Diabetes Mellitus

49
Laporan Kasus DM

description

fyy

Transcript of Diabetes Mellitus

Page 1: Diabetes Mellitus

Laporan Kasus DM

Page 2: Diabetes Mellitus

Identitas Pasien

• Nama : Ny. N• TTL : Purworejo, 16-8-1957• Usia : 57tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Agama : islam• Alamat : duren sawit• Tanggal Masuk : 28 juli 2015• No. RM : 00-39-xx-xx

Page 3: Diabetes Mellitus

Anamnesis

• Keluhan Utama : •Kesemutan pada kedua kaki sejak 1 minggu SMRS

Page 4: Diabetes Mellitus

Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke poli dengan keluhan kesemutan pada kedua kaki sejak 1 minggu SMRS., namun keluhan tersebut hilang timbul. Awalnya kesemutan sudah dirasakan setelah pasien terjatuh 2 minggu yg lalu. Sejak tahun 2010 di diagnosis terkena diabetes, pasien juga masih mengeluhkan merasa cepat lapar, haus dan sering pipis dan terutama malam hari. Keluhan dirasakan hilang timbul. Pasien tidak ada mengeluh demam dan gangguan penglihatan. Pasien juga disertai dengan keluhan mual, namun tidak muntah. BAB tidak ada keluhan.

Page 5: Diabetes Mellitus

Riwayat penyakit dahulu• Belum pernah mengalami hal seperti ini,

hipertensi (-), DM (+)

Riwayat penyakit keluarga• Ibu : DM (+), hipertenis (-)• Ayah : DM (-), hipertenis (-) Riwayat pengobatan dan alergi• Metformin 3 x 850mg• Domperidon 3x10mg• Neurodex 1x1 tab • Alergi (-)

Page 6: Diabetes Mellitus

Riwayat psikososial• Makan teratur, pola makan selalu diperhatikan

Page 7: Diabetes Mellitus

21 April 2023 7

PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : tampak sakit sedang

• Kesadaran:composmentis

• BB : 72 kg• TB : 165 cm • IMT : 26,5

kg /m2

• Kesimpulan : obesitas 1

Tanda vital:Tekanan darah : 130/90 mmHgNadi

: 86x/menitRespirasi

: 24 x/menitSuhu

: 36,7 oC

Page 8: Diabetes Mellitus

21 April 2023 8

STATUS GENERALIS • Kepala : Normocephal, • Mata : Konjungtiva anemis (-/- ), Sklera

ikterik (-/- ) edema palpebral (-/-) mata cekung(-/- ) mata merah dan berair(-/-)

• Hidung : Deviasi septum (-/-),sekret (-/-), perdarahan(-/-)

• Telinga : Normotia, serumen (-/-)• Mulut : Mukosa bibir lembab, perdarahan gusi

(-), stomatitis(-), Faring hiperemis(-)

Page 9: Diabetes Mellitus

21 April 2023 9

STATUS GENERALIS

• Leher : Perbesaran KGB (-), pembesaran thyroid (-), JVP normal

• Thorax : • Pulmo :

Inspeksi :Dada simetris (+/+), tidak ada bagian dada yang tertinggal saat bernafas

Palpasi : vokal fremitus simetris, nyeri tekan(-/-)

Perkusi : sonor pada kedua lapang paru,batas paru-hepar ICS 6• Auskultasi : vesikuler (+/+), ronki (-/-),

wheezing (-/-)

Page 10: Diabetes Mellitus

21 April 2023 10

STATUS GENERALIS Jantung :Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V sinistra Perkusi : Batas atas : ICS III linea para sternal dextra

Batas kanan; ICS IV linea parasternalis dekstra

Batas kiri ; ICS V linea midclavikularis sinistra Auskultasi : Bunyi jantung I & II murni, regular, murmur (-), gallop (-)

Page 11: Diabetes Mellitus

21 April 2023 11

STATUS GENERALIS Abdomen• Inspeksi :

Perut datar• Auskultasi : Bising

Usus (+), Normal• Palpasi

:Abdomen Supel, nyeri tekan epigastrium (-), Hepatosplenomegali (-)

• Perkusi : Timpani pada keempat kuadran Abdomen

Ekstremitas Atas / bawah

Akral Hangat / hangat

Edema (- / -) / (-/-)

Peteki (- / -) / (-/-)

CRT < 2 detik / < 2 detik

ulkus (-/ -)

Page 12: Diabetes Mellitus

Pemeriksaan penunjang• 27 juli 2015• GDP : 103 mg/dl• GDPP : 164 mg/dl

Page 13: Diabetes Mellitus

Resume• OS wanita 57 tahun datang ke poliklinik kontrol DM, dengan

keluhan kedua kaki kesemutan pada kedua kaki sejak 1 minggu SMRS. Awalnya pasien mengatakan 2 minggu sebelumnya pasien pernah jatuh terduduk, lalu kaki terasa kesemutan ,polidipsi (+), polifagi (+) dan poliuri (+) masih dirasakan hilang timbul oleh pasien sejak didiaagnosis Dm tahun 2010. Pasien demam (-), gangguan penglihatan (-). Pasien juga disertai dengan keluhan nausea.

• Tekanan darah: 130/90 mmHg status gizi : obesitas 1• Nadi : 86x/menit• Respirasi : 24 x/menit• Suhu : 36,7 oC• GDP : 103• GDPP : 164

Page 14: Diabetes Mellitus

Assesment

• Hiperglikemik, Diabetes mellitus tipe II• Nausea et causa pengobatan DM• Parastesi ektremitas inferior ec. Post

trauma

Page 15: Diabetes Mellitus

Planning• Medikamentosa :Metformin 3 x 850 mgDomperidon 3 x 10 mgNeurodex 1 x1 tab

Page 16: Diabetes Mellitus

• Non medikamentosaTerapi nutrisi : sesuai kebutuhan kalori/hari

Edukasi :berikan penjelasan pada pasien dan

keluarganya bahwa sakit gula (Diabetes mellitus) tidak dapat disembuhkan dan untuk memperbaiki kondisinya harus dilakukan dengan disiplin untuk kontrol ke dokter, dan harus di dukung dengan modifikasi gaya hidup menjadi gaya hidup yang lebih sehat

Latihan jasmani :anjuran untuk olahraga teratur 3-4 kali

seminggu selama 30 menit

Page 17: Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus

Page 18: Diabetes Mellitus

Menurut American Diabetes Association (ADA), Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya

Page 19: Diabetes Mellitus
Page 20: Diabetes Mellitus

Keluhan klasik

• Poliuria• Polidipsia• polifagia• penurunan berat

badan

Keluhan lainnya

• lemah badan, kesemutan, gatal,

• mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria

• pruritus vulvae pada wanita

Page 21: Diabetes Mellitus
Page 22: Diabetes Mellitus

Kriteria diagnosis DM

1. Kadar A1C ≥ 6,5% dgn metode High-Performance Liquid

Chromatography (HPLC) yang terstandarisasi

  Atau

2. Glukosa Plasma Puasa ≥ 126 mg/dl. (Puasa diartikan pasien

tidak mendapat kalori tambahan setidaknya 8 jam.*

  Atau

3. Glukosa plasma ≥ 200mg/dL 2 jam setelah TTGO. TTGO

dilakukan dengan , menggunakan beban glukosa 75 gram

glukosa.

  Atau

4. Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu ≥ 200g/dL

Page 23: Diabetes Mellitus

Pemeriksaan penyaring

Dilakukan untuk menegakkan diagnosis DM tp 2 dan prediabetes pada kelompok risiko tinggi yang tidak ada gejala klasik DM

Page 24: Diabetes Mellitus

Kelompok IMT >23 kg/m yg disertai satu /lebih • Aktivitas fisik yang kurang• Faktor keturunan DM dlm keluarga• Kelompok ras/etnik tertentu• Wanita yg melahirkan bayi BB > 4 kg atau mempunyai

riwayat DM• Hipertensi > 140/90• HDL <35 mg/dl atau trigliseride >250 mg/dl• Wanita dgn polikistik ovarium• Riwayat pradiabetes• Obesitas berat• Riwayat kardiovaskular

Page 25: Diabetes Mellitus
Page 26: Diabetes Mellitus

Penatalaksanaan

• Jangka pendek: menghilangkan keluhan dan tanda DM, memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi risiko komplikasi akut• Jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati, makroangiopati, dan neuropati.• Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya

morbiditas dan mortalitas DM.

Page 27: Diabetes Mellitus

Penatalaksanaan DM

• Edukasi• Terapi nutrisii medis• Latihan jasmani

• Intervensi farmakologis

Page 28: Diabetes Mellitus

Materi edukasi tingkat awal antara lain mengenai perjalanan penyakit DM, penyulit DM dan risikonya hingga cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.

Materi edukasi pada tingkat lanjut menjelaskan mengenai pengenalan dan pencegahan penyulit akut DM, rencana untuk kegiatan khusus hingga pemeliharaan/perawatan kaki.

Page 29: Diabetes Mellitus

Terapi Nutrisi Medis • Prinsip pengaturan makan pada penyandang

diabetes hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhankalori dan zat gizi masing-masing individu

• Pada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.

• Karbohidrat, lemak, protein, serat,

Page 30: Diabetes Mellitus

Latihan jasmani

• latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit),

Page 31: Diabetes Mellitus

Terapi Farmakologis

Page 32: Diabetes Mellitus

Obat Hipoglikemik Oral (OHO)

1. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinid

2. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindion

3. Penghambat glukoneogenesis (metformin)

4. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa.

5. DPP-IV inhibitor

Page 33: Diabetes Mellitus

Cara pemberian OHO• OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan

secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal

• Sulfonilurea: 15 –30 menit sebelum makan• Repaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum makan• Metformin : sebelum /pada saat / sesudah makan• Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama

makan suapan pertama• Tiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal

makan.• DPP-IV inhibitor dapat diberikan bersama makan

dan atau sebelum makan.

Page 34: Diabetes Mellitus
Page 35: Diabetes Mellitus
Page 36: Diabetes Mellitus

Suntikan

• 1. Insulin• 2. Agonis GLP-1/incretin mimetic

Page 37: Diabetes Mellitus

Insulin

Penurunan berat badan yang cepat Hiperglikemia berat yang disertai ketosis krisis hiperglikemik HbA1c >9% degn dekompensasi metabolik Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke) Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasionalyangtidak terkendali dengan perencanaan makan Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO kondisi perioperatif sesuai dengan indikasi

Page 38: Diabetes Mellitus

JENIS PREPARATAWITAN KERJA (JAM)

PUNCAK KERJA (JAM)

LAMA KERJA (JAM)

Insulin kerja pendek

Actrapid Human 40/Humulin

Actrapid Human 1000,5 – 1 2 – 4 5 – 8

Insulin kerja menengah

  

Monotard Human 100Insulatard

NPH

1 – 2  

4 – 12  

8 – 24  

Insulin kerja panjang

PZI 2 6 – 20 18 – 36

Insulin campuran Mixtard 0,5 – 12 – 4 dan

6 - 128 – 24

Cara pemakaian insulin :Insulin kerja cepat/pendek : diberikan 15-30 menit sebelum makanInsulin analog : diberikan sesaat sebelum makanInsulin kerja menengah : 1-2 kali sehari, 15-30 menit sebelum makan

Page 39: Diabetes Mellitus

Agonis GLP-1/incretin mimetic

• Agonis GLP-1 dapat bekerja sebagai perangsang penglepasan insulin yang tidak menimbulkan hipoglikemia ataupun peningkatan berat badan yang biasanya terjadi pada pengobatan dengan insulin ataupun sulfonilurea.

• Efekagonis GLP-1 yang lain adalah menghambat penglepasan glukagon yang diketahui berperan pada proses glukoneogenesis

Page 40: Diabetes Mellitus

Cara Kerja Utama

Efek Samping Utama

Penurunan A1C

Sulfonilurea Meningkatkan sekresi insulin

BB naik, hipoglikemia

1, 0– 2%

Glinid Meningkatkan sekresi insulin

BB naik, hipoglikemia

0,5 – 1,5 %

Metformin Menekan produksi glukosa hati dan

menambah sensitivitas

terhadap insulin

Diare, dyspepsia, asidosis laktat

1, 5 – 2,0 %

Penghambat

glukosidase alfa

Menghambat absorbs glukosa

Flatulens, tinja lembek

0, 5 – 0,8 %

Tiazolidindion

Menambah sensitivitas

terhadap insulin

Edema 0,5 – 1,4 %

Insulin Menekan produksi glukosa hati, menstimulasi pemanfaatan

glukosa

Hipoglikemia, BB naik

1,5 – 3,5 %

Page 41: Diabetes Mellitus

Cara kerja utama

Efek samping utama

Penurunan AC1

Keuntungan

DPP -4 inhibitor

Meningkatkan sekresi insulin, menghambat sekrresi glukagon

Sebah, muntah

0,5 -0,8% Tidak ada keluhan dengan BB

Inkretin analog / mimetik

Meningkatkan sekresi insulin, menghambat sekrresi glukagon

Sebah, muntah

0,5 – 1,0 % Penurunan BB

Page 42: Diabetes Mellitus

Penilaian hasil terapi• Pemeriksaan kadar glukosa darah• Pemeriksaan A1C• Pemantauan glukosa darah mandiri (PGDM)• Pemeriksaan glukosa urin• Pemantauan keton

Page 43: Diabetes Mellitus

Prosedur pemantauan

Page 44: Diabetes Mellitus
Page 45: Diabetes Mellitus
Page 46: Diabetes Mellitus
Page 47: Diabetes Mellitus
Page 48: Diabetes Mellitus
Page 49: Diabetes Mellitus

Epidemiologi • Di Indonesia (Riskesdas) 2013, prevalensi

Diabetes Mellitus sebesar 2,1%. Berdasarkan data tersebut prevalensinya meningkat seiring bertambahnya umur namun menurun setelah usia di atas 65 tahun.

• Diabetes Mellitus tipe 2 → 90% kasus diabetes, 10% lainnya akibat DM tipe 1 atau gestasional