Dia Menyebut Ini Sebuah Pengetahuan Yang Brilian

3
Dia menyebut ini sebuah pengetahuan yang brilian. Yang inti nya mengandung “hanya kekuasaan yang menahan kekuasaan” (OR, 151); hanya kekuasaan lain yang dapat menjaga kekuasaan dalam control. Pertama, sebuah institusi social harus terorganisasi dalam satu jalan yang tidak ada satupun instansi yang mendapat control penuh dan peraturan tentang politik. Ini, sudah pasti, adalah argument yang sangat lumrah. Tetapi bagaimana ini cocok dengan gambaran aktif Arendt dan partisipasi kewarganegaraan, sebuah akativitas yang nampak sangat berbeda dari sebuah institusi perlindungan terhadap dominasi? Dan bagaimana dasar divisi kekuatan cocok dengan gambaran Arendt tentang kekuatan? Arendt dengan sangat baik mendefinisikan tentang kekuatan sebagai sandiwara dalam konser? dan membedakan kekuasaan dengan kekuatan, kekerasan, peraturan, dan kedaulatan (“On Violence in CR, 134-55”). Dia membela kekuasaan sebagai keperluan dan aspek politik yang penting, dan tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang buruk. Tetapi kalau kekuasaan yang digunakan adalah akibat positif dari kebebasan perbuatan banyak orang, kenapa ini harus bercabang dan tertangkap? Yang kedua, lalu divisi dari kekuasaan harus tidak menghancurkan kekuasaan, tetapi hanya harus tetap dalam control yang pasti. Tesis Arendt menjadi dapat dimengerti hanya jika tekanan dapat ditahan. Dan tidak untuk menghapuskan kekuasaan. Itu harus sungguh-sungguh menjadi kelembagaan pelindung terhadap kekuasaan yang berubah menjadi peraturan yang men dominasi, tetapi ini harus secara serempak mempertinggi kuasa warga. On Revolution berakhir dengan pembelaan Arendt dari level dewan kegiatan politik (OR, 275-81), yang lalu diulangi dalam “Gagasan dalam tindakan revolusi”(in CR). Sekarang kita Nampak mempunyai bentuk konkrit politik ideal Arendt: kelompok orang yang bebas dating bersama didalam skala dewan yang lebih kecil, dan menyadari banyak orang terus membuka dan bebas mempertimbangkan persoalan biasa. Di sisi lain, dalam keterangan pemikirannya dalam logika institusi, ini Nampak eksistensinya dari kemungkinan yang juga bergantung dalam kerangka institusi yang melindunginya.

description

kuliah pancasila

Transcript of Dia Menyebut Ini Sebuah Pengetahuan Yang Brilian

Page 1: Dia Menyebut Ini Sebuah Pengetahuan Yang Brilian

Dia menyebut ini sebuah pengetahuan yang brilian. Yang inti nya mengandung “hanya kekuasaan yang menahan kekuasaan” (OR, 151); hanya kekuasaan lain yang dapat menjaga kekuasaan dalam control. Pertama, sebuah institusi social harus terorganisasi dalam satu jalan yang tidak ada satupun instansi yang mendapat control penuh dan peraturan tentang politik. Ini, sudah pasti, adalah argument yang sangat lumrah. Tetapi bagaimana ini cocok dengan gambaran aktif Arendt dan partisipasi kewarganegaraan, sebuah akativitas yang nampak sangat berbeda dari sebuah institusi perlindungan terhadap dominasi?

Dan bagaimana dasar divisi kekuatan cocok dengan gambaran Arendt tentang kekuatan? Arendt dengan sangat baik mendefinisikan tentang kekuatan sebagai sandiwara dalam konser? dan membedakan kekuasaan dengan kekuatan, kekerasan, peraturan, dan kedaulatan (“On Violence in CR, 134-55”). Dia membela kekuasaan sebagai keperluan dan aspek politik yang penting, dan tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang buruk. Tetapi kalau kekuasaan yang digunakan adalah akibat positif dari kebebasan perbuatan banyak orang, kenapa ini harus bercabang dan tertangkap?

Yang kedua, lalu divisi dari kekuasaan harus tidak menghancurkan kekuasaan, tetapi hanya harus tetap dalam control yang pasti. Tesis Arendt menjadi dapat dimengerti hanya jika tekanan dapat ditahan. Dan tidak untuk menghapuskan kekuasaan. Itu harus sungguh-sungguh menjadi kelembagaan pelindung terhadap kekuasaan yang berubah menjadi peraturan yang men dominasi, tetapi ini harus secara serempak mempertinggi kuasa warga.

On Revolution berakhir dengan pembelaan Arendt dari level dewan kegiatan politik (OR, 275-81), yang lalu diulangi dalam “Gagasan dalam tindakan revolusi”(in CR). Sekarang kita Nampak mempunyai bentuk konkrit politik ideal Arendt: kelompok orang yang bebas dating bersama didalam skala dewan yang lebih kecil, dan menyadari banyak orang terus membuka dan bebas mempertimbangkan persoalan biasa. Di sisi lain, dalam keterangan pemikirannya dalam logika institusi, ini Nampak eksistensinya dari kemungkinan yang juga bergantung dalam kerangka institusi yang melindunginya.

Arendt tidak pernah dengan tegas membayangkan dalam persoalan ini yang hubungannya ke level internasional. Tapi sejak dia menegaskan secara keseluruhan gambaran antara perbaikan masyarakat plural dan tersendiri butuh dipikirkan melewati level institusi. Satu kekuatan menuntut Arendt tidak setuju dalam kebutuhan dan nilai positif potensial dari semacam institusi internasional. Institusi seharusnya memperbaiki pluralitas, dan keterbatasan komunikasi antara budaya, sewaktu membatasi kemungkinan hak tertinggi dalam pemersatu peraturan internasional.

5. Politik Internasional Arendtian?

Benak Arendt menggambarkan politik sebagai landasan di masyarakat sehingga menambahkan semua dugaan dalam pembagian dunia dan norma campuran budaya dalam terbatasnya komunikasi. Tetapi, Arendt menolak ide kewarganegaraan internasional. Alasan utama untuk ini adalah pembagian bersyaratkan meliputi kemungkinan orang untuk bertemu dengan yang lain di tempat umum, dan dunia pun tidak, dan barangkali tidak bisa, merupakan tempat umum dalam pembagian. Malahan resikonya adalah penurunan globalisasi kemungkinan dalam perasaan dalam pembagian dengan memindah esensi masalah jauh-jauh dari kemungkinan menjadi pusat kekuasaan komunitas politik.

Page 2: Dia Menyebut Ini Sebuah Pengetahuan Yang Brilian

Itu semua memang pokok persoalan yang terhubung dengan semuoa orang yang ada di dunia, contohnya adalah pasar internasional, ancaman perang nuklir, dan perhatian terhadap kelingkungan hidup, tetapi sepanjang tidak ada kemungkinan untuk terciptanya berakting dalam konser, masalah ini tidak sebenarnya terbagi dalam perasaan kuat Arendtian. Daripada ini lebih seperti kemungkinan yang mungkin akan dikuasai oleh politik elit, sejauh ini tergagasan dalam realitas pertemuan manusia di tempat umum.

Di level internasional, Arendt membela pandangan yang undang-undang dalam dunia kebesaran sebagai hak tertinggi yang akan sekaligus berbahaya dan antithetical keperbedaan antara jumlah terbanyak. Hubungan antara realisasi dalam banyak orang dan kondisi internasional hingga kebutuhan untuk mendekati perbedaan dibandingkan dalam masa tunggal hak politik.

Di sisi lain, bentuk ideal dalam keterbatasan komunikasi Arendt membuka jalan lain untuk memahami kerangka menurut kaidah Arendt untuk politik internasional. Fokusnya lalu tidak untuk model vertikal