Diagnosis Kaki Diabetes

7

Click here to load reader

Transcript of Diagnosis Kaki Diabetes

Page 1: Diagnosis Kaki Diabetes

Diagnosis

Dapat dibagi menjadi 3 bagian :

Anamnesis Pemeriksaan fisik Investigasi

1. Anamnesis

2. Pemeriksaaan fisika) Inspeksi

Kaki harus di periksa secara menyeluruh pertama kaki kanan dan kiri bagian dorsum, plantar, tepi medial, tepi lateral, belakang tumit, malleolus, dan area interdigitalis. Yang perlu diperhatikan yaitu(1) :- Kulit

Pada kaki dengan neuropati, kulit menjadi kering, ada fisura, dan dilatasi vena sekunder yang menonjol terhadap neuropati autonomic mungkin terlihat. Kehilangan rambut dapat menjadi tanda neuropati seperti ada iskemia. Atrofi lapisan subkutaneus dengan kulit yang tipis, berkilau, dan berkilau dapt mengindikasikan iskemia.Tanda klasik dari

pecahnya kulit adalah ulkus. Abrasi, bula, dan fisura muncul. Bula biasanya merupakan tanda awal kulit pecah pada ischemic foot. (1)

Gambar Fisura sebagai pintu masuk bakteri(1)

- KalusIni adalah area penebalan dari keratosis yang berkembang pada sisi yang mengalami tekanan tinggi dan pergeseran. Perdarahan dalam kalus adalah prekusor penting dari ulserasi. (1)

- Kuku

Sangat penting menginspeksi kuku dengan teliti Karen kadang kuku berada dekat dengan ulkus. Yang perlu dilihat yaitu struktur kuku, warna dasar kuku, abnormalitas dibawah kuku, dan tanda infeksi kuku. (1)

Page 2: Diagnosis Kaki Diabetes

- PembengkakanPembengkakan kaki adalah factor presisposisi mayor untuk terjadinya ulserasi. (1)

- DeformitasDeformitas yang sering terjadi adalah: Pescavus Fibrofatty padding depletion (FFPD) Hammer toes Claw toes Halluxvalgus Charcot foot Deformitas yang berhubungan dengan trauma sebelunnya atau karena

pembedahan(1).

- WarnaPenting untu mengobservasi warna kulit. Beberapa warna kulit yang biasanya ada yaitu biru, merah, putih dan hitam Penyebab kaki berwarna merah :

o Cellulitiso Critical ischaemia, terutama pada dependency (dependent rubor)o Charcotfoo(1)t

GoutPenyebab jari kaki berwarna merah :o Cellulitiso Osteomyelitiso Ischaemiao Gouto Chilblainso Dermatitis/eczema. (1)

Penyebab Kaki berwarna biru :o Gagal Jantungo Chronic pulmonary diseaseo Venous insufficency (biasanya dengan pigmentasi brownish-

haemosiderosis). (1)

Penyebab jari kaki berwarna biru :o Iskemik

o Infeksi parah(1)

Kaki dapat berwarna putih pucat pada iskemia berat(1).

- NekrosisArea nekrosis dan gangrene dapat diidentifikasi dengan adanya jaringan devitalisasi hitam atau coklat. Jaringan tersebut bias basah atau keringPenyebab jari kaki berwarna hitam : (1)

Ischemia kronik yang parah Acute ischaemia

Page 3: Diagnosis Kaki Diabetes

Emboli Bruise Blood blister Shoe dye Tumour (melanoma).

b) PalpasiPalpasi dilakukan untuk menilai :- Pulsasi (raba di dorsal pedis, posterior tibial, popliteal, dan femoral)

- Temperature

- Oedema

- Crepitasi(1)

c) Perkiraan Neurologi- Neuropati Motorik

Tanda klasik dari neuropati motorik adalah peningginya arkus medial longintudinal yang menyebabkan penonjolan metatarsal ke atas sehinngga titik tekan berada pada bagian depan kaki(1)

- Neuropati Sensorik

Tanda penting indikasi pasien neuropaty adalah pasien tidak memiliki sensasi nyeri ketika ada lesi siknifikan. (1)

- Neuropati AutonomTanda penting terjadinya autonomic neuropati adalah kulit yang kering dangan fisura dan distensi vena sepanjang dorsum kaki. (1)

d) Perkiraan Alas kakiYang perlu diperhatikan :- Jenis sepatu

- Kenyamanan pemakaian

- Tinggi sepatu

- Apakah sepatu pas dipakai, dll(1,2)

Page 4: Diagnosis Kaki Diabetes

3. InvestigasiYang masuk dalam investigasi adalah : Neurologi

Derajat neuropati dapat dihitung dengan menggunakan biothesiometer atau neurotensiometer lainnya. Keduanya adalah alat yang ketika dipakai di kaki mengantarkan gelombang stimulus yang meningkat sejalan dengan peningkatan voltasi. Ambang batas gelombang meningkat dengan sejalan dengan usia,beberapa pasien tidak dapat merasakan gelombang stimulus dengan voltase 25 volt sikatakan beresiko

mengalami ulserasi. (1)

Gambar neurotensiometer(1)

VascularDengan Doppler dapat dihitung status vascular seseorang. Digunakan bersama dengan dan indeks tesphygmomanometer, tekanan sistolik brachial dan pergelangan kaki dapat dihitung dan index tekanan merupakan rasio tekanan sistolik pergelangan kaki dan tekanan sistolik brachial dapat dihitung. Pada orang normal indeks tekanan biasanya >1, tetapi jika terjadi ischemia <1. Sehingga ketidak hadiran pulsasi dan indeks tekanan < 1 menandakan tejadinya iskemia. (1)

Temperatur Kulit

Follow-up temperature kulit dengan digital skin thermometer mungkin berguna. Thermometer infrared adalah ideal dan termperatur kulit dibandingkan pada area yang sama pada setiap kaki. Hal ini sangat

membantu pada penanganan Charcot foot. (1)

Gambar Digital skin thermometer(1)

Laboratorium

Page 5: Diagnosis Kaki Diabetes

Pemeriksaan laboratorium mungkin diperlukan dalam situasi pendekatan klinik, dapat meliputi : Pemeriksaan Hitungan darah lengkap, dan LED (untuk mendeteksi anemia atau

polositemia) Elektrolit serum, urea dan keratin (untuk melihat fungsi renal) Bilirubin serum, alkalin fosfatase, gamma glutamin transferase, aspartate

transaminase (untuk melihat fungsi hepar) Glukosa Darah Puasa dan HbA1c

(melihat control diabetes) Klolesterol dan trigliserida serum (untuk memperkirakan factor resiko penyakit

arterial) (1,2)

Radiologi

Radiologi dapat dideterminasi oleh temuan klinis dan tidak harus dilakukan. Walaupun, pada beberapa kasus pemeriksaan X-ray diperlukan untuk mendeteksi osteomyelitis, fraktur, charcot foot, gas pada jaringan lunak, dan korpus alineum. (1)

Tekanan KakiDua teknik untuk menilai distribusi tekanan pada permukaan plantar yaitu Out-of-shoe dan In-shoe. Perkembangan teknologi komputerisasi menciptakan sebuah alat serupa microprocessor recording untuk menghitung tekanan kaki dalam sepatu. (1)

Sumber :

1. Edmonds M E, Foster A V M, Sanders L J. A practical manual of Diabetic foot care.

USA : Blackwell Publishing ; 2004.

2. Frykberg R G, Armstrong D G,Giurini J, Edwards A, Kravette M, Kravitz S,Ross C,

Stavosky J, Stuck R, Vanore J. Diabetic foot disorders: A clinical practice guideline.

The Journal of Foot & Ankle Surgery. 2000; 39(5): 14-16.