DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · menghormati kawan kawan yang terlambat kenapa...
Transcript of DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · menghormati kawan kawan yang terlambat kenapa...
Nomor : RISALAHDPD/SIPUR-16/VIII/2018
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
-----------
RISALAH
SIDANG PARIPURNA KE-16
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2017-2018
I. KETERANGAN
1. Hari : Rabu
2. Tanggal : 15 Agustus 2018
3. Waktu : 15.00 WIB – Selesai
4. Tempat : R. Rapat Nusantara V
5. Pimpinan Rapat : 1. DR (HC) Oesman Sapta (Ketua DPD RI)
2. Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. Nono Sampono, M.Si.
(Wakil Ketua DPD RI)
3. Prof. Dr. Ir. Hj. Darmayanti Lubis (Wakil Ketua DPD RI)
6. Acara : 1. Laporan pelaksanaan tugas Alat Kelengkapan;
2. Pengesahan Keputusan DPD RI.
7. Hadir : Orang
8. Tidak hadir : Orang
II. JALANNYA SIDANG:
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Om swastiastu.
Sebelum memulai sidang paripurna ke-16 dewan perwakilan daerah marilah kita
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya kepada seluruh anggota DPD serta para hadirin
di mohon untuk berdiri dan bersama sama menyanyikan lagu indonesia raya
PEMBICARA: PADUAN SUARA DAN PESERTA SIDANG
Hiduplah Indonesia raya…
Indonesia tanah airku.
Tanah tumpah darahku.
Disanalah aku berdiri.
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku.
Bangsa dan Tanah Airku.
Marilah kita berseru.
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku.
Hiduplah negriku.
Bangsaku Rakyatku semuanya.
Bangunlah jiwanya.
Bangunlah badannya.
Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
SIDANG DIBUKA PUKUL 15.00 WIB
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Hadirin kami persilakan untuk duduk kembali.
Sidang Paripurna yang saya hormati berdasarkan catatan hadir yang disampaikan oleh
sekertariat jenderal sampai saat ini telah hadir 59 orang anggota DPD RI dan telah
menandatangani daftar hadir. Oleh karna itu, rapat paripurna yang mengagendakan pertama
adalah laporan kegiatan anggota DPD RI di daerah pemilihan. Dua, penyampaian laporan
tertulis PURT TS 2017-2018. Tiga, laporan pelaksanaan tugas BPKK kemudian. Empat
adalah pidato penutupan masa sidang V TS 2017-2018. Oleh karena itu seizin Bapak dan Ibu
sekalian apa bila belum memenuhi korum maka sesuai pasal 2 160 ayat 2 maka sidang
ditunda untuk 10 menit saya kira ada yang 15 ada yang 5 saya kira ambil tengah lah 10 menit
ya, baik kita skors 10 menit.
KETOK 2X
PEMBICARA: DRS. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)
Pak Ketua.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Siap.
PEMBICARA: DRS. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)
Menurut agenda rapat kita tidak ada yang memberi keputusan satu. Yang kedua
undangan kita jam 13.00 jadi penundaan kita sudah 2 jam, nah oleh karna itu saya kira karena
tidak memberi keputusan bisa sidang kita tunggu karna apa bila kita tunda lagi berarti kita
menghormati kawan kawan yang terlambat kenapa orang yang tidak tepat waktu itu yang kita
hormati. Demikian terima kasih Pak Ketua.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Pak Gafar yang terhotrmat rapat Panmus tadi sampai jam 2 kurang 5 menit agenda
rapat paripurna adalah jam 13.30 jadi karna itu saya kira saling memahami, kita skors paling
lama 10 menit, paling lama ini Pak Gafar kalau nanti sudah 10 menit kita akan langsung
buka. Jadi BAP tidak usah kerja melaporkan ini kepada paripurna soal keterlambatan ini.
Terima kasih. kami skors 10 menit.
KETOK 3X
SIDANG DISKORS 10 MENIT
SKORS DICABUT
Ibu dan Bapak sekalian saya kira sudah 10 menit, oleh karena itu skors kami cabut.
KETOK 1X
Sidang Dewan yang mulia mengawali sidang paripurna ini kami mewakili pimpinan
dan seluruh anggota DPD mengucapkan turut bela sungkawa atas rentetan bencana gempa
yang terjadi di Nusa Tenggara Barat, yang terjadi beberapa kali se akhir Juli sampai awal
Agustus yang lalu kami minta agar pemerintah segera membuat langkah berkesinambungan
dalam penanggulangan bencana tersebut. Sesuai ketentuan pasal 13 huruf A dan pasal 251
huruf A tata tertib DPD, anggota DPD RI melakukan kegiatan di daerahnya dilakukan dalam
rangka memenuhi kewajiban anggota DPD RI untuk menyerap menghimpun dan menampung
dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat dan daerah untuk dilanjutkan dan dilaporkan di
sidang paripurna sesuai dengan kesepakatan bahwa waktu dan penyampaian laporan
maksimal 5 menit laporan yang akan disampaikan cukup garis besarnya saja sedangkan
laporan lengkap diserahkan kepada pimpinan sebagai lampiran yang tidak terpisahkan dari
laporan yang dibacakan oleh Ibu dan Bapak-bapak sekalian. Pada kesempatan kali ini pada
kesempatan pertama kami persilakan wakil provinsi, ya.
PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H. (RIAU)
Riau
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Ya, saya kira sesuai yang sudah terjadi bu Iin jangan didemo saya dulu, yang terjadi
adalah mulai yang paling depan kiri kemudian ke kanan dan selanjutnya seperti itu jangan
kemudian bu Iin karna ketua baru itu dikerjain itu tidak boleh ya. Baik Bapak-ibu sekalian
saya kira saya melanjutkan tradisi yang sudah ada dan karena itu untuk pertama kami
persilakan waktunya kepada wakil dari provinsi Sulawesi Utara, siap-siap Kalimantan Timur.
PEMBICARA: Ir.STEVANUS.B.A.N. LIAW (SULAWESI UTARA)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Om swastiastu.
Om shanti shanti shanti om.
Namo Budhaya
Salam Kebajikan.
Mewakili Provinsi Sulawesi Utara saya melaporkan hasil kunjungan kerja berupa
diskusi dan penyerapan aspirasi di Provinsi Sulawesi Utara. KotaTtomohon telah sukses
menyelenggarakan kegiatan Tomohon International Flower Festival dari tanggal 8 agustus
sampai 12 agustus dan kegiatan ini di hadiri oleh 40 duta besar negara sahabat sehingga ke
depan mohon dukungan dari Pemerintah Pusat dan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara,
kemudian di harapkan dari melalui DPD RI segera mendesak pemerintah pusat untuk
melakukan langkah-langkah serius sebagai program aksi penyelamatan Danau Tondano yang
berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan Undang-undang nomor 18 tahun 2017 tentang
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, hadirnya Undang-undang Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia tentunya bukan jawaban satu satunya atas tuntutan kehadiran negara dalam
perlindungan buruh migran Indonesia, tapi harus disertai dengan langkah-langkah konkrit
dengan mencabut kebijakan-kebijakan lama yang sudah usang dan menyerahkan adanya
transisi perubahan tata kelola migran tenaga kerja yang berbasis pada tanggung jawab negara
atas perlindiungan warganya. Masyarakat menilai Undang-undang Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia masih kurang menempatkan para buruh dengan layak. Hal itu dapat dilihat
dari berkurangnya jaminan perlindungan untuk pekerja migran, berkaitan dengan pengawasan
atas pelaksanaan Undang-undang nomor 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji
khususnya berkenaan dengan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2018. Tahun 2018 ini
pemerintah Provinsi Sulawesi utara memberikan bantuan dana tunai sebesar 2 juta kepada
calon jamaah haji jika tahun 2017 lalu dialokasikan anggaran 1 milyar 300 juta rupiah maka
untuk tahun 2018 ini naik menjadi 2 milyar.
Berkaitan dengan kebijakan BPJS menerbitkan peraturan tentang penjaminan
pelayanan katarak, pelayanan persalinan dengan bayi baru lahir sehat, dan rehabilitasi medik
untuk menghentikan berbagai keresahan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat, serta
memberikan kepastian kepada masyarakat terhadap pemberian pelayanan kesehatan yang
paripurna, maka mendesak BPJS kesehatan untuk setidak-tidaknya menunda pemberlakuan
peraturan tersebut sampai batas waktu yang tidak ditentukan.Ddemikianlah laporan
penyerapan aspirasi dari Provinsi Sulawesi Utara. Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Silakan Kalimantan Timur siap-siap Kalimantan Selatan . Terima kasih Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan dan siap-siap Kalimantan Tengah, baik Kalimantan Tengah
kemudian siap-siap Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah, kemudian Sulawesi Selatan siap-siap
Maluku, silakan Prof. Jhon.
PEMBICARA: Prof. Dr. JHON PIERIS, S.H., M.H. (MALUKU)
Saya tidak siap Pak Ketua untuk baca. Pimpinan dan Sidang Dewan yang terhormat
nanti saya serahkan saja ini tapi nanti ada beberapa refleksi kritis untuk seaedar sebagai
lembaga negara ini dapat memahami dengan baik. Saya berpikir kalau indonesia mau tetap
utuh pembangunan itu mau berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 45, Pimpinan
tolong diperhatikan kalau saja postur APBN kita 3000 triliun Pak Muqowam geserlah 1000
triliun ke indonesia timur 2000 triliun ke indonesia barat, dengan begitu baru bisa sejajar tapi
kalau toh penghitungan penghitungan jumlah penduduk dan rentang kendali yang dihadapi
provinsi kepulauan agak susah, sangat susah harus ada afFirmative policy sebab barat terlalu
kencang jalan timur tersendat kalau tidak begitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
kapan tercapai dan disitu sumber dari perpecahan negara.
Sejarah telah membuktikan itu, Pakistan bisa keluar dari india, Bangladesh bisa
keluar dari pakistan, bukan soal agama tapi karena memang kesenjangan menggagah dan kita
tidak bisa berbuat apa-apa . Oleh sebab itu kedepan saya kira kita perlu menekan pemerintah
pusat untuk memperhatikan hal ini. Saya sebetulnya atas nama teman-teman Maluku kita
harus mendengar semua laporan dari daerah sebagai Senator Indonesia sebab saya tidak
percaya kalau kita serahkan begini apakah diproses, apakah dibaca tidak gitu loh. Dari tahun
ke tahun hanya begini saja, saya saya aga kecewa juga tidak ada tidak ada grafik menaik
untuk bagaimana seluruh wilayah itu kita bahu dengan baik ya. Ada catatan dari teman-teman
Komite I, II, III, dan IV nanti dibentuk tim untuk menyisir lagi cluster-nya apa di bidangnya
apa lantas kita membangun komitmen kita untuk memanggil menteri-menteri terkait untuk
kita kritisi itu lebih lanjut. Demikian Pimpinan. Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Jhon, siap-siap Sulbar. Silakan Sulbar dan siap-siap Gorontalo.
PEMBICARA: Pdt.MARTHEN, M.Th. (SULAWESI BARAT)
Yang kami hormati Bapak Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Bapak dan Ibu Wakil Ketua DPD Bapak-bapak dan Ibu Anggota DPD RI dan hadirin yang
berbahagia kita patut menaikan puji dan sukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas
penyertaanya kepada kita sehingga kita dapat melaksanakan tugas konstitusional kita di
daerah untuk menjaring aspirasi masyarakat demi kemajuan bangsa ke depan.
Garis besar dari laporan kami kami sampaikan sebagai berikut.
Yang pertama, penempatan dana desa belum begitu maksimal di daerah terutama di
Sulawesi Barat sebab pendamping lokal dan pendamping desa pada umumnya
kemampuannya tidak lebih baik dari aparat desa dan diperparah oleh tenaga ahli yang hampir
tidak pernah datang ke desa, itu pertama. Padahal anggaran yang begitu besar digelontorkan
untuk menggaji mereka.
Yang kedua, tabung gas elpiji 3 kilogram dan bahan bakar jenis solar langka hampir
seluruh Sulawesi Barat. Perlu diperhatikan bahwa saat ini gas elpiji 3 kg harganya mencapai
Rp35000 dan solar sampai Rp9000, bahkan Rp10.000 perliter.
Yang berikut, percetakan sawah baru harus dikaji ulang karena pada umumnya sawah
baru yang dicetak di Sulbar tidak ada pengairan sehingga tidak bisa difungsikan, padahal
milyaran dana digelontorkan untuk mencetak sawah baru. Hal ini diperparah karena beberapa
irigasi yang sudah dibangun pada umumnya tidak dapat dipakai karena tidak selesai dan tidak
bisa dialiri oleh air.
Yang berikut, perkebunan kelapa sawit yang diharapkan dapat mensejahterakan
rakyat ternyata tidak terjadi secara merata. Selain banyak harga yang dimainkan oleh para
pemodal, dampak lingkungannya sangat besar. Beberapa desa tenggelam pada musim hujan
karena perkebunan sawit dan juga sawah-sawah masyarakat yang banyak tidak bisa di
fungsikan karna banjir yang berasal dari perkebunan sawit.
Yang berikut, pengangkatan pegawai diharapkan memperhatikan kebutuhan daerah,
terutama bidang pendidikan dan bidang kesehatan sehingga peningkatan sumber daya
manusia benar-benar dapat diwujudkan tahu-tahu di Sulawesi Barat masih banyak sekolah
yang guru PNS hanya 1 atau 2 jarang yang sampai 4 guru 1 sekolah.
Yang berikut, bidang pelayanan kesehatan di kalangan kelurga tidak mampu harus
diakui bahwa sudah mulai membaik, tetapi perlu peningkatan yang lebih baik lagi pada masa
yang akan datang.
Inilah pokok-pokok laporan yang kami sampaikan.
Terima kasih dan selamat sore.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Silakan Sultra. Siap-siap Papua Barat. Gorontalo maju, siap-siap Sultra.
PEMBICARA: Hj. RAHMIYATI JAHJA, S.Pd. (GORONTALO)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Om swastiastu.
Pimpinan DPD RI yang saya hormati, Bapak-ibu Wakil ketua DPD RI, teman-teman
Anggota DPD RI yang saya muliakan, hadirin yang berbahagia. Puji syukur kehadirat Allah
SWT pada sore hari ini izinkan saya membacakan laporan reses dari Provinsi Gorontalo sejak
tanggal 27 Juli sampai dengan 14 Agustus 2018 sebagai berikut.
Komite I, permasalahan tapal batas wilayah antara Kabupaten Gorontalo Utara
Provinsi Gorontalo dengan Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Yang kedua, program
nawacita khususnya sertifikasi tanah di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo itu masalah
yang kedua.
Berikut untuk Komite II, Rancangan Undang-undang tentang Kedaulatan Pangan dan
Rancangan tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik. Tetapi, yang saya
dapatkan di Gorontalo adalah gagal panen yang pertama, dan yang kedua adalah kelangkaan
pupuk.
Berikut Komite III, perlindungan pekerja migran Indonesia. Semakin banyaknya TKI,
khususnya kaum wanita yang mendapatkan perlakuan tidak wajar dari para majikan yang ada
di luar negeri, bahkan tidak sedikit para TKI yang harus kehilangan nyawa di tangan
majikannya. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus serius dari pemerintah. Yang kedua,
penyelenggaraan ibadah haji tahun 2018. Bagaimana upaya pemerintah dalam hal
perlindungan dan pelayanan kesehatan jamaah haji, apalagi saat bermunculan virus dan
penyakit baru yang berasal dari luar. Adanya penambahan kuota jamaah ke depan melihat
jumlah pendaftar yang antre semakin besar dari tahun ke tahun.
Komite IV, terkait dengan pengawasan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan. Fokus pada penyaluran dana KUR untuk Provinsi Gorontalo tercatat sampai
dengan Juni 2018. Pemerintah daerah melalui dinas UPD terkait, atas nama Komite IV DPD
RI kami siap untuk menjembatani dan turut terlibat langsung untuk mensosialisasikan KUR
kepada masyarakat.
Demikian bagaimana harapan masyarakat di daerah yang kami wakili agar
permasalahan yang disampaikan ini dapat menjadi perhatian secara cukup berarti dari Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia secara kelembagaan. Demikian, mohon maaf kalau
ada kata kurang berkenan.
Wallahul musta’an.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Silahkan Sulawesi Tenggara dan siap-siap Papua Barat.
PEMBICARA: Ir. H. ABDUL JABBAR TOBA (SULAWESI TENGGARA)
Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, yang saya hormati Bapak-bapak dan Ibu
Anggota DPD RI, yang saya hormati Sekretariat Jenderal DPD RI dan stafnya. Hadirin yang
berbahagia, saya ingin mengajak mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, sore
hari ini kita mengadakan sidang paripurna. Mudah-mudahan sidang paripurna ini membawa
berkah kepada kita semua dan diridhoi oleh Allah SWT. Hadirin yang saya hormati, jadi kita
berempat ini sudah melaksanakan reses, keempat-empatnya ini dan sudah membuat laporan.
Saya kira tidak perlu lagi saya baca satu persatu, tetapi akan saya serahkan saja karena akan
kembali kepada masing-masing komite. Saya kira demikian.
Terima kasih.
Asalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Silahkan Papua Barat. Siap-siap Papua.
PEMBICARA: JACOB ESAU KOMIGI, S.H., M.M. (PAPUA BARAT)
Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh.
Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat Bapak dan Ibu Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, yang terhormat Bapak dan Ibu Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, hadirin yang berbahagia. Izinkan saya menyampaikan secara singkat laporan hasil
reses Anggota DPD RI daerah pemilihan Provinsi Papua Barat yang semuanya lengkap
menyampaikan laporannya dan saya ingin menyampaikan beberapa hal penting.
Yang pertama terkait dengan kehadiran LNG Tangguh di Provinsi Papua Barat,
khususnya di Kabupaten Bintuni. Sampai dengan hari ini LNG Tangguh sementara
membangun Train 3 dan cukup meresahkan bagi tenaga kerja migas lokal. Oleh karenanya,
kami meminta lembaga ikut mendorong Kementerian ESDM SKK Migas, BP Migas, dan
LNG Tangguh untuk memperhatikan dalam perekrutan tenaga kerja hendaknya
memprioritaskan tenaga-tenaga kerja lokal yang memiliki lisensi-lisensi khusus pekerja
Migas.
Yang kedua, stok gas yang diproduksi oleh PT Petro Gas Kabupaten Sorong sangat
cukup untuk kebutuhan listrik PLN, kebutuhan listrik di wilayah Sorong dan sekitarnya.
Namun, pihak PLN tidak menggunakan stok gas itu secara keseluruhan, melainkan hanya
menggunakan sebagian sehingga stok yang lebih menjadi mubazir. Demikian beberapa hal
yang saya sampaikan dalam laporan ini. Secara lengkap saya akan menyerahkan kepada
Bapak dan Ibu Pimpinan DPD RI untuk kemudian mendapat tindak lanjut dari komite-komite
terkait.
Sekian dan terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Saudara Jacob Zuma Komigi, Papua Barat. Lanjut Papua. Prememori.
Maluku Utara, prememori tidak ada orangnya. Kemudian Aceh silakan, siap-siap Jambi.
PEMBICARA: SUDIRMAN (ACEH)
Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat Pimpinan DPD RI, yang terhormat seluruh Anggota DPD RI, yang
terhormat Sesjen dan jajarannya. Singkat saja, kami sebagai empat Anggota DPD RI
perwakilan dari Aceh sudah melaksanakan reses dan tentunya hari ini akan kami serahkan
laporan karena mungkin terlalu banyak hal yang harus dibacakan, mungkin kami di sini tidak
membacakan. Namun, kami akan menyerahkan langsung saja kepada Pimpinan. Oleh
karenanya, mudah-mudahan ini bisa ditindaklanjuti bersama pimpinan nantinya, kemudian
juga Aceh pada bulan yang sama ini juga membuat ulang tahun perjanjian damai dengan
penandatanganan antara Aceh dan Indonesia dulu, perjanjian damai antara Jakarta dan Aceh.
Mudah-mudahan ini bisa diimplementasikan dalam kemakmuran dan kesejahteraan Aceh
untuk menciptakan kemakmuran yangberkepanjangan di Aceh ke depan.
Demikian saja, saya serahkan langsung kepada Pimpinan.
Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih kepada Bapak Sudirman. Silakan Jambi dan siap-siap Riau. Terima
kasih Bu Uteng, lanjut Riau dan siap-siap Kepulauan Riau. Bapak merokok di luar sehingga
terlewati tadi. Tadi sudah disebut, tetapi tidak ada yang maju. Waktu Panmus tadi hijau,
sekarang sudah ganti kuning Pak Bambang. Terima kasih Ibu Iin. Silakan Kepulauan Riau
dan siap-siap Bangka Belitung.
PEMBICARA: Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KEPULAUAN RIAU)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Saudara Pimpinan, para Anggota yang saya muliakan, berakhir sudah reses dan telah
berkumpulah seluruh aspirasi. Tak sanggup saya membacakan satu persatu karena begitu
banyaknya aspirasi yang datang, baik di Komite I, Komite II, Komite III, maupun Komite IV.
Belum lagi masalah reses yang lalu juga belum terselesaikan. Oleh karena itu, marilah sama-
sama kita berpantun. Anak tani membawa bakul, bakul diisi batang keladi, aspirasi rakyat
telah terkumpul, kita buat sampai jadi.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Bapak Hardi Selamat Hood. Silakan Bangka Belitung dan siap-siap
Sumatra Utara. Terima kasih Pak Heri. Silakan Sumatra Utara dan siap-siap Sumatera Barat.
PEMBICARA: PARLINDUNGAN PURBA, S.H., M.M. (SUMATERA UTARA)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita.
Om swastiastu.
Namo buddhaya
Horas nuwun sewu.
Pak Ketua DPD yang kami hormati yang kami banggakan Ibu Wakil Ketua dan para
Wakil Ketua, khususnya Wakil Ketua yang baru, tentu teman-teman seluruh Indonesia yang
saya hormati, Sesjen dan kita sekalian. Izinkan kami membacakan beberapa hal yang menjadi
pointers.
Yang pertama terkait dengan Komite 1, terkait atas arahan Bapak Ketua DPD RI dan
dilaksanakan juga oleh Bapak Wakil Ketua, beberapa saat yang lalu kita membuat program
percepatan pembuatan akte kelahiran bagi anak panti asuhan dan sudah berjalan dengan baik
kemarin dan direncanakan nanti tanggal 5 September akan ada launching oleh Bapak Ketua
DPD RI dengan Mendagri karena ini merupakan hal yang sangat strategis sekali.
Yang kedua, Komite II terkait dengan listrik desa dipastikan pada tahun 2019 seluruh
desa di kawasan Danau Toba yang menyangkut tujuh kabupaten/kota itu teraliri listrik dan
juga dipastikan juga bahwa pada tahun 2019 seluruh desa di kawasan Kepulauan Nias, 4
kabupaten, 1 kota itu akan teraliri listrik. Terkait dengan LPG dan lain-lain, pupuk juga
menjadi masukan dan irigasi.
Yang ketiga, Komite III tentang RUU terkait pengawasan Undang-Undang No. 13
Tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji di Sumatera Utara berjalan dengan baik
dengan adanya sistem Computer Assisted Test dan memanfaatkan smartphone berbasis
android. Selanjutnya mengenai pelayanan haji di seluruh kota yang tidak seimbang dengan
jumlah penduduk muslim Sumatera Utara dengan rasio 1:1000/mil dengan sangat perlu sekali
penambahan untuk kuota haji, khususnya di Sumatera Utara. Selanjutnya tentang
perlindungan pekerja migran, belum adanya perda di Sumatera Utara. Pengawasan atas
Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Jaminan Sosial, BPJS diharapkan juga ini terus
dimonitor dan dikembangkan karena masih adanya banyak yang belum terdaftar di dalam
BPJS Kesehatan.
Komite IV, ini Ibu Wakil Ketua langsung melaksanakan tentang pengawasan terhadap
undang-undang terkait BUMD dan penanganan dalam peningkatan PAD, bahwa saat ini
masih sangat kecil. Diharapkan lebih baik di kemudian hari dan sistem kelola BUMD yang
terlalu birokratis dan sentralistik dapat juga menghambat kinerja. Dan, kasus khusus kasus
Inalum yang Ibu wakil Ketua sangat concern, yaitu diharapkan supaya Inalum membayar
sejumlah ketetapan pajak permukaan yang ditetapkan oleh perda Sumatra Utara. Kita
memahami bahwa PT Freeport juga sedang diminta oleh pemda untuk membayar, tetapi di
Sumatera Utara pun ternyata masih ada.
Demikian dapat kami sampaikan dan atas perhatian dan dukungan kita di masa
mendatang, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita.
Om shanti shanti shanti om.
Horas.
Nuwun sewu.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Parlindungan Purba. Sumatera Barat dan siap-siap Lampung.
PEMBICARA: LEONARDY HARMAINY S.IP., M.H. (SUMATERA BARAT)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang terhormat Pimpinan DPD RI, Anggota Alat Kelengkapan, Ketua Komite dan
Anggota DPD RI yang berbahagia. Pertama sekali mari kita panjatkan puji dan syukur
kepada Allah SWT, pada kesempatan ini kita dapat menghadiri rapat paripurna dalam rangka
mendengarkan laporan kegiatan setelah melaksanakan kegiatan di daerah pemilihan dari
tanggal 27 Juli sampai dengan 14 Agustus 2018.
Saya untuk menghemat waktu hanya akan menyampaikan khusus tentang kegiatan
Anggota DPD RI di daerah pemilihan masa 27 Juli-14 Agustus 2018, khusus Komite IV.
Komite IV menginvetarisasi materi yang pertama pengawasan atas pelaksanaan Undang-
undang No 10 tahun 1998 Tentang Perbankan dan Fokus penyaluran Kredit Usaha Rakyat
untuk UMKM serta penyaluran dana pengelolaan dana bergulir yang dikelola oleh LPDB
KUMKM. 37.16
Bapak dan Ibu Saudara yang saya hormati, secara nasional alokasi anggaran untuk
kredit usaha rakyat tahun 2018 sebesar 120 triliun, jadi setara dengan 2 kali dana desa, tetapi
tentu dengan peraturan-peraturan yang mengaturnya dengan sangat berbeda alokasi ini. Kalau
kita lihat khusus untuk Sumatera Barat 3,8 triliun hampir 4 kali dari dana desa. Dana desa
yang diperuntukkan 70% untuk fisik dan 30% untuk pemberdayaan. Pemberdayaan itu
termasuk contohnya misalnya dia sudah dilatih bisa menjahit, dia sudah dilatih bisa
mengelas, tetapi sesudah itu dia tidak punya modal. Di sini kita melihat etelah melakukan
rapat kerja dengan OJK dengan Bank pelaksana dengan BPJS sangat berpotensi kalau Kredit
Usaha Rakyat ini dialokasikan untuk usaha kecil mikro untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi melalui usaha kecil dan mikro ini. Untuk itu kita Komite IV mengusulkan kepada
pimpinan DPD untuk alokasi anggaran pada tahun-tahun berikutnya untuk Kredit Usaha
Rakyat ini harus di tingkatkan karena menurut BPS untuk pertumbuhan itu didominasi oleh
sektor pertanian, sektor perdagangan, dan industri. Alokasi Kredit Usaha Rakyat itu
didominasi ke sektor itu, ini yang mendapat mendorong untuk pertumbuhan ekonomi di
daerah dan untuk ketahanan ekonomi kita di secara nasional. Untuk dana bergulir sepertinya
untuk kabupaten kota belum begitu familiar dengan dana bergulir yang dikelola oleh LPDB
yang alokasi anggarannya 2018 ini ada 1,2 trilyun targetnya harus tersalur tetapi baru 2,285
miliar yang tersalur untuk itu di daerah ada kesulitan juga di daerah untuk mendapatkan dana
bergulir yang pertama koperasi yang untuk simpan pinjam bunganya 4,5% , untuk retail 7%
yang pertama dari sisi persyaratan yang kedua dari sisi jaminan ada 18 provinsi di Indonesia
yang sudah membentuk PT jaminan kredit daerah yang bisa bekerja sama untuk mengalihkan
resiko, resiko itu tadi untuk itu untuk mempercepat penyaluran dana bergulir ini koperasi,
usaha kecil mikro Komite IV kita minta untuk mengadakan rapat kerja dengan LPDB dihadiri
dengan kementerian koperasi dan mengundang Jamkrida-jamkrida yang 18 provinsi itu. Ada
rapat kerjanya saya kira demikian Bapak dan Ibu.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Ibu dan Bapak sekalian hari ini di pimpinan ada beberpaa agenda, sebentar-sebentar
jadi saya ulangi lagi, ibu dan bapak sekalian bahwa sore hari ini ada 2 agenda pimpinan yang
pertama adalah gladi resik untuk sidang tahunan MPR sidang bersama DPD RI dan DPR RI
untuk mendengarkan pidato kenegaraan Presiden kemudian rapat paripurna DPR
mendengarkan pidato presiden atas RAPBN. Karena itu seizin sekalian Pak Ketua akan hadir
di gladi resik bersama ketua MPR dan ketua DPR yang agenda berikutnya nanti mulai jam 4
yang nanti akan menerima delegasi dari majelis rakyat Papua, silakan dek. Baik silakan dari
lampung dan siap-siap dari Jawa Tengah.
PEMBICARA: Ir. ANANG PRIHANTORO (LAMPUNG)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Om swastiastu.
Namo buddhaya
Pimpinan yang kami hormati Bapak-ibu sekalian anggota yang terhormat mewakili
anggota DPD Provinsi Lampung saya ingin menyampaikan 14 poin terkait dengan hasil reses
yang kami temukan di lapangan. Terkait dengan Komite I saya bacakan saja konversi hak-
hak atas tanah barat di Provinsi Lampung ini terkait dengan tanah di sekitar rel kereta api
yang di sesuaikan dengan Undang-undang nomor 5 1960. Yang berikut sengketa lahan di
sekitar rumah tinggal, sengketa lahan rumah tinggal antara masyarakat dan PT.KAI di kota
Bandar Lampung. Kemudian terkait dengan persiapan atau usulan DOB Natar Agung yang
sekarang dalam posisi menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan yang berikut masih
Komite I sengketa hak pengelolahan lahan anatra masyarakat dan PT. Pelindo di Panjang,
Bandar Lampung. Komite II ada 6 hal yang pertama harga gas elpiji yang sangat tinggi dan
tentu saja langka HET yang hanya Rp. 16.500,00 di lapangan hari ini harga mencapai Rp.
25.000,00 bahkan Rp. 30.000,00/tabung 3Kg elpiji subsidi, yang berikut sertifikasi beras
organik banyak petani yang sudah menanam padi organik namun terkendala melakukan
standar sertifikasi harapannya pemerintah daerah bisa mem-backup agar dalam hal
pembiayaan dan proses sertifikasi tidak memberatkan petani organik. Yang berikut,
anjloknya harga sawit dan kemudian para petani beralih membongkar tanaman sawit menjadi
tanaman ubi kayu, harga sawit yang pada akhir tahun 2017 masih mencapai Rp. 1.700/Kg
TBS (Tandan Buah Sawit Segar) maksudnya, pada saat ini hanya mencapai Rp. 700
maksimal hanya Rp. 800/Kg. Kemudian yang berikut terkait dengan perlunya mendorong
percepatan kawasan industri maritim di Tanggamus yang rencana ground breaking akan
dilaksanakan tahun 2019.
Yang berikut Komite II masih soal antisipasi kebakaran hutan dan lahan, dan terkait
dengan kekeringan yang mengancam swasembada pangan terutama beras di mana posisi
lampung sebagai Provinsi nomor 7 penghasil beras nasional, kekeringan sudah mencapai
2.500-an hektar hampir setengah Provinsi Lampung mengalami kekeringan dengan ancaman
yang akan mengancam swasembada beras. Terkait dengan Komite III ada 2 hal yaitu
peningkatan mutu guru pengawas dan terkait dengan perguruan tinggi swasta dimana
kebijakan anggaran yang tidak adil terhadap perguruan tinggi swasta. Komite IV kinerja
UMKM daerah yang kurang padahal memberi kontribusi 95% penyerapan tenaga kerja ada di
UMKM yang terakhir pengawasan dana bergulir koperasi yang di kelola lembaga dana
bergulir koperasi dan usaha kecil mikro menengah Kementerian Koperasi dan UKM
demikian pokok-pokok 16 hal yang saya laporkan mewakili teman-teman Provinsi Lampung.
Terima kasih.
Selamat sore.
Billahitaufik walhidayah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Anang, silakan Jawa Tengah dan siap-siap Jawa Barat.
PEMBICARA: Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H. (JAWA TENGAH)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Om swastiastu.
Namo buddhaya
Yang saya hormati pimpinan dan para anggota DPD, Ibu-Bapak sekalian izinkan kami
dari jawa tengah menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya atas kepercayaan Ibu-bapak sekalian karena anggota dari Jawa Tengah di
beri kesempatan untuk menjadi Pimpinan menjadi Wakil Ketua DPD RI yaitu Pak Ahmad
Muqowam. Mudah-mudahan ini menjadi kenangan manis bagi beliau karena beliau tidak
akan menjadi anggota DPD lagi, jadi ini kenang-kenangan yang manis, dan nanti kalau jadi
anggota DPR jangan lupa untuk ikut membantu memperjuangkan eksistensi DPD. Jadi ini
pesan kita sampaikan secara terbuka supaya tidak lupa.
Ibu dan Bapak sekalian saya juga tidak akan membacakan laporan yang tebal-tebal di
buat 30 halaman jadi kalau di baca semua setengah jam, tapi saya hanya ingin menyampaikan
beberapa hal yang mungkin bisa kita perjuangkan bersama-sama untuk mendapatkan
perhatian dari pemerintah pusat. Jadi yang pertama adalah kasus bisa desas-desus, bisa isu,
bisa setengah benar karena karyawan pertamina nyatanya juga demo di istana Presiden, yaitu
rencana penjualan atau kerjasama kilang minyak yang ada di Pertamina. Jadi sebagai
informasi kepada Ibu-Bapak sekalian kilang minyak itu merupakan kilang minyak terbesar di
Indonesia dan menyuplai kira-kira 40% dari kebutuhan BBM di Indonesia. Sekarang akan di
perbesar lagi, kalau yang sekarang itu 236 ha akan di perluas lagi dengan tambahan 150 ha.
Karena Pertamina tidak punya uang maka akan di kerjasamakan dengan Aramco itu
perusahaan minyak di Arab, kalau itu terjadi maka tentu sebagian besar saham akan dikuasai
oleh pihak asing. Nah ini lah yang meresahkan teman-teman yang ada di Pertamina karena ini
program pemerintah maka mereka mengharap agar pemerintah juga konsekuen untuk
menyiapkan dananya, jangan mereka sendiri yang di paksa untuk melakuka aksi di bidang
keuangannya, ini satu yang menyangkut pemerintah pusat.
Kemudian yang ke-2 Ibu-bapak sekalian saya tidak tahu persis apakah di daerah lain
juga begitu tapi di Jawa Tengah harga daging ayam itu tidak turun-turun sampai sekarang,
rata-rata perkilo itu Rp. 40.000,00 nah setelah di telusuri ternyata itu juga ada kaitannya
dengan kebijakan di pusat bahwa impor indukan ayam itu sekarang di batasi. Itu yang
menyebabkan bahwa harga DOC itu naik 2x lipat jadi dari Rp. 3500,00 menjadi Rp.
7.000,00. Nah karena itu rasanya harga ini tidak akan turun kalau tidak ada kebijakan dari
pemerintah pusat.
Terakhir Ibu-bapak sekalian menyangkut dengan BPJS ini juga menyangkut dengan
kebijakan pemerintah terutama Menteri Kesehatan. Tunggakan klaim dari beberapa rumah
sakit di Jawa Tengah itu sudah sampai di tingkat yang sudah sangat kritis. Mereka
mengatakan kalau sampai 1-2 bulan tunggakan-tunggakan yang sudah beberapa bulan tidak
dibayar maka rumah sakit-rumah sakit itu akan mengalami kesulitan untuk beroperasi, untuk
melayani masyarakat. Memang BPJS menjawab kalau untuk menutup keuangan itu rumah
sakit bisa meminjam uang dan dicarikan fasilitas perbankan yang bungannya lebih rendah,
karena kalau BPJS menunggak itu juga akan kena denda itu solusi keuangannya, tetapi
solusi-solusi yang merupakan pengurangan fasilitas, BPJS mengatakan kalau itu adalah
kebijakan pemerintah bukan kebijakan BPJS karena itu mohon Ibu-bapak sekalian bisa
meneruskan ini dan benar-benar akan berpengaruh terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Saya kita itu yang saya sampaikan sekali lagi terimakasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti om rahayu
Ini pesannya Bu Ayu ini.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Rahayu loh bukan ora ayu loh, iya santi dengan rahayu sekarang. Terima kasih Pak
Bambang yang mendoakan saya untuk mendapatkan yang terbaik, tapi tidak usah ragu saya
pikir hubungan saya dengan DPD waktu saya masih di sebelah kalau d ceritakan Bu Iin yang
paling banyak tahu itu. Bu Iin jadi bagaimana hubungan antara Komisi II, Komisi IV, Komisi
V dengan Komite I dan II pada saat waktu saya masih di sebelah, gitu Pak Bambang jadi
tolong nanti Bapak bertemu beliau langsung saja boleh siang boleh malam. Lanjut Jawa Barat
kemudian Sumatera Selatan.
PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI , M.Kes. (JAWA BARAT)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Wakil Pimpinan I, Wakil Pimpinan II, dan Wakil Pimpinan
III, sahabat-sahabat senator dari seluruh nusantara yang saya banggakan. Saya pada
kesempatan ini mengucapkan selamat datang kembali di Ibu Kota Negara, mari kita berjuang
kagi untuk meneruskan aspirasi-aspirasi ini, semoga kali ini aspirasi kita di dengar dan
dilanjutkan oleh pimpinan-pimpinan kita terhadap lembaga-lembaga yang terkait demikian.
Wabillahitaufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Bu Eni, silakan Sumatera Selatan dan siap-siap Bengkulu.
PEMBICARA: ABDUL AZIZ (SUMATERA SELATAN)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Om swastiastu.
Namo budhaya
Yang saya hormati dan saya banggakan pimpinan DPD RI dan anggota semuanya
Sumatera Selatan laporannya terkait tentang Komite I terkait dengan isu-isu mendasar yang
paling besar adalah soal pemerintahan, monitorium pemekaran sebaiknya di buka kembali
karena ini merupakan aspirasi daerah yang cukup penting.
Yang kedua soal pemerintahan, evaluasi pemerintah soal bagaimana ekonomi daerah
ini tidak mampu menjawab persoalan-persoalan kita seperti yang Pak Jhon tadi persoalan
kepulauan semuanya saya kira ini akar masalahnya di situ sekiranya kita butuh lebih maju
lagi, saya kira bisa otonomi penuh untuk semua negara ini tidak lagi kita menjadi daerah yang
selalu menetek. Kalau polanya seperti ini kan kita tidak pernah bisa mandiri karena otonomi
daerah ini setengah hati, semua masih terpusat, percuma reformasi ketua.
Yang ketiga, terkait dengan daerah itu tentang pendidikan guru yang semakin hari
semakin habis ya kekuarangan guru di Palembang saja kota besar itu dari SD saja 1.200 guru
kurangnya dan dalam beberapa tahun ini tidak direspon oleh pemerintah dengan baik, saya
kira ini problem yang sangat mendasar bagaimana membangun kita menjadi lebih baik ketua,
saya kira tidak bisa dibiarkan ini saya kira ini mesti ada solusinya.
Terus yang keempat soal bagaimana mungkin Komite IV soal KUR yang hari ini
UMKM itu kesulitan mendapatkan dana karena ekonomi di bawah ini masih tersendat dengan
kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak dan soal KUR ini juga soal harapan dari daerah
supaya presentase dari bunga itu kalau bisa lebih diperkecil lagi. Saya kira ini isu yang besar
dari Sumatera Selatan yang bisa disimpulkan dari laporan kami dari Provinsi Sumatera
Selatan. Terima kasih Ketua.
Wabillahitaufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Baik terima kasih Bapak Abdul Aziz Sumatera Selatan, silakan Bengkulu, Jogjakarta
dan siap-siap Jawa Timur. Terima kasih Pak Hafidh yang telah menyampaikan laporan dari
Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta, silakan Jawa Timur dan siap-siap DKI Jakarta. Terima
kasih Bapak Abdul Qodir Amir Hartono, SE., S.H., M.H itu adalah nama malam, nama
siangnya guston. Silakan DKI Jakarta dan siap-siap Nusa Tenggara Barat. Terima kasih DKI
Jakarta, silakan Nusa Tenggara Barat dan siap-siap Bali.
Terima kasih, DKI Jakarta. Silakan Nusa Tenggara Barat dan siap-siap Bali.
PEMBICARA: Hj. ROBIATUL ADAWIYAH, S.E. (NUSA TENGGARA BARAT)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang terhormat Saudara Pimpinan DPD RI beserta para Wakil Ketua I, II, dan III;
Saudara-saudaraku Pimpinan Alat Kelengkapan; dan yang kami banggakan seluruh Anggota
DPD RI; serta hadirin dan hadirat yang berbahagia. Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah Subhanahu Wataala Tuhan Yang Mahakuasa yang mana pada siang hari ini, sore hari
ini, kita dapat berkumpul bersama-sama. Salawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada
Junjungan Alam Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Semoga sidang
paripurna yang digelar hari ini menjadi bagian dari langkah kita untuk membangun eksistensi
lembaga menuju lembaga perwakilan yang diidamkan masyarakat di daerah.
Bapak/Ibu Anggota Dewan yang kami hormati, sebelum kami sampaikan laporan
kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat pada Sidang Paripurna ke-14 ini, kami Anggota
DPD RI dari Provinsi Nusa Tenggara Barat mewakili seluruh masyarakat Nusa Tenggara
Barat ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu
Anggota Dewan dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah turut serta menyampaikan
bantuan, baik moriil dan materiil kepada para korban gempa Lombok di Nusa Tenggara
Barat. Semoga kebaikan Bapak/Ibu semua mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu
Wata’ala Tuhan Yang Maha Kuasa dengan pahala yang berlipat ganda, Aamiin, aamiin Ya
Rabbal’alamin. Dalam Sidang paripurna ini, kami juga memohon doa dari seluruh para
hadirin, semoga para korban bencana gempa diberikan ketabahan dan kesabaran serta dapat
segera keluar dari musibah ini.
Saudara Pimpinan dan Anggota DPD RI serta hadirin yang kami hormati, berikut
secara ringkas kami sampaikan hasil penyerapan aspirasi masyarakat di daerah berdasarkan
bidang komite masing-masing.
1. Yang pertama di Komite I, bidang pemerintahan pemerintah daerah, materi terkait
pembangunan daerah. Bencana gempa bumi berkekuatan 7 skala richter yang
mengguncang Pulau Lombok pada tanggal 5 Agustus 2018, menjadi duka mendalam
bagi Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tentu hal ini berdampak
pada puluhan ribu orang yang kehilangan tempat tinggalnya karena hancur luluh
lantak. Oleh karena itu, semua pihak mulai dari BNPB bersama BPDB, TNI, Polri,
Basarnas, Kementerian PU-Pera, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial,
Kementerian BUMND, SKPD, NGO, relawan, dan pihak lainya diharapkan dapat
terus melakukan penanganan darurat guna mendukung upaya pemulihan
pembangunan daerah pascagempa di Pulau Lombok, khususnya di wilayah Kabupaten
Lombok Utara. Selain pemulihan pembangunan bagi masyarakat, kami mengharapkan
pemerintah pusat untuk segera membantu rehabilitasi gedung-gedung pemerintah
yang mengalami kerusakan berat dan ringan agar pemerintahan dapat berjalan normal
kembali dengan baik dan maksimal dalam melayani masyarakat.
2. Selanjutnya Komite II, DPD RI mendesak pemerintah untuk segera menaikkan status
bencana gempa Lombok menjadi Bencana Nasional karena tragedi gempa yang
berturut-turut terjadi di Lombok menyebabkan trauma psikis yang sangat luar biasa.
Ratusan jiwa telah meninggal dan ribuan masyarakat harus kehilangan rumahnya.
Mereka harus tidur di tenda-tenda darurat dan dihantui oleh perasaan takut karena
gempa susulan terus terjadi dengan intensitas yang tidak kecil. Hal ini terjadi tidak
saja di daerah berdampak parah gempa ,melainkan juga sepulau Lombok.
3. Komite III, Komite III mengharapkan pemerintah untuk memasukkan ke dalam
kurikulum sekolah dalam mengatasi bencana alam sehingga pengetahuan dalam
penyelamatan diri ketika terjadi bencana sudah tertanam sejak dini di dalam
masyarakat.
4. Komite IV, masalah perbankan dan kerja sama antarbank. Masih terjadi persaingan
antar bank besar dan bank kecil berkaitan dengan kepercayaan ataupun kesempatan
untuk pengelolaan dana-dana pembangunan daerah yang berasal dari luar.
Mungkin ini saja laporan yang dapat kami sampaikan. Mudah-mudahan semua
aspirasi
dapat dilaksananakan dengan sebaik-baiknya.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih, Ibu Dewi dari Nusa Tenggara Barat.
Silakan Bali dan siap-siap Nusa Tenggara Timur. Baik, Bali? Bali, NTT? Silakan, Pak
Bram.
PEMBICARA: Ir. ABRAHAM LIYANTO (NUSA TENGGARA TIMUR)
Yang terhormat Pimpinan DPD RI, Bapak/Ibu Senator seluruh Indonesia, Plt. Sesjen,
rekan-rekan media, singkatnya hadirin yang saya hormati. Sebelum saya membacakan
laporan reses dari Nusa Tenggara Timur, izinkan saya menyampaikan:
1. Turut berduka cita yang mendalam atas peristiwa gempa bumi yang terjadi di Lombok
Timur dan Lombok Utara Nusa Tenggara Barat, tetangga kami Nusa Tenggara Timur.
2. Pada kesempatan ini juga saya ingin mengucapkan, kami ingin mengucapkan
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73. Semoga Indonesia semakin
maju.
3. Menjelang pesta Olimpiade 2018, kami doakan semoga event akbar yang terjadi di
Indonesia ini, Indonesia boleh meraih Indonesia emas.
Pimpinan dan hadirin yang saya hormati, izinkan saya menyampaikan beberap hal
yang menjadi sorotan utama dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu:
1. Komite I:
a. Tentang Rancangan Undang-undang Percepatan Pembangunan Daerah
Tertinggal. Berdasarkan Kepres No. 131 Tahun 2015, ada 222 daerah tertinggal
di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur (18 kabupaten dari 22 kabupaten
yang ada di NTT. Oleh karena itu, NTT mengharapkan Pemerintah dan DPD RI
segera mempercepat proses dan pembahasan dari RUU Inisiatif DPD RI tentang
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal supaya menjadi undang-undang
pada periode ini. Di Indonesia Timur, terutama di Nusa Tenggara Timur sudah
kenal dengan stigma 3T (Tertinggal, Terluar, terdepan Termiskin), jangan tambah
satu lagi “tertipu”, Pak Ketua. Termiskin di Indonesia, tetapi yang paling penting
jangan tertipu.
b. Yang berkaitan dengan hal itu juga, ada RUU Daerah Kepulauan. Ini juga sama
daerah tertinggal tadi, 3T tadi. Oleh karena itu, Badan Kerja Sama (BKS)
Provinsi Kepulauan serta DPRD dari 8 provinsi kepulauan ini telah bertemu
Wakil Ketua DPR RI kemarin, Fahri Hamzah, untuk mengusulkan agar RUU
Daerah Kepulauan ini juga segera dibahas dan di tetapkan pada masa sidang yang
akan datang.
c. Yang berikut, soal dana desa. Di NTT karena terdiri dari provinsi kepulauan, dari
desa ke desa itu sangat jauh, Pimpinan, sehingga diusulkan supaya pendamping
desa itu jangan satu pendamping mengawasi 8 desa, tetapi 1 pendamping untuk 1
desa karena jangkauan dari desa ke desa itu yang sangat jauh.
2. Yang berikut, untuk Komite II.
Masyarakat nelayan di Nusa Tenggara Timur yang dikaruniai potensi kekayaan
sumber daya alam dan laut yang begitu besar perlu juga perhatian pemerintah untuk
memberi modal usaha di sektor kelautan dan perikanan agar bisa para nelayan bisa
menangkap hasil lautnya yang cukup besar, tetapi tidak punya alat seperti cool
storage atau pendingin dan juga perahu-perahu nelayan yang masih sangat
konvensional.
3. Berikut, Komite III.
Di sektor pendidikan, selama ini Nusa Tenggara Timur masih di bawah kontrol dari
Kopertis wilayah 8 Balai Nusra dan oleh karena itu sesuai dengan Undang-undang
Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi, Kopertis diubah menjadi L2 Dikti. Maka, L2
Dikti di NTT telah ditetapkan dengan SK Menteri Pendidikan tanggal 12 Januari 2014
kemarin, tetapi sampai dengan hari ini belum dilantik para pengurusnya. Kita
berharap agar tahun 2018 ini, L2 Dikti di NTT dan menjadi L2 Dikti pertama di
Indonesia ini segera dilantik.
4. Terakhir Komisi IV, berkaitan dengan perimbangan dengan keuangan pusat dan
daerah dan juga APBN, maka masyarakat menagih janji pembentukan Badan Otorita
Labuan Bajo di Manggarai Barat yang terkenal dengan komodonya. Sudah empat
tahun pemerintah Jokowi memimpin dan menjanjikan untuk berdirinya Badan Otorita
Labuan Bajo, tetapi sampai hari ini juga belum dibentuk. Mohon Komite IV bisa
menyampaikan ini agar segera direalisasikan. Juga, mendesak pemerintah pusat untuk
meneruskan pembangungan jalan nasional trans Nusa Flores yang bagus
pariwisatanya. Dan juga karena terbatasnya anggaran tahun 2017, proyek ini
dibatalkan. Semoga tahun 2018, proyek tersebut dapat direalisasikan kembali.
Demikian laporan reses kegiatan dapil Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan harapan
diperhatikan dan ditindak lanjuti oleh pemerintah, dalam hal ini DPD RI.
Sekian dan terima kasih.
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
Shalom.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih, Pak Abraham Liyanto.
Silakan Kalimantan Barat dan siap-siap Banten.
PEMBICARA: MARIA GORETI, S.Sos., M.Si (KALIMANTAN BARAT)
Selamat sore, Ibu/Bapak sekalian.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Shalom.
Om swastiastu.
Pimpinan DPD RI, Ibu/Bapak Anggota DPD RI yang saya hormati setanah air
senusantara. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena pada
hari ini meskipun daerah dan provinsi kita ada yang terkena bencana, tetapi kita masih
diperkenankan untuk bertemu dalam keadaan sehat wal’afiat seperti sore hari ini.
Dari kami Provinsi Kalimantan Barat, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan
pada kesempatan yang baik ini. Namun, tidak akan saya bacakan seluruhnya.
1. Di Komite I, Komite I memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah
membangun daerah perbatasan Kalimantan Barat. Di Kalimantan Barat terdapat 1.333
kilometer yang berbatasan langsung dengan Sabah, Sarawak, dan Malaysia.
Harapannya pembangunan perbatasan tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik,
namun pembangunan manusia dan peningkatan kesejahteraan harus juga dilakukan
mengingat kawasan perbatasan sangat rentan. Rentan juga terhadap eksodusnya
masyarakat atau manusia ke Negara Jiran Malaysia.
2. Komite II, Komite II memotivasi pemerintah bersama masyarakat untuk mewujudkan
kedaulatan pangan melalui kemandirian pangan, khususnya terkait peningkatan
produksi ketersediaan pangan yang setiap hari harus ditingkatkan terus-menerus. Di
Kalimantan Barat, sudah ada beberapa daerah atau kabupaten yang menanam padi 3
atau 2 kali setahun, namun ternyata hal ini masih dianggap satu kemunduran karena
kadang-kadang tidak berhasil hasil pertaniannya. Oleh sebab itu, di sini diharapkan
peran serta dari pemerintah untuk mendampingi masyarakat agar kemandirian pangan
itu terwujud sesegera mungkin.
3. Di Komite III yang saya comot yang tidak atau yang belum diinformasikan atau
dilaporkan oleh provinsi lain tadi adalah tentang banyaknya keluhan masyarakat di
Kalimantan Barat terkait dengan BPJS. Terhitung 1 Agustus kemarin, banyak sekali
melalui SMS, melalui datang langsung, melalui kelompok-kelompok masyarakat yang
mengeluhkan atau komplain terhadap peraturan terkait BPJS yang tidak tersosialisasi
dengan baik kepada masyarakat. Contoh kasus saya sebut saja, Rumah Sakit Rubini
Mempawah memberikan rujukan kepada pasien untuk memasang pen di Rumah Sakit
Abdul Aziz, tetapi menurut pasien rujukan harus mulai dari puskesmas. Padahal
tanggal memasang pen sudah dijadwalkan, namun tidak bisa ditangani karena rujukan
salah alur. Pasien juga yang pernah terjadwal tiba-tiba dinyatakan tidak bisa
tertangani karena tiba-tiba pula alat peralatan bedah dan segala macamnya itu habis
menunggu dari ibu kota Jakarta. Menurut beberapa rumah sakit, saya sebut saja rumah
sakit di Singkawang, sekarang ini BPJS memang sedang melakukan penataan ulang
terhadap sistem mereka dan disebutkan sekarang ini semua memakai online. Namun,
sangat disayangkan karena di Kalimantan Barat tidak semua puskesmas itu terkoneksi
dengan jaringan internet. Jangankan jaringan internet, di beberapa daerah atau
wilayah, listrik saja tidak bisa menyala di setiap waktunya. Ambil contoh saya
sebutkan juga contohnya, Kecamatan Balai Berkuak itu sebuah kota kecamatan, tetapi
siang hari listrik tidak bisa menyala di daerah tersebut.
4. Komite IV. Terkait dengan Komite IV, Komite IV telah melakukan pengawasan atas
pelaksanaan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dengan fokus
penyaluran KUR untuk UMKM serta penyaluran pengelolaan dana bergulir.
Saya rasa demikianlah laporan dari kami di Kalimantan Barat. Izinkan saya pada hari
ini karena tadi saya rasa saya hampir terakhir ini membacakan laporan, izinkan saya dari
meja ini untuk mengucapkan selamat menyongsong Ulang Tahun Republik Indonesia yang
ke-73 yang akan kita peringati dua hari lagi.
Sekian dari kami dari Provinsi Kalimantan Barat. Untuk selanjutnya, laporan lengkap
akan saya sampaikan kepada Pimpinan.
Terima kasih dan selamat sore.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Baik, terima kasih, Bu Maria.
Terakhir dari Banten. Oh tadi itu judulnya Bali, tetapi isinya Banten. Pak Badri ini
sering makan telur mata sapi kayaknya, yang bertelur siapa, yang punya nama siapa saya kira.
Baik ada dua yang belum, satu dari Sulawesi Selatan, kemudian satu lagi adalah Sulawesi
Tengah. Silakan, Pak Bahar.
PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A. (SULAWESI TENGAH)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Rasa syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dengan mengucapkan
Alhamdulillahi rabbil alamin. Salawat kita sampaikan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW dengan mengucapkan Allahumma salli ala sayyidina Muhammad wa ala
Ali sayyidina Muhammad.
Yang saya hormati Saudara Pimpinan DPD RI, sahabat-sahabat Anggota DPD RI di
seluruh nusantara. Dari sekian banyak laporan aspirasi masyarakat yang masuk kepada
anggota selama menjalankan reses, ada satu hal yang paling penting yang saya sampaikan
bahwa Sulawesi Selatan telah mencatatkan sejarah dalam pilkada. Kotak kosong
memenangkan pertarungan pemilihan walikota Makassar di mana pada awalnya dikatakan
bahwa Sulawesi Selatan masuk pada zona merah, tetapi buktinya sampai selesai seluruh
tahapan pilkada dan semua kabupaten/kota dan provinsi berlangsung secara aman, damai, dan
sejahtera semua. Tidak ada masalah dan ternyata stigma yang muncul dari masyarakat bahwa
Sulawesi Selatan masuk zona merah tidak dapat dibuktikan. Kita harap bahwa pelaksanaan
pilpres dan pileg yang akan datang dapat terulang kembali sejarah ini. Pileg dapat
berlangsung dengan damai dan aman dan aspirasi masyarakat yang ada untuk Komite I, II,
III, dan IV kami serahkan secara langsung. Mudah-mudahan dapat ditindaklanjuti oleh
lembaga yang kita hormati ini.
Terima kasih.
Wabillahitaufik walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih, Pak Bahar. Paling akhir tampaknya dari Papua ini. Silakan, Pak
Charles.
PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NUSA TENGGARA BARAT)
Izin, Pimpinan. B-7. Bisa kasih waktu? Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Sesingkat-singkatnya, Bu. Paling lama dua menit.
PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NUSA TENGGARA BARAT)
Dua menit, Insya Allah.
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu.
Saya Baiq Diah Ratu Ganefi, B-69 NTB bersama Ibu Robiatul Adawiyah. Pertama-
tama, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dari seluruh teman-
teman atas kemarin yang telah memberikan kami bantuan untuk korban gempa di Nusa
Tenggara Barat dan Alhamdulillah baru sejak dua hari yang lalu gempa sudah mulai tidak
ada. Mudah-mudahan untuk selanjutnya akan semakin mereda. Sekali lagi kami mohon doa
untuk semua teman-teman agar recovery untuk lima kabupaten di Pulau Lombok bisa benar-
benar dilaksanakan karena ada dua kabupaten yang benar-benar hancur semuanya. Jadi,
sekali lagi kami atas nama teman-teman di dapil Nusa Tenggara Barat mengucapkan terima
kasih kepada Ketua dan seluruh Pimpinan dan seluruh teman-teman Senator se-Indonesia.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih juga untuk Ibu Koes Indriyah semestinya, sebagai promotor dan….
PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NUSA TENGGARA BARAT)
Izin. Terima kasih yang sebesar-besarnya Ibu GKR Ayu Koes Indriyah luar biasa,
sahabat saya ini. Terima kasih, Bu Ayu.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Sebab bikinnya WA itu pas saya di sebelahnya beliau, bikinnya WA itu pas saya di
sebelah beliau.
Baik, Bapak/Ibu sekalian, saya kira demikian laporan dari seluruh provinsi yang ada
di Indonesia. Kemudian kita akan, mohon maaf ini sekarang jam 16.34 waktu DPD RI. Saya
kira kita paling panjang sampai jam 17. Masih ada beberapa agenda, pertama adalah laporan
dari PURT, lalu yang kedua adalah dari BPKK, lalu yang ketiga adalah pidato penutupan
masa sidang. Saya kira kita sepakat paling lama jam 17. Sepakat ya? Untuk memberi
kesempatan kepada Pak Charles untuk salat Asar saya kira.
Baik, lanjut. Saya berikan kesempatan kepada Pimpinan PURT yang di dalam Pasal
103 Ayat (1) Peraturan DPD, bahwa Panitia Urusan Rumah Tangga memberikan laporan
tertulis paling sedikit satu kali dalam satu tahun sidang dalam sidang paripurna. Untuk itu
kami persilakan kepada pimpinan PURT untuk menyampaikan laporannya.
PEMBICARA: Drs. H.A. BUDIONO, M.Ed. (KETUA PURT DPD RI)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera untuk kita semuanya.
Pimpinan DPD RI yang terhormat, Bapak Ibu Anggota yang saya hormati, Kesetjenan
dan seluruh jajarannya yang saya hormati pula. Bapak sekalian, tadi sudah diberi pengantar
oleh Pimpinan Sipur bahwa sesuai dengan Peraturan DPD RI Nomor 3 Tahun 2018 tentang
Tatib, bagian kedua laporan kinerja alat kelengkapan Pasal 43 Ayat (1): alat kelengkapan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 Ayat (1), kecuali Panitia Khusus, membuat laporan
kinerja pada setiap akhir tahun sidang dan setiap akhir masa jabatan yang disampaikan dalam
sidang paripurna yang khusus diadakan untuk itu. Kemudian pada Pasal 103 Ayat (1), Panitia
Urusan Rumah Tangga memberikan laporan tertulis paling sedikit satu kali dalam satu tahun
sidang dalam sidang paripurna. Oleh sebab itu, Bapak/Ibu sekalian, dalam kesempatan sipur
hari ini saya akan menyampaikan laporan tertulis pada pimpinan sidang paripurna. Namun,
kami pastikan bahwa seluruh anggota akan mendapat laporan secara lengkap berikut
lampirannya.
Demikian, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Baik, terima kasih kepada Bapak Budiono yang telah menyampaikan atas nama
PURT menyampaikan laporan dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah. Yang
selanjutnya, kami menyadari betul bahwa laporan tersebut akan dipelajari dan diharapkan
dapat digunakan anggota serta alat kelengkapan sebagai upaya peningkatan kineja lembaga
Dewan Perwakilan Daerah untuk lebih akuntabel.
Kita akan lanjutkan pada berikutnya adalah kita akan dengarkan laporan pelaksanaan
tugas BPKK, mengingat BPKK akan berakhir pada Tahun Sidang 2017-2018. kepada Ibu
Instiawati Ayus kami persilakan.
PEMBICARA: INSTIAWATI AYUS, S.H., M.H. (KETUA BPKK DPD RI)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang kami hormati Pimpinan DPD RI dan yang kami sayangi Bapak/Ibu Anggota
DPD RI. Kami perlu menyampaikan kinerja dari BPKK karena inilah hari terakhir untuk
adanya BPKK, khususnya di ruang sidang paripurna ini. Berpisah jua kita.
Laporan pelaksanaan tugas Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan yang kami
sampaikan pada sidang yang mulia ini, Paripurna ke-16 Sidang V, 15 Agustus 2018. Sesuai
dengan ketentuan Tata Tertib Pasal 339 Peraturan DPD RI Nomor 3 Tahun 2018 tentang Tata
Tertib. Tugas BPKK berakhir hari ini. Sehubungan dengan hal tersebut, maka izinkanlah
BPKK menyampaikan laporan pelaksanaan tugas yang terakhir dalam sidang paripurna ini
dengan melampirkan catatan yang akan kami serahkan dalam bentuk buku sebagai berikut.
Ada dua buku yang kami serahkan. Pertama, buku yang berisi rekomendasi BPKK untuk
DPD RI terkait identifikasi ketatanegaraan yang berkaitan dengan tindak lanjut rekomendasi
keputusan MPR RI. Kedua, buku kedua berisi tentang BPKK, Kelompok DPD di MPR RI
dalam lintasan sejarah. Buku ini berisi dan merangkum tugas-tugas Kelompok DPD di MPR
dan BPKK sampai hingga Tahun Sidang 2017-2018.
Hadirin yang kami hormati, demikian yang dapat kami sampaikan.
Atas nama Pimpinan dan Anggota BPKK, kami sampaikan ucapan terima kasih atas
perhatian dan dukungan Pimpinan serta Anggota DPD RI selama ini terhadap BPKK, serta
kami sampaikan permintaan maaf jika kesalahan, kekeliruan, maupun kekurangan dalam
memenuhi ekspektasi yang diharapkan selama ini terhadap BPKK di dalam menjalankan
tugasnya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Tolong foto baik-baik karena ini adalah masa terakhir laporan BPKK saya kira ini.
Baik, Ibu dan Bapak sekalian, terima kasih kepada Bu Iin yang telah menyampaikan
laporan kerja kinerja BPKK sampai kemudian sampai berakhirnya BPKK pada Tahun Sidang
2017-2018.
Ibu dan Bapak sekalian, kita akan mengakhiri sidang paripurna ini dengan pidato
penutupan Tahun Sidang 2017-2018 dan kepada yang terhormat Bapak Wakil Ketua Nono
Sampono kami persilakan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Sidang Dewan yang mulia, dalam melaksanakan tugas konstitusionalnya, selama
sidang 2017-2018 ini DPD telah menghasilkan 1 usul prolegnas DPD RI, 10 usul inisiatif
RUU, 23 hasil pengawasan atas pelaksanaan undang-undang, 6 pertimbangan terkait
anggaran dan pemilihan Anggota BPK RI, 8 pandangan, pendapat, dan pertimbangan
terhadap RUU, serta 3 rekomendasi DPD RI terhadap permasalahan masyarakat dan daerah.
Produk hukum yang dihasilkan merupakan bentuk pertanggungjawaban DPD RI terhadap
kewenangan sesuai undang-undang. Di tengah terbatasnya kewenangan yang dimiliki, DPD
RI akan terus berkomitmen memberikan jaminan kepastian hukum terhadap kebutuhan pokok
legislasi yang pro kepentingan daerah. Hasil kerja tersebut diharapkan dapat ditindaklanjuti
oleh DPD RI untuk disahkan menjadi undang-undang sebagai bentuk political will dalam
menghargai putusan MK tentang pembahasan RUU secara tripartit.
Di samping itu, pengesahan RUU dari DPD RI menjadi undang-undang merupakan
bagian komitmen bangsa untuk membangun negara dari daerah. Sebagai negara kepulauan
yang besar, pembangunan di daerah kepulauan masih dirasakan kurang mendapatkan
perhatian pemerintah. Cara pandang terhadap pembangunan di daerah kepulauan sering
teralihkan dengan pesatnya tuntutan pembangunan di pulau-pulau besar sehingga keadilan
pembangunan belum terwujud. Untuk itu, DPD RI melalui pendekatan legislasi mengajak
pemerintah agar semakin memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan di daerah
kepulauan, terlebih daerah kepulauan tersebut pada umumnya berada di posisi terluar wilayah
NKRI. Hal ini dilakukan dengan penyusunan RUU tentang Daerah Kepulauan. Penyusunan
RUU dilakukan untuk memberikan kewenangan tambahan sejumlah urusan pengelolaan laut
dan pendanaan khusus bagi daerah kepulauan sehingga pemerintah di daerah kepulauan dapat
memaksimalkan pengelolaan potensi perikanan dan kelautan sebagai karakteristik khusus
sebagai modal pembangunan.
Pada masa sidang ini, DPD RI juga berupaya meningkatkan pemanfaatan dan
perlindungan masyarakat adat yang ada di wilayah NKRI. Gagasan tersebut muncul agar
keberlangsungan masyarakat adat tidak tergerus dengan tuntutan perubahan. Melalui RUU
tentang Perlindungan Hak Masyarakat Adat yang disusun, DPD RI berupaya menjaga
keberlangsungan eksistensi hak masyarakat adat beserta kekayaan budaya yang dimilikinya.
Selanjutnya, diharapkan RUU tersebut akan mendorong perkembangan masyarakat adat di
Indonesia tanpa melunturkan kekhususan yang dimilikinya.
Sidang Dewan yang mulia, kebutuhan energi dalam pembangunan merupakan suatu
yang tidak dapat dihindari. Percepatan dan masifnya pembangunan yang dilakukan
pemerintah tentu memerlukan kebutuhan sumber daya energi dalam jumlah besar yang
selama ini berumah sumber energi alam. DPD RI menyadari ketergantungan terhadap energi
sumber daya alam secara berkepanjangan akan memberikan banyak dampak negatif. Untuk
itu, dibutuhkan alternatif sumber daya energi baru yang minim berdampak negatif sekaligus
mampu menekan beban anggaran. Karenanya, DPD RI di tahun sidang ini menyusun RUU
tentang Energi Terbarukan sebagai landasan pengembangan dan pemanfaatan energi
terbarukan. RUU ini ditujukan untuk mendorong pengutamaan pemanfaatan sumber energi
baru dan terbarukan dalam pembangunan. Substansi RUU juga menekankan pada penguatan
inovasi dan kepeloporan litbang teknologi dan pemanfaatan energi terbarukan. Selain itu,
peran dan wewenang pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mempercepat
pemanfaatan energi terbarukan dapat diperjelas.
Di samping sumber daya energi, pembangunan tentu juga membutuhkan modal
sumber daya manusia. Namun, saat ini perhatian terhadap kesejahteraan sumber daya
manusia masih dirasakan kurang. Salah satu indikatornya tercermin dengan belum
diakomodirnya sistem pengupahan ke dalam sistem perundang-undangan. Dampaknya akan
memunculkan ketidakpastian hukum bagi pengusaha dan pekerja. Merespons hal tersebut,
DPD RI pada tahun sidang ini menyusun RUU tentang Pengupahan sebagai aturan yang
memberikan jaminan keadilan bagi pemberi kerja maupun pekerja. Penyusunan RUU
ditujukan agar penyusunan upah dilakukan secara tripartit antara pemberi kerja, pekerja, dan
pemerintah sehingga nantinya diharapkan para pekerja akan mendapatkan upah yang layak
dan menjamin timbal balik hasil pekerjaan yang sepadan. Pada akhirnya, keadilan sistem
pengupahan mampu menjadi katalisator, mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.
Sidang Dewan yang mulia, sebagai salah satu komponen pendukung pembangunan,
pada tahun sidang ini, DPD RI juga menaruh perhatian terhadap pengelolaan pajak,
khususnya pajak penghasilan. Melalui RUU tentang Pajak Penghasilan, diharapkan tidak
hanya mendorong peningkatan penerimaan pajak, namun juga menjadikan sistem perpajakan
nasional yang ramah investasi. Penyederhanaan sistem pembayaran merupakan misi yang
diemban dalam penyusunan RUU. Penyusunan RUU juga ditujukan untuk menciptakan
sistem perpajakan yang efisien dan efektif dari sisi pembayaran dan penyetoran pajak dalam
rangka mendukung penerimaan negara.
Secara lengkap, capaian DPD RI selama Tahun Sidang 2017-2018 telah disusun
dalam buku Laporan Kinerja Lembaga DPD RI Tahun Sidang 2017-2018. Pada tahun sidang
yang akan datang, kami meminta agar seluruh Anggota DPD dapat terus meningkatkan
produktivitas kerjanya dengan lebih peka dalam mencermati dan menanggapi berbagai
persoalan di daerah. Sebagai wujud pertanggungjawaban politik lembaga dan seluruh anggota
kepada segenap rakyat Indonesia, laporan kinerja DPD RI telah dibukukan untuk
dipublikasikan.
Sidang Dewan yang mulia, sebelum menutup sidang ini kami mengingatkan agar
seluruh Anggota DPD RI dapat hadir pada seluruh rangkaian agenda besok, yaitu Sidang
Tahunan MPR, Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI untuk mendengarkan pidato
kenegaraan Presiden RI, Rapat Paripurna DPR mendengarkan pidato presiden atas RUU
APBN 2019. Kehadiran seluruh anggota pada rangkaian kegiatan tersebut merupakan wujud
partisipasi dan tangung jawab dalam Sidang Bersama DPR RI-DPD RI. Selain itu, besok kita
juga akan melaksanakan Sidang Paripurna DPD RI pembukaan Masa Sidang I Tahun Sidang
2018-2019 pada pukul 16:30 WIB.
Pada kesempatan ini, kami informasikan juga bahwa rapat Panmus telah menetapkan
jadwal persidangan Masa Sidang I Tahun Sidang 2017-2018 (2018-2019, red.) yang akan
dimulai pada tanggal 16 Agustus 2018 dan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018. Selain itu,
sehubungan dengan akan dimulainya Tahun Sidang I 2018-2019, kita perlu menetapkan
keanggotaan Alat Kelengkapan DPD RI dalam Sidang Paripurna ke-2 pada tanggal 27
Agustus 2018. Untuk itu, kami minta agar kelompok provinsi segera menyerahkan usulan
nama keanggotaan alat kelengkapannya. Kami mengimbau agar provinsi yang mampu, saya
ulangi, yang belum menyerahkan usulan nama keanggotaan alat kelengkapan agar segera
menyampaikanya karena penetapannya dapat dilakukan sesuai dengan jadwal.
Perlu kami sampaikan, sesuai dengan ketentuan Pasal 338 Ayat (1), pembentukan dan
susunan keanggotaan Panitian Urusan Legislasi Daerah ditetapkan paling lama pada akhir
Masa Sidang V Tahun Sidang 2017-2018. Berkaitan dengan hal tersebut dan mengingat
hingga saat ini masih sedikit yang mengisi keanggotaan PULD, maka dapat, ulangi, maka
dalam rapat Panmus tadi disepakati penetapan keanggotaan PULD akan dilakukan bersamaan
dengan keanggotaan alat kelengkapan lainnya pada Sidang Paripurna ke-2 DPD RI Tahun
Sidang 2018-2019. Rapat Panmus tadi pagi juga telah memutuskan bahwa Rapat Wilayah
menentukan keanggotaan BK (Badan Kehormatan) dan Kelompok Anggota DPD di MPR
akan dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2018 pagi. Untuk jadwal pemilihan pimpinan alat
kelengkapan akan dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2018 malam.
Perlu kami sampaikan pula bahwa Pimpinan telah menerima Surat dari PT Freeport
Indonesia dengan Nomor 10, saya ulangi, 105030/16.01/VIII/2018 tanggal 13 Agustus 2018
perihal tindak lanjut sengketa pajak air permukaan PT Freport Indonesia. Namun secara
prinsip, kami belum dapat menerima isinya mengingat isi daripada surat tersebut tidak
berpihak sama sekali kepada keinginan masyarakat dan daerah Papua.
Demikianlah kita telah, ya saya kembalikan kepada Pak Muqowam.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Baik, terima kasih Bapak Wakil Ketua Nono Sampono yang telah menyampaikan.
PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)
Ketua, interupsi, interupsi. Pak Muqowam, interupsi bisa sedikit?
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Sebentar, Pak. Sebentar, sebentar, Pak John sebentar.
PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)
Oh iya, oke-oke. Siap, Bapak.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Jadi, menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh Bapak Wakil Ketua Bapak Nono
Sampono, maka perlu kami laporkan kepada kita semua bahwa daftar provinsi yang belum
menyerahkan formulir keanggotaan adalah ada 13 provinsi, sampai sekarang ini ya. Saya
perlu sebut:
1. Sumatera Barat, Pak Leo,
2. Lampung,
3. Kepulauan Riau, kemudian
4. DKI Jakarta, kemudian
5. Jawa Timur,
6. Kalimantan Selatan.
7. Bali.
8. Nusa Tenggara Barat, Bu Baiq Nusa Tenggara Barat belum, sampai sekarang belum.
Jangan kaget atau pura-pura kaget,
9. Sulawesi Tengah, kemudian
10. Sulawesi Utara Pak Stefi, kemudian
11. Maluku Utara, kemudian
12. Papua, Pak Charles, kemudian
13. Papua Barat.
Jadi mohon dengan hormat, Bapak/Ibu sekalian, seiring dengan rencana kita dalam
dalam paripurna penetapan keanggotaan di dalam alat kelengkapan, kemudian juga dalam
rangka pemilihan pimpinan alat kelengkapan pada tanggal 27 yang akan datang, mohon yang
kami sebut tadi sesegera mungkin menyerahkan kepada Sekretariat Jenderal untuk
memastikan Bapak-bapak ikut terlibat di dalam proses di Alat Kelengkapan DPD RI. Itu saya
kira.
Prof., silakan, Prof.
PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)
Soal surat dari Freeport, kalau yang mengecewakan kita, lalu apa lantas sikap kita
selanjutnya, sikap politik kita. Bisa tidak sikap politik kita itu menegur, menegur secara keras
supaya kedaulatan rakyat Papua yang merupakan bagian intergral dari rakyat Indonesia itu
terjamin. Saya merasa, Pimpinan, harus dibalas lagi surat itu secara keras ya dan saya kira
teman-teman senator tidak keberatan kepada hal itu.
Yang kedua, soal alkel kembali ke tatib yang dulu saja. Kalau toh ada semacam Tarik-
menarik di 13 provinsi tadi, ya dilanjutkan saja periode berikut, periode selanjutnya sampai
selesai masa periode ini. Itu jalan keluar yang paling bagus. Selama ini juga kan begitu, kan
ada di tatib itu juga. Kalau sudah berakhir periode, teruskan saja sampai tahun depan sebab
kalau ngotot-ngotot juga, sebentar lagi kita turun ke daerah untuk persiapan tahun politik, ya
agak susah juga. Tolong dipertimbakan, Pak Ketua.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Saran profesor ini biasanya di kampus. Ini, Prof., memang ada di dalam anggaran
dasar rumah tangga, eh anggaran dasar, di dalam tata tertib yang memastikan semua opsi
dimungkinkan. Memang dalam tiga tahun berpindah alat kelengkapan, kemudian itu di-
mansukh-kan oleh jikalau empat orang anggota provinsi tersebut sepakat untuk menetap,
boleh Prof. Kami sudah barang pasti mengharapkan dengan hormat dan sangat agar iya saya
kira Jawa Timur contohnya, Pak Budi Guston, Pak Nawardi, keliatane duduknya bareng,
tetapi saya tidak tahu apakah kompak atau tidak, contoh ini. Jadi saya kira, Prof., monggo Ibu
dan Bapak sekalian ya. Saya kira kami hanya mengimbau mohon kepada masing-masing
provinsi untuk segera mungkin, utamanya adalah sebelum tanggal 27 Agustus yang akan
datang, Prof. Begitu, Prof., masih ada waktu saya kira.
Kemudian soal Freeport, yang terhormat Pak Nono, monggo.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih.
Tadi memang kami bahas di Panmus dan mendapatkan masukan karena kita punya
dua opsi: mau diterima surat itu di sini atau di belakang. Kita putuskan bersama nanti terima
di belakang saja. Iya di GBHN, maksudnya di ruang GBHN, jadi sebagai kelanjutan dari
pertemuan-pertemuan. Namun, perlu saya sedikit menjelaskan bahwa sedikitpun sikap DPD
tidak bergeser dari harapan dan keinginan apa yang diperjuangkan oleh daerah, khususnya
dalam kasus ini rakyat dan daerah Papua. Contoh misalnya kita tidak pernah bergeser, tidak
pernah bernegosiasi dengan angka yang diminta oleh mereka, itu satu.
Yang kedua, disesuaikan dengan maklumat. Ada waktu 14 hari yang koridor yang
diberikan, kita bermain di situ. Tetapi, kalau boleh saya menjelaskan bahwa setelah berproses
di DPD, ada beberapa kemajuan. Secara hukum, keputusan MA dijadikan rujukan untuk start
untuk dari pihak Freeport karena mereka punya landasan hukum seperti itu karena dua
keputusan pengadilan berturut-turut kemudian dianulir oleh MA. Dua keputusan sidang itu
berangkat dari angka 1,8 pajaknya dan kemudian dendanya juga 1,8. Keputusan MA, nol.
Nah dalam rangkaian diskusi ini angka itu menuju pada 800 sekian, kurang lebih seperti itu.
Itu satu.
Yang kedua, selama ini berproses hanya dengan by oral, lisan, jadi tidak spesifik
dalam sebuah surat resmi. Hari ini kita mendapatkan surat resmi, artinya angka itu naik ke
atas. Tetapi membaca isi suratnya itu, di ujung dari surat itu ada kalimat masih dimungkinkan
melakukan dialog-dialog lebih lanjut. Ini hanya mengisi koridor maklumat yang diberikan
oleh MRP 14 hari. Jadi artinya, ini masih berlanjut kalau melihat dari hasil itu sampai saat
ini, dan kita tetap berada pada posisi pihak untuk mendukung daerah dan masyarakat Papua.
Jadi, tidak bergeser sedikit pun, saya kira itu sebagai wujud keberpihakan DPD RI sebagai
representasi dari daerah memperjuangkan kepentingan masyarakat dan daerah, saya kira itu.
Jadi, hari ini kami hanya menerima dan kemudian akan bersedia juga menerima
dialog lebih lanjut. Saya kira itu, jadi tidak ada cerita lagi titik tengah dulu. Kita tetap berada
pada posisi harapan dan keinginan dan tuntutan rakyat Papua. Saya kira itu.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih, Pak Nono.
Saya kira, Prof. John, perdebatan di Panmus juga sangat tajam dan hari ini pun kita
juga masih akan menerima delegasi dari MRI, Pak ya? MRP, untuk membaca bersama-sama
surat dari Freeport tersebut yang nyata-nyata hari ini belum bisa memenuhi permintaan dari
masalah Papua. Jadi, kita masih akan mencoba secara kualitatif dan kuantitatif untuk menuju
kepada optimal yang diminta oleh masyarakat Papua.
Demikian, Ibu dan Bapak sekalian, kita telah melalui seluruh agenda persidangan hari
ini. Sebagai penutup, marilah kita berdoa bersama agar dalam pelaksanaan tugas kita ke
depan dapat berjalan dengan lancar serta mendapatkan ridha dari Allah Subhanahu Wata’ala
Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena ,itu mohon berkenan kesediaan Bapak H. Muhammad
Yasin Welson Lajaha dari Provinsi Sulawesi Tenggara untuk memandu berdoa bersama-
sama.
Silakan, Pak Yasin.
PEMBICARA: H. MUHAMMAD YASIN WELSON LAJAHA (SULAWESI
TENGGARA)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Marilah sejenak kita menundukan kepala seraya menyambungkan pikiran, perasaan,
hati, dan nurani kita kepada Sang Khalik Tuhan Yang Maha Kuasa untuk berdoa semoga
Rapat Paripurna kita pada sore hari ini dan kerja kita selanjutnya dalam ridha dan rahmat
Tuhan Yang Mahakuasa. Aamiin.
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabbil ’alamin, arrahmanirrahim, malikiyaumiddin, iyya kana’ budu
wa iyya kanashta’in, ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina an amta ‘alaihim, ghairil
maghdu bi’alaihim, waladdholin.
Wahai Zat yang seluruh nafas hidup kami dalam genggaman-Mu, Wahai Zat yang
seluruh pikiran dan perasaan hati kami dalam kendali-Mu, Wahai Zat yang seluruh anggota
tubuh kami dan panca indera kami dalam rahmat-Mu, kami mohon kepada-Mu Ya Allah,
berikanlah kami rahmat dan anugerah-Mu untuk selalu mentaati-Mu, selalu mengikuti-Mu,
dan selalu merenungi keagungan-Mu.
Wahai Zat Yang Maha Agung, berikanlah rahmat kasih saying-Mu kepada hamba-Mu
yang telah ditimpa musibah di Lombok dan sekitarnya. Berikanlah keteguhan hati bagi
keluarga yang ditinggalkan dan berikanlah cahaya kasih sayang-Mu kepada arwah untuk
menghadap kepada-Mu.
Ya Allah Yang Maha Rahman Yang Maha Rahim, berikanlah kesejukan di hati kami
semua, di pikiran kami semua dengan petunjuk dan bimbingan-Mu agar kami dari Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dalam melaksanakan seluruh agenda
senantiasa mendapatkan rahmat dan bimbingan-Mu, juga bermanfaat bagi bangsa dan negara
serta seluruh masyarakat yang ada di Nusantara ini.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim ampunilah segala dosa dan kesalahan kami,
terimalah doa dan permohonan kami.
Rabbana atina fiddunya khasanah, wafil’akhirati khasanah, wakinna adzabannar,
wakina adzabannar, wakina adzabannar. Washallallahu ala sayyidina muhammadin nabiyyil
umiyyi wa‘ala alihi washahbihi wasalam. Subhana rabbika rabbil ‘idzati amma yasifun, wa
salamun alal mursalin walhamdulillahirabbil’alamin.
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA DPD RI)
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih kepada yang terhormat Bapak H. Muhammad Yasin Welson Lajaha
yang telah memandu kita bersama dalam berdoa. Akhirnya dengan mengucapkan
Alhamdulillahirabbil’alamin Sidang Paripurna ke-15 Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia kami tutup.
KETOK 3X
Akhirnya, wallahul muwafiq ila aqwamit thariq.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
SIDANG DITUTUP PUKUL 17.00 WIB