Deteksi Bakteri Vibrio Pada Kerang Laut

8/17/2019 Deteksi Bakteri Vibrio Pada Kerang Laut

1/13


2/13

pertumbuhan, dan nitrogen. 0Selain itu, secara umum nutrient dalam media

pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis

biologik oranisme baru 1awetz, "##+%.Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih

tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan

ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang

ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.

Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain.

Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki

klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik http233makalah biologiku.com%.

Bakteri Vibrio sp. adalah jenis bakteri yang dapat hidup pada salinitasyang

relatif tinggi. Menurut 4heinheiner +5% cit. 6erawati +$%, sebagian

besar bakteri berpendar bersifat halofil yang tumbuh optimal pada air laut

bersalinitas "#-7#8. Bakteri Vibrio berpendar termasuk

bakteri anaerobicfakultatif, yaitu dapat hidup baik dengan atau tanpa oksigen.

BakteriVibrio tumbuh pada p6 7 - dan tumbuh optimal pada p6 $,5 - ,5 atau

kondisi alkali dengan p6 ,# Baumann et al., +7 cit. 6erawati, +$%.

Vibrio merupakan jenis bakteri yang hidupnya saprofit di air, air laut, dan

tanah. Bakteri ini juga dapat hidup di salinitas yang relatif tinggi. Sebagian

besar juga bersifat halofi l yang tumbuh optimal pada air laut

bersalinitas"#-7#8,*eliatra +% .

9enus Vibrio adalah agen penyebab penyakit (ibriosis yang menyerang

hewan laut seperti ikan, udang, dan kerang-kerangan. Spesies Vibrio umumnya

menyerang lar(a udang dan penyakitnya disebut penyakit udang

berpendar.Bakteri Vibrio menyerang lar(a udang secara sekunder yaitu pada

saatdalam keadaan stress dan lemah, oleh karena itu sering dikatakan bahwa

bakteri ini termasuk jenis opportunistic pathogen yang dalam keadaan normal

ada dalam lingkungan pemeliharaan, kemudian berkembang dari sifat yang

saprofitik menjadi patogenik jika kondisi lingkungannya

memungkinkan:lmanama )). "##;%.


3/13

ishibuchi M. +%.

Bakteri dari spesies =ibrio secara langsung akan menimbulkan penyakit

pathogen%, yang dapat menyebabkan kematian biota laut yang menghuni

perairan, dan secara tidak langsung bakteri yang terbawa biota laut seperti ikan

akan dikonsumsi oleh manusia, sehingga menyebabkan penyakit pada manusia.

1.2 Maks! !an T"an

Maksud dari penyusunan laporan praktikum ini adalah

untuk mengidentifikasi =ibrio sp pada sampel kerang.


4/13

biokimia Vibrio adalah oksidase positif, fermentatif terhadap glukosa dan sensisif

terhadap uji /3+" ogan, +7 cit. 9ultom, "##'%.

Bakteri =ibrio sp adalah jenis bakteri yang dapat hidup pada salinitas yangrelatif tinggi. Menurut 4heinheiner +5% cit. 6erawati +$%, sebagian besar

bakteri berpendar bersifat halofilik yang tumbuh optimal pada air laut bersalinitas

"#-7#8. Bakteri =ibrio berpendar termasuk bakteri anaerobic fakultatif, yaitu

dapat hidup baik dengan atau tanpa oksigen. Bakteri =ibrio tumbuh pada p6 7 -

dan tumbuh optimal pada p6 $,5 - ,5 atau kondisi alkali dengan p6 ,#

Baumann et al., +7 cit. 6erawati, +$%.

=ibrio sp merupakan salah satu bakteri patogen yang tergolong dalam

di(isi bakteri, klas Schizomicetes, ordo :ubacteriales, *amili =ibrionaceae.

Bakteir ini bersifat gram negatif, fakultatif anaerob, fermentatif, bentuk sel batang

dengan ukuran panjang antara "-' Am, menghasilkan katalase dan oksidase dan

bergerak dengan satu flagella pada ujung sel )ustin, +%.

encemaran limbah dalam suatu perairan mempunyai hubungan dengan

jenis dan jumlah mikroorganisme dalam perairan tersebut. )ir buangan kota dan

desa yang berpenduduk padat tidak hanya meningkatkan pertumbuhan bakteri

koliform akan tetapi juga meningkatkan jumlah bakteri patogen seperti

Salmonella, Shigella dan =ibrio cholera Shu(al, +$%.

?nfeksi pada luka mungkin ringan tetapi sering berlanjut dengan cepat

setelah beberapa jam%, dengan perkembangan lesi kulit bullous, selulitis, dan

miositis dengan nekrosis. &arena cepatnya kemajuan dari infeksi, maka

diperlukan pengobatan antibiotic sesuai sebelum konfirmasi dengan kultur

didapat. !iagnose didapat melalui kultur organisme pada media laboratorium

standar 1awetz, dkk. "##'%.

Secara umum, morfologi atau struktur tubuh dari bakteri =ibrio bila

diisolir dari faeces penderita atau dari biakkan yang masih muda adalah batang

bengkok seperti koma, tetapi akan berbentuk batang lurus bila diambil atau

didapat dari biakan yang sudah tua. Mempunyai sifat 9ram negatif dengan ukuran


5/13

+ @ ' C #,7 @ #,$ Am tetapi ada beberapa literatur yang mengatakan bahwa =ibrio

berukuran panjang +,7 @ 5,#% Am dan lebar #,' @ +,'% Am.

Berdasarkan pengamatan (isual terhadap bakteri pathogen spesies =ibrio,maka bakteri ini dapat dibedakan berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran koloni

yang tumbuh pada media


6/13

III. METODE PRATIKUM

$.1 %akt !an Te&'at

raktikum Mikrobiologi aut Mengenai 0 !eteksi bakteri =ibrio ada

&erang aut0 dilaksanakan pada hari selasa @ kamis, "' @ "5 >o(ember "#+#

pukul +'.## sampai selesai. Bertempat di aboratorium aDl% #,H, ) >atrium )gar%, 5## ml aIuades, larutan iodin, etil alkohol, crystal

violet dan larutan safranin serta larutan >aDl #,75gr .

Sedangkan alat- alat yang digunakan seperti 2 ' tabung reaksi, ; cawan

petridis, jarum ose, autokla(, timbangan, lampu spritus, freezer, ruang sterilisasi,

mikroskop, tabung elemenyer dan alat tulis lainnya.

$.$ Met)!e Prakt*k&

Metode yang digunakan dalam praktikum ini metode pengamatan

langsung dilaboratorium metode eksperimen%, dengan cara mengamati langsung

pada percobaan yang telah ditentukan yang didampingi oleh asisten masing-

masing kelompok. !alam pratikum ini, kita langsung memperhatikan

proses Sterilisasi, embuatan Media !an ?dentifikasi Bakteri =ibrio

sp ada&erang aut untuk diteliti.

$.+ Pr)se!r Prakt*k&

A . Ster*l*sas*

Sterlisasi merupakan suatu proses untuk membebaskan alat 3 media dan

bahan dari jasad renik. Suatu alat dikatakan sterili bila alat 3 bahan tersebut bebas

dari mikroba baik dalam bentuk (egetatif maupun spora.

rosedur sterilisasi 2


7/13

Sedikan +# cawan petridis dan 5 tabung reaksi, &emudian masing-

masing di bungkus dengan kertas dan dimasukan kedalam autokla(. Selanjutnya

autokla( di panaskan pada suhu "5#

#

* atau +"+

#

D selama +5 menit. Setelah selai,masukan kedalam o(en, &emudin sterilisai jarum ose sebelum digunakan dengan

membakar ujungnya dan didinginkan.

B . Pe&,atan &e!*a kltr

+.embuatan aDl.


8/13

???. &emudian disterilisasikan pada suhu +"+#D selama +5 menit !an tuangkan

kedalam tabung ukur yang sudah steril.

' . enanaman atau ?solasi Bakteri =ibrio pada &erang%Sediakan kerang ' biji, lalu diukur panjang dan lebarnya kemudin timbang

beratnya. !imana kerang ? J5cm, J7cm dan berat utuh '#,$7g dan berai

isiJ,#$g%, kerang ??, J7,5cm, J'cm dan berat utuh +;,#g dan berai

isiJ;,7g%, kerang ???, J7cm, J'cm dan berat utuh +$,;g dan berai isiJ7,$"g%

dengan total berat isi kerang J "+,$g. Setelah diukur kerangnya, kemudian di

tumbuk atau dihaluskan dalam mangkok umpang orselin%.

rosedur enanaman atau ?solasi Bakteri =ibrio pada &erang% dan

pengenceran, yaitu2

Sediakan ' tabung reaksi yang sudah diberi label +#-+ sampai +#-' dan

sedimen serta larutan three self larutan garam%. &emudian masukan ml larutan

garam kedalam masing- masing tabung reksi pengenceran% yang sudah diberi

label dan disterilisasi. Setelah itu, masukan + gr kerang yang sudah dihaluskan

kedalam tabung reaksi yang berlabel +#-+, kemidian di goyang. &emudian ambil +

ml sampel dari tabung +#-+ dan masukan kedalam tabung pengenceran +# -" lalu

digoyang, kmeudian ambil + ml sampel dari tabung pengenceran +#-" dan

masukan kedalam tabung pengenceran +#-' lalu digoyang. &emudian masukan

kedalam petridis yang sudah berisi media agar, dengan ketentuan 2

K Sediakan " media


9/13

dan biarkan selama "7 @ " jam Setelah sampai "7 @ " jam, kemudian hitung

jumlah koloni, bentuk dan warna. !an dilakukan identifikasi bakteri.

. I!ent*/*kas* Bakter*+ . ewarnaan 9ram

rosedur ewarnaan 9ram, yaitu2 koloni yang sudah tumbuh pada media

agar >) dioleskan pada kaca preparat dan dikeringkan. Selanjutkan preparat

diberi larutan crystal violet dan didiamkan selama + menit lalu disiram dengan

air.kemudia diberi. :til-alkohol 5H dan digoyang selama +5 dtk, setelah kering

teteskan lagi :til-alkohol 5H dan digoyang selama +5 dtk dan dicuci. &emudian

teteskan dengan larutan safranin dan biarkan selama '# dtk lalu dicuci dengan air

dan keringkan. Selanjutnya diamati dibawah mikroskop, bakteri 9ram positif

bewarna ungu dan 9ram negatif bewarna orange atau merah jambu.

" . Uji &atalase

enentuan adanya katalase diuji dengan satu tetes larutan 'H

6"/"ditambahkan pada suhu koloni yang terpisah. )danya produksi

katalase, dilihat dari gelembung gas yang diproduksi oleh koloni tersebut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

+.1. Has*l

!ari hasil pratikum tersebut, bahwa tidak semua media


10/13

!easi% &uning


11/13

ewarnaan 9ramnya 2 Bakteri terlihat berbentuk basil bengkok

berwarnaungu kemerahan, hal ini menandakan bahwa bakteri tersebut mengikat

zat warna merah dari safranin. ewarnaan 9ram adalah pewarnaan diferensialyang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium

mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi.

ewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di

dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. 1enis

bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan

gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran

sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang

berada di antara dua lapis membran sel ?rawan, "##%.


12/13

atau sisa bahan makanan lainnya, di mana bakteri tersebut secara langsung akan

tumbuh dan berkembang bila kondisi perairan tersebut memungkinkan.

Selanjutnya dari keadaan ini kemudian akan berpengaruh terhadap biota perairandan akhirnya pada manusia.

0.2 Saran

!alam melakukan pemeriksaan pada specimen, perlu memperhatikan

prosedur kerja tetap identifikasi bakteri =ibrio, agar hasil identifikasi yang

diperoleh murni dari satu genus bakteri yang diinginkan.

DATAR PUSTAKA

*eliatra +. ?dentifikasi bakteri patogen =ibrio sp% di perairan >ongsa

Batam propinsi 4iau. J Natur Indones +?+%2"-''.

:lmanama )). "##;. !iagnostic Medical Microbiology Lterhubung

berkala. http233www.iugaza.edu.ps3emp3empNfolders3$+53!iagnosticMicrob

iology 6andNout.pdf L+; )pr "##.

&im OB, /kuda 1, Matsumoto D, , 6ashimoto S, >ishibuchi

M. +. ?dentification of =ibrio parahaemolyticus strains at the species

le(el by D4 targeted to the toC4 gene. J Clin Microbiol ';7%2 ++;'-;;.

1awetz, Melnick, dan )delbergPs. "##;. Mikrobiologi &edokteran.

Surabaya2 Salemba Medika

:ntjang ?. "##'. Mikrobiologi dan arasitologi. Bandung 2


13/13

Deteksi Bakteri Vibrio Pada Kerang Laut

Documents

Transcript of Deteksi Bakteri Vibrio Pada Kerang Laut