DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II,...

146
Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009. DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK PENGIRING PADA IBADAH RAYA GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI) TANJUNG SARI MEDAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H HANS MARPAUNG 030707006 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2 0 0 9

Transcript of DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II,...

Page 1: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK PENGIRING PADA IBADAH

RAYA GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI) TANJUNG SARI MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

HANS MARPAUNG

030707006

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2 0 0 9

Page 2: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK PENGIRING PADA IBADAH

RAYA GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI) TANJUNG SARI MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

HANS MARPAUNG

030707006

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2 0 0 9

Page 3: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK PENGIRING PADA IBADAH

RAYA GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI) TANJUNG SARI MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

NAMA : HANS MARPAUNG

NIM : 030707006

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Frida Deliana, M.Si Arifni Netriosa, SST

NIP. 196011181988032001 NIP. 132 104 960

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Seni dalam bidang Etnomusikologi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2 0 0 9

Page 4: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

PENGESAHAN

Diterima oleh :

Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah

satu syarat ujian Sarjana Seni dalam bidang Etnomusikologi Pada Fakultas Sastra

USU Medan

Pada tanggal :

Hari :

Fakultas Sastra USU

Dekan

Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D

NIP. 132 098 531

Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

Page 5: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

DISETUJUI OLEH :

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

Medan, Desember 2009

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

Ketua,

Dra. Frida Deliana Harahap, M.Si

NIP. 196011181988032001

Page 6: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

KATA PENGANTAR

Pertama – tama penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus

yang telah memberikan kekuatan, kemampuan, dan berkat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK

PENGIRING PADA IBADAH RAYA GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI)

TANJUNG SARI MEDAN, yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Seni (SSn) pada Departemen Etnomusikologi Fakultas

Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak memdapat bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis secara khusus

mengucapkan terima kasih kepada orang tua penulus yang telah banyak memberikan

dukungan dan semangat yang tidak habis-habisnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Syaifuddin, M.A,

Ph. D, selaku Dekan Fakultas Sastra USU, Ibu Dra. Frida Deliana Harahap, selaku

Ketua Departemen Etnomusikologi yang sekaligus pembingbing I penulis. Begitu

juga kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah

banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, serta dosen – dosen lainnya yang menjadi staf pengajar di Departemen

Etnomusikologi yang juga telah membantu penulis dalam menyelesaikan mata kuliah

selama masa perkuliahan

Page 7: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Penulis telah berusaha memberikan yang terbaik untuk menyelesaikan tulisan

ini, akan tetapi, penulis tetap menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun dalam penyempurnaan tulisan ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada

pembaca apabila terdapat kesalahan dalam tulisan yang diluar kesengajaan penulis.

Medan, Desember 2009

Penulis

Hans Marpaung

Page 8: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................

1.2 Pokok Permasalahan ........................................................................................

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................................

1.3.1 Tujuan Penelitian.....................................................................................

1.3.2 Manfaat Penelitian ...................................................................................

1.4 Konsep dan Teori .............................................................................................

1.4.1 Konsep ....................................................................................................

1.4.2 Teori .......................................................................................................

1.5 Metode Penelitian ............................................................................................

1.5.1 Pemilihan Lokasi Penelitian ....................................................................

1.5.2 Pemilihan Informan .................................................................................

1.5.3 Kerja Lapangan .......................................................................................

1.5.4 Studi Kepustakaan ...................................................................................

1.5.5 Kerja Laboratorium .................................................................................

BAB II Gambaran Umum Wilayah Gereja Bethel Indonesia (GBI) .................

2.1 Sejarah Gereja Bethel Indonesia (GBI) .............................................................

Page 9: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

2.2 Sejarah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan ............................

2.3 Sistem Tata Ibadah ...........................................................................................

2.4 Sistem Agama dan Kepercayaan ......................................................................

2.5 Bahasa .............................................................................................................

BAB III DESKRIPSI DAN FUNGSI PERTUNJUKAN TARI TAMBORIN

PADA IBADAH RAYA .......................................................................................

3.1 Sejarah Tari Tamborin .....................................................................................

3.2 Deskripsi Tari Tamborin ..................................................................................

3.2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pertunjukan ...........................................

3.2.2 Pendukung Pertunjukan ...........................................................................

3.2.3 Perlengkapan Pertunjukan .......................................................................

3.2.4 Tamborin .................................................................................................

3.2.5 Proses Belajar ..........................................................................................

3.2.6 Gerakan-Gerakan Dasar Dalam Tari Tamborin ........................................

3.3 Fungsi Tari Tamborin ......................................................................................

3.4.1 Fungsi Tari tamborin Sebagai Sarana Ritual ............................................

3.4 Properti Tamborin

BAB IV Hubungan Tari Tamborin Dengan Musik Pengiring ...........................

4.1 Deskripsi Alat Musik Pengiring Tari Tamborin ................................................

4.2 Penggunaan Musik Pengiring Tari Tamborin ...................................................

Page 10: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

4.3 Pola Ritem .......................................................................................................

4.4 Pola Gerak Tari Tamborin ................................................................................

4.5.1 Hubungan Ritem Internal Dengan Ritem Eksternal ..................................

4.5.2 Ragam Gerak Dasar Yang Sudah Divariasikan ........................................

4.5 Fungsi Musik Pengiring Tari Tamborin ............................................................

4.3.1 Fungsi Pengungkapan Emosional ............................................................

4.3.2 Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Keagamaan ................

4.3.3 Fungsi Pengintegrasian Masyarakat .........................................................

4.3.4. Fungsi Komunikasi .................................................................................

4.3.5 Fungsi Reaksi Jasmani.............................................................................

BAB V PENUTUP ...............................................................................................

5.1 Kesimpulan ......................................................................................................

5.2 Saran ................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR INFORMAN

Page 11: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

BAB I

P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang Masalah

Tari tamborin1 merupakan tarian yang dilaksanakan pada ibadah raya2

Dalam tulisan ini penulis akan menjelaskan pertunjukan tari tamborin dalam

konteks ibadah raya GBI (Gereja Bethel Indonesia). Ibadah raya merupakan ibadah

yang diadakan setiap hari minggu. Ibadah ini merupakan sarana atau perkumpulan

untuk memuji dan memuliakan Tuhan.

di

Gereja Bethel Indonesia (GBI). Selain digunakan dalam ibadah raya, tarian tamborin

biasanya juga ditarikan pada saat ibadah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani).

Tarian tamborin ini masih tetap digunakan dalam setiap ibadah hingga sampai saat

ini. Hal ini juga terlihat di GBI Tanjung Sari sebagai tempat lokasi penelitian.

3

Ibadah raya merupakan sesuatu yang yang penting dan wajib diadakan pada

setiap minggunya. Ibadah raya ini dipimpin oleh seorang MC (Master Ceremonial)

yang disebut sebagai Worship leader atau pemimpin pujian dan Pendeta sebagai

pengkotbah yang akan menyampaikan Firman Tuhan. Dalam ibadah raya seorang

Ibadah raya ini mempunyai pola dan tata

aturan dalam ibadahnya.

1 Tari tamborin adalah suatu tarian yang menggunakan alat musik tamborin sebagai media untuk menari dimana tarian ini merupakan tarian yang bersifat puji-pujian kepada Tuhan. (Sabda.org., 2009) 2 Ibadah raya adalah ibadah yang diadakan pada hari minggu dan bersifat umum, ibadah raya merupakan puncak dari ibadah dari ibadah-ibadah hari sebelumnya, contohnya ibadah wanita, ibadah pemuda, ibadah tengah minggu, dll. ( wawancara dengan Pdt. J. Palempong, S.Th, Agustus 2009) 3 Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (Kamus Umum Bahasa Indonesia:1991)

Page 12: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

pemimpin pujian mempunyai peran penting yaitu untuk memimpin jalannya ibadah

raya dengan memimpin pujian yang dinyanyikan dan diikuti oleh seluruh jemaat.

Dalam ibadah raya ini mengandung unsur–unsur tata ibadah yang penting yaitu doa-

doa, tari tamborin dan nyayian-nyayian rohani. Unsur-unsur tata ibadah ini

merupakan proses jalannya ibadah dari awal sampai akhir ibadah. Unsur-unsur tata

ibadah ini antara lain, bersalam-salaman, panggilan untuk merayakan ibadah, pujian

dan penyembahan, khotbah, persembahan syukur dan warta jemaat, sakramen dan

doa penutup ibadah.(Samuel,2007:109)

Disebut Tari tamborin karena merupakan tari yang menggunakan alat musik

tamborin (tambourine frame drums4

Tarian tamborin ini menunjukkan ungkapan ekspresi adanya rasa sukacita

dan kegembiraan juga sekaligus sebagai media penyampaian rasa syukur kepada

Tuhan Yesus Kristus, dimana selama satu minggu telah diberi kesehatan dan

) yang termasuk ke dalam klasifikasi alat musik

membranophone sebagai media dalam menari sekaligus pencipta ritem (iringan

internal). Tari ini diawali dengan gerakan menepuk-nepuk kulit tamborin sesuai

dengan irama dan tempo dari musik pengiringnya. Tamborin dipegang pada tangan

kanan dan dimainkan sehingga muncul bunyi gemerincing dan bunyi membran

tamborin akibat pukulan telapak tangan kiri. Kecepatan tarian dan pukulan pada

tamborin disesuaikan dengan irama dan tempo musik pengiringnya.

4 Tambourine frame drums, frame drums consist of one or two membranes stretched over simple frame made of thin wood, the frame is usually shallow and adds little resonance when the skin is beaten, most frames are circular but order shapes are also found. Drums of this type originated in the middle east and are still common there. Many frame drums, like the popular tambourine have metal jingle attached to the rim. (Musical Instruments Of The World by The Diagram Group)

Page 13: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

keselamatan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis

dengan informan Bapak Pdt. E. Purba, bahwa dalam ibadah raya, penyajian tari

tamborin berfungsi sebagai sarana pujian dan penyembahan kepada Tuhan, dalam hal

ini yaitu Tuhan Yesus Kristus.( 25 Mei 2009)

Dalam pelaksanaannya penari tamborin biasanya atau pada umumnya adalah

wanita dewasa berusia antara 17 sampai 30, dan selalu perempuan. Walaupun

demikian, tidak tertutup kemungkinan untuk dibawakan oleh anak-anak. Jumlah

penari tidak dibatasi tergantung dari kebutuhan, dan luas altar atau panggung.

Minimal 2 penari, sampai ratusan penari tamborin tergantung kebutuhan.

(Wawancara dengan Rey Situmeang, Agustus 2009)

Dalam Ibadah Raya di gereja biasanya minimal dua sampai puluhan orang.

Sedangkan dalam KKR dan ibadah Natal Gabungan yang dilaksanakan di stadion

atau lapangan yang luas, biasanya terdiri dari ratusan bahkan bisa sampai ribuan

penari tamborin. Sedangkan dalam Lokasi penelitian penulis, jumlah penari terdiri

dari 4 sampai 5 orang. Hal ini, sesuai dengan luas altar panggung dan kebutuhan

ibadah di GBI Tanjung Sari.

Dalam menarikan tari tamborin, lebih diutamakan gerakan tangan

dibandingkan dengan gerakan kaki. Gerakan kaki dilakukan dengan cara melangkah,

dimana gerakan kaki ini berupa langkah memutar, langkah kiri, langkah kekanan,

kedepan maupun kebelakang.

Dalam sebuah komposisi kelompok, setiap pola rangkaian gerakan dapat

dilakukan secara serempak, berimbang, berseling–seling, terpecah–pecah dan

Page 14: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

berurutan; dengan pola lantai yang dapat dibuat tetap di tempat atau berpindah–

pindah tempat (Sal Murgiyanto 1972:39). Dalam hal ini tari tamborin merupakan

tarian yang dilakukan dengan gerakan yang serempak dengan pola lantai yang tetap.

Tari tamborin ini biasanya dilaksanakan setelah pemimpin pujian berdoa

untuk memulai kebaktian. Tarian tamborin ini dilaksanakan dalam suasana ibadah

yang terdiri dari Pujian dan Penyembahan. Pujian adalah penyampaian ungkapan

syukur melalui nyanyian dengan suasana yang gembira dan riang dan biasanya lagu

yang dinyanyikan bertempo cepat. Sedangkan penyembahan adalah nyanyian yang

bertempo lambat.

Tari tamborin merupakan tari yang berfungsi sebagai sarana pendukung

pelaksaaan tata ibadah pujian dan penyembahan5 kepada Tuhan. Dalam

pelaksanaannya para penari harus benar-benar mengerti dan bisa menghayati hal – hal

yang terkandung pada tarian tersebut agar tari yang disajikan dapat membuat jemaat

ikut merasakan sukacita dalam tarian tersebut. Dengan demikian tari tamborin

merupakan suatu tarian yang bersifat tari dramatik yang tidak berdialog sehingga

diharapkan dari gerakan tari itu saja sudah cukup untuk mewakili isi dan tema dari

tarian tersebut6

Proses penyajian tari tamborin tidak berdiri sendiri, karena selalu mengikuti

nyanyian yang dilantunkan oleh jemaat dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Pujian

.

5 Menurut fungsinya, tari-tarian Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok tari upacara, kelompok tari bergembira atau tari pergaulan yang sering disebut tari sosial, dan kelompok tari teatrikal atau tari tontonan (Soedarsono, 1972:96) 6 Bahwa jenis-jenis tari ada didasarkan pada pola gerak, fungsi, kareografi dan tema. Sedang jenis tari menurut tema terdiri dari tari dramatik dan non dramatik. Tari dramatik terbagi dua yang berdialog dan non dialog atau lebig dikenal dengan Sendratari (Suparta, 1982:38)

Page 15: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

(Worship Leader). Disamping itu harus diiringi musik, alat musik pengiringnya yaitu

terdiri dari drum set, bass elektrik, keyboard dan piano elektrik (pengiring eksternal).

Dalam penyajian tari tamborin, musik pengiring berperan penting karena

menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan. Dengan demikian penulis melihat ada

hubungan antara tari tamborin dan musik penggiring.

Perpaduan tari tamborin dan musik pengiring merupakan sesuatu hal yang

sama sama saling mempengaruhi. Biasanya gerakan tari tamborin sejalan dengan

tempo musik, jika musik yang dimainkan bertempo cepat, gerakan tari juga seirama

dengan musik. Demikian juga sebaliknya, ketika musik yang dimainkan bertempo

lambat, maka gerakan tari juga mengikuti tempo musik tersebut.

Peranan musik iringan dalam tari tamborin merupakan hal yang penting

dimana musik menjadi pembentuk suasana dan juga memperjelas tekanan-tekanan

gerak. Ketika lagu tersebut dimainkan, terjadi perubahan pola gerak tari tamborin

untuk setiap bagian lagu yang sedang dimainkan. Contohnya, dalam sebuah lagu

yang dimainkan dalam ibadah, biasanya terdiri atas beberapa bagian yaitu intro, bait,

reff , interlude dan ending. Gerakan tari tamborin disesuaikan dengan pola tersebut.

Dengan demikian, gerakan tari tamborin sejalan dengan musik yang dimainkan.

Karena adanya penyajian tari tamborin di GBI khususnya GBI Tanjung Sari,

membuat penulis tertarik mengangkatnya dalam suatu bentuk skripsi. Hal-hal di atas

menarik perhatian penulis untuk meneliti dan melihat penyajian tari tamborin ini

dalam suatu ibadah raya GBI.

Page 16: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Dimana semua komponen termasuk tari, musik, perlengkapan serta persiapan

yang dilakukan serta hal – hal yang mendukung pertunjukan menjadi bahan penelitian

yang menarik untuk dibahas.

Untuk itu penulis akan meneliti dan membahas tulisan ini untuk dijadikan

skripsi dengan judul : DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK

PENGIRING PADA IBADAH RAYA GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI)

TANJUNG SARI MEDAN

Page 17: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

1.2 Pokok Permasalahan

Untuk membatasi pembahasan agar topik menjadi terfokus, dan menjaga agar

pembahasan nantinya tidak menjadi melebar maka disini penulis membuat

pembatasan masalah dalam bentuk pokok permasalahan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis perlu menentukan hal-hal

yang menjadi pokok permasalahan yaitu :

1. Bagaimana deskripsi penyajian tari tamborin pada pada ibadah raya GBI

Tanjung Sari Medan

2. Perlengkapan apa saja yang diperlukan dalam mendukung pertunjukan tari

tamborin pada ibadah raya GBI Tanjung Sari Medan

3. Bagaimana fungsi tari tamborin dalam ibadah raya GBI Tanjung Sari Medan

dan deskripsi musik pengiring.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan penulisan tentang tari tamborin dan musik pengiringnya pada

ibadah GBI Tanjung Sari Medan adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana deskripsi penyajian tari tamborin pada ibadah

raya GBI Tanjung Sari Medan.

2. Untuk mengetahui apa saja yang diperlukan dalam mendukung pertunjukan

tari tamborin pada ibadah raya GBI Tanjung Sari Medan.

Page 18: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

3. Untuk mengetahui bagaimana fungsi tari tamborin dan deskripsi musik

pengiring.

1.3.2 Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai salah satu bahan informasi untuk melihat keberadaan tari tamborin pada

ibadah keagamaan.

2. Sebagai dokumentasi suatu bentuk tari yang terdapat pada kegitan keagamaan.

3. Sebagai dokumentasi sehingga menambah referensi bagi dunia pengetahuan

Etnomusikologi.

4. Sebagai bahan informasi penggunaan dan fungsi tari tamborin yang diiringi oleh

musik.

5. Sebagai bahan untuk menambah referensi bagi peneliti – peneliti lainnya dalam

melihat fenomena tari tamborin dalam ibadah keagamaan.

1.4 Konsep dan Teori yang digunakan

1.4.1 Konsep

Koentjaraningrat (1991:21), mengemukakan konsep sebenarnya adalah

defenisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala. Konsep merupakan defenisi

dari apa yang akan kita amati, konsep menentukan antara variabel–variabel mana

Page 19: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

yang kita inginkan untuk menentukan hubungan empiris7

7 Pendapat ini dutulis oleh Mely G Tan dalam Buku yang ditulis Koentjaraningrat “Metode Penelitian Masyarakat”

. Sehubungan dengan

penulisan ini, akan diuraikan beberapa konsep yang dibutuhkan, yaitu :

Deskripsi, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1985:34) adalah

menggambarkan apa adanya. Asal kata deskriptif, dari bahasa Inggris yaitu

descriptive, yang berarti bersifat menyatakan sesuatu dengan memberikan gambaran

melalui kata-kata atau tulisan. Seeger (1958:184) menyebutkan, penyampaian objek

dengan menerangkan terhadap pembaca secara tulisan maupun lisan dengan sedetail-

detailnya. Dengan demikian deskripsi yang penulis maksudkan adalah menyampaikan

dengan menggambarkan melalui tulisan secara jelas mengenai tari tamborin dan

musik pengiringnya pada ibadah GBI Tanjung Sari Medan.

Untuk memahami fungsi tari tamborin dan sekilas fungsi musik pengiringnya

yang terdapat pada ibadah raya GBI Tanjung Sari Medan, penulis mengacu pada

pendapat Alan P. Merriam (1964:210) mengenai penggunaan dan fungsi musik.

Dimana diartikan bahwa use (penggunaan) menitik beratkan pada masalah situasi

atau cara yang bagaimana musik itu digunakan, sedangkan function (fungsi) menitik

beratkan pada alasan penggunaan atau tujuan pemakaian musik, terutama maksud

yang lebih luas, sampai sejauh mana musik itu mampu memenuhi kebutuhan manusia

itu sendiri. Dalam tulisan ini, penulis hanya melihat fungsi tari tamborin dan musik

pengiring hanya sebatas di dalam ibadah raya.

Page 20: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Menurut BPH Suryodiningrat, “Tari adalah gerakan-gerakan dari seluruh

bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai

maksud tertentu8

8 Lihat, Pengantar Pengetahuan tari oleh Dra. Tuti Rahayu (2002:03)

”. Dalam tulisan ini yang penulis maksud dengan tarian tamborin

adalah tarian yang digunakan pada ibadah raya GBI Tanjung Sari. Tarian ini

menggunakan media tamborin sebagai perlengkapan dalam pertunjuan tari tamborin.

Dalam hal ini tamborin merupakan alat musik yang mempunyai selaput dan

mempunyai ring di sekelilingnya, dimainkan minimal empat atau lima orang

perempuan. Tarian ini diiringi alat musik modren seperti gitar elektrik, bas elektrik,

piano, keyboard, drum set dan nyayian vokal dari jemaat.

Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari

ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (Kamus Umum

Bahasa Indonesia:1991). Raya berarti besar(Kamus Umum Bahasa Indonesia:1991).

Ibadah raya dalam tulisan ini merupakan ibadah yang dilakukan pada hari minggu

oleh jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI). Dimana ibadah ini merupakan suatu

persekutuan antara manusia dan Tuhan. Ibadah ini melibatkan aspek agama atau

religi. Ibadah raya ini menggunakan aspek musik dan tari di dalamnya.

Gereja Bethel Indonesia (GBI) adalah salah satu dari denominasi gereja yang

ada di Indonesia yang beraliran kharismatik dan telah tersebar di seluruh indonesia

antara lain Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi dll. Gereja

Bethel Indonesia biasa disebut dengan GBI. Dalam hal ini jemaatnya atau masyarakat

pendukungnya mempunyai kesamaan kebudayaan. Seperti yang dikemukakan oleh

Page 21: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Koentjaraningrat (1986:160), bahwa masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia

yang berinteraksi menurut sistem adat tertentu yang bersifat kontiniu dan terikat oleh

rasa identitas bersama.

1.4.2 T e o r i

Teori adalah salah satu acuan yang digunakan untuk menjawab masalah-

masalah yang timbul dalam tulisan ini. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari

buku-buku, dokumen-dokumen serta pengalaman kita sendiri merupakan landasan

dari pemikiran untuk memperoleh suatu teori-teori yang bersangkutan

(Koentjaraningrat 1983 : 30).

Koentjaraningrat (1985:243) juga mengatakan bahwa komponen upacara ada

empat yaitu tempat upacara, saat upacara, benda-benda dan alat upacara, serta orang

yang melakukan dan memimpin upacara. Melihat teori di atas bahwa tari tamborin

merupakan tarian yang terdapat dalam ibadah raya. Tarian ini mempunyai waktu dan

tempat yang disediakan dalam ibadah, beberapa orang penari dan pemusik yang

mengiringi tarian, dan jemaat dalam ibadah. Pada ibadah raya ini ibadah dipimpin

oleh seorang pemimpin pujian atau disebut worship leader. Seorang pemimpin pujian

akan mengorganisir jalannya ibadah.

Pembahasan fungsi yang lebih luas menyangkut fungsi tari tamborin pada

ibadah Gereja Bethel Indonesia (GBI), penulis juga mengutip teori Soedarsono yang

mengatakan bahwa secara garis besar fungsi seni pertunjukan dalam kehidupan

manusia dikelompokkan menjadi 3 yaitu, (1) seni sebagai sarana ritual, penikmatnya

Page 22: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

adalah kekuatan-kekuatan yang tidak kasat mata, (2) seni sebagai sarana hiburan

pribadi, penikmatnya adalah pribadi-pribadi yang melibatkan diri dalam pertunjukan,

dan (3) seni sebagai presentasi estetis, yang pertunjukannya harus dipersentasikan

atau disajikan kepada penonton9

Berkenaan dengan fungsi musik, menurut Alan P. Merriam terdapat sekurang-

kurangnya sepuluh fungsi musik, yaitu : (1) fungsi pengungkapan emosional, (2)

fungsi penghayatan estetika, (3)fungsi hiburan, (4) fungsi komunikasi, (5) fungsi

perlambangan, (6) fungsi reaksi jasmani, (7) fungsi pengesahan lembaga sosial dan

upacara keagamaan, (8) fungsi yang berkaitan dengan norma-norma sosial, (9) fungsi

kesinambungan kebudayaan, dan (10) fungsi pengintegrasian masyarakat (Merriam,

1964:219-226). Dengan melihat kesepuluh fungsi musik di atas, maka musik

pengiring tari tamborin digolongkan ke dalam fungsi pengungkapan emosional dan

fungsi keagamaan.

. Penggunaan teori yang disampaikan oleh R.M

Soedarsono, penulis terapkan hanya pada pendapat pertama. Pendapat pertama yaitu

seni sebagai sarana ritual.

Bila ditinjau pendapat dari Soedarsono maka dapat kita lihat bahwa tarian ini

merupakan bagian dari kegiatan ritual keagamaan, dimana dalam hal ini tari tamborin

merupakan salah satu bagian dari ibadah. Jemaat menyakini adanya kehadiran Tuhan

dalam ibadah ini untuk bersekutu. Sehingga jemaat memuji dan menyembah Tuhan

dengan nyayian-nyayian, doa-doa dan tarian, dengan harapan adanya berkat dari

Tuhan.

9 R.M Soedarsono Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (1999:170)

Page 23: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Untuk menggambarkan makna yang terkandung pada pertunjukan tari

tamborin, penulis menggunakan pendekatan yang dikatakan Soedarsono (1972:81-98)

yang mengatakan bahwa tari adalah seni yang memiliki substansi dasar yaitu gerak

yang telah diberi bentuk ekspresif dimana gerakan ini memiliki hal-hal yang indah

dan menggetarkan perasaan manusia, yang di dalamnya mengandung maksud tertentu

dan juga mengandung maksud simbolis yang sukar untuk dimengerti.

Dalam meneliti gerak tari tamborin tersebut terdapat teori Notasi Laban (Edi

Sedyawati, 2006:298) yang membahas secara detail bentuk dan polanya, mengingat

penulis tidak sanggup secara detail untuk menotasikan gerak tari pada teori Notasi

Laban, maka dalam tulisan ini penulis akan menggunakan lambang–lambang umum

dan sederhana yang dapat mewakilkan pola gerak tari tamborin dengan teori

kineosiologi. Teori kenesiologi adalah ilmu yang mempelajari gerak. Fokus dari teori

kinesiologi ini adalah membahas fungsi dan gerak tubuh.

Hubungan musik dan tari adalah suatu fenomena yang berbeda tetapi dapat

juga digabungkan dengan aspek yang mendukung. Musik merupakan rangkaian ritme

dan nada sedangkan tarian adalah rangkaian gerak, ritme dan ruang, dimana

fenomena keduanya merupakan suatu yang berlawanan, yang mana musik merupakan

fenomena yang terdengar tapi tidak terlihat dan tarian merupakan fenomena yang

terlihat tapi tidak terdengar (Wimbrayardi 1999:9-10)

Untuk melakukan analisis musikal terhadap tari penulis menggunakan teori

yang diungkapkan Nettl (1964:145) dalam menganalisis bunyi musikal hal-hal yang

terpenting dilakukan adalah melihat aspek ritem, melodi dan musik. Kemudian Malm

Page 24: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

(1977:15), menyebutkan bahwa beberapa bagian penting yang harus diperhatikan

dalam menganalisis melodi adalah: (1) scale (tangga nada); (2) pitcher center (nada

pusat); (3) reciting tone (wilayah nada); (4) jumlah nada; (5) penggunaan interval;

(6) pola cadensa; (formula melodi; (8) kantur.

Untuk menotasikan musik, penulis akan berpedoman pada tulisan Seegar

(1971:24-34) yang mengemukakan bahwa ada dua jenis notasi, yang dibedakan

menurut tujuan notasi tersebut. Pertama adalah notasi perskriptif yaitu notasi yang

bertujuan untuk seorang penyaji (bagaimana ia harus menyajikan sebuah komposisi

dari musik), selanjutnya disebutkan bahwa notasi ini merupakan suatu alat untuk

membantu mengingat. Kedua adalah notasi deskriptif yakni, notasi yang bertujuan

untuk menyampaikan kepada pembaca ciri-ciri dan detail-detail dari komposisi musik

yang memang belum diketahui oleh pembaca.

Menurut penulis teori-teori dengan pendekatan para ahli tersebut di atas

sangat relevan dengan topik permasalahan dalam tulisan ini, oleh karena itu penulis

akan menggunakannya sebagai landasan kerangka berfikir untuk pembahasan

selanjutnya.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam menulis fungsi musik dan tari

ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian yang bersifat

deskriptif, bertujuan menggambarkan secara tepat sifat–sifat suatu individu, keadaan,

gejala, kelompok tertentu, untuk menentukan sifat–sifat suatu individu, keadaan,

Page 25: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

gejala, kelompok tertentu, untuk menentukan frekuensi penyebaran suatu gejala atau

frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam

masyarakat. Dalam hal ini tergantung dari sedikit banyaknya pengetahuan tentang

masalah yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1991:29), sedangkan menurut R.M

Soedarsono (1999:46) penelitian kualitatif data-data hasil penelitian harus dicermati

dengan cermat dan dianalisa.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:581), metode penelitian diartikan

sebagai cara mencari kebenaran dan azas-azas alam, masyarakat atau kemanusiaan

yang bersangkutan. Dalam kaitan ini Hasan (1985:7) mengatakan metode merupakan

cara atau sistematika kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan.

Bahan ataupun data penelitian dapat diperoleh dari tulisan–tulisan atau

ceramah yang terekam dalam konteks yang berbeda–beda, bisa dari observasi, berita

surat kabar dan sebagainya. Salah satu sifat dari data kualitatif adalah data ini

merupakan data yang memiliki kandungan yang kaya, yang multi dimensional dan

kompleks. Penelitian ini tidak mempersoalkan sampel dan populasi sebagaimana

dalam penelitian kuantitatif.

Untuk melakukan penelitian tentang tari tamborin beserta musik

pengiringnya, penulis mengacu pada pendapat Nettle (1964 : 62) ada dua hal yang

esensial untuk melakukan aktivitas penelitian dalam disiplin etnomusikologi yaitu

kerja lapangan (field work) dan kerja laboratorium (desk work). Dalam proses

pengumpulan data, penulis menentukan cara yang sesuai agar data terkumpul dengan

Page 26: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

benar. Untuk merealisasikan hal tersebut, penulis melakukan beberapa hal seperti

menentukan, mencari lokasi penelitian, mencari sejumlah informan dan melakukan

studi kepustakaan.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Untuk mencari tulisan-tulisan pendukung, sebagai kerangka landasan berfikir

dalam tulisan ini, adapun yang dilakukan adalah studi kepustakaan. Kegiatan ini

dilakukan untuk menemukan literatur atau sumber bacaan, guna melengkapi data

yang dibutuhkan dalam penulisan dan penyesuaian data dari hasil penelitian

lapangan. Sumber bacaan atau literatur itu dapat berasal dari penelitian yang sudah

pernah dilakukan sebelumnya dalam bentuk skripsi.

Selain itu sumber bacaan yang menjadi pendukung dalam penelitian penulis

yang berupa buku yang ditulis oleh Tuti Rahyu dengan judul Pengantar Pengetahuan

Tari, juga oleh R.M Soedarsono dengan judul Pengantar Pengetahuan dan Komposisi

Tari, Mike & Viv Hibert dengan judul Pelayanan Musik, dan Mawene, M.Th dengan

judul Gereja yang bernyanyi

Namun penulis mengalami kesulitan akan minimnya referensi dalam bentuk

tulisan yang berhubungan dengan tarian tamborin.

1.5.2 Kerja Lapangan

Dalam kerja lapangan penulis melakukan pengamatan, wawancara dan

perekaman/pencatatan data. Selain itu penulis juga melaksanakan interaksi dengan

Page 27: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

para informan dan jemaat untuk mendukung mudahnya pelaksanaan penelitian.

Sehingga dalam pengamatan, penulis dapat dikategorikan melakukan pengamatan

terlibat, dimana berinteraksi langsung dengan objek penelitian. Namun tetap

menjaga etika sebagai seorang peneliti, tetap bertindak sebagai out sider terhadap

objek penelitian.

1.5.3 Wawancara

Salah satu tehnik pengumpulan data dalam penelitian adalah dengan teknik

wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya langsung kepada subjek

penelitian. Sebagai modal awal penulis berpedoman pada pendapat Koentjaraningrat

(1981:131) yang mengatakan :

“Kegiatan wawancara secara umum dapat dibagi tiga kelompok yaitu : persiapan wawancara, tehnik wawancara, tehnik bertanya dan pencatatan data hasil wawancara” Koentjaraningrat (1981:139) juga mengemukakan bahwa wawancara itu

sendiri berdiri sendiri dari beberapa bagian yaitu :

Wawancara terfokus, bebas dan sambil lalu. Dalam wawancara berfokus diskusi berpusat pada pokok permasalahan. Dalam wawancara bebas diskusi berlangsung dari suatu masalah kemasalah lain tetapi tetap menyangkut pada pokok permasalahan. Wawancara sambil lalu adalah diskusi – diskusi yang dilakukan untuk menambah/melengkapi data yang sudah terkumpul.

Sesuai dengan pendapat dari Koentjaraningrat mengenai kegiatan wawancara

maka sebelum wawancara penulis telah mempersiapkan hal–hal yang berhubungan

dengan kegiatan wawancara demi kelancaran seperti alat tulis, daftar pertanyaan, dan

Page 28: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

tape recorder untuk merekam. Tehnik bertanya penulis kemukakan berdasarkan daftar

pertanyaan dan juga pertanyaan spontanitas sesuai dengan situasi di lapangan.

Pencatatan hasil wawancara penulis lakukan begitu mendapat jawaban dan yang tidak

sempat dicatat masih bisa didengarkan dari hasil rekaman. Wawancara penulis

lakukan dengan informan pangkal dan kemudian informan kunci.

wawancara penulis lakukan dengan beberapa orang yang menjadi populasi penelitian

yaitu:

1. Wawancara dengan Bapak Pdt. E. Purba, yang bertujuan untuk mendapatkan

informasi dan data mengenai Gereja Bethel Indonesia (GBI) juga untuk

mengetahui tentang tari tamborin dan musik yang ada.

2. Wawancara dengan Rahman, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi

mengenai sistem tata ibadah yang ada dalam Gereja Bethel Indonesia (GBI)

Tanjung Sari Medan.

3. Wawancara dengan Intan Manullang sebagai salah satu pelatih dan penari

tarian tamborin yang ada di GBI Tanjung Sari Medan, yang bertujuan untuk

memberikan informasi dan data mengenai tari tamborin

4. Wawancara dengan Vero sebagai salah satu pelatih dan penari tarian tamborin

yang ada di GBI P. Bulan Medan, yang bertujuan untuk memberikan

informasi dan data mengenai tari tamborin

5. Wawancara dengan Herdi Berutu sebagai salah satu pemain musik dan ketua

departemen musik GBI Tanjung Sari Medan, yang bertujuan untuk

memberikan informasi dan data mengenai musik pengiring tari tamborin.

Page 29: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Pada saat proses wawancara berlangsung penulis menerapkan wawancara

bebas. Dimana pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan

berlangsung dari suatu masalah ke masalah yang lain tetapi tidak keluar dari topik

permasalahan. Data-data hasil wawancara tersebut penulis rekam dengan tape

recorder.

1.5.4 Observasi

Observasi atau pengamatan, dapat berarti setiap kegiatan untuk melakukan

pengukuran dengan menggunakan indera penglihatan, yang juga berarti tidak

melakukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam mengumpulkan data salah satu tehnik yang

cukup baik untuk diterapkan adalah pengamatan secara langsung/observasi terhadap

subyek diteliti.

Dalam hal ini penulis mengadakan observasi/pengamatan secara langsung

yaitu setiap hari minggu pada saat ibadah tepatnya di GBI Tanjung Sari Medan.

Penulis juga melihat latihan dari pada tari dan musik.

1.5.5 Kerja Laboratorium

Semua data yang telah diperoleh dari penelitian lapangan dan studi

kepustakaan akan dianalisis agar sesuai dengan pembahasan sehingga menghasilkan

suatu tulisan yang baik dalam melakukan penelitian.Ketika penulis masih kekurangan

data, maka untuk mengatasi hal tersebut penulis mengadakan evaluasi ulang dan

terkadang penulis juga melakukan wawancara dengan pengamatan ulang untuk

Page 30: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

memperoleh data yang lebih akurat.

Dengan kerja laboratorium, hasil rekaman juga didengarkan secara

berulang-ulang, kemudian dicatat untuk selanjutnya diklasifikasikan. Data dalam

rekaman menggunakan bahasa Indonesia.

1.6 Pemilihan Lokasi Penelitian

Dalam penelitian lokasi, penulis menetapkan GBI Tanjung Sari Medan.

Tempat ini sebagai tempat diadakannya ibadah raya maupun ibadah-ibadah tambahan

lainnya. Adapun alasan penulis memilih tempat tersebut karena penulis mengikuti

ibadah minggu di tempat tersebut. Dalam setiap minggunya penulis melihat dan

memperhatikan tari tamborin yang ada dalam ibadahnya. Gereja ini juga sebagai

tempat latihan tari tamborin dan musik setiap minggunya

Page 31: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

BAB II

GAMBARAN UMUM GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI)

2.1 Sejarah Gereja Bethel Indonesia (GBI)

Gereja Bethel Indonesia, disingkat GBI, adalah salah satu sinode gereja besar

di Indonesia yang bernaung di bawah PGI (Persekutuan Gereja Indonesia). Selain itu

GBI juga merupakan anggota dari Dewan Pentakosta Indonesia (DPI) dan

Persekutuan Injil Indonesia (PII).

Pada tahun 1922, Pendeta W.H. Offiler dari Bethel Pentecostal Temple Inc.,

Seattle,Washington Amerika Serikat, mengutus dua orang misionarisnya ke

Indonesia, yaitu Pdt. Van Klaveren dan Groesbeek. Ke dua missionaris ini adalah

orang Amerika keturunan Belanda.

Sesudah tiba di Indonesia, tujuan awal kedatangan mereka untuk

memberitakan Injil di Bali, tetapi kemudian pindah ke Cepu, Jawa Tengah. Di kota

ini mereka bertemu dengan F.G. Van Gessel, seorang Kristen Injil yang bekerja pada

perusahaan minyak Belanda Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM). Van Gessel

pada tahun sebelumnya telah bertobat dan menerima hidup baru dalam kebaktian

Vrije Evangelisatie Bond yang dipimpin oleh Pdt. C.H.Hoekendijk (ayah dari Karel

Hoekendjik).

Groosbeek kemudian menetap di Cepu dan mengadakan kebaktian bersama-

sama dengan Van Gessel. Sementara itu, Van Klaveren pindah ke Lawang, Jawa

Page 32: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Timur. Januari 1923, Nyonya Van Gessel sebagai wanita yang pertama di Indonesia

yang menerima Baptisan Roh Kudus dan demikian pula dengan suaminya beberapa

bulan setelahnya.

Tanggal 30 Maret 1923, pada hari raya Jumat Agung, Groesbeek mengundang

Pdt. J. Thiessen dan Weenink Van Loon dari Bandung dalam rangka pelayanan

baptisan air pertama kalinya di Jemaat Cepu ini. Pada hari itu, lima belas jiwa baru

dibaptiskan.

Dalam kebaktian-kebaktian berikutnya, bertambah-tambah lagi jemaat yang

menerima Baptisan Roh Kudus, banyak orang sakit mengalami kesembuhan secara

mujizat. Karunia-karunia Roh Kudus dinyatakan dengan ajaib di tengah-tengah

jemaat itu. Inilah permulaan dari gerakan Pentakosta di Indonesia.

Keempat orang ini yaitu Van Klaveren, Groesbeek, Van Gessel, dan Pdt. J.

Thiessen merupakan pionir dari "Gerakan Pentakosta" di Indonesia. Sesudah itu, tak

lama kemudian Groesbeek pindah ke Surabaya, sedangkan Van Gessel telah menjadi

Evangelis yang meneruskan memimpin Jemaat Cepu. April 1926, Groesbeek dan Van

Klaveren berpindah lagi ke Batavia (Jakarta). Sementara Van Gessel meletakkan

jabatannya sebagai pegawai tinggi di BPM dan pindah ke Surabaya untuk memimpin

Jemaat Surabaya.

Jemaat yang dipimpin Van Gessel itu bertumbuh dan berkembang pesat

dengan membuka cabang-cabang dimana-mana, sehingga mendapat pengakuan

Pemerintah Hindia Belanda dengan nama “De Pinksterkerk in Indonesia” (sekarang

Page 33: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

GPdI). Pada 1932, Jemaat di Surabaya ini membangun gedung Gereja dengan

kapasitas 1.000 tempat duduk (gereja yang terbesar di Surabaya pada waktu itu).

Tahun 1935, Van Gessel mulai meluaskan pelajaran Alkitab yang disebutnya

“Studi Tabernakel”. Melihat pesatnya perkembangan gereja yang telah dirintis oleh

Van Gessel, Gereja Bethel Pentecostal Temple Seattle, kemudian mengutus beberapa

misionaris lagi. Satu diantaranya yaitu, W.W. Patterson yang membuka Sekolah

Akitab di Surabaya (NIBI: Netherlands Indies Bible Institute). Sesudah Perang Dunia

II, para misionaris itu melanjutkan pelayanan kembali dengan membuka Sekolah

Alkitab di berbagai tempat.

Sesudah selesai perang melawan agresi militer Belanda di Indonesia, maka

pimpinan gereja harus diserahkan kepada orang Indonesia. Pada saat itulah H.N.

Rungkat terpilih sebagai ketua GPdI menggantikan Van Gessel.

Alasan yang menyebabkan terjadinya perpindahan tampuk pimpinan di

sebabkan pada saat itu, jemaat gereja yang seharusnya menjaga jarak dari sikap

politik yang terpecah belah terjebak dalam nasionalisme yang tengah berkobar-kobar

dalam menghadapi penjajahan Belanda. Akibatnya roh nasionalisme meliputi suasana

kebaktian dalam gereja-gereja Pentakosta. Van Gessel menyadari bahwa ia tidak bisa

lagi bertindak sebagai pemimpin. Dan menyerahkan tampuk pimpinan kepada H.N.

Rungkat.

Kondisi rohani Gereja Pentakosta disaat itu yang sedang tidak kondusif

menyebabkan ketidakpuasan disebagian kalangan pendeta-pendeta GPdI.

Ketidakpuasan ini juga ditambah lagi dengan kekuasaan otoriter dari Pengurus Pusat

Page 34: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Gereja. Akibatnya, sekelompok pendeta yang terdiri dari 22 orang, memisahkan diri

dari Organisasi Gereja Pentakosta, diantaranya adalah Pdt. H.L. Senduk.

Pada tanggal 21 Januari 1952, di kota Surabaya, mereka kemudian

membentuk suatu organisasi gereja baru yang bernama Gereja Bethel Injil Sepenuh

(GBIS). Van Gessel dipilih menjadi “Pemimpin Rohani” dan H.L Senduk ditunjuk

menjadi “Pemimpin Organisasi” (Ketua Badan Penghubung). H.L. Senduk berperan

sebagai Pendeta dari jemaat yang ada di Jakarta, sedangkan Van Gessel pimpinan

seluruh jemaat yang ada di Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1954, Van Gessel

meninggalkan Indonesia dan pindah ke Irian Jaya (waktu itu di bawah Pemerintahan

Belanda). Jemaat Surabaya diserahkannya kepada menantunya, Pdt. C. Totays.

Di Hollandia (sekarang Jayapura). Van Gessel membentuk suatu organisasi

baru yang bernama Bethel Pinkesterkerk (sekarang Gereja Bethel Pentakosta). Van

Gessel kemudian meninggal dunia pada tahun 1957 dan kepemimpinan Jemaat Bethel

Pinkesterkerk diteruskan oleh Pdt. C. Totays.

Pada tahun 1962, sesudah Irian Jaya diserahkan kembali kepada Pemerintah

Indonesia, maka semua warga negara Kerajaan Belanda harus kembali ke negerinya.

Jemaat berbahasa Belanda di Hollandia ditutup, tetapi jemaat-jemaat berbahasa

Indonesia berjalan terus di bawah pimpinan pendeta-pendeta Indonesia. Roda sejarah

berputar terus, dan GBIS di bawah pimpinan H.L. Senduk berkembang dengan pesat.

Bermacam-macam kesulitan dan tantangan yang harus dihadapi organisasi ini.

Namun semakin besarnya organisasi, begitu banyak kepentingan yang harus

diakomodasi.

Page 35: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Pada 1968-1969, kepemimpinan Senduk di GBIS diambil alih oleh pihak-

pihak lain yang disokong suatu keputusan Menteri Agama. H.L. Senduk dan

pendukungnya memisahkan diri dari organisasi GBIS.

Pada tanggal 6 Oktober 1970, H.L. Senduk dan rekan-rekannya membentuk

sebuah organisasi Gereja baru bernama Gereja Bethel Indonesia (GBI) dan diakui

sebagai suatu agama yang berhak hidup dan berkembang di bumi Indonesia. Gereja

ini diakui oleh Pemerintah secara resmi melalui Surat Keputusan Menteri Agama

Republik Indonesia Nomor 41 tanggal 9 Desember 1972.

Pada tahun 1972, Pdt H.L.Senduk memanggil anak rohaninya, Pdt S.J.

Mesach dan Pdt Olly Mesach untuk membantu pelayanan di GBI Jemaat Petamburan.

Saat itu, Pdt S.J. Mesach telah menjadi Gembala Sidang GBI Jemaat Sukabumi, yang

telah dilayaninya sejak tahun 1963.

Pada awalnya GBI memiliki jemaat dengan jumlah 20 orang jemaat ,yang

kemudian berkembang hingga saat ini jumlah jemaat GBI mencapai sekitar ratusan

ribu jemaat yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air dan Luar Negeri.

Pada saat ini, Pdt H.L. Senduk melayani GBI Jemaat Petamburan dibantu oleh

istrinya Pdt Helen Theska Senduk, dan Pdt Thio Tjong Koan serta Pdt Harun Sutanto.

(sumber www.wikipedia.org)

Page 36: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

2.2 Sejarah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan

GBI Tanjung Sari Medan adalah sebuah gereja yang berada dalam Sinode

Gereja Bethel Indonesia (GBI), yang merupakan anggota dari Persekutuan Gereja-

gereja di Indonesia (PGI), Dewan Pentakosta Indonesia (DPI), dan Persekutuan Injili

Indonesia (PII).

Gereja Bethel Indonesia (GBI) T. Sari merupakan salah satu organisasi gereja

yang ada di kota Medan. Gereja Bethel Indonesia terletak di Jl. Setia Budi Medan.

Gereja Bethel Indonesia (GBI) T. Sari didirikan dan diprakarsai oleh Bpk. Pdt. E.

Purba. Bpk. Pdt. E. Purba adalah sebagai pimpinan dari Gereja Bethel Indonesia

(GBI) T. Sari. Gereja ini berdiri semenjak tahun 2001 sampai dengan sekarang.

Gereja ini diakui keberadaannya oleh Departemen Agama Indonesia. Ibadah

raya di gereja ini dilaksanakan dengan dua sesi, sesi pertama pukul 08.00 wib dan

ibadah kedua pada pukul 10.00 wib. Selain ibadah raya terdapat ibadah lainnya, yaitu

ibadah tengah minggu yang diadakan pada hari rabu pukul 20.00 wib, ibadah pemuda

yang diadakan pada hari sabtu pukul 19.00 wib.

2.3 Sistem Tata Ibadah

Sistem tata ibadah merupakan sistematika jalannya acara pada ibadah raya.

Adapun sistem tata ibadah dalam Gereja Bethel Indonesia (GBI) adalah sebagai

berikut:

Page 37: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

• Pra Ibadah

1. Panggilan untuk merayakan ibadah/Ucapan selamat datang

Sesudah masuk gereja dan waktu ibadah akan segera dimulai, maka pemimpin

pujian naik ke altar. Panggilan merayakan ibadah dilakukan. Pemimpin pujian

menyambut panggilan merayakan ibadah dengan mengucapkan selamat datang

kepada semua jemaat yang telah hadir.

2. Bersalam-salaman/Fellowship

Hal yang pertama sekali dilakukan adalah mengajak semua jemaat bersalaman

dengan sesama anggota yang hadir. Pemimpin pujian atau worship leader mengajak

jemaat untuk bersalaman dengan jemaat yang ada di dekatnya. Hal ini dilakukan

adalah untuk mengakrapkan jemaat yang satu dengan jemaat yang lainnya.

• Ibadah

1. Doa Pembuka

Sesudah panggilan merayakan ibadah dilakukan, maka seorang pemimpin

pujian memulai ibadah dengan doa pembuka.

2. Penyembahan (Worship)

Seluruh Jemaat dipimpin oleh pemimpin pujian menaikkan ucapan syukur

dengan membawakan lagu penyembahan. Pada saat inilah para penari tamborin

tampil ke atas altar. Mereka menari mengikuti nyanyian yang dibawakan.

Page 38: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Penyembahan10

1. Penyembahan yang indah menciptakan suasana doa. Bene cantat bis orat:

bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali.

lebih bersifat batiniah dibandingkan dengan pujian.

Penyembahan berarti memasuki suatu kemesraan dengan Tuhan. Meskipun pujian

maupun penyembahan memiliki sifat pewartaan, penyembahan lebih bersifat

hubungan vertikal, relasi antara manusia dan Tuhan. Penyembahan melibatkan pula

emosi dan perasaan yang terdalam. Bernyanyi penuh perasaan bukan berarti

bernyanyi tanpa menahan diri. Teknik bernyanyi tetap perlu sebab hanya dengan

bernyanyi dengan penuh perasaan dan dengan teknik bernyanyi yang baik akan

dihasilkan nyanyian yang indah.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa pelayanan musik atau

nyanyian penyembahan yang baik, yang indah, sangat penting dewasa ini:

2. Nyanyian yang indah membantu kita untuk mengarahkan hati kepada Tuhan.

3. Musik dan nyanyian yang indah meningkatkan kepekaan kita.

4. Nyanyian penyembahan yang indah menyegarkan jiwa dan bisa membawa

orang kepada pertobatan.

5. Sebaliknya, nyanyian yang sumbang dan tidak diatur hanya akan mengganggu

orang lain.

10 Penyembahan (Worship) berasal dari bahasa Ibrani Shachah (dalam Perjanjian lama) yang berarti sujud merendahkan diri. Kata lainnya ialah Chaghadh yang artinya terjatuh ke dasar

Page 39: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Contoh lagu :

Bapa Engkau sungguh baik, kasihMu melimpah dihidupku

Bapa kubertrimakasih berkatMu hari ini yang Kau sediakan bagiku

Reff :

Kunaikkan syukurku buat hari yang Kau bri

Tak habis-habisnya kasih dan rahmatMu

Slalu baru dan tak pernah terlambat pertolonganMu

Besar setiaMu dispanjang hidupku

3. Doa Setelah selesai penyembahan, jemaat dipimpin oleh seorang pendoa yang

telah ditunjuk untuk menaikkan doa kepada Tuhan. Dalam doa ini meminta agar

jalannya kebaktian ibadah raya berjalan dengan lancar.

4. Puji-pujian (Praise)

Puji-pujian adalah salah satu unsur yang kuat dalam ibadah raya. Dalam

ibadah ini jemaat yang dipimpin pemimpin pujian menyayikan lagu-lagu yang

diiringi oleh musik pengiring. Nyanyian yang dipanjatkan bersifat gembira, dimana

tujuan dari puji-pujian adalah sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada

Tuhan Yesus Kristus yang telah meberikan keselamatan selama satu minggu penuh.

Dalam Ibadah pujian ini biasanya pemimpin pujian dan team musik mengajak

semua jemaat untuk bernyanyi dengan gerakan tubuh yang ekspresif seperti bertepuk

Page 40: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

tangan, menari, mengangkat tangan dan lain sebagainya. Pada saat inilah tarian

tamborin dipertunjukkan.

Pujian biasanya bersifat gembira dan dalam pujian seluruh jemaat bersorak-

sorai serta bersukacita memuliakan, memuji kebaikan serta bersyukur kepada Tuhan

Yesus Kristus. Didalam pujian terkandung suatu unsur pewartaan atau pemberitaan

kebaikan yang telah dilakukan Tuhan Yesus Kristus kepada umat manusia

Dalam pujian yang benar harus memiliki unsur-unsur berikut: sukacita

(senyum), semangat, dan antusiasme11

11 antusiasme dalam bahasa inggris enthusiasm yang berarti semangat yang besar, kegairahan, kegembiraan yang besar.

(enthusiasm). Pujian yang keluar dari lubuk

hati yang terdalam mengandung antusiasme dan semangat untuk mencintai Tuhan

yang tidak mungkin dapat ditutup-tutupi. Antusiasme disini tidak berarti bersikap

sembrono dan liar. Dalam memuji Tuhan suasana dan sikap jemaat tidak seperti

menghadiri suatu konser musik rock. Ada kaidah dan aturan yang berlaku sehingga

tidak menimbulkan suasana yang mendatangkan kekacauan. Contoh lagu yang

dibawakan dalam puji-pujian dapat dilihat sebagai berikut.

Sgala Puji Syukur hanya bagiMu Tuhan

Sebab Engkau layak di puji

Kami mau bersorak tinggikan namaMu Tuhan

Haleluya ,,,

Reff: Soraklah Haleluya, soraklah Haleluya, Haleluya

Soraklah Haleluya, soraklah Haleluya, Haleluya

Page 41: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

5. Persembahan syukur / Mengumpulkan Persembahan

Persembahan adalah merupakan salah satu bentuk ibadah. Dalam

pengumpulan persembahan disertai dengan nyayian dan jemaat mengikuti secara

bersama-sama. Sesudah selesai mengumpulkan persembahan, maka dinaikkan doa

persembahan oleh pemimpin pujian sekaligus doa untuk menyambut penyampaian

Firman Tuhan

6. Pembacaan dan penyampaian Firman/Khotbah

Pada sesi ibadah ini seorang pendeta akan berdoa dan berkhotbah untuk

semua jemaat yang ada. Dimana khotbah yang disampaikan oleh pendeta sifatnya

membangun dan menghibur juga menguatkan seluruh jemaat. Sehingga jemaat

merasa mendapat kekuatan dan pencerahan sehingga dapat lebih siap untuk menjalani

kegiatan untuk hari-hari selanjutnya. Biasanya durasi waktu untuk mendengarkan

kotbah adalah antara 30 sampai 45 menit. Pada saat sesi khotbah seluruh petugas

ibadah seperti pemimpin pujian,penyanyi latar, pemain tamborin dan pemain musik

beristirahat.

6. Persembahan syukur dan warta jemaat

Sudah pendeta selesai berkotbah, dilaksanakan persembahan syukur. Biasanya

persembahan syukur berbentuk uang yang dikumpulkan ke dalam kantong

persembahan. oleh petugas. Persembahan syukur merupakan pengumpulan kantong

persembahan dari para jemaat yang ada untuk keperluan pelayanan seperti

Page 42: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

penginjilan dan sosial serta keperluan administrasi gereja. Setelah itu maka seorang

petugas yang telah ditunjuk sebelumnya, tampil ke depan dan membacakan warta

jemaat atau pengumuman tentang aktifitas gereja yang yang sudah selesai dilakukan

serta mengumumkan apa-apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu

minggu ke depan. Dengan mendengar pengumuman ini, semua jemaat akan tau apa

saja kegiatan yang akan dilaksanakan dalam gereja tersebut.

7. Sakramen, doa umum/doa syafaat dan doa khusus untuk individu-individu

Pada akhir ibadah pendeta akan berdoa bagi jemaat. dimana pendeta,

mendoakan agar semua jemaat diberkati dan dilindungi agar dapat berkumpul

kembali untuk beribadah. Pendeta juga mendoakan bangsa dan negara agar

pemerintahan Indonesia berjalan dengan baik. Akhirnya pendeta menutup ibadah

dengan doa berkat semoga seluruh jemaat pulang dengan membawa damai sejahtera.

Setelah doa selesai, seluruh jemaat bersalam-salaman satu dengan yang lain

menandakan ibadah telah usai serta jemaat sudah dapat meninggalkan tempat ibadah.

Biasanya acara salam-salaman ini juga diiringi dengan nyanyian pujian. (Samuel,

Wlfred J, 1970:109) (Wawancara dengan Bpk. Pdt. E. Purba November 2009)

2.4 Sistem Agama dan Kepercayaan

a. Agama

Gereja Bethel Indonesia (GBI) merupakan penganut agama kristen. Agama

Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat

Page 43: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama ini meyakini Yesus Kristus

adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus

manusia dari dosa. Yang beribadah di gereja dan menggunakan Kitab Suci Alkitab.

Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan

hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari

Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen

meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama

(atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan adalah monoteisme, yang percaya akan tiga

pribadi (secara teknis dalam bahasa Yunani hypostasis) Tuhan atau Tritunggal.

Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea Pertama (325) yang dihimpun

oleh Kaisar Romawi Konstantin I.

Pemeluk agama Kristen mengimani bahwa Yesus Kristus atau Isa Almasih

adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan memegang ajaran yang disampaikan Yesus

Kristus. Dalam kepercayaan Kristen, Yesus Kristus adalah pendiri jemaat (gereja)

dan kepemimpinan gereja yang abadi. Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus

Kristus akan datang pada kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini.

Sebagaimana agama Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis dalam

Sepuluh Perintah Tuhan.

Gereja Bethel Indonesia (GBI) menganut aliran kharismatik12

12 “Kharismatik”, istilah-istilah ini menjelaskan suatu suatu pribadi, teologi, atau kelompok yang menyukai pengadopsian dan pelaksanaan praktek-praktek, idiologi, dan prinsip-prinsip yang berkaitan

. Aliran

kharismatik dikenal juga dengan nama “Gerakan Pentakostal Baru”. Dengan

Page 44: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

demikian jelaslah bahwa gerakan kharismatik berpangkal pada gerakan Pentakostal.

Ciri utama yang menunjukkan bahwa gerakan kharismatik berpangkal dan mirip

dengan gerakan Pentakostal ialah, keduanya memberi tekanan pada “Baptisan Roh”

dan “Penyembuhan Ilahi”.

Cikal bakal Gerakan kharismatik ini adalah sebuah organisasi para pengusaha

Kristen yang bernama The Full Gospel Business Men’s Fellowship (FGBMF), yang

dibentuk oleh Demos Shakarian, seorang milyuner di kota California, Amerika

Serikat. Sejak semula kalangan FGBMF sudah menggunakan nama “Persekutuan

Kharismatik” untuk pertemuan-pertemuan mereka.

Suatu peristiwa yang sering diacu sebagai awal kemunculan gerakan

Kharismatik ini ialah peristiwa yang terjadi di lingkungan Gereja Episkopal di sekitar

kota Los Angeles-California, pada tahun 1959. Dalam peristiwa tersebut sepasang

suami-istri yang masih muda, John dan Joan Baker, menerima Baptisan Roh disertai

tanda berbahasa lidah, setelah bersentuhan dengan kalangan Pentakostal. Segera

menyusul 10 orang lagi, lalu mereka berhimpun mengadakan kebaktian sendiri.

Peristiwa ini (Baptisan Roh) kemudian dialami pula oleh jemaat-jemaat Episkopal di

sekitarnya, dan mengakibatkan api kharismatik menyulut kobaran dimana-mana.

(sumber www.wikipedia.org

)

dengan Gerakan Roh. Secara etimologis (asal kata), istilah “kharismatik” merupakan suatu perkembangan dari istilah alkitabiah Yunani “kharismata”, yang dipakai untuk karunia-karunia rohani (Rm. 1:11, 12:6, 1 Kor.12:4, 9, 28, 30, dan ! Ptr. 4:10). (Wilfred J. Samuel, 1997:3)

Page 45: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

b. Pokok-pokok Penting Ajarannya

1. Pujian.

Adalah luapan kegembiraan dan ucapan rasa syukur dari lubuk hati orang

percaya. Hasilnya, orang tersebut memiliki kemampuan baru memuliakan Allah,

sebagaimana nampak dalam lagu-lagu pujian Kharismatik yang spontan. Seperti

melompat dan bertepuk tangan.

2. Penginjilan.

Bagi sebagian orang hal ini mendorong mereka untuk menginjili lebih efektif

lagi, sedangkan bagi sebagian orang yang lain merupakan dorongan untuk menginjili

untuk pertama kalinya. Mereka memiliki kemampuan dan keberanian baru untuk

berbicara kepada orang lain tentang Tuhan Yesus Kristus.

Kegiatan penginjilan dapat dilakukan secara berkelompok maupun secara

sendiri. Dimana tempat yang dituju biasanya adalah daerah yang jarang bahkan

belum ada penginjilan.

3. Karunia-karunia Roh.

Hal ini yang paling banyak disebut sebagai ciri Kharismatik hal ini sesuai

dengan yang tertulis di dalam Alkitab yaitu I Korintus 12:8-10. Kendati daftar ini

memuat sembilan charismata, namun karunia yang paling utama dan paling banyak

dibicarakan adalah glossolalia (bahasa lidah), nubuat dan penyembuhan.

Page 46: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

4. Kuasa Rohani.

Hal ini berbicara tentang keseluruhan pandangan dan praktek gerakan

Kharismatik. Kuasa Rohani terjadi setelah orang tersebut menerima Baptisan Roh.

Hal ini terlihat dalam kemampuan memuji Allah, menginjili, mengusir dan

mengalahkan si jahat, serta mempraktekkan karunia-karunia Roh. (sumber

www.wikipedia.org

)

c. Jalan Masuk dan Perkembangannya di Indonesia

Gerakan/aliran Kharismatik pertama kali masuk ke Indonesia pada bagian

kedua tahun 1960-an melalui penginjil-penginjil dari Amerika Serikat dan Eropa.

Dalam waktu sangat singkat gerakan ini berkembang dengan sangat pesat di

Indonesia, hal ini terlihat dengan semakin pesat berkembang sehingga pengaruhnya

hampir sejajar dengan Gereja yang sudah terlebih dahulu ada..

Dewasa ini hampir di seluruh wilayah Indonesia terdapat gereja yang

beraliran Kharismatik. Gerakan/aliran ini memiliki pengaruh yang sangat besar,

terutama dikalangan pemuda/mahasiswa. Selain karena semangat yang luar biasa dari

para penginjilnya, “keunggulan” aliran ini terletak pada pola peribadahannya yang

sangat memikat, yang ditunjang oleh musik yang ditata dengan sangat apik.

Adapun ekspresi-ekspresi umum dalam sistem tata ibadah Gereja Bethel

Indonesia (GBI) dapat dibagi dalam enam pengelompokakan besar, yaitu:

1. Pertama, kebiasaan atau praktek ibadah yang dihubungkan dengan gerakan tubuh.

Ini mencakup wilayah kegiatan yang luas seperti mengangkat tangan, doa lantang,

Page 47: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

bertepuk tangan, menyanyi dengan berbagai ekspresi wajah, bernyanyi terus

menerus untuk jangka waktu yang panjang pada awal ibadah, menari, melompat-

lompat di tempat, dan sebagainya

2. Kedua, kebiasaan atau praktek ibadah yang dihubungkan dengan unsur atau

kewajiban selebratif. Ini mencakup: mengulang-ulang lagu, bertepuk tangan,

bernyanyi dengan keras, permainan musik seperti band, penyayi latar, tari

tamborin, perpaduan “kebudayaan elektronis”, berbicara dalam bahasa lidah,

musik yang keras, dan sebagainya.

3. Ketiga, kebiasaan atau praktek ibadah yang dihubungkan dengan bentuk dan

dekorasi interior yang artistik. Ini akan mencakup: memisahkan bagian depan

tempat ibadah untuk dipakai oleh band musik dan peralatan mereka, penggunaan

spanduk dekoratif, ayat-ayat Kitab suci terpasang di dinding, sebuah altar kecil

atau kadang-kadang tanpa altar, karangan bunga yang ditempatkan khusus guna

menambah semarak warna, menari, dan sebagainya.

4. Keempat, kebiasaan dan praktek ibadah yang dihubungkan dengan struktur

ibadah. Tata gereja pada umumnya merefleksikan keluesan, tetapi dapat juga

mengandaikan suatu struktur tertentu yang bersifat tetap dan yang khusus untuk

jemaat individual.

5. Kelima, kebiasaan dan praktek yang dihubungkan dengan pelayanan gerejawi. Ini

mencakup: penumpangan tangan dalam gerakan yang bergetar (untuk melepaskan

kuasa), doa syafaat yang keras, memproklamasikan kelepasan dalam nada yang

Page 48: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

agresif, menengking si jahat dengan nada memerintah, berbagi kesaksian,

pengurapan dengan minyak dan sebagainya.

6. Keenam, kebiasaan dan praktek ibadah yang dihubungkan dengan ekspresi

linguistik dan pemilihan kata-kata yang populer. Ini mencakup:

- “Marilah kita memberikan tepukan tangan”

- “Marilah kita menaikkan puji-pujian”

- Tanggapan yang sering dengan mengucapkan “Amin” atau “Halleluya”, Atau

“Puji Tuhan”

- “Marilah kita merayakannya” atau “Allah mengasihimu”

- “Angkatlah tanganmu dan sembahlah Allah”

- “Marilah kita menyambut Kristus di tengah-tengah kita”

- “Kristus hadir di tengah-tengan kita”

- “Kami menyambut-Mu Tuhan Roh Kudus”

- “Roh Kudus tengah bergerak diantara kita”

- “marilah kita masuk menghadap Yang Maha kudus dengan puji-pujian”

(Samuel, Wlfred J, 1970:109)

2.5 Bahasa

Bahasa sebagai alat penghubung serta komunikasi bagi masyarakat

pendukungnya sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari JS Badudu (Pelik

Pelik Bahasa Indonesia 1989:3) mengatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung

bagi masyarakat individu sebagai manusia yang berpikir, merasa dan berkeinginan.

Page 49: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Bahasa sangatlah penting dan berlaku sebagai alat komunikasi yang dapat

mengungkapkan perasaaan serta pikiran seseorang terhadap orang lain dimana peran

bahasa yang dapat menjalin suatu pengertian bersama diantara masyarakat

pendukungnya.

Secara umum bahasa yang digunakan di GBI adalah bahasa indonesia, tetapi

ada sebagian yang mengunakan bahasa mandarin. Dalam penelitian yang dilakukan

oleh penulis di tempat lokasi penelitian, bahasa yang digunakan pada ibadah raya

GBI Tanjung Sari adalah bahasa Indonesia.

Bahasa indonesia merupakan bahasa nasional bangsa Indonesia. Penggunaan

bahasa indonesia pada ibadah raya adalah dengan alasan bahwa GBI Tanjung Sari

bukanlah merupakan gereja tradisional yang menggunakan bahasa suku. Dimana

jemaat yang hadir bukan merupakan dominan dari salah satu suku yang ada, tetapi

gabungan dari berbagai suku dan bahasa. Sehingga diperlukan suatu bahasa

pemersatu yaitu bahasa Indonesia.

Page 50: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

BAB III

DESKRIPSI DAN FUNGSI PERTUNJUKAN

TARI TAMBORIN PADA IBADAH RAYA

3.1 Sejarah Tari Tamborin

Tari tamborin merupakan bagian acara yang tidak terpisahkan dalam acara

kebaktian yang ada di dalam ibadah raya Gereja Bethel Indonesia (GBI). Tari

tamborin telah dimainkan di GBI sejak gereja ini mulai dibentuk. Tarian tamborin

dimainkan secara berkelompok, dan menggunakan tamborin sebagai media utama.

Berdasarkan wawancara dengan Intan Manullang13

13 Hasil wawancara tanggal 2 Agustus 2009

, tari tamborin lebih sering

disajikan pada acara ibadah raya yang diadakan setiap hari minggu, selain itu tari

tamborin juga disajikan pada ibadah KKR (Kebangkitan Kebangunan Rohani).

Gerakan-gerakan dasar dari tari tamborin telah ditentukan dari mula dan selalu

berkembang secara dinamis sesuai dengan perkembangan jaman. Gerakan-gerakan

selalu berkembang dimana dapat diperoleh dari video-video gerakan dasar tarian

tamborin atau dari buku-buku yang menggambarkan gerakan tarian tamborin. Juga

perubahan dapat diperoleh dari melihat tarian yang ada di televisi, atau pertunjukan

tari yang lain. Biasanya ini disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan.

Page 51: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Menurut kitab Keluaran14

Tahun 1000-600 sebelum masehi ditemukan tokoh patung perempuan dari

tanah liat memegang tamborin. Patung langka ini ditemukan di Megiddo

yang terdapat dalam perjanjian lama, disebutkan

bahwa Miryam saudara perempuan Musa dan Harun lah yang pertama sekali

disebutkan sebagai pelopor penggunaan tamborin. Dimana pada saat itu, sesudah

bangsa Israel lepas dari kejaran tentara Mesir yang mengejar mereka, maka sebagai

ungkapan kegembiraan Miryam mengambil dan memukulkan rebana atau tamborin

ke tanggannya, sehingga seluruh perempuan Israel mengikuti apa yang barusan

dilakukan oleh Miryam. Dimana seluruh perempuan mengikuti nya memukul rebana

serta menari-nari bagi Tuhan. Nyayian dan tarian Miryam ini menandakan kebebasan

dan ungkapan syukur mereka.

15 (Sumber

www.schaah.com)

Asal tarian tamborin didalam masyarakat Kristen berasal dari suatu warisan /

pusaka Yahudi. Tamborin merupakan salah satu bagian instrumen alat musik yang

penting dalam masyarakat Yahudi ,dimana tujuan aslinya untuk pujian dan pemujaan

kepada Allah.

14 Kitab Keluaran merupakan buku kedua kitab Taurat Musa dan jadi Perjanjian Lama atau Tanakh. Dalam bahasa Ibrani kitab ini disebut Shemoth dari kata-kata pertama Ve-eleh shemoth. Sedangkan dalam beberapa bahasa Eropa, disebut dengan nama Exodus. Kata ini diambil dari terjemahan bahasa Latin Santo Hieronimus yang mengambilnya dari Septuaginta, terjemahan bahasa Yunani. Ini artinya adalah "keluaran", dan terutama "keluaran" bangsa Yahudi dari tanah Mesir, dimana mereka diperbudak. (www.wikipedia.org) 15 Megiddo adalah sebuah lembah di Israel didekat kota modern Megiddo. Megiddo adalah sebuah situs yang penting di dunia kuno, Megiddo adalah sebuah rute perdagangan yang menghubungkan Mesir dan Siria. Karena lokasinya yang strategis sebagai persimpangan beberapa rute besar, Meggido dan sekitarnya menjadi saksi beberapa peperangan penting dalam sejarah. Situs ini telah berdiri sejak 7000 SM sampai 500 SM. Saat ini, Megiddo adalah persimpangan jalan utama yang menghubungkan Israel pusat dengan Galilea dan wilayah bagian utara. (sumber www.wikipedia.org)

Page 52: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Kebangkitan tarian tamborin dimulai di Inggris pada tahun 1865 oleh

sepasang suami istri William Booth dan Catherine yang mendirikan sebuah lembaga

yang dinamakan Salvation Army16 . Sepasang suami istri ini memelopori suatu sikap

yang benar dan baru tentang melayani Tuhan. Mereka fokus dan betul-betul

mengabdikan diri dalam pelayanan gereja. Hal ini terlihat dari sikap dan perbuatan

yang dilakukan, Mereka memberi pakaian dan memberi makan kepada kaum yang

lemah/miskin, dan yang menderita kelaparan. Mereka juga mengajarkan Injil17

16 Bala Keselamatan (Inggris: Salvation Army) adalah salah satu denominasi di kalangan Gereja

dengan semangat dan tidak kenal lelah.

Salvation Army berkembang pesat dan menyebar ke berbagai negara di dunia. Salah

satu misi mereka adalah mengajarkan ibadah yang benar, dimana di dalam tata ibadah

yang diajarkan termasuk penggunaan tamborin di dalam ibadah kebaktian.

Pada umumnya mereka memainkan tamborin dalam bentuk orkestra atau

musik band. Para pemain memakai seragam dan sarung tangan yang putih. Mereka

menaruh pita ditamborin yang merupakan warna dari Salvation Army yaitu merah,

kuning, dan biru. Maksud atau arti simbolis warna yang merah untuk darah dari

Yesus, Kuning untuk Api dari Roh Kudus, dan biru untuk kemenangan atas dosa.

Protestan yang terkenal dengan pelayanan sosialnya. Mereka melaksanakan berbagai program seperti dapur umum untuk kaum miskin, rumah tumpangan, panti asuhan, rumah sakit, proyek-proyek pembangunan masyarakat, dll. Sehari-hari mereka mengenakan pakaian seragam dengan pangkat-pangkat kemiliteran, dari prajurit sampai jenderal. (sumber www.wikipedia.org) 17 Injil (Yunani: ευαγγέλιον/euangelion - "kabar baik" atau "berita baik" atau "berita suka cita") adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru. Kitab-kitab tersebut adalah: Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes. Kata injil sendiri berasal dari bahasa Arab. (sumber www.wikipedia.org)

Page 53: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2 Deskripsi Tari Tamborin

Penulisan tentang tari tamborin adalah dalam bentuk deskripsi. Adapun yang

dimaksud deskripsi, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1985:34) adalah

menggambarkan apa adanya. Asal kata deskripsi, dari bahasa Inggris yaitu

descriptive yang berarti bersifat menyatakan sesuatu dengan memberikan gambaran

melalui kata – kata atau tulisan. Jadi dalam penulisan ini nantinya adalah memberikan

gambaran dengan tulisan mengenai pertunjukan tari tamborin pada ibadah raya GBI

Tanjung Sari Medan.

Tari tamborin ini disajikan oleh beberapa orang wanita. Dalam tarian

tamborin dibutuhkan gerakan yang sesuai dengan tempo dan irama dari musik

pengiringnya. Tarian tamborin ini mengunakan media alat musik tamborin dalam

menari.

3.2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pertunjukan

Tarian tamborin pada ibadah raya dilaksanakan di dalam gedung gereja, selain

itu tarian tamborin juga biasanya dapat dilaksanakan di gedung-gedung pertemuan

maupun aula dan juga lapangan terbuka. Hal ini disesuaikan dengan tujuan dari acara

ibadah yang dilaksakan.

Tarian tamborin pada ibadah raya yang dilaksanakan di gereja ataupun aula-

aula pertemuan biasanya memiliki pangung. Sehingga terpisah dengan tempat duduk

jemaat yang beribadah. Tarian tamborin dipertunjukkan di pangung, dimana para

Page 54: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

penari dapat terlihat dari semua posisi jemaat yang hadir. Biasanya mereka berdiri di

depan pemimpin pujian atau di samping, sehingga tidak terganggu oleh siapapun.

Dalam setiap minggunya GBI T. Sari mengadakan ibadah raya dengan dua

sesi ibadah. yaitu pagi jam 08.00 Wib dan jam 10.00 Wib. Dengan demikian, tarian

tamborin juga dimainkan dua kali sesuai dengan waktu ibadah yang dilaksanakan

3.2.2 Pendukung Pertunjukan

Dalam ibadah raya ini didukung oleh beberapa hal agar dapat berjalan dengan

baik. Beberapa pendukung pertunjukan, yaitu adanya jemaat, pemain musik, penari,

penyayi atau singer, pengkotbah dan pemimpin pujian.

3.2.2.1 Pemain Musik

Dalam setiap ibadah raya pemain musik yang dipakai berjumlah 5 orang.

Dimana mempunyai tugsa masing-masing. Satu orang pemain gitar elektrik, satu

orang pemain bas elektrik, satu orang pemain piano, satu orang pemain kibord dan

satu orang pemain drum. Semua anggota pemain musik telah berlatih mempersiapkan

diri untuk ibadah raya. biasanya mereka mempunya waktu latihan bersama di hari

lain untuk melatih lagu-lagu yang akan dibawakan pada hari minggu. Mereka

biasanya latihan pada hari rabu dan sabtu. Di hari sabtu, para penari tamborin ikut

latihan gabungan. Agar dapat menyesuaikan gerakan tari dengan musik pengiring.

Page 55: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2.2.2 Penari

Penari merupakan salah satu bagian dari pendukung ibadah raya. Seorang

penari harus mempunyai kecakapan dan kemampuan untuk menarikan tarian

tamborin di atas panggung. Dalam setiap ibadah raya di GBI T.Sari biasanya terdiri

dari 4 sampai 5 orang penari. Banyaknya penari tergantung dari besarnya panggung

yang ada.

Biasanya untuk menentukan siapa yang akan tampil pada hari minggu,

diadakan seleksi pada hari-hari latihan. Disini dapat dilihat bagaimana kemampuan si

penari dalam berinteraksi dengan teman-temannya dan juga kemampuan si penari

mengikuti musik. Hal yang juga penting, dimana si penari dapat mengikuti aba-aba

melalui gerakan yang dilakukan oleh pemimpin tari tamborin. Hal ini agar sesuai

dengan gerakan yang sudah disepakati bersama sehingga tidak terjadi kesalahan.

Dengan demikian dapat menciptakan gerakan yang indah dan enak dilihat.Dalam

latihan inilah dilihat siapa saja yang dapat menguasai materi yang akan dibawakan.

Sehingga ketika tampil tidak melakukan kesalahan.

Proses pemilihan penari yang akan tampil, biasanya dilakukan oleh pemimpin

tari tamborin. Beliau inilah yang menyeleksi siapa-siapa saja yang akan tampil.

Peimpin tamborin selalu ikut dalam setiap latihan dan juga pada ibadah raya.

Seorang kapten atau pemimpin tari tamborin biasanya seorang yang paling

senior dalam kelompok tersebut

Page 56: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Gbr. Penari Tamborin

Unsur-unsur penting yang harus diperhatikan oleh pelayanan tari tamborine adalah:

1. Kerohanian.

Setiap orang yang menjadi penari tamborin ketika tampil di panggung dalam

ibadah raya haruslah orang yang punya keinginan yang tulus untuk melayani

Tuhan Yesus Kristus. Maksud dari kalimat ini adalah, dia seorang yang sudah

betul-betul menyerahkan hidupnya untuk melayani melalui penyajian tari

tamborin. Hal ini terlihat ketika mereka memainkan tari tamborin. Ekspresi

Page 57: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

sangat penting dalam membawakan tari tamborin. Bagaimana seorang penari

dapat mengekspresikan sukacita diwajahnya kalau tidak ada sukacita yang

sesungguhnya dalam hatinya dan bagaimana pula seorang penari dapat menari

dengan bebas dan penuh percaya diri kalau dalam hatinya tidak ada damai

sejahtera Allah dan kebebasan yang total dari dendam.

Yang juga harus perlu diperhatikan , bahwa seorang penari tamborin adalah

jemaat tetap dari GBI T.Sari. juga ikut terlibat dan aktif dalam kegiatan yang

dilaksakan dalam gereja ini. Seperti ibadah pemuda, atau kegiatan persekutuan

yang lainnya.

2. Skill/ketrampilan

Setiap orang yang ingin melayani dalam pelayan tari tamborin tidak harus orang

yang memiliki bakat atau talenta menari. Sembiln pulah delapan persen pelayan

tari adalah orang-orang awam yang sama sekali belum pernah mendapat pelatihan

khusus. Semua penari dilatih dari awal sehingga menguasai seluruh gerakan

tarian. Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa mereka yang terlibat dalam

pelayanan tari tamborin adalah orang-orang biasa yang rindu untuk terlibat dalam

pelayanan. Karena itu seharusnya setiap pelayan memiliki semangat dan kemauan

untuk belajar sehingga dapat menari dengan benar dan terlihat indah.

Page 58: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

3. Fellowship/persahabatan

Pelayan tari tamborin pada umumnya adalah dalam bentuk tim. Dalam tim

tersebut berkumpul orang-orang yang berbeda karakter, maka perlu adanya

fellowship/persekutuan dan persahabatan yang baik dan erat. Kalau di dalam team

ada permusuhan dan perpecahan, akan sulit sekali untuk dapat menari dengan

kompak. Bukan karena latihannya yang kurang, tapi karena ada perpecahan di

dalamnya. Biasanya untuk mengakrabkan diri, pemimpin senior punya trik dan

cara tersendiri. Baik itu dengan cara mengadakan tukar pendapat, ataupun

mengajak melakukan kegiatan secara bersama-sama di luar acara latihan seperti

jalan-jalan bersama.

4. Disiplin latihan

Pelayanan tari tamborin juga harus memiliki sikap yang disiplin. Disiplin yaitu

mengikuti setiap latihan yang diadakan. Kedisiplinan sangat diperlukan untuk

melatih kemampuan dan komitmen dalam melayani. Pemimpin senior mengatur

kapan waktu latihan dan berapa lama waktu yang diperlukan setiap latihan.

Dengan latihan yang teratur maka gerakan tarian dapat dikuasai.

3.2.2.3 Jemaat

Dalam ibadah raya ini kehadiran jemaat merupakan sesuatu yang sangat

penting, karena tanpa adanya jemaat maka ibadah raya tidak dapat dilaksanakan.

Jemaat merupakan warga dari gereja tersebut yang setiap minggunya berkumpul

Page 59: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

untuk beribadah, juga adakalanya hadir simpatisan dari jemaat gereja yang lain.

Dalam penyajian tari tamborin jemaat akan bernyayi bersama-sama dengan iringan

musik.

3.2.3 Perlengkapan Pertunjukan

Beberapa perlengkapan perlu dipersiapkan dalam penyajian tarian tamborin.

Sehingga perlengkapan ini nantinya akan mendukung jalannya penyajian tarian

tamborin pada ibadah raya. Persiapan juga harus maksimal dalam penyusunan dan

penataan supaya menghasilkan tarian yang baik.

Perlengkapan dalam penyajian tarian tamborin diantaranya: panggung,

kostum, alat musik yang digunakan dan properti lain yang dibutuhkan. Kesemua

perlengkapan tersebut harus diperhatikan dengan teliti agar semua berjalan dengan

lancar. Perlengkapan ini juga akan saling melengkapi satu sama lain:

3.2.3.1 Kostum

Biasanya setiap tim tari Gereja yang satu dengan yang lain memiliki ciri khas

masing-masing dan ada pengaruh selera individu di dalamnya. Standar kostum

tamborin internasional adalah baju blouse tangan panjang berwarna putih dengan rok

berwarna hitam sepanjang mata kaki satin ditambah penggunaan stocking. Alasan

pemilihan warna ini dikarenakan warnanya lebih bersahabat dan lebih mudah didapat

di toko-toko pakaian. Penari tamborin biasanya tidak memakai sepatu ketika tampil.

Page 60: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Saat ini banyak Gereja yang memodifikasi standar tersebut dengan berbagai macam

model selama masih sopan dan tidak memamerkan aurat.

Hal ini juga penulis dapati di GBI T. Sari. Selama penulis menghadiri acara

ibadah raya yang diadakan setiap minggunya. Ada beberapa hal yang dapat dilihat

oleh penulis, yaitu:

1. Baju dan Rok

Para penari tamborin di gereja ini memakai baju lengan panjang yang

berwarna putih serta memakai rok berwarna hitam sepanjang mata kaki. Tapi tidak

selamanya mereka memakai kostum berwarna hitam putih. Hal ini tergantung

kesepakatan bersama antara pemimpin tari tamborin dengan anggota. Adakalanya

mereka memakai warna baju biru, merah dan warna lain. Ini sesuai dengan

kesepakatan yang telah dibuat diantara mereka. Dapat disimpulkan semua warna

boleh dipakai tapi warna utama adalah hitam dan putih. Alasan penggunaan warna

hitam putih yaitu warna ini bersahabat dan sesuai kondisi. Karena warna ini dapat

dipakai pada waktu siang dan malam.

Penggunaan kostum penari memakai warna yang sama. Alasan pemilihan

warna yang sama agar terlihat kompak dan enak dilihat. Penggunaan seragam bukan

tergantung dari mahal atau murahnya seragam tersebut. Yang utama adalah kostum

harus seragam.

Page 61: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

2. Kaus kaki.

Ketika hal ini penulis tanyakan kepada pemimpin tari tamborin, beliau

mengatakan bahwa penggunaan kaos kaki supaya terlihat rapi dan wajib. Sebagai

pengganti sepatu. Mereka tidak memakai sepatu supaya gerakan kaki lebih fleksibel.

Juga dengan memakai kaus kaki, telapak kaki mereka tidak lecet karena bersentuhan

langsung dengan lantai.

Penggunaan warna kaus kaki, tidak diwajibkan warna putih, warna apapun

boleh asalkan seragam diantara semua penari.

3. Ikat rambut atau ribbon

Hal yang juga menarik perhatian penulis, adalah semua penari tamborin

memakai ikat rambut atau ribbon. Ketika penulis tanyakan kepada mereka, alasan

yang dikemukakan adalah agar tidak mengganggu gerakan mereka dalam

membawakan tari. Juga tidak gerah, karena selama menari mereka mengeluarkan

keringat. Dengan mengikat rambut, mereka lebih nyaman.

4. Tata Rias

Para anaggota melakukan tata rias sendiri . biasanya mereka melakukan tata

rias yang sederhana dan seadanya. hal ini agar tidak terlalu mencolok. Para penari

selalu berhias dari rumah masing-masing. Tata rias serupa dengan jemaat perempuan

yang hadir. Jadi tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok. Mungkin yang

membedakan adalah dalam penggunaan bedak . mereka memakai bedak yang tidak

Page 62: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

cepat luntur. Hal ini dapat dimaklumi, karena sepanjang ibadah mereka bergerak dan

terus menari. Jikalau tidak demikian maka bedak yang dipakai mereka akan cepat

luntur.

Gambar Penari dan Kostum yang dipakai

Page 63: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2.3.2 Panggung

Panggung untuk penyajian tari tamborin dan musik pengiringnya terbuat dari

semen yang telah dilapisi dengan karpet. Letak panggung ini lebih tinggi sekitar 50

cm dari lantai.

Di atas panggung inilah para pemain tamborin akan menari. Besar kecilnya

panggung akan mempengaruhi banyaknya penari. Biasanya batasan minimum penari

tamborin adalah 2 orang. Dengan 2 orang saja dudah dapat memainkan tamborin.

Batas maksimum tidak dibatasi tergantung luas panggung dan kebutuhan acara.

Dalam penelitian ini, penulis melihat bahwa pemain tamborin yang

dibutuhkan untuk tampil setiap minggunya di GBI T.Sari berjumlah 5 orang. Ketika

ditanya oleh penulis, pemimpin senior pemain tamborin mengatakan bahwa hal ini

sesuai dengan luas panggung di gereja ini.dengan demikian anggota yang lainnya

akan bergantian tampil setiap minggunya sesuai dengan kesepakatan yang telah diatur

diantara mereka.

Di atas panggung ini juga alat-alat musik pengiring diletakkan. Susunan alat

musik diatur agar tidak mengganggu gerakan dari para penari tamborin. Alat-alat

musik pengiring ini nantinya diletakkan di sebelah sudut kiri atau sudut kanan

panggung.

Page 64: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2.4 Tamborin

Tamborin atau rebana adalah salah satu jenis alat musik dari banyak alat

musik yang ada di Alkitab yang digunakan untuk memuji Tuhan dan dimainkan

ketika kita memuji dan menyembah Tuhan.

Tamborin bentuknya bundar dan memiliki selaput di salah satu sisinya,

selaput itu bisa berupa kulit binatang atau plastik mengkilap yang disebut hologram.

Bunyi tamborin dengan selaput hologram lebih nyaring dari pada yang terbuat dari

kulit binatang atau plastik transparan. Tamborin atau rebana yang merupakan alat

musik pukul dari keluarga yang terdiri dari frame. Pada sisi tempat kita memegang

tamborin logam-logam kecil yang gemerincing berwarna perak seperti warna sendok

dan garpu yang disebut zils. Ukuran tamborin bermacam-macam, ada yang disebut

tamborin anak-anak dan tamborin dewasa. Bedanya yaitu dari diameter dan beratnya

(Sumber www.wikipedia.org)

Struktur dari Tamborin

Membran

Page 65: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Ket :

Membran : Selaput tamborin

Jingle : Ring-ring yang terdapat di sekeliling tamborin

Rim : Lingkar tamborin

Fingger hole : Lubang untuk jari-jari tangan

Berikut ini merupakan gambar alat musik tamborin :

Gambar tamborin tampak depan

Gambar tamborin tampak belakang

Page 66: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Gambar tamborin tampak samping

Gambar tamborin dengan lobang pengangan

3.2.5 Proses Belajar

Penari tamborin berasal dari jemaat yang ada dimana dalam proses belajarnya

dilatih oleh penari yang lebih senior. Dalam proses belajar seorang penari harus

menghafal gerakan dasar yang ada yaitu Tap.

Page 67: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Tap adalah tepukan biasa. Dimana tamborin ditepuk dengan tangan yang lain.

Tamborin dipegang dengan tangan dan ditepuk dengan memakai tangan kiri. Alasan

memegang tamborin dengan tangan kanan adalah karena secara logika tangan kanan

lebih kuat daripada tangan kiri. Sehingga sepanjang acara ibadah,tidak gampang lelah

dalam memegan.

Menurut hasil wawancara dengan pemimpin penari tamborin, gerakan tap

adalah dasar yang harus betul-betul dikuasai. Biasanya untuk mempelajari gerakan ini

memakan waktu dua sampai tiga bulan. Tergantung keseriusan dari si penari. Disaat

inilah terkadang seorang penari mengundurkan diri, karena bosan. Hanya

mempelajari satu gerakan yaitu menepuk permukaan tamborin. Seorang penri

tamborin yang baik ketika ia dapat menyatu dengan tamborin dan juga telapak tangan

terbiasa dan fasih memukul membran tamborin. Sesudah selesai tahap inilah maka

akan memasuki tahap selanjutnya seperi shake, zip, swikel dan loop.

Menurut informan penulis, seorang penari harus mempunyai kemauan dan disiplin

yang baik agar dapat menguasai tarian tamborin dengan baik. Latihan tamborin di

GBI T.Sari diadakan setiap dua kali dalam seminggu yaitu hari rabu dan sabtu di

mulai jam 19.00 Wib-21.00Wib

Penari yang boleh tampil pada ibadah raya adalah penari yang telah berlatih

untuk ibadah raya.Dimana dalam dua kali latihan inilah seorang pemimpin memilih

siapa saja dari anggotanya yang dapat tampil dihari minggu. Pemimpin melihat

kseriusan dan kemampuan si pemain tamborin dalam menghapal gerakan untuk tiap-

tiap lagu. Juga gerakan kaki dan tangan dari pemain tamborin sesuai dengan tempo

Page 68: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

atau ritem lagu yang dimainkan. Dengan syarat-syarat tersebut, seorang pemimpin

dapat memilih siapa saja dari anggotanya yang siap tampil untuk hari minggu.

Tidak selamanya seorang penari tamborin bertahan di gereja tersebut. Dengan

alasan, ada yang berpindah tempat tinggal ataumempunyai kesibukan lain bahkan

juga pindah tugas ke daerah lain. Untuk menjaga agar tidak terjadi kekosongan

anggota, biasanya dilakukan perekrutan atau penyeleksian anggota baru. Hal ini

penulis alami sendiri. Ketika mengikut i ibadah di GBI T.Sari , dalam warta jemaat

diumumkan bahwa ada penerimaan anggota baru untuk penari tamborin. Hal ini

dilakukan setiap minggunya melalui warta jemaat. Dengan cara ini, otomatis anggota

yang berminat dapat langsung mendaftar sesudah ibadah atau pada jam yang sudah

ditentukan. Dengan demikian, regenerasi pemain tamborin dapat terus terjaga di GBI

T.Sari.

Page 69: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2.6 Ragam Gerak Dasar Dalam Tari Tamborin

Ragam Gerak Candle Stick

Hitungan 1, tamborin diayunkan ke

kanan atas.

Hitungan 2, tamborin dipukul ke kanan

atas melewati kerpala.

Hitungan 3, tamborin diayunkan ke kiri

atas.

Page 70: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 4, tamborin dipukul ke kiri

atas melewati kepala.

Hitungan 5, tamborin diayunkan ke

kanan atas.

Hitungan 6, tamborin dipukul ke kanan

atas melewati kerpala.

Hitungan 7, tamborin digoyang dan

dipukul di sebelah kanan atas kepala.

Page 71: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 8, tamborin digoyang dan

dipukul di sebelah kiri atas kepala.

Hitungan 9, tamborin diayunkan ke

kanan atas.

Hitungan 10, tamborin dipukul ke

kanan atas melewati kepala.

Hitungan 11, tamborin diayunkan ke

kiri atas.

Page 72: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 12 tamborin dipukul ke kiri

atas melewati kepala.

Hitungan 13 tamborin diayunkan ke

kanan atas.

Hitungan 14, tamborin dipukul ke

kanan atas melewati kerpala.

Hitungan 15, tamborin digoyang dan

dipukul di sebelah kanan atas kepala.

Page 73: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 16, tamborin digoyang dan

dipukul di sebelah kiri atas kepala.

Ragam Gerak Acts

Hitungan 1, kedua tangan diangkat ke

sebelah kiri sejajar dengan kepala,

tamborin dipukul satu kali.

Hitungan 2, tamborin berada pada

sebelah kanan badan.

Page 74: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 3, tamborin dipukul di kiri

bawah badan.

Hitungan 4, tamborin dipukul pada

sebelah kanan atas badan.

Hitungan 5, tamborin dipukul pada

sebelah kanan atas badan.

Hitungan 6, tamborin diturunkan dari

atas menuju ke bawah.

Page 75: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 7, tambori dipukul pada

sebelah kiri bawah badan.

Hitungan 8, tamborin dipukul pada

sebelah kiri atas badan.

Hitungan 9, tamborin berada pada

tangan kanan, posisi badan terbuka.

Hitungan 10, kedua tangan berada

sejajar dengan kepala, tamborin berada

pada tangan kanan.

Page 76: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 11, posisi tamborin berada

pada sebelah kanan bawah badan.

Hitungan 12, tamborin berada di depan

badan.

Hitungan 13, tamborin berada di tangan

kanan dan diarahkan ke kiri badan

sejajar kepala.

Hitungan 14, tamborin berada pada

sebelah kanan atas sejajar kepala.

Page 77: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 15, tamborin berada pada

sebelah kanan sejajar kepala, posisi

badan agak membungkuk.

Hitungan 16, tamborin berada pada

sebelah kanan badan.

Ragam Gerak Banner Stationary

Hitungan 1, kedua tangan diangkat ke

sebelah kiri sejajar dengan kepala,

kemudian tamborin dipukul.

Page 78: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 2, tamborin dipukul untuk

hitungan kedua.

Hitungan 3, tamborin diayunkan ke

sebelah kanan badan dan tamborin

dipukul satu kali.

Hitungan 4, tamborin dipukul untuk

hitungan keempat.

Hitungan 5, tangan disilangkan ke

sebelah kiri badan dan tamborin

digoyangkan.

Page 79: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 6, tangan tetap di sebelah kanan

badan dan silangan tangan dibuka,

tamborin digoyangkan.

Hitungan 7, tangan disilangkan ke

sebelah kanan badan dan tamborin

digoyangkan.

Hitungan 8, tangan tetap di sebelah kanan

badan dan silangan tangan dibuka,

tamborin digoyangkan.

Hitungan 9, tamborin diangkat ke sebelah

kiri atas kepala dan tamborin dipukul satu

kali.

Page 80: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 10, tamborin dipukul untuk

hitungan ke sepuluh.

Hitungan 11, tamborin berada di sebelah

kanan sejajar badan dan tamborin dipukul

satu kali.

Hitungan 12, tamborin dipukul untuk

hitungan ke dua belas.

Hitungan 13, tamborin diayunkan

seperempat lingkaran di sebelah kanan

badan dan tamborin dipukul satu kali.

Page 81: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 14, tamborin diangkat di atas

kepala dan dipukul satu kali.

Hitungan 15, tamborin dipukul satu kali

di sebelah kiri dengan tangan tangan

lurus.

Hitungan 16, tamborin dipukul satu kali

di sebelah kiri bawah badan.

Page 82: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Ragam Gerak Break Through

Hitungan 1, tamborin dipukul di sebelah

kanan atas.

Hitungan 2, tamborin dipukul di sebelah

kanan atas.

Hitungan 3, tamborin dipukul di belakang

badan.

Page 83: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 4, tamborin dipukul di belakang

badan.

Hitungan 5, tamborin dipukul sejajar

kepala.

Hitungan 6, tamborin dipukul di belakang

badan.

Hitungan 7, tamborin dipukul di atas

kepala.

Page 84: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 8, tamborin dipukul di kanan

badan.

Hitungan 9, tamborin diayun ke kiri

badan.

Hitungan 10, tamborin diayun menuju ke

kanan badan.

Hitungan 11, tamborin diayun di kanan

badan.

Page 85: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 12, tamborin di ayun di kanan

bandan.

Hitungan 13, tamborin diayun di kanan

sejajar kepala.

Hitungan 14, tamborin diayun di kanan

badan, dengan posisi badan

membungkuk.

Hitungan 15, tamborin diayun ke kiri

dengan posisi badan sudah tegak.

Page 86: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 16, tamborin berada di kanan

badan dengan posisi badan tegak.

Ragam Gerak Create Pattern

Hitungan 1, badan digerakkan ke kanan,

dan kedua tangan diangkat keatas kepala

dan tamborin dipukul.

Hitungan 2, badan digerakkan ke kanan,

dan kedua tangan diangkat keatas kepala

dan tamborin dipukul.

Page 87: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 3, tamborin dipukul di sebelah

kiri badan.

Hitungan 4, tamborin dipukul di sebelah

kiri badan.

Hitungan 5, tamborin digoyangkan

menuju sejajar dengan kepala.

Hitungan 6, tamborin dipukul di sebelah

kanan sejajar dengan kepala.

Page 88: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 7, tamborin digoyangkan

dengan badan menghadap ke belakang.

Hitungan 8, tamborin dipukul di sebelah

kiri badan.

Hitungan 9, tamborin dipukul di sebelah

kanan atas kepala.

Hitungan 10, tamborin dipukul di sebelah

kanan atas kepala.

Page 89: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 11, tamborin dipukul di sebelah

kiri sejajar dengan badan.

Hitungan 12, tamborin dipukul di sebelah

kiri sejajar dengan badan.

Hitungan 13, tamborin digoyang menuju

kanan atas badan.

Hitungan 14, tamborin dipukul sejajar

dengan kepala.

Page 90: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 15, tamborin diayunkan menuju

kiri atas badan.

Hitungan 16, tamborin dipukul di sebelah

kiri atas sejajar dengan kepala.

Ragam Gerak Banner De Bass

Hitungan 1, tamborin dipukul di sebelah

kiri sejajar dengan badan.

Page 91: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 2, tamborin dipukul di sebelah

kiri sejajar dengan badan.

Hitungan 3, tamborin dipukul di sebelah

kanan sejajar dengan badan.

Hitungan 4, tamborin dipukul di sebelah

kanan sejajar dengan badan.

Hitungan 5, tamborin digoyang di sebelah

kiri sejajar badan.

Page 92: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 6, tamborin digoyang di sebelah

kiri sejajar badan.

Hitungan 7, tamborin digoyang di sebelah

kanan sejajar badan.

Hitungan 8, tamborin digoyang di sebelah

kanan sejajar badan.

Hitungan 9, tamborin dipukul di sebelah

kiri atas kepala.

Page 93: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 10, tamborin dipukul di sebelah

kiri atas kepala.

Hitungan 11, tamborin dipukul di sebelah

kanan sejajar dengan badan.

Hitungan 12, tamborin dipukul di sebelah

kanan sejajar dengan badan.

Hitungan 13, tamborin dipukul di sebelah

kiri atas kepala.

Page 94: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 14, tamborin dipukul di sebelah

kanan atas kepala.

Hitungan 15, tamborin dipukul di depan

sejajar badan.

Hitungan 16, tamborin dipukul di sebelah

bawah badan.

Page 95: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Ragam Gerak Above All

Hitungan 1, Gerakan badan menuju ke

kanan, kaki kiri melangkah.

Hitungan 2, tamborin dipukul di atas

kepala.

Hitungan 3, badan menghadap

kebelakang, tangan kanan dan kiri

diturunkan ke bawah.

Page 96: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 4, tangan kanan dan kiri

diangkat keatas sambil memukul

tamborin.

Hitungan 5, gerakan badan menuju ke

kiri, tangan kanan dan kiri diturunkan ke

bawah.

Hitungan 6, gerakan badan dmenghadap

kedepan, tangan kanan dan kiri dinaikkan

ketassambil memukul tamborin.

Hitungan 7, tangan kanan dan kiri

diturunkan kebawah.

Page 97: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 8, tangan kanan dan kiri

dinaikkan ketas dan memukul tamborin.

Hitungan 9, badan digerakkan ke kanan,

sambil mengangkat kedua tangan sejajar

kepala.

Hitungan 10, tangan kanan dan kiri di

gerakkan setengah lingkaran, tangan

kanan diluruskan, wajah menghadap

tamborin.

Hitungan 11, badan digerakkan ke kiri,

tangan kanan dan kiri digerakkan

setengah lingkaran ke kiri.

Page 98: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 12, tangan kanan dan kiri

digerakkan lagi setengah lingkaran ke

arah kiri.

Hitungan 13, badan menghadap ke depan

dan gerakan tangan menghadap kedepan

dan memukul tamborin.

Hitungan 14, kedua tangan diturunkan

kebawah.

Hitungan 15, kedua tangan diangkat

sejajar dengan kepala.

Page 99: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 16, kedua tangan diangkat di

atas kepala.

Ragam Gerak Candle Stick b

Hitungan 1, tanngan kiri dan kanan

diatang sejajar, tangan kanan memengang

tamborin.

Hitungan 2, tangan kiri dan kanan

digerakkan melingkar sekali ke arah

kanan, diikuti gerakan kaki kanan dan

kiri, sambil tamborin digoyangkan/shake.

Page 100: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 3, tangan kiri dan kanan

digerakkan melingkar sekali lagi, diikuti

gerakan kaki kanan dan kiri, sambil

tamborin digoyangkan/shake.

Hitungan 4, membran tamborin dipukul

dengan tangan kiri, sambil mengangkat

tamborin ketas kepala.

Hitungan 5, tamborin digoyang/shake,

kearah kiri.

Hitungan 6, tamborin diangkat keatas

sambil memukul membran .

Page 101: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 7, tangan kanan dan kiri

berputar setengah lingkaran ke arah

kanan.

Hitungan 8, tamborin dipukul dengan

tangan kiri dan langsung diakat keatas

kepala.

Hitungan 9, tangan kiri dan kanan

diangkat sejajar, tangan kanan

memengang tamborin.

Hitungan 10, tangan kiri dan kanan

digerakkan melingkar sekali ke arah kiri,

diikuti gerakan kaki kanan dan kiri,

sambil tamborin digoyangkan/shake.

Page 102: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 11, tangan kiri dan kanan

digerakkan melingkar sekali lagi, diikuti

gerakan kaki kanan dan kiri, sambil

tamborin digoyangkan/shake.

Hitungan 12, membran tamborin dipukul

dengan tangan kiri, sambil mengangkat

tamborin ketas kepala.

Hitungan 13, tamborin digoyang/shake

setengah melingkar, kearah kanan.

Hitungan 14, tamborin dipukul dengan

tangan kiri dan langsung diakat keatas

kepala.

Page 103: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 15, tangan kanan dan kiri

berputar setengah lingkaran ke arah kiri.

Hitungan 16, tamborin dipukul dengan

tangan kiri dan langsung diakat keatas

kepala.

Ragam Gerak Coronation A

Hitungan 1, tamborin dipegang dengan

tangan kanan dan pitanya dengan tangan

kiri, diangkat di atas di atas kepala. Pada

hitungan pertama, penari melompat satu

kali dengan kaki kanan ke belakang

sedangkan kaki kiri diangkat sekitar lima

belas derajat.

Page 104: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 2, tamborin dipegang dengan

tangan kanan dan pitanya dengan tangan

kiri, diangkat di atas di atas kepala. Pada

hitungan kedua, penari melompat satu

kali dengan kaki kanan kebelakang

sedangkan kaki kiri diangkat sekitar lima

belas derajat.

Hitungan 3, tamborin dipegang dengan

tangan kanan dan pitanya dengan tangan

kiri, diangkat di atas kepala. Pada

hitungan ketiga, penari melompat satu

kali dengan kaki kiri kebelakang

sedangkan kaki kanan diangkat sekitar

lima belas derajat.

Hitungan 4, tamborin dipegang dengan

tangan kanan dan pitanya dengan tangan

kiri, diangkat di atas kepala. Pada

hitungan keempat, penari melompat satu

kali dengan kaki kiri kebelakang

sedangkan kaki kanan diangkat sekitar

lima belas derajat.

Page 105: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 5, kaki kanan melangkah

kedepan, lutut kaki kiri diangkat tiga

puluh derajat.

Hitungan 6, membran tamborin dipukul

pada lutut kaki kiri.

Hitungan 7, tamborin dipegang dengan

tangan kanan di atas kepala, tangan kiri

diangkat lurus kedepan, kaki kiri maju

kedepan.

Hitungan 8, membran tamborin dipukul

ke telapak tangan kiri.

Page 106: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 9, tangan kiri diangkat lurus di

atas kepala, tamborin masih dipegang di

tangan kanan.

Hitungan 10, tangan kiri diangkat lurus di

atas kepala, dan gerakan kaki melangkah

mundur, dalam gerakan mundur ini,

tamborin digoyang-goyangkan/shake.

Hitungan 11, tangan kiri diangkat lurus di

atas kepala, dan gerakan kaki melangkah

mundur, dalam gerakan mundur ini,

tamborin digoyang-goyangkan/shake.

Hitungan 12, tangan kiri diangkat lurus di

atas kepala, dan gerakan kaki melangkah

maju, dalam gerakan maju ini, tamborin

digoyang-goyangkan/shake.

Page 107: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 13, tangan kiri diangkat lurus

di atas kepala, dan gerakan badan menuju

ke kanan, dalam gerakan ini, tamborin

digoyang-goyangkan/shake

Hitungan 14, tangan kiri diangkat lurus di

atas kepala, dan gerakan badan menuju

berputar, dalam gerakan ini, tamborin

digoyang-goyangkan/shake

Hitungan 15, tangan kiri diangkat lurus di

atas kepala, dalam gerakan ini, tamborin

digoyang-goyangkan/shake

Hitungan 16, tangan kiri diangkat lurus

di atas kepala, tamborin digoyang-

goyangkan/shake.

Page 108: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Dalam menari tamborin terdapat pola 1 x 16 ketukan dalam setiap gerakan.

Hal ini ketika penulis tanyakan, mereka mengatakan bahwa gerakan tangannya adalah

16 gerakan/hitungan. Jadi setiap lagu sesuai dengan gerakan ini. Baik lagu cepat dan

juga lagu lambat. Ketika penulis meminta mereka mempraktekkan gerakan tersebut,

sesuai dengan apa yang dijelaskan. Walaupun berganti lagu, tapi gerakan pola 1 x 16

ini tetap. Penulis melihat bahwa yang disebut dengan pola 1 x 16 adalah sesuai

dengan pemenggalan frasa lagu contohnya dapat diambil dari lagu “Ada Satu

Sobatku”

Keterangan: ini yang disebut dengan satu pola 16 ketukan dalam tarian tamborin.

Demikian seterusnya dalam seluruh lagu.

Ketika ditanyakan apakah ada gerkan yang lain , informan penulis

mengatakan bahwa ada pola 8 ketukan. Hal ini bisa dimainkan tetapi lebih sering

yang pola 16. pola 8 adalah gerakan yang dilambatkan gerakan tanggannya. Jadi

penghitunggannya digandakan. Pola ini tidak terbatas hanya untuk lagu lambat tetapi

bisa juga untuk lagu yang cepat.

Page 109: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

1. Posisi

1.1 Dalam menari tamborin, ada 3 posisi kaki yaitu

- Posisi 1 : tumit kaki kanan diletakkan merapat pada sisi bagian dalam kaki

kiri. Posisi ini digunakan saat start awal akan memulai suatu tarian. Biasanya

sebelum lagu akan dimainkan. Posisi badan tegak. Tangan kiri diletakkan di

belakang punggung, tangan kanan memegang tamborin.

- Posisi 2 : kedua tumit kaki dirapatkan hingga membentuk sudut 30derajat.

Seperti posisi pasukan paskibra. Digunakan pada saat gerakan sudah selesai

dan ada jeda sebelum ke gerakan berikutnya. Posisi badan tegak. Tangan kiri

diletakkan di belakang punggung, tangan kanan memegang tamborin.

Page 110: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

- Posisi 3 : sama seperti posisi 2, namun ada jarak pada kaki sepanjang kedua

pundak.

Page 111: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

1.2 Beberapa gerakan kaki :

- Point : Seperti pada balet, ada beberapa gerakan yang menggunakan point,

yaitu hanya ujung jari salah satu kaki saja yang menyentuh tanah. Untuk

memberi kesan anggun

- Pliye : Kaki pada posisi 3, tapi berat badan tertumpu pada kaki yang satu

berpindah ke kaki yang lainnya. Pastinya arah badan juga condong menurut

tumpuan kaki. Kalau berat badan tertumpu pada kaki kiri, badan pun juga ikut

ke kiri, begitupun sebaliknya. Pada saat tumpuan berat badan berpindah ke

kaki yang lain, posisi badan turun ke bawah terlebih dulu, jadi seperti gerakan

menggenjot.

- Step waltzing : Adalah gerakan kaki yang paling umum dalam tamborin.

Kedua kaki berpindah bergantian kanan-kiri, kiri-kanan dengan cara digenjot.

Hitungannya seperti ini (kanan)satu-dua, (kiri)satu-dua.

2. Tangan

Jari-jari penari tamborin harus terlihat lentik selama menari. Yaitu ujung

telunjuk yang menonjol ke luar, bukan kelingking.

2.1 Cara memegang tamborin : Tamborin dengan satu lubang pegangan atau dua,

biasanya jari tengah yang dimasukkan ke lubang. Sementara jari yang lainnya

menahan pegangan tamborin/pada kayunya. Tamborin dipegang menggunakan

tangan kanan.

Page 112: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

2.2 Beberapa tepukan tamborin

• Tap : Tepukan biasa, tamborin ditepuk dengan tangan yang lain seperti

pada saat bertepuk tangan. Tamborin ditepuk dengan ketiga jari

tengah seirama dengan tempo musik

Page 113: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Zip : Menepuk tamborin dengan menggunakan jari jempol. Gesekan ini

menyebabkan bunyi gemerincing.

• Loop : Seperti Tap, bedanya dengan tap hanya sebatas buku-buku jari yang

menepuk tamborin, tidak sampai ke telapak tangan. Bedanya lagi

tamborin digerakkan berputar seperti spiral. Dan yang bergerak

Page 114: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

memang hanya tangan yang memegang tamborin. Sementara tangan

kiri diam saja namun tetap terbuka.

• Shake : Tamborin digoyangkan terus supaya tetap berbunyi gemerincing,

sampai hitungan yang ditentukan.

Page 115: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

• Tap N : Caranya :

1. Posisikan tangan kiri menghadap ke atas, lalu tepukkan tamborin pada telapak

tangan tersebut (namun hanya sebatas buku-buku jari saja).

2. Tepukkan kembali memutar dengan cepat, jadi kali ini tamborin yang

menghadap atas, tangan kiri berada di atasnya(tetap hanya sebatas buku-buku

jari).

3. Tepukkan lagi memutar sehingga kembali seperti yang pertama.

4. Seterusnya sama

3.4 Fungsi Tari Tamborin

Mengkaji suatu seni pertunjukan yang dilandasi oleh konsep masing-masing

pendukung dan pemiliknya, terdapat permasalahan yang sangat kompleks dan hal ini

merupakan suatu kesulitan, sehingga tidak dapat merekontruksi dan menyimpulkan

seni pertunjukan secara objektif berdasarkan sudut pandangnya sendiri. Oleh karena

itu, berbagai teori dan metode keilmuan serta pendekatan etnomusikologi dengan

didukung oleh ilmu-ilmu lainnya sangatlah diperlukan untuk mengungkap

permasalahan yang berkaitan dengan pertunjukan dan konteks budaya.

Lebih jauh lagi, bila melihat tari tamborin sebagai suatu tarian yang ada di

dalam gereja, maka agar dapat menyelediki lebih jauh mengenai fungsinya, penulis

mengacu kepada fungsi seni pertunjukan yang dikemukakan oleh Soedarsono

(1999:170) bahwa secara garis besar fungsi seni pertunjukan dalam kehidupan

Page 116: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

manusia bisa dikelompokkan menjadi tiga yaitu, (1) seni sebagai sarana ritual,

penikmatnya adalah kekuatan-kekuatan yang tidak kasat mata, (2) seni sebagai sarana

hiburan pribadi, penikmatnya adalah pribadi-pribadi yang melibatkan diri dalam

pertunjukan, dan (3) seni sebagai presentasi estetis, yang pertunjukannya harus

dipersentasikan atau disajikan kepada penonton. Bila melihat penyajian tari tamborin

pada Gereja Bethel Indonesia (GBI) maka penulis mengambil pendapat yang pertama

bahwa tari tamborin digunakan sebagai sarana ritual.

3.4.1 Fungsi Tari tamborin Sebagai Sarana Ritual

Tari tamborin memiliki fungsi sebagai sarana ritual, bisa kita lihat dari tari ini

sebagai bagian dari ibadah raya Gereja Bethel Indonesia (GBI). Dalam ibadah raya

ini tari tamborin ini disajikan untuk memuji dan menyembah Tuhan Yesus. Dalam

ibadah raya ini jemaat menyakini adanya kehadiran Tuhan dalam ibadah raya ini.

Dengan adanya tarian ini diharapkan ibadah raya akan lebih sempurna.

Menurut Bpk. Pdt. E. Purba18

1. Alat musik tamborin atau rebana adalah alat musik yang diperintahkan oleh

Tuhan untuk digunakan karena tertulis di dalam Alkitab

ada beberapa hal yang mengenai arti dan tujuan

bermain tamborin dalam ibadah raya:

19

2. Tamborin menandakan adanya suasana sukacita, kebahagiaan dan

kemenangan.

.

18 Hasil wawancara tanglal Agustus 2009 19 Merupakan Kitab Suci yang dipakai oleh agama Kristen

Page 117: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

3. Tamborin digunakan untuk memuji dan menyembah Tuhan, untuk

menyatakan kebesaran-Nya.

4. Tamborin menandakan adanya sebuah perayaan. Maka dari itu, tamborin

dimainkan dalam ibadah raya untuk merayakan kemenangan atas iblis.

Dengan melihat pendapat di atas tarian tamborin yang disajikan pada ibadah

raya terdapat unsur ritual. Hal ini dikarenakan karena adanya doa-doa yang

dipanjatkan pada Tuhan dan nyayian-nyayian pujian yang ditujukan pada Tuhan.

Tari tamborin merupakan tarian yang berfungsi sebagai sarana ritual adalah

dikarenakan dalam setiap gerakannya ada makna yang terkandung di dalamnya.

Gambar di bawah ini merupakan makna dari gerakan tari tamborin.

Page 118: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Dengan melihat gambar di atas kita bisa menyimpulkan bahwa ada makna

yang tersirat di balik gerakan-gerakan tangan dari tarian tamborin. Makna ini antara

lain: istirahat, memberi, menunggu, berserah, membuka, memuji, menyenangkan,

dan mengangkat. Makna gerakan ini keseluruhannya difungsikan untuk

dipersembahkan kepada Tuhan Yesus.

3.5 Properti Tamborin

Properti untuk menyajikan tarian tamborin kebanyakan telah disediakan oleh

gereja. Misalnya tamborin maupun kostum untuk penari tamborin. Tamborin maupun

kostumnya dibuat secara khusus dan membutuhkan keahliah untuk membuatnya,

sehingga alat – alat ini harus dibeli dipasaran. Alat-alat musik untuk musik pengiring

telah disediakan oleh pengurus gereja.

Page 119: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

BAB IV

HUBUNGAN TARI TAMBORIN DENGAN MUSIK PENGIRING

4.1 Deskripsi Alat Musik Pengiring

Penyajian musik sebagai pengiring tari merupakan hal yang terpenting dimana

musik dapat membantu tempo serta menambah keindahan dari tarian tersebut dan

juga dapat mewakili awal dan akhir dari tarian sehingga terdapat suatu keharmonisan

di antara penari dan musik.

Sal Mugiarto (1978:33) mengatakan bahwa, iringan tari terdiri dari dua, yaitu

iringan internal dan iringan eksternal. Iringan internal adalah iringan tari yang

dimainkan oleh sipenari sendiri, sedangkan iringan eksternal adalah iringan yang

dilakukan oleh orang lain atau yang datang dari luar tubuh si penari itu sendiri. Dalam

hal ini musik pengiring tari tamborin merupakan iringan eksternal yaitu musik yang

datang dari luar tubuh si penari

4.1.1 Alat Musik Pengiring

1. Gitar Elektrik

Gitar elektrik merupakan alat musik berdawai enam yang mempunyai nada

diatonik. Gitar elektrik merupakan alat musik dengan klasifikasi chordophone. Gitar

elektrik berfungsi sebagai pembawa ritme dan melodi. Gitar elektrik ini dimainkan

oleh satu orang pemain. Dalam permainannya dimainkan dengan posisi duduk.

Page 120: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Gbr. Gitar

Gitar listrik adalah sejenis gitar yang menggunakan beberapa pickup untuk

mengubah bunyi atau getaran dari senar gitar menjadi arus listrik yang akan

dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker.

Suara gitar listrik dihasilkan dari getaran senar gitar yang mengenai kumparan yang

ada di badan gitar yang biasa disebut "pick up". Terkadang sinyal yang keluar dari

pickup diubah secara elektronik dengan gitar effect sebagai reverb ataupun distorsi.

2. Gitar Elektrik Bas

Gitar elektrik bas merupakan alat musik berdawai empat atau lima yang

mempunyai nada diatonik Gitar elektrik merupakan alat musik dengan klasifikasi

chordophone. Gitar elektrik bas berfungsi sebagai pembawa ritme. Gitar elektrik bas

ini dimainkan oleh satu orang pemain. Dalam permainannya dimainkan dengan posisi

duduk.

Gitar bass listrik adalah alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk

memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar elektrik tapi perbedaannya

Page 121: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

dengan gitar elektrik adalah gitar elektrik bas memiliki badan yang lebih besar, neck

(leher) yang lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar (gitar elektrik

memiliki enam senar).

Gbr. Gitar Elektrik Bas

Berat dari gitas bas lebih berat daripada gitar elektrik biasa, karena senarnya

yang lebih tebal (berguna untuk menjaga kerendahan nada/bunyi) sehingga

menyebabkan harus memilih kayu yang lebih padat dan keras untuk menyeimbangi

tekanan pada neck (leher gitar). Selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang lebih

besar yang disesuaikan dengan ketebalan senar.

Ada banyak jenis bass yang dipakai sampai dengan saat ini. Yang paling

banyak dipakai berupa contra bass dan cello bass (yang biasa digunakan untuk

pertunjukan opera), bass listrik (biasa digunakan untuk semua jenis pertunjukan

terutama band) serta bass fretless yang sama dengan bass listrik tapi tidak ada fret

(kolom/pembatas pada papan tekan/neck) pada bass tersebut. Prinsip kerja bass

fretless mirip dengan contra/cello bass hanya saja berbentuk gitar listrik.

Senar dan Penalaan (Tuning)

Page 122: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

• Empat senar

Biasanya ditalakan ke "G-D-A-E", "G-D-A-D", "G-D-G-D", "D-A-E-B", "F-

C-G-D" atau "F-C-G-C"

• Lima senar

Biasanya ditalakan ke "G-D-A-E-B" tapi terkadang "C-G-D-A-E".

• Enam senar

Biasanya ditalakan ke "C-G-D-A-E-B" atau "B-G-D-A-E-B", dan "E-B-G-D-

A-E".

Penalaan di atas diurutkan berdasarkan nomor senar (senar 1, senar 2, dan

seterusnya), dimana senar 1 adalah senar terbawah dari gitar bass (senar yang paling

tipis).

3. Kibort/String

Kibort (Inggris: Keyboard) adalah sebuah alat musik yang dimainkan seperti

piano, tetapi kibort bisa memainkan beragam suara, seperti terompet, suling, gitar,

biola, sampai suara-suara perkusi. Dengan kibor juga bisa dimainkan layaknya

sebuah kelompok band. Kibort juga bisa dimainkan bermain organ atau piano dan

lebih praktis karena lebih mudah dibawa ke mana-mana.

Page 123: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Gbr. Kibort

Dalam memainkan kibort penggunaan akord adalah sangat penting dan sering

digunakan. Akord adalah kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara

bersamaan terdengar harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun

secara bersamaan. Akord ini digunakan untuk mengiringi suatu lagu. Contohnya

adalah dengan menekan tiga tuts piano C, E dan G secara bersamaan, maka sebuah

akord telah dimainkan. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akord adalah

gitar (akustik dan listrik), organ, electone.

4. Piano elektrik

Piano elektrik (atau piano listrik), yang didasarkan pada teknologi elektro

akustik atau metode digital. Nada suaranya terdengar melalui sebuah amplifier dan

loudspeaker.

Page 124: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Gbr. Piano Elektrik

Dari sisi mutu suara, piano elektronik seperti tidak ada bedanya dengan piano

biasa. Perbedaannya terletak pada berbagai fitur yang melengkapinya. Fitur yang ada

pada piano elektrik tidak ada dalam piano biasa. Misalnya, piano elektrik bisa

dihubungkan dengan perangkat MIDI, komputer, alat rekam; memiliki pengatur

volume, dan headphone untuk pendengar kepala.

5. Drum Set

Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yang

direntangkan dan dipukul oleh tangan atau sebuah batang kayu. Selain kulit, juga

digunakan bahan lain, misalnya plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki

banyak jenis, misalnya kendang, timpani, Bodhrán, Ashiko, snare drum, bass drum,

tom-tom, dan lain-lain.

Page 125: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Gbr. Drum Set

Dalam musik pop, rock, dan jazz, "drums" biasanya mengacu kepada drum kit

atau drum set, yaitu sekelompok drum yang biasanya terdiri dari snare drum, tom-

tom, bass drum, cymbal, hi-hat, dan kadang ditambah berbagai alat musik drum

listrik. Orang yang memainkan drum set disebut “drummer".

4.2 Penggunaan Musik Pengiring Tari Tamborin

Dalam disiplin etnomusikologi, penggunaan dan fungsi mempunyai

pengertian yang berbeda. Hal ini ditegaskan oleh Alan P. Merriam yang mengatakan:

Use then, refers to the situation in which music is employed in human action;

fungction concerns the reasons for its employment and particularly the broader

purpose which it serves (Merriam, 1964:210). Dari pendapat ini dapat diketahui

bahwa fungsi musik adalah menyangkut tujuan pemakaian musik itu, sedangkan

penggunaan adalah menyangkut cara pemakaian musik itu dalam konteks sosio-

Page 126: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

kulturalnya. Penggunaan lebih menitik beratkan pada masalah waktu pemakaian

musik, sedangkan fungsi menyangkut untuk apa musik itu digunakan demikian.

Memperhatikan penggunaan musik pengiring tarian tamborin pada Gereja

Bethel Indonesia dapat dilihat pada saat berlangsungnya ibadah raya. Dimana pada

saat ibadah raya peran dari pada musik sangat diperlukan dimana musik akan

mengiringi jalannya ibadah maupun untuk mengiringi tarian tamborin.

4.3 Pola Ritem

Untuk mempermudah pemahaman tulisan ini maka penulis memakai lambang

dan simbol musik barat. Untuk itu not yang tertulis (seperempat) dibaca 1 ketuk

kemudian not (setengah) bernilai 2 ketuk.

Dalam hal ini tamborin sebagai pembawa ritem internal mempunyai pola

ritem yang mengikuti tempo dari musik pengiringnya. Penulis menuliskan ritem dasar

tamborin sebagai pengiring internal tarian tamborin. Iringan internal tamborin dengan

iringan eksternal ritemnya saling menjalin. Dalam hal ini ketukan tamborin dalam

tarian tamborin konstan.

4 4

Page 127: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

4.4 Pola Gerak Tari Tamborin

4.4.1 Hubungan Ritem Internal Dengan Ritem Eksternal

Pola gerakan tari tamborin mempunyai dua jenis yaitu pola 1 x 8 dan 1 x 16.

pola gerakan tersebut dapat dilihat dari contoh di bawah ini:

Pola 1 x 8

Pola 1 x 16

Pola 1 x 8 adalah pola ritem internal yang nilai ketukannya terdiri dari 8

hitungan. Dimana dalam lagu yang berirama 4/4 nilai not seperempat dihitung satu

ketuk dan not setengah dihitung dua ketuk.

Pola 1 x 16 adalah pola ritem internal yang nilai ketukannya terdiri dari 16

hitungan. Dimana dalam lagu yang berirama 4/4 nilai not seperempat dihitung satu

ketuk dan not not setengah dihitung dua ketuk.

Penggunaan kedua pola tersebut tergantung kebutuhan lagu dan kesepakatan

dari leader penari dan para anggota. Jadi dalam satu lagu yang sedang dimainkan bisa

menggunakan kedua pola tersebut.

4 4

4 4

Page 128: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Sampel Lagu : Ada Satu Sobatku

Foxtrot/Chacha

Page 129: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Keterangan :

Contoh lagu di atas menjelaskan penggunaan pola ritem 1 x 16, partitur dibagi dua

yang di atas menjelaskan ritem eksternal sedangkan yang di bawah menjelaskan

tentang ritem internal dalam hal ini tamborin. Siklus 1 x 16 akan selalu terjadi

perulangan hingga akhir lagu. Ini membuktikan siklus pola 1 x 16 cocok dengan frasa

lagu yang dimainkan.

Page 130: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

4.4.2 Pola Gerakan Tari Yang Divariasikan

Untuk mempermudah pemahaman dalam tulisan ini penulis membuat pola

gerakan tari tamborin seperti gambar di bawah ini :

Sampel Lagu

1

5 2

6 7

4

8

9

12

13

10

11

14

3

15

16

Kanan Kiri

Tengah

Atas

Gambar Siklus Gerakan 1x16

Page 131: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Keterangan gambar : Gerakan tamborin dimulai dari hitungan 1, 2, 3, 4, 5 , 6 ,7, 8 ,9,

10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16 atau searah dengan tanda panah.

Pola Gerakan Tari Tamborin yang divariasikan hitungan 1x16

Gambar Gerakan lengan

tangan

Gerakan kaki

Hitungan 1

Pukul tamborin ke

depan

Berdiri pada posisi

pertama berjalan

kecil di tempat

mengikuti irama

Hitungan 2

Pukul tamborin ke

kanan

Berdiri pada posisi

pertama berjalan

kecil di tempat

mengikuti irama

4 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Page 132: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 3

Pukul tamborin ke

kanan atas

Berdiri pada posisi

pertama berjalan

kecil di tempat

mengikuti irama

Hitungan 4

Pukul tamborin ke

depan badan

Berdiri pada posisi

pertama berjalan

kecil di tempat

mengikuti irama

Hitungan 5

Pukul tamborin ke

depan badan

Langkahkan kaki

ke kiri dan ke

kanan

Page 133: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 6

Pukul tamborin ke

kiri badan

Langkahkan kaki

ke kiri dan ke

kanan

Hitungan 7

Pukul tamborin ke

kiri atas badan

Langkahkan kaki

ke kiri dan ke

kanan

Pukul tamborin ke

kiri atas badan

Langkahkan kaki

ke kiri dan ke

kanan

Page 134: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 8

Hitungan 9

Pukul tamborin satu

kali ke kanan atas

badan

Langkahkan kaki

ke kiri dan ke

kanan

Hitungan 10

Page 135: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 11

Pukul tamborin ke

kiri atas badan

Langkahkan kaki

ke kiri dan ke

kanan

Hitungan 12

Hitungan 13

Pukul tamborin dari

kiri ke kanan atas

Langkahkan kaki

ke kiri dan ke

kanan

Page 136: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Hitungan 14

Hitungan 15

Pukul tamborin

sejajar badan

mengarah kedepan

Hitungan 16

Pukul tamborin di

atas kepala

Page 137: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

4.5 Fungsi Musik Pengiring Tari Tamborin

Berkenaan dengan fungsi musik, menurut Alan P. Merriam terdapat sekurang-

kurangnya sepuluh fungsi musik, yaitu : (1) fungsi pengungkapan emosional, (2)

fungsi penghayatan estetika, (3)fungsi hiburan, (4) fungsi komunikasi, (5) fungsi

perlambangan, (6) fungsi reaksi jasmani, (7) fungsi pengesahan lembaga sosial dan

upacara keagamaan, (8) fungsi yang berkaitan dengan norma-norma sosial, (9) fungsi

kesinambungan kebudayaan, dan (10) fungsi pengintegrasian masyarakat (Merriam,

1964:219-226)

Selanjutnya fungsi-fungsi di atas akan dijadikan sebagai dasar pembahasan

berkenaan dengan fungsi musik pengiring tari tamborin pada Gereja Bethel Indonesia

(GBI).

4.5.1 Fungsi Pengungkapan Emosional

Pada dasarnya semua musik adalah berfungsi sebagai pengungkapan

emosional, baik melalui bunyi yang dihasilkan maupun oleh penyajinya. Emosional

penyanjinya akan tertuang melalui teknik permainan musik itu sendiri, sehingga

daripadanya akan muncul suatu bangunan musik baik secara ritmes maupun melodis.

Bangunan musik yang dihasilkan musik pengiring tari tamborin secara

otomatis akan menimbulkan emosi bagi pemain musik itu sendiri maupun orang yang

mendengar musik itu. Dengan adanya musik pengiring ini maka akan berpengaruh

juga bagi para penari tamborin, dimana musik akan membangkitkan emosi atau

semangat untuk menari.

Page 138: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

4.5.2 Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Keagamaan

Dalam ibadah raya ini fungsi musik pengiring yaitu untuk mengesahkan atau

menandakan adanya perayaan dalam ibadah raya. Dengan adanya musik dalam

ibadah raya itu akan menambah kesempurnaan dalam ibadah itu.

4.5.3 Fungsi Pengintegrasian Masyarakat

Selain untuk mengiringi tarian tamborin pada ibadah raya, maka musik

pengiring tari tamborin juga digunakan untuk menyatukan jemaat dengan

persekutuan. Dengan Adanya musik maka jemaat akan bernyayi bersama pada ibadah

raya ini, hal ini tentunya akan menyatukan jemaat.

Dalam tari tamborin dapat dilihat kebersamaan gerak oleh kelompok

penarinya. Dengan demikian kehadiran musik pengiring tari tamborin berfungsi

sebagai benda pengintegrasian bagi individu-individu yang ada di dalamnya

4.5.4 Fungsi Komunikasi

Musik pengiring tari tamborin akan menghasilkan melodi dan ritem yang baik

apabila ada komunikasi dari setiap alat musik yang mainkan. Dengan adanya

komunikasi yang baik maka akan menghasilkan tatanan musik yang baik.

Komunikasi selanjutnya yaitu pada ibadah raya, musik juga berfungsi sebagai alat

perantara untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Lagu-lagu yang dinyayikan dengan

Page 139: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

diiringi musik yang mana teksnya berisi pujian-pujian serta permohonan-permohonan

doa kepada Tuhan.

4.5.5 Fungsi Reaksi Jasmani

Yang dimaksud dengan fungsi reaksi jasmani disini ialah bunyi musikal yang

dapat merangsang seseorang untuk melakukan gerakan – gerakan teratur seirama

dengan tempo ataupun bunyi musik yang dimainkan. Berkenaan dengan hal tersebut

musik pengiring tari tamborin berfungsi untuk merangsang jasmani para penari

tamborin tersebut untuk menggerakkan tubuhnya sesuai dengan tempo musiknya

Page 140: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

BAB V

P E N U T U P

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,

penulis membuat kesimpulan pembahasan dari hasil penelitian yang telah penulis

lakukan.

Keberadaan tari tamborin yang merupakan salah satu bagian dari sistem tata

ibadah Gereja Bethel Indonesia (GBI) T. Sari Medan. Keberadaan tarian tamborin

dalam ibadah Gereja Bethel Indonesia (GBI) T. Sari tidak jauh berbeda dari Gereja

Bethel Indonesia (GBI) lainnya. Tarian tamborin ini menggunakan alat musik

tamborin (pengiring internal) sebagai alat untuk menari. Dalam pelaksanaanya tarian

ini diiringi oleh instrumen musik berupa: satu buah gitar elektrik, satu buah gitar bas

elektrik, piano, kibort dan seperangkat drum set. Jumlah penari tediri dari 4 – 5

wanita atau lebih.

Tari tamborin merupakan tarian yang terdapat dalam ibadah raya Gereja

Bethel Indonesia (GBI). Ibadah raya merupakan ibadah yang diadakan setiap hari

minggu yang merupakan kegiatan untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Tarian

tamborin dalam ibadah raya akan menyemarakkan jalannya ibadah raya. Dalam

ibadah raya tari tamborin berfungsi sebagai tarian untuk memuji dan memuliakan

Tuhan atau disebut sebagai fungsi ritual. Tarian tamborin juga berfungsi untuk

menyemarakkan ibadah raya.

Page 141: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Dalam hal ini, alat musik yang digunakan dalam penyajian tari tamborin

berfungsi sebagai instrumen pengiring tarian, bukan sebagai lagu, sehingga dalam

setiap penyajiannya lagu yang digunakan untuk mengiringi tarian tamborin dapat

berubah-ubah. Adapun fungsi dari musik pengiring tarian tamorin selain untuk

mengiringi tarian tamborin adalah untuk menambah semangat atau emosi daripada

penari juga untuk menunjukkan adanya ibadah. Untuk mengiringi tarian tamborin

lagu yang digunakan adalah lagu-lagu yang berisifat riang dan bersemangat.

Dalam menari tamborin terdapat pola 1 x 16 ketukan dalam setiap gerakan.

Baik lagu cepat dan juga lagu lambat. Walaupun berganti lagu, tapi gerakan pola 1 x

16 ini tetap. Penggunaan pola 1 x 16 adalah sesuai dengan pemenggalan frasa lagu.

Penggunaan kostum dalam tarian tamborin yang digunakan harus sopan.

Penggunaan kostum disesuaikan dengan kesepakatan para penari. Dalam

penyajiannya tarian tamborin diekspresiakan dengan bersemangat dan bergembira.

Eksistensi iringan musik dalam tari sangatlah penting yaitu sebagai pembentuk

suasana dan juga untuk mempertegas tekanan-tekanan gerak, sehingga tari dapat

berjalan dengan baik.

5.2 Saran

Tarian tamborin beserta musik pengiringnya merupakan hal yang penting

dalam eksistensi ibadah raya yang ada dalam Gereja Bethel Indonesia (GBI). T. Sari

Sehingga diharapkan adanya upaya dari penari maupun pemain musik untuk

meregenerasikannya kepada jemaat-jemaat yang lain.

Page 142: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Dalam penulisan skripsi ini penulis juga menyadari bahwa tulisan ini

memiliki banyak keurangan. Tulisan ini belum bisa dikatakan sempurna. Hal ini

dikarenakan keterbatasan dan kelemahan yang dimiliki penulis. Penulis sangatlah

mengharapkan saran dan kritikan-kritikan yang sifatnya membangun dari pembaca

sekalian, agar tulisan ini menjadi lebih baik lagi.

Disini penulis juga sangat terbuka menjadi mitra diskusi, bila ada peneliti-

peneliti lain yang tertarik untuk meneliti kebudayaan-kebudayaan yang ada di gereja.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat sesuai dengan

harapan kita semua, terima kasih.

Page 143: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

DAFTAR PUSTAKA

Edi Sedyawati

1981 Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta, Pustaka Jaya 1986 Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari.

Jakarta, Direktorat Kesenian 2006 Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah

Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada 2008 KeIndonesiaan dalam Budaya. Jakarta, Wedatama Widya Sastra

JS Badudu

1989 Pelik Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Prima Koentjaraningrat

1990 Pengantar Antropologi Jakarta, PT. Rineka Cipta

1991 Metode-Metode Penelitian Masyarakat Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama

Merriam, Alan P

1964 The Anthropology of Music Evaston III: Northwestern University Press

Mawene, M.Th 2002 Gereja yang Bernyayi

(PBMR) ANDI Mike & Viv Hibert 2001 Pelayanan Musik

(PBMR) ANDI Malm, William P

1977 Music Cultures of The pasific Music The Near East And Asia New Jersey: Prentice Hall Inc.

Nettl, Bruno 1964 Theory and Method In Ethomusicology

Page 144: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

New York: The free Pres Of Glencoe Tuti Rahayu

2002 Pengantar Pengetahuan Tari Jurusan Sendratari FBS UNIMED

R. Supanggah 1995 Etnomusikologi

YOGYAKARTA MSPI R.M Soedarsono

1986 Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Jakarta Proyek Pengembangan Kesenian Departemen Pendidikan dan

1999 Kebudayaan Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa MSPI (Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia)

Sal Mugiarto

1995 Cakrawala Pertunjukan Budaya Mengkaji Batas-batas Arti Pertunjukan, Yogyakarta, Jurnal MSPI

Siger, Milton

1996 Cakrawala Pertunjukan Budaya Mengkaji Batas-batas dan Arti Pertunjukan, Yogyakarta, Jurnal MSPI

Poerwadarminta. W.J.S

1992 Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka

Wimbrayardi

1999 Pertunjukan Tatak Garo-Garo Pada Masyarakat Pakpak Dairi Kecamatan Sidikalang Analisis Musikal Dan Tari. Medan, Skripsi sarjana Sastra USU.

Samuel, Wilfred J.

2007 Kristen Kharismatik. Jakarta PT BPK Gunung Mulia

Page 145: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

Internet

http://www.wikipedia.org

http://www.sabda.org

Page 146: DESKRIPSI TARI TAMBORIN DAN MUSIK … kepada Ibu Arifni Netrirosa, SST, sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan, 2009.

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Pdt. E. Purba

Usia : 45 tahun

Pekerjaan : Pendeta

2. Nama : Vero

Usia : 19 tahun

Pekerjaan : Penari Tamborin/Mahasiswa

3. Nama : Intan Manullang

Usia : 23 tahun

Pekerjaan : Penari Tamborin/Mahasiswa

4. Nama : Herdi Berutu

Usia : 23 tahun

Pekerjaan : Pemusik Gereja/Mahasiswa

5. Nama : Rahman

Usia : 29 tahun

Pekerjaan : Diaken/Pekerja Gereja