DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI...

157
DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI INDONESIA (Studi Kasus Di Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Disusun Oleh: TRI INDAH ANNISA AS NIM: 1113032100039 JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017

Transcript of DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI...

Page 1: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT

TRIDHARMA DI INDONESIA

(Studi Kasus Di Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Disusun Oleh:

TRI INDAH ANNISA AS

NIM: 1113032100039

JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017

Page 2: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung
Page 3: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung
Page 4: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung
Page 5: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

v

ABSTRAK

Tri Indah Annisa As

Judul skripsi “Dewa Dapur Dalam Perspektif Umat Tridharma di Indonesia,

Studi Kasus di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi.”

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data, guna memperoleh

jawaban secara konseptual mengenai bagaimana perspektif umat Tridharma di

Indonesia, studi kasus di kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi tentang doktrin dan

praktik ritual tentang Dewa Dapur.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Dewa Dapur adalah salah satu dari

banyaknya para dewa yang dihormati oleh umat Tridharma yang berketurunan

Tionghoa. Dewa Dapur merupakan salah satu banyak dewa penjaga rumah dari

yang bertugas untuk mengawasi dan menjaga anggota keluarga. Dewa Dapur

merupakan dewa yang memiliki peranan yang penting dalam kehidupan mereka.

Dewa Dapur dipercaya sebagai pemberi keberkahan suatu keluarga dan penentu

suatu kemakmuran untuk anggota keluarga. Oleh karena itu, setiap tahun selalu

diadakan penghormatan persembahyangan kepada Dewa Dapur. Kepercayaan

terhadap Dewa Dapur merupakan suatu mitologi yang berasal dari Cina dan

menjadi tradisi dari zaman dahulu hingga sekarang. Begitu pula dengan

masyarakat Tionghoa yang beragama Tridharma di Indonesia di kelenteng Hok

Lay Kiong Bekasi yang masih memegang teguh tradisi dan kepercayaan leluhur

mereka.

Kajian ini menggunakan penelitian kepustakaan dan studi kasus lapangan

dengan menggunakan metode deskriptif dan analisis-kritis. Metode deskriptif ini

dimaksudkan untuk menguraikan (mendeskriptifkan) masalah yang sedang

dibahas secara teratur mengenai seluruh pengetahuan tentang persepsi umat

Tridharma kepada Dewa Dapur di kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, dan

meninjau perkembangan kepercayaan ini pada masa sekarang. Dengan demikian

masalah akan lebih jelas. Sedangkan, metode analisis-kritis digunakan untuk

menganalisis pengetahuan-pengetahuan umat Tridharma di Kelenteng Hok Lay

Kiong Bekasi terhadap kepercayaan Dewa Dapur.

Page 6: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

vi

KATA PENGANTAR

Tak henti-hentinya penulis bersyukur kepada Allah SWT bahwa atas

pertolongan dan petunjuk-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam

teruntuk Nabi agung Muhammad SAW. yang telah membimbing manusia menuju

jalan Rida-Nya.

Penulisan skripsi ini melalui serangkaian upaya dan kajian yang

melibatkan banyak pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini baik secara

langsung maupun tidak langsung. Karena itu terimakasih yang sebesar-besarnya

pertama kepada pembimbing skripsi penulis Prof. Ikhsan Tanggok, MA. yang

dengan penuh teliti dan telaten memberikan bimbingan, wawasan, dan solusi

kesulitan penulis serta tetus memotivasi agar program S1 ini terselesaikan dengan

sempurna.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada segenap citivas akademika

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta terutama Prof. Dede

Rosyada, MA. (Rektor UIN Syarif Hidatullah Jakarta), Pimpinan Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidatullah Jakarta, terutama Prof. Dr. Masri Mansoer

(Dekan Fakultas Ushuluddin), dan Dr. Media Zainul Bahri (Ketua Jurusan Studi

Agama-Agama) dan Dra. Halimah SM,. M.Ag. (Seketaris Jurusan Studi Agama-

Agama). serta jajaran pimpinan seluruh dosen yang telah mentransformasikan

ilmu pengetahuan dengan tulus ikhlas dan penuh perhatian.

Page 7: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

vii

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Amin Nurdin, MA.

(Pembimbing Akademik), Abdul Hakim Wahid, MA., Bu Dra. Siti Nadrah, MA.

dan Pak Toto, S. TH, I. yang membantu semangat skripsi penulis dengan baik.

Sejumlah senior sekaligus teman yang juga turut mendorong terselesainya

skripsi ini seperti Bang Uki, Kak Feby dan Kak Roman. Teman-teman jurusan

Studi Agama-Agama seperjuangan angkatan 2013 seperti Ririn, Adiba, Ilawati,

Yuliana, Fuji, Novi, Nevar, Ana, Pipit, Rahmat, Riki, Fauzi dan lain-lain.

Sahabat-sahabat dekat yang memberikan dorongan dan semangat seperti Nur

Syamsyiah, Annisa Rizki Amalia, Rayyan Adilla Anwar, Mawaddah Salimah dan

lain-lain. Terimakasih juga kepada Ach. Faizal yang memberikan semangat dan

kasih sayangnya yang setia menemani penulis dalam suka dan duka dalam

meyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa kepada teman-teman KKN Merpati Pelan

2016 yang tetap kompak dan memberikan semangat seperti Bang Zaki, Rifani,

Asep, Putra, Koko, Ovi, Ayu, Rara, Sukma dan Bella. Serta mereka yang turut

memberikan dukungan yang tidak bisa penulis sebutkan kepada mereka penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Penghargaan dan terimakasih yang tiada tara kepada kedua orang tua,

papah Ady Sanusi dan mamah Ida Masjidah serta kakak saya Laela Mathofani

(Aa Lela), Siti Khodijah (Ka Iid), Kak Siti, Nada Silvia (adik Nada), Husnul

Khotimah (adik Usnul), dan Adinda Sholehatusyarifah (adik Dinda). Kasih

sayang, doa dan restu mereka yang selalu mengiringi langkah penulis demi

keberhasilan studi dan kemanfaatan ilmu yang penulis peroleh kepada keluarga

tercinta skripsi ini penulis persembahkan.

Page 8: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

viii

Kepada semuanya semoga Allah menerima amal kebaikannya.

Jazakumullah khairan katsiran penulis menyadari dalam penulis ini masih belum

mencapai kesempurnaan, namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin.

Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan tulisan

ini berguna bagi siapapun yang membaca dan berkah untuk penulis Amin.

Jakarta, 20 Juni 2017

Penulis

Page 9: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

LEMBAR PERYATAAN .................................................................................. iii

PENGESESAHAN PENGUJI ......................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................ 6

C. Tujuan Masalah .................................................................................. 7

D. Kajian Pustaka .................................................................................... 8

E. Metodologi dan Tehnik Penulisan .................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 12

BAB II SELAYANG PANDANG AGAMA TRIDHARMA

A. Pengertian dan Dasar Keimanan Agama Tridharma ....................... 14

B. Selayang Pandang Kemuculan Tridharma ....................................... 17

C. Agama-Agama dalam Perkumpulan Tridharma .............................. 22

1. Agama Tao .................................................................................. 22

2. Agama Khonghucu ..................................................................... 23

Page 10: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

x

3. Agama Buddha .................................................................... 25

BAB III PENGERTIAN, MITOLOGI, FUNGSI, DAN PERAN DEWA

DAPUR

A. Pengertian dan Kemunculan Awal Dewa Dapur ...................... 28

B. Mitologi (Kisah Asal-Usul) Kepercayaan Masyrakat Cina

Terhadap Dewa Dapur ............................................................... 35

C. Hari Raya Untuk Pemujaan Dewa Dapur .................................. 48

1. Menghantar Dewa Dapur ..................................................... 51

2. Penyambutan Dewa Dapur ................................................... 54

D. Fungsi dan Peran Dewa Dapur dalam Kehidupan .................... 57

BAB IV PERSEPSI UMAT TRIDHARMA DI KLENTENG HOK LAY

KIONG BEKASI DALAM RITUAL PERSEMBAHYANGAN

DEWA DAPUR

A. Definisi Pengentahuan Dewa Dapur ....................................... 61

B. Ritual Persembahyangan Dewa Dapur ................................... 67

C. Prosesi Pelaksanaan Ritual Persembahyangan Kepada

Dewa Dapur ............................................................................. 76

D. Relevansi Perayaan Dewa Dapur Pada Zaman Sekarang ....... 87

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 98

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 102

Page 11: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ...................................................................................................................... 103

Surat Izin Penelitian ................................................................................ 103

Lampiran 2 ....................................................................................................................... 104

Bukti Wawancara ..................................................................................... 104

Lampiran 3 ................. .................................................................................. 109

Pertanyaan Wawancara .......................... ..................................... 109

Hasil Wawancara Bapak Jayasena ............................................... 111

Hasil Wawancara Bapak Ingsuhendi ........................................... 117

Hasil Wawancara Bapak Drajat ................................................... 123

Hasil Wawancara Bapak Agus .................. .................................. 130

Hasil Wawancara Bapak Sulai ..................................................... 136

Lampiran 4 ..................................................................................................... 142

Foto kegiatan Lapangan ......................................................................... 142

Page 12: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cina adalah sebuah negara yang mempunyai sejarah cukup panjang

yang konon dimulai sekitar tahun 2700 SM. Pada waktu itu tradisi dan

lembaga-lembaga di Cina sudah dibakukan, sudah membudaya dan tersusun

secara rapi. Sekalipun demikian, tidak diketahui secara pasti bagaimana semua

itu terjadi. Beberapa sumber kuno, seperti Sje-tsing,1 buku tentang pujian, dan

Shu Ching,2 buku tentang sejarah yang memberi kesan bahwa bangsa Cina

purba adalah monoteis, yakni percaya kepada satu Tuhan. Nama-nama yang

mereka berikan kepada Tuhan itu adalah Shang-ti yang berarti Penguasa

Tertinggi dan Tien yang berarti surga.3

Menurut Irene Dea Collier, “bangsa Cina dipenuhi dengan berbagai

dongeng, dewa-dewi, figur-figur historis, para penyair, penulis, filosof, naga,

burung api (phoenix), kura-kura darat, unicorn, dan juga pohon-pohon buah

yang berbunga. Tokoh-tokoh dari periode yang penuh dengan konflik,

perbedaan agama, dan pertentangan filsafat, saling berinteraksi dalam

dongeng-dongeng (mitos) bangsa Cina. Tak ada pemisahan yang jelas antara

1Sje-tsing adalah Sebuah buku yang berisi tentang puji-pujian yang ditunjukan kepada

tuhan dalam sebuah ritual-ritual keagamaan di Cina. Agussalim Sitompul, “Agama Konfusius,”

dalam Mukti Ali, ed, Agama-Agama Dunia (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1997), h.

217 2Shu Ching adalah sebuah buku sejarah perjalanan agama Khonghucu yang awalnya

memiliki kepercayaan monoteisme. Agussalim Sitompul, “Agama Konfusius,” dalam Mukti Ali,

ed, Agama-Agama Dunia (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1997), h. 217 3Agussalim Sitompul, “Agama Konfusius,” dalam Mukti Ali, ed, Agama-Agama Dunia, h.

217.

Page 13: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

2

fakta dan hayalan dalam dongeng-dongeng bangsa Cina, antara langit dan

bumi, lalu antara sejarah dan dongeng, antara masa lalu dan masa kini.”

Orang-orang Cina dahulu adalah orang yang memiliki kepedulian kuno

terhadap roh jahat maupun yang baik. Agama yang dipercayai oleh kaum

petani adalah kepercayan animisme, yang dalam artinya bahwa agama ini

percaya kepada roh yang berada di mana-mana. Dipercayai pohon-pohon dan

aliran sungai mempunyai roh sendiri, dan memiliki sumber kehidupan dan

kekuatan mereka sendiri. Benda-benda yang berada di alam semesta dianggap

memiliki kekuatan roh dan dianggap memiliki sumber pengetahuan, dan

kekuatan yang menjadi kebutuhan sekaligus ketakutan spritual manusia. Para

ahli nujum dipuja dimasa Cina kuno, karena mereka dapat berhubungan

dengan roh-roh ini. Leluhur yang sudah meningal ditakuti dan sekaligus

dihormati, karena orang Cina mengganggap mereka dapat tetap berada dalam

rumah ditengah-tengah keluarga, dan menyebabkan orang Cina memiliki

kepercayaan akan mendapatkan banyak kesulitan jika mereka tidak

ditenangkan. Pada suatu ketika roh jahat dapat menguasai tubuh dan hidup

seseorang. Dalam perjalanan sebuah kepercayaan orang Cina pada masa

gerakan (penghormatan untuk jalan) yang dikenal sebagai Taoisme Religius

menjadi terorganisasi, para pendeta bersedia untuk mengusir setan. Roh dapur,

Dewa rumah keluarga, Dewa kebaikan dihormati siang dan malam dengan

persembahan kecil, hadiah nasi dan bunga.4

Disisi lain, Etnis Cina merupakan etnis yang mengalahkan jumlah etnis

lain di planet bumi ini, karena kita sudah mengetahui secara formal dan

4Dennis Lardner dan John Tully, Jejak Rohani Sang Guru Suci Memahami Spritualitas

Buddha, Konfusius, Yesus, Muhammad (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 79.

Page 14: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

3

informal dari data jumlah kependudukan yang selalu diduduki rengking satu

oleh negeri Tirai Bambu Republik Cina. Cina bisa dianggap sebagai etnis dan

juga bisa dianggap sebagai sebuah kebudayaaan. Kebudayaan kehidupan

orang-orang Cina yang sangat menarik untuk dikaji dan diteliti dari berbagai

aspek, yang salah satunya yaitu tentang cara hidup dan cara berkeyakinan

orang-orang Cina awam.

Orang-orang Cina awam adalah kelompok yang terbenam di dalam

misteri, legenda, dan dongeng rakyat tradisional yang sudah berusia ribuan

tahun. Sebagian dari misteri, legenda dan dongeng ini tidak bisa dijelaskan

oleh apapun dalam khazanah ilmu pengetahuan Barat atau budaya lainnya.

Sebagian besar dari misteri, legenda, dan dongeng itu bahkan lebih mirip

tahayul atau klenik.5

Ada banyak keyakinan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari

komunitas etnis Cina ini. Beberapa keyakinan terkait dengan kewajiban-

kewajiban religius atau dengan misteri keberuntungan di masa depan. Lainnya

terkait dengan hal-hal yang dianggap orang lain sebagai tahayul tanpa basis

aktual. Maka akan tampak jelas bahwa religi sejati dari orang Cina awam ini

sangat terkait dengan upaya mengejar kesuksesan duniawi, menenangkan

arwah orang-orang yang sudah mati, dan mengungkap misteri tersembunyi

masa depan. Ketiga hal di atas bisa dikendalikan dengan cara memberi

penghormatan ritualistik pada mereka yang sudah mati sehingga arwah

mereka tenang dan senang, dengan cara mengupayakan harmoni dan

keberimbangan dalam kehidupan sehari-hari, dan dengan mengunakan

5Frena Bloomfield, Chinese Beliefs, terj Teguh W. Utomo (Surabaya: Liris, 2010), h. 3.

Page 15: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

4

berbagai metode ramalan. Dalam lingkungan hal-hal seperti itu lah kehidupan

komunitas Cina dibangun. Adat, kebiasaan, dan cara hidup seperti itulah yang

selalu dibawa-bawa orang Cina ke mana saja.6

Masyarakat Cina percaya bahwa kekuatan dan usaha manusia tidak akan

mampu untuk menjamin kesehatan, kesuksesan dalam hal ekonomi, dan

keharmonisan rumah tangga. Mereka menyakini bahwa kegagalan dan

kesuksesan manusia tidak dapat dikontrol sepenuhnya oleh manusia, namun

manusia membutuhkan kekuatan supranatural dan spritual lain yang lebih

besar dan berkuasa. Dalam hal ini, yang membuat masyarakat Cina

mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung alam semesta dan

pengontrol kehidupan manusia. Oleh sebab itu, kehidupan bangsa Cina selalu

diwarnai oleh kepercayaan religi terhadap dewa-dewi.

Kepercayaan atas dewa-dewi yang dibangun oleh orang Cina, awalnya

dianggap sebagai bentuk kepercayaan tipe politeisme. Poloteisme merupakan

fenomena kepercayaan kepada berbagai dewa personal, yang masing-masing

dewa tersebut memegang kekuasaan atas bidang kehidupan manusia. Sebuah

kepercayaan politeisme dimiliki oleh suatu sekelompok orang, karena

memiliki beberapa alasan seperti: pertama, politeisme dianggap sebagai

bentuk kesadaran religius seluruh jalan hidup eksistensi manusia berada dalam

hubungan dengan Tuhan. Kehidpuan sehari-hari mempunyai arti religius dan

segala sesuatu dipandang sebagai bagian dari keagungan Tuhan, dari sini

berkembang suatu praktik yang cenderung ke arah politeisme. Kedua,

pemahaman religius tentang alam, terutama di antara masyarakat kuno, telah

6Frena Bloomfield, Chinese Beliefs, h. 5-6.

Page 16: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

5

mengantar pada pemikiran bahwa fenomena alam merupakan manifestasi

Tuhan.7 Dari latar belakang kepercayaan tersebut yang membuat kepercayaan

orang Cina mengangap setiap aspek kehidupan memiliki nyawa, roh yang

disebut dewa.

Dari pemikiran di atas yang menjadikan orang Tionghoa menghormati

para dewa dan yang salah satunya yaitu Dewa Dapur. Dewa Dapur adalah

salah satu dewa yang termasuk dalam katagori Dewa Penjaga Rumah. Dewa

Penjaga Rumah dipercaya dan dipuja oleh seluruh keluarga dalam kehidupan

sehari-hari. Dipercayai bahwa Dewa Dapur dapat memberikan perlindungan,

keamanan, kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan setiap rumah tangga

dan anggotanya. Dan salah satu dewa yang bisa memberikan banyak

keberkahan jika kita menghormatinya.

Orentasi di atas menandakan bahwa Perayaan kuno dalam setiap budaya

adalah sumber dari religi, berkarakter ritualistik, dan memenuhi semua tujuan

kekuatan ghaib, ini juga berlaku bagi perayaan-perayaan besar oleh orang

Cina seperti perayaan terhadap dewa-dewa, khusunya Dewa Dapur. Dewa

Dapur adalah Dewa yang memiliki tugas melapor ke langit tentang tingkah

pola penghuni rumah selama setahun. Maka, ketika tepat perayaan Dewa

Dapur, bibir dari patung Dewa Dapur perlu diusap dengan madu untuk

membuat Dewa Dapur berkata-kata yang manis ketika melapor, kecuali yang

baik-baik yang sesuai dengan keinginan penghuni rumah kepada penguasa

langit. Bahkan, ada yang menyajikan makanan berbahan ketan sehingga mulut

Dewa Dapur lengket dan tidak bisa melapor apapun kepada penguasa langit.

7 Mariasusai Dhavamony, Fenomenologi Agama (Yogyakarta: Kanisius, 1995), h. 140.

Page 17: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

6

Dari semua prilaku tersebut diasosiasikan dengan nasib baik dan datangnya

kesejahteraan. Dalam gaya khas orang Cina, mereka bisa mempertahankan

sebagian besar tradisi meski mereka sudah tidak lagi punya pemahaman penuh

atas penyembahan tersebut.8

Bertitik tolak pada pola pikir di atas, penulis tertarik mengali lebih dalam

lagi mengenai ajaran tentang doktrin serta praktik pemujaan atas dewa-dewa

khususnya Dewa Dapur dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa yang

beragama Tridharma. Untuk itu saya mengambil penelitian ini dengan judul

“Dewa Dapur Dalam Perspektif Umat Tridharma di Indonesia, Studi Kasus

Di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi”. Topik ini menarik untuk dikaji karena

dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang doktrin pemujaan

terhadap Dewa Dapur serta ingin melihat persepsi orang Cina yang beragama

Tridharma dalam memaknai perayaan Dewa Dapur. Serta nantinya dapat

bermanfaat bagi mahasiswa sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Kepercayaan terhadap Tuhan, Dewa, Roh bahkan kepada Lelulur adalah

salah satu aspek terpenting dalam penyembahan ibadah penganut agama

Tridharma. Disisi yang lain, tidak kalah penting yaitu penyembahan kepada

Dewa Dapur. Dewa Dapur dianggap sebagai salah satu dari sekian banyak

dewa yang dipercaya oleh masyarakat Cina khususnya penganut agama

kepercayaan Tridharma sebagai pembawa rejeki serta penentu kemakmuran

sebuah keluarga. Pentingnya Dewa Dapur untuk penganut agama Tridharma

8Frena Bloomfield, Chinese Beliefs, h. 76

Page 18: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

7

sehingga ada hari raya besar umat Cina yang disebut Tahun Baru Imlek untuk

menghormati Dewa Dapur dalam setahun sekali.

Banyak hal yang dapat diangkat sebagai bahan penelitian perihal Wajah

Dewa Dapur dalam kepercayaan umat Tridharma ini. Maka agar dalam

pembahasan skripsi ini tidak melebar, penulis membatasinya pada masalah-

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keyakinan umat Tridharma terhadap penyembahan Dewa

Dapur ?

2. Bagaimana praktik perayaan Dewa Dapur oleh umat Tridharma ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan penulisan skripsi

ini adalah untuk mengetahui, mempelajari, serta untuk mengenal Wajah Dewa

Dapur dalam perspektif umat Tridharma. Dan disisi lain bertujuan untuk

mendapat gambaran secara objektif mengenai penyembahan Dewa Dapur

oleh umat Tridharma dan Pandangan umat Tridharma tentang fungi dan

makna Dewa Dapur di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi yang meliputi :

1. Ingin mengetahui keyakinan umat Tridharma terhadap penyembahan

Dewa Dapur.

2. Ingin mengetahui secara langsung praktik perayaan Dewa Dapur oleh

umat Tridharma.

Selain itu, penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir

proses pembelajaran di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Page 19: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

8

Jakarta pada jurusan Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin, yaitu berupa

penulisan karya ilmiah/skripsi yang nantinya dapat dimanfaatkan kepada

semua pihak yang membutuhkan referensi ini, khususnya para peneliti yang

sesuai dengan topik penelitian ini.

D. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dalam penelitian ini adalah sebagai penelitian terdahulu

yang mana bukan untuk melihat referensi buku yang ingin digunakan tetapi

untuk mengetahui orisinilitas judul yang ingin diteliti, dan disisi lain ingin

mengetahui sarjana siapa saja yang pernah mengkaji tema ini untuk

melecaknya.

Kajian pustaka ini sebagai pijakan dalam penulisan dalam mencari data-

data yang mendahuluinya. Sementara berkenaan dengan tema yang penulis

teliti yang membahas Dewa Dapur dalam persepsi umat Tridharma di

Indonesia. Dalam penelusuran penulis, ada sarjana Pradany Hayyu dari

Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Cina

telah membuat skripsi yang meneliti penelitian yang berjudul Dewa Dapur

Sebagai Salah Satu Mitos dalam Mitologi Cina dan Bentuk Pemujaanya pada

tahun 2009. Sarjana UI yang telah meneliti dari segi pendekatan historis dalam

bagaimana sejarah mitologi Dewa Dapur tersebut dan bentuk pemujaannya.

Sedangkan tema yang penulis bahas adalah “Dewa Dapur Dalam

Perspektif Umat Tridharma di Indonesia, Studi Kasus Di Kelenteng Hok Lay

Kiong Bekasi” dengan menekankan pendekatan Sosiologis dan Antropologis

untuk melihat hubungan sosial dan persepsi atas ritual penganut agama

Page 20: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

9

Tridharma dari adanya perayaan Dewa Dapur dalam kajian objektif di

Indonesia yang berada di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi.

E. Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan

Metode adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk

meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi

berhasilnya proses penelitian dalam rangka mencapai tujuan. Sedangkan

metodologi penelitian yaitu sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur

yang digunakan dengan suatu disiplin ilmu.

Metode penelitian disini mengunakan kerangka yang telah tersistem, baik

dalam bidang keilmuan maupun yang lain. penelitian ini menggunakan

interaksionis simbolik, dengan menggunakan pendekatan psikologis. Di sisi

lain juga mengunakan pendekatan antropologis dan sosiologis untuk

menganalisa, sebagaimana pendapat Glock dan Sark dalam karya Psikologi

Agama (2001), bahwa untuk melihat tingkat religiusitas dapat di lihat dengan

beberapa dimensi yaitu ritual, keyakinan, intelektual (pengetahuan),

pengalaman (penghayatan) dan konsekuensi.

1. Metode Penelitian

Metode yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Metodologi penelitian kualitatif memiliki tujuan

utama mengumpulkan data deskriptif yang mendetesiskan objek penelitian

secara rinci dan mendalam dengan maksud mengembangkan konsep atau

pemahaman dari suatu gejala. Hal ini dilaksanakan karena disadari bahwa

ada banyak hal yang tidak mungkin diungkap hanya melalui observasi dan

Page 21: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

10

pengukuran-pengukuran saja.9 Dengan metode penelitian tersebut di atas,

diharapkan mendapatkan data-data sehingga penelitian ini dapat

ditemukan kesimpulan yang tepat dan objektif.

a. Sumber Data

Adapun teknik pengumpulan data sebagai sumber penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Data Primer adalah data yang langsung dari sumber

penganutnya yang menjalankan agamanya sendiri. Di lain sisi

data primer yaitu sebuah data yang sebenarnya langsung

dengan tema peneliti yang sumbernya berupa:

a. Buku-buku yang sesuai tentang judul tesis buku Dewa

Dapur dan Kebudayaan Cina seperti :

1. Frena Bloomfield. Chinese Beliefs, terj Teguh W.

Utomo. Surabaya: Liris, 2010.

2. Amy Tan. The Kitchen God’s Wife (Isteri Dewa

Dapur), terj Joyce K.Isa. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1994.

3. Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Slayang

Pandang. Jakarta: Gramedia, 2013.

b. Interview (wawancara), yakni penulis mengumpulkan

data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan

secara langsung kepada penganut agama Khonghucu

yang ada di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi tentang

9Sandjaja & Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2006), h.

49.

Page 22: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

11

persepsi perayaan dan penyembahan kepada Dewa

Dapur.

c. Observasi yaitu penulis mendatangi langsung

Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, guna memperoleh

data yang konkrit tentang hal-hal yang menjadi objek

penelitian.

d. Dokumentasi yaitu penulis mendapat data-data dari

dokumentasi yang ada di Kelenteng. Seperti Berkas,

arsip-arsip yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Data Sekunder adalah sebuah data sumber kedua dari data yang

bukan dari penganutnya. Di sisi yang lain data sekunder adalah

data yang relevan tapi tidak berhubungan langsung yang

didapat melalui literatur kepustakaan (Library Research),

seperti buku-buku, jurnal, arsip, ensiklopedi, majalah, dan

sumber kepustakaan lainnya yang berhubungan dengan

penelitian ini seperti:

a. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama

Khonghucu di Indonesia. Jakarta: Pelita Kebijakan, 2005.

b. E.T.C. Werner, Mitos dan Lengenda China. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2008.

3. Data komplementer, yaitu data pelengkap dari data primer yang

didapat melalui website.

Adapun dalam pembahasan tesis ini, penulis menggunakan metode

analisa deskriptif. Deskriptif yang dimaksud adalah metode penulisan yang

Page 23: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

12

berusaha menggambarkan atau menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan

judul tesis ini menurut apa adanya secara jelas dan detail tanpa mengurangi

ataupun menambahkan.

Sebagaimana mestinya suatu penelitian tentang agama harus

mengunakan medote pendekatan Studi Agama. Penulis mengunakan

pendekatan Antropologis. Pendekatan antropologis yaitu salah satu konsep

pandangan bahwa praktik-praktik sosial harus diteliti dalam konteks dan

secara esensial dilihat sebagai praktik yang berkaitan dengan yang lain dalam

masyarakat yang sedang diteliti.10

Sedangkan teknik penulisan tesis ini, penulis merujuk pada buku

pedoman penulisan karya ilmiah (Tesis, Tesis dan Desertasi) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh Biro Akademik dan

Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2009/2010.

F. Sistematika Penulisan

Untuk dapat mewujudkan dan menghadirkan penulisan yang sistematis,

penulis menyusun skripsi ini berdasarkan urutan-urutan tertentu secara garis

besar tentang hal-hal yang akan disajikan. Adapun sistematika penulisannya

sebagai berikut.

Bab Pertama merupakan bab pendahuluan. Dalam bab ini tercakup di

dalamnya berisikan: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan

10Peter Connolly, Aneka Pendekatan Studi Agama (Yogyakarta : LkiS Yogyakarta, 2002),

hal. 34.

Page 24: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

13

Masalah, Tujuan Masalah, Kajian Pustaka, Metodologi dan Tehnik Penulisan,

dan Sistemtika Penulisan.

Bab Kedua ini mendeskripsikan tentang selayang pandang agama

Tridharma yaitu terdiri dari Pembahasan Pengertian Agama Tridhama,

Selayang Pandang Kemunculan Agama Tridharma, serta Agama-Agama

Dalam Perkumpulan Tridharma seperti: Agama Tao, Agama Khonghucu, dan

Agama Buddha.

Bab Ketiga menjelaskan studi literatur atas Pengertian, Mitologi, Fungsi

dan Peran Dewa Dapur dengan penjelasan di dalamnya terdapat Pengertian

dan Kemunculan Awal Dewa Dapur, Mitologi Kepercayaan Masyarakat Cina

Terhadap Dewa Dapur, Hari Raya Untuk Pemujaan Dewa Dapur, serta Fungsi

dan Peran Dewa Dapur dalam Kehidupan.

Bab Keempat membahas tentang studi lapangan atas Persepsi Umat

Tridharma Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi dalam Ritual Pemujaan Dewa

Dapur mengenai Persepsi Umat Tridharma Tentang Dewa Dapur, Ritual

Pemujaan Dewa Dapur, Prosesi Pelaksanaan Ritual Upacara

Persembahyangan Dewa Dapur, dan Relevansi Perayaan Dewa Dapur Pada

Zaman Sekarang.

Bab Kelima sebagai bab terakhir Penutup yang berisikan Kesimpulan dari

pokok permasalahan dalam kajian skripsi ini.

Page 25: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

14

BAB II

SELAYANG PANDANG AGAMA TRIDHARMA

Dalam bab ini penulis akan membahas selayang pandang agama Tridharma

(Tao, Khonghucu, dan Buddha) dengan penjelasan di dalamnya terdapat

Pengertian dan Dasar Keimanan Agama Tridhama, Selayang Pandang

Kemunculan Agama Tridharma, serta Agama-Agama Dalam Perkumpulan

Tridharma seperti: Agama Tao, Agama Khonghucu, dan Agama Buddha.

A. Pengertian Agama Tridhama

Menurut Irene Corner dalam bukunya Mitologi Cina menyatakan

bahwa : Cina adalah mosaik dari beragam kelompok dan tradisi yang

mengalir dan berjalan beriringan, yang menyatu atau menyimpang dari

berbagai tempat dan realitas yang berbeda. Cina berdiri dan diperkuat

dengan pengaruh agama seperti Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme.

Pada abad ke 5 SM, Konfusius memperkenalkan pemikirannya, yang

menekankan kepada pemenuhan kewajiban dan budi pekerti yang luhur.

Konfusianisme bukanlah sebentuk agama, namun pengaruh pemikiran

Konfusius amat mendalam bagi pembentukan konsep budi pekerti dan

pemerintahan bangsa Cina. Dan berjalanya waktu diantara tahun 600-300

SM, muncul pemikiran Taoisme. Pada mulanya, Taoisme adalah filsafat

yang menganjurkan agar manusia hidup harmonis dengan Tao. Tao disini

Page 26: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

15

memiliki makna yang disebut sebagai jalan, atau alam semesta. Namun

kemudian, Taoisme berkembang pesat menjadi sistem keagamaan yang

melibatkan banyak dewa dan dewi, arwah, hantu, iblis, kekuatan magis, dan

pencarian keabadian. Perkembangan zaman di ikuti pula dengan

perkembangan kepercayaan di Cina. munculnya agama Buddha di India dan

berkembang pula di Cina menjadikan Buddhisme menjadi satu agama baru

di Cina, dan figur mistisnya adalah sang Buddha, manusia biasa yang

kemudian bisa menjadi dewa, dan salah satu doktrin yang kuat tentan

kepercayaan Kuan Yin. Kuan Yin dipercaya sebagai dewi yang memiliki

kemurahan hati.1

Berbagai unsur dan karakter yang bersumber dari tiga sumber di atas

(Konfusianisme, Taoisme dan Buddhisme) yang memunculkan

pencampuran kepercayaan dari tiga agama tersebut yang disebut Tridharma.

Tridharma berasal dari kata Tri dan Dharma. Tri berarti tiga dan Dharma

berarti ajaran kebenaran. Secara harfiah Tridharma berarti tiga ajaran

kebenaran. Yang dimaksud dengan tiga ajaran kebenaran di sini ialah ajaran

Sakyamuni Buddha, ajaran Khonghucu (Kong Zi) dan ajaran Lao Zi (Lo cu).

Tridharma merupakan agama yang penghayatannya menyatu dalam ajaran

Buddha, Khonghucu, dan Lao Zi. Tridharma bukan sekte atau sub sekte

mahzab dari Agama Buddha (Mahayana) karena mahzab Agama Buddha

itu Theravada, mahayana dan Tantrayana. Tridharma juga bukan sekte atau

sub sekte atau mahzab dari Agama Khonghucu (Ru Ji). Tridharma juga

1Irene Dea Collier, Mitologi Cina (Depok: Oncor Semesta Ilmu, 2011), h. 6-7.

Page 27: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

16

bukanlah sekte atau sub sekte atau mahzab dari agama Tao (Dao). 2 Bisa

diambil benang merah bahwa Tridharma adalah sebuah bentuk agama yang

beraliran sinkretisme dari pencampuran tiga agama Khonghucu, Tao dan

Buddha. Yang mana ajarannya diambil dari tiga ajaran tersebut dengan cara

menyatukan persepsi bawaan kebudayaan Tionghoa.

Disisi lain, Tridharma dilihat dari suatu bentuk ajaran kebenaran,

Tridharma tidak hanya dianut oleh masyarakat Tionghoa semata namun juga

merupakan ajaran yang bukan hanya berkembang di negara asalnya saja di

Cina. Karena Tridharma merupakan sebuah bentuk kepercayaan campuran

yang memiliki dasar keimanan dari tiga kepercayaan Konfusius, Tao, dan

Buddha. Keimanan Tridharma harus diyakini dan dipercayai secara holistic

(utuh integral) oleh umat Tridharma tanpa mengenyampingkan salah satu

dari ketiga ajaran tersebut. menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, iman

atau keimanan adalah suatu keyakinan atau kepercayaan yang berhubungan

dengan agama.3 kepercayaan Tridharma memiliki lima dasar keimanan yang

harus dimiliki oleh umat Tridharma (Anggota Majelis Tridharma) ialah:

1. Keimanan terhadap Thian, Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber

kehidupan dan alam semesta beserta isinya.

2. Keimaanan terhadap Buddha Sakyamuni, Nabi Khong Hu Cu, Nabi Lo

Cu sebagai pembabar ajaran kebenaran.

2Marga Singgih, Tridharma Selayang Pandang (Jakarta: Perkumpulan Tridharma, 2016), h.

1. 3Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 751.

Page 28: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

17

3. Keimanan terhadap para Buddha/ Bodhisatva4/ Dewata/ Sin Beng5/

Kongco/ Makco.6

4. Keimanan terhadap kitab suci Tripitaka, Su Si Ngo Keng dan To Tek

Keng.

5. Keimanan terhadap kebahagiaan dan keberkahan (Po Pi Peng An)

sebagai hasil dari pengalaman ajaran Tridharma.7

Dasar keimanan Tridharma di atas menjadi jalan kehidupan bagi umat

Tridharma yang dalam kesehariannya memiliki identitas administratif

kependudukan yang saling berbeda satu sama lain, tetapi bisa hidup

berdampingan dengan menjalankan keharmonian tiga agama dalam satu

kepercayaan utuh. Makna di atas harus digaris bawahi dan diambil benang

merah bahwa dasar keimanan dari ketiga ajaran agama tersebut sama sekali

tidak mencampuradukan ajaran, sehingga tercipta suatu ajaran yang baru.

Ketiga ajaran agama tersebut masing-masing tetap bersumber dan

berpedoman pada kitab sucinya sendiri-sendiri dan menghormati

kepercayaan masing-masing. Sebagai contoh tempat ibadah keagamaan

Tridharma yaitu Kelenteng. Dan di dalam kelenteng tersebut mempunyai

altar pemujaan terhadap masing-masing agama yang disebut Trinabi Agung

(Sakyamuni Buddha, Khong Zi, dan Lao Zi).

B. Selayang Pandang Kemunculan Tridharma

4Bodhisatva adalah sebutan untuk manusia yang telah mencapai penerangan dan disebut

juga sebagai seorang manusia yang mendedikasikan dirinya demi kebahagian makluk selain

dirinya di alam semesta. 5Sin Beng merupakan bentuk kepercayaan kepada dewa atau roh suci. 6Kongco/ Makco merupakan sebutan kepada roh Leluhur (kakek leluhur/ nenek leluhur). 7 Marga Singgih, Kapita Selekta Tridharma. h. 13

Page 29: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

18

Cina adalah sebuah negara yang mempunyai sejarah cukup panjang

yang konon dimulai sekitar tahun 2700 SM. Pada waktu itu tradisi dan

lembaga-lembaga di Cina sudah dibakukan, sudah membudaya dan tersusun

secara rapi. Sekalipun demikian, tidak diketahui secara pasti bagaimana

semua itu terjadi. Beberapa sumber kuno, seperti Sje-tsing8 buku tentang

pujian, dan Shu Ching9 buku tentang sejarah yang memberi kesan bahwa

bangsa Cina purba adalah monoteis, yakni percaya kepada satu Tuhan.

Nama-nama yang mereka berikan kepada Tuhan itu adalah Shang-ti yang

berarti Penguasa Tertinggi dan Tien yang berarti surga.10 Disisi lain, agama

di Cina selanjutnya mengalami kemerosotan. Disamping tetap percaya

terhadap Shang-ti, bangsa Cina kuno kemudian percaya pula terhadap roh-

roh halus dan roh-roh nenek moyang, yang semuanya mereka puja dalam

upacara-upacara korban. Kira-kira pada abad VI SM agama dan moral

masyarakat Cina mengalami kemerosotan. Kebudayaan dan peradaban yang

sebelumnya telah dibangun dengan susah payah oleh Dinasti-Dinasti

sebelumnya kini tinggal hanya sekedar bayangan saja. Maksudnya bahwa

yang awalnya bangsa Cina memiliki peradaban dan pengetahuan tentang

agama yang monoteisme berkembang menjadi politeisme yang pada waktu

8Sje-tsing adalah Sebuah buku yang berisi tentang puji-pujian yang ditunjukan kepada

tuhan dalam sebuah ritual-ritual keagamaan di Cina. Agussalim Sitompul, “Agama Konfusius,”

dalam Mukti Ali, ed, Agama-Agama Dunia (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1997), h.

217 9Shu Ching adalah sebuah buku sejarah perjalanan agama Khonghucu yang awalnya

memiliki kepercayaan monoteisme. Agussalim Sitompul, “Agama Konfusius,” dalam Mukti Ali,

ed, Agama-Agama Dunia (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1997), h. 217 10Agussalim Sitompul, “Agama Konfusius,” dalam Mukti Ali, ed, Agama-Agama Dunia, h.

217.

Page 30: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

19

yang sama mengalami kemerosotan moral dari beberapa ritual. Seperti

contoh memberikan sebuah tumbal saat ritual pengorbanan.

Dari kemerosotan peradaban dan kepercayaan di Cina munculah seorang

tokoh membawa ajaran yang merubah kepercayaan bangsa Cina kuno

seperti guru Khong Hu cu, guru Lao Tze dan yang terakhir Sang Buddha

Gautama. Dan di tempat yang sama dengan berjalannya waktu tiga agama

besar yang awalnya berdiri sendiri sebagai dasar kepercayaan para Kaisar

maupun raja-raja Dinasti di Cina dengan bersamaan melebur menjadi satu

kepercayaan baru yang disebut Tridharma. Istilah Tridharma (San Jiao)

muncul pada masa Dinasti Doghan (sekitar abad 1) setelah agama Buddha

masuk ke negeri Cina. Sebenarnya Buddhisme merupakan ajaran pertama

yang berbentuk lembaga keagamaan yang pertama kali hadir di Cina,

setelah itu barulah Taoisme (Dao Jiao) dan Konfusianisme (Ru Jiao).

Namun pada zaman itu, urutan kronologis San Jiao ditetapkan oleh Kaisar

sebagai agama Ru, Dao, dan Buddha. Semenjak awal mula masuknya

Buddhisme ke Cina, berbagai usaha untuk menyatukan ketiga ajaran

tersebut sudah diusahakan. Sepanjang sejarah Cina, hubungan antara ketiga

ajaran tersebut memang tidak selalu mulus, tetapi hal itu umumnya

diakibatkan ulah para penguasa yang menjadikannya sebagai komooditas

politik. Setelah paham komunis memasuki Cina pengaruh San Jiao di Cina

daratan memudar, tetapi tetap eksis di Taiwan, Hong Kong, Macau,

Page 31: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

20

Singapura, Indonesia, dan negara-negara lain dimana banyak bermukim

masyarakat Cina perantauan.11

Dari literatur yang lain penulis menemukan bahwa kepercayaan

Tridharma ada sebagai gabungan dari tiga ajaran Khonghucu, Tao, dan

Budhha mulai ada pada Dinasti Ming tahun 1546 M yang diajarkan dan

diprakarsai oleh guru Lin Zhao. Lin Chao En adalah seorang pemimpin dan

pendiri agama Tridharma (San Jio) yang memiliki intelektual sangat tinggi.

Beliau mempelopori agama dengan unsur-unsur gabungan Konfusianisme,

Taoisme, dan Buddhisme. Lin Chao En mengambil saripati dari tiga ajaran

dan menggabungkannya sehingga dapat diterima dengan baik oleh

masyarakar setempat. Fokus Lin adalah pada budidaya pikiran umum Kong

Zi, Lao Zi dan Buddha.12

Disisi lain, kepercayaan Tridharma memasuki Indonesia yang memiliki

cerita asal usul sejarah yang panjang. Tridharma disebut San Kauw dalam

dialek Hokkian yang secara harfiyah “tiga ajaran”. Tiga ajaran yang

dimaksud adalah Tao, Khonghucu, dan Buddha yang muncul dan hanya ada

di Indonesia.13 Tridharma itu mencangkup tiga ajaran (Sam Kau, Tree

Hings, tiga agama, Tree Religions of Cina) yang merupakan satu dasar atau

satu doktrin (Sam Kauw Hwee) karena agama yang diakui oleh pemerintah

Indonesia (rezim orde baru) hanya lima, maka Tridharma dikelompokkan

dalam lingkup agama Buddha. Disisi yang lain, Istilah Tridharma popular

11Dikutip dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tridharma Diakses Pada Tanggal 10 Maret

2017 Jam 16.10. 12Marga Singgih, Tridharma Selayang Pandang, h. 70. 13 Di Indonesia nama Tridharma yaitu Sam Kauw Hwee sedangkan di Cina San Jiao.

Page 32: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

21

melalui sebuah organisasi yang berangotakan orang-orang dari penganut

ajaran Khongfusius, Taoisme, dan Buddhisme. “Perkumpulan” yang

didasarkan pada tiga ajaran (dharma) tersebut selanjutnya juga menyebut

perkumpulan itu sebagai Majlis Tridharma. Namun karena hanya Buddha

yang diakui sementara Khonghucu dan Tao meninduk kepada agama

Buddha. Akhirnya istilah ini lebih melekat kepada agama Buddha

Tridharma, yaitu agama yang penghayatannya menyatu dalam ajaran

Buddha Konghucu, dan Tao.14

Secara organisatoris dan historis Tridharma bersifat Indonesia Sentris,

dalam artian sebagai sebuah Organisasi, maka Tridharma didirikan,

berkembang dan kemudian memberikan pelayanan keagamaan atau

kemasyarakatan, khusus hanya di Indonesia saja dan tidak mempunyai

hubungan atau jejaring dengan organisasi keagamaan atau kemasyarakatan

serupa di negara lain. Kwee Tek Hoay adalah tokoh sentral dalam organisasi

Tridharma sejak awal pergerakan Tridharma dimulai pada awal tahun 1934

Sam Kauw Hwee menerbitkan majalah Sam Kauw Gwat Po dalam bahasa

Indonesia yang bertujuan untuk menyebarluaskan misi organisasi yaitu

pembinaan kerohanian bagi umat atau anggota sehingga dapat mencegah

kristenisasi terhadap masyarakat Tionghoa pada masa itu, yang mana

akhirnya hari kelahiran Kwee Tek Hoay, 31 Juli 1889 ditetapkan sebagai

Hari Tridharma.15

14Sri Susanti, Teologi Buddha Tridharma, Skripsi Jurusan Studi Agama-agamaFakultas

Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (Riau, 2014), h. 25. 15Marga Singgih, Tridharma The Way of Life (Jakarta: Yayasan Bakti, 2010), h. 1.

Page 33: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

22

Terbentuknya keagamaan Tridharma oleh Kwee Tek Hoay memiliki

harapan seperti: Pertama, memberikan pengertian atau pengajaran ajaran

Tridharma agar umat dapat jadi warga masyarakat yang berguna bagi

sesama dan lingkungan. Kedua, mencegah Krristenisasi di kalangan warga

Tionghoa yang masa itu dilakukan oleh para misionaris Barat yang

mendompleng penjajahan Portugis, Inggris dan Belanda. Dan Ketiga,

memajukan bagi generasi muda agar dapat meningkatkaan taraf

penghidupan.16

C. Agama-Agama Dalam Perkumpulan Tridharma

Agama Tridharma adalah agama yang telah dibakukan menjadi satu

kesatuan dari agama Tao, Khonghucu, dan Buddha. Bagi umat Tridharma

yang dalam keseharian memiliki identitas.

1. Agama Tao

Taoisme adalah agama yang lebih menekankan keserasian

hubungan antara manusia dengan alam. Taoisme juga dikenal

dengan Daoisme yang diprakarsai oleh Laozi. Taoisme muncul pada

tahun 604-517 SM atau abad ke-6 sebelum Masehi. Taoisme

merupakan ajaran Laozi karena, membahas mengenai Dao ( Jalan )

dan De (Kebajikan) yang diajarkan Laozi.17

Kemudian Taoisme memiliki penekanan kuat terhadap

keselarasan manusia dengan Dao dan alam semesta. Dao dipandang

16Marga Singgih, Tridharma Selayang Pandang, h.78.

17Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Tao (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2006), h. 4.

.

Page 34: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

23

mengatasi segala hal, baik manusia maupun alam, dan sekaligus juga

tersebar di dalam alam ini. Dalam Taoisme dikatakan bahwa

manusia harus hidup menurut tata cara alam (Dao), memahami

hakikatnya, dan hidup selaras dengannya. Agama Tao menerapkan

prinsip-prinsip wu-wei (tanpa berbuat) sebagai wujud dari

pengenalan terhadap Tao (jalan) yang oleh penganut Tao dianggap

sumber dari segala sesuatu yang ada di alam ini. Dia merupakan

sumber yang tertinggi di alam ini. Karena sumber dari ajaran Tao

tersebut berasal dari Laozi, dengan kitabnya yang cukup terkenal

adalah Tao-te Ching yang memiliki arti sebuah jalan dan kekuatan

klasik.18

2. Agama Khonghucu

Munculnya agama Khonghucu yaitu sebagai respon dari sebuah

masalah yang terjadi di negara Cina. Agama Khonghucu diambil

dari sebutan nama seorang tokoh yang dianggap guru besar yang

sangat berpengaruh terhadap religi masyarakat bangsa Cina yaitu

Guru Khonghucu karena, murid-muridnya (murid Khonghucu) pada

masa itu menyebutnya Khongcu atau Khonghucu yang berarti “Guru

Khong”. Sarjana-sarjana Barat menyebutnya Konfusius. Di kalangan

Majlis Tinggi Agama Khonghucudi Indonesia, ia disebut Nabi

Khonghucu.

18Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Tao. h. 49.

Page 35: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

24

Lahirnya Konfusius, atau Khong Hu Tsu atau K’oeng Foe-tze,

sangat berpengaruh dalam perkembangan kehidupan kepercayaan di

Cina yang ajaran-ajarannya kemudian sangat berpengaruh besar

dalam kehidupan bangsa Cina. Dari kejadian tersebut yang

menjadikan Khonghucu dibutuhkan oleh masyarakat Cina dan

ajarannya menjadi kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Cina

Pula.19

Kemunculan Konfusius menjadi sebuah bentuk gerakan

perubahan besar dalam perjalanan kepercayaan orang Cina yang

pendirinya yaitu guru Khonghucu. Dalam perjalan hidupnya,

Khonghucu tidak hanya dikenal sebagai guru yang bijaksana,

namaun juga dapat dikatakan sebagai pemimpin yang bijaksana.

Bagi Khonghucu keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya

ditentukan oleh power (kekuasaan), tetapi yang lebih penting adalah

etika yang mulia. Etika yang mulia itu hanya didapat (diperoleh)

melalui proses belajar. Oleh karena itu, dalam hidupnya Khonghucu

lebih menekankan pentingnya belajar. Dalam sejarah hidupnya

khonghucu selalu berpindah tempat dari suatu negeri ke negeri yang

lainnya demi mengajarkan pengetahuan pada murid-muridnya.

Meskipun demikian, tidak semua masyarakat pada masa itu dapat

menerima ajaran Khonghucu.20

19Agussalim Sitompul, “Agama Konfusius,” dalam Mukti Ali, ed, Agama-Agama Dunia, h,

218. 20Ikhsan Tanggok, Menggenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia (Jakarta: Pelita

Kebijakan, 2005), h. 24.

Page 36: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

25

Ajaran pokok agama Khonghucu dikenal dengan sebutan

hubuungan vertikal antara manusia dengan Sang Khalik dan

hubungan horizontal antara sesama manusia. Agama Khonghucu

disebut sebagai Zhong Shu, satya kepada (firman) Tuhan, dan tepa

salira (tenggang rasa) kepada sesama manusia. 21 Konsep ketuhanan

yang dianut agama Khonghucu adalah agama monoteis, yaitu agama

yang percaya hanya pada satu Tuhan, yang biasa disebut sebagai

Tian (Tuhan Yang Maha Esa) atau Shandi (Tuhan Yang Maha

Kuasa). Dan kitab agama Khonghucu yang berisi pokok-pokok

ajaran dan sabda-sabda Nabi Kongzi yang dihimpun oleh murid-

muridnya dalam senuah Kitab Suci Si Shu (Su Si) yang berarti Kitab

Suci Yang Empat.22

3. Agama Buddha

Agama Buddha adalah agama yang terakhir dalam sejarah

berkembangnya keagamaan di Tiongkok setelah agama Tao dan

Khonghucu. Agama Buddha merupakan bukan agama asli yang lahir

dari tanah negeri Cina melainkan negeri India. Walaupun begitu,

kedudukan sekarang agama Buddha di Cina memiliki pengaruh

penting di Cina. Agama Buddha adalah salah satu agama yang

dipercayai dan dianut oleh masyarakat di Cina. Tidak diketahui

secara pasti kapan agama Buddha masuk ke Cina.

21Yoest, Riwayat Kelenteng, Vihara, Lithang di Jakarta & Banten (Jakarta: Aksara Persada,

2008), h. 34. 22Yoest, Riwayat Kelenteng, Vihara, Lithang di Jakarta & Banten, h. 32.

Page 37: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

26

Namun disisi lain, dari pendapat literatur yang umumnya

diterima ialah pada permulaan Dinasti Han, ketika kaisar Ming Ti

pada tahun 58-76 M.23 Mengirimkan utusan ke India untuk meneliti

agama Buddha. Perkembangan awal agama Buddha kurang

memperlihatkan hasil yang mengembirakan karena mendapat

perlawanan dan tantangan dari kepercayaaan dan filsafat asli Cina

yang telah berkembang sebelumnya, seperti yang di ajarkan oleh

Konfusianisme dan Toisme. Berjalannya waktu dengan

perkembangan yang cukup pesat mulai terjadi setelah abad kedua

Masehi, yang antara lain karena jatuhnya Dinasti Han yang diikuti

dengan merosotnya paham Konfusianisme dan Taoisme sehingga

mengakibatkan Cina menghadapi periode kegelisahan budaya.24

Berangkat dari situasi itulah agama Buddha dipandang muncul

mampu memenuhi kebutuhan yang ada dengan menawarkan suatu

upacara, keagamaan yang berbeda dari tradisi-tradisi yang sudah ada

sebelumnya. Tetapi disisi lain, dari adanya tradisi-tradisi asli di Cina

pula mampu membentuk kualitas agama Buddha dipercaya oleh

masyarakat di Cina.

Buddha adalah agama yang menggajarkan Dhamma. Dhamma

disini yaitu sebuah bentuk ajaran untuk mendapatakan pencerahan

dan mendapatkan penerangan sejati. Karena, agama Buddha

23Abdurrahman, “Agama Buddha,” dalam Mukti Ali, ed, Agama-Agama Dunia

(Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1997), h. 138. 24Abdurrahman, “Agama Buddha,” dalam Mukti Ali, ed, Agama-Agama Dunia , h. 138.

Page 38: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

27

mengajarkan Dhamma oleh sebab itu, agama Buddha disebut Agama

Buddha Dhamma. Buddha Dhamma diterjemahkan sebagai agama

yang memiliki sifat khas sebagaiman ia bukan disebut agama

kepecayaan, melainkan agama pemikiran dan meditasi. Karena kata

Buddha Dhamma mempunyai arti yang luas, meliputi Agama,

Filsafat Hidup, Ilmu Jiwa dan Metafisika.25

Dapat diambil benang merah bahwa dari ketiga agama

kepercayan di atas dapat dijelaskan bahwa agama Khonghucu lebih

menekankan nilai-nilai etika kehidupan, yaitu keserasian hubungan

antara manusia dengan manusia termasuk hubungan manusia dengan

roh leluhurnya, agama Tao lebih menekankan keserasian hubungan

antara manusia dengan alam, dan Buddha lebih mengajarkan untuk

pencapaian kebahagian yang sebenarnya. Tiga ajaran ini sangat

berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari dan keagamaan orang

Cina, sehingga sulit bagi kita untuk memisahkan mana diantara

praktek-praktek keagamaan orang Cina ini yang benar-benar

bersumber pada Konfusianisme, Taoisme atau Buddhisme.

25Majelis Budhayana Indonesia, Kebahagiaan Dalam Dharma (Jakarta: Majelis Budhayana

Indonesia, 1980), h. 4.

Page 39: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

28

BAB III

PENGERTIAN, FUNGSI DAN PERAN DEWA DAPUR

Dalam bab ini penulis akan membahas studi literatur atas Pengertian, Fungsi

dan Peran Dewa Dapur dengan penjelasan di dalamnya terdapat Pengertian dan

Kemunculan Dewa Dapur, Mitologi Kepercayaan Masyarakat Cina Terhadap

Dewa Dapur, Hari Raya Untuk Pemujaan Dewa Dapur, serta Fungsi dan Peran

Dewa Dapur dalam Kehidupan.

A. Pengertian dan Kemunculan Dewa Dapur

Sebelum membahas pengertian Dewa Dapur penulis akan memaparkan

terlebih dahulu bagaimana sebuah kepercayaan di dalam agama terhadap

sebuah dewa bisa menjadi ritual yang diagungkan. Masyarakat Cina percaya

bahwa kekuatan dan usaha manusia tidak akan mampu untuk menjamin

kesehatan, kesuksesan dalam hal ekonomi, dan keharmonisan rumah tangga.

Mereka menyakini bahwa kegagalan dan kesuksesan manusia tidak dapat

dikontrol sepenuhnya oleh manusia, namun manusia membutuhkan kekuatan

supranatural dan spritual lain yang lebih besar dan berkuasa. Dalam hal ini,

yang membuat masyarakat Cina mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai

pelindung alam semesta dan pengontrol kehidupan manusia. Oleh sebab itu,

kehidupan bangsa Cina selalu diwarnai oleh kepercayaan religi terhadap dewa-

dewi.

Page 40: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

29

Kepercayaan atas dewa-dewi yang dibangun oleh orang Cina, awalnya

dianggap sebagai bentuk kepercayaan tipe politeisme. Poloteisme merupakan

fenomena kepercayaan kepada berbagai dewa personal, yang masing-masing

dewa tersebut memegang kekuasaan atas bidang kehidupan manusia. Sebuah

kepercayaan politeisme dimiliki oleh suatu sekelompok orang, karena memiliki

beberapa alasan seperti: pertama, politeisme dianggap sebagai bentuk

kesadaran religius seluruh jalan hidup eksistensi manusia berada dalam

hubungan dengan Tuhan. Kehidupan sehari-hari mempunyai arti religius dan

segala sesuatu dipandang sebagai bagian dari keagungan Tuhan, dari sini

berkembang suatu praktik yang cenderung ke arah politeisme. Kedua,

pemahaman religius tentang alam, terutama di antara masyarakat kuno, telah

mengantar pada pemikiran bahwa fenomena alam merupakan manifestasi

Tuhan.1 Dari latar belakang kepercayaan tersebut yang membuat kepercayaan

orang Cina mengangap setiap aspek kehidupan memiliki nyawa, roh yang

disebut dewa.

Pilihan terhadap dewa atau dewi mana yang dipuja oleh orang Cina sangat

bergantung pada personal masing-masing. Bisa jadi satu keluarga memiliki

favorit tertentu atau suatu daerah memiliki satu dewa-dewi tertentu yang

dianggap paling berpengaruh. Dewa atau dewi diyakini dan dipandang orang

Cina punya super daya yang bisa mensejahterakan urusan individual

kehidupan. Dewa dan dewi dalam kepercayaan orang Cina bisa diperdayai dan

disuap untuk tujuan membantu manusia dalam soal urusan keduniawan.

1Mariasusai Dhavamony, Fenomenologi Agama (Yogyakarta: Kanisius, 1995), h. 140.

Page 41: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

30

Misalnya Dewa Dapur yang selalu tinggal di altar masing-masing rumah, akan

disuap dengan madu pada menjelang malam Tahun Baru Imlek. Menurut

tradisi, pada malam seperti itu Dewa Dapur akan terbang ke surga dan

membawa laporan tentang prilaku keluarga di mana dia tinggal. Karena sudah

disuap madu, maka laporan yang keluar dari mulutnya akan berupa yang

manis-manis saja tentang semua orang dalam keluarga itu. Dan prilaku semua

keluarga yang jelek-jelek tidak Dewa Dapur laporkan kepada Tuhan.2

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Dewa adalah roh yang dianggap

atau dipercayai sebagai manusia halus yang berkusa atas alam dan manusia.

Dalam pengertian yang lain Dewa adalah sesuatu yang sangat dipuja dan di

agungkan.3 Menurut Wang Yi’E dalam bukunya Daois in China menjelaskan

tentang lima makna ‘dewa’ (deities) dalam kepercayaan Daoisme yaitu

pertama, Dewa memiliki pokok-pokok awal mula alam semesta karena dewa

muncul dari awal mula alam semesta dan merupakan penjelmaan qi (Tuhan).

Kedua, para dewa tidak meninggal dunia karena kehidupan mereka serupa

dengan alam. Ketiga, dewa memiliki kekuatan yang melebihi orang biasa,

seperti menyebrangi langit dengan cepat, mengatur angin dan hujan, dan

menentukan siapa saja yang diberkati dan diberi hukuman. Para dewa dapat

mengatur semua hal di bumi, dan manusia harus mematuhi mereka, jika tidak

mendapat hukuman. Keempat, ‘langit’ (Thian) yang menjadi tempat dewa

bersemayam tidak jauh berbeda dengan dunia manusia yang memiliki sistem

menejemen dan hirarki. Setiap dewa harus mengurus tugas masing-masing dan

2Freena Bloomfield, Chinese Beliefs, terj Teguh W. Utomo (Surabaya: Liris, 2010), h. 53 3Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta PT Balai Pustaka 2007), h. 322.

Page 42: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

31

mematuhi atasan meraka. Kelima, para dewa memiliki pembagian tugas yang

jelas dalam menjaga dan mengawasi dunia manusia.4

Dewa dalam keprcayaan masyarakat Cina terdiri dari berbagai kategori.

Beberapa kategori diantaranya yaitu dewa pencipta alam (yang dipimpin oleh

Yuhuang5/Kaisar Giok/Thian), Dewa penguasa manusia (yang mengurus

berbagai kehidupan manusia, seperti kematian, usia, dan lain-lain), juga

terdapat dewa penjaga rumah.

Dilihat dari fungsi dan tugasnya Dewa Dapur adalah salah satu dewa

penjaga rumah yang memiliki peran besar dalam kehidupan keluarga

masyarakat Cina. Beberapa dewa rumah lainnya antara lain Dewa Obat

(Yaowang), Dewa Pintu (Menshen), Dewa Kamar Mandi (Ceshen), Dewa

Sumur (Jingshen), Dewa Kesejahteraan (Caishen), Dewa Tempat Tidur

(Chuangshen), Dewa Asmara (Aishen), Dewa Reuni (Tuanyuanshen), Dewa

Kelahiran (Shengyushen), dan lain-lain. Dewa penjaga rumah memiliki

pengertian sebagai dewa yang dipercaya dan dipuja oleh seluruh keluarga

dalam kehidupan sehari-sehari. Masyarakat Cina memuja dewa penjaga rumah.

Yang menjadi pokok tugas hal yang dilindunginya adalah keamanan,

kesejahteraan, dan kebahagian setiap rumah tangga beserta anggotanya.6

4Wang Yi’E, Daoism In China (Beijing: China Intercontinental Press, 2004), h.59-60.

Lihat di Pradnya Hayyu, Dewa Dapur Sebagai Salah Satu Mitos Dalam Mitologi Cina Dan

Bentuk Pemujaannya, Skripsi Program Studi Cina Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas

Indonesia, h. 24. 5Yuhuang adalah pimpinan seluruh dewa-dewi yang tinggal di Tian atau ‘Langit’. 6Pradnya Hayyu, Dewa Dapur Sebagai Salah Satu Mitos Dalam Mitologi Cina Dan Bentuk

Pemujaannya, Skripsi Program Studi Cina Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas

Indonesia (Depok, 2009), h. 21.

Page 43: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

32

Dalam Beberapa Literatur, penulis menemukan berbagai macam istilah

nama Dewa Dapur seperti Zaoshen7 (Dewa Dapur), Zao Juun Shen8 (Dewa

Dapur), Caojun9 (Dewa Dapur), Coo-kun (Dewa Dapur), Tsou Chun10 (Dewa

Dapur), Kitchen God11 (Dewa Dapur), Kitchen Diety (Dewa Dapur), God of

Hearth (Dewa Tungku), dan di Indoneesia Dewa Dapur terkenal dengan nama

Toapekong12 Chao Kun Kong13 (Dewa Dapur), Tjiao Kun Kong14 (Dewa

Dapur).

Melihat asal usul kemunculan Dewa Dapur yaitu bahwa Dewa Dapur lebih

dikenal dengan sebutan Zaoshen yang memiliki asal usul pencampuran kata

Zao berarti dapur atau kompor (tungku), dengan konteks kompor sebagai

instrumen utama dalam sebuah dapur. Sedangkan Shen berarti dewa atau roh.

Studi tentang agama populer di Cina menunjukkan bahwa pemujaan Dewa

Dapur tidak muncul langsung semata-mata dipuja dalam sejarah Cina. Dimulai

dari sejarah dapur memiliki proses perkembangan yang cukup panjang. Bukti-

bukti sejarah dapat dilacak berdasarkan penemuan fosil Manusia Yuanmou

yang ditemukan di Yuanmou, provinsi Yunan, pada tahun 1965. Fosil manusia

purba telah berusia 17.000.000 tahun ini menunjukan adanya debu dan

8Freena Bloomfield, Chinese Beliefs, h. 59. 9E.T.C. Werner, Mitos dan Lengenda China (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008).

h.154. 10M. Ikhsan Tanggok. Mengenal Lebih Dekat Agama Tao (Jakarta: Uin Jakarta Press,

2006), h. 94. 11Amy Tan, The Kitchen God’s Wife (Isteri Dewa Dapur), terj Joyce K.Isa (Jakarta:

Gramedia, 1994), h. 92. 12Toapekong adalah sebutan para dewa atau para suci yang dihormati oleh orang Indonesia

yang di letakan dalam satu altar di sebuah kelenteng yang berkepercayaan Tridharma, dan Dewa

Dapur pun dipanggil dengan sebutan Toapekong Dapur. 13Marcus A.S, Hari Raya Tionghoa, h. 235. 14Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Selayang Pandang, h. 78.

Page 44: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

33

potongan arang dilapisan tanah tempat manusia purba tersebut tertimbun

selama bertahun-tahun. Para arkiolog pun menilai bahwa hal tersebut

merupakan bukti manusia primitif telah mampu menggunakan api.

Berdasarkan fosil yang telah ditemukan, dapat dibuktikan bahwa manusia

Yuanmou yang tinggal di goa telah menciptakan api. Selain itu juga ditemukan

beberapa batu berbentuk bulat yang berubah warna menjadi hitam pekat karena

proses pembakaran. Bagi manusia primitif, api digunakan untuk

menghangatkan badan, memasak, alat penerangan, dan melawan binatang liar

di malam hari.15

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan tentang api telah

dikenal oleh manusia primitif sejak periode batu. Setelah manusia dapat

menciptakan api dengan sendiri, dengan berjalanannya waktu mereka mulai

menciptakan media untuk memasak yaitu tungku. Dalam melangsungkan

kehidupannya, manusia tidak bisa dipisahkan dari keberadaan api. Karena api

dinilai memiliki peranan yang penting dalam berlangsungnya kehidupan. Oleh

sebab itu, tulisan kuno sejarah Cina menunjukkan bahwa Dewa Api dahulu di

puja dan dikenal paling awal dari pada pemujaan kepada Dewa Dapur, dipuja

jauh sebelum kompor diciptakan yaitu Zhurong (Dewa Api). Dewa Api dalam

kepercayaan orang Cina adalah dewa yang populer dikenal oleh rakyat dan

memiliki banyak kuil yang dibangun untuk menghormatinya karena dianggap

memiliki peran yang penting untuk kehidupan. Pada zaman primitif batu

dibentuk berjajar menjadi bulat dengan memiliki lubang untuk menjadi tempat

15Pradnya Hayyu, Dewa Dapur Sebagai Salah Satu Mitos Dalam Mitologi Cina Dan

Bentuk Pemujaannya, Skripsi Program Studi Cina Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas

Indonesia (Depok, 2009), h. 28.

Page 45: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

34

api, dan itu bentuk awal dari kompor batu bata, yang masih umum digunakan

di kalangan etnis minoritas Cina zaman dahulu. Pada waktu yang bersamaan

situlah melakukan penyembahkan kepada Dewa Api.16

Dilihat dari segi ilmu antropologi bahwa kepercayaan terhadap dewa-dewi

merupakan bagian agama yang disebut sistem religi karena semua aktivitas

manusia yang beragama memiliki sebuah nilai religi yang berdasarkan atas

suatu getaran jiwa, yang biasanya disebut emosi keagamaan (religious

emotion). Emosi keagamaan itulah yang mendorong orang melakukan

tindakan-tindakan yang bersifat religi. Emosi keagamaan itulah yang

menyebabkan bahwa sesuatu benda, suatu tindakan, atau gagasan, mendapat

suatu nilai keramat (sacred value) dan dianggap keramat (suci). Sistem religi

dalam suatu kebudayaan selalu mempunyai ciri-ciri untuk sedapat mungkin

memelihara emosi keagamaan itu diantara pengikut-pengikutnya. Sistem

kepercayaan secara khusus mengandung banyak subunsur. Subunsur dari suatu

kepercayaan mengandung banyak konsepsi seperti konsepsi tentang dewa-

dewa yang baik maupun yang jahat, sifat dan tanda dewa-dewa, konsepsi

tentang makhluk-makhluk halus lainnya seperti roh-roh leluhur, roh-roh lain

yang baik maupun yang jahat, hantu dan lain-lain, konsepsi tentang dewa

tertinngi dan pencipta alam, masalah terciptanya dunia dan alam (kosmologi),

masalah mengenai bentuk dan sifat-sifat dunia dan alam (kosmologi), konsepsi

16Di kutip dari www.china.org.cn diakses pada tanggal 9 Februari 2017, pukul 21:50.

Page 46: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

35

tentang hidup dan maut, konsepsi tentang dunia roh, dunia akhirat dan lain-

lain.17

Dalam masalah ini kepercayaan Cina merupakan sebuah bentuk agama

yang memiliki gejala kepercayaan yang begitu sering memiliki bentuk ritual

yang berada di mana-mana sehingga sedikit membantu usaha-usaha untuk

membuat abstraksi ilmiah yang berisi tentang mitos. Agama berkaitan dengan

usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaannya

sendiri dan keberadaan alam semesta. Agama senantiasa dipakai untuk

menanamkan keyakinan baru ke dalam sanubari terhadap alam gaib begitu pula

konsep surga-surga telah didirikan di alam tersebut. Namun demikian agama

juga berfungsi melepaskan belengu-belengu adat atau kepercayaan manusia

yang sudah usang.18

B. Mitologi Kepercayaan Masyarakat Cina Terhadap Dewa Dapur

Sebelum membahas mitologi kepercayaan masyarakat Cina terhadap

Dewa Dapur, penulis akan memaparkan terlebih dahulu mengenai kepercayaan

awal orang Cina. Kita tidak dapat mengetahui secara pasti seperti apa pikiran

dan kepercayaan orang Cina secara mendalam. Kesulitan akan mendapatkan

data yang tepat terjadi karena kurang adanya peningalan-peningalan

kepercayaan orang Cina yang tertulis yang menceritakan bentuk kepercayaan

masyarakat Cina pada waktu itu. Kita hanya mendapatkan informasi dari

17Prof. Dr. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.

295. 18Elizabeth K. Nottingham, Agama dan Masyarakat Suatu Pengantar Sosiologi Agama

(Jakarta: Raja Grafindo Persada), h. 3.

Page 47: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

36

cerita-cerita rakyat Cina yang menjadi sebuah mitologi yang dipercayai oleh

orang Cina dan akan menjadi sebuah bentuk kultus yang diyakini. Mitologi

sulit diterima oleh akal sehat, namun agar dapat diterima oleh sebagian besar

masyarakat Cina pada waktu itu, mitologi tersebut disebarkan melalui cerita-

cerita rakyat.

Menurut Irene Dea Collier dalam bukunya Mitologi Cina “bangsa Cina

adalah bangsa yang dipenuhi dengan berbagai dongeng, dewa-dewi, figur-figur

historis, para penyair, penulis, filosof, naga, burung api (phoenix), kura-kura

darat, unicorn, dan juga pohon-pohon buah yang berbunga. Tokoh-tokoh dari

periode yang penuh dengan konflik, perbedaan agama, dan pertentangan

filsafat, saling berinteraksi dalam dongeng-dongeng (mitos) bangsa Cina. Tak

ada pemisahan yang jelas antara fakta dan hayalan dalam dongeng-dongeng

bangsa Cina, antara langit dan bumi, lalu antara sejarah dan dongeng, antara

masa lalu dan masa kini.”19

Dongeng-dongeng tersebut membuat masyarakat Cina seakan-akan

membentuk sebuah kepercayaan dan keyakinan sendiri dengan memunculkan

bentuk penyembahannya kepada yang dipercayai dari sebuah mitos dongeng

cerita rakyat Cina. Kata ‘mitos’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

bermakna cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, yang

mengandung penafsiran tentang asal usul semesta alam, manusia, dan bangsa

yang mengandung arti yang mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.20

19Irene Dea Collier, Mitologi Cina (Depok: Oncor Semesta Ilmu, 2011), h. 5. 20Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 749.

Page 48: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

37

Di mata dunia, Cina merupakan salah satu negara yang terkenal dengan

mitologinya. Masyarakat Cina percaya terhadap suatu kekuatan yang dapat

mengendalikan hidup di dunia dan dianggap mampu menentukan nasib mereka

yang masih hidup. Kepercayaan tersebut adalah kepercayaan yang turun-

memurun yang diyakini oleh masyarakat Cina. Kekuatan tersebut dalam

pandangan orang Cina diwujudkan dalam bentuk pemujaan dan pengkultusan

dewa-dewa personal atau yang dalam masyarakat Cina sering disebut Shen

yang berarti roh.

Dari penjelasan di atas di ambil benang merah bahwa kepercayaan orang

Cina yang terpaku pada tujuan dunia dilandasi oleh kosmologi orang Cina itu

sendiri. Kosmologi adalah sebah teori atau seperangkat keyakinan yang

berhubungan dengan alam semesta atau kosmos. Keyakinan ini dapat

mencangkup dalil-dalil mengenai struktur, organisasi dan fungsi supranatural,

alam dam dunia-dunia sosial. Kosmologi Cina adalah seperangkat keyakinan

yang berhubungan dengan alam semesta orang Cina. Keyakinan ini dapat

meliputi konsep mengenai dewa-dewa, roh-roh, roh-roh leluhur, hidup setelah

kematian, hidup di dunia saat ini dan lain-lain.

Dalam kosmologi orang Cina, alam dilihat sebagai wadah (tempat) dan

isinya terdiri dari benda-benda nyata atau tampak dan benda-benda tidak nyata

atau gaib sebagai unsur-unsurnya yang dihidupkan oleh berbagai kekuatan

yang mereka kenal dengan dewa-dewa, roh-roh dan Tuhan.21 Alam dihidupkan

dan dikuasai oleh salah satu dari berbagai jenis kekuatan yang menguasai

21M. Ikhsan Tanggok. Mengenal Lebih Dekat Agama Tao (Jakarta: UIN Jakarta Press.

2006), h. 1.

Page 49: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

38

unsur-unsur alam tersebut. Dan roh tidak hanya sekedar dipuja, tapi juga

dianggap menghidupkan sesuatu atau dapat juga dianggap sebagai penambah

kekuatan yang ada dalam diri manusia.22

Cara berpikir kosmologi orang Cina menjadi sebuah kisah-kisah dalam

mitologi Cina yang memiliki pengaruh yang kuat dari agama rakyat di Cina,

seperti Konfusianisme, Taoisme dan juga Buddhisme. Mitologi Cina

mengandung bermacam-macam kisah sakral luar biasa yang menceritakan

bagaimana dunia dan manusia diciptakan. Kisah-kisah tersebut dianggap sakral

karena dianggap memiliki berhubungan dengan kehidupan para dewa yang

menjelma menjadi sebuah nilai spitual yang mendalam bagi bangsa Cina. Dari

kepercayaan tersebut memunculkan kepercayaan yang mendalam atas

menghormati para roh leluhur, pemujaan terhadap roh dan alam dan pemujaan

terhadap langit sebagai berikut.

1. Pemujaan terhadap alam dan roh

Semua peradapan di dunia dimulai dari perkembangan bangsa

primitif menuju bangsa modern. Itupun terjadi juga pada suku bangsa

Cina. Bangsa Cina dahulu kala adalah kaum petani yang bercocok

tanam. Masyarakat petani yang primitif erat sekali hubungannya

dengan alam dan kekuatan-kekuatan kedewataan yang terdapat pada

alam. Penghormatan kepada alam memunculkan perayaan ritual yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hasil pertaniaan.

22M. Ikhsan Tanggok. Mengenal Lebih Dekat Agama Tao, h. 2.

Page 50: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

39

Suku bangsa Cina menaruh kepercayaan yang kuat akan berbagai

bentuk pemujaan. Bentuk kepercayaan bangsa Cina tersebut yaitu

dengan memuja shen23 dan kui.24 Kui dan shen inilah yang dapat

mempengaruhi dan mengatur alam ini yang dipercaya memberikan

kesejahteraan untuk bangsa Cina. Kepercayaan semacam itu,

menyebabkan mereka senantiasa berusaha untuk membahagiakan dan

menggembirakan kui dan shen.25

2. Pemujaan terhadap roh leluhur

Menurut Ikhsan Tanggok dalam bukunya Mengenal lebih dekat

agama khonghucu di Indonesia: “pemujaan terhadap roh leluhur

sebuah bentuk ekspresi dasar etika orang Cina.”26 Pemujaan roh

leluhur sebagai bentuk pemujaan dan penghormataan orang yang

masih hidup terhadap orang yang meninggal yang dianggap mereka

selalu hidup dan mengawasi orang-orang yang masih hidup. Pemujaan

terhadap roh lelulur adalah bentuk pemujaan yang dilakukan di dalam

rumah maupun dalam kultus resmi negara yang diadakan di kemudian

hari. Kultus leluhur ini menunjukan bahwa suku bangsa Cina telah

memberikan penghormatan yang besar terhadap orang tua baik pada

saat mereka masih hidup maupun pada saat mereka sudah mati. Rasa

23Shen yaitu sejenis semangat atau arwah nenek moyang. Shen juga disebut sebagai roh.

Lihat di Ikhsan Tanggok, Menggenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia (Jakarta: Pelita

Kebijakan, 2005), h.6. 24Kui yaitu tenaga alam seperti matahari, bulan dan bintang. Lihat di Ikhsan Tanggok,

Menggenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia (Jakarta: Pelita Kebijakan, 2005), h.6. 25Ikhsan Tanggok, Menggenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia (Jakarta: Pelita

Kebijakan, 2005), h.6. 26Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu, h. 10.

Page 51: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

40

hormat yang besar terhadap orang tua dan leluhur inilah yang telah

membentuk dasar etika orang-orang Cina.

3. Pemujaan terhadap langit

Langit (Tian) adalah sembahan utama bangsa Cina. Dengan tegas

bisa menyebut langit sebagai satu-satuya sembahan yang dipuja karena

di atas dewa tidak ada lagi keluarga dewa-dewi. Langit menerima

selurh pemujaan yang dihanturkan secara langsung kepada-Nya. Bagi

mereka, langit adalah lengkungan cerah kebiruan yang abadi dan

menyenangkan ketika dipandang. Langit bukanlah angkasa yang

berangin atau awang-awang yang menjatuhkan hujan,, tapi langit

adalah hal melampaui segala agitasi,27 yang harus dipuja dan dilayani

oleh semua yang terbang di udara dan berjalan di muka bumi. Langit

dianggap sebagai sesuatu yang hidup. Bangsa Cina tidak memuja

langit karena roh agung atau kekuatan yang ada dibelakangnya, tapi

karena langit itu sendiri. Langit yang hidup seperti anggapan mereka

dahulu, sebagai sesuatu yang belum terpisah antara roh dan jasadnya.

Langit mengatasi, mengetahui, dan menguasai segalanya.28

Dari dasar kepercayaan itulah juga dibangun kepercayaan orang Cina

terhadap Dewa Dapur. Dewa yang dianggap penting untuk keberlangsungan

hidup keluarga orang Cina. Oleh sebab itu, suatu keluarga harus memiliki

27Agitasi adalah sebuah perasaan keresahan atau kegelisahan yang merupakan bentuk

gangguan yang menunjukkan aktivitas motorik berlebihan dan tidak bertujuan atau kelelahan,

biasanya berhubungan dengan keadaan tegang. 28Allan Menzies, (History of Religion: A Sketch of Primitive Reeligious Beliefs and

Practices and of the Origin and Character of the Great Systems) Sejarah Agama-Agama Studi

Sejarah Karakteristik dan Praktik Agama-agama Besar Dunia, terj Dion Yulianto & EmIrfan

(Yogyakarta: Forum, 2014), h. 133.

Page 52: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

41

kedekatan dengan Dewa Dapur. Cerita bagaimana Dewa Dapur mulai dipuja di

dalam kehidupan keluarga di Cina terdiri dari berbagai macam versi.

a. Kisah Mitologi Dewa Dapur Versi Pertama

Mitologi Dewa Dapur pertama Menurut E.T.C. Werner dalam

bukunya Mitos dan Legenda Cina bahwa asal mula kepercayaan Dewa

Dapur bermula ketika seorang pendeta Tao bernama Li Shaojun dari

Negara Qi mendapatkan dua keberkahan dari Dewa Dapur, yaitu

dengan tidak bisa tua dan bisa hidup tanpa makan. Li Shaojun

kemudian menghadap Kaisar Xiaowudi (Memerintah pada 140-189

SM) dari Dinasti Han. Li Shaojun menjanjikan kepada kaisar yang

mudah percaya itu bahwa dia akan mendapat keberkahan yang sama

berupa kekuatan dari dewa jika dia bersedia melindungi dan

mengembangkan agama Li Shaojun itu. Li Shaojun menambahkan

bahwa dengan cara inilah Kaisar Huangdi memperoleh

pengetahuannya tentang hidup abadi dan sehingga bisa memperoleh

emas yang banyak.

Akhirnya Sang Kaisar menyuruh pendeta untuk membawakan

kepadanya gambar dewa pelindungnya tersebut. Pada suatu malam

bayangan seorang dewa Caoujun muncul di hadapan kaisar. Terpedaya

oleh tipuan ini, dan terbuai dengan batangan emas yang akan

diperolehnya, kaisar memutuskan untuk mempertaruhkan segalanya

demi pil keabadian yang menjadi salah satu berkah yang dijanjikan,

sang Kaisar pun mempersembahkan kurban dengan sunguh-sunguh

Page 53: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

42

kepada Dewa Dapur. Inilah awal mula kurban dipersembahkan secara

resmi kepada Dewa Dapur.

Kaisar menunggu keberkahan yang dijanjikan ketika menyembah

Dewa Dapur, teryata Kaisar dibohongi karena hasilnya tidak tercapai

dan membuat Kaisar Xiaowudi kehilangan kepercayaan terhadap Li

Shaoujun. Tetapi ketika pemujaan yang telah diresmikan oleh suatu

pejabat kaisar akan membuat sebuah ritual atau kepercayaan akan tetap

tumbuh. Dan cerita Dewa Dapur berlanjut dan meningkat, dan tetap

ada sampai sekarang.29

b. Kisah Mitologi Dewa Dapur Versi Kedua

Amy Tan adalah seorang novelis wanita Cina ternama yang tinggal

di Amerika, juga melukiskan tentang Dewa Dapur dalam novelnya

yang berjudul The Kitchen God’s Wife yang telah diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia dengan judul Isteri Dewa Dapur. Novel ini

menceritakan tentang kehidupan keluarga Seorang wanita Cina yang

tinggal di Amerika. Salah satunya menceritakan legenda kepercayaan

awal mulanya memuja Dewa Dapur yang menjadi tradisi kedekatan

Dewa Dapur dengan suatu keluarga yang dipuja setiap tahun ketika

Hari Raya Imlek. Legeda ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan

dengan versi yang telah dijelaskan sebelumnya, hanya saja ada

perbedaan nama dan gaya penceritaan. Bedasaran kisah dalam novel,

kisah Dewa Dapur di bawah ini diceritakan menggunakan kalimat

29E.T.C. Werner, Mitos dan Lengenda China (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008).

h.157.

Page 54: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

43

langsung dari seorang nenek kepada cucunya yang penasaran akan

legenda Dewa Dapur.

“Pada zaman dahulu ada seorang laki-laki petani kaya

di Cina bernama Zhang yang sudah memiliki seorang istri.

Zhang memiliki kelebihan kekayaan dengan harta berlimpah.

Dengan kekayaannya Zhang menyakiti istrinya dengan

memiliki niatan berselingkuh dengan wanita nakal bernama

Lady Li. Bukan hanya berselingkuh, melainkan juga dengan

mengusir istrinya dari rumah dan bersenang-senang dengan

wanita lain di rumahnya. Beberapa waktu kemudian Zhang

mendapat balasan dari prilakunya yang buruk terhadap

istrinya, dan akhirnya Zhang jatuh miskin. Zhang menjadi

pengemis, begitu miskinnya sampai pakaiannya penuh dengan

tambalan. Pekerjaannya sekarang hanya meminta-minta dari

satu tempat ke tempat yang lain. Karena begitu susahnya untuk

makan dan minum. Zhang jatuh sakit dan jatuh pingsan di

jalan dan merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Tetapi ada

seorang perempuan yang merasa iba dengan nasib zhang, lalu

membawa zhang pulang kerumah.

Zhang terbangun dari pingsannya dan merasa kaget

bahwa ada orang baik menolongnya. Beberapa waktu

kemudian datang seorang perempuan mendekat. Zhang kaget

tak habis pikir bahwa perempuan itu ialah mantan istrinya

yang telah disakitinya. Zhang merasa malu bahwa perempuan

baik tersebut adalah mantan istrinya. Zhang melompat ke

tempat pembakaran api unggun karena tidak mau bertemu

dengan mantan istrinya. Zhang langsung meninggal seketika

bersama rasa malunya.”30

Peristiwa tersebut dilihat dan didengar oleh Kaisar Kemala

(Thian/Tuhan) tentang keberanian Zhang atas mengakui kesalahan.

Dan Kaisar mengangkat Zhang menjadi Dewa Dapur, yang tugasnya

memata-matai tindakan semua orang setiap tahunnya. Dan melaporkan

naik ke langit kepada-Ku siapa yang pantut menerima keberuntungan,

dan siapa yang patut menerima sial. Atas cerita mitos kejadian tersebut

30Amy Tan, The Kitchen God’s Wife (Isteri Dewa Dapur), terj Joyce K.Isa (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1994), h. 90-93.

Page 55: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

44

orang-orang di Cina percaya bahwa ada Dewa Dapur yang sedang

mengawasi mereka disetiap sudut rumah dan toko. Pada setiap tahun,

hari ke tujuh sebelum Tahun Baru Imlek, Dewa Dapur naik ke langit

dari perapian dapur untuk melaporkan nasib siapa yang patut diubah,

yang baik menjadi buruk, atau yang buruk menjadi baik.

Diambil benang merah dari cerita versi kedua di atas bahwa Dewa

Dapur awalnya adalah seorang manusia yang berdosa. Diakhir

hidupnya melakukan sebuah penyesalan dan berani membuat

pengorbanan dengan menghilangkan nyawanya yang membuat Kaisar

(Thian/Tuhan) memberikan penghargaan dengan mengangkatnya

sebagai Dewa Dapur atas sikap yang berani tersebut. Disisi lain

diangkatnya menjadi seorang Dewa Dapur yaitu dilihat dari tempat

kejadian tersebut yang berada di perapian dapur. Karena, kematiannya

tersebut di sebuah dapur mitologi cerita tersebut dibangun bahwa

Tuhan mengangkatnya menjadi seorang Dewa Dapur.

c. Kisah Mitologi Dewa Dapur Versi ketiga

Dikisahkan di daerah Hokkian hidup seorang miskin bernama Thio

Teng Hok. Dia miskin juga pemalas dan seorang yang gemar berjudi.

Padahal setiap kali judi selalu kalah. Dia sudah memiliki isteri. Thio

Teng Hok ini sangat beruntung karena isterinya seorang yang sangat

bijaksana dan rajin bekerja keras mencari nafkah untuk kebutuhan

rumah tangga mereka. Thio Teng Hok punya kebiasaan buruk selain

senang berjudi dia juga peminum berat, malah terkadang sering

Page 56: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

45

melanggar adat istiadat yang berlaku di tengah masyarakat. Kerjaan

Thio Teng Hok selalu meminta uang kepada isterinya untuk berjudi,

setiap kali isterinya pulang, Thio Teng Hok merayu manis untuk

meminta uang. Karena, isterinya baik hati selalu merasa tak tega,

isterinya selalu memberikannya uang.

Sifat buruk Thio Teng Hok makin hari makin

menjadi buruk yang membuat perekonomian keluarganya

melarat. Diceritakan bahwa “suatu hari ada saudagar yang

sedang mencari seorang selir istri yang cantik rupanya

dan baik akhlaknya yang bisa menemaninya di istana”.

Mendengar berita itu Thio Teng Hok berniat menjual

istrinya ke saudagar kaya tersebut. dan merayu istrinya

untuk mau menikah dengan saudagar kaya supaya

perekonomian keluarganya bisa di atasi. Istrinya pun

menyetujui permintaan suaminya.

Sekarang istrinya Thio Teng Hok sudah menjadi

istri dari saudagar kaya dan itu menjadi sebuah peluang

kesempatan untuk meminta uang terus menerus kepada

mantan istrinya yang baik hati. Berjalannya waktu mantan

istrinya merasa takut juga selalu membantu mantan

suaminya dengan memberikannya uang. Dan berinisiatif

dengan memberikan mantan suaminya dengan beberapa

keping uang emas untuk terakhir kalinya. Karena takut

ketahuan, uang kepingan emas itu ditaruh ke dalam kue

Ang-kui-ko. Thio Teng Hok tidak menyadari bahwa kue

yang diberikan istrinya berisi kepingan emas. Lalu, Thio

Teng Hok menjual kuenya tanpa membuka kue dengan

harga yang murah. Ketika uang penjualan kue tersebut

habis dimeja judi. Thio Teng Hio kembali menemui

mantan istrinya untuk meminta uang tersebut.

“Sayang, aku perlu uang lagi!” kata Thio Teng Hok

tanpa malu-malu. “Apakah kue yang kuberikan padamu

itu tidak kau makan?” tanya mantan isteriya. “Semua kue

itu aku jual, uangnya kujadikan modal berjudi... maafkan

aku,” kata Thio Teng Hok sebelum mantan isterinya

berbicara lebih jauh lagi. “Sungguh sial kau ini! Di dalam

kue-kue itu kuisi dengan uang emas cukup banyak, dasar

sial!” kata mantan isterinya.31

31Marcus A, Hari Raya Tionghoa, h. 255-267.

Page 57: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

46

Thio Teng Hok terkejut saat mendengar keterangan mantan

isterinya. Teryata di dalam kue yang dia jual dengan harga tak

seberapa itu terdapat uang emasnya. Thio Teng Hok sangat menyesal

dan kaget mendengar kemarahan mantan isterinya. Dia jadi sangat

malu. Ia anggap dirinya sangat berdosa. Karena, semua kebaikan

isterinya dibalas dengan kejahatan. Thio Teng Hok jadi putus asa dan

membenturkan kepalanya ke Thiang dapur hingga kepalanya pecah

dan meninggal dunia seketika.

Mantan Isteri Thio Teng Hok merasa bingung dengan mayat

mantan suaminya. Dia berisiniatif mengkuburkan mayat suaminya itu

di dapurnya. Untuk mengenang hubungan mereka, mantan isterinya

membuatkan papan nama dengan tulisan “Thio Teng Hok Sin Wi”

(papan nama almarhum Thio Teng Hok). Setiap harinya biasanya pada

tanggal 1 dan 15 setiap bulan, mantan isteri Thio Hok ini

menyembahyangi mantan suaminya. Seminggu kemudia akan tiba

Tahun Baru Imlek, dia juga bersembahyang di dapur.32

Dari cerita versi mitologi kemunculan Dewa Dapur ketiga di atas

dapat diambil benang merah bahwa awal mula pemujaan Dewa Dapur

dikarena ada seorang perempuan yang baik hati yang menguburkan

mayat mantan suaminya yang buruk sifatnya di dapur. Disisi lain

untuk mengenang hubungan mereka perempuan tersebut juga

melakukan pemujaan secara rutin di makam suaminya di dapur.

32Marcus A, Hari Raya Tionghoa, h. 268.

Page 58: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

47

Mitologi peristiwa di atas terjadi seminggu sebelum Tahun Baru

Imlek. Yang menjadikan setiap tiba Tahun Baru Imlek terdapat sebuah

penyembahan terhadap Dewa Dapur dengan harapan mendapat

anugrah dari Dewa Dapur.

d. Kisah Mitologi Dewa Dapur Versi keempat.

Dikisahkan pada buku Hari Raya Tionghoa bahwa kisah awal mula

pemujaan terhadap Dewa Dapur yaitu Pada masa pemerintahan Kasiar

Han Soan Tee tahun 73 sebelum Masehi, ada seorang bernama Im Chu

Hong. Tanggal 24 Cap Ji Gwee (bulan dua belas Imlek), pagi-pagi

sekali Im Chu Hong sedang masak di dapur. Tiba-tiba Toapekong

Dapur muncul dihadapannya. Bukan main kagetnya Im Chu Hong, ia

segera berlutut dan memohon ampun. Im Chu Hong menyembelih

seekor kambing setelah dimasak kemudian disembahyangkan kepada

Dewa Dapur tersebut. Sejak saat itu kehidupan Im Chu Hong langsung

berubah, dia bisa hidup senang. Orang-orang lalu meniru tradisi dan

perbuatan yang dilakukan oleh Im Chu Hong ini.

Riwayat hidup Chao Kun Kong ini terdapat di kitab Khouw Ciu

Lee. Chao Kun Kong ini putera Raja Coan Hiok bergelar Kho Yang Si,

Kerajaannya ada di kota Kho yang, Hoo-lam. Semasa kecil dia

bernama Lai dan memegang jabatan sebagai Pengawas Api.33

33Marcus A, Hari Raya Tionghoa, h. 254.

Page 59: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

48

Berdasarkan keempat versi Dewa Dapur di atas, dapat diambil

benang merah bahwa kemunculan mitologi awal mula Dewa Dapur

dipuja dan disembah yaitu ketika awalnya Dewa Dapur seorang

manusia dan diangkat oleh Tuhan (Thian) menjadi Dewa Dapur untuk

mengawasi manusia. Hal ini berdasarkan dari banyaknya kisah Dewa

Dapur diberbagai literatur Cina dan Barat, baik dalam buku maupun

sumber elektronik. Banyaknya kisah Dewa Dapur yang berkembang

diantara masyarakat Cina juga menunjukan bahwa mitos Dewa Dapur

sangatlah kaya dan hidup dalam bagian masyarakat Cina.

Tidak mudah untuk pasti menentukan kapan Dewa Dapur mulai

dipuja dan disembah dalam kehidupan masyarakat Cina berdasarkan

Kisah-kisah mitos di atas. Namun, dalam literatur di atas memuat kisah

tentang Dewa Dapur hidup dan berkembang pada pemerintahan kasiar

Han Soan Tee tahun 73 sebelum Masehi. Awalnya adalah seorang

manusia yang diangkat oleh Thian (Tuhan) menjadi Dewa Dapur.

Maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 73 sebelum masehi mitos

tentang Dewa Dapur telah beredar dan berkembang di antara

masyarakat Cina.

C. Hari Raya Untuk Pemujaan Dewa Dapur

Hari raya bangsa Tionghoa atau hari raya yang ditaati dan dirayakan oleh

orang Tionghoa tidaklah banyak. Tetapi hari raya yang dirayakan oleh orang

Cina pada umumnya itu selalu ditambahkan dengan hari raya yang

Page 60: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

49

berhubungan dengan ritual pemujaan seperti hari ulang tahun dewa-dewa yang

dipuja oleh bangsa Tionghoa dan hari peringatan berbagai tokoh bersejarah

yang telah berjasa pada bangsanya. Maka, bisa dikatakan dalam hitungan

penanggalan Imlek hampir setiap bulan ada hari raya yang diperingati untuk

menjalani sebuah ritual pemujaan.

Hari raya orang Tionghoa biasa disebut dengan festival. Festival paling

populer orang Cina adalah Tahun Baru Imlek, yang perayaannya bisa

berlangsung lima belas hari. Hari raya Imlek menjadi waktu berkumpul

bersama keluarga yang masih sangat diritualkan, seperti Natal bagi orang Barat

atau Idul Fitri untuk umat Islam. Festival Imlek menggunakan penanggalan

kalender bulan (lunar). Masuknya waktu Imlek ketika ditandai dengan

datangnya tanda matahari, berada di tengah jalan antara solstice (matahari

terjauh dari khatulistiwa) musim dingin dan equinox (matahari tepat di atas

khatulistiwa) musim semi, yang kira-kira antara pertengahan Januari dan

pertengahan Februari.34

Penanggalan Imlek dihitung berdasarkan perhitungan lunar (bulan),

sehingga sangat berbeda dengan sistem solar atau yang dihitung berdasarkan

peredaran matahari atau ditambah sistem lunar sangat tepat untuk berbagai

pekerjaan pertanian.35 Tiap tanggal 15 berdasarkan sistem lunar, maka

rembulan terlihat purnama sempurna, dan air laut pun pasang.

34Frena Bloomfield, Chinese Beliefs, terj Teguh W. Utomo h. 72. 35Karena pada masa Cina kuno rakyat Cina bersentral pada pekerjaan pertanian. Karena,

pekerjaan tani tergantung pada keadaan alam. Maka, penanggalan lunar ini menjadi suatu

kebutuhan yang mutlak bagi para petani. Bagi mereka perhitungan berdasarkan solar (matahari)

tidak berarti sama sekali.

Page 61: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

50

Hari Raya Imlek ini dimulai pada tanggal 1 Imlek dan selesai pada tanggal

15 Imlek. Hari Raya ini memulai siklus baru dari Tahun Baru Imlek. Jadi,

orang Tionghoa di daratan Tiongkok menyambut kedatangan musim semi

sebagai bentuk petanda masuknya Tahun Baru. Kebiasaan orang Cina pada

Tahun Baru Imlek yaitu melakukan pemujaan untuk leluhurnya. Orang-orang

yang tinggal di tempat yang jauh dari rumah leluhurnya, akan pulang untuk

merayakan pesta ini bersama orang tuanya. Beberapa minggu sebelum hari

raya, orang akan mengirim kartu ucapan selamat kepada kerabat dan handai

taulannya, menghormati orang tuanya, dan kerabat-kerabat yang lebih tua. Tiap

keluarga akan membersihkan rumahnya karena mereka menyakini bahwa satu

minggu menjelang Hari Raya Imlek, Dewa Dapur (Caozhung atau Ts’ao

Chung, yang berarti Panggeran Dapur) akan berangkat ke langit untuk

melaporkan semua peristiwa di dunia yang telah terjadi di tahun yang telah

dilalui manusia.36

Menurut Marcus dalam bukunya yang berjudul Hari Raya Tionghoa,

“sejarah Tahun Baru Imlek dirayakan karena ada tiga pendapat atau tiga versi

yang berlainan alasan. Yang pertama dirayakan karena adanya musim semi

atau “cun,” sehingga pada harian tahun baru orang Tionghoa mengucapkan

selamat dengan ucapan “Sin Cun Kiong Hi.” Versi yang kedua pada zama

kuno dikatakan, bahwa hari itu adalah harian “Giok Hong Siang Tee” menitis

36Hayatun Nufus, Kebudayaan Tionghoa dalam Novel Dimsum Terakhir Karya Clara NG

dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA, Skripsi Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan Universitas

Indonesia (Jakarta, 2014), h. 81.

Page 62: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

51

ke muka bumi dan beliau menjadi seorang raja. Alasan yang ketiga adalah hari

lahirnya Bi Lek Hud atau O Mi To Hud.37

Tahun Baru Imlek sebenarnya sudah dimulai seminggu sebelum tanggalnya

tiba. Yakni dengan sembahyang “perjalanan Dewa Dapur (Tjiao Kun Kong) ke

langit.” Tempat Dewa Dapur ada di dapur-dapur orang Tionghoa. Maka

kedudukan Dewa Dapur ini diyakini, banyak memperhatikan tindak-tanduk

pemilik rumah. Dan tradisi ini pada akhirnya berkembang secara luas diseluruh

Cina dan tetap dipertahankan hingga saat ini.

1. Mengantar Dewa Dapur

Tahun Baru Imlek bisa dikatakan sebagai perayaan untuk Dewa

Dapur karena serangkain aktivitas masyarakat Cina untuk merayakankan

Tahun Baru Imlek yaitu dengan melakukan pemujaan menghantarkan

Dewa Dapur naik ke langit. Tepat Pada tanggal 23 bulan 12 Imlek atau

tanggal 24 bulan ke 12 Imlek melakukan pemujaan terhadap Dewa Dapur,

tapi penulis menemukan banyak literatur yang menerangkan pemujaan

Dewa Dapur terbanyak pada tanggal 23 bulan 12 Imlek dibandingkan

tanggal 24 bulan 12 Imlek. Pada tanggal tersebut Dewa Dapur akan naik

ke langit untuk menyampaikan berbagai laporan kepada Tuhan mengenai

tingkah laku penghuni rumah tersebut. Naiknya Sang Dewa Dapur harus

diantar oleh penghuni rumah dengan menyediakan pembakaran hio (dupa)

harum, menyediakan sajian dan membakar mercon atau petasan. Pemujaan

37Bi Lek Hud atau O Mi To Hud yaitu sebutan kelahiran Tuhan. Lihat di Marcus A.S, Hari

Raya Tionghoa, h. 63.

Page 63: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

52

kepada Dewa Dapur dilaksanakan cukup dengan bentuk Tiam-hio,38

dihadapan altar Dewa Dapur. Adapun doa yang dipanjatkan ketika

melakukan pemujaan Dewa Dapur yaitu :

“Hari ini tanggal 24 bulan 12 imlek ialah hari yang

melambangkan bahwa Tuhan Maha Melihat, Tuhan Maha

Mendengar, Tuhan menilai perbuatan insani akan kesatuannya di

dalam kebajikan. Akan genap setahun menempuh penghidupan

dalam tahun yang sedang berjalan dan akan kami masuki tahun

yang baru. Banyak perbuatan telah kami lakukan, perbuatan yang di

dalam kebajikan, yang Tuhan berkenan, maupun perbuatan yang

mungkin lepas dari kebajikan, yang Tuhan tidak berkenan. Maka

pada saat suci ini kami membuka hati, dengan tulus dan kerendahan

hati bersujud menerima Firman akan prilaku yang bajik, semoga

kami mampu meningkatkan pembinaan akan hal yang tidak bajik,

semoga berkenaan Thian meneguhkan Iman kami berani mengakui

dengan kesadaran dan memperbaikinya. Teguhkanlah kami untuk

berbuat amal soleh kepada sesama mausia dan sesama makluk,

sehingga boleh memuliakan kebesaran kebajikan Thian dan

membawa berkah.”39

Ritual mengantarkan Dewa Dapur ke langit biasanya dilakukan pada

malam hari setelah semua keluarga makan malam. Sebelumnya, anggota

keluarga telah membeli segala perlengkapan yang diperlukan di dapur dan

telah dipersiapkan beberapa meja yang diletakan di depan tungku atau

kompor, yaitu dihadapan gambar Dewa Dapur. Perlengkapan yang telah

disiapkan sebelumnya, seperti hio, bunga, arak lilin, permen, buah-buahan,

38Tiam-hio yaitu bentuk pemujaan di depan patung yang dipuja dengan membakar batang

dupa atau hio sebagai instrumen ritual pemujaan. 39Matakin, Tata Agama dan Tata Laksana Upacara Agama Khonghucu (solo: MATAKIN,

1984), h. 86.

Page 64: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

53

dan makanan manis pun mulai digunakan sebagai instrumen utama untuk

menghantarkan Dewa Dapur ke langit.40

Menurut Ikhsan Tanggok dalam bukunya yang berjudul Mengenal

Lebih Dekat Agama Tao “Pada saat Dewa Dapur akan naik kelangit,

orang-orang Cina umumnya memakan permen untuk tujuan sama dengan

mengusap patung atau gambar Dewa Dapur dengan madu yaitu agar Dewa

Dapur melaporkan yang baik-baik saja pada Dewa Langit yang bertempat

tinggal di langit yang amat tinggi. Sebagian besar orang-orang Cina di

Indonesia, terutama pada saat Dewa Dapur akan naik ke langit, yaitu pada

saat, menjelang tahun baru Imlek, melakukan upacara, dengan menyalakan

beberapa batang hio, menyuguhkan sedikit sajian makanan, dan

melakukan pemujaan terhadapnya di depan althar Dewa Dapur.41

Pada tanggal 23 atau 24 bulan 12 Imlek orang Cina bukan hanya

melakukan ritual menghantarkan Dewa Dapur dengan sesaji dan

pembakan dupa hio. Tapi pada hari itu pula disebut sebagai Hari

persaudaraan atau hari kenaikan malaikat Dapur, pada hari tersebut umat

Tionghoa diwajibkan berdana (membantu fakir miskin), menjelang tahun

baru Imlek, bantuan-bantuan yang berasal dari umat Tionghoa dibagikan

pada fakir miskin tanpa membedakan golongan. Tempat Dewa Dapur ini

adalah di dapur. ia dipercayai sepanjang tahun untuk mengawasi gerak

gerik penghuni rumah. Pada tanggal 24 bulan ke 12 naiklah Dewa Dapur

40Pradnya Hayyu, Dewa Dapur Sebagai Salah Satu Mitos Dalam Mitologi Cina Dan

Bentuk Pemujaannya, Skripsi Program Studi Cina Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas

Indonesia (Depok, 2009), h 44. 41M. Ikhsan Tanggok. Mengenal Lebih Dekat Agama Tao, h. 42.

Page 65: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

54

ini ke langit untuk mengajukan laporan kepada Tuhan (Thian) mengenai

tingkah laku penghuni rumah tersebut. naiklah Dewa Dapur ini ke langit

diantar dengan membakar batang dupa, mempersembahkan sesajian dan

menyembunyikan petasan. Supaya laporan Dewa Dapur ini hanya berisi

kata-kata yang baik saja, orang Cina mengoleskan madu kemulut Dewa

Dapur.42

Kebiasaan mengoleskan madu ke mulut Dewa Dapur ini berasal dari

orang-orang yang datang dari propinsi Fukien (Hokkian). Kebiasaan ini

menginginkan agar Dewa Dapur membawa laporan yang manis-manis saja

pada Tuhan tentang diri mereka. Namun caranya yang berlainan. Pada saat

Dewa Dapur naik ke langit, dijalan-jalan raya banyak penjual manisan

sebesar-besar buah jeruk. Manisan tersebut diberi nama “manisan perekat

Gigi”. Makanan itu dimaksudkan untuk pelekat gigi Dewa Dapur saat

memakannya, konon “untuk mencegah Dewa Dapur ini mengerakan

lidahya, hingga lidahnya terlalu bebas bergerak hingga bisa mengeluh

keadaan rumah tangga penghuni rumah kepada Kaisar Langit.43

2. Penyambutan Dewa Dapur

Penyambutan Dewa Dapur disebut juga sebagai peristiwa turunnya

Dewa Dapur dari langit yang mana Dewa Dapur selesai dengan

pekerjaannya atas melaporkan perilaku pemilik rumah selama setahun.

Penyambutan Dewa Dapur disebut juga sebagai hari Cap Ji Gwe Ji si44

42M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu, h. 173 43Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Slayang Pandang (Jakarta: Gramedia, 2013), h. 205. 44Cap Ji Gwe Ji si adalah sebutan untuk perayaan Dewa Dapur pada Tahun Baru Imlek

dalam bahasa Cina, dan nama tersebut hanya terdapat pada penanggalan Imlek di kalender Cina.

Page 66: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

55

(hari Cao Kun Kong turun) pada tanggal 30 bulan ke 12 penanggalan

Cina. Berlangsung seminggu setelah Dewa Dapur naik ke langit.

Ritual menyambut Dewa Dapur dilakukan secara sederhana, yaitu

anggota keluarga memasang gambar Dewa Dapur yang baru ditempel di

dekat tempat memasak. Masyarakat tidak menyebut istilah ‘membeli’

Dewa Dapur untuk mengartikan membeli lukisan yang baru, namun

mengunakan kata ‘menyambut’ untuk mengundang Dewa Dapur kembali.

Ada juga bentuk lain dalam menyambut datangnya Dewa Dapur ke

keluarga masyarakat Cina, yaitu dengan mengganti lampu di dapur

keluarga tersebut, lalu membakar hio di depan lukisan Dewa Dapur yang

baru. Saat melakukan ritual ini masyarakat Cina seperti sedang sibuk

menyiapkan penyambutan tamu yang datang dari jauh. Mereka melakukan

usaha terbaiknya untuk menyediakan makanan, arak, dan hio yang

nantinya akan dibakar sebagai penghormatan kepada Dewa Dapur, sedikit

rasa cemas juga menyelimuti setiap orang, masing-masing dari mereka

bertanya-tanya apakah Dewa Dapur telah mengatakan hal yang baik

tentang diri mereka di hadapan Tuhan. Hal ini tentu akan berpengaruh

terhadap kehidupan yang akan mereka jalani selanjutnya, apakah bernasib

baik atau buruk.45 Adapun doa yang di ucapkan ketika ritual menyambut

Dewa Dapur yaitu:

“Hari ini tanggal 4 Cia Gwee ialah hari yang melambangkan

bahwa Tuhan Maha Kasih, Maha Adil dan Maha Suci. Tiap-tiap

perbuatan akan membawa buah yang harmonis dengan kebenaran,

45Pradnya Hayyu, Dewa Dapur Sebagai Salah Satu Mitos Dalam Mitologi Cina Dan

Bentuk Pemujaannya, Skripsi Program Studi Cina Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas

Indonesia (Depok, 2009), h. 49.

Page 67: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

56

kami selaku makhluk wajib takwa dan siap menerima Firman. Yang

menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, wajib bersedia

menerima dengan takwa dan kerelaan dan menaati semuanya itu

dengan siap mebina diri. Kami yakin hanya kebajikan berkenaan

Thian, tiada jarak jauh tidak terjangkau. Bukanlah Tuhan itu

memihak hanya kebajikan satu-satunya. Siaplah kami untuk

mengerti akan Firman, bersedia menerima Firman, berusaha

menegakkan Firman, dan sepenuh Iman dan semangat berusaha

melaksanakan demi tegaknya Firman. Menghayati itulah rahmat

yang terbesar atas hidup insani.”46

Adanya banyak toapekong yang dipuja dan dipercayai oleh orang

Cina (Tionghoa), membuat banyak orang menyatakan banyak Tuhan yang

disembah. Pendapat ini tidak benar. Orang Tionghoa mempunyai suatu

konsepsi tentang keadaan di langit. Keadaan di langit itu dibuatnya

menurut keadaan pemerintahan mereka di dunia. Jadi ada satu kekuasaan

tertinggi, yaitu Kaisar. Di bawahnya Tuhan adalah dewata-dewata dan

dewi-dewi, masing-masing dengan tugas kewajiban sendiri-sendiri,

sebagaimana di bawahnya kaisar di dunia ada menteri-menteri, sipil, dan

militer, masing-masing pun dengan tugas kewajiban sendiri-sendiri.

Dewata-dewata dan dewi-dewi ini, yang di Indonesia dipuja dalam kuil-

kuil dan yang umummnya disebut ‘Toapekkong’, ada yang berkewajiban

melakukan pengawasan terhadap perbuatan manusia dalam lingkungan

kekuasaan atau lingkungan wilayah masing-masing.

Seperti ‘Toapekkong Dapur,’ Tjiao Kun Kong, yang dalam rumah

orang Tionghoa mempunyai kedudukan di dapur, tiap tahun beberapa hari

menjelang Tahun Baru Imlek ‘naik ke langit’ untuk mengajukan laporan

46Matakin, Tata Agama dan Tata Laksana Upacara Agama Khonghucu (solo: MATAKIN,

1984), h. 86.

Page 68: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

57

kepada Tuhan mengenai sepak terjang penghuni-penghuni rumah tempat

ia dipuja.47

D. Fungsi dan Peran Dewa Dapur dalam Kehidupan

Kehidupan orang Cina adalah kelompok bangsa yang memiliki kehidupan

yang selalu memelihara tradisi dan keyakinan sejak ribuan tahun lalu.

Komunitas Cina sangat terkait dengan kewajiban-kewajiban tradisional,

keyakinan tradisional, dan tahayul yang memunculkan sebuah tradisi-tradisi

yang dibarengi dengan ritual. Tradisi-tradisi semacam itu cukup rahasia dan

orang Cina enggan membicarakannya kepada orang asing. Kehidupan

komunitas Cina memiliki keterkaitan keyakinan dengan kewajiban-kewajiban

religius atau dengan misteri keberuntungan di masa depan. Nilai kewajiban

religius mungkin dianggap sebagaian orang sebagai tahayul tanpa basis

faktual (nyata).

Sejatinya ritual-ritual pemujaan yang memiliki nilai religi yang dilakukan

orang Cina sejatinya sangat memiliki upaya mengejar kesuksesan duniawi,

menenangkan arwah orang-orang yang sudah mati, dan mengungkapkan

misteri tersembunyi masa depan. Salah satu ritual untuk mengejar kesuksesan

duniawi yaitu dengan cara memberi penghormatan ritualistik pada mereka-

mereka yang sudah meninggal sehingga arwah mereka tenang dan senang.

47Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Slayang Pandang, h. 78.

Page 69: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

58

Dengan cara itu kehidupan adat, kebiasaan dan cara hidup orang Cina

dibangun.48

Bangsa Cina memang mempercayai akan adanya Tuhan Yang Maha Esa

yang disebut dengan (Thian). Thian adalah sumber dari segala yang ada di

dunia ini. Konsep Thian yang digambarkan dalam kitab-kitab suci Cina seperti

kitab Ngo King dan Su Si bahwa Thien atau Thian yang bersifat roh.49 Di

waktu yang sama orang Cina percaya akan dewa-dewa yang dianggap

mendapatkan mandat (amanat atau tugas) yang tinggal bersama manusia dan

memiliki tugas untuk melihat perbuatan manusia yang hidup di dunia.

Di negara Cina sendiri telah percaya bahwa setiap kota mempunyai

toapekkong (pelindung).50 Kepercayaan ini bersifat animisme yang bersifat

dongeng. Dan salah satu toapekkong yang dipercayai yaitu Dewa Dapur.

Dewa Dapur dipercayai dan dipuja oleh orang-orang Cina karna memiliki

peran dan fungsi untuk berlangsungnya kehidupan dunia orang Cina. Tentu ia

memiliki peranan dan manfaat bagi kehidupan sosial.fakta bahwa kepercayaan

masyarakat terhadap Dewa Dapur masih ada hingga saat ini membuktikan

bahwa mitos Dewa Dapur tetap hidup. Berikut ini akan dijelaskan beberapa

peranan Dewa Dapur dilihat dari berbagai segi.

1. Dewa Dapur dipuja dan disembah sebagai salah satu bentuk mitos

Cina. Dewa Dapur dapat befungsi sebagai sarana pendidikan moral

bagi masyarakat karena di dalam mitologi asal usul adanya Dewa

48Frena Bloomfield, Chinese Beliefs, terj Teguh W. Utomo, h. 6. 49Ikhsan Tanggok, Menggenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, h. 47. 50Toapekkong adalah sebutan dewa-dewa, roh-roh yang tinggal bersama manusia. Dan

sebutan para dewa yang dihormati.

Page 70: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

59

Dapur mengandung pelajaran seperti: menjaga etika moral, kesetiaan

dan kejujuran. Karena dari berbagai versi legenda kemunculan Dewa

Dapur banyak mengandung hikmah dan makna yang dapat menjadi

pelajaran untuk umat Tridharma yang berketurunan Tionghoa.

2. Dewa Dapur sebagai Dewa yang menjadi wakil Tuhan (Thian) di bumi

untuk mengawasi sebuah keluarga.

Seperti yang telah dijelaskan di atas dari mitos kepercayaan orang

Cina terhadap Dewa Dapur yaitu bahwa Thian (Tuhan) adalah

pemimpin tertinggi para dewa yang bersemayam di langit. Orang

Tionghoa mempunyai suatu konsepsi tentang keadaan langit. Konsepsi

keadaan langit disamakan dan dibuat seperti keadaan pemerintahan

keadaan di dunia. Kekuasaan tertinggi yaitu Tuhan, sebagaimana di

dunia pun ada satu kekuasaan yang tertinggi, yaitu kaisar (sistem yang

dianut oleh negara Cina kuno). Di bawahnya Tuhan ada dewa-dewa

dan dewi-dewi, masing-masing dengan tugas kewajiban sendiri-

sendiri, sebagaimana di bawahnya kaisar di dunia memiliki menteri-

menteri, pekerja sipil dan militer, masing-masing pun dengan tugas

kewajiban sendiri-sendiri. Dewa-dewa dan dewi-dewi ini, yang disebut

dengan sebutan Toapekkong yang memiliki arti sebagaai pelindung.

Orang Cina percaya bahwa semua aspek kehidupan memiliki

toapekkongnya sendiri. Ada yang berkewajiban melakukan

Page 71: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

60

pengawasan terhadap perbuatan manusia dalam lingkungan kekuasaan

atau lingkungan wilayah masing-masing.51

Begitu pula dengan Dewa Dapur yang memiliki peran untuk tinggal

bersama manusia didalam rumah yang memiliki kedudukan di dapur,

dan setiap tahun Dewa Dapur memiliki tugas untuk mengajukan

laporan kepada Tuhan mengenai perilaku anggota keluarga tempat

Dewa Dapur tinggal. Menjelang Tahun Baru Imlek Dewa Dapur naik

ke langit untuk melaporkan kepada Tuhan mengenai perbuatan

penghuni rumah selama setahun . Apa yang dilakukan oleh Dewa

Dapur merupakan sebuah tugas untuk mengtiplifikasikan tugas sebagai

toapekkong yaitu wakil Tuhan.

3. Dewa Dapur sebagai pelindung keluarga.

Dewa Dapur merupakan dewa penjaga rumah yang satu-satunya

dewa yang tinggal di rumah bersama keluarga. Yang menyebabkan, Ia

memiliki peran kedekatan khusus dengan kehidupan masyarakat Cina

dibandingkan dengan dewa-dewa lainnya, orang Cina sangat

menghormati dan memuja Dewa Dapur karena dipercaya dapat

melindungi dan memberikan kesejahteraan sepanjang tahun kepada

keluarga tempat dimana Dewa Dapur tinggal bersama keluarga

tersebut.

51Nio Joe Lan, peradaban Tionghoa Selayang Pandang, h. 78.

Page 72: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

61

BAB IV

PERSEPSI UMAT TRIDHARMA KELENTENG HOK LAY KIONG

BEKASI DALAM RITUAL PEMUJAAN DEWA DAPUR

Dalam bab ini penulis akan membahas studi lapangan atas persepsi umat

Tridharma kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi dalam ritual pemujaan Dewa Dapur

mengenai Persepsi Umat Tridharma Tentang Dewa Dapur, Ritual Pemujaan Dewa

Dapur, Prosesi Pelaksanaan Ritual Upacara Persembahyangan Dewa Dapur, dan

Relevansi Perayaan Dewa Dapur Pada Zaman Sekarang.

A. Persepsi Umat Tridharma Tentang Dewa Dapur

Tiongkok merupakan salah satu negara yang terkenal dengan

mitologinya. Arti mitologi secara etimologi berasal dari kata myth yang

berasal dari kata mitos dalam bahasa Yunani yang bermakna cerita atau

sejarah yang dibentuk dan diriwayatkan sejak dan tentang masa lampau.1 Dari

mitologi tersebut kepercayaan masyarakat Cina dibangun untuk mempercayai

terhadap suatu kekuatan yang dapat mengendalikan hidup dan menentukan

nasib mereka merupakan kepercayaan yang turun-menurun diyakini oleh

masyarakat Cina. Kepercayaan tersebut dipercayai bahwa ada kekuatan yang

diwujudkan dalam bentuk dewa yang berupa roh yang diyakini bisa

membantu manusia dalam mengatasi permasalahan yang ada di kehidupan

dunia.

1 Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 657.

Page 73: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

62

Makna mitos dalam sebuah agama nampak memiliki fungsi dan tujuan

penting dari perjalanan terbentuknya agama. Mitos memiliki serangkain

simbol dari identitas agama yang disatukan dan disusun dalam bentuk cerita

perjalanan agama. Adanya mitos membuat kesadaran manusia berubah-rubah

menurut kebiasaan budaya yang dibangun atas kepercayaan tersebut. Suatu

mitos religius bukanlah sekedar kontemplasi intelektual, bukan pula suatu

hasil penalaran, melainkan lebih merupakan orientasimental dan spiritual

yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan yang Ilahi (sosok yang

diagungkan).2

Mitos menjelaskan eksistensi dunia maupun manusia. Karena mitos

dimengerti sebagai suatu cerita yang mengkisahkan kebenaran yang

mengesampingkan metode ilmiah dan memang tidak dapat dibahasakan

secara ilmiah. Mitos berfungsi sebagai pengukuh kenyataan suci. Di dalam

mitos dianggap memiliki daya untuk memikat kebenaran yang berujung

kepada hal yang membawa keselamatan jika mempercayainya. Mitos

memiliki daya pikat dan kekuatan kepada penganut agama yang menjadikan

mitos memiliki makna yang bisa mengasosiasikan sebuah ritus keagamaan

untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.3

Disisi lain, sebuah mitos menyebar dalam kebeberapa aspek dalam

agama, salah satunya tipe ketuhanan. Masyarakat Cina merupakan

masyarakat yang memiliki tipe ketuhanan bersifat politeisme, yaitu percaya

2 Mariasusa Dhavamony, Fenomenologi Agama (Yogyakarta: Penetbit Kanisius, 1995), h.

162. 3 Mariasusa Dhavamony, Fenomenologi Agama, h. 163.

Page 74: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

63

terhadap banyak dewa. Pada awal mulanya dewa-dewi dalam mitologi Cina

digambarkan berdasarkan khayalan rekayasa pikiran berupa gambaran

makhluk seperti manusia atau manusia yang telah meninggal yang diberi

kemampuan lebih karena perbuatan baiknya. Imajinasi ini kemudian

berkembang menjadi sebuah dunia lain yang memiliki kaitan kedekatan

hubungan yang mirip dengan mekanisme kehidupan dunia manusia yang

nyata.

Seperti penjelasan bahwa awal mulanya Dewa Dapur adalah seorang

manusia biasa yang memiliki kesalahan. Tetapi, karena dipenghujung

kehidupanya menyesali perbuatan atas kesalahannya. Tuhan mengangkat-Nya

menjadi Dewa Dapur yang memiliki tugas untuk mencatat perbuatan manusia

di dalam keluarga. Ini tersebut serupa dengan yang dikatakan Bapak Agus

dalam wawancara yang menyatakan:

”Dewa Dapur adalah Dewa yang awalnya adalah manusia biasa.

Dan karena sifat penyesalan atas kesalahan atas segala dosa yang

diperbuat-nya dengan bunuh diri, arwah dari manusia ini, Tuhan

mengangkat-Nya Menjadi Dewa Dapur.”4

Dewa Dapur disini masuk dalam kategori setengah dewa. Yang dalam

bahasa inggis adalah ‘demigods’. Dalam kamus Inggris-Indonesia yang

disusun oleh John M. Echol dan Hassan Shadily,5 kata ‘god’ berarti dewa,

sedangkan ‘demigods’ berarti setengah dewa. Pengetahuan tentang dewa

diketahui bahwa dewa tidak menjelma sebagai manusia meskipun ia

4 Bapak Agus, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 4 Mei

2017. 5 John M. Echol & Shadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia, 2010), h.173.

Page 75: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

64

direpsentasikan sebagai sosok manusia yang dipuja di altar. Sedangkan

setengah dewa merupakan manusia yang didewakan. Yang pada zaman

dahulu pernah hidup dan disuatu zaman kemudian mulai dipuja. Oleh karena

itu, Dewa Dapur berasal dari seorang manusia yang didewakan termasuk

dalam kategori ‘legendary demigods’ atau manusia setengah dewa.

Cerita legenda kemunculan Dewa Dapur di atas menandakan adanya

keanekaragaman. Dapat diambil kesimpulan bahwa banyaknya kisah Dewa

Dapur yang berkembang di antara masyarakat Cina maupun Indonesia

menunjukan bahwa kisah legenda mitos Dewa Dapur sangatlah kaya dan

tetap hidup dalam masyarakat, khususnya keturunan Tionghoa seperti yang

ada di Kelenteng Hok Lay Kiong, di Bekasi.

Dari penjelasan di atas menjelaskan bahwa Manusia secara ilmiah

memiliki konsep-konsep intristik tentang makna. Manusia membangun soal

pengertian akan konsep-konsep yang ada melalui pengaruh tradisi dan

pengalaman-pengalaman pribadi yang sangat terbatas. Dan dengan makna ini

sesuatu memiliki arti yang berbeda-beda tergantung situasinya. Situasi disini

digambarkan dari cara interpretasi yang disadarkannya oleh pengalamannya

yang menjadi sejarah pengalaman hidup seseorang. Karena, sejarah adalah

saksi yang setia dalam menunjukan bagaimana interprestasi subjektif tentang

makna.

Makna tersebut dikaitkan dengan apa yang dimaksud dengan siapakah

Dewa Dapur?. Dewa Dapur dapat didefinisikan sebagai sesosok dewa yang

Page 76: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

65

tinggalnya di sebuah rumah tangga yang posisinya adalah di dapur. Dewa

Dapur disini memiliki posisi penting dalam kehidupan keluarga dan rumah

tangga orang Cina. doktrinnya akan tetep terjaga dimanapun keturunan

Tionghoa tinggal.Perkembangan kepercayaan tradisi ritual Dewa Dapur di

keturunan Tionghoa menjadikan banyaknya definisi yang berbeda dari para

penganutnya, khusunya masyarakat yang memiliki kepercayan Tridharma.

Di bawah ini merupakan definisi tentang pengetahuan yang diketahui

atas Dewa Dapur yang penulis dapatkan dari penganut kepercayaa Tridharma

atau masyarakat yang berketurunan Tionghoa di kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi:

1. Dewa Dapur menurut Bapak Drajat

Dewa Dapur adalah “salah satu dewa yang bertempat tinggalnya

di rumah. Dewa Dapur adalah dewa yang memiliki tugas menata seluk

beluk kehidupan yang berkaitan dengan rumah tangga. Dewa Dapur

adalah dewa yang mengatur (manage) rumah tangga. Dengan tujuan

supaya penghuni rumah bisa mengatur kehidupan rumah tangga dengan

baik. Dengan contoh : tinggalnya Dewa Dapur ditatanan rumah tangga

supaya penghuni rumah hidup rukun, prilaku berakhlak baik dan

bertaggung jawab atas kewajibannya. Dewa Dapur sebagai Dewa yang

mengarah kepada acuan hidup untuk memikirkan hidup setelah hari

esok.”6

2. Dewa Dapur menurut Bapak Agus

Dewa Dapur adalah: “Dewa yang berasal dari ajaran tradisi

Taoisme. Dewa Dapur adalah dewa yang berada di dapur yang bertugas

mengawasi penghuni anggota rumah serta mencatat perbuatan prilaku

keluarga pemilik rumah untuk dilaporkan kepada pengguasa langit yang

berada di langit.”7

3. Menurut Bapak Ing Suhendi

6Bapak Drajat, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017. 7Bapak Agus, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 4

Mei 2017.

Page 77: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

66

Dewa Dapur adalah: “sosok dewa yang hidup dari sebuah lengeda

cerita rakyat. Dewa Dapur adalah dewa yang dianggap membawa

keberuntungan dan keberkahan dalam sebuah kehidupan rumah tangga

(keluarga). Dan lengenda yang beredar bahwa Dewa Dapur

digambarkan sesesok sepasang laki-laki dan perempuan yang menjadi

Dewa dan Dewi Dapur.”8

Dari beberapa keterangan definisi di atas yang dipaparkan oleh

pengetahuan masyarakat kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi. Penulis

mengambil benang merah bahwa Dewa Dapur adalah salah satu diantara

banyaknya dewa yang dipercayai oleh orang Tionghoa. Dan Dewa Dapur

adalah salah satu dewa yang termasuk dalam katagori Dewa Penjaga

Rumah. Dewa Penjaga Rumah dipercaya dan dipuja oleh seluruh keluarga

dalam kehidupan sehari-hari. Dipercayai bahwa Dewa Dapur dapat

memberikan perlindungan, keamanan, kesehatan, kesejahteraan, dan

kebahagiaan setiap rumah tangga dan anggotanya. Dan salah satu dewa

yang bisa memberikan banyak keberkahan jika kita menghormatinya.

Disisi lain, Secara khusus agama kepercayaan orang Tionghoa

menggolongkan para dewa yang dianggap Roh Suci yang dipujanya dalam

3 penggolongan utama, yaitu:

1. Dewata penguasa alam semesta yang mempunyai wilayah kekuasaan

langit. Para Dewata golongan ini dipimpin oleh Dewata tertinggi yaitu

Yu Huang Da Di.

8Bapak Ing Suhendi, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi, 6 Mei 2017.

Page 78: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

67

2. Dewata penguasa bumi, yang memiliki kekuasaan di bumi,. Kekuasaan

mereka adalah dunia dan manusia, termasuk akhirat. Seperti Dewa

hutam, Dewa Api, Dewa Bumi dan termasuk Dewa Dapur.

3. Dewa Penguasa Manusia yaitu para dewata yang tugasnya mengurus

soal-soal yang bersangkuan dengan kehidupan manusia seperti:

kelahiran, perjodohan, kematian, usia, rejeki, kekayaan kepangkatan

dan lainya.9

Dari penggolongan di atas dapat diambil kebenarannya bahwa

Dewa Dapur termasuk dalam kategori Dewata Penguasa Bumi yang

memiliki tugas berkaitan yang ada di dunia dengan bermacam dimensi

seperti dunia, manusia, dan termasuk akhirat. Walaupun sebenarnya semua

Dewata termasuk malaikat langit tetapi, Dewata-dewata memiliki tugas

masing-masing secara personal dalam mendapatkan mandatnya dari

Tuhan. Dewa Dapur salah satu dewa pelindung yang populer dalam

keluarga masyarakat Tionghoa karena, Dewa Dapur salah satu dewa

penjaga yang tinggalnya di dalam rumah ditiap-tiap keluarga.

B. Ritual Pemujaan Dewa Dapur

Kelenteng Hok Lay Kiong adalah salah satu kelenteng besar yang ada di

bagian wilayah Bekasi Timur, Kota Bekasi. Kelenteng ini adalah kelenteng

yang menjadi pusat bagi orang-orang yang memiliki kepercayaan Tridharma.

Tridharma berasal dari kata Tri dan Dharma. Tri berarti tiga dan Dharma

9Ir Setiawan & Kwa Thpng Hay, Dewi-Dewi Kelenteng (Semarang: Yayasan Kelenteng

Sampookong, 1990), h. 17.

Page 79: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

68

berarti ajaran kebenaran. Jadi secara harfiah Tridharma berarti Tiga Ajaran

Kebenaran. Yang dimaksud dengan Tiga Ajaran Kebenaran di sini ialah ajaran

Sang Buddha Gautama, Ajaran Nabi Khong Hu Cu, dan ajaran Nabi Lo Cu.

Tridharma merupakan agama Buddha Mahayana yang juga mempelajari

Konfusianisme dan Taoisme. Kelenteng adalah sebutan untuk tempat ibadah

penganut kepercayaan tradisional Tionghoa di Indonesia pada umumnya.10

Karena, di kelenteng ini memiliki fasilitas untuk sembahyang kepada

kepercayaan dari Tiga Ajaran tersebut kelenteng Hok Lay Kiong dinaungi

oleh yayasan yang memiliki legalitas dari kepemerintahan Kota Bekasi.

Disisi lain, kelenteng Hok Lay Kiong selalu ramai oleh para pemuja

agama yang memiliki kepercayaan Tridharma dari berbagai wilayah secara

rutin setiap tanggal 1 dan 15, sesuai kalender Cina. karena, Kelenteng Hok

Lay Kiong merupakan sebuah kelenteng yang selalu menjaga tradisi yang

berasal dari negara Cina, salah satu alasannya yaitu bahwa di dalamnya

terdapat patung dewa-dewa dari tiga kepercayaan kebenaran tersebut.

Kelenteng Hok Lay selalu menjalankan sebuah ritual persembahyangan untuk

menghormati para dewa kepercayaan masing-masing Tiga Ajaran Agama

Kebenaran Tersebut (Tridharma). Salah satunya Kelenteng Hok Lay Kiong

menjalankan tradisi perayaan persembahyang ritual terhadap Dewa Dapur.

Ritual adalah serangkain kegiatan yang dilaksanakan terutama untuk

tujuan simbolis. Ritual dilaksanakan berdasarkan suatu agama atau bisa juga

berdasarkan tradisi dari suatu komunitas tertentu. Kegiatan-kegiatan dalam

10Marga Singgih, Tridharma Suatu Pengantar (Jakarta:Bakti, 1995), h. 1.

Page 80: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

69

ritual biasanya sudah diatur dan dilaksanakan secara kesepakatan bersama.

Menjelaskan tentang bentuk ritual, banyak para ahli menganggap konsepsi dan

kepercayaan inti agama, memandang ritual hanya sebagai suatu terjemahan

lahiriyah dari inti kepercayaan.

Penulis menemukan berbagai definisi arti ritual dari berbagai referensi

sebagai berikut: pertama, secara harfiah dikatakan sebagai suatu kegiatan

yang dilakukan oleh sekelompok orang atau perorangan dengan tata cara

tertentu. Kedua, menurut ilmu sosiologi arti ritual adalah aturan-aturan

tertentu yang digunakan dalam pelaksanaan agama yang melambangkan

ajaran dan yang mengingkatkan manusia pada ajaran tersebut. ketiga,

berdasarkan ilmu antropologi agama,ritual dapat diartikan sebagai perilaku

tertentu yang bersifat formal, dilakukan dalam waktu tertentu secara bekala,

bukan sekedar sebagai rutinitas yang bersifat teknis melainkan menunjuk pada

tindakan yang didasari oleh keyakinan religius terhadap kekuasaan atau

kekuatan mistis. Keempat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengatakan

arti ritual adalah hal ihwal ritus atau tata cara dalam upacara keagamaan. Yang

rangkaian tindakan yang ditata oelh adat atau hukum yang berlaku dalam

masyarakat yang berhubungan dengan berbagai macam peristiwa yang

biasanya terjadi dalam masyarakat yang bersangkutan.11

Fungsi ritual memiliki kepentingan-kepentingan yang nyata seperti:

pertama, bahwa ritual itu mengikat anggota-anggota klan menjadi satu, dan

kedua, bahwa pelaksanaan ritual secara kolektif dalam saat-saat konsentrasi

11Dikutip dari https://pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-ritual-menurut-para-ahli/

diakses pada tanggal 28 Mei 2017 pukul 11:00.

Page 81: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

70

memperbaharui rasa solodaritas pada mereka. Ritual-ritual itu membangkitkan

kegairahan, dimana semua kesadaran individualitas lenyap dan semua orang

merasa dirinya sebagai kolektifitas di dalam dan melalui benda-benda suci

yang mereka sediakan.12

Dari definisi beberapa ahli tentang ritual di atas menjelaskan bahwa ritual

itu sangat diperlukan untuk keberlangsungan hidup sebuah agama. Dan ritual

dihadirkan untuk menunjukan masih eksisnya suatu agama. itu terbukti juga

dalam agama Cina, ritual menjadi suatu bentuk tindakan atas eksistensi sebuah

agama. Itu semua terbukti dari muncul banyaknya keyakinan yang

mempengaruhi kehidupan sehari-hari komunitas etnis Cina. Beberapa

keyakinan tersebut terkait dengan kewajiban-kewajiban religius atau dengan

misteri keberuntungan di masa depan. Lainnya terkait dengan hal-hal yang

dianggap orang lain sebagai tahayul tanpa basis aktual. Maka akan tampak

jelas bahwa religi sejati dari orang Cina awam ini sangat terkait dengan upaya

mengejar kesuksesan duniawi, menenangkan arwah orang-orang yang sudah

mati, dan mengungkap misteri tersembunyi masa depan. Ketiga hal di atas

bisa dikendalikan dengan cara memberi penghormatan ritualistik pada mereka

yang sudah mati sehingga arwah mereka tenang dan senang, dengan cara

mengupayakan harmoni dan keberimbangan dalam kehidupan sehari-hari, dan

dengan mengunakan berbagai metode ramalan. Dalam lingkungan hal-hal

12E.E Evans Pritchard, Teori-teori Tentang Agama Primitif (Yogyakarta: PLP2M, 1984), h.

81.

Page 82: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

71

seperti itu lah kehidupan komunitas Cina dibangun. Adat, kebiasaan, dan cara

hidup seperti itulah yang selalu dibawa-bawa orang Cina ke mana saja.13

Kepercayaan yang melahirkan tradisi-tradisi orang Cina dilahirkan dari

dasar pemikiran kepercayaan Tridharma (Tiga Ajaran Kebenaran) agama Tao,

Khonghucu, dan Buddha. oleh sebab itu, kepercayaan orang Cina dibangun

atas dasar kepercayan tiga agama tersebut. Dalam menjelaskan tradisi agama

Cina yang dibangun dari dasar tiga agama tersebut. penulis mengutip pendapat

Jochim dari buku Ikhsan Tanggok yang berjudul Mengenal Lebih Dekat

Agama Tao yaitu:

“Keyakinan keagamaan di Cina memiliki serangkaian

tradisi yang dibagi dalam tradisi besar (great tradition) dan

tradisi kecil (little tradition). Tradisi besar sebagaimana dikatakan

oleh Jochim adalah ditandai dengan praktek-praktek dan

keyakian-keyakinan keagamaan yang berasal dari sumber-sumber

yang di dalamnya terdapat Taoisme, Konfusianisme, dan

Buddhisme yang ajarannya saling melengkapi antara satu dengan

yang lainya, dan telah dijadikan pedoman dalam kehidupan

sehari-hari orang Cina. . Jika Konfusianisme lebih menekankan

nilai-nilai etika kehidupan, yaitu keserasian hubungan antara

manusia dengan manusia termasuk hubungan manusia dengan roh

leluhurnya, Taoisme lebih menekan keserasian hubungan antara

manusia dengan alam, dan Buddhisme lebih menekankan

mengenai kehidupan setelah mati.”

Pembentukan kepercayaan tiga ajaran ini sangat berpengaruh

dalam mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan keagamaan orang Cina,

sehingga masyarakat Cina sulit untuk memisahkan mana di antara praktek-

13Frena Bloomfield, Chinese Beliefs, h. 5-6

Page 83: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

72

praktek keagamaan orang Cina yang sedang mereka langsungkan ini yang

benar bersumber pada paham Konfusianisme, Taoisme atau Buddhisme.

Semua aktivitas manusia yang bersangkutan dengan religi di atas

dapat diambil benang merah, bahwa semua itu berdasarkan atas suatu

getaran jiwa, yang biasanya disebut emosi keagamaan (religious emotion).

Emosi keagamaan itulah yang mendorong orang melakukan tindakan-

tindakan bersifat religi. Religi merupakan masalah penyebab manusia

percaya pada adanya suatu kekuatan gaib yang dianggapnya lebih tinggi

dari padanya. Salah satu ritual itu tersirat dari bentuk perayaan terhadap

Dewa Dapur di Indonesia .

Dewa Dapur adalah dewa penjaga rumah yang memiliki peranan

penting dalam kehidupan keluarga Cina. Kedudukannya yang diangkat

langsung oleh Tuhan yang membuat-Nya memiliki wewenang khusus

dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, Dewa Dapur sangat

dipercayai dan dihormati oleh masyarakat Cina. Karena, Dewa Dapur

mendapatkan kedudukan yang penting untuk mengawasi keluarga, maka

tak heran masyarakat yang keturunan Tionghoa bila tahun baru Imlek tiba.

Masyarakat Cina bersama-sama menyiapkan ritual pemujaan terhadap

Dewa Dapur untuk ‘pergi’ menghadap Tuhan.

Dewa Dapur adalah salah satu Dewa yang dihormati oleh

komunitas orang-orang Tionghoa khususnya yang beragama Tridharma.

Perayaan ritual Dewa Dapur secara umum dirayakan dua kali dalam

Page 84: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

73

setahun ketika seminggu menjelang Tahun Baru Imlek dan tiga hari

setelah Tahun Baru Imlek. Biasanya pula perayaan Dewa Dapur juga

dirayakan ketika hari ulang tahunnya, tetapi itu sangat jarang sekali

dirayakan oleh masyarakat Tionghoa. Disisi lain, Penulis menemukan di

dalam banyaknya literatur bahwa ritual perayaan Dewa Dapur jatuh pada

tanggal 24/25 bulan 12 Imlek sebagai ritual persembahyangan naiknya

Dewa Dapur dan 3 bulan 1 penanggalan Imlek sebagai ritual turunya

Dewa Dapur. Tapi, disisi lain ada yang merayakan pada 23 bulan 12 Imlek

dan tanggal 4 bulan 1 penanggalan Imlek.14 Seperti sebuah penggenalan

puisi mengenai persembahyangan bagi Dewa Dapur yang ditulis oleh

sastrawan dari Dinasi Song.

“Di tanggal 24 bulan ke-12, Dewa Dapur naik ke surga

membawa laporanNya berkendaraan awan yang ditiup oleh angin,

ia menikmati makanan dan minuman yang melimpah,ikan segar

dan kepala babi yang dimasak dengan baik.”15

Perbedaan jatuhnya perayaan ritual terhadap Dewa Dapur tersebut

juga penulis temukan di masyarakat komunitas Tionghoa yang memiliki

kepercayaan Tridharma di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi sebagai

berikut.

14Hal ini dapat di lihat dalam Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Slayang Pandang (Jakarta:

Gramedia, 2013), h. 205. , Matakin, Tata Agama dan Tata Laksana Upacara Agama Khonghucu

(solo: MATAKIN, 1984), h. 86. , M. Ikhsan Tanggok. Mengenal Lebih Dekat Agama Tao

(Jakarta: Uin Jakarta Press, 2006), h.193., dkk. 15Himpunan Yayasan Tridharma, Kisah Para Suci (Jakarta: Yayasan Balai Kitab Tridharma

Indonesia, 2011), h. 54.

Page 85: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

74

1. Menurut bapak Agus menyatakan bahwa perayaan ritual Dewa Dapur

adalah tanggal 24 bulan 12 Imlek dan tanggal 4 bulan 1 penanggalan

Imlek.

“Perayaan ritual sembahyang yang dilakukan untuk

menghormati Dewa Dapur berlangsung 2 kali. Pertama pada

tanggal 24 bulan 12 Imlek diperinggati sebagai persembahyangan

dalam mengantar Dewa Dapur naik ke langit untuk melaporkan

kepada pengguasa langit (Tuhan Yang Maha Esa). Kedua pada

tanggal 4 bulan 1 Imlek (tiga hari setelah Imlek) diperingari

sebagai persembahyangan terhadap Toapekong Dapur turun dari

langit untuk bertugas kembali mengawasi manusia.”16

2. Menurut bapak Drajat menyatakan bahwa perayaan ritual Dewa Dapur

adalah tanggal 24/25 bulan 12 Imlek dan tanggal 3 bulan 1

penanggalan Imlek.

“Perhitungan jatuhnya perayaan Ritual Dewa Dapur tidak

mengikuti pertanggalan Nasional atau masehi melainkaan melihat

pertanggalan Imlek. Yang mana penanggalan imlek dilihat dari

sistem penglihatan bulan. Jatuhnya perayaan Dewa Dapur

dihitung seminggu sebelum jatuhnya Hari Raya Imlek. Satu bulan

dalam penanggalan imlek terdiri dari 31 atau 30 hari dan jika

perayaan Dewa Dapur itu semnggu sebelum tanggal satu jadi

jatuhnya pada tanggal 24/25 bulan ke 12 imlek sebagai tanggal

riual kenaikan Dewa Dapur naik kelangit, dan melakukan ritual

yang sama pada tanggal 3 bulan 1 imlek sebagai

persembahyangan ritual menyambut turunnya Dewa Dapur dari

langit.”17

3. Menurut bapak Agus menyatakan bahwa perayaan ritual Dewa Dapur

adalah tanggal 24 bulan 12 Imlek dan tanggal 4 bulan 1 penanggalan

Imlek.

“Ada 2x perayaan untuk ritual persembahyangan kepada

Dewa Dapur yaitu yang pertama jatuh pada tanggal 24 bulan12

pada penanggalan Imlek yaitu seminggu sebelum hari raya Imlek.

16Bapak Agus, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 4

Mei 2017. 17Bapak Drajat, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017.

Page 86: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

75

Yang mana disebut sebagai perayaan naiknya Toapekong Dapur

ke langit untuk melapokan prilaku keluarga yang ada di rumah.

Yang kedua, pada tanggal 4 bulan 1 penanggalan Imlek yaitu 3

hari setelah perayaan Imlek disebut sebagai ritual

persembahyangan Toapekong Dapur turun untuk bertugas kembali

dan membawa berkah untuk keluarga.”18

4. Menurut Bapak Sulai menyatakan bahwa perayaan ritual Dewa Dapur

adalah tanggal 24 bulan 12 Imlek dan tanggal 4 bulan 1 penanggalan

Imlek.

“Persembahyangan untuk Dewa Dapur itu pada umumnya

dilaksanakan 2x yaitu seminggu sebelum hari raya Imlek pada

tanggal 24 bulan 12 Imlek, dan seminggu setelah hari raya Imlek

yaitu tanggal 4 bulan 1 Imlek.”19

Dari peryataan narasumber kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi di

atas, dapat diambil kesimpulan bahwa perayaan Dewa Dapur pada

umumnya dirayakan 2x dalam setahun yang ritual persembahayangan

Dewa Dapur jatuh pada tanggal 24 bulan 12 penanggalan Imlek

diperingati sebagai ritual pengantaran ‘naik-Nya’ Dewa Dapur ke langit

dan tanggal 3 bulan 1 Imlek (4 bulan 1 Imlek) atau tiga hari setelah Imlek

diperingati sebagai ritual ‘turun-Nya’ Dewa Dapur ke bumi. Dan untuk di

kelenteng Hok Lay Kiong sendiri melaksanakan perayaan ritual

persembahyangan kepada Dewa Dapur pada tanggal 24 bulan 12 Imlek

dan tanggal 3 bulan 1 Imlek seperti. Jatuhnya waktu ritual ‘naik dan turun-

Nya’ Dewa Dapur diperkuat dari penjelasan menurut buku koleksi

18Bapak Ing Suhendi, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi, 6 Mei 2017. 19Bapak Sulai, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017.

Page 87: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

76

kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi kepercayaan Tridharma berjudul Kisah

Para Suci yang penulis dapatkan yaitu:

“Pada tanggal 24 bulan 12 Imlek umat Tridharma

melakukan persembahangan Toa Pek Kong naik dan tanggal 3

bulan 1, Toa Pe Kong turun. Yang disebut Toa Pek Kong adalah

Toa Pek Kong atau Dewa Dapur. Diyakini Dewa Dapur naik

dengan membawa laporan akan perilaku keluarga berikut anggota

keluarga, baik dan buruknya, kehadapan Giok Hong Te.”20

C. Prosesi Pelaksanaan Ritual Upacara Persembahyangan Dewa Dapur

Perayaan Dewa Dapur adalah sebuah bentuk kepercayaan orang Cina

yang didapat dari sebuah mitologi yang mentradisi dan menjadi sebuah

kepercayaan yang sangat penting untung keluarga Tionghoa. Menurut

pengetahuan literatur yang penulis ketahui, bahwa Dewa Dapur merupakan

sosok dewa yang paling memiliki kedekatan dengan keluarga orang Cina dan

khususnya yang berketurunan Tionghoa. Kepercayaan mereka terhadap para

dewa dianggap sebagai bentuk penghormatan, dan bukan hanya sekedar

pemujaan semata. Karena kata Pemujaan dalam buku Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah sebuah bentuk proses, cara, perbuatan memuja. Memuja

artinya menghormati dewa-dewa dan sebagainya dengan membakar dupa,

membaca mantra, dan sebagainya.21 Peryataan tersebut berlaku pula kepada

kepercayaan terhadap Dewa Dapur. Oleh sebab itu, Masyarakat Tionghoa

20Giok Hong Tie adalah sebutan lain untuk penguasa langit (Tuhan). Giok Hong Tie adalah

Dewa Pertama Alam Langit. Dewata Tertinggi yang melaksanakan pemerintahan alam semesta

dan dibantu oleh para dewata lain, seperti dewa matahari, dewa bintang, dewa halilintar, dan Dewa

Dapur. Dan Dewa Dapur pada tanggal 24 bulan 12 Imlek akan naik ke langit bertemu Giok Hong

Tie untuk melaporkan segala perbuatan prilaku manusia di dalam keluarga tempat Dewa Dapur

tinggal. Lihat di karya Himpunan Yayasan Tridharma, Kisah Para Suci, h. 54. 21Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 662.

Page 88: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

77

sangat menghormati Dewa Dapur. Kata menghormati dilekatkan untuk para

dewa sangat cocok dibandingkan hanya dengan kata memuja, karena menurut

masyarakat Tionghoa cara menghormati adalah sebuah bentuk menjalankan

tradisi dari nenek moyang. Cara menjalankan tradisi tersebut dengan bentuk

cara menghormati yang di dalamnya mendapatkan keberkahan bukan hanya

permintaan membuta seperti hanya memuja.22

Menurut masyarakat Tionghoa persembahyangan bentuk penghormatan

yang mereka lakukan untuk para dewa sebetulnya berasal dari tradisi orang

Tionghoa untuk menghormati dewa tersebut. itu semua mereka kaitkan

dengan sebuah masa sebagai bentuk penghormatan kepada seorang tokoh

yang telah berjasa pada zaman dahulu yang melakukan perbuatan baik. Dan

mereka menghormatinya dengan cara menyembayangi membuat ritual yang

dikhususkan untuk mereka (para dewa) supaya manusia mendapatkan

kebaikan dan keberkahan dari mereka.23

Dari peryataan di atas dapat diambil benang merah bahwa sikap manusia

terhadap agama memperlihatkan suatu pikiran yang tunduk, agama diungkap

dalam mitos-mitos dan upacara-upacara yang mempunyai makna sosial dan di

mana seluruh keturunan ambil bagian. Agama membangun hubungan

komunal dengan makhluk makhluk rohani (dewa-dewa) yang lebih dari

sekedar daya-daya impersonal. Agama bisa mencari pertolongan dari dewa-

22Bapak Jaya Sena, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi, 6 Mei 2017. 23Bapak Agus, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 4

Mei 2017.

Page 89: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

78

dewa, tetapi hanya dengan memohon, bukan dengan memerintah. Tujuan

agama yaitu memiliki sifat kedekatan dan kesatuan dengan yang illahi.

Dari bentuk penghomatan yang dilakukan masyarakat Cina terhadap para

dewa di atas menjadikan tidak adanya pengetatan di dalam penghayatan ritual

kepercayaan tersebut. Maksudnya bahwa bentuk penghormatan terhadap para

dewa khususnya kepada Dewa Dapur tidak memiliki keharusan dalam

melakukan perayaan sembahyangan kepada-Nya dan menandakan tidak ada

hukuman jika tidak melaksanakan persembahyangan tersebut. Peryataan

tersebut diperkuat dari peryataan penganut kepercayaan Tridharma:

“Menghormati atau menjalani ritual terhadap Dewa Dapur

bukan sebagai bentuk keharusan yang memiliki arti wajib sebagai

pemeluknya. Tetapi sebagai bentuk kesadaran diri yang berbentuk

penghormatan terhadap Dewa Dapur. Karena, Dewa Dapur dianggap

sebagai sewa yang memiliki tugas menjadi perwakilan Tuhan Yang

Maha Esa. Kalau, mengacu kepada kebudayaan kuno itu adalah bentuk

kepantasan.24 Dewa Dapur adalah dewa yang dibangun atas dasar

legenda yang tidak disyariatkan secara tertulis. Dewa Dapur merupakan

dewa sebagai bentuk simbolis sebagai dewa yang berfigur mendapatkan

tugas untuk mengawasi keluarga.”25

Dari bentuk kesadaran diri di atas yang menjadikan tidak ada sanksi ketika

seseorang penganut Tridharma tidak menjalankan Ritual penghormatan kepada

Dewa Dapur. Karena ritual menghormati Dewa Dapur adalah sifat kesadaran

diri sendiri. Dan tidak memiliki hukuman (sanksi) secara tertulis.26 Kesatuan

tersebut merupakan bentuk cerminan kepercayaan. Menurut H. Richard

24Bapak Drajat, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017. 25Bapak Ing Suhendi, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi, 6 Mei 2017. 26Bapak Drajat, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017.

Page 90: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

79

Niebuhr menjelaskan tentang kepercayaan. Bahwa kepercayaan “mengarahkan

perhatian kita pada dinamika kepercayaan manusia yang dibentuk dan

dirasakan dalam hubungan-hubungan tradisi (tiga unsur yang tergabung). Di

dalam semua hubungan tersebut rasa percaya dan setia diperdalam dan

diperkuat dalam upaya bersama untuk mempercayakan dan menyerahkan diri

kepada suatu pusat nilai dan kekuatan yang melampaui kita manusia.”27

Kepercayaan adalah sikap dan tindakan kepercayaan dan kesetian terhadap

berbagai realitas tertentu yang menjadi sumber nilai dan objek rasa setia.28

Dari sikap kepercayaan itulah yang membentuk penghayatan kepada Dewa

Dapur berupa sembahyang yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa,

walaupun tradisi tersebut berupa legenda zaman dahulu. Sembahyang terhadap

Dewa Dapur merupakan bentuk penghormatan dan bukan bentuk keharusan,

jadi tidak ada sanksi jika tidak menjalankan. Karena, ada sebuah prinsip yang

mengatakatan “bahwa tidak ada hukuman selama seseorang tidak melakukan

kejahatan”. Dan ada filosofi mengatakan pula “Jangan kau mencari dewa,

jikalau prilakmu baik, maka dewa yang akan mencarimu.”29 Peryataan tersebut

memiliki makna bahwa ketika seseorang menghormati dewa maka seseorang

itu akan mendapatkan kebaikan. Karena, sebuah penghormatan kepada dewa

adalah sebuah cerminan kita melakukan kebaikan.

27Agus Cremers, Tahap-tahap Perkembangan Kepercayaan menurut James W. Fowler, h.

46. 28Agus Cremers, Tahap-tahap Perkembangan Kepercayaan menurut James W. Fowler, h.

5.3 29Bapak Agus, Wawancara Pribadi , Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 4

Mei 2017.

Page 91: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

80

Ritual persembahyangan setiap agama memiliki perbedaan masing-

masing. Tetapi, ritual persembahyangan tiap-tiap agama memiliki esensi yang

sama karena di dalamnya mengharapkan sebuah timbal balik kebaikan kepada

penganutnya. Begitu pula pada ritual persembahyangan terhadap Dewa Dapur.

Kita ketahui bahwa ritual persembahyangan kepada Dewa Dapur jatuh pada

tanggal 24 bulan 12 Imlek yang mana berbarengan seminggu sebelum jatuhnya

hari raya Tahun Baru Imlek.

Pada Tahun Baru Imlek orang-orang Cina sangat sibuk, seperti

merapihkan rumah, menghias rumah, memasak makanan yang tak biasanya

dari perayaan lainya. Selain itu Tahun Baru Imlek dirayakan sebagai

momentum untuk menyembah dewa-dewi, arwah leluluh bahkan kepada

Tuhan. Seperti memberikan penyembahan kepada Dewa-dewa rumah,

khususnya Dewa Dapur, tiba-tiba Dewa Dapur mendapat perhatian khusus

pada saat itu. Dewa Dapur adalah dewa yang memiliki tugas melapor ke langit

tentang tingkah pola penghuni rumah dalam setahun. Maka pada penghantaran

Dewa Dapur, masyarakat keturuan Tionghoa di kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi membuat sesembahan untuk persembahyangan kepada-Nya. Di dalam

buku Kisah Para Suci karangan Balai Kitab Tridharma Indonesia menyatakan

bahwa: “ketika melakukan persembahyangan kepada Dewa Dapur biasanya

membawa arak sebagai persembahannya, namun ada pula yang menggunakan

Page 92: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

81

air teh dengan batang hio. Ada pula membawa makanan, minuman, uang

kertas, dan makanan manis-manis.”30

Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi sendiri ketika tiba seminggu sebelum

masuk hari raya Tahun Baru Imlek. Pengurus kelenteng pada saat itu sangat

sibuk dengan segala pekerjaan persembahyangan untuk para dewa, dan salah

satunya kepada Dewa Dapur. Semua melakukan kerja bakti dengan bersih-

bersih kelenteng. Setelah semuanya bersih. Pengurus kelenteng menyiapkan

sesembahan di depan altar Dewa Dapur seperti: Nasi beserta lauknya yang

sudah matang, arak putih, buah-buahan, makanan yang manis-manis, sayuran,

dan yang terakhir daging-dagingan yang memiliki tiga bentuk perwakilan

perwujudan alam seperti Babi mewakili dunia darat, ikan mewakili dunia air,

dan ayam mewakili tingkatan udara dunia atas. Perlengkapan di atas di

sejajarkan di depan meja altar dengan pelengkap dupa hio dan kertas bentuk

burung yang dibakar.31

Kelengkapan keanekaragaman persembahyangan di atas memungkin

hanya ada di kelenteng, karena di tempat ini memiliki dana yang memadai

yang bersumber dari sumbangan umat Tridharma yang bersembahyang di

kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi. Tetapi, perlengkapan tersebut untuk sebua

keluarga yang memiliki altar Dewa Dapur di rumahnya, mungkin hanya bisa

menyiapkan sesajen dari kesanggupan pemilik rumah dan tidak ada paksaan

kemewahan ketika melakukan persembahyangan kepada Dewa Dapur. Seperti

30Himpunan Yayasan Tridharma, Kisah Para Suci, h. 55. 31Bapak Sulai, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017.

Page 93: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

82

peryataan yang dikatakan oleh masyarakat Tridharma di Kelenteng Hok Lay

Kiong Bekasi.

“Sembahyang kenaikan Dewa Dapur ke langit dikatakan

sebagai ritual Toapekong naik. Dan Alat perlengkapan untuk

sembahyang kenaikan Dewa Dapur yaitu banyak variasinya tergantung

daerah kebisaan adat kebiasaan yang sudah dijalankan disuatu daerah.

Dan juga menyeseuaikan ekomomi yang dimiliki pemilik rumah. Kalau

hanya sanggup menyediakan nasi untuk menghantarkan Dewa Dapur

itupun tidak masalah. Sifat menyediakan sesaji untuk ritual tidak

memaksakan.”32

Peryataan di atas dapat diambil benang merah bahwa setiap ada perayaan

persembahyangan yang ditujukan kepada para dewa, masayarakat tidak

dipaksa untuk membawa sesajian yang diluar kesanggupan individunya karena

semua ritual ini bersifat tidak memaksa. Ada pribahasa yang menyatakan

bahwa “apa yang kau berikan yang ditujukan kepada dewa akan diterima

walaupun hanya segelas air putih, karena itu bernilai kebaikan”. Ritual Dewa

Dapur disini pun tidak bernilai keharusan dan hanya kesadaran sebagai

menjalankan tradisi yang menjadi kepercayaan. Karena, persembahyangan

kepada Dewa Dapur tidak ada perintah secara tertulis dalam kitab suci untuk

membawa sesaji yang khusus, oleh sebab itu berdasarkan kesanggupan

masyarakat.

Pada waktu yang sama ketika perlengkapan sesaji di atas siap,

dilanjutkan dengan menjalankan prosesi persembahyangan Dewa Dapur.

Dalam pelaksanaan prosesi ritual sembahyang kepada Dewa Dapur dilakukan

pada pukul jam 8 malam. Kita ketahui bahwa yang dilakukan masyarakat pada

32Bapak Drajat, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017.

Page 94: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

83

umumnya melakukan pembersihan rumah beserta altar yang dibersihkan,

menyiapkan sajian-sajian yang di letakan meja altar, Dan tidak lupa patung

Dewa Dapur diletakan ditengah-tengah yang dinaungi alikatur kakan kiri

dengan atap. Selain itu, di samping patung Dewa Dapur dituliskan syair-syair

sebagai bentuk sogokan (doa). Prosesi tersebut berlangsung harus dilengkapi

dengan pembakan dupa hio,33 dan kertas kuda-kudaan sebagai simbolik

kendaraan Dewa Dapur terbang kelangit.34 Dan disisi lain patung atau gambar

bibir Dewa Dapur perlu diusap dengan madu untuk memastikan kata-kata yang

dilaporkan yang manis-manis saja. Bahkan, ada yang menyajikan makanan

berbahan ketan sehingga mulut Dewa Dapur lengket tidak bisa melaporkan

apapun.35

Adapun doa yang dipanjatkan ketika prosesi berlangsung pada umumnya

yaitu untuk mendapatkan keberkahan dari Tuhan dan supaya menjalankan

kehidupan kedepanya menjadi lebih baik lagi. Seperti permintaan doa

masyarakat Cina pada zaman Dinasti Ching:

“Paduka Zao Jun,36 yang Mulia,

sebutlah kebaikan kami di langit,

bawalah berkah bagi kami apabila Anda turun kembali.”37

33Hio dalam persembahyangan masyarakat Tionghoa adalah perlengkapan yang wajib.

karena, hio diibaratkan sebagai penghantar asap yang di terbang ke langit yang membawa

sesembahan dan permohonan doa. 34Bapak Drajat, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017. 35Frena Bloomfield, Chinese Beliefs, terj Teguh W. Utomo, h. 76. 36Zao Ju adalah Nama lain dari nama Dewa Dapur. Karena, nama Dewa Dapur dalam

perkembangan suku, budaya memiliki banyak panggilan. 37Himpunan Yayasan Tridharma, Kisah Para Suci, h. 55.

Page 95: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

84

Doa di atas menandakan bahwa makna dari persembahyangan ritual Dewa

Dapur yaitu mendapatkan keberkahan dari Dewa Dapur. Dan menjadikan

personil keluarga menjadi baik, rukun dan bertanggung jawab atas prilakunya.

Disisi lain, tidak cukup perayaan ritual persembahyangan Dewa Dapur

pada tanggal 24 bulan 12 Imlek yang jatuh seminggu sebelum Tahun Baru

Imlek sebagai penghantaran Dewa Dapur ‘naik’ ke langit. Tetapi, masyarakat

Tionghoa pada umumnya harus menjemput Dewa Dapur turun ke bumi untuk

menjalankan tugasnya kembali dan membawa keberkahan dari laporan yang

dilaporkan kepada penguasa langit (Tuhan) yaitu pada tanggal 4 bulan 1 Imlek

bertepatan 3 hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Sesembahan dan

kemeriahan saat pengantaran Dewa Dapur naik ke langit harus sama saat

turunnya Dewa Dapur ke bumi. Masyarakat Tionghoa sanggat sibuk

menyiapkan perlengkapan yang sama di depan altar Dewa Dapur.

Perlengkapan prosesi ritual turunya Dewa Dapur ini pada umumnya sama

perlengkapan persembahan atas naiknya Dewa Dapur ke langit. Yang

membedakan hanya doa yang dipanjatkan ketika prosesi ‘turun’ Dewa Dapur

berlangsung. Seperti kutipan syair doa dari Dinasti Song saat ritual turunnya

Dewa Dapur ke Bumi :

“Wahai Dewa Dapur jaganlah Kau menyebutkan hal-hal tidak

baik dalam laporanMu, dan bawalah keberkahan dan keberuntungan saat

engkau kembali.”38

38Himpunan Yayasan Tridharma, Kisah Para Suci, h. 54.

Page 96: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

85

Prosesi persembahyanan naiknya atau turunya Dewa Dapur di atas pada

umumnya dilakukan individu karena, orientasi dari doa yang dipanjatkan untuk

keberuntungan si individu. Tetapi pada umumnya boleh dilakukan secara

berjama’ah seperti yang dilakukan perayaannya di kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi bersama-sama dengan umat Tridharma lainnya.39 Dan pada umumnya

pula posesi persembahyangan kepada Dewa Dapur dilakukan oleh orang tua

terlebih dahulu dan lalu dilanjutkan oleh anak-anak remaja atau yang lebih

muda. Dan tempat pelaksanaan prosesinya yaitu di dapur seperti namanya

Dewa Dapur bertempat di dapur. Masyarakat pada umumnya membuat altar

kecil di dapur untuk persembahnyan Dewa Dapur. Tetapi, untuk di kelenteng

sendiri altar Dewa Dapur yaitu di ruangan paling belakang setelah altar-altar

para dewa lainya.

Disisi lain, karena prosesi perayaan ritual Dewa Dapur bertepatan dengan

datangnya Tahun Baru Imlek, ada amalan-amalan ketika tiba perayaan ritual

ini selain masyarakat Tionghoa membersihkan dan merapihkan rumah dan altar

yaitu dianjurkan menjadi vegetarian. Karena, di dalamnya mengandung makna

bahwa menjadi vegetarian mengkondisikan seseorang tidak membunuh.40

Berdema dengan fakir miskin dan biasanya, melakukan sedekah kepada sesama

manusia.41 Pada momentum tersebut disebut sebagai Hari Persaudaraan (Hari

Kenaikan Dewa Dapur). Pada hari ini masyarakat Tionghoa dianjurkan untuk

39Bapak Sulai, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017. 40Bapak Agus, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 4

Mei 2017. 41Bapak Drajat, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017.

Page 97: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

86

berdana membantu fakir miskin dan memberikan bantuan-bantuan tanpa

membedakan golongan manusia.42

Adapun fungsi dan peran atas perayaan riual persembahyangan Dewa

Dapur yang dilakukan masyarakat umat Tridharma yaitu: Pertama, Dewa

Dapur secara umum adalah sebagai Dewa yang memiliki tugas perwakilan

Tuhan untuk menata dan menggatur rumah tangga. Bukan hanya manata

bentuk pemberian rizki dalam urusan perut saja, melainkan memiliki fungsi

mengkontrol prilaku penghuni rumah yang berupa moral dan akhlak serta

memberikan motivasi semangat hidup.43 Kedua, dengan adanya kepercayaan

Dewa Dapur telah Memberikan suatu peringatan atas peristiwa yang terjadi

pada diri kita. Memberikan petunjuk supaya kita selalu berhati-hati dalam

berprilaku.44 Ketiga, Adanya kepercayaan adanya Dewa Dapur sebagai

motivasi di dalam keluarga untuk selalu berbuat baik dan menjalankan

kehidupan berkeluarga yang baik. Karena percaya bahwa Dewa Dapur sedang

mengawasi dan mengevaluasi keadaan keluarga.45 Keempat, Dari fungsi

tersebut yang menjadikan keluarga mendapatkan keberkahan dan kebaikan

menjadikan hidup keluarga menjadi rukun.46

42Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat “Agama Khonghucu” di Indonesia (Jakarta:

Pelita Kebajika, 2005), h. 173. 43Bapak Drajat, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017. 44Bapak Agus, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 4

Mei 2017. 45Bapak Ing Suhendi, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi, 6 Mei 2017. 46Bapak Jaya Sena, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi, 6 Mei 2017.

Page 98: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

87

Dari penyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pentingnya

kepercayaan terhadap Dewa Dapur itu dijalankan untuk keberlangsungan

kehidupan masyarakat Tionghoa ke depannya. Karena, memberikan

keberkahan yang luar biasa kepada keluarga dan anggota keluarga pemilik

rumah jika memberikan perayaan kepada Dewa Dapur. Dari alesan fungsi dan

peran luar biasa tersebut yang menjadikan ritual penghormatan Dewa Dapur

bukan dilaksakan pada tanggal 24 bulan 12 Imlek dan tanggal 4 bulan 1 Imlek

saja. Melainkan ketika sepasang pengantin yang berketurunan Tionghoa ingin

menikah dan melaksanakan pernikahan. Harus melakukan ritual

persembahyangan kepada Dewa Dapur. Alasennya, supaya sepasang pengantin

ini dalam menjalankan bahtera rumah tangga mendapatkan keberkahan dari

Dewa Dapur tersebut.47

D. Relevansi Perayaan Dewa Dapur Pada Zaman Sekarang

Tridharma adalah sebutan dari tiga ajaran Taoisme, Konfusianisme dan

Buddhisme yang menjadi kesatuan dari ajaran agama orang Tionghoa di Cina

maupun di Indonesia. Dari tiga ajaran itulah sebagai perwujudan dari hasil

kepercayaan dan kebudayaan Tionghoa. Memunculkan nilai sinkretisme dari

tiga aliran utama yang menjadi perwujudan tempat ibadah Tridharma yaitu

sebuah kelenteng. Kelenteng adalah tempat ibadah yang pada umumnya

dipergunakan oleh masyarakat Tionghoa yang memiliki kepercayaan

Tridharma. Karena di dalam kelenteng terdapat para dewata yang dihormati

dari Tiga Agama Besar di atas seperti: Dewata Buddhisme dipuja juga oleh

47Bapak Ing Suhendi, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi, 6 Mei 2017.

Page 99: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

88

penganut agama Tao, para Dewata Tao juga mendapatkan penghormatan

serupa dari penganut Buddhis, begitu pula dengan Khonghucu. Patung-patung

dari tokoh tertinggi ketiga aliran kepercayaan tersebut ditempatkan dan dipuja

bersama-sama di atas satu altar pemujaan.

Dari latar belakang Kepercayaan Tridharma di atas, oleh sebab itu

Tridharma dibangun dengan memegang prinsip-prinsip kepercayaan masing-

masing, walaupun tokoh atau dewa yang mereka sembah dominan sama.

Masyarakat Tionghoapun tidak mencampur adukan syariat yang fundamental

dalam kepercyaan Tridharma tersebut. Gambaran prinsip tiga ajaran ini adalah

satu, dan telah menjadi satu dalam segala kegiatan spritual orang Tionghoa

seperti Dewa Dapur. Dewa Dapur adalah dewa penjaga rumah yang dipercayai

dan disembah semua lapisan masyarakat Tionghoa. karena, Dewa Dapur dewa

adalah dewa yang dianggap penting untuk kelangsungan nasib kehidupan

masyarakat yang beragama Tao, Khonghucu, ataupun Buddha.

Disisi lain fungsi dan peran Dewa Dapur sangat krusial dalam

kehidupan masyarakat Tionghoa karena, Dewa Dapur berada pada lapisan

keluarga dan posisinya sangat memiliki kedekatan dengan keluarga Tionghoa.

Oleh sebab itu, yang menjadikan Dewa Dapur masih tetap eksis dipercaya dan

dipuja keberadaannya di dalam keluarga masyarakat Tionghoa. Walaupun dari

kebanyakan masyarakat Tionghoa tidak tahu asal-usul mula kepercayaan

Dewa Dapur. Masyarakat Tionghoa seakan–akan tidak peduli bagaimana

kemunculan Dewa Dapur walau hanya dari sebuah mitologi legenda semata.

Page 100: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

89

Dewa Dapur pada saat ini dengan perubahan zaman, dengan kemajuan

kebudayaan, peradaban, dan ilmu pengetahuan, semestinya kepercayaan

keagamaan manusia khusunya orang Tionghoa akan peran, fungsi, dan makna

Dewa Dapur mengalami kemunduran. Tetapi sekarang kita lihat dengan kaca

modern upacara-upacara yang berkaitan dengan kepercayaan rakyat

khususnya khas Tionghoa masih dipercayai dan berlangsung meriah dan tidak

menunjukan tanda-tanda akan punah ditelan jaman. Malahan ada dewa-dewa

yang pada zaman dahulu dipuja yang memiliki peran yang dipercaya oleh

masyarakat tradisional Tionghoa pada zaman moderen menyesuaikan dengan

zaman modern. Seperti Dewa Dapur yang dahulunya pada zaman dahulu

dikenal pertama kali dengan sebutan dewa api lalu, berevolusi menjadi Dewa

Dapur. Itu menandakan nilai religius dari setiap ritual agama memiliki tempat

khusus dihati penganutnya.

Disisi yang lain, kepercayaan ritual Dewa Dapur banyak mengalami

perubahan bentuk ritual persembahyangan yang disebabkan perubahan zaman.

Semua itu dibuktikan dari berubahnya bentuk dapur. Walaupun berubah

bentuk dapur yang pada zaman dahulu dengan dapur pada zaman sekarang

tetapi, ritual penghormatan Dewa Dapur tidak hilang dan tidak kehilangan

makna. Pada zaman modern sekarang kebanyakan rumah sudah tidak ada altar

di dapur. Permasalahan itu semua tidak menyebabkan hilangan perayaan

Sembahyang penghormatan kepada Dewa Dapur. Ritual ini tetap dirayakan

karena, kepercayaan terhadap Dewa Dapur bukan kepercayaan membuta tetapi

Page 101: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

90

kepercayaan yang mendasar karena, di dalam ritual penghormatan Dewa

Dapur memiliki nilai moral dan etika yang baik untuk di jalankan manusia.48

Perubahan zaman menjadikan tradisi semakin ditinggalkan karena,

dianggap tidak relevan. Itu tejadi pula pada perayaan ritual Dewa Dapur

zaman sekarang. Pada umumnya zaman dahulu setiap rumah memiliki altar

kecil untuk para dewa dan ada pula khusus Dewa Dapur di rumah. Tetapi,

Pada rumah-rumah modern sekarang sudah tidak ada altar khusus untuk Dewa

Dapur. Itu yang menjadi penyebab lunturnya kepercayaan atas penghormatan

persembahyangan Dewa Dapur. Yang biasanya dilakukan di rumah, tetapi

sekarang hanya di kelenteng.49

Dapat diambil benang merah bahwa perintah ritual persembahyangan

penghormatan Dewa Dapur memang tidak punya ajaran yang tertulis yang

berupa fatwa atau kitab suci yang menyebabkan lunturnya tradisi tersebut.

Latar belakang itulah yang menjadikan ritual ini bersifat kesadaran dan tidak

memiliki keharusan wajib yang memiliki sanksi jika tidak menjalankan. Itu

yang menyebabkan anak-anak muda pada zaman sekarang tidak mudah

percaya akan tradisi ini dengan begitu saja terhadap Dewa Dapur. Mereka

menganggap kepercayaan Dewa Dapur hanya sebuah legenda dan dongeng

atas keberadaannya.50

48Bapak Drajat, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27 April 2017. 49Bapak Agus, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 4

Mei 2017. 50Bapak Jaya Sena, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi, 6 Mei 2017.

Page 102: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

91

Permasalahan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa harus ada peran

orang tua. Disini orang tua memiliki andil bagaimana orang tua bisa

menjelaskan tradisi ritual Dewa Dapur kepada anak-anaknya supaya tetap

dijalankan dan dilestarikan. Karena kepercayaan terhadap Dewa Dapur bukan

kepercayaan membuta tetapi kepercayaan yang mendasar.51 Walaupun Dewa

Dapur kehilangan tempatnya di rumah pada zaman moderen sekarang dengan

tidak dihormati atau diabaikan keberadaanya. Tetapi, Dewa Dapur tetap akan

ada dan eksistesnsi Dewa Dapur tetap di puja dan tetap ada di dalam

keluarga.52

Kepercayaan model tersebut seperti apa yang diungkapkan oleh

Fowler bahwa kepercayaan hendak dimengerti secara dinamis. Kepercayaan

itu meliputi kenyataan bahwa pribadi menemukan arti atau ditemukan oleh arti

itu. Kepercayaan mencangkup baik konstruksi aktif atas keyakinan dan

komitmen maupun sikap pasif dalam menerimanya. Kepercayaan mencangkup

segala ekspresi religius eksplisit dan seluruh pembentukan kepercayaan, dan

juga segala cara untuk menemukan dan mengarahkan diri pada koherensi

dalam lingkunan yang paling akhir, namun yang tidak bersifat religus.53

Kesemua itu adalah ekspresi dari sebuah agama. karena, agama adalah sistem

simbol yang berfungsi untuk menanamkan semangat dan motivasi yang kuat,

mendalam, dan bertahan lama pada manusia dengan menciptakan konsepsi-

51Bapak Jaya Sena, Wawancara Pribadi , Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi, 6 Mei 2017. 52Bapak Ing Suhendi, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong

Bekasi, 6 Mei 2017. 53Agus Cremers, Tahap-tahap Perkembangan Kepercayaan menurut James W. Fowler

(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1995), h. 45.

Page 103: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

92

konsepsi yang bersifat umum tentang eksistensi, dan membungkus konsepsi-

konsepsi itu sedemikian rupa dalam suasana faktualitas sehingga suasana dan

motivasi itu kehihatan sangat realistis.54 Adanya sosok Dewa Dapur yang

mitologinya memberikan motivasi dan nilai moral kepada manusia yang

menyebabkan Dewa Dapur masih dihormati oleh masyarakat Tionghoa

khusunya di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi.

54Roger M Keesing, Antropologi Budaya Suatu Perspeksif Kontemporer (Jakarta: Gelora

Aksra Pratama, 1981), h. 95.

Page 104: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang

dapat diambil dari penelitian sebagai berikut:

Dewa Dapur adalah salah satu dewa yang dipercayai oleh masyarakat

keturunan Tionghoa berada. Mau beragama apapun orang Tionghoa

menganut suatu kepercayaan. Pasti memiliki kepercayaan kepada Dewa

Dapur.

Dewa Dapur merupakan salah satu Dewata penguasa bumi, yang memiliki

kekuasaan di bumi. Kekuasaan mereka adalah di alam dunia dan didekat

manusia. Dewa Dapur menjadi salah satu dewa penjaga rumah dari banyak

dewa seperti dewa pintu, dewa kamar, dewa obat, dewa kelahiran dan masih

banyak dewa lainnya. Dewa Dapur merupakan dewa yang memiliki

kedekatan sangat khusus dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Karena,

Dewa Dapur adalah dewa yang bertempat tinggal di dalam rumah.

Kedekatan Dewa Dapur di hati keluarga dan masyarakat Tionghoa karena,

Dewa Dapur memiliki fungsi dan peran yang banyak yang mendatangkan

keberkahan dan keuntungan untuk pemilik rumah yaitu: Pertama, Dewa

Dapur secara umum adalah sebagai Dewa yang memiliki tugas perwakilan

Tuhan untuk menata dan menggatur rumah tangga. Bukan hanya manata

Page 105: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

94

bentuk pemberian rizki dalam urusan perut saja, melainkan memiliki fungsi

mengkontrol prilaku penghuni rumah yang berupa moral dan akhlak serta

memberikan motivasi semangat hidup. Kedua, dengan adanya kepercayaan

Dewa Dapur telah Memberikan suatu peringatan atas peristiwa yang terjadi

pada diri kita. Memberikan petunjuk supaya kita selalu berhati-hati dalam

berprilaku. Ketiga, Adanya kepercayaan adanya Dewa Dapur sebagai

motivasi di dalam keluarga untuk selalu berbuat baik dan menjalankan

kehidupan berkeluarga yang baik. Karena percaya bahwa Dewa Dapur sedang

mengawasi dan mengevaluasi keadaan keluarga. Keempat, Dari fungsi

tersebut yang menjadikan keluarga mendapatkan keberkahan dan kebaikan

menjadikan hidup keluarga menjadi rukun.

Fungsi dan peran Dewa Dapur tersebut yang membuat Dewa Dapur

Dipercayai dapat memberikan perlindungan, keamanan, kesehatan,

kesejahteraan, dan kebahagiaan setiap rumah tangga dan anggotanya. Dan

Dia merupakan salah satu dewa yang bisa memberikan banyak keberkahan

jika kita menghormatinya. Bentuk perhormatan kepada Dewa Dapur yaitu

dengan cara melakukan persembahyangan ritual kepada-Nya. Perayaan Dewa

Dapur pada umumnya dirayakan 2x dalam setahun yaitu pada saat seminggu

sebelum tiba Hari Raya Tahun Baru Imlek dan tiga hari setalah Tahun Baru

Imlek. Ritual persembahyangan Dewa Dapur itu jatuh pada tanggal 24 bulan

12 penanggalan Imlek diperingati sebagai ritual pengantaran ‘naik-Nya’

Dewa Dapur ke langit dan tanggal 3 bulan 1 Imlek (4 bulan 1 Imlek) atau tiga

hari setelah Imlek diperingati sebagai ritual ‘turun-Nya’ Dewa Dapur ke

Page 106: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

95

bumi. Dan untuk kelenteng Hok Lay Kiong sendiri melaksanakan perayaan

ritual persembahyangan kepada Dewa Dapur pada tanggal 24 bulan 12 Imlek

dan tanggal 3 bulan 1 Imlek. Dan ada waktu diluar itu untuk memberikan

penghormatan kepada Dewa Dapur yaitu pada saat upacara pernikahan

masyarakat Tionghoa dan ulang tahun Dewa Dapur.

Adapun praktiknya prosesi persembahyangan kepada Dewa Dapur yaitu

pertama-mana membersihkan altar Dewa Dapur, menyediakan perlengkapan

persembahyangan seperti hio untuk dibakar sebagai menghantarkan Dewa

Dapur, dan yang tidak lupa sesaji makanan untuk menyuap Dewa Dapur yang

salah satunya makanan yang manis-manis supaya Dewa Dapur melaporkan

prilaku angota keluarga kepada Tuhan yang baik-baik. Persembahyangan

kepada Dewa Dapur biasanya dilakukan individu di rumah yang dimulai

dengan orang tua terlebih dahulu lalu orang yang lebih muda. Tetapi

sedangkan di kelenteng pada umumnya dilakukan berjama’ah.

Kepercayaan terhadap Dewa Dapur merupakan tradisi kepercayaan

masyarakat Cina yang sudah mentradisi. Kepercayaan masyarakat Cina disini

dibangun untuk mempercayai terhadap suatu kekuatan yang dapat

mengendalikan hidup dan menentukan nasib mereka merupakan kepercayaan

yang turun-menurun diyakini oleh masyarakat Cina. Kepercayaan tersebut

dipercayai bahwa ada kekuatan yang diwujudkan dalam bentuk dewa yang

berupa roh yang diyakini bisa membantu manusia dalam mengatasi

permasalahan yang ada di kehidupan dunia.

Page 107: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

96

Pernyataan di atas diperkuat oleh ada banyak alasan keyakinan yang

mempengaruhi kehidupan sehari-hari komunitas etnis Cina tersebut.

Beberapa keyakinan tersebut sangat terkait dengan kewajiban-kewajiban

religius atau dengan misteri keberuntungan di masa depan. Lainnya terkait

dengan hal-hal yang dianggap orang lain sebagai tahayul tanpa basis aktual.

Maka akan tampak jelas bahwa religi sejati dari orang Cina ini sangat terkait

dengan upaya mengejar kesuksesan duniawi, menenangkan arwah orang-

orang yang sudah mati, dan mengungkap misteri tersembunyi masa depan.

Ketiga hal di atas bisa dikendalikan dengan cara memberi penghormatan

ritualistik pada mereka yang sudah mati sehingga arwah mereka tenang dan

senang, dengan cara mengupayakan harmoni dan keberimbangan dalam

kehidupan sehari-hari, dan dengan mengunakan berbagai metode ramalan.

Dalam lingkungan hal-hal seperti itulah kehidupan komunitas Cina dibangun.

Adat, kebiasaan, dan cara hidup seperti itulah yang selalu dibawa-bawa orang

Cina ke mana saja.

Tetapi dalam era modern sekarang ritual penghormatan terhadap Dewa

Dapur mengalami kemerosotan akan eksistensi dan relevansi ritual terhadap

Dewa Dapur untuk anak-anak muda yang hidup di zaman sekarang karena,

salah satu penyebab kemerosotan pernghormatan kepada Dewa Dapur

disebabkan bahwa perayaan Dewa Dapur bukanlah keharusan yang

perintahnya tertulis di kitab suci dan merupakan hanya kesadaran

kepercayaan dari menjalankan tradisi. Tetapi, disisi yang lain ritual Dewa

Dapur masih tetap dijalankan oleh orang tua karena percaya bahwa Dewa

Page 108: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

97

Dapur membawa keberkahan untuk keluarganya. Alesan mereka tetap

berpegang teguh kepada keyakinan tersebut sangatlah sederhana. Mereka

mengatakan bahwa kepercayaan terhadap dewa-dewi adalah warisan leluhur,

sehingga tanpa perlu mempertanyakan lebih jauh. Walaupun banyaknya versi

legenda kemunculan dari asal-usul Dewa Dapur yang belum terverifikasi

kebenarannya. Analisa tersebut menjadi penutup dalam kesimpulan skripsi

ini.

Page 109: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

98

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mukti. Agama-Agama Dunia. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga

Press, 1997.

A.S, Marcus, Hari Raya Tionghoa,Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2015.

Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

1996.

Bloomfield, Frena. Chinese Beliefs, terj Teguh W. Utomo. Surabaya: Liris,

2010.

Cremers, Agus. Tahap-tahap Perkembangan Kepercayaan menurut James

W. Fowler. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1995.

Collier, Irene Dea. Mitologi Cina. Depok: Oncor Semesta Ilmu, 2011.

Connolly, Peter. Aneka Pendekatan Studi Agama. Yogyakarta : LkiS

Yogyakarta, 2002.

Dawson, Raymond. Khonghucu Penata Budaya Kerajaan Langit, terj Joko

Suyoto. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993.

Dhavamony, Mariasusai. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius,

1995.

Echol, John M. Dkk. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia, 2010.

Himpunan Yayasan Tridharma, Kisah Para Suci. Jakarta: Yayasan Balai

Kitab Tridharma Indonesia, 2011.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta PT Balai Pustaka

2007.

Keesing, Roger M. Antropologi Budaya Suatu Perspektif Kontemporer.

Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 1981.

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta,

2009.

Lardner, Dennis, dkk. Jejak Rohani Sang Guru Suci Memahami

Spritualitas Buddha, Konfusius, Yesus, Muhammad. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2003.

Page 110: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

99

Majelis Budhayana Indonesia, Kebahagiaan Dalam Dharma. Jakarta:

Majelis Budhayana Indonesia, 1980.

Matakin, Tata Agama dan Tata Laksana Upacara Agama Khonghucu.

solo: MATAKIN, 1984.

Menzies, Allan. (History of Religion: A Sketch of Primitive Reeligious

Beliefs and Practices and of the Origin and Character of the Great Systems)

Sejarah Agama-Agama Studi Sejarah Karakteristik dan Praktik Agama-agama

Besar Dunia, terj Dion Yulianto & EmIrfan. Yogyakarta: Forum, 2014.

Nahrawi, Muh Nahar. Memahami Khonghucu Sebagai Agama. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Nio Joe Lan, Peradaban Tionghoa Slayang Pandang. Jakarta: Gramedia,

2013.

Nottingham, Elizabeth K. Agama dan Masyarakat, terj Abdul Muis

Naharong. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994, cet. V.

Nottingham, Elizabeth K. Agama dan Masyarakat Suatu Pengantar

Sosiologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Pritchard, E.E Evans. Teori-teori Tentang Agama Primitif . Yogyakarta:

PLP2M, 1984.

Setiawan, dkk. Dewi-Dewi Klenteng. Semarang: Yayasan Klenteng

Sampookong, 1990.

Sandjaja, dkk. Panduan Penelitian. Jakarta : Prestasi Pustaka, 2006.

Singgih, Marga. Tridharma Suatu Pengantar. Jakarta:Bakti, 1995.

Singgih, Marga. Tridharma Selayang Pandang. Jakarta: Perkumpulan

Tridharma, 2016.

Singgih, Marga. Tridharma The Way of Life. Jakarta: Yayasan Bakti,

2010.

Susanti, Sri. Teologi Buddha Tridharma, Skripsi Jurusan Studi Agama-

agamaFakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau,

2014.

Tan, Amy. The Kitchen God’s Wife (Isteri Dewa Dapur), terj Joyce K.Isa.

Jakarta: Gramedia, 1994.

Tanggok, Ikhsan. Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia.

Jakarta: Pelita Kebijakan, 2005.

Page 111: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

100

Tanggok, Ikhsan. Mengenal Lebih Dekat Agama Tao. Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta, 2006.

Yi’E, Wang. Daoism In China. Beijing: China Intercontinental Press,

2004.

Yoest. Riwayat Kelenteng, Vihara, Lithang di Jakarta & Banten. Jakarta:

Aksara Persada, 2008.

Werner, E.T.C. Mitos dan Lengenda China. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2008.

Skripsi

Ahsani, Juli. Tuhan dan Penciptaan Manusia dalam Ajaran Agama

Khonghucu, Skripsi Jurusan Studi Agama-agamaFakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah. Jakarta, 2014.

Hayyu, Pradnya. Dewa Dapur Sebagai Salah Satu Mitos Dalam Mitologi

Cina Dan Bentuk Pemujaannya, Skripsi Program Studi Cina Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Depok, 2009.

Nufus, Hayatun. Kebudayaan Tionghoa dalam Novel Dimsum Terakhir

Karya Clara NG dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia di SMA, Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan Universitas Indonesia. Jakarta, 2014.

Wawancara

Bapak Agus, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Klenteng Hok Lay

Kiong Bekasi, 4 Mei 2017.

Bapak Drajat, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27

April 2017.

Bapak Ing Suhendi, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Klenteng Hok

Lay Kiong Bekasi, 6 Mei 2017.

Bapak Jaya Sena, Wawancara Pribadi, Kantor Yayasan Klenteng Hok Lay

Kiong Bekasi, 6 Mei 2017.

Bapak Sulai, Wawancara Pribadi, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi, 27

April 2017.

Page 112: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

101

Website

https://pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-ritual-menurut-para-ahli/

diakses pada tanggal 28 Mei 2017 pukul 11:00.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tridharma Diakses Pada Tanggal 10 Maret

2017 Jam 16:10.

https://pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-ritual-menurut-para-ahli/

diakses pada tanggal 28 Mei 2017 pukul 11:00.

www.china.org.cn diakses pada tanggal 9 Februari 2017, pukul 21:50.

Page 113: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

102

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 114: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

103

LAMPIRAN I

SURAT BUKTI WAWANCARA

Page 115: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

104

LAMPIRAN II

SURAT KETERANGAN WAWANCARA

Page 116: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

105

Page 117: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

106

Page 118: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

107

Page 119: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

108

Page 120: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

109

LAMPIRAN III

PERTANYAAN WAWANCARA

1. Ajaran (Doktrin) apakah yang kalian percayai dari penyembahan Dewa

Dapur?

2. Sebenarnya, lebih cocok (tepat) dikatakan Menyembah, Memuja atau kata

Menghormati yang dikaitkan dengan ritual terhadap Dewa Dapur?

3. Bagaimana cara perhitungan tanggal Imlek dalam menentukan perayaan

Dewa Dapur?

4. Apakah semua komunitas Agama Tridharma merayakan perayaan Dewa

Dapur?

5. Adakah keharusan untuk menyembah Dewa Dapur untuk penganut

Tridharma?

6. Jika keharusan, Apa sanksi yang didapat kalau tidak menyembah Dewa

Dapur?

7. Apakah ada batasan Umat Tridharma dalam merayakan ritual Perayaan

Ritual Tridharma (contoh komunitas orang Tionghoa)?

8. Fungsi dan peran apa yang kalian ketahui dari kalian menyembah Dewa

Dapur?

9. Makna apa yang didapat dari penyembahan Dewa Dapur?

10. Taukah anda asal-usul (sejarah/mitologi) Dewa Dapur?

11. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan sebelum melakukan ritual

penyembahan kenaikan Dewa Dapur?

12. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan dalam penyambutan ritual

turunnya Dewa Dapur?

13. Dimana biasanya memuja Dewa Dapur? (menggunakan foto, patung Dewa

Dapur)

14. Biasanya, bagaimana pelaksanaan berjalan prosesi ritual kepada Dewa

Dapur?

15. Apakah penyembahan Dewa Dapur dilakukan seorang (individu) atau

berjama’ah (bersama-sama)?

Page 121: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

110

16. Dewa Dapur inikan dikatakan Dewa Keluarga, apakah semua anggota

keluarga memuja Dewa Dapur? Atau hanya sebagaian anggota keluarga

saja?

17. Doa khusus (keinginan) apakah yang dipanjatkan (diharapkan) saat

perayaan ritual Dewa Dapur? (apa yang diminta saat berdoa kepada

DewaDapur)

18. Adakah amalan khusus yang dilakukan saat tiba perayaan ritual Dewa

Dapur?

19. Apakah ada hari, bulan, atau tanggal khusus lagi selain hari raya Imlek

dalam ritual Penyembahan Dewa Dapur?

20. Ada tidak perubahan pemujaan dari masyarakat tradisional dengan zaman

modern, yang berkaitan dengan model dapur yang mana kaitan Dewa

Dapur dahulunya dengan Tunggku!

Page 122: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

111

HASIL WAWANCARA

Pertanyaan Penelitian di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Tentang Dewa Dapur

Nama (interview) : Romo Jaya Sena Asoha

Jabatan : Pandita-pandita

Alamat: Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Timur

(Jln.Mekarsari RT 05/03 NO 17)

Penganut (kepercayaan): Buddha Tridharma

Tanggal: 06 Mei 2017

1. Ajaran (Doktrin) apakah yang kalian percayai dari penyembahan Dewa

Dapur?

Jawab:

Dewa Dapur adalah Dewa Cao Kung Kong. Dewa yang dipercayai

memberikan kebaikan, kebahagiaan dan keberkahan. Yang tugasnya

memperhatikan dan mengawasi prilaku keluarga agar keluarga bisa berbuat

baik.

2. Sebenarnya, lebih cocok (tepat) dikatakan Menyembah, Memuja atau kata

Menghormati yang dikaitkan dengan ritual terhadap Dewa Dapur?

Jawab:

Lebih cocok dengan kata Menghormati, karena orang Tionghoa menjalankan

tradisi dari nenek moyang dan menjalankanya sebagai bentuk cara

menghormati.

3. Bagaimana cara perhitungan tanggal Imlek dalam menentukan perayaan

Dewa Dapur?

Jawab:

Jatuhnya ritual persembahyangan kepada Dewa Dapur dilaksanakan 2x yaitu

pada tanggal 24 bulan 12 bulan Imlek yaitu perayaan persembahyangan

Page 123: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

112

Toapekong naik ke langit untuk melaporkan perbuatan prilaku penghuni

rumah kepada Tian (Tuhan). Dan tanggal 4 bulan 1 Imlek adalah ritual

persembahyangan untuk menyambut turunnya Dewa Dapur ke bumi untuk

bertugas kembali dan memberikan keberkahan kepada pemilik rumah.

4. Apakah semua komunitas Agama Tridharma merayakan perayaan Dewa

Dapur?

Jawab:

Diharapkan semua Tridharma merayakan Dewa Dapur, karena itu bukan

keharusan, mungkin tidak semua melakukan ritual ini. Dan biasanya hanya

orang-orang tua yang melakukan ritual kepada Dewa Dapur.

5. Adakah keharusan untuk menyembah Dewa Dapur untuk penganut

Tridharma?

Jawab:

Tidak ada keharusan atau kewajiban untuk mempercayai Dewa Dapur karena

bentuknya berupa penghormatan. Sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Tetapi umumnya harus menjalankannya.

6. Jika keharusan, Apa sanksi yang didapat kalau tidak menyembah Dewa

Dapur?

Jawab:

Tidak ada sanksi jika tidak menjalankan ritual perayaan kepada Dewa Dapur.

Jika memang keharusan juga tidak ada sanksi tertulis jika tidak

menjalankannya.

7. Apakah ada batasan Umat Tridharma dalam merayakan ritual Perayaan Ritual

Tridharma (contoh komunitas orang Tionghoa)?

Jawab:

Tidak ada batasan. Semua orang boleh menghormati dengan kembali apakah

dia percaya atau tidak. Karena dasarnya kepercayaan.

8. Fungsi dan peran apa yang kalian ketahui dari kalian menyembah Dewa

Dapur?

Jawab:

Fungsi dan perannya adalah mengawasi memperhatiakan prilaku setiap orang

yang ada di dalam rumah. Serta menjaga penghuni rumah untuk selalu bisa

Page 124: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

113

berprilaku baik untuk bisa mengkontrol prilaku dan mengingat bahwa di

dalam rumah ada Dewa Dapur yang mengawasinya. Dari fungsi tersebut yang

menjadikan keluarga mendapatkan keberkahan dan kebaikan.

9. Makna apa yang didapat dari penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

Makna yang didapat bahwa kita bisa menjaga prilaku dan akhlak. Dan Bisa

mengkontrol perbuatan karena merasa sedang diawasi oleh Dewa Dapur.

10. Taukah anda asal-usul (sejarah/mitologi) Dewa Dapur?

Jawab:

Hidup seorang suami istri yang sangat miskin. Karena sangat miskin

kehidupannya sang suami tega menjual istrinya kepada hartawan yang sangat

kaya. Uang dari penjualan istrinya dihabiskan untuk bermain judi. Akhirnya

kehidupan sang suami semakin miskin dan melarat. Suatu hari hartawan yang

membeli istrinya melakukan bakti sosial membagian sumbangan kepada fakir

miskin. Dan suaminya yang mendengar itu langsung datang untuk mengantri.

Istrinya melihat suaminya ikut mengantri. Sang istri merasa kasian atas

kemiskinan yang semakin oleh mantan suaminya. Sang istri ingin

memberikan sumbangan kepada sang suami, tetapi suami berada dibarisan

urutan belakang karena sang istri membagikan sumbangan dari urutan barisan

paling depan. Istri merasa kasihan karena sang suami tidak kebagian

sumbangan. Keesokan harinya sang istri berinisiatif untuk membagian

sumbangan dari barisan belakang. Tetapi suami berada dibarisan paling depan

dan akhirnya sang suami tidak mendapatkan sumbangan lagi. Sang istri

merasa kasihan dan merubah pemikiran bahwa besok akan membagikan

sumbangan dari barisan yang tengah. Tetapi keesokan harinya sang istri tidak

melihat mantan suaminya. Teryata suaminya telah meninggal dunia. Sang

istri sangat terpukul dan sedih mendengar kabar tersebut.

Dari kesetian tersebut Tuhan mengangkat suaminya dan istrinya menjadi

Dewa Dapur.

11. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan sebelum melakukan ritual

penyembahan kenaikan Dewa Dapur?

Jawab:

Page 125: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

114

Setiap persembahan selalu menyiapkan Lilin, dupa, permen-permen, air teh,

kue-kue. Dan lagi-lagi tergantung semua itu dari kesanggupan kemampuan

pemilik rumah.

12. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan dalam penyambutan ritual

turunnya Dewa Dapur?

Jawab:

Alat perlengkapan ketika ritual persembayangan menyambut turunnya Dewa

Dapur yatitu selalu menyiapkan lilin, dupa, permen-permen, air teh, kue-kue.

Dan lagi-lagi tergantung semua itu dari kesanggupan kemampuan pemilik

rumah.

13. Dimana biasanya memuja Dewa Dapur? (foto, patung)

Jawab:

Di dapur dong karena, namanya Dewa Dapur, membuat altar kecil di Dapur

dengan sebuah papan nama di atasnya. Foto ataupun patung jarang di

Indonesia di temukan.

14. Biasanya, bagaimana pelaksanaan berjalan prosesi ritual kepada Dewa

Dapur?

Jawab:

Berjalannya prosesi ritual kepada Dewa Dapur yaitu ketika semua alat

perlengkapan sudah dipersiapkan dan semua orang telah berkumpul (satu

keluarga) maka yang dahulu melakukan sembahyang yaitu orang tua dahulu

setelah itu anak-anak. Makanan yang menjadi sesembahan dimakan bersama-

sama karenasupaya mendapatkan berkah.

15. Apakah penyembahan Dewa Dapur dilakukan seorang (individu) atau

berjama’ah (bersama-sama)?

Jawab:

Biasa umumnya dilakukan individu. Tetapi boleh dilakukan secara jama’ah

tergantung keadaan anggota keluarga.

16. Dewa Dapur ini kan dikatakan Dewa Keluarga, apakah semua anggota

keluarga memuja Dewa Dapur? Atau hanya sebagaian anggota keluarga saja?

Jawab:

Page 126: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

115

Baiknya semua anggota melakukan sembahyang penghormatan kepada Dewa

Dapur. Tetapi karena bukan bentuk keharusan. Maka hanya sebagian orang di

anggota keluarga yang menghormati Dewa Dapur. Apalagi pada zaman

sekarang anak-anak muda sudah meninggalkan tradisi ini.

17. Doa khusus (keinginan) apakah yang dipanjatkan (diharapkan) saat perayaan

ritual Dewa Dapur? (apa yang diminta saat berdoa kepada DewaDapur)

Jawab:

Karena Dewa Dapur adalah dewa keluarga yang mengawasi dan menjaga

prilaku keluarga. Maka oleh sebab itu permintaan yang dipanjatkan saat

prosesi sembahyang kepada Dewa Dapur yaitu supaya mendapatkan

keberkahan,mendapatkan kebaikan, dan supaya dijaga akhlak prilaku

keluarga. Dan saat pemanjatkan doa ini ketika pada saat kenaikan Dewa

Dapur ke langit dan yang dipinta yaitu supaya melaporkan prilaku anggota

keluarga yang baik-baik kepada Tuhan.

18. Adakah amalan khusus yang dilakukan saat tiba perayaan ritual Dewa

Dapur?

Jawab:

Tidak ada amalan khusus yang dilakukan ketika tiba perayaan ritual Dewa

Dapur. Biasanya hanya bersih-bersih rumah dan altar sembahyangan karena

ritual Dewa Dapur jatuh seminggu sebelum tiba hari raya Imlek.

19. Apakah ada hari, bulan, atau tanggal khusus lagi selain hari raya Imlek dalam

ritual Penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

Biasanya pada tanggal hari kelahiran Dewa Dapur, anggota keluarga biasanya

melakukan persembahyangan. Tetapi pada zaman sekarang sudah jarang

ditemukan ritual kelahiran Dewa Dapur.

20. Ada tidak perubahan pemujaan dari masyarakat tradisional dengan zaman

modern ? yang berkaitan dengan model dapur, yang mana kaitan Dewa Dapur

dahulunya dengan Tunggku.

Jawab:

Jelas ada berbedaannya. Karena Dewa Dapur tidak punya ajaran yang tertulis

yang berupa fatwa atau kitab suci. Anak-anak muda pada zaman sekarang

Page 127: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

116

tidak mudah percaya akan tradisi ini dengan begitu saja terhadap Dewa Dapur

karena mereka anggap hanya sebuah lengeda dan dongeng atas

keberadaannya. Sekarang tinggal bagaimana orang tua yang bisa menjelaskan

tradisi ritual Dewa Dapur.

Page 128: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

117

HASIL WAWANCARA

Pertanyaan Penelitian di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Tentang Dewa Dapur

Nama (interview) : Pak Ing Suhendi

Jabatan : Pandita Tridharma

Alamat: Babelan

Penganut (kepercayaan): Buddha Tridharma

Tanggal: 07 Mei 2017

1. Ajaran (Doktrin) apakah yang kalian percayai dari penyembahan Dewa

Dapur?

Jawab:

Dewa Dapur adalah sosok dewa yang hidup dari sebuah lengeda cerita rakyat.

Dewa Dapur adalah dewa yang dianggap membawa keberuntungan dan

keberkahan dalam sebuah kehidupan rumah tangga (keluarga). Dan lengenda

yang beredar bahwa Dewa Dapur digambarkan sesesok sepasang laki-laki dan

perempuan yang menjadi Dewa dan Dewi Dapur.

2. Sebenarnya, lebih cocok (tepat) dikatakan Menyembah, Memuja atau kata

Menghormati yang dikaitkan dengan ritual terhadap Dewa Dapur?

Jawab:

Oh,, Lebih cocok dengan bahasa menghormati. Karena, orang yang kita

sucikan atas perbuatannya.

3. Bagaimana cara perhitungan tanggal Imlek dalam menentukan perayaan

Dewa Dapur?

Jawab:

Ada 2x perayaan untuk ritual persembahyangan kepada Dewa Dapur yaitu

yang pertama jatuh pada tanggal 24 bulan12 pada penanggalan Imlek yaitu

seminggu sebelum hari raya Imlek. Yang mana disebut sebagai perayaan

naiknya Toapekong Dapur ke langit untuk melapokan prilaku keluarga yang

Page 129: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

118

ada di rumah. Yang kedua, pada tanggal 4 bulan 1 penanggalan Imlek yaitu 3

hari setelah perayaan Imlek disebut sebagai ritual persembahyangan

Toapekong Dapur turun untuk bertugas kembali dan membawa berkah untuk

keluarga.

4. Apakah semua komunitas Agama Tridharma merayakan perayaan Dewa

Dapur?

Jawab:

Kalau penganut Tridharma pada umumnya merayakan perayaan Dewa Dapur.

Karena Dewa Dapur adalah sebuah legenda yang bangun oleh masyarakat

Tionghoa di Cina sebagai sebuah Tradisi. Dan penganut Tridharma pasti

keturunan Tionghoa yang kebanyakan akan menjalankan tradisi perayaan

menghormati Dewa Dapur.

5. Adakah keharusan untuk menyembah Dewa Dapur untuk penganut

Tridharma?

Jawab:

Tidak ada kaharusan atau kewajiban dalam menghormati Dewa

Dapur.karena, Dewa Dapur adalah dewa yang dibangun atas dasar legenda

yang tidak disyariatkan secara tertulis. Dewa Dapur merupakan dewa sebagai

bentuk simbolis sebagai dewa yang berfigur mendapatkan tugas untuk

mengawasi keluarga.

6. Jika keharusan, Apa sanksi yang didapat kalau tidak menyembah Dewa

Dapur?

Jawab:

Tidak ada sanksi karena perayaan Dewa Dapur merupakan sebuah tradisi.

Ketika tradisi itu tidak dijalankan tidak ada sanksi tertulis di dalamnya.

7. Apakah ada batasan Umat Tridharma dalam merayakan ritual Perayaan Ritual

Tridharma (contoh komunitas orang Tionghoa)?

Jawab:

Tidak ada batasan. Karena dasarnya adalah keyakinan. Ketika seseorang

peryaca kepada Dewa Dapur maka dipersilahkan untuk menghormatinya

kalaupunmereka bukan dari kalangan Tridharma atau keturunan Tionghoa.

Page 130: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

119

8. Fungsi dan peran apa yang kalian ketahui dari kalian menyembah Dewa

Dapur?

Jawab:

Fungsi dan peran Dewa Dapur salah satunya sebagai motivasi di dalam

keluarga untuk selalu berbuat baik dan menjalankan kehidupan berkeluarga

yang baik. Mengawasi dan mengevaluasi keadaan keluarga. Apakah bersifat

baik atau buruk.

9. Makna apa yang didapat dari penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

Makna yang didapat dari penyembahan Dewa Dapur yaitu mendapatkan

keberkahan dari Dewa Dapur. Dan menjadikan personil keluarga menjadi

baik.

10. Taukah anda asal-usul (sejarah/mitologi) Dewa Dapur?

Jawab:

Hidup seorang suami istri yang sangat miskin. Karena sangat miskin

kehidupannya sang suami tega menjual istrinya kepada hartawan yang sangat

kaya. Uang dari penjualan istrinya dihabiskan untuk bermain judi. Akhirnya

kehidupan sang suami semakin miskin dan melarat. Suatu hari hartawan yang

membeli istrinya melakukan bakti sosial membagian sumbangan kepada fakir

miskin. Dan suaminya yang mendengar itu langsung datang untuk mengantri.

Istrinya melihat suaminya ikut mengantri. Sang istri merasa kasian atas

kemiskinan yang semakin oleh mantan suaminya. Sang istri ingin

memberikan sumbangan kepada sang suami, tetapi suami berada dibarisan

urutan belakang karena sang istri membagikan sumbangan dari urutan barisan

paling depan. Istri merasa kasihan karena sang suami tidak kebagian

sumbangan. Keesokan harinya sang istri berinisiatif untuk membagian

sumbangan dari barisan belakang. Tetapi suami berada dibarisan paling depan

dan akhirnya sang suami tidak mendapatkan sumbangan lagi. Sang istri

merasa kasihan dan merubah pemikiran bahwa besok akan membagikan

sumbangan dari barisan yang tengah. Tetapi keesokan harinya sang istri tidak

melihat mantan suaminya. Teryata suaminya telah meninggal dunia. Sang

istri sangat terpukul dan sedih mendengar kabar tersebut.

Page 131: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

120

Dari kesetian tersebut Tuhan mengangkat suaminya dan istrinya menjadi

Dewa Dapur.

11. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan sebelum melakukan ritual

penyembahan kenaikan Dewa Dapur?

Jawab:

Karena, perayaan Dewa Dapur adalah bentuk persembahyangan. Maka, Yang

di persiapkan dan yang dibutuhkan adalah lilin yang memiliki arti lambang

penerangan, dupa yang memiliki arti keharuman, air teh dan air putih

12. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan dalam penyambutan ritual

turunnya Dewa Dapur?

Jawab:

Sama seperti dengan ritual saat kenaikan Dewa Dapur, tidak ada perbedanya

semua itu tergantung dengan kemampuannya.

13. Dimana biasanya memuja Dewa Dapur? (foto, patung)

Jawab:

Di dapur, karena namanya Dewa Dapur, penyembahan ritualnya yah, di dapur

karena,altar dibuat di dapur. Sedangkan di kelenteng tidak di dapur melainkan

ditempat jajaran para Dewa. Yang membedakanya berada dibelakangdari

para-para dewa. Dan tidak beruba foto atau patung melainkan tulisan nama

Dewa Dapurdi depan altar.

14. Biasanya, bagaimana pelaksanaan berjalan prosesi ritual kepada Dewa

Dapur?

Jawab:

Tidak ada ritual prosesi yang khusus, karena dewa keluarga, maka

sembayangan keluarga saja. Biasanya dimulai dari orang tua dan lalu anak-

anaknya.

15. Apakah penyembahan Dewa Dapur dilakukan seorang (individu) atau

berjama’ah (bersama-sama)?

Jawab:

Pada umumnya individu. Tetapi ketika dirumah, persembahyangan dilakukan

bersama anggota keluarga Pasti berjamaah. Tetapi bergantian.

Page 132: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

121

16. Dewa Dapur inikan dikatakan Dewa Keluarga, apakah semua anggota

keluarga memuja Dewa Dapur? Atau hanya sebagaian anggota keluarga saja?

Jawab:

Seperti tadi yang saya katakan bahwa ada yang melaksanakan

persembayangan kepada Dewa Dapur ada yang tidak. Tetapi pada umumnya

kalau yang beragama Tridharma pasti menghormati Dewa Dapur. tetapi

karena sebagai bentuk penghormatan maka ada yang melaksanakan ada yang

tidak. Tetapi biasanya setiap pernikahan orang Tionghoa pasti semua

keluarga melakukan ritual persembahyangan Dewa Dapur. karena ada nilai

moral yang di ambil dari legenda Dewa Dapur seperti nilai kesetiaan.

17. Doa khusus (keinginan) apakah yang dipanjatkan (diharapkan) saat perayaan

ritual Dewa Dapur? (apa yang diminta saat berdoa kepada DewaDapur)

Jawab:

Tidak ada doa khusus yang dipanjatkan kepada Dewa Dapur. Doa yang

dipanjatkan Tergantung kepada kebutuhan yang di pinta pada Dewa Dapur

tergantung kebutuhan yang dibutuh oleh keluarga.

18. Adakah amalan khusus yang dilakukan saat tiba perayaan ritual Dewa

Dapur?

Jawab:

Tidak ada amalan khusus yang dilakukan saat tiba perayaan ritual Dewa

Dapur. Tapi, biasanya karena ritual ini jatuhnya sebelum perayaan harai raya

Imlek anggota keluarga biasanya melakukan bersih-bersih rumah dan bersih-

bersih altar dewa-dewa.

Dan biasanya melakukan sedekah membagi-magi makanan kepada keluarga.

19. Apakah ada hari, bulan, atau tanggal khusus lagi selain hari raya Imlek dalam

ritual Penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

kan tadi sudah saya jelaskan bahwa yang khususnya kan pada hari raya Imlek

yaitu pada tanggal 24 bulan 12 Toapekong Dapur naik, dan tanggal 4 bulan 1

Toapekong Dapur turun. Sedangkan perayaan yang tidak khususnya yaitu

dirayakan pada saat ada perayaan pernikahan. Setiap pernikahan orang

Page 133: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

122

Tionghoa, harus melakukan ritual persembahyangan kepada Dewa Dapur

supaya dalam menjalankan bahtera rumah tangga mendapatkan keberkahan.

20. Ada tidak perubahan pemujaan dari masyarakat tradisional dengan zaman

modern, yang berkaitan dengan model dapur yang mana kaitan Dewa Dapur

dahulunya dengan Tunggku!

Jawab:

Jujur saya saya katakan bahwa pada umumnya pada zaman sekarang sudah

tidak ada yang mengunakan tungku untuk memasak, sudah pada mengunakan

kompor gas. Tetapi apapun dapurnya mengunakan tungku ataupun pakai

kompor gas Dewa Dapur tetap ada. Walaupun Dewa Dapur tidak dihormati

atau diabaikan, Dewa Dapur tetap ada. Esesnsinya Dewa Dapur tetap di puja

dan tetap ada didalam keluarga.

Page 134: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

123

HASIL WAWANCARA

Pertanyaan Penelitian di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Tentang Dewa Dapur

Nama (interview) : Bapak. Drajat

Alamat: Jalan Pejuang No. 9 Bekasi Utara

Penganut (kepercayaan) : Buddha Tridharma

Tanggal: 27 April 2017

1. Ajaran (Doktrin) Apakah yang Bapak ketahui tentang penyembahan Dewa

Dapur?

Jawab :

Dewa Dapur adalah Dewa yang tinggalnya dirumah yang memiliki tugas

menata kehidupan yang berkaitan dengan rumah tangga yang tinggal ditatanan

rumah tinggal. Dewa Dapur adalah dewa yang mengatur (manage) rumah

tangga. Dengan tujuan supaya penghuni rumah bisa mengatur kehidupan

rumah tangga. Dengan contoh : tinggalnya Dewa Dapur ditatanan rumah

tangga supaya penghuni rumah hidup rukun, prilaku berakhlak baik dan

bertaggung jawab atas kewajibannya. Dewa Dapur sebagai Dewa yang

mengarah kepada acuan hidup untuk memikirkan hidup setelah hari esok.

2. Sebenarnya, lebih cocok (tepat) dikatakan Menyembah, Memuja atau kata

Menghormati yang dikaitkan dengan ritual terhadap Dewa Dapur?

Jawab:

Penyembahan ritual terhadap Dewa Dapur lebih cocok dengan bahasa

“Menghormati/ bentuk penghomatan”, karena kata menghormati mengandung

arti bukan meminta tetapi, untuk mendapatkan keberkahan dari bentuk

penghormatan kepada Dewa Dapur. Sedangkan kata memuja mengandung sifat

yang artinya meminta yang mengarah ke perbuatan musyrik kepada sesuatu

yang ghaib yang tidak terlihat. Penghormatan kepada Dewa Dapur hanya

sebuah bentuk simbolik dalam hidup untuk mendapat keberkahan.

Page 135: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

124

3. Bagaimana cara perhitungan tanggal Imlek dalam menentukan jatuhnya

perayaan Dewa Dapur?

Jawab:

Perhitungan jatuhnya perayaan Ritual Dewa Dapur tidak mengikuti

pertanggalan Nasional atau masehi melainkaan melihat pertanggalan Imlek.

Yang mana penanggalan imlek dilihat dari sistem penglihatan bulan. Jatuhnya

perayaan Dewa Dapur dihitung seminggu sebelum jatuhnya Hari Raya Imlek.

Satu bulan dalam penanggalan imlek terdiri dari 31 atau 30 hari dan jika

perayaan Dewa Dapur itu semnggu sebelum tanggal satu jadi jatuhnya pada

tanggal 24/25 bulan ke 12 imlek sebagai tanggal riual kenaikan Dewa Dapur

naik kelangit, dan melakukan ritual yang sama pada tanggal 3 bulan 1 imlek

sebagai persembahyangan ritual menyambut turunnya Dewa Dapur dari langit.

4. Apakah semua komunitas Agama Tridharma merayakan perayaan Dewa

Dapur?

Jawab:

Tidak semua Komunitas atau orang yang memiliki kepercayaan Tridharma

menghormati dan melalukan penyembahan ritual kepada Dewa Dapur. Karena

suatu bentuk penghormatan adalah muncul dari kesadaran diri pribadi. Dan

pada zaman sekarang Ritual penghormatan Dewa Dapur dianggap sebagai

urusan orang tua dan orang muda yang hidup di zaman sekarang dianggap

tidak memiliki keharusan, orentasi pemikiran tersebut sebagai bentuk benturan

budaya.

5. Adakah keharusan untuk menyembah Dewa Dapur untuk penganut Tridharma?

Jawab:

Menghormati atau menjalani ritual terhadap Dewa Dapur bukan sebagai bentuk

keharusan yang memiliki arti wajib sebagai pemeluknya karena sebagai bentuk

kesadaran diri bentuk penghormatan terhadap Dewa Dapur, tetapi kalau

mengacu kepada kebudayaan kuno itu adalah bentuk kepantasan. Karena Dewa

Dapur dianggap sebagai Dewa yang memiliki tugas menjadi perwakilan Tuhan

Yang Maha Esa.

6. Jika keharusan, Apa sanksi yang didapat kalau tidak menyembah Dewa Dapur?

Jawab:

Page 136: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

125

Tidak ada sanksi ketika seseorang penganut Tridharma tidak menjalankan

Ritual penghormatan kepada Dewa Dapur. Karena ritual menghormati Dewa

Dapur adalah sifat kesadaran diri sendiri. Dan tidak memiliki hukuman (sanksi)

secara tertulis.

7. Apakah ada batasan Umat Tridharma dalam merayakan ritual Perayaan Ritual

Tridharma (contoh komunitas orang Tionghoa)?

Jawab:

Menjalankan Ritual penghomatan terhadap Dewa Dapur tidak memiliki

batasan siapa saja orang bisa menjalankan ritual ini sejauh mereka menyakini.

Kalau dilihat keindonesian riual ini sudah bercampur antara tradisi dan budaya.

Karena kita Bhinneka jadi siapapun bebas menjalani atau tidak.

8. Fungsi dan peran apa yang kalian ketahui dari kalian menyembah Dewa

Dapur?

Jawab:

Fungsi Dewa Dapur secara umum adalah sebagai Dewa yang memiliki tugas

perwakilan Tuhan untuk menata dan menggatur rumah tangga. Bukan hanya

manata bentuk pemberian rizki dalam urusan perut saja, melainkan memiliki

fungsi mengkontrol prilaku penghuni rumah yang berupa moral dan akhlak

serta memberikan motivasi semangat hidup.

9. Makna apa yang didapat dari penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

Yang didapat dari menjalankan ritual penghormatan Dewa Dapur yaitu

mengandung banyak nilai positif yaitu menjadikan hidup hemat, memiliki

semangat hidup, memiliki prilaku yang baik, dan menjadikan kehidupan rumah

tangga yang rukun.

10. Taukah anda asal-usul (sejarah/mitologi) Dewa Dapur?

Jawab:

Saya tahu bahwa keperyaan terhadap Dewa Dapur dibangun dari mitologi

legenda zaman terdahulu. Kira-Kira 1000 SM kepercayaan terhadap Dewa

Dapur telah ada dari Dinasti Sou dan Dinasti Tang. Yang mana dahulu Dewa

Dapur di personifikasikan dengan Dewa dengan figur nenek-nenek yang

berbaju merah. Dan merah melambangkan dengan api. Karena dahulu sebelum

Page 137: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

126

adanya Dewa Dapur, manunia lebih dahulu memuja Api sebagai unsur utama

di dapur. Api dilambangkan warna merah yang memiliki arti berani.

11. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan sebelum melakukan ritual

penyembahan kenaikan Dewa Dapur?

Jawab:

Sembahyang kenaikan Dewa Dapur ke langit dikatakan sebagai ritual

Toapekong naik. Dan Alat perlengkapan untuk sembahyang kenaikan Dewa

Dapur yaitu banyak variasinya tergantung daerah kebisaan adat kebiasaan yang

sudah dijalankan disuatu daerah. Dan juga menyeseuaikan ekomomi yang

dimiliki pemilik rumah. Kalau hanya sanggup menyediakan nasi untuk

menghantarkan Dewa Dapur itupun tidak masalah. Sifat menyediakan sesaji

untuk ritual tidak memaksakan.

Dan biasanya Perlengkapan sesaji yang disuguhkan untuk Dewa Dapur yang

biasa dilakukan di kelenteng yaitu :

Nasi beserta lauknya yang sudah matang, arak putih, buah-buahan, makanan

yang manis-manis, sayuran,dan yang terakhir daging-dagingan yang memiliki

tiga bentuk perwakilan perwujudan alam seperti Babi mewakili dunia darat ,

ikan mewakili dunia air, dan ayam mewakili tingkatan udara dunia atas.

Perlengkapan di atas di sejajarkan di depan meja altar dengan pelengkap dupa

hio dan kertas bentuk burung yang dibakar.

12. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan dalam penyambutan ritual

turunnya Dewa Dapur?

Jawab:

Ritual penyambutan Dewa Dapur adalah bentuk persembahyangan untuk

merayakan turunnya Dewa Dapur dari langit yang jatuh pada tangal 3 bulan 1

Imlek. Alat perlengkapan yang dipersiapkan saat ritual penyambutan Dewa

Dapur turun dari langit sama seperti ritual menghantar naiknya Dewa Dapur ke

langit.

Nasi beserta lauknya yang sudah matang, arak putih, buah-buahan, makanan

yang manis-manis, sayuran,dan yang terakhir daging-dagingan yang memiliki

tiga bentuk perwakilan perwujudan alam seperti Babi mewakili dunia darat ,

ikan mewakili dunia air, dan ayam mewakili tingkatan udara dunia atas.

Page 138: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

127

Perlengkapan di atas di sejajarkan di depan meja altar dengan pelengkap dupa

hio dan kertas bentuk burung yang dibakar.

13. Dimana biasanya memuja Dewa Dapur? (ketika ritual mengunakan foto atau

patung Dewa Dapur).

Jawab:

Dewa Dapur muncul dan dibangun dari mitologi dan legenda zaman dahulu di

negara Cina. Dewa Api adalah Dewa yang lebih dahulu dikenal sebelum

muncul ritual sembahyang penghormatan terhadap Dewa Dapur. Api dianggap

unsur elemen penting dalam dapur. Dan biasanya altar atau tempt sembahyang

yang dilakukan untuk Dewa Dapur dilakukan dekat dapur. Ada yang memakai

patung dan gambar. Tetapi kalau untuk disini hanya dengan mengunakan

papan nama yang tergantung. Walaupun tidak mengunakan patung atau gambar

yang diharapkan dari penghormatan kepada Dewa Dapur yaitu mengharapkan

keberkahannya.

14. Biasanya, bagaimana pelaksanaan berjalan prosesi ritual kepada Dewa

Dapur?

Jawab:

Pelaksanaan prosesi ritual kepada Dewa Dapur jatuh seminggu sebelum

jatuhnya perayaan Hari Raya Imlek. Prosesi sembahyang kepada Dewa Dapur

jatuh pada pukul jam 8 malam. Sebelumnya rumah beserta altar dibersihkan,

sajian-sajian disiapkan di meja altar. Patung Dewa Dapur diletakan ditengah-

tengah yang dinaungin oleh kakan kiri dengan atap. Disamping patung Dewa

Dapur terdapat syair-syair sebagai bentuk sogokan (doa). Prosesi berlangsung

dengan pembakan dupa hio dan kertas kuda-kudaan sebagai simbolik

kendaraan Dewa Dapur terbang kelangit.

15. Apakah penyembahan Dewa Dapur dilakukan seorang (individu) atau

berjama’ah (bersama-sama)?

Jawab:

Ketika sembahyang penghormatan Dewa Dapur dilakukan di rumah biasanya

dilakukan secara individu. Karena kepercayaan terhadap Dewa Dapur bukan

bentuk keharusaan. Dan ketika dilakukan di Kelenteng dilakukan bersama-

sama dengan penganut Tridharma lainnya.

Page 139: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

128

16. Dewa Dapur inikan dikatakan Dewa Keluarga, apakah semua anggota

keluarga memuja Dewa Dapur? Atau hanya sebagaian anggota keluarga saja?

Jawab:

Jawabannya kembali lagi kepada keyakinan individu. Karena sembahnyang

Dewa Dapur adalah bentuk penghormatan, maka di dalamnya tidak terdapat

penekanaan (tidak diwajibkan). Kewajiban individu adalah menghormati

leluhur. Maka kesimpulannya jika di dalam keluarga Cuma hanya ibunya saja

yang melakukan smebahyang kepada Dewa Dapur, itu bukan sebagai masalah.

17. Doa khusus (keinginan) apakah yang dipanjatkan (diharapkan) saat perayaan

ritual Dewa Dapur? (apa yang diminta saat berdoa kepada DewaDapur).

Jawab:

Karena sembahyang kepada Dewa Dapur adalah bentuk penghormatan. Maka

yang diharapkan dari ritual ini adalah ingin mendapatkan keberkahan dari

Dewa Dapur. Supaya kehidupan rumah tangga sejahtera.

18. Adakah amalan khusus yang dilakukan saat tiba perayaan ritual Dewa

Dapur?

Jawab:

Tidak ada amalan khusus ketika jatuhnya perayaan Dewa Dapur, melainkan

semuanya hanya berbentuk doa-doa, parita-parita sebagai bentuk bersyukur.

Dan biasanya melakukan sedekah kepada sesama manusia.

19. Apakah ada hari, bulan, atau tanggal khusus lagi selain hari raya Imlek dalam

ritual Penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

Yang umumnya tidak ada hari khusus lainnya selain tanggal 24 bulan 12

penanggalan Imlek sebagai kenaikan Dewa Dapur naik ke langit, dan 3 bulan 1

penanggalan Imlek sebagai penyambutan turunnya Dewa Dapur turun ke bumi.

Tetapi jika ingin sempurna melakukan penghormatan kepada Dewa Dapur.

Dianjurkan melakukan ritual penghormatan pada tanggal 3 bulan 8 Imlek

sebagai hari Ulang Tahun Cau Kung Kong (Dewa Dapur).

20. Ada tidak perubahan pemujaan dari masyarakat tradisional dengan zaman

modern, yang berkaitan dengan model dapur yang mana kaitan Dewa Dapur

dahulunya dengan Tunggku!

Page 140: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

129

Jawab:

Sangat banyak perubahan bentuk ritual sembahyangan karena makin

berubahnya zaman. Seperti berubahnya bentuk dapur. Walaupun berubah

bentuk tetapi tidak merubah makna. Walaupun sudah tidak ada altar di dapur.

Sembahyang kepada Dewa Dapur tetap dirayakan. Karena kepercayaan

terhadap Dewa Dapur bukan kepercayaan membuta tetapi kepercayaan yang

mendasar.

Page 141: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

130

HASIL WAWANCARA

Pertanyaan Penelitian di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Tentang Dewa Dapur

Nama (interview) : Bapak Agus

Jabatan : Ketua Yayasan Tridharma

Alamat: Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Timur

Penganut (kepercayaan): Buddha Tridharma

Tanggal: 04 Mei 2017

1. Ajaran (Doktrin) apakah yang kalian percayai dari penyembahan Dewa

Dapur?

Jawab:

Dewa Dapur adalah Dewa yang berasal dari ajaran tradisi Taoisme. Dewa

Dapur adalah dewa yang berada di dapur yang bertugas mengawasi penghuni

anggota rumah serta mencatat perbuatan prilaku keluarga pemilik rumah

untuk dilaporkan kepada pengguasa langit yang berada di langit.

2. Sebenarnya, lebih cocok (tepat) dikatakan Menyembah, Memuja atau kata

Menghormati yang dikaitkan dengan ritual terhadap Dewa Dapur?

Jawab:

Lebih cocok kaitannya dengan menghormati karena, sebetulnya ritual

sembahnyang ini berasal dari tradisi orang Tionghoa untuk menghormati

dewa tersebut. yang masa sebagai bentuk penghormatan kepada seorang

tokoh yang telah berjasa pada zaman dahulu yang melakukan perbuatan baik.

Dan kami menghormatinya dengan cara menyembayangi mereka (dewa)

supaya mendapatkan kebaikan dan keberkahan dari mereka.

3. Bagaimana cara perhitungan tanggal Imlek dalam menentukan perayaan

Dewa Dapur?

Jawab:

Page 142: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

131

Perayaan ritual sembahyang yang dilakukan untuk menghormati Dewa

Dapur berlangsung 2 kali. Pertama pada tanggal 24 bulan 12 Imlek

diperinggati sebagai persembahyangan dalam mengantar Dewa Dapur naik ke

langit untuk melaporkan kepada pengguasa langit (Tuhan Yang Maha Esa).

Kedua pada tanggal 4 bulan 1 Imlek (tiga hari setelah Imlek) diperingari

sebagai persembahyangan terhadap Toapekong Dapur turun dari langit untuk

bertugas kembali mengawasi manusia.

4. Apakah semua komunitas Agama Tridharma merayakan perayaan Dewa

Dapur?

Jawab:

Pada umumnya semuanya merayakan di kelenteng. Karena, di kelenteng

ketika seseorang melakukan sembahyang kepada tuhan yang berada di depan

dan mereka melakukan persembahyang ke dalam ke semua dewa-dewa yang

di dalamnya termasuk Dewa Dapur.

5. Adakah keharusan untuk menyembah Dewa Dapur untuk penganut

Tridharma?

Jawab:

Tidak ada keharusan dalam menghormati Dewa Dapur. Apalagi pada zaman

sekarang sudah menghilangkan tradisi-tradisi persembahyangan untuk

menghormati para dewa. Karena persembahyangan identik orang tradisional

untuk orang dulu.

6. Jika keharusan, Apa sanksi yang didapat kalau tidak menyembah Dewa

Dapur?

Jawab:

Karena sembahyang adalah bentuk penghormatan dan bukan bentuk

keharusan, jadi tidak ada sanksi jika tidak menjalankan. Karena, memiliki

prinsip bahwa tidak ada hukuman selama seseorang tidak melakukan

kejahatan. Ada filosofi mengatakan “Jangan mencari dewa, kalau prilaku

kita baik, dewa yang akan mencari dewa” yang memiliki makna bahwa

ketika seseorang menghormati dewa akan mendapatkan kebaikan.

7. Apakah ada batasan Umat Tridharma dalam merayakan ritual Perayaan Ritual

Tridharma (contoh komunitas orang Tionghoa)?

Page 143: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

132

Jawab:

Tidak ada batasan dan tidak ada paksaan menghormati dewa-dewa khususnya

Dewa Dapur. Karena landasannya adalah kepercayaan. Jika seseorang

percaya maka mereka akan melaksanakan.

8. Fungsi dan peran apa yang kalian ketahui dari kalian menyembah Dewa

Dapur?

Jawab:

Fungsi dan peran dari melakukan sembahyang penghormatan kepada Dewa

Dapur yaitu bahwa Dewa Dapur sedang mengawasi dan mencatat prilaku kita

sehari-hari. Dan dengan adanya kepercayaan Dewa Dapur telah Memberikan

suatu peringatan atas peristiwa yang terjadi pada diri kita. Memberikan

petunjuk supaya kita selalu berhati-hati dalam berprilaku.

9. Makna apa yang didapat dari penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

Makna yang didapat dari melakukan ritual dan percaya terhadap Dewa Dapur

yaitu membuat hidup baik, dan akan menjadikan orang berprilaku dan

berakhlak baik karena berpikir bahwa segala perbuatan yang dilakukannya

dicacat oleh Dewa Dapur. Menjalani kehidupan lebih berhati-hati karena

hidupnya dianggap sedang diawasi oleh Dewa Dapur. Hidup menjadi lebih

waspada dengan menjalani hidup rukun. Lebih menjaga harta dijalan yang

benar dengan tidak boros.

10. Taukah anda asal-usul (sejarah/mitologi) Dewa Dapur?

Jawab:

Legenda Dewa Dapur muncul dan bisa dihormati karena mengandung

pelajaran yang dapat diambil hikmat dari cerita tersebut seperti cerita di

bawah ini:

Dahulu hidup seorang laki-laki yang kaya memiliki istri yang sangat baik.

Karena, memiliki kekayaan yang banyak suami ini berselingkuh dengan

wanita lain dan menikahinya. Wanita yang menjadi istri barunya ini ternyata

wanita yang tidak baik. Istri lamanya diusir dan diceraikan. Baru menikah 1

tahun suaminya jatuh miskin dan mengalami kebutaan. Istri keduanya tidak

mau mengurusinya. Akhirnya suaminya mengemis dan kelaparan hingga

Page 144: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

133

sakit dijalan. Istri pertamanya melihat suaminya jatuh miskin dan langsung

menolong dan membawanya pulang untuk merawat dan mengobati

kebutaannya. Setelah beberapa hari merawat suaminya. Akhirnya Suaminya

sembuh dan bisa melihat. Suaminya penasaran wanita siapa yang telah baik

merawat dan mengobatinya. Melihat kejauhan bahwa wanita tersebut adalah

istrinya. Suaminya sangat malu atas segala perbuatannya terhadap istri

pertamanya dan lari ke dapur lalu, ngumpet disebuah tunggu. Dan akhirnya

suaminya meninggal terbakar di dalam tungku. Arwah inilah yang dianggat

oleh Dewa Tertinggi menjadi Dewa Dapur karena sikap penyesalan terhadap

perbuatannya kepada istrinya yang pertama.

11. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan sebelum melakukan ritual

penyembahan kenaikan Dewa Dapur?

Jawab:

Dalam tradisi Tionghoa ketika melakukan persembahyangan

perlengkapannya selalu sama seperti adanya lilin, dupa hio, buah-buhan yang

mani, kue-kueyang manis khusunya kue keranjang, gula batu, dan minuman

teh dan air putih.

12. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan dalam penyambutan ritual

turunnya Dewa Dapur?

Jawab:

Dalam tradisi Tionghoa ketika melakukan persembahyangan

perlengkapannya selalu sama seperti adanya lilin, dupa hio, buah-buhan yang

mani, kue-kueyang manis khusunya kue keranjang, gula batu, dan minuman

teh dan air putih.

13. Dimana biasanya memuja Dewa Dapur? (dan melakuakan pemujaan

mengunakan foto atau patung)

Jawab:

Karena namanya Dewa Dapur, melakukan ritual sembahyanganpun juga di

dapur. Biasanya dibuat altar kecil di dapur untuk tempat sembahyang kepada

Dewa Dapur. Dan di Indonesia tidak ada yang mengunakan patung atau foto

Dewa Dapur melainkan hanya mengunakan papan gantung nama yang

Page 145: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

134

bertuliskan Dewa Dapur. Sedangkan di kelenteng biasanya meja altar untuk

sembahyang Dewa Dapur terdapat dibelakang.

14. Biasanya, bagaimana pelaksanaan berjalan prosesi ritual kepada Dewa

Dapur?

Jawab:

Berjalannya prosesi ritual persembahyangan kepada Dewa Dapur sama

seperti persembahyangan kepada dewa-dewa lainnya dengan meyediakan

persembahyangan. Bedanya persembahyan kepada Dewa Dapur

menyuguhkan makanan-makanan yang manis-manis dengan tujuan Dewa

Dapur ketika melaporkan kepada Tuhan yang manis-manis dan yang bagus-

bagus saja.

15. Apakah penyembahan Dewa Dapur dilakukan seorang (individu) atau

berjama’ah (bersama-sama)?

Jawab:

Biasanya dan pada umumnya sembahyang kepada Dewa Dapur dilakukan

sendiri-sendiri atau individu. Jarang melakukannya dengan jama’ah.

Walaupun ada tapi sedikit. Karena pengaruh perubahan zaman.

16. Dewa Dapur inikan dikatakan Dewa Keluarga, apakah semua anggota

keluarga memuja Dewa Dapur? Atau hanya sebagaian anggota keluarga saja?

Jawab:

Karena menghormati Dewa Dapur bukan sebagai bentuk ajaran keharusan

dan tidak ada berupa sanksi jika tidak menjalankannya. Maka ada didalam

suatu keluarga yang tidak menghormati. Karena ini semua adalah bagi yang

mempercayainya. Jika tidak percaya, tidak melakukan persembahyangan.

Realitanya pada zaman sekarang anak muda sudah meniggalkan tradisi tidak

melakukan penyembahan kepada Dewa Dapur.

17. Doa khusus (keinginan) apakah yang dipanjatkan (diharapkan) saat perayaan

ritual Dewa Dapur? (apa yang diminta saat berdoa kepada DewaDapur)

Jawab:

Doa khusus yang biasa dipanjatkan kepada Dewa Dapur yaitu berupa

keinginan dan harapan agar keluarga mendapatkan kebaikan, dilindungi,

diberi rezeki, dan supaya anggota keluarga bisa berprilaku baik.

Page 146: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

135

18. Adakah amalan khusus yang dilakukan saat tiba perayaan ritual Dewa

Dapur?

Jawab:

Jatuhnya ritual persembahyangan Dewa Dapur jatuh pada 7 hari sebelum hari

raya Imlek biasanya amalan yang dilakukan anggota keluarga yaitu bersih-

bersih rumah dan membersihkan altar persembahyangan. Dan pada waktu

perayaan itu dianjurkan menjadi vegetarian. Karena, di dalamnya

mengandung makna bahwa menjadi vegetarian mengkondisikan seseorang

tidak membunuh.

19. Apakah ada hari, bulan, atau tanggal khusus lagi selain hari raya Imlek dalam

ritual Penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

Biasanya pada tanggal persembahyangan tangal 1 dan 15 setiap bulannya.

Walaupun itu tanggal persembahyangan kepada leluhur. Jika di kelenteng

semua Dewa yang ada di kelenteng di hormati dan melakukan

persembahyangan kepada semuanya termasuk Dewa Dapur.

20. Ada tidak perubahan pemujaan dari masyarakat tradisional dengan zaman

modern, yang berkaitan dengan model dapur yang mana kaitan Dewa Dapur

dahulunya dengan Tunggku!

Jawab:

Ia ada perubahan karena mengikuti perubahan zaman. Perubahan zaman

menjadikan tradisi semakin ditinggalkan karena dianggap tidak relevan.

Biasanya dahulu setiap rumah umumnya memiliki altar kecil untuk Dewa

Dapur dirumah. Pada rumah-rumah modern sekarang tidak ada. Dan sekarang

penghormatan persembahyangan di lakukan di kelenteng, tidak di rumah.

Page 147: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

136

HASIL WAWANCARA

Pertanyaan Penelitian di Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Tentang Dewa Dapur

Nama (interview) : Bapak Sulai

Jabatan : Ketua Yayasan Tridharma

Alamat: Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Timur

Penganut (kepercayaan): Buddha Tridharma

Tanggal: 04 Mei 2017

1. Ajaran (Doktrin) apakah yang kalian percayai dari penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

Dewa Dapur adalah salah satu dewa yang dipercayai oleh masyarakat Cina

yang membawa keberkahan untuk keluarga yang memiliki tugas mengawasi

manusia yang bertempat tinggal dirumah sebuah keluarga.

2. Sebenarnya, lebih cocok (tepat) dikatakan Menyembah, Memuja atau kata

Menghormati yang dikaitkan dengan ritual terhadap Dewa Dapur?

Jawab:

Lebih cocok menghormati untuk dilekatkan kepada Dewa Dapur dan untuk

semua dewa disini. Di kelenteng ini kami menghormatinya. Menghormati

disini memiliki artian bahwa kita akan mendapatkan keberkahan dari

menghormati para Dewa.

3. Bagaimana cara perhitungan tanggal Imlek dalam menentukan perayaan Dewa

Dapur?

Jawab:

Perayaan ritual Dewa Dapur dalam penanggalan Imlek pada umumnya

dirayakan dua kali yaitu pada tanggal 24 bulan 12 penanggalan Imlek jatuh

seminggu sebelum Hari Raya Tahun Baru Imlek dan tanggal 4 bulan 1

penanggalan Imlek jatuh 3 hari setelah Hari Raya Tahun Baru Imlek.

Page 148: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

137

4. Apakah semua komunitas Agama Tridharma merayakan perayaan Dewa

Dapur?

Jawab:

Kalau untuk Agama Tridharma disini seharusnya merayakan perayaan Dewa

Dapur. Karena, Dewa Dapur kami anggap dewa keberuntungan buat kami

dikehidupan ini.

5. Adakah keharusan untuk menyembah Dewa Dapur untuk penganut Tridharma?

Jawab:

Ritual perayaan Dewa Dapur walaupun pada umumnya dirayakan oleh

penganut Tridharma. Tetapi, tidak ada keharusan untuk melaksanakannya.

Karena, penghormatan disini sesuai dengan kepercayaan pribadi masing-

masing.

6. Jika keharusan, Apa sanksi yang didapat kalau tidak menyembah Dewa Dapur?

Jawab:

Karena, ritual perayaan terhadap Dewa Dapur bukan bentuk keharusan. Maka,

tidak ada sanksi jika tidak menyembah atau membuat penghormatan terhadap-

Nya.

7. Apakah ada batasan Umat Tridharma dalam merayakan ritual Perayaan Ritual

Tridharma (contoh komunitas orang Tionghoa)?

Jawab:

Tidak ada batasan untuk menghormati para dewa. Siapapun boleh membuat

ritual terhadap dewa. Karena dasar semua ini adalah sebuah kepercayaan. Jika

mereka tidak mempercayai dan tidak menghomatipun tidak masalah dan tidak

mendapat sanksi.

8. Fungsi dan peran apa yang kalian ketahui dari kalian menyembah Dewa

Dapur?

Page 149: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

138

Jawab:

Fungsi dan peran dari Dewa Dapur yaitu mendapat Keberkahan, kehidupan

menjadi lebih bahagia dan dapat terkontrol semua prilaku. Karena, kita selalu

berfikir bahwa kehidupan kita ada yang mengawasi.

9. Makna apa yang didapat dari penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

Makna yang didapat yaitu bahwa kehidupan lebih tertata karena ada peran

Dewa Dapur yang selalu melihat dan mengawasi gerak-gerik prilaku manusia

khususnya dikeluarga di dalam rumah karena, Dewa Dapur adalah anggaran

dasar yang ada di rumah tangga.

10. Tau kah anda asal-usul (sejarah/mitologi) Dewa Dapur?

Jawab:

Sejauh ini saya tidak tau tentang asal usul Dewa Dapur. Saya hanya

menjalankan tradisi dari leluhur saya saja.

11. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan sebelum melakukan ritual

penyembahan kenaikan Dewa Dapur?

Jawab:

Perlengkapan yang disiapkan yaitu buah-buahan, kue, manisan-manisan, uang

kertas yang buat dibakar, dan baju-baju dewa untuk persembahan. Tetapi yang

lebih lengkap seperti yang dikatakan pak Drajat bahwa perlengkapan sesaji

yang disuguhkan untuk Dewa Dapur yang biasa dilakukan di kelenteng yaitu :

Nasi beserta lauknya yang sudah matang, arak putih, buah-buahan, makanan

yang manis-manis, sayuran,dan yang terakhir daging-dagingan yang memiliki

tiga bentuk perwakilan perwujudan alam seperti Babi mewakili dunia darat ,

Page 150: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

139

ikan mewakili dunia air, dan ayam mewakili tingkatan udara dunia atas.

Perlengkapan di atas di sejajarkan di depan meja altar dengan pelengkap dupa

hio dan kertas bentuk burung yang dibakar.

12. Alat perlengkapan apakah yang dipersiapkan dalam penyambutan ritual

turunnya Dewa Dapur?

Jawab:

Sama seperti pengantaran kenaikan Dewa Dapur perlengkapan sesaji yang

dibawa.

13. Dimana biasanya memuja Dewa Dapur? (foto, patung)

Jawab:

Dari namanya saja Dewa Dapur. Altar Dewa Dapur diletakan di dapur. Tetapi,

kalau di kelenteng altar Dewa Dapur berada di ruangan belakang, berbeda

dengan dewa-dewa lain diletakan di ruangan depan. Lalu di altar Dewa

Dapurpun tidak ada patungnya melainkan hanya sebuah foto atas Dewa Dapur.

14. Biasanya, bagaimana pelaksanaan berjalan prosesi ritual kepada Dewa

Dapur?

Jawab:

Prosesi ritual Dewa Dapur yaitu jatuh pada malem hari jam 20.00 WIB. Semua

sesaji perlengkapan di letakan di depan altar yang sudah di bersihkan. Lalu

membakar hio dan uang-uangan kertas. Lalu berdoa di depan altar Dewa

Dapur.

15. Apakah penyembahan Dewa Dapur dilakukan seorang (individu) atau

berjama’ah (bersama-sama)?

Jawab:

Page 151: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

140

Yah, pada umumnya secara Individu karena, biasanya permintaan atau doa

yang dipanjatkan lebih secara personal.

16. Dewa Dapur inikan dikatakan Dewa Keluarga, apakah semua anggota

keluarga memuja Dewa Dapur? Atau hanya sebagaian anggota keluarga saja?

Jawab:

Pada umumnya ketika orang tuanya menghormati Dewa Dapur, semua anggota

keluarga seperti anak-anaknya menghormati Dewa Dapur pula. Tetapi, pada

zaman sekarang anak-anak sudah menghilangkan tradisi tersebut dan hanya

sebagaian anggota keluarga yang memiliki kesadaran saja.

17. Doa khusus (keinginan) apakah yang dipanjatkan (diharapkan) saat perayaan

ritual Dewa Dapur? (apa yang diminta saat berdoa kepada DewaDapur)

Jawab:

Tidak ada doa khusus yang dipajatkan. Pada umumnya hanya mengharapkan

keberkahan untuk kehidupan anggota keluarga saja supaya mendapatkan

keselamatan dan rejeki yang banyak.

18. Adakah amalan khusus yang dilakukan saat tiba perayaan ritual Dewa

Dapur?

Jawab:

Tidak ada amalan khusus saat tiba perayaan Dewa Dapur. Hanya saja karena

perayaan ritual ini jatuh seminggu sebelum Tahun Baru Imlek biasanya hanya

membersihkan altar dan rumah.

19. Apakah ada hari, bulan, atau tanggal khusus lagi selain hari raya Imlek dalam

ritual Penyembahan Dewa Dapur?

Jawab:

Page 152: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

141

Sejauh ini tidak ada dan saya tidak tahu selain dua kali selama setahun.

20. Ada tidak perubahan pemujaan dari masyarakat tradisional dengan zaman

modern, yang berkaitan dengan model dapur yang mana kaitan Dewa Dapur

dahulunya dengan Tunggku?

Jawab:

Pasti ada, seperti bentuk altarnya berbeda, bentuk dapur yang lebih modern,

lalu penghayatan terhadap Dewa Dapur pada zaman sekarang yang sudah

berubah. Sudah banyak anak-anak keturunan zaman sekarang melupakan

tradisi dari leluhur Cina ini.

Page 153: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

142

LAMPIRAN IV

FOTO KEGIATAN LAPANGAN

Foto 1: Tampak Depan Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi

Foto 2: Tampak Dalam Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi

Page 154: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

143

Foto 3: Patung Tokoh Tridharma yang disejajarkan seperti Agama Tao,

Khonghucu, dan Buddha (Tiga Ajaran Kebenaran)

Foto 4: Altar Dewa Dapur

Page 155: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

144

Foto 5: Altar Berbagai Dewa

Foto 6: Narasumber Bapak Sulai

Page 156: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

145

Foto 7: Narasumber Bapak Drajat

Foto 8: Narasumber Bapak Agus

Page 157: DEWA DAPUR DALAM PERSPEKTIF UMAT TRIDHARMA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35647/1/TRI... · Agama Tao ... mempercayai keberadaan dewa-dewi sebagai pelindung

146

Foto 9: Narasumber Bapak Ingsuhendi

Foto 10: Narasumber Bapak Jayasena