Developmental Care & KMC.docx
-
Upload
shofiyah-azuka-ne -
Category
Documents
-
view
115 -
download
2
description
Transcript of Developmental Care & KMC.docx
Developmental Care
Developmental Care adalah praktik professional, edukasi, dan penelitian
dimana perawat perlu mengeksplorasi, mengevaluasi, dan menemukan secara
terus menerus perubahan teknologi lingkungan di unit perawatan intensif neonatal
(NICU) yang berfokus meminimalisasi efek jangka pendek dan jangka panjang
akibat pengalaman rumah sakit pada bayi dalam kondisi kritis terhadap ancaman
fisik, psikologis, dan emosional. Developmental Care meliputi memodifikasi
lingkungan neonates dan belajar untuk membaca serta merespon perilaku bayi
dalam pemenuhan kebutuhannya. Developmental Care adalah kegiatan praktik
professional dengan cara memodifikasi lingkungan perawatan, membaca, dan
mempelajari respon bayi agar dapat mendukung perkembangan bayi dan
meminimalisir efek jangka pendek dan jangka panjang baik fisik, psikologis, dan
emosional akibat pengalaman hospitalisasi.
Developmental Care didasarkan pada teori bahwa otak bayi akan
berkembang hingga bayi lahir dan akan terus berlanjut hingga usia 3 tahun.
Perubahan otak janin terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.
Perkembangan alami otak bayi in utero terhenti ketika bayi lahir premature.
Perkembangan otak akan terganggu ketika seorang bayi lahir premature.
Pertumbuhan otak tidak hanya tergantung pada faktor endogen saja tetapi juga
dipengaruhi input sensori dan pengalaman. Perawatan harus dapat memfasilitasi
perkembangan otak bayi untuk tetap mengalami sinaptogenesis, apoptisis, dan
mielinisasi juga perkembangan area korteks abu-abu.
Tingkah laku bayi memberikan makna komunikasi, maka tenaga
professional harus selalu mengkaji respon bayi terhadap lingkungan secara
sistematis dan menyesuaikan kegiatan perawatan apabila terlihat tanda-tanda
stress. Pemberian sensori yang tepat ditambah gangguan yang minimal serta
perawatan yang tergantung pada isyarat bayi memberikan hasil medis dan
perkembangan memuaskan. Apabila pemberi perawatan tidak memperhatikan
aspek perkembangan otak bayi maka akan terjadi deficit neuropsychological
antara lain kesulitan bicara dan bahasa, keterlambatan motorik halus dan kasar,
deficit perhatian serta maslaah-masalah sosioemosional dan hubungan
interpersonal.
Beberapa sumber stress pada bayi di NICU yang akan mengganggu
perkembangan system saraf dan apparatus sensorik yaitu suara dan radiasi
gelombang elektromagnetik.
5 inti dalam Developmental Care: memfasilitasi tidur, pengkajian dan manajemen
stress, dan nyeri, aktifitas seari-hari, asuhan berpusat pada keluarga, dan
lingkungan mendukung penyembuhan. Kategori intervensi:
1. Modifikasi lingkungan (penerangan dan suara)
- Mengurangi kebisingan; tingkat kebisingan akibat peralatan
monitoring, alarm, dan aktifitas umum berhubungan dengan insiden
perdarahan intracranial khsunya bayi berat lahir sangat rendah.
Perawat harus mengurangi bising akibat menutup pintu incubator,
mendengarkan radio. Berbicara terlalu keras, dan memindahkan
peralatan. Aktifitas keperawatan seperti mengukur TTV, merubah
posisi, menimbang berat badan, dan mengganti popok berhubungan
dengan peningkatan TIK. Telinga bayi akan sensitive terhadap suara
pada 40 dBA dan riiko kerusakan terjadi dimulai pada suara level 78-
80 dBA, serta pada level 100-110 dBA bayi berisiko mengalami
kerusakan permanen pada system pendengarannya. Rekomendasi dari
American Association of Pediatric (AAP) tingkat kebisingan NICU
harus dibawah 45 dBA. Umumnya di NICU 38-75 dBA atau sampai
57-90 dBA.
- Mengurangi penerangan
Lampu prosedur yang ditingkatkan perlahan pada bayi premature akan
mempermudah bayi beradaptasi terhadap penerangan yang tajam dan
mencegah penurunan saturasi oksigen. Mata bayi harus dilindungi dari
lampu prosedur. Kadar pencahayaan dianjurkan berkisar 10-600 lux
(=1-60 foot –candles) pada setiap tempat tidur. Pencahayaan diatas 100
kHz akan menyebabkan pemanasan lokal pada jaringan.
Tindakan yang dpaat dilakukan: melakukan siklus penerangan dengan
member stimulus siang hari (terang) dan malam hari (gelap), menutup
incubator dengan kain, mencegah pencahayaan langsung, mencatat
respon bayi terhadap cahaya.
- Sentuhan terapeutik; dapat menurunkan denyut nadi dan pernapasan,
meningkatkan istirahat, meningkatkan koordinasi dalam mennghisap,
menelan, dan bernapas, serta meningkatkan kemampuan beradaptasi
terhadap lingkungan. Memanggil bayi dengan namanya secara lembut
serta menyentuh perlahan bagian tubuh bayi mengurangi gangguan
yang mendadak sebelum tindakan.
2. Minimal Handling
Minimal handling atau tidak sering memanipulasi bayi bertujuan untuk
melindungi dan mempertahankan stabilitas kondisi bayi dengan
merencanakan dan mengelompokkan prosedur dengan petugas kesehatan
lain.
3. Pemberian posisi yang tepat
Untuk mempertahankan fungsi neuromuscular dan osteo articular. Posisi
yang tepat dan anatomis merupakan komponen penting. Prinsip: posisi
hendaknya diubah secara teratur untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan yang simetri, posisi prone (menelungkupkan bayi dengan
memfleksikan ekstremitas bawah dan kepala dimiringkan ke salah satu
sisi), miring (dengan memposisikan bayi ke salah satu sisi dengan
memfleksikan tangan dan kaki sehingga berada di tengah-tengah tubuh),
dan supine (memfleksikan ekstremitas bawah)
4. Family center care
Mendekatkan interaksi orang tua dengan bayi
Keberhasilan Developmental Care dilihat dari tingkah lak bayi dan tingkah
laku merupakan refleksi dari pengaturan system saraf pusat. Menurut
Hockenberry dan Wilson (2009) pendekatan Developmental Care dapat dilakukan
dengan beberapa cara:
1. Menciptakan suasana malam hari untuk meningkatkan pola tidur bayi
dengan mematikan lampu ruangan sehingga ruangan menjadi gelap atau
redup, menutup incubator dengan selimut atau kain penutup dan
memakaikan penutup mata pada bayi
2. Meminimalkan stimulasi lingkungan, perawat hendaknya selalu
memonitor dan memperhatikan tanda perubahan fisiologis dan perilaku
bayi selama melakukan prosedur untuk mencegah kemungkinan terjadinya
stress pada bayi. Bayi memerlukan penanganan secara lembut, emngontrol
pergerakan bayi karena ada beberapa bayi yang tidak stabil apabila
dipindahkan tiba-tiba dan apabila terjadi gerakan yang tidak teratur maka
bayi harus diperbaiki kembali pada posisi tulang belakang fleksi ,
ekstremitas bawah mendekati tubuh.
3. Membantu memperbaiki posisi bayi dengan miring dan fleksi pada tulang
belakang, terutama sebelum prosedur invasive untuk mengurangi distress
4. Pembedongan dapat dilakukan seblelum prosedur invasive untuk
mengurangi respon nyeri pada bayi.
5. Nesting (pembatasan) dilakukan dengan cara menggulung selimut atau
kain diletakkan pada tempat tidur bayi bagian bawah untuk membantu
mempertahankan posisi fleksi ketika bayi terlentang atau miring
6. Skin to skin contact (kangaroo care) dan pijatan sesaat dapat menurunkan
stress pada bayi premature. Kontak kulit pasif antara ibu dan bayi secara
regular dapat meringankan stress. Orang tua baik ibu maupun ayah tidak
mengenakan baju atas demikian juga bayi, kecuali memakai popok. Bayi
diposisikan vertical pada dada ortu, sehingga terjadi kontak langsung kulit
bayi dengan kulit ortu, kontak mata serta kedekatan secara langsung
7. Cobedding of twins intervensi perkembangan yang memberikan
lingkungan yang lebih baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi,
dimana bayi kembar ditempatkan pada satu tempat tidur atau incubator
dapat menjadikan termoregulasi membaik, episode apneu atau bradikardi
berkurang, berat badan lebih cepat meningkat dan mengurangi jumlah hari
rawat.
Dampak Developmental Care pada BBLR
1. Dampak jangka pendek
Menurunkan kejadian penyakit paru kronik, infeksi, retinopaty
prematurity, dan intraventriculer haemorragic pada bayi premature
sebelum dan setelah program pelatihan Developmental Care, serta
meningkatkan BB bayi.
2. Dampak jangka panjang
Meningkatkan fungsi hemisfer kanan dan lobus frontal pada
neuropsikologis dan neurofisiologis pada usia 8 tahun.
Kangaroo Mother Care
Kangaroo Mother Care (KMC) adalah kontak kulit antara ibu dan bayi
secara dini, terus-menerus serta dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif.
Tujuannnya adalah agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir
atau bayi telah stabil. Kangaroo Mother Care dapat dilakukan di rumah sakit atau
di rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dapat di rawat dengan Kangaroo Mother
Care meskipun belum dapat menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan
salah satu alternatif pemberian minum.
Metode ini meniru perilaku binatang asal Australia yang menyimpan
anaknya di kantung perutnya, sehingga diperoleh suhu optimal bagi kehidupan
bayi. Metode ini dikembangkan di Kolombia.
Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ini ditemukan sejak tahun
1983, kemudian metode Kanguru mulai dikembangkan sejak 1978 oleh Neos
Edgar Rey dan Hector Martinez, peneliti pada Instituto Materno Infantil in Santa
Fe de Bogota Kolombia.Metode yang pertama kali dilakukan oleh Doctors Rey
dan Martinez di Bogota, Colombia pada tahun 1979 ini awalnya dicetuskan
karena begitu banyaknya bayi berat lahir rendah, keterbatasan tenaga dan fasilitas
kesehatan, serta tingginya angka mortalitas di rumah sakit karena infeksi. Menurut
Ludington Hoe, J.Obset Gynecol Neonatal Nurs, KMC merupakan Lingkungan
yang baik untuk bayi premature segera setelah lahir.
Di Indonesia, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (Depkes
dan Kesos) telah mengembangkan kebijakan Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial. Metode kanguru digunakan sebagai salah satu cara pencegahan
hipotermia dalam Perawatan Neonatal Dasar. Di Indonesia lebih banyak dikenal
dengan nama Perawatan Metode Kanguru (PMK) atau cukup menyebut
Perawatan Bayi Lekat (PBL). Menurut Prof Dr.dr.Hadi Pratomo, Dosen Fakultas
Kesehatan Masyarakat, UI ada beberapa istilah Lokal KMC di Indonesia misalnya
Bedako di (OKU, Sumsel), Kadu dan Makaleppe di Maros, Sulsel, Perawatan
Bayi Tegak, Perawatan Bayi Tempel, Kekepan di Garut, Perawatan Bayi Lekat di
Yogya, Metoda Kussu di Kuskus, Maluku .
Menurut Hadi, berdasarkan perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), pada tahun 1995 hampir semua (98 persen) dari lima juta kematian
neonatal terjadi di negara berkembang. Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi
pada periode neonatal dini. Umumnya karena berat badan lahir kurang dari 2.500
gram. Menurut WHO, 17 persen dari 25 juta persalinan per tahun adalah BBLR
dan hampir semua terjadi di negara berkembang.
Pengertian Asuhan Metode Kanguru
Asuhan Kangaroo Mother Care merupakan asuhan yang dirancang untuk
neonatus dengan berat badan lahir rendah atau kurang bulan. Asuhan ini dikenal
juga dengan metode skin to skin yaitu kontak kulit dengan kulit anatara ibu dan
bayi dengan mempertahankan suhu tubuh normalnya yang dilakukan sejak dini
dan berkelanjutan baik selama masih di rumah sakit maupun di rumah, disertai
pemberian ASI eksklusif dan pemantauan terhadap tumbuh kembang bayi.
Metode asuhan kanguru dapat dilakukan kepada hampir semua bayi kecil.
Bayi dengan sakit yang parah yang memerlukan perawatan khusus bisa menunggu
hingga pulih sebelum memulai metode ini. Sesuai metode ini untuk jangka pendek
bisa dilakukan saat pemulihan ketika bayi masih memerlukan perawatan medis
(cairan IV, oksigen tambahan konsentrasi rendah).
Kontak kulit dengan kulit harus dimulai secar bertahap dengan transisi
secara hati-hati sehingga menjadi berkesinambungan. Sesi selama 60 menit atau
kurang harus dihindari karena perubahan yang terlalu sering akan membuat bayi
stress. Waktu kontak kulit dengan kulit diperpanjang secara bertahap agar menjadi
selama mungkin. Ibu bisa tidur dengan bayi yang diletakan dengan posisi kanguru
benar. Lamanya bayi dalam posisi Kanguru kalau mungkin 24 jam terus menerus.
Kalau ibu tidak sempat bisa fungsinya sementara diganti oleh keluarga lain. Bayi
yang dirawat di NICU mengingat keadaan bayi, maka metode Kanguru dilakukan
secara bertahap, paling tidak selama 1 jam (agar tidak mengganggu waktu
istirahatnya bayi) sebelum terus menerus selama 24 jam.
Untuk metode asuhan kanguru secara terus menerus, kondisi neonatus
harus stabil. Kemampuan minum (untuk menghisap dan menelan) bukan
merupakan persyaratan esensial, metosde ini bisa dilakukan walaupun dilakukan
melalui sonde. Kriteria bayi dalam asuhan metode kanguru :
a. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g
b. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
c. Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
d. Perkembangan selama di inkubator baik
e. Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan
Menurut Perinasia (Perkumpulan Perinatologi Indonesia) Tahapan yang
harus dipersiapkan sebelum memulai metode ini, yaitu antara lain :
a. Persiapan ibu
- Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3
kali sehari.
- Membesihkan kuku dan tangan
- Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai.
- Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi,ibu dapat menggunakan handuk/
kain (dilipat diagonal,difiksasi dengan ikatan atau peniti yang aman di baju
ibu),kain lebar yang elastik, atau kantong yang dibuat sedemikian rupa
untuk menjaga tubuh bayi. Bisa juga memakai baju dengan ukuran lebih
besar dari badan ibu.bayi diletakkan di antara payudara ibu,baju
ditangkupkan. Kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut
ibu agar ibu tidak jatuh.
- Selama pelaksanaan Metode Kanguru ibu tidak memakai BH
- Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain
- Memakai kain baju yang dapat direnggang
b. Persiapan Bayi
- Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan
hangat
- Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi,kaos kaki, dan popok selama
penggunaan metode ini.
- Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit ke samping kanan/kiri
sesuai dengan kenyamanan bayi serta ibu.Usahakan kulit bayi kontak
langsung dengan kulit ibunya terus menerus
- Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu.
- Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di sekeliling
atau mengelilingi ibu dan bayi.
Adapun tahapan yang dilakukan selama asuhan metode kanguru yaitu:
a. Posisi kanguru
- Bayi diletakkan diantara payudara ibu dalam posisi tegak dengan dada bayi
menempel pada dada ibu.
- Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit
tengadah.
- Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok.
- Dalam posisi berdiri tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau
kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh.
- Pastikan bahwa kain melekat erat dibagian dada dan bukan dibagian perut,
jangan mengikat terlalu keras dibagian perut bayi tapi harus disekitar
epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi leluasa bernafas dengan perut dan
nafas ibu akan menstimulasi bayinya .
- Selanjutnya bayi hanya mengenakan popok, topi hangat, dan kaus kaki.
Tetapi apabila suhu sedang dingin, boleh dipakaikan baju tanpa lengan
berbahan katun yang dibuka di bagian depannya, agar dada bayi tetap dapat
menempel (kulit ke kulit) pada dada ibu.
- Ibu dapat bebas bergerak,seperti duduk,berjalan, berdiri, makan, dan lain-
lain.
- Pada waktu tidur, Kangaroo Mother Care dapat dilakukan dengan cara
posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di
belakang punggung ibu.
b. Perawatan bayi dengan posisi kanguru
Sebagian besar perawatan tetap dapat dilakukan meskipun pada posisi kanguru
ini termasuk menyusui harus tetap dilakukan. Bayi hanya dilepaskan dan kontak
kulit dengan kulit saat:
- Mengganti popok, melakukan tindakan higiene dan perawatan tali pusat
- Penilaian klinis sesuai jadwal yang ditentukan rumah sakit.
- Tidak perlu dan di rekomendasikan untuk dimandikan setiap hari
c. Pemantauan kondisi bayi
- Suhu Bayi yang cukup minum dan dalam kondisi kontak kulit dengan kulit,
dapat dengan mudah mempertahankan suhu tubuh normalnya yaitu antara
36,5 C-37 C saat berada dalam posisi kanguru. Saat posisi ini dimulai ukur
suhu aksila setiap 6 jam hingga stabil selam 3 hari berturut-turut setelahnya
pengukuran dilakukan hanya 2 kali sehari.
- Pernafasan Frukuensi pernafasan normal BBLR atau kurang bulan berkisar
antara 30-60 kali permenit, dan nafas akan bergiliran dengan interval tidak
bernafas (apnea). Jika interval terlalu lama (20 detik atau lebih) dan bibir
serta muka bayi menjadi biru, sianosis dan nadinya rendah, bradikardia,atau
risiko kerusakan otak. Penelitian menunjukan bahwa kontak kulit dengan
kulit dapat membuat pernafasan lebih teratur pada bayi kurang bulan dan
bisa menurunkan insidensi apnea.
- Tanda bahaya
Keadaan penyakit serius pada bayi kecil biasanya samar dan terabaiakn
dengan mudah hingga penyakit menjadi lebih berat dan sulit diatasi.
Penting bagi ibu untuk mengenali tanda-tanda tersebut dan memeberikan
perawatan yang diperlukan. Tanda-tanda tersebut antara lain : sulit
bernafas, retraksi, merintih, bernafas sangat lambat atau sangat perlahan,
Apnea yang sering dan lama, bayi teraba dingin, suhu tubuhnya dibawah
normal meskipun dijaga kesehatannya.
Sulit minum: bayi tidak bangun untuk minum, berhenti minum atau muntah
Kejang, Diare, Kulit menjadi kuning
- Menyusui
Posisi Kangaroo Mother Care ideal untuk menyusui bayi
Ajari ibu cara menyusui dan perlekatan yang benar.
Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi, dorong ibu agar
mampu melakukannya.
Bila ibu tidak dapat menyusui,berila h ASI peras dengan menggunakan
salah satu alternatif cara pemberian minum.
Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu menyusui
catat waktu ibu menyusui bayinya.
Setiap ibu memproduksi ASI yang khusus untuk bayinya, tapi ibu dan bayi
kurang bulan menghasilkan ASI rendah laktosa yang penting untuk
pencernaan karena bayi kurang bulan tidak mempunyai laktisa – enzim
yang menguraikan gula tertentu.
Kandungan ASI manusia berubah sesuai pertumbuhan neonatus. ASI,
terutama kolostrum, kaya akan antibody –imunoglobin, yang melindungi
terhadap infeksi. Selain itu, ASI manusia mengandung zat anti infeksi yang
lainnya seperti hormon interferon, pakar pertumbuhan dan komponen anti
inflamasi.Bayi yang sangat kurang bulan/sakit sehingga tidak bisa
menyusui akan mendapatkan manfaat ASI yang diberikan melalui pipet.
Untuk bayi dengan usia kehamilan kurang dari 30-32 minggu ASI,
biasanya diberikan melalui selang nasogastrik, yang bisa digunakan juga
untuk ASI yang diperah ibu bisa membiarkan bayi menghisap jarinya saat
diberi minum melalui sonde dan hal ini bisa dilakukan dalam posisi
kanguru.Untuk bayi dengan usia kehamilan lebih dan 30-32 minggu ini bisa
digunakan cangkir ASI yang telah diperah, dalam pemberian cara ini bayi
dilepaskan dari posisi kanguru, ditutup dengan selimut hangat dan kembali
ke posisi kanguru setelah selesai minum. Bayi dengan usia kehamilan lebih
dari 32 minggu bisa belajar dengan menghisap puting, sehingga bayi dalam
menyusui tetap dalam posisi kanguru.
- Pertumbuhan
Timbang bayi kecil sekali sehari, penimbangan lebih sering akan
mengganggu bayi dan menyebabkan kecemasan pada ibu. Saat bayi mulai
bertambah berat timbang setiap dua hari sekali selama satu minggu dan
kemudian sekali seminggu hingga bayi cukup bulan.
Menimbang bayi dengan cara, misalnya telanjang, timbangan yang telah
dikalibrasi, letakkan handuk bersih dan hangat pada timbangan untuk
menghindari bayi dingin.
Timbang bayi ditempat dalam lingkungan yang hangat.
Catat beratnya setiap melakukan penimbangan.
d. Penjelasan kepada ibu
- Jelaskan pada ibu mengenai pola pernafasan dan warna bayi normal serta
kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal. Mintalah pada ibu
waspada terhadap tanda yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal.
- Jelaskan juga bahwa KMC penting agar pernafasan bayi baik dan
mengurangi resiko terjadinya apnoe, dibanding bayi yang diletakkan di
boks.
- Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung, atau
menyentil kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah, bibir atau
sekitar mulut atau pernafasan berhenti lama
- Bila suhu normal selama 3 hari berturut-turut, ukur suhu setiap 12 jam
selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran.
e. Penghentian asuhan metode kanguru.
Metode ini dijalankan sampai berat badan bayi 2500 gram atau mendekati 40
minggu,atau samapai kurang nyaman dengan Kangaroo Mother Care, misalnya :
- Sering bergerak
- Gerakan ekstremitas berlebihan
- Bila akan dilakukan Kangaroo Mother Care bayi menangis.
Bila bayi sudah kurang nyaman dengan Kangaroo Mother Care, anjurkan ibu
untuk menyapih bayi dari KMC, dan dapat melakukan kontak kulit lagi pada
waktu bayi sehabis mandi,waktu malam yang dingin,atau kapan saja dia
menginginkan.
Bayi juga diberhentikan pada asuhan metode kanguru yaitu jika memenuhi
kriteria berikut ini:
- Kesehatan umum bayi baik dan tidak ada penyakit seperti apnea dan infeksi
- Bayi minum dengan baik dan mendapatkan ASI ekslusif.
- Berat badan bayi naik (sedikitnya 15 g/kg/per hari paling sering dalam 3
hari berturut-turut)
- Suhu bayi stabil saat dalam posisi kanguru (selama 3 hari berturut-turut)
f. Prinsip Metode Asuhan Kanguru
Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam
inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang
mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal
(36,5 o C- 37,5 o C). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit
bayi dengan secara terus-menerus.Bayi yang dapat bertahan dengan cara ini
adalah yang keadaan umumnya baik, suhu tubuhnya stabil(36,5 o C- 37,5 o C)
dan mampu menyusui dengan baik. Metode ini dihentikan jika bayi telah
mencapai bobot badan minimal 2500 g dan suhu tubuh optimal 37 o C, dan bayi
bisa menyusui dengan baik.
g. Manfaat Asuhan Metode Kanguru
Beberapa penelitian menyebutkan metode ini memberikan manfaat yang dapat
dirasakan langsung oleh bayi dan ibu:
- Untuk meningkatkan Berat Badan terutama pada BBLR
- Menjaga kehangatan, agar suhu tubuh bayi tetap normal. Suhu optimal
didapat lewat kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin
contact). Suhu ibu merupakan sumber panas yang efisien dan murah.
- Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui
sehingga Inisiasi Menyusu Dini juga akan cepat tercapai dalam tahap
metode ini dan apabila ASI sudah keluar manfaat ekonomis juga akan
dirasakan. Ibu selain mudah, praktis dan murah dapat meyusui bayinya,
tidak perlu juga membeli susu formula yang harganya cukup mahal
- Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi.
Metode ini tentunya akan lebih mendekatkan ikatan batin ibu dan si bayi,
karena apabila bayi berada di inkubator, tentunya hubungan bayi dan ibu
akan ”terbatas”. Dengan metode Kangaroo Mother Care ini akan diketahui
pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi
karena berbagai rangsangan seperti skin to skin contact. Bayi akan merasa
aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan
mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam
rahim. Bayi dapat merasakan sentuhan lembut ibu, ungkapan rasa sayang
dan perhatian seorang ibu. Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan
ibu, menurut penelitian, menunjukkan kenaikan berat badan yang cepat dari
pada jika si bayi jarang disentuh.
- Perlindungan dari infeksi
- Mengurangi lama menangis pada bayi
- Dapat mengurangi biaya rumah sakit.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan ikubator di rumah sakit yang cukup
mahal, sehingga dengan menggunakan asuhan metode kanguru dapat
mengurangi biaya rumah sakit
- Metode bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain, jika ibu perlu istirahat,
termasuk ayah, saudara,atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang
menggantikan , bayi diberi pakaian hangat atau topi, dan diletakkan di box
bayi dalam ruangan yang hangat.
Adapun salah satu kekurangan dari asuhan metode kanguru yaitu, Waktu ibu
cenderung lebih banyak digunakan untuk metode ini, sehingga tidak dapat
melakukan aktivitas lain yang lebih berat(sangat aktif).
h. Memulangkan bayi
Butuh waktu beberapa hari/minggu sampai bayi siap dipulangkan, tergantung
berat lahir. Ibu dan bayi dapat dipulangkan jika:
- Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
- Berat badan naik >20 gram/hari selama 3 hari berturut-turut.
- Beri dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat melanjutkan
KMC di rumah, dan dapat kembeli untuk melakukan kunjungan tindak
lanjut secara rutin.
i. Kunjungan tindak lanjut
- Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila memungkinkan
dan diskusikan setiap masalah yang ada dengan ibu.Beri dukungan pada
ibu.
- Pada minggu ke dua lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayi
berumur 40 hari atau berat bayi 2500 gram.Timbang bayi dan nasehati ibu
untuk menghentikan Kangaroo Mother Care bila bayi mulai kurang toleran.
- Bila sudah lepas Kangaroo Mother Care, lanjutkan kunjungan tindak lanjut
tiap bulan sampai bayi berumur beberapa bulan untuk memantau pemberian
minum dan tumbuh kembang bayi.
PAPER
DEVELOPMENTAL CARE dan Kangaroo Mother Care
Untuk memenuhi tugas panum Keperawatan Anak
Disusun oleh :
Azka Fathiyatir Rizqillah
Eva Dwi Mayrani
Evi Apriani
Menik Kartini
Nurul Laily Ramadani
Rina Achiriyani
Siti Shofiyah
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
Daftar Pustaka
- Zubaidah. 2012. Pengaruh Pemberian Development Care terhadap
Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Perawat dalam Merawat BBLR di RSUP
dr. Karyadi Semarang. Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.
- Herliana, Lia. 2011. Pengaruh Developmntl Care terhadap Reapon Nyeri
pada Bayi Prematur yang Dilakukan Prosedur Invasif. Fakultas Ilmu
Keperawatan Magister Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.