DESAKU MENANGIS

1
DESAKU MENANGIS Mataku masih mencari sebuah titik terang. Sedikit celah yang saat itu benar-benar aku harapkan. Hari masih belum terlalu petang. Namun tangisan dan jerit rintihan orang-orang disekitarku, membuat hatiku kalut dan was-was. Aku ingin cepat sampai ke penghujung hari. Orang-orang berlarian, berlalu lalang, meminta bantuan. Tim penyelamat gabungan saat itu sedang berusaha sangat keras untuk membantu warga sekitar. Tim penyelamat tersebut di benttuk dari gabungan antara tim SAR, POLISI, TNI, dan LSM serta dibantu oleh para sukarelawan juga warga sekitar. Masih sangat banyak korban yang belum di temukan hingga saat itu. Ya. . . termasuk adikku, Dani. Dani belum ditemukan hingga sekarang. Terakhir kali tetanggaku, bu Ratna mendapati adikku tengah asik bermain di sungai belakang rumah sesaat sebelum air bah dengan arus yang sangat deras menghanyutkannya. Ibuku

Transcript of DESAKU MENANGIS

Page 1: DESAKU MENANGIS

DESAKU MENANGIS

Mataku masih mencari sebuah titik terang. Sedikit celah yang saat itu benar-benar aku harapkan. Hari masih belum terlalu petang. Namun tangisan dan jerit rintihan orang-orang disekitarku, membuat hatiku kalut dan was-was. Aku ingin cepat sampai ke penghujung hari.

Orang-orang berlarian, berlalu lalang, meminta bantuan. Tim penyelamat gabungan saat itu sedang berusaha sangat keras untuk membantu warga sekitar. Tim penyelamat tersebut di benttuk dari gabungan antara tim SAR, POLISI, TNI, dan LSM serta dibantu oleh para sukarelawan juga warga sekitar.

Masih sangat banyak korban yang belum di temukan hingga saat itu. Ya. . . termasuk adikku, Dani. Dani belum ditemukan hingga sekarang. Terakhir kali tetanggaku, bu Ratna mendapati adikku tengah asik bermain di sungai belakang rumah sesaat sebelum air bah dengan arus yang sangat deras menghanyutkannya. Ibuku