Desk Rip Tife Pide Mio Log i

82
PENDAHULUAN Dari catatan sejarah yang terkumpul menunjukkan bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal sejak zaman dahulu bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu kedokteran karena kedua disiplin ilmu ini berkaitan satu dengan yang lain. Misalnya studi epidemiologi bertujuan mengungkapkan penyebab suatu penyakit atau program pencegahan dan pemberantasan penyakit yang membutuhkan pengetahuan ilmu kedokteran seperti ilmu faal, biokimia, patologi, mikrobiologi dan genetika. Hasil yang diperoleh dari studi epidemiologi dapat digunakan untuk menentukan pengobatan suatu penyakit, melakukan pencegahan, atau meramalkan hasil pengobatan. Perbedaan antara ilmu kedokteran dan epidemiologi terletak pada cara penanganan masalah kesehatan. Ilmu kedokteran lebih menekankan pelayanan kasus demi kasus sedangkan epidemiologi lebih menekankan pada kelompok individu. 1

description

deskriptif epidemiologi

Transcript of Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Page 1: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

PENDAHULUAN

Dari catatan sejarah yang terkumpul menunjukkan bahwa epidemiologi

merupakan ilmu yang telah dikenal sejak zaman dahulu bahkan berkembang

bersamaan dengan ilmu kedokteran karena kedua disiplin ilmu ini berkaitan satu

dengan yang lain. Misalnya studi epidemiologi bertujuan mengungkapkan penyebab

suatu penyakit atau program pencegahan dan pemberantasan penyakit yang

membutuhkan pengetahuan ilmu kedokteran seperti ilmu faal, biokimia, patologi,

mikrobiologi dan genetika. Hasil yang diperoleh dari studi epidemiologi dapat

digunakan untuk menentukan pengobatan suatu penyakit, melakukan pencegahan,

atau meramalkan hasil pengobatan.

Perbedaan antara ilmu kedokteran dan epidemiologi terletak pada cara

penanganan masalah kesehatan. Ilmu kedokteran lebih menekankan pelayanan kasus

demi kasus sedangkan epidemiologi lebih menekankan pada kelompok individu.

Jelaslah bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang kompleks. Walaupun

epidemiologi telah dikenal dan dilakasanakan sejak zaman dahulu, tetapi dalam

perkembangannya mengalami banyak hambatan sehingga baru pada beberapa

dasawarsa terakhir ini epidemiologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu. Oleh karena

itu epidemiologi seolah-olah merupakan ilmu yang baru.

Epidemiologi terbagi dua yaitu epidemiologi deskriptif dan epidemiologi

analitik. Epidemiologi deskriptif adalah merupakan bagian dari epidemiologi yang

meneragkan tentang pola kejadian penyakit pada suatu populasi (defined community)

berdasarkan faktor-faktor waktu, tempat dan orang.

1

Page 2: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Secara sepintas tujuan menguraikan cara deskriptif ini mungkin dapat

dianggap tidak berarti dan tidak berguna untuk ilmu medis. Namun, penelitian

deskriptif ini sebenarnya memiliki kepentingan yang mendasar dan dapat memenuhi

berbagai ragam tujuan terutama menimbulkan kewaspadaan kepada masyarakat

medis untuk mengetahui apakah ciri-ciri manuasia tertentu (misalnya tua, muda, laki-

laki, perempuan, pekerjaan halus atau kasar) cenderung untuk terkena penyakit

tertentu dan apakah jenis serta kapan terjadinya penyakit tersebut diramalkan.

Penelitian deskriptif juga membantu dalam perencanaan penyediaan fasilitas

pelayanan medis dan kesehatan yang rasional (misalnya tempat tidur dalam unit

pelayanan tertentu) dan dapat memberikan petunjuk-petunjuk mengenai etiologi

penyakit serta permasalahan atau hipotesa untuk penelitian selanjutnya yang

bermanfaat.

2

Page 3: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari kejadian, distribusi (yang

bersifat dinamis), dan determinan dari masalah kesehatan dan penyakit-penyakit

dalam populasi manusia atau suatu komunitas. Satuan perhatian primer adalah

sekelompok orang, bukan per individu. Sehingga, epidemiologi berhubungan dengan

patologi atau penyakit populasi dan bukan patologi secara klinik (atau penyakit dari

seseorang), juga bukan patologi secara mikroskopis (penyakit sel atau jaringan).

Semua penyakit atau kelainan pada populasi berhubungan kembali dengan komunitas

sebagai sumber bahan penelitian, dan hasil dari penelitian epidemiologik

diinterpretasikan dalam bentuk kelompok, bukan individual.

Diantara populasi umum unit terkecil adalah keluarga atau sekelompok orang

yang hidup bersama. Ukuran populasi bervariasi, dapat terdiri dari orang-orang yang

menempati apartemen, rumah, kampung, distrik, kota, propinsi, negara atau benua,

bersama-sama lingkungan sekitarnya.

Kata “epidemiologi” berasal dari kata dalam bahasa Yunani :

Epi : pada

Demos : masyarakat

Logos : ilmu pengetahuan, doktrin, sains

Dengan demikian, epidemiologi dalam artian luas adalah studi terhadap efek dari

berbagai hal pada masyarakat.

3

Page 4: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

1. Perkembangan Definisi Epidemiologi

Definisi 1: Digunakan khusus untuk epidemiologi :

Definisi lama : “ Ilmu pengetahuan atau doktrin epidemi”

(New Standard Dictionary of the English Language)

Definisi 2: Pertama kali diperluas dari studi tentang epidemi menjadi

pertimbangan adanya fase endemik dari penyakit-penyakit epidemik

“.Ilmu pengetahuan tentang epidemi dan penyakit-penyakit

epidemik”(Stedman’s Practical Medical Dictionary)

Definisi 3: Diperluas dari hanya penyakit-penyakit epidemik (communicable

disease) menjadi penyakit-penyakit yang tidak terlalu berkarakter

epidemik ( contoh : tuberkulosis, malaria, lepra, reumatik fever, dan

lain-lain);

a. “Ilmu pengetahuan tentang penyakit-penyakit menular, penyebab

utamanya, perkembangbiakannya dan pencegahannya” (Stallybrass,

1931)

b. “Ilmu pengetahuan tentang fenomena masyarakat mengenai penyakit-

penyakit menular atau riwayat alami dari penyakit-penyakit infeksi”

(Frost, 1927)

Definisi 4: Mengarah pada fenomena masyarakat dan asal usul penyakit atau

keadaan fisiologis (contoh : kanker, arteriosklerosis, hipertensi, dan

lain-lain).

a. “Studi berbagai penyakit, sebagai sebuah fenomena pada

masyarakat” (Greenwood, 1935)

4

Page 5: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

b. “Studi mengenai kondisi-kondisi yang diketahui atau diperkirakan

mempengaruhi prevalensi suatu penyakit (Lumsden, 1936)

Definisi 5: Penggunaan pada saat ini, dimana termasuk studi seluruh kondisi

dansirkumstansi penting pada kesehatan manusia dan keselamatan

(contoh : kecelakaan, bunuh diri, pelayanan kesehatan, masalah-

masalah administrasi)

“Bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari hubungan berbagai

faktor dan kondisi yang menentukan frekuensi dan distribusi dari suatu

proses menular, suatu penyakit, atau status fisiologis pada komunitas

manusia”. (Maxcy)

Arti Modern

Definisi 1: “Epidemiologi adalah ilmu pengetahuan yang menitikberatkan pada

asal usul penyakit yang diekspresikan dalam sekelompok orang yang

dihubungkan dengan beberapa faktor umum usia, jenis kelamin, ras,

tempat atau pekerjaan yang berbeda dari perkembangan penyakit

secara individual”. (American Epidemiological Society)

Definisi 2: “Epidemiologi adalah ilmu mengenai pola-pola penyakit dan faktor-

faktor yang menyebabkan penyakit pada manusia” (Center for Disease

Control, U.S. Public Health Services)

Definisi 3: “Epidemiologi adalah ilmu tentang distribusi dan determinan dari

frekuensi penyakit pada manusia” (Mac Mahon dan Pugh)

Kelompok pertama menggambarkan distribusi atas pola status

kesehatanyang berkaitan dengan usia, jenis kelamin, ras, geografi, dan lain-lain.

5

Page 6: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Kelompok kedua melibatkan penjelasan faktor risiko atau faktor kausal penyakit dari

masalah-masalah kesehatan.

2. Tujuan dan Kegunaan Epidemiologi

A. Menggambarkan dan menganalisa kejadian penyakit dan distribusi

berhubungan dengan berbagai variabel seperti umur, ras, jenis kelamin,

pekerjaan, frekuensi kejadian temporal, fluktuasi periodik, tren jangka

panjang (analisa tren waktu) dan distribusi geografis, untuk membuat

diagnosis komunitas dan memperkirakan risiko morbiditas dan mortalitas.

B. Untuk menganalisa secara hati-hati karakteristik dan interaksi agen, host dan

faktor lingkungan dalam rangka mencari kausa, menentukan seluruh detail

asal usul penyakit dan pencegahan serta ukuran kontrol, dan menyingkap

kesenjangan dalam ilmu pengetahuan.

C. Untuk meningkatkan pelayanan kedokteran dan menyediakan panduan

administratif untuk pelayanan kesehatan komunitas.

D. Merangsang penggunaan pendekatan sistemik dari riset ilmiah untuk

mempelajari masalah-masalah lain dalam kesehatan masyarakat

bekerjasama dengan lapangan ilmu lainnya seperti kedokteran gigi,

kesejahteraan masyarakat, pendidikan, administrasi dan bidang-bidang ilmu

penting lainnya.

Jadi, tugas epidemiologi adalah menemukan faktor yang berhubungan dengan

status kesehatan untuk perencanaan dan manajemen yang efektif.

6

Page 7: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

3. Ruang Lingkup dan Muatan Epidemiologi

Epidemiologi saat ini mencakup seluruh penyakit utama dalam masyarakat,

termasuk penyakit kronis degeneratif, metabolik dan neoplasma, defisiensi gizi,

cedera, gangguan mental dan perilaku dan masalah-masalah populasi. Metode

epidemiologi telah mengalami kemajuan dari observasi sederhana menjadi disain

analitik untuk mengidentifikasi penyebab asal dan perilaku penyakit masyarakat.

Epidemiologi saat ini terfokus pada :

3.1. Geografik Patologi

Salah satu pendekatan tertua untuk pemahaman epidemiologi adalah dengan

membandingkan insiden dan karakteristik penyakit pada tempat-tempat berbeda.

Hipokrates mengemukakan prinsip-prinsip geografik patologi lebih dari 2000 tahun

yang lalu. Pekerjaan geografik patologi awalnya terfokus terutama dengan penyakit-

penyakit yang berkaitan dengan gambaran fisik dari kompleks lingkungan.

Transportasi modern mengakibatkan masalah-masalah kesehatan di suatu negara

menjadi masalah dunia, dengan akibat timbulnya kembali minat pada geografi

penyakit di tingkat nasional dan internasional.

3.2. Epidemiologi Klinis

Pengertian klinis dari penyakit atau cidera adalah dasar dari epidemiologi,

untuk penyakit yang tidak dapat dipelajari secara kelompok-kelompok manifestasi

kecuali secara nyata teridentifikasi pada banyak orang. Minat epidemiologik telah

meluas dari epidemik skala luas ke fokal infeksi yang sporadik dan terisolasi hingga

perilaku pasien dalam kaitan dengan keluarganya, lingkungannya, dan teman

7

Page 8: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

dekatnya. Prinsip ini, sering dilengkapi prosedur laboratoris, telah diadaptasi menjadi

kontrol terhadap penyakit di seluruh dunia.

3.3. Identifikasi Agen Penyakit

Para ahli epidemiologi, dahulu kala, menambah prosedur laboratorium untuk

mendukung temuan-temuan studi lapangan melalui identifikasi agen penyebab.

Prinsip laboratorium dan penelitian lapangan dalam epidemiologi diturunkan

terutama dari penyakit-penyakit menular akut. Keuntungan dan kelebihannya telah

pula diperlihatkan pada proses degeneratif kronis, malnutrisi, keracunan, kelainan

kongenital, dan cidera. Sebelum spesimen atau sampel dikumpulkan untuk

pemeriksaan laboratorium, peneliti harus berkonsultasi dengan petugas laboratorium

untuk menanyakan tentang bahan yang diperlukan, kuantitas, metode pengambilan,

transportasi dan pengiriman spesimen atau sampel.

3.4. Epidemiologi Statistik

Dengan mengabaikan metode atau teknik penelitian, seluruh prosedur

epidemiologik melibatkan matematika, kadang hanya aritmatika sederhana, tetapi

pada banyak hal metode statistik yang rumit dibutuhkan untuk membuktikan korelasi.

Pada penelitian-penelitian epidemiologik, prosedur statistik digunakan sepanjang

pelaksanaan studi, turut berperan pada disain, selama pengumpulan data, pada analisa

dan akhirnya pada interpretasi hasil.

Metode-metode statistik sering merupakan alat epidemiologik utama dan dapat

dipakai pada data dari hampir seluruh sumber. Tren pada frekuensi sepanjang ,masa,

8

Page 9: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

angka kejadian berkaitan dengan tempat, dan perbedaan jenis orang yang terpengaruh

dapat diketahui. Epidemiologi statistik juga mempertimbangkan perubahan-

perubahan karakteristik suatu penyakit dan penyulit yang ditimbulkan.

Sumber-sumber data termasuk laporan resmi kematian dan kesakitan pada

masyarakat, riwayat kasus klinis, dan rekaman otopsi, dapat dikatakan sebagai

macam-macam informasi pelengkap. Beberapa data dikumpulkan untuk tujuan

spesifik, yang lainnnya berasal dari laporan periodik resmi, sukarelawan, atau agen

kesehatan industrial, dan lain-lain.

Epidemiologi statistik telah menyumbang epidemiologi teoritis melalui model-

model statistik yang menjelaskan fenomena epidemiologi, mengembangkan konsep-

konsep baru, atau mengkonfirmasi hal-hal lainnya yang timbul dari eksperimen atau

observasi.

3.5. Survei Lapangan untuk Tujuan Spesifik

Survei lapangan adalah sebuah studi cross sectional mencari jumlah kasus

penyakit atau orang-orang dengan beberapa atribut, dilakukan pada waktu khusus dan

berhubungan dengan ukuran populasi dari mana mereka diambil. Secara teknis, ini

merupakan studi prevalensi, dan dalam bentuk paling sederhana, suatu cara

menentukan point prevalence atau prevalensi dalam kurun waktu tertentu. Tujuannya

bermacam-macam, contonya untuk menilai kesehatan komunitas pada kondisi

normal, untuk menentukan angka kejadian penyakit-penyakit tertentu, dan lain-lain.

Pendekatan utama pada survei lapangan dapat secara klinis, laboratoris atau

penelitian lapangan tradisional dengan kuesioner. Bila ketiganya digabung,

kelebihannya adalah bertambahnya tingkat ketelitian studi. Survei lapangan selalu

9

Page 10: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

mengarah ke faktor-faktor kausal, yang kadang-kadang dikonfirmasi oleh studi

laboratorium selanjutnya, atau membenarkan studi insidensi jangka panjang. Survei

lapangan lebih hemat waktu dibanding studi insidensi, tapi sering digunakan karena

ringkas. Survei dapat diulang secara interval untuk menentukan prevalensi periodik

dan untuk meningkatkan kemampuan menentukan faktor kausatif.

3.6. Incidence Study (Studi Longitudinal)

Studi lapangan prospektif jangka panjang lebih menitikberatkan insiden

dibanding prevalens dan biasanya tujuannya adalah mencari kausal dibanding

distribusi dan perilaku penyakit. Jika prinsip eksperimen digunakan pada studi

lapangan, data dikumpulkan dalam bentuk perencanaan yang teliti, dengan

menetapkan kondisi-kondisi, konstanta, dan kontrol.

3.7. Epidemiologi Eksperimental

Usaha untuk menggali hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari penyakit

masyarakat melalui eksperimen langsung dengan subgroup populasi merupakan

evolusi alami dari epidemiologi eksperimental. Epidemiologi eksperimental adalah

salah satu metode untuk membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran suatu hipotesa.

Menggunakan model dasar untuk penelitian pengaruh variasi-variasi pada faktor-

faktor dibawah kriteria kontrol.

3.8. Pelacakan Reservoir Sumber Penyakit (Tracing)

Lapangan kerjanya mirip epidemiologi operasional pada CDC (Communicable

Disease Control). Tujuan praktisnya adalah mengidentifikasi sumber infeksi untuk

10

Page 11: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

memperkenalkan ukuran kontrol yang tepat, dan untuk memformulasikan pencegahan

secara praktis untuk menghindari ledakan penyakit berikutnya . Nama lainnya adalah

“shoe-leather epidemiology”; metodenya adalah penelitian rumah ke rumah, dan

prosedurnya adalah observasional dan deskriptif. Bila sumber epidemik ditelusuri,

identifikasi sumber infeksi nyaris selalu cukup untuk menetapkan ukuran kontrol

yang tepat. Pengenalan lebih jauh reservoir infeksi, biasanya manusia (sebagai pasien

ataupun carrier), meningkatkan kemungkinan menghindari epidemik di masa

mendatang.

3.9. Kontrol Penatalaksanaan Penyakit

Pada banyak departemen kesehatan, penetapan ukuran kontrol, seperti

ditentukan oleh analis lingkungan, juga kewajiban epidemiologist, khususnya ukuran

darurat untuk mengatasi kekurangan penyediaan air, produksi susu, distribusi

makanan atau manajemen dari carrier penyakit. Tugas-tugas administratif lainnya

termasuk perencanaan dan pengadaan program untuk imunisasi spesifik yang

didasari, pada gilirannya, pada evaluasi tingkat proteksi sebelumnya.

Tindakan pencegahan yang berhasil memerlukan pemahaman sifat biologis

penyakit secara luas. Jadi, bagian epidemiologik dari departemen kesehatan,

bertanggungjawab atas penelitian, dengan kompleksitas yang tinggi atau rendah,

biasanya bekerjasama dengan organisasi-organisasi non pemerintah atau pusat-pusat

pendidikan yang berkecimpung dalam penelitian kedokteran.

11

Page 12: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

4. Macam – macam Epidemiologi

Ada 3 pendekatan dalam epidemiologi.

4.1. Epidemiologi Deskriptif

Epidemiologi deskriptif merupakan yang paling sering digunakan.

Biasanya melibatkan penentuan insidensi, prevalensi dan angka kematian dalam

kelompok-kelompok populasi yang berbeda-beda, diklasifikasikan oleh karakteristik

kelompok seperti usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan, pendidikan, tingkat sosial,

tempat tinggal dan waktu. Dengan cara ini, distribusi masalah-masalah kesehatan

dalam suatu komunitas digambarkan dibawah 4 garis besar :

a. jenis penyakit atau masalah kesehatan (WHAT)

b. orang (WHO)

c. tempat (WHERE)

d. waktu (WHEN)

Karakteristik epidemiologi deskriptif :

a. Merupakan karakterisasi penyakit, mempertimbangkan semua variabel dari

parameter.

- Penyakit atau masalah kesehatan apa yang terjadi di masyarakat ?

- Siapa saja yang terkena ?

- Di mana terjadinya penyakit ?

- Kapan terjadinya ?

b. Memiliki aplikasi yang luas dalam menyelidiki ledakan penyakit infeksi

sama seperti penyakit non infeksi. Memberikan petunjuk bagi epidemiologi

12

Page 13: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

analitik dan memberikan panduan ke arah penelitian kedokteran (mencari

kausa penyakit).

Mengapa dan bagaimana terjadinya ?

c. Sebagai tambahan, epidemiologi deskriptif memiliki peranan dalam wilayah

pelayanan kedokteran, dimana karakterisasi penyakit dalam populasi

merupakan dasar bagi perencanaan dan evaluasi terhadap fasilitas pelayanan

kesehatan.

Jadi apa yang mesti dilakukan untuk mencegah atau mengontrol penyakit?

4.2. Epidemiologi Analitik / Etiologik

Epidemiologi analitik menggunakan studi tambahan untuk menguji suatu

hipotesis. Melibatkan evaluasi dari determinan-determinan distribusi penyakit dalam

mencari faktor-faktor kausa yang mungkin. Pada dasarnya ada 2 pendekatan, case

control dan cohort studi.

Epidemiologi analitik merupakan aspek krusial dari disiplin, sejak

epidemiologi analitik menyediakan dasar ilmiah bagi penerapan ilmu kedokteran

pencegahan untuk mengendalikan sekaligus eradikasi penyakit.

4.3. Epidemiologi Operasional

Kegiatan-kegiatan lapangan yang terdapat pada epidemiologi operasional

adalah :

1. Penelitian terhadap ledakan penyakit

2. Penatalaksanaan pencegahan dan kontrol penyakit-penyakit atau

masalah-masalah kesehatan.

13

Page 14: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Fungsi utamanya adalah mendukung pekerjaan praktis dari agen-agen kesehatan

masyarakat.

4.4. Epidemiologi Eksperimental

Termasuk studi-studi yang mencari bukti untuk efikasi dan/atau efektifitas

dari ukuran kontrol, metode pengobatan baru, ukuran profilaktif/preventif.

Epidemiologi eksperimental dapat diklasifikasikan sbb :

1. Clinical trial

2. Field trial

3. Community trial

Tabel 1.1 Ringkasan kemampuan fungsi pelengkap dari klinis dan epidemiologis

dalam perkembangan kedokteran komunitas.

Prosedur Klinis (individual) Epidemiologis(komunitas)

Pemeriksaan

Diagnosis

Pemeriksaan pasien.

Interview dan pemeriksaan

individual melalui anamnesa,

P.Fisik, P.Psikologis termasuk

P.Lab, X-ray, atau cara

lainnya

a. Biasanya dari seorang

pasien, diagnosis

banding untuk

menentukan

Survei keadaan kesehatan sebuah

komunitas dan keluarga

menggunakan kuesioner, tes fisik

dan psikologis dan fasilitas

khusus untuk pem. massal

a. Diagnosis komunitas

b. Status kesehatan

komunitas secara

keseluruhan atau segmen

tertentu. Contoh : ibu

14

Page 15: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Penatalaksanaan

Observasi lanjut

penyebab utama

keluhan pasien

b. Penilaian status

kesehatan dari orang

yang tidak sakit.

Contoh : wanita

hamil, anak-anak

sekolah

Sesuai dengan diagnosis dan

bergantung kemampuan

pasien dan badan kesehatan.

Intervensi biasanya dilakukan

setelah pasien berobat.

Evaluasi kemajuan pasien dan

kadang diagnosis lanjut

hamil, akibat kehamilan,

kelahiran dan kematian,

dll.

c. Biasanya berorientasi

masalah. Distribusi

banding dari keadaan

khusus pada suatu

komunitas dan penyebab-

penyebab distribusi

tersebut.

Sesuai diagnosis komunitas dan

tergantung pada kemampuan

sistem pelayanan kesehatan.

Pencegahan sering dilakukan

sebelum terjadinya penyakit.

Berkelanjutan untuk :

a. menjamin kelanjutan

b. mengikuti perubahan

status kesehatan

komunitas.

Metode-metode survei yang baru

berperanan pada praktek

15

Page 16: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

kedokteran komunitas dan

pelayanan kesehatan primer di

masa mendatang.

Tabel 1.2 Bagan untuk diagnosis dan penatalaksanaan klinis dan komunitas

Diagnosis klinis Diagnosis komunitas

1. Anamnesa

2. Pem. Fisik

3. Tes laboratorium

a. Studi populasi dan struktur

demografik

b. Studi lingkungan, geografik, iklim,

dan faktor-faktor lain dalam

komunitas

a. Studi lebih lanjut faktor yang

mempengaruhi lingkungan dengan metode

inspeksi

b. Survei sampel dan sensus untuk mengukur

prevalensi kondisi penyakit, tingkat

imunisasi, dll.

c. Menginventarisasi apa yang telah dilakukan

pada komunitas dengan memperhatikan

kesehatan dan masalah-masalah kesehatan

melalui seluruh orang dan agen.

a. Penggunaan alat diagnosis komunitas

16

Page 17: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

4. Pembuatan diagnosa

5. Penatalaksanaan

6. Fase evaluasi atau

followup

umumnya berkenaan dengan statistik vital

dan angka morbiditas.

b. Penggunaan standar untuk kegunaan

perbandingan

c. Studi-studi khusus dalam epidemiologi

penyakit.

a. Dalam hal kebutuhan dari kesehatan

komunitas.

a. Beberapa kegiatan sosial dapat dilembagakan

untuk tujuan khusus, seperti klinik-klinik,

program-program khusus atau ukuran-ukuran

kesehatan masyarakat lainnya.

a. Hub penatalaksanaan dengan eliminasi,

koreksi atau tindakan perbaikan yang

diindikasikan oleh diagnosis.

b. Hubungan dari manfaat yang menyertai

atau efek samping yang berbahaya.

c. Pertimbangan biaya.

17

Page 18: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Epidemiologi menurut Mac Mahon (1970), didefinisikan sebagai berikut:

epidemiology is study of distribution and determinants disease frequency in man. Di

Indonesia diartikan sebagai ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan

penyakit yang sering pada manusia, distribusi tersebut dapat berdasarkan waktu,

tempat, dan orang. Epidemiologi juga memiliki aspek yang lain, yaitu determinan

yang menerangkan pola kejadian penyakit dalam masyarakat berdasarkan

penelusuran atau mencari faktor-faktor kausal.

Determinan penyakit yang dikenal ada dua yaitu determinan genetic dan

determinan lingkungan. Determinan genetik merupakan faktor penyebab dari suatu

penyakit karena kelainan genetik yang diturunkan, misalnya hemofilia A, sindrom

down. Sedangkan determinan lingkungan merupakan faktor penyebab auatu penyakit

yang timbul karena keadaan lingkungan, dimana penderita berdiam, misalnya

gastroentritis, pneumokoniosis.

Epidemiologi terbagi dua yaitu epidemiologi deskriptif dan epidemiologi

analitik. Epidemiologi deskriptif adalah merupakan bagian dari epidemiologi yang

menerangkan tentang pola kejadian penyakit pada suatu populasi (defined

community) berdasarkan faktor-faktor waktu, tempat dan orang.

Secara sepintas tujuan menguraikan cara deskriptif ini mungkin dapat

dianggap tidak berarti dan tidak berguna untuk ilmu medis. Namun, penelitian

deskriptif ini sebenarnya memiliki kepentingan yang mendasar dan dapat memenuhi

18

Page 19: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

berbagai ragam tujuan terutama menimbulkan kewaspadaan kepada masyarakat

medis untuk mengetahui apakah ciri-ciri manuasia tertentu (misalnya tua, muda, laki-

laki, perempuan, pekerjaan halus atau kasar) cenderung untuk terkena penyakit

tertentu dan apakah jenis serta kapan terjadinya penyakit tersebut diramalkan.

Penelitian deskriptif juga membantu dalam perencanaan penyediaan fasilitas

pelayanan medis dan kesehatan yang rasional (misalnya tempat tidur dalam unit

pelayanan tertentu) dan dapat memberikan petunjuk-petunjuk mengenai etiologi

penyakit serta permasalahan atau hipotesa untuk penelitian selanjutnya yang

bermanfaat.

Dalam upaya mencari frekwensi distribusi penyakit berdasarkan epidemiologi

deskriptif timbul berbagai pertanyaan, diantaranya siapa yang terkena, bila mana hal

tersebut terjadi, bagaimana terjadinya, dimana kejadian tersebut, berapa jumlah orang

yang terkena, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana ciri-ciri orang yang terkena.

1. Variabel Orang, Tempat, dan Waktu

Analisis data epidemiologis berdasarkan variabel diatas digunakan untuk

memperoleh gambaran yang jelas tentang morbiditas dan mortalitas yang dihadapi.

Dengan demikian memudahkan untuk mengadakan penanggulangan, pencegahan

atau pengamatan.

Untuk menentukan adanya peningkatan atau penurunan insiden atau

prevalensi penyakit yang timbul, harus diperhatikan kebenaran perubahan tersebut.

Perubahan yang terjadi dapat disebabkan perubahan semu sebagai akibat perubahan

19

Page 20: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

dalam teknologi diagnostik, perubahan klasifikasi, atau kesalahan dalam perhitungan

jumlah penduduk.

Sebagai contoh, dilaporkan adanya kecendrungan penurunan prevalensi

karsinoma hepatis di negara-negara maju dalam beberapa dasawarsa terakhir, tetapi

setelah dilakukan penelitian secara seksama ternyata perubahan tersebut disebabkan

kemajuan teknologi untuk mendeteksi penyakit kanker hepatis hingga ditemukan

karsinoma primernya yang berarti laporan sebelumnya termasuk juga karsinoma

sekunder sebagai metastase. Laporan insiden dan prevalensi karsinoma hepatis yang

dilakukan berdasarkan karsinoma primernya tampaknya seolah-olah terjadi

penurunan insiden.

1.1 Variabel Orang

Untuk dapat mengidentifikasikan seseorang terdapat variabel yang tak

terhingga banyaknya, tetapi hendaknya dipilih variabel yang dapat digunakan sebagai

indikator untuk menentukan ciri seseorang. Untuk menentukan variabel mana yang

dapat digunakan sebagai indikator, hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan serta sarana yang ada.

Faktor orang meliputi ubahan-ubahan yang melekat seseorang sebagai

anggota populasi masyarakat. Ubahan-ubahan yang sering digunakan dalam

penelitian epidemiologii ialah umur, sex, suku bangsa/ kelompok etnis, status

perkawinan, sosial ekonomi, agama, dan macam pekerjaan.

20

Page 21: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

1. umur

kita ketahui bahwa pada hakikatnya suatu penyakit dapat menyerang setiap

orang pada semua golongan umur, tetapi ada penyakit-penyakit tertentu yang

lebih banyak menyerang golongan umur tertentu. Umur merupakan faktor yang

penting pada proses terjadinya penyakit. Penyakit campak, penyakit cacar air,

batuk rejan, pada umunya diderita pada masa kanak-kanak. Penyakit karsinoma

prosta sering terjadi pada usia lanjut. Penyulit suatu penyakit berbeda diantara

golongan umur. Penyakit mumps dapat mengakibatkan radang buah pelir

(orchitis) pada orang dewasa, hal ini tidak terjadi pada penderita anak-anak.

Banyak penderita penyakit kronis atau degeneratif memperlihatkan

peningkatan prevalensi secara progresif yang mengikuti pertambahan umur,

seperti penyakit jantung koroner atau osteoartritis. Penyakit yang berhubungan

dengan pola ini cenderung dianggap terjadi hanya karena proses penuaan sendiri.

Tetapi perlu diingat pertambahan umur juga berarti lewatnya waktu dan selama

itu tubuh dapat terkena terus menerus pengaruh lingkungan yang berbahaya.

Lebih baik tidak menerima begitu saja pandangan fatalistik tersebut yang

mengatakan bahwa penyakit merupakan akibat proses penuaan yang tidak bisa

dihindari, tetapi dicari faktor penyebab lain. Salah satu contoh pembuktian ahli-

ahli epidemiologi mengenai penyebab penyebab utama artritis sklerosis bukanlah

hanya proses penuaan seperti perkiraan sebelumnya, melainkan kebiasaan dan

cara hidup seseorang turut berperan.

Contoh lain yaitu stenosis pilorik hipertropik hanya terjadi pada bayi atau

karsinoma prostat sering terjadi pada orang-orang usia lanjut. Penyakit-penyakit

21

Page 22: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

infeksius sering terjadi pada periode kehidupan tertentu yang dipengaruhi faktor-

faktor derajat terkena penyakit pada berbagai tigkat umur, variasi kerentanan

seseorang menurut umur, dan lamanya kekebalan yang timbul setelah terkena

penyakit infeksi, misalnya cacar yang hanya menyerang anak-anak kecil satu kali

saja dan penyakit gonoroe yang bisa terjadi berulang kali dan terutama dijumpai

pada anak remaja dan dewasa muda.

Hubungan antara umur dan penyakit tidak hanya pada frekwensinya saja,

tetapi pada tingkat beratnya penyakit, misalnya stphilococcus dan escheria coli

akan menjadi lebih berat bila menyerang bayi dari pada golongan umur lain

karena bayi masiih sangat rentan terhadap infeksi.

Variabel umur merupakan hal yang penting karena semua rate morbiditas dan

rate mortalitas yang dilaporkan hampir selalu berkaitan dengan umur. Walaupun

secara umum kematian dapat terjadi pada setiap golongan umur, tetapi dari

berbagai catatan diketahui bahwa frekwensi kematian pada setiap golongan umur

berbeda-beda, yaitu kematian tertinggi terjadi pada golongan umur 0-5 tahun dan

kematian terendah terletak pada golongan umur 15-25 tahun dan akan meningkat

lagi pada umur 40 tahun ke atas. Dapat dikatakan bahwa secara umum kematian

akan meningkat dengan meningkatnya umur. Hal ini disebabkan berbagai faktor,

yaitu pengalaman terpapar oleh faktor penyebab penyakit, faktor pekerjaan,

kebiasaan hidup atau terjadi perubahan dalam kekebalan.

22

Page 23: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

2. jenis kelamin

peluang terjadinya penyakit sering tidak sama antara perempuan dan laki-laki.

Perbedaan sex dalam insiden penyakit akan menimbulkan pemikiran awal tentang

kemungkinan adanya faktor hormonal atau reproduktif yang menjadi faktor

predisposisi atau pelindung.

Wanita dan laki-laki memiliki perbedaan dalam banyak hal, termasuk

kebisaan, hubungan sosial, terkenanya oleh pengaruh lingkungan. Prevalensi

sirosis hepatis dan bronkhitis yang lebih tinggi pada pria, sebagian dihubungkan

dengan kenyataan bahwa rat-rata kaum pria lebih sering meminum minuman

keras (alkohol) dan lebih banyak merokok dibanding wanita. Ada beberapa faktor

hormonal yang mungkin berperan dalam menerangkan adanya perbedaan antara

pria dan wanita yaitu kaumwanita dilindungi oleh hormon estrogen sebelum

terjadi menopause.

Seperti penyakit jantung koroner lebih banyak terjadi pada laki-laki muda

dibandingkan wanita muda. Juga prevalensi batu empedu lebih banyak pada

wanita dibandingkan laki-laki. Hal ini dikaitkan dengan pengaruh kehamilan yang

berkali-kali, selain pengaruh hormonal terhadap komposisi empedu. Tingkat

kematian lebih tinggi pada pria sedangkan tingkat penyakitan lebih tinggi pada

wanita. Hal ini mungkin disebabkan oleh perjalanan penyakit yang kurang

progresif pada wanita atau karena wanita cenderung berobat pada tahap awal dari

penyakit.

23

Page 24: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

3. ras

perbedaan ras pada prevalensi penyakit sering ditemui pada beberapa kasus

penyakit (perbedaan kulit putih dan hitam pada sickle cell anemia dan kanker

kulit). Terlihat perbedaan ras yang ditentukan secara genetika. Penyakit-penyakit

lain, penjelasan tidak sesederhana ini, khususnya kalau perbedaan status sosial

ekonomi, misalnya prevalensi hipertensi lebih banyak pada orang kulit hitam

dibandingkan orang kulit putih di USA.

Prevalensi hipertensi dan komplikasinya yang lebih tinggi pada orang kulit

hitam dibandingkan orang kulit putih di USA. Hal ini dijelaskan sebagai berikut,

meningkatnya kerentanan genetik pada orang berkulit hitam, meningkatnya stress

emosional diantara orang berkulit hitam yang terjadi akibat dikriminasi ras,

tingkat sosial ekonomi yang ratarata lebih rendah pada orang berkulit hitam, dan

jangkauan pelayanan medis yang lebih sempit bagi orang berkulit hitam.

4. status perkawinan

status perkawinan merupakan pokok perhatian dalam penelitian etiologi

penyakit kanker tertentu, misalnya perbedaan kanker payudara dan kanker cervix

uteri. Kanker payudara lebih cenderung terjadi pada wanita yang menikah

terlambat, sedangkan kanker cervix lebih sering dijumpai pada wanita dengan

perkawinan dini. Pada penelitian lebih lanjut, dapat ditunjukkan bahwa kanker

cervix mempunyai kaitan dengan kegiatan senggama pada waktu usia muda dan

juga kehamilan pertama pada usia muda dapat membantu melindungi seorang

wanita terhadap kanker payudara.

24

Page 25: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

5. status sosial ekonomi

pada status sosial ekonomi yang rendah dijumpai insiden penyakit tertentu

meningkat yaitu penyakit jantung rematik, bronkhitis kronis, tuberkulosis, ulkus

lambung, kanker lambung dan penyakit-penyakit kekurangan gizi.

Pada keadaan status sosial ekonomi rendah juga terlihat memberikan

perlindungan dalam melawan beberapa penyakit. Hal ini dapat dilihat pada kasus

epidemi poliomielitis pada tahun 1947, dimana golongan sosial ekonomi tinggi

yang paling banyak terserang. Hal ini karena keadaan sosial ekonomi jelek dan

yang memiliki sanitasi yang buruk, mereka telah mengakibatkan tersebarnya

infeksi subklinis pada bayi yang kemudian menghasilkan kekebalan.

1.2 Variabel Tempat

Tempat dapat dibatasi oleh alam, seperti gunung, lembah, sungai, laut, atau

dibatasi berdasarkan wilayah administratif. Batas alamiah lebih memudahkan

pemahaman asal usul penyakit.

Ragam penyakit disuatu tempat berhubungan dengan ciri-ciri lingkungan fisik

seperti suhu, kelembaban, curah hujan, ketinggian, kandungan mineral tanah dan

tersedianya air. Batas-batas alam yang tangguh mengakibatkan isolasi penduduk

sehingga ciri-ciri genetik tertentu semakin menonjol dan adat istiadat tetap bertahan

dari pengaruh asing.

Hal ini mempengaruhi penyakit di wilayah tersebut. Kondisi alam

menentukan macam-macam kegiatan ekonomi dan transportasi yang berhubungan

25

Page 26: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

dengan jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan. Penyakit yang memiliki penyebaran

khas dapat berhubungan dengan kandungan mineral tanah (gondok endemik), dengan

kecocokan lingkungan bagi vektor penyakit (malaria dan skistomiasis), dengan

pengaruh sosial budaya setempat (penyakit kuru di Guinea Baru yang berhubungan

dengan kanibalisme).

Deskripsi ragam penyakit berdasarkan wilayah administrasi lebih sering

dilakukan, karena kemudahan memperoleh data yang berasal dari statistik rutin

pelayanan kesehatan. Perbandingan ragam penyakit internasional perlu dilakukan

dengan hati-hati, mengingat perbedaan dalam kriteria diagnostik serta kecermatan

pencatatan dan pelaporan antar negara. Penelitian yang membandingkan diagnosis

penyakit jiwa di New York dan London telah menunjukkan para ahli kedokteran jiwa

di New York lebih cenderung untuk memilih diagnosis skizofrenia, sedangkan di

London para ahli jiwa lebih menyukai diagnosis manik depresif untuk gejala-gejala

yang sama.

1.3 Variabel Waktu

Variabel waktu harus diperhatikan ketika melakukan analisis morbiditas

dalam studi epidemiologi karena pencatatan dan laporan insiden dan prevalensi

penyakit selalu didasarkan pada waktu, apakah mingguan, bulanan, atau tahunan.

Laporan morbiditas ini menjadi sangat penting artinya dalam epidemiologi

karena didasarkan pada kejadian yang nyata dan bukan berdasarkan perkiraan atau

estimasi. Selain itu, dengan pencatatan dan laporan morbiditas dapat diketahui adanya

perubahan-perubahan insiden dan prevalensi penyakit hingga hasilnya dapat

digunakan untuk menyusun perencanaan dan penanggulangan msalah kesehatan.

26

Page 27: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Mempelajari morbiditas berdasarkan waktu juga penting untuk mengetahui

hubungan antara waktu dan insiden penyakit atau fenomena lain, misalnya

penyebaran penyakit saluran pernafasan yang terjadi pada waktu malam hari karena

terjadinya perubahan kelembaban udara atau kecelakaan lalu lintas yang sebagian

besar terjadi pada waktu malam hari.

Fluktuasi insiden penyakit yang diketahui terdiri dari kecendrungan sekuler,

variasi siklik, variasi musim, variasi random. Kecendrungan sekular ialah terjadinya

perubahan penyakit atau kejadian luar biasa dalam waktu yang lama. Lamanya waktu

dapat bertahun-tahun sampai beberapa dasawarsa. Kecendrungan sekular dapat terjadi

pada penyakit menular maupun penyakit non-menular. Misalnya terjadi pergeseran

pola penyakit yang tidak menular yang terjadi di negara maju pada beberapa

dasawarsa terakhir. Pengetahuan tentang perubahan tersebut dapat digunakan dalam

penilaian keberhasilan upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit. Kecendrunan

sekuler juga dapat digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada

mortalitas. Dalam mempelajari kecendrungan sekular tentang mortalitas, harus

dikaitkan dengan sejauh mana perubahan pada insiden dan sejauh mana perubahan

tersebut menggambarkan kelangsungan hidup penderita. Angka kematian akan

sejalan dengan angka insiden pada penyakit fatal dan bila kematian terjadi tidak lama

terjadi tidak lama setelah diagnosis misalnya karsinoma paru-paru.

Variasi siklik ialah terulangnya kejadian penyakit setelah beberapa tahun,

tergantung dari jenis penyakitnya, misalnya epidemi campak biasanya berulang

setelah dua-tiga tahun kemudian. Variasi siklik biasanya terjadi pada penyakit

menular karena penyakit non-infeksi tidak mempunyai variasi siklik. Perubahan pola

27

Page 28: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

penyakit disebut siklik jika tingkat penyakitan naik turun selang beberapa hari,

minggu dan bulan atau bersifat musiman. Dirasakan sesak nafas pada penyakit

bisinosis karena debu kapas, memuncak pada hari pertama masuk kerja, setelah

penderita terbebas dari kapas selama liburan akhir minggu. Tingkat penyakitan

berbagai penyakit endemik, misalnya penyakit tifoid, naik turun selang beberapa

bulan.

Variasi musiman ialah terulangnya perubahan frekwensi insiden dan

prevalensi penyakit yang terjadi dalam satu tahun. Dalam mempelajari morbiditas dan

mortalitas, variasi musim merupakan salah satu hal yang sangat penting karena siklus

penyakit terjadi sesuai dengan perubahan musim dan berulang setiap tahun. Variasi

musim sangat penting dalam menganalisis data epidemiologis tentang kejadian luar

biasa untuk menentukan peningkatan insiden suatu penyakit yang diakibatkan variasi

musim atau memang terjadinya epidemi. Bila adanya variasi musim tidak

diperhatikan, kita dapat menarik kesimpulan yang salah tentang timbulnya kejadian

luar biasa. Disamping itu, pengetahuan tentang variasi musim juga dibutuhkan pada

penelitian epidemiologis karena penelitian yang dilakukan pada musim yang berbeda

akan menghasilkan frekwensi distribusi penyakit yang berbeda pula. Penyakit-

penyakit yang mempunyai variasi musim antara lain diare, influenza, dan tifus

abdominalis.

Variasi random dapat diartikan sebagai terjadinya epidemi yang tidak dapat

diramalkan sebelumnya, misalnya epidemi yang terjadi karena adanya bencana alam

seperti banjir dan gempa bumi.

28

Page 29: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Berbagai fenomena berkaitan dengan perubahan waktu. Sejalan dengan

perjalanan waktu, musim silih berganti, keadaan lingkungan berubah, situasi sosial

ekonomi berbeda, jumlah dan mutu pelayanan kesehatan dapat meningkat atau

merosot. Jika suatu penyakit terus menerus ditemukan pada sekelompok masyarakat,

baik dalam bentuk klinik yang berat, bentuk ringan maupun subklinik, penyakit

tersebut disebut endemik. Penyakit-penyakit kolera, malria, tuberkulosa, filariasis,

demam berdarah, bersifat endemik diberbagai daerah di Indonesia.

Penyakit endemik tiba-tiba dapat meledak dengan tingkat penyakitan yang

tinggi, sehingga terjadilah suatu wabah. Misalnya penyakit dipteri yang pada suatu

saat merajalela di dalam sekelompok masyrakat, tiba-tiba dapat muncul dan menjadi

wabah. Sebagai contoh, wabah penyakit kaki gajah (filariasis) diantara para

transmigan yang di daerah asalnya tidak mengenal penyakit tersebut.

Epidemi atau wabah merupakan kejadian penyakit pada anggota-anggota

suatu populasi tertentu yang jumlahnya jelas melebihi kasus yang biasanya ditemukan

pada populasi itu. Epidemi ini biasanya hanya mengenai anggota yang rentan dan

anggota populasi ini bisa tidak terbatas jumlahnya.

2. Survailens Epidemiologi

Tingkat terbebasnya dari penyakit menular merupakan suatu survailens yang

menetap terminologi survailens pertama kali digunakan pembatasan tertentu pada

individu sesudah kontak dengan penyakit menular yang serius. Orang yang tersangka

di tempatkan dibawah pengawasan medik untuk periode yang sama pada periode

inkubasi dari penyakit untuk deteksi beberapa tanda dan gejala dari penyakit. Jika hal

29

Page 30: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

ini jelas, orang tersebut diobati sebagai kasus. Sejak tahun 1950 konsep survailens

diperluas dan di aplikasikan untuk mengatur hubungan suatu penyakit dengan jelas

dari penderita atau kontak.

Saat ini, survailens terdiri dari beberapa aktivitas pada lapangan penelitian

tertentu. Seluruh kasus yang dicurigai bersama-sama dengan konfirmasi laboratorium

untuk diagnosis persuasif, untuk menentukan sumber infeksi, rute transmisi,

identifikasi, siapa-siapa yang terkena infeksi dan yang mempunyai resiko, akhirnya

untuk mengetahui penyebaran penyakit, penelitian ini idealnya dilakukan oleh

epidemiologis atau dokter.

Komparabilitas data survailens tergantung daari sensitivitas, reabilitas,

representatif sepanjang waktu dan daerah yang satu ke daerah lain, dan perubahan-

perubahan yang mungkin terjadi dalam sistim survailens.

Ada beberapa jenis survailens yaitu survailens aktif dan survailens pasif.

Survailens aktif merupakan usaha khusus yang dilakukan untuk memperoleh kejadian

yang lebih lengkap dengn sumber-sumber yang ada. Sedangkan survailens pasif

merupakan kejadian-kejadin yang dilaporkan/diterima tanpa ada usaha khusus untuk

memperoleh data yangn lebih lengkap.

Survailens komprehensif memiliki ciri-ciri dimana seluruh jenis kasus berasal

dari seluruh sumber yang ada, biasanya dilaksanakan secara pasif, insidens yang

diperoleh masih under estimate dan kecendrungan dapat dimonitor. Survailens

sentinel memiliki sumber yang terbatas, biasanya dilaksanakan secara aktif dan

kecendrungan dapat dimonitor.

30

Page 31: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Langkah-langkah di dalam aktivitas survailens adalah tentukan masalah

secara jelas terlebih dahulu, tentukan populasi studi, tempat dan periode waktu

observasi kemudian tentukan unit observasi dan spesifikasi data apa yang ingin

dikumpulkan lalu tentukan strategi studi dan tentukan metode pengumpulan data.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pelaksanaan pengumpulan data, analissa dat dan

interpretasi data. Tentukan strategi pencegahan dan pemberantasan. Berikan hasilnya

kembali kepada pemberi data dan orang lainnya yang membutuhkan. Selanjutnya

tentukan riset apa lagi yang dibutuhkan.

3. Ukuran Morbiditas

Morbiditas dalam arti sempit dimaksudkan sebagai peristiwa sakit atau

kesakitan. Dalam arti luas morbiditas mempunyai pengertian yang jauh lebih

kompleks, tidak saja terbatas pada statistik atau ukuran yang berkaitan dengan

peristiwa tersebut, tetapi juga faktor determinan termasuk antara lain faktor sosial,

ekonomi, budaya yang melatarbelakanginya.

Rasio

Rasio merupakan suatu angka yan menunjukkan besar perbandingan antara

jumlah tertentu dengan jumlah lainnya. Bentuk rasio yang paling umum digunakan

dalam hubungannya dengan ukuran frekwensi penyakit adalah rasio antara jumlah

penduduk yang menderita penyakit dari jumlah penduduk yang tidak menderita

penyakit. Sebagai contoh, rasio antara jumlah bayi dengan berat lahir dibawah 2500g

dengan jumlah bayi dengan berat lahir diatas 2500g.

31

Page 32: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Rate

Rate adalah menyatakan frekwensi penyakit per satuan penduduk. Untuk

tujuan epidemiologi, rate perlu dinyatakan dengan kurun waktu dimana pengamatan

terhadap kasus penyakit. Contoh, rate penyakit tuberkulosis pada kota A pada tanggal

1 Januari 1993 adalah 500 per 2000000 penduduk. Untuk tujuan perbandingan

penyakit dengan jumlah penduduk , biasanya dinyatakan dalam kelipatan sepuluh.

Jadi rate TBC di kota A dapat dinyatakan sebagai 0,025/100; 0,25/100; 250/ sejuta

penduduk. Rate memerlukan tiga item infomasi yaitu pembilang yangn menunjukkan

jumlah penduduk yang mengalami kejadian, penyebut yang merupakan jumlah

penduduk yang diamati dan kurun waktu pengamatan.

Pembilang dan penyebut pada suatu rate perlu mempunyai batasan yang sama,

apabila pembilang membatasi penduduk dengan umur, jenis kelamin, dan kelompok

etnik tertentu, maka penyebut juga harus membatasi pada hal yang sama. Apabila

penyebut membatasi hanya pada penduduk yang mempunyai resiko untuk mengalami

penyakit, maka penyebut sering disebut sebagai population at risk.

Jumlah kasus suatu penyakit kadang-kadang dinyatakan secara relatif

terhadap penduduk, yang disebut sebagai proportional rate. Contoh, proporsi

kematian akibat penyakit tertentu terhadap seluruh kematian, yang disebut

proportional mortality rate. Contoh lain, insiden suatu penyakit dilaporkan sebagai

proporsi penderita penyakit tersebut terhadap seluruh penderita yang berkunjung.

32

Page 33: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Insiden

Insiden suatu penyakit didefinisikan sebagai jumlah kasus baru penyakit

tersebut selama kurun waktu tertentu. Rate insiden merupakan insiden per population

at risk nya. Konsep population at risk penting dalam hubungannya dengan

pemahaman rate insiden. Population at risk diartikan sebagai jumlah orang-orang

yang mempunyai resiko terkena penyakit. Secara toritis, population at risk merupakan

jumlah lama waktu ’sehat’ dalam tahun yang dijalani bersama-sama oleh semua

anggota penduduk dari awal sampai akhir suatu kurun waktu pengamatan. Dalam

praktek besar population at risk umumnya diperkirakan dengan jumlah penduduk

tengah kurun waktu. Perkiraan ini didasarkan pada asumsi netral bahwa dari jumlah

kasus baru yang terjadi selama kurun waktu pengamatan, separuh terjasi sebelum dan

separuh terjadi sesudah tengah kurun waktu pengamatan. Penentuan insiden suatu

penyakit umumnya didasarkan pada mulainya gejala timbul, waktu diagnosis

penyakit, tanggal pelaporan atau tanggal dirawat. Perlu dicatat bahwa insiden adalah

frekwensi kejadian selama suatu kurun waktu.

Jadi insiden adalah upaya untuk menjelaskan faktor kausal, menitik bertakan

pada penjelasan tetang kejadian penyakit, dan ukuran deskriptif yang paling mengena

untuk keadaan ini adalah insiden rate. Faktor kausal bekerja sebelum dimulainya

serangan penyakit dideteksi dimana insiden dihitung, berarti pengukuran semakin

langsung atau semakin dekat dengn faktor kausal.

33

Page 34: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Attack Rate

Resiko terhadap suatu penyakit pada suatu penduduk mungkin saja terbatas

pada kurun waktu pendek. Hal ini dapat terjadi karena faktor etiologi penyakit hanya

muncul sebentar, yaitu hanya selama epidemi, atau resiko penyakit hanya terdapat

pada kelompok masyarakat tertentu. Sebagai contoh, suatu studi terhadap 194000

bayi yang baru lahir, ternyata 578 diantaranya mengalami hipertropik pilorok

stenosis. Karena kejadian ini terutama terjadi pad umur dibawah 3 bulan dan hampir

tidak pernah ditemukan pada bayi umur lebih dari 6 bulan, maka kurun waktu

pengamatan yang relatif pendek sudah cukup memadai. Dalam hal ini, rate insiden

pilorik stenosis adalah 578x1000/194000 atau 3 per 1000 kelahiran, tanpa perlu

memberikan spesifikasi lama kurun waktu pengamatan.

Secondary Attack Rate

Rate ini mengukur kejadian suatu penyakit menular diantara orang-orang

yang dicurigai terkontak dengan kasus primer. Secondary Attack Rate SAR)

diperoleh sebagai berikut:

SAR=jumlah kasus terkontak dg kasus primer dalam periode inkubasi maksimal x100Population at risk

Prevalensi

Point prevalen merupakan suatu ukuran sensus atau survei, yaitu mengenai

frekwensi suatu penyakit pada suatu saat tertentu. Pada suatu penduduk, pada suatu

saat point prevalensi rata-rata suatu penyakit merupakan proporsi dari penduduk

tersebut yang pada saat itu menderita penyakit tanpa memandang kapan penyakit

34

Page 35: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

telah mulai. Penyebut adalah semua penduduk baik yang menderita maupun yang

tidak menderita penyakit.

Periode prevalen merupakan suatu ukuran yang menunjukkan jumlah kasus

penyakit yang ada, baik yang lama maupun yang baru selama kurun waktu tertentu.

Peride prevalen merupakan jumlah antara point prevalen (jumlah kasus yang ada pada

awal dan akhir suatu kurun waktu). Periode prevalen kurang bermanfaat karena

secara umum diperlukan perbedaan antara kasus lama dan kasus baru. Dengan

demikian, ukuran frekwensi penyakit yang banyak digunakan adalah point prevalen

dan insiden. Point prevalen untuk selanjutnya disebut sebagai prevalen.

Terdapat hubungan penting antara prevalen dan insiden. Prevalensi bervariasi

menurut hasil perkalian antara insiden dan lama penyakit (D). D dihitung sejak awal

penyakit sampai berakhirnya penyakit yang diukur dari dalam kurun waktu yang

sama. Lama penyakit diukur dari titik yang sama (misalnya tanggal diagnosis) dan

prevalen hanya memasukkan kasus pada titik atau setelah titik tersebut.

Perubahan prevalen dari suatu kurun waktu ke kurun waktu berikutnya dapat

terjadi karena perubahan dalam insiden, lama penyakit, atau kedua-duanya. Sebagai

contoh; kemajuan pengobatan suatu penyakit yang mencegah kematian bayi tetapi

tidak menghasilkan kesembuhan, justru akan memberi pengaruh paradoks yaitu

meningkatnya prevalen penyakit. Penurunan suatu prevalen boleh jadi bukan saja

karena penurunan insiden tetapi dapat juga karena lama penyakit yang memendek

atau jumlah penderita yan meninggal semakin banyak. Selanjutnya apabila lama

penyakit memendek secara nyata, prevalen dapat turun walaupun insiden meningkat.

35

Page 36: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Penurunan prevalen penderita yang dirawat di rumah sakit jiwa yang banyak

dilaporkan merupakan contoh fenomena yang disebut terakhir.

Pada keadaan dimana insiden dan lama penyakit menetap dalam dimensi

waktu, dikatakan penyakit dalam keadaan stabil. Hubungan antara prevalen, insiden

dan lama penyakit dapat dinyatakan sebagai berikut:

P = I x D

P= prevalen

I= insiden

D= durasi penyakit

Pada persamaan tersebut apabila dua nilai diketahui maka nilai yang lain diketahui,

maka nilai yang lain dapat diketahui.

4. Ukuran Mortalitas

Data kematian dapat digunakan sebagai pengukur derajat kesehatan

masyarakat yaitu merupakan salah satu indeks status kesehatan penduduk. Makin

besar kematian, khususnya dari golongan umur anak dan dewasa muda, berarti makin

rendah derajat kesehatan masyarakat. Memang kematian merupakan salah satu

kejadian kehidupan yang harus terjadi pada setiap orang, akan tetapi saat terjadinya

tentu akan lebih baik setelah mencapai umur lanjut. Sedangkan apabila terjadi pada

umur muda berarti banyak faktor yang mempengaruhi kejadian kematian ini, yang

perlu diusahakan untuk diatasi melallui kegiatan kesehatan masyarakat dan teknologi

36

Page 37: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

kedokteran yang kini dapat diterapkan. Data kematian juga digunakan untuk menilai

keberhasilan usaha kesehatan dan usaha pengobatan yang dijalankan.

Dari sudut statistik, definisi mati atau kematian ialah hilangnya secara

permanen semua tanda-tanda kehidupan pada setiap waktu setelah kelahiran hidup

(lenyapnya fungsi-fungsi hidup sesudah dilahirkan tanpa kemungkinan resusitasi.

Dalam mengukur kematian pada suatu populasi biasanya diperhatikan hal-hal

antara lain jumlah orang yang mati (nilai absolut dari kejadian kematian), umur orang

yang mati (distribusi menurut golongan umur), golongan etnik orang yang mati

(distribusi menurut golongan etnik), dan sebab kematian (penyakit atau gangguan

kesehatan yang menyebabkan kematian).

Crude Death Rate

Angka kematian kasar adalah ukuran kematian yang diperhitungkan untuk dan dasar

seluruh penduduk, dan diperoleh dengan jalan membandingkan kejadian kematian

terhadap seluruh penduduk tanpa memperhatikan sifat-sifat tertentu penduduk

tersebut.

CDR= jumlah kematian yang terjadi diantara populasi dalam daerah tertentu selama setahun x1000Populasi total pertengahan tahun pada daerah tertentu pada tahun yang sama

Dari data ini jelas bahwa CDR merupakan angka perkiraan kasar mengenai

probabilitas kematian dalam masyarakat. Disebut perkiraan kasar karena

perbandingan diambil terhadap seluruh penduduk dari semua umur dan tentang

37

Page 38: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

kematian dari semua sebab. Angka ini sering dipakai sebagai indeks berbagai

masalah kesehatan dalam masyarakat.

Specific Death Rate

Angka kematian khusus adalah suatu ukuran untuk salah satu sifat yang ada

pada penduduk seperti golongan umur, golongan sex, golongan pekerjaan, status

pekerjaan, status perkawinan dan lain-lain.

SDR= jumlah kematian yg terjadi diantara populasi kelompok daerah tertentu selama setahun x1000Populasi total pertengahan tahun pada daerah tertentu pada tahun yang sama

Maksud kata tertentu/khusus pada rumus diatas karena rate adalah salah satu

segmen daripada penduduk yang mempunyai banyak kerentanan yang berbeda

terhadap kematian.

Cause Specific Mortality Rate

SDR= jumlah kematian oleh penyakit tertentu dalam satu periodex1000Jumlah penderita penyakit tersebut dalam periode yang sama

38

Page 39: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF MASALAH KANKER

1. Definisi

Epidemiologi deskriptif masalah kanker adalah studi yang mempelajari besarnya

masalah kanker dan distribusinya menurut variabel orang, tempat, dan waktu di

dalam masyarakat.

2. Tujuan Epidemiologi deskriptif:

1. agar dapat dilakukan evaluasi kecendrungan-kecendrungan masalah kanker

sehingga dapat dilakukan perbandingan antar negara dan antar daerah di

dalam satu negara

2. untuk memberikan informasi yang dibutuhkan sebagai dasar perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan sehubungan dengan masalah

kanker

39

Page 40: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

3. untuk mengidentifikasikan masalah kanker, yang dapat ditelusuri lebih lanjut

dengan epidemiologi analitik, dan untuk mengidentifikasikan penyebab-

penyebab yang mungkin menyebabkan masalah ini.

Untuk mendeskriptifkan adanya masalah kanker, pertanyaan utama yang

harus dijawab adalah siapa yang terkena, dimana kasus ini terdapat, dan kapan kasus

ini terjadi.

a. orang

terjadinya masalah kanker di masyarakat mungkin dapat dihubungkan dengan usia,

jenis kelamin, kelompok etnik/ ras, status sosial ekonomi, pekerjaa, pendidikan,

daerah geografi tertentu, dan pemilihan atau tigkat penghasilan.

b. tempat

lokasi dapat dideskriptifkan di dalam kaitannya dengan bangsa, daerah geografi, unit

administratif atau unit polotik. Tempat juga dapat diklasifikasikan menurut

karakteristik lingkunngan, tingkat pertumbuhan ekonomi dan lokasi rural/ urban.

c. waktu

masalah kanker dapat diekspresikan sebagai kejadian per periode waktu tertentu

misalnya tahun. Kejadian-kejadian kanker sepanjang waktu dapat tidak regular,

40

Page 41: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

konstan, meningkat, menurun, ada pola siklis, musim, dan sebagainya. Pembahasan

di dalam terjadinya penyakit sepanjang waktu tertentu, dapat menunjukkan adanya

perubahan di dalam faktor lingkungan, dan atau efektivitas dari proggram intervensi

yang dilaksanakan. Penentuan insiden dari kondisi sebelum dan sesudah intervensi

program tertentu, sangat berguna untuk menilai efek dari intervensi.

3. Survailans Kanker

3.1 Definisi

Survailans kanker merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, interpretasi data

mejadi informasi yang kemudian disebarluaskan kepada pihak yang berkepentingan

dan kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkesinambungan. Kegiatan ini

dianggap studi deskriptif yang terus menerus berlangsung.

3.2 Tujuan:

1. mendeskripsikan masalah kanker menurut orang, tempat dan waktu

2. memonitor perubahan dari pola yang ada

3. menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat

4. evaluasi dari pemaparan yang khusus

5. evakuasi program pencegahan dan pemberantasan

6. pembuatan hipotesa untuk penelitian lebih lanjut dengan studi analitik

3.3 Sumber Data:

41

Page 42: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

1. record/catatan rumah sakit/fasilitas kesehatan

2. record/catatan baha-bahan patologi baik dari otopsi maupun biopsi

3. survei:

-survei dalam rangka penemuan kasus

-suvei kanker

4. pemakaian obat-obat anti kanker

5. record/catatan dari populasi yang khusus seperti ketentaraan dan kelompok

industri tertentu

6. registrasi kanker

7. record/catatan sertifikat kematian

komparabilitas data survailans tergantung dari sensitivitas, reabilitas, representif

sepanjang waktu dan dari daerah yang satu ke daerah yang lain dan perubahan-

perubahan yang mungkin terjadi dalam sistim survailens.

4. Ukuran Frekwensi Kejadian Kanker

Data tentang frekwensi penyakit dan macam-macam aspek penyakit dalam

masyarakat, sangat penting artinya dalam merencanakan pelayanan kesehatan dan

mengevaluasi tentang efektivitasnya, untuk mencari penyebab penyakit, untuk

mengevaluasi cara pemberantasan penyakit, dan lain sebagainya.

Penggambaran frekwensi penyakit yang paling sederhana, adalah dengan

menyatakan banyaknya kasus yang ada. Misalnya pada tahun 1966 ada 699 kasus

kanker paru di Peru. Ini menunjukkan beban yang dipikul oleh Dinas Kesehatan Peru

yang disebabkan oleh penyakit kanker paru. Dengan data ini Pemerintah Peru dapat

42

Page 43: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

merencanakan seberapa obat yang disediakan untuk menolong penderita kanker paru

di negeri itu. Bila ternyata bahwa pada tahun 1960 jumlah kasus kanker paru yang

ada hanya 500 orang, dapatkah kita simpulkan bahwa keadaan di Peru bertmbah

buruk? Memang bila dilihat dari beban terhadap Dinas Kesehatan, memang

bertambah berat, tetapi bila dilihat dari keseluruhan penduduk, ternyata bahwa kasus

dari tahun 1966 merupakan 699/9000000 penduduk sedangkan kasus pada tahun

1960 merupakan 500/5000000 penduduk. Nyatalah bahwa untuk membandingkan

dua hal/kelompok/populasi yang berbeda, nilai mutlak saja tidak dapat dipakai, tetapi

haruslah dilihat kuantifikasinya terhadap keseluruhan populasi.

Ukuran frekwensi penyakit yang memungkinkan untuk mengadakan

perbandingan inilah yang penting dalam epidemiologi.. untuk itu dapat dipakai rate

atau ratio.

5. Rate dan Rasio

Rate dan rasio merupakan cara penggambaran penyakit yang paling sering

digunakan dalam epidemiologi karena dapat dipakai untuk membandingkan. Rasio

merupakan istilah yang sangat umum, dapat diterjemahkan sebagai “dibanding

dengan”. Misalnya rasio antar orang sakit dengan orang sehat, sama dengan jumlah

orang sakit dibanding dengan orang yang sehat atau dapat dituliskan sebagai:

Jumlah orang yang sakitJumlah orang yang sehat

43

Page 44: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Rasio menunjukkan perbandingan antara dua kualitas yaitu kuantitas pembilang

(numerator) dan kuantitas penyebut (denominator)nya. Kedua kuantitas tersebut tidak

harus mempunyai sifat/ciri yang sama. Apabila pembilang merupakan sebagian dari

penyebut, maka bentuk ini disebut proporsi. Contoh dari proporsi yang paling sering

dipakai adalah persentasi, misalnya persentasi dari penderita kanker paru di rumah

sakit A yang dapat dihitung dari:

Jumlah penderita kanker paru yang datang berobat ke RS Ajumlah orang yang berobat ke SR A(kanker paru+bukan kanker paru)

keistimewaaan lain dari proporsi adalah apabila unsur waktu diperhitungkan, maka

unsur tersebut harus ada dan sama besarnya pada pembilang maupun penyebut.

Apabila pembilang dikumpulkan dalam waktu satu tahun penanggalan; maka

penyebut pun harus dikumpulkan pula dalam waktu satu tahun penanggalan.

Dalam prakteknya, hal ini tak selalu mungkin untuk dikerjakan. Misalnya

perhitungan frekwensi penyakit. Jumlah penderita penyakit akan dihitung selama

periode waktu tertentu (misalnya saru penangggalan), sedangkan jumlah penduduk

yang ada akan diperhitungkan rata-ratanya. Ini sama dengan jumlah populasi pada

pertengahan periode waktu tersebut. Rasio dimana pembilangnya merupakan

sebagian dari penyebut, dan merupakan hasil pengumpulan data dalam satu periode

waktu sedangkan penyebutnya hasil dari perhitungan sesaat, disebut rate. Jadi dalam

perhitungan rate tersebut, ada tiga faktor yang penting yaitu pembilang (numerator),

penyebut (denominator), dan waktu.

44

Page 45: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Morbidity rate=jumlah orang sakit tertentu pada periode tertentu Jumlah penduduk penderita berasal pada pertengahan periode

Bila dalam suatu rate penyebutnya hanya terbatas pada mereka yang

mempunyai resiko untuk mengalami “event” yang dimaksud maka denominator ini

disebut population at risk. Rate yang penyebutnya population at risk ini mengukur

kemungkinan/resiko dari setiap individu dalam populasi tersebut untuk mengalami

“event” itu.

Dalam menginterpretasikan rate, rasio atau proporsi ini penting untuk

memperhatikan sumber angka-angka pembilang san penyebut yang dipakai, dan cara

pengumpulan datanya. Data tentang penyakit umumnya lebih susah didapatkan dari

pada data kematian. Ini desebabkan karena tidak semua penyakit di laporkan kepada

Dinas Kesehatan, lagi pula penyakit mempunyai sifat yang sangat berlainan dari

kematian yaitu, kematian merupakan hal yang pasti dan mudah ditentukan, kematian

terjadi pada satu saat yang dapat ditentukan dengan tepat, sedangkan waktu

berlangsungnya penyakit sukar ditentukan, kematian hanya terjadi satu kali pada

setiap individu sedangkan penyakit bisa menyerang orang yang sama beberapa kali

dalam satu periode.

Disamping itu penyakit mempunyai manifestasi yang sangat bervariasi. Jadi

agar dapat diperbandingkan haruslah jelas apa yang diukur dalam pembilangnya

misalanya jumlah orang yang sakit atau jumlah sakitnya atau dua-dua nya. Karena

penyakit tidak berlangsung sesaat tetappi berjalan dalam periode waktu misalany 3

hari, 5 bulan, 6 tahun dan sebagainya maka bila waktu pengamatan telah ditentukan,

45

Page 46: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

misalnya pada tahun penanggalan, penyakit yang diamati dapat digolongkan atas

beberapa golongan yaitu penyakit yang dimulai pada tahun penanggalan tersebut dan

sembuh dalam tahun itu juga, penyakit yang dimulai dalam tahun penanggalan itu

dan terus berlangsung walaupun tahun penanggalan sudah selesai, penyakit yang

belum dimulai sebelum tahun penanggalan tersebut tapi sembuh dalam tahun itu, dan

penyakit yang dimulai sebelum tahun penanggalan tersebut dan terus berlangsung

walaupun tahun itu sudah berlalu.

Oleh karena perhitungan kasus lama dan baru mempunyai kegunaan yang

berbeda maka dalam epidemiologi tersedia dua macam ukuran yang dapat dipakai

untuk menggambarkan frekwensinya yaitu prevalensi dan insiden.

6. Prevalensi dan Insiden

Prevalensi rate dan insiden merupakan ukuran penyakit yang sering dicampur

adukkan pemakaiannya. Prevalensi merupakan ukuran yang mengurusi data tentang

kasus lama. Ada dua macam ukuran yaitu point prevalence dan period prevalence.

Dimana point prevalence merupakan data penyakiy yang serupa dengan sensus. Dia

menyatakan jumlah penderita yang ada pada suatu waktu. Point prevalence rate

adalah proporsi dari penduduk yang sakit pada waktu tersebut. Pembilangnya terdiri

atas semua oran sakit, tanpa dibedakan sejak kapan mulainya dia sakit; sedangkan

penyebutnya adalah jumlah penduduk yang diperiksa baik yang sakit maupun yang

sehat. Jadi point prevalence rate menggambarkan apa yang ada pada waktu itu.

Periode prevalence menunjukkan jumlah penderita pad satu periode waktu.

Periode prevalence rate adalah jumlah tersebut persatuan penduduk yang diperiksa.

46

Page 47: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Insiden merupakan ukuran penyakit yang mengurusi kasus baru saja. Insiden

dari suatu penyakit adalah jumlah kasus baru yang timbul pada satu periode waktu

yang telah ditentukan, jadi dia menunjukkan frekwensi ”event” yang timbul dalam

periode tersebut. Insiden rate adalah jumlah kasus baru yang timbul dalam satu

periode waktu per population at risk. Insiden rate ini diperlukan untuk

membandingkan perkembangan penyakit pada populasi/kelompok yang berbeda dan

mencari etiologi dari suatu penyakit.

7. Ukuran-ukuran Kematian

Ukuran ukuran kematian banyak juga dipakai dalam epidemiologi oleh karena

ini kematian ini merupakan salah satu hasil akhir dari penyakit. Tidak berbeda dengan

rate dari suatu penyakit, untuk menghitung rate dari suatu kematian pun diperlukan

pembilang, penyebut, dan waktu yang ditentukan.

Crude Death Rate

Angka kematian kasar adalah ukuran kematian yang diperhitungkan untuk dan dasar

seluruh penduduk, dan diperoleh dengan jalan membandingkan kejadian kematian

terhadap seluruh penduduk tanpa memperhatikan sifat-sifat tertentu penduduk

tersebut.

CDR= jumlah kematian yang terjadi diantara populasi dalam daerah tertentu selama setahun x1000Populasi total pertengahan tahun pada daerah tertentu pada tahun yang sama

47

Page 48: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

Dari data ini jelas bahwa CDR merupakan angka perkiraan kasar mengenai

probabilitas kematian dalam masyarakat. Disebut perkiraan kasar karena

perbandingan diambil terhadap seluruh penduduk dari semua umur dan tentang

kematian dari semua sebab. Angka ini sering dipakai sebagai indeks berbagai

masalah kesehatan dalam masyarakat.

Specific Death Rate

Angka kematian khusus adalah suatu ukuran untuk salah satu sifat yang ada

pada penduduk seperti golongan umur, golongan sex, golongan pekerjaan, status

pekerjaan, status perkawinan dan lain-lain.

SDR= jumlah kematian yg terjadi diantara populasi kelompok daerah tertentu selama setahun x1000Populasi total pertengahan tahun pada daerah tertentu pada tahun yang sama

Maksud kata tertentu/khusus pada rumus diatas karena rate adalah salah satu

segmen daripada penduduk yang mempunyai banyak kerentanan yang berbeda

terhadap kematian.

Cause Specific Mortality Rate

SDR= jumlah kematian oleh penyakit tertentu dalam satu periodex1000Jumlah penderita penyakit tersebut dalam periode yang sama

48

Page 49: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

KESIMPULAN

Dari catatan sejarah yang terkumpul menunjukkan bahwa epidemiologi

merupakan ilmu yang telah dikenal sejak zaman dahulu bahkan berkembang

bersamaan dengan ilmu kedokteran karena kedua disiplin ilmu ini berkaitan satu

dengan yang lain. Misalnya studi epidemiologi bertujuan mengungkapkan penyebab

suatu penyakit atau program pencegahan dan pemberantasan penyakit yang

membutuhkan pengetahuan ilmu kedokteran seperti ilmu faal, biokimia, patologi,

mikrobiologi dan genetika. Hasil yang diperoleh dari studi epidemiologi dapat

digunakan untuk menentukan pengobatan suatu penyakit, melakukan pencegahan,

atau meramalkan hasil pengobatan.

Epidemiologi terbagi dua yaitu epidemiologi deskriptif dan epidemiologi

analitik. Epidemiologi deskriptif adalah merupakan bagian dari epidemiologi yang

menerangkan tentang pola kejadian penyakit pada suatu populasi (defined

community) berdasarkan faktor-faktor waktu, tempat dan orang.

Dalam upaya mencari frekwensi distribusi penyakit berdasarkan epidemiologi

deskriptif timbul berbagai pertanyaan, diantaranya siapa yang terkena, bila mana hal

49

Page 50: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

tersebut terjadi, bagaimana terjadinya, dimana kejadian tersebut, berapa jumlah orang

yang terkena, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana ciri-ciri orang yang terkena.

Analisis data epidemiologis berdasarkan variabel digunakan untuk

memperoleh gambaran yang jelas tentang morbiditas dan mortalitas yang dihadapi.

Dengan demikian memudahkan untuk mengadakan penanggulangan, pencegahan

atau pengamatan.

Untuk menentukan adanya peningkatan atau penurunan insiden atau

prevalensi penyakit yang timbul, harus diperhatikan kebenaran perubahan tersebut.

Perubahan yang terjadi dapat disebabkan perubahan semu sebagai akibat perubahan

dalam teknologi diagnostik, perubahan klasifikasi, atau kesalahan dalam perhitungan

jumlah penduduk.

Tingkat terbebasnya dari penyakit menular merupakan suatu survailens yang

menetap terminologi survailens pertama kali digunakan pembatasan tertentu pada

individu sesudah kontak dengan penyakit menular yang serius. Orang yang tersangka

di tempatkan dibawah pengawasan medik untuk periode yang sama pada periode

inkubasi dari penyakit untuk deteksi beberapa tanda dan gejala dari penyakit.

Morbiditas dalam arti sempit dimaksudkan sebagai peristiwa sakit atau

kesakitan. Dalam arti luas morbiditas mempunyai pengertian yang jauh lebih

kompleks, tidak saja terbatas pada statistik atau ukuran yang berkaitan dengan

peristiwa tersebut, tetapi juga faktor determinan termasuk antara lain faktor sosial,

ekonomi, budaya yang melatarbelakanginya.

Data kematian dapat digunakan sebaia pengukur derajat kesehatan masyarakat

yaitu merupakan salah satu indeks status kesehatan penduduk, juga untuk menilai

50

Page 51: Desk Rip Tife Pide Mio Log i

keberhasilan usaha kesehatan, usaha pengobatan yang dijalankan dan menilai

keganasan suatu penyakit. Ukuran mortalitas antara lain crude death rate, age

specific death rate, sex specific death rate.

DAFTAR PUSTAKA

Muti,Bhisma. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Surakarta: Gajah Mada University Press,1995

Sutrisno, Bambang. Epidemiologi Lanjut Volume 1. Jakarta: Dian Rakyat, 1990

Watik, Ahmad. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2003

Epidemiology. Available from: URL: F:\ikm\Informasi Sistem E-Learning Management Informastion System And Others Materials Epidemiology.htm

Epidemiology in Health Services Manegement. Available from: URL: F:\ikm\Epidemiology in Health Services ___ - Google Book Search.htm

Introduction to Epidemiology. Available from: URL: F:\ikm\Introduction to Epidemiology3 - Google Book Search.htm

51