DETERMINAN KEJADIAN STRES PERSALINAN...
Transcript of DETERMINAN KEJADIAN STRES PERSALINAN...
DETERMINAN KEJADIAN STRES PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DIPUSKESMAS MONGOLATO KABUPATEN GORONTALO PROVINSI
GORONTALO
THE DETERMINANT AFFECTING LABOUR STRESS PRIMGRAVIDA, IN MONGOLATO HEALTH CENTRE GORONTALO REAGENCY, GORONTALO
PROVINCE
Ridha Hafid,¹Buraerah H.Abd. Hakim,²M. Fuqaan Naiem, ³
¹ Puskesmas Mongolato,/Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo, ²BagianBiostatistik/KKB Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin,
³Program studi Magister Kesehatan Masayarakat FKM Universitas Hasanuddin, Makassar
Alamat Korespondensi: Ridha Hafid,SSt Jl. Potanga-pasar sore Desa Bulila Dusun 1 Kecamatan Telaga Kab. Gorontalo, Prov.Gorontalo HP: 081340162953 e-mail: [email protected]
ABSTRACT
Pregnancy stress is a symptom produce by experienced pregnant women primigravida triggered by specific allegations before and during pregnancy, both from themselves and from other people's experiences, and are directly or indirectly triggers the cathecol amines (adrenaline and noradrenaline) which causes uterine contractions and impact to occuredof abortion, premature birth, until the death of the fetus. It also potential to cause the death of the mother pre and postpartum delivery.This study aimed to determine the affectof the implementation of the ANC, history of pregnancy risk, pregnancy counseling, religiosity, support the husband / family to the stress of labor in the health center MongolatoGorontalo regency. Gorontalo province. The study design was a "cross sectionalstudy" with observation unit primigravida third trimester pregnant women. The sample size was 119 pregnant women, taken by simple random sampling. Data analysis by using univariate, bivariate and logistic regression. The study found: (a history of high risk pregnancies, pregnancy counseling, religiosity, support the husband / family significantly affect the stress of pregnancy with p <0,05). While the utilization of ANC does not affect the stress of pregnancy. Conclusion: variable (history of high risk pregnancies, pregnancy counseling, religiosity, support the husband / family are important determinants of the stress of pregnancy) and high-risk variable is the main detertminan stress of pregnancy.
Keywords: Risk of pregnancy, religiosity in pregnancy counseling, support the husband / family
ABSTRAK
Stres kehamilan adalah gejala yang dialami oleh ibu hamil primigravida yang dipicu oleh adanya dugaan-dugaan tertentu sebelum dan selama masa kehamilan, baik yang bersumber dari dirinya sendiri maupun dari pengalaman orang lainnya, dan secara langsung maupun tidak langsung memicu diproduksinya cathecol amine (adrenalin dan noradrenalin) yang menyebabkan kontraksi uterus dan memberi dampak pada bayi seperti : terjadi terjadinya abortus, kelahiran premature sampai pada kematian janin berdasarkan pengalaman yang selama ini diperoleh utamanya pengalaman yang dialami dan ibu melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan besar resiko pelaksanaan ANC, riwayat resiko kehamilan, konseling kehamilan, religiusitas, dukungan suami/keluarga terhadap stress persalinan di Puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo. Desain penelitian ini adalah “ cross sectional study “ dengan unit observasi adalah ibu hamil primigravida trimester III dengan besar sampel sebanyak 119 ibu hamil yang diambil secara simple random sampling. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-sguare dan regresi linier berganda logistic. Hasil penelitian memperlihatkan: pemanfaatan ANC tidak signifikan dengan nilai p = 0,210, sedangkan riwayat resiko tinggi kehamilan, konseling kehamilan, religiusitas, dukungan suami/keluarga signifikan dengan nilai p < 0,05. Kesimpulan: dari 5 variabel ada 4 variabel yang signifikan, ada 3 variabel penting dan 1 variabel utama
Kata Kunci : risiko, religiusitas, konseling , dukungan suami
PENDAHULUAN
Stres persalinan adalah respon yang dialami ibu yang sedang
menghadapi persalinan yang dimungkinkan oleh perasaan takut menghadapi proses
persalinan terutama ibu yang pertama kali mengalami kehamilan (primigravida).
Stres kehamilan adalah salah satu fenomena yang dialami oleh setiap ibu khususnya
ibu yang pertama kali mengalami kehamilan (primigravida) yang dipicu oleh adanya
prasangka – prasangka buruk yang akan menimpa dirinya ketika akan bersalin
berdasarkan pengalaman yang selama ini diperoleh utamanya pengalaman yang
dialami langsung selama proses kehamilan, salah satu dampak penting terjadinya
stress adalah diproduksinya adrenalin dan noradrenalin yang memberi dampak pada
ibu utamanya pada bayi berupa abortus, kelahiran bayi premature sampai pada
kematian janin dan ibu melahirkan (Atiq, 2007). Jika hal ini dibiarkan terjadi maka
angka mortalitas dan morbiditas akan semakin meningkat. (Maimunah 2009)
Penelitian (Astria dkk, 2009) menunjukan bahwa ibu hamil yang mengalami
kecemasan tinggkat tinggi dapat meningkatkan resiko kelahiran bayi premature
bahkan keguguran. Penelitian lain menunjukan bahwa ibu hamil dengan kecemasan
yang tinggi ketika hamil akan meningkatkan resiko hipertensi. Resiko hipertensi dapat
berupa terjadinya stroke, kejang bahkan kematian pada ibu dan janin.
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi sampai sekarang masih tinggi
dari kawasan Asean, walaupun sudah terjadi penurunan dari 270 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2006 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pad atahun
2007 dan turun lagi menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009. Dari
angka kematian tersebut terdapat 34-45 % diakibatkan oleh perdarahan, sekitar 16-
17% insidens perdarahan pasca persalinan akibat retensio placenta, 14,5%-24% akibat
dari hipertensi, 10 - 10,5% akibat dari infeksi dan 5%-6,5% karena lain-lain.
(DepkesRI,2010).
Menurut Keumalasari (2009)Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS)
Indonesia 2001-2010 disebutkan dalam rencana pembangunan kesehatan menuju
Indonesia sehat 2010 memiliki visi bahwa kehamilan dan persalinan diIndonesia
berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat. Menurut target dari
MDGs ( Millennium Development Goals) tahun 2015 bahwa diharapkan AKI turun
sampai 102/100.000 KH.dan kematian bayi (AKB) 23/1000 KH
Angka kematian Provinsi Gorontalo pada tahun 2010 mencapai 178/ 100.000
kelahiran hidup, tahun 2011 meningkat menjadi 249/ 100.000 kelahiran hidup ( data
profil Prop. Gorontalo). Sedangkan kabupaten Gorontalo memegang angka yang
tertinggi dari semua kabupaten kota yang berada di Propinsi Gorontalo yaitu tahun
2010 kematian ibu diKabupaten Gorontalo ada 11 kematian ibu(163/100.000 KH),
tahun 2011 meningkat jadi 16 kematian ibu (253/100.000 KH), sedangkan penyebab
kematian terbanyak masih berkisar pada eklamsia, infeksi, keterlambatan penanganan
disarana kesehatan. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa pentingnya
pengetahuan tentang terjadinya stress sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian
untuk melihat besarnya pengaruh pelaksanaan ANC,faktor risiko kehamilan,konseling
kehamilan, religiusitas dan dukungan suami/keluarga terhadap stress persalinan
primigravida diPuskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo provinsi Goronttalo.
BAHAN DAN METODE
Lokasi dan Rancangan penelitia
Penelitian ini dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Mongolato Kabupaten
Gorontalo Propinsi Gorontalo. Jenis penelitian dengan menggunakan desain cross
sectional. jenis rancangan penelitian yang sifatnya analitik dan termasuk dalam jenis
rancangan penelitian observasional.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil primigravida trimester
III, di Puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo tahun 2013
dengan jumlah sampel 119 ibu hamil yang diambil dengan menggunakan tehnik
simple random sampling. yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung
terhadap responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah tersedia yang
memuat pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk
menggali informasi mengenai variabel-variabel yang akan dianalisis pada penelitian
ini yang erat kaitannya dengan kejadian keterlambatan konsepsi. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan selama pengumpulan data primer adalah melakukan
wawancara langsung dengan responden dengan berpedoman pada kuesioner yang
telah tersedia baik responden di rumah masing-masing.
Data karakteristik, variabel dependen dan variabel independen diolah dengan
menggunakan SPSS For Windows . Untuk mengetahui Determinan kejadian stress
persalinan primigravida diwilayah kerja Puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo
Provinsi Gorontalo. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-
sguare dan linier berganda logistic.
Hasil
Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa jumlah responden yang terlibat
pada penelitian ini adalah 119 ibu hamil primigravida trimester III baik yang akan
melahirkan maupun yang dalam proses melahirkan dan akan memberi kontribusi
terhadap stress.
Hasil penelitian memperlihatkan karakteristik ibu hamil primigravida yang
dianggap memberi konstribusi terhadap stress persalinan.Dari jumlah ibu hamil
primigravida 119, kelompok umur 20 -24 tahun lebih besar (47.1%) ,pada tingkat
pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) lebih besar (33.6 5) pada jenis
pekerjaan suami mayoritas wiraswasta (53.8%) jenis pekerjaan responden Mayoritas
URT (78.2%) (lihat tabel 1).
Hasil analisis dari 119 jumlah responden pada variabel pemanfaatkan
pelayanan ANC Kategori baik 28.6 % kategori kurang 71.4 %, variable resiko tinggi
kehamilan kategori tidak ada riwayat risiko 89.9%, konseling keluarga kategori baik
58.0%, religiusitas kategori baik 39.6%, dukungan suami/keluarga kategori baik
51.3% yang memberi kontribusi terhadap stress persalinan kategori ringan 63.0% dan
kategori stress berat 37.0%. (lihat tabel 2)
Hasil penelitian dengan uji regresi linier berganda logistic melalui tingkat
signifikan (Sig) memperlihatkan pemanfaatan ANC dengan nilai Betha –
1,084,p=0,210 (tidak signifikan) memberikan arti bahwa apabila tidak dilakukan
dengan baik maka tidak memberi kontribusi terhadap stress persalinan. Sedangkan
yang memberi nilai signifikan adalah variabel riwayat risiko tinggi nilai B=3,526,
P=0,024 dengan besar resiko Exp(B)=33,983, variabel konseling kehamilan
memperlihatkan nilai B=2,761,P=0,000 besar resiko EXP(B)=13,610, variabel
religiusitas memperlihatkan nilai B=2,611 P=0,001 dengan besar risiko Exp(B)=
13,610, Dukungan suami/keluarga dengan nilai B = 1,567, p=0,010 dengan besar
risiko yang dinilai Exp(B)= 4,791 (tabel 3).
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini memperlihatkan 5 variabel determinan terdapat 4 variabel
berhubungan secara signifikan terhadap kejadian stress persalinan yaitu ; riwayat
risiko tinggi kehamilan, konseling kehamilan, nilai religiusita dan dukungan
suami/keluarga, sedangkan pemanfaatan ANC tidak berhubungan secara signifikan.
Secara teori riwayat risti kehamilan merupakan gangguan fisik yang dialami
ibu hamil yang dapat menggangu proses persalinan dan dapat mengancam kematian
ibu dan janin. Pada ibu dengan stress akan meningkatkan risiko melahikan premature
Secara teori pemanfaatan pelayanan ANC merupakan cara untuk memonitor,
mendukung serta memberikan asuhan kepada ibu hamil agar dapat mengenal tanda-
tanda bahaya dan gejala agar dapat mendeteksi secara dini komplikasi yang mungkin
akan timbul dengan mengimformasikan dan memberi saran secara tepat kepada ibu
hamil agar dapat mengenal status kesehatannya. Berdasarkan penelitian ibu hamil
dengan stress akan memberi akibat komplikasi pada janin yang dikandungnya serta
akan meningkatkan risiko melahirkan bayi premature sampai pada kematian janin
dan Ibu ( M. Bobak 2005).
Hasil Uji statitik menunjukan bahwa adanya hubungan yang signiifikan
antara riwayat resiko tinggi kehamilan dengan stres persalinan dengan nilai p = 0,000
lebih kecil dari nilai α =0.05. sehingga disimpulkan bahwa adanya hubungan yang
bermakna antara riwayat risiko tinggi dalam keluarga berhubungan dengan stres
persalinan yang dialami oleh ibu hamil primigravida. Besarnya kontribusi riwayat
risiko tinggi dalam keluarga terhadap stres pesalinan yang dinilai melalui uji Phi =
0,322 atau kontribusi variabel riwayat stres persalinan adalah 32,2%.
Konseling kehamilan merupakan proses pemberian informasi yang obyekti dan
lengkap serta secara sistimatik dengan panduan keterampilan serta bimbingan kepada
ibu hamil agar dapat memecahkan masalah, pemenuhan kebutuhan ataupun perubahan
tingkah laku atau sikap khususnya ibu dengan primigravida.
Menurut peneliti untuk mencapai tujuan dalam pemecahan masalah konseling
sangatlah penting terutama pada masa kehamilan, konseling pada saat diaksanakan
ANC sangatlah berpengaruh terhadap kejadian stres persalinan dapat di (Tiastuti, dkk
2008).
Hasil uji regresi logistik menunjukkan adanya hubungan antara pelaksanaan
konseling kehamilan dengan tingkat stress yang dialami oleh ibu hamil (p = 0,000)
dengan besar kontribusi (Phi) = 61,8 %, demikian juga denga uji multivariate dengan
menggunakan regressi logistic memperlihatkan nilai p = 0,000) dengan besar risiko
konseling untuk mengurangi stress persalinan Exp(B) = 15,810 kali lipat dibandingkan
dengan yang mengalami stress berat
Nilai religiusitas adalah merupakan kesadaran ibu terhadap nilai agama (islam)
yang dilakukan ibu pada waktu akan menghadapi persalinan berupa kesadaran,
ketenangan hati serta kepasrahan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Islam mengajarkan
ummatnya agar tidak mengalami kecemasan dalam menghadapi apapun termasuk
dalam persalinan yang dapat menentukan hidup matinya seseorang. Untuk itu
diperlukan peningkatan religiusitas saat akan menghadapi proses persalinan merasa
tentram. Ayat tersebut diatas menyebutkan agar manusia selalu berzikir dalam
mengingat Allah,” ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram
(Departemen Agama RI,1999) dengan proses persalinan (p=0,037).
Hasil Penelitian pada berbagai negara seperti : menurut penelitian yang
dilakukan (Sally 2010) di Miami dan Florida menemukan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara nilai keagamaan dengan stres kehamilan yang di teliti oleh para
sosiolog dan psikolog, meskipun tidak terlalu jelas di temukan didalam penelitian ini.
Hasil studi tentang pemanfaatan sosial memberi dukungan bahwa agama adalah
elemen kunci yang mempengaruhi baik prilaku ibu hamil maupun keputusan yang
diambilnya
Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara religiusitas dengan
tingkat stress yang dialami oleh ibu hamil (p = 0,000) dengan besar kontribusi (Phi) =
47,6%, demikian juga denga uji multivariate dengan menggunakan regressi logistic
memperlihatkan nilai p = 0,001) dengan besar risiko dukungan keluarga Exp(B) =
13,610 kali lipat dibandingkan dengan yang memiliki religiusitas kurang baik, dalam
menghadapi persalinannya.
Dukungan suami/keluarga adalah berupa pemberian dorongan moril dapat
berupa pemberian nasihat motivasi dan perhatian serta dukungan materil berupa
persiapan dana persalinan pendampingan waktu melahirkan menagntar ketika akan
bersalin, serta melakukan pemeriksan
Hasil penelitian pada berbagai negara seperti di wilayah Urban Nepal yang
dilakukan oleh ( Mulani et.al. 2007) menemukan bahwa dengan adanya dukungan
suami terhadap istrinya untuk melakukan ANC dengan teratur maka istrinya akan
lebih aman menjalani persalinannya dan memungkinkan tidak terjadi stres persalinan
dibanding dengan istri yang tidak didampingi/ didukung oleh suami/keluargaaan
(Keumalahayati 2009).
Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh antara dukungan keluarga
terhadap tingkat stress yang dialami oleh ibu hamil (p = 0,000) dengan besar
kontribusi (Phi) = 47,2%, demikian juga denga uji multivariate dengan menggunakan
regressi logistic memperlihatkan nilai p = 0,010) dengan besar risiko dukungan
keluarga Exp(B) = 4,791 kali lipat dibandingkan dengan yang tidak memperoleh
dukungan keluarga dalam menghadapi persalinannya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan mengacu pada rumusan
masalah dan hipotesis penelitian maka ditarik kesimpulan bahwa yang memberi
pengaruh dan berhubungan dengan kejadian stress persalinan adalah riwayat risiko
kehamilan, konseling kehamilan, nilai religiusitas, dan dukungan keluarga sedangkan
pemanfaatan ANC adalah tidak memberi pengaruh terhadap kejadian stress, walaupun
pada dasarnya dan menurut teori-teori bahwa pemanfaatan ANC adalah factor yang
member konstribusi terhadap kejadian stress.
DAFTAR PUSTAKA Liani Al-Atiq .(2007). Kehamilan dan Tuberkulosis. http://lely-nursinginfo. blogspot.
2007/06/pregnancy-and-tuberculosis.html, diakses 12 September 2012 Brita C. Mullany. ( 2007). The impact of including husbands in Antenatal
Education services on Maternal Heatht Practices in Urban Nepal: Results Health from a randomized controlled trial. Departemen of international Health Jonhs Hopkins Bloomberg scool of Public Health, Baltimore, MD 21205, USA
Chomaria Sally( 2010), Panduan Terlengkap Kehamilan Bagi Muslimah, Pengantar ahli dr. Agus Sunanto, Sp.O Cox, J.L,.et.al. 1987. The Epidenburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)..
Frances L. Drew, hubungan antara stress daan lamanya persalinan, Journal of chronic desease Keely,
Keumalahayati. (2009). Dukungan suami terhadap kesiapan ibu primigravida menghadapi persalinan di daerah pedesaan Langsa Nanggro Aceh Darusalam, Universitas Indonesia Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta.
Keely, Erin J,et al. ( 2004). Pre-pregnancy Counselling: What Do Residents Write in Their Consultation Letters?, 1Department of Medicine, University of Ottawa, Ottawa, Ontario, Canada 2Department of Obstetrics and Gynecology, University of Ottawa, Ottawa, Ontario, Canada 3Department of Medicine, Queen’s University, Kingston, Ontario, Canada
Mac Donald, et al. (2003). Ada hubungan antara stress dan kejadian preeklamsia, strokdan kematian janin, Journal of occupational & environmental Medicine
M. Bobak. (2005). Stres yang berlebihn menyebabkan kelainan janin, Jounal of Science Direct,
Maimuna Siti. (2009). Kecemasan ibu hamil menjelang persalinan pertama, Jurnal Humaniti Universitas Muhammadiyah Malang, Volume, No.1
Nigenda G, Langer A, et al (2003) Women opinions on antenatal care in developing countries, results of a studi in cuba, Thailand,Saudi Arabia and Argentina, This Article is Available from; http;//www.biomedcentral.com. /147-2458/3/17.
Rauh, Mitchell J.et al. (2006). Hubungan antara stress fraktor denga amenore sekunder, Journal of Medicine &science in sport & excercise
Sarantaki RM, et al.(2002). TEENAGE PREGNANCY, ISSUE 2 © HEALTH SCIENCE JOURNAL
Subasheni G.( 2007). A Study to Assess the Anxiety Related to onset of Labor and Deliveri Among Primigravida Mothers Admitted for Delivery at Vanivilis Hospital, Disertation submitted to rajiv Gandhi University of Health sciences Bangalore, Karnataha.
StanleyLemeshow,et.al (1997). Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Terjemahan oleh Dibyo Pramono.1997. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Triastuti,Erin et al. (2004). Pre-pregnancy Counselling: What Do Residents Write in Their Consultation Letters?, 1Department of Medicine, University of Ottawa, Ottawa, Ontario, Canada 2Department of Obstetrics and Gynecology, University of Ottawa, Ottawa, Ontario, Canada 3Department of Medicine, Queen’s University, Kingston, Ontario, Canada
Yonne Astria (2008). Hubungan Karekteristik Ibu Hamil Trimester III dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan, Thesis ,di Rumah sakit kebidanan dan kandungan, Jakarta
Tabel 1 Distribusi Karekteristik Umum Responden Diwilayah kerja Puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo
Karakteristik umum Jumlah (n) Persen (%) Kelompok umur (tahun)
16-20 20 16,8 20- 24 56 47,1 25-29 38 31,9 29-30 5 4,2
Pendidikan Tidak tamat SD 4 3,4 SD 30 25,2 SLTP 40 33,6 SLTA 32 26,9 D III 4 3,4 Perguruan Tinggi 9 7,6
Pekerjaan Suami Responden PNS/POLRI 11 9,2 Petani 21 17,6 Wiraswasta 64 53,8 Buruh 23 19,3
Pekerjaan responden URT 93 78,2 PNS/POLRI 9 7,6 Petani 1 0,8 Wiraswasta 13 10,9 Buruh/Karyawati 3 2,5
Jumlah 119 100 Tabel 2 Distribusi ibu hamil primigravida menurut Faktor Determinan di Puskesmas
Mongolato Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo No. Variabel Kategori n %
1. Pemanfaatan ANC Baik 34 28,6 Kurang 85 71,4 2. Riwayat risiko tinggi Tidak ada riwayat 107 89,9
Ada riwayat 12 10,1 3. Konseling Kehamilan Baik 69 58,0 Kurang 50 42,0 4. Religiusitas Baik 47 39,5
Kurang 72 60,5 5. Dukungan suami/Keluarga Baik 61 51,3
Kurang 58 48,7 Jumlah 119 100
Tabel 3 Hasil uji regresi linier berganda logistik faktor determinan terhadap stres persalinan primigravida di wilayah puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo
Variabel B
Wald
DF
Sig.
Exp(B)
95% C.I for Exp(B) Lower Upper
Pemanfaatan ANC -0,084 1,569 1 0,210 0,338 0,062 1,844 Riw. Risiko tinggi 3,526 5,094 1 0,024 33,983 1,590 726,189 Konseling kehamilan 2,761 13,528 1 0,000 15,810 3,631 68,840 Religiusitas 2,611 11,776 1 0,001 13,610 3,064 60,457 Dukungan keluarga 1,567 6,639 1 0,010 4,791 1,455 15,775
..