DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI...

51
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI X DPR RI Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : I Rapat ke- : Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Dengan : Pejabat Eselon I Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Hari, Tanggal : Rabu, 26 September 2018 Waktu : 10.48 s.d. 14.06 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi X DPR RI Ketua Rapat : Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M. Sekretaris Rapat : Sarilan Putri Khairunnisa, S.Sos./Kabagset. Komisi X DPR RI Acara : Pendalaman Pembahasan Anggaran RAPBN TA 2019 Hadir : PIMPINAN: 1. Dr. Ir. Djoko Udjianto, M.M. 2. Dr. Ir. Hetifah, M.P.P. 3. Ir. H. A. R. Sutan Adil Hendra, M.M. 4. Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M. 5. Dr. Reni Marlinawati ANGGOTA: FRAKSI PDI-P: 6. Nusyirwan Soedjono, S.T. 7. Asdy Narang, S.H., M.Comm.LAW 8. M. Guruh Irianto Sukarno Putra, S.A.P., M.M., M.Si. 9. dr. Sofyan Tan 10. Vanda Sarundajang 11. Dra. SB. Wiryanti Sukamdani 12. MY Esti Wijayati 13. Irine Yusiana Roba Putri

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI...

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH

RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI X DPR RI

Tahun Sidang : 2018-2019

Masa

Persidangan : I

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat

Dengan : Pejabat Eselon I Kementerian Pemuda dan

Olahraga RI

Hari, Tanggal : Rabu, 26 September 2018

Waktu : 10.48 s.d. 14.06 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi X DPR RI

Ketua Rapat : Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M.

Sekretaris Rapat :

Sarilan Putri Khairunnisa, S.Sos./Kabagset. Komisi X

DPR RI

Acara : Pendalaman Pembahasan Anggaran RAPBN TA 2019

Hadir : PIMPINAN:

1. Dr. Ir. Djoko Udjianto, M.M.

2. Dr. Ir. Hetifah, M.P.P.

3. Ir. H. A. R. Sutan Adil Hendra, M.M.

4. Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M.

5. Dr. Reni Marlinawati

ANGGOTA:

FRAKSI PDI-P:

6. Nusyirwan Soedjono, S.T. 7. Asdy Narang, S.H., M.Comm.LAW 8. M. Guruh Irianto Sukarno Putra, S.A.P., M.M.,

M.Si. 9. dr. Sofyan Tan 10. Vanda Sarundajang 11. Dra. SB. Wiryanti Sukamdani 12. MY Esti Wijayati 13. Irine Yusiana Roba Putri

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

14. Jimmy Demianus Ijie

15. Dr. Ir. H. Zuhdi Yahya, MP.

FRAKSI PARTAI GOLKAR:

16. Dr. H. Noor Achmad, M.A. 17. Ferdiansyah, S.E., M.M. 18. Dra. Hj. Popong Otje Djundjunan 19. Drs. H. A. Mujib Rohmat, M.H. 20. Ir. Bambang Sutrisno 21. DR. Marlinda Irwanti, S.E., M.Si. 22. H. Mohammad Suryo Alam, Ak., M.B.A. 23. H. Hasnuryadi Sulaiman FRAKSI PARTAI GERINDRA:

24. Ir. Dwita Ria Gunadi

25. Ir. Sri Meliyana

26. Jamal Mirdad

27. Ir. H. Nuroji

28. H. Iwan Kurniawan, S.H.

29. H. Moh. Nizar Zahro, S.H.

30. Ir. Salomo Parlindungan Hutabarat

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT:

31. Edhie Baskoro Yudhoyono, M.Sc.

32. Rinto Subekti, S.E., M.M.

33. Putu Supadma Rudana

34. Anita Jacoba Gah, S.E.

35. Drs. Ayub Khan, M.Si.

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL:

36. Hj. Laila Isyiana DS, S.E.

37. Anang Hermansyah

38. Yayuk Basuki

39. Hj. Dewi Coryati, M.Si.

40. H. Amran, S.E.

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA:

41. A. Helmy Faishal Zaini

42. H. Dedi Wahidi, S.Pd.

43. Dr. H. Zainul Arifin Noor, S.E., M.M.

44. Dra. Hj. Lathifah Shohib

45. Arzeti Bilbina, S.E., M.A.P.

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

46. Toriq Hidayat, LC

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

47. H. Mustafa Kamal, SS.

48. Hj. Ledia H. Amaliah, S.Si., M.Ps.I.T.

FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

49. SY. Anas Thahir

50. Drs. H. Anwar Idris

51. Hj. Ratieh Sanggarwaty, S.E.

FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT:

52. Drg. Hj. Yayuk Sri Rahayuningsih, M.M., M.H.

53. H. Endre Sasifoel

54. Hj. Titik Prasetyowaty Verdi, S.H., M.H.

FRAKSI PARTAI HANURA:

55. Zairina, S.IP.

56. Lalu Gede Syamsul Mujahidin, S.E.

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

KETUA RAPAT (F-PKS/Dr. H.ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.): Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semuanya. Yang kami hormati Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Pak Gatot Dewa Broto, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Dr. Faisan, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Dr. Asrur Miam, wah ini yang ngurusi anak-anak dan Ibu-ibu, orangtua, Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga Bapak Raden Isnanta; Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Prof. Mulyana, Direktur Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Bapak Agus Harja Santana; Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia ini mari kita memanjatkan Syukur Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya kita diberi kesempatan untuk hadir dalam Rapat Dengar Pendapat hari ini dalam keadaan sehat Wal Afiat. Menurut laporan dari Sekretariat saat ini Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI dengan Pejabat Eselon I Kemenpora telah ditandatangani oleh 25 dari 54 Anggota Komisi X yang telah lebih dari separuh unsur Fraksi, dengan demikian Korum sebagaimana ditentukan Pasal 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang tata tertib telah terpenuhi, dengan mengucap Bismillahirrahmannirahim perkenankan kami membuka Rapat Dengar Pendapat hari ini, dan Rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.48 WIB)

Bapak/Ibu hadirin yang kami hormati,

Agenda Rapat Dengar Pendapat hari ini adalah pembahasan RKA/KL 2019, yang kedua lain-lain, apakah agenda ini disetujui?

(RAPAT: SETUJU)

Bapak/Ibu hadirin yang kami hormati,

Rapat Dengar Pendapat hari ini merupakan bagian dari rangkaian pembahasan RAPBN TA 2019 Kemenpora RI, sebelumnya telah diadakan dua kali Rapat Kerja, yaitu Tanggal 5 Juni 2018 untuk membahas Pagu Indikatif dan Tanggal 6 September 2018 untuk membahas Pagu Anggaran Sementara Kemenpora RI. Raker Tanggal 6 September 2018 dengan Kemenpora RI, Komisi X DPR RI menyetujui Pagu Anggaran Sementara Kemenpora RI pada RAPBN TA 2019 sebesar Rp1.951.091.970.000,-, dengan rincian per fungsi dan per program : fungsi pelayanan umum, program dukungan pelaksanaan tugas teknis lainnya, Kementerian Pemuda Olahraga Rp295.178.356.000,-, program peningkatan darana dan prasarana Aparatur Kementerian Pemuda dan Olahraga Rp7.163.056.000,-, kemudian fungsi Pendidikan program Kepemudaan dan Keolahragaan

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Rp812.346.450.000,-, fungsi Pariwisata program Pembinaan Olahraga Prestasi Rp836.404.108.000,-, total Rp1.951.091.970.000,-.

Terhadap Pagu Anggaran Sementara tersebut Kemenpora RI mengajukan usulan tambahan Anggaran sebesar Rp935.850.000.000,- dengan rincian per fungsi dan per program: fungsi pelayanan program pendukung Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Pemuda Olahraga Rp117.850.000.000,-, program peningkatan sarana prasarana Aparatur Kementerian Pemuda Olahraga 160 Miliar, fungsi Pendidikan program Kepemudaan dan Keolahragaan 423 Miliar, fungsi Pariwisata program Pembinaan Olahraga Prestasi 235 Miliar, jumlah total Rp935.850.000.000,-. Sehingga total usulan Kementerian Pemuda Olahraga pada RAPBN TA 2019 sejumlah Pagu Anggaran Sementara Rp1.951.091.970.000,-, usulan tambahannya Rp935.850.000.000,-, total usulan Pagu Anggaran Sementara dan usulan tambahan menjadi Rp2.886.941.970.000,-. Terhadap usulan tambahan sebesar Rp935.850.000.000,-, Komisi X DPR RI mendorong Kementerian Pemuda Olahraga untuk memperbaiki dan dengan melengkapi persyaratan yang segera disampaikan ke Menteri PPN, Kepala Bapenas dan Menteri Keuangan RI, sementara terkait DAK Kemenpora RI menyampaikan usulan alokasi Dana Alokasi Khusus DAK Reguler untuk pembangunan Gelanggang Olahraga Gor Tipe B sebesar 600 Miliar Rupiah yang digunakan untuk 40 titik Kabupaten Kota, terkait DAK ini Komisi X DPR RI meminta Kemenpora RI untuk memprioritaskan fasilitas bagi pengembangan prestasi Olahraga utama yang berjenjang prestasi sampai tingkat Olimpiade. Bapak, Ibu dan hadirin yang kami hormati, jika dibandingkan dengan Pagu Anggaran tahun 2018, Pagu Anggaran Sementara Kemenpora TA 2019 ini jauh mengalami penurunan, perbandingan APBN 2018 dan RAPBN 2019 terlihat Pagu Indikatif APBN 2018 5 Triliun 37 Miliar koma 54, kemudian RAPBN 2019 1 Triliun 951 Miliar koma 1, sehingga berkurang 3 Triliun 86 Miliar koma 4, prosentasenya berkurang 61,2%, penurunan ini diantaranya disebabkan dengan telah selesainya Asean Games dan Asean Para Games, sehingga seluruh Anggaran Asean Games dan Asean Para Games tidak diperhitungkan dalam Pagu Indikatif Tahun 2019. Meskipun Pagu Anggaran Kemenpora RI untuk Tahun 2019 mengalami penurunan, Komisi X DPR RI memberikan catatan penting agar Kemenpora RI : a. Memperhatikan program-program strategis dan prioritas yang perlu dianggarkan pada Tahun 2019 seperti Sea Games Philipina 2019 dan Asean Para Games 2019, persiapan PON Papua 2020 dan Peparnas 2020 dan persiapan Olimpiade Tokyo 2020 dan Para Limpic Games 2020, b. Memperhatikan keseimbangan program dan Anggaran Kepemudaan dengan Keolahragaan khususnya untuk pengembangan Sumber Daya Manusia Pemuda diantaranya program Kepemimpinan Pemuda Nasional, Penguatan Hak Reproduksi Pemuda, dan Pengarus Utamaan Gender, c. Menyampaikan penjelasan lebih rinci terhadap usulan Pagu Anggaran dengan memperhatikan prioritas yang sesuai dengan arahan Pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan. Bapak, Ibu dan hadirin yang kami hormati, itulah pokok-pokok agenda RDP hari ini, mengenai agenda lain-lain nanti kami persilakan kepada Anggota Komisi X DPR RI atau masing-masing Pejabat Eselon I Kemenpora RI untuk menyampaikan jika ada hal-hal yang perlu dibahas. Selanjutnya untuk efektifitas waktu kami persilakan kepada masing-masing Pejabat Eselon I Kemenpora RI untuk menyampaikan paparannya sesuai dengan agenda Rapat Dengar Pendapat hari ini. Sebelum paparan dari masing-masing

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Pejabat Eselon I Kemenpora RI kami perlu kesepakatan waktu sampai Jam berapa ini? Sampai Jam 13.00 yah.

(RAPAT: SETUJU)

Kami persilakan kepada Eselon I Kemenpora RI untuk menyampaikan paparannya, barangkali disampaikan pertama oleh Pak Sesmen Pak Gatot, Monggo Pak. SEKRETARIS KEMENPORA RI (GATOT SULISTIANTORO DEWA BROTO): Baik, terima kasih Pak Pimpinan. Bismillahirahmannirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera untuk kita semua, Saloom Om Swastiastu Namo Budaya. Terima kasih kami ucapkan kepada Pimpinan dan para Anggota Komisi X DPR RI yang telah mengundang kami pada hari ini untuk Rapat Dengar Pendapat dengan para Eselon I, Alhamdulillah disini para Deputi lengkap semua dari Kementerian Kemenpora dengan agenda yaitu pendalaman pembahasan RKA/KL Tahun 2019. Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR RI yang kami hormati,

Sebelum kami lanjutkan kami sampaikan ucapan Bela Sungkawa atas terjadinya insiden pada Tanggal 23 September di luar Stadion GBLA Bandung kemudian menewaskan adik kita tercinta saudara Haringga, dan untuk itu Pemerintah dalam hal ini Kemenpora sudah mengambil langkah-langkah tegas, diantaranya tadi malam Pak Menteri sudah mengirimkan surat kepada Ketua Umum PSSI yang intinya adalah selama 2 Minggu terhitung kemarin, itu pertandingan dihentikan, bukan dibekukan tapi dihentikan, kemudian Minggun ini juga Pak Menteri akan kirim surat ke FIFA untuk menjelaskan, karena jangan sampai ini dianggap Intervensi dari Pemerintah. Kemudian yang kedua kemarin juga Pak Menteri sudah tanda tangan surat kepada Bapak Kapolri, karena perizinan keramaian ada di Bapak Kapolri agar selama 2 Minggu ini tidak ada pertandingan yang diberikan izin, selama 2 Minggu ini akan dimungkinkan segala hal yang terkait dengan evaluasi agar hal serupa tidak terjadi lagi itu bisa diperoleh, karena dalam suratnya Pak Menteri kepada Ketua Umum PSSI disebutkan kami ingin tahu langkah-langkah apa yang akan dilakukan oleh PSSI untuk berikutnya, kemudian yang kedua ini sudah dianggap sudah bencana darurat Supporter makanya harus ada hal yang sifatnya Extra Ordinary Effort untuk itu, terima kasih. Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR RI yang kami hormati,

Sesuai dengan undangan sekaligus tindak lanjut dari Rapat Kerja Tanggal 6 September, izinkan kami memaparkan terkait hal-hal yang menjadi agenda utama dimaksud guna mendapatkan pandangan dan masukan atas bahan yang kami

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

paparkan, kami sekali lagi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR RI yang telah memberikan perhatian dan kepedulian yang sangat besar terhadap program dan kegiatan Kemenpora. Rancangan arah kebijakan bidang Pemudan dan Olahraga di RKP 2019 yaitu ada 4 hal mulai dari meningkatnya pelayanan Kepemudaan yang berkualitas melalui penguatan koordinasi lintas sektor, peningkatan indeks pembangunan Pemuda dan pengembangan Pendidikan Kepramukaan, kemudian Item peningkatan pemberdayaan dan pengembangan Pemuda melalui pengembangan sentra pemberdayaan Pemuda, pengembangan wawasan, kapasitas, kepedulian, kesukarelawanan dan kreatifitas Pemuda, yang terakhir di Item ini adalah peningkatan potensi Pemuda dan Kewirausahaan, Kepemimpinan dan Kepeloporan. Berikutnya Item tentang peningkatan partisipasi Masyarakat dalam kegiatan Olahraga melalui penguatan Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Tradisional, dan layanan khusus melalui gerakan Masyarakat hidup sehat dan penguatan regulasi dalam rangka mendukung dan mengajak Masyarakat dalam kegiatan Olahraga, Item yang terakhir arah kebijakan yaitu peningkatan prestasi Olahraga di tingkat Regional dan Internasional melalui pengembangan sentra Keolahragaan untuk pembibitan Olahragawan, penyediaan sarana dan prasarana sesuai standar Internasional, dan pelaksanaan Imdes nomor 10 tahun 2017 tentang dukungan untuk penyelenggaran PON dan Peparnas di Provinsi Papua, yang terakhir pelaksanaan Perpres 95 Tahun 2017 tentang peningkatan prestasi Olahraga Nasional dalam rangka Sea Games, Asean Para Games dan juga untuk Olimpiade dan Para Limpic di Jepang. Isu Kepemudaan Keolahragaan terkini dalam penyusunan Pagu alokasi Definitif RAPBN 2019 meliputi pembangunan SDM ditekankan kepada pengembangan Komunitas Pemuda Kreatif, kepemimpinan Pemuda, Kewirausahaan Pemuda, Literasi Pemuda, partisipasi Politik Pemuda, kesukarelawanan Pemuda, peningkatan kapasitas Guru Olahraga terutama di Sekolah Madrasah, kemudian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) yang Dilounching oleh Menteri PBN Bapenas bersama Kemenko PMK dan Kemenpora Tanggal 13 Juli, serta peningkatan standar PPLP dan PPLM, sehingga dapat menjadi sentra pembibitan Atlet, terutama standar gizi dan pola pelatihan dan peralatan, mengingat peningkatan standar PPLP dan PPLM ini sekarang sudah banyak Output, banyak yang dihasilkan untuk Event-event Internasional. Kemudian pemberian pengharagaan bagi Atlet berprestasi khususnya Single Event maupun Multi Event dengan melibatkan banyak pihak Non Pemerintah dan dunia usaha, serta yang terakhir adalah isu tentang adanya kebutuhan akan pusat latihan terpadu bagi cabang Olahraga unggulan yang diprioritaskan untuk meraih Medali di Multi Event khususnya yang berbentuk Olimpic Centre dan P3 SON yang pernah ada di Hambalang. Kemudian Pagu Anggaran Kemenpora Tahun 2019, berdasarkan surat bersama Menteri PPN, Kepala Bapenas dan Menteri Keuangan Nomor S536/MK.02/2018 dan B.400/M.PPN/D.8/KU.01.01/04/2018 Tanggal 25 Juli 2018 perihal Pagu Anggaran KL Tahun 2019 maka Kementerian Pemuda dan Olahraga mendapatkan Pagu Anggaran Sementara sebesar 1 Triliun 951 Miliar 91 Juta 970 Ribu Rupiah. Total tersebut tidak berubah dari Pagu Indikatif, adapun rincian per fungsi dan per program sebagai berikut : untuk fungsi pelayanan umum, program dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya ada 295 Miliar 178 Juta 356 Ribu, program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Kemenpora 7 Miliar 163 Juta 56 Ribu. Fungsi Pendidikan, program Kepemudaan dan Keolahragaan 812

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Miliar 346 Juta 450 Ribu. Dan yang terakhir fungsi Pariwisata, di program pembinaan Olahraga berprestasi sebesar 836 Miliar 404 Juta 108 Ribu Rupiah. Jadi total ada seperti yang kami sebut tadi 1 Triliun 951 Miliar 91 Juta 970 Ribu Rupiah. Kami sedang melakukan dan sudah melakukan Exercise Anggaran yang berdasarkan program yaitu untuk program dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya itu Pagu Anggaran itu 295 Miliar 178 Juta 356 Ribu Rupiah, disini Prosentasenya sebesar 15,13%, kemudian program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Kemenpora 7 Miliar 163 Juta 56 Ribu Rupiah atau sebesar 0,37%, kemudian program Kepemudaan dan Keolahragaan sebesar 812 Miliar 346 Juta 450 Ribu Rupiah atau sebesar 41,46%, dan yang terakhir program pembinaan Prestasi Olahraga ini adalah yang paling besar yaitu 836 Miliar 404 Juta 108 Ribu Rupiah atau 42,87%. Kemudian kalau Exercise Pagu Anggaran untuk Tahun 2019 berdasarkan Satker di Kesekretariatan 274 Miliar 341 Juta 462 Ribu atau 14,06%, bidang Pemberdayaan Pemuda atau Deputi I 88 Miliar 364 Juta 700 Ribu Rupiah atau 4,53%, kemudian bidang Pengembangan Pemuda atau Deputi II 202 Miliar 872 Juta 100 Ribu Rupiah atau 10,40%, kemudian bidang Pembudayaan Olahraga atau Deputi III sebesar 389 Miliar 229 Juta 400 Ribu Rupiah atau 19,95%, kemudian bidang Peningkatan Prestasi Olahraga ini yang paling besar tentu saja sebesar 955 Miliar 425 Juta 608 Ribu Rupiah atau 48,97%, kemudian ada UPT atau Unit Pelayanan Teknis sebesar 14 Miliar 858 Juta 700 Ribu Rupiah atau 0,76%, kemudian BLU (...) Lembaga (...) Usaha Kekeluargaan sebesar 26 Miliar atau 1,33%, kemudian Exercise per Eselon I saya kira ini sama dengan yang kami sebut sebelumnya, kemudian realisasi Anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga ini adalah untuk penyerapannya, jadi Sekretariat Kemenpora itu sudah ada penyerapan yaitu sebesar 59,17%, kemudian di Deputi I bidang Pemberdayaan Pemuda 38,95%, bidang Pengembangan Pemuda atau Deputi II 23,01%, kemudian bidang Pembudidayaan Olahraga atau Deputi III 15,70%, kemudian bidang Peningkatan Prestasi Olahraga yaitu sebesar 52,68%, kemudian UPT sebesar 44,88%, kemudian Inascop ini ada 68,97%. Perlu kami jelaskan Inascop kenapa belum semua terealisir penyerapannya karena memang ada beberapa kewajiban keuangan yang masih harus dibayarkan. Kemudian UPT Lembaga Pengelolaan Dana dan Usaha Keolahragaan yaitu sebesar 2,59%, jadi total penyerapan itu 55,65%. Kemudian ini adalah saya kira sama dengan sebelumnya. Kemudian tadi sebagaimana sudah disebutkan oleh Bapak Pimpinan tentang adanya pengajuan usulan tambahan Pagu Anggaran 2019 dari Kemenpora, meskipun surat sudah dilayangkan oleh Pak Menteri tapi sejauh ini belum ada tanggapan dari Menteri Keuangan, jadi usulan pada Pagu Anggaran berupa skenario kenaikan Tunjangan Kinerja atau Tukin dan THR Gaji ke 14 dan kenaikan Honor Non ASN, Non PNS, jadi Anggarannya sebesar 76 Miliar kemudian ini dalam konteks adalah untuk kenaikan bagi para ASN dan Non ASN, kemudian perekrutan CPNS yang berasal dari Atlet berprestasi, sebagaimana Bapak, Ibu ketahui sebagai komitmen Pemerintah untuk menghargai para Atlet yang berprestasi itu Pemerintah akan memberikan penghargaan kepada mereka untuk menjadi CPNS dan konsekuensinya itu berdampak kepada Anggaran, tetapi nantinya CPNS dari Atlet berprestasi itu akan disebar ke KL-KL yang lain dan beberapa Pemda juga sudah minta agar, misalnya kaya Pemda DKI, Pemda DKI minta agar nanti mereka minta mungkin ujung-ujungnya diantaranya adalah untuk kepentingan PON Tahun 2020. Kemudian Gaji CPNS Atlet berprestasi 31 Miliar 850 Juta terdiri dari komponen Gaji, Tukin dan uang makan bagi 350 Orang umum dan Atlet berprestasi, untuk rehabilitasi prasarana di Gedung Graha Pemuda, Gedung (...), Gedung Wisma

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Menpora, Gedung RSUN, Gedung PP PON 35 Miliar yaitu dalam konteks untuk kebutuhan renovasi gedung yang belum tertampung dalam program sarana dan prasarana dalam Pagu Sementara, kemudian pembuatan lapangan parkir Kemenpora 15 Miliar, ini pada saat Raker terdahulu Tanggal 6 September pernah ditanyakan oleh beberapa Anggota Dewan yang terhormat dan ini dibutuhkan, karena kejadian kemarin pada saat Asian Games itu daya tampung parkir di Kemenpora sudah tidak muat sama sekali dan sama seperti sekarang sehingga kami memandang perlu agar ada parkir dalam bentuk Ground di bawah hanya 1 lantai saja. Kemudian yang terakhir pembangunan awal Olimpic Centre dan penyususnan DED sebesar 110 Miliar, jadi kebutuhan Centra Olahraga terpusat untuk pembinaan Olahraga yang berkelanjutan. Kemudian pengajuan usulan tambahan Pagu Anggaran 2019 untuk kelanjutannya yaitu untuk peningkatan pelayanan (...) di daerah yang terdiri dari penyelenggaraan Jambore Pemuda 34 Miliar yaitu kegiatan untuk mendukung kegiatan Pemuda anti Narkoba, kemudian pengembangan SDM Pemuda melalui kepemimpinan Pemuda Nasional, pungutan hak reproduksi Pemuda dan pengarusutamaan Gender sebesar 30 Miliar sesuai yaitu ini sesuai penekanan arahan Presiden dalam RKP 2019 dimana memprioritaskan tentang pembangunan SDM, kemudian bonus dan penghargaan peraih mendali sebesar 100 Miliar khususnya untuk kejuaraan Single Event dan Multi Event ada Sea Games dan juga Asian Para Games di Manila, tambahan pembinaan BPLP di daerah dan peralatan latihan karena sebagaimana kami sampaikan tadi sekarang Alhamdulillah produk dari BPLP sudah ada dampaknya, makanya kami memandang perlu ada tambahan pembinaan sebesar 104 Miliar yaitu kenaikan unit Cost untuk uang makan peminaan dan peralatan, lalu penyelenggaran Event Olahraga Asian School Games di Semarang Jawa Tengah dan Popnas di Papua sebesar 65 Miliar, karena kita menjadi tuan rumah khususnya yang ada di di Jawa Tengah dan juga Popnas di Papua, kemudian pembibitan Olahragawan berbakat melalui pembinaan Club Olahraga Junior dan kompetisi sebesar 90 Miliar dalam konteks untuk kebutuhan Talent Scooting melalui dekosentrasi sedangkan kompetisi dilakukan di Pusat. Yang berikutnya yang terakhir masih pengajuan usulan tambahan yaitu tambahan PP PON, tambahan PPON untuk mendukung Pelatnas berkelanjutan sebesar 235 Miliar yang disesuaikan dengan Anggaran tahun 2018 untuk persiapan Sea Games dan Asian Para Games di Manila serta Olimpic dan Paralimpic di Tokyo. Jadi total ada 935 Miliar 850 Juta Rupiah.

Ini adalah rekapitulasi pengajuan usulan tambahan Pagu Alokasi 2019 Kemenpora per program, untuk program pendukung Manajemen dan pelaksaan tugas teknis lainnya Kementerian Pemuda dan Olahraga Pagu Anggarannya 295 Miliar 178 Juta 356 Ribu, sedngkan usulan tambahannya sebesar 117 Miliar 850 Juta Rupiah, sehingga usulan Pagu alokasi (...) definitif menjadi 413 Miliar 28 Juta 356 Ribu Rupiah. Kemudian untuk program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Kemenpora, Pagu Anggaran yang sudah tertera sekarang adalah 7 Miliar 163 Juta 56 Ribu Rupiah, sedangkan usulan tambahannya adalah 160 Miliar, sehingga total usulan Pagu Alokasi Definitif 167 Miliar 163 Juta 566 Ribu Rupiah. Dan untuk fungsi Pendidikan, program Kepemudaan dan Kelolahragaan Pagu Anggaran sekarang 812 Miliar 346 Juta 450 Ribu Rupiah, usulan tambahannya sebesar 423 Miliar Rupiah, sehingga total usulan Pagu Alokasi sebesar 1 Triliun 235 Miliar 346 Juta 450 Ribu Rupiah. Kemudian untuk fungsi Pariwisata khususnya untuk program pembinaan Olahraga berprestasi yaitu Pagu Anggaran sekarang 836 Miliar 404 Juta 108 Ribu Rupiah kemudian usulan tambahan sebesar 235 Miliar,

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

sehingga total usulan Pagu alokasi definitif sebesar 1 Triliun 71 Miliar 404 Juta 108 Ribu Rupiah.

Rekapitulasi pengajuan usulan tambahan Pagu Alokasi 2019 Kemenpora per Eselon untuk Deputi I Pagu Anggaran yang sekarang 92 Miliar 364 Juta 700 Ribu Rupiah, usulan tambahannya 34 Miliar Rupiah, kemudian usulan Pagu Alokasi Tahun 2019 sebesar 126 Miliar 364 Juta 700 Ribu Rupiah. Untuk Deputi II bidang Pengembangan Pemuda Pagu sekarang adalah 202 Miliar 872 Juta 100 Ribu Rupiah, usulan tambahannya sebesar 30 Miliar, sehingga usulan Pagu Alokasi 232 Miliar 872 Juta 100 Ribu Rupiah. Kemudian Deputi III bidang Pemuda dan Olahraga Pagu Anggaran 395 Miliar 229 Juta 400 Ribu Rupiah, usulan tambahan 204 Miliar, kemudian usulan Pagu Alokasi menjadi 599 Miliar 229 Juta 400 Ribu Rupiah. Kemudian Deputi bidang Peningkatan Prestasi Olaharaga atau Deputi IV Pagu Anggaran Tahun 2019 986 Miliar 284 Juta 308 Ribu Rupiah, usulan tambahan sebesar 390 Miliar, sehingga usulan Pagu Alokasi adalah sebesar 1 Triliun 376 Miliar 284 Juta 308 Ribu Rupiah. Kesekretariatan Pagu Anggaran 2019 274 Miliar 351 Juta 462 Ribu Rupiah, sedangkan usulan tambahan sebesar 277 Miliar 850 Juta Rupiah, sehingga usulan Pagu Alokasi Tahun 2019 sebesar 552 Miliar 161 Juta 462 Ribu Rupiah.

Demikian kami sampaikan pengantar paparan mengenai pendalaman pembahasan RKA/KL Tahun Anggaran 2019 dalam rangka finalisasi RAPBN Tahun 2019 terdapat beberapa usulan yang masih perlu didanai, belum terpenuhi untuk mendukung program prioritas sebagaimana yang telah kami paparkan sebesar 935 Miliar 850 Juta Rupiah, selanjutnya dengan memperhatikan hal-hal yang telah diikat atau prioritas RKP Tahun 2019 kami mohon dukungan dan persetujuan dari Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat untuk dapat mendorong Badan Anggaran DPR RI agar membahas dan menyetujui usulan tambahan tersebut. Besar harapan kami kiranya usulan tersebut disetujui sehingga jumlah usulan Pagu atau Alokasi definitif Tahun Anggaran 2019 menjadi 2 Triliun 886 Miliar 941 Juta 970 Ribu Rupiah.

Selanjutnya kami mohon berkenan rekan-rekan dari para Eselon I untuk memaparkan secara ringkas bahan paparan masing-masing mengenai RKA/KL Tahun 2019 dan penjelasan mengenai usulan tambahan secara lebih terperinci.

Demikian atas perhatian dan kerjasama Bapak Pimpinan dan Bapak, Ibu para Anggota Komisi X yang kami hormati, kami mengucapkan terima kasih. Wabillahitaufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak. Ada tambahan dari Deputi mungkin? SEKRETARIS KEMENPORA RI (GATOT SULISTIANTORO DEWA BROTO): Cukup saya kira cukup. KETUA RAPAT: Cukup dulu yah.

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Sementara cukup nanti biar di respon. Terima kasih Pak Gatot Sesmenpora telah menyampaikan paparannya nampaknya ini karena keseluruhan yah, jadi nanti per Deputi saya kira merespon saja pertanyaan atau masukan-masukan dari Anggota Komisi X. Ini karena belum ada daftarnya, silakan mungkin Pak Noor Acmad ini, Pak Profesor anget, silakan Pak Profesor. Anget masih baru Profesornya jadi masih Jleng Pak. Silakan Pak Noor Acmad. F-PG (DR. H.NOOR ACMAD, MA): Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pak Ketua, Pak Wakil Ketua, dan Ibu Wakil Ketua yang kami hormati; Pak Gatot dan seluruh teman-teman. Maaf tadi saya salaman dengan Ceu Popong karena dikritik dari kemarin katanya tidak salaman makanya saya Sungkem langsung. Yang pertama dalam rangka pembinaan Olahraga saya belum lihat adanya pembinaan Masyarakat Olehraga, sehingga kasus seperti yang kemarin terjadi antara Supporter Persija dengan Persib Bandung, itu kalau ada pembinaan Masyarakat Olahraga termasuk para Supporternya mungkin itu akan bisa Dieliminer, sehingga dengan demikian ini perlu dicarikan jalan keluar untuk pembinaan Masyarakat Olahraga, oke Olahraganya kita salut Pak, terima kasih sekali kemarin kita prestasinya luar biasa dan oleh karena itu kami menganggap ini salah satu keberhasilan Kemenpora dengan Komisi X yang telah memberikan Anggaran terhadap pembinaan Olahraga. Tapi tentu saja kita juga sangat kecewa sekali terhadap adanya kejadian yang kemarin itu, pembinaan Masyarakat Olahraga sekaligus juga ada aturan-aturan terhadap para Olahragawan itu yang harus sesuai dengan budaya Indonesia, terus terang saya melihat para pemain Sepakbola yang dari Asing itu yang kelihatan ada apa-apa sedikit kemudian pemarah lalu itu sama sekali tidak menunjukkan budaya Orang Indonesia, yang itu sudah pasti akan memberikan pengaruh terhadap para Supporter, pada para penonton. Nah nampaknya ini belum dijangkau, jadi kita hanya berkutat pada internal tetapi yang begitu tidak terjangkau oleh Kementerian Olahraga, Masyarakat Olahraga dan Olahragawan itu sendiri yang harus ada persyaratan Pak, mereka masuk ke Indonesia itu regulasi kan harus dari kita, PSSI itu mengadopsi dari regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah, jangan sampai kalau ada Masyarakat atau ada pemain-pemain yang menurut Psikisnya itu pemarah ya jangan diterima di Indonesia, harus ada tes Psikis, masuk Psikiater terlebih dahulu, mereka itu nanti bisa ikut main di Indonesia dengan baik apa tidak, walaupun sehebat apapun tapi kalau kesana kemari menjadi pemarah semacam itu kan berpengaruh terhadap pemain yang lain, bahkan juga berpengaruh kepada Supporternya itu. Ini yang pertama. Kemudian yang kedua saya juga senang sekali terhadap pembinaan Pemuda dan oleh karena itu kami justru menginginkan agar pembinaan para Pemuda ini betul-betul ditingkatkan dalam konteks, jadi teman-teman ini kan kepingin berhadapan dengan Pemuda itu terus menerus terutama di Dapilnya masing-masing, tapi sarana dan prasarana untuk itu nampaknya juga sangat kecil sekali, jadi kalau saya baca juga disini tidak merangkul kesana, oleh karena itu bagaimana

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

terutama sekali kita semuanya yang masuk ke Dapil terutama teman-teman karena saya tidak maju lagi, itu bisa membawa bagaimana percontohan seorang Anggota DPR yang bisa membina para Pemuda di daerahnya masing-masing. Kalau itu berhasil maka akan jadi Viral ke seluruh Indonesia, sayang sekali ini juga belum, oleh karena itu perlu ditingkatkan, bahkan nanti pendalaman semacam ini misalnya saja kalau itu mendesak sekali, masih bisa saja lah, nanti disampaikan siapa tahu nanti kalau sekarang ini tidak ada perubahan Anggaran tapi Tahun 2019 ada perubahan Anggaran, sehingga Pagu Anggaran yang sekarang ini sudah ada bisa ditingkatkan di Tahun-tahun yang akan datang. Tapi ini menurut hemat kami sangat penting sekali Pak, karena Anggota DPR itu kan di daerah itu menjadi percontohan, kalau Beliau-beliau itu bisa merangkul semua Pemuda dengan baik, maka percontohannya itu akan menjadi contoh bagi yang lain-lain. Saya kira 3 hal tersebut kami menganggap sangat penting sekali untuk kami sampaikan, terima kasih. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Ceu Popong mau duluan? Oh silakan Ceu Popong. F-PG (Dra. Hj.POPONG OTJE DJUNDJUNAN): Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera. Saudara Pimpinan; Para tamu kami, dan; Peserta Rapat yang sangat saya hormati.

Yang pertama yang ingin Ceu Popong sampaikan adalah persis seperti apa

yang barusan disampaikan oleh adik Ceu Popong yang ganteng ini, nah intinya adalah sama jadi pada saat.

Eh Da Nya Ganteng Atuh. Pada saat membaca ini tadi itu memang bukan berarti bahwa pembinaan

Olahraga Prestasi itu salah, tidak, malah kita terima kasih kan kemarin sudah bisa nomor 4, tapi terlalu Jomplang, padahal di dalam dunia Olahraga pembinaan itu kan ada mengolahragakan Masyarakat, ini saya tidak lihat sama sekali, untuk Nini-nininya mana? Kan sebetulnya ada Formi ada apa itu ada untuk semua umur, bukan untuk Ceu Popong Da Ceu Popong Mah tukang Olahraga tidak usah dibina lagi, tapi maksud Ceu Popong manalah Rengkolnya untuk Masyarakat-masyarakat diluar Pemuda dan diluar Atlet, Punteun itu harus ada yaitu dalam wadah-wadah, kan ada Formi, apa masih ada itu?

Muhun Meuni tidak ada sama sekali disini itu diitukan. Walaupun tidak usah istilah Formi, tapi paling tidak itu di dalam pengertian

Formi itu semua umur kecuali Bayi pasti, itu satu.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Kemudian yang kedua, untuk minta tambahan dan sebagainya, itu kami pasti akan mendukung, pasti akan setuju asal ya tadi itu jangan terlalu Jomplang antara urusan prestasi dengan urusan-urusan diluar itu, kemudian yang kedua, saya harap realisasi harus lebih besar dari Tahun lalu, ini sekarang memang baru 60 an, tapi masih ada waktu, karena kalau realisasinya tidak meningkat nanti kami memperjuangkannya itu bisa dipukul, yah realisasinya hanya kecil saja, tidak bisa seperti itu. Kemudian mengenai tambahan itu sudah Ceu Popong katakan tadi tidak apa-apa.

Kemudian sedikit lagi, ada pertanyaan, karena disini ada ditulis Hambalang Pan?

Ada rencana (...) Hambalang tapi halamannya lupa, nah pertanyaannya adalah pada waktu dulu Hambalang sedang dibuat itu ada masalah bukan masalah duitnya yah, masalah bahwa menurut ahli-ahli Geologi bahwa daerah itu tidak cocok untuk dijadikan apalagi mau membuat bangunan-bangunan, apalagi itu, nah yang Ceu Popong tanyakan hanya apa rencana yang (...) di Hambalang? Apakah Hambalang yang memang sudah Mangkrak atau memang ada rencana lain? Itu yang ingin Ceu Popong sampaikan, ada satu lagi sebentar, Persib-Persija tadi sudah sedikit diitu tidak apa itu.

Nah ada halaman 10 Pak, halaman 10 terakhir. Mana 10 Teh? Halaman 10 Pak, ada pembangunan awal, di paling bawah, pembangunan

awal Olimpic Centre dan penyusunan (...), pertanyaannya adalah sekarang ada kebijakan aturan atau keputusan dari Pemerintah bahwa semua bangunan apakah itu Sekolah, apakah itu Rumah Sakit, apakah itu yang berupa gedung itu akan diserahkan, dipercayakan kepada PUPR, keputusannya sudah seperti itu, pertanyaannya sederhana saja, yang dimaksudkan untuk kebutuhan sentra Olahraga ini terpusat tentu ada gedungnya, nah apakah sudah ada semacam berita atau informasi bahwa kalau membuat gedung tiu diserahkan kepada Menteri PUPR?

Yang terakhir sekali adalah pembinaan kemudian, pembinaan atau apa namanya Pak Ketua? Maksudnya adalah pembinaan terhadap Pemudanya itu tolong lebih diutamakan Pak daripada Olahraganya, bukan Olahraga tidak penting tapi tolong pembinaan kepada Pemudanya itu mohon lebih ditekankan Pemuda dalam arti luas, termasuk Pemuda ini, termasuk kan untuk menjadi Pengusaha-pengusaha kan begitu, nah kalau untuk itu Ceu Popong punya saran cobalah pertemukanlah Pemuda-pemuda yang memang ulung di dalam soal Pengusaha, yaitu Pemuda-pemuda keturunan Tionghoa, itu mereka itu hebat-hebat, manfaatkan oleh kita untuk nanti dipertemukan dengan Pemuda-pemuda kita yang rada awam soal Pengusahaannya, teknisnya seperti apa tapi prinsipnya kami ingin mempertemukan mereka, kelebihan mereka ambil untuk Pemuda kita.

Terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Selanjutnya Ibu Ledia Hanifah dan bersiap-siap Ibu Lathifah Shohib. F-PKS (Hj.LEDIA H.AMALIAH, S.Si. M.Ps.I.T):

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Terima kasih Pimpinan. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pimpinan dan Anggota Komisi X; Pak Sesmenpora beserta seluruh jajaran; Pertama terima kasih bahannya dikasih beberapa waktu sebelum kita membahas, sehingga dari 7 Deputi, 7 bahan itu yang segede-gede bantal ini memang jadi tidak usah dikritisi dengan mendalam, yang tidak kekritisi ya berarti rexekinya gitu saja lah, saya ada beberapa yang memiliki catatan, pertama dari Sesmenpora, ini kan Kementerian Pemuda dan Olahraga, tentu ketika bicara soal Design Kehumasannya, Kehumasan Pemuda dong Pak, gitu, tapi begitu saya baca Design Kehumasannya kok begini yah, tidak mencerminkan Pemuda, orientasinya masih kepada Media-media konvensional, sehingga terobosan-terobosan di kalangan Pemudanya mungkin Kemenpora jadi tidak populer hanya pada Organisasi-organisasi tertentu yang cukup dekat saja dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, padahal ada target-target yang luar biasa, jadi menurut saya ini menjadi suatu hal yang sangat penting, saran saya perbaiki Design Kehumasannya. Yang kedua, di halaman 11 presentasi dari bahan Sesmenpora, kan ada target, apa sih yang mau diperhatikan, ada tentang aksesibilitas, diantaranya adalah bagaimana memperhatikan Pemuda dan Atlet Disable, jadi sebetulnya memang ini keseluruhannya harusnya dipergunakan dengan konsentrasi yang sangat penuh berkaitan dengan ini, Problemnya adalah ternyata di beberapa Deputi Bapak juga masih belum Firm dengan istilah Terminologi yang digunakan, teman-teman (...) Disabilitas itu lebih suka disebut Difable, tapi dalam dokumen Negara seperti ini tentu harus disesuaikan dengan dokumen di dalam Undang-Undang, di Sesmenpora menggunakan Disable lebih parah lagi ini, parah ini kalau kata saya, Deputi Pemberdayaan Olahraga ini menggunakan Penyandang Cacat, ini jaman kapan Pak, maksudnya yang begini ini coba tolong diperhatikan dengan lebih dalam lagi, di halaman 6 itu di Pembudayaan Olahraga itu masih ada. Berikutnya di Deputi Pembudayaan Olahraga, karena targetnya itu diantaranya adalah meningkatkan kebugaran Masyarakat, berarti kan semestinya programnya itu arahnya adalah sarana Olahraga yang berbasis komunitas, ini menjadi suatu hal yang sangat penting menurut saya, karena ketika kemudian berbasis komunitas inginnya kan Masyarakat terlibat, inginnya kebugaran di Masyarakat meningkat, baik itu dini, Lansia dan segala macam, tapi saya tidak lihat dimana letaknya, lebih kepada mengumpulkan orang ramai-ramai, Hit And Run, bukan sesuatu yang Substain, padahal kalau mau bugar kan harus Substain, pilihannya kan begitu sehingga misalnya yang di halaman 6 di Pembudayaan Olahraga itu belum mencerminkan itu. Kemudian misalnya juga di halaman 8 kita bicara soal membuat Design, ini ada permasalahan ini, masalahnya dari Olahraga Rekreasi, terus akhirnya diselesaikan di halaman 14 gitu kan? Karena ada masalah kemudian dibuatkan program, tapi itu tadi karena kemudian berkaitan dengan Olahraga Rekreasi, Rekreasi itu tidak bermakna kemudian satu kali selesai, karena ini konteksnya Olahraga sekali lagi berarti kan dia harus Substain, dibuat harusnya di tempat-tempat yang membuat Masyarakat senang, kondisinya memang kan katanya prinsipnya mudah, murah, masal, meriah, menarik, masal itu kan tidak mesti puluhan ribu orang datang tapi justru dia jumlahnya lebih dari 50-100 orang tapi bisa

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

menggunakan fasilitas yang sama terus menerus, itu akan lebih meningkatkan kebugaran. Juga di halaman 7 dengan halaman 14 itu tidak nyambung juga gitu dengan Olahraga Pendidikan, ada masalah tapi diselesaikannya begini gitu jadi kata saya mah kurang nyambung gitu, bagaimana kemudian mengatasi ini, jadi persoalan-persoalan ini tolong deh lebih dilihat bahwa di Pendidikan itu kan katanya di Olahraga Pendidikan persolannya Pemuda banyak yang tawuran segala macam, jadi agak bingung juga sih kenakalan remaja meningkat termasuk kebugaran rendah, Naon Hubunganna? Kan begitu, kalau kita lihat seperti ini kan, terus apa penyelesaiannya ternyata programnya juga tidak menukik, menurut saya kenapa tidak membangun sebuah kesamaan kerja, maksudnya kinerja bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar semua pelajaran Olahraga di Sekolah itu bukan cuma pelajaran yang akhirnya tidak memberikan justru dukungan target ini gitu, artinya minimal tingkat kebugaran saja, standar kebugaran menurut Kemenpora disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terutama Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah supaya nanti kemudian itu Inline, jadi tidak menggarap dari nol ketika bicara soal kebugaran Pemuda rendah, di sarana Pendidikan rendah kan berarit yang harus diperbaiki adalah yang di Sekolah. Sekarang kan gini Olahraga bebas mau ngapain gitu, tidak terkontrol, tidak ada standarnya, saya pikir ini sudah saatnya gitu yah. Kemudian terkait dengan publikasi juga demikian, publikasi Pembudayaan Olahraga itu kan bisa dengan berbagai hal, dipilihlah yang lebih mudah, murah tadi kan katanya gitu, dan masal. Kemudian pertanyaan saya lagi berikutnya di halaman 30 di poin 11, tentang Sekolah khusus Olahraga Disabilitas, Bapak, Ibu Disabilitas itu bukan sesuatu yang dipisahkan dari Masyarakat, saya lebih sepakat jika Sekolah Olahraga kita, Perguruan Tinggi kita itu justru yang Mengingklusi, jadi tidak berdiri sendiri, bikin Sekolah lagi sendiri, High Cost, tapi kalau dia masuk katakanlah di Ragunan, ada yang bisa dimasukan, atau misalnya di Fakultas Pendidikan dan Olahraga di berbagai Perguruan Tinggi yang ada di kita memasukan itu, sehingga kan katanya mau murah? Ya gitu lah, itu lebih efisien kan, lebih efisien dan penyandang Disabilitas (...) penyandang Disabilitas itu bisa berinteraksi bersama gitu, mungkin mereka jadi pelatihnya, bisa jadi Olahraga yang umum pelatihnya adalah penyandang Disabilitas, bisa jadi kan seperti itu, jadi bagian-bagian, penyandang Disabilitas itu kan tidak dari lahir, bisa jadi ada Atlet yang karena satu dan lain hal kemudian dia menjadi Disable, tapi mereka karena sudah punya pengalaman mereka jadi, katakanlah menjadi Coachnya gitu, ini kan bisa terjadi, ini saya pikir ini penting untuk di. Terakhir, saya bilang terakhir karena yang lain makanya rezekinya tidak sempat kebaca, ketika di Deputi Pengembangan Pemuda bicara soal mau menghadapi bonus Demografi yang puncaknya itu di 2030 itu akan sangat tinggi di Indonesia, sementara harus dimulainya dari sekarang mempersiapkan keseluruhannya, yang 16-30 Tahun ini mereka mungkin akan jadi Pemimpin nanti di 2030, kalau mau memandirikan mereka secara Ekonomi tentu kita harus punya ukuran, ukuran ketercapaian Wirausaha Pemudanya seperti apa, ukuran-ukuran ini yang perlu disampaikan kepada kami, karena hampir semua programnya bagus menyampaikan tentang pendampingan, fasilitasi sentra, sentra Wirausaha Pemuda konsepnya kaya apa, dimana, bagaimana, sehingga kemudian (...) juga bisa melakukan kontrol terhadap itu, setelah mereka dapat fasilitasi itu sebetulnya akhirnya mereka dapat Benefit ada, Masyarakat dapat apa? Apakah kemudian ada peningkatan Income misalnya atau dia bisa bertahan berapa lama, kan itu jadi

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

penting supaya kemudian Pemuda-pemuda di Indonesia itu mandiri gitu. Kemarin saya memberi catatan misalnya pada Badan Ekonomi Kreatif, ketika bicara soal Badan Ekonomi Kreatif didorong Start Up bagus, tapi pada titik tertentu ternyata mereka akhirnya dikuasai pemodalannya oleh Asing, tidak dimiliki oleh orang Indonesia sendiri, sehingga bahkan ada yang 100% itu adalah modal Asing, jadi Benefit buat orang Indonesianya apa? Nah maksud saya Kewirausahaan ini menjadi suatu hal yang penting Pak (...), bagaimana mengukurnya, memastikan Sustenebilitynya, setidaknya mereka minimal berapa Tahun dia harus bertahan gitu lho? Karena memang anak-anak muda cenderung bosan yah kemudian belum tentu siap juga menghadapi berbagai tantangan, berarti kan harus disiapin dibantu oleh kita juga Diasistensi, tapi berapa lama minimal dia bisa bertahan sehingga kita bisa mengatakan bahwa program ini berhasil.

Itu saja Pimpinan sementara. Terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Selanjutnya Bu Lathifah Shohib dan bersiap-siap Ibu Dewi Coryati. F-PKB (Dra. Hj.LATHIFAH SHOHIB): Terima kasih Pimpinan. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak/Ibu yang saya hormati, Hanya 2 hal yang ingin kami mendapatkan penjelasan dari Pak Sesmen, yang pertama halaman 8 Pak, daya serap per 25 September yang paling akhir Pak yang 2,59% itu, kami mohon penjelasan mengapa kok daya serapnya sangat rendah sekali. Yang kedua halaman 12 Pak Sesmen, tentang pengajuan usulan tambahan Pagu Alokasi, nada yang sangat Jomplang sekali Pak Sesmen yang nomor 2, dari untuk program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Kementerian Pemuda dan Olahraga dari 7 sekian M, tambahannya diusulkan 160 M, ini kami juga mohon penjelasan mengapa begitu besar usulan tambahannya dari Kementerian.

Terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Selanjutnya Ibu Dewi Coryati dan nanti bersiap-siap Pak Mujib Rohmat.

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

F-PAN (Hj.DEWI CORYATI, M.Si): Terima kasih saudaraku Pimpinan. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang kami hormati seluruh Jajaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Saya ingin melakukan pendalaman juga, yang pertama untuk penyerapan di halaman 8, kami melihat bahwa tadi disampaikan Ibu Lathifah penyerapannya sampai sekarang terlihat kurang bagus begitu menyerapnya, salah satu yang ingin ditanyakan adalah bagaimana tentang pembelanjaan Bola, apa jadi apa tidak? Karena kami kan mendengar kabar bahwa akan ada Bola-bola yang akan didistribusikan ke seluruh Jagad Raya Indonesia Raya, kami itu sangat menunggu, kenapa demikian? Karena Bola-bola itu bukan Bola liar, Bola itulah yang akan ikut meningkatkan prestasi Olahraga secara Real dan sampai ke pelosok, bahkan kalau Pak Sesmen bayangkan itu sampai ke puncak gunung Bungkuk, di Bengkulu itu gunung tertinggi itu di Bengkulu Pak, namanya gunung Bungkuk, lagi Bungkuk saja sudah begitu gimana kalau dia lagi berdiri kan, jadi itu yang pertama. Yang kedua, saya ingin langsung ke, tadi seperti Ibu Ledia sampaikan ini kita membacanya dengan Zreet gitu yah, memang kita ini sudah sangat ahli di bidangnya, bidang baca membaca, jadi kami juga membaca dengan sangat cepat, untung dulu juga kursus membaca cepat, baik saya ingin menyoroti karena saya bukan ahli di bidang Olahraga, kalau di Fraksi PAN itu ada yang khusus bidang Olahraga yaitu saudaraku Yayuk, nah itu bagian dia lah, bagian saya adalah untuk pengembangan Pemuda, karena kan Kementerian ini Pemuda dan Olahraga, Pemudanya didahulukan, kenapa demikian? Melihat dari pemaparan proposal dari Deputi bidang Pengembangan Pemuda ini sangat bagus sekali proposalnya disampaikan disini bahwa total penduduknya itu adalah 254,9 Juta dan Pemudanya 62,06 dan pada Tahun 2030 kita akan mendapatkan bonus Demografi dimana 2.25,7 Juta jiwa usia produktif, artinya apa? Artinya maju tidaknya Negara kita akan bergantung dari Kemenpora, nah untuk itulah kami sangat menaruh harapan besar kepada Deputi Pengembangan Pemuda dan kami melihat disini beberapa yang akan dikerjakan atau sudah dikerjakan. Sebentar, ini catatannya di halaman 8. Nah yang ingin kami tanyakan misalnya adakah kerjasama yang erat dengan Kementerian lain? Karena kami melihat disini, saya loncat dulu deh karena catatannya dibelakang, loncat dulu ke Deputi bidang Pemberdayaan Pemuda yaitu kami melihat disini bahwa ada Gerakan Pemuda Anti Narkoba di halaman 7, dan ini pada halaman 34 kami melihat bahwa itu kan hanya ada di 5 Provinsi. Maaf salah. Di halaman 7 itu kami baca adanya di 5 Provinsi dan 30 Kabupaten-Kota, nah bagaimana dengan Provinsi-provinsi yang lain? Itu untuk Pemuda Anti Narkoba. Kemudian juga untuk, disini ada pelatihan Kader inti Pemuda Anti Narkoba itu adanya ya itu tadi di Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Lampung, Jambi, padahal kalau Narkoba itu tidak mengenal Provinsi tapi mungkin juga di Provinsinya Jawa Tengah juga banyak juga iya kan? Nah butuh juga pelatihan seperti itu dan itu tindak lanjutnya seperti apa?

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Yang kedua, tadi kenapa saya sampaikan adakah hubungan yang erat dengan Kementerian lain? Karena Anggarannya sangat kecil, misalnya di halaman 34 Pemuda peduli lingkungan asri dan besar, targetnya 1.500 orang saja, kemana akan dilakukan di Bali, Sulawesi Tenggara, Bangka Belitung, Anggarannya 1,5 Miliar, kan ini menurut saya Anggarannya sangat kecil makanya harus ada suatu terobosan, kita tentu sangat peduli terhadap lingkungan asri dan bersih dan ini tentu bisa bekerjasama dengan Kementerian LHK dimana banyak sekali program tentang bagaimana cara memperbaiki lingkungan, disana ada programnya disini punya SDM nya yaitu para Pemuda yang akan mengisi bonus Demografi, Bapak bisa bayangkan bahwa pengolahan sampah kemudian pengendalian sampah, adanya Bank sampah dan sebagainya soal lingkungan hidup, menjaga lingkungan hidup, menjaga kelestarian itu sangat efektif kalau dilakukan oleh Pemuda Pak, kenapa demikian? Ya mereka lebih kreatif, lebih punya kemauan barangkali itu seperti itu dan butuh bimbingan dari Deputi bidang Pemberdayaan Pemuda, tetapi kalau Anggarannya kecil kayanya juga jadi menggugurkan kewajiban saja gitu. Nah itulah makanya butuh adanya kerjasama yang baik. Kemudian seperti Kapal Pemuda Nusantara, adanya seperti ini, targetnya itu kecil 102 orang, saya jadi tidak ngerti ini, targetnya ini sangat-sangat kecil jadi kalau tidak ada kerjasama maka akan tidak ada hasilnya buang-buang duit saja, nah ini pemanfaatan Iptek untuk memerangi Situs-situs Destruktif dan satu lagi yang di halaman 35 sentra pemberdayaan Pemuda yang ada di 34 Provinsi di Indonesia berbasis Rumah Ibadah. Satu lagi, kegiatan Bapak itu sangat banyak tersebar-sebar saya lihat, tapi kami tidak pernah tahu Pak kegiatannya seperti apa yang dilakukannya bagaimana dan ini kita cuma tahu kalau ada laporannya saja, ada baiknya Pak ke depan kalau punya kegiatan di daerah kami di Dapil kami untuk kami bisa bantu secara maksimal karena kita mengetahui banyak sekali tentang Masyarakat di Dapil kami itu kami diberi kabar, sehingga kami ini merasa senang “oh ada kegiatan seperti ini, oke kalau itu kita bisa dorong kita bisa bantu” supaya duit yang kecil ini bisa jadi tambah maksimal hasilnya. Dan ada lagi satu, Asisten Deputi peningkatan kreatifitas Pemuda di halaman 36, ini banyak sekali yang bisa dilakukan bersama Badan Ekonomi Kreatif, yaitu misalnya pelaksanaan pelatihan peningkatan keterampilan kreatifitas seni budaya dan Ekonomi Kreatif, ini ada 14 kegiatan, Anggarannya 1,6, kalau Bapak bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif Bapak sebagai yang dilakukan pelatihannya dan nanti Anggarannya bisa saling mendukung, sehingga targetnya itu kalau bersinergi kan hasilnya akan lebih maksimal, ini seperti nomor 6 di halaman 37, pentas Seni Budaya Pertunjukan Festival Kreatifitas, ini semuanya adalah kegiatan Big Craft yang punya Anggaran yang kami juga mengetahui ada Anggarannya yang seperti itu. Saya rasa itu saja dari saya Bapak, pada kata kuncinya adalah karena Anggarnnya juga sangat terbatas dan fokusnya tidak pada Pemuda, lebih banyak ke Olahraga, Anggaran Pemudanya tidak terlalu banyak jadi pintar-pintarlah mengelola itu karena Indonesia mau maju tergantung Pemudanya. Billahitaufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Selanjutnya Pak Mujib Rohmat, silakan Pak Mujib. F-PG (Drs. H.A.MUJIB ROHMAT, M.H): Baik, terima kasih. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pimpinan yang saya hormati; Para Deputi dan seluruh jajaran Kementerian Pemuda yang saya hormati. Ada 4 hal yang ingin saya sampaikan, 2 yang berkaitan dengan menindaklanjuti hasil Rapat Kerja kemarin dan 2 dari hasil aspirasi yang kita peroleh pada saat Kunjungan Spesifik. Yang 2 pertama itu adalah soal, kalau tidak salah kemarin ada, saya tidak tahu Pak Ketua, waktu itu yang mimpin Pak Djoko, yaitu tentang adanya rencana untuk membuat Undang-Undang berkaitan dengan kesejahteraan atau yang berkaitan dengan revisi terhadap sistem Keolahragaan Nasional. Nah ini sudah tercermin belum Pak di dalam Anggaran ini di Pak Sekjen, kelihatannya kok belum nampak, ada 2 kemungkinan memang jujur harus kita akui bahwa andai ada 2019 suasananya memang sudah suasana Pileg, itu memungkinkan atau tidak mungkin diukur bareng-bareng antara Pimpinan dengan Bapak-bapak Deputi, kalau memang harus ada ya kita harus niati untuk harus jadi, tapi kalau memang tidak memungkinkan ya tidak tahu apakah bisa karena ada nanti ditunda atau diluncurkan pada Periode yang berikutnya, tapi kepentingan untuk merevisi terhadap sistem Keolahragaan Nasional kita supaya misalnya yang berkaitan dengan apresiasi kepada teman-teman yang berprestasi itu bukan sifatnya Ethok tapi memang ada regulasinya dan bersifat tetap tidak dikaitkan dengan atensi oleh Pak Menterinya, tetapi memang itu adalh perintah dari Undang-Undang, atau yang kedua itu langsung yang Undang-Undang tentang kesejahteraan dari Atlet, itu yang pertama. Yang kedua kalau tidak salah kemarin banyak sekali memang bicara tentang keseimbangan Anggaran Pak, karena Nomenklaturnya itu adalah Pemuda dan Olahraga, nah ini keseimbangan ini menjadi penting seperti yang Ibu Dewi Coryati tadi ceramahkan lama itu, itu bisa ditambahi yang lain akan lama lagi, yang berkaitan dengan sepinya kegiatan Kepemudaan, jangan-jangan nanti kalau kita ungkap satu persatu ini bukan hanya Indonesia Darurat Narkoba tapi Darurat Pemuda Pak, Pemuda dikaitkan dengan Narkobanya darurat, Pemuda dikaitkan dengan penggunaan IT yang kurang produktif, kemudian Pemuda yang masih kaya kemarin ada tawurannya seperti itu, dan lain sebagainya lalu menjadi Darurat Pemuda, tapi disisi lain kita sepi sekali dengan berita-berita tentang Kepemudaan. Nah ini barangkali salah satu faktornya adalah karena keseimbangan Anggarannya yang tidak tercermin disitu, nah karena itu barangkali karena kemarin sudah kita bicarakan tentang perlunya ada keseimbangan tentang Anggaran ini mencerminkan dari keseriusan kita untuk membina Kepemudaan kita. Saya tidak tahu, informasinya saja katanya sekarang sudah berkembang pecahnya KNPI menjadi 4, yang tadinya 2 sekarang sudah berkembang Pak, berkembang biak menjadi 4 Pimpinan. Nah yang kaya begini ini kan bagaimana akan muncul yang namanya kegiatan-kegiatan Kepemudaan? Nah karena itu saya kira menjadi penting untuk

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

merealisasikan himbauan kita, kesimpulan kita tentang keseimbangan Anggaran di bidang Kepemudaan dan Keolahragaan. Kemudian yang kedua berikutnya ini adalah temuan pada saat usulan pada saat kita Kunjungan Spesifik, yang pertama bagaimana perkembangan tentang Politeknik Kepemudaan Pak, yang ada di Sumatera Selatan yah Pak Ketua? Yang mau mengajukan itu, karena mungkin dari Diktinya barangkali perlu mendapatkan dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, kebetulan mungkin di Indonesia bahkan mungkin di Asean barangkali atau Asia itu yang ada 20 Venue dalam satu area itu barangkali memang di Indonesia, dan disana sudah ada Politekpar Pariwisata, nah itu menjadi Pariwisata Olahraga (Sport Tourism), dan itu disiapkan SDM nya juga dari situ. Nah hal yang sama juga sedang diusulkan yaitu tentang Politek Pemuda dan Olahraga, nah inim ungkin barangkali kita ingin mendapatkan informasi tentang perkembangannya. Yang kedua Pak Sekjen, Pak Sekretaris dan para Deputi, selama ini kita memperhatikan PON dimana-mana itu proposalnya hanya sampai pada tingkat perencanaan dan pelaksanaan saja tidak sampai pada tingkat pemanfaatan dari arena-arena atau sarana-sarana yang dibangun, sebetulnya jujur saja mirip juga dengan MTQ, Pak Ni’am mungkin paham betul, ini royokan betul dengan ada MTQ Nasional habis itu tidak ada, dan itu magkrak gitu, apalagi dilaksanakannya misalnya di lapangan, ya pasti saja habis itu dibongkar, nah sementara kita menginginkan seperti halnya yang terjadi di Palembang itu, kalau kita lihat misalnya di tempatnya Ibu Hatifah di Kalimantan Timur misalnya itu selesai PON yang mahal sekali terus tidak ada gunanya, usulan kita adalah mungkinkah dari teman-teman Kemenpora bahwa kalau ada yang mengajukan PON itu, itu proposalnya harus sampai pada tingkat penggunaan, pendayagunaan terhadap sarana prasarana yang dimiliki, kalau itu tidak ada ya kita mesti kita perhitungkan, kita cari yang siap untuk bisa mendayagunakan itu dengan lebih baik. Saya kira itu Pak Pimpinan dan Kemenpora yang saya hormati. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Mujib. Ini ada 2 pendaftar bareng-bareng, ya silakan Pingsut, mau Pak Putu Supadma Rudana dulu atau Ibu Titik Prasetyowati Verdi? Silakan. F-PD (PUTU SUPADMA RUDANA): Baik, terima kasih Pimpinan. Yang saya hormati Bapak Ketua dan Pimpinan Komisi X; Bapak Sesmen dan jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Tadi saya sudah mendengarkan apa yang menjadi masukan, pandangan dan juga pertanyaan teman-teman kami di Komisi X yang memang pada intinya pertama itu mempertanyakan komitmen bagaimana dalam kondisi ke depan peran Komisi X ini menjadi Mitra utama Kemenpora untuk melakukan berbagai kegiatan ke Masyarakat, karena memang kamilah yang dekat dengan Masyarakat, karena kami

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

hadir dari berbagai Dapil, tentu Anggota Komisi X ini menjadi jembatan yang kongkrit dalam berbagai hal, termasuk saya masuk sekarang tentu ke depan harapannya ini sinergi ini harus dibangun Pak ke depan, jangan sampai hanya dibahas dalam tahapan Rapat, tapi dalam implementasi juga harus dilakukan secara kongkrit. Kedua Pak tentang konsep, konsep Pemuda, memang pilar berbagai hal dalam Berbangsa Bernegara adalah Pemuda, kita tahu pilar utama Pemuda ini satu menyangkut prestasi Olahraga, pasti dari Pemuda juga banyak yang perstasi Pemuda, yang kedua adalah peran Pemuda dalam Wirausaha khususnya dalam kegiatan Olahraga, kalau kita bandingkan diluar Pak, itu kegiatan Wirausaha dalam bidang Olahraga itu begitu besar Pak, Devisa dan potensinya yang belum digarap dan digali, karena dalam berbagai Supporting kegiatan Olahraga pendukungan itu besar (...), kegiatan Short atau (...), kegiatan lainnya yang memang sangat besar, nah itu yang kedua. Yang ketiga memang peran dalam arti Sosial dan Budaya, kenapa ini penting Pak? Karena memang kalau kita lihat memang ini contohnya Karang Taruna, memang selama ini Pemuda ini hadir di Desa-desa mereka punya peran strategis untuk membantu Masyarakat, jadi bagaimana juga Kementerian Pemuda dan Olahraga punya Empati juga melibatkan Karang taruna walaupun mereka bernaung dibawah Kementerian Sosial, tapi ini adalah Pemuda yang memang sudah punya kondisi di Masyarakat dan sudah hadir di Masyarakat untuk memberikan Support. Jadi 3 hal itu Pak yang kita ingin pastikan ke Bapak bagaimana konsepnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menggarap ini dan porsi dari Anggaran mana saja ini dikeluarkan, karena kalau tidak Pak, prestasi kita pasti sifatnya hanya sementara, mungkin prestasi kita tidak dari pembinaan Kementerian Pemuda dan Olahraga tapi dari Cabor atau orang-orang yang punya komitmen dan dedikasi tinggi untuk meningkatkan Olahraga itu, nah jadi terus juga bagaimana diplomasi Olahraganya Pak ke depan? Karena menyangkut juga kalau kita bicara medali di Asean Games, di Sea Games juga di Olimpiade tentu diplomasi inimenjadi penting, sejauh mana sudah dilakukan? Karena kemarin kami dari Fraksi Demokrat sudah memberikan 4 jempol ke Bapak, tapi langkah-langkah kongkrit apa dalam Tahun ke depan ini 2018-2019 untuk menuju dalam prestasi Olahraga ke depan. Nah disamping itu Pak jadi memang yang kita harapkan bagaimana Kementerian Pemuda dan Olahraga ke depan punya konsep dan mampu Mentrigger anak uda untuk bisa hadir khususnya berprestasi, dalam arti bagaimana memasyarakatkan Olahraga, mengolahragakan Masyarakat, nah tadi saya sependapat dengan Ibu Dewi, mungkin cara murah dan mudah memberikan alat sarana dan prasarananya kalau memang lebih murah mungkin Bola tadi pas sekali, jadi memang misalkan yang diberdayakan Karang Taruna dihadirkan di Desa-desa dengan Bola Sepakbola itu pasti akan lebih efektif Pak untuk bisa menghadirkan kegiatan positif di Masyarakat, tidak akhirnya terjadi kaya kemarin Pak, Supporter kita, ada anak kita Mas Angga namanya, Beliau ini memang dalam kondisi cinta Olahraga, jangan sampai suatu saat orang itu Phobia Olahraga, takut, karena apa? Kejadiannya seperti itu Pak, ini memang tanggung jawab Kementerian Olahraga secara Pro Aktif bukan Re Aktif, reaksinya adalah memvonis Olahraganya tidak boleh melakukan kegiatan secara berapa lama, tapi itu (...) Pak, harus Pro Aktif dibangun, karena Olahraga ini Industri, Industri ini harus dibangun dan Devisanya besar, kalau itu dilakukan berapa kerugian yang terjadi? Nah saya sependapat ini kita kecam kejadian kemarin, sampai salah satu dari Supporter atau anak kita meninggal dan ini tentu kita turut berbela sungkawa, tapi intinya ke depan bagaimana konsepnya yang harus dibangun.

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Nah juga yang lainnya Pak, ini ada yang ingin saya sampaikan di pengajuan usulan tambahan Pagu Anggaran 2019 itu ada berbagai hal yang memang penyelenggaraan Jambore Pemuda Indonesia nah itu kegiatannya dimana, bagaimana mekanismenya harapannya itu prnting Pak, karena tentu kami ingin tahu. Yang kedua adalah ada tambahan pembinaan PPLP di daerah dan peralatan latihan Pendidikan Olaharaga yang berbakat melalui pembinaan Klub Olahraga junior dan kompetisi, tambahan PPON untuk mendukung Pelatnas berkelanjutan, jadi begini Pak, poinnya adalah dari penambahan Anggaran ini dimana saja, daerah mana saja, tentu berapa banyak dan bagaimana mekanismenya, karena tentu kami ingin tahu juga, karena kami sesuai dengan pernyataan teman-teman kami, kita di Dapil juga bisa menjelaskan Pak, kenapa harus daerah ini, kenapa harus daerah ini, kalau memang harus ada skala prioritasnya silakan, tapi apakah Bapak kelola secara menyeluruh, apakah dananya (...) dana Dekon atau bagaimana, nah tentu ini harus kongkrit dan jelas di kami, kami kawal Pak, sehingga tidak hanya terlempar begitu saja, karena kami ingin tahu dan Pimpinan tolong juga dicatat mohon kalau bisa kondisinya kita ada beberapa tempat atau daerah pemilihan yang kita miliki, kita kawal Pak bersama, tentu bukan untuk menghalangi, tapi untuk memberi kontribusi lebih maksimal, dan kami yakin teman-teman disini akan berkomitmen untuk itu membantu Kemenpora untuk peningkatan prestasi Olahraga, untuk meningkatkan budaya Olahraga setiap saat di desa-desa, apalagi saya sendiri Ketua Karang Taruna di Provinsi Bali Pak, kami pasti bantu dan dukung Kemenpora. Nah tentunya itu yang kami ingin pahami dan mudah-mudahan ke dapan Pak, konsep besar Kemenpora kami tunggu selalu Pak, karena memang pilar utama Pemuda ada di Kemenpora dan Olahraga adalah pencapaiannya, pembinaan kepemudaan inilah mencapai prestasi Olahraga yang saya pikir akan luar biasa, tapi kalau Pemudanya tidak dibina atau dilibatkan atau digaungkan atau dihadirkan secara menyeluruh tentu tantangannya adalah justru menjadi sebuah tantangan yang besar terjadinya hal-hal negatif yang memang kita takutkan bahwa anak-anak muda kita justru dengan tidak kita sigapnya untuk memberikan ruang-ruang kepada mereka untuk ruang-ruang positif, sehingga mereka akan mengambil tindakan menjadi hal-hal negatif Narkoba lah, kegiatan Tawuran dan lainnya. Inilah yang kami ingin tahu, kami ingin pastikan Kemenpora menjadi ujung tombak, pilar utama, Konseptor dalam kegiatan ini. Terima kasih Pak. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Putu, dan selanjutnya Ibu Titik Verdi. F-P.NASDEM (Hj.TITIK PRASETYOWATI VERDI, SH., MH): Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera untuk kita semua, Om Swastiastu Namo Budaya.

Terima kasih. Pimpinan yang terhormat; Yang terhormat Bapak Sesmen, Sekjen dan jajarannya.

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Baik, kita sedang baru saja mengalami hal yang buruk perihal tawuran Sepakbola dan memakan korban, sebenarnya yang kita lihat jangan saat kejadiannya, kita harus melihat penyebabnya akar permasalahannya apa, ini yang kita harus pikirkan, sebenarnya itu kan Olahraga yang bagus dan membuat orang segar dan bugar dan masal, hebat, murah, masal gitu, yang Bapak sampaikan ini bisa tercapai, namun disini saya lihat terkait dengan dana dan serapan dari bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora ini sangat kecil sekali, nah disini saya melihat benar-benar yang membutuhkan itu banyak Pak Pemudanya, kalau mau dibantu Monggo, saya kebetulan memiliki Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia, Misinya menjadikan perempuan Indonesia salah satu tonggak Perekonomian Bangsa, kemarin saya membuka 820 Koperasi se Kabupaten Tulung Agung, Blitar, Kediri, di Bandung juga saya buka 542 Koperasi, nah itu saya memberikan kepelatihan untuk Wirausaha Pemula, itu yang butuh banyak sekali dan kita harus optimis dengan Pemuda kita yang ingin maju, itu banyak sekali, jadi mungkin daerah-daerahnya tidak tersentuh boleh kita bantu, nah karena kami adalah Praktisi juga selain di DPR gitu, jadi kalau mengenai Olahraga memang Pak ini harus kita butuhkan jangan sampai mengenai pembinaan SDM seperti Wasit yang kita alami Pak, sampai detik ini Wasit itu harus membiayai dirinya sendiri, jadi untuk membuat dia Grade bisa menjadi Wasit Asian Games itu dia harus minimal mengikuti beberapa ujian, namun dia harus membiayai dirinya sendiri dan dia adalah seorang PNS yang Gajinya hanya berapa, dia mengikuti Seminar Kepelatihan ke Chili, itu biaya tiketnya saja 50 Juta Pak, tapi dia diwajibkan untuk biaya pribadi, yang saya sampaikan kepada Pak Sekjen waktu lalu, nah itu beberapa, ini mengenai Olahraga itu banyak sekali yang sangat membutuhkan, jadi kalau tidak terserap sebetulnya mungkin kurang sosialisasi Pak saya rasa, jadi itu bisa kami bantu mengenai kaya gitu, banyak sekali yang membutuhkan, apalagi Bapak Deputi bilang Kepemudaan ya Pak? Nanti kami bantu, jadi jangan hanya Organisasi-organisasi tertentu saja Pak, banyak yang sangat membutuhkan, nah dengan membagi dengan sedikit kecil-kecil Kepelatihan itu terus membentuk karakter (...) Anak Bangsa supaya tidak Narkoba, supaya tidak tawuran, tidak kenakalan remaja, Seks bebas dan lain-lain itu banyak sekali yang kami bisa bantu.

Kira-kira begitu Pak, terima kasih, Wabillahitaufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Masih ada yang lagi Ibu Zairina, silakan Ibu Zairina. F-P.HANURA (ZAIRINA, S.IP):

Baik. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih atas waktunya Pak Ketua. Disini Bapak, mungkin hampir sama dengan teman-teman semuanya kami

mengapresiasi bahwasanya Kepemudaan itu perlu adanya lebih penekanan terkait pembinaan pembinaan dari Pemuda tidak hanya Olahraga, berbicara terkait dengan

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Kepemudaan itu kami berharap mungkin Kementerian ini bekerjasama dengan Kopertis atau Kopertise di wilayah masing-masing, jadi Sekolah-sekolah atau Perguruan Tinggi-perguruan tinggi yang Negeri memang itu sudah tertata, kaya Unair, kaya IPB, ITB, UGM dan segala macamnya semuanya sudah yah Anggaran sudah banyak masuk darisana, bangunannya kemudian programnya banyak, tetapi Pendidikan-pendidikan yang Swasta yang merupakan basis Kepemudaan di daerah-daerah di Kepulauan Madura, di Kepulauan yang lain-lain, di Brau, dimana-mana yang banyak, di Sulawesi, di daerah-daerah itu banyak yang masih dimiliki oleh Swasta, disana gudangnya Pemuda, selama ini kami berkecimpung di Pendidikan belum pernah atau mungkin ada hanya 0,1% mungkin atau Nol koma sekian persen cakupan dari Kementerian Kepemudaan ini ke sektor Kopertis atau Kopertise, jadi Kopertis itu yang dibawah Dikti, Kopertise yang dibawah Distis, itu sangat sedikit sekali sedangkan disana gudangnya Pemuda dengan segala Idealisme, dengan segala konsep-konsep brilian mereka gitu.

Juga perlu adanya pengembangan Kepemudaan di Pesantren, Pesantren itu jumlahnya Ratusan Ribu, sementara sentuhannya dari Kementerian Kepemudaan ini masih Nol sekian persen juga, sektor-sektor apa penekanan dari Kementerian ini itu perlu adanya revisi mungkin atau perbaikan, memang Anggarannya saya melihat daripada yang lainnya lebih minim, tetapi bagaimana program-program itu dapat lebih menyentuh, tidak hanya pembinaan pada Olahraganya, tetapi pembinaan pada Kepemudaannya, di PTS-PTS itu Kepemudaan dan Olahraganya sama-sama bisa dioptimalkan.

Itu mungkin dari kami Pak, terima kasih. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Cukup Anggota yah? Saya kira cukup, ada tambahan, sudah? Cukup berarti kita beralih ke meja Pimpinan, karena ada panggilan yang tidak bisa diwakilkan ke DPP, maka Ibu Hetifah minta diberi kesempatan terlebih dahulu, silakan Ibu Hetifah. F-PG (Dr. Ir. HETIFAH SJAIFUDIAN, M.P.P.): Terima kasih. Pimpinan dan rekan-rekan Anggota Komisi X yang saya banggakan; Bapak-bapak Mitra/Ibu yang kami hormati. Pertama kalau terkait Olahraga Pak, ya saya juga ingin mendukung teman-teman lain terkait dengan musibah atau tragedi Kemanusiaan yang masih saja berlangsung ya Pak yah dan saya ingin menegaskan kembali sepertinya memang harus ada upaya lebih sungguh-sungguh ke depan supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi, kami ingin tahu apa langkah-langkah yang akan dilakukan, karena kita ingin Olahraga itu memberikan kebahagiaan dan kemudian mempersatukan bukan justru menjadi permusuhan terus menerus yang terpelihara, itu intinya.

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Kemudian kami kemarin kebetulan bertemu dengan salah satu penerima Medali untuk Panjat Tebing Pak, nah ini kami ingin karena mendengar dari Bapak mengenai standar pembagunan GOR-GOR di skala mungkin Kabupaten atau Kota yang waktu itu hanya 6 Cabor, rupanya minat atau antusias Remaja-remaja dan Pemuda untuk beberapa cabang ini sekarang jadi meningkat gitu, antara lain Panjat Tebing itu, nah beberapa daerah yang menghasilkan, seperti Kota Balikpapan itu menghasilkan para Atlet yang bagus, ya memang karena dari waktu dia SD sudah ada fasilitas seperti itu, walaupun saat ini menjadi sudah tidak sesuai lagi, misalnya tingkat kemiringannya atau apa tidak sesuai dengan apa yang nanti dilombakan kalau untuk prestasi. Nah jadi mungkin fasilitas seperti itu mungkin di desa atau di Kabupaten itu apakah tidak bisa disesuaikan gitu Pak, jadi supaya adalah juga fasilitas Panjat Tebing itu, itu anak-anak ingin ada aspirasi semacam itu Pak, jadi disesuaikan. Nah kemudian terkait dengan Pemuda sedikit saya bangga ada suatu kegiatan yang terkait dengan masalah kesetaraan Gender, ini benar-benar luar biasa saya sebagai perempuan bangga ada kekegiatan semacam ini, namun demikian mungkin kalau saya perhatikan di kegiatan prioritas Pengembangan Pemuda ini Pak Ni’am, mungkin penerjemahannya, karena antara program prioritas poin 5 terkait pengarusutamaan Gender dengan kegiatannya itu masih sepertinya ada Gep gitu, persisnya niat ini karena memang kami menyadari mungkin ini Cross Cutting Issue gitu, jadi di semua kegiatan Kepemudaan maupun Olahraga mohon dipastikan ada keterwakilan yang sama, karena Olahraga maupun Pemuda istilah Pemuda sendiri mengesankan dia Maskulin gitu, kalau Pemudi baru perempuan, padahal kan tidak seperti itu, maksudnya semua kegiatan Kepemudaan pesertanya harus ya perempuan, ya laki-laki, dua-duanya itu harus terakomodir sevcara seimbang, kemudian substansi atau konten-konten baik Kuliah-kuliah ataupun kegiatan apapun harus memastikan, memang mengajarkan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan dan juga kalau misalnya membangun sarana prasarana apapun termasuk sarana prasarana Olahraga, Olahraga itu juga ada yang mungkin didominasi perempuan, ada yang didominasi laki-laki jadi kita tetap memperhatikan hal-hal seperti itu, jadi itu memang menjadi, kan Mainstreaming gitu, jadi bukan ada program untuk perempuan itu ya Pak yah, tapi saya pikir tetap ini apa, karena disini kegiatannya ada nomor 4 Pemuda mampu siap Menikah, maksudnya mampu ini istilahnya ya saya memahami yah, cuma istilah Pemuda mampu, siap Menikah ini yang di halaman 19 itu Pak, mungkin agak sedikit Confuse gitu, maksudnya mampu itu dalam arti mampu Ekonomi atau Pemuda siap Menikah saja mungkin cukup. Nah kemudian ada beberapa fasilitasi kepada Kota-kota untuk layak Pemuda itu, nah ini juga mungkin menjadi pertanyaan apakah 8, kan ini hanya ada nilai Rupiahnya tidak terlalu banyak yah 8 Miliar apakah itu Kota layak Pemuda yang difasilitasi itu jumlah Kotanya berapa, apakah ada suatu Kota tertentu, apakah basisnya juga permohonan dari mereka yang sudah berkomitmen dan siap, yang saya tahu Kota Balikpapan itu baik Kepala Dinasnya maupun Walikota sudah mencanangkan Kota layak Pemuda ini, nah jadi barangkali apa kriterianya harus ditetapkan mungkin supaya ada. Dan terakhir dukungan fasilitasi Infrastruktur Pemuda gitu, ini yang dimaksud Infratstruktur itu apakah fisik maksudnya membangun sesuatu gitu misalnya fasilitas sarana prasarana untuk misalnya pertemuan-pertemuan atau bagaimana untuk pemberdayaan penyadaran Pemuda itu masih kurang jelas ya Pak yah. Jadi saya prinsipnya sangat Mensupport apabila Anggaran tambahan ini memang disetujui berarti memang program-program pengembangan maupun pemberian Pemuda ini

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

ke depan akan jadi lebih kuat lagi dan keseimbangan seperti yang teman-teman rasakan juga mungkin bisa dicapai. Terima kasih Pak Fikri atas waktunya. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih Ibu Hetifah, dan giliran selanjutnya Pak Ketua Komisi mau menyampaikan sesuatu, Monggo Pak Djoko. F-PD (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Terima kasih Pak Fikri. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Saya menyimak dengan baik apa yang disampaikan kawan-kawan dan saya menyimak dengan baik apa yang disampaikan paparan oleh Pak Ses. Ada beberapa yang perlu kita sampaikan disini, saya mengupas dulu mengenai masalah Anggaran, kalau saya melihat disini Pagu Anggaran di 2019 1,9 Triliun dan sekarang minta tambahan hampir 1 Triliun, berarti penambahannya lebih dari 50% yah, berarti kalau lebih dari 50% Totally pasti akan berubah programnya, nah perubahan program ini yang mestinya harus kita lihat dulu, kira-kira fokusnya kemana, saya takutnya ini masih disebarkan sesuai dengan kemampuan daya serap, tapi tidak disesuaikan dengan kebutuhan yang dihadapi sekarang, apa yang disampaikan kawan-kawan itu benar, keseimbangan antara program untuk meningkatkan Olahraga dan keseimbangan Anggaran untuk meningkatkan Kepemudaan. Ini tentunya mesti harus kita jelaskan secara rinci, karena ini merubah Anggaran dengan penambahan hampir 50% ini berarti Totally programnya akan berubah, nah saya belum melihat perubahan ini yang kemana fokusnya, ini yang nomor satu Pak. Kalau mengenai sebarannya terserah saja tapi saya mau fokusnya mau kemana penambahan ini, kalau sebarannya mau ke Deputi mana-mana saja terserah saja, tapi fokusnya untuk apa, program apa yang akan dicapai oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga ini? Yang kedua mengenai DAK, disini kepingin penambahan DAK kurang lebih 600 Miliar, pertanyannya adalah ini karena untuk 40 titik yah, berarti kira-kira 1 titik 15 Miliar, dimana saja 40 titik ini akan diprogramkan? Dan untuk kegiatan apa pembangunanya? Karena Pak, apapun kalau DAK ini kan yang negelola adalah Pemerintah Daerah, Bapak tidak bisa berbuat apa-apa, padahal yang mengalokasikan adalah Bapak, tapi Bapak tidak bisa menitip, kalau belum boleh menitip sebaiknya DAK ini kita Postpond dulu, karena apa? Belum jelas keperuntukannya untuk apa, saya takut disini untuk alokasi khusus DAK diguanakan untuk GOR-GOR dimana, ini menggunakan APBN melalui transfer daerah, kalau ini belum jelas menurut saya 600 Miliar ini mesti harus ‘dianu’ benar, saya mohon Pak Ses untuk memberikan ke 40 titik itu dimana? Karena setiap titik itu 15 Miliar rata-ratanya, jadi ini merupakan program yang besar dengan Anggaran yang besar,

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

sehingga kalau ini tidak hati-hati pemakaiannya ini akan membahayakan dari Bapak sendiri. Itu masalah Anggaran. Kemudian yang lain-lain, saya sangat prihatin dengan kejadian kemarin, dan ini sudah ke beberapa kali, mungkin lebih dari 5 hampir 7 kali ya Pak yah? Mungkin 16, tapi yang jelas ini nyawa melayang, ini bukan pengeroyokan, penganiayaan, kalau pengeroyokan itu ada 2 belah pihak Tawuran, bukan Tawuran ini, ini sendiri dikeroyok dan sangat biadab gitu yah, nah kalau saja ini belum bisa bagaimana penanganannya, saya sependapat dengan Bapak itu, kita tidak usah takut sama FIFA, kita atur Negara kita sendiri kok, apa kita mau mengorbankan generasi kita? Apa kita akan menjadikan tontonan ini menjadi tontonan yang indah setelah Olahraga yang barusan kita selenggarakan, kita bangga hati, Asian Games itu kita mendapat suatu pujian dari Dunia manapun, prestasinya luar biasa, ini baru beberapa hari ada prestasi pembunuhan namanya, ini kan sesuatu yang luar biasa, tamparan yang sangat luar biasa, saya rasa saya tahu persis Pak Kementerian Pemuda dan Olahraga tentunya tidak bisa bertanggung jawab secara langsung, tapi kebijakan dari Bapak harus dikeluarkan juga, dan surat-surat Bapak ini kalau perlu agak kencang Pak, saya memberikan apresiasi kepada Pak Ses yang sudah menerangkan kepada Masyarakat lewat Media banyak, saya kemarin juga ikuti, Bapak di TV saya ikuti juga, banyak sekali komentar-komentar, tapi jangan komentar yang seolah-olah itu saling melindungi diri gitu yah, ini nyawa orang, kaya tadi saya mendengar di TV pernyataan Pak Mumuh yah, jangan begitu ‘oh orang Persib juga yang mati, kita juga tidak apa-apa’ jangan begitu, sudahlah itulah kaya begitu jangan disampaikan lah gitu yah. Sehingga apapun ini menyedihkan Pak. Saya mohon ya Pak Ses nanti lewat Pak Menteri tentunya tolong membikin suatu, kebiajakn ada di Bapak, izin juga ada di Bapak, dan apabila ini menandakan juga, membuktikan juga bahwa program Kepemudaan itu kurang, Pemuda-pemuda lebih ke arah liar, saya ingat waktu saya masih muda sekarang sudah tua, dulu ada Kirab Remaja, orang membawa Bendera Merah Putih diirit dari Sabang sampai Merauke, sekarang bukan Kirab tapi Girab-girab sekarang, saya terus terang yah jaman dulu itu ada Kirab Remaja, cinta Tanah Air, cinta NKRI nya itu luar biasa, yang baik pasti harus kita tiru, kita lestarikan, bukan kok ini Ordo siapa, tapi itu merupakan suatu program dari Kementerian Pemuda dan Olahraga pada saat itu yang perlu dibangkitkan kembali, percuma kita ngirit, mengiring obor dari Sabang sampai Merauke kalau jiwa kita masih ternyata belum bisa dipertontonkan dengan baik gitu yah. Nah ini Pak Ses keprihatinan kita seluruh Komisi X ini terhadap kejadian ini luar biasa, kita tidak akan mencari panggung disitu, tapi ini keadaan yang mesti harus kita sikapi dan harus kita hentikan, bagaimana efek jeranya itu dengan apa sekarang? Itu yang kita pikirkan efek jeranya apa sekarang, apakah kalau ada tontonan Persib Bandung misalnya, tidak boleh orang nonton selain orang Bandung misalnya, Jakarta tidak boleh orang melihat selain di Jakarta, apa sampai begitu kita? Terus bagaimana menyadarkan bahwa kita ini Pemuda Indonesia bukan Pemuda Bandung, bukan Pemuda Jakarta, bukan Pemuda Solo tapi Pemuda Indonesia gitu, di dada kita katanya Merah Putih, tapi kenyatannya baru Bola saja kedaerahan kita luar biasa, Arema, Bonek segala macam, itu kan mestinya tidak ada kata-kata kaya gitu, ini kejadian ini kejadian yang sudah sangat luar biasa, kalau saya bilang ini adalah sudah Tsunami Olahraga, khususnya Supporter, Tsunami Supporter sekarang kan gitu. Sungguh Pak Ses yah, kita prihatin sekali kejadian ini, dan saya minta ini Komisi X juga tidak basa basi, semua orang meminta kepada kita, baik Media Cetak, Media apa saja, Media Komunikasi apa saja sudah datang ke kita berbondong-bondong untuk menyatakan sikap kita bagaimana. Ini yang perlu kita

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

“anu” Pak Ses, dan saya terima kasih atas nama Komisi X Bapak sudah di Kementerian Pemuda dan Olahraga itu sudah merespon dengan baik, tapi tolong yang lebih menggigit lagi gitu yah, jangan istilahnya kebijakan Banci, jangan, Bapak mesti harus mengeluarkan kebijakan yang betul-betul membuat efek jera, karena kalau ini dibiarkan lagi pasti akan terjadi lagi Pak, saling dendam, saling ingin balas pasti ada, naik bis diberhentikan bisnya, digebukin di Bekasi, itu kan ada juga, sampai ada yang meninggal gitu yah, ini sudah ke arah brutal, ke arah tidak ada etika, ini sudah beradab lagi sudah. Ini Pak Ses yang perlu kami sampaikan, sekali lagi kalau masalah Anggaran tadi yah, karena Bapak meminta penambahan yang lebih dari 50% Automaticly ini pasti akan merubah program Bapak, arahnya kemana ini yang 50% itu? Jadi nanti kita Bapak dan Ibu, seluruh Komisi X kita akan sepakati dulu yang 1,9 itu yah, sedangkan nanti tambahannya yang 930 tolong bapak Breakdown untuk apa program yang akan difokuskan oleh Bapak itu untuk apa, sehingga yang 2,8 nanti kita bisa tahu persis, karena kita mesti harus tahu persis di Komisi X ini supaya bisa mengawal kebijakan Bapak dengan baik. Terhadap DAK agar Bapak sampaikan kepada kita dimana saja program yang 40 titik itu, sampaikan ke kita dengan jelas dan untuk apa? Takut saya ini nanti begitu sudah dilemparkan ke Rapat di Badan Anggaran, terserah dia mau apa pokoknya ini di DAK di bidang Pemuda dan Olahraga, Bapak tidak bisa Ngetris tapi ini Bapak yang meminta gitu yah, dan tidak bisa juga untuk ngecek pelaksanaannya, nah ini juga mesti harus pada saat nanti di Badan Anggaran kawan-kawan di Badan Anggaran yah Ceu Popong untuk mengawal ini di Badan Anggarannya untuk DAK, siapa lagi yang di Badan Anggaran sekarang? F-PG (Dra. Hj.POPONG OTJE DJUNDJUNAN): Sebentar Pak Pimpinan izin. Ada tugas lain di gedung lain, tapi masih disini, tapi nanti kembali, tolong kalau ada jawaban untuk Ceu Popong nanti tolong ke adik Ceu Popong yang sebelah ini nanti, mohon maaf, nanti kembali, cuma 2 Jam. F-PD (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Silakan Ceu Popong. Nanti Pak Ses dan para Bapak-bapak Deputi, nanti kita akan sampaikan juga ke kawan-kawan yang di Badan Anggaran untuk berjuang di Rapat di Banggar besar agar tahu persis apa yang kita lakukan dan kita tahu persis apa yang kita setujui. Itu saya rasa Pak Ketua, sehingga apa yang diminta oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga ini betul-betul kita bisa Mensupport untuk realisasinya.

Terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Begitu Pak Sesmenpora dan para Deputi, saya sedikit saja mau menekankan, jadi ini harus direspon betul, karena hampir semuanya menyampaikan tragedi

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Supporter Bandung itu, nah ini perlu disampaikan juga karena nanti kalau bisa saya juga minta untuk supaya nanti masuk dalam poin-poin kesimpulan, jadi perlu strategi atau penyelesaian, atau ini menjadi momentum untuk menyusun problematika itu tadi Supporter, karena belajar dari Inggris misalnya kan Holiganism itu bisa diselesaikan, jadi ini kan juga harus disini juga jadi Short Termnya juga bisa disampaikan tetapi Long Termnya juga harus seperti apa, ini jadi momentum. Saya kira itu berulang-ulang, ini semua menyampaikan seperti itu jadi tidak boleh kemudian ini tidak direspon, meskipun Pak Sesmen juga tadi di awal sudah menyampaikan, tapi ini untuk lebih Detail lagi, atau mungkin nanti juga kita menunggu supaya harapannya tidak ada terjadi lagi. Kemudian Pak Ketua tadi tentang DAK, mungkin kami juga sepakat juga karena DAK itu ada 3 syarat, nah syarat itu ada syarat umum, syarat khusus dan syarat teknis, Kemenpora hanya bisa punya kewenangan 1 syarat teknis saja, nah kemudian ini Kementerian semua, dan ketika dicek disini di Komisi X tidak ada satu pun yang bisa mengevaluasi DAK, kalau tidak percaya semua Kementerian disini tidak pernah bisa mengevaluasi yang sudah diturunkan kemana-kemana mereka mengatakan bahwa laporannya bukan ke kami, tapi ke Kementerian Keuangan. Jadi ini yang mungkin kenapa Pak Ketua menyampaikan bahwa DAK ini mesti hati-hati betul, kita harus tahu betul dan kalau perlu nanti kita cek betul ada atau tidak, kalau sampai ke daerah betul tidak jadi barangnya gitu, jadi di tempat itu. Jadi karena yang sudah Kementerian lain itu seperti itu, jadi alasannya kita hanya menentukan satu syarat, jadi syarat teknis, syarat umum dan syarat khusus bukan Kementerian terkait, tetapi Kementerian Keuangan dan kalau di daerah berarti dengan Kementerian Dalam Negeri juga, ini mungkin kenapa Warning itu disampaikan. Iya ini dari, ada tugas ini Ceu Popong dan ini, Tahun Politik jadi ada orang-orang tertentu yang harus.

Kemudian mumpung ini ada peluang, disampaikan juga, ini saya juga dapat amanat ada beberapa komunitas yang datang ke Komisi X kemudian juga ke Fraksi kebetulan program pembinaan prestasi Olahraga ini ada yang pertanyakan kenapa mutiara-mutiara ini ketemu bukan dari pembinaan? Ini tidak tahu dari Deputi mana ini, tetapi banyak yang ketemu tidak sengaja, termasuk Muhammad Zohri kan baru 1 ½ Tahun lalu ditemukan dan sebagainya, yang dibina mutiara-mutiara itu kok tidak dari hasil pembinaan, seolah-olah meskipun tidak mesti benar Pak yah, jadi ini kan disampaikan ini karena kesan. Nah kemudian ini juga salah satunya adalah di Cabor-cabor yang unggulan, Cabor yang terkenal itu banyak Mafia, Sepakbola itu segala macam, ini Mafianya ini apa betul dan kemudian sudah diungkap dan sudah dapat, ini tidak ada usaha untuk bagaimana Mafia itu hilang, nah ini salah satunya Sepakbola juga jual beli dan sebagainya kemudian bertanding bagaimana supaya kalah, bukan bagaimana supaya menang tapi bagaimana supaya kalah dan seterusnya-dan seterusnya, Bulu Tangkis juga salah satunya sudah pernah menyampaikan kesini Masyarakat pemerhati Bulu Tangkis Indonesia menyampaikan juga ini kenapa kita hanya nemu misalnya Cavin yang luar biasa, untung ada anak-anak begitu katanya begitu, anak-anak yang luar biasa, tetapi kalau tidak habislah Pebulutangkisan kita di Indonesia, kenapa? Karena tidak bisa ini banyak yang dihambat oleh anak-anak yang berprestasi tapi pakai umur diatasnya, jadi pemalsuan umur terjadi, ini sekali lagi laporan resmi ada tulisannya ini ke Komisi X, jadi kalau ini terjadi maka Bulu Tangkis kita, sudah Rudi Hartono tidak ada, Liem Sui King sudah tidak ada dan seterusnya, pokoknya semua, ini sudah hilang ini kita generasi, padahal sangat potensial untuk berprestasi, jadi usaha-usaha dan

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

sebagainya untuk menghilangkan Mafia, karena sampai ke Komisi X ini, saya kira itu tentang pembinaan prestasi Olahraga.

Kemudian yang kedua, tadi disampaikan juga banyak, tapi banyak pertanyaan yang diluar Forum itu kemarin kenapa tidak dijelaskan juga Anggaran sebetulnya sekarang ini bagaimana posisinya, tadi KNPI ada berapa Pak? Ada 4, kemudian Anggarannya Disupport oleh Kemenpora atau tidak? Berapa? Kemudian Pramuka dan sebagainya ini, Karang Taruna dan seterusnya apa sepenuhnya di Kementerian Sosial atau disini ada dan seterusnya juga tidak ada, memang disini program yah tidak sampai satuan tiga, tetapi tetap saja perlu penjelasan supaya skema pembangunan Pemuda kita ke dapan itu jelas, bentuk koordinasi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Lembaga lain seperti apa, ini juga harus jelas disini, karena malah yang dimunculkan di halaman 11 itu pengembangan SDM Pemuda melalui kepemimpinan Pemuda Nasional, penguatan hak reproduksi Pemuda pengharusutamaan Gender, padahal ini kan sedikit begini keluar juga di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak misalnya, di Kementerian lain juga, nah ini kok muncul seperti ini bahkan yang sudah disampaikan disini bahwa Yours Development Mainstreaming itu juga tidak ada, tidak muncul disini, lantas siapa yang akan mengusahakan kalau bukan Kemenpora? 2045 jangan-jangan kita tidak siap dengan bonus Demografi karena skema untuk menuju kesana Kemenpora tidak punya, Road Map untuk 2045 100 Tahun Merdeka kita itu kita jangan-jangan tidak berfikir tentang itu, kita kejam dengan generasi muda kita, jangan-jangan begitu, karena tidak diprogramkan, tidak keluar, tidak muncul di program apapun, nah ini saya menyangatkan saja karena kalau Gender Mainstreaming ini dikonstruksi demikian rupa dan bahkan ada Back Up dari Luar Negeri baik Institusi maupun NJO dan segala macam itu Gender Mainstreaming, tetapi kalau Yours Development Mainstreaming itu tidak ada Pak, belum ada yang di program-program ini, di Bapenas dan sebagainya, kalau Gender Mainstreaming tidak tahu arahnya seperti apa tetapi sudah jelas.

Saya kira itu Pak, perlu ada penjelasan dan mungkin nanti menjadi poin-poin kesimpulan supaya nanti ada ini, disamping Anggaran tadi yah, tadi pak Ketua saya kira sudah beberapa hal karena kenaikan yang lebih-lebih dari 50%.

Silakan selanjutnya kami berikan kesempatan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk merespon, tetapi hal-hal yang mungkin lebih Detail bisa nanti disampaikan secara tertulis, Monggo Pak Gatot. SEKRETARIS KEMENPORA RI (GATOT SULISTIANTORO DEWA BROTO): Baik, terima kasih Pak Pimpinan. Yang terhormat Bapak Pimpinan; Bapak Ketua Komisi X DPR RI; Bapak/Ibu para Anggota Dewan yang kami hormati;

Nanti rekan-rekan kami dari para Deputi akan menambahkan, saya akan meng-highlight saja beberapa hal yang penting yang bisa langsung kami respon. Yaitu pertama dari Pak Noor Acmad tadi tentang sama dengan Bapak, Ibu sekalian juga Pak Ketua juga sama, Pak Pimpinan juga tentang masalah insiden Bandung, jadi tadi sudah saya sampaikan tentang surat yang sudah disampaikan, kemudian memang tadi malam pada saat acara ILC di TV One saya sempat ngobrol dengan Pak Edi Rahmayadi, Beliau itu mengatakan “Pak Gatot tolong hati-hati Kemenpora,

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

karena ini kan masalah yang terkait dengan FIFA”, kami sampaikan “FIFA itu urusan Bapak, tapi ini terjadi di Ranah Indonesia, ini ada Hukum Positif yang ada di Indonesia”, dan seperti yang disampaikan Kompas hari ini di Headlinenya sudah darurat Supporter, darurat Sepakbola Indonesia, jadi Pak Menteri tetap tegas kami sampaikan “tidak Pak, mohon maaf, Pak Menteri tetap mengirimkan surat kepada Bapak dalam konteks Pengendian masalah pertandingan”, “lho itu nanti dampaknya kepada kontrak pemain, kepada kontrak tentang masalah Catering dan sebagainya”, “tidak, Pak Menteri harus tegas untuk itu”, dan itu tidak kami Frut mundur untuk itu. Kemudian yang kedua, kami juga nanti ingin tahu Grand Designnya PSSI masalah Supporter itu seperti apa, karena tadi malam kami keberatan dengan yang disampaikan Beliau bahwa Supporter itu cukup di Handle oleh Kemenpora, tidak, kami pernah setahun yang lalu itu mengadakan jumpa Supporter, seluruh Pimpinan Supporter hadir di awal Bulan Agustus 2017, tapi sayang Bosnya Bobotoh, Bosnya Viking, Bosnya Jackmania dan Bosnya Bonek tidak hadir di Last Minute, tetapi mereka mendukung, poinnya adalah memang itu baru langkah awal, langkah berikutnya harus ada edukasi kepada mereka, karena kemarin siang menjelang Pak Menteri itu melakukan jumpa Pers, itu Pak Menteri secara Silent kami juga hadir, Pak Deputi 4 juga hadir, itu ada pertemuan dengan beberapa Supporter, ternyata antara Bos-bos Supporter dan yang dibawah itu tidak ada Komunikasi yang bagus, contoh insiden di Bandung itu Bosnya Jackmania sudah mengatakan tolong jangan datang ke Bandung, tapi faktanya ada juga yang datang ke Bandung, dan korban meskipun kita turut berduka, itu awalnya juga kemudian Memviralkan dengan mohon maaf kata-kata yang jorok, kemudian Membully Persib, tidak tahunya dibelakangnya itu ada Supporter Persib Diinstagramkan, kemudian yang kedua menunjukan tiketnya, “ini gue satu-satunya Supporter Jackmania yang sudah bisa masuk GLBA”, dan jadi poinnya adalah Media Sosial juga turut bertanggung jawab untuk ini, bahkan itulah sebabnya 2 hari yang lalu, saya kirim WA kepada Pak Rudiantara agar dilakukan pemblokiran kepada Situs-situs konten yang bernuansa terkait dengan insiden Bandung, Alhamdulillah Pak Rudiantara langsung merespon. Jadi poinnya adalah karena yang jadi masalah sekarang dendam ini masih merajut, sehingga kita berharap ini jangan terus-terusan, kalau kemudian itu ada pelanggaran merujuknya kepada Pasal 27, 28, 29 dari Undang-Undang ITE, itu yang pertama. Yang kedua adalah jadi terkait dengan tadi Komunikasi tidak lancar makanya Pak Menteri akan mengharapkan agar ada edukasi bahwasanya PSSI itu belum mau menerima, agar diwadahi di PSSI, ya sudah Kemenpora harus juga cukup Pro Aktif untuk itu, karena kami pengalaman Tanggal 2 Agustus 2016 itu pernah Kemenpora didemo oleh Bonek, karena mereka minta supaya diakui keanggotaan di PSSI, mereka ingin menggeruduk Hotel Mercure (tempat Kongres) dan akhirnya bisa diredam oleh Pak Menteri malam harinya, kemudian besok paginya mereka masih marah, nah ibaratnya saya naik Kontainernya Bonek dan akibatnya dengan pendekatan halus, mereka juga intinya manusia juga, akibatnya Bonek bisa menerima, jadi poinnya adalah harus ada Komunikasi yang intensif dengan Gressroad yang ada dibawah. Nah kemudian yang berikutnya yang perlu dilakukan bagaimana Grand Design Kemenpora? Grand Design Kemenpora adalah memastikan agar PSSI itu mematuhi peraturan tentang sanksi, jangan sampai karena Club itu Club gede, pemiliknya siapa dan sebagainya, sehingga tidak ada pengurangan nilai, kemudian tidak ada sanksi tanpa penonton dan sebagainya itu harus Clear. Kemudian yang kedua kami sadar bahwa pasti PSSI akan berteriak, dianggap ini intervensi, kami tidak takut karena kami sudah hafal, ini bukan

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

pembekuan, ini hanya menyangkut kondisi darurat yang kami lakukan, sehingga tetap (...) yang ada, terima kasih masalah itu.

Kemudian yang berikutnya adalah tentang dari Ceu Popong mengenai realisasi Anggaran tentu saja kami berharap juga tinggi, kenapa ini masih rendah diantaranya adalah juga ada beberapa kegiatan yang belum berlansung sampai tuntas, kemudian yang kedua di Inasco sendiri masih ada yang, seperti yang saya sebut di awal tadi ada pembayaran yang belum diselesaikan, sehingga Inasco masih bekerja sampai Tanggal 31 Desember, dan mereka itu selama itu juga akan tetap melakukan Kontraktual kewajiban pembayaran untuk meningkatkan daya serap dari Kemenpora. Kemudian tentang Hambalang, jadi Hambalang ini sebagaimana hasil kunjungan Pak Presiden pada awal Tahun 2016, kemudian saya sendiri datang ke KPK, intinya KPK silakan berlanjut, ada juga uji teknis dari Kementerian PUPR intinya silakan berlanjut, tapi waktu itu Pak Basuki mengatakan “Pak Gatot, kami tidak bisa membantu sekarang, karena Hambalang tidak akan menggunakan Anggarannya Kemenpora, tapi Anggarannya PUPR, hanya saja sekarang kami sedang sibuk dengan Venue-venue Asian Games”, itulah sebabnya di Tahun 2018 ini Pak Menteri juga sudah kirim surat kepada Presiden, intinya mohon pertimbangan, apakah Hambalang ini tetap lanjut atau tidak. Kemudian tentang pembangunan awal Olimpic Centre (...), kalau nantinya pun ini mungkin baru Planning saja Anggaran untuk Planning, kalau nantinya pun bisa diserahkan kepada PUPR ya kami akan merasa bersyukur sehingga biar kami fokus, fokus pada peningkatan prestasi dibandingkan infrastruktur Olahraganya.

Kemudian yang terkait dengan Ibu Ledia, tadi terima kasih memang di rincian Tusinya Kehumasan ini konservatif sekali harus dirubah, kami setuju, sebetulnya kami sudah melakukan perubahan, sekarang ada Media Sosial sudah, Streaming sudah ada, tapi yang terkait dengan Anggaran itu ada 2 kegiatan yaitu untuk Radio dan TV dari Kemenpora, tapi diluar itu adalah Non Budgeting, artinya kaya kita menggunakan Media Sosial kan tanpa harus Anggaran. Kemudian kami juga terima kasih atas kritik dari Ibu Ledia tentang masalah “kok tidak ada konsistensi penyebutan antara Penyandang Cacat kemudian sebagaimana, padahal yang diatur di Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 adalah Penyandang Disabilitas”, kalau ada rekan-rekan kami dari Deputi 3 menyebut penyandang Cacat karena memang mengacunya masih kepada Undang-Undang SKN, tapi tentu saja karena Undang-Undang yang lebih baru itu adalah Undang-Undang Tahun 2016 kami akan mengacu kepada Penyandang Disabilitas.

Kemudian kepada Ibu Lathifah ini tentang masalah BLU kok masih rendah penyerapannya, nanti mohon Pak Agus untuk menjelaskan Pak Agus yah, kemudian tentang ini lonjakan untuk ASN kok gede banget? Karena terkait dengan adanya Tukin dan yang kedua ada kebutuhan untuk Gaji dan Tukin dari CPNS hasil Reqruitment dari para peraih Medali di Olimpiade Sea Games dan Asian Games.

Kemudian Pak Putu, ini adalah tentu saja saya masih teringat di ruang ini juga pada saat Komisi X tidak bulat menyetujui untuk Venue Asian Games, 500 Miliar, tapi bagi kami itu justru menjadi berkah bagi kami, kalau waktu itu 500 Miliar digunakan untuk Asian Games itu tidak ada artinya apa-apa, beruntung kemudian dilimpahkan kepada PUPR, jadi kami sekali lagi terima kasih kepada Komisi X, ketidakbulatan suara Fraksi di Komisi X itu menjadi berkah bagi kami, jadi setuju bahwa sinergis antara kami dengan Komisi X itu harus tetap bagus. Kemudian yang berikutnya adalah bagaimana Diplomasi Olahraga Indonesia? Tentu saja kami berharap agar akan makin banyak orang-orang personal Indonesia yang

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

ditempatkan entah di IOC, OCE, APC, kalau di APC contohnya Pak Proff. Faisal Abdullah ini adalah Anggota, bahkan Wakil Presidennya APC, jadi harus lebih banyak orang-orang Indonesia ditempatkan di Luar, karena pada saat pemungutan suara akan berpengaruh sekali, dan kami masih kurang, dan itu harus lebih lagi. Kemudian tentang fasilitas Olahraga yang masih minim, saya teringat pada isu 1 Minggu terakhir ini, Anggaran atau Defisit Anggaran BPJS itu menjadi isu darurat, ini kami akan tetap mendorong perbanyakan fasilitas Olahraga yang sifatnya umum, karena dengan asumsi semakin orang sehat, semakin orang banyak berolahraga, semakin berkurang juga orang yang pergi ke Rumah Sakit, sehingga BPJS pun juga akan terbantu, ini momentum yang bagus, bukan kami ingin memanfaatkan ada bencana seperti ini, tapi bagaimana caranya bisa membantu untuk mengurangi Defisit dari BPJS.

Kemudian Ibu Titik tadi tentang Bandung sudah dijawab, kemudian yang berikutnya adalah tentang masalah tadi Ibu Hetifah tentang insiden Bandung juga sudah kami jawab, kemudian regulasi pembangunan Venue Panjat Tebing memang kami akui standarnya belum, ini akan kami pertimbangkan, apalagi Indonesia telah memperoleh Medali Emas dan Panjat Tebing adalah termasuk Cabang Olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Tokyo. Kemudian terima kasih kepada Pak Djoko, Pak Ketua Komisi X, ini penambahan prioritasnya di apa saja, jadi penambahan prioritasnya itu lebih banyak untuk mempertahankan momentum prestasi di Asian Games kemarin, karena kalau 1,9 itu kita terapkan sementara Anggaran untuk PPON itu rendah, itu orang akan bertanya tentang prestasi nanti pada saat Sea Games, Asian Para Games dan Olimpiade Tokyo, sehingga yang pertama yang jelas adalah momentum untuk menjaga prestasi di Asian Games. Kemudian yang kedua adalah kebutuhan juga untuk bonus di Tahun 2019, ini khususnya di Deputi 3 yang paling signifikan disitu. Kemudian tentang DAK nanti akan dijelaskan oleh Pak Deputi 4 dan yang terakhir masih dari Pak Djoko ini tentang FIFA kami setuju, jadi kami belajar dari kasus pembekuan 2015, kami tidak akan masuk ranahnya FIFA, bahkan Minggu ini pun Pak Menteri akan tanda tangan surat kepada FIFA untuk menjelaskan duduk masalahnya, dan Insyaallah sekarang FIFA itu sudah beda Enverionmentnya, beda dengan FIFA nya Mr. Set Blatter, ini sudah berbeda, mereka bisa mau mendengar Indonesia.

Kemudian Pak Fikri, tentang Mafia Olahraga, ini kami Appresiate karena Perbasi, Basket itu pernah menghukum sejumlah Pemain Basket Asing yang ternyata kehadirannya di Indonesia pada saat main itu menggunakan pengaturan skor, nah kalau Bola saya kira sudah lama sudah bukan rahasia lagi, pada saat pembekuan kami sudah menenggarai seperti itu meskipun PSSI waktu itu membantah. Kemudian kalau masalah pencurian umur kami Alhamdulillah RSON itu sudah menjadi rujukan Rumah Sakit, jadi belajar dari kejadian Bulu Tangkis itu kalau diditeksi tulangnya itu bisa ketahuan, ini benar tidak anak ini umurnya sekian atau tidak, karena biasanya di U-19, U-16 dan berbagai Cabar yang lainnya, pencurian umur itu mereka kadang-kadang semata-mata hanya mengandalkan KTP atau Ijasah, padahal yang terjadi itu kalau diditeksi secara Medis itu ketahuan, cuma yang jadi masalah tidak semua bisa datang ke RSON di Jakarta. KETUA RAPAT: Sedikit Pak tambahan Pak Gatot, itu kemarin 1 orang Atlet itu bisa punya Akte 2 atau 3, Akte berarti kan Aktenya tidak ada yang palsu, asli semua, artinya berarti bukan Kemenpora saja tapi Kementerian lain. Yang kedua yang sudah lewat itu

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

yang dikasih sanksi Atletnya, padahal Atletnya itu anak-anak tidak tahu apa-apa, sehingga yang berbunyi adalah perlindungan anak, Komisi Perlindungan Anak itu yang berbunyi, karena dia tidak tahu apa-apa kadang Orangtuanya atau ada itu tadi Mafia Pak, ya itu tambahan Pak, Monggo Pak. SEKRETARIS KEMENPORA RI (GATOT SULISTIANTORO DEWA BROTO): Terima kasih Pak Fikri. Iya itu yang kami tenggarai, kami akan mencoba untuk melakukan Medigasi untuk itu. Kemudian yang berikutnya adalah nanti tentang KNPI juga akan dijelaskan, nah ini ada kabar gembira Hari ini, pagi ini, jadi Pak Menteri, Pak Imam Nahrowi membuka langsung secara resmi Munas Pramuka di Kendari, jadi ini sebagai bagian, jadi kan selama ini hubungan antara Kwarnas dengan Kemenpora tidak begitu rapi, ini Alhamdulillah Pak Menteri hadir di Kendari, dan moga-moga ini bagian dari Rekonsiliasi yang bagus, undangan Pak Adiyaksa. Saya kira itu hal-hal yang sudah kami sampaikan, untuk berikutnya secara berturut-turut kepada Pak Deputi I, kemudian 2, 3, 4 untuk menjelaskan sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh Bapak/Ibu sekalian. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA KEMENPORA RI (FAISAL ABDULLAH): Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih Pak Sesmen. Pak Ketua, Wakil Ketua, Anggota DPR yang saya hormati. Izinkan saya untuk menjelaskan beberapa hal yang terkait dengan Deputi Pemberdayaan Pemuda yang dalam jajaran Kementerian Pemuda adalah yang paling mudah, karena paling sedikit Anggarannya, tadi Pak (...), terima kasih Pak sudah mengeluarkan suatu Statement yang memang bisa menjadi darurat Pemuda kita kalau tidak ada penanganan yang utuh dan sistematis dari masalah Pemuda yang ada di Indonesia ini. Saya ingin menjawab tidak secara menyebut nama tapi secara umum, yang pertama bahwa kita sudah memiliki Keputusan Presiden (...) nomor 66 Tahun 2017 tentang koordinasi Kepemudaan lintas sektoral Kementerian, tapi ada beberapa hal yang menjadi kendala, yang pertama persoalan kepatuahn terhadap umur definisi Pemuda 16-30 masih banyak KL yang tidak patuh, termasuk Kemensos, jadi Karang Taruna yang Pak Putu katakan itu bukan 30 Pak, tapi 45, 16-45, sehingga sangat sulit kita untuk melakukan koordinasi, karena sering kali yang muncul adalah umur 35 dan 45 nya, jadi Pemuda-pemuda yang menurut kami sudah bukan Pemuda. Demikian pula dengan Kementerian-kementerian lain. Yang kedua adalah kecenderungan untuk Keego Sektoralan dan belum pada program Manipro program, tapi masih Tupoksi, tercatat dari kemarin program pemberdayaan Pemuda tentang Kirab Pemuda yang Pak Ketua tadi akatakan pernah ada Kirab Remaja, sekarang namanya Kirab Pemuda Pak, jadi Kirab Pemuda ini Tahun ini, sekarang ini sudah ada di titik singgah keenam dari 17 titik singgah yang harus dilalui.

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

F-PD (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Izin Pak. Makanya Komisi X dikasih tahu, kasih undangannya Pak, supaya kegiatan itu tahu. DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA KEMENPORA RI (FAISAL ABDULLAH): Sudah dikasih tahu dulu Pak. Kan Pak Muslim kemarin sempat mau hadir di Louksemawe. F-PD (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Secara Officially, Bapak bikin surat kepada kita, dimana-mana kita mesti harus datang, Pak saya kasih tahu yah kita ini punya Anggota di Komisi X itu dari 80 Dapil atau 77 Dapil ini kita lebih dari 43 Dapil, lebih dari 23 Provinsi Pak, jadi kalau Bapak punya kegiatan itu kita senang, kita akan Mensupport Bapak gitu lho, maksud saya dana itu begitu Bapak meminta Anggaran ke kita, “oh iya memang ini yang maksud saya”, gitu lho Pak, ya Prof. Yah? Kita dikasih saja jadwal Bapak dimana, BAN mana, gitu. Terima kasih. DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA KEMENPORA RI (FAISAL ABDULLAH): Baik, terima kasih akan kami tindak lanjuti Pak. Yang kedua persoalan yang ketiga adalah Narkoba ini menjadi darurat Narkoba istilahnya dan juga berdasarkan pembicaraan kami Rapat Koordinasi dengan BNN sekarang ini sudah keluar suatu Inpres (Instruksi Presiden) nomor 6 Tahun 2018, yang baru saja dikeluarkan Bulan lalu, dan ini akan menjadi dasar kita untuk melaksanakan yang sudah kita laksanakan selama 3 Tahun berturut-turut di, cuma memang belum semua Provinsi kita lakukan, jadi dari angkatan pertama Tahun 2016 itudi Jawa ada 4-5 Provinsi, Tahun 2017 ada 3 dan Tahun ini ada juga 3, yaitu Aceh, Bali dan Jakarta. Terkait masalah sampah (...) Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih itu memang terletak pada Anggaran Pak, kerjasama kita dengan KLA itu sangan bagus, sangat baik, tapi mereka pada intinya Mensupport pada material informasi sementara Sumberdayanya pada kita. Dan yang terakhir mungkin adalah masalah GPI yang atdi sudah dipertanyakan, GPI ini mekanismenya adalah seluruh Kadispora Indonesia semua Provinsi dengan Reqruiten 15-20 tenaga Pemuda untuk mewakili Provinsi masing-masing di GPI yang tiap Tahun berganti tempat, kalau Tahun ini adalah di Bangka Belitung dan Tahun depan yang memasukan, jadi ini berdasarkan usulan Pak, usulan dari Provinsi yang mengharapkan untuk menjadi tuan rumah GPI dan Tahun depan ada 3 Provinsi yang mengusulkan yaitu pertama adalah Sulawesi Utara, yang kedua adalah Sulawesi Tenggara dan yang ketiga adalah Pangkal Pinang. Saya kira itu yang perlu saya jelaskan mengenai kegiatan-kegiatan, adapun mengenai penambahan Anggaran yang kami harapkan yaitu untuk mendukung

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Inpres nomor 6 tadi, yaitu memperluas untuk lebih melakukan kegiatan Masiv Pengkaderan Inti Pemuda Anti Narkoba, bukan hanya di 3 Provinsi, tapi di separuh Provinsi yang ada di Indonesia ini, sehingga kegiatan Masivnya itu, karena Narkoba ini Kader inti Anti Narkoba ini kita lakukan secara bertahap Pak, jadi di tingkat Provinsi ada 200 Kader, dan 200 Kader ini yang akan membantu di setiap Kabupaten Kota untuk merekrut sebanyak 251 orang berarti ada 1.200 orang 1 Kabupaten Kota itu, sehingga yang 1.200 ini juga yang akan, jadi kaya MLM gitu Pak. Saya kira demikian.

Terima kasih. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA KEMENPORA RI (ASRORUM NI’AM SHOLEH): Terima kasih Pak Sesmen. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang, Salam Sejahtera untuk kita semuanya, Om Swastiastu. Yang kami hormati para Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR RI. Terima kasih yang pertama-tama kami sampaikan atas masukan, saran, dan juga pandangan yang disampaikan oleh Pimpinan Komisi dan juga Anggota Komisi X. KETUA RAPAT: Maaf Pak Ni’am, saya sela sedikit. Waktunya kita perpanjang sampai setengah 2, jam 13.30.

(RAPAT: SETUJU)

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA KEMENPORA RI (ASRORUM NI’AM SHOLEH): Terima kasih Ketua. Secara khusus kami ucapkan terima kasih bagi Pimpinan dan Anggota yang sampai siang ini masih bertahan dan memberikan masukan-masukan, Pak Ketua Pak Fikri Ketua Sidang kemudian Ketua Komisi Pak Djoko kemudian Ibu Hetifah, Ibu Zairina, Ibu Titik Verdi, terima kasih Ibu Haji Atlet yang Pengusaha, Pak Putu, Pak Noor Acmad, Ibu Popong kemudian Ibu Ledia, Ibu Lathifah, Ibu Dewi dan juga Mas Mujib. Dari beberapa masukan tadi ada 4 masalah yang perlu kami berikan ulasan sekilas, yang pertama terkait dengan program Kewirausahaan yang tadi disampaikan oleh beberapa Pimpinan dan juga Anggota Komisi X, program Kewirausahaan Pemuda menjadi salah satu bidang di bidang Pengembangan

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Pemuda sebagaimana Amanah Undang-Undang 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, akan tetapi memang di dalam implementasinya kami melakukan koordinasi, karena memang bidang Wirausaha ini adalah bidang yang Cross Cutting dibawah 2 Kemenko sekaligus, Kemenko PMK dan juga Kemenko Perekonomian, kami di Kementerian Pemuda dan Olahraga di Kemenko PMK akan tetapi pada aspek substansi berada di Kemenko Perekonomian, dan di bawah 2 Kemenko itulah Pengembangan Kewirausahaan Pemuda dilaksanakan, tahapannya mulai dari penumbuhan minat dari kaum muda yang punya potensi tetapi belum teraktualkan, maka tahap yang pertama Calon Wirausaha Muda ini diintervensi dengan beberapa program dan juga kegiatan yang bermuara kepada aktualisasi potensi Kewirausahaan yang dimiliki oleh kaum muda, dengan apa? Kegiatan-kegiatan yang dirinci di dalam rincian kegiatan kami khususnya di Deputi Pengembangan Pemuda bersinergi dengan Kementerian Lembaga di Backraft yang tadi juga disebutkan, kemudian di Kementerian Koperasi dan UMKM di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian. Targetnya mereka yang punya potensi dia mampu mengaktualkan potensinya dan memolahi usahanya, setelah memolahi masuk kepada fase yang kedua, menumbuhkan Wirausaha muda baru, polanya sudah menjalankan usaha maksimal 42 Bulan ini diintervensi, asumsinya mereka sudah mulai tetapi belum cukup Bankable, belum memperoleh kepercayaan dari Lembaga Pembiayaan baik Bank maupun Non Bank, disini Kementerian Lembaga masuk untuk memberikan intervensi dukungan fasilitasi, salah satunya adalah dukungan fasilitasi Wirausaha Muda Pemula. Ini tidak hanya juga di Kemenpora, tetapi juga ada di Kementerian Koperasi di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian. Sekedar contoh Tanggal 20 September kemarin sebagai hasil koordinasi program dan juga kegiatan dilaksanakan Lounching pengembangan Wirausaha berbasis Pariwisata yang menjadi prioritas Nasional oleh Presiden di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, disitu setidaknya ada 8 KL, Kementerian Lembaga turun dan Kementerian Pemuda dan Olahraga memperoleh porsi untuk mendorong fasilitasi Wirausaha Muda Pemula bidang Homestay dan Tourist Guide dengan memberikan pelatihan sekaligus dukungan fasilitasi. Kemudian tahap yang berikutnya jika dia sudah mapan ada apresiasi, dan juga dorongan untuk berjejaring dengan pelaku usaha yang besar. Lanjut. Programnya mungkin ini untuk di Tahun 2018 kalau tahap yang pertama tadi itu adalah pelatihan dan ini tidak hanya mengandalkan Anggaran Kementerian yang terbatas tadi, ada pelaku usaha baik BUMN maupun Swasta yang digandeng yang sudah berjalan sekarang itu OJK kemudian dari Pegadaian, kemudian dari Perbankan, Kemenkeu dan pelaku usaha Swasta. Tahap berikutnya ini pelatihan sebagaimana arahan juga Pak Menteri mengoptimasi infrastruktur di kantor itu pelatihan rutin basisnya adalah Online ini ribuan yang daftar tetapi kapasitas tempat terbatas hingga detik ini pada September 2018 Batch ke 8 yah, tahap yang ketiga, setelah itu masuk ke Lounching program dukungan fasilitasi termasuk juga yang difasilitasi melalui Anggota Komisi X. Kemudian yang berikutnya ini bentuknya apresiasi salah satunya dengan apresiasi Wirausaha Muda Berprestasi, ini yang terkait dengan Kewirausahaan. Kemudian yang kedua terkait dengan masalah pengarusutamaan Gender dan juga Kota layak Pemuda bisa ditampilkan, yang tadi disampaikan secara khusus oleh Ibu Hetifah, Kota layak pemuda atau Kota Kabupaten layak Pemuda menjadi salah satu program prioritas di Kementerian, dimana Deputi Pengembangan Pemuda menjadi pelaksana kegiatannya, targetnya adalah untuk memberikan

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

apresiasi agar Kabupaten Kota memiliki prioritas di dalam apa yang disebut oleh Pak Ketua tadi itu adalah (...) Development Mainstraming, untuk mendorong pengarusutamaan Pemuda dan pengembangan kaum muda di daerahnya dengan intervensi regulasi, intervensi Anggaran dan juga pemihakan terhadap kegiatan-kegiatan prioritasnya, dengan demikian akan ada perlombaan, sehingga mereka memperoleh anugrah dengan anugrah yang diberikan tentu akan menambah Prestise dan juga kepercayaan, ini ada 5 indikator utama di dalam penilaian Kabupaten atau Kota layak Pemuda. Lanjut, ada berikutnya. Oke balik lagi. Yang pertama terkait dengan intervensi regulasi, terkait dengan Lingkungan bagaimana pelibatan secara optimal kaum muda di dalam aktifitas Masyarakat, termasuk juga fasilitas sarana prasarana yang ada di Kabupaten Kota, kemudian yang kedua terkait dengan Opprtunity atau kesempatan kaum muda di dalam memasuki dunia kerja, termasuk juga di lingkaran Birokrasinya, kemudian terkait dengan aspek kesejahteraan dasarnya. Lanjut. Nah ini penerjemahan tadi indikator Kabupaten Kota layak Pemuda. Terus. Ini yang terkait dengan masalah Kota atau Kabupaten layak Pemuda, ini sudah Tahun ketiga diberikan penghargaan, Tahun pertama Inisiasi, Tahun yang kedua ada 10 Kabupaten Kota layak Pemuda yang diberikan anugrah, Tahun 2017 puncaknya dilaksanakan di Padang, nah untuk yang tahun 2018 dibagi menjadi 3 kategori, kategori pratama, kategori utama dan juga kategori madya, Insyaallah akan dilaksanakan di Jakarta. Yang berikutnya yang terkait dengan Pengarusutamaan Gender mohon izin, ini sebagai pengaminan dari Rapat kerja Komisi X Tanggal 6 September kemarin, ini yang terakhir, ini usulan kami untuk kepentingan penambahan Anggaran guna mengangkakan sekaligus juga menganggarkan apa yang menjadi kesepakatan Rapat Kerja pada Tanggal 6 September 2018 yang lalu, ada 3 program atau kegiatan, yang pertama program kepemimpinan Pemuda Nasional, kemudian yang kedua penguatan hak reproduksi untuk Pemuda dan kemudian yang ketiga pengarusutamaan Gender di dalam pengembangan Kepemudaan, tentu ini tidak serta merta hanya sekedar mendistribusi secara seimbang jenis kelamin laki-laki/perempuan, tetapi lebih pada aspek Pemanusiaan sesuai dengan Kodrat dan juga kompetensinya, Anggaran yang kami usulkan terakhir masing-masing 10 karena di dalam pot usulan ini kami diberi jatah 30 Miliar, jadi terdistribusi masing-masing 10 Miliar untuk memenuhi kegiatan prioritas yang disampaikan sesuai hasil Rapat Kerja. Terima kasih Pak Ketua. KETUA RAPAT: (...) ini waktunya tinggal beberapa Menit saja ini, dari Deputi lain mungkin tadi DDAK tadi mau dijelaskan? DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA KEMENPORA RI (MULYANA): Baik, Bismillahirrahmanirrahim. Baik.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Bapak Pimpinan yang saya hormati; Wakil Ketua seluruh Anggota Komisi X. Terkait dengan masalah DAK memang DAK itu usulannya dari Bapeda, dari Provinsi-provinsi kepada Bapenas, kemudian dari Bapenas bersama dengan Bapenas Menteri Keuangan untuk menentukan tentang apakah bisa diterima proposalnya untuk diberikan bantuan terkait dengan GOR tipe B, sementara Kementerian Pemuda dan Olahraga itu lebih kepada bagaimana standar GOR nya, fasilitas yang ada di dalamnya dan sebagainya, sehingga ini adalah Trisula kerjasama antara 3 Kementerian, dari sisi teknis memang kami, tapi dari sisi usulan proposal adanya di Bapeda ke Bapenas, nah seperti itu. Kemudian terkait dengan masalah sebaran 40, mungkin bukan saja di 40 Provinsi tapi sebarannya adalah ada di beberapa titik yang di 1 Provinsi lebih dari 1 atau 2, nah ini kami masih belum menerima secara lengkap data itu, karena masih dalam proses-On proses terkait dengan verifikasi serta eksekusi mengenai kepada siapa saja titik-titik itu akan dibantu, seperti itu Pak Ketua dan sebagainya. Terkait dengan masalah tadi mungkin saya tambahkan Pak, terkait dengan masalah tambahan khusus mengenai PPON, jujur kami Tahun 2019 itu dapat Anggaran 500, Tahun depan, sementara pada posisi di Tahun 2019 menuju 2020 itu ada 2 Event besar, yaitu Event Sea Games dan Olimpiade, sementara konsentrasi kami adalah di kualifikasi menuju Tokyo, dimana Atlet Number Of Event itu menjadi bagian dari persiapan Sea Games, dan kami sudah membuat Exersice mengenai masalah Unit Cost dari setiap Atlet dengan komponen kebutuhan honor, akomodasi, asumsi Try Out, Traning Camp dan sebagainya, 1 Atlet itu adalah 1 Miliar, sehingga kalau ada 600 Atlet dengan kebutuhan 600 Miliar belum termasuk tentang peralatan latihan dan sebagainya, itu Unit Cost yang kami buat ada 7 komponen yang tambahan dari 235 Miliar itu. Itu barangkali tambahannya.

Terima kasih Pak Pimpinan. DEPUTI BIDANG PEMBUDAYAAN OLAHRAGA KEMENPORA RI (RADEN ISNANTA): Menambahkan juga, mohon izin. Terkait pertanyaan Ibu Popong tentang kurang keseimbangan dan dulu ada gerakan Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat, termasuk tadi mempertanyakan dimana Olahraga untuk Lansia, memang Olahraga itu untuk semua artinya dari usia dini hingga Lansia harus kita garap, memang garapan dari Pembudayaan Olahraga itu lebih dari 250 Juta, artinya semua Penduduk termasuk Lansia dan kita punya program untuk Lansia itu cuma sasarannya memang sangat jauh dari target karena 500 Kabupaten paling setahun hanya kita sentuh 2 Kabupaten, kemarin kita lakukan di Tiduri dan juga di Surabaya, artinya ini sifatnya Kabupaten Kota yang beluim tersentuh, namun kita akan kuatkan juga ke depannya. Kemudian tentang Atlet Difable tadi disinggung tentang SKO oleh Ibu Ledia, jadi tetap inklusi ada di dalam Sekolah Umum, cuma SKO ini adalah latihannya, jadi bukan Sekolahnya, laithannya ini sama dengan Ragunan, jadi Sekolahnya Sekolah umum tetapi latihannya untuk menyiapkan bibit-bibit Atlet supaya kalau kita ikut Para Games sampai Paralimpic itu kita punya stok Atlet, karena kita khawatir sekarang ini tidak mengkader, juara umum Asian Paragames, lama-lama tidak jadi juara umum

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

dan sekarang Insyaallah kita punya target untuk Asian kita di papan 10 besar, sehingga ke depannya kita harus memikirkan kader-kader baru, maka lewat SKO itulah kita akan mencari bibit dan mengembangkan bibit itu. Kemudian kalau tadi dari meja Pimpinan. KETUA RAPAT: Sebentar Pak Isnanta, ini kayanya diundur lagi ini ¼ lagi yah? Jam 13.45 nah ini nanti, makanya mohon untuk digunakan waktunya sesingkat mungkin Monggo.

(RAPAT: SETUJU) DEPUTI BIDANG PEMBUDAYAAN OLAHRAGA KEMENPORA RI (RADEN ISNANTA): Pak Fikri tadi nyebut tentang mutiara yang tanpa pembinaan, Ujug-ujug muncul sebetulnya dalam konteks Olahraga tidak ada tanpa proses, pasti proses, cuma bahasa Media yang kesannya tiba-tiba ada, kalau dicontohkan Yohli lalu Yohda itu juga bukan sebuah tiba-tiba, karena memang dari Guru Penjas sudah membina dari kecil, kemudian di BPLP juga sudah dipoles lebih dari setahun dan kemudian kita kirimkan, kita Keluar Negerikan, kita ikut kompetisi di Popnas, di kejuaraan antar PPLP dan baru disitu pelatih Nasionalnya ketemu, jadi seolah-olah baru menemukan, baru dipoles 6 Bulan di PP, terus Media mengatakan muncul dengan sendirinya, jadi sebetulnya sudah proses, termasuk cabang-cabang yang lain, semuanya itu karena Media tidak pernah menceritakan tentang prosesnya yang ada ketiba-tibaannya tadi, jadi semua sudah terangkum di dalam Data Base kita anak-anak muda usia, termasuk Atlet-Atlet kita di Asean Games yang dibina di PPLP itu lebih 160 yang ikut Kontingen itu dan mempersembahkan Medali. Kemudian tadi Pak Mujib juga menanyakan POI bisa kami jelaskan bahwa memang ada permasalahan sedikit tentang Politeknik ini, dimana sudah berjalan namun dari sisi Anggaran masih harus diblokir oleh Bapenas karena dianggap belum ada izin formal dari Menpan maupun dari Dikti, sehingga ini sedang dalam proses pengurusan sehingga mereka jalan latihan tapi hak-hak banyak juga yang belum dipenuhi, karena ketersediaan Anggaran tadi masih dalam proses blokir, termasuk pemanfaatan PON Pak Mujib, bahwa kita optimalkan untuk SKO-SKO itu menggunakan fasilitas Eks PON itu untuk Kaderisasi Atlet seperti yang ada di Kaltim itu juga untuk Skoi, kemudian di Jakabaring untuk SKO juga, namun tidak semua Venue itu termanfaatkan karena PPLP, SKO ini cabangnya baru sedikit, jadi seperti menembak tidak mungkin termanfaatkan kita tidak punya Diklat menembak dan sebagainya. Kemudian tadi kalau Defable sudah diklarifikasi. Untuk bicara jangka panjangnya Pak Fikri, tentang membuat karakter Masyarakat itu supaya lebih sportif, lebih taat aturan, Long Termnya itu memang wilayah kami juga punya kewajiban melakukan itu, kami membina namanya Olahraga Pendidikan, dimana Olahraga Pendidikan itu Goalnya sebetulnya untuk membuat Masyarakat berkarakter dengan cara Olahraga, jadi Olahraga bukan prestasi yang dikejar tapi membentuk karakter tadi, sehingga secara jangka panjang kita harus menciptakan Masyarakat yang sportif terhadap kekalahan tidak Jumawa dengan kemenangan, harus kerjasama dan sebagainya itu di Olahraga Pendidikan,

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

ini secara jangka panjang, tadi kalau secara pendek tadi Pak Ketua juga sampaikan kita harus punya Policy-policy yang jitu untuk mengatasi kegaduhan Supporter atau kebiadaban-kebiadaban seperti yang sudah tercontohkan, kita akan memperkuat itu dengan kampanye-kampanye tentang sportifitas, tentang karakter lewat Olahraga Pembudayaan, namun karena jangkauan wilayahnya masih terbatas semoga kita lebih kuatkan lagi.

Tadi Pak Putu juga sampaikan pertanyaan tentang sasarannya kemana Anggaran tambahan ini? Tambahan kita sudah kami masukan di dalam proposal itu, sudah terurai di 34 Provinsi untuk penguatan PPLP dari sisi Gizi, peralatan dan uji coba, jadi minta tolong juga dikawal dan semua Provinsi ada PPLP nya, sehingga dana tambahan tadi diarahkan kesana.

Demikian yang bisa saya sampaikan.

SEKRETARIS KEMENPORA RI (GATOT SULISTIANTORO DEWA BROTO): Terima kasih Pak Deputi 3. Mohon izin Bapak Pimpinan ada 1 hal yang mohon maaf Pak Mujib Rohmat belum saya jawab yaitu tentang RUU kesejahteraan Atlet, jadi pada Tanggal 6 September yang lalu sudah disepakati masuk di kesimpulan, dan pada Pagu Anggaran kami itu adatentang revisi terhadap Undang-Undang yang Eksisting sekarang, karena disitu untuk mengantisipasi dalam bentuk misalnya, kan biasanya diawali dengan kanjian Akademis dan sebagainya, itu sudah kami akomodasi. Kemudian yang kedua tentang masalah keseimbangan, kenapa kok Pagu Anggarannya Olahraga sama Pemuda jauh sekali gitu, memang idealnya itu berimbang, karena namanya Pemuda dan Olahraga, tapi faktanya biasanya Masyarakat itu indikator penilaian terhadap Pemuda dan Olahraga itu berbeda tolak ukurnya, kalau Olahraga itu berdasarkan misalnya berapa perolehan Medali yang diperoleh, berapa perolehan kejuaraan yang diperoleh, ujung-ujungnya memang berdampak kepada Anggaran, sehingga tidak ada pilihan lain, tidak ada maksud diskriminasi kita kepada Anggaran Olahraga yang lebih besar, bahkan untuk Tahun depan saja seperti yang disampaikan Pak Deputi 4, hanya kembali kepada 500 M saja mungkin bagi kami agak teriak juga, karena itu masih kurang supaya untuk bisa menjaga momentum Asian Games. Kemudian tentang KNPI tadi (...) dijelaskan yah, kemudian yang berikutnya tentang POI, jadi POI sekarang memang kami akui sedang ada masalah, jadi kami itu Anggarannya masih di bintang (...), Bapenas juga dalam konteks memang belum ada persetujuan POI itu dibawah Kemenpora, Pak Menteri sudah kirim surat sebulan yang lalu kepada Pak Presiden untuk minta arahan POI itu ada dimana, dalam konteks kalau misalnya tetap ada dibawah Kemenpora agar supaya bintangnya segera dicabut, tapi kalau misalnya alternatif yang kedua itu adalah dibawah Ristek Dikti, dan disana juga sudah siap, karena sebagaimana Ristek Dikti kan juga menjadi Mitranya Bapak, Ibu sekalian, mereka akan ngurusin Perguruan seperti itu, mereka siap untuk itu. Jadi kami berharap ini segera masalah selesai, karena kalau tidak tanggungan kewajiban keuangan yang harus kami bayarkan juga banyak sekali. Kemudian yang berikutnya adalah kami setuju tentang masalah bagaimana penanganan pasca PON, kejadian kaya di Kalimantan Timur kemudian yang ada di Riau dan sebagainya, jadi kami akan berharap nantinya pada saat pengajuan-pengajuan seperti ini, karena apalagi nanti 2020 pasca Papua itu kalau tempatnya terlalu jauh dari Kota itu akan bermasalah lagi, jadi jangan sampai ada timbul (...)

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

baru pasca PON pasti menimbulkan bangunan mangkrak baru lagi, terima kasih atas masukannya.

Jadi demikian Bapak Pimpinan jawaban dari kami, mohon maaf kalau ada kekurangan. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. F-PD (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Waalaikumsalam.

Pak Ses, kebetulan ini lain-lain ada tidak? Silakan. F-PG (Drs. H.A.MUJIB ROHMAT, M.H): Izin Ketua. Pakses barangkali tadi yang oleh Pak Fikri belum terjawab, barangkali kalau kami di Komisi X dengan Dikti atau dengan Dikbud itu akan Workshop untuk Roadmap tentang Pendidikan di Indonesia, mungkin bisa berjangka panjang, demikian pula dengan Workshop nanti yang diusulkan Pak Ketua yaitu dengan Kementerian Pariwisata tentang Blueprint Pariwisata Indonesia, saya kira ada baiknya juga Pak Ketua adalah Blueprint tentang pengembangan Pemuda Indonesia dan Blueprint mengenai Keolahragaan di Inonesia. Terima kasih. F-PD (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Ada yang lain, cukup? Pakses saya ada lain-lain sedikit yah, kita ini kan mau menghadapi Asian Paragames yah, sampai sekarang Komisi X ini belum tahu persis mengenai program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini apa gitu yah, kalau bisa Pakses kita mau memanggil Inabgob Hari Senin tolong disampaikan yah, Jam 2, sehingga kita tahu persis kegiatan daripada Inabgob ini dan persiapan untuk Asian Paragames, itu saja Pak, terima kasih. Silakan saya kembalikan ke Pak Fikri. KETUA RAPAT: Sudah cukup Bapak? Ada tambahan? Kok tidak ada yang respon, tadi ada cerita Bola berhamburan ada apa, kok tidak direspon Pak? Iya soalnya ini sebabnya Bola sampai akhirnya Bola Pak. DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA KEMENPORA RI (MULYANA): Baik, baik.

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Jadi mungkin setelah ini saya akan menyampaikan daftar ke Pak Pimpinan terkait tentang masalah sebaran tadi, memang ada beberapa catatan Pak, kalau masalah Bola ini tetap jadi Pak, dan ini sedang dalam On proses, karena nilainya itu kan hampir besar Pak, jadi harus ada lelang dulu, nah ini tidak bisa seketika seperti dibuat itu, harus lelang, ini yang sedang dalam proses lelang untuk Bola, untuk yang lapangan Tenis Meja kami mohon butuh List mengenai distribusi kemana saja alamat, lokasi dan lain sebagainya seperti itu. F-PD (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Prof, maksudnya kawan-kawan itu begini, ini sudah Oktober, kalau lelang saja belum diputus, pengiriman Bolanya kapan dan pembayarannya kapan, nanti takut saya ini tidak bisa bayar Desember (...) itu Bapak sudah tidak membayar lagi lho, apalagi luar Jawa, saya cuma mengingatkan dari disiplin Anggarannya supaya kalau ini memang proses lelang ya mudah-mudahan secepatnya ini bisa di, dan ini kan habis lelang kan ada pengirimannya iya kan? Apakah yang bersangkutan itu sudah siap Bolanya? Nanti takut saya Bolanya dikirimnya pertengahan Tahun depan kan, setelah Pemilu lagi. Terima kasih. KETUA RAPAT: Iya, itu saya kira Warning lah gitu kira-kira sehingga kita. SEKRETARIS KEMENPORA RI (GATOT SULISTIANTORO DEWA BROTO): Izin Bapak Pimpinan. Jadi mungkin itu juga koreksi bagi kami, yang penting perbaiki Komunikasi yang ada, Updatenya sampai dimana, kalau bisa yah sesegera mungkin, As Soon As Possible untuk itu. Terima kasih Bapak Ketua Komisi X sudah mengingatkan. KETUA RAPAT: Saya juga lupa, sesungguhnya ketika kita datang ke beberapa tempat Pelatnas yah kalau tidak salah, terutama yang Paragames itu kalau tidak salah tentang Kelembagaan itu ada yang belum ini nih, jadi mereka. Masuk ke Koni atau apa gitu? Jadi dia masuk ke Internasional langsung, karena disini tidak ada, namanya apa itu? Disini tidak ada, namanya apa itu?

MPC (Media Press Conference), jadi mereka langsung gabung, jadi di Indonesianya tidak ada.

Ada? MPC Indonesia, mereka soalnya menyampaikan, kalau nyampaikan kan

berarti jangan-jangan belum ada Legalitas dari Kementerian. MPC Indonesia sudah ada?

Oh sudah yah? Oh ya sudah.

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA KEMENPORA RI (MULYANA): Izin Pak Fikri mungkin bisa saya sampaikan, MPC Indonesia itu adalah Representatatif dari Indonesia seperti KOI, NOC (National Olympic Committee) dan mereka memiliki yang namanya Departemen atau cabang-cabang Olahraga yang sekarang di pertandingkan di Asian Paragames itu ada 18 cabang Olahraga, dan malah kami sudah memberi bantuan kepada MPC itu untuk persiapan Asian Paragames adalah 130 Miliar, tentu prestasi yang diharapkan di Asian Paragames ini sesuai harapan kami nanti seperti itu. KETUA RAPAT:

Iya, kalau sudah ada Legalitas mereka saya kira karena menyampaikan ke Komisi X, jadi nanti salah nanti kita tidak menyampaikan, jadi sementara katanya sebelumnya itu masih liar mereka langsung tidak ada Legalitasnya disini, kalau sudah ya sudah, pakai apa yah? SK Menteri atau gimana ini? Pakai SK Menteri yah.

Saya kira demikian waktunya kita perpanjang 5 Menit saja ya Pak?

(RAPAT: SETUJU)

Sudah kan? Tolong ditayangkan langsung kesimpulan saja. Hardcopy sudah dapat? Nah ini langsung saja ke Kesimpulan, ini karena banyak saya baca sekilas,

pendalaman RKA/KL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga) Tahun Anggaran 2019 Pejabat Eselon I Kemenpora menyampaikan paparan dan menjelaskan program pada APBN 2018 RAPBN Tahun Anggaran 2019 sebagai bahan pertimbangan untuk pembahasan RAPBN 2019 antara lain:

a. Pagu dan realiasiasi Anggaran Tahun 2018 capaian kinerja capaian kinerja per Agustus 2018, daya serap dan strategi percepatan daya serap Anggaran 2018.

b. Rencana arah kebijakan bidang Pemuda dan Olahraga 2019 target dan sasaran Tahun 2019 rencana program dan program prioritas Tahun 2019, Pagu Anggaran Sementara dan usulan tambahan pada RAPBN Tahun 2019.

c. Arah kebijakan perencanaan dan pengalokasian dan kegiatan pada DAK fisik reguler Tahun Anggaran 2019.

1. Pagu Anggaran sementara RAPBN tahun anggaran 2019 Kemenpora

Republik Indonesia sebesar Rp1.951.091.970.000,- dialokasikan berdasarakan unit utama sebagai berikut:

Kesekretariatan Pagu Anggaran Rp274.341.412.000,-.

Bidang Pemberdayaan Pemuda Rp92.364.700.000,-.

Bidang Pengembangan Pemuda Rp202.872.100.000,-.

Bidang Pembudayaan Olahraga Rp395.229.450.000,-.

Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Rp986.284.308.000,-.

Totalnya 1 Triliun 951 Miliar 91 Juta 970 Rupiah, berdasarkan Satuan Kerja Kesekatariatan 274 Miliar 341 Juta 462 Rupiah, Bidang

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Pemberdayaan Pemuda 88 Miliar 364 Juta 700 Ribu Rupiah, Bidang Pengembangan Pemuda 202 Miliar 872 Juta 100 Ribu Rupiah, Bidang Pembudayaan Olahraga 389 Miliar 229 Juta 400 Ribu Rupiah, Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga 955 Miliar 425 Juta 608 Ribu Rupiah. Unit Pelayanan Teknis 14 Miliar 858 Juta 700 Ribu Rupiah, BLU Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan 26 Miliar, totalnya sama 1 Triliun 951 Miliar 91 Juta 970 Rupiah.

2. Kemenegpora RI mengajukan usulan tambahan Anggaran sebesar 935 Miliar 850 Juta Rupiah dengan rincian rekapitulasi per unit utama sebagai berikut: a) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Pagu Anggaran 2019

Rp92.364. 700.000,-, usulan tambahannya 34 Miliar sehingga usulan Pagu 2019 Rp126. 364.700.000,-.

b) Deputi Pengembangan Pemuda Rp202.872.100.000,-, usulan tambahan 30 Miliar, sehingga usulan Pagu total alokasi untuk Deputi ini Rp232.872.100.000,-.

c) Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Pagu Anggaran 2019 Rp395.229.400.000,-, usulan tambahannya Rp 204 Miliar, sehingga total usulan Pagu untuk Deputi ini Rp599.229.400.000,-.

d) Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Pagu Anggaran 2019 Rp986.284.308.000,-, usulan tambahannya Rp390 Miliar, sehingga total usulan Pagu alokasi Tahun Anggaran 2019 untuk Deputi ini Rp1.376.284.308.000,-.

e) Kesekretariatan Pagu Anggaran 2019 Rp274.341.462.000,-, usulan tambahannya Rp277.850.000.000,-, sehingga total usulan Pagu alokasi untuk Kesekretariatan Rp552.191.462.000,-, totalnya dari Pagu awal Rp1.951.091.970.000,-, usulan tambahan Rp935.850.000.000,-, usulan totalnya berarti menjadi usulan Pagu alokasi Tahun Anggaran 2019 untuk Kemenpora Rp2.886.941.970.000,-.

Saya kira itu Pagu Anggaran 1,9 Triliun, usulan tambahannya 935,8 Miliar,

total usulan menjadi 2,8 Triliun. 3. Isu Kepemudaan dan Keolahragaan dalam penyusunan Pagu alokasi

RAPBN 2019 yaitu pembangunan SDM ditekankan pada: a) Pengembangan Komunitas, Pemuda kreatif bukan Pemda itu, Pemuda

kreatif, kepemimpinan Pemuda, Kewirausahaan Pemuda, Linterasi Pemuda, partisipasi Politik Pemuda, kesukarelaan Pemuda, peningkatan kapasitas Guru Olahraga terutama di Sekolah Madrasah.

b) Peningkatan indeks pembangunan Pemuda, sebagaimana ditargetkan oleh Menteri PPN Bapennas, Kemenko PMK dan Kemenpora Republik Indonesia Tanggal 13 Juli 2018.

c) Peningkatan standar PPLP dan PPLM, sehingga bisa dapat menjadi sentra pembibitan Atlet, terutama standar Gizi, pola pelatihan dan peralatan.

d) Pemberian penghargaan bagi Atlet berprestasi Single Event maupun Multi Event dengan melibatkan pihak non Pemerintah dunia usaha Swasta.

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

e) Pemenuhan kebutuhan pusat latihan terpadu bagi cabang Olahraga unggulan yang diprioritaskan meraih Medali di Multi event internasional, Olympic Center dan P3SON Hambalang.

ini semua catatan, barangkali ada masukan atau salah angka atau apa? Cukup? Jadi kalau cukup ini saya ketok.

(RAPAT: SETUJU) Kemudian sekarang sikap dan pandangan Komisi X DPR Republik Indonesia:

1. Komisi X DPR Republik Indonesia dapat memahami Pagu Anggaran Kemenpora RI pada RAPBN Tahun Anggaran 2019 sebesar 1 Triliun 951 Miliar 971 Juta 970 Ribu Rupiah dengan catatan: a) Kemenpora RI perlu mengkaji program Kewirausahaan Pemuda

dengan memperkuat sinergisitas dengan program di Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

b) Kemenpora RI perlu mengkaji sinergisitas dengan program Dirjen Didaksmen Kemendikbud Republik Indonesia dalam pengelolaan dan pengembangan Olahraga Prestasi.

c) Dalam rangka peningkatan kapasitas Pemuda Indonesia, Kemenpora RI perlu memperkuat kerjasama Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan dengan Perguruan Tinggi terutama dengan Perguruan Tinggi Swasta.

d) Kemenpora RI perlu mengkaji sistem aturan Keolahragaan yang menjamin kesejahteraan Atlet dan mantan Atlet dan adanya lembaga penghargaaan Atlet yang berprestasi yang tidak bersifat Adhock.

Bapak/Ibu ada tambahan? Cukup saya ketok satu-satu ini.

(RAPAT: SETUJU)

Ada lagi? DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA KEMENPORA RI (MULYANA): Mohon di bagian B untuk yang sikap pandangan itu Kemenpora RI perlu mengkaji sinergisitas dengan program Dirjen Didaksmen Kemendikbud Republik Indonesia dalam rangka pengelolaan dan pengembangan, bukan Olahraga prestasi itu, tapi Olahgara potensial Atlet Pak, karena itu Atlet PPLP. KETUA RAPAT: Yang C perlu memperkuat kerjasama bidang Kepemudaan. B atau C?

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA KEMENPORA RI (MULYANA): Yang B. KETUA RAPAT:

Oh yang B, Kemenpora RI perlu mengkaji sinergisitas dengan program Dirjen Didaksmen Kemendikbud Republik Indonesia dalam pengelolaan dan pengembangan potensial Atlet.

Potensi Atlet Bahasa Indonesia, anggap saja sudah resmi jadi Bahasa Indonesia.

Sudah pake Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia? Potensi Atlet gitu yah sudah atau pakai Bahasa Inggris potensial Atlet, pakai

‘th’ tidak pakai ‘t’. Kemudian ini sudah yah? Sudah saya ketok, ketok lagi.

(RAPAT: SETUJU)

2. Terkait dengan usulan tambahan sebesar 935 Miliar 850 Juta Rupiah, Komisi

X DPR Republik Indonesia meminta Kemenpora Republik Indonesia untuk memperjelas fokus capaian kinerja Tahun Anggaran 2019 berdasarkan kebutuhan Kepemudaan dan Keolahragaan sesuai dengan Rensra Kemenpora RI 2015-2019. Ada tambahan? Cukup. Ada pembentulan? Ada usulan tadi menjadi untuk memperjelas fokus. Fokus apa itu? Ininya dihilangkan? Sampaian kinerjanya hilang? Oh sampaian kinerja iya kan belum. Yang akan dicapai pada Tahun 2019, jadi capaian kinerjanya dihapus. Oh, fokus capaian kinerja yang akan dicapai Tahun Anggaran 2019. Ada keberatan Pak?

SEKRETARIS KEMENPORA RI (GATOT SULISTIANTORO DEWA BROTO): Keberatan sih tidak.

Saya meloncat sedikit saja, tadi ada masukan dari teman-teman, kembali ke 1D tadi, seterusnya tidak bersifat Adhock melalui penyusunan RUU kesejahteraan Atlet, karena sudah kita sepakati Tanggal pencapaian lalu.

Melalui penyusunan RUU kesejahteraan Atlet. KETUA RAPAT: Itu terpisah dari revisi Undang-Undang Keolahragaannya?

Terpisah yah.

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Ini memang sudah ada rencana ya, setuju sekali ya, setuju sekali Pak, karena ini kan berarti menguatkan.

(RAPAT: SETUJU)

Kemudian yang kedua tadi berdasarkan kebutuhan sudah ya, cukup ya.

(RAPAT: SETUJU) Kemudian yang ketiga.

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA KEMENPORA RI (ASRORUM NI’AM SHOLEH): Izin Pak.

Sebelum pindah masih diangka 1 atas sedikit. KETUA RAPAT: Oh masih naik lagi? F-PD (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Kalau sudah diketok jangan naik lagi. KETUA RAPAT: Nanti saya ketoknya dari bawah saja. DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA KEMENPORA RI (ASRORUM NI’AM SHOLEH): Yang poin A, karena sinergi untuk kepentingan pengembangan Kewirausahaan itu tidak hanya dengan Badan Ekonomi Kreatif, sesuai dengan Mandat Perpres 66 Tahun 2017 jika disebutkan rinci mungkin total, tapi saya mengusulkan lebih Simple saja, dengan Kementerian Lembaga yang memiliki bidang K/L terkait, program Kementerian dan lembaga terkait. F-PD (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Nanti kebanyakan dikait-kait, salah satunya saja, salah satunya oleh Badan Ekonomi Kreatif gitu barangkali. KETUA RAPAT: Salah satu. F-PD (Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, MM): Iya, contohnya salah satu dengan Badan Ekonomi Kreatif.

Page 49: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

KETUA RAPAT: Dengan, dengan. Ya sudah cukup yah? Salah satunya, karena mungkin ini biar merujuk ke Perpres. Saya ketok lagi ini, tadi ketoknya dari bawah mestinya karena dicabut kan?

(RAPAT: SETUJU)

Selanjutnya yang ketiga, Komisi X DPR Republik Indonesia belum dapat menyetujui.

Bagaimana ini? Kok belum jadi ini? Komisi X DPR Republik Indonesia belum dapat menyetujui DAK (Dana

Alokasi Khusus) fisik reguler Tahun Anggaran 2019 sebelum Kemenpora RI menyampaikan perencanaan, peralokasian dan kegiatan pada DAK fisik reguler Tahun Anggaran 2019 untuk pembangunan Gelangang Olahraga DPP sebesar 600 Miliar Rupiah yang digunakan untuk 40 titik Kabupaten Kota secara terperinci.

Tadi juga masih nunggu ya Pak yah? Karena masih menunggu, kita juga masih menunggu Pak. Gitu yah Bapak, Ibu? Saya kira begitu.

(RAPAT: SETUJU)

Belum menyetujui karena memang belum ada ininya. Kemudian nomor 4. Iya sudah itu tadi. Meminta Kemenpora RI untuk menyerahkan jawaban tertulis terhadap tanggapan, pertanyaan dan masukan Komisi X DPR RI. Ya kalau yang sudah terjawab tidak usah. Atau tapi kalau mau menyengatkan tidak apa-apa, paling lambat Hari Senin Tanggal 1 Oktober 2018, Pak Gatot bagaimana? Ini Tanggal, masih lama, 1 Oktober masih lama yah. Setuju yah Pak? Nah setuju.

(RAPAT: SETUJU) Saya harus bertanya, karena yang menjawab nanti Kemenpora. Kemudian yang C lain-lain, sama tidak dengan ini? Komisi X DPR Republik Indonesia menyayangkan tindak kekerasan, nah ini karena lain-lain saya kira bebas.

Kekerasan yang dialami oleh Supporter Sepakbola dan meminta Kemenpora RI untuk menyiapkan konsep pembinaan Supporter Olahraga khususnya cabang Sepakbola, untuk menghindari tindak kekerasan pada kegiatan Olahraga.

Untuk menghindari tindak kekerasan pada kegiatan Olahraga terulang kembali.

Bagaimana kalimatnya?

Page 50: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Agar tidak terulang kembali, ini harus disampaikan karena hampir semua menyampaikan, kemudian sudah secara lisan tadi disampaikan oleh Pak Gatot juga, ada rekaman, tetapi syarat tertulis kami perlu juga menegaskan untuk mengingatkan kita semua, tidak hanya Kemenpora, tapi juga Komisi X DPR Republik Indonesia untuk mengingatkan lagi, jadi Komisi X DPR Republik Indonesia menyayangkan tindak kekerasan yang dialami Supporter Sepakbola dan meminta Kemenpora RI.

Bukan kepada yang lain karena Mitranya Kemenpora Pak, jadi kan yang lain kan bisa iya, tapi meminta Kemenpora Republik Indonesia untuk menyiapkan konsep pembinaan Supporter Olahraga khususnya cabang Sepakbola untuk menghindari tindak kekerasan pada kegiatan Olahraga dan agar tidak terulang kembali.

Sudah dihapus keluar lagi itu. Agar tidak terulang kembali. Begitu ya? Cukup.

(RAPAT: SETUJU)

Saya kira demikian dan terima kasih sebelumnya sebelum kami tutup saya mohon 1 atau 2 kata patah kata dari Pak Sesmenpora, Monggo Pak Gatot. SEKRETARIS KEMENPORA RI (GATOT SULISTIANTORO DEWA BROTO):

Matur Nuhun, terima kasih. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Rapat, Ketua Komisi X

dan para Anggota Komisi X yang kami hormati dan juga tentu saja rekan-rekan kami dari Kemenpora yang sudah memungkinkan RDP (Rapat Dengar Pendapat) ini berlangsung dengan lancar. Kemudian yang kedua, terkait dengan rencana untuk mengundang Inabgob nanti akan kami sampaikan, Tanggal 1 dan itu Tanggal yang tepat Pak, karena kalau mundur dari situ mereka sudah persiapan, mengingat untuk pembukaan itu adalah Tanggal 6. Dan kemudian yang ketiga, juga kami mohon maaf karena ada kejadian seperti kemarin pada saat mengambil api di Merapen saja, itu undangan juga terlambat apalagi itu juga terjadi pada Bapak Ketua Komisi X dan hal yang lain juga bagaimana jangan sampai nanti undangan untuk pembukaan dan penutupan juga terjadi (...), kami mohon maaf, karena kemarin kami juga bawa Obor di Medan, saya juga rada kaget karena pada saat di Medan kemarin kok tidak mengundang Anggota Komisi X? Padahal disana ada tempatnya Pak Sofyan Tan begitu.

Baik, jadi kami mohon nanti langsung kami mendapatkan kritik, saran bagi perbaikan persiapan untuk Asian Paragames. Demikian dari kami, dan yang terakhir adalah nanti semua kewajiban kami yang belum terjawab dan juga terkait dengan masalah prioritas untuk usulan Pagu Anggaran serta tentang rincian perencanaan BAK akan kami jawab paling lambat Tanggal 1 Oktober.

Demikian dari kami. Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 51: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …€¦ · Pak Ketua, Anggota Komisi X DPR RI yang terhormat; Hadirin sekalian yang kami hormati; Di kesempatan yang berbahagia

Demikian berakhirnya kata akhir Sekretaris Kemenpora Republik Indonesia, selesailah seluruh acara (RDP) Rapat Dengar Pendapat hari ini dengan seizin Anggota, Pimpinan dan Anggota Komisi X, serta saudara Sekretaris Kemenpora Pak Gatot dan jajarannya, dan juga para Deputi dan hadirin sekalian yang kami hormati sekali lagi terima kasih atas kesabarannya, ketekunannya dan partisipasinya dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) hari ini. Dengan mengucap Alhamdulilahirabbilalamin maka RDP (Rapat Dengar Pendapat) hari ini kita tutup. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 14.06 WIB)

Jakarta, 26 September 2018 a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT,

Sarilan Putri Khairunnisa, S.Sos. NIP. 19710613 199803 2 003