DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

21
DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (STUDI KASUS SUPERMARKET PURNAMA DI YOGYAKARTA) Oleh: Muhammad Subkhan Syaukani Albahaj Dosen Pembimbing: Dr. Zaki Baridwan., SE., MSI., Ak., CA., CPA., CLI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dan mendesain ulang sistem informasi sumber daya manusia yang ada di supermarket Purnama Yogayakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualititaf dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara. Penelitian ini menemukan permasalahan pada desain sistem informasi sumber daya manusia yang ada di supermarket Purnama sebagai objek penelitian, yaitu struktur organisasi, perekrutan sumber daya manusia, tata tertib operasional, dan kebijakan-kebijakan operasional perusahaan. Usulan desain dari hasil evaluasi berbasis benchmark antara desain sistem informasi sumber daya manajemen supermarket Alfamart dan supermarket Maga. Sehingga dari hasil benchmark dapat menutupi kekurangan dan kelemahan pada desain sistem informasi sumber daya manusia yang disesuaikan dengan karakteristik objek penelitian. Kata Kunci: Struktur organisasi, perekrutan sumber daya manusia, tata tertib operasional, kebijakan-kebijakan operasional perusahaan. ABSTRACT DESIGN INFORMATION SYSTEMS MANAGEMENT HUMAN RESOURCES (CASE STUDY SUPERMARKET PURNAMA AT YOGYAKARTA) The research aims to evaluate and redesign the existing human resource information system in Purnama Supermarket in Yogyakarta. This is a qualitative research by using a descriptive approach. The type of data used in this study is primary data obtained by data collection method of observation and interview. This study finds problems in the design of human resource information system in supermarkets Purnama as the research object, namely organizational structure, human resources recruitment, operational order, and operational policies of the company. Proposed design of benchmark-based evaluation results between the design of information

Transcript of DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Page 1: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

(STUDI KASUS SUPERMARKET PURNAMA DI YOGYAKARTA)

Oleh:

Muhammad Subkhan Syaukani Albahaj

Dosen Pembimbing:

Dr. Zaki Baridwan., SE., MSI., Ak., CA., CPA., CLI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dan mendesain ulang sistem informasi sumber

daya manusia yang ada di supermarket Purnama Yogayakarta. Jenis penelitian ini

adalah penelitian kualititaf dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan

metode pengumpulan data observasi dan wawancara. Penelitian ini menemukan

permasalahan pada desain sistem informasi sumber daya manusia yang ada di

supermarket Purnama sebagai objek penelitian, yaitu struktur organisasi, perekrutan

sumber daya manusia, tata tertib operasional, dan kebijakan-kebijakan operasional

perusahaan. Usulan desain dari hasil evaluasi berbasis benchmark antara desain

sistem informasi sumber daya manajemen supermarket Alfamart dan supermarket

Maga. Sehingga dari hasil benchmark dapat menutupi kekurangan dan kelemahan

pada desain sistem informasi sumber daya manusia yang disesuaikan dengan

karakteristik objek penelitian.

Kata Kunci: Struktur organisasi, perekrutan sumber daya manusia, tata tertib

operasional, kebijakan-kebijakan operasional perusahaan.

ABSTRACT

DESIGN INFORMATION SYSTEMS MANAGEMENT HUMAN RESOURCES

(CASE STUDY SUPERMARKET PURNAMA AT YOGYAKARTA)

The research aims to evaluate and redesign the existing human resource information

system in Purnama Supermarket in Yogyakarta. This is a qualitative research by

using a descriptive approach. The type of data used in this study is primary data

obtained by data collection method of observation and interview. This study finds

problems in the design of human resource information system in supermarkets

Purnama as the research object, namely organizational structure, human resources

recruitment, operational order, and operational policies of the company. Proposed

design of benchmark-based evaluation results between the design of information

Page 2: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

systems management resources supermarket Alfamart and supermarkets Maga. So

from the benchmark results can cover the shortcomings and weaknesses in the design

of human resource information systems adjusting the characteristics of research

objects.

Keywords: Organizational structure, human resources recruitment, operational

rules, company operational policies

PENDAHULUAN

Persaingan di dunia bisnis semakin berkembang di era globalisasi. Perusahaan

dituntut dapat meningkatkan kinerja dengan efektif dan efisien dalam menyelesaikan

kerja ataupun memecahkan persoalan yang ada di perusahaan, sehingga dapat

bersaing dengan perusahaan lain. Faktor utama yang dapat meningkatkan kinerja

perusahaan adalah sumber daya, sumber daya yang ada diperusahaan seperti sumber

daya financial, sumber daya manusia, dan kemampuan teknologi dan sistem

(Simamora, 1995). Oleh karena jumlah sumber daya yang ada di perusahaan

terbatas,untuk itu perlu dilakukannya pemberdayaan dan pengoptimalisasi

penggunaannya agar dapat mempertahankan kelangsungan perusahaan. Salah satu

aset terpenting dari sumber daya yaitu sumber daya manusia.

Sistem yang menyediakan informasi tentang sumber daya manusia perusahaan

merupakan sistem informasi sumber daya manusia atau HRIS ( Human resource

information system), yaitu sistem yang mendukung aktivitas-aktivitas manajemen di

fungsi sumber daya manusia. Fungsi sumber daya manusia ini dikenal dengan

departemen personalia, yang sekarang berganti menjadi fungsi sumber daya manusia,

sehingga menunjukan bahwa manusia didalam organisasi merupakan sumber daya

ekonomis yang penting, dimana akan mengembangkan sumber daya melalui

pelaksanaan perekrutan, pelatihan, pendidikan yang berkelanjutan, konseling, dan

melakukan evaluasi lingkungan kinerja ( Hall, 2007 : 20). Chairul (2014) sistem

informasi manajemen sumber daya manusia dibentuk untuk mendukung proses yang

ada di dalam organisasi ataupun perusahaan, yang ruang lingkupnya mencangkup

proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang menggambarkan

kondisi sebenarnya di lapangan.

Penelitian serupa dilakukan oleh Yeni Carolina (2015) yang melakukan penelitian

tentang pengaruh kinerja individu terhadap kualitas sistem informasi akuntansi pada

bank-bank di kota bandung. Hasil penelitian tersebut adanya pengaruh yang kuat dan

searah antara kinerja individu dengan kualitas sistem informasi. Salah satu hasil dari

sistem informasi yaitu sistem informasi sumber daya manusia, sehingga akan

meningkatkan pula kinerja organisasi, dengan efisiensi dan efektivitas perusahaan

akan tercapai, dari pengoptimalan sistem informasi.

Dengan omzet ratusan milyar pertahun yang dicapai oleh supermarket Purnama,

akan tetapi pesaing akan terus berkembang agar tetap bertahan dipasar walaupun

Page 3: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

keadaan pasar sedang lesu yang dicerminkan dari banyak gerai retail yang tutup.

Dengan pencapaian supermarket Purnama terbilang bagus, tetapi manajemen merasa

tidak mencapai kinerja yang optimal, jika dilihat dari kinerja sumber daya manusia

yang sekarang dibandingkan dengan pesaing dari supermarket lainnya, sehingga

manajemen merasa masih dapat meningkatkan potensi kinerja dari sumber daya

manusia. Disisi lain banyak supermarket baru bermunculan dengan pelayanan dan

sumber daya manusia yang profesional, sehingga semakin ketatnya persaingan dalam

usaha ini.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

Mengevaluasi sistem informasi sumber daya manusia yang ada di supermarket

Purnama Yogyakarta dan mengkonsep dan mendesain dari evaluasi sistem informasi

sumber daya manusia yang ada di supermarket Purnama Yogyakarta.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian dari skripsi ini adalah penelitian kualitatif, Creswell (2009)

menjelaskan bahwa penelitian kualitatif memahami data atau kejadian yang di alami

oleh subjek penelitian secara mendalam. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan

deskripsi, yaitu penelitian dimana berupaya untuk menuturkan pemecahan masalah

yang sedang dihadapi berdasarkan data-data berupa kalimat tertulis atau lisan dari

individu dan perilaku yang dapat diamati (Creswell,2009). Alasan peneliti mengambil

penelitian kualitatif adalah guna mengetahui subjek yang diteliti secara keseluruhan

seperti kegiatan antara karyawan dengan karyawan, karyawan dengan pelanggan.

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data primer

didapatkan dengan melakukan wawancara dan observasi. Dalam wawancara

penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, dimana merupakan wawancara

yang pewawancaranya menetapkan secara pribadi baik masalah dan pertanyaan yang

akan disampaikan. Wawancara dilakukan kepada dua supermarket untuk melakukan

benchmark. Pertama wawancara dilakukan dengan pemilik supermarket Maga yang

berada dikota Yogyakarta. Supermarket Maga dipilih karena sudah berdiri lebih dari

15 tahun serta mempunyai omzet hingga puluhan milyar perbulannya dan secara

sejarah perkembangannya, supermarket Maga sama dengan supermarket Purnama

yang dimulai dari supermarket belum terorganisir atau manajemennya hanya

dilakukan oleh pemilik tanpa adanya standarisasi ataupun struktur jabatan di

supermarket.

Peneliti juga mewawancarai salah satu karyawan supermarket Alfamart, karena

supermarket Alfamart sudah mempunya ribuan gerai di Indonesia dengan omzet

hingga ratusan milyar perbulan. Bahkan, disaat tahun 2016 ekonomi mengalami

penurunan supermarket Alfamart mampu membuka 93 gerai dibandikan pesaingnya

Indomaret yang menutup 72 gerainya. Selain itu, Alfamart menjadi objek benchmark

dikarenakan mempunyai standarisasi dalam pelayanan sehingga menjadikan ciri khas

bagi pelayanan supermarket Alfamart. Objek utama penelitian, mewawancarai

supermarket Purnama di Yogyakarta sebagai objek dalam penerapan benchmark dari

Page 4: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

hasil wawancara supermarket Maga dan Alfamart, dikarenakan supermarket Purnama

masih terbilang tradisional tetapi omzet yang diraup hingga milyaran tiap bulan.

Di dalam penelitian ini juga melakukan observasi untuk membantu hasil

penelitian. Menurut Sugiyono (2007) yang menjelaskan bahwa observasi merupakan

metode pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan secara

langsung dilapangan terhadap suatu objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini,

observasi akan dilakukan dengan cara berpura-pura menjadi pelanggan dari

supermarket Purnama. Sehingga dapat mengamati dan merasakan secara langsung

pelayanan dari pegawai atau karyawan secara operasional yang ada di supermarket

tersebut. Peneliti melakukan observasi dengan menjadi pelanggan dan melakukan

pengamatan pada karyawan dan pelanggan, mulai dari pelanggan masuk ke

supermarket, membeli barang, bertanya kepada karyawan, membayar barang yang

dibeli, hingga keluar dari supermarket.

Tabel 3.1

Informan

Nama

Supermarket Informan Alamat

Purnama

Erma Lutfhiani (owner)

Jalan Godean nomor 2,

Ngestiharjo, Kasihan,

Bantul, Yogyakarta.

Ditha Pertiwi (Kepala Manajer)

Supriyadi (Pramuniaga)

Fitrawan Renaldi (Pelanggan)

Maga

Indra (Manajer HRD) Jalan Panembahan

Mangkuratan nomor 26,

Panembahan, Kraton,

Yogyakarta. Risang Bagus (Pelanggan)

Alfamart

Suryo Pambudi (Manajer

supermarket) Jalan Hayam Wuruk nomor

74 RT 18 RW 5,

Bausasran, Danurejan, Husnul Syifa(Kasir)

Page 5: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Rizki Adiarsa (Pelanggan) Yogyakarta

Peneliti melakukan benchmark dari dua supermarket yaitu Maga dan Alfamart.

Supermarket Maga merupakan gambaran dari supermarket yang memulai toko kecil

berbasis tradisional hingga sekarang menjadi supermarket yang mempunyai omzet

pada tahun 2016 sekitar 109 milyar yang bertahan sudah 15 tahun di kota

Yogyakarta. Sedangkan supermarket Alfamart dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

merupakan gambaran bagi supermarket yang sukses membuka gerainya hingga

seluruh Indonesia yang sudah bertahan hingga 17 tahun di Indonesia dan

mendapatkan Top Brand Award pada tahun 2015 dan hingga bulan maret 2017 sudah

mempunyai 13.900an gerai di seluruh Indonesia (Nielsen Ritel Audit: 2017). Peneliti

akan melakukan benchmark di dua supermarket tersebut, dimana dari kedua desain

sistem informasi supermarket Maga dan Alfamart, nantinya akan dikembangkan

sebuah desain baru yang lebih efektif dan efisien atau lebih unggul dan sesuai untuk

diuji dan diterapkan di supermaket purnama

Penelitian ini dilakukan dengan lebih banyak penguraian dari hasil wawancara

dan observasi, dimana hasil data yang diperoleh akan diuraikan dalam bentuk

deskriptif. Komponen-komponen analisis data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a) Fakta desain sistem informasi sumber daya manusia

Proses ini merupakan penyajian fakta desain sumber daya manusia yang ada

pada supermarket Purnama. Desain sumber daya manusia masih ada

kekurangan untuk diteliti.

b) Evaluasi kelemahan desain supermarket Purnama

Proses ini merupakan pemahaman terhadap proses bisnis berkaitan dengan

desain sistem informasi sumber daya manusia pada supermarket Purnama

yang diharapkan dapat menemukan penyebab kelemahan, seperti terjadinya

perputaran karyawan tinggi dan omzet yang jarang mencapai target.

c) Melakukan benchmark dari beberapa supermarket

Proses ini melakukan perbandingan desain sistem informasi sumber daya

manusia antara dua atau lebih objek yang akan diambil keunggulan dari

desain sistem informasi sumber daya manusia. Peneliti melakukan benchmark

pada supermarket Maga dan Alfamart.

d) Solusi desain sistem informasi manajemen sumber daya manusia

Peneliti akan menghasilkan suatu desain sistem informasi manajemen sumber

daya manusia yang baru dari benchmark dua supermarket baik Maga dan

Alfamart, dimana desain unggulan serta sesuai dengan supermarket Purnama

yang akan diterapkan sebagai solusi dikelemahan sistem supermarket

Purnama.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Fakta Kekurangan Desain Supermarket Purnama

Page 6: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Supermarket Purnama yang berdiri pada 14 Agustus 2007 yang didirikan oleh

Erma Lutfhiani S.E lulusan S1 Universitas Gajah Mada, berlokasi di jalan Godean

nomor 2, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Awalnya

supermarket ini hanya menjual kebutuhan pokok, lalu berkembang hingga kebutuhan

harian dan kebutuhan primer pun ada. Supermarket Purnama dalam

perkembangannya sekarang sudah mempunyai empat cabang di provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, dengan tiap cabangnya terdiri dari 53 orang. Supermarket

Purnama ditahun 2016 berhasil meraup omzet hingga sekitar 87 milyar. Berikut

merupakan struktur yang ada di supermarket Purnama, yaitu:

Gambar 4.1

Struktur supermarket Purnama

Supermarket Purnama mempunyai pembagian pekerjaan berdasarkan dari struktur

organisasi. sebagai berikut:

1. Pemilik supermarket

Pemilik supermarket bertindak sebagai penentuan hubungan dari pihak luar

ataupun dalam supermarket, sebagai berikut: menentukan produk yang masuk

ke supermarket dan mencari vendor untuk supply produk, menentukan target

omzet, melakukan pembayar gaji seluruh karyawan, memantau perkembangan

supermarket

2. Kepala supermarket

Kepala supermarket bertanggung jawab kepada pemilik supermarket dengan

semua kegiatan operasional yang ada didalam supermarket, sebagai berikut:

melaksanakan perekrutan, mentraining, karyawan baru, mengevaluasian

kinerja karyawan supermarket, melakukan pemesanan pembelian barang,

bernegosiasi atas harga barang, dan mengontrol persediaan barang,

menentukan harga jual barang di supermarket, melakukan penyesuaian harga

Page 7: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

barang yang di supermarket jika dibutuhkan, menjaga keadaan yang kondusif

di supermarket.

3. Kepala Keuangan

Kepala Keuangan bertanggung jawab kepada pemilik supermarket tentang

keuangan yang ada di supermarket,sebagai berikut: mengontrol keuangan

yang di gunakan untuk penentuan biaya pemasaran, pengeluaran pembelian

persediaan, pengeluaran kas kecil, bond karyawan, melakukan penagihan

kepada pelanggan dan pembayaran kepada pemasok.

4. Koordinator Pramuniaga

Koordinator pramuniaga bertanggung jawab kepada kepala supermarket.

Adapun tanggung jawab koordinator pramuniaga adalah sebagai berikut:

mengevaluasi kinerja pramuniaga, memelihara fasilitas yang ada di

supermarket, menangani keluhan pelanggan jika tidak dapat ditangani oleh

karyawan, menantau agar lorong-lorong supermarket tetap rapi dan bersih,

memantau agar persediaan di rak selalu terisi, mengganti harga jika ada

penyesuaiaan, menerima dan mencatat barang yang masuk ataupun keluar dari

gudang, menyimpan barang sesuai dengan kelompok barang di gudang,

mengirim barang ke supermarket

5. Staff Akuntansi

Staff akuntansi bertanggung jawab kepada kepala keuangan tentang

pencatatan dan pelaporan keuangan, Adapun tanggung jawab staff keuangn

adalah sebagai berikut: menerima bukti dari keuangan dan gudang untuk di

arsipkan, penginput penjualan ataupun pembelian, membuat laporan bulanan.

6. Kasir

Kasir bertanggung jawab kepada kepala keuangan. Adapun tanggung jawab

kasir adalah sebagai berikut: menerima pembayaran dari pelanggan

supermarket, membuat laporan sesuai dengan penjualan di supermarket.

Supermarket Purnama tidak mempunyai kriteria khusus dalam perekrutan

karyawan karena perputaran karyawan yang dirasa cukup besar sehingga untuk

mempermudah dalam perekrutan, menurut manajer tidak diperlukan membentuk

kriteria khusus, hanya kriteria minimal SMA saja. Supermarket Purnama juga belum

mempunyai prosedur untuk pemberhentian karyawan sehingga tidak jarang jika

karyawan mengambil cuti lalu berhenti bekerja. Supermarket Purnama juga belum

mempunyai daftar kinerja karyawan sehingga kurang dapat mengatur karyawan yang

kurang dalam bekerja.

Tata tertib yang diterapkan pada supermarket Purnama tidak ada yang khusus,

hanya sekedar peraturan biasa yang diawal melamar di informasikan saja kepada

karyawan, seperti tidak datang terlambat, memakai baju yang dijadwalkan, dilarang

mencuri, dan standar etika lainnya. Walaupun demikian, supermarket Purnama hanya

dapat memperingati atau mengeluarkan karyawan karena tidak ada kebijakan yang

dapat membangun kinerja pada sumber daya manusia supermarket Purnama.

Supermarket Purnama melakukan pengawasan dalam hal tata tertib hanya dilakukan

oleh pemilik supermarket dan kepala cabang karena kabanyakan karyawan hanya

Page 8: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

mematuhi mereka, yang disebabkan kurang adanya kepembentukan struktur tanggung

jawab.

Di supermarket Purnama belum ada kebijakan-kebijakan khusus dalam mengatur

sumber daya manusia dalam melayani konsumen. Karyawan supermarket Purnama

hanya melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajer, sehingga belum terbiasa atau

terkesan terlalu kaku dalam melayani konsumen. Karyawan di supermarket Purnama

kurang adanya motivasi atau dorongan untuk melakukan pekerjaan diluar

pekerjaannya atau membantu pekerjaan lain. Peneliti mengelompokkan menjadi

empat bagian pembahasan yang akan dibahas, yaitu Struktur organisasi, Perekrutan

sumber daya manusia, Tata tertib operasional. Kebijakan-kebijakan operasional perusahaan.

Desain Usulan Supermarket Purnama Berbasis Tolok Ukur (Benchmark)

Dari hasil analisis benchmark dari dua supermarket serta menyesuaikan karakter

supermarket purnama, yang dilakukan benchmarking dari sistem supermarket Maga

dan supermarket Alfamart maka menghasilkan suatu desain usulan untuk

supermarket Purnama. Berikut desain sistem informasi sumber daya manusia:

Struktur Perusahaan

Supermarket Purnama dengan desain struktur baru diharapkan supermarket Maga

mempunyai pembagian pekerjaan yang mempermudah sumber daya manusia dan

lebih bertanggung jawab. Pembagian kerja di supermarket Purnama sebagai berikut:

Gambar 4.3

Struktur baru supermarket Purnama

1. Pemilik supermarket

Page 9: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Pemilik supermarket bertindak sebagai penentuan hubungan dari pihak luar

ataupun dalam supermarket, sebagai berikut: menentukan produk yang masuk ke

supermarket dan mencari vendor untuk supply produk, menentukan target omzet,

memantau perkembangan supermarket. Dalam pembagian kerja, diharapkan pemilik

hanya melakukan pengawasan serta perencanaan garis besar pada supermarket,

sehingga tidak perlu setiap waktu berada di supermarket sehingga dapat memudahkan

pekerjaan pemilik.

2. Kepala Cabang

Dalam hal ini kepala cabang, berfungsi sebagai manajemen strategis, adapun tugas

dari kepala cabang adalah sebagai berikut : mengembangkan semua strategi retail,

mengindentifikasi target pasar, membuat daftar gaji karyawan., menentukan format

retail yang akan dijalankan, mendisain struktur organisasi, melakukan perekrutan

karyawan, mengkoordinasi seluruh aktivitas binis retail, memberikan motivasi dan

evaluasi kepada seluruh karyawan di cabang tersebut. Kepala cabang lebih

difokuskan dalam pengembangan strategi serta jembatan antara pemilik dengan

karyawan supermarket, sehingga keadaan bisnis dikoordinasikan kepada kepala

cabang sebagai pengganti dari owner, pembagian kerja beberapa diadopsi dari

struktur Maga.

3. Manajer Satu Supermarket

Manajer satu supermarket bertindak sebagai penanggung jawab terhadap

supermarket secara keseluruhan beserta karyawan supermarket pada pada shift 1

(satu) yaitu pukul 07.00 hingga 15.00 WIB. Manajer satu supermarket

bertanggungjawab kepada kepala cabang. Berikut diskripsi kerja Manajer satu

supermarket : Mengevaluasi kinerja toko dan kinerja karyawan, memelihara fasilitas

yang ada di dalam took, menangani komplain dari pelanggan jika sudah tidak bisa

ditangani oleh karyawan toko, melakukan Stock Opname secara fisik jika diperlukan,

menjaga dan mencegah agar tidak terjadi pencurian, melakukan pengawasan terhadap

toko dan karyawan juga para pelanggan sebagai back up dari karyawan, menjaga

kenyamanan dan keamanan took, memilih, bernegosiasi, dan mengevaluasi vendor

yang akan dijual di took, memilih barang yang akan dijual, melakukan pemesanan

barang, mengontrol persediaan barang, melakukan review barang yang dijual dan

posisi persediaan, memberikan harga jual, menentukan harga pertama suatu barang,

melakukan penyesuaian harga jika dibutuhkan, mengembangkan dan mengkoordinasi

pendisplayan dalam toko dan jendela toko, menerima pelaporan keuangan dari kasir

dari penjualan toko setiap harinya, mengeluarkan uang untuk pembiayaan dari kas

kecil, menerima pemasukan uang dari penjualan kemudian melaporkan dan

menyerahkannya kepada kepala cabang.

4. Manajer Dua Supermarket

Page 10: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Manajer dua supermarket bertindak sebagai penanggung jawab terhadap

supermarket secara keseluruhan beserta karyawan supermarket shift 2 yaitu pukul

14.00 hingga 22.00 WIB. Manajer dua supermarket bertanggungjawab kepada kepala

cabang. Berikut diskripsi kerja Koordinator dua supermarket: membuat skedul kerja

untuk karyawan toko, mengevaluasi kinerja toko dan kinerja karyawan, memelihara

fasilitas yang ada di dalam toko, menangani komplain dari pelanggan jika sudah tidak

bisa ditangani oleh karyawan toko, menjaga dan mencegah agar tidak terjadi

pencurian, melakukan pengawasan terhadap toko dan karyawan juga para pelanggan

sebagai back up dari karyawan, menjaga kenyamanan dan keamanan toko, menerima

pemasukan uang dari penjualan kemudian melaporkan dan menyerahkannya kepada

kepala cabang.

Di supermarket Purnama membagi menjadi dua jam kerja atau shift sehingga

diperlukan agar lebih efisien dan efektif dalam melakukan pemantauan kegiatan

operasional supermarket. Supermarket membagi menjadi dua shift agar memudahkan

pula penilaian kinerja karyawan,agar penilaian tidak hanya dilakukan oleh manajer.

Aktivitas ini di adopsi dari Maga yang menunjuk satu koordinator setelah manajer

operasional selesai pada jam kerja, untuk bertanggung jawab.

5. Manajer Keuangan

Manajer Keuangan bertindak sebagai pengontrol keuangan perusahaan

bertanggungjawab langsung kepada kepala cabang,serta mempunyai fungsi

sebagai berikut: mengawasi serta menganggarkan keuangan yang di gunakan

untuk penentuan biaya pemasaran, pengeluaran pembelian persediaan,

pengeluaran kas kecil, melakukan penagihan kepada pelanggan dan pembayaran

kepada pemasok, membuat serta mencetak tagihan agar terkirim kepada

pelanggan dengan benar dan tepat waktu, memberikan motivasi setiap akan

memulai kerja kepada bawahan. Manajer Keuangan akan memudahkan pemilik

dalam mengatur kegiatan keuangan perusahaan, sehingga tidak perlu melakukan

aktivitas keuangan sendiri. Manajer keuangan perlu dibentuk untuk mengatur arus

kas perusahaan, serta pengawasan terhadap pembukuan sehingga memudahkan

pemilik supermarket dalam memantau keuangan supermarket.

6. Staff Akuntansi

Staff Akuntansi bertanggung jawab kepada manajer keuangan, mempunyai

fungsi sebagai berikut: menerima bukti akuntansi dari bagian lain dan mengarsip,

menginput data penjualan dan penerimaan kas setiap harinya pada database, membuat

laporan keuangan harian atau bulanan atau tahunan, menyediakan informasi

keuangan secara teratur kepada manajemen. Staff akuntansi diperlukan dalam

membuat pembukuan supermarket yang dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan,

sehingga dapat mengecek secara jelas pemasukan dan pengeluaran yang terjadi, dan

mempermudah jika ingin melakukan pinjaman kepihak ketiga.

7. Staff Keuangan

Page 11: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Staff Keuangan bertanggung jawab kepada manajer keuangan mempunyai

fungsi sebagai berikut: menerima bukti transaksi dari kas kecil, merubah harga

pada sistem kasir sekaligus merubah harga yang akan diletakkan di display ,

melakukan pengecekan harga kasir dan harga yang tertera di display. Staff

keuangan diperlukan untuk mengerjakan urusan administrasi ataupun dalam

melakukan pembayaran-pembayaran oleh vendor, Staff keuangan diperlukan juga

untuk mengupdate jika ada kenaikan atau kekurangan. Bagian keuangan ini di

adopsi dari supermarket Maga , dimana perlu membentuk divisi keuangan agar

pemilik dapat dengan mudah mengecek serta melakukan kegiatan keuangan di

setiap cabang yang ada.

8. Kasir

Kasir bertanggung jawab kepada manajer satu dan manajer dua. Adapun

tanggung jawab kasir adalah sebagai berikut: menerima pembayaran dari pelanggan

toko, membuat laporan sales setiap hari yang selanjutnya dilaporkan ke manajer satu

ataupun manajer dua sesuai dengan shift, menawarkan barang yang sedang promo di

toko.

9. Pramuniaga

Pramuniaga bertanggung jawab kepada manajer satu dan manajer dua. Adapun

tanggung jawab Pramuniaga adalah sebagai berikut: memelihara fasilitas yang ada di

dalam toko, menjual barang kepada pelanggan, mengalokasikan dan mendisplay

barang yang ada di dalam toko, membantu pelanggan jika ada pelanggan yang

membutuhkan bantuan ketika berbelanja, menempelkan harga barang yang di display

yang disesuaikan dengan barang.

10. Pergudang

Bagian pergudang bertanggungjawab kepada manajer satu dan manajer dua sesuai

dengan shift. Tugas bagian pergudang adalah sebagai berikut: menerima barang yang

masuk ke gudang. mencatat barang yang masuk ke gudang dan keluar dari gudang,

menyimpan barang, mengirimkan barang ke toko, melakukan pengajuan pembelian

barang ke Koordinator Shift 1 jika stok telah habis di gudang, melakukan stok

opname bersama manajer toko jika dibutuhkan.

Perlu ditambahkan staff pergudangan agar mudah dalam melakukan kegiatan

operasional di gudang, karena sebelumnya mengeluhkan harus menunjuk pramuniaga

untuk mengurus pergudangan, sehingga membentuk staff pergudangan lebih efektif

dalam melakukan pekerjaan, serta lebih mudah dalam koordinasi ataupun

pertanggung jawaban dibagian gudang.

Perekrutan SDM

Supermarket Purnama di usulkan dalam perekruitan mempunyai persyaratan

dalam merekrut pegawai, agar tidak seperti sebelumnya yang mempunyai perputaran

pegawai yang besar, berikut usulan desain untuk supermarket Purnama: Ketentuan

Page 12: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Administrasi sepert :Perekrutan minimal lulusan SMU untuk kasir dan pramuniaga

dan S1 untuk kepala cabang dan manajer. Muslim. Umur minimal 17 – 40 tahun.

Dapat bekerja dalam tim. Kebijakan Tambahan seperti : Toko menerima pekerja

paruh waktu (part time) hanya pada bulan tertentu saja misalnya Hari Raya. Kontrak

Part time selama 2 bulan. Evaluasi kontrak dilakukan 3 bulan dan evaluasi dilakukan

setiap setahun. Supermarket menerima anak magang dan mendapatkan fasilitas

makan. Tes yang dilakukan dengan cara dilakukan dalam 1 hari pada jam kerja.

Dilakukan dalam 1 Tahap yaitu Wawancara dan tes cara membaca Al-Quran.

Pelatihan dilakukan dengan tahapan: Pengenalan tentang profil toko, struktur

organisasi serta pengenalan nama-nama yang menempati jabatan tersebut. Pengenalan

tentang produk, karyawan dilatih untuk mengetahui seluruh barang yang ada di toko.

Pelayanan kepada pelanggan, meliputi cara berbicara kepada pelanggan, salam yang

digunakan, budaya dalam toko tersebut, cara handling complain, ucapan salam dan

terima kasih sebelum konsumen keluar, cara menghadapi konsumen yang

kebingungan saat memilih barang, serta saat ada barang datang. Grooming meliputi

standar berpakaian saat bekerja (seragam). Setiap hari diwajibkan memakai seragam

yang telah ditentukan. Pemberitahuan berperilaku saat bekerja baik dengan teman

sekantor ataupun dengan pihak luar. Pengenalan tentang tata cara mendisplay produk

yang ada di toko. Dalam perekruitan mempunyai ketentuan administrasi, agar

mempunyai keahlian dasar untuk bagian front office, sehingga lebih mudah untuk

dilatih dalam melakukan pekerjaannya. Serta karyawan juga diharapkan mengerjakan

kewajibannya dalam beragama karena minimal dapat membaca Al-quran, sehingga

diharapkan mendatangkan kebaikan kebaikan bagi supermarket. Dan pelatihan

karyawan dilakukan untuk memudahkan karyawan dalam bekerja baik dalam segi

penampilan, tata tertib yang harus ditaati, pengenalan struktur organisasi untuk

mempermudah dalam melakukan koordinasi, juga pekerjaan yang harus dilakukan

selama bekerja di supermarket.

Tata Tertib

Supermarket Purnama harus memberikan standarisasi dalam kegiatan operasional

pada bagian yang melayani konsumen secara langsung, agar supermarket mudah

dikenali atau “melekat” pada konsumen. agar karyawan dapat meningkatkan

pelayanan kinerja karyawan dalam melakukan menghidupkan suasana konsumen di

supermarket. Untuk itu, supermarket perlu membentuk tata terib yang wajib di taati

oleh semua karyawan dan tanpa kecuali. Berikut usulan tata tertib operasional pada

front office untuk supermarket Purnama:

1. Saat Awal Buka Supermarket

a. Briefing, dalam briefing dilakukan oleh manajer satu atau dua sesuai dengan

shift, serta shift satu diawali dengan absen sholat dhuha bagi yang tidak

berhalangan.

b. Berdoa bersama 5-10 menit setiap hari (doa distandarkan oleh pemilik),

pengecekan kerapihan seragam dan absen. Doa yang distandarkan: Allahuma

Inkaana Rizqii Fissamma-I Fa Anzilhu, Wa Inkaana Fil Ardhi Fa-Akhrijhu,

Wa Inkaana Mu’siron Fayassirhu, Wainkaana Harooman Fa Thohhirhu, Wa

Page 13: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Inkaana Ba’idan Fa Qoribhu. Artinya: “Ya Allah, jika rezeki kami masih di

atas langit maka turunkanlah, jika ada di dalam bumi maka keluarkanlah, jika

sulit maka mudahkanlah, apabila itu haram maka sucikanlah, jika jauh maka

dekatkanlah”. Mengecek apakah ada karyawan yang terlambat (akan ada

sanksi, terlambat 1 menit Rp.500). Segera melaporkan jika ada sarana dan

prasarana yang kurang atau rusak. Menyampaikan informasi terkini, ketika

ada masalah atau ada yang ingin disampaikan dari karyawan atau dari pemilik

ke karyawan. Selanjutnya setiap selesai dilakukan brifing akan ada berita

acara. Mengingatkan dilarang menggunakan handphone selama waktu

bekerja, Mengingatkan dilarang makan atau minum di area sales atau kasir,

Mengecek penampilan karyawan apakah sesuai dengan standar supermarket,

Mengingatkan untuk melayani konsumen sesuai dengan standar personil toko.

Mengevaluasi dan memperingatkan absensi pada jam masuk dan jam pulang.

Mengingatkan bersikap sopan, menghormati, dan menghargai orang lain serta

bersikap ramah dan siap membantu, yang dilanjutkan melakukan pembersihan

area toko. Merawat seluruh sarana dan prasarana yang disediakan,

pembersihan dapat dilakukan satu kali sehari pada akhir shift malam. Yang

bertanggungjawab adalah koordinator shift. Dikecualikan jika ada susu

tumpah atau kejadian yang mengharuskan untuk dibersihkan area toko saat itu

juga, pada saat pergantian shift (shift siang) diadakan berdoa bersama

dikoordinasikan oleh koordinator shift.

2. Saat Operasional Konsumen Masuk : Ucapkan salam “Selamat datang di

Purnama, selamat berbelanja” dengan smiling voice atau sambil tersenyum,

ucapkan salam dengan artikulasi yang jelas, Pastikan menggunakan intonasi

yang alami, tidak dibuat-buat, Atur kecepatan pengucapan, jangan terlalu

cepat dan jangan terlalu lambat dengan volume yang tidak terlalu keras.

3. Saat Konsumen memilih barang : Ketika ada kesulitan mencari tangan,

mengucapkan salam bantuan ”Selamat Pagi/Siang/Malam, saya

(menyebutkan nama pramuniaga). Ada yang bisa saya bantu?”, dengan

smiling voice atau sambil tersenyum, posisi badan terhadap konsumen,

pertahankan posisi tegak, tidak bermalas- malasan dan juga tidak tegang.

4. Saat Konsumen Serahkan Barang Ke Kasir : “Selamat pagi/siang/malam.

Dengan saya (sebutkan nama). ada tambahan lain

Ibu/Bapak/Mba/Mas..” Pertanyaan ada member, jika ada promosi kasir

diminta untuk menyebutkan barang yang dipromosikan, menanyakan

cara pembayaran. Menyarankan barang tambahan yang mungkin dibutuhkan

pelanggan. Bertanya kembali kepada pelanggan tentang barang yang akan

dibeli. Dilakukan dengan senyuman dan perilaku yang bersahabat serta

berterima kasih

5. Konsumen Membayar : Ucapankan total pembayarannya, mengkonfirmasi

uang yang diberikan dari pelanggan ketika menerima uangnya “Saya terima

uangnya (menyebut nominal) ribu rupiah”.

6. Saat Kasir menyerahkan Barang dan Struck Belanjaan dan Menerima

Kembalian : Ucapkan salam dan sikap tangan yang menyatu di dada

Page 14: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

“silahkan uangnya ..... ribu rupiah, terima kasih, saya (sebutkan nama),

selamat datang kembali”, dengan ketentuan seperti Greeting masuk toko.

7. Saat Ganti Shift : Saat pergantian Shift. Penerimaan dan modal kasir di setor

ke bagian manajer satu atau dua pada saat shift tersebut. dan manajer

selanjutnya menyerahkan ke kepala cabang yang disertakan rekap bukti, serta

kertas debet/ kredit yang digunakan pada shift tersebut dan jika ada kertas

retur barang.

8. Saat Tutup Shift Akhir : Saat shift dua kasir uang yang ada ada dikasir

diberikan ke kepala manajer melalui manajer dua. Besok harinya akan

disetorkan ke Bank.

9. Saat Pengecekan Sampling Terjadi Selisih : Saat pengecekan sampling dan

terjadi selisih akan ditanggung oleh karyawan secara merata. Serta

menemukan permasalahan dimana kerugian ini muncul, baik dari karyawan

toko maupun dari akuntansinya. Dapat diketahui dari Stock Opname ataupun

penelusuran antara bukti dan data sistem, ataupun pencatatan yang dilakukan.

10. Menangani keluhan : Supermarket Purnama mempunyai cara untuk

menangani keluhan konsumen dengan mengawali dengan permohonan maaf

dengan sikap menjaga kontak mata dengan konsumen, badan berdiri tegak,

selanjutnya dikonfirmasi kesalahan dan diberikan solusi, dan tidak lupa

mengucapkan terima kasih. Keluhan pelanggan bisa diadukan dengan

memberikan nomor aduan, baik diterima melalui sms, telfon ataupun sosial

media yang disediakan.

Standarisasi baik dari greeting di adopsi dari supermarket Alfamart yang

mempunyai ciri khusus yaitu sambutan yang hangat kepada konsumen saat

berada di supermarket, dimana greeting disesuaikan dengan supermarket

Purnama. Serta supermarket Purnama memulai kegiatan dengan doa yang

terstandarisasi juga untuk di seiap shift. Kegiatan yang terstandarisasi serta

kesantunan dalam berhadapan langsung dengan konsumen, membuat konsumen

lebih mudah mengingat supermarket Purnama untuk tempat berbelanja. Serta

karyawan diharapkan lebih menjaga perilaku saat di supermarket, terutama

bagian front office sehingga membentuk karakter yang lebih profesional dalam

bekerja.

Kebijakan Operasional

Kebijakan-kebijakan operasional diperlukan dalam mengatur karyawan dalam

melakukan pekerjaan mereka. Kebijakan operasional perlu dibentuk sebagai salah

satu indikator penilaian kinerja karyawan. Berikut usulan kebijakan supermarket

Purnama:

1. Ketentuan Penampilan seperti karyawan perempuan : Jilbab menutupi dada,

menggunakan bros yang sudah distandarkan supermarket. Seragam harus

rapi dan sesuai dengan hari yang sudah ditentukan dan bawahan celana kain

berwarna hitam polos. Selalu mengenakan ID card. Sepatu pantofel. Kaos

kaki putih polos. Make up yang di gunakan natural, seperti bedak, eyes

shaow, perona pipi, lipstick, dan parfum. Karyawan laki-laki : Rambut harus

Page 15: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

berwarna hitam, dengan potongan rapi, serta bersih. Wajah tampak bersih,

tanpa kumis,dan jika ada jenggot dirapikan. ID card selalu digunakan.

Aksesoris hanya diperbolehkan jam tangan. Baju dimasukan ke dalam

celana, celana bahan kain hitam polos serta diusahakan diatas mata kaki dan

ikat pinggang polos. Sepatu menggunakan model pantofel.

Dengan supermarket membuat ketentuan berseragam, diharapkan dapat

memudahkan konsumen dalam mengenali karyawan jika butuh bantuan. kerapian

karyawan dalam berseragam akan meningkatkan citra supermarket dimata

konsumen. Dan memudahkan konsumen ataupun atasan dalam membuat

penilaian kinerja kepada karyawan. Ketentuan ini di adopsi dari supermarket

Alfamart yang membentuk ketentuan dalam berseragam.

2. Ketentuan libur atau cuti pegawai, seperti sebulan tiga (3) hari dan bebas

diambil dihari apa saja. Karyawan tidak boleh mengambil cuti dalam masa

kerja satu tahun pertama. Diberikan fasilitas tunjangan makan satu kali sehari

dan fasilitas kamar tidur (mess) karyawan. Tidak berlaku bagi anggota

keluarga. Perusahaan tidak memberikan cuti kecuali kepada yang menikah

dan melahirkan. Bagi yang menikah cuti diberikan selama 10 hari. Bagi yang

melahirkan diberikan cuti selama 2 bulan (60 hari). Cuti khusus diberikan 1

hari apabila ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Keluarga dalam

konteks ini adalah ibu kandung, ayah kandung, suami/istri, anak kandung, dan

saudara kandung (kakak/adik). Jika yang meninggal diluar ketentuan diatas

maka cuti dipotongkan pada hak libur/bulan.

Dalam ketentuan cuti diperlukan agar karyawan tidak sembarangan dalam

melakukan cuti, yang berakibat kerugian kepada supermarket. Oleh karena itu aturan

cuti perlu dibentuk agar dapat menilai kinerja karyawan yang tertib ataupun tidak

tertib. Dan membentuk karyawan agar disiplin dalam bekerja. Ketentuan ini diadopsi

dari supermarket Maga yang memberlakukan cuti dan disesuaikan dengan keadaan

yang ada di supermarket Purnama.

3. Ketentuan dalam pelanggaran karyawan, dilarang berperilaku seperti

Menggunakan handphone saat dalam waktu bekerja. Menggaruk-garuk kepala

ketika sedang melayani pelanggan. Mengobrol dengan karyawan lain saat ada

pelanggan. Dilarang makan atau minum di area sales atau kasir. Dilarang

menggunakan telunjuk saat menunjukkan arah. Karyawan saat menunjukkan

arah dengan menggunakan jempol atau dengan 5 (lima) tangan. Jika

Karyawan diketahui melakukan tindakan pencurian maka akan langsung

dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tetap akan dilakukan proses

kepolisian. Surat Peringatan terhadap pelanggaran kinerja karyawan maksimal

diberikan sebanyak 3 kali (Surat Peringatan 3x). jika Karyawan telah

mendapatkan peringatan 3x, maka akan dilakukan pemutusan hubungan kerja

(PHK). Yang dimaksud dengan 3x Surat Peringatan (SP) adalah selama masa

kerja.

4. Sistem Penghargaan

Page 16: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Manajemen akan memberikan reward terhadap karyawan. Reward diberikan

berdasarkan pada beberapa ukuran kinerja, yaitu sebagai berikut: Omzet secara tim:

diukur dengan tercapainya jumlah omzet yang didapat tiap bulan.Besar omzet

ditentukan kemudian oleh manajemen. Reward ini akan di bagikan secara tim (total

karyawan) sesuai dengan kebijakan manajemen. Senyum, salam, sapa, handling

complain : diukur dengan ketentuan yang sudah ditetapkan sesuai dengan tata tertib

karyawan yang mengukur/menentukan adalah koordinator shift dan penilaian dari

pelanggan ( dengan kuisoner atau pengaduan) Kehadiran (sebulan 100%, tidak

terlambat, dan sesuai dengan jadwal kecuali diizinkan): diukur dari absensi

kehadiran 100%, Tidak pernah terlambat serta mengikuti jadwal shif yang sudah

diatur, kecuali ada izin dari manajemen secara tertulis. Masa kerja: diukur dari

lamanya masa kerja di supermarket. Lembur: diukur dari jam kerja yang melebihi

ketentuan ( 8 jam ). Tunjangan jabatan: diukur dari jabatan/status yang dipegang di

supermarket.

5. Sanksi Pelanggaran

Manajemen akan memberikan sanksi kepada karyawan. Dalam memberikan

sanksi pelanggaran didasarkan pada beberapa unsur pelanggaran sebagai berikut :

Keterlambatan: diukur dari keterlambatan masuk kerja walaupun hanya 1 (satu)

detik, terhitung dari absen. Penggunaan handphone pada saat jam kerja: diukur

dari pelanggaran penggunaan handphone saat jam kerja. Tidak menggunakan id

card: diukur ketika karyawan tidak menggunakan ID Card. Kedisplinan seragam :

diukur ketika karyawan tidak memakai seragam sesuai dengan hari yang telah

ditentukan sebelumnya. Tidak memakai aroma badan dengan ciri aroma khas

Purnama : diukur ketika karyawan tidak menggunakan wangi yang sudah

distandartkan perusahaan. Kondisi supermarket: diukur dari bersih atau kotornya

supermarket, sanksi tersebut akan ditanggung oleh tim.

6. Kebijakan Tambahan :

Keamanan di dalam supermarket akan menjadi tanggungjawab manajer

supermarket yang bertugas. Sekaligus berfungsi sebagai pengawas dalam shift

tersebut. Supermarket akan menyediakan nomer telepon darurat yang bisa dihubungi

jika ada kebutuhan darurat dari keluarga. Karena itu karyawan dilarang untuk

menggunakan handphone pada jam kerja. Untuk pengukuran kinerja akan dinilai oleh

manajer supermarket, selain dinilai oleh manajer supermarket juga dinilai oleh

pelanggan. Dengan melakukan survei yang akan diisi oleh pelanggan. Pengisian

survei dapat dilakukan pada saat pelanggan akan menukarkan poin atau dengan cara

lain yang dipandang efektif oleh manajemen. Akan disediakan nomor telepon yang

dapat digunakan untuk memfasilitasi komplain pelanggan. Akan ada pembuatan ID

Card dan ada sanksi (pelanggaran) ketika tidak menggunakan. Pengunduran diri

dilakukan sebulan sebelumnya. Jika tidak, tidak akan diberikan jamsostek dan

tunjangan tahunan yang jumlahnya sesuai dengan ketentuan perusahaan.

Page 17: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Usulan kepada supermarket Purnama dalam membentuk kebijakan pelanggaran,

penghargaan, dan kebijakan tambahan merupakan bentuk win-win solution dari

supermarket kepada karyawan, dimana supermarket mengharapkan karyawan kerja

dengan baik sehingga meningkatkan omzet supermarket dan supermarket

memberikan penghargaan berupa penambahan gaji dan pemotongan gaji yang diukur

dari ketaatan kepada ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang diberikan oleh

supermarket dan di nilai baik oleh atasan ataupun dari konsumen, sehingga

menciptakan keadilan untuk pihak supermarket ataupun karyawan.

Solusi Kelemahan dari Usulan Desain Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Berbasis Benchmark

Pada desain awal supermarket Purnama terdapat kelemahan-kelemahan desain

sumber daya manusia, dimana menjadi bahan peneliti untuk disempurnakan. Peneliti

melakukan benchmark sebagai dasar usulan desain sistem informasi sumber daya

manusia, sehingga memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada di desain awal

supermarket Purnama. Berikut solusi dari usulan desain sistem informasi sumber

daya berbasis benchmark atas kelemahan-kelemahan desain pada supermarket

Purnama.

Desain sumber daya manusia Supermarket Purnama pada struktur organisasi

mempunyai kelemahan seperti pembagian kerja masih belum tertata karena

tergantung dari pemilik supermarket sehingga koordinator untuk pertanggung

jawaban belum jelas dan ketidakefisien manajer dalam memantau supermarket yang

diharuskan pulang-pergi, dimana dapat diperbaiki dengan membentuk struktur baru

dimana manajer menjadi dua orang sehingga memudahkan pekerjaan serta pembagian

kerja yang jelas. Kelemahan lain pada strukur organisasi yaitu karyawan yang kurang

patuh terhadap atasan atau kepala supermarket mengharuskan pemilik supermarket

harus berada setiap hari di supermarket, sehingga atasan karyawan diberikan hak

untuk menilai kinerja bawahannya yang akan berpengaruh pada pendapatan mereka.

Sebelumnya supermarket Purnama tidak mempunyai kriteria khusus dalam

perekrutan karyawannya, kriteria minimal SMA saja. supermarket Purnama juga

belum mempunyai prosedur untuk pemberhentian karyawan sehingga tidak jarang

jika karyawan mengambil cuti lalu berhenti bekerja, serta kebijakan dimana harus

izin sebulan sebelum mengundurkan diri agar dapat mengajari pengganti, dengan

menahan beberapa persen gaji selama setahun. Untuk itu, pada desain usulan

diberikan kriteria tambahan dan kontrak kerja diawal waktu.

Supermarket Purnama belum mempunyai standarisasi sebagai bentuk perhatian

kepada pelanggan, dimana karyawan cenderung bersifat acuh kepada pelanggan, serta

larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan didepan pelanggan, dan standarisasi

sambutan ataupun pakaian harus dilakukan, untuk itu pada desain sistem informasi

sumber daya memberikan karakteristik atau standarisasi pelayanan yang wajib

dilaksanakan oleh karyawan dengan pengendalian dilakukan dengan persetujuan

kontrak diawal masuk bagi pekerja baru dan penilaian kinerja sebagai penghargaan

atas pelaksanaan.

Page 18: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Supermarket Purnama belum di dukung dengan adanya kebijakan-kebijakan

operasional ataupun aturan-aturan yang mengikat agar pekerjaan berjalan sesuai

dengan keinginan saat pelaksanaannya. Untuk itu, pada usulan desain sistem

informasi sumber daya diberikan beberapa kebijakan agar sesuai dengan karakteristik

supermarket dan kebijakan cuti ataupun pergantian shift sehingga karyawan disiplin

dan tidak melakukan tindakan semaunya sendiri, seperti pergantian shift tanpa izin,

keluar supermarket tanpa izin, dimana akan membuat susah manajemen supermarket.

KESIMPULAN

Penelitian sistem informasi manajemen sumber daya manusia pada supermarket

Purnama, dimana terdapat beberapa kelemahan seperti struktur organisasi, perekrutan

sumber daya manusia, tata tertib operasional, kebijakan-kebijakan operasional

perusahaan. Untuk menutupi kekurangan itu, maka dilakukan benchmark pada

supermarket Alfamart dan Maga, yang menghasilkan desain sistem informasi

manajemen sumber daya manusia. Desain telah menutup kekurangan atau lebih

sempurna dengan lebih memperhatikan karakteristik supermarket Purnama.

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mempunyai keterbatasan masalah

dalam penelitian, yaitu pertama, saat melakukan benchmark, peneliti tidak dapat

sepenuhnya mendapatkan informasi dari sumber-sumber yang diteliti. Peneliti hanya

mengolah informasi yang didapat disampaikan dari informan. Kedua, usulan desain

sistem informasi sumber daya manusia belum dapat diukur tingkat efektifitasnya,

dikarenakan tahapan implementasi sistem belum dapat dilakukan dikarenakan

membutuhkan waktu yang cukup panjang. Saran bagi penelitian selanjutnya diharapkan mempunyai akses pada semua supermarket yang ingin menjadi objek benchmark, agar informasi yang didapat bisa secara mendetail diperoleh untuk lebih menyempurnakan hasil usulan desain yang dihasilkan.

Page 19: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Daftar Pustaka

Afifudin & Beni Ahmad Saebani. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :

Pustaka Setia.

Agyapong, Gloria K. Q. 2011. The Effect of Service Quality on Customer Satisfaction

in the Utility Industry – A Case of Vodafone (Ghana). International Journal

of Business and Management. Vol. 6, No. 5. Hlm. 203-210. ISSN 1833-

3850. E-ISSN 1833-8119.

Alfamart. 17 Juli 2017. Profil Alfamart-PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

(http://www.bds.ac.id/kerjasama/) Diakses pada 4 November 2017 pukul

19.44.

Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Avison D & Elliot S. 2006. Scoping the discipline of information systems. In: J King

& K Lyytinen (Eds.), Information Systems: The state of the field, Chichester.

UK: John Wiley and Sons, Ltd: 3–18.

Bandur, Agustinus. 2016. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Byars, L I. dan Leslie W. Rue. 2006. Human Resource Management 8th

Edition.

McGraw-hill.

Carolina, Yeni. 2012. “Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) dan

Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan dengan Budaya

Organisasi Sebagai Variabel Moderasi (Survei padaPerusahaan Manufaktur

di Jawa Barat yang Listing di BEI)”, Jurnal Akuntansi 4 (November): hal.

150-159.

Cresswell, J. W. 2009. Reseacrh Design: Qualitative, quantitative, and mixed

methods approaches. Los Angeles, CA : Sage Publication.

Darmawan, D. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Rosda.

Dessler, Gary. 1997. Management Sumber Daya Manusia. Terjemahan. Benyamin

Molan. Edisi Bahasa Indonesia. PT Prenhallind : Jakarta.

Gomes, Faustino Cardoso. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan

Keempat. Yogyakarta : Andi .

Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta:

Rineka Cipta.

Page 20: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Ida, B.D. & Istri, W. F. K. 2013. Pengaruh Kinerja Individual Karyawan Terhadap

Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi. Vol. 5 No. 3. Hlm 690-

701. ISSN: 2302-8556.

James, A. Hall. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga, Terjemahan Amir

Abadi Yusuf. Jakarta : Salemba Empat.

Jogiyanto. H M. 1990. Analisis & Disain Sitem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.

Kavanagh MJ, Gueutal HG & Tannenbaum SI. 1990. Human Resource Information

Systems: Development and Applications. Boston: PWS-KENT Publishing

Company.

Kovach KA & Cathcart Jr. CE. 1999. Human Resource Information Systems (HRIS):

Providing Business with Rapid Data Access, Information Exchange and

Strategic Advantage. Public Personnel Management 28(2): 275–282.

Laudon, K. C & Laudon J. P. 2007. Sistem Informasi Manajemen (Management

Information Systems, Managing the Digital Firm). Terjemahan Philippus

Erwin. Edisi 10. Yogyakarta : Andi.

Lofland dan Lofland dikutip oleh Dr.Lexy J Moleong. 2006. Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung : Rosdakarya.

Malayu, S.P Hasibuan. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Gunung

Agung.

Mangkunegara, Prabu Anwar. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung : Rosda.

Mathis, dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi pertama,

Cetakan Pertama, Yogyakarta : Salemba Empat.

McLeod Jr, Raymod dan George P Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi

10. Jakarta : Salemba Empat.

Mondy R Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

O’Brien & Marakas, 2014. Management System Information (terjemahan), edisi ke9.

New York : McGraw Hill.

Poutanen, Hilkka. 2010. Developing The Role of Human Resource Information

Systems for The Activities of Good Leadership. Academic dissertation,

University of Oulu.

Page 21: DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI …

Pawitra, Teddy. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung:

Rosda.

Raymond A. Noe. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan

Bersaing. Jakarta : Salemba Empat.

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia

untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sofyan, Herman. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Usman, Husaini. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.

Walker AJ. 1982. HRIS Development: A Project Team Guide to Building an Effective

Personnel Information System. New York: Van Nostrfand Reinhold.

Wilkinson, Joseph, W. 1993. Sistem Akunting dan Informasi, Di Indonesiakan oleh

Amir Abadi Yusuf, Edisi Pertama. Salemba Empat : Jakarta.

Wira, Danu Pangestu. 2007. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen.

(http://IlmuKomputer.org/wp.contont/uploads//2008/08/sim.pdf.) Diakses

tanggal 24 Oktober 2017.