desiminasi akhir
-
Upload
antonius-agil -
Category
Documents
-
view
226 -
download
29
description
Transcript of desiminasi akhir
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER2012
DESIMINASI AKHIRMANAJEMEN KEPERAWATAN
Di ruang mawar rsd dr soebandi jember
ANALISA DATAPERBANDINGAN FAKTOR INTERNAL
STRENGH WEAKNESS HASIL
Manajemen 3 1,8 1,2
SDM 2,8 2,4 0,4
Sarana prasarana 3,0 2,7 0,3
Asuhan Kep. 3,4 1,5 1,9
Logistick 2,0 2,2 -0,2
Pembiayaan 3,25 2,5 1,0
Jumlah 17,45 13,1 4,6
PERBANDINGAN FAKTOR EKSTERNAL
OPORTUNITY THREATED HASIL
Manajemen 2,5 2,2 0,3
SDM 3,0 1,5 1,5
Sarana prasarana 3,0 1,7 1,3
Asuhan Kep. 4,0 2,6 1,4
Logistic 4,0 2,6 1,4
Pembiayaan 4,0 2,4 1,6
Jumlah 20,5 13 7,5
PRIORITAS MASALAH1. Kurangnya sosialisasi MPKP tentang pendokumentasian pasien
traumatic brain injuri2. Evaluasi pada pasien di ruang observasi intensif belum tertulis
secara lengkap(B1-B6)3. Supervisi belum terjadwal4. Rencana harian dan bulanan belum terjadwal5. Belum ada lembar visite dokter6. Rapat keperawatan belum terjadwal dengan tetap7. Rencana keperawatan belum diurutkan sesuai prioritas8. Rumusan masalah tidak mengandung unsure SMART9. Pelatihan tenaga keperawatan belum sesuai10. BOR tinggi
Continou………11. Rapat tim kesehatan belum dilakukan12. Penilaian kinerja belum ada dari bidang keperawatan13. SOP manajemen belum ada14. Penilaian kerja dari karu belum ada15. Standart pelayanan menggunakan SPM16. Jumlah pasien berlebih tapi fasilitas kurang17. Tidak ada sketsel antar bed pasien18. Tidak ada ruang tunggu keluarga pasien19. Jumlah alat tenun masih jauh dari standart20. Kapasitas tempat tidur kurang untuk pasien bedah
Continou……21. SOP penunjang belum ada22. Daftar tunggu ops berlebih23. Dana JPS tidak bias dicairkan tiap bulan24. Fasilitas perawatan(instrument) masih kurang dari
rasio ruangan25. Dana JAMKESMAS tidak bias di klaim tiap bulan
sehingga rumah sakit harus mengeluarkan dana mandiri terlebih dahulu untuk perawatan pasien.
26. Tarif pelayanan harus sesuai dengan PERDA yang berlaku
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH
“Pengembangan kualitas perawat melalui Inhouse Training MPKP tentang pendokumentasian pasien Traumatic Brain Injury”.
PELAKSANAANBerdasarkan seleksi pemecahan masalah maka kami mengadakan kegiatan inhouse training berupa seminar pendokumentasian pada pasien Traumatic Brain Injury. Hal Yang Mendukung
Dalam pelaksanaan seminar adanya antusias yang tinggi dari kepala ruang dan staf ruang mawar untuk mengikuti seminar. Adanya ruang diskusi sebagai pelaksanaan seminar sehingga perawat ruangan dapat mengikuti seminar tanpa meninggalkan pelayanan.
Hambatan Factor yang menghambat jalannya seminar adalah kedisiplinan jam datang, sehingga seminar dimulai jam 08.30 wib. Selain itu adanya dokter visite, sehingga mengharuskan perawat shift pagi mengikuti visite dokter.
Bidang Manajemena. Fungsi perencanaan Faktor Pendukung
Pada visi, misi, filosofi ruangan Mawar, didapatkan faktor pendukung bahwasannya di ruang Mawar sudah ada visi, misi, filosofi yang sesuai dengan visi, misi rumah sakit. Dalam penyusunan rencana harian dan bulanan kepala ruangan beserta staf memberikan masukan positif agar penyusunan tersebut disesuaikan dengan apa yang telah disepakati di Ruang Mawar.
Faktor PenghambatPada penyusunan visi, misi, filosofi tidak ditemukan hambatan dikarenakan di Ruang Mawar sudah ada visi, misi, filosofi. Dalam penyusunan rencana jangka pendek ruangan didapatkan kurangnya antusias dari perawat ruang mawar untuk membuat rencana harian.
b. Fungsi pengorganisaianKompetensi pengorganisasian dalam pendekatan menejemen yang telah dilakukan mahasiswa adalah semua anggota kelompok bersama-sama telah membuat struktur organisasi, jadwal dinas, daftar alokasi pasien, dan uraian tugas serta setiap anggota kelompok pernah merasakan menjadi kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana.
c. Fungsi pengarahan Timbang Terima Pendelegasian Dan Supervisi Ronde Keperawatan Case Konfrensi Rapat Tim Kesehatan
d. Pengendalian
1) Indikator MutuKami telah melakukan penilaian mutu pelayanan dengan cara belajar menghitung BOR, TOI, ALOS, tingkat kepuasan klien .
2) Audit DokumentasiDukungan
Menggunakan format yang telah ada /tidak membuat format baru Pengkajian sudah meliputi biopsikososisospiritual Rencana tindakan sudah didokumentasikan sesuai dengan draft SAK yang ada di
ruanganHambatan
Penulisan tujuan masih ditemukan belum dituliskannya kriteria hasil Format asuhan keperawatan pada kolom tanda tangan tidak dicantumkan nama terang Kurve list belum optimal pengisiannya.3) Survey Kepuasan
Didapatkan hasil 4 pasien menyatakan puas karena saat datang perawat selalu memperkenalkan diri, 2 pasien menyatakan tidak puas terhadap pelayanan keperawatan karena perawat tidak pernah melakukan kegiatan memandikan pasien terutama pada pasien total care
Masalah KeperawatanSurvey masalah keperawatan yang didapatkan selama role play adalah:
1. Nyeri : 63%2. Resiko tinggi infeksi : 58%3. Kerusakan integritas kulit : 31%4. Gangguan perfusi jaringan serebral : 26%5. Intoleransi aktifitas : 26%6. Resiko tinggi peningkatan TIK : 26%7. Kerusakan mobilitas fisik : 21%8. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit : 21%9. Gangguan pola napas : 16%10.Ketidak efektifan bersihan jalan napas : 5%
Model Pemberian Asuhan Keperawatan
Pelaksanaannya berdasarkan hasil pengkajian, kelompok menerapkan MAKP model keperawatan tim.
HUBUNGAN PROFESIONALDalam praktek hubungan profesional selama praktek tidak ada masalah yang kami temukan dalam hal menjalin hubungan profesional baik hubungan mahasiswa dengan mahasiswa, maupun mahasiswa dengan perawat yang ada di ruangan, namun hubungan mahasiswa dengan profesi yang lain seperti dokter spesialis terdapat sedikit kendala pada kepercayaan dalam menyampaikan keadaan pasien saat ini.
Sistem Kompensasi Dan Penghargaan
Untuk pemberian kompensasi dan penghargaan pada karyawan Ruang Mawar kami selaku mahasiswa merasa tidak memiliki kewenangan, namun kami tetap memberikan usulan agar ruangan memberikan motivasi kerja terhadap staff agar diadakannya karyawan teladan minimal 1 tahun sekali.
EVALUASISetelah diadakan kegiatan pemecahan masalah yang diadakan dalam bentuk seminar pendokumentasian pasien Traumatic Brain Injury. Mahasiswa membuat standart operasional prosedur tentang pendokumentasian menggunakan B1-B6
Dari hasil evaluasi yang dilakukan terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang mawar didapatkan nilai pengkajian 75%, diagnose keperawatan 90%, perencanaan 80%, implementasi 90%, evaluasi 75%. Setelah dilakukan seminar Pendokumentasian Pasien Traumatic Brain Injury didapatkan nilai pengkajian 90%, diagnose 90%, perencanaan 85%, pelaksanaan 90%, evaluasi 90%. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan para peserta seminar setelah mendapatkan penjelasan materi dari narasumber. Hal ini tidak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh pembimbing akademik FIKES UNMUH Jember maupun pembimbing ruangan RSD Dr. Soebandi Jember.
REKOMENDASI1. Membuat standar kompetensi perawatan pasien
Traumatic Brain Injury2. Mengaplikasikan dan mengimplementasikan standar
asuhan keperawatan Traumatic Brain Injury3. Monitoring dan evaluasi kompetensi Traumatic
Brain Injury4. Monitoring dan evaluasi mutu pelayanan ruang
observasi intensif5. Mengkomunikasikan hasil monitoring dan evaluasi
ke pimpinan rumah sakit dan masyarakat
SARAN Bagi Institusi Pendidikan
Pembimbing secara kontinyu memberikan bimbingan kepada mahasiswa, dan diharapkan satu pembimbing saja yang membimbing mahasiswa dalam satu ruangan
Bagi RSD dr. Soebandi Jember Meningkatkan keahlian dan sertifikasi yang dimiliki perawat di Ruang Mawar Memberikan reward dan punissment yang sesuai dengan beban kerja perawat di
Ruang Mawar. Bagi Ruang Mawar Mengoptimalkan rencana harian perawat pelaksana dan katim, serta rencana
bulanan karu dengan pendokumentasian yang baik. Melakukan survey kepuasan perawat, pasien dan keluarga secara rutin minimal 6
bulan sekali. Melakukan rapat dengan tim kesehatan yang lain minimal 1 bulan sekali. Melakukan case conference minimal 2 minggu sekali. Melakukan pengisian daftar alokasi pasien secara rutin setiap hari. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan
berdasarkan kasus dan standar operasional prosedur berdasarkan tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien.