DEWASA AKHIR.docx

23
MAKALAH DEWASA AKHIR (LANSIA) DISUSUN OLEH : 1. YUMNI RUMIWANG 2. RAMDINA EKA YANTI 3. ARTADRINIA Z.L. 4. L. M. ARIF AS’AD 5. AHMAD MUKHLIS 6. ERNAWATI 7. HELMIYATI ASRI 8. LAELA BADARIA 9. M. MAKSUM 10. M. RAMLI 11. REZA WAHYU ILHAMI 12. ZULFAH NURRAHMAN 13. RUMAWAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

Transcript of DEWASA AKHIR.docx

MAKALAHDEWASA AKHIR (LANSIA)

DISUSUN OLEH :

1. i

2. YUMNI RUMIWANG 3. RAMDINA EKA YANTI4. ARTADRINIA Z.L.5. L. M. ARIF ASAD6. AHMAD MUKHLIS7. ERNAWATI8. HELMIYATI ASRI9. LAELA BADARIA10. M. MAKSUM11. M. RAMLI 12. REZA WAHYU ILHAMI13. ZULFAH NURRAHMAN14. RUMAWAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARATSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAMPROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG S1MATARAM2014KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT pantaslah kami ucapkan, karena berkat bantuan dan petunjuk-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.Kami membuat makalah ini dengan seringkas-ringkasnya dan bahasa yang jelas agar mudah dipahami. Karena kami menyadari keterbatasan yang kami miliki, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar pembuatan makalah kami yang berikutnya dapat menjadi lebih baik.Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Mataram, Mei 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISIBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dewasa Akhir (Lansia)2.2 Teori Perkembangan Menurut Erikson2.3 Perkembangan Dewasa Akhir (Lansia)BAB 3 PENUTUP 3.1 Simpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemempuan bawaan yang dapat dikembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh dan berkembang secara normal memerlukan bantuan dari luar dirinya. Bantuan yang dimaksud antara lain adalah dalam bentuk bimbingan serta pengarahan. Binbingan dan pengarahan yang diberikan dalam membantu perkembangan tersebut pada hakekeatnya diharapkan sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, yang sudaah tersimpan sebagai potensi bawaannya. Karena itu bimbingan tidak searah dengan potensi yang dimiki akan berdampak negative bagi perkembangan manusia. Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa disebut dengan masa adolescent. Ketika manusia meginjak masa dewasanya sudah terlihat adanya kematangan dalam dirinya. Kematangan jiwa tersebut menggambarkan bahwa manusia tersebut sudah menyadari makna hidupnya. Dengan kata lain manusia dewasa sudah mulai memilih nilai nilai atau norma yang telah dianggap mereka baik untuk dirinya serta mereka berusaha untuk mempertahankan nilai nilai atau norma norma yang telah dipilihnya tersebut.Massa dewasa akhir (lanjut usia) merupakan massa lanjutan dari massa dewasa tengah yaitu pada usia 60 tahun ke atas. Saat individu memasuki dewasa akhir, mulai terlihat gejala penurunan fisik dan psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak motorik, pencarian makna hidup selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan dewasa akhir ?2. Perkembangan apa saja yang dilalui pada massa dewasa akhir ?1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari dewasa akhir.2. Untuk mengetahui perkembangan apa saja yang dilalui pada massa dewasa akhir.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dewasa Akhir (Lansia)Massa dewasa akhir (lanjut usia) merupakan massa lanjutan dari massa dewasa tengah yaitu pada usia 60 tahun ke atas. Saat individu memasuki dewasa akhir, mulai terlihat gejala penurunan fisik dan psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak motorik, pencarian makna hidup selanjutnya. Menurut Erikson, tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs despair yaitu kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Banyak stereotip positif dan negatif yang mampu mempengaruhi kepribadian lansia. Integritas ego penting dalam menghadapi kehidupan dengan puas dan bahagia. Hal ini berdampak pada hubungan sosial dan produktivitasnya yang puas. Lawannya adalah despair yaitu rasa takut mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan. Beberapa cara menghadapi krisis dimasa lansia adalah tetap produktif dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik.Menurut J.W. Santrock, ada dua pandangan tentang definisi orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.Ciri-ciri dewasa akhir:1. Adanya periode penurunan atau kemunduran yang disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis.2. Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang menganggapnya sebagai hukuman.3. Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut yang menggambarkan masa tua tidaklah menyenangkan.4. Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap orang berusia lanjut tidak begitu dibutuhkan katena energinya sudah melemah. Tetapi, ada juga masyarakat yang masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama yang dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar.5. Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang negatif tentang usia lanjut.6. Adanya perubahan peran karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang lebih muda.7. Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negative.8. Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk memperlambat penuaan.Adapun tugas perkembangan pada masa dewasa akhir ini, diantaranya:1. Menciptakan kepuasan dalam keluarga sebagai tempat tinggal di hari tua.2. Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan.3. Membina kehidupan rutin yang menyenangkan.4. Saling merawat sebagai suami-istri.5. Mampu menghadapi kehilangan (kematian) pasangan dengan sikap yang positif (menjadi janda atau duda).6. Melakukan hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu.7. Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.

2.2 Teori Perkembangan Menurut Erikson Perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas.1. PerkembanganKeintimanKeintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat menjalin hubungan intim dengan orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa akhir.2. PerkembanganGeneratifGenerativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.3. PerkembanganIntegritasIntegritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusasaan tertentu dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup menjelang kematian. Tahap integritas ini ini dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun, dimana orang-orang yang tengah berada pada usia itu sering disebut sebagai usia tua atau orang usia lanjut. Usia ini banyak menimbulkan masalah baru dalam kehidupan seseorang. Meskipun masih banyak waktu luang yang dapat dinikmati, namun karena penurunan fisik atau penyakit yang melemahkan telah membatasi kegiatan dan membuat orang tidak merasa berdaya.Menurut Erikson ada beberapa tekanan yang membuat orang usia tua ini menarik diri dari keterlibatan sosiala. Ketika masa pensiun tiba dan lingkungan berubah, orang mungkin lepas dari peran dan aktifitas selama ini.b. Penyakit dan menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat ia terlalu memikirkan diri sendiri secara berlebihan.c. Orang-orang yang lebih muda disekitarnya cenderung menjauh darinya.d. Pada saat kematian semakin mendekat, orang ingin seperti ingin membuang semua hal yang bagi dirinya tidak bermanfaat lagi.

2.3 Perkembangan Dewasa Akhir (Lansia)1. Perkembangan FisikPada masa lansia terlihat perubahan-perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan-perubahan biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.Menurut qHurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa akhir, diantanya adalah :a. Daerah kepalab. Daerah Tubuhc. Daerah persendian2. Perkembangan Kognitifa. Kecerdasan dan Kemampuan MemprosesKecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Meskipun kecepatan tersebut perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini. Dan ketika penurunan itu terjadi hal ini tidak secara jelas menunjukkan perngaruhnya terhadap kehidupan kita dalam beberapa segi substansial.b. Pekerjaan dan Pensiun1) PekerjaanPada tahun 1980-an, persentase laki-laki berusia di atas 65 tahun yang tetap bekerja purna waktu lebih kecil dibanding pada awal abad 20. Penurunan yang terjadi dari tahun 1900 sampai tahun 1980-an sebesar 70% (Douvan, 1983).Satu perubahan penting dari pola pekerjaan orang-orang dewasa lanjut adalah meningkatnya perkejaan-pekerjaan paruh waktu. Misalnya: dari tiga juta lebih orang dewasa berusia di atas 65 tahun yang bekerja pada tahun 1986, lebih dari separuhnya merupakan pekerja-pekerja paruh waktu.2) PensiunPensiun merupakan ide yang relatif baru. Ide ini baru menampakkan efeknya di banyak negara maju sepanjang abad kesembilan belas dan awal abad dua puluh ketika harapan hidup meningkat. Di Amerika Serikat, depresi ekonomi 1930 merupakan pendorong sistem pengamanan sosial, yang bersama dengan perusahaan yang mensponsori rencana pensiun yang telah dinegosiasi dengan serikat buruh memungkinkan banyak pekerja lansia yang pensiun dengan keamanan kondisi keuangan. Akhirnya, pensiun wajib pada usia 65 tahun menjadi sesuatu yang hampir unversal.c. Lingkungan Sosial Orang Dewasa LanjutSalah satu teori sosial mengenai penuaan adalah teori pemisahan (disengagement theory) menyatakan bahwa orang-orang dewasa lanjut secara perlahan-lahan menarik diri dari masyarakat (Cumming & Henry, 1961).d. PenghasilanOrang usia lanjut yang miskin merupakan pusat perhatian khusus. Pada tahun 1988, 3.482.000 orang usia 65 tahun dan di atasnya di AS diklasifikasikan miskin oleh pemerintahfederal. Dapat dipahami bahwa orang lansia mengkhawatirkan pendapatan mereka. Rata-rata pendapatannya hanya sekitar setengah dari apa yang mereka dapatkan ketika masih bekerja secara penuh.

e. PengaturanTempatTinggalSatu stereotipe dari para lansia adalah bahwa mereka tinggal di dalam institusi-institusi rumah sakit, rumah sakit jiwa, panti jompo (nursing home), dan sebagainya. Semakin tua seseorang, semakin besar hambatan mereka untuk tinggal sendirian. Mayoritas orang dewasa lanjut yang tinggal sendirian adalah janda, tinggal sendirian sebagai orang dewasa lanjut tidaklah berarti kesepian. Karena para lansia yang dapat menopang dirinya sendiri ketika hidup sendiri seringkali memiliki kesehatan yang baik dan sedikit ketidakmampuan, dan mereka selalu memiliki hubungan sosial dengan sanak keluarga, teman-teman, dan para tetangga.3. Perkembangan Psikis dan IntelektualMenurut David Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlakupadaseoranglansia.Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih keterampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.4. Perkembangan EmosionalMemasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan-perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.5. PerkembanganSpiritualSebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan optimisme. Kebutuhan spiritual (keagamaan) sangat berperan memberikan ketenangan batiniah, khususnya bagi para lansia. Rasulullah bersabda semua penyakit ada obatnya kecuali penyakit tua. Sehingga religiusitas atau penghayatan keagamaan besar pengaruhnya terhadap taraf kesehatan fisik maupun kesehatan mental.6. Perkembangan Minata. Minat dalam diri sendiri, orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila semakin tua.b. Minat terhadap pakaian, minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana orang berusia lanjut terlibat dalam kegiatan sosial.c. Minat terhadap uang, pensiun atau pengangguran mungkin akan menjalani masa tuanya dengan pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa pendapatan sama sekali.d. Minat untuk rekreasi, beberapa perubahan dalam kegiatan sering dilakukan karena memang tidak dapat dielakkan.e. Minat keagamaan, dalam hal ini beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang usia lanjut temyata tidak harus selalu semakin kuat kehidupan keagamaannya. Disimpulkan bahwa kehidupan beragama ini akan sangat ditentukan oleh bagaimana individu tersebut menjalankan kehidupan beragama di masa sebelumnya.f. Minat untuk mati, beberapa pertanyaan sering kali banyak menghinggapi pikiran para lanjut usia ini antara lain, kapan saya akan mati ? Apa yang menyebabkan kematian saya nanti ? Apa yang bisa saya lakukan terhadap kematian seperti yang saya inginkan ? Apakah saya dibenarkan untuk bunuh diri ? Bagaimana saya dapat mati dengan cara yang baik?.g. Minat untuk makan sering kali sangat berkurang. Hal ini banyak disebabkan karena masalah gigi, gusi dan sistem pencernaan. Sehingga ini juga menyebabkan terjadinya ketegangan dengan mereka yang mengurus/menyediakan makanan tersebut.7. Perkembangan KepribadianPerkembangan ini merujuk kepada teori psikoanalisa; Freud, Carl Jung, dan Erikson.a. FreudPercaya bahwa pada usia lanjut, kita kembali kepada kecenderungan-kecenderungan narsistik masa kanak-kanak awal (Santrock, 2002: 250).Artinya tindakan yang dibuat harus diperlihatkan kepada orang lain. Ketika itu tidak bisa dilakukan maka tidak akan memperoleh kepuasan.b. Carl JungMengatakan bahwa pada usia lanjut, pikiran tenggelam jauh di dalam ketidaksadaran (Santrock, 2002: 250). Berdasarkan pendapat Jung ini, mungkin saja hal ini yang membuat orang yang sudah tua mudah lupa, karena sulit untuk memanggilnya kembali ke alam sadar.Hal ini mungkin saja disebabkan oleh sedikitnya kontak dengan realitas, sehingga pikirannya terpendam dalam ketidaksadaran.

c. Erikson (Integritas Versus Keputusasaan)Percaya bahwa masa dewasa akhir dicirikan oleh tahap terakhir dari delapan tahap siklus kehidupan. Tahun-tahun akhir kehidupan merupakan suatu masa untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama hudupnya. Jika kehidupan sebelumnya dapat dijalani dengan baik maka akan merasakan kepuasan/integritas pada masa tuanya, dan sebaliknya. Mereka mengeluh sangat pelupa, kesulitan dalam menerima hal baru dan mereka juga merasa tidak tahan dengan tekanan, perasaan seperti ini membentuk mental mereka seolah tertidur, dengan keyakinan bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk mengerjakan hal tertentu, mereka menarik diri dari semua bentuk kegiatan.

BAB 3PENUTUP

3.1 Simpulan Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60 ke atas). Perlu memperhatikan khusus bagi orangtuanya yang sudah menginjak lansia dan anaknya yang butuh dukungan juga untuk menjadi seorang dewasa yang bertanggungjawab. Di samping itu permasalahan dari diri sendiri dengan perubahan fisik, mulai tanda penuaan yang cukup menyita perhatian.Pada masa dewasa akhir, ada beberaa perkembangan yang kita alami. Diantaranya adalah perkembanagn fisik, perkembangan kognitif, perkembangan psikis dan intelektual, perkembangan emosional, perkembangan minat, dan perkembangan kepribadian.Menurut erikson ada 3 gejala penting pada perkembangan psikososial pada masa dewasa akhir, yaitu perkembangan keintiman, perkembangan generative, dan perkembangan integritas

3.2 Saran 1. Bagi PembacaDengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca, namun tidak hanya berpatokan pada makalah ini, yakni dapat termotivasi untuk mencari materi ini dari berbagai sumber dan pembaca dapat membedakan tahapan-tahapan perkembangan pada manusia.2. Bagi PenulisDiharapkan sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan penulis tentang tahapan perkembangan dewasa akhir.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2102731-teori-perkembangan-psikososial-erik-erikson/dikutip pada 24 Mei 2014. http://www.psycholovegy.com/2012/05/masa-perkembangan-manusia-dewasa-akhir.htmldikutip pada 24 Mei 2014. http://www.masbow.com/2010/09/perkembangan-dewasa-akhir.htmldikutip pada 24 Mei 2014. https://imamri.wordpress.com/tag/ciri-ciri-dewasa-akhir/ dikutip pada 24 Mei 2014.

i