Diabetes mellitus

18
Diabetes Mellitus: Insulin Disusun Oleh: Citra Anggraeni Irma Yusanti Istichomah Usman Nurafan

Transcript of Diabetes mellitus

Page 1: Diabetes mellitus

Diabetes Mellitus: Insulin

Disusun Oleh:Citra Anggraeni

Irma YusantiIstichomah

Usman Nurafan

Page 2: Diabetes mellitus

DIABETES MELLITUSDM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolute maupun relatif ( Unggul Pribadi, 2006 ).

Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya lebih rendah dari kebutuhan atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin dibuat dalam Pancreas.DM merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan timbulnya hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin.

Page 3: Diabetes mellitus

Klasifikasi DM

Page 4: Diabetes mellitus

KEADAAN MEMERLUKAN INSULIN1. Semua diabetes tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena

produksi insulin oleh sel beta pada kalenjar pankreas tidak ada ataupun hampir tidak ada.

2. Diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin eksogen apabila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.

3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau stroke.

4. DM gestasional5. Ketoasidosis diabetik.6. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.7. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang

memerlukan suplemen tinggi kalori8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.9. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.

Page 5: Diabetes mellitus

INSULINInsulin adalah hormon alami yang dikeluarkan oleh pankreas. Insulin dibutuhkan oleh sel tubuh untuk mengubah dan menggunakan glukosa darah (gula darah) dari glukosa sel membuat energy yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya.

Page 6: Diabetes mellitus

JENIS-JENIS INSULIN

a. Insulin Eksogen kerja cepat.Bentuknya berupa larutan jernih, mempunyai onset cepat dan durasi pendek. Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin/CZI). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat bertahan sampai 8 jam.

Page 7: Diabetes mellitus

JENIS-JENIS INSULIN

b. Insulin Eksogen kerja sedangBentuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur kecil, dibuat dengan menambahkan bahan yang dapat memperlama kerja obat dengan cara memperlambat penyerapan insulin kedalam darah. saat ini yang sering dipakai adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.

Page 8: Diabetes mellitus

JENIS-JENIS INSULIN

c. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin premix)Insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset cepat dan durasi sedang (24 jam). Preparatnya: Mixtard 30 / 40

d. Insulin Eksogen kerja panjang (lebih dari 24 jamCampuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lama, yaitu sekitar 24 – 36 jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard.

Page 9: Diabetes mellitus
Page 10: Diabetes mellitus

Struktur dan sintesis insulin

a. Merupakan hormon polipeptida yang disekresi oleh sel β pankreasb. Disimpan dalam bentuk komplek dengan zink

2+c. Sintesis dan pelepasannya dipacu oleh :- glukosa, asam amino, dan asam lemak- dipacu oleh β-adrenergik- dihambat oleh α-adrenergik

Page 11: Diabetes mellitus

FARMAKOKINETIKAbsorpsi insulin dipengaruhi oleh beberapa hal. Absorpsi

paling cepat terjadi pada daerah abdomen, diikuti oleh daerah lengan dan paha bagian atas. Bila disuntikan secara IM dalam maka absorpsi akan terjadi lebih cepat. Kegiatan jasmani yang dilakukan segera setelah penyuntikan akan mempercepat kerja. Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5 – 6 menit, tetapi memanjang pada penderita diabetes. Insulin dimetabolisme di hati, ginjal dan otot yang kemudian di keluarkan melalui urine. Gangguan fungsi ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah.

Insulin regular dan NPH diabsorpsi dengan cara semua pemberian. Keduanya dapat diberikan secara subkutan, tetapi hanya insulin regular yang dapat diberikan secara intervena. Waktu pengaruhnya bervariasi. Insulin dimetabolisma di dalam hepar dan otot dikeluarkan dalam urine.

Page 12: Diabetes mellitus

FarmakodiamikInsulin menurunkan kadar gula darah dengan mempercepat pemakaian glukosa oleh sel-sel tubuh. Insulin juga menyimpan glukosa sebagai glikogen di dalam otot. Awitan kerja insulin regular yang diberikan secara subkutan adalah ½ sampai 1 jam dan bila diberikan secara intravena, 10-30 menit. Awitan kerja NPH adalah 1-2 jam. Puncak kerja insulin adalah sangat penting karena kemungkinan terjadinya reaksi hipoglikemik (syok insulin) selama periode tersebut. Kadar maksimum untuk insulin regular dicapai dalam 2-4 jam dan 6-12 jam untuk insulin NPH. Insulin REGULAR (3-15 U) dapat dicampur dengan insulin kerja sedang (NPH atau lente), terutama jika diperlukan awitan kerja yang cepat. Insulin kerja panjang jarang diberikan karena puncak kerjanya timbul di malam hari atau waktu dini hari. Bila mengganti insulin dari insulin babi menjadi insulin manusia, klien mungkin perlu suatu penyesuaian dosis, karena insulin manusia memiliki lama kerja yang lebih pendek.

Page 13: Diabetes mellitus

MEKANISME KERJA INSULINInsulin berikatan dengan tirosin kinase menyebabkan peningkatan transport glukosa pada sel otot dan jaringan adipose.a.Pada Hepar -menghambat produksi glukosa -menghambat glikogenolisis dan meningkatkan sintesis glikogen -meningkatkan sintesis trigliserida -meningkatkan sintesa proteinb.Pada otot -meningkatkan transport glukosa -disposisi, meningkatkan sintesis glikogen -meningkatkan sintesis proteinc.Pada jaringan lemak -meningkatkan transport glukosa -lipogenesis -intraseluler lipolisis

Page 14: Diabetes mellitus
Page 15: Diabetes mellitus

Asuhan Keperawatan

Page 16: Diabetes mellitus

Pengkajian 1. Jenis penyakit yang diderita terutama penyakit diabetes

mellitus type 1 (IDDM) atau diabetes mellitus type 2 (NIDDM)

2. Kaji riwayat semua obat yang sedang dipakai oleh klien3. Kaji tempat penyuntikan insulin untuk mencegah

lipodistropi4. Kaji kadar gula dalam darah dimana kadar gula dalam

darah menentukan dosis pemberian insulin. 5. Kaji tanda-tanda vital karena reaksi pemberian insulin

dapat menimbulkan takikardi 6. Kaji tanda-tanda gejala syok hipoglikemi dan gejala-

gejala dari reaksi hipoglikemi (insulin syok) dan hiperglikemia atau ketoasidosis.

Page 17: Diabetes mellitus

Intervensi1. Monitor tanda vital. Takikardia dapat timbul selama reaksi insulin.

Laporkan perubahan-perubahan dalam denyut jantung2. Pantau kadar glukosa darah & laporkan adanya pengurangan / pe↑ kadar. 3. Siapkan rencana penyuluhan berdasarkan pada pengetahuan klien

tentang masalah kesehatan dan terapi obat4. Beritahukan kepada klien untuk mengenal gejala-gejala dari reaksi

hipoglikemi (sakit kepala, rasa cemas, berkeringat, tremor, denyut nadi cepat) dan gejala dari reaksi hiperglikemi (haus, meningkatnya keluaran urin, nafas berbau buah-buahan yang manis). Gejala-gejala ini harus segera dilaporkan.

5. Beritahukan klien cara penyuntikan insulin.6. Ajarkan pentingnya mengganti tempat suntikan insulin untuk

mempertahankan absorpsi yang efektif dan mencegah lipodistropi 7. Nasihati klien bahwa reaksi hipoglikemi lebih mungkin terjadi sewaktu

masa kerja puncak dari obat. 8. Beritahukan klien tentang pentingnya mentaati diet yang diberikan dan

observasi pola makan klien segera setelah penyuntikan.

Page 18: Diabetes mellitus

Evaluasi1. Evaluasi efektifitas therapy obat dengan

mengukur apakah kadar glukosa darah berada dalam batas-batas yang diinginkan

2. Evaluasi ketaatan klien dalam memakai obat anti sesuai dengan yang dianjurkan

3. Evaluasi pengetahuan klien akan tanda dan gejala-gejala dari reaksi hipoglikemi atau hiperglikemi. Tentukan apakah klien mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan sebelum reaksi ini memberat

4. Lanjutkan pemantauan kadar gula darah