DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · B. RUANG LINGKUP Sasaran Kunjungan Kerja...
Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ... · B. RUANG LINGKUP Sasaran Kunjungan Kerja...
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI IV DPR RI
DALAM RANGKA
MENINJAU FASILITAS INSTALASI STASIUN KARANTINA IKAN
DI KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2018-2019
*
*
*
**
***
**
*
*
*
JAKARTA 2019
2 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
`
LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI IV DPR RI
DALAM RANGKA
MENINJAU FASILITAS INSTALANSI STASIUN KARANTINA IKAN
DI KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
23-25 JANUARI 2019
----------------------------------------------------------------------------------------
I. PENDAHULUAN
A. DASAR KUNJUNGAN KERJA
a. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2014 tentang Tata Tertib:
a. Pasal 58 ayat 3 huruf d terkait dengan Tugas Komisi dalam bidang
pengawasan yaitu melakukan pengawasan terhadap kebijakan
pemerintah .
b. Pasal 58 ayat 4 terkait dengan Tugas komisi dalam menjalankan
tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dapat mengadakan
kunjungan kerja.
b. Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Badan Musyawarah DPR
RI tanggal 11 Desember 2018
c. Keputusan Rapat Intern Komisi IV DPR RI, tanggal 8 Januari 2019.
B. RUANG LINGKUP
Sasaran Kunjungan Kerja meliputi bidang-bidang yang termasuk dalam ruang
lingkup tugas Komisi IV, yaitu Bidang Pertanian, Bulog, Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, serta Kelautan dan Perikanan.
C. SUSUNAN TIM
Susunan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Stasiun
Karantina Ikan Padang Sumatera Barat, antara lain:
NO. NAMA FRAKSI
1. Drs. H. ROEM KONO KETUA TIM/PIMPINAN KOMISI IV/F.PG
2. TAGORE ABUBAKAR ANGGOTA/F.PDI P
3. Ir. H. EDDY KUNTADI ANGGOTA/F.PG
3 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
NO. NAMA FRAKSI
4. H. OO SUTISNA ANGGOTA/F.GERINDRA
5. Ir. H. MUHAMMAD NASYIT UMAR, S.P.
ANGGOTA/F.PD
6. H. ACEP ADANG RUHIAT, M.Si. ANGGOTA/F.PKB
7. Dr. HERMANTO, S.E., M.M. ANGGOTA/F.PKS
8. Drs. H. ZAINUT TAUHID SA’ADI, M.Si.
ANGGOTA/F.PPP
9. Drs. H. HASANUDDIN, A.S., M.Si. ANGGOTA/F.PPP
10. SULAEMAN L. HAMZAH ANGGOTA/F.NASDEM
11. LALU GEDE SAMSUL MUJAHIDIN, S.E.
ANGGOTA/F.HANURA
D. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI, untuk:
1. Melihat secara langsung fasilitas instalansi di Stasiun Karantina Ikan
Kelas I Minangkabau Padang Provinsi Sumatera Barat.
2. Menjaring pendapat dari pegawai di Stasiun Karantina Ikan Kelas I
Minangkabau Padang Provinsi Sumatera Barat mengenai program dan
kegiatan yang telah berjalan dan yang akan dilaksanakan.
3. Menyerap aspirasi dari nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan
pemasaran ikan mengenai dampak kebijakan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
E. PELAKSANAAN KUNJUNGAN
Kunjungan Kerja Spesifik dilaksanakan pada tanggal 23-25 Januari 2019.
F. OBJEK KUNJUNGAN KERJA
Objek yang menjadi fokus perhatian kunjungan kerja adalah:
1. Fasilitas instalansi Kantor Stasiun Karantina Ikan Kota Padang Provinsi
Sumatera Barat, dan
2. Pelaku utama dan stakeholder kelautan dan perikanan, yakni nelayan,
pembudidaya Ikan, pengolah dan pemasar ikan, serta pegawai karantina
ikan yang beraktivitas di Stasiun Karantina Ikan Kota Padang.
G. GAMBARAN UMUM
Dalam era globalisasi perdagangan, peran dan fungsi karantina
menjadi sangat krusial dan strategis karena dalam perjalanannya
memerlukan pengelolaan dan pendekatan yang berbeda seiring dengan
4 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
perubahan kebijakan karantina sebagai agen yang pasif menjadi agen
yang aktif ke arah Non Tariff Barrier (NTB). Aturan mainnya ditentukan dan
disepakati melalui Agreement on sanitary and phytosanitary (SPS) Measures
di bawah perjanjian World Trade Organization (WTO) sehingga pengelolaan
karantina diharapkan dapat berjalan efektif dan efisien dengan standar
internasional.
Berdasarkan hasil kesepakatan yang tertuang dalam Codex
Alimentarius Commission (CAC), The Office International des Epizooties atau
The World Organization for Animal Health (OIE), dan International Plant
Protection Convention (IPPC) tahun 1997, karantina menjadi bagian
esensial dalam melakukan tindakan preventif dan kuratif untuk
mengontrol lalu lintas komoditas dan produk tumbuhan/hewan/ikan, dan
bahan pangan yang tercemar organisme pengganggu
tumbuhan/hewan/ikan, seperti virus, bakteri, cendawan, parasit, dan gulma
ataupun residu, seperti antibiotik, logam berat, pestisida, dan bahan kimia
lainnya yang dapat berakibat pada kematian atau gangguan kesehatan
manusia, kesehatan hewan, dan kelestarian sumber daya alam hayati serta
lingkungan hidup.
Selanjutnya sebagai tindaklanjut dari adanya kesepakatan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) diantara negara di kawasan Asia Tenggara pada
tahun 2016, membuka peluang keluar masuknya barang dan jasa secara
bebas termasuk komoditas perikanan sebagai senjata biologis
(bioterorism) atau invasive alien species (IAS). Hal tersebut dapat
membawa hama dan penyakit, cemaran organisme hasil rekayasa genetik
(genetically modified organism/GMO), atau dapat mengganggu ekosistem
tumbuhan/satwa liar dan agensia hayati di dalam konsumsi pangan.
Untuk itu, lokasi Stasiun Karantina Ikan di Kota Padang merupakan
salah satu bagian yang sangat strategis dalam mencegah masuk, keluar, dan
berkembangnya hama penyakit ikan ke dan dari wilayah Provinsi Sumatera
Barat. Selain itu, sebagai trade barrier (halangan perdagangan) untuk
mengontrol tidak hanya terkait hama dan penyakit karantina, tetapi juga
arus perdagangan domestik dan ekspor impor internasional. Terlebih
lagi jika dikaitkan dengan Revisi Undang-Undang No.16 Tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, yang sedang dibahas oleh Komisi IV
DPR RI dan Pemerintah Pusat, yakni akan menekankan pada kelembagaan
dimana “penyelenggaraan karantina diintregasikan dan dikoordinasikan
dalam bentuk satu badan” agar terpadu, modern, kuat dan efektif .
Revisi tersebut dilakukan dalam rangka untuk penajaman dan
penguatan Undang-undang Karantina yang sudah dirasa perlu ada
penyesuaian-penyesuaian dengan teknologi dan informasi yang berkembang
dan regulasi yang dinamis. Selain itu juga, karena Undang-undang tersebut
sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan jaman, lingkungan
strategis yang begitu cepat, tingginya volume serta arus perdagangan
antarnegara dan antardaerah yang sangat komplek dengan standar
5 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
keamanan dan mutu pangan, pakan, serta produk rekayasa genetik, agensia
hayati, jenis asing invasif, dan pengendalian peredaran ikan langka, sehingga
Komisi IV DPR RI bersama Pemerintah sepakat untuk merampungkan
revisi UU tersebut dalam rangka untuk menjadikan usaha perlindungan
sumber daya alam hayati menjadi optimal.
Oleh sebab itu, berdasarkan data-data diatas maka Komisi IV DPR RI
meninjau kesiapan fasilitas instalasi karantina ikan yang merupakan sarana
unggulan dalam perlindungan ikan di Provinsi Sumatera Barat agar karantina
ikan benar-benar menjadi “garda terdepan” dalam melindungi sumber daya
hayati asli Indonesia, baik dari kejahatan pencurian, perdagangan dan
peredaran secara illegal.
H. HASIL KUNJUNGAN
Pada kunjungan kali ini Komisi IV DPR RI selain melihat fasilitas instalansi
karantina ikan juga melakukan pertemuan dengan nelayan, pembudidaya
ikan dan pengolah pemasar, sekaligus dalam acara tersebut memberikan
secara simbolis sertifikat kepada beberapa koperasi yang telah
direkomendasi oleh Stasiun Karantina Ikan. Beberapa informasi lain yang
didapat, diantanya:
• BKIPM Padang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
(BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
• Tahun 2017 terjadi Perubahan Nomenklatur dari Stasiun Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Padang
menjadi Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan Padang
• Tugas pokonya adalah melaksanakan pencegahan masuk dan tersebarnya
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) ke/di/keluar wilayah RI,
pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta penerapan sistem
manajemen mutu baik di pintu masuk/ keluar (bandara, pelabuhan laut)
dan sebagian wilayah administratif Provinsi Sumatera Barat.
• Wilayah kerjanya meliputi Pelabuhan Bungus dan Teluk Bayur Padang,
Sikakap Mentawai, dan Air Bangis Pasaman Barat.
• Bentuk Pelayanannya melaksanakan pemeriksaan karantina sampai
dengan penerbitan Health Certificate dengan jaminan kepastian waktu dan
prosedur sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan.
• Sarana Gedung dan Fasilitas yang sudah dimiliki yaitu Ruang Pelayanan,
Instalasi Karantina Ikan, dan Laboratorium Penguji (Akreditasi ISO 17025)
yang terdiri dari:
o Laboratorium Parasitologi dan Mikologi
o Laboratorium Nekropsi dan Sampel
o Laboratorium Bahan dan Media Uji
6 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
o Laboratorium Bakteriologi
o Laboratorium Bakteri Mutu
o Laboratorium Biologi Molekuler
o Laboratorium Histologi
• Berikut gambaran aktivitas kegiatan Stasiun Karantina Ikan dan
Pengendalian Mutu hasil Perikanan Padang
•
•
• Mitra Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) yang hadir dalam Kunjungan Kerja Komisi
IV DPR RI adalah PT. Multi Daya Jaya, CV Bespi Samudra Aquatics, CV
Selamat Jaya Aquatics, MD Karya Bahari, UD Waladewa Seafood
Pariaman dan UD Zaura
• Perkembangan pemberian sertifikat ekspor perikanan tahun 2017
sebanyak 398 HC & untuk tahun 2018 sebanyak 416 HC, rincian komoditas
sebagaimana terlihat dalam Grafik berikut:
7 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
• Berikut top 10 komoditi ekspor tahun 2018 melalui Stasiun karantina Ikan
Padang:
• Berikut top 7 negara tujuan tahun 2018 melalui Stasiun karantina Ikan
Padang:
• Data ekspor (ikan segar dan ikan beku) tahun 2017 sebesar 5.245 kg atau
setara dengan Rp 759.950.000, dan untuk tahun 2018 sebesar 24.569 kg
atau setara dengan Rp 4.157.400.000. Sedangkan data ekspor (ikan
hidup) tahun 2017 sebanyak 36.228 ekor dengan nilai sebesar Rp
8 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
678.856.000 dan untuk tahun 2018 sebanyak 40.776 ekor dengan nilai
sebesar Rp 582.920.000.
• Berikut Top 10 komoditas domestik tahun 2018 yang keluar dari Stasiun
karantina Ikan Padang:
• Berikut Top 10 Daerah tujuan tahun 2018 yang keluar dari Stasiun
karantina Ikan Padang:
• Berikut Top 10 komoditas domestik tahun 2018 yang masuk dari Stasiun
karantina Ikan Padang:
• Berikut Top 10 Daerah tujuan tahun 2018 yang masuk dari Stasiun
karantina Ikan Padang:
9 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
• Ruang lingkup terstandar di Badan karantina Ikan dan Pengendalian Mutu
sudah menerapkan ISO 9001, ISO 17020 dan ISO 17025. Hal ini
dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kulaitas produk sesuai dengan
standar internasional. Rincian kegunaan masing-masing Iso dapat dilihat
sebagai berikut:
10 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
Aspirasi/Masukan:
• Perkumpulan Nelayan Bagan Sumbar mengusulkan diberikanan ijin
penggunaan bagan di laut oleh kementerian Kelautan dan Perikanan,
karena sejak tahun 2015 ijinnya belum dikeluarkan. Hal ini akibat
diterbitkannya Permen 71 tahun 2016 dimana nelayan bagan sebelumnya
memakai mata jaring 4 mili diminta mengubah menjadi 65 mili (tidak cocok
dengan alat tangkap yang ada) sehingga nelayan bagan yang pasif merasa
dirugikan karena ketidakadilan jika dibanding dengan nelayan aktif yang
menggunakan pukat cincin dengan ukuran terkecil 1 inci.
• Nelayan memohon kepada Komisi IV DPR RI untuk mendorong
Kementerian Kelautan dan Perikanan agar memudahkan ijin Kapal bantuan
30 GT yang berakhir pada 31 janUari 2019, karena tersandung oleh
Permen 71 tahun 2016 dimana kapal yang ada tidak mempunyai VMS
(Vessel Monitoring System). Untuk itu mohon dapat diberikan pengecualian
ijin sehingga dapat melakukan aktivitas di laut kembali.
Tanggapan:
• Komisi IV DPR RI akan mendorong kementerian Kelautan dan Perikanan
untuk meningkatkan ekspor ikan ke negara-negara maju sesuai dengan
standar internasional,.
• Komisi IV DPR RI akan mendorong aspirasi nelayan di Padang kepada
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Anggota Dewan yang Daerah
Pemilihannya Sumatera Barat.
• Komisi IV DPR RI dan Gubernur Sumatera Barat telah mendorong kepada
Menteri Kelautan dan Perikanan terkait dengan aspirasi nelayan bagan
yang tidak mendapat ijin, selanjutnya KKP mengabulkannya. Namun
dikemudian nelayan bagan masih resah akibat aturan perubahan mata
jaring yang diperbolehkan. Untuk itu, kedepan Komisi IV DPR RI meminta
ke Pemerintah untuk menindaklanujuti maslah tersebut.
FOTO-FOTO KEGIATAN
11 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
I. KESIMPULAN
Komisi IV DPR RI mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk
dapat meningkatkan ekspor ikan kenegara-negara maju sesuai dengan
standar internasional, serta menyerap aspirasi nelayan bagan dan nelayan
pemilik kapal 30 GT di Sumatera Barat melalui kemudahan ijin dan
kemudahan pembolehan menggunakan mata jaring yang dulu agar nelayan
menjadi sejahtera.
J. PENUTUP
Demikian laporan Kunjungan Kerja spesifik Komisi IV DPR RI ke Stasiun
Karantina Ikan Kelas I Minangkabau Padang Provinsi Sumatera Barat.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Aamiiiin.
Jakarta, Januari 2019
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik
Komisi IV DPR RI,
ttd
Drs. H. ROEM KONO
12 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI
LAMPIRAN MEDIA YANG MELIPUT
http://dpr.go.id/berita/detail/id/23671/t/Komisi+IV+Dorong+BKIPM+Padang+Ti
ngkatkan+Ekspor+Ikan
https://kumparan.com/langkanid/komisi-iv-dpr-ri-sebut-ekspor-ikan-sumbar-
masih-rendah-1548236841654840319
https://www.cendananews.com/2019/01/komisi-iv-dpr-ri-minta-ekspor-ikan-
sumbar-ditingkatkan.html
https://news.kkp.go.id/index.php/kkp-dorong-peningkatan-ekspor-hasil-
perikanan-sumbar/
https://sumbar.antaranews.com/berita/241534/anggota-dpr-pertanyakan-
kecilnya-nilai-ekspor-ikan-sumbar-hanya-rp51-miliar-setahun
https://sumbar.antaranews.com/berita/241510/legislator-minta-budidaya-ikan-
bilih-singkarak-tidak-dihentikan
https://www.facebook.com/DPRRI/posts/1821979954569488?comment_tracki
ng=%7B%22tn%22%3A%22O%22%7D
http://asatunews.co.id/index.php/parlementaria/862-tingkatkan-pengawasan-
karantina-komoditas