Diagnosis Fisik Pada Anak

56
DIAGNOSIS FISIK PADA ANAK DIAGNOSIS FISIK PADA ANAK Nelson, Textbook of Pediatrics, Nelson, Textbook of Pediatrics, 2000 2000 Matondang, et all,Diagnosis Matondang, et all,Diagnosis Fisis pada Anak, 2002 Fisis pada Anak, 2002 John P.Cloherti, Manual of John P.Cloherti, Manual of Neonatal Care, 2000 Neonatal Care, 2000

description

neurologis

Transcript of Diagnosis Fisik Pada Anak

Page 1: Diagnosis Fisik Pada Anak

DIAGNOSIS FISIK PADA ANAKDIAGNOSIS FISIK PADA ANAK

Nelson, Textbook of Pediatrics, 2000Nelson, Textbook of Pediatrics, 2000

Matondang, et all,Diagnosis Fisis pada Matondang, et all,Diagnosis Fisis pada Anak, 2002Anak, 2002

John P.Cloherti, Manual of Neonatal Care, John P.Cloherti, Manual of Neonatal Care, 2000 2000

Page 2: Diagnosis Fisik Pada Anak

Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Neonatus Pemeriksaan Neurologis Pemeriksaan penunjang Diagnosis Diagnosis banding

Page 3: Diagnosis Fisik Pada Anak

Anamnesis

Autoanamnesis – langsung kepada pasien

Alloanamnesis - orang tua / wali - orang dekat dengan pasien - dokter yang merujuk - catatan rekam medis

Page 4: Diagnosis Fisik Pada Anak

Anamnesis

80% menegakkan diagnosis Sifat dan berat penyakit Latar belakang penyakit - keluhan utama - keluhan tambahan - riwayat / perjalanan penyakit

sampai saat anak dibawa berobat

Page 5: Diagnosis Fisik Pada Anak

Penting

Data subyektif Kemungkinan BIAS asumsi / persepsi seseorang berhub : - pengetahuan - adat istiadat - tradisi / kepercayaan - kebiasaan, dll

Page 6: Diagnosis Fisik Pada Anak

Anamnesis harus lengkap

Riwayat kehamilan ibu Riwayat kelahiran pasien Makanan Imunisasi Pertumbuhan/perkembangan

(aspek tumbuh kembang anak) Riwayat keluarga Corak reproduksi

Page 7: Diagnosis Fisik Pada Anak

Teknik anamnesis Suasana kondusif spontan, wajar, tidak bertele-tele Sesuai dengan situasi/kondisi Pemeriksa bersikap empatik perhatikan emoasi yang diwawancarai Hubungan interpersonal Dalam keadaan gawat darurat keluhan utama / yang penting saja

Page 8: Diagnosis Fisik Pada Anak

Identitas

Nama : jelas, lengkap Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Nama orang tua Alamat ( daerah – epidemiologis ) Umur, pendidikan, pekerjaan orang

tua Agama, suku bangsa

Page 9: Diagnosis Fisik Pada Anak

Riwayat penyakit

Keluhan utama Tidak harus sejalan dengan

diagnosis utama

Page 10: Diagnosis Fisik Pada Anak

Riwayat perjalanan penyakit Kronologis, terinci dan jelas Kapan berobat sebelumnya Kepada siapa Jenis obat (warna, nama, kemasan) Jenis pengobatan fisioterapi, penyinaran, dll Perkembangan penyakit Penyakit keturunan Keluhan tambahan ( tidak ada hubungan dengan

penyakit)

Page 11: Diagnosis Fisik Pada Anak

Keluhan / gejala penyakit Lama keluhan Sifat : tiba-tiba, perlahan terus menerus serangan Lokalisasi dan sifat Keluhan yang mendahului Pertama kali/berulang Orang sekitar keluhan yang sama Upaya yang dilakukan dan hasilnya

Page 12: Diagnosis Fisik Pada Anak

Panas

Paling sering, penyakit infeksi / tidak Berapa lama Sifat : mendadak, kontinu, remiten/intermiten Apa terutama malam hari, turun naik Disertai menggigil kejang, muntah, mencret sesak napas, dll

Page 13: Diagnosis Fisik Pada Anak

Batuk Berlangsung berapa lama Sering berulang/kambuh Sifat : kering, produktif / banyak riak Riak : kekentalan, warna, bau, ada darah / tidak Ada hubungan dengan cuaca / makanan Diikuti sesak napas, keringat malam, BB

, perlu perubahan posisi Orang sekitar menderita Diakhiri dengan muntah

Page 14: Diagnosis Fisik Pada Anak

Diare Frekuensi dalam sehari Jumlahnya ( banyak/sedikit-sedikit) Konsistensi, warna, bau Disertai darah, lendir Disertai nyeri /tidak Ada gangguan kesadaran kencing ber < lecet di dubur dubur keluar

Page 15: Diagnosis Fisik Pada Anak

Kejang Frekuensi, lama serangan 1 x / berulang Berapa kali kejang sebelumnya Sifat : umum, fokal, tonik klonik Interval serangan berapa lama Pasca kejang sadar / tidak Disertai penurunan kesadaran Disertai muntah Neonatus : riw. Kehamilan ibu riw. Kelahiran

Page 16: Diagnosis Fisik Pada Anak

Muntah Sejak umur berapa timbul Frekuensi berapa kali Sifat : proyektil, didahului mual / tidak Jumlah, jenis, warna muntah Sesudah makan / minum Apa ada hub dengan perubahan posisi Keluhan perut kembung, mencret,

demam, batuk, dll

Page 17: Diagnosis Fisik Pada Anak

Edema Kapan timbul bengkak-bengkak Lokalisasi : kelopak mata,

pergelangan tangan, mata kaki, tungkai

Perjalanan Pagi hari / sepanjang hari Sifat : perlahan / progresif Ada batuk, oliguria Berdebar-debar, cepat lelah Pernah sakit kuning sebelumnya

Page 18: Diagnosis Fisik Pada Anak

Sesak napas

Berhub dng penyakit saluran napas/KVS

Timbul 1x/berulang Posisi: tidur berapa bantal Posisi bagaimana lebih enak Waktu serangan Timbul sesudah aktifitas / tidak Disertai sianosis, kejang, penurunan

kesadaran, dll

Page 19: Diagnosis Fisik Pada Anak

Ikterus Neonatus – fisiologis sampai usia 1

minggu Mata pasien kuning Air kemih warna kuning / seperti teh (timbul 2-3 hari seb sklera ikterik) Disertai panas, mual, muntah, tak napsu

makan, kejang Tinja warna dempul (obstruksi)

Page 20: Diagnosis Fisik Pada Anak

Perdarahan

Saat timbul perdarahan Lokalisasi Pernah terjadi sebelumnya Jumlah perdarahan, warna Faktor pencetus Disertai panas/ tidak Anak makin pucat

Page 21: Diagnosis Fisik Pada Anak

Status gizi Inspeksi umum - proporsi - postur - hidrosefalus, edema anasarka, dll - tulang-tulang menonjol, otot hipotrofik malnutrisi Palpasi : >memastikan < gizi - periksa tebal lemak subkutan - otot ekstremitas atrofi Tanda defisiensi vitamin, dll

Page 22: Diagnosis Fisik Pada Anak

TANDA VITAL

Nadi Tekanan Darah Pernapasan Suhu

Page 23: Diagnosis Fisik Pada Anak

NADI Frekuensi dalam 1 menit.Takikardi/bradikardi Irama teratur /tidak Isi / kualitas - pulsus seler ( Corrigan’s pulse) nadi teraba sangat kuat mis : pada insufisiensi aorta, PDA tirotoksikosis, anemia - isi nadi < dan lemah mis : pada gagal jantung berat - pulsus paradoksus ( lemah pada insp, kuat pada ekspirasi) mis : gagal jantung / asma berat Ekualitas nadi normal – teraba sama pada 4 ekstremitas Penyakit TAKAYASU ( cabang arkus aorta ) - nadi eks bawah normal - nadi eks atas lemah / tak teraba

Page 24: Diagnosis Fisik Pada Anak

TEKANAN DARAH Ideal : diukur pd 4 ekstremitas Lazim : lengan atas kanan- N : TD insp-

eksp tak > 10 mmHG TD sistolik naik, diast N mis : PDA, AI,fistula arterio-vena TD sist <, diast AS TD sist dan diast < syok TD tinggi pd ekstremitas sup, rendah

pada eks inf koarktasio aorta TD eks sup rendah, eks inf N TAKAYASU

Page 25: Diagnosis Fisik Pada Anak

PERNAPASAN Laju pernapasan : diukur dalam 1 menit Irama teratur /tidak Kedalaman Tipe : bayi abdominal usia 7-8 tahun torako abdominal - Cheyne-stokes:cepat – dalam, lambat- dangkal-apnea pada depresi SSP - Kussmaul : cepat – dalam pada asidosis metabolik : hipoksia,

dehidrasi - Biot : sama sekali tidak teratur pada ensefalitis, polio

Page 26: Diagnosis Fisik Pada Anak

Takipne : pernapasan cepat pada penyakit paru, tanda dini gagal jantung Bradipne : pada TIC pengaruh otot sedatif, alkalosis, keracunan Dispne : sukar bernapas + cuping hidung retraksi subkostal, IC, suprasternal sianosis sirkumoral dispne pada insp obs. Tinggi pada eksp obs. Rendah Ortopne : sesak bila berbaring pada asma, edema paru gagal jantung, croup, MS

Page 27: Diagnosis Fisik Pada Anak

SUHU TUBUH

Demam : manifestasi berbagai penyakit

Suhu naik sedikit : anak menangis ses. Makan/bermain, ansietas Suhu naik : infeksi bakteri, virus, dll reaksi transfusi tumor / keganasan Hipotermia ( < 35 ºC ) - bayi prematur dapat berakibat fatal - dehidrasi, renjatan

Page 28: Diagnosis Fisik Pada Anak

BERAT BADAN Paramater pertbhan paling sederhana Indeks nutrisi sesaat Untuk evaluasi perlu umur yang tepat, jenis kelamin,

TB BB/U dipetakan pada kurve BB BB < 10% - defisit BB > 90% - kelebihan BB/U dalam acuan standard persentase > 120 % - gizi lebih 80-120% - gizi baik 60-80% - gizi kurang dengan edema kwashiorkor < 60% - gizi buruk edema (-) marasmus edema (+) marasmus-kwashiorkor

Page 29: Diagnosis Fisik Pada Anak

Kehilangan BB

BB saat ini / BB semula x 100% 85 – 95 % - ringan 75 – 84 % - sedang < 75 % - berat

Page 30: Diagnosis Fisik Pada Anak

Tinggi Badan Informasi status nutrisi pertumbuhan fisis TB/U pada kurva < 5 % - defisit berat 5-10% - def nutrisi kronik konstitusional TB/U dibandingkan standar baku % 90 – 110 % - baik ( N ) 70 – 80 % - kurang <70% - tinggi sangat kurang

Page 31: Diagnosis Fisik Pada Anak

Menilai Status Nutrisi > tepat : - rasio BB/TB - BB menrt umur & TB mnrt umur Mencerminkan proporsi tubuh bedakan wasting – stunting BB/TB (%)=BB saat itu/BB utk TB terukur x

100% > 120 % - obesitas 110 – 120 % - overweight 90 – 110 % - normal 70 – 90 % - gizi < < 70 % - gizi buruk

Page 32: Diagnosis Fisik Pada Anak

Lingkar Lengan Atas Anak 1 – 5 th status gizi < 12,5 cm - gizi buruk 12,5 – 13,5 cm- gizi < > 13,5 cm - gizi baik LLA diband buku standard (%) 85 – 100% - gizi baik 70 – 85 % - gizi < < 70 % - gizi buruk Indeks LLA/TB ( bila umur tak diket ) > 80 % - gizi baik 80 - 85 % - borderline ( KKP I ) 75 – 80 % - gizi < ( KKP II ) < 75 % - gizi buruk ( KKP III)

Page 33: Diagnosis Fisik Pada Anak

Tebal Lipatan Kulit

Menunjukkan status gizi komposisi tubuh cadangan energi 50% lemak tubuh berada di jar

subkutis LLA di hub dengan TLK triceps

menghitung massa otot

Page 34: Diagnosis Fisik Pada Anak

Lingkaran Kepala, Dada & Perut

LK status gizi anak sp 36 bln LK < 50% atau < -2SD mikrosefali malnutrisi kronik INTRA UTERIN LK > 95 % atau > +2SD

makrosefali Lingkar Dada - bayi baru lahir 2 cm < LK - usia 2 th LD = LK Lingkar Perut penting pada asites ukur melalui umbilikus

Page 35: Diagnosis Fisik Pada Anak
Page 36: Diagnosis Fisik Pada Anak

PEMERIKSAAN FISIK ANAK- Perlu pendekatan terlebih dulu- anak < 4 bulan lebih mudah- Anak > besar takut pd org belum dikenal- Mulai informal, sambil dipangku ortu- Kemudian berbaring di tempat tidur- Pemeriksa berada di kanan penderita Cuci tangan sebelum memeriksa pasien (khusus neonatus dg penyakit infeksi dg dg sabun/cairan antiseptik).- Memeriksa tenggorok paling akhir.

Page 37: Diagnosis Fisik Pada Anak

PEMERIKSAAN FISIK ANAK- Perlu pendekatan terlebih dulu- anak < 4 bulan lebih mudah- Anak > besar takut pd org belum dikenal- Mulai informal, sambil dipangku ortu- Kemudian berbaring di tempat tidur- Pemeriksa berada di kanan penderita Cuci tangan sebelum memeriksa pasien (khusus neonatus dg penyakit infeksi dg dg sabun/cairan antiseptik).- Memeriksa tenggorok paling akhir.

Page 38: Diagnosis Fisik Pada Anak

PEMERIKSAANAnak = dewasa- Inspeksi umum- Auskultasi jantung dan abdomen dulu (sebelum anak menangis).

Page 39: Diagnosis Fisik Pada Anak

INSPEKSI- UMUM kesan umum terhadap pasien- LOKAL lihat perubahan sampai sekecil2nya. bandingkan dengan sisi lain. deskripsi apa yang dijumpai.

Page 40: Diagnosis Fisik Pada Anak

PALPASI- Meraba dg telapak tangan dan jari tangan.- Tentukan bentuk, besar. - Permukaan rata/berbenjol-benjol.- Konsistensi lunak, keras, kenyal, kistik berfluktuasi.- Tepi tajam atau tumpul. Pada palpasi abdomen utk me<i tegangan dil.dg posisi fleksi pada sendi

panggul/lutut bila ada bgn yg sakit: mulai dr yg tdk sakit

Page 41: Diagnosis Fisik Pada Anak

PERKUSI- Untuk mengetahui perbedaan suara ketuk- Menentukan batas organ: paru, jantung hati, batas massa di rongga abdomen.CARA:1. Langsung: ujung jari 2-32. Tak langsung (lebih lazim) jari 2-3 tangan kiri diletakkan diatas bgn tubuh yg diperiksa, ketok dg jari 2-3 tg ka

Page 42: Diagnosis Fisik Pada Anak

SUARA PERKUSI1. sonor: pada paru normal2. Pekak : pada perkusi otot paha/lutut3. Timpani: pada perkusi perut bgn

lambung

Redup: antara sonor dan pekakHipersonor : antara sonor dan timpani.

* Perkusi pada bayi dan anak tidak boleh terlalu keras, ok dinding toraks tipis.

Page 43: Diagnosis Fisik Pada Anak

AUSKULTASI

- Menggunakan stetoskop (LITTMAN) binaural sisi membran (nada frek.rendah) sisi mangkuk (nada frek.tinggi)- Mendengar :- suara pernapasan - bunyi / bising jantung - peristaltik usus - aliran darah dalam

pembuluh

Page 44: Diagnosis Fisik Pada Anak

PEMERIKSAAN UMUM1. Kesan keadaan sakit fasies dan posisi pasien2. Kesadaran3. Kesan status gizi.

Dari kesan keadaan umum perlu ditentukansikap segera bertindak atau tidak.Mis: kejang - atasi segera kejangnya dehidrasi berat periksa tanda vital, beri

infus

Page 45: Diagnosis Fisik Pada Anak

KESAN KEADAAN SAKIT- Tampak sakit berat, sedang atau ringan.- Tidak selalu identik dg penyakit di derita.- Bayi & anak tidak dapat ber-pura2 sakit.- Fasies pasien jelaskan sakitnya mis: tetanus (karper mond) dehidrasi obstruksi hidung sindrom Down- Posisi pasien waktu datang: jalan, duduk berbaring disisi sakit

Page 46: Diagnosis Fisik Pada Anak

KESADARAN- Kompos mentis. Respons thd stimulus

(+)- Apatik: sadar, tapi acuh tak acuh respons (+) bila dirgs.- Somnolen: tampak ngantuk, ingin tidur respons -/ringan thd stimulus.- sopor: respons(+) thd stimulus yg kuat. refleks pupil thd cahaya (+)- koma: reaksi (-) thd stimulus apapun refleks cahaya (-)- delirium: kacau, disorientasi, iritatif .

Page 47: Diagnosis Fisik Pada Anak

PEMERIKSAAN FISIK ANAK- Perlu pendekatan terlebih dulu- anak < 4 bulan lebih mudah- Anak > besar takut pd org belum dikenal- Mulai informal, sambil dipangku ortu- Kemudian berbaring di tempat tidur- Pemeriksa berada di kanan penderita Cuci tangan sebelum memeriksa pasien (khusus neonatus dg penyakit infeksi dg dg sabun/cairan antiseptik).- Memeriksa tenggorok paling akhir.

Page 48: Diagnosis Fisik Pada Anak

PEMERIKSAANAnak = dewasa- Inspeksi umum- Auskultasi jantung dan abdomen dulu (sebelum anak menangis).

Page 49: Diagnosis Fisik Pada Anak

INSPEKSI- UMUM kesan umum terhadap pasien- LOKAL lihat perubahan sampai sekecil2nya. bandingkan dengan sisi lain. deskripsi apa yang dijumpai.

Page 50: Diagnosis Fisik Pada Anak

PALPASI- Meraba dg telapak tangan dan jari tangan.- Tentukan bentuk, besar. - Permukaan rata/berbenjol-benjol.- Konsistensi lunak, keras, kenyal, kistik berfluktuasi.- Tepi tajam atau tumpul. Pada palpasi abdomen utk me<i tegangan dil.dg posisi fleksi pada sendi

panggul/lutut bila ada bgn yg sakit: mulai dr yg tdk sakit

Page 51: Diagnosis Fisik Pada Anak

PERKUSI- Untuk mengetahui perbedaan suara ketuk- Menentukan batas organ: paru, jantung hati, batas massa di rongga abdomen.CARA:1. Langsung: ujung jari 2-32. Tak langsung (lebih lazim) jari 2-3 tangan kiri diletakkan diatas bgn tubuh yg diperiksa, ketok dg jari 2-3 tg ka

Page 52: Diagnosis Fisik Pada Anak

SUARA PERKUSI1. sonor: pada paru normal2. Pekak : pada perkusi otot paha/lutut3. Timpani: pada perkusi perut bgn

lambung

Redup: antara sonor dan pekakHipersonor : antara sonor dan timpani.

* Perkusi pada bayi dan anak tidak boleh terlalu keras, ok dinding toraks tipis.

Page 53: Diagnosis Fisik Pada Anak

AUSKULTASI

- Menggunakan stetoskop (LITTMAN) binaural sisi membran (nada frek.rendah) sisi mangkuk (nada frek.tinggi)- Mendengar :- suara pernapasan - bunyi / bising jantung - peristaltik usus - aliran darah dalam

pembuluh

Page 54: Diagnosis Fisik Pada Anak

PEMERIKSAAN UMUM1. Kesan keadaan sakit fasies dan posisi pasien2. Kesadaran3. Kesan status gizi.

Dari kesan keadaan umum perlu ditentukansikap segera bertindak atau tidak.Mis: kejang - atasi segera kejangnya dehidrasi berat periksa tanda vital, beri

infus

Page 55: Diagnosis Fisik Pada Anak

KESAN KEADAAN SAKIT- Tampak sakit berat, sedang atau ringan.- Tidak selalu identik dg penyakit di derita.- Bayi & anak tidak dapat ber-pura2 sakit.- Fasies pasien jelaskan sakitnya mis: tetanus (karper mond) dehidrasi obstruksi hidung sindrom Down- Posisi pasien waktu datang: jalan, duduk berbaring disisi sakit

Page 56: Diagnosis Fisik Pada Anak

KESADARAN- Kompos mentis. Respons thd stimulus

(+)- Apatik: sadar, tapi acuh tak acuh respons (+) bila dirgs.- Somnolen: tampak ngantuk, ingin tidur respons -/ringan thd stimulus.- sopor: respons(+) thd stimulus yg kuat. refleks pupil thd cahaya (+)- koma: reaksi (-) thd stimulus apapun refleks cahaya (-)- delirium: kacau, disorientasi, iritatif .