DESAIN PRODUK DALAM PEMBUATAN KERAMIKp4tksb-jogja.com/arsip/images/Desain Produk Dalam Pembuatan...
Transcript of DESAIN PRODUK DALAM PEMBUATAN KERAMIKp4tksb-jogja.com/arsip/images/Desain Produk Dalam Pembuatan...
1
DESAIN PRODUK DALAM PEMBUATAN KERAMIK Oleh: Sugihartono, Drs.
Widyaiswara Madya PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta
Abstrak
Desain produk berkonsentrasi pada pemenuhan fungsi, estetika, penyelesaian masalah, dan
motivasi yang berorientasi pada keserasian interaksi pengguna dan lingkungannya. Desain
didalam berbagai disipilin ilmu sangat luas maknanya, tetapi di dalam konteks ini akan dibahas
desain yang terkait dengan ruang lingkup pada pembuatan keramik. Untuk itu dalam memahami
proses desain produk keramik selalu dilakukan langkah-langkah yang memenuhi kaidah –kaidah
dalam proses desain.
Setiap manusia mendambakan keindahan, karena keindahan dapat menentukan kesenangan,
ketenteraman, keharmonisan, keberaturan dan pesan. Dalam menciptakan sebuah desain perlu
adanya keterkaitan antara estetika dengan sains.
Sains artinya memahami gejala-gejala baru (sifatnya tidak tersusun dan tidak ternilai) dan
mempelajari untuk merumuskan kedalam hukum,rumus prinsip dan formula yang obyektif
(eksak). Hasil sains dapat diuji kembali oleh karena itu, ia bebas nilai.
Estetika yang diungkapkan lewat perwujuan seni, maka sangat tergantung pada pribadi, maka
hasilnya tertaut nilai.
Desain membutuhkan keterpaduan keduanya estetika dan sains secara utuh, dengan
menggunakan teknologi yang saintifi, sehingga hasilnya efesien dan efektif. Desain mendapat
unsur-unsur tentang prinsip struktur fisik, mekanik, teknologi, ekonomi dan pemasaran.
Kerangka Proses desain secara berurutan meliputi : Mengidentifikasi dan membatasi masalah,
Ringkasan Rencana, Meneliti dan menyelidiki, Eksplorasi bentuk/pengembangan bentuk
,Pemilihan sket / desain terbaik, Mock up/prototype, Gambar kerja, Produksi/pembuatan produk,
dan Tes produk.
Di dalam proses pembuatan desain benda keramik beberapa hal yang harus diperhatikan
adalah : fungsi, bahan, teknik pembentukan , bentuk badan, proporsi dan dekorasi.
Suatu produk berupa benda keramik bila ditelusuri merupakan suatu hasil dari berbagai macam
proses yang dimulai dari proses penelitian bahan mentah, proses pembuatan dan pengolahan
bahan baku, proses pembentukan, proses pembakaran, proses pengglasiran dan proses
dekorasi.
Adanya suatu produk keramik karena didukung oleh faktor :Kebutuhan/fungsi, Bahan,
Teknologi, Modal, dan Daya kreasi.
Keyword: Pengertian desain, proses desain , desain benda keramik
2
A. Pendahuluan.
Dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan barang atau benda yang akan di buat, selalu
berkaitan dengan desain. Desain didalam berbagai disipilin ilmu sangat luas maknanya, tetapi di
dalam konteks ini akan dibahas desain yang terkait dengan ruang lingkup pada pembuatan
keramik.
Dalam kenyataan di masyarakat, lingkugan ataupun di industri berbagai (desain) barang
keramik telah di buat dan bahkan telah ada. Lalu bagaimana dengan desain produk keramik
yang dimaksud ini disini?
Di beberapa daerah telah hadir berbagai barang-barang gerabah/keramik dengan bentuk yang
bervarian. Hal ini terlihat bahwa dibalik barang keramik tersebut , langkah awal telah dilakukan
pembuatan desain atau proses desain keramik yang akan diproduksi. Sehingga jika melihat
produk benda keramik ada juga yang lepas dari kaidah-kaidah dalam mendesain . Hal ini
tergantung dari monitoring dan atau kontroling selama proses pembuatan. Untuk itu dalam
memahami proses desain produk keramik selalu dilakukan langkah-langkah yang memenuhi
kaidah - kaidah dalam proses desain.
B. Permasalahan
Desain akan menjadi lebih mudah apabila anda memiliki framework atau kerangka desain untuk
diikuti. Pada kali inii akan dikemukakan tiga kerangka desain yang pada. prinsipnya memiliki
kesamaan dalam urutan dalam proses desain. Kerangka desain mi tidak harus diikuti secara
kaku, tetapi dapat dimodifikasi sesuai dengan kepentingan dan suatu pemecahan masalah.
Apabila masalahnya sederhana, maka anda dapat menyederhanakan juga aktivitasnya. Banyak
sekali metoda atau teknik yang ditemui, tetapi pada dasarnya adalah sama untuk menolong kita
dalam memudahkan kita bekerja. Dengan demikian seorang desainer harus memikirkan
langkah-langkah kerja berikutnya seperti:
1. Apa saja yang harus ada pada produk tersebut?
2. Mengapa produk tersebut dibuat?
3. Siapa yang menggunakan produk tersebut?
4. Kapan produk tersebut digunakan?
5. Dimana produk itu akan digunakan?
6. Bagaimana cara membuat produk tersebut ?
C. Landasan teori
Secara etimologis kata Desain berasal dari kata designo (Italy) yang artinya gambar (Jervis
1984)
Pengertian desain secara deskriftif menurut para ahli:
• Menyusun, merubah , merancang (Purwadarminta)
• Penyelesaian optimal dari kebutuhan yang nyata ( Matchet)
• Pencarian komponen fisik yang paling tepat (Alexander)
• Menjadikan dari yang tidak ada ke ada (Reswick)
• Aktifitas pemecahan masalah yang terarah (Bruce Archer)
• Wahana pembantu untuk melaksanakan inovasi pada pelbagai kegiatan industri dan bisnis
(Bruce Nussbaum,1997)
3
• Suatu kegiatan yang memberi makna dunia usaha ke arah strategi kompetisi (Lou
Lenzi,1997)
• Suatu tindakan yang memberi jaminan inovasi produk di masa depan (Ideo, 1997)
Untuk mendapatkan perbandingan dan sekaligus dapat sebagai filter dalam mengantisipasi
situasi dan kondisi saat ini, apakah desain masih relevan, konsisten dan konsekuen apabla teori
ini digunakan untuk menganalisis.
1). Desain adalah berhubungan dengan penemuan pemecahan masalah yang disebabkan
situasi dan kondisi tersebut timbul menjadi kebutuhan dimana desain berusaha
memecahkannya (memberi kepuasan, keamanan dan kenyamanan)
2). Desain adalah suatu pemecahan produk/barang dan bermanfaat dan belum pernah ada
sebelumnya dengan pertimbangan unsur–unsur warna, bidang, bentuk, tekstur, proporsi, gaya
dan bahan.
3). Desain adalah menuntut langkah kreatif , mencari alternatif baru yang lebih baik untuk dapat
mengulangi solusi yang ada sebelumnya, sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang selalu
berubah.
4). Desain itu seni (walau mengandung unsur subyektifitas) tetapi harus berurusan dengan
masalah obyektifitas, sehingga produk menjadi compatible dengan konfigurasi fisik, faktor
psikologi, selera, serta menyaratkan kenyamanan dan keamanan.
Keunggulan dari produk para produsen biasanya dilakukan melalui sebuah proses analisa dan
pengembangan diri produk-produk yang sudah ada terdahulu ada dipasaran sehingga kelak
diyakini bahwa produk yang baru tersebut nantinya akan memiliki suatu hal yang baru yang
tidak dimiliki produsen lain.
Proses analisa dan pengembagan untuk menghasilkan suatu produk baru yang lebih baik
tersebut yang sering disebut dengan proses desain. Dalam hal ini maka proses desain biasanya
sangat peduli pada permintaan pasar atau lebih pada kebutuhan pengguna akhir dari produk
tersebut sehingga biasanya desain akan mengantisipasi perihal seperti:
Teknis:
• Fungsi (Function)
• Kekuatan/masa pakai (Quality and durability)
• Efesien dan efektif (Industrial liability)
• Keamanan dan kesehatan (Security and save)
• Kemasan (Packaging)
• Biaya produksi (Cost)
Non Teknis:
• Bentuk, estetika, penampilan (Appereance)
• Model,style (Trend)
• Inovasi/ide baru (Originality development)
• Ciri khas/citra (Identity development)
• Kebutuhan pasar (Market orientation)
• Rasa nyaman pengguna (Costumer care)
1. Desain Produk
4
Bidang rancang bangun produk fungsional untuk melayani manusia dan makhluk hidup dalam
menjalankan berbagai aktivitas. Desain produk berkonsentrasi pada pemenuhan fungsi,
estetika, penyelesaian masalah, dan motivasi yang berorientasi pada keserasian interaksi
pengguna dan lingkungannya. Ruang lingkup desain produk meliputi rancang bangun
peralatan/perlengkapan rumah tangga, medis, kantor, sports, komponen arsitektural, handicraft,
alat transport, sarana perkotaan, dan lainnya
2. Desain industri
(Bahasa Inggris: Industrial design) adalah seni terapan di mana estetika dan usability
(kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan.
Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau
warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang
memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri
atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena
merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak
ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri.
3. Estetika
Peran estetika dalam desain produk merupakan persyaratan yang sangat dibutuhkan karena
bentuk suatu produk dapat memberikan pengalaman estetis, perasaan senang, aspirasi dan
motivasi.
Setiap manusia mendambakan keindahan, karena keindahan dapat menentukan kesenangan,
ketenteraman, keharmonisan, keberaturan dan pesan. Dalam menciptakan sebuah desain perlu
adanya keterkaitan antara estetika dengan sains.
Sains artinya memahami gejala-gejala baru (sifatnya tidak tersusun dan tidak ternilai) dan
mempelajari untuk merumuskan kedalam hukum,rumus prinsip dan formula yang obyektif
(eksak). Hasil sains dapat diuji kembali oleh karena itu, ia bebas nilai.
Estetika yang diungkapkan lewat perwujuan seni, maka sangat tergantung pada pribadi, maka
hasilnya tertaut nilai.
Desain membutuhkan keterpaduan keduanya estetika dan sains secara utuh, dengan
menggunakan teknologi yang saintifi, sehingga hasilnya efesien dan efektif. Desain mendapat
unsur-unsur tentang prinsip struktur fisik, mekanik, teknologi, ekonomi dan pemasaran.
D. Pembahasan
1.Tahapan Proses Desain secara singkat
Tahap I Situasional (mengidentifikasi dan membatasi masalah)
Dalam tahap perencanaan tidak peru terlalu banyak mengambil atau mengekspos masalah,
cukup satu saja dan diurai secara rinci dan detail.
Bagian ini cukup menentukan, produk apa yang akan dibuat misalnya: termpat/wadah alat
tulis.
5
Situasional
Wadah untuk menyimpan alat tulis
Bentuk bervariatif (Silinder, Segi empat, Segi tiga, Segi enam, dll)
Sebagai tempat (yang lain):
Menyimpan mistar panjang (30 cm), Kuas, Pensil, Spidol, dan Jangka
Contoh:
Tempat
alat
tulis
Keamanan,
Praktis,
Kenyamanan
Bentuk sederhana, Bahan relatif murah,
Tampilan menarik, dapat dipindahkan,
mudah dibersihkan, mudah dikemas
Tahap II Ringkasan Rencana (merupakan spesifikasi dan pernyataan yang diperlukan)
Pada tahapan ini rneringkas semua pernyataan yang ada sehingga permasalahan yang
diangkat menjadi spesifik.
Contoh
Tahap Ill Meneliti dan menyelidiki (menganalisa, koleksi data dan riset)
Fungsi: primer dan sekunder
Primer artinya produk yang mempunyal fungsi utama dalam pemakaiannya, contoh: tempat
alat tulis untuk menyimpan berbagai alat tulis secara terorganisir.
Sekunder: sebagal tempat untuk menyimpan alat-alat lain seperti mistar panjang (30 cm),
jangka dan kuas.
meja kerja dirumah meja kerja dikantor di sanggar belajar saat bekerja
saat belajar
tanah liat kayu plastik logam
DIMANA
KAPAN
APA
TEMPAT ALAT TULIS
MENGAPA
BAGAIMANA
SIAPA
sederhana menarik bahan murah unik harga terjangkau portable
Desain/model Teknik Bahan Warna Dekor Tekstur
anak remaja dewasa/guru
6
a. Ergonomi: mengenal aspek kenyamanan, keamanan
Kenyamanan: memberikan rasa nikmat dan nyaman dimana perasaan memberikan
respon. Nyaman waktu memegang, meraba dan ringan waktu mengangkat (berkaitan
dengan antrophometri).
Keamanan merupakan cara fisik produk tersebut tidak merusak tangan, melukai, apabila
digunakan dan dibersihkan.
b. Kontruksi, merupakan bagian yang cukup penting juga, karena bagian ini menentukan
kekuatan
c. Assesories adalah bentuk lain sebagal penunjang tampilan supaya lebih bagus, menarik
atau juga sebagai informasi.
d. Pembentukan, rangkaian proses pembuatan suatu produk .
e. Penyelesaian akhir, merupakan bagian akhir drinpada proses pembuatan yang mana
pada proses ini akan menambah nilai tambah. Pada bagian ini akan mendapatkan
banyak hasil, misal alami, manipulasi dan lain-lain. Sehingga memberi kesan mahal,
antik, modern dan lain-lain.
f. Faktor khusus, yaitu tambahan pada bagian lain tertentu sehingga mendapatkan hasil
yang spesifik dan informatif serta komunikatif
g. Ekonomi, pada bagian ini desainer harus dapat menentukan harga jual per unit, dengan
pertimbangan-pertimbangan diatas
h. Pemasaran, merupakan pertimbangan yang tidak dapat ditinggalkan karena pada bagian
ini untuk menentukan strategi yang baik dalam mempromosikan dan menujal produknya
secara luas sehingga terkenal dan kompetitif
Tahap IV Pemecahan-pemecahan (Eksplorasi bentuk/pengembangan bentuk)
Tahap ini merupakan pengembangan bentuk fisik dari suatu produk secara kuantitatif agar
supaya mendapatkan banyak altematif sehingga target estetika, kreatifitas tercapal secara
proporsional.
Eksplorasi ini berorientasi/inspiratif dan bentuk-bentuk alam, manusia, flora, fauna),
geometris dan artifisial
Tahap V Pemecahan terbaik (pemilihan sket / desain terbaik)
Tahapan ini merupakan seleksi sket terbaik dari beberapa sket alaternatif yang telah dibuat,
sket sket terbaik nantinya akan di angkat menjadi model (produk)
Tahap VI Model (Mock up, prototype, simulasi)
Tahapan ini merupakan contoh produk dalam skala kecil atau dalam dimensi sesunguhnya,
dapat dengan bahan yang sebenamya atau bahan yang lain. Model ini nantiya akan di
presentasikan kepada kilen
Tahap VII Gambar Kerja
Tahap ini merupakan acuan produk, karena dituntut ketepatan ukuran, presisi, informasi ,
konstruksi, yang benar dan eksak
Tahap VIII Visualisasi Produk (Produksi/pembuatan produk)
7
Pada tahapan ini sudah dapat membuat atau memivisualisasikan produk dengan mengacu
gambar kerja .
Tahap IX Tes dan Evaluasi (Penafsiran dan pengetesan hasil)
Tahap ini desainer menguji dan mengevaluasi hasil produknya dengan cara riset pasar,
untuk mengetahui dimana letak kekurangannya dan kelebihannya dibanding dengan produk
lainan yang sejenis, bila sudah diketahui, lalu dilihat kembali pada strukstur dimana letak
kelemahannya. Apabila produk tersebut kalah dalam kompetisi dagangnya, maka desainer
dapat mengontrol ulang Iewat tahapan-tahapan pada struktur desain. Tetapi bila diketahui
baik dan laku jual maka desain dianggap sukses dan stop..
2. Tujuan/Fungsi
a. Kepraktisan, kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaan
Stabilitas, bentuk yang stabil akan dapat berdiri dengan kuat pada alasnya (tidak
labil)
Kuat, secara fisik akan menimbulkan keyakinan pemakai bila dipegang/diangkat
ketika digunakan
Sehat dan aman, tidak beracun dan bagian tepi atau sudut tidak akan melukai
Kemudahan dalam pemeliharaan, mudah diangkat/dibawa dan dibersihkan/ dicuci
3. Bentuk Badan
Merupakan bentuk akhir sebagai hasil dari suatu proses pembentukan.
• Selaras/ menyatu dengan fungsi
• Selaras dengan bahan dan teknik pembentukan
• Macam-macam bentuk badan benda keramik
a). Bentuk berdasarkan garis lurus
b). Bentuk berdasarkan lengkung bundar
c). Bentuk berdasarkan parabola d). Bentuk berdasarkan ellips
Tidak stabil Stabil
8
e).Bentuk berdasarkan catenary
f).Bentuk berdasarkan spiral logaritma
g).Bentuk berdasarkan kurva S
4. Proporsi
Proporsi Linear
Proporsi Linear merupakan perbandingan secara sederhana tinggi terhadap lebar
dengan perbandingan seperti gambar di bawah
3:1 5:2 2:1 3:2 1:1
2:3 1:2 2:5 1:3
9
Proporsi luas
Proporsi luas merupakan perbandingan sederhana juga dengan perbandingan tinggi
dan lebar yang disusun berdasarkan garis diagonal suatu segi empat.
Proporsi luas ditunjukkan seperti gambar dibawah
5:1 2:1 3:1 2:1 1:1
1:2 1:3 1:2 1:5
E. Kesimpulan
Desain membutuhkan keterpaduan keduanya estetika dan sains secara utuh, dengan
menggunakan teknologi yang saintifi, sehingga hasilnya efesien dan efektif. Desain
mendapat unsur-unsur tentang prinsip struktur fisik, mekanik, teknologi, ekonomi dan
pemasaran. Dari hal tersebut diatas dapatlah disederhanakan bahwa desain dapat disebut:
usaha kreatif dalam men’cipta’kan sesuatu bentuk produk yang mengandung nilai ‘value’,
sehingga memiliki ‘nilai tambah’ dalam kaitan makna tersirat sebuah tujuan yang akan
dicapai sebagai hasil akhir dari sebuah proses analisa tersebut.
Jadi kesimpulan dari pada desain adalah pemecahan suatu masalah dengan diawali
dengan melihat situasi dan kondisi dengan mempertimbangkan konfigurasi fisik, psikologis,
selera, obyektifitas dengan mendapatkan hasil yang baru, belum pernah ada sebelumnya,
dengan tujuan akhir mendapatkan efektifitas kerja alat yang maksimal seperti kenyamanan,
keamanan dan ergonomis.
10
Kerangka Proses desain secara berurutan meliputi : Mengidentifikasi dan membatasi
masalah, Ringkasan Rencana, Meneliti dan menyelidiki, Eksplorasi bentuk/pengembangan
bentuk ,Pemilihan sket / desain terbaik, Mock up/prototype, Gambar kerja,
Produksi/pembuatan produk, dan Tes produk
Suatu produk berupa benda keramik bila ditelusuri merupakan suatu hasil dari berbagai
macam proses yang dimulai dari proses penelitian bahan mentah, proses pembuatan dan
pengolahan bahan baku, proses pembentukan, proses pembakaran, proses pengglasiran
dan proses dekorasi. Adanya suatu produk keramik karena didukung oleh faktor :
Kebutuhan/fungsi, Bahan, Teknologi, Modal, Daya kreasi.
11
Daftar Pustaka
Agus Sachari & Yan Yan S. 2002. Sejarah dan Perkembangan desain & dunia
kesenirupaan di Indonesia, Penerbit ITB. Bandung
Desain Produk. Bahan Ajar Diklat Peningkatan Guru Produktif Senirupa dan Kriya Jenjang
A. 2004. pppg Kesenian Yogyakarta.
Norton. F H. 1956. Ceramic for the artist potter, Addison Wesley Publishing Company, Inc
Penilaian
Robin Hopper. 1986. Fuctional pottery: Form and aestheticin pots of purpose. Pennsylvania:
Chilton Book Company.
Steward Dunn, 1999. Cratf, Design and Technologi,
12
Biodata Penu lis
Nama Sugihartono. Drs
NIP 19590526 199103 1 002
Pangkat/Gol Pembina Tk I/ IV a
Jabatan W idyaiswara Madya
Unit Ker ja J l . Ka liu rang Km.12,5 K l idon,
Sukohar jo, Ngag l ik , S leman,
Yogyakarta 55581.
Telp /fax: (0274) 895803,895804,
895805. Fax; (0274) 895804,
895805.