Explorer

3. Pilih Drive untuk CD (misalnya drive D)

4. Double klik file Setup.Exe untuk vista klik kanan pada file Setup.exe pilih

Run as Administrator.

5. Klik OK

6. Klik gambar komputer untuk melakukan proses instalasi, jika ingin

mengubah alamat penyimpanan sistem BPR klik Change Directory, pada

Path sebutkan alamat direktori sistem BPR akan disimpan

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 11 -

189

THI_adinda
Rectangle

7. Pada Existing Group, pilih BPR

8. Klik Continue

9. Klik OK

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 12-

190

THI_adinda
Rectangle

10. Hasil instalasi akan membentuk menu BPR

Catatan : hasil proses instalasi juga akan membuat otomatis menu shortcut BPR

pada desktop.

11. Setelah selesai menginstall harus di perhatikan juga Setting regional,

Setting regional tersebut berada di Control Panel lalu Double Klik di

Regional And Language Options

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 13 -

191

THI_adinda
Rectangle

12. Setelah Double Klik maka akan muncul form sebagai berikut

Lalu pilih English (United States), Setelah dipilih lalu klik ok.

2.1.4. Me-restore Data yang telah Di-backup

Setelah selesai melakukan instalasi aplikasi versi 03.02 seperti pada point 2.1.3

di atas, berikutnya adalah melakukan proses restore data yang telah dibackup

pada point 2.1.1 di atas. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Login sebagai Administrator

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 14-

192

THI_adinda
Rectangle

2. Klik Menu 1 Bulanan pilih Restore

3. Klik tombol Browse

4. Pilih File yg telah di backup di directory folder yang sama pada saat kita

selesai membackup. Lalu klik tombol Open.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 15 -

193

THI_adinda
Rectangle

5. Klik Tombol Restore

6. Klik Tombol Yes

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 16 -

194

THI_adinda
Rectangle

7. Proses Restore selesai. Klik Tombol OK

2.2. Pada komputer yang belum ada aplikasi Laporan Bulanan

Bagi BPR yang baru akan menggunakan aplikasi Laporan Berkala BPR,

berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan

instalasi aplikasi versi terbaru 03.02 yang ada di dalam CD.

1. Masukkan CD install aplikasi Data Entry BPR

2. Pada Windows, aktifkan menu Windows Explorer

3. Pilih Drive untuk CD (misalnya drive D)

4. Double klik file Setup.Exe, Untuk Vista klik kanan di file Setup.exe lalu

pilih Run as Administrator.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 17 -

195

THI_adinda
Rectangle

5. Klik OK

6. Klik gambar komputer untuk melakukan proses instalasi, jika ingin

mengubah alamat penyimpanan sistem BPR klik Change Directory, pada

Path sebutkan alamat direktori sistem BPR akan disimpan

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 1 8 -

196

THI_adinda
Rectangle

7. Pada Existing Group, pilih BPR

8. Klik Continue

9. Klik OK

10. Hasil instalasi akan membentuk menu BPR

Catatan : hasil proses instalasi juga akan membuat otomatis menu shortcut

BPR pada desktop.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -19 -

197

THI_adinda
Rectangle

BAB III PETUNJUK TEKNIS

3.1. Menggunakan Aplikasi Laporan Berkala Pertama Kali

Setelah dilakukan proses instalasi, masuk ke program BPR dengan cara sebagai

berikut:

1. Klik Start

2. Klik Programs

3. KlikBPR

4. Klik BPR (Bagi yang menggunakan Vista, Klik kanan di BPR pilih Run as Administrator)

3.1.1. Inisialisasi Data Pokok Pada saat menjalankan program pertama kali, form Inisialisasi Data Pokok

Bank akan tampil dan masukkan data.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -20 -

198

THI_adinda
Rectangle

Setelah memasukan data sesuai dengan BPR, klik OK untuk

menyimpan data ke dalam database. Setelah di klik OK maka akan

tampil form Informasi Direksi dan masukan data.

3.1.2. Login ke Sistem

Setelah data pokok bank selesai diinput, form untuk login pertama kali

akan tampil.

Pada saat kita login untuk pertama kali, maka User id yang kita input

adalah sebagai Admin, langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Input Field

− User ID : Administrator

− Password : admin!!!

b. Klik OK

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -21 -

199

THI_adinda
Rectangle

Item-item yang aktif pada menu utama adalah sesuai dengan

otorisasi pemakainya.

Karena saat login pertama kali adalah sebagai administrator, maka

item yang aktif dalam tampilan menu utama adalah sesuai dengan

aksesnya.

Catatan : User diharapkan untuk mengubah password

Administrator.

3.1.3. Pembuatan Otoritas Pemakai

Modul ini dimaksudkan untuk mengelola program aplikasi BPR

secara keseluruhan. Dalam modul ini ada 2 tipe otoritas yaitu

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 2 2 -

User Aktif Periode LaporanSandi dan NamaBPR

Versi

200

THI_adinda
Rectangle

administrator dan user. Administrator dapat mengatur akses pemakai

dan user sebagai pelaksananya.

Hak akses / otoritas pemakai aplikasi program data entry ini dibagi 2

yaitu:

a. Admin, hak aksesnya yaitu:

i. 1 Bulanan:

• Inisialisasi

• Laporan

• Validasi Data

• File Kirim

• Eksport

• Import

• Backup

• Restore

ii. 3 Bulanan:

• Inisialisasi

• Validasi Data

• File Kirim

iii. Utility :

• Informasi Bank (update informasi data bank)

• Informasi Direktur & Komisaris

• Tabel Referensi (Validasi dan Replace Tabel Referensi)

iv. Otoritas:

• Ubah Password

• Otoritas Pemakai

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -23 -

201

THI_adinda
Rectangle

b. User hak aksesnya yaitu:

i. 1 Bulanan:

• Data Entry

• Laporan

• Validasi Data

• File Kirim

• Eksport

• Import

ii. 3 Bulanan:

• Data Entry

• Validasi Data

• File Kirim

iii. Otoritas:

• Ubah Password

Langkah-langkah pembuatan user baru sebagai berikut:

1. Klik Otoritas pada menu utama

2. Klik Otoritas Pemakai.

Sub modul ini berfungsi untuk melakukan pembuatan/penambahan

dan penghapusan User id pada program aplikasi BPR. Dari modul ini

juga dapat ditentukan siapa saja yang berhak melakukan suatu proses

pada sistem ini.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 2 4 -

202

THI_adinda
Rectangle

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Klik tombol Tambah

2. Masukan data, item yang diinput sebagai berikut:

− User ID : diisi minimal 6 karakter

− Nama User

− Password: diisi minimal 8 karakter dan mengandung minimal

1 karakter spesial ( “!@#$%^&*()” )

− Konfirmasi Password: diisi sesuai dengan masukan password

− Otoritas : diklik untuk level pemakai yang diinginkan (Admin

atau User)

3. Klik tombol Simpan

4. Untuk menghapus data, klik tombol navigasi yang berada di

bawah kiri atau kanan, pilih data yang akan dihapus, klik tombol

Hapus.

3.1.4. Mengubah Password

Pada sub modul ini berfungsi untuk melakukan perubahan password

dari user id, juga dimaksudkan untuk pemeliharaan password

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -25 -

203

THI_adinda
Rectangle

pemakai agar pengguna yang tidak berhak tidak dapat

mengoperasikan sistem ini.

Langkah-langkah mengubah password sebagai berikut:

1. Klik Otoritas pada menu utama

2. Klik Ubah Password

3. Masukkan password lama dan password baru, dan ketik ulang

password baru pada Konfirmasi password

4. Klik OK, data akan tersimpan

5. Klik tombol Keluar untuk keluar dari menu ubah password.

3.1.5. Inisialisasi Data Laporan

Modul ini berfungsi untuk memberikan periode bulan dan tahun data

pada setiap Laporan yang akan diinput.

Setelah user baru dibuat, kita masuk ke modul inisialisasi data.

a. Inisialisasi Laporan Bulanan

Langkah-langkah inisialisasi laporan bulanan:

1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan –Laporan Bulanan -

Inisialisasi

2. Pilih Tipe Inisialisasi:

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -26 -

204

THI_adinda
Rectangle

i. Pada Inisialisasi seluruhnya, form 01 sampai dengan

form 09 dihapus data seluruhnya sehingga yang ada

adalah form kosong yang siap untuk diinput.

ii. Untuk inisialisasi sebagian, form 01 dan form 09 saja

yang dihapus datanya, sedangkan form yang lain tidak

dihapus.

3. Input field bulan dengan format MM

4. Input field tahun dengan format YYYY

5. Pilih Tipe Inisialisasi (Seluruhnya/Sebagian)

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -27 -

205

THI_adinda
Rectangle

6. Klik Inisialisasi.

b. Inisialisasi Laporan BMPK

Langkah-langkah inisialisasi laporan BMPK:

1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK –

Inisialisasi

2. Pilih Tipe Inisialisasi:

i. Pada Inisialisasi seluruhnya, form BMPK dihapus data

seluruhnya sehingga yang ada adalah form kosong yang

siap untuk diinput.

ii. Untuk inisialisasi sebagian, form BMPK tidak dihapus

datanya, hanya bulan dan tahun Laporannya saja yg diset

dengan yang baru.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 28 -

206

THI_adinda
Rectangle

3. Input field Bulan Laporan

4. Input field tahun dengan format YYYY

5. Tipe Inisialisasi (Seluruhnya/Sebagian).

6. Klik Inisialisasi.

c. Inisialisasi Laporan Publikasi

Langkah-langkah inisialisasi laporan publikasi:

1. Pada menu utama, klik 3 Bulanan – Inisialisasi

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 29 -

207

THI_adinda
Rectangle

2. Input field Triwulan dengan format Romawi

3. Input field tahun dengan format YYYY

4. Tipe Inisialisasi (Sebagian) Default.

5. Klik Inisialisasi.

Setelah inisialisasi data dilakukan, proses selanjutnya adalah proses entry data,

proses tersebut hanya dapat dilakukan dengan login user, sehingga dari menu

administrator harus dilakukan logout terlebih dahulu, untuk selanjutnya login

kembali dengan menggunakan user id yang memiliki otoritas sebagai user.

Untuk melakukan login dan logout dilakukan melalui menu Sistem, yang akan

dijelaskan pada bagian selanjutnya.

3.2. Sistem

Modul ini dibagi menjadi tiga pilihan yaitu:

3.2.1. Login

Berfungsi untuk masuk ke aplikasi sesuai dengan hak aksesnya.

Login sebagai user atau login sebagai administrator (Klik logout

dulu, baru bisa login)

Pada saat administrator sudah melakukan proses inisialisasi data,

maka otoritas untuk entry data dilakukan oleh user sesuai dengan hak

aksesnya. Untuk melakukan entry data harus login terlebih dahulu

sebagai user.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 30 -

208

THI_adinda
Rectangle

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1. Pada menu utama klik Sistem, pilih Login, maka muncul form login

2. Input User Id (sebagai user yang sesuai dengan yang telah dibuat

pada saat login sebagai administrator)

3. Input Password

4. Klik OK.

Password yang pertama kali digunakan adalah password yang

diberikan/dibuat oleh administrator pada menu otoritas pemakai,

untuk selanjutnya user dapat mengubah password sendiri.

Item-item yang aktif pada menu utama user adalah sesuai dengan

otorisasi pemakainya (sebagaimana yang telah dijelaskan pada menu

utama admin).

3.2.2. Logout

Berfungsi untuk keluar dari menu utama dan menonaktifkan item-item pada menu utama.

3.2.3. Keluar

Berfungsi untuk keluar dari aplikasi entry.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 31 -

209

THI_adinda
Rectangle

BAB IV Laporan BMPK

4.1. Data Entry

Langkah-langkah untuk memasukkan data BMPK adalah sebagai berikut:

1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK – Data Entry

2. Pilih Entry BMPK

4.1.1. Entry Kelompok Debitur

Langkah-langkah untuk memasukkan data kelompok debitur adalah

sebagai berikut:

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 32 -

210

THI_adinda
Rectangle

1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK – Data Entry

2. Pilih Entry Kelompok Debitur

3. Klik Tombol Tambah untuk menambah Data. Entry di grid Kode

dan Nama Kelompok Debitur.

4. Klik Tombol Simpan untuk menyimpan data.

5. Klik tombol Hapus untuk menghapus row yaang dipilih.

6. Untuk mengupdate data, Klik row yang dipilih lalu update

datanya langsung pada row tersebut. Klik tombol Simpan untuk

menyimpan data yang telah diupdate.

7. Untuk keluar dari form Klik tombol Keluar

4.1.2. Penyediaan Dana Pihak Terkait

Langkah-langkah untuk memasukkan data Penyediaan Dana Pihak

Terkait adalah sebagai berikut:

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 33 -

211

THI_adinda
Rectangle

1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK – Data Entry

2. Pilih Entry BMPK – Pihak Terkait

3. Tampilan defaultnya di tab Pihak Terkait.

4. Jika Penyediaan Dana Pihak Terkait Nihil maka klik pilihan

“Data Nihil” seperti pada gambar di atas. Lalu klik Simpan.

5. Jika Data Penyediaan Dana Pihak Terkait tidak nihil. Lakukan

tahapan-tahapan No.6 dan seterusnya.

6. Isi Modal KPMM (dalam ribuan rupiah) dan klik tombol Simpan.

(BMPK Pihak Terkait)

7. Jika ada row yang akan dihapus Klik Tombol Hapus.

8. Untuk mengupdate Data klik tombol update atau double klik pada

row yang akan di update.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 34 -

212

THI_adinda
Rectangle

9. Untuk mencari Debitur / BPR bisa menggunakan tombol Cari No

Referensi.

10. Klik tombol Tambah untuk menambah data

11. Masukan nama Debitur /BPR dan tentukan bahwa Debitur

tersebut termasuk Individu atau BPR, jika BPR maka klik BPR jika

bukan makajangan diklik. Jika sudah klik tombol simpan.

12. Setelah disimpan akan muncul form

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 35 -

213

THI_adinda
Rectangle

a. Input Jenis Penyediaan Dana

i. 1 (Kredit)

ii. 2 (Penempatan pada bank lain)

b. Jika Debitur termasuk Individu maka akan otomatis terpilih 1

(Kredit), Tapi jika bukan Individu melainkan BPR maka akan

bisa memilih Jenis Penyediaan Dana. Jenis Penyediaan Dana

yang dipilih 1 (Kredit):

i. Sandi Bank akan disabled jika Debitur termasuk Individu

tapi jika termasuk BPR maka wajib mengisi Sandi Bank

walaupun Jenis Penyediaan Dana nya 1 (Kredit).

ii. Keterkaitan:

- 1 (Terkait)

iii. Hubungan Keterkaitan harus diisi.

c. Jika Jenis Penyediaan Dana yg dipilih 2(Penempatan pada bank

lain) khusus Debitur BPR:

i. Sandi Bank harus diisi.

ii. Keterkaitan:

- 1 (Terkait)

iii. Hubungan Keterkaitan harus diisi.

d. Tanggal Realisasi dgn format DD/MM/YYYY

e. Baki Debet dalam ribuan rupiah

f. Agunan dalam ribuan rupiah

g. Kualitas

h. Keterangan.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 36 -

214

THI_adinda
Rectangle

i. Klik Simpan untuk menyimpan data. Jika ingin menambah lagi

dengan nama Debitur yang sama klik tombol Tambah maka

klik tombol Tambah.

j. Untuk keluar dari form ini tekan tombol Keluar.

4.1.3. Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait

Langkah-langkah untuk memasukkan data Pelanggaran BMPK Pihak

Tidak Terkait adalah sebagai berikut:

1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK – Data Entry

2. Pilih Entry BMPK – PihakTidak Terkait

3. Tampilan defaultnya di tab Pihak Terkait. Klik Tab Pelanggaran

Pihak Tidak Terkait.

4. Jika Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait Nihil maka klik

pilihan “Data Nihil” seperti pada gambar di atas. Lalu klik

Simpan.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 37 -

215

THI_adinda
Rectangle

5. Jika Data Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait tidak nihil.

Lakukan tahapan – tahapan No 6 dan seterusnya.

6. Isi Modal KPMM (dalam ribuan rupiah) dan klik tombol Simpan.

(BMPK Pihak Tidak Terkait, Kelompok Peminjam Tdk Terkait

dihitung otomatis)

7. Jika ada row yang akan dihapus Klik Tombol Hapus.

8. Untuk mengupdate Data klik tombol update atau double klik pada

row yg akan di update.

9. Klik tombol Tambah untuk menambah data

10. Masukan nama Debitur /BPR dan tentukan bahwa Debitur

tersebut termasuk Individu atau BPR, jika BPR maka klik BPR

jika bukan makajangan diklik. Jika sudah klik tombol simpan.

11. Setelah disimpan akan muncul form

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 3 8 -

216

THI_adinda
Rectangle

a. Input Jenis Penyediaan Dana

i. 1 (Kredit)

ii. 2 (Penempatan pada bank lain)

b. Jika Debitur termasuk Individu maka akan otomatis terpilih 1

(Kredit), Tapi jika bukan Individu melainkan BPR maka akan

bisa memilih Jenis Penyediaan Dana. Jenis Penyediaan Dana

yang dipilih 1 (Kredit):

i. Sandi Bank akan disabled

ii. Keterkaitan:

- 2 (Tidak Terkait)

iii. Kelompok debitur bisa dipilih dan boleh dikosongkan.

c. Jika Jenis Penyediaan Dana yg dipilih 2(Penempatan pada

bank lain) Khusus Debitur BPR:

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -39 - -

217

THI_adinda
Rectangle

i. Sandi Bank harus diisi.

ii. Keterkaitan:

- 2 (Tidak Terkait)

iii. Kelompok debitur bisa dipilih dan boleh dikosongkan.

d. Tanggal Realisasi dgn format DD/MM/YYYY

e. Baki Debet dalam ribuan rupiah

f. Agunan dalam ribuan rupiah

g. Kualitas

h. Keterangan.

i. Klik Simpan untuk menyimpan data. Jika ingin menambah lagi

dengan nama Debitur yang sama klik tombol Tambah maka

klik tombol Tambah.

j. Untuk keluar dari form ini tekan tombol Keluar.

4.1.4. Pelampauan BMPK

Langkah-langkah untuk memasukkan data Pelampauan BMPK

adalah sebagai berikut:

1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK – Data Entry

2. Pilih Entry BMPK – Pelampauan

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -40 - -

218

THI_adinda
Rectangle

3. Tampilan defaultnya di tab Pihak Terkait. Klik Tab Pelampauan.

4. Jika Pelampauan BMPK Nihil maka klik pilihan “Data Nihil”

seperti pada gambar di atas. Lalu klik Simpan.

5. Jika Pelampauan BMPK tidak nihil. Lakukan tahapan – tahapan

No 6 dan seterusnya.

6. Isi Modal KPMM (dalam ribuan rupiah) dan klik tombol Simpan.

(BMPK Pihak Terkait)

7. Jika ada row yang akan dihapus Klik Tombol Hapus.

8. Untuk mengupdate Data klik tombol update atau double klik pada

row yg akan di update.

9. Klik tombol Tambah untuk menambah data

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -41 - -

219

THI_adinda
Rectangle

a. Input Jenis Penyediaan Dana

i. 1 (Kredit)

ii. 2 (Penempatan pada bank lain)

b. Jika Jenis Penyediaan Dana yang dipilih 1 (Kredit):

i. Sandi Bank akan disabled

ii. Nama Debitur harus diisi

iii. Kelompok bisa dipilihjika termasuk kelompok

iv. Keterkaitan:

− 1 (Terkait)

− 2 (Tidak Terkait)

v. Hubungan Keterkaitan harus diisi.

c. Jika Jenis Penyediaan Dana yg dipilih 2(Penempatan pada

bank lain):

i. Sandi Bank harus diisi.

ii. Nama Debitur harus diisi

iii. Kelompok bisa dipilihjika termasuk kelompok

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 42-

220

THI_adinda
Rectangle

iv. Keterkaitan:

− 1 (Terkait)

− 2 (Tidak Terkait)

v. Hubungan Keterkaitan harus diisi.

d. Tanggal Realisasi dgn format DD/MM/YYYY

e. Baki Debet dalam ribuan rupiah

f. Agunan dalam ribuan rupiah

g. Kualitas

h. Keterangan.

i. Klik Simpan untuk menyimpan data. Dan form tersebut akan

tertutup

j. Untuk keluar dari form ini tekan tombol Keluar.

4.2. Laporan

4.2.1. Penyediaan Dana Pihak Terkait

Jika di Form BMPK di bagian tab pihak terkait di klik pilihan “Data

Nihil” maka data Laporan Penyediaan Dana Pihak Terkait Nihil.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -43- -

221

THI_adinda
Rectangle

Maka report yang muncul datanya akan bertuliskan nihil

Jika “Data Nihil” tidak di klik dan data ada maka akan tampil report

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 4 4 -

222

THI_adinda
Rectangle

4.2.2. Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait

Di laporan Pelanggaran BMPK pihak tidak terkait untuk report

apabila data tidak ada atau nihil bisa di tampilkan dengan data nihil

dengan cara mengklik “Data Nihil” di Form BMPK di bagian tab

pihak tidak terkait

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry -45 -

223

THI_adinda
Rectangle

Maka report yang muncul datanya akan bertuliskan nihil

Jika “Data Nihil” tidak di klik dan data ada maka akan tampil report

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 46 -

224

THI_adinda
Rectangle

4.2.3. Pelampauan BMPK

Di laporan Pelampauan BMPK untuk report apabila data tidak ada

atau nihil bisa di tampilkan dengan data nihil dengan cara mengklik

“Data Nihil” di Form BMPK di bagian tab Pelampauan

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 47 -

225

THI_adinda
Rectangle

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 48 -

226

THI_adinda
Rectangle

Jika “Data Nihil” tidak di klik dan data ada maka akan tampil report

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 49 -

227

THI_adinda
Rectangle

4.3. Validasi

Validasi laporan BMPK dilakukan bila semua data telah selesai di-entry.

Petunjuk proses validasi Laporan Berkala:

1. Pilih Validasi laporan BMPK

2. Klik tombol Proses untuk melakukan pengecekan data

3. Setelah selesai, akan ditampilkan hasil proses validasi.

- Jika terdapat data yang belum sesuai maka akan dimunculkan dalam

report berikut:

- Jika data sudah sesuai, maka akan muncul form seperti berikut:

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 50 -

228

THI_adinda
Rectangle

4.4. File Kirim

Jika validasi dinyatakan berhasil (tidak ada kesalahan), maka file siap untuk

dikirim / diupload ke web. Untuk membentuk file kirim ini, terlebih dahulu

harus dilakukan validasi, baik saat login sebagai user maupun sebagai admin.

Langkah-langkah pembentukan file kirim:

1. Lakukan Validasi terlebih dahulu, setelah validasi berhasil, baru lakukan

langkah-langkah selanjutnya di bawah ini

2. Pada menu utama, klik 1Bulanan-Laporan BMPK

3. Pilih File kirim

4. Klik Proses untuk pembentukan file kirim

5. Jika berhasil, timbul pesan “Pembentukan file kirim selesai”

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 51 -

229

THI_adinda
Rectangle

6. Hasil pembentukan file kirim akan disimpan dalam folder“ .\Data Kirim\”.

7. File yang terbentuk sudah dienkrip dan di zip yang berekstension *.PPK.

4.5. Export

Sub modul Export berfungsi untuk menyimpan data form BMPK yang sudah

di-entry dalam bentuk text (*.exp) yang tidak di-enkripsi, dan sewaktu-waktu

dapat di–import.

Langkah-langkah Export:

1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK

2. Pilih Export

3. Klik Proses untuk pembentukan file export

4. Jika berhasil, timbul pesan“ export selesai”, lalu klik OK

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 52-

230

THI_adinda
Rectangle

5. Hasil export akan disimpan dalam folder“ \Data_Export\”

6. File yang terbentuk ber-extension _BMPK.EXP

4.6. Struktur Data Export

Apabila diperlukan BPR dapat membuat file export yang sesuai dengan

struktur data sehingga BPR dapat mengembangkan sendiri aplikasi yang

terintegrasi dengan aplikasi ini.

Header file HBMPK9999999 90 0 032 0 0 8 0 0 0 0 0 0 10XXXXXXXXXXXXXXXX

Keterangan Karakter Panjang Nilai Keterangan 1 1 ‘H’ kode untuk baris header 2 4 ‘BMPK‘ Kode Jenis laporan BMPK 6 8 ‘99999999’ Sandi Bank dan Kantor BPR 14 2 ‘00’ Tanggal Laporan 16 2 ‘03’ Bulan Laporan 18 4 ‘2008’ Tahun Laporan 22 8 ‘00000010’ Jumlah baris data yang dikirim 30 16 ‘XXXXXXXXXXXXXXXX’ Nomor seri laporan (identifikasi

versi)

Baris Data Laporan BMPK Baris Pertama setelah header merupakan informasi Modal dan Nilai BMPK,

dengan spesifikasi:

00 [MODAL KPMM] [BMPK TERKAIT] [BMPK TIDAK TERKAIT INDIVIDU] [BMPK T I D A K T E R K A I T K EL OM P O K ] [ T E R K A I T NI HI L ] [ T I D A K T E R K A I T NIHIL] [PELAMPAUAN NIHIL]

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 53 -

231

THI_adinda
Rectangle

00 Merupakan sandi sebagai penanda baris informasi modal [MODAL KPMM] Berisi nilai modal KPMM berupa numerik 12 digit rata kanan

dengan nol (0) sebagai pengisi data kosong. Contoh: 000050000000

[BMPK TERKAIT] Berisi nilai BMPK untuk pihak Terkait (10% dari modal KPMM) berupa numerik 12 digit rata kanan dengan nol (0) sebagai pengisi data kosong. Contoh: 000050000000

[BMPK TIDAK TERKAIT INDIVIDU

Berisi nilai BMPK untuk pihak tidak terkait individu (20% dari modal KPMM) berupa numerik 12 digit rata kanan dengan nol (0) sebagai pengisi data kosong. Contoh: 000050000000

[BMPK TIDAK TERKAIT KELOMPOK

Berisi nilai BMPK untuk pihak tidak terkait kelompok (25% dari modal KPMM) berupa numerik 12 digit rata kanan dengan nol (0) sebagai pengisi data kosong. Contoh: 000050000000

[TERKAIT NIHIL] Berisi flag terkait nihil berupa numeric 1 digit Contoh: 0 untuk false

1 untuk true [TIDAK TERKAIT

NIHIL] Berisi flag tidak terkait nihil berupa numeric 1 digit Contoh: 0 untuk false

1 untuk true [PELAMPAUAN

NIHIL] Berisi flag pelampauan nihil berupa numeric 1 digit Contoh: 0 untuk false

1 untuk true

Baris selanjutnya berisi data pelanggaran/pelampauan BMPK, dengan spesifikasi:

[SANDI LAPORAN] [KODE BARIS] [NAMA PELANGGAN]

[BMPK GROUP] [KETERKAITAN] [HUB KETERKAITAN] [JENIS PENEMPATAN] [TGL] [BAKI DEBET] [AGUNAN] [BAKI DEBET NET] [PELAMPAUAN/PELANGGARAN] [% PELAMPAUAN/PELANGGARAN] [KUALITAS] [KETERANGAN]

Dimana: [SANDI LAPORAN] Berisi sandi jenis laporan BMPK, berupa numerik 2

karakter, yang dapat berisi nilai: 01 - BMPK Terkait

02 – BMPK Tidak Terkait

03 – Pelampauan BMPK [KODE BARIS] Berisi sandi informasi baris, berupa numerik 3

karakter, yang dapat berisi nilai: 000 – baris data single

010 – baris yang menandakan informasi kelompok/group

011 – baris yang menandakan informasi

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 54-

232

THI_adinda
Rectangle

anggota dari kelompok/group

019 – baris total dari satu kelompok/group 9XX – item data yang telah ditentukan

berdasarkan tabel refensi

[NAMA PELANGGAN] Nama pelanggan yang akan dilaporkan, berupa alphanumerik 30 karakter rata kiri dengan karakter spasi sebagai pengisi data kosong

[BMPK GROUP] Nama kelompok BMPK yang akan dilaporkan, berupa alphanumerik 30 karakter rata kiri dengan karakter spasi sebagai pengisi data kosong

[KETERKAITAN] Jenis keterkaitan dengan BPR dari pelanggan yang bersangkutan, berupa numerik 1 digit dengan isi sebagai berikut:

1 – Pelanggan terkait dengan BPR 2 – Pelanggan tidak mempunyai keterkaitan dengan BPR

[HUB KETERKAITAN] Berisi data deskripsi hubungan keterkaitan pelanggan dengan BPR, berupa alphanumerik 30 karakter rata kiri dengan karakter spasi sebagai pengisi data kosong

[JENIS PENEMPATAN] Berisi informasi jenis penempatan dari pelanggan pada BPR yang bersangkutan, berupa numerik 1 digit yang berisi:

1 – Pemberian Kredit (Terkait dan Tidak Terkait) 2 – Penempatan pada Bank Lain 3 – Pelampauan BMPK

[TANGGAL] Berisi informasi tanggal pemberian/realisasi penyediaan dana, berupa numerik 8 digit dengan spesifikasi ‘DDMMYYYY’ dimana: DD : tanggal penyediaan dana, contoh : ‘01’ MM : bulan penyediaan dana, contoh : ‘07’ YYYY : tahun penyediaan dana, contoh

[BAKI DEBET] Berisi informasi baki debet dari pinjaman, berupa numerik 12 digit rata kanan dengan karakter ‘0’ sebagai pengisi data kosong disebelah kiri, contoh: ‘000000200000’

[AGUNAN] Berisi informasi nilai agunan dari pinjaman, berupa numerik 12 digit rata kanan dengan karakter ‘0’ sebagai pengisi data kosong disebelah kiri, contoh:

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 55 -

233

THI_adinda
Rectangle

‘000000200000’

[BAKI DEBET NET] Berisi informasi baki debet net dari pinjaman, berupa numerik 12 digit rata kanan dengan karakter ‘0’ sebagai pengisi data kosong disebelah kiri, contoh : ‘000000200000’

[PELAMPAUAN/ PELANGGARAN] Berisi informasi nilai pelampauan/pelanggaran, berupa numerik 12 digit rata kanan dengan karakter ‘0’ sebagai pengisi data kosong disebelah kiri, contoh : ‘000000200000’

[%PELAMPAUAN/PELANGGARAN] Berisi informasi baki debet dari pinjaman, berupa numerik 8 digit rata kanan dengan karakter ‘0’ sebagai pengisi data kosong disebelah kiri, dengan ketelitian 4 angka dibelakang koma dan dituliskan tanpa tanda decimal. Contoh: 00101000, berarti 10,1 %

[KUALITAS] Berisi kriteria kualitas pengembalian pinjaman, berupa numerik 1 karakter, berisi:

1 – Lancar

2 – Kurang Lancar 3 – Diragukan 4 – Macet

[KETERANGAN] Berisi dekripsi keterangan yang ingin disampaikan, berupa alphanumerik maksimal 30 karakter rata kiri.

4.7. Import

Sub modul ini berfungsi untuk memasukkan kembali isi file export yang

mempunyai periode yang sama dengan periode aplikasi ke dalam database

BPR. Perlu diperhatikan, proses import akan menghapus data BMPK yang

sudah ada pada database sebelumnya dan memasukkan isi data dari file export.

Langkah-langkah Import:

1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan- Laporan BMPK

2. Pilih Import

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 56 -

234

THI_adinda
Rectangle

3. Klik tombol Browse untuk mengambil file export yang berekstension

_BMPK.EXP

4. Klik tombol Import untuk melakukan proses pengambilan data

5. Jika berhasil, timbul pesan “import selesai”.

4.8. Backup

Sub modul backup berfungsi untuk menyimpan seluruh data yang ada di

database sebagai backup yang sewaktu-waktu dapat di-restore ke database.

Langkah-langkah backup data:

1. Pada menu utama, klik 1 Bulanan – Laporan BMPK

2. Pilih Backup

3. Klik Proses untuk pembentukan file backup

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 57 -

235

THI_adinda
Rectangle

4. Jika berhasil, timbul pesan “backup selesai”, lalu klik OK

5. Hasil backup akan disimpan dalam folder“ .\Data_Backup\”

6. File yang terbentuk sudah dienkrip dan di zip yang berekstension

_BMPK.BAK

4.9. Restore

Sub modul ini berfungsi untuk memasukkan kembali isi file backup ke dalam

database BPR. Perlu diperhatikan, proses restore akan menghapus seluruh data

yang sudah ada pada database sebelumnya dan memasukkan isi data dari file

backup.

Langkah-langkah proses restore:

1. Lakukan Validasi terlebih dahulu, setelah validasi berhasil, baru lakukan

langkah-langkah selanjutnya di bawah ini

2. Pada menu utama, klik 1 bulanan- Laporan BMPK

3. Pilih Restore

4. Klik tombol Browse untuk mengambil file backup yang berekstension

_BMPK.BAK

5. Klik tombol Restore untuk melakukan proses pengambilan data

6. Jika berhasil, timbul pesan “restore selesai”.

Petunjuk Teknis Aplikasi Data Entry - 58 -

236

THI_adinda
Rectangle

DIREKTORAT KREDIT BPR DAN UMKM BANK INDONESIA 2009

PETUNJUK TEKNIS APLIKASI WEB BPR

LAPORAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT

BANK PERKREDITAN RAKYAT

Lampiran 3 Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/ 21 /DKBU tanggal 10 Agustus 2009

THI_adinda
TextBox
Lampiran 26

BAB I PENDAHULUAN

Aplikasi Web BPR adalah aplikasi yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk

melakukan pengiriman laporan ke database Laporan Berkala di Bank Indonesia.

1.1 Konfigurasi Minimal

Konfigurasi Software dan Hardware minimal yang harus dipenuhi untuk

menjalankan Aplikasi Web Laporan Berkala adalah sebagai berikut :

a. Konfigurasi Software

1. Sistem Operasi : Microsoft Windows 2000 , XP

2. Software : Internet Explorer 6

b. Konfigurasi Hardware

1. RAM : 256 MB

2. Hardisk : 10 GB

3. Monitor : SVGA 1024 x 768 pixel

4. Modem : 56 Kbps

5. CD-ROM Drive

6. Mouse, Keyboard

7. Line telepon.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 1- -

238

THI_adinda
Rectangle

BAB II INSTALASI

2.1 Pra-Instalasi

Untuk dapat menjalankan aplikasi web Laporan Berkala terlebih dahulu

lakukan setting pada komputer sebagai berikut :

a. Setting Dial-up Connection

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 2- -

239

THI_adinda
Rectangle

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 3- -

240

THI_adinda
Rectangle

b. Koneksi ke Extranet BPR

2.2 Menjalankan Internet Explorer

Aplikasi Web Laporan Berkala menggunakan Internet Explorer minimal

versi 6. Adapun langkah adalah sebagai berikut :

1. Jalankan Internet Explorer

2. Ketik alamat web : 192.168.32.8/lbpr pada Address Bar kemudian

tekan enter atau klik Go

3. Pada Halaman Login masukkan ID Bank, User id dan Password

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 4- -

241

THI_adinda
Rectangle

4. Klik tombol Login.

User id yang dimasukkan adalah user id yang sudah didaftarkan oleh

administrator Bank Indonesia. Jika user id yang dimasukkan terdaftar

sebagai user BPR maka akan masuk ke halaman utama BPR.

User BPR hanya mempunyai satu level user yaitu sebagai administrator

yang menggunakan semua menu di halaman web BPR.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 5- -

242

THI_adinda
Rectangle

Tabel Hak Pemakaian User BPR Level Hak Pemakaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Administrator x x x x x x x x x

*) Keterangan

1. Upload 6. Teguran

2. Absensi Laporan 7. Ganti Password

3. Tabel Referensi 8. Log

4. Laporan 9. Helpdesk

5. Berita

2. 3 Halaman Utama BPR

Halaman utama BPR terdiri dari 8 menu (Upload, Absensi, Tabel

Referensi, Laporan, Helpdesk, Berita, Teguran dan Log) dan 3 icon link

(Halaman Utama , Ganti Password , dan Log out ).

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 6- -

243

THI_adinda
Rectangle

Pada tengah-tengah halaman utama Web BPR, terdapat Daftar Teguran dan

Daftar Berita, dari tiap-tiap daftar, klik tulisan [selengkapnya], muncul

layar berikut : a. Detail Teguran

b. Detail Berita

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 7- -

244

THI_adinda
Rectangle

BAB III PETUNJUK TEKNIS

3.1 Halaman Upload

Halaman ini berfungsi untuk mengirim data Laporan Berkala dari BPR

Pelapor ke BI melalui ekstranet (online).

3.1.1 Kirim Laporan

Langkah-langkah untuk melakukan pengiriman data Laporan Berkala :

1. Klik menu Upload, akan tampil halaman sebagai berikut :

2. Pilih Laporan sesuai dengan Laporan yang akan di upload:

a. Laporan Bulanan

b. Laporan Publikasi

c. Laporan BMPK

3. Klik tombol Browse, untuk mengambil data Laporan Berkala

yang sudah di-entry pada aplikasi data entry Laporan Berkala,

dimana file tersebut ada di direktori BPR.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 8- -

245

THI_adinda
Rectangle

DataKirim. Pilih file yang ber-ekstension sesuai dengan laporan

yang dipilih, yaitu :

a. * .bpr untuk Laporan Bulanan.

b. * .pub untuk Laporan Publikasi.

c. * .ppk untuk Laporan BMPK.

4. Lalu klik tombol Open, dan file akan muncul di form upload

5. Klik OK

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 9- -

246

THI_adinda
Rectangle

6. Jika file sudah di-upload sebelumnya, maka akan muncul

konfirmasi sebagai berikut :

Klik Ya, jika ingin mengirim ulang atau data sudah dikoreksi.

Klik Tidak, jika pengiriman dibatalkan. Jika dilakukan pengiriman

ulang, perlu diingat laporan yang akan diambil oleh Bank

Indonesia adalah laporan yang di-upload paling akhir

7. Jika Upload selesai akan tampil seperti berikut :

8. Untuk melihat status upload, klik tulisan Klik disini untuk melihat

status upload, akan tampil halaman Absensi.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 10- -

247

THI_adinda
Rectangle

9. Klik Tanda terima untuk melihat tanda terima pengiriman

Laporan Berkala. Jika diperlukan, tanda terima dapat di cetak

melalui printer atau disimpan sebagai softcopy.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 11- -

248

THI_adinda
Rectangle

3.2 Halaman Tabel Referensi

Halaman ini berisi tabel referensi yang dijadikan acuan dalam pembuatan

Laporan Berkala. Untuk melihat tabel referensi, klik tabel yang dinginkan,

dan akan muncul tabel yang dituju. Tabel ini juga dapat di-download, dengan

cara sebagai berikut :

1. Klik menu Tabel Referensi

2. Klik Tulisan Download Referensi, yang berada di bagian atas kanan dari

tabel

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 12- -

249

THI_adinda
Rectangle

3. Muncul box berikut :

4. Pilih “Save this file to disk“, klik OK

5. Simpan file tersebut dalam direktori BPR, file hasil download yaitu

tabel referensi.ref

_ 6. File tabel_referensi ini dapat digunakan dalam aplikasi data entry

Laporan Berkala.

3.3 Halaman Laporan

Halaman Laporan terdiri dari enam halaman yaitu Laporan Individual,

Laporan Publikasi, Laporan Gabungan dan Laporan BMPK. Yang

pertama kali tampil adalah halaman Laporan Individual.

a. Halaman Laporan Individual

Pada halaman ini BPR Pelapor dapat melihat dan menyimpan Laporan

Bulanan yang sudah pernah di-upload ke dalam web BPR.

Langkah-langkah membuka halaman laporan individual :

1. Klik Menu Laporan, maka akan tampil halaman Laporan

.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 13- -

250

THI_adinda
Rectangle

2. Pilih Kategori = Individu.

3. Pilih Periode (bulan dan tahun laporan yang ingin dilihat)

4. Pilih Laporan (laporan form 1 s.d. 9)

5. Klik tombol Tampilkan, contoh tampilan laporan kredit yang

diberikan seperti berikut :

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 14- -

251

THI_adinda
Rectangle

6. Untuk menyimpan laporan, klik file, lalu klik save as

7. Untuk mencetak laporan, klik file, lalu klik print.

b. Halaman Laporan Publikasi

Halaman ini berfungsi untuk melihat laporan publikasi BPR yang di

rekap dari data bulanan yang sudah diupload sebelumnya. Laporan

publikasi terdiri dari : Neraca Publikasi, Komitmen dan Kontijensi,

Perhitungan Laba Rugi dan Laba Ditahan.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Klik Menu Laporan, maka akan terbuka halaman Laporan

2. Pilih Kategori = Laporan Publikasi

muncul halaman seperti berikut :

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 15- -

252

THI_adinda
Rectangle

3. Pilih Periode (trimester dan tahun laporan yang ingin dilihat)

4. Pilih Laporan, laporan yang akan dilihat yaitu, Neraca Publikasi,

Komitmen dan Kontijensi, Laba Rugi dan Laba Ditahan serta

Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya,

5. Masukkan User ID dan Password File kirim publikasi sesuai dengan

yang di data entry,

6. Klik tombol Tampilkan, contoh tampilan untuk Komitmen dan

Kontijensi Publikasi seperti berikut :

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 16- -

253

THI_adinda
Rectangle

7. Untuk menyimpan laporan, klik file, lalu klik save as

8. Untuk mencetak laporan, klik file, lalu klik print.

c. Halaman Laporan Gabungan

Halaman ini berfungsi untuk melihat laporan gabungan BPR yang di

rekap dari data bulanan yang sudah diupload sebelumnya. Laporan

Gabungan terdiri dari Form 01 sampai dengan Form 09.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Klik Menu Laporan, maka akan terbuka halaman Laporan

2. Pilih Kategori = Laporan Gabungan

3. Pilih Periode (bulan dan tahun laporan yang ingin dilihat)

4. Pilih Laporan

5. Klik tombol Tampilkan

6. Untuk menyimpan laporan, klik file, lalu klik save as

7. Untuk mencetak laporan, klik file, lalu klik print.

d. Halaman Laporan BMPK

Halaman ini berfungsi untuk melihat laporan BMPK BPR yang di rekap

dari data BMPK yang sudah diupload sebelumnya. Laporan BMPK

terdiri dari : Laporan Penyediaan Dana Pihak Terkait, Laporan

Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait, Laporan Pelampauan BMPK.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 17- -

254

THI_adinda
Rectangle

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Klik Menu Laporan, maka akan terbuka halaman Laporan

2. Pilih Kategori = Laporan BMPK

muncul halaman seperti berikut :

3. Pilih Periode (bulan dan tahun laporan yang ingin dilihat)

4. Pilih Laporan, laporan yang akan dilihat yaitu, Laporan Penyediaan

Dana Pihak Terkait, Laporan Pelanggaran BMPK Pihak Tidak

Terkait, Laporan Pelampauan BMPK.

5. Klik tombol Tampilkan, contoh tampilan untuk Laporan Penyediaan

Dana Pihak Terkait seperti berikut :

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 18- -

255

THI_adinda
Rectangle

6. Untuk menyimpan laporan, klik file, lalu klik save as

7. Untuk mencetak laporan, klik file, lalu klik print.

3.4 Halaman Helpdesk

Halaman ini berfungsi sebagai forum tanya jawab dengan Bank Indonesia,

panduan pemakaian sistem dan penanganan masalah serta FAQ.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 19- -

256

THI_adinda
Rectangle

Halaman helpdesk terdiri dari 3 halaman, yaitu :

a. Tanya Jawab

Halaman ini dapat digunakan untuk mengajukan / mengirimkan pertanyaan

ke administrator Bank Indonesia dengan langkah sebagai berikut :

1. Klik Menu Help desk

2. Klik Tanya Jawab

3. Klik Tulisan Kirim Pertanyaan

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 20- -

257

THI_adinda
Rectangle

4. Tulis pertanyaan pada box Form Kirim Pertanyaan

5. Daftar pertanyaan yang masuk akan ditampilkan pada halaman Tanya

Jawab.

b. Panduan

Halaman ini berisi panduan tentang Laporan Berkala. Halaman panduan ini

akan di-update oleh Bank Indonesia. Untuk membukanya, klik pada judul

panduan yang dikehendaki.

c. FAQ (Frequently Asked Question)

Halaman ini menampilkan daftar pertanyaan yang biasanya ditanyakan

tentang penyampaian Laporan Berkala beserta jawabannya.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 21- -

258

THI_adinda
Rectangle

Halaman FAQ ini terdiri dari dua menu, yaitu :

1. Help : Berisi pertanyaan tentang tata cara penggunaan Web Laporan

Berkala

2. Contact Person : Berisi pertanyaan tentang cara menghubungi BI, baik

mengenai penyampaian Laporan Berkala berbasis web ataupun tentang

Laporan Berkala BPR itu sendiri.

3.5 Halaman Berita

Pada halaman ini dimuat berita-berita yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia, BPR dapat membaca berita yang ada dengan cara mengklik

judul berita yang ingin dibaca.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 22- -

259

THI_adinda
Rectangle

3.6 Halaman Teguran

Halaman teguran berisi daftar teguran Bank Indonesia kepada BPR yang

akan selalu di-update. Klik judul teguran yang ada untuk melihat teguran

selengkapnya.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 23- -

260

THI_adinda
Rectangle

3.7 Halaman Log

Halaman ini berfungsi untuk melihat halaman yang telah dibuka dan dapat

digunakan untuk melacak proses yang telah dilakukan oleh user id yang

tengah dipakai.

Petunjuk Teknis Aplikasi Web BPR - 24- -

261

THI_adinda
Rectangle

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/17/DPbS tanggal 30 Mei 2011

PEDOMAN PENYUSUNAN

LAPORAN BATAS MAKSIMUM

PENYALURAN DANA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

DIREKTORAT PERBANKAN SYARIAH

BANK INDONESIA

TAHUN 2011

THI_adinda
TextBox
Lampiran 27

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

izin-Nya buku Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyediaan Dana

(BMPD) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Tahun 2011 ini dapat

diterbitkan. Pedoman ini berisi mengenai format dan tatacara pengisian kolom-

kolom laporan BMPD yang harus disampaikan BPRS kepada Bank Indonesia setiap

bulan.

Sebelum menyusun laporan BMPD, BPRS diharapkan membaca dan

memahami ketentuan BMPD yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor

13/ 5 /PBI/2011 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah serta ketentuan lain yang terkait dengan penyusunan dan

penyampaian laporan BMPD.

Akhirul kalam, besar harapan kami pedoman ini dapat membantu BPRS dalam

menyusun laporan BMPD sehingga penyusunan dan penyampaian laporan BMPD

dapat dilakukan secara cepat, akurat dan tepat waktu. Semoga seluruh niat, segenap

upaya dan jerih payah dalam rangka pengembangan BPRS mendapat pertolongan,

ridha, berkah, rahmat dan taufiq Allah SWT serta bermanfaat bagi kita semuanya.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 30 Mei 2011

263

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 1

PENJELASAN UMUM

I. Tujuan Pelaporan

Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) oleh Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) yang disusun menurut buku pedoman ini dimaksudkan

untuk keperluan:

a. Pembinaan dan pengawasan BPRS secara individual.

b. Pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam Penyaluran

Dana.

c. Penilaian tingkat kesehatan BPRS.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka laporan BMPD harus diisi secara

benar dan lengkap serta disampaikan tepat waktu, dengan mengacu pada

pedoman yang berlaku.

II. BPRS Pelapor

BPRS pelapor adalah kantor pusat BPRS.

III. Jenis Laporan

1. Laporan Pelanggaran BMPD Pihak Terkait

2. Laporan Penyaluran Dana dan Pelampauan BMPD Pihak Terkait

3. Laporan Pelanggaran BMPD Pihak Tidak Terkait

4. Laporan Pelampauan BMPD Pihak Tidak Terkait

IV. Periode Laporan

Laporan BMPD disampaikan secara bulanan kepada Bank Indonesia.

V. Cara Pengisian Laporan

BPRS pelapor melakukan pengisian data pada form entry data yang tersedia

dalam aplikasi data entry laporan BMPD BPRS. Angka nominal dilaporkan

dalam ribuan rupiah, dengan pembulatan sebagai berikut:

a. angka kurang dari Rp500,00 (lima ratus rupiah) dibulatkan menjadi 0 (nol);

dan

b. angka Rp500,00 (lima ratus rupiah) atau lebih dibulatkan menjadi 1 (satu).

264

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 2

1.1 FORMULIR 1 LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK TERKAIT

NO.NOMOR

REKENING

NAMA NASABAH PENERIMA

FASILITAS/BANK

HUBUNGAN

KETERKAITAN

DENGAN BPRS

JENIS

FASILITASTANGGAL

PENYALURAN

DANA/BAKI

DEBET

AGUNAN LIKUID/

BAGIAN YANG

DIJAMIN

PENYALURAN

DANA/BAKI

DEBET NETTO

%

II III IV V VI VII VIII IX XII

A. Pembiayaan Yang Diberikan

Total pelanggaran

B. Penempatan Dana Pada Bank Lain

Total pelanggaran

menjadi tanggung jawab kami.

Direktur Utama

(Ribuan Rp)

JUMLAH

....................,.......................

FORMULIR 1

LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK TERKAIT

Nama :

Alamat :

Bulan

Laporan

:

PADA SAAT PEMBERIAN/REALISASI PENYEDIAAN DANA

NOMOR

NASABAH

MODAL

KPMMPELANGGARAN KUALITAS KETERANGAN

Rupiah

I X XI XIII XIV

Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian data tersebut

Mengetahui,

Ttd

265

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 3

1.2 RINCIAN FORMULIR 1 LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK

TERKAIT

KOLOM

I. Nomor Nasabah

Nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (CIF)

II. Nomor Rekening

Nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang diberikan

III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank

Nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang menerima

Penempatan Dana Antar Bank

IV. Hubungan Keterkaitan Dengan BPRS

1. Hubungan kepemilikan

2. Hubungan kepengurusan

3. Hubungan keuangan

4. Hubungan keluarga

V. Jenis Fasilitas

A. Pembiayaan Yang diberikan

1. Murabahah

2. Mudharabah

3. Musyarakah

4. Salam

5. Istishna’

6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik

7. Qardh

8. Lainnya

B. Penempatan Dana Antar Bank

1. Tabungan wadiah

2. Tabungan mudharabah

3. Deposito mudharabah

4. Pembiayaan musyarakah

266

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 4

5. Pembiayaan mudharabah

6. Piutang qardh

7. Lainnya

VI. Tanggal

TT/BB/TTTT

VII. Penyaluran Dana/Baki Debet

Dalam ribuan rupiah

VIII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Dalam ribuan rupiah

IX. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto

Dalam ribuan rupiah

X. Modal KPMM

Dalam ribuan rupiah

XI. Pelanggaran - Rupiah

Dalam ribuan rupiah

XII. Pelanggaran - Persentase

Dalam angka persentase

XIII. Kualitas

1. Lancar

2. Kurang lancar

3. Diragukan

4. Macet

XIV. Keterangan

267

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 5

1.3 PENJELASAN FORMULIR 1 LAPORAN PELANGGARAN BMPD

PIHAK TERKAIT

KOLOM

I. Nomor Nasabah

Kolom ini diisi dengan nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas

(Customer Identification File/CIF) yang ditetapkan BPRS.

II. Nomor Rekening

Kolom ini diisi dengan nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang

diberikan kepada Nasabah Penerima Fasilitas yang ditetapkan BPRS.

III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank

Kolom ini diisi dengan nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS

yang menerima Penempatan Dana Antar Bank sesuai dengan jenis Penyaluran

Dana yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

Nama Nasabah Penerima Fasilitas diisi dengan nama nasabah perorangan

atau perusahaan/badan Pihak Terkait yang memperoleh fasilitas

Pembiayaan sesuai dengan nama yang tercantum dalam perjanjian

Pembiayaan.

B. Penempatan Dana Antar Bank

Nama Bank diisi dengan nama BPRS Pihak Terkait yang menerima

Penempatan Dana Antar Bank dari BPRS pelapor.

Kolom ini diisi nihil apabila tidak terdapat Penyaluran Dana kepada

Pihak Terkait yang melanggar BMPD.

IV. Hubungan Keterkaitan Dengan BPRS

Kolom ini diisi dengan hubungan keterkaitan antara Nasabah Penerima

Fasilitas atau BPRS penerima Penempatan Dana Antar Bank dengan BPRS

pelapor, sesuai Pasal 7 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011

tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

beserta penjelasannya, yang dikategorikan sebagai berikut:

1. Hubungan kepemilikan;

2. Hubungan kepengurusan;

3. Hubungan keuangan; dan/atau

4. Hubungan keluarga.

268

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 6

V. Jenis Fasilitas

Kolom ini diisi dengan nama akad atau jenis penempatan sesuai dengan jenis

Penyaluran Dana yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

Diisi dengan jenis akad Pembiayaan yang diberikan BPRS kepada

Nasabah Penerima Fasilitas yaitu:

1. Murabahah;

2. Mudharabah;

3. Musyarakah;

4. Salam;

5. Istishna’;

6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik;

7. Qardh; atau

8. Lainnya.

B. Penempatan Dana Antar Bank

Diisi dengan jenis penempatan dana yang dilakukan BPRS pelapor pada

BPRS lain, yaitu:

1. Tabungan wadiah;

2. Tabungan mudharabah;

3. Deposito mudharabah;

4. Pembiayaan musyarakah;

5. Pembiayaan mudharabah;

6. Piutang qardh; atau

7. Lainnya.

VI. Tanggal

Kolom ini diisi dengan tanggal realisasi/pencairan Pembiayaan dan/atau

Penempatan Dana Antar Bank dengan format tanggal/bulan/tahun

(TT/BB/TTTT). Tata cara pengisian tanggal adalah sebagai berikut:

1. Pembiayaan murabahah dan Pembiayaan istishna’, diisi dengan tanggal

pada saat penyerahan barang;

2. Pembiayaan multijasa, diisi dengan tanggal pada saat penandatanganan

akad;

269

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 7

3. Pembiayaan salam, diisi dengan tanggal pada saat pencairan dana;

4. Pembiayaan mudharabah dan Pembiayaan musyarakah dengan pencairan

sekaligus, diisi dengan tanggal pada saat pencairan;

5. Pembiayaan mudharabah dan Pembiayaan musyarakah dengan pencairan

bertahap, diisi dengan tanggal penarikan terakhir pada bulan laporan;

6. Pembiayaan qardh, diisi dengan tanggal pada saat pencairan;

7. Pembiayaan ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik, diisi dengan tanggal

pada saat penandatanganan akad;

8. Penempatan Dana Antar Bank dalam bentuk deposito, diisi dengan tanggal

penerbitan bilyet deposito.

9. Penempatan Dana Antar Bank dalam bentuk tabungan, diisi dengan

tanggal pada saat saldo tertinggi pada bulan laporan.

VII. Penyaluran Dana/Baki Debet

Kolom ini diisi dengan jumlah Pembiayaan yang diberikan kepada Nasabah

Penerima Fasilitas atau Penempatan Dana Antar Bank pada BPRS lain, dalam

ribuan rupiah sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

1. Pembiayaan murabahah, Pembiayaan istishna’, dan Pembiayaan

multijasa dilaporkan sebesar jumlah harga pokok;

2. Pembiayaan salam dilaporkan sebesar jumlah harga perolehan;

3. Pembiayaan mudharabah, Pembiayaan musyarakah dan

Pembiayaan qardh dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan;

dan

4. Pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik dilaporkan

sebesar jumlah harga perolehan aktiva ijarah atau ijarah muntahiya

bittamlik.

B. Penempatan Dana Antar Bank

1. Tabungan wadiah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan

laporan;

2. Tabungan mudharabah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada

bulan laporan;

3. Deposito mudharabah, dilaporkan sebesar nominal deposito sesuai

yang tercantum dalam bilyet deposito;

4. Pembiayaan musyarakah, dilaporkan sebesar jumlah dana yang

dicairkan;

270

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 8

5. Pembiayaan mudharabah, dilaporkan sebesar jumlah dana yang

dicairkan;

6. Piutang qardh, dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan; dan

7. Lainnya, dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan.

VIII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Kolom ini diisi dengan nilai Pembiayaan yang dijamin oleh agunan likuid atau

oleh pemerintah. Agunan likuid merupakan agunan yang mudah dicairkan

seperti emas dan logam mulia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tabungan dan

deposito di BPRS yang bersangkutan yang diblokir dan dilengkapi dengan

surat kuasa pencairan, dengan nilai agunan sebagai berikut:

1. Agunan berupa tabungan dan deposito, dilaporkan sebesar nilai yang

diblokir, dalam ribuan rupiah.

2. Agunan berupa SBI, dilaporkan sebesar nilai nominal, dalam ribuan

rupiah.

3. Agunan berupa emas dan logam mulia, dilaporkan sebesar harga pasar

(market value), dalam ribuan rupiah.

Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian Pembiayaan yang

dijamin oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun melalui BUMN

atau BUMD sebagaimana diatur dalam Pasal 15 huruf c Peraturan Bank

Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Bagian yang dijamin diisi dengan angka dalam ribuan rupiah.

IX. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto

Kolom ini diisi dengan jumlah Penyaluran Dana/baki debet dikurangi Agunan

Likuid/Bagian Yang Dijamin, dalam ribuan rupiah.

X. Modal KPMM

Kolom ini diisi dengan jumlah Modal BPRS sebagaimana diatur dalam

ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

(KPMM) yang berlaku bagi BPRS, pada posisi akhir bulan sebelum bulan

laporan, dalam ribuan rupiah. Modal BPRS adalah sebesar jumlah modal inti

ditambah modal pelengkap.

XI. Pelanggaran - Rupiah

Kolom ini diisi dengan selisih lebih antara jumlah Penyaluran Dana yang

diperhitungkan dalam perhitungan BMPD dengan nominal BMPD Pihak

271

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 9

Terkait, dalam ribuan rupiah. Nominal BMPD Pihak Terkait adalah sebesar

10% (sepuluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor.

XII. Pelanggaran – Persentase

Kolom ini diisi dengan angka persentase Pelanggaran BMPD yaitu persentase

jumlah pelanggaran BMPD dengan Modal BPRS pelapor.

XIII. Kualitas

Kolom ini diisi dengan kualitas Pembiayaan atau Penempatan Dana Antar

Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penetapan

kualitas aktiva yang berlaku Bagi BPRS, yaitu: (1) Lancar, (2) Kurang lancar,

(3) Diragukan dan (4) Macet.

XIV. Keterangan

Kolom ini diisi dengan penjelasan BPRS pelapor yang sekurang-kurangnya

memuat jenis Penyaluran Dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX, Tabungan

No. Rekening XXX, Pembiayaan No. Akad XXX.

272

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 10

2.1 FORMULIR 2 LAPORAN PENYALURAN DANA DAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK TERKAIT

:

:

NO.NOMOR

REKENING

NAMA NASABAH PENERIMA

FASILITAS/BANK

HUBUNGAN

KETERKAITAN

DENGAN BPRS

JENIS

FASILITAS

PENYALURAN

DANA/BAKI

DEBET

AGUNAN LIKUID/

BAGIAN YANG

DIJAMIN

PENYALURAN

DANA/BAKI DEBET

NETTO

%

II III IV V VI VII VIII X

A. Pembiayaan Yang Diberikan

Total Pelampauan

B. Penempatan Dana Pada Bank Lain

Total Pelampauan

Total Pelampauan

FORMULIR 2

LAPORAN PENYALURAN DANA DAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK TERKAIT

Nama : MODAL PADA SAAT LAPORAN

Alamat : BMPD PADA SAAT LAPORAN (10%)

Bulan Laporan :

PADA SAAT PEMBERIAN/REALISASI PENYEDIAAN DANA

(Ribuan Rp)

NOMOR

NASABAHPELAMPAUAN BMPD KUALITAS KETERANGAN

Rupiah

I IX XI XII

JUMLAH

Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian data

tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Direktur Utama

....................,.............................

Mengetahui,

Ttd

273

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 11

2.2 RINCIAN FORMULIR 2 LAPORAN PENYALURAN DANA DAN

PELAMPAUAN BMPD PIHAK TERKAIT

KOLOM

I. Nomor Nasabah

Nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (CIF)

II. Nomor Rekening

Nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang diberikan

III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank

Nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang menerima Penempatan

Dana Antar Bank

IV. Hubungan Keterkaitan Dengan BPRS

1. Hubungan kepemilikan

2. Hubungan kepengurusan

3. Hubungan keuangan

4. Hubungan keluarga

V. Jenis Fasilitas

A. Pembiayaan Yang diberikan

1. Murabahah

2. Mudharabah

3. Musyarakah

4. Salam

5. Istishna’

6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik

7. Qardh

8. Lainnya

B. Penempatan Dana Antar Bank

1. Tabungan wadiah

2. Tabungan mudharabah

3. Deposito mudharabah

4. Pembiayaan musyarakah

274

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 12

5. Pembiayaan mudharabah

6. Piutang qardh

7. Lainnya

VI. Penyaluran Dana/Baki Debet

Dalam ribuan rupiah

VII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Dalam ribuan rupiah

VIII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto

Dalam ribuan rupiah

IX. Pelampauan - Rupiah

Dalam ribuan rupiah

X. Pelampauan - Persentase

Dalam angka persentase

XI. Kualitas

1. Lancar

2. Kurang lancar

3. Diragukan

4. Macet

XII. Keterangan

275

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 13

2.3 PENJELASAN FORMULIR 2 LAPORAN PENYALURAN DANA DAN

PELAMPAUAN BMPD PIHAK TERKAIT

KOLOM

I. Nomor Nasabah

Kolom ini diisi dengan nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (Customer

Identification File/CIF) yang ditetapkan BPRS.

II. Nomor Rekening

Kolom ini diisi dengan nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang

diberikan kepada Nasabah Penerima Fasilitas yang ditetapkan BPRS.

III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank

Kolom ini diisi dengan nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang

menerima Penempatan Dana Antar Bank sesuai dengan jenis Penyaluran Dana

yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

Nama Nasabah Penerima Fasilitas diisi dengan nama nasabah perorangan

atau perusahaan/badan Pihak Terkait yang memperoleh fasilitas Pembiayaan

sesuai dengan nama yang tercantum dalam perjanjian Pembiayaan.

B. Penempatan Dana Antar Bank

Nama Bank diisi dengan nama BPRS Pihak Terkait yang menerima

Penempatan Dana Antar Bank dari BPRS pelapor.

Kolom ini diisi nihil apabila tidak terdapat Penyaluran Dana kepada Pihak

Terkait.

IV. Hubungan Keterkaitan Dengan BPRS

Kolom ini diisi dengan hubungan keterkaitan antara Nasabah Penerima Fasilitas

atau BPRS penerima Penempatan Dana Antar Bank dengan BPRS pelapor, sesuai

Pasal 7 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011 tentang Batas

Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah beserta

penjelasannya, yang dikategorikan sebagai berikut:

1. Hubungan kepemilikan;

2. Hubungan kepengurusan;

3. Hubungan keuangan; dan/atau

4. Hubungan keluarga.

276

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 14

V. Jenis Fasilitas

Kolom ini diisi dengan nama akad atau jenis penempatan sesuai dengan jenis

Penyaluran Dana yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

Diisi dengan jenis akad Pembiayaan yang diberikan BPRS kepada Nasabah

Penerima Fasilitas yaitu:

1. Murabahah;

2. Mudharabah;

3. Musyarakah;

4. Salam;

5. Istishna’;

6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik;

7. Qardh; atau

8. Lainnya.

B. Penempatan Dana Antar Bank

Diisi dengan jenis penempatan dana yang dilakukan BPRS pelapor pada

BPRS lain, yaitu:

1. Tabungan wadiah;

2. Tabungan mudharabah;

3. Deposito mudharabah;

4. Pembiayaan musyarakah;

5. Pembiayaan mudharabah;

6. Piutang qardh; atau

7. Lainnya.

VI. Penyaluran Dana/Baki Debet

Kolom ini diisi dengan jumlah Pembiayaan yang diberikan kepada Nasabah

Penerima Fasilitas atau Penempatan Dana Antar Bank pada BPRS lain, dalam

ribuan rupiah sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

1. Pembiayaan murabahah, Pembiayaan istishna’, dan Pembiayaan

multijasa dilaporkan sebesar jumlah saldo harga pokok;

2. Pembiayaan salam dilaporkan sebesar jumlah saldo harga perolehan;

277

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 15

3. Pembiayaan mudharabah, Pembiayaan musyarakah dan Pembiayaan

qardh dilaporkan sebesar baki debet; dan

4. Pembiayaan ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik dilaporkan sebesar

jumlah saldo harga perolehan aktiva ijarah atau ijarah muntahiya

bittamlik dikurangi dengan akumulasi penyusutan/amortisasi aktiva

ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik.

B. Penempatan Dana Antar Bank

1. Tabungan wadiah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan

laporan;

2. Tabungan mudharabah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan

laporan;

3. Deposito mudharabah, dilaporkan sebesar nominal deposito sesuai

yang tercantum dalam bilyet deposito;

4. Pembiayaan musyarakah, dilaporkan sebesar jumlah baki debet;

5. Pembiayaan mudharabah, dilaporkan sebesar jumlah baki debet;

6. Piutang qardh, dilaporkan sebesar jumlah saldo piutang; dan

7. Lainnya, dilaporkan sebesar jumlah saldo pada posisi akhir bulan

laporan.

VII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Kolom ini diisi dengan nilai Pembiayaan yang dijamin oleh agunan likuid atau

oleh pemerintah. Agunan likuid merupakan agunan yang mudah dicairkan seperti

emas dan logam mulia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tabungan dan deposito di

BPRS yang bersangkutan yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa

pencairan, dengan nilai agunan sebagai berikut:

1. Agunan berupa tabungan dan deposito, dilaporkan sebesar nilai yang diblokir,

dalam ribuan rupiah.

2. Agunan berupa SBI, dilaporkan sebesar nilai nominal, dalam ribuan rupiah.

3. Agunan berupa emas dan logam mulia, dilaporkan sebesar harga pasar

(market value), dalam ribuan rupiah.

Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian Pembiayaan yang dijamin

oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun melalui BUMN atau BUMD

sebagaimana diatur dalam Pasal 15 huruf c Peraturan Bank Indonesia Nomor

13/5/PBI/2011 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah.

Bagian yang dijamin diisi dengan angka dalam ribuan rupiah.

278

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 16

VIII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto

Kolom ini diisi dengan jumlah Penyaluran Dana/baki debet dikurangi Agunan

Likuid/Bagian Yang Dijamin, dalam ribuan rupiah.

IX. Pelampauan - Rupiah

Kolom ini diisi dengan selisih lebih antara jumlah Penyaluran Dana yang

diperhitungkan dalam perhitungan BMPD dengan nominal BMPD Pihak Terkait

pada posisi akhir bulan laporan, dalam ribuan rupiah. Nominal BMPD Pihak

Terkait adalah sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor.

X. Pelampauan - Persentase

Kolom ini diisi dengan angka persentase Pelampauan BMPD yaitu persentase

jumlah pelampauan BMPD dengan Modal BPRS pelapor pada posisi akhir bulan

laporan.

XI. Kualitas

Kolom ini diisi dengan kualitas Pembiayaan atau Penempatan Dana Antar Bank

sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penetapan kualitas

aktiva yang berlaku Bagi BPRS, yaitu: (1) Lancar, (2) Kurang lancar, (3)

Diragukan dan (4) Macet.

XII. Keterangan

Kolom ini diisi dengan penjelasan BPRS pelapor yang sekurang-kurangnya

memuat jenis Penyaluran Dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX, Tabungan

No. Rekening XXX, Pembiayaan No. Akad XXX.

279

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 17

3.1 FORMULIR 3 LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK TIDAK TERKAIT

NO.NOMOR

REKENING

JENIS

FASILITASTANGGAL

AGUNAN

LIKUID/BAGIAN

YANG DIJAMIN

PENYALURAN

DANA/BAKI

DEBET NETTO

%

II IV V VII VIII XI

.................,...................

Mengetahui,

Ttd

Direktur Utama

Sub jumlah data 2

  Total pelanggaran

Data 2

  Total pelanggaran

FORMULIR 3

LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK TIDAK TERKAIT

Nama :

Alamat :

Bulan

Laporan

:

(Ribuan Rp)

PADA SAAT PEMBERIAN/REALISASI PENYEDIAAN DANA

NOMOR

NASABAHNAMA NASABAH PENERIMA

FASILITAS/BANK

PENYALURAN

DANA/BAKI

DEBET

MODAL

KPMMPELANGGARAN KUALITAS

VI IX X XII

KETERANGAN

Rupiah

XIII

A. INDIVIDUAL

I III

   I. Pembiayaan Yang diberikan

   II. Penempatan Dana pada bank lain

  Total pelanggaran

B. KELOMPOK

  Total pelanggaran

Data 1

Sub jumlah data 1

  Total pelanggaran

Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian data tersebut

menjadi tanggung jawab kami.

JUMLAH PELANGGARAN PIHAK TIDAK TERKAIT

280

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 18

3.2 RINCIAN FORMULIR 3 LAPORAN PELANGGARAN BMPD PIHAK

TIDAK TERKAIT

KOLOM

I. Nomor Nasabah

Nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (CIF)

II. Nomor Rekening

Nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang diberikan

III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank

Nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang menerima Penempatan

Dana Antar Bank

IV. Jenis Fasilitas

A. Pembiayaan Yang diberikan

1. Murabahah

2. Mudharabah

3. Musyarakah

4. Salam

5. Istishna’

6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik

7. Qardh

8. Lainnya

B. Penempatan Dana Antar Bank

1. Tabungan wadiah

2. Tabungan mudharabah

3. Deposito mudharabah

4. Pembiayaan musyarakah

5. Pembiayaan mudharabah

6. Piutang qardh

7. Lainnya

V. Tanggal

TT/BB/TTTT

281

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 19

VI. Penyaluran Dana/Baki Debet

Dalam ribuan rupiah

VII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Dalam ribuan rupiah

VIII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto

Dalam ribuan rupiah

IX. Modal KPMM

Dalam ribuan rupiah

X. Pelanggaran - Rupiah

Dalam ribuan rupiah

XI. Pelanggaran - Persentase

Dalam angka persentase

XII. Kualitas

1. Lancar

2. Kurang lancar

3. Diragukan

4. Macet

XIII. Keterangan

282

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 20

3.3 PENJELASAN FORMULIR 3 LAPORAN PELANGGARAN BMPD

PIHAK TIDAK TERKAIT

KOLOM

I. Nomor Nasabah

Diisi dengan nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (Customer

Identification File/CIF) yang ditetapkan BPRS.

II. Nomor Rekening

Diisi dengan nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang diberikan kepada

Nasabah Penerima Fasilitas yang ditetapkan BPRS.

III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank

Kolom ini diisi dengan nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang

menerima Penempatan Dana Antar Bank sesuai dengan jenis Penyaluran Dana

yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

Nama Nasabah Penerima Fasilitas diisi dengan nama nasabah perorangan

atau perusahaan/badan Pihak Terkait yang memperoleh fasilitas Pembiayaan

sesuai dengan nama yang tercantum dalam perjanjian Pembiayaan.

B. Penempatan Dana Antar Bank

Nama Bank diisi dengan nama BPRS Pihak Terkait yang menerima

Penempatan Dana Antar Bank dari BPRS pelapor.

Kolom ini diisi nihil apabila tidak terdapat Penyaluran Dana kepada Pihak

Tidak Terkait yang melanggar BMPD.

IV. Jenis Fasilitas

Kolom ini diisi dengan nama akad atau jenis penempatan sesuai dengan jenis

Penyaluran Dana yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

Diisi dengan jenis akad Pembiayaan yang diberikan BPRS kepada Nasabah

Penerima Fasilitas yaitu:

1. Murabahah;

2. Mudharabah;

3. Musyarakah;

4. Salam;

283

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 21

5. Istishna’;

6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik;

7. Qardh; atau

8. Lainnya.

B. Penempatan Dana Antar Bank

Diisi dengan jenis penempatan dana yang dilakukan BPRS pelapor pada

BPRS lain, yaitu:

1. Tabungan wadiah;

2. Tabungan mudharabah;

3. Deposito mudharabah;

4. Pembiayaan musyarakah;

5. Pembiayaan mudharabah;

6. Piutang qardh; atau

7. Lainnya.

V. Tanggal

Kolom ini diisi dengan tanggal realisasi/pencairan Pembiayaan dan/atau

Penempatan Dana Antar Bank dengan format tanggal/bulan/tahun

(TT/BB/TTTT). Tata cara pengisian tanggal adalah sebagai berikut:

1. Pembiayaan murabahah dan Pembiayaan istishna’, diisi dengan tanggal pada

saat penyerahan barang;

2. Pembiayaan multijasa, diisi dengan tanggal pada saat penandatanganan akad;

3. Pembiayaan salam, diisi dengan tanggal pada saat pencairan dana;

4. Pembiayaan mudharabah dan Pembiayaan musyarakah dengan pencairan

sekaligus, diisi dengan tanggal pada saat pencairan;

5. Pembiayaan mudharabah dan Pembiayaan musyarakah dengan pencairan

bertahap, diisi dengan tanggal penarikan terakhir pada bulan laporan;

6. Pembiayaan qardh, diisi dengan tanggal pada saat pencairan;

7. Pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik, diisi dengan tanggal pada

saat penandatanganan akad;

8. Penempatan Dana Antar Bank dalam bentuk deposito, diisi dengan tanggal

penerbitan bilyet deposito.

9. Penempatan Dana Antar Bank dalam bentuk tabungan, diisi dengan tanggal

pada saat saldo tertinggi pada bulan laporan.

284

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 22

VI. Penyaluran Dana/Baki Debet

Kolom ini diisi dengan jumlah Pembiayaan yang diberikan kepada Nasabah

Penerima Fasilitas atau Penempatan Dana Antar Bank pada BPRS lain, dalam

ribuan rupiah sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

1. Pembiayaan murabahah, Pembiayaan istishna’, dan Pembiayaan

multijasa dilaporkan sebesar jumlah harga pokok;

2. Pembiayaan salam dilaporkan sebesar jumlah harga perolehan;

3. Pembiayaan mudharabah, Pembiayaan musyarakah dan Pembiayaan

qardh dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan; dan

4. Pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik dilaporkan sebesar

jumlah harga perolehan aktiva ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik.

B. Penempatan Dana Antar Bank

1. Tabungan wadiah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan

laporan;

2. Tabungan mudharabah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan

laporan;

3. Deposito mudharabah, dilaporkan sebesar nominal deposito sesuai

yang tercantum dalam bilyet deposito;

4. Pembiayaan musyarakah, dilaporkan sebesar jumlah dana yang

dicairkan;

5. Pembiayaan mudharabah, dilaporkan sebesar jumlah dana yang

dicairkan;

6. Piutang qardh, dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan; dan

7. Lainnya, dilaporkan sebesar jumlah dana yang dicairkan.

VII. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Kolom ini diisi dengan nilai Pembiayaan yang dijamin oleh agunan likuid atau

oleh pemerintah. Agunan likuid merupakan agunan yang mudah dicairkan seperti

emas dan logam mulia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tabungan dan deposito di

BPRS yang bersangkutan yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa

pencairan, dengan nilai agunan sebagai berikut:

1. Agunan berupa tabungan dan deposito, dilaporkan sebesar nilai yang diblokir,

dalam ribuan rupiah.

2. Agunan berupa SBI, dilaporkan sebesar nilai nominal, dalam ribuan rupiah.

285

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 23

3. Agunan berupa emas dan logam mulia, dilaporkan sebesar harga pasar

(market value), dalam ribuan rupiah.

Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian Pembiayaan yang dijamin

oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun melalui BUMN atau BUMD

sebagaimana diatur dalam Pasal 15 huruf c Peraturan Bank Indonesia Nomor

13/5/PBI/2011 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah.

Bagian yang dijamin diisi dengan angka dalam ribuan rupiah.

VIII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto

Kolom ini diisi dengan jumlah Penyaluran Dana/baki debet dikurangi Agunan

Likuid/Bagian Yang Dijamin, dalam ribuan rupiah.

IX. Modal KPMM

Kolom ini diisi dengan jumlah Modal BPRS sebagaimana diatur dalam ketentuan

Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

yang berlaku bagi BPRS, pada posisi akhir bulan sebelum bulan laporan, dalam

ribuan rupiah. Modal BPRS adalah sebesar jumlah modal inti ditambah modal

pelengkap.

X. Rupiah - Pelanggaran BMPD

Kolom ini diisi dengan selisih lebih antara jumlah Penyaluran Dana yang

diperhitungkan dalam perhitungan BMPD dengan nominal BMPD Pihak Tidak

Terkait, dalam ribuan rupiah. Nominal BMPD adalah sebesar:

1. 20% (dua puluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor, untuk individu

nasabah Pihak Tidak Terkait; dan

2. 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor, untuk kelompok

nasabah Pihak Tidak Terkait.

XI. Persentase - Pelanggaran BMPD

Kolom ini diisi dengan angka persentase Pelanggaran BMPD yaitu persentase

jumlah pelanggaran BMPD dengan Modal BPRS pelapor.

XII. Kualitas

Kolom ini diisi dengan kualitas Pembiayaan atau Penempatan Dana Antar Bank

sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penetapan kualitas

aktiva yang berlaku Bagi BPRS, yaitu: (1) Lancar, (2) Kurang lancar, (3)

Diragukan dan (4) Macet.

286

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 24

XIII. Keterangan

Kolom ini diisi dengan penjelasan BPRS pelapor yang sekurang-kurangnya memuat

jenis Penyaluran Dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX, Tabungan No. Rekening

XXX, Pembiayaan No. Akad XXX.

287

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 25

4.1 FORMULIR 4 LAPORAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK TIDAK TERKAIT

:

:

:

NO.NOMOR

REKENING

PENYALURAN

DANA/BAKI

DEBET

AGUNAN LIKUID/

BAGIAN YANG

DIJAMIN

II V VI

X XII III IV VII VIII IX

FORMULIR 4

LAPORAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK TIDAK TERKAIT

Nama : MODAL KPMM

Alamat :

Bulan

Laporan

:

BMPD INDIVIDUAL 20%

BMPD KELOMPOK 30%

PADA SAAT LAPORAN

(Ribuan Rp)

NAMA NASABAH PENERIMA

FASILITAS/BANK

JENIS

FASILITAS

PENYALURAN

DANA/BAKI

DEBET NETTO

PELAMPAUAN KUALITAS KETERANGAN

Rupiah %

NOMOR

NASABAH

A. INDIVIDUAL

   I. Pembiayaan yang diberikan

...............,.........................

Mengetahui,

Ttd

Direktur Utama

  Total pelampauan

   II. Penempatan dana pada bank lain

  Total pelampauan

B. KELOMPOK

Data 1

  Total pelampauan

Sub jumlah data 1

Data 2

  Total pelampauan

Sub jumlah data 2

      Sub Jumlah

JUMLAH PELAMPAUAN BMPD PIHAK TIDAK TERKAIT

Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian

data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

288

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 26

4.2 RINCIAN FORMULIR 4 LAPORAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK

TIDAK TERKAIT

KOLOM

I. Nomor Nasabah

Nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (CIF)

II. Nomor Rekening

Nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang diberikan

III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank

Nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang menerima Penempatan

Dana Antar Bank

IV. Jenis Fasilitas

A. Pembiayaan Yang diberikan

1. Murabahah

2. Mudharabah

3. Musyarakah

4. Salam

5. Istishna’

6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik

7. Qardh

8. Lainnya

B. Penempatan Dana Antar Bank

1. Tabungan wadiah

2. Tabungan mudharabah

3. Deposito mudharabah

4. Pembiayaan musyarakah

5. Pembiayaan mudharabah

6. Piutang qardh

7. Lainnya

V. Penyaluran Dana/Baki Debet

Dalam ribuan rupiah

289

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 27

VI. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Dalam ribuan rupiah

VII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto

Dalam ribuan rupiah

VIII. Pelampauan - Rupiah

Dalam ribuan rupiah

IX. Pelampauan - Persentase

Dalam angka persentase

X. Kualitas

1. Lancar

2. Kurang lancar

3. Diragukan

4. Macet

XI. Keterangan

290

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 28

4.3 PENJELASAN FORMULIR 4 LAPORAN PELAMPAUAN BMPD PIHAK

TIDAK TERKAIT

KOLOM

I. Nomor Nasabah

Kolom ini diisi dengan nomor identifikasi Nasabah Penerima Fasilitas (Customer

Identification File/CIF) yang ditetapkan BPRS.

II. Nomor Rekening

Kolom ini diisi dengan nomor rekening pada masing-masing fasilitas yang

diberikan kepada Nasabah Penerima Fasilitas yang ditetapkan BPRS.

III. Nama Nasabah Penerima Fasilitas/Bank

Kolom ini diisi dengan nama Nasabah Penerima Fasilitas atau nama BPRS yang

menerima Penempatan Dana Antar Bank sesuai dengan jenis Penyaluran Dana

yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

Nama Nasabah Penerima Fasilitas diisi dengan nama nasabah perorangan

atau perusahaan/badan Pihak Tidak Terkait yang memperoleh fasilitas

Pembiayaan sesuai dengan nama yang tercantum dalam perjanjian

Pembiayaan.

B. Penempatan Dana Antar Bank

Nama Bank diisi dengan nama BPRS Pihak Tidak Terkait yang menerima

Penempatan Dana Antar Bank dari BPRS pelapor.

Kolom ini diisi nihil apabila tidak terdapat Penyaluran Dana kepada Pihak

Tidak Terkait yang melampaui BMPD.

IV. Jenis Fasilitas

Kolom ini diisi dengan nama akad atau jenis penempatan sesuai dengan jenis

Penyaluran Dana yang dilakukan BPRS pelapor sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

Diisi dengan jenis akad Pembiayaan yang diberikan BPRS kepada Nasabah

Penerima Fasilitas yaitu:

1. Murabahah;

2. Mudharabah;

3. Musyarakah;

4. Salam;

291

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 29

5. Istishna’;

6. Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik;

7. Qardh; atau Lainnya.

B. Penempatan Dana Antar Bank

Diisi dengan jenis penempatan dana yang dilakukan BPRS pelapor pada

BPRS lain, yaitu:

1. Tabungan wadiah;

2. Tabungan mudharabah;

3. Deposito mudharabah;

4. Pembiayaan musyarakah;

5. Pembiayaan mudharabah;

6. Piutang qardh; atau

7. Lainnya.

V. Penyaluran Dana/Baki Debet

Kolom ini diisi dengan jumlah Pembiayaan yang diberikan kepada Nasabah

Penerima Fasilitas atau Penempatan Dana Antar Bank pada BPRS lain, dalam

ribuan rupiah sebagai berikut:

A. Pembiayaan yang diberikan

1. Pembiayaan murabahah, Pembiayaan istishna’, dan Pembiayaan

multijasa dilaporkan sebesar jumlah saldo harga pokok;

2. Pembiayaan salam dilaporkan sebesar jumlah saldo harga perolehan;

3. Pembiayaan mudharabah, Pembiayaan musyarakah dan Pembiayaan

qardh dilaporkan sebesar baki debet; dan

5. Pembiayaan ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik dilaporkan sebesar

jumlah saldo harga perolehan aktiva ijarah atau ijarah muntahiya

bittamlik dikurangi dengan akumulasi penyusutan/amortisasi aktiva

ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik.

B. Penempatan Dana Antar Bank

1. Tabungan wadiah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan

laporan;

2. Tabungan mudharabah, dilaporkan sebesar saldo tertinggi pada bulan

laporan;

292

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 30

3. Deposito mudharabah, dilaporkan sebesar nominal deposito sesuai

yang tercantum dalam bilyet deposito;

4. Pembiayaan musyarakah, dilaporkan sebesar jumlah baki debet;

5. Pembiayaan mudharabah, dilaporkan sebesar jumlah baki debet;

6. Piutang qardh, dilaporkan sebesar jumlah saldo piutang; dan

7. Lainnya, dilaporkan sebesar jumlah saldo pada posisi akhir bulan

laporan.

VI. Agunan Likuid/Bagian Yang Dijamin

Kolom ini diisi dengan nilai Pembiayaan yang dijamin oleh agunan likuid atau

oleh pemerintah. Agunan likuid merupakan agunan yang mudah dicairkan seperti

emas dan logam mulia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tabungan dan deposito di

BPRS yang bersangkutan yang diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa

pencairan, dengan nilai agunan sebagai berikut:

1. Agunan berupa tabungan dan deposito, dilaporkan sebesar nilai yang diblokir,

dalam ribuan rupiah.

2. Agunan berupa SBI, dilaporkan sebesar nilai nominal, dalam ribuan rupiah.

3. Agunan berupa emas dan logam mulia, dilaporkan sebesar harga pasar

(market value), dalam ribuan rupiah.

Bagian yang dijamin adalah besarnya nilai dari bagian Pembiayaan yang dijamin

oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun melalui BUMN atau BUMD

sebagaimana diatur dalam Pasal 15 huruf c Peraturan Bank Indonesia Nomor

13/5/PBI/2011 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah.

Bagian yang dijamin diisi dengan angka dalam ribuan rupiah.

VII. Penyaluran Dana/Baki Debet Netto

Kolom ini diisi dengan jumlah Penyaluran Dana/baki debet dikurangi Agunan

Likuid/Bagian Yang Dijamin, dalam ribuan rupiah.

VIII. Pelampauan - Rupiah

Kolom ini diisi dengan selisih lebih antara jumlah Penyaluran Dana yang

diperhitungkan dalam perhitungan BMPD dengan nominal BMPD Pihak Tidak

Terkait, dalam ribuan rupiah. Nominal BMPD adalah sebesar:

1. 20% (dua puluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor, untuk individu

nasabah Pihak Tidak Terkait; dan

293

THI_adinda
Rectangle

Pedoman Penyusunan Laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana BPRS 31

2. 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Modal BPRS pelapor, untuk kelompok

nasabah Pihak Tidak Terkait.

IX. Pelampauan - Persentase

Kolom ini diisi dengan angka persentase Pelampauan BMPD yaitu persentase

jumlah pelampauan BMPD dengan Modal BPRS pelapor.

X. Kualitas

Kolom ini diisi dengan kualitas Pembiayaan atau Penempatan Dana Antar Bank

sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penetapan kualitas

aktiva yang berlaku Bagi BPRS, yaitu: (1) Lancar, (2) Kurang lancar, (3)

Diragukan dan (4) Macet.

XI. Keterangan

Kolom ini diisi dengan penjelasan BPRS pelapor yang sekurang-kurangnya

memuat jenis Penyaluran Dana, misalnya Deposito No. Bilyet XXX, Tabungan

No. Rekening XXX, Pembiayaan No. Akad XXX.

Lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Bank

Indonesia ini.

HALIM ALAMSYAH

DEPUTI GUBERNUR

294

THI_adinda
Rectangle