Desakan Darah

download Desakan Darah

of 7

Transcript of Desakan Darah

  • 8/10/2019 Desakan Darah

    1/7

    LAPORAN FISIOLOGI HEWAN KEL 8 1

    Abstrak Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan

    pada dinding arteri. Tekanan darah biasanya digambarkan

    sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolic.

    Sphygmomanometer adalah salah satu komponen penting dalam

    pengukuran tekanan darah. Sistem sirkulasi pada ikan adalah

    sistem peredaran darah tertutup dan tunggal. Tujuan dari

    praktikum ini adalah untuk mempelajari cara penggunaan

    Spyghmomanometer sebagai alat pengukur desakan darah

    arterial dan untuk mengetahui faktor

    faktor yang

    mempengaruhi desakan darah serta membedakan macam-macam

    pembuluh darah pada ekor ikan komet. Praktikum ini dilakukan

    pada hari Rabu, 19 Maret 2014 pukul 07.30 09.30 WIB.

    Praktikum dilakukan di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi,

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Pada

    praktikum desakan darah ada 4 perlakuan yaitu telentang,

    berdiri, aktifitas fisik dan suhu dingin dan ada 3x pengulangan

    pada masing-masing perlakuan sedangkan pada praktikum aliran

    darah, ikan komet yang sudah dibius dengan alkohol diamati

    pembuluh darahnya di bagian ekor dibawah mikroskop stereo.

    Hasil dari praktikum desakan darah adalah berat badan, jenis

    kelamin, posisi tubuh, aktifitas fisik dan suhu mempengaruhi

    tekanan darah. Berat tubuh tertinggi mempunyai tekanan darah

    tertinggi. Beraktifitas meyebabkan tekanan darah lebih tinggidaripada telentang dan atau berdiri dan suhu dingin tekanan

    darah menyebabkan tekanan darah meningkat daripada suhu

    panas. Hasil pada aliran darah ikan komet yaitu pada ikan

    terdapat pembuluh utama (arteri dan vena) dan pembuluh

    cabang (kapiler).

    Kata Kunci Carassius auratus, Diastol, Pembuluh darah,

    Sistol, Spyghmomanometer.

    I. PENDAHULUAN

    ARAH merupakan cairan yang dipompa oleh jantung

    melalui pembuluh (arteriol, kapiler, venula dan vena) dari

    sistem peredaran darah [1]. Peredaran darah berkaitan

    dengan hal-hal mengenai pergerakan darah di dalam pembuluh

    darah serta perpindahan dari satu tempat ke tempat lain.

    Peredaran darah berperan dalam transportasi, osmoregulasi

    dan termoregulasi. Tekanan darah adalah tekanan yang

    ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat

    ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan

    diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat ventrikel

    beristirahat dan mengisi ruangannya. Tekanan darah biasanya

    digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan

    diastolik [2].

    Sphygmomanometer adalah salah satu komponen penting

    dalam pengukuran tekanan darah [3]. Alat ini terdiri dari

    sebuah manset yang dapat digelembungkan, pompa karet dan

    manometer merkuri atau ukuran tekanan untuk mengukur

    tekanan dalam manset [4]. [5] juga menambahkan Manset

    terpasang pada manometer merkuri yang dapat secara langsung

    mengukur tekanan tinggi kolom air raksa, diletakkan disekitarlengan atas probandus. Pemeriksa mendengarkan suara aliran

    darah dengan stetoskop yang ditempelkan pada arteri

    branchialis pada siku. Manset mengembang sampai arteri

    benar benar tersumbat dan aliran darah berhenti. Manset

    perlahan lahan mengempis, ketika tekanan manset sesuai

    dengan tekanan sistolik, dan darah mulai mengalir ke arteri.

    Aliran turbulen ini menciptakan suara mendesing. Tekanan

    saat terdengar bunyi ini adalah tekanan darah sistolik. Manset

    mengempis lebih lanjut dan tekanan ketika tidak ada suara

    yang terdengar adalah tekanan darah diastolik.

    Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah (tensimeter)

    sama

    dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur

    tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi

    liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang

    mengikat mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan

    tekanan di atas tekanan arteri lengan (branchial) dan kemudian

    secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi

    mercuri dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak

    pressure(systolic) dan lowest pressure(diastolic).

    Sistem sirkulasi pada ikan adalah sistem peredaran darah

    tertutup dengan jantung sebagai pemompa darah. Darah

    dialirkan ke seluruh tubuh dalam satu kali putaran. Peredaran

    darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satujalur sirkulasi peredaran darah. Berawal dari jantung, darah

    menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Tujuan dari

    praktikum ini adalah untuk mempelajari cara penggunaan

    Spyghmomanometer sebagai alat pengukur desakan darah

    arterial dan untuk mengetahui faktor faktor yang

    mempengaruhi desakan darah serta membedakan macam-

    macam pembuluh darah pada ekor ikan komet.

    Desakan Darah Manusia dan Aliran Darah Ikan

    Komet (Carassius auratus)

    Dwi Wahyu Intani (1511100063)

    Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi SepuluhNopember (ITS)

    Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

    e-mail: [email protected]

    D

  • 8/10/2019 Desakan Darah

    2/7

    LAPORAN FISIOLOGI HEWAN KEL 8 2

    II. METODOLOGI

    A.

    Waktu dan Lokasi

    Praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 19 Maret 2014

    pukul 07.30 09.30 WIB. Praktikum dilakukan di

    Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Institut Teknologi

    Sepuluh Nopember, Surabaya.

    B.

    Alat dan BahanAlat yang digunakan dalam praktikum desakan darah

    meliputi : Sphygmomanometer ABN precission (manual),

    Sphygmomanometer omron (digital), stetoskop, timbangan

    badan, dan kamera. Sedangkan alat yang digunakan pada

    praktikum aliran darah ikan yaitu gelas beker, cawan petri,

    gelas ukur, mikroskop stereo, kapas dan kamera.

    Bahan yang digunakan untuk praktikum desakan darah

    adalah probandus (laki laki dan perempuan), dan es batu.

    Sedangkan bahan untuk praktikum aliran darah ikan komet

    adalah akuades, alkohol 70% dan 2 ikan komet (Carassius

    auratus).

    C.

    Cara KerjaPada praktikum ini dilakukan 2 kegiatan yaitu mengetahui

    desakan darah manusia dan mengetahui aliran darah pada ekor

    ikan komet (Carassius auratus).

    Desakah Darah Manusia

    Ditimbang berat badan masing masing praktikan dan

    dipilih 2 probandus laki laki dan 2 perempuan dengan berat

    badan yang berbeda. Lengan kiri probandus di bebat dengan

    manset dan dicari posisi darah arteri (arteria branchialis) yang

    berdekatan dengan bagian lengan yang dibebat dan diletakkan

    stetoskop. Sebelum dipompakan melalui stetoskop terdengar

    denyut nadi. Dipompa udara kedalam pembebat itu sehingga

    air raksa menunjukkan pada angka 170 mm Hg. Dengan

    penuhnya udara maka bunyi denyut nadi semakin melemah dan

    menghilang. Pada waktu bunyi itu mulai melemah, dicatat

    berapa tinggi permukaan air raksa dan pengisian udara

    dilanjutkan. Setelah itu udara dikeluarkan kembali sambil

    didengarkan melalui stetoskop dan pada waktu denyut nadi

    terdengar pertama kali maka dicatat tinggi air raksa yang

    terlihat. Pengosongan dilanjutkan terus sehingga bunyi

    melemah dan permukaan air raksa dicatat tingginya dan pada

    saat bunyi menghilang sama sekali. Pekerjaan ini diulang

    sebanyak tiga kali untuk semua perlakuan yaitu posisi

    terlentang, berdiri, latihan fisik (berlari selama 5 menit) dan

    lengan diberi dengan es batu. Hasil setiap pengulangan diambil

    nilai rata ratanya dan data dimasukan kedalam tabel. Selain

    dengan cara manual tersebut juga dilakukan cara digital untuk

    mengetahui tekanan darah. Pada proses digital ini lengan

    dibebat dengan manset kemudian dilihat hasil tekanan sistol

    dan diastole serta tekanan darah yang ditunjukkan oleh

    monitor pada alat sphygmomanometer digital tersebut.

    Aliran Darah Ikan Komet (Carassius auratus)

    Disiapkan 2 ikan komet (Carassius auratus), Dilakukan

    pengenceran alkohol 70% menjadi 15% hingga volume

    300ml dalam gelas beaker. Dimasukkan 2 ikan komet kedalam

    gelas beaker tersebut dan dibiarkan sampai tidak sadar. Setelah

    itu ikan dipindahkan ke dalam cawan petri yang berisi sedikit

    air dengan posisi miring dan bagian kepala ditutup dengan

    kapas supaya tidak ada oksigen dan ikan tidak bergerak.

    Kemudian bagian ekor ikan diamati dibawah mikroskop.

    Diamati pembuluh darah dan diperhatikan jalannya darah

    dalam pembuluh pembuluh darah serta menentukan arteri,

    kapiler dan vena berdasarkan ciri cirinya kemudian

    didokumentasikan. Perhitungan pengenceran alkoholmenggunakan rumus sebagai berikut :

    Dimana : M1 : Konsentrasi Awal alkohol

    M2 : Konsentrasi akhir alkohol

    V1 : Volume yang dibutuhkan untuk pengenceran

    V2 : Volume akhir pengenceran

    III.

    PEMBAHASAN

    A. Desakan Darah Manusia

    Praktikum desakan darah bertujuan untuk mempelajari cara

    penggunaan Spyghmomanometer sebagai alat pengukur

    desakan darah arterial dan untuk mengetahui faktor faktor

    yang mempengaruhi desakan darah. Pada praktikum ini

    digunakan probandus dari jenis kelamin dan yang mempunyai

    berat badan yang berbeda untuk mengetahui pengaruh yang

    ditimbulkan dari faktor faktor tersebut. Selain itu jugadilakukan uji secara manual maupun digital. Pada uji manual

    dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali untuk meminimalisir

    kesalahan dalam pengukuran sedangkan uji digital cukup

    dilakukan satu kali. Dilakukan uji secara manual dan digital ini

    bertujuan untuk mencocokkan dan atau supaya mendapatkan

    data yang lebih akurat. Hasil dapat dilihat dalam tabel dibawah

    ini :

    Tabel 1.

    Hasil Pengukuran Tekanan Darah

    M1x VI= M2x V2

    M1 x VI = M2 x V2

    70% x V1 = 15% x 300ml

    V1 = 4500 / 70

    V1 = 64, 28 ml

  • 8/10/2019 Desakan Darah

    3/7

    LAPORAN FISIOLOGI HEWAN KEL 8 3

    Praktikum desakan darah ini dilakukan dengan metode tak

    langsung yaitu menggunakan Spyghmomanometer yaitu alat

    untuk mengukur takanan darah. Metode ini dibagi menjadi 2

    cara yaitu palpasi dan auskultasi. Palpasi hanya dapat

    digunakan untuk mengetahui sistole sedangkan auskultasi

    dapat digunakan untuk mengetahui sistole dan diastole dengan

    bantuan stetoskop. Masingmasing probandus diukur tekanan

    darahnya dengan 4 perlakuan yang berbeda- beda yaitu dalam

    posisi terlentang, berdiri, 5 menit setelah latihan dan diberisuhu dingin. Selain itu juga dilakukan pengukuran berat badan

    pada masing masing probandus karena menururt [6] berat

    badan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

    tekanan darah (curah jantung) seseorang.

    Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa probandus yang

    berjenis kelamin laki laki mempunyai tekanan darah yang

    lebih tinggi dibandingkan perempuan. Missal pada posisi

    terlentang tekanan darah suci sekitar 100/62mmHg (38/min),

    risa 98/58mmHg (40/min), yudi 116/68mmHg (48/min) dan

    faisal 123/68mmHg (55/min). Tekanan arteri yudi dan faisal

    lebih tinggi yaitu secara berurutan 48/min dan 55/min

    dibandingkan tekanan arteri suci (38/min) dan Risa (40/min).

    Hal ini disebabkan pada pria memiliki proses metabolisme

    yang tinggi dan dituntut untuk mengalirkan darah lebih kuat

    dan cepat dibandingkan wanita Pria memiliki tekanan darah

    yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan darah wanita,

    karena pria membutuhkan energi yang lebih banyak dari pada

    wanita [7].

    Selain jenis kelamin, berat badan juga dapat mempengaruhi

    tekanan darah. Pada setiap perlakuan (dari terlentang hingga

    suhu dingin), ratarata yang mempunyai berat badan tertinggi

    memiliki tekanan darah yang tinggi juga seperti yang dapat

    dilihat pada faisal yang mempunyai berat badan 75kg dan Risa

    yang mempunyai berat badan 42kg. Hal ini sesuai pernyataan

    [8] bahwa Orang yang berbadan besar (gemuk), jantung danpembuluh darahnya dilapisi oleh lemak yang tebal sehingga

    perlu tekanan yang besar untuk mengalirkan darah keluar dari

    jantung maupun masuk lagi ke jantung. Lemak-lemak dalam

    tubuh dapat memberikan tekanan tertentu terhadap pembuluh

    darah, yang akan menyempitkan pembuluh darah sehingga

    tekanan darah meningkat. Selain banyaknya lemak juga

    dipengaruhi oleh volume tubuh. Semakin besar volume tubuh

    semakin tinggi tekanan darah. Hal ini dijelaskan oleh [9] curah

    jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi yang

    obesitas lebih tinggi dibandingkan yang berat badannya

    normal. Logikanya, semakin besar ukuran tubuh, semakin

    banyak pula darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen

    dan makanan ke jaringan jaringan tubuh. Sudah dapat

    dipastikan volume darah yang beredar melalui pembuluh darah

    meningkat sehingga menyebabkan tekanan arteri meningkat.

    Posisi tubuh juga dapat mempengaruhi tekanan darah.

    Seperti halnya benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu,

    aliran darah akan mengalir semakin cepat mengalir bila posisi

    seseorang sedang berdiri, artinya tekanan darah tidak hanya

    berhubungan dengan aliran dan resistansi, tetapi juga gravitasi.

    Saat posisi sedang berbaring gravitasi dapat diabaikan. Hasil

    pengukuran probandus posisi telentang adalah Suci

    100/62mmHg, Risa 98/58 mmHg, Yudi 116/68mmHg dan

    Faisal 123/68 mmHg yaitu cenderung normal. Pada posisitelentang didapatkan tekanan darah yang cenderung normal

    karena aliran darah tidak mengalami gaya gravitasi yang dapat

    meningkatkan aliran balik vena [6] Sedangkan posisi berdiri

    diperoleh tekanan darah suci 109/77 mmHg, Risa

    106/63mmHg, Yudi 130/64mmHg dan Faisal 116/68mmHg.

    tekanan diastole menunjukkan cenderung naik (lihat tabel 1).

    Berdasarkan teori diketahui bahwa tekanan darah ketikaberdiri lebih tinggi. Hal ini disebabkan pada saat berdiri, posisi

    jantung tidak sama dengan pembuluh darah yang ada di tubuh

    sehingga jantung harus berkontraksi lebih kuat untuk

    mengalirkan darah. Selain itu juga disebabkan adanya gaya

    gravitasi. Pada posisi tegak, gaya gravitasi dari area di atas

    jantung membantu aliran balik vena sehingga tekanan diastole

    akan cenderung naik. Perubahan posisi tubuh dari posisi

    terlentang menjadi tegak juga dapat memindahkan darah dari

    sirkulasi pulmnonar ke vena-vena tungkai. Peningkatan refleks

    pada frekuensi jantung dan tekanan darah dapat mengatasi

    pengurangan aliran balik vena [6].

    Aktivitas fisik diketahui juga dapat meningkatkan tekanandarah. Hasil praktikum juga menunjukkan tekanan darah

    meningkat setelah melakukan aktivitas fisik (berlari 5 menit)

    jika dibandingkan dengan posisi telentang dan berbaring yaitu

    tekanan darah Suci 112/75 > mmHg, Risa (lihat tabel 1)Pada

    saat bekerja terjadi peningkatan metabolisme sel sel otot

    sehingga aliran darah meningkat untuk memindahkan zatzat

    makanan dari darah yang dibutuhkan jaringan otot. Semakin

    tinggi aktivitas maka semakin meningkat metabolisme otot

    sehingga curah jantung akan meningkat untuk mensuplai

    kebutuhan zat makanan melalui peningkatan aliran darah.

    Peningkatan curah jantung akan meningkatkan frekwensi

    denyut jantung yang akan meningkatkan denyut nadi pada

    akhirnya [10]. Mekanisme lokal yang mempertahankan

    sejumlah besar aliran darah otot saat berolahraga adalah

    penurunan Pco2 jaringan , peningkatan Pco2 dan akumulasi

    K+ serta metabolit vasodilator lain, suhu yang meningkat pada

    otot yang aktiif juga berperan memvasodilatasikan pembuluh

    darah. Dilatasi sfingter prakapiler dan arteriol menyebabkan

    peningkatan 10-100 kali lipat jumlah kapiler yang terbuka, dan

    jarak rerata antar darah dan sel aktif dan juga jarak difusi O2

    akan sangat berkurang [11].

    Pada perlakuan suhu dingin, hasil tekanan darah

    menunjukkan tekanan darah mengalami penurunan, Hasil

    praktikum ini tidak sesuai dengan teori bahwa aktivitas

    mempengaruhi tekanan darah, semakin berat aktivitas yangdilakukan maka tekanan darah semakin meningkat pula.

    Terjadinya perbedaan antara nilai tekanan darah sistolik

    sebelum dan sesudah terpapar panas yang ditimbulkan oleh

    tubuh disebabkan oleh beban kerja. Denyut jantung dapat

    berubah karena meningkatnya Cardiac Output (curahan

    jantung) yang diperlukan otot yang sedang bekerja dan karena

    [10]. Arteri arteri kecil di kulit akan mengalami dilatasi(melebar) kalau kena panas dan mengadakan kontraksi

    (mengecil) apabila kena dingin, sehingga bekerja seperti

    termostat yang mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal.

  • 8/10/2019 Desakan Darah

    4/7

    LAPORAN FISIOLOGI HEWAN KEL 8 4

    Kalau arteri-arteri kecil ini mangalami dilatasi, tekanan darah

    akan turun, oleh karena itu panas akan menurukan tekanan

    darah dan sebaliknya.

    Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja sistem

    kardiovaskular diantaranya adalah suhu, gravitasi, olahraga,

    usia, jenis kelamin, akselerasi dan aktivitas respirasi [12].

    Peningkatan temperatur, akan sangat meningkatkan frekuensi

    denyut jantung. Penyebab pengaruh ini kemungkinan karena

    panas meningkatkan permeabilitas membran otot terhadap ionyang menghasilkan peningkatan proses perangsangan sendiri.

    Peningkatan frekuensi denyut jantung berakibat pada tekanan

    curah jantung, sehingga akan berpengaruh pada tekanan arteri

    [13].

    Menurut [14] tekanan darah normal itu sangat bervariasi

    tergantung pada:

    1.

    Aktivitas fisik : Aktivitas fisik dan kegiatan sehari-hari

    sangat mempengaruhi tekanan darah, semakin tinggi kegiatan

    fisik yang dilakukan tekanan darah semakin meningkat.

    2.Emosi : Perasaan takut, cemas, cenderung membuat tekanan

    darah meningkat.

    3.

    Stres : Keadaan pikiran juga berpengaruh terhadap tekanandarah sewaktu mengalami pengukuran. Stress atau ketegangan

    jiwa dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan

    hormone adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat

    serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat [17]

    4.

    Usia : Tekanan darah akan cenderung tinggi bersama

    dengan peningkatan umur.

    Menurut [15], ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi

    tekanan darah, diantaranya adalah:

    1.

    Umur : Bayi yang baru lahir memiliki tekanan sistolik rata-

    rata 73 mmHg. Tekanan sistolik dan diastolik meningkat

    secara bertahap sesuai usia hingga dewasa. Pada orang lanjut

    usia, arterinya lebih keras dan kurang fleksibel terhadap darah.

    Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan sistolik. Tekanan

    diastolik juga meningkat karena dinding pembuluh darah tidak

    lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan darah.

    [16] juga menambahkan bahwa orang tua mempunyai tekanan

    darah yang lebih tinggi dibanding orang muda. Tekanan

    diastolik meningkat sampai sekitar umur 50 tahun kemudian

    stabil, sedangkan tekanan sistolik cenderung meningkat pada

    bagian akhir tahap kehidupan.

    2.Jenis Kelamin : Berdasarkan Journal of Clinical

    Hypertension, Oparil menyatakan bahwa perubahan hormonal

    yang sering terjadi pada wanita menyebabkan wanita lebih

    cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini juga

    menyebabkan risiko wanita untuk terkena penyakit jantungmenjadi lebih tinggi. Selain itu [16] menambahkan tekanan

    darah pada laki-laki lebih tinggi sampai umur 55 tahun.

    3.

    Olahraga ; Aktivitas fisik meningkatkan tekanan darah.

    4.

    Obat-obatan : Banyak obat-obatan yang dapat meningkatkan

    atau menurunkan tekanan darah. Pengaruh lain yang dapat

    menyebabkan naiknya tekanan darah adalah sebagai berikut :

    merokok, karena merangsang sistem adrenergik dan

    meningkatkan tekanan darah, minum alkohol dan minum obat-

    obatan Missal ephedrine, prednisone, epinefrin [17]

    5.Ras : Pria Amerika Afrika berusia di atas 35 tahun memiliki

    tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria Amerika Eropa

    dengan usia yang sama. Tekanan darah yang tinggi lebih sering

    terjadi pada kulit hitam disbanding ras yang lain [16]

    6.

    Obesitas : Obesitas, baik pada masa anak-anak maupun

    dewasa merupakan faktor predisposisi hipertensi.

    Selain itu [16] juga menambahkan bahwa tekanan darah

    juga dipengaruhi oleh 1) riwayat keluarga : pola genetik

    mempengaruhi baik tekanan darah yang rendah maupun tinggi,2) makanan bergaram : menyebabkan meningkatnya

    kemungkinan terjadinya tekanan darah tinggi dan 3) berat

    badan : peningkatan tekanan darah sesuai umur lebih tinggi

    pada orang yang gemuk dibandingkan orang normal.

    B.

    Aliran Darah Ikan Komet (Carassius auratus)

    Praktikum aliran darah ikan komet ini bertujuan untuk

    membedakan macam-macam pembuluh darah pada ekor ikan

    komet. Digunakan ikan komet karena ikan komet mudah

    didapat, ikan komet juga memiliki ekor yang panjang dan

    transparan sehingga dapat dengan mudah diamati pembuluh

    darah yang berada pada ekor ikan komet. Pada praktikum ini

    digunakan pengenceran alkohol sebanyak 15% untuk

    pembiusan ikan. Karena jika konsentrasi terlalu rendah akan

    sulit untuk membius ikan sedangkan konsentrasi terlalu tinggi

    akan menyebabkan kematian pada ikan dan aliran darah tidak

    bisa diamati. Hasil pengamatan pembuluh darah ekor ikan

    komet (Carassius auratus) :

    Gambar 1. Penampang pembuluh darah ikan Komet (Carassius auratus). a :

    pembuluh vena,b : Pembuluh kapiler, c : Pembuluh arteri.

    Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui pembuluh

    pembuluh darah serta aliran darah ikan komet. Saluran

    pembuluh darah atau sistem pembuluh darah dalam tubuh ikan

    dapat dibedakan atas : Pembuluh utama, yaitu arteri dan vena

    yang terdapat di sepanjang tubuh dan Pembuluh cabang, yaitu

    cabang-cabang dari pembuluh utama yang menuju ke kulit,

    rangka, otot, spina cord (sumsum tulang belakang), organ

    pencernaan dan lain-lain. Cabang-cabang pembuluh darah

    yang kontak langsung dengan sel-sel dari organ-organ tubuh

  • 8/10/2019 Desakan Darah

    5/7

    LAPORAN FISIOLOGI HEWAN KEL 8 5

    adalah kapiler darah. Pembuluh vena adalah pembuluh darah

    yang mengalirkan darah kembali menuju jantung [1]. Seperti

    yang ditunjukkan pada gambar pembuluh vena adalah

    pembuluh yang aliran darahnya menuju ke jantung (menjauhi

    ekor) dan berukuran tebal. Sedangkan pembuluh arteri adalah

    pembuluh yang membawa darah meninggalkan jantung [1].

    [18] menyatakan bahwa warna darah yang tampak di bawah

    mikroskop adalah merah cerah di permulaan arteri yang

    semakin pekat ke arah vena. Pada gambar, pembuluh arteriditunjukkan oleh gambar pembuluh yang arah aliran darahnya

    menuju ekor yang berarti mengalirkan darah dari jantung ke

    seluruh tubuh. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang

    berfungsi sebagai tempat pertukaran cairan, nutrisi dan gas

    antara darah dengan cairan interstitial [1]. Pada gambar,

    pembuluh kapiler ditunjukkan dengan gambar pembuluh yang

    kecil dan tipis. Menurut [13] tata letak dan struktur pembuluh

    akan mempengaruhi tekanan dan kecepatan aliran darah yang

    mengalir di sepanjang pembuluh tersebut. Menurut [18],

    tekanan darah akan semakin kecil apabila menjauhi jantung.

    Oleh karena itu, arteri memperoleh tekanan darah yang paling

    besar dibandingkan dengan pembuluh pembuluh lainnya.

    Tekanan itu semakin kecil di sepanjang kapiler dan vena.Adapun perbedaan pembuluh arteri, vena dan kapiler yang

    disajikan dalam tabel berikut yaitu menurut [19] :

    Tabel 2.

    Perbedaan pembuluh arteri, vena dan kapiler

    Ikan mempunyai sistem sirkulasi tertutup dengan jantung

    sebagai pemompa darah dalam satu kali putaran melalui tubuh

    (Darah dari jantung menuju insang, dari insang beredar ke

    tubuh, dan kemudian kembali ke jantung). Sistem peredarandarah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu

    jalur sirkulasi peredaran darah. Start dari jantung, darah

    menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya,

    darah dialirakan ke dorsal aorta dan terbagi ke segenap organ-

    organ tubuh melalui saluran-saluran kecil. Selain itu, sebagian

    darah dari insang terkadang langsung kembali ke jantung. Hal

    ini terjadi apabila tidak semua output cardiac dibutuhkan

    untuk menuju ke dalam dorsal aorta dan pembuluh eferen yang

    lain. Pada bagian lain, yaitu berawal dari insang pertama

    sebelum dihubungkan ke sistem vena. Peranan kedua organ ini

    mungkin sebagai ventilasi kontrol dan untuk sekresi gas ke

    cairan air mata [20].

    Pada sebagian besar ikan, semua darah yang masuk kedalamjantung melalui vena mempunyai kadar O2 yang rendah dan

    CO2yang tinggi, yaitu yang disebut darah vena, jantung terdiri

    atas sebuah sinus venosus, sebuah atrium, sebuah ventrikel dan

    sebuah konus arteriosus yang tersusun dalam urutan linear.

    Kontraksi otot jantung meningkatkan tekanan darah yang

    didalam vena sangat rendah, dan mengeluarkan darah melalui

    suatu arteri, aorta ventral ke-5 atau ke-6 pasang lung aorta

    yang menjulur secara dorsal melalui kapiler di dalam insang

    ke aorta dorsal. Pada waktu darah melalui insang,

    karbondioksida dilepaskan dan O2diambil, hal ini mengubah

    darah menjadi darah arteri. Aorta dorsal membagi darah ini

    melalui cabang-cabangnya ke seluruh bagian tubuh [21] Dibagian lamina insang terjadi pertukaran gas CO2 dari darah

    dan O2 dari air secara difusi secara berlawanan (counter

    curent). Dengan mekanisme seperti itu diharapkan gradien

    konsentrasi CO2dan O2dapat stabil [18].

    IV.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil praktikum diketahui metode tak langsung

    untuk pengukuran tekanan darah yaitu menggunakan

    spyghmomanometer. Prinsipnya yaitu dengan pengisian dan

    pengosongan udara ke dalam manset dengan pompa karet dan

    hasil ditunjukkan pada kolom air raksa. Spyghmomanometer

    ada yang digunakan secara manual dan digital. Tekanan darah

    dipengaruhi oleh berat badan, jenis kelamin, posisi tubuh,

    aktifitas tubuh dan suhu dingin. Berat badan paling tinggi,

    jenis kelamin laki laki, melakukan aktifitas fisik dan suhu

    dingin dapat meningkatkan tekanan darah normal. Pada posisi

    tegak mempunyai tekanan darah lebih tinggi daripada

    berbaring. Merujuk pada hasil praktikum, dari beberapa faktor

    tersebut yang paling terlihat nyata mempengaruhi tekanan

    darah adalah jenis kelamin. Ikan komet adalah ikan yang

    mempunyai warna ekor transparan sehingga dapat diamati

    pembuluh darahnya. Berdasarkan hasil pengamatan mikroskop

    diketahui bahwa Pembuluh darah pada ikan terdapat pembuluh

    darah utama (arteri dan vena) dan pembuluh darah cabang(kapiler). Pembuluh darah arteri ditunjukkan oleh aliran darah

    yang meninggalkan jantung (menuju ke seluruh tubuh/ ekor).

    Pembuluh vena ditunjukkan oleh aliran darah yang menuju

    jantung (menjauhi ekor). Sedangkan pembuluh kapiler

    ditunjukkan dengan pembuluh pembuluh kecil dan tipis.

    Sistem peredarah darah ikan yaitu tertutup dan tunggal yaitu

    melewati jantung 1x dan hanya terdapat satu jalur sirkulasi.

  • 8/10/2019 Desakan Darah

    6/7

    LAPORAN FISIOLOGI HEWAN KEL 8 6

    LAMPIRAN

    A.

    Foto Perlakuan Desakan Darah Manusia

    No. Perlakuan Gambar

    1. Berat badanprobandus

    ditimbang untuk

    menentukan

    probandus yang

    memiliki berat

    badan tertinggi dan

    terendah.

    Gambar 1. Penimbangan berat badan

    2. Disiapkansphygmomanometer

    dan stetoskop

    stetoskop.

    Gambar 2. Sphygmomanometer (manual)

    Gambar 3. Stetoskop

    Gambar 4. Sphygmomanometer (digital)

    3 Dilakukanpengukuran tekanandarah dengan posisi

    telentang

    Gambar 5. posisi telentang

    4 Dprobandus diberiperlakuan fisik

    yaitu berlari selama

    5 menit

    Gambar 6. Aktivitas fisik

    5 Probandus diberiperlakuan suhu

    dingin pada lengan

    kiri atas selama 2

    menit.

    Gambar 7. Suhu dingin

    B. Foto Perlakuan Aliran Darah Ikan Komet (Carassius

    auratus)

    N

    o

    Perlakuan Foto perlakuan

    1 Baker glass diisi

    dengan alkohol 15%

    Gambar 8. Larutan alkohol 15%

    2 Ikan komet

    dimasukkan dalam

    larutan allkohol 15%.

    Gambar 9. Ikan komet dalam alkohol

    3 Beker glass ditutup

    dengan cawan petri

    hingga ikan komet

    pingsan

  • 8/10/2019 Desakan Darah

    7/7

    LAPORAN FISIOLOGI HEWAN KEL 8 7

    Gambar 10. Beaker glass ditutup

    cawan petri

    4 Ikan komet yang telah

    pingsan dipindahkan

    ke dalam cawan Petri

    yang berisi sedikit air

    dengan tubuh miring

    dan kepala ditutup

    dengan kapas.

    Gambar 11. Ikan komet dalam cawan

    Petri

    5 Di amati di bawah

    mikroskop stereo

    mulai perbesaran

    100x dan 400x

    mengenai pembuluh-

    pembuluh darah pada

    bagian ekor

    transparan

    Gambar 12. Pengamatan pembuluh

    darah ikan komet

    6 Didokumentasikan

    hasil pengamatan

    yang terlihat pada

    mikroskop dan

    diamati pembuluh

    pembuluh darah pada

    ekor ikan komet.

    Gambar 13. Hasil pengamatan

    pembuluh darah

    DAFTARPUSTAKA

    [1]

    Graaff, Kent M., dan R. Ward Rhees, Human Anatomy and Physiology,

    New York ; McGraw-Hill (2001).

    [2]

    Oxford, Oxford Consice Medical Dictionary 6th ed. New York: Oxford

    University Press (2003).

    [3]

    Din, Jamal ud, Zahidullah Khan dan Shafaq Naz, Study of the

    Accuracy Sphygmomanometer in A Teaching Hospital,Gomal Journal

    of Medical Sciences January-June 2010, Vol. 8, No.1, Department of

    Medicine, Khyber Teaching Hospital, Peshawar, Pakistan (2010).

    [4]

    Rao, C. Raja dan S.K. Guha, Principles of Medical Electronics and

    Biomedical Instrumentation, India : Universities Press (2000).

    [5]

    K, Kanakapriya dan M. Manivannan, Blood Pressure Measurement

    with Sphygmomanometer in High Fidelity Mannequins,International

    Journal of Emergin Technology and Advannced Engineering, Vol. 2,

    Issue 9, September 2012,India : Institute of Technology Madras (2012).

    [6]

    Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi . Jakarta : Penerbit Buku

    Kedokteran EGC (2003).

    [7]

    Pearce, E.C., Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta : PTGramedia (2002).

    [8]

    Campbell N. A. et.al., Biologi jilid 3 edisi kelima. Jakarta :

    Erlangga (2004).

    [9]

    Marliani, Lili dan Tantan S., Hipertensi, Jakarta ; PT Elex Media

    Komputindo (2007).

    [10]

    Pulung S. dan Ika Setya P.,Perbedaan Efek Fisiologis paa Pekerja

    Sebelum dan Sesudah Bekerja di Lingkungan Kerja Panas (Studi PadaPengrajin Manik -Manik Desa Plumpogambang Kecamatan Gudo

    Kabupaten Jombang),Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.2, No. 2,

    Januari (2006) : 163-172.

    [11]

    Ganong W. Review of medical physiology. 21 sted. USA: McGraw-Hill

    Companies, Inc; (2003) 651-656.

    [12]

    Mohrman D, Jane H. Cardiovascular physiology. Sixth edition. USA:

    McGraw-Hill Companies, Inc; (2006) 185-203.

    [13]

    Guyton, AC,Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit,Jakarta :EGC

    buku kedokteran, (1997).[14] Health, V. Hipertensi Jakarta: Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama

    (2004).

    [15]

    Kozier, B., et al. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier Erb.

    Jakarta: EGC (2009).

    [16]

    Pederson, Gordon W., Buku Ajar Praktis Bedah Mulut, Jakarta : EGC

    (1996).

    [17]

    Lany, Gunawan, Hipertensi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (2001)

    [18] Hidayati, Dewi,Modul Ajar Fisiologi Hewan, Surabaya : Prodi

    Biologi ITS (2010).

    [19]

    Harvey, R.P. dan Rosenthal, N., Hearth Development an Blood, San

    Diego : Academica Press (1999).

    [20]

    S.B. Soewolo, T. Yudani, Fisiologi Manusia. Malang : UM Press.

    (2005).

    [21]

    Villee, et al,Zoology Umum, Edisi keenam, jilid I,Jakarta :Erlangga

    (1984).