DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM...
Transcript of DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM...
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
ISBN 978-602-70083-4-2
DETERMINANTS DARI EARNING MANAGEMENT DALAM
PERSPEKTIF INFORMASI KEUANGAN DAN INFORMASI
NON KEUANGAN
(Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015)
Dhian Kurnianti1
Rafrini Amyulianthy2
Lailah Fujianti3
1,2,3(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila)
ABSTRACT : The purpose of this study is to analyze the Earning Management to the Financial
Information and Non Financial Information on companies listed in Indonesia Stock Exchange in
2015. This study uses secondary data, the data used in the form of financial statements of companies
listed on stock exchanges in Indonesia. This research method using purposive sampling method. Total
all companies that the research samples are 143 companies with a year study period, thus obtained
33 samples after exclude the outliers. The study used linier regression analysis. The test results
indicate that Firm Size, Growth, Leverage, and Board Composition of Independent Commissioners
has significant influence on Earning Management, and Public Accounting Firm Size and Audit
Opinion doesn’t has significant influence.
Keywords : Earning Management, Financial Information, Non Financial Information,
Discretionary Accruals, Multiple Regression.
PENDAHULUAN
Salah satu penilaian dari kinerja manajemen perusahaan dilihat dari laba yang terdapat dalam
laporan keuangan, sehingga informasi laba merupakan suatu informasi yang penting sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Informasi laba yang dimaksud itulah yang menjadi target
rekayasa dari tindakan oportunis manajemen dalam memaksimalkan kepentingan individu, sehingga
dapat merugikan para investor. Perilaku mengatur laba perusahaan sesuai dengan istilah Earning
Management (Christiani, 2015).
Earning Management terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangannya dalam menyusun
laporan keuangan yang dapat membuat pernyataan yang menyesatkan (mislead) pada pemangku
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
kepentingan mengenai kondisi mendasar yang ada dalam suatu perusahaan (Healy dan Wahlen,
2010).
Ada berbagai cara dalam melakukan Earning Management, di antaranya adalah pemilihan
metode akuntansi atau kebijakan akrual. Salah satu ukuran kinerja perusahaan yang sering digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba yang dihasilkan perusahaan, laba tersebut diukur
dengan dasar akrual (Subra Manyam 1996). Kebijakan akrual atau Discreationary Accrual, yaitu
dengan mengendalikan transaksi akrual sehingga laba terlihat tinggi. Akan tetapi, transaksi tersebut
tidak mempengaruhi aliran kas, misalnya waktu dari pengakuan pendapatan sehingga kebijakan
akrual akan dapat mempengaruhi kualitas laba suatu perusahaan (Christiani, 2015).
Profitability menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam
hubungannya dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba (Arifin dan
Destriana, 2016). Profitability juga merupakan ukuran yang dijadikan oleh investor untuk mengukur
apakah perushaaan sehat atau tidak dalam tindak lanjut dalam pengambilan keputusan investasi. Pada
pengujian yang dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016) dihasilkan bahwa Profitability
berpengaruh positif terhadap Earning Management.
Pertumbuhan yang dialami perusahaan dari tingkat terendah hingga tingkat tertinggi atau tingkat
dimana hasil dari pertumbuhan perusahaan telah menempati kejayaannya (Indriyani dkk, 2015).
Variable growth mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba, dengan hasil tingkat
pertumbuhan aktiva perusahaan relative kecil (Yuliana dkk, 2015).
Dalam kaitannya dengan leverage, salah satu alternatif sumber dana perusahaan selain menjual
saham di pasar modal adalah melalui sumber dana eksternal berupa hutang (Jao, 2011). Perusahaan
yang memiliki kemungkinan lebih tinggi dalam melanggar perjanjian utang maka perusahaan
cenderung melakukan earning management untuk meningkatkan laba perusahaan (Healy dan Palepu,
2011). Pada penelitian Setiawan dan Siska (2013) menyatakan bahwa leverage mempunyai hubungan
signifikan kearah negative yang ditunjukan dari semakin besarnya leverage akan membuat earning
management cenderung menurun.
Dewan komisaris independen merupakan komisaris yang berasal dari pihak eksternal perusahaan
dan tidak terkait sama sekali dengan manajemen perusahaan. Komposisi dari dewan komisaris
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
independen diukur dengan presentase jumlah anggota komisaris yang berasal dari luar perusahaan
terhadap seluruh komisaris perusahaan (Jao, 2011). proporsi anggota dewan komisaris yang berasal
dari luar perusahaan berhubungan negative dengan earning management karena anggota komisaris
dari luar dapat meningkatkan pengawasan yang dilakukan oleh pihak eksternal dan membuat pihak
manajemen menyajikan laporan keuangan secara transparan tanpa adanya rekayasa (Jao, 2011).
DeAngelo (1981) menyatakan bahwa kualitas audit yang dilakukan oleh akuntan publik dapat
dilihat dari ukuran KAP yang melakukan audit. KAP afiliasi internasional dianggap dapat melakukan
audit dengan baik dan sempurna dengan pengalaman yang sudah melelang buana dikancah
internasional dan KAP afiliasi internasional dianggap lebih berkualitas dibandingkan dengan KAP
kecil yang tidak mempunyai afiliasi internasional. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Christiani
(2014), didapatkan hasil bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP tidak
berpengaruh terhadap earning management.
Opini audit menurut kamus standar akuntansi (Ardiyos,2007) adalah laporan yang diberikan
seorang akuntan public terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang
disajikan oleh perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Gondata (2015) didapatkan bahwa
opini auditor tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegiatan earning management.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah (1) Profitability berpengaruh terhadap Earning
Management , (2) Growth berpengaruh terhadap Earning Management, (3) Leverage berpengaruh
terhadap Earning Management, (4) Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Earning
Management, (5) Ukuran KAP berpengaruh terhadap Earning Management, dan (6) Opini Audit
berpengaruh terhadap Earning Management.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Agency Theory (Teori Agensi)
Dalam teori keagenan atau Agency Theory, hubungan keagenan didefinisikan sebagai kondisi
dimana satu orang atau lebih (principal) melibatkan orang lain (agen) untuk melakukan beberapa hal
atas nama mereka termasuk di antaranya melibatkan pendelegasian beberapa otoritas pengambilan
keputusan kepada agen. (Jensen dan Meckling, 1976).
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Agen dalam hal ini manajemen perusahaan yang dapat melakukan earning management untuk
meningkatkan pencapaian laba perusahaan yang merupakan motivasi bagi manajemen untuk
mencapai pencapaian laba yang setinggi-tingginya demi kepentignan pribadi dan bukannya bertujuan
untuk kepentingan principal. Di sinilah auditor berperan sebagai mekanisme pengawasan untuk
memitigasi masalah keagenan, termasuk mendeteksi adanya insentif manajemen untuk melakukan
earning management (Jansen dan Meckling, 1976). Timbulnya praktik earning management yang
dijelaskan dengan teori agensi disebabkan karena adanya asimetri informai. Asimetri informasi
merupakan suatu kondisi adanya ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen
dan pemegang saham.
Earning Management
Earning management dapat terlihat jelas merupakan kelanjutan dari teori agensi (agency theory)
dimana manajer yang telah diberi kewenangan oleh pemegang saham dapat secara bebas memainkan
laba perusahaan dengan cara earning management, baik menaikan laba atau menurunkan laba
sehingga terpenuhi lah kepentingan para manajer perusahaan untuk memanajemen tingkat profit,
seperti konsep earning management menurut Salno dan Baridwan (2000) menggunakan pendekatan
teori keagenan (agency theory) yang menyatakan bahwa ”praktek earning management dipengaruhi
oleh konflik antara kepentingan manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul karena setiap
pihak berusaha untuk mencapai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya”.
Profitability dan Earning Management
Profitability menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya
dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba (Arifin dan Destriana, 2016).
Menurut Fahmi (2011) semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan
kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Pemikiran ini sesuai dengan pengujian yang
dilakukan oleh Arifin dan Destriana (2016).
H1: Profitability berpengaruh terhadap Earning Management.
Growth dan Earning Management
Pertumbuhan yang dialami perusahaan dari tingkat terendah hingga tingkat tertinggi atau tingkat
dimana hasil dari pertumbuhan perusahaan telah menempati kejayaannya. Pertumbuhan ditunjukan
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
dengan peningkatan dari tiap tahap yang dialami oleh perusahaan. Menurut Indriyani dkk (2015),
perusahaan akan mengalami 3 (tiga) tahap yaitu: start-up, growth, mature, dan decline. Pemikiran ini
sesuai dengan pengujian yang dilakukan oleh Yuliana, dkk (2015).
H2: Growth berpengaruh terhadap Earning Management.
Leverage dan Earning Management
Rasio leverage merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara dana yang dipinjam oleh
perusahaan dari kreditur dibandingkan dengan ekuitas yang dimiliki perusahaan atau para pemegang
saham (Arifin dan Destriana, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Saleh et al. (2005), Tarjo (2008),
Lin et al. (2009) dan Jao (2011) menemukan bahwa leverage mempunyai hubungan positif dengan
manajemen laba.
H3: Leverage berpengaruh terhadap Earning Management.
Dewan Komisaris Independen dan Earning Managements
Dewan komisaris independen merupakan dewan komisaris yang tidak memliki hubungan atau
afiliasi khusus dengan pemilik perusahaan atau manajemen perusahaan (Ariyanti, 2015). Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Chtourou et al. (2001), Xie et al. (2001), Peasnell et al. (2001),
Cornett et al. (2006), Nasution dan Setiawan (2007), Liu and Lu (2007), Cornet et al. (2009) serta Jao
(2011) menyimpulkan bahwa proporsi anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan
berhubungan negatif dengan earning managemen.
H4: Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Earning Management.
Ukuran KAP dan Earning Management
Demi mendapatakan hasil yang memuaskan dan pencegahan earning management dibutuhkan
auditor yang mempunyai kualitas yang tinggi. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan ukuran KAP (KAP afiliasi internasional). penelitian yang dilakukan oleh Rusmin
(2010) mengemukakan bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap earning management.
H5: Ukuran KAP berpengaruh terhadap Earning Management.
Opini Audit dan Earning Management
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Opini adalah pernyataan professional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Opini audit menurut kamus standar akuntansi
(Ardiyos,2007). Pada penelitian yang dilakukan oleh Gondata (2015) didapatkan bahwa opini auditor
tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegiatan earning management yang dilakukan
oleh pihak manajemen perusahaan.
H6: Opini Audit berpengaruh terhadap Earning Management.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2015. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi, telah dikumpulkan, dan diolah oleh
pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi, berupa data-data variabel bebas. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Adapun kriteria yang digunakan
adalah (1) Perusahaan manufaktur go public atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015. (2)
Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam website perusahaan atau website
BEI tahun 2015 yang dinyatakan dalam rupiah (Rp). (3) Data yang tersedia secara lengkap mengenai
data-data yang menyangkut variabel penelitian dalam hal pengukuran. (4) Data perusahaan yang
terkena Data Outlier pada saat melakukan penelitian. Kriteria tersebut diterapkan pada 143
perusahaan manufaktur, yang akhirnya terpilih sebanyak 72 perusahaan yang memenuhi kriteria
sampel sebelum outlier untuk perhitungan variabel dependen, dan 33 perusahaan final dalam
pengolahan data setelah outlier.
OPERASIONALISASI VARIABEL
Dalam penelitian ini digunakan lima variabel independen yaitu Profitability, Growth, Leverage,
Dewan Komisaris Independen, Ukuran KAP, dan Opini Audit sementara variabel dependen adalah
Earning Management.
1. Earning Management (EM) menggunakan proksi Discretionary accrual (DA) dihitung
dengan menggunakan Jones Model.
TACit = NIt – CFOt
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
TACit / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏 = 𝜷𝟏 ( 1 / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏) + 𝜷𝟐 ( Revt / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏 )+ 𝜷𝟑 (PPEt / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏) + e
E (TACit / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏 ) = 𝜷𝟏 ( 1 / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏) + 𝜷𝟐 ( Revt / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏 ) + 𝜷𝟑 (PPEt / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏)
DAit = ( TACit / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏) – E (TACit / 𝑨𝒊𝒕 −𝟏 )
Dimana :
TACit = Total accruals Perusahaan pada perioda tahun t
NIt = Net income Perusahaan pada perioda tahun t
CFOt = Cash flow operation Perusahaanpada periode tahun t
𝐴𝑖𝑡 −1 = Total Aktiva Perusahaan pada periode ke 𝑡 −1
∆𝑅𝑒𝑣𝑡 = Perubahan Pendapatan Perusahaan pada periode ke t
PPEt = Aset Tetap Perusahaan pada periode ke t
DAit = Discretionary Accruals Perusahaan i pada perioda t
TACit = Total accruals Perusahaan i pada perioda tahun t
E (TACit / 𝐴𝑖𝑡 −1 ) = Nilai Ekspektasi (fitted value) dari persamaan TACit / 𝐴𝑖𝑡 −1
2. Profitability (PROFIT) diukur dengan menggunakan rasio keuangan ROA (Return To Total
Assets)
3. Growth (GROWTH) diukur dengan menggunakan market value of equit atau nilai market
capitalization.
4. Leverage (LEV) diukur dengan menggunakan rasio keuangan DER (Debt To Equity Ratio).
5. Dewan Komisaris Independen (DKI) diukur dengan menggunakan presentase jumlah anggota
komisaris yang berasal dari luar perusahaan terhadap seluruh komisaris perusahaan.
6. Ukuran KAP (UKAP) diukur dengan menggunakan variabel dummy, yaitu nilai 0 jika
perusahaan diaudit oleh KAP afiliasi Internasional dan 1 jika perusahaan diaudit oleh KAP
non afiliasi Internasional.
7. Opini audit (OPINI) diukur dengan menggunanakan score index, score 0 untuk laporan
keuangan yang diberikan opini wajar tanpa pengecualian, score 1 untuk opini wajar tanpa
pengecualian dengan paragraph penjelasan, score 2 untuk opini wajar dengan pengecualian,
score 3 untuk opini tidak wajar dan score 4 untuk opini tidak memberikan pendapat.
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
TEKNIS ANALISIS DATA
Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pengujian regresi dilakukan
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Statistik deskriptif, 2) Uji Normalitas, 3) Uji asumsi
klasik (Uji multikoloniearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), 4.) Uji Hipotesis (Uji
koefisien determinasi, Uji Parsial, dan Uji Simultan), 5) Metode Analisis. Adapun persamaan regresi
berganda yang digunakan di metode analisis adalah sebagai berikut :
𝐄𝐌 = 𝛂 + 𝛃𝟏 𝐏𝐑𝐎𝐅𝐈𝐓+ 𝛃𝟐 𝐆𝐑𝐎𝐖𝐓𝐇+ 𝛃𝟑 𝐋𝐄𝐕 + 𝛃𝟒 𝐃𝐊𝐈 + 𝛃𝟓 𝐔𝐊𝐀𝐏+ 𝛃𝟔 𝐎𝐏𝐈𝐍𝐈+ 𝐞
Dimana :
EM : Earning Management
α : Konstanta
𝛽1 − 𝛽6: Koefisien Variabel
PROFIT : Profitability, diproksikan dengan ROA
GROWTH : Growth, diproksikan dengan Market Capitalization
LEV : Leverage, diproksikan dengan DER
DKI : Dewan Komisaris Independen, Diproksikan dengan presentase dari dewan komisaris
independen
UKAP : Ukuran KAP, diproksikan dengan variabel dummy KAP afiliasi Internasional dan non
Internasional
OPINI : Opini Audit, diproksikan dengan index scoring
e : Error
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Statistik Deskriptif
Dengan menggunakan software SPSS versi 21 dapat diketahui rata-rata, standar deviasi, nilai
maksimum dan nilai minimum dari masing-masing variabel. Hasil analisis deskriptif menunjukkan
bahwa jumlah sampel yang diteliti setelah di outlier berjumlah 33 perusahaan. Tabel 4.1
menjelaskan mengenai hasil statistik deskriptif dari variabel dependen dan variabel independen.
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
( n = 33 )
Variabel Minimu
m Maximum Mean
Std.
Deviation
Profitability -21,990 37,200 4,054 9,938
Growth 115.980 814.751.019 59.803.445,45 157.586.135,2
9
Leverage 0,14 6,36 1,055 1,141
Dewan
Komisaris
Independen
0,2 1 0,416 0,151
Ukuran KAP 0 1 0,09 0,291
Opini Audit 0 2 0,6 0,348
Earning
Management -0,485 0,271 0,152 0,075
Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.
2. Uji Normalitas
Untuk menguji apakah data bersifat normal atau tidak maka peneliti menggunakan analisa
Kolmogorov-Smirnov dan P-P Plot (Ghozali, 2016).
Tabel 4.2
Kolmogorov-Smirnov Test
Keterangan Unstandardized Residual
Kolmogorov-Smirnov Z 0,468
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,981
Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.
Dari tabel 4.2 Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas atau asymp. Sig. (2-
tailed). Nilai ini dibandingkan dengan 0,05 (dalam kasus ini menggunakan taraf signifikansi
sebesar 5% atau α = 5%). Sehingga apabila dikaitkan dari penelitian di atas maka nilai angka
probabilitas atau asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,981 lebih dari 0,05 yang artinya bahwa seluruh
data berdistribusi normal.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas
(Ghozali, 2016).
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Tabel 4.3
Uji Multikolonieritas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Profitability 0,579 1,726
Growth 0,816 1,226
Leverage 0,887 1,127
Dewan Komisaris
Independen
0,873 1,146
Ukuran KAP 0,676 1,479
Opini Audit 0,982 1,019
Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016
Dari tabel 4.3 menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki tolerance kurang
dari 10%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang
sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.
b. Uji Autokorelasi
Pengujian ada atau tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode
Durbin-Watson (Ghozali, 2016).
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi
R R
Square
Adjusted R
Square
Durbin-
Watson
0.762 0.580 0.484 2.418
Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.
Pengujian ada atau tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode
Durbin-Watson. Pada tingkat signifikansi 5%, jumlah sampel 33 (N) dan jumlah variabel
independen 6 (k=6), Nilai Durbin Watson (DW Statistik) dari hasil analisis regresi sebesar
2,418 Dengan demikian nilai Durbin Watson tersebut berada pada interval 2,35 sampai
dengan 2,79 (2,35 < 2,418 < 2,79), sehingga model regresi linier tersebut tidak dapat
disimpulkan.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variabel residual dari suatu pengamatan ke pengamatan (Ghozali, 2016).
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot
Dari gambar 4.2 dapat dilihat grafik scatterplot titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2016)
Tabel 4.5
Uji Koefisien Determinasi (R2 )
R R Square Adjusted R
Square
0.762a 0.580 0.484
Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.
Dari tabel koefisien determinasi 4.5 dapat dilihat bahwa besarnya angka Adjust R Square
(R2) adalah 0,484. Hasil perhitungan statistik ini berarti bahwa kemampuan variabel
independen dalam menerangkan variasinya perubahan variabel dependen sebesar 48,4%,
sedangkan sisanya sebesar 51,6% diterangkan oleh faktor-faktor yang belum masuk dalam
penelitian ini.
b. Uji Parsial (Uji t)
Menurut Ghozali (2016) pengujian parsial ini digunakan untuk mengetahui apakah
variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
independen lainnya konstan. Pengujian ini yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas
atau value (sig-t) dengan taraf signifikansi 5%.
Tabel 4.6
Hasil Uji t
Variabel T Sig
Constanta 5,920 0,000
Profitability 3.505 0,002
Growth -4,163 0,000
Leverage 3,536 0,002
Dewan Komisaris
Independen -2,104 0,45
Ukuran KAP -0,009 0,993
Opini Audit 1,715 0,98
Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.
Dapat disimpulkan bahwa variabel Profitability mempunyai pengaruh signifikan ke arah
positif terhadap Earning Management. Variabel Growth mempunyai pengaruh signifikan ke
arah negatif terhadap Earning Management. Variabel Leverage mempunyai pengaruh
signifikan ke arah positif terhadap Earning Management. Variabel Dewan Komisaris
Independen mempunyai pengaruh signifikan ke arah negatif terhadap Earning Management.
Variabel Ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh signifikan dan ke arah negatif terhadap
Earning Management dan variabel Opini Audit tidak mempunyai pengaruh signifikan namun
ke arah positif terhadap Earning Management.
1.) Uji Simultan (Uji F)
Uji F menunjukan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016).
Tabel 4.7
Hasil Uji F
Keterangan F Sig.
Regression 5,995 0,000
Sumber : Hasil olah data SPSS V.21, 2016.
Berdasarkan tabel 4.7 di dapat F hitung sebesar 5,995 dengan probabilitas sebesar 0,000
yang nilainya dibawah 5%. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu
Profitability, Growth, Leverage, Dewan Komisaris Independen, Ukuran KAP, dan Opini
Audit berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap Earning Management.
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
a. Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menghasilkan model
sebagai berikut :
Table 4.8
Hasil Analisis Regresi
Sumber
: Hasil
olah
data SPSS V.21, 2016.
EM = 0,175 + 0,004 PROFIT - 2,817 GROWTH + 0,032 LEV - 0,143 DKI + 0,000 UKAP +
0,048 OPINI + e
PEMBAHASAN
Variabel Profitability berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Management. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian Arifin dan Destriana (2016) yang menyatakan bahwa variabel
Profitability berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Management, Keadaan profitabilitas
yang tinggi membuat perusahaan melakukan Earning Management lebih tinggi, karena pihak manajer
dapat memanfaatkan keadaan untuk kepentingan pribadi seperti mendapatkan bonus yang lebih besar
dengan memanipulasikan laba perusahaan dan bisa jadi profitabilitas yang tinggi merupakan hasil
manipulasi dari laba.
Variabel Growth berpengaruh negatif signifikan terhadap Earning Management. Hasil penelitian
ini mendukung penelitian Savitri (2014) Dengan adanya peningkatan pertumbuhan yang pesat
membuat pihak manajemen mengurangi praktik Earning Management karena keadaan perusahaan
yang stabil membaik, sehingga tidak diperlukan lagi adanya Earning Management dalam peningkatan
laba untuk memperlihatkan pertumbuhan perusahaan yang signifikan membaik.
Variabel Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Management. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian Setiawan dan Siska (2013) Tingkat Leverage yang tinggi akan
membuat pihak manajemen melakukan praktik Earning Management dengan melakukan peningkatan
Variable Koefisien
Constanta 0,175
Profitability 0,004
Growth -2,817
Leverage 0,032
Dewan Komisaris Independen -0,143
Ukuran KAP 0,000
Opini Audit 0,048
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
laba. Karena, jika perusahaan melakukan Earning Management untuk melakukan peningkatan laba
akan membuat keadaan perusahaan baik dimata kreditur dan dianggap mampu membayar hutang
sehingga perusahaan dapat mudah mendapatkan pinjaman.
Variabel Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif signifikan terhadap Earning
Management. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Chtourou et al. (2001), Liu and Lu (2007),
Cornet et al. (2009) dan Jao (2011) Tingginya presentase Dewan Komisaris Independen pada suatu
perusahaan akan dapat melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pihak manajemen
perusahaan sehingga membuat pihak manajemen mengurangi praktik Earning Management.
Variabel Ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning Managemen. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian Christiani (2014) yang menyatakan bahwa Ukuran KAP tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Earning Management.
Variabel Opini Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning Management. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian Gondata (2015) dengan alasan praktik Earning Management
tidak memiliki hubungan secara langsung dengan opini audit.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
1. Profitability berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Management.
2. Growth berpengaruh negatif signifikan terhadap Earning Management.
3. Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Management.
4. Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif signifikan terhadap Earning Management.
5. Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap Earning Management.
6. Opini Audit tidak berpengaruh terhadap Earning Management.
SARAN
1. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan populasi seluruh sektor perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tidak hanya perusahaan sektor maufaktur saja juga menggunakan time
series yang lebih lama dibandingkan penelitian ini, agar data lebh beragam sehingga dapat diolah
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
dengan mudah dan hasil lebih baik, serta disarankan dapat diperluas dengan menambah variabel
independen yang diduga berpengaruh dalam mendeteksi Earning Management.
2. Untuk para investor dan calon investor diharapkan untuk memperhatikan variabel Profitability,
Growth, Leverage, Dewan Komisaris Independen, Ukuran KAP serta Opimi Audit yang ada
didalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah perusahaan terkait melakukan praktik Earning
Management atau tidak.
3. Untuk badan regulator khususnya Otoritas Jasa Keuangan, perlu adanya perhatian khusus bagi
perusahaan yang teridentifikasi melakukan praktik Earning Management agar adanya penindakan
secara tegas terhadap perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Andreani. (2012). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Manajemen Laba di Seputar
Right Issue. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. STIE Mikroskil. Medan.
2. Arintasari, Okky Widya. (2015). Pengaruh Diversifikasi Industri, Geografis, dan Meknisme
Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Busra Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
3. Arifin & Destriana. (2016). Pengaruh Firm Size, Corporate Governance, dan Karakteristik
Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 18, No. 1, Hal. 84-93.
4. Aryati, Titik. (2013). Analisis Pengaruh Diversifikasi Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.
Jurnal Akuntansi & Auditing. Universitas Trisakti. Vol.9 No.2, Hal.244-290.
5. Christiani, Ingrid. (2014). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manjaemen Laba. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan. Universitas Kristen Satya Wacana. Vol.16 No.1, Hal. 52-62.
6. Budiasih, Igan. (2007). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba. Jurnal
Akuntansi. Universitas Udayana.
7. Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 19. Edisi
5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
8. Gondata. (2015). Hubungan Manajemen Laba dan Kualitas Auditor dengan Opini Audit
Modifikasian pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia, Bursa Malaysia, dan Bursa
efek Singapura.
9. Handayani dan Rachadi. (2009). Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang. 33-56.
10. Herdian, Christoper Henry. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas,
Free Cash Flow, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
11. Indraswari, Ratih. (2010). Pengaruh Status Internasional, Diversifikasi Operasi, dan Legal
Origin terhadap Manajemen Laba. SNA 8. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 17-18
12. Jao, Robert. (2011). Corporate Governance , Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap
Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia. Jurnal Akuntansi & Auditing Universitas
Hasanuddin. Vol.8 No.1, Hal. 1-94.
13. Nerissa, Sheila. (2010). The Impact of Corporate Governance Variables on Earnings
Management. Working Paper. BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY: Indonesia.
14. Rusmanto, Toto. (2014). The Effect Of Earnings Management to Issuance of Audit
Quallification: Evidence from Indonesia. Journal of Business Studies Quarterly. Binus International
University. Jakarta.
15. Rusmin, R. (2010). Auditor Quality and Earnings Management. Managerial Auditing
Journal, 25, 618-638.
16. Savitri, Enni. (2014). Analisis Pengaruh Leverage dan Siklus Hidup Terhadap Manajemen
Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
AKuntansi. Universitas Riau. Vol.3 No.1, Hal.72-89.
17. Siska, Hendri Setyawan. (2013). Pengaruh Reputasi Auditor, Dewan Direksi dan Leverage
Terhadap Motivasi Manajemen Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Syariah Periode
2006-2011. Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. Universitas Islam Riau. Vol.21 No.2.
18. Suhartanto, Dwi. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan
Publik, Perubahan Harga Saham dan Resiko Bisnis Terhadap Manajemen Laba pada Perushaan
Publik Sektor Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 20, No. 1.
19. Sulistyanto, Sri. (2014). Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Penerbit PT
Grasindo, Anggota Ikapi.
20. Suryani, Lana. (2014). Praktik Manajemen Laba , Pertumbuhan Perusahaan, Price Earning
Ratio, Audit Report Lag, Terkait Penerimaan Opini Audit Going Concern. E-Journal Akuntansi.
Universitas Udayana. Vol.8 No.1, Hal.154-170.
21. Tsipouridou, M., & Spathis, C. (2014). Audit Opinion and Earnings Management: 30
Evidence from Greece. Accounting Forum, 38, 38-54.
22. Wardani, Katarina Rere. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Universitas Widyatama. Bandung.
23. Yuliana, dkk. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba pada Perusahaan
Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). E-Journal. Jakarta.
24. Warnida. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going
Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI). Jurnal Akuntansi dan Manajemen
Vol 6 No.1, Hal. 30-43.
25. Widyaningdyah, Agnes Utari. 2001. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Earning Management Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan,Vol.3,No.2.