DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM...

16
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV 2-3 Maret 2017 Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected] www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id ISBN 978-602-70083-4-2 DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM PERSPEKTIF INFORMASI KEUANGAN DAN INFORMASI NON KEUANGAN (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015) Dhian Kurnianti 1 Rafrini Amyulianthy 2 Lailah Fujianti 3 1,2,3 (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila) ABSTRACT : The purpose of this study is to analyze the Earning Management to the Financial Information and Non Financial Information on companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2015. This study uses secondary data, the data used in the form of financial statements of companies listed on stock exchanges in Indonesia. This research method using purposive sampling method. Total all companies that the research samples are 143 companies with a year study period, thus obtained 33 samples after exclude the outliers. The study used linier regression analysis. The test results indicate that Firm Size, Growth, Leverage, and Board Composition of Independent Commissioners has significant influence on Earning Management, and Public Accounting Firm Size and Audit Opinion doesn’t has significant influence. Keywords : Earning Management, Financial Information, Non Financial Information, Discretionary Accruals, Multiple Regression. PENDAHULUAN Salah satu penilaian dari kinerja manajemen perusahaan dilihat dari laba yang terdapat dalam laporan keuangan, sehingga informasi laba merupakan suatu informasi yang penting sebagai dasar pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Informasi laba yang dimaksud itulah yang menjadi target rekayasa dari tindakan oportunis manajemen dalam memaksimalkan kepentingan individu, sehingga dapat merugikan para investor. Perilaku mengatur laba perusahaan sesuai dengan istilah Earning Management (Christiani, 2015). Earning Management terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangannya dalam menyusun laporan keuangan yang dapat membuat pernyataan yang menyesatkan (mislead) pada pemangku

Transcript of DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM...

Page 1: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

ISBN 978-602-70083-4-2

DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM

PERSPEKTIF INFORMASI KEUANGAN DAN INFORMASI

NON KEUANGAN

(Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015)

Dhian Kurnianti1

Rafrini Amyulianthy2

Lailah Fujianti3

1,2,3(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila)

ABSTRACT : The purpose of this study is to analyze the Earning Management to the Financial

Information and Non Financial Information on companies listed in Indonesia Stock Exchange in

2015. This study uses secondary data, the data used in the form of financial statements of companies

listed on stock exchanges in Indonesia. This research method using purposive sampling method. Total

all companies that the research samples are 143 companies with a year study period, thus obtained

33 samples after exclude the outliers. The study used linier regression analysis. The test results

indicate that Firm Size, Growth, Leverage, and Board Composition of Independent Commissioners

has significant influence on Earning Management, and Public Accounting Firm Size and Audit

Opinion doesn’t has significant influence.

Keywords : Earning Management, Financial Information, Non Financial Information,

Discretionary Accruals, Multiple Regression.

PENDAHULUAN

Salah satu penilaian dari kinerja manajemen perusahaan dilihat dari laba yang terdapat dalam

laporan keuangan, sehingga informasi laba merupakan suatu informasi yang penting sebagai dasar

pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Informasi laba yang dimaksud itulah yang menjadi target

rekayasa dari tindakan oportunis manajemen dalam memaksimalkan kepentingan individu, sehingga

dapat merugikan para investor. Perilaku mengatur laba perusahaan sesuai dengan istilah Earning

Management (Christiani, 2015).

Earning Management terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangannya dalam menyusun

laporan keuangan yang dapat membuat pernyataan yang menyesatkan (mislead) pada pemangku

Page 2: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

kepentingan mengenai kondisi mendasar yang ada dalam suatu perusahaan (Healy dan Wahlen,

2010).

Ada berbagai cara dalam melakukan Earning Management, di antaranya adalah pemilihan

metode akuntansi atau kebijakan akrual. Salah satu ukuran kinerja perusahaan yang sering digunakan

sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba yang dihasilkan perusahaan, laba tersebut diukur

dengan dasar akrual (Subra Manyam 1996). Kebijakan akrual atau Discreationary Accrual, yaitu

dengan mengendalikan transaksi akrual sehingga laba terlihat tinggi. Akan tetapi, transaksi tersebut

tidak mempengaruhi aliran kas, misalnya waktu dari pengakuan pendapatan sehingga kebijakan

akrual akan dapat mempengaruhi kualitas laba suatu perusahaan (Christiani, 2015).

Profitability menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam

hubungannya dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba (Arifin dan

Destriana, 2016). Profitability juga merupakan ukuran yang dijadikan oleh investor untuk mengukur

apakah perushaaan sehat atau tidak dalam tindak lanjut dalam pengambilan keputusan investasi. Pada

pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan bahwa Profitability

berpengaruh positif terhadap Earning Management.

Pertumbuhan yang dialami perusahaan dari tingkat terendah hingga tingkat tertinggi atau tingkat

dimana hasil dari pertumbuhan perusahaan telah menempati kejayaannya (Indriyani dkk, 2015).

Variable growth mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba, dengan hasil tingkat

pertumbuhan aktiva perusahaan relative kecil (Yuliana dkk, 2015).

Dalam kaitannya dengan leverage, salah satu alternatif sumber dana perusahaan selain menjual

saham di pasar modal adalah melalui sumber dana eksternal berupa hutang (Jao, 2011). Perusahaan

yang memiliki kemungkinan lebih tinggi dalam melanggar perjanjian utang maka perusahaan

cenderung melakukan earning management untuk meningkatkan laba perusahaan (Healy dan Palepu,

2011). Pada penelitian Setiawan dan Siska (2013) menyatakan bahwa leverage mempunyai hubungan

signifikan kearah negative yang ditunjukan dari semakin besarnya leverage akan membuat earning

management cenderung menurun.

Dewan komisaris independen merupakan komisaris yang berasal dari pihak eksternal perusahaan

dan tidak terkait sama sekali dengan manajemen perusahaan. Komposisi dari dewan komisaris

Page 3: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

independen diukur dengan presentase jumlah anggota komisaris yang berasal dari luar perusahaan

terhadap seluruh komisaris perusahaan (Jao, 2011). proporsi anggota dewan komisaris yang berasal

dari luar perusahaan berhubungan negative dengan earning management karena anggota komisaris

dari luar dapat meningkatkan pengawasan yang dilakukan oleh pihak eksternal dan membuat pihak

manajemen menyajikan laporan keuangan secara transparan tanpa adanya rekayasa (Jao, 2011).

DeAngelo (1981) menyatakan bahwa kualitas audit yang dilakukan oleh akuntan publik dapat

dilihat dari ukuran KAP yang melakukan audit. KAP afiliasi internasional dianggap dapat melakukan

audit dengan baik dan sempurna dengan pengalaman yang sudah melelang buana dikancah

internasional dan KAP afiliasi internasional dianggap lebih berkualitas dibandingkan dengan KAP

kecil yang tidak mempunyai afiliasi internasional. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Christiani

(2014), didapatkan hasil bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP tidak

berpengaruh terhadap earning management.

Opini audit menurut kamus standar akuntansi (Ardiyos,2007) adalah laporan yang diberikan

seorang akuntan public terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang

disajikan oleh perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Gondata (2015) didapatkan bahwa

opini auditor tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegiatan earning management.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah (1) Profitability berpengaruh terhadap Earning

Management , (2) Growth berpengaruh terhadap Earning Management, (3) Leverage berpengaruh

terhadap Earning Management, (4) Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Earning

Management, (5) Ukuran KAP berpengaruh terhadap Earning Management, dan (6) Opini Audit

berpengaruh terhadap Earning Management.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Agency Theory (Teori Agensi)

Dalam teori keagenan atau Agency Theory, hubungan keagenan didefinisikan sebagai kondisi

dimana satu orang atau lebih (principal) melibatkan orang lain (agen) untuk melakukan beberapa hal

atas nama mereka termasuk di antaranya melibatkan pendelegasian beberapa otoritas pengambilan

keputusan kepada agen. (Jensen dan Meckling, 1976).

Page 4: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Agen dalam hal ini manajemen perusahaan yang dapat melakukan earning management untuk

meningkatkan pencapaian laba perusahaan yang merupakan motivasi bagi manajemen untuk

mencapai pencapaian laba yang setinggi-tingginya demi kepentignan pribadi dan bukannya bertujuan

untuk kepentingan principal. Di sinilah auditor berperan sebagai mekanisme pengawasan untuk

memitigasi masalah keagenan, termasuk mendeteksi adanya insentif manajemen untuk melakukan

earning management (Jansen dan Meckling, 1976). Timbulnya praktik earning management yang

dijelaskan dengan teori agensi disebabkan karena adanya asimetri informai. Asimetri informasi

merupakan suatu kondisi adanya ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen

dan pemegang saham.

Earning Management

Earning management dapat terlihat jelas merupakan kelanjutan dari teori agensi (agency theory)

dimana manajer yang telah diberi kewenangan oleh pemegang saham dapat secara bebas memainkan

laba perusahaan dengan cara earning management, baik menaikan laba atau menurunkan laba

sehingga terpenuhi lah kepentingan para manajer perusahaan untuk memanajemen tingkat profit,

seperti konsep earning management menurut Salno dan Baridwan (2000) menggunakan pendekatan

teori keagenan (agency theory) yang menyatakan bahwa ”praktek earning management dipengaruhi

oleh konflik antara kepentingan manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul karena setiap

pihak berusaha untuk mencapai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya”.

Profitability dan Earning Management

Profitability menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya

dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba (Arifin dan Destriana, 2016).

Menurut Fahmi (2011) semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan

kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Pemikiran ini sesuai dengan pengujian yang

dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016).

H1: Profitability berpengaruh terhadap Earning Management.

Growth dan Earning Management

Pertumbuhan yang dialami perusahaan dari tingkat terendah hingga tingkat tertinggi atau tingkat

dimana hasil dari pertumbuhan perusahaan telah menempati kejayaannya. Pertumbuhan ditunjukan

Page 5: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

dengan peningkatan dari tiap tahap yang dialami oleh perusahaan. Menurut Indriyani dkk (2015),

perusahaan akan mengalami 3 (tiga) tahap yaitu: start-up, growth, mature, dan decline. Pemikiran ini

sesuai dengan pengujian yang dilakukan oleh Yuliana, dkk (2015).

H2: Growth berpengaruh terhadap Earning Management.

Leverage dan Earning Management

Rasio leverage merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara dana yang dipinjam oleh

perusahaan dari kreditur dibandingkan dengan ekuitas yang dimiliki perusahaan atau para pemegang

saham (Arifin dan Destriana, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Saleh et al. (2005), Tarjo (2008),

Lin et al. (2009) dan Jao (2011) menemukan bahwa leverage mempunyai hubungan positif dengan

manajemen laba.

H3: Leverage berpengaruh terhadap Earning Management.

Dewan Komisaris Independen dan Earning Managements

Dewan komisaris independen merupakan dewan komisaris yang tidak memliki hubungan atau

afiliasi khusus dengan pemilik perusahaan atau manajemen perusahaan (Ariyanti, 2015). Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Chtourou et al. (2001), Xie et al. (2001), Peasnell et al. (2001),

Cornett et al. (2006), Nasution dan Setiawan (2007), Liu and Lu (2007), Cornet et al. (2009) serta Jao

(2011) menyimpulkan bahwa proporsi anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan

berhubungan negatif dengan earning managemen.

H4: Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Earning Management.

Ukuran KAP dan Earning Management

Demi mendapatakan hasil yang memuaskan dan pencegahan earning management dibutuhkan

auditor yang mempunyai kualitas yang tinggi. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan ukuran KAP (KAP afiliasi internasional). penelitian yang dilakukan oleh Rusmin

(2010) mengemukakan bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap earning management.

H5: Ukuran KAP berpengaruh terhadap Earning Management.

Opini Audit dan Earning Management

Page 6: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Opini adalah pernyataan professional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Opini audit menurut kamus standar akuntansi

(Ardiyos,2007). Pada penelitian yang dilakukan oleh Gondata (2015) didapatkan bahwa opini auditor

tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegiatan earning management yang dilakukan

oleh pihak manajemen perusahaan.

H6: Opini Audit berpengaruh terhadap Earning Management.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2015. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi, telah dikumpulkan, dan diolah oleh

pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi, berupa data-data variabel bebas. Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Adapun kriteria yang digunakan

adalah (1) Perusahaan manufaktur go public atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015. (2)

Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam website perusahaan atau website

BEI tahun 2015 yang dinyatakan dalam rupiah (Rp). (3) Data yang tersedia secara lengkap mengenai

data-data yang menyangkut variabel penelitian dalam hal pengukuran. (4) Data perusahaan yang

terkena Data Outlier pada saat melakukan penelitian. Kriteria tersebut diterapkan pada 143

perusahaan manufaktur, yang akhirnya terpilih sebanyak 72 perusahaan yang memenuhi kriteria

sampel sebelum outlier untuk perhitungan variabel dependen, dan 33 perusahaan final dalam

pengolahan data setelah outlier.

OPERASIONALISASI VARIABEL

Dalam penelitian ini digunakan lima variabel independen yaitu Profitability, Growth, Leverage,

Dewan Komisaris Independen, Ukuran KAP, dan Opini Audit sementara variabel dependen adalah

Earning Management.

1. Earning Management (EM) menggunakan proksi Discretionary accrual (DA) dihitung

dengan menggunakan Jones Model.

TACit = NIt – CFOt

Page 7: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

TACit / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏 = 𝜷𝟏 ( 1 / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏) + 𝜷𝟐 ( Revt / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏 )+ 𝜷𝟑 (PPEt / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏) + e

E (TACit / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏 ) = 𝜷𝟏 ( 1 / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏) + 𝜷𝟐 ( Revt / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏 ) + 𝜷𝟑 (PPEt / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏)

DAit = ( TACit / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏) – E (TACit / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏 )

Dimana :

TACit = Total accruals Perusahaan pada perioda tahun t

NIt = Net income Perusahaan pada perioda tahun t

CFOt = Cash flow operation Perusahaanpada periode tahun t

𝐴𝑖𝑡 −1 = Total Aktiva Perusahaan pada periode ke 𝑡 −1

∆𝑅𝑒𝑣𝑡 = Perubahan Pendapatan Perusahaan pada periode ke t

PPEt = Aset Tetap Perusahaan pada periode ke t

DAit = Discretionary Accruals Perusahaan i pada perioda t

TACit = Total accruals Perusahaan i pada perioda tahun t

E (TACit / 𝐴𝑖𝑡 −1 ) = Nilai Ekspektasi (fitted value) dari persamaan TACit / 𝐴𝑖𝑡 −1

2. Profitability (PROFIT) diukur dengan menggunakan rasio keuangan ROA (Return To Total

Assets)

3. Growth (GROWTH) diukur dengan menggunakan market value of equit atau nilai market

capitalization.

4. Leverage (LEV) diukur dengan menggunakan rasio keuangan DER (Debt To Equity Ratio).

5. Dewan Komisaris Independen (DKI) diukur dengan menggunakan presentase jumlah anggota

komisaris yang berasal dari luar perusahaan terhadap seluruh komisaris perusahaan.

6. Ukuran KAP (UKAP) diukur dengan menggunakan variabel dummy, yaitu nilai 0 jika

perusahaan diaudit oleh KAP afiliasi Internasional dan 1 jika perusahaan diaudit oleh KAP

non afiliasi Internasional.

7. Opini audit (OPINI) diukur dengan menggunanakan score index, score 0 untuk laporan

keuangan yang diberikan opini wajar tanpa pengecualian, score 1 untuk opini wajar tanpa

pengecualian dengan paragraph penjelasan, score 2 untuk opini wajar dengan pengecualian,

score 3 untuk opini tidak wajar dan score 4 untuk opini tidak memberikan pendapat.

Page 8: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

TEKNIS ANALISIS DATA

Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pengujian regresi dilakukan

dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Statistik deskriptif, 2) Uji Normalitas, 3) Uji asumsi

klasik (Uji multikoloniearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), 4.) Uji Hipotesis (Uji

koefisien determinasi, Uji Parsial, dan Uji Simultan), 5) Metode Analisis. Adapun persamaan regresi

berganda yang digunakan di metode analisis adalah sebagai berikut :

𝐄𝐌 = 𝛂 + 𝛃𝟏 𝐏𝐑𝐎𝐅𝐈𝐓+ 𝛃𝟐 𝐆𝐑𝐎𝐖𝐓𝐇+ 𝛃𝟑 𝐋𝐄𝐕 + 𝛃𝟒 𝐃𝐊𝐈 + 𝛃𝟓 𝐔𝐊𝐀𝐏+ 𝛃𝟔 𝐎𝐏𝐈𝐍𝐈+ 𝐞

Dimana :

EM : Earning Management

α : Konstanta

𝛽1 − 𝛽6: Koefisien Variabel

PROFIT : Profitability, diproksikan dengan ROA

GROWTH : Growth, diproksikan dengan Market Capitalization

LEV : Leverage, diproksikan dengan DER

DKI : Dewan Komisaris Independen, Diproksikan dengan presentase dari dewan komisaris

independen

UKAP : Ukuran KAP, diproksikan dengan variabel dummy KAP afiliasi Internasional dan non

Internasional

OPINI : Opini Audit, diproksikan dengan index scoring

e : Error

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Statistik Deskriptif

Dengan menggunakan software SPSS versi 21 dapat diketahui rata-rata, standar deviasi, nilai

maksimum dan nilai minimum dari masing-masing variabel. Hasil analisis deskriptif menunjukkan

bahwa jumlah sampel yang diteliti setelah di outlier berjumlah 33 perusahaan. Tabel 4.1

menjelaskan mengenai hasil statistik deskriptif dari variabel dependen dan variabel independen.

Page 9: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif

( n = 33 )

Variabel Minimu

m Maximum Mean

Std.

Deviation

Profitability -21,990 37,200 4,054 9,938

Growth 115.980 814.751.019 59.803.445,45 157.586.135,2

9

Leverage 0,14 6,36 1,055 1,141

Dewan

Komisaris

Independen

0,2 1 0,416 0,151

Ukuran KAP 0 1 0,09 0,291

Opini Audit 0 2 0,6 0,348

Earning

Management -0,485 0,271 0,152 0,075

Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.

2. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data bersifat normal atau tidak maka peneliti menggunakan analisa

Kolmogorov-Smirnov dan P-P Plot (Ghozali, 2016).

Tabel 4.2

Kolmogorov-Smirnov Test

Keterangan Unstandardized Residual

Kolmogorov-Smirnov Z 0,468

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,981

Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.

Dari tabel 4.2 Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas atau asymp. Sig. (2-

tailed). Nilai ini dibandingkan dengan 0,05 (dalam kasus ini menggunakan taraf signifikansi

sebesar 5% atau α = 5%). Sehingga apabila dikaitkan dari penelitian di atas maka nilai angka

probabilitas atau asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,981 lebih dari 0,05 yang artinya bahwa seluruh

data berdistribusi normal.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas

(Ghozali, 2016).

Page 10: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Tabel 4.3

Uji Multikolonieritas

Variabel Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Profitability 0,579 1,726

Growth 0,816 1,226

Leverage 0,887 1,127

Dewan Komisaris

Independen

0,873 1,146

Ukuran KAP 0,676 1,479

Opini Audit 0,982 1,019

Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016

Dari tabel 4.3 menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki tolerance kurang

dari 10%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang

sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.

b. Uji Autokorelasi

Pengujian ada atau tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode

Durbin-Watson (Ghozali, 2016).

Tabel 4.4

Uji Autokorelasi

R R

Square

Adjusted R

Square

Durbin-

Watson

0.762 0.580 0.484 2.418

Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.

Pengujian ada atau tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode

Durbin-Watson. Pada tingkat signifikansi 5%, jumlah sampel 33 (N) dan jumlah variabel

independen 6 (k=6), Nilai Durbin Watson (DW Statistik) dari hasil analisis regresi sebesar

2,418 Dengan demikian nilai Durbin Watson tersebut berada pada interval 2,35 sampai

dengan 2,79 (2,35 < 2,418 < 2,79), sehingga model regresi linier tersebut tidak dapat

disimpulkan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variabel residual dari suatu pengamatan ke pengamatan (Ghozali, 2016).

Page 11: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.

Gambar 4.1

Grafik Scatterplot

Dari gambar 4.2 dapat dilihat grafik scatterplot titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2016)

Tabel 4.5

Uji Koefisien Determinasi (R2 )

R R Square Adjusted R

Square

0.762a 0.580 0.484

Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.

Dari tabel koefisien determinasi 4.5 dapat dilihat bahwa besarnya angka Adjust R Square

(R2) adalah 0,484. Hasil perhitungan statistik ini berarti bahwa kemampuan variabel

independen dalam menerangkan variasinya perubahan variabel dependen sebesar 48,4%,

sedangkan sisanya sebesar 51,6% diterangkan oleh faktor-faktor yang belum masuk dalam

penelitian ini.

b. Uji Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (2016) pengujian parsial ini digunakan untuk mengetahui apakah

variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel

Page 12: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

independen lainnya konstan. Pengujian ini yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas

atau value (sig-t) dengan taraf signifikansi 5%.

Tabel 4.6

Hasil Uji t

Variabel T Sig

Constanta 5,920 0,000

Profitability 3.505 0,002

Growth -4,163 0,000

Leverage 3,536 0,002

Dewan Komisaris

Independen -2,104 0,45

Ukuran KAP -0,009 0,993

Opini Audit 1,715 0,98

Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.

Dapat disimpulkan bahwa variabel Profitability mempunyai pengaruh signifikan ke arah

positif terhadap Earning Management. Variabel Growth mempunyai pengaruh signifikan ke

arah negatif terhadap Earning Management. Variabel Leverage mempunyai pengaruh

signifikan ke arah positif terhadap Earning Management. Variabel Dewan Komisaris

Independen mempunyai pengaruh signifikan ke arah negatif terhadap Earning Management.

Variabel Ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh signifikan dan ke arah negatif terhadap

Earning Management dan variabel Opini Audit tidak mempunyai pengaruh signifikan namun

ke arah positif terhadap Earning Management.

1.) Uji Simultan (Uji F)

Uji F menunjukan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016).

Tabel 4.7

Hasil Uji F

Keterangan F Sig.

Regression 5,995 0,000

Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.

Berdasarkan tabel 4.7 di dapat F hitung sebesar 5,995 dengan probabilitas sebesar 0,000

yang nilainya dibawah 5%. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu

Profitability, Growth, Leverage, Dewan Komisaris Independen, Ukuran KAP, dan Opini

Audit berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap Earning Management.

Page 13: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

a. Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menghasilkan model

sebagai berikut :

Table 4.8

Hasil Analisis Regresi

Sumber

: Hasil

olah

data SPSS V.21, 2016.

EM = 0,175 + 0,004 PROFIT - 2,817 GROWTH + 0,032 LEV - 0,143 DKI + 0,000 UKAP +

0,048 OPINI + e

PEMBAHASAN

Variabel Profitability berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Management. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian Arifin dan Destriana (2016) yang menyatakan bahwa variabel

Profitability berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Management, Keadaan profitabilitas

yang tinggi membuat perusahaan melakukan Earning Management lebih tinggi, karena pihak manajer

dapat memanfaatkan keadaan untuk kepentingan pribadi seperti mendapatkan bonus yang lebih besar

dengan memanipulasikan laba perusahaan dan bisa jadi profitabilitas yang tinggi merupakan hasil

manipulasi dari laba.

Variabel Growth berpengaruh negatif signifikan terhadap Earning Management. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian Savitri (2014) Dengan adanya peningkatan pertumbuhan yang pesat

membuat pihak manajemen mengurangi praktik Earning Management karena keadaan perusahaan

yang stabil membaik, sehingga tidak diperlukan lagi adanya Earning Management dalam peningkatan

laba untuk memperlihatkan pertumbuhan perusahaan yang signifikan membaik.

Variabel Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Management. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian Setiawan dan Siska (2013) Tingkat Leverage yang tinggi akan

membuat pihak manajemen melakukan praktik Earning Management dengan melakukan peningkatan

Variable Koefisien

Constanta 0,175

Profitability 0,004

Growth -2,817

Leverage 0,032

Dewan Komisaris Independen -0,143

Ukuran KAP 0,000

Opini Audit 0,048

Page 14: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

laba. Karena, jika perusahaan melakukan Earning Management untuk melakukan peningkatan laba

akan membuat keadaan perusahaan baik dimata kreditur dan dianggap mampu membayar hutang

sehingga perusahaan dapat mudah mendapatkan pinjaman.

Variabel Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif signifikan terhadap Earning

Management. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Chtourou et al. (2001), Liu and Lu (2007),

Cornet et al. (2009) dan Jao (2011) Tingginya presentase Dewan Komisaris Independen pada suatu

perusahaan akan dapat melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pihak manajemen

perusahaan sehingga membuat pihak manajemen mengurangi praktik Earning Management.

Variabel Ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning Managemen. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian Christiani (2014) yang menyatakan bahwa Ukuran KAP tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Earning Management.

Variabel Opini Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning Management. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian Gondata (2015) dengan alasan praktik Earning Management

tidak memiliki hubungan secara langsung dengan opini audit.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

1. Profitability berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Management.

2. Growth berpengaruh negatif signifikan terhadap Earning Management.

3. Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Management.

4. Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif signifikan terhadap Earning Management.

5. Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap Earning Management.

6. Opini Audit tidak berpengaruh terhadap Earning Management.

SARAN

1. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan populasi seluruh sektor perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tidak hanya perusahaan sektor maufaktur saja juga menggunakan time

series yang lebih lama dibandingkan penelitian ini, agar data lebh beragam sehingga dapat diolah

Page 15: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

dengan mudah dan hasil lebih baik, serta disarankan dapat diperluas dengan menambah variabel

independen yang diduga berpengaruh dalam mendeteksi Earning Management.

2. Untuk para investor dan calon investor diharapkan untuk memperhatikan variabel Profitability,

Growth, Leverage, Dewan Komisaris Independen, Ukuran KAP serta Opimi Audit yang ada

didalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah perusahaan terkait melakukan praktik Earning

Management atau tidak.

3. Untuk badan regulator khususnya Otoritas Jasa Keuangan, perlu adanya perhatian khusus bagi

perusahaan yang teridentifikasi melakukan praktik Earning Management agar adanya penindakan

secara tegas terhadap perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Andreani. (2012). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Manajemen Laba di Seputar

Right Issue. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. STIE Mikroskil. Medan.

2. Arintasari, Okky Widya. (2015). Pengaruh Diversifikasi Industri, Geografis, dan Meknisme

Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Busra Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

3. Arifin & Destriana. (2016). Pengaruh Firm Size, Corporate Governance, dan Karakteristik

Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 18, No. 1, Hal. 84-93.

4. Aryati, Titik. (2013). Analisis Pengaruh Diversifikasi Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

Jurnal Akuntansi & Auditing. Universitas Trisakti. Vol.9 No.2, Hal.244-290.

5. Christiani, Ingrid. (2014). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manjaemen Laba. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan. Universitas Kristen Satya Wacana. Vol.16 No.1, Hal. 52-62.

6. Budiasih, Igan. (2007). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba. Jurnal

Akuntansi. Universitas Udayana.

7. Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 19. Edisi

5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

8. Gondata. (2015). Hubungan Manajemen Laba dan Kualitas Auditor dengan Opini Audit

Modifikasian pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia, Bursa Malaysia, dan Bursa

efek Singapura.

9. Handayani dan Rachadi. (2009). Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang. 33-56.

10. Herdian, Christoper Henry. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas,

Free Cash Flow, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Semarang.

Page 16: DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM …dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1210230038153519744525Augu… · pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

11. Indraswari, Ratih. (2010). Pengaruh Status Internasional, Diversifikasi Operasi, dan Legal

Origin terhadap Manajemen Laba. SNA 8. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 17-18

12. Jao, Robert. (2011). Corporate Governance , Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap

Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia. Jurnal Akuntansi & Auditing Universitas

Hasanuddin. Vol.8 No.1, Hal. 1-94.

13. Nerissa, Sheila. (2010). The Impact of Corporate Governance Variables on Earnings

Management. Working Paper. BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY: Indonesia.

14. Rusmanto, Toto. (2014). The Effect Of Earnings Management to Issuance of Audit

Quallification: Evidence from Indonesia. Journal of Business Studies Quarterly. Binus International

University. Jakarta.

15. Rusmin, R. (2010). Auditor Quality and Earnings Management. Managerial Auditing

Journal, 25, 618-638.

16. Savitri, Enni. (2014). Analisis Pengaruh Leverage dan Siklus Hidup Terhadap Manajemen

Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

AKuntansi. Universitas Riau. Vol.3 No.1, Hal.72-89.

17. Siska, Hendri Setyawan. (2013). Pengaruh Reputasi Auditor, Dewan Direksi dan Leverage

Terhadap Motivasi Manajemen Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Syariah Periode

2006-2011. Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. Universitas Islam Riau. Vol.21 No.2.

18. Suhartanto, Dwi. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan

Publik, Perubahan Harga Saham dan Resiko Bisnis Terhadap Manajemen Laba pada Perushaan

Publik Sektor Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 20, No. 1.

19. Sulistyanto, Sri. (2014). Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Penerbit PT

Grasindo, Anggota Ikapi.

20. Suryani, Lana. (2014). Praktik Manajemen Laba , Pertumbuhan Perusahaan, Price Earning

Ratio, Audit Report Lag, Terkait Penerimaan Opini Audit Going Concern. E-Journal Akuntansi.

Universitas Udayana. Vol.8 No.1, Hal.154-170.

21. Tsipouridou, M., & Spathis, C. (2014). Audit Opinion and Earnings Management: 30

Evidence from Greece. Accounting Forum, 38, 38-54.

22. Wardani, Katarina Rere. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Universitas Widyatama. Bandung.

23. Yuliana, dkk. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba pada Perusahaan

Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). E-Journal. Jakarta.

24. Warnida. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going

Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI). Jurnal Akuntansi dan Manajemen

Vol 6 No.1, Hal. 30-43.

25. Widyaningdyah, Agnes Utari. 2001. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Earning Management Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan,Vol.3,No.2.